Post on 07-Dec-2015
description
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan investasi dalam suatu negara akan dipengaruhi oleh
pertumbuhan perekonomian dalam negara tersebut. Semakin baik tingkat
perekonomian negara tersebut maka semakin baik pula tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan penduduk negara tersebut. Kenaikan tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan dari masyarakat suatu negara pada umumnya ditandai dengan
tingkat kenaikan tingkat pendapatan dari masyarakatnya dan akan berujung pula
terhadap kenaikan GDP dan GNP dari negara tersebut.
Dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut maka akan semakin
banyak masyarakat yang mempunyai kelebihan dana yang biasanya dimanfaatkan
untuk disimpan dalam bentuk tabungan dan investasi. Salah satu investasi yang
sangat diminati saat ini yaitu investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang
diperdagangkan di pasar modal.
Investasi merupakan suatu penundaan konsumsi pada saat ini dengan
tujuan mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang akan diterima di masa
yang akan datang. Investasi pada saham dianggap mempunyai tingkat resiko yang
lebih besar dibandingkan dengan alternatif investasi lain, seperti obligasi,
deposito, dan tabungan (Subalno, 2009).
Di dalam melakukan investasi saham, investor berharap untuk
memperoleh keuntungan yang dapat berupa deviden atau capital gain. Tujuan para
investor menanamkan modalnya pada suatu sekuritas saham adalah untuk
mendapatkan return tinggi dengan tingkat resiko tertentu atau mendapatkan
return tertentu dengan tingkat resiko yang rendah.
Dengan menghitung rasio keuangan perusahaan merupakan salah satu cara
dan faktor untuk mempresiksi tingkat return saham pada suatu perusahaan
tertentu. Investor yang sangat teliti dan yang bukan tipe spekulasi tentunya akan
sangat memperhitungkan dan menilai kinerja keuangan yang terdiri dari rasio –
rasio keuangan dalam menjatuhkan pilihannya terhadap suatu saham.
Rasio keuangan ini merupakan salah satu cara dalam menganalisis faktor
fundamental. Rasio keuangan ini dihasilkan dari laporan keuangan yang
merupakan faktor fundamental dari perusahaan. Bagi perusahaan yang go public
diharuskan memberikan laporan keuangan yang relevan mengenai rasio – rasio
keuangannnya, hal tersebut tercantum dalam keputusan Bapepam Nomor KEP-
51/PM/1996 yang dikeluarkan pada tanggal 17 Januari 1996.
Investor juga lebih tertarik pada perusahaan dengan tingkat Return on
Equity (ROE) yang tinggi karena ROE yang tinggi menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba juga tinggi yang pada akhirnya berimbas
pada tingginya return saham yang didapat oleh investor.
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas tentang analisis
fundamental terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi return saham,
diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Hernendiastoro (2005), Astuti (2006),
Ulupui (2005 dan 2007), Auliyah dan Hamzah (2006), Widodo (2007), Subalno
(2009), Prihantini (2009), Juliana (2011), Aziz (2012).
Penelitian yang dilakukan oleh Aziz (2012), dan Juliana (2011)
mendapatkan hasil bahwa pada kelompok Rasio Profitabilitas yaitu Earning Per
Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun hasil tersebut
bertentangan dengan hasil penelitian Auliyah dan Hamzah (2006) dimana EPS
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Pada kelompok Rasio Likuiditas yaitu Current Ratio (CR) juga terdapat
perbedaan hasil penelitian dimana Ulupui (2005), Astuti (2006), dan Prihantini
(2009) mendapatkan hasil bahwa CR berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Hal itu bertentangan dengan hasil yang didapat oleh Hernendiastoro
(2005) dimana CR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Sama halnya pada kelompok Rasio Solvabilitas yaitu mengenai pengaruh
Debt Equity Ratio (DER) terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan oleh
Astuti (2006), mendapatkan hasil bahwa DER merupakan faktor fundamental
yang memiliki inkonsistensi hasil (Posistif tetapi tidak signifikan) terhadap return
saham. Namun penelitian dari Prihantini (2009) mendapatkan hasil yang berbeda
yaitu DER berpengaruh positif terhadap return saham.
Pada kelompok Rasio Aktivitas yang menggunakan Total Asset Turnover
(TAT) beberapa hasil penelitian menuntukkan bahwa TAT berpengaruh positif
terhadap return saham sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti
(2006), dan Widodo (2007). Sedankan untuk Ulupui (2005) dan Subalno (2009)
menyimpulkan bahwa TAT memiliki hubungan negatif dengan return saham.
Berdasarkan uraian diatas, jelas terdapat inkonsistensi dalam hasil
penelitian Faktor Fundamental terhadap Return saham, maka peneliti dianggap
masih perlu untuk menganalisis faktor fundamental terhadap return saham.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang akan diteliti yaitu :
1. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap return saham ?
2. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham ?
3. Apakah Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham ?
4. Apakah Total Asset Turnover (TAT) berpengaruh terhadap return saham ?
5. Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap return saham ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap return saham.
2. Menganalisis pengaruh Current Ratio (CR) terhadap return saham.
3. Menganalisis pengaruh Debt Equity Ratio (DER) terhadap return saham.
4. Menganalisis pengaruh Total Asset Turnover (TAT) terhadap return
saham.
5. Menganalisis pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap return saham.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
beberapa pihak.
1. Bagi Emiten
Hasil dari penelitian ini diharapkan digunakan sebagai salah satu dasar
pertimbangan di dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan
terutama dalam hal memaksimalkan kinerja perusahaan dan pemegang
saham.
2. Bagi Investor
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber
informasi untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
investasi saham.
3. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi untuk
penelitian selanjutnya.