Post on 08-Jul-2018
8/19/2019 BAB II 2.0
1/59
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengembangan Desain Pembelajaran
1. Pengertian Pengembangan
Pengembangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah pembangunan secara bertahap dan teratur, dan yang menjurus
ke sasaran yang dikehendaki.1 Sesuatu yang dibangun melalui
tahapan-tahapan yang teratur. Keteraturan ini dalam proses
pembangunan perlu diperhatikan oleh orang-orang yang terlibat,
sehingga pembangunan menuju sasaran yang dikehendaki terwujud.
Sasaran ini akan sesuai dengan rencana awal, karena memperhatikan
tahapan pembangunan tersebut.
enurut Seels dan !ickhey pengembangan yang berarti proses
penerjemahan spesi"ikasi desain ke dalam bentuk "isik.# $alam
pengembangan ada sesuatu spesi"ikasi desain yang diproses dengan
menerjemahkannya ke dalam bentuk "isik secara bertahap dan
1 Kamus Bahasa Indonesia (pusat bahasa departemen pendidikan, 2008),
h. 679
2 Bambang arsita, !ekno"ogi #embe"a$aran %andasan & 'p"ikasina
(akarta* +ineka ipta, 2008), h. 26
9
8/19/2019 BAB II 2.0
2/59
10
berurutan. enerjemahkan spesi"ikasi desain adalah mengubah
desain dra"t yang telah dirancang berdasarkan tujuan awal ke dalam
bentuk nyata yang disebut produk, sehingga hasil priduk desain
tersebut dapat berman"aat sesuai dengan rancangan awal. Produk
bisa saja sesuatu yang baru ataupun suatu hasil pengembangan dari
produk sebelumnya.
$i sisi lain !eigeluth mengartikan pengembangan adalah
penerapan kisi-kisi desain di lapangan. Kemudian setelah uji coba
selesai, maka desain tersebut diperbaiki atau diperbaharui sesuai
dengan masukan yang telah diperoleh.% Penerapan kisi-kisi desain di
lapangan dari rancangan yang telah dibuat berupa produk masih
bersi"at sementara. Pengembangan priduk tersebut perlu adanya
perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan. &al ini memerlukan para
ahli bidang produk tersebut untuk memberi masukan dan saran dalam
memperbaiki produk yang telah dibuat. Saran yang diberikan sangat
penting agar produk akhir yang tercipta merupakan produk berkualitas.
$ilain pihak, menurut 'entri pengembangan adalah sebagai
pendekatan sistematis bagi rancangan produk e(aluasi dan
- e/i a"ma #ra/iradi"aga, Prinsip Desain Pembelajaran (akarta*
#renada edia roup, 2008), h. 13
8/19/2019 BAB II 2.0
3/59
11
implementasi suatu pembelajaran.) 'entri melihat pengembangan
adalah sebuah pendekatan yang sistematis dalam menentukan
keberhasilan pembelajaran. Keberhasilan memerulkan rancangan
awal sebagai acuan dasar melakukan kegiatan pembelajaran.
!ancangan awal diwujudkan menjadi produk pembelajaran. Produk
pembelajaran beraneka ragam bentuk, diantaranya rancangan
pelaksanaan pembelajaran atau yang disingkat !PP, akti"itas belajar,
media belajar, metode pembelajaran dan lain sebagainya. *(aluasi
dan implementasi merupakan dua yang saling terkait dan
kerkesinambungan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat
disimpulkan pengembangan adalah proses secara bertahap dalam
penerjemahan spesi"ikasi desain ke dalam bentuk "isik melalui tahap
rancangan, produksi, e(aluasi, dan implementasi kemudian diperbaiki
sehingga menghasilkan produk yang membantu proses pembelajaran.
2. Pengertian Desain Pembelajaran
Briggs dalam !itche mende"inisikan desain sistem
pembelajaran sebagai suatu keseluruhan proses yang dilakukan untuk
4 Ibid., h. 16
8/19/2019 BAB II 2.0
4/59
12
menganalisa kebutuhan dan tujuan pembelajaran serta
pengembangan sistem penyampaian materi pembelajaran untuk
mencapai tujuan tersebut.+ $esain pembelajaran merupakan proses
awal untuk mengetahui dan merancang apa saja yang harus dilakukan
dalam proses pembelajaran. $alam desain sistem pembelajaran,
proses mendesain sama pentingnya dengan hasil belajar, sebab hasil
belajar dipengaruhi dari desain pembelajaran. pabila proses desain
sudah bail maka tujuan pembelajaran akan tercapat dengan maksimal.
$e"enisi lain tentang desain sistem pembelajaran yang
dikemukanan oleh Smith dan !agan, yaitu The systematic proses of
translating principle of learning and instructional into plans for
instructional material and activities/.0 $esain pembelajaran merupakan
proses penerjemahan dari prinsip pembelajaran ke dalam rencana
pembelajaran dalam lingkup kegiatan dan materi pembelajaran.
$esain pembelajran dapat juga dikatakan sebagai pengembangan
sistem instruksional yang terintegrasi terdiri dari beberapa unsur
pembelajaran yang saling berinteraksi. Sebagai suatu sistem juga
memiliki tahapan atau prosedur yang jelas dalam mengembangkan
3 Benn '. #ribadi, Model Desain SIstem Pembelajaran (akarta* ian
+akat, 2009), h. 38
6 usan . ag"iaro, Instructional Design (5irgina !eh* #earson
duaation, 2006), h. -3
8/19/2019 BAB II 2.0
5/59
1-
pembelajaran. Prosedur inilah yang akan menjadi pedoman untuk
melakukan proses pengembangan.
Sedangkan menurut S. inkel desain instructional adalah
pola tertentu untuk menggambarkan suatu program aksi yang akan
mencapai tujuan tertentu untuk menggambarkan suatu program aksi
yang akan mencapai tujuan tertentu menurut langkah-langkah kerja
tertentu pula yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, control
pelaksanaan dan e(aluasi.2 'ambaran tindakan dalam mendesain
pembelajaran inilah yang diperlukan guru. emang pola-pola tertentu
ini yang menggambarkan urutan tindakan akan memudahkan guru
melakukan proses pembelajaran di kelas. Proses mendesain
pembelajaran seyogyanya dilakukan oleh guru dengan sungguh-
sungguh. &asil yang tercapai dengan melakukan desain pembelajaran
akan terukur.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan
desain sistem pembelajaran adalah proses sistematis yang dilakukan
menurut pola tertentu dan langkah-langkah tertentu untuk menganalisa
kebutuhan serta tujuan pembelajaran, kemudian menjadi rancangan
yang dapat diimplementasikan dalam bahan akti(itas pembelajaran.
7 atah ukur, Teknologi Pendidikan (emarang* +asa"i media roup,
2008), h. -1
8/19/2019 BAB II 2.0
6/59
14
3. Pengertian Model
Istilah model dapat diartikan sebagai tampilan gra"is, prosedur
kerja yang teratur atau sistematis, serta mengandung pemikiran
bersi"at uraian atau penjelasan berikut saran.3 4raian atau pejelasan
menunujukkan bahwa suatu model desain pembelajaran menyajikan
bagaimana suatu pembelajaran dibangun atas dasar teori-teori seperti
belajar. 5entu saja semua mengacu pada bagaimana proses belajar
dengan baik. $esain pembelajaran mengandung aspek bagaimana
sebaiknya pembelajaran diselenggarakan atau diciptakan melalui
serangkaian prosedur serta penciptaan lingkungan belajar. Selain itu
desain pembelajaran terdiri atas kegiatan-kegiatan yang perlu
dilaknsanakan untuk suatu proses belajar.
Sedangkan menurut Benny model adalah sesuatu yang
menggambarkan adanya pola pikir.6 Pola pikir dan komponen-
komponen yang terdapat di dalam desain sistem pembelajaran
biasanya digambarkan dalam bentuk model yang direpresentasikan
dalam bentuk gra"is atau flowchart . Pembuatan flowchart ini
8 e/i a"ma #ra/iradi"aga, op.it., h. --
9 Benn '. #ribadi, op.it., h. 86
8/19/2019 BAB II 2.0
7/59
13
merupakan representasi semua proses yang akan dilakukan dalam
suatu model.
$alam buku 7atatan Kecil 5entang Penelitian dan
Pengembangan Ilmu Pengetahuan yang ditulis oleh 7onny !.
Semiawan menjelaskan bahwa model adalah suatu istilah yang
merupakan analogi konseptual sebagai hasil penelitian empiris.18 9adi
model merupakan kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
langkah-langkah untuk mencapai tujuan. $alam melakukan kegiatan
pengembangan kerangka konseptual perlu digunakan sebagai
pedoman melakukan pengembangan. &al ini membantu peneliti
mengembankan produk.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
model adalah tampilan gra"is yang menggambarkan suatu pola pikir
yang sistematis yang merupakan analogi konseptual hasil penelitian
empiris. $engan demilikan model sangat membantu dalam
menentukan langkah pengembangan.
10 onn +. emia/an, Catatan Kecil tentang Penelitian dan
Pengembangan Ilmu Pengetahuan (akarta* Kenana 2008), h. 183
8/19/2019 BAB II 2.0
8/59
8/19/2019 BAB II 2.0
9/59
17
7I :Computer Assisted Instruction; adalah suatu sistem penyimpanan
materi pembelajaran yang berbasis microprocessor yang pelajarannya
dirancang dan diprogram ke dalam sistem tersebut.1% Sistem
penyimpanan ateri pelajaran disimpan dalam bentuk digital, bukan
dalam bentuk cetakan dan secara (isual membutuhkan layar :monitor ;
untuk penyajiannya.
$ari beberapa de"enisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa 7I
adalah suatu media pembelajaran yang menyampaikan materi
pembelajaran in"ormasi, atau pesan dengan menggunakan sistem
computer yang bersi"at interakti" dan menyenangkan sehingga dapat
digunakan secara mandiri.
Pengembangan instruksional digunakan membantu dalam
proses pembelajaran. Sebelum mengembangkan produk
pembelajaran, peneliti memerlukan suatu model pengembangan
instruksional yang mempunyai kegunaan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara pengembang dan pengguna, petunjuk dalam
perencanaan akti(itas-akti(itas yang akan dilaksanakan pada
pengelolaan. $i antara model-model pengembangan pembelajaran,
12 +obert :einih, ihae" o"enda, ames . +usse", Instructional Media
and The Ne Technologies o! Instruction (;e/
8/19/2019 BAB II 2.0
10/59
ulai
Ta%a+ I ,nalisis
Kebutuhan
Ta%a+ II
$esain
Ta%a+ IIIPengembangan
dan Implementasi
18
salah satunya adalah model pengembangan pembelajaran 7I
:Computeer Assisted Instruction; yang dikembangkan oleh ichael 9.
&ana"in dan Keyle
8/19/2019 BAB II 2.0
11/59
19
5ujuan dari analisis kebutuhan untuk mengindenti"ikasi
dengan jelas spesi"ikasi proyek. Selama "ase ini, pengembang
memahami karakteristik dari siswa yang akan diberi program,
lingkungan yang akan digunakan, konten dalam program yang
akan dikembangkan, tujuan dan objek program yang akan
dicapai dan penilaian item yang akan digunakan untuk
menentukan tingkat keberhasilan objek yang telah
dikembangkan. Pengembang mengidenti"ikasi kemampuan dan
pengetahuan siswa untuk keperluan selama pembelajaran.
Setelah analisis kebutuhan telah selesai, perhatian dipindahkan
pada "ase e(aluasi dan re(isi, dimana analisis kebutuhan
menemukan hal yang diteliti. pa yang telah ditemukan,
selanjutnya di pertimbangkan apa saja langkah memperbaiki
atau mengembangkan pembelajaran.
2# ase II Desain "Design#
Setelah menyelesaikan "ase need assessment,
pengembang akan memahami masalah dengan lebih lengkap,
sehingga ada rencana pengembangan yang diklari"ikasi.
Sumber masalah dan kendala telah diidenti"ikasi, dan
parameter program telah diketahui. 5ujuan "ase kedua
8/19/2019 BAB II 2.0
12/59
20
mengidenti"ikasi dokumen rancangan program terbaik yang
akan menjadi tujuan pengembangan.
8/19/2019 BAB II 2.0
13/59
21
dijalankan dalam "ase ini sebelum dilanjutkan ke "ase
pengembangan dan implementasi.
3# ase III Pengembangan dan Im+lementasi "Development
and Implementation#
=ase ketiga memulai pelajaran yang ada pada kertas
atau storyboard menjadi produk yang nyata untuk digunakan
siswa demi mencapai target. Peniliaian "ormati" ialah penilaian
yang dilakukan sepanjang proses pengembangan media.1)
Seperti yang dikemukakan sebelumnya, e(aluasi dan
re(isi media pembelajaran dilakukan pada setiap langkah dalam
model 7I. $alam melakukan e(aluasi menurut &anna"in >
Peck ada empat unsur kelengkapan media pembelajaran 7I
yang baik, yaitu instruksional, tampilan, pemrograman, dan
kurikulum.1+
Tabel 2.1 Kom+onen dan o*s A*ti-itas Model !AI
14 ihae" . :anna=n, K"e %. #ek, The Design, De"elopment, and
#"aluation o! Instructional So!tare (;e/
8/19/2019 BAB II 2.0
14/59
22
Kom+onen
o*s A*ti-itas
Desain Prosedr Tam+ilan ,'esiensi Kejelasan
Kelengkapan
Instruksional?a ?a 5idak ?a ?a
Kelengkapan
*stesis5idak 5idak ?a 5idak ?a
Kelengkapan
Program?a ?a 5idak ?a 5idak
Kelengkapan
Kurikulum?a ?a 5idak ?a 5idak
Penjelasan unsur-unsur kelengkapan odel 7I pada
tabel di atas antara lain
a. Kelengkapan Instruksional
=okus akti"itas yang pertama yang harus diperhatikan
adalah desain. $esain berkaitan dengan materi, yaitu untuk
mengetahui apakah pengguna program dapat menerima materi
pembelajaran dengan baik. Kedua adalah prosedur na(igasi
menu pada program merupakan hal yang juga penting sebagai
instruksi yang diberikan kepada pengguna untuk mengetahui
apakah dapat meningkatkan moti(asi siswa. Ketiga adalah
tampilna, "ocus akti(itas ini lebih menekankan pada komponen
kelengkapan estestis. Keempat adalah e"isiensi. &al yang perlu
diperhatikan adalah pemberian contoh-contoh pembelajaran
8/19/2019 BAB II 2.0
15/59
2-
dalam program. 5erakhir adalah kejelasan, akti(itas ini untuk
mengetahui apakah teks, gambar, suara dan animasi tutorial
sudah baik ataukah perlu diperbaiki.
b. Kelengkapan *stestis
=okus akti(itas yang perlu diperhatikan ada dua hal yaitu
tampilan dan kejelasan, karena pada kelengkapan ini lebih
menekankan pada keindahan tampilan sehingga siswa tertarik
untuk menggunakannya. 4ntuk mengetahui kulaitas gambar,
suara dan animasi masuk ke dalam akti(itas kejelasan
c. Kelengkapan Program
Kelengkapan ini berkaitan dengan hal-hal teknis di dalam
program maka yang perlu diperhatikan adalah desain, prosedur,
dan e"isiensi. $esain berkaitan dengan program yang direspon
:feedback ; oleh pengguna, kesesuaian program dengan
flowchart , dan penyajian materi yang actual. Pada akti(itas
prosedur, "ocus terdapat pada sistem na(igasi program
sedangkan pada akti(itas e"isiensi yang diperhatikan adalah
kecepatan program memproses input yang diberikan oleh
pengguna dan mengantisipasi respon yang salah.
d. Kelengkapan Kurikulum
8/19/2019 BAB II 2.0
16/59
24
da dua hal yang perlu diperhatikan dalam kelengkapan
ini yaitu desain dan prosedur. =ocus desain perhatian pada
kesesuaian materi dan kurikulum, sedangkan prosedur
perhatian pada tingkat kesulitan materi dan jumlah soal.
Berikut ini merupakan unsur-unsur dalam model 7I dan
indicator menurut &anna"in > Peck
Tabel 2.2 Unsrnsr dan Indi*ator Model !AI
No Unsr Indi*ator
1 Instr*sional
1. Ketepatan "actual
#. &ubungan dengan tujuan
%. $aya terima siswa
). !espon siswa
+. Konsistensi dengan tujuan
0. Ketersediaan contoh2. Banyak bagian pelajaran
3. 4mpan balik
6. 5opik pelajaran
18. Penyebaran tekanan
11. !ele(ansi
1#. Kebermaknaan
1%. Banyaknya langkah
1). Bantuan@help
1+. Interaksi selama pelajaran
10. Kemandirian
12. spek moti(asi13. udah diingat
16. udah penyesuaian
#8. 9umlah latihan
2 Tam+ilan
1. Kemenarikan
#. Ketepatan tipogra"i
%. 4rutan frame
8/19/2019 BAB II 2.0
17/59
23
). Kemenarikan (isual
+. nimasi
0. Penggunaan ruang pandang2. Kepadatan screen
3. Kejelasan tampilan
6. Interpretasi elemen display
3 Pemrograman
1. Perintah eksekusi
#. Konsistensi dengan alur
program
%. *ksekusi pelajaran
). Keberlanjutan program
+. *"isiensi sistem
0. Keamanan sistem
2. ntisipasi respon3. Ketepatan display
6. Pengelolaan disc
18. $okumentasi
11. Prosedur mulai
1#. odi"ikasi yang mudah
1%. Konsistensi antar bagian
pelajaran
1). Penyimpanan data
Kri*lm
1. udah dibawa
#. Pilihan pelajaran
%. Integrase topik
). 5ema budaya dan social
+. Keawetan in"ormasi
0. ateri pendukung
2. Keterkaitan dengan kurikulum
3. Keluwesan
6. =amiliaritas
18. Konsistensi
11. aktu tersedia
4. Kara*teristi* Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan dalam rangka peningkatan kualitas
pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut :1; asalah yang
8/19/2019 BAB II 2.0
18/59
26
ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya
ino(ati" atau penerapan teknoogi dalam pembelajaran sebagai
pertanggung jawaban pro"essional dan komitmennya terhadap
pemerolehan kualitas pembelajaran :#; Pengembangan model,
pendekatan, dan metode pembelajaran serta media belajar yang
menunjang kee"ekti"an pencapaian kompetensi siswa :%; Proses
pengembangan produk, (alidasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji
coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang
dihasilkan berman"aat untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Proses pengembangan, (alidasi, dan uji coba lapangan tersebut
seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat
dipertanggung jawabkan secara akademil :); Proses pengembangan
model, mendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu
didokumentasikan secara rapid dan dilaporkan secara sistematis
sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas. 10
Berdasarkan paparan di atas, karakterisitk pengembangan
dalam penelitian ini adalah suatu proses untuk mengembangkan dan
mem(alidasi produk berupa materi, media, alat dana tau stratedi
pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
16 aan antaana (uru Besar di #endidikan isika I#', ?#),
Makalah Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan
Modul (?ni@ersitas #endidikan anesha 2009), h. 4
8/19/2019 BAB II 2.0
19/59
27
&arapan dari pengembangan, agar hasil pembelajaran menjadi lebih
baik dan memudahkan siswa mencapai kompetensi
B. Smber Belajar
1. Pengertian Smber Belajar
Sumber belajar menurut *dgar $ale adalah pengalaman-
pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan
yang mencakup segala sesuatu yang dapat dialami, yang dapat
menimbulkan persitiwa belajar.12 $engan demikian sumber belajar
dapat berupa apa saja yang ada, untuk menimbulkan pengalaman
belajar. Pengalaman belajar yang diharapkan timbul melalui bantuan
sumber belajar memungkinkan dapat dipahami oleh siswa lebih cepat,
sehingga pembelajaran akan e"ekti". Pembelajaran yang e"ekti" ini
yang diharapkan dari proses pembelajaran. Bentuk kerucut
pengalaman menurut *dgar $ale sebagai berikut
17 'hmad rohani, Media Instruksional #dukati! (akarta* +ineka ipta,
1997), h. 102
8/19/2019 BAB II 2.0
20/59
28
0ambar 2.2 Ker$t Pengalaman ,dgar 0ale
Kemudian $irjen $ikti memperkuat di atas bahwa sumber
belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang
mempelajari sesuatu.13 Sumber belajar mencakup semua yang
mungkin dapat dipergunakan oleh siswa agar terjadi perilaku belajar.
$alam proses komponen sumber belajar itu mungkin diman"aatkan
secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar yang
direncanakan maupun sumber belajar yang diman"aatkan. Siswa
dapat mempergunakan sumber belajar itu untuk lebih bisa memahami
materi.
18 'hmad Aurtubi, Teknologi dan Media Pendidikan (!anggerang* Bintang
:arapan e$ahtera, 2009), h. 61
8/19/2019 BAB II 2.0
21/59
29
Sedangkan menurut unir seumber belajar adalah bahan-
bahan yang diman"aatkan dan diperlukan untuk membantu pelajar
maupun peserta didik dalam proses pembelajaran.16 9adi sumber
belajar dalam hal ini ber"okus pada bahan atau alat bantu yang
diman"aatkan untuk membantu proses pembelajaran. lat bantu
tersebut bisa saja dirancang ataupun sudah tersedia di sekitar
lingkungan belajar. Intinya sumber belajar membantu proses
pembelajaran agar dapat dipahami dengan maksimal.
*75 : Association For ducation Communication and
Technology ; mende"inisikan sumber belajar bisa meliputi segala
sesuatu yang yang digunakan untuk mem"asilitasi belajar. Sumber
belajar meliputi pesan, manusia, material@bahan, peralatan, teknik dan
lingkungan yang dipergunakan secara sendiri atau dikombinasikan
untuk mem"asilitasi belajar .#8
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengertian sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
mem"asilitasi belajar seseorang yang terdiri dari beberapa komponan
19 unir, Kurikulum $erbasis Teknologi (Bandung* '"phabet, 2010), h. 1-1
20 @e"ine iregar dan :artini ;ara, $uku %jar Teori $elajar dan
Pembelajaran (akarta* ?ni@ersitas ;egeri akarta, 2007), h. 114
8/19/2019 BAB II 2.0
22/59
-0
dan pengalaman yang membantu terjadinya proses belajar seseorang
:peserta didik; sesuai dengan tujuan belajar yang sudah ditentukan.
dapun komponen-komponen belajar yang merupakan suatu
kesatuan yang saling berhubungan, saling mempengaruhi, serta saling
melengkapi suatu sumber belajar adalah sebagai berikut :1; 5ujuan,
misi, dan "ungsi sumber belajar. 5ujuan dan misi dipengaruhi oleh si"at
dan bentuk-bentuk sumber belajar itu sendiri. :#; Bentuk, "ormat, atau
keadaan "isik sumber belajar. ujud sumber belajar secara "isik satu
dengan yang lainnya berbeda-beda. :%; Pesan yang dibawa oleh
sumber belajar. Setiap sumber belajar selalu membawa pesan yang
dapat diman"aatkan oleh pemakainya dan komponen pesan
merupakan in"ormasi penting. :d; 5ingkat kesulitan atau kompleksitas
pemakaian sumber belajar. 5ingkat kompleksitas sumber belajar
berkaitan dengan keadaan "isik dan pesan sumber belajar, untuk
menentukan apakah sumber belajar itu masil dipergunakan atau tidak,
mengingat waktu dan biaya yang terbatas dan sebagainya #1
2. Man'aat Smber Belajar
21 ;ana ud$ana dan 'hmad +iaCi, Teknologi Pengajaran, (Bandung*
inar Baru, 200-), h. 82
8/19/2019 BAB II 2.0
23/59
-1
eman"aatkan sumber belajar dalam pelaksanaan kegiatan
belajar dan pembelajaran yang direncanakan sebaik mungkin
diharapkan akan membuat kegiatan tersebut lebih e"ekti" dan e"isien
untuk mencapai tujuan instruksional. Aleh karena itu, sumber belajar
menjadi komponen penting dalam kegiatan belajar dan pembelajaran
dan sangat sangat berman"aat bila disusun atau didesain terlebih
dahulu yang nantinya akan disatukan dalam sistem instruksional yang
lengkap untuk mewujudkan proses belajar yang terkontrol dan berarah
tujuan.
dapaun man"aat sumber belajar dalam proses pembelajaran
sebagai berikut :a; emberi pengalaman yang konkret dan langsung,
:b; enyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau
dilihat secara langsung dan konkrit, :c; enambah dan memperluas
cakrawala sajian yang ada di dalam kelas, :d; emberikan moti(asi
yang positi", :e; emberi in"ormasi yang lebih akurat dan terbaru, :";
embantu memecahkan masalah pembelajaran baik dalam lingkup
makro maupun mikro, :g; erangsang untuk berpikir, bersikap dan
berkembang lebih lanjut.##
22 'hmad +ohani :, Media Instruksional #dukati!, (akarta* +ieneka
ipta, 1993) h. 10-
8/19/2019 BAB II 2.0
24/59
-2
Berdasarkan man"aat yang ditimbulkan oleh sumber belajar,
tentunya akan lebih baik apabila dalam proses pembelajaran dapat
digunakan macam-macam sumber belajar yang tersedia, baik itu yang
didisain maupun yang diman"aatkan agar dapat memaksimalkan
kualitas pembelajaran yang dilakukan.
gar peman"aatan sumber belajar lebih optimal maka perlu
dipahami "actor-"aktor yang mempengaruhi sumber belajar, sebagai
berikut :1; =aktor perkembangan teknologi :#; =aktor nilai dan budaya
:%; =aktor ekonomi :); =aktor pemakai
Keempat "actor tersebut sangat berpengaruh dalam rangka
merancang, memproduksi, serta menggunakannya. Baik untuk sumber
belajar yang dirancang maupun yang tinggal dipakai. Karena
perkembangan teknologi yang pesar memungkinkan digunakan
produk teknologi canggih sebagai sumber belajar seperti radio,
tele(ise, handycam, !CD dan D!D" #$% , computer atau laptop,
internet, dan lain-lain.
3. Klasi'i*asi Smber Belajar
Sumber belajar dikelompokkan menjadi dua kelompok.
Pertama, sumber belajar yang direncanakan :by design;, yaitu sumber
8/19/2019 BAB II 2.0
25/59
--
belajar yang secara khusus atau direncanakan telah dikembangkan
sebagai Komponen Sistem Instruksional/ untuk memberi "asilitas
belajar yang terarah dan bersi"at "ormal, seperti halnya lembaga atau
institusi pendidikan.
8/19/2019 BAB II 2.0
26/59
-4
Sedangkan menurut *75 : Association for ducational
Communication and Technology ; dapat dilihat dari pengertian sumber
belajar itu sendiri, yang terbagi menjadi enam golongan, yaitu#)
:a; Pesan, merupakan sebuah in"ormasi yang akan disampaikan
dalam bentuk ide, "akta, makna, atau data.:b; Arang, yaitu orang-orang yang bertindak sebagai penyimpanan,
pengolah dan penyampai pesan, seperti guru, siswa, orang ahli,
atau pembicara.:c; Bahan, dapat berupa media atau perangkat lunak yang biasanya
berisikan pesan untuk disampaikan dengan menggunakan
peralatan terkadang bahan itu sendiri sudah berbentuk penyajian.:d; Peralatan, merupakan perangkat keras yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang terdapat pada bahan.:e; 5eknik, berupa prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam
menggunakan bahan, alat, tata tempat dan orang untuk
menyampaikan pesan.:";
8/19/2019 BAB II 2.0
27/59
-3
alaupun diklasi"ikasikan menjadi 0 golongan, tetapi golongan
tersebut saling berkaitan satu sama lain, yang mendukung terjadinya
proses kegiatan belajar dan pembelajaran.
dapun pendapat lain yang mengklasi"ikasikan sumber belajar
yang biasanya terdapat di sekolah yang lebih dikhususkan, yaitu :a;
Sumber belajar cetak buku, majalah, ensiklopedia, brosur, koran,
poster, denah, dan lainnya. :b; Sumber belajar non cetak "ilm, slide,
(ideo, model, boneka, audio kaset dan lainnya. :c; Sumber belajar
yang berupa "asilitas auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja
belajar indi(idual :carrel;, studio, lapangan olahraga, dan lainnya. :d;
Sumber belajar berupa kegiatan wawancara, kerja kelompok,
obser(asi, simulasi, permainan dan lainnya. :e; Sumber belajar yang
berupa lingkungan dan masyarakat teman, terminal dan lainnya.
Berdasarkan klasi"ikasi sumber belajar, maka dapat disimpulan
sumber belajar terdiri dari dua kelompok dan enam golongan. -book
termasuk dalam sumber belajar berupa bahan yang direncanakan :by
design; yang didalamnya terdapat berbagai sumber belajar yang
disesuaikan dengan kebutuhan warga sekolah.
. !iri!iri Smber Belajar
8/19/2019 BAB II 2.0
28/59
-6
Berdasarkan de"inisi sumber belajar dan klasi"ikasinya, sumber
belajar merupakan suatu hal yang penting dalam proses pelaksanaan
belajar dan pembelajaran. Aleh karena itu, apabila tidak
meman"aatkan sumber belajar dalam proses pembelajaran, maka
kegiatan belajar dan tujuan pembelajaran akan sulit dicapai. dapun
ciri-ciri sumber belajar, sebagai berikut#+
a. Sumber belajar harus mampu memberikan kekuatan dalam proses
belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara maksimalb. Sumber belajar harus mempunyai nilai-nilai instruksional edukati",
yaitu dapat mengubah dan membawa perubahan yang sempurna
terhadap perilaku yang sesuai dengan tujuan yang ada.c. Sumber belajar yang diman"aatkan mempunyai ciri-ciri seperti :1;
tidak terorganisasi dan tidak sistematis baik dalam bentuk maupun
isi, :#; tidak mempunyai tujuan pembelajaran yang eksplisit, :%;
hanya dipergunakan untuk keadaan dan tujuan tertentu atau
secara incidental, :); dapat dipergunakan untuk bebgai tujuan
pembelajarand. Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri-sendiri
:terpisah;, tetapi dapat juga dapat dipergunakan secara kombinasi
:gabungan;
23 :.. us=Don, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran.
(akarta* #restasi #ustaka, 2012), h. 1-1
8/19/2019 BAB II 2.0
29/59
-7
Berdasarkan uraian tersebut, segala sesuatu yang dapat
dikatakan sebagai sumber belajar apabila memenuhi ciri-ciri sumber
belajar yang telah dipaparkan sebelumny dan e-book memiliki ciri-ciri
tersebut.
!. Ba%an Ajar
1. Pengertian Ba%an Ajar
$alam penelitian ini dikembangkan sumber belajar jenis bahan
jar. Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar berdasarkan
penjelasan sebelumnya. enurut So"an mri dan
8/19/2019 BAB II 2.0
30/59
-8
$ilain pihak menurut $adang Supriatna, bahan ajar adalah
"ormat materi yang akan diberikan kepada pembelajar.#2
=ormat materi
yang diberikan kepada pembelajar ini yang akan membantu
pembelajar berinteraksi dengan kompetensi. =ormat materi
disesuaikan dengan kemampuan pembelajar.
Sedangkan menurut $ikmenjur bahan ajar merupakan
seperangkat materi@substansi pembelajaran :teaching material ; yang
disusun secara sistematis, menampilan sosok utuh dari kompetensi
yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.#3
$engan bahan ajar memungkinkan peserta didik dapat mempelajari
suatu kompetensi dasar atau K$ secara runtut dan sistematis
sehingga secara akumulati" mampu menguasai semua kompetensi
secara utuh dan terpadu.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
bahan ajar seperangkat "ormat materi baik berupa tertulis maupun
tidak tertulis yang sengaja disusun secara sistematis. Bagian-bagian
27 adang upriatna, Konsep Dasar Desain Pembelajaran (#usat
#engembangan dan #emberdaaan #endidik dan !enaga Kependidikan
!aman Kanak Kanak dan #endidikan %uar Biasa, 2009), h. 2
28 ungko/o, Panduan Pengembangan $ahan %jar $erbasis TIK (akarta*
Kementrian #endidikan ;asiona", 2010), h. 7
8/19/2019 BAB II 2.0
31/59
-9
bahan ajar menampilkan kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik.
2. Jenis Ba%an Ajar
Berdasarkan bentuknya kenis bahan ajar terbagi menjadi empat
jenis yaitu :a; Bahan ajar (isual terdiri dari bahan cetak seperti hand
out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, lea"iet, walichart,
gambar, dan non cetak seperti model@market. :b; Bahan ajar audio
seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc audio* :c; Bahan
ajar audio (isual seperti video compact disc , "ilm. :d; Bahan ajar
multimedia seperti 7I :Computer Assisted Instruction;, compact disk ,
multimedia, dan bahan ajar berbasis web#6
$alam penelitian ini, bahan ajar yang dikembangkan adalah
bahan ajar multimedia 7I :Computer Assisted Instruction;. $alam
perkembangannya, multimedia pembelajaran dibagi menjadi empat
model dasar. dapun model-model multimedia pembelajaran adalah
sebagai berikut
a; odel 5utorial
29 oan 'mri & %i Khoiru 'hmadi, op.cit ,. 161
8/19/2019 BAB II 2.0
32/59
40
odel tutorial adalah model yang menyajikan
pembelajaran secara interakti" antara siswa dengan computer.
ateri belajar diajarkan, dijelaskan dan diberikan melalui
interaksi siswa dengan computer. Pada umumnya model tutorial
ini digunakanan untuk menyajikan in"ormasi atau konsep
tertentu. Segala sesuatu yang diperlukan untuk mendapatkan
in"ormasi tersedia dalam computer. 4ntuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa, model tutorial dilengkapi dengan pertanyan
pada setiap bagian materi.
7iri-ciri model tutorial ini yaitu :1; pembelajaran
mencakup in"ormasi orientasi pelajaran, arahan selama
pelajaran, umpan balik, dan program remedial yang sesuai :#;
pembelajaran dimulai dengan kegiatan yang memusatkan
perhatian siswa kepada monitor agar siap dalam belajar :%;
pembelajaran selalu mengandung in"ormasi tentang materi
pembelajaran yang baru :); pembelajaran konsep disajikan
sedikit demi sedikit :+; pemberian umpan balik bagi siswa
berdasarkan jawaban atau trspon siswa dan :0; penggunaan
strategi yang berbeda dalam pembelajaran ditujukan untuk
memperdalam proses pemahaman siswa.
b; Drill and %ractice
8/19/2019 BAB II 2.0
33/59
41
odel drill and practice adalah model yang memberikan
penekanan pada bagaimana siswa belajar untuk menguasai
materi melalui latihan atau praktik. odel ini dirancang untuk
mencapai keterampilan tertentu memberi umpan balik yang
cepat bagi siswa atas respon yang diberikan, dan menyajikan
beberapa bentuk koreksi atau pengulangan atas jawaban yang
salah.
7iri-ciri model drill and practice yaitu :1; memberi
kesempatan yang luas bagi siswa untuk melatih keterampilan
yang diperolehnya :#; memberi arahan yang jelas, umpan balik
yang tepat, pembelajaran korekti", dan program remedial :%;
memiliki asumsi bahwa in"ormasi atau materi dasar sudah
diperoleh siswa atau sudah diajarkan :); memiliki tujuan untuk
memperkuat dan memberi penekanan pada jawaban yang
benar, mengidenti"ikasi dan memperbaiki jawaban pendek dan
cepat :0; memberi perhatian terhadap satu atau dua
keterampilan saja :2; memiliki tingkat keluwesan yang baik
karena kemampuan computer dalam mengelola suara, warna,
animasi, dan sebagainya :3; memiliki kecepatan dalam
memperoleh dan menyimpan data tentang kemampan siswa
8/19/2019 BAB II 2.0
34/59
42
dan :6; memiliki kecepatan memilih permasalahan atau
kekurangan yang muncul dalam belajar
c; 'ames
odel games :permainan; adalah model yang bertujuan
untuk meningkatkan moti(asi siswa. odel permainan ini
merupakan pendekatan moti(asional yang bertujuan
memberikan penguatan atas kompetensi yang sudah dikuasai
siswa. =ormat model permainan memberikan penekanan pada
pengembangan, penguatan, dan penemuan hal-hal baru bagi
siswa dalam belajar. 4nsur lain yang muncul dalam model
permainan adalah unsur kompetisi. Kompetisi dibangun baik
antar diri pribadi siswa ataupun antar siswa dan kelompok
siswa.
7iri-ciri model permainan adalah :1; memiliki penjelasan
yang baik tentang petunjuk, tujuan permainan, dan prosedur
yang harus dilakukan siswa :#; menarik antusisme siswa :%;
memiliki hubungan sebab akiat antara respon siswa dengan
permainan tersebut :); memberikan ringkasan tentang
kemampuan yang dicapai siswa dalam pembelajaran tersebut
dan :+; memberi hiburan kepada siswa.
8/19/2019 BAB II 2.0
35/59
4-
d; Simulasi
odel simulasi merupakan model pembelajaran yang
dapat menekan biaya yang terlalu tinggi, memudahkan
pemahaman siswa terhadap suatu konsep, dan menghilangkan
resiko dalam belajar. isalnya, dalam pendidikan pilot berlatih
menerbangkan pesawat memiliki resiko yang tinggi dan biaya
yang relati" besar.
7iri-ciri model simulasi yaitu :1; memiliki scenario atau
rancangan kejadian :#; memiliki tampilan gambar berkualitas
tinggi :%; menyediakan pilihan jawaban yang rasional :);
mempunyai petunjuk yang jelas yang dibutuhkan siswa :+;
memiliki kemampuan mengidenti"ikasi perubahan saat situasi
kritis :0; menyediakan scenario (ersi modi"ikasi berdasarkan
respon atau jawaban siswa dan :2; memiliki tiga pilihan
jawaban yang diberikan siswa yaitu e"ekti", tidak e"ekti" atau
tidak jadi.%8
Berdasarkan penjelasan di atas, bahan ajar multimedia yang
akan dikembangkan adalah bahan ajar model tutorial. lasan memilih
-0 ;ana ud$ana dan 'hmad +i@ai, Media Pengajaran (Bandung* #!. inar
Baru, 1997), h. 48
8/19/2019 BAB II 2.0
36/59
44
bahan ajar tersebut adalah karena ketersedian dan karakteristik
so"tware yang dimiliki. Bahan ajar ini berbasis e-book akan dirancang
untuk keperluan belajar mandiri
D. E-Book
1. Pengertian E-book
An electronic book +also e-book" ebook" digital book, is a tet
and image-based publication in digital form prodiced on" published by"
and readable on computers or other digital devices* ). Pengertian ini
menjelaskan bahwa e-book merupakan sebuah teks dan gambar yang
diproduksi dalam bentuk digital dan dapat dibaca dikomputer dan alat
digital lainnya. Buku digital ini dimaksudkan agar buku dapat lebih
praktis dan tersimpan dalam memori-memori digital.
Sedangkan e-book dide"enisikan oleh the oford dictionary" is
/an electronic version of a printed book that can be read on a
computer or handheld device designed specifically for this purpose0*)(
-1 :.+. oudhusen. The '(!ord Companion to the $ook. (EFord* EFord
?ni@ersit #ress, 2010), p. 164.
-2 EFord, e>book is, p. 1 2011 (terdapat di
http)**o!(orddictionaries.com*"ie*entr+*menus-/012) iakses pada
tangga" 13 anuari 2016
http://ofxorddictionaries.com/view/entry/m_en_us1242960http://ofxorddictionaries.com/view/entry/m_en_us1242960
8/19/2019 BAB II 2.0
37/59
43
$alam oC"ord dictionary pada web, e-book memang di desain dengan
tujuan agar bisa dibaca di computer atau alat digital lainnya. Buku
(ersi digital ini muncul akibat kepentingan manusia untuk membaca.
Kemudahan yang ditawarkan e-book menjadikan e-book berkembang
pesar saat ini.
$ilain pihak pengertian e-book menurut %C1ag ncylopedia
+electronic-book, the electronic counterpart of a printed book" which
can be viewed on a desktop computer or a portable device such as a
laptop" %DA" or e-book reader*)) -book adalah bentuk digital daro
buku cetak yang bisa dilihat melalui computer atau lat yang portable
seperti laptop, P$ atau alat pembaca e-book . Bentuk digital dari buku
cetak bermunculan seiringan dengan perkembangan teknologi
in"ormasi bentuk software.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa e-
book merupakan buku dalam bentuk digital yang dapat dilihat di
computer dan alat digital lainnya yang mendukung untuk membaca
buku tersebut. -book berkembang seiringan dengan perkembangan
alat digital saat ini. 4ntuk memenuhi kebutuhan bahan bacaan yang
udah dibawa dan praktis.
-- ata aa tudio, Berbisnis e>book di Ka"a krisis (akarta* #! "eF
edia Komputindo, 2010), h.2
8/19/2019 BAB II 2.0
38/59
46
2. ormat E-book
-book yang ada saat ini memiliki "ormat dalam penyajiannya,
masing-masing "ormat ditujukan untuk keperluan masing-masing alat
yang tersedia. dapun "ormat-"ormat e-book antara lain
a. $A7 dan !5= :2ich Tet Format ;
=ormat $A7 dan !5= adalah standar word prosesor yang
banyak digunakan di seluruh dunia, karena sangat kompatibel dengan
sistem operasi windows. 9adi "ormat ini dapat terbaca oleh sistem
operasi windows tanpa memerlukan so"tware tambahan. Perusahan
icroso"t telah menyediakan aplikasi terebut dalam sistem windows
b. $ypertet 1ark-up 3anguage :&5
8/19/2019 BAB II 2.0
39/59
47
S7II agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi.
$engan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah
kata dan disimpan kedalam "ormat S7II normal sehingga menjadi
homepage dengan perintah-perintah &5<
c. Compliled $T13 $elp File :7&;
=ormat ini merupakan pengembangan dari "ormat &5
8/19/2019 BAB II 2.0
40/59
48
cocok digunakan untuk distribusi jurnal, makalah, tesis, dan technical
report karena "ormatnya ini memiliki "asilitas gra"ik yang sangat
terbatas.
e. %ortabe Document Format :P$=;
P$= merupakan sebuah "ormat "ile yang dibuat oleh Adobe
4ystem pada tahun 166% yang pada saat itu digunakan untuk
pertukara document. P$= memiliki unsur content yang lengkap
dikarenakan melibatkan teks, huru", citra, dan gra"ik. Berkas P$=
dapart dibuat secara spesi"ik agar dapat diakses oleh orang-orang
dengan keterbatasan "isik. =ormat berkas P$= dapat dilengkapi
dengan label :tag ; E
8/19/2019 BAB II 2.0
41/59
49
"ormat %$ yang bisa dibuka-buka :flipping ;. 5erdapat suatu proyek
yang sedang berjalan yang berupaya agar "ormat AP= ini dapat
dibaca menggunakan penjelajah Internet standar :semisal oDilla,
=ire"oC, atau icroso"t Internet *Cplorer;, tanpa perlu adanya
perlengkapan :piranti lunak, plugin; tambahan. Saat ini untuk melihat
buku elektronik dalam "ormat AP= sehingga diperoleh rasa benar-
benar membuka buku :flipping eperience; diperlukan piranti lunak
penyaji pada sisi klien atau pengguna.%+
3. Kelebi%an dan Ke*rangan ,boo*
5eknologi perbukuan berkembang sangat pesat sehingga membantu
manusia memperoleh in"ormasi dari buku dalam bentuk yang lebih canggih,
salah satunya e-book. 5ernyata e-book sendiri memiliki kelebihan dan
kekurangan penjelasan sebagai berikut
Kelebihan e-book diantanya 1; Biaya yang digunakan untuk membuat
e-book lebih murah. Berbeda dengan buku cetak yang memerlukan biaya
yang besar dalam mencetak buku, #;
8/19/2019 BAB II 2.0
42/59
30
lebih mudah dibawa kemana saja dan jumlah e-book yang tersimpat dalam
memory bisa sangat banyak. %; Banyak kemudahan dari sebuah e-book jika
dibandingkan dengan buku cetak seperti adanya "asilitas untuk pencarian
teks, na(igasi, halaman yang mudah, ukuran teks yang bisa diatur sendiri jika
tidak seusai, bisa printing halaman tertentu saja jika diperlukan, "itur
thumbnail untuk memudahkan pengaksesan e-book , "itur mark untuk
menandai bagian tertentu, dan masih banyak lagi "itur yang menarik sehingga
e-book menjadi lebih unggul dibandingkan dengan buku cetak, ); Bisa
didapatkan lebih mudah, dengan adanya e-book hamper seluruh Indonesia
bisa menjangkau, syaratnya harus ada akses internet, +; -book anti rusak.
Selama data "ile e-book tidak terkena (irus atau "ile-nya corrupt , maka e-book
akan tetap bagus kondisi usianya sampai puluhan tahun
dapun kekurangan e-book 1; !esiko kehilangan data. !esiko akan
kehilangn data masih ada jika tidak merawat device pembuka e-book dengan
baik, misalnya terkena (irus ataupun terhapus. #; emerlukan tool khusus.
4ntuk membaca e-book diperlukan alat teknologi yang mampu menampilkan
"ormat e-book tersebut.%0
,. Ba%asa Inggris
-6 ata aa tudio, op. it., hh. 7>11
8/19/2019 BAB II 2.0
43/59
31
1. &a*i*at Ba%asa Inggris
Pembelajaran Bahasa merupakan proses untuk menguasai
kemampuan berbahasa berupa pengetahuan tentang bahasa. $i
Indonesia bahasa Inggris merupakan bahasa asing pertama yang
dijadikan bahasa kedua setelah menguasai bahasa Indonesia. &al
tersebut terlihat dari lembaga-lembaga pendidikan baik "ormal maupun
non "ormal yang memasukkan bahasa Inggris kedalam pembelajaran
dan juga dalam beberapa lembaga, bahasa Inggris diterapkan secara
lisan dengan menerapkan komunikasi bilingual. $alam hal ini
tercermin bahwa peserta didik dituntut untuk menguasai bahasa kedua
yaitu bahasa Inggris.
Bahasa Inggris sebagai sarana komunikasi sangatlah
dibutuhkan terutama di era globalisasi, dimana indi(idu dapat tinggal di
suatu wilayah dan bahasa Inggris menjadi bahasa resmi kedua yang
sering digunakan. Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional
$alam undang-undang !epublik Indonesia nomor #8 pasal %
5ahun #88% disebutkan bahwa,
Pendidikan nasional ber"ungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak Serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam tangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi pesert didik agar
8/19/2019 BAB II 2.0
44/59
32
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada 5uhan
?ang aha *sa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreati",
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab%2
Proses belajar mengajar Bahasa Inggris pada sekolah dasar
diselanggarakan dalam sepekan sebanyak satu kali. $urasi yang
dialokasikan untuk siswa adalah 28 menit. Pada dasarnya belajar
Bahasa adalah belajar berkomunikasi. Aleh sebab itu, pembelajaran
Bahasa inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam berkomunikan dengan Bahasa Inggris baik secara lisan
maupun tertulis. 54juan pengajaran di S$ yang lebih ditekankan pada
pembentukan sikap positi" terhadap pelajaran Bahasa Inggris akan
tercermin pad acara guru mengecek pemahaman dan membetulkan
kesalah siswa.
Belajar banyak kosakata baru merupakan suatu hal yang
penting dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Setiap
anak mempunyai caranya masing-masing dalam belajar. 4ntuk
pembelajar Bahasa asing pemula, siswa memerlukan banyak
kosakata karena Bahasa yang sehari-hari ia pakai adalah Bahasa ibu
yang menggunakan Bahasa Indonesia. Gamun demikian
-7 ?ndang>undang +epub"ik Indonesia ;omor 20 !ahun 200- tentang
istem #endidikan ;asiona" (akarta* epartemen #endidikan ;asiona",
200-), h.-
8/19/2019 BAB II 2.0
45/59
3-
pembelajaran tatat Bahasa juga harus dilakukan walaupun dilakukan
secara "leksibel.
2. &a*i*at Vocabulary
Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar selain
memberikan penekanan pada tata Bahasa :grammar ;, pela"alan
: pronounciation; juga pada penguasaan dan peningkatan jumlah
kosakata :vocabulary building ; untuk menunjang penguasaan ke
empat keterampilan berbahasa Inggris, yaitu menyimak :listening ;,
berbicara :speaking ;, membaca :reading ; dan menulis :writing ;.
ebster mencatat de"inisi vocabulary sebagai berikut
+.,7 a list or collection of words or od words and phrases usually
alphabetically arranged and eplained or defined7 leicon +(,7
+a, a sum or stock of words employed by a language" group"
individual" or work or in a field of knowledge +b,7 a list or
collection of terms or codes available for use +as in an indeing
system, +),7 a supply of epressive techni'ues or devices +as of
an art form,)8
&al ini berarti bahwa vocabulary adalah da"ar atau kumpulan
kata yang biasanya disusun al"abetis yang digunakan oleh indi(idu
atau kelompok untuk mengekspresikan diri
-8 erriam ebster, (terdapat di http*GG///.merriam/ebster.omGditionarG5oabu"ar). iakses pada tangga" 19 esember 2013
8/19/2019 BAB II 2.0
46/59
8/19/2019 BAB II 2.0
47/59
33
vocabulary dapat menjadi hambatan dalam memahami kalimat dalam
suatu Bahasa.
Berdasarkan uraian pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa
kosakata :vocabulary ; adalah himpunan kata yang diketahui
maknanya dan dapat digunakan oleh seseorang yang kemungkinan
akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat.
!ocabulary akan lebih mudah dipelajari jika dikumpulkan dalam bentuk
kelompok kata yang berkaitan dengan bidang tertentu.
3. Vocabulary dalam Pembelajaran Ba%asa Inggris
Belajar banyak kosa kata baru merupakan suatu hal yang
penting dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Setiap
anak mempunyai caranya masing-masing dalam belajar. 4ntuk
pembelajar Bahasa asing pemula, siswa memerlukan banyak
vocabulary karena Bahasa yang sehari-hari ia pakai adalah Bahasa
ibu yang menggunkan Bahasa Indonesia. Gamum demikian
pembelajaran tata Bahasa juga harus dilakukan walaupun dilakukan
secara "leksibel.
41 a@id ;unan, 5anguage Teaching Methodolog+ * ' teFtbook or
teahers. (dne* #rentie :a"" Internationa" (?K) %td, 1991), h. 117
8/19/2019 BAB II 2.0
48/59
36
enurut ;e/
e"hi* !ata ra/>:i"" #ub"ishing o. %!, 1979), h. 121>126.
8/19/2019 BAB II 2.0
49/59
37
Berkaitan dengan hasil belajar, nderon dan Krathwohl
membagi ranah kogniti" terdiri atas kemampuan remember ,
understand , apply , analy&e, evaluate, dan create.)%
2emember :mengingat; merupakan kemampuan seseorang
menghasilkan in"ormasi yang tepat dari ingatan. Kemampuan
remember dapat dibagi menjadi menjadi recogni&ing :mengenali;, dan
recalling :memanggil ulang;. Sebagai contoh, kemampuan recogni&ing
yaitu salah satunya pada kemampuan menjawab true or false dan
multiple choice sedangkan untuk kemampuan recalling salah satunya
tampak pada kemampuan untuk menuliskan kembali rumus-rumus
matematika.
5nderstand :memahami; merupakan kemampuan seseorang
untuk mengartikan dan memaknai dari bahan-bahan pendidikan atau
pengalaman. Kemampuan understand ini dapat dibagi mendi
interpreting :memaknai sendiri; contohnya mende"iniskan suatu kata
dalam bahasa Inggris, eemplifying :mencontohkan; misalnya
memberikan contoh bagian-bagian wajah, classifying :mengklasi"ikasi;
contohnya mengelompokkan bagian tubuh yang termasuk panca
indera, summari&ing :meringkas; contohnya memberikan judul pada
4- %orin . 'nderson, and a@id +. Krath/oh" (editor), % Ta(onom+ !or
5earning, Teaching, and %ssesing* % 7e"ision o! $loom8s Ta(onom+
#ducational 'bjecti"es (Boston* 'ddison es"e %ongman, 2001), h. 67
8/19/2019 BAB II 2.0
50/59
38
suatu cerita, interfering :menyimpulkan; contohnya mencari makna
dari sebuah konteks yang kurang dikenal dari konteks, comparing
:membandingkan; menunjukkan persamaan atau perbedaan dan
eplaining :menjelaskan; contohnya menjelaskan "ungsi salah satu
panca indera.
Apply :menerapkan; merupakan kemampuan seseorang untuk
menggunaan sebuah prosedur. pply ini terbagi menjadi eecuting
:melakukan;, contohnya siswa dihadapkan pada soal yang "amiliar dan
tau apa yang dilakukan untuk melengkapi itu, dan implementing
:mengimplementasikan;, contohnya memilih mana yang lebih penting
dalam masalah keuangan.
Analy&e :menganalisis; merupakan kemampuan seseorang
untuk memecahkan sebuah konsep menjadi beberapa bagian dan
menjelaskan bagaimana bagian-bagian tersebut berhubungan dengan
struktur keseluruhan seutuhnya. Kemampuan analyDe ini terbagi
menjadi differentiating :membedakan;, contohnya membuat da"tar
in"ormasi yang penting dan menghilangkan in"ormasi tidak penting,
organi&ing :mengorganisasikan; contohnya membuat diagram yang
menunjukkan berbagai cara tumbuhan dan hewan berinteraksi, dan
attributing :memberikan atribut; contohnya membaca paragraph atau
8/19/2019 BAB II 2.0
51/59
39
surat pembaca di koran untuk melihat cara pandang para penulis
tentang sebuah masalah.
valuate :menge(aluasi; merupakan kemampuan seseorang
untuk membuat peniliaian berdasarkan berbagai standard dan kriteria.
Kemampuan e(aluate ini terbagi menjadi checking :memeriksa;
contohnya mendengarkan sebuah pidato poitik dan menuliskan
berbagai hal yang kontradiksi dari pidato tersebut, dan criti'uing
:mengkritisi; contohnya memilih metode@teknik terbaik dalam
memecahkan permasalahan matermatika.
Create :menciptakan; merupakan kemampuan seseorang untuk
meletakkan bagian-bagian pecahan secara bersama-sama untuk
membentuk sesuatu yang baru atau mengenali berbagai komponen
dari sebuah struktur yang baru. Kemampuan create ini terbagi
menjadi generating :membangkitkan; contohnya membangun
beberapa hipotesa ilmiah untuk menjelaskan mengapa tanaman
membutuhkan sinar matahari, planning :merencanakan; contohnya
membuat storyboard untuk sebuah presentasi multimedia tentang
serangga, dan producing :menghasilkan; contohnya membuat sebuah
habitat untuk burung hewan peliharaan lainnya.
Keenam tahap penerapan pembelajaran kosakata :vocabulary ;
Bahasa Inggris seperti yang telah diulas di atas, akan mem"asilitasi
8/19/2019 BAB II 2.0
52/59
60
siswa sekolah dasar dalam meningkatkan vocabulary Bahasa Inggris
yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris
mereka.
. Pembelajaran Vocabulary Melali ,m+at Ta%a+
0ambar 2.3
Pembelajaran Vocabulary
5ahap pertama adalah tahap pengenalan :introducing stage;.
Pada tahap ini guru memperkenalkan kata baru dengan ucapan yang
jelas dan benar, serta memperkenalkan kata baru tersebut dengan
menggunakan gambar atau benda nyata. 5ahap kedua adalah tahap
pemberian model :1odeling stage;. Pada tahap ini, guru memberi
8/19/2019 BAB II 2.0
53/59
61
contoh dengan bertindak sebagai model. 5ahap selanjutnya adalah
tahap latihan : practicing stage;. $i tahap ini, guru melatih siswa-siswa
untuk menirukan dan berlatih. 5ahap terakhir adalah tahap penerapan
:applying stage;. Pada tahap applying , siswa menerapkan vocabulary
yang dipelajari dalam situasi yang tepat dengan bantuan atau
bimbingan guru.)) $engan begitu diharapkan kemampuan kosakata
siswa sekolah dasar akan meningkat dengan cepat sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan mereka dalam berbahasa Inggris.
. Kara*teristi* Sis5a Se*ola% Dasar
asa usia sekolah dasar sebagai mesa kanak-kanak akhir yang berlangsung
dari usia enam tahun hingga kira-kira usia sebelas tahun atau dua belas
tahun. Karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah mereka menampilkan
perbedaan-perbedaan indi(idual dalam banyak segi dan bidang, di
antaranya, perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam kogniti" dan
bahasa, perkembangan kepribadian dan perkembangan "isik anak.)+ $apat
44 Kasihani K. . uanto, op. it. h. 47.
43 ;ursidik Kurnia/an, '.a.#d., Karakteristik dan Kebutuhan#endidikan 'nak ?sia eko"ha asar, 2010 (!erdapat di
http*GG///.mikirbae.omG2013G11Gkarakteristik>peserta>didik>usia.htm"J
m1 iakses pada tangga" 17 anuari 2016
http://www.mikirbae.com/2015/11/karakteristik-peserta-didik-usia.html?m=1http://www.mikirbae.com/2015/11/karakteristik-peserta-didik-usia.html?m=1http://www.mikirbae.com/2015/11/karakteristik-peserta-didik-usia.html?m=1http://www.mikirbae.com/2015/11/karakteristik-peserta-didik-usia.html?m=1
8/19/2019 BAB II 2.0
54/59
62
dikatakan bahwa karakteristik setiap siswa mempunya ciri khas yang
berbeda-beda
Karakteristik siswa sekolah dasar ditandai dengan rasa ingin tahu
yang tinggi terhadap dunia di sekelilingnya selaras dengan pendapat
Gasution yang menyatakan bahwa masa sekolah dasar mempunyai
beberapa si"at khas sebagai berikut :1; adanya minat terhadap kehidupan
praktis sehari-hari yang kongkrit, :#; amat realistik, ingin tahu dan ingin
belajar, :%; menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan
mata pelajaran khusus, oleh ahli yang mengikuti teori "aktor ditaksirkan
sebagai mulai menonjolnya "aktor-"aktor, :); pada umumnya anak
menghadap tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan
sendiri, :+; pada masa ini anak memandang nilai :angka rapor; sebagai
ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah, :0; anak pada masa ini gemar
membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk bermain bersama-sama.)0
Aleh karena itu, guru harus mem"asilitasi siswa dengan memahaminya
secara psikologis dan dapat memahami tahapan-tahapan belajar siswanya.
Piaget mengidenti"ikasikan tahapan perkembangan intelektual yang
dilalui anak yaitu :a; 8-# tahun merupakan tahap sensory motor, :b; usia #-0
46 ;asution, Psikologi $elajar (Bandung* #! +ema$a +osdakara, 199-),
h.44
8/19/2019 BAB II 2.0
55/59
6-
tahun tahap pra operasional, :c; 2-11 tahun merupakan tahap operasional
konkret, :d; usia 11 tahun ke atas merupakan tahap operasional "ormal.)2
Berdasarkan uraian di atas, siswa sekolah dasar berada pada tahap
operasional kongkrit, pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis,
masih sangat terikat pada "akta-"akta perseptual, artinya anak mampu ber"ikir
logis, tetapi masih terbatas pada objek-objek konkret, dan mampu melakukan
konser(asi.
Seperti yang dikatakan $armodjo anak usia sekolah dasar adalah
anak yang sedang mengalami perrtumbuhan baik pertumbuhan intelektual,
emosional maupun pertumbuhan badaniyah, di mana kecepatan
pertumbuhan anak pada masing-masing aspek tersebut tidak sama,
sehingga terjadi berbagai (ariasi tingkat pertumbuhan dari ketiga aspek
tersebut. Ini suatu "aktor yang menimbulkan adanya perbedaan indi(idual
pada anak-anak sekolah dasar walaupun mereka dalam usia yang sama. )3
$engan karakteristik siswa yang telah diuraikan seperti di atas, guru
dituntut untuk dapat mengemas perencanaan dan pengalaman belajar yang
akan diberikan kepada siswa dengan baik, menyampaikan hal-hal yang ada
di lingkungan sekitar kehidupan siswa sehari-hari, sehingga materi pelajaran
47 Kasihani K.. uanto, op.cit., h.6
48 armo$do, Perkembangan Peserta Didik (akarta* ?ni@ersitas terbuka,
1992), h.12
8/19/2019 BAB II 2.0
56/59
64
yang dipelajari tidak abstrak dan lebih bermakna bagi anak. Selain itu, siswa
hendaknya diberi kesempatan untuk pro akti" dan mendapatkan pengalaman
langsung baik secara indi(idual maupun dalam kelompok.
1. Kara*teristi* Peserta DIdi* Kelas 6 Se*ola% Dasar
Peserta didik di kelas F Sekolah $asar yang rata-rata berusia
18-11 tahun masuk ke dalam tahap operasional konkret tingkat akhir.
rtinya peserta didik di kelas F Sekolah $asar kemampuan
berpikirnya sudah logis dan sistematis, mampu memecahkan masalah,
mampu menyusun strategi dan mampu menghubungkan. Kemampuan
komunikasinya sudah berkembang seiring perkembangan kemampuan
berpikirnya sehingga sudah mampu mengungkapkan pemikiran dalam
bentuk ungkapan kata yang logis dan sistematis. Berkembangnya
kemampuan sosialisasi peserta didik kelas F yang sudah dipengaruhi
oleh teman-teman sebaya menciptakan kelompok-kelompok yang
didasarkan oleh kesamaan-kesamaan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan pembelajaran untuk
peserta didik kelas F disusun untuk membangkitkan keakti"an,
kemandirian, dan kemampuan berpikir yang sistematis. Peserta didik
sudah memiliki pengalaman belajar yang membantunya
8/19/2019 BAB II 2.0
57/59
63
mengkonstruksi pengetahuan pada tahap selanjutnya. Pendidik perlu
menyediakan pembelajaran dengan media dan model yang sesuai
dengan tahap perkembangan anak saat ini.
2. Kara*terisi* Berba%asa Sis5a Se*ola% Dasar
$alam teori psikolinguistik, diyakini bahwa manusia memiliki
8/19/2019 BAB II 2.0
58/59
66
Sudah bisa membaca dan
menceritakan kembali cerita-cerita
yang dikenal
Beri banyak rangsangan pada siswa
agar menceritakan pengalaman
membaca dan menulisnya
Sudah bisa menggunakan strategi
ketika pemahaman terhadap teks
terhambat, missal dengan membaca
ulang, memprediksi, menanyakan,
mengkontekstualisasikan
Sediakan banyak peluang bagi siswa
untuk mengeksplorasi dan
mengidenti"ikasi hubungan-hubungan
symbol bunyi dalam konteks yang
bermakna
enggunakan kemampuan
membaca dan menulis untuk
berbagai tujuan dengan inisiati"mereka sendiri
Bantu anak untuk memisahkan kata-
kata ke dalam bentuk suku kata
:mengeja; ketika mengucapkan kata-
kata, kemudian menyatukannyadalam bentuk huru"
4sia anak Sekolah $asar merupakan masa perkembangan
yang produkti" dan kemampuan mengenal dan menguasai
perbendaharaan kata :vocabulary ; berkembang dengan pesat. pa
yang mereka lihat dan rasakan akan dikomentari dengan langsung
dan apa adanya, bahkan sering muncul pertanyaan-pertanyaan logis
dan diperlukan jawaban yang logis dari pendidik
0. &asil Penelitian (ang /ele-an
Penelitian yang rele(an dilakukan oleh *ka ahyu ribowo, 9urusan
Pendidikan
8/19/2019 BAB II 2.0
59/59
67
pengembangan terhadap uji pemahaman materi listrik dinamis mengalami
peningkatan 18,1+ dan dikategorikan cukup baik.