ASKEP PERADANGAN

Post on 30-Jul-2015

106 views 1 download

Transcript of ASKEP PERADANGAN

ASKEP PERADANGAN

Peradangan adalah rangkaian perubahan jaringan sebagai respons terhadap cidera.

Cidera ini dapat terjadi karena invasi bakteri, trauma, zat kimia, radiasi atau

sengatan panas.

Walaupun penyebabnya bermacam-macam tetapi secara garis besar rangkaian

kejadiannya adalah sama.

• Jaringan cedera keluar zat vasoaktif ( histamine, serotonin, bradykinin & prostaglandin) menyebabkan:- Vasodilatasi arteriol, spincter prekapiler dan venula setempat - Meningkatkan permeabilitas kapiler

kemerahan (rubor), hangat (calor), nyeri (dolor), edema (tumor)

• Edema pada jaringan jantung kemampuan meregang

menurun kekuatan kontraksi turun menurunnya isi sekuncup saraf simphatis terangsang frekuensi denyut jantung meningkat memendeknya waktu pengisian menurunnya kekuatan otot jantung payah jantung (Heart Failure).

PENYAKIT JANTUNG RHEUMATIK

• Demam rheumatic reaksi akut dari peradangan sangat potensial menjadi masalah jantung kronis.

• Walaupun penyakit demam rheumatic sudah menurun insidennya, tetapi merupakan penyebab tersering dari gangguan katup jantung yang memerlukan operasi.

• Demam rheumatic akut merupakan kelanjutan faringitis yang disebabkan streptokokus beta hemolitikus

• Demam rheumatic timbul bila terjadi respon antibody atau immunologi yang bermakna terhadap infeksi streptokokus

• Sekitar 3% infeksi streptokokus pada faring dalam waktu 2-4 minggu akan diikuti oleh serangan demam rheumatic.

• Serangan awalnya sering ditemukan pada masa kanak-kanak dan awal masa remaja.

• Patogenesis demam rheumatic secara pasti tidak diketahui. Dua mekanisme dugaan a.l :

1. Respons hiperimun (paling diterima)

2. Efek langsung streptokok atau toksinnya

Hipotesis reaksi autoimun

1. Streptokokus akan menyebabkan infeksi faring

2. Antigen streptokokus akan menyebabkan pembentukan antibody pada hospes yang hiperimun

3. Antibodi akan bereaksi dengan jaringan hospes yg secara antigenic sama seperti streptokokus

4. Autoantibodi tersebut bereaksi dengan jaringan hospes sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan

• Manifestasi demam rheumatic akut berupa peradangan difus yang menyerang jaringan penyambung berbagai organ, khususnya jantung, sendi dan kulit.

• Tanda dan gejalanya tidak khas :- demam arthritis- artralgia/nyeri sendi- ruam kulit- korea - takikardia.

• Terserangnya jantung berakibat :1. Kematian pada fase akut, walaupun sangat rendah tetapi hampir seluruhnya akibat gagal jantung2. Cacat sisa terutama disebabkan oleh deformitas katup

• Demam rheumatic akut dapat mengakibatkan peradangan pada semua lapisan jantung yang dikenal sebagai pankarditis.

• Peradangan endokardium katup pembengkakkan daun dan erosi pinggir daun katup mengganggu penutupan katup regurgitasi katup bising jantung (mur-mur)

• Peradangan miokardium (Miokarditis) pembesaran jantung atau gagal jantung kongenstif, sekalipun pada awal serangan jarang ditemukan.

• Perikarditis yang biasanya timbul bersamaan dengan miokarditis dan valvulitis, relative jarang terjadi.

Perikarditis eksudatif yang disertai penebalan lapisan pericardium merupakan ciri khas demam rheumatic akut.

Perikarditis biasanya disertai friction rub walaupun dapat pula timbul efusi pericardium.

Pengobatan demam rheumatic akut dilakukan secara paliatif, antara lain :

1. Antibiotik seperti penicillin atau eritromicin untuk membasmi streptokok

2. Anti radang seperti salisilat atau kartikosteroid

3. Analgetik, jika ada indikasi nyeri arthritis

4. Pembatasan aktifitas fisik

Gagal jantung yang mungkin timbul memerlukan pembatasan garam, pemberian digoksin dan diuretic.

PERICARDITIS

• Perikarditis merupakan proses inflamasi dari viseral dan parietal pericardium.

• Penyebab :1. Infeksi : virus, bakteri, fungi 2. Komplikasi-komplikasi penyakit sistemik 3. Rheumatik jantung 4. Systemic lupus erytematosis 5. Uremi 6. Trauma dada tertutup 7. Infark myocardial 8. Neoplasma

• Perikarditis bisa akut atau kronis, dan infeksi bisa menyebar dari atau ke myocardium.

• Perikarditis akut dapat diklasifikasi sebagai pericarditis fibrinosa atau exudativa.

• Exudat dari perikarditis akut bisa serous, purulen atau hemoragik cairan terkumpul dalam kentong pericardium tamponade jantung gangguan pengisian dan pengosongan ventrikel terjadi penurunan curah jantung syok kardiogenik kematian.

• Perikarditis kronis merupakan perikarditis konstriktif atau perikarditis adhesive.

• Ini bisa terjadi akibat timbulnya fibrosa dari kantong pericardium sebagai akibat trauma atau neoplasma.

• Bila pericardium menjadi jaringan konstriktif pengisian dan pengosongan ventrikel tergangu penurunan curah jantung gagal jantung.

MIOKARDITIS

• Miokarditis merupakan peradangan dari miokardium.

• Bisa akut dan kronis dan sifatnya bisa fokal atau difus.

• Seringkali peradangan ini terjadi sekunder dari perikarditis atau endokarditis.

• Infeksi bisa timbul dengan berbagai cara :1. Invasi organism ke jaringan miokardium 2. Produksi toksin-toksin (diphteri)3. Reaksi autoimun (demam rheumatic, SLE)

Tanda & gejala

1. Takhikardia (akibat peningkatan suhu)

2. Jantung membesar scr cepat

3. Bunyi jantung melemah, akibat penurunan daya kontraksi

4. Terdengar gallop

5. Gangguan irama

6. Gagal jantung kanan lebih sering, karena lebih tipis

ENDOKARDITIS

• Endokarditis merupakan suatu inflamasi/infeksi yang disebabkan oleh mikroba pada jaringan endothelial dan katup jantung.

• Inflamasi pada endokardium pada umumnya diawali dengan transient bacterimia yang masuk kedalam sirkulasi melalui beberapa tempat masuk.

• Untuk alasan yang tidak begitu jelas, bakteri tersebut lebih senang tinggal di bagian jantung yang mengalami kerusakan.

• Katup mitral dan katup aorta merupakan area yang paling sering terkena.

• Sedangkan factor predisposisi untuk terjadinya endokarditis adalah ventricular septel defect, coartio aorta, patent ductus arteriosus dan tetralogi of fallot.

• Hal ini terjadi karena adanya turbulensi aliran darah dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

• Endokarditis dapat terjadi secara akut maupun sub akut.

• Endokarditis sub akut disebabkan oleh mikroba-mikroba yang mempunyai tingkat keganasan rendah dan berkembang biak lebih dari beberapa minggu atau bulan. Varidans streptococcus adalah mikroba penyebab terbanyak.

• Endokarditis akut disebabkan oleh kuman pathogen yang mampu menyerang jaringan dan berkembang dalam beberapa hari sampai beberapa minggu, dengan perkembangan gejala-gejala yang cepat.

• Sebagai akibat serangan bakteri lesi atau pertumbuhan berkembang diatas katup-katup jantung dan diatas endothelium.

• Pertumbuhan tsb tersusun atas fibrin, sel-sel darah, bahan nekrotis dan kolagen yang disebut veruka.

• Veruka tersebut kemungkinan hancur mengalir dalam aliran darah berakhir didalam pembuluh darah kecil disetiap organ infark dan lesi vaskuler.

• Selain kondisi diatas, destruksi ini menyebabkan erosi pada daun katup dan perforasi insufiensi dan stenosis katup.

• Komplikasi terberat yang sering terjadi pada endokarditis adalah penyakit katup jantung dan gagal jantung kongesif.

Pemeriksaan Diagnostik :

• Kultur darah positif untuk infeksi organisme • Jumlah leukosit menunjukkan leukositosis dan Hb,

hematokrit dan SDM dibawah batas normal• Laju sediment eritrosit meningkat, yang menggambarkan

adanya peradangan • Urinalisis menunjukkan hematuria dan proteinuria • Sinar X dada mendeteksi gagal jantung kongestif dan

hipertropi jantung • EKG untuk mengkaji gagal jantung dan aritmia • Ehokardiogram untuk menentukan luasnya kerusakan

katup

Penatalaksanaan

• Tirah baring

• Farmakoterapi

• Antibiotic (penicillin, streptomycin, vancomicin, gentamicin)

• Pembedahan jantung apabila katup-katup jantung harus diganti

Pengkajian

Pengkajian Data Dasar – Riwayat adanya factor-faktor resiko :

• Penyakit jantung bawaan

• Riwayat bedah jantung

• Pemakaian obat-obat intravena yang sembarangan

• Prosedur diagnostic kardiovaskuler yang bersifat invasive

Pengkajian

Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajian status kardiovaskuler

• Tiga kelompok besar : anemia, demam intermiten, murmur sistolik (dengan stenosis aorta & pulmonal, insufiensi mitral & tricuspid) atau mur-mur diastolic (dengan insufiensi aorta dan pulmonal, stenosis mitral dan tricuspid).

• Artralgia • Anoreksia dan kehilangan berat badan • Lelah

• Splenomegali

• Lesi vaskuler :• Nyeri, adanya nodul merah dikulit (Nodus Osler’s)• Datar, tidak ada nyeri, bintik-bintik merah yang

ditemukan ditelapak kaki dan telapak tangan yang menjadi pucat karena tekanan (lesi Jenewey’s)

• Petekia

• Gejala gagal jantung

Diagnosa keperawatan

• Intoleransi aktivitas b.d penurunan curah jantung, akibat peradangan jantung, ditandai dengan :

- Kelelahan yang menetap

- Nafas cepat

- Takhikardi dg pengerahan tenaga

yang minimal

Diagnosa keperawatan

• Gangguan pola tidur b.d peningkatan suhu tubuh (menggigil, berkeringat) sebagai akibat dari infeksi, ditandai dengan :

– Mengatakan tidak dapat tidur/sulit tidur – Ketidakmampuan untuk istirahat karena sprei yang

basah akibat keringat – Demam – Jumlah sel darah putih lebih dari 10.000/mm3

DP

• Ansietas b.d ancaman kematian mendadak, kurang pengetahuan tentang kondisinya, kurang pengetahuan tentang prosedur diagnostic dan rencana penatalaksanaannya, ditandai dengan :– Mengungkapkan kurangnya pemahaman – Kemungkinan menyampaikan perasaan gugup

– Takut ditinggalkan sendiri