DDST Tinjauan teori
description
Transcript of DDST Tinjauan teori
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik sedangkan perkembangan
berkaitan dengan pematangan fungsi organ. Untuk tercapainya tumbuh kembang yang
optimal tergantung pada potensi biologiknya. Selain itu untuk mengetahui apakah
pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan optimal bisa dilakukan penilaian
tumbuh kembang.
Tujuan dari penilaian tumbuh kembang ini yaitu untuk mempelajari tentang
berbagai hal yang berhubungan dengan proses perkembangan dan mengoptimalkan
tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan sosial juga menegakkan diagnosis dini
terhadap kelainan tumbuh kembang dan penanganan yang efektif, serta mencari penyebab
dan mencegah terjadinya keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.
Skining merupakan prosedur rutin dalam pemerikasaan tumbuh kembang sehari-
hari, yang dapat memberikan petunjuk kalau ada sesuatu yang perlu mendapat perhatian,
sehingga diperlukan anamnese yang baik, pemerikasaaan fisik yang teliti dan
pemeriksaan penunjang lainnya agar intervensi dapat dilakukan sebaik-baiknya. Dengan
alasan tersebut maka penulis mengangkat penilaian perkembangan anak dengan
menggunakan metode DDST.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek penilaian perkembangan anak dengan menggunakan
metoda DDST diharapkan mahasiswa mampu membuat laporan secara komprehensif.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengadakan penilaian perkembangan anak dengan menggunakan metode
DDST, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian data
2. Menentukan identifikasi diagnosa dan masalah
3. Membuat intervensi yang komprehensif
4. Melaksanakan tindakan yang sesuai dengan intervensi
5. Menilai hasil tindakan
C. METODE PENULISAN
Laporan penilaian pada anak ini disusun dengan cara :
1. Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada anak
2. Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung pada ibu guna mengetahui keluhan-keluhan yang
dirasakan oleh ibu, sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan
masalah perkembangannya
3. Praktek
Melakukan penilaian langsung pada anak dengan menggunakan metode DDST
4. Studi Pustaka
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan dapat
membandingkan teori dan praktek
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHIJLUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Metode Penulisan
D. Sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Tumbuh Kembang
B. Konsep Manajemen Kebidanan
BAB III TINJAUAN KASUS
Dengan SOAP
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJUAN TEORI
A. Konsep Tumbuh Kembang
1. Pengertian
1) Pertumbuhan (Growth)
Adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kg), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolisme (retensi ca dan nitrogen tubuh).
(Soetjiningsih, 1995)
2) Pertumbuhan
Ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti
bertambahnya ukuran struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan. Jadi
bersifat kuantitatif sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan
mempergunakan satuan panjang atau satuan berat.
(IDAI, 2003)
3) Perkembangan (Development)
Adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagian hasil dari
proses pemotongan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel
tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang
sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk
juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya.
(Soetjiningsih, 1995)
4) Perkembangan
Ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks,
jadi bersifat kualitatif yang pengukurannya jauh lebih sulit daripada pengukuran
pertumbuhan
(IDAI, 2002)
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Faktor internal
a. Perbedaan ras/etnik atau bangsa
Tinggi badan tiap bangsa berlainan, umumnya ras orang kulit putih
mempunyai ukuran tungkai yang lebih panjang ras Mongol.
b. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang tinggi-tinggi dan ada keluarga yang
gemuk-gemuk.
c. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama
kehidupan dan masa remaja.
d. Jenis kelamin
Wanita lebih cepat dewasa dibanding anak laki-laki pada masa pubertas.
Setelah melewati masa pubertas, laki-laki akan lebih cepat.
e. Kelainan genetalik
Contoh : Sindrome Marfan dapat menyebabkan pertumbuhan tinggi badan
yang berlebihan.
f. Kelainan kromoson
Kelainan kromoson umumnya disertai kegagalan pertumbuhan, seperti
sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.
b. Faktor Eksternal (Lingkungan)
a. Faktor pranatal
1) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
2) Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital, seperti
club foot.
3) Toksin/zat kimia
Aminopterin dan obat kontrasepsi dapat menyebabkan kelainan
konginetal, seperti palatoskisis.
4) Endokrin
DM dapat menyebabkan makrosomia.
5) Radiasi
Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada
janin, seperti mirkosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas
anggota gerak, kelianan kongenital mata, kelainan jantung.
6) Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh Torch, PMS, serta penyakit
virus lainnya dapat mengakibatkan kelainan pada jann, seperti katarak,
bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung.
7) Kelainan imunologi
Eritroblastasis foetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara
janin dan ibu sehingga menyebabkan hemalisis yang selanjutnya akan
mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kern icterus yang menyebabkan
kerusakan jaringan otak.
8) Anoksia embrio
Disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta yang menyebabkan
pertumbuhan terganggu.
9) Psikologis ibu
Seperti kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/mental pada ibu
hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.
b. Faktor persalinan
Komplikasi pada bayi, seperti trauma kepala dan asfiksia dapat menyebabkan
kerusakan pada jaringan otak.
c. Faktor pascanatal
a. Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan adekuat.
b. Penyakit kronis/kelainan kongenital
TBC, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi
pertumbuhan jasmani.
c. Lingkungan fisik dan kimia
Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan
sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, mercuci, rokok dan lain-lain)
mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
d. Psikologis
Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang
selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan didalam pertumbuhan
dan perkembangannya.
e. Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan
anak mengalami hambatan pertumbuhan.
f. Sosio ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan akan menghambat pertumbuhan
anak.
g. Lingkungan pengasahan
Pada lingkungan pengasahan, interaksi ibu anak sangat mempengaruhi
tumbuh kembang anak.
h. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi, khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan alat mainan.
i. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama dapat menghambat pertumbuhan.
3. Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang Anak
a. Kebutuhan Fisi-Biomedis (ASUH)
1) Nutrisi yang adekuat seimbang
2) Perawatan dasar : imunisasi
3) Pakaian
4) Harga diri
5) Perumahan
6) Higiene diri dan sanitasi lingkungan
7) Kesegaran jasmani : olahraga, rekreasi
b. Kebutuhan akan kasih sayang/emosi (ASIH)
1) Kebutuhan akan sukses
2) Mandiri
3) Dorongan
4) Kebutuhan mendapatkan kesempatan dan pengalaman
5) Rasa memiliki
c. Kebutuhan akan stimulasi (ASAH)
Merupakan cikal bakal perkembangan anak : pendidikan dan pelatihan. Stimulasi
adalah perangsangan yang datang dari lingkungan luar anak, antara lain berupa
latihan atau bermain.
B. Konsep Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Penilaian tumbuh kembang perlu dilakukan untuk menentukan apakah tumbuh
kembang seorang anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari segi medis maupun
statistik. Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, apabila
diberikan lingkungan bio-fisiko-psikososial yang adekuat.
1. Paratemer penilaian pertumbuhan fisik
a. Ukuran antropometrik
1. Tergantung umur (age dependence)
a. BB terhadap umur
b. TB/BB terhadap umur
c. LK terhadap umur
d. LILA terhadap umur
2. Tidak tergantung umur
a) BB terhadap TB
b) LILA terhadap TB
BERAT BADAN
Sampai umur 1 tahun, bayi ditimbang tiap bulan, kemudian tiap 3 bulan
sampai berumur 3 tahun dan 2 kali setahun sampai bayi berumur 5 tahun. Di atas
umur 5 tahun, penimbangan dilakukan setiap tahun, kecuali bila digunakan terdapat
kelainan atau penyimpangan BB.
Dalam keadaan normal, berat badan BBL rata-rata antara 3000-3500 gram.
1 Umur anak 4 bulan BB : 2 x BB lahir
2 Umur 1 tahun BB : 3 x BB lahir
3 Umur 2 tahun BB : 4 x BB lahir
4 > 2 tahun pertambahan BB umumnya 2000 gram dalam 1 tahun
5 Umur 6 tahun rata-rata 20 kg (anak laki-laki umunya sedikit lebih berat)
Indikator BB dimanfaatkan untuk:
1) Bahan informasi untuk menilai keadaan gizi, tumbuh kembang dan kesehatan
2) Memonitor perhitungan dosis obat atau makanan yang perlu diberikan
3) Dasar perhitungan dosis obat atau makanan yang perlu diberikan
TINGGI BADAN
Pada waktu lahir PB rata-rata adalah 50 cm
a. Umur 1 tahun PB : 1,5 x PB lahir ( 75 cm)
b. Umur 2 tahun PB : 85 cm
c. Umur 4 tahun PB : 2 x PB lahir ( 100 cm)
2 macam teknik pengukuran
1) Umur < 2 tahun : Posisi tidur terlentang (panjang supinasi)
2) Umur> 2 tahun : posisi berdiri
Panjang supinasi umumnya 1 cm lebih panjang daripada tinggi berdiri
LINGKAR LENGAN ATAS
Lingkar lengan atas mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan
otot, dapat dipakai untuk menilai keadaan gizi/tumbuh kembang pada kelompok
umur pra sekolah.
Pada BBL, LILA adalah 11 cm, umur 1 tahun LILA menjadi 16 cm dan
pada umur 5 tahun adalah 17 cm.
LINGKAR DADA
Umumnya hanya diukur pada bayi < 2 tahun. Caranya dengan meletakkan
pita mengelilingi dada melalui puting susu dalam keadaan ekspirasi maximal.
Dalam keadaan normal, LD BBL adalah 2 cm lebih kecil dari LJ. Kemudian LD
menjadi lebih besar daripada kepala karena dada tumbuh lebih cepat daripada
kepala.
LIPATAN KULIT (SKIN FOLD)
Tebalnya lipatan kulit pada daerah triceps dan subscapular merupakan
refleksi tumbuh kembang jaringan lemak bawah kulit, yang mencerminkan
kecukupan energi. Dimanfaatkan untuk menilai terdapatnya keadaan gizi lebih,
khususnya pada kasus obesitas. Alat yang digunakan adalah kapiler lipatan kulit
(skin fold caipers).
1. Keseluruhan fisik
Dilihat dari bentuk tubuh, perbandingan bagian kepala, tubuh, anggota.
2. Jaringan otot
Tumbuh kembang otot diperiksa pada lengan atas, pantat dan dengan cara cubitan
tebal.
3. Jaringan lemak
Diperiksa pada kulit dibawah triceps dan subkapuler dengan cubitan tipis.
4. Rambut
Diperiksa pertumbuhannya, warna, diameter (tebal/tipis), saat tanggal dan
pergantian (rupsi) gigi geligi permanen.
2. Penilaian Perkembangan
Perkembangan anak pada fase awal dibagi menjadi 4 aspek kemampuan fungsi anak:
a. Motorik kasar
b. Motorik halus dan penglihatan
c. Berbicara, bahasa dan pendengaran
d. Sosial emosi dan perilaku
Tanda-tanda adanya keterlambatan perkembangan adalah;
a. Anak tetap mengalami kemajuan yang lambat, tetapi menyimpang dari rentang
normal menurut usianya dan kemungkinan perkembangannya mendatar (plateu)
atau mundur (regression)
b. Perbedaan antara perkembangan normal dan abnormal menjadi semakin besar dan
makin jelas dengan meningkatnya usia
c. Dapat dikategorikan menjadi ringan, sedang dan berat
d. Keterlambatan dapat mengenai ketrampilan khusus (specific development) atau
mempengaruhi seluruh kemampuan anka (global developmental delay)
Tahap-tahap penilaian perkembangan anak
a. Anamnesis
b. Skreening dengan gangguan perkembangan
Misalnya dengan menggunakan DDST, tes IQ atau tes psikologis lainnya
c. Evaluasi lingkungan anak
Misalnya dapat digunakan kembang anak adalah hasil interaksi antara faktor
genetik dengan lingkungan bio-fisiko-psikososial.
d. Tes penglihatan dan pendengaran anak
Tes penglihatan misalnya dengan kartu gambar dari Allien (umur 2½ - 3 tahun)
atau dengan huruf E (umur > 3 tahun)
Skrining pendengaran anak melalui anamnesis atau menggunakan audio-meter
(kalau ada).
e. Evaluasi bicara dan bahasa anak
Kemampuan berbicara menggambarkan kemampuan SSPf, endokrin, ada/tidak
adanya kelainan bawaaan pada hidung, mulut dan pendengaran, stimulasi yang
diberikan, emosi anak dan sebagainya).
f. Pemeriksaan fisik
g. Pemeriksaan neurologis
Dimulai dari anamnesis masalah neurologi dan keadaan-keadaaan yang diduga
dapat mengakibatkan gangguan neurologi, seperti trauma lahir, persalinan lama,
asfiksia berat dan sebagainya.
h. Evaluasi penyakit metabolik
Salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak adalah disebabkan oleh
penyakit metabolik.
i. Integrasi dari hasil penemuan
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan, dibuat suatu kesimpulan diagnosis dari
gangguan perkembangan tersebut.
3 Stimulasi Tugas Perkembangan Usia 3-4 Tahun
1. Personal Sosial
a. Makan
Membantu anak untuk makan dengan menggunakan sendok dan garpu dengan
baik
b. Mencuci tangan dan kaki
Tunjukkanlah kepala anak bagaimana caranya memakai sabun, air dan handuk
ketika mencuci kaki dan tangannya. Setelah itu dapat dilakukannya, ajarilah
anak untuk mandi sendiri.
c. Mengancingkan
Bila anak dapat mengancingkan kancing besar, cobalah dengan kancing yang
lebih kecil. Ajarkanlah agar ia dapat menutup dan membuka kancing tarik di
bajunya.
d. Memasukkan
Biarlah anak membantu memasak dengan cara mengukur, menimbang,
membubuhkan sesuatu, mengaduk, memotong kue, dan sebagainya.
Berbicaralah kepada anak anda apa yang diperbuat oleh anda berdua.
a. Motorik hasul
a) Menggambar/menulis
Ajarilah anak bagaimana cara membuat garis dan balutan untuk kemudian
dijadikan tonggak, rumah, matahari, bulan, huruf, angka dan sebagainya. Anak
mngkin anak/ingin belajar “menulis” namanya ketika memainkan permainan
ini.
b) Angka
Ajarilah anak mengenal angka dari 1-10. tulislah masing-masing angka itu
disebuah kartu. Tunjukkan kartu-katu itu satu persatu dan mintalah ia
menemukan angka yang sama di buka majalah dan lain-lain
c) Menghitung
Letakkan sejumlah kacang atau benda-benda kecil lainnya didalam sebuah
wadah. Ajarilah bagaimana caranya menghitung jumlah benda-benada
tersebut, kemudian meletakkannya didalam wadah lain yang ditempatkan
disebelah wadah yang sama. Mula-mula anda yang menghitung benda-benda,
karena mungkin anak belum bisa menghitung lebih dari dua atau tiga tanpa
bantuan.
d) Menggambar dengan jari
Ajaklah anak menggambar dengan cara memakai jari-jarinya di selembar
kertas besar atau diselembar plastik. Buatlah agar ia mau memakai kedua
tangannya dan membuat balutan besar atau bentuk-bentuk lainnya.
e) Gambar tempelan
Bantulah anak menemukan benda-benda, misalnya berbagai jenis potongan
kain, kertas dinding dan gambar-gambar dan majalah. Mintalah agar ia mau
menempelkan benda-benda itu diselembar karton atau kertas tebal.
Gantunglah gambar itu dikamar anak.
b. Bahasa
a. Berbicara dengan anak
Buatlah agar anak mengajukan berbagai pertanyan. Buatlah agar jawaban tetap
sederhana, tetapi menggunakan lebih dari satu kata.
b. Bercerita
Buatlah agar anak mau bercerita tentang dirinya, hobinya atau mengenai anda.
Atau anda dapat bercerita mengenai sesuatu, dan kemudian meminta anak
anda menyelesaikan cerita itu.
c. Menyebutkan dan menjelaskan benda-benda
Masukkanlah benda-benda yang telah diketahui anak anda kedalam sebuah
kantung plastik. Mintalah anak anda mengeluarkan benda-benda itu satu
persatu dengan menjelaskannya, misalnya: warnanya, gunanya dan
sebagainya.
d. Lawan kata
Sebutkanlah satu kata dan mintalah anak anda menyebut lawan katanya,
misalnya kalau anda mengatakan “atas” maka anak anda diharapkan
menjawab “bawah”, “panas”, “dingin”, “panjang”, “pendek” dan sebagainya.
a. Kemampuan gerak kasar
a. Menangkap
Pakailah sebuah bola kecil misalnya bola stenis, untu bermain “menangkap
bola” dengan anak anda. Sekali-kali lemparkanlah bola ke arah anak anda, dan
kadang-kadang lemparkanlah kepadanya secara timbal balik.
b. Melompat
Tunjukkanlah kepada anak bagaimana cara melompat dengan satu kaki. Bila
ia dapat melompat-lompat di tempat, maka tunjukkanlah cara melompat
melintasi ruangan, mula-mula dengan salat satu kaki, kemudian dengan kaki
lainnya.
c. Melempar benda-benda kecil ke atas
Ajarilah anak anda permainan melempar benda-benda kecil ke atas atau
menjatuhkan kerikil kedalam kaleng.
d. Berjalan mengikuti garis
Ajarilah anak anda cara-cara “berjalan di atas tali” dengan menggunakan
papan sempit. Tunjukkanlah kepadanya cara memakai kedua tangan dan
lengannya untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika berjalan setapak itu.
(Depkes RI, 1995)
e. Perkembangan pada Usia Baru Lahir – 4 Tahun
a. Dari lahir sampai 3 bulan
a) Belajar mengangkat kepala
b) Belajar mengikuti obyek dengan matanya
c) Melihat ke muka orang dengan tersenyum
d) Bereaksi terhadap suara/bunyi
e) Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
b. Dari 3 sampai 6 bulan
a) Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
b) Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar
jangkauannya.
c) Menaruh benda-benda di mulutnya
d) Berusaha memperluas lapangan pandangan
e) Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
f) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
c. Dari 6 sampai 9 bulan
1) Dapat duduk tanpa dibantu
2) Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
3) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain
4) Memegang benda kceil dengan ibu jari ke telunjuk
5) Bergembira dengan melempar benda-benda
6) Mengelaurkan kata-kata yang tanpa arti
7) Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing/lain
8) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
d. Dari 9 bulan sampai 12 bulan
1. Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
2. Dapat berjalan tanpa dituntun
3. Menirukan suara
4. Mengulang bunyi yang didengarnya
5. Belajar menyatakan satu/dua kata
6. Mengerti perintah sederhana/larangan
7. Berpartisipasi dalam permainan
e. Dari 12 – 18 bulan
1. Belajar dan mengeskplorasi rumah serta sekeliling rumah
2. Menyusun 2 atau 3 kotak
3. Dapat mengatakan 5-10 kata
4. Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
f. Dari 18 sampai 24 bulan
1. Naik turun tangga
2. Menyusun 6 kotak
3. Menunjuk mata dan hidungnya
4. Menyusun dua kata
5. Belajar makan sendiri
6. Menggambar garis di kertas/pasir
7. Mulai belajar mengontrol BAB dan BAK
8. Menaruk minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
g. Dari 2 sampai 3 tahun
1. Belajar melompat, memanjat, melompat dengan satu kaki
2. Membuat jembatan dengan 3 kotak
3. Mampu menyusun kalimat
4. Menggambar lingkaran
5. Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukkan
kepadanya
h. Dari 3 sampai 4 tahun
1. Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
2. Berjalan pada jari kaki
3. Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
4. Menggambar garis silang
5. Menggambar orang hanya kepala dan badan
6. Mengenal 2 atau 3 warna
7. Berbicara dengan baik
C. Konsep DDST
1. Pengertian
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak,
tes ini bukanlah diagnostik/tes IQ.
2. Aspek perkembanganyang dinilai
a. Personal sosial (perilaku sosial)
Berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan interaksi dengan
lingkungan
b. Fine motor adoptive (motorik halus)
Berhubungan denegan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot kecil,
tapi memerlkan koordinasi yang cermat.
c. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan
berbicara spontan.
d. Gross motor (motorik kasar)
Berhubungan denga pergerakan dan sikap tubuh
3. Alat yang digunakan
a. Alat peraga 1 Benang wol merah
2 Kismis/manik-manik
3 Kubus warna merah-kuning hijau-biru
4 Permainan anak
5 Botol kecil
6 Bola tenis
7 Bel kecil
8 Pensil
9 Kertas
b. Lembar formulir DDST
c. Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan
cara penilaiannya.
4. Prosedur DDST
1. Tahap pertama
Secara periodik dilakukan pada semua anak berusia:
A 3-6 bulan D 3 tahun
B 9-12 bulan E 4 tahun
C 18-24 bulan F 5 tahun
2. Tahap kedua
Dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada
tahap pertama, dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik lengkap.
3. Penilaian DDST
a. Lulus : P (passed)
b. Gagal :F (Failed)
c. Tidak mendapat kesempatan melakukan tugas : No (no opportunity
Hasil tes diklasifikasikan:
a. Abnormal
1. Didapatkan 2 atau lebih keterlambatan pada 2 sektor atau lebih
2. Dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan plus satu
sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut
tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
b. Meragukan (questionable)
1. Pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih
2. Pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlembatan dan pada sektor yang
sama tidak ada yang lulus pada kotak yag berpotongan dengan garis vertikal
usia
c. Tidak dapat di tes (untestable)
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau
meragukan.
d. Normal
Semua yang tidak tercantum pada kriteria tersebut diatas
1 Pelaksanaan DDST
a. Menetapkan umur anak dengan patokan :
1. 30 hari 1 bulan
2. 12 bulan 1 tahun
3. 15 hari 1 bulan
Perhitungan umur:
Misal tanggal tes 2006 – 2 – 7 (7 Februari 2006)
Tanggal lahir 2004 – 1 – 9 (9 Januari 2004)
2 – 0 – 28
Berarti umur anak saat tes dilakukan adalah 2 tahun 1 bulan
b. Menarik garis vertikal usia paada lembar formulir DDST
c. Memperhatikan tanda/kode pada ujung kotak sebelah kiri:
1. R tugas perkemebangan cukup ditanyakan pada orang tua
2. Nomor tugas perkembangan di tes sesuai petunjuk di balik formulis
d. Menyimpulkan hasil DDST
Normal/untestable/questionable/abnormal
ASUHAN KEBIDANAN PADA An”L” Menilai Perkembangan Usia 15 Bulan
Di RB AL HAZMI SIDOARJO
DISUSUN OLEHNAMA : WIDIYA PRASTIAN NURIL FITRIYANINIM : 0807.15401.194
PROGAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYAGAMA HUSADA MALANG2011