BAB 1

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan investasi dalam suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan perekonomian dalam negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian negara tersebut maka semakin baik pula tingkat kemakmuran dan kesejahteraan penduduk negara tersebut. Kenaikan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan dari masyarakat suatu negara pada umumnya ditandai dengan tingkat kenaikan tingkat pendapatan dari masyarakatnya dan akan berujung pula terhadap kenaikan GDP dan GNP dari negara tersebut. Dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut maka akan semakin banyak masyarakat yang mempunyai kelebihan dana yang biasanya dimanfaatkan untuk disimpan dalam bentuk tabungan dan investasi. Salah satu investasi yang sangat diminati saat ini yaitu investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal. Investasi merupakan suatu penundaan konsumsi pada saat ini dengan tujuan mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang akan diterima di masa yang akan datang. Investasi pada saham dianggap mempunyai tingkat resiko yang lebih besar dibandingkan dengan alternatif investasi lain, seperti obligasi, deposito, dan tabungan (Subalno, 2009). Di dalam melakukan investasi saham, investor berharap untuk memperoleh keuntungan yang dapat berupa deviden atau capital gain. Tujuan para investor menanamkan modalnya pada suatu sekuritas saham adalah untuk mendapatkan return tinggi dengan tingkat resiko tertentu atau mendapatkan return tertentu dengan tingkat resiko yang rendah. Dengan menghitung rasio keuangan perusahaan merupakan salah satu cara dan faktor untuk mempresiksi tingkat return saham pada suatu perusahaan tertentu. Investor yang sangat teliti dan yang bukan tipe spekulasi tentunya akan sangat memperhitungkan dan menilai kinerja keuangan yang terdiri dari rasio rasio keuangan dalam menjatuhkan pilihannya terhadap suatu saham.

description

latar belakang skripsinya mayorove

Transcript of BAB 1

Page 1: BAB 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan investasi dalam suatu negara akan dipengaruhi oleh

pertumbuhan perekonomian dalam negara tersebut. Semakin baik tingkat

perekonomian negara tersebut maka semakin baik pula tingkat kemakmuran dan

kesejahteraan penduduk negara tersebut. Kenaikan tingkat kemakmuran dan

kesejahteraan dari masyarakat suatu negara pada umumnya ditandai dengan

tingkat kenaikan tingkat pendapatan dari masyarakatnya dan akan berujung pula

terhadap kenaikan GDP dan GNP dari negara tersebut.

Dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut maka akan semakin

banyak masyarakat yang mempunyai kelebihan dana yang biasanya dimanfaatkan

untuk disimpan dalam bentuk tabungan dan investasi. Salah satu investasi yang

sangat diminati saat ini yaitu investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang

diperdagangkan di pasar modal.

Investasi merupakan suatu penundaan konsumsi pada saat ini dengan

tujuan mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang akan diterima di masa

yang akan datang. Investasi pada saham dianggap mempunyai tingkat resiko yang

lebih besar dibandingkan dengan alternatif investasi lain, seperti obligasi,

deposito, dan tabungan (Subalno, 2009).

Di dalam melakukan investasi saham, investor berharap untuk

memperoleh keuntungan yang dapat berupa deviden atau capital gain. Tujuan para

investor menanamkan modalnya pada suatu sekuritas saham adalah untuk

mendapatkan return tinggi dengan tingkat resiko tertentu atau mendapatkan

return tertentu dengan tingkat resiko yang rendah.

Dengan menghitung rasio keuangan perusahaan merupakan salah satu cara

dan faktor untuk mempresiksi tingkat return saham pada suatu perusahaan

tertentu. Investor yang sangat teliti dan yang bukan tipe spekulasi tentunya akan

sangat memperhitungkan dan menilai kinerja keuangan yang terdiri dari rasio –

rasio keuangan dalam menjatuhkan pilihannya terhadap suatu saham.

Page 2: BAB 1

Rasio keuangan ini merupakan salah satu cara dalam menganalisis faktor

fundamental. Rasio keuangan ini dihasilkan dari laporan keuangan yang

merupakan faktor fundamental dari perusahaan. Bagi perusahaan yang go public

diharuskan memberikan laporan keuangan yang relevan mengenai rasio – rasio

keuangannnya, hal tersebut tercantum dalam keputusan Bapepam Nomor KEP-

51/PM/1996 yang dikeluarkan pada tanggal 17 Januari 1996.

Investor juga lebih tertarik pada perusahaan dengan tingkat Return on

Equity (ROE) yang tinggi karena ROE yang tinggi menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba juga tinggi yang pada akhirnya berimbas

pada tingginya return saham yang didapat oleh investor.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas tentang analisis

fundamental terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi return saham,

diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Hernendiastoro (2005), Astuti (2006),

Ulupui (2005 dan 2007), Auliyah dan Hamzah (2006), Widodo (2007), Subalno

(2009), Prihantini (2009), Juliana (2011), Aziz (2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Aziz (2012), dan Juliana (2011)

mendapatkan hasil bahwa pada kelompok Rasio Profitabilitas yaitu Earning Per

Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun hasil tersebut

bertentangan dengan hasil penelitian Auliyah dan Hamzah (2006) dimana EPS

tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Pada kelompok Rasio Likuiditas yaitu Current Ratio (CR) juga terdapat

perbedaan hasil penelitian dimana Ulupui (2005), Astuti (2006), dan Prihantini

(2009) mendapatkan hasil bahwa CR berpengaruh signifikan terhadap return

saham. Hal itu bertentangan dengan hasil yang didapat oleh Hernendiastoro

(2005) dimana CR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Sama halnya pada kelompok Rasio Solvabilitas yaitu mengenai pengaruh

Debt Equity Ratio (DER) terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan oleh

Astuti (2006), mendapatkan hasil bahwa DER merupakan faktor fundamental

yang memiliki inkonsistensi hasil (Posistif tetapi tidak signifikan) terhadap return

saham. Namun penelitian dari Prihantini (2009) mendapatkan hasil yang berbeda

yaitu DER berpengaruh positif terhadap return saham.

Page 3: BAB 1

Pada kelompok Rasio Aktivitas yang menggunakan Total Asset Turnover

(TAT) beberapa hasil penelitian menuntukkan bahwa TAT berpengaruh positif

terhadap return saham sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti

(2006), dan Widodo (2007). Sedankan untuk Ulupui (2005) dan Subalno (2009)

menyimpulkan bahwa TAT memiliki hubungan negatif dengan return saham.

Berdasarkan uraian diatas, jelas terdapat inkonsistensi dalam hasil

penelitian Faktor Fundamental terhadap Return saham, maka peneliti dianggap

masih perlu untuk menganalisis faktor fundamental terhadap return saham.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang akan diteliti yaitu :

1. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap return saham ?

2. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham ?

3. Apakah Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham ?

4. Apakah Total Asset Turnover (TAT) berpengaruh terhadap return saham ?

5. Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap return saham ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap return saham.

2. Menganalisis pengaruh Current Ratio (CR) terhadap return saham.

3. Menganalisis pengaruh Debt Equity Ratio (DER) terhadap return saham.

4. Menganalisis pengaruh Total Asset Turnover (TAT) terhadap return

saham.

5. Menganalisis pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap return saham.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

beberapa pihak.

1. Bagi Emiten

Page 4: BAB 1

Hasil dari penelitian ini diharapkan digunakan sebagai salah satu dasar

pertimbangan di dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan

terutama dalam hal memaksimalkan kinerja perusahaan dan pemegang

saham.

2. Bagi Investor

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber

informasi untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

investasi saham.

3. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi untuk

penelitian selanjutnya.