Post on 13-Feb-2016
description
L/O/G/O
Sindrom Metabolik pada Laki-laki Obesitas
Nolanda Susana Unwawirka 10201008Melisa 102012226
Dominic Timotius 102012296Hellen Marsella 102013179Hendra Susanto 102013188
Silvia Ardila 102013194Alvin Setiawan 102013364
Yuvina 102013450
Tutor: dr.Herawati
SkenarioSeorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke poliklinik
untuk konsultasi di karena merasa terlalu gemuk dan sulit menurunkan berat badan nya sejak usia 38 tahun. Pekerjaan pasien adalah sebagai karyawan suatu kantor swasta. Sebelumnya pasien sangat jarang memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan karena dirasakan dirinya tidak memiliki keluhan seputar kesehatannya. Pasien mengatakan bahwa dirinya agak sering lelah dan mudah merasa haus pada 1 tahun belakangan ini. Ayahnya menderita hipertensi dan ibunya sudah 10 tahun mengidap penyakit kencing manis.BB 88kg, TB 169cm, Lingkar perut 135 cm, Lingkar inggang 115 cm. Tekanan darah 150/90 mmHg.
Rumusan MasalahSeorang pria 55 tahun merasa terlalu gemuk
dan merasa cepat lelah dan cepat haus.
HipotesisLaki-laki tersebut terkena sindrom metabolik
Analisis Masalah
Rumusan Masalah
Anamnesis
Pemeriksaan
Different Diagnosa
Working Diagnosis
PenunjangFisikKomplikas
iPencegah
an
Gej Klinik
Penatalaksanaan
Patofisiologi
Epidemiologi
Anamnesis
Identitas Pasien : laki-laki 55 tahunKeluhan utama : gemuk, BB sukar sejak usia 38thn. Riwayat penyakit sekarang : sering lelah + mudah haus, sejak 1 thn Riwayat penyakit dahulu : ObesitasRiwayat Keluarga : Ayah ( Hipertensi)
Ibu (DM, sejak 10 thn yg lalu)
Pemeriksaan Fisik
TD : 150/90 mmHgNadi : 80 x/menitRespirasi : 16 x/menitSuhu : 36,5 oC
BB : 88 Kg Lingkar Perut : 135 cm TB : 169 cm Lingkar Pinggang : 115 cm Waist Hip Ratio : 1,1
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Gula Darah Puasa : 110 mg/dLGula Darah 2 jam PP : 160 mg/dLKolesterol Total : 362 mg/dLTrigliserida : 300 mg/dL
Glukosa Darah
Kolesterol
Trigliserida
Working DiagnosisSindrom Metabolik• Sindrom metabolik yaitu obesitas
abdominal (kegemukan dengan lingkar perut yang melebihi 80 cm pada wanita dan 90 cm pada laki-laki)
• kenaikan kadar trigliserida• penurunan HDL• kenaikan kadar gula puasa
hingga 110-126mg/ml (akibat peningkatan resistensi insulin)
• kenaikan tekanan darah• Kondisi ini dikaitkan dengan risiko
penyakit kardiovaskular, stroke, diabetes melitus tipe 2, dan kematian
Differential DiagnosisDiabetes Meklitus tipe 2 Hipertensi• Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh
tidak dapat berfungsi normal.• Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti
kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sel dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
• Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas).
Epidemiologi
• Prevalensi sindrom metabolik bervariasi di seluruh dunia, namun secara umum, prevalensi sindrom metabolik meningkat dengan usia.
• Prevalensi tertinggi tercatat diseluruh dunia adalah penduduk asli Amerika, dengan hampir 60% perempuan berusia 45-49 tahun dan 45% pria berusia 45-49 tahun.
• Tingkat keparahan obesitas pada anak-anak adalah memulai dari sindrom metabolik pada populasi yang lebih muda.
Patofisiologi
1. Resistensi Insulin2. Obesitas dan Peningkatan Lingkar Pinggang3. Dislipidemia4. Intoleransi glukosa5. Hipertensi
Gejala KlinisMenurut pedoman dari National Heart, Lung, and Blood
Institute (NHLBI) dan American Heart Association (AHA), sindrom metabolik didiagnosis ketika pasien memiliki setidaknya 3 dari 5 kondisi berikut:
• Glukosa puasa ≥100 mg / dL (atau menerima terapi obat untuk hiperglikemia).
• Tekanan darah ≥130 / 85 mmHg (atau menerima terapi obat untuk hipertensi).
• Trigliserida ≥150 mg / dL (atau menerima terapi obat untuk hipertrigliseridemia).
• HDL-C <40 mg / dL pada pria atau <50 mg / dL pada wanita (atau menerima terapi obat untuk menaikan HDL-C).
• Lingkar pinggang pada Asian Amerikan, ≥90 cm (35 in) pada pria atau ≥80 cm (32 in) pada wanita.
Penatalaksanaan
• Mengatasi kadar LDL yang tinggi : pilihan pertama golongan statin (simvastatin, lovastatin, pravastatin)
• Mengatasi kadar trigliserida yang tinggi : Golongan fibrat
(gemfibrozil, fenofibrate). Golongan lain : statin, asam nikotinic. • Meningkatkan kadar HDL Kolesterol : Golongan statin
dan fibrat• Hipertensi : ACE Inhibitor (captopril, enalapril), dan
angiotensin II receptor blocker (Valsartan, Losartan). • Kadar gula darah puasa terganggu : metformin.• Resistensi insulin : Golongan biguanid (metformin) dan Thiazolidinediones (rosiglitazone, pioglitazone)
Pencegahan
• Mengubah pilihan makanan menjadi lebih sehat dan seimbang
• menurunkan asupan energi total sehingga sebanding dengan keluaran energi
• mengatur konsumsi kudapan/memilih kudapan atau minuman yang lebih sehat
• melalukan lebih banyak aktivitas fisik dan mengurangi aktivitas bersantai
• kesadaran diri untuk menurunkan berat badan• panduan yang jelas mengenai resiko kelebihan berat
badan terhadap kesehatan
Komplikasi
Sindrom metabolik yang terutama dengan pasien dengan obesitas akan meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular seperti Aterosklerosis yakni yang diperantarai oleh :• Hipertensi• Hiperlipoproteinemia • Dan Diabetes Melitus
Kesimpulan
Sindrom metabolik merupakan kumpulan gejala yang keberadaannya menunjukkan peningkatan resiko kejadian penyakit kardiovaskular dan diabetes melitus. Obesitas sentral memiliki korelasi paling erat dengan sindrom metabolik dibandingkan komponen yang lain. Laki-laki berusia 55 tahun tersebut menderita sindroma metabolik (Obesitas, diabetes mellitus, dislipidemi, hipertensi)Disertai RPK (+) terhadap beberapa sindrom.
Hipotesis Diterima.
Thankyou