Askep oksigenasi 2011

Post on 11-Jul-2015

4.515 views 0 download

Transcript of Askep oksigenasi 2011

ASKEP OKSIGENASI

Oleh :Anang Satrianto, S.Kep. Ns

ENTER

CV

Curiculum Vitae Nama : Anang Satrianto, S.Kep. Ns Alamat : Dsn Krajan Ds Tapanrejo 4/5 Muncar Banyuwangi Tempat / tgl Lahir : Banyuwangi, 3 Desember 1982 Riwayat Pendidikan:

• TK-SD-SMP-SMU (Banyuwangi)• Wearnes Education Center Malang (Informatika) 2001• Poltekes Depkes Malang Prodi Keperawatan 2002• Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (PSIK) 2006

Award:• Predikat Cumlout S1 Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya Courses:

• Diklat Metodologi Penelitian• Basic Cardiac Life Support “Malang Trauma Services” RSU. Dr Saiful

Anwar Malang• Basic Trauma Life Support “Malang Trauma Services” RSU. Dr Saiful

Anwar Malang

Organisasi:• Himkajaya, LKI, Astalavista Crew Indonesia,• Save Hacker Indonesia• Yogyafree Crew Malang• Indonesian Nusing Association• Brawijaya Graduated Association

back

Contact : +628986328000, Email/FB/YM/FS : anangsatrianto@yahoo.com

TAPI KENYAMAN ITU SEMUA TIBA-2 BERUBAH

KETIKA TERJADI PERMASALAHAN PADA

AIRWAY KITA

Daftar Pustaka :

• Black, Joyce M. Medical Surgical Nursing ; Clinical Management For Continuity Of Care, W.B Sunders Company, 1999

• Brunner & Suddarth. Buku Ajar Medikal Bedah, edisi bahasa Indonesia, vol. 8, Jakarta, 2001

• Carpenito, LYnda Juall. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, EGC, Jakarta, 1999

• Doengoes, Merilin E. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi ketiga, Jakarta, EGC, 1999

• Engram, Barbara. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta, 1999

• Long, Barbara C. Perawatan Medikal Bedah, YIAPK, Bandung, 1996

• Potter, Patricia A. Perry, Anne G. Fundamental of Nursing ; Concepts, Process and Practice, Mosby Year Book, St. Louis, 1997

• Taylor, Calor. Et al. Fundamentals of Nursing ; The Art and Science of Nursing Care, Lipincott, Philadelphia, 1997

PENGERTIAN OKSIGENASI

Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2) sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.

Prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dapat dilakukan dengan pemberian oksigen dengan menggunakan kanula dan masker, fisioterapi dada, dan cara penghisapan lendir (suction).

TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI1. Untuk mempertahankan oksigen

yang adekuat pada jaringan2. Untuk menurunkan kerja paru-

paru3. Untuk menurunkan kerja jantung4. Untuk mengatasi keadaan

Hipoksemia sesuai dengan hasil Analisa Gas Darah,

5. Untuk menurunkan kerja nafas dan menurunkan kerja miokard.

PEMBERIAN OKSIGEN

Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat melalui tiga cara, yaitu melalui:1.katetar nasal2.kanula nasal3.dan masker oksigen.

Syarat-syarat Pemberian Oksigen Meliputi :

• Dapat mengontrol konsentrasi oksigen udara inspirasi,

• Tahanan jalan nafas yang rendah,

• Tidak terjadi penumpukan CO2,

• Efisien,

• Nyaman untuk pasien.

Indikasi Pemberian Oksigen

• Klien dengan kadar oksigen arteri rendah dari hasil analisa gas darah,

• Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan hipoksemia melalui peningkatan laju dan dalamnya pernafasan serta adanya kerja otot-otot tambahan pernafasan,

• Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk mengatasi gangguan oksigen melalui peningkatan laju pompa jantung yang adekuat.

Berdasarkan indikasi utama tersebut maka terapi pemberian oksigen dindikasikan kepada klien dengan gejala :1.Klien dengan keadaan tidak sadar, 2.Sianosis, 3.Hipovolemia,4.Perdarahan, 5.Anemia berat,6.Keracunan gas karbondioksida,7.Asidosis,8.Selama dan sesudah pembedahan.

Metode Pemberian Oksigen

Dapat dibagi menjadi 2 tehnik, yaitu : 1.Sistem Aliran Rendah• Kanula nasal • Kateter nasal• Sungkup muka sederhana, • Sungkup muka dengan kantong rebreathing, • Sungkup muka dengan kantong non

rebreathing. 2. Sistem Aliran Tinggi

Sistem Aliran Tinggi

• Teknik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan, sehingga dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi oksigen yang lebih tepat dan teratur.

• Contoh tehnik sistem aliran tinggi adalah sungkup muka dengan ventury.

• Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai ooksigen sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udara luar dapat diisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak. Aliran udara pada alat ini sekitas 4 – 14 liter/mnt dengan konsentrasi 30 – 55%.

Sungkup Muka Dengan Ventury

Bahaya Pemberian Oksigen

• Kebakaran

• Depresi Ventilasi

• Keracunan Oksigen

TABUNG OKSIGEN

FLOW METER

HUMIDIFIER

MASKER OKSIGEN

KANULA NASAL

KANULA NASAL& Selang Oksigen

Langkah Pemberian Oksigen

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

2. Cuci Tangan

3. Hubungkan humidifier serta flow meter pada tabung oksigen, kemudian kanul/masker ke selang oksigen/humidifier.

4. Cek aliran oksigen (humidifier akan ber gelembung)

5. Atur aliran oksigen sesuai advis atau indikasi

6. Pasang kanul/masker pada klien dan atur pengikat untuk kenyamanan klien.

7. Kaji setiap 6-8 jam. Dokumentasikan.

SEBELUM KE ASKEP OKSIGENASI KITA REVIEW ANATOMI FISIOLOGI

PERNAFASAN DULU YUKS……

A. SALURAN PERNAFASAN ATASFungsi :

menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup.Terdiri dari :- hidung- faring- laring- epiglottis

A. SALURAN PERNAFASAN BAWAHFungsi : - menghangatkan udara- membersihkan mukuosa cilliary- memproduksi surfactanTerdiri dari :- trachea- bronchus- paru

FISIOLOGI PERNAFASAN

FISIOLOGI PERNAFASAN

3 Proses Yang Berpengaruh Pada Proses Respirasi, Yaitu ;1)Ventilasi Pulmoner2)Difusi Gas antara alveoli dan Kapiler Paru3)Transport O2 dan CO2 melalui darah ke sel sel jaringan

1. Ventilasi Pulmoner

• → Merupakan proses pertukaran udara antara alveoli dan atmosfir / udara luar. → Ventilasi pulmoner akan meningkat slama aktifitas dan dalam keadaan sakit. Hal ini diikuti pengembangan dada dan usaha bernafas maksimal. → Selama inspirasi rusuk akan naik oleh karena aksi otot leher anterior dan kontraksi otot intercostal external.→ Selama ekspirasi rusuk akan turun oleh karena aksi otot perut anterior.→ Aktifitas otot tambahan dan usaha nafas bertambah pada klien dengan penyakit obstruksi saluran pernafasan.

• Ventilasi Pulmoner tergantung dari :

a)Kecukupan O2 di Udara Luar

b)Kebersihan Jalan Nafas

c)Kembang kempis Paru

d)Regulasi Respirasi

Volume Pulmoner

1. Volume tidal ( TV ) : jumlah udara yang digunakan pada tiap siklus respirasi. 500 ml pada laki – laki dan 400 ml pada wanita.

2. Volume cadangan inspirasi / Inspiratory reserve volume ( IRV ) : jumlah udara yang didapat pada inhalasi maksimal, 3100 ml

3. Volume cadangan ekspirasi / Expiratory reserve volume ( ERV ) : jumlah udara yang dikeluarkan pada saat ekspirasi kuat, 1200 ml.

4. Volume residu ( RV ) : jumlah udara yang tersisa setelah ekspirasi, normalnya 1200 ml

Kapasitas Pulmoner

a) Kapasitas total paru ( TLC ) : jumlah udara maksimal dalma paru setelah inspirasi maksimal : TLC = TV + IRV + ERV + RV, 6000 ml

b) Kapasitas vital ( VC ) : jumlah udara yang dapat diekspirasi setelah inspirasi kuat : VC = TV + IRV + ERV ( biasanya 80 % TLC ), 4800 ml

c) Kapasitas inpirasi ( IC ) : jumlah udara maksimal yang didapat setelah ekspirasi normal, IC = TV + IRV , 3600 ml

d) Kapasitas fungsional residu ( FRC ) : volume udara yang tertinggal dalam paru setelah ekspirasi normal volume tidal, FRC = ERV + RV, 2400 ml

Tekanan Pulmoner

• Bernafas mengubah tekanan intrapulmonal dan tekanan intraplueral. Perubahan tekanan tersebut berhubungan dengan perubahan volume paru. Pada saat inspirasi, volume paru bertambah, dan tekanan intrapulmoner menurun. Sebaliknya, pada saat ekspirasi volume paru menurun, dan tekanan intrapulmonal meningkat.

2. Difusi Gas

• Difusi adalah pergerakan gas/partikel dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.4 faktor yang berpengaruh pada difusi gas dari membran respirasi :

1. Ketebalan membran2. Area permukaan membran3. Koefisien difusi gas4. Perbedaan tekanan pada semua sisi membran

3. Transpor Dari Oksigen Dan Karbon Dioksida

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap transport oksigen dari paru ke jaringan :

1.Cardiac Output

2.Jumlah Erytrocit

3.Latihan

4.Hematokrit Darah

FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP OKSIGENASI :

1. Lingkungan / Enviroment

2. Latihan / Exercise

3. Emosi / Emotions

4. Gaya Hidup / Life Style

5. Status Kesehatan / Health Status

6. Narcotics

ASKEP OKSIGENASI

A. Pengkajian

B. Diagnosa Keperawatan

C. Tindakan Keperawatan

D. Evaluasi Keperawatan

A. Pengkajian

1. Riwayat keperawatan klien

2. Pengkajian Fisik

3. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang

1. Riwayat Keperawatan Klien

• Hal – hal yang perlu dikaji antara lain :a.Data demografi : nama, alamat, umur, jenis

kelamin, support sistem yang ada dan tingkat pendidikan.

b.Riwayat keluarga : penyakit keluarga, penyakit keturunan dan alergi.

c.Pekerjaand.Keadaan lingkungan : kumuh, rawa – rawa,

kota besare.Kebiasaan : merokok, aktivitas.

2. Pengkajian FisikA. Batuk :

ada atau tidak, nyeri saat batuk, sputum, sesak saat batuk, jenis batuk : produktif, non produktif, terus menerus atau tidak, kapan batuk timbul : pagi atau saat aktifitas.

B. Sputum : warna, bau, konsistensi : kental atau cair, jumlah, darah dan berbusa.

C. Dispneu (kesulitan bernafas) : kapan timbul, tingkat toleransi klien terhadap aktifitas.

Tingkatan dispneu yaitu :• Klasifikasi• Kondisi I : dapat berjalan normal, tidak dapat naik tangga / gunung.• Kondisi ii : berjalan i mil tanpa terengah – engah namun tidak secepat

normal• Kondisi III : terengah – engah (100 meter) atau setelah beberapa menit

berjalan• Kondisi IV : terengah – engah untuk ADL (pakaian, makan, bicara).

D. Hemoptisis : Kapan saja, apa pencetusnya

E. Nyeri dada : kapan timbul nyeri, apakah mengikuti irama pernafasan

F. Wheezing : Suara yang timbul akibat udara melewati saluran yang kecil.

Tanyakan kapan saja timbulnya dan bagaimana cara menangani kondisi tersebut.

G. Warna kulit : Sianosis perifer atau sentral.H. Udema wajah :

biasanya karena infeksi dan pembengkakan sinus. Tanyakan kapan saja timbulnya.

I. KecemasanJ. Bentuk dada : dada burung, sejak kapan mulainya.K. Gangguan muskuloskeletal : Adakah penggunaan otot – otot tambahan,

kelemahan, nyeri otot.L. Clubbing nailM. Bau nafas : Pengeluaran zat sisa metabolisme, jenis bau

nafasnya, aseton, ureum dan alkohol.

N. Pola Nafas1)Eupnea2)Tachypnea3)Bradypnea4)Hyperventilasi5)Hypoventilasi6)Cheyne Stokes7)Kussmaul’s ( hyperventilasi )8)Apneustic9)Biot”s

• Tachypnea → nafas yang cepat, dijumpai pada demam, asidosis metabolik, nyeri, hipercapnea, anoxemia ( penurunan O2 dalam darah ).

• Bradypnea → nafas yang lambat, dijumpai pada pasien yang mendapat morphie sulfat ( penyebab depresi respirasi ), asidosis metabolik, dan pasien dengan PTIK ( peningkatan tekanan intrakranial, → injuri otak ).

• Hyperventilasi → jumlah udara dalam paru berlebihan. Sering disebut hyperventilasi elveoli, sebab jumlah udara dalam alveoli melebihi kebutuhan tubuh, yang berarti bahwa CO2 yang dieliminasi lebih dari yang diproduksi → menyebabkan peningkatan rata – rata dan kedalaman pernafasan.

• Hypoventilasi → ketidakcukupan ventilasi alveoli ( ventilasi tidak mencukupi kebutuhan tubuh ), sehingga CO2 dipertahankan dalam aliran darah. Hypoventilasi dapat terjadi sebagai akibat dari kollaps alveoli, obstruksi jalan nafas, atau efek samping dari beberapa obat.

• Cheyne Stokes → bertambah dan berkurangnya ritme respirasi, dari perafasan yang sangat dalam, lambat dan akhirnya diikuti periode apnea, o.k gagal jantung kongestif, PTIK, dan overdosis obat.

• Kussmaul’s ( hyperventilasi ) → peningkatan kecepatan dan kedalaman nafas biasanya lebih dari 20 x per menit. Dijumpai pada asidosisi metabolik, dan gagal ginjal.

• Apneustic → henti nafas , pada gangguan sistem saraf pusat• Biot”s → nafas dangkal, mungkin dijumpai pada orang sehat

dan klien dengan gangguan sistem saraf pusat. • Normalnya bernafas hanya membutuhkan sedikit usaha.

Kesulitan bernafas disebut dyspnea.

O. Taktil Fremitus :

Akan meningkat pada konsolidasi (ada masa) dan menuru pada pneumothorak dan pleural effusion.

C. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang.

1. Rontgen foto

2. Sputum BTA

3. Bronchoscopy

4. Analisa gas darah.

Next…..

• Diagnosa Keperawatan

• Tindakan Keperawatan

• Evaluasi Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

• Bersihan jalan nafas takefektif b/d peningkatan produksi sekret

• Kerusakan pertukaran gas b/d gangguan suplai oksigen

• Nyeri akut b/d inflamasi parenkrim paru• Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi b/d

ketikadekuatan pertahanan utama• Intoleransi aktifitas b/d ketidakseimbangan antara

suplai dan kebutuhan oksigen• Resiko tinggi Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d

anoreksia yg berhubungan dengan toksin bakteri, bau dan rasa sputum, dan pengobatan aerosol

Rencana / Tindakan Keperawatan

• Bersihan jalan nafas takefektif

1.Kaji frekuensi pernafasan dan gerakan dada. R/ data tidak simestris krn ketidaknyamanan gerakan dinding dada / ada cairan paru

2.Auskultasi area paru R/ mengetahui normal dan tidaknya paru

3.Bantu latihan nafas sering R/ memudahkan ekspansi maksimum paru

Cont….

4. Penghisapan sesuai indikasi R/ merangsang batuk atau bersihan jalan nafas

5. Berikan cairan minimal 2500 ml/hari hangat (kecuali kontraindikasi) R/ membantu mengeluarkan secret

Cont….

• Tindakan Kolaborasi

1.Mengawasi efek nebuliser dan fisioterapi R/ memudahkan pengenceran sekret

2.Berikan obat sesuai indikasi, mukolitik, ekspektoran, bronkodilator, analgesik R/ menurunkan spasme bronkus (analgetik hati2 pada bayi pernafasan)

3.Berikan cairan tambahan

Evaluasi Keperawatan

• Hasil yang di harapkan :

1.Mengidentifikasi/ menunjukan perilaku mencapai bersihan jalan nafas

2.Menunjukkan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersihn tidak ada dispnea dan sianosis

TERIMA KASIH PERHATIAANYA

Gunakan Masa mudamu sebelum datang masa tuamu