ASFIKSIA pd BAYI BARU LAHIR.pptx

Post on 11-Dec-2015

229 views 3 download

Transcript of ASFIKSIA pd BAYI BARU LAHIR.pptx

ASFIKSIA pd BAYI BARU LAHIR

• Batasan : Adalah kegagalan nafas secara spontan dan

teratur pd saat lahir atau beberapa saat setelah lahir

Fisiologi pernafasan BBL

*O2 sangat penting - Sebelum dan sesudah persalinan - Dalam rahim ; melalui mekenisme difusi melalui placenta yg berasal dari ibu diberikan kpd darah janin -Sebelum lahir,alveoli paru bayi menguncup dan terisi oleh cairan.Paru janin tdk berfung si sbg sumber oksigen atau jalan untuk me- ngeluarkan CO 2(karbon dioksida )sehingga paru tdk perlu di perfusi atau dialiri darah dlm jumlah besar.

• Setelah lahir,beberapa saat sesudah lahir paru hrs segera terisi oksigen dan pembuluh darah paru hrs berelaksasi untuk memberikan perfusi pd alveoli dan menyerap oksigen untuk diedarkan keseluruh tubuh

Reaksi Bayi pd masa transisi normal

• Biasanya BBL menghirup udara ke dlm parunya• Mengakibatkan cairan paru keluar dari alvioli ke

jaringan interstisiel di paru sehingga oksigen dpt dihantarkan kearteri pulmonal dan menyebabkan arteri berelaksasi

• Jika keadaan ini terganggu maka arteri pulmonal akan tetap konstriksi dan pembuluh darah arteri sistemik tdk mendapat oksigen sehingga tdk dpt memberikan perfusi ke organ –organ tubuh yg penting sprt :otak ,jantung,ginjal dll

• Bila keadaan ini berlangsung lama maka akan menyebabkan kerusakan jaringan otak dan organ lain yg dpt menyebabkan kematian atau kecacatan

Patofisiologi

• Asfiksia adalah keadaan BBL tdk bernafas secara spontan dan teratur

• Sering sekali seorang bayi yg mengalami gawat janin sebelum persalinan akan mengalami asfiksia seudah persalinan

• Masalah ini mungkin berkaitan dgn kondisi ibu,masalah pd tali pusat dan plasenta atau masalah pd bayi selama atau sesudah persalinan

Penyebab Asfiksia

*Faktor ibu *Faktor bayi *Faktor tali pusat atau plasenta

Faktor Ibu

• Kurangnya aliran darah ibu melalui plasenta>hipoksia janin >gawat janin >asfiksia

- Preeklampsia dan eklampsia - Perdarahan ante partum abnormal (plasenta previa atau solutio plasenta ) - Partus lama atau partus macet -Demam sebelum dan selama persalinan - Infeksi berat ( malaria,sifilis,TBC,HIV) - Kehamilan lebih bulan ( lebih 42 mg kehamilan )

Faktor Bayi

• Keadaan bayi yg dapat mengalami asfiksia walaupun kadang tanpa didahului tanda gawat janin

• Bayi kurang bulan /prematur ( < 37 mg minggu kehamilan )

• Air ketuban bercampur mekonium• Kelainan kongenitalyg memberi dampak pd

pernafasan bayi

Faktor plasenta dan tali pusat

• Penurunan aliran darah dan oksigen melalui tali pusat bayi > asfiksia :

- Infark plasenta - Hematom plasenta - Lilitan tali pusat - Tali pusat pendek - Simpul tali pusat - Prolaps talipusat

Diagnostik

• Anamnesis : - Gangguan atau kesulitan waktu lahir ( lilitan tali pusat ,sungsang,VE,FE dll ) - Lahir tidak bernafas / menangis - Air ketuban bercampur mekonium • Pemeriksaan fisik : - Bayi tdk bernafas atau nafas megap-megap - Denyut jantung < 100 x mnt - Kulit sianosis ,pucat - Tonus otot menurun - Untuk diagnosis asfiksia tdk perlu menunggu nilai skor apgar

Isap lendir

• Air ketuban bersih : - Dari mulut ……hidung - Sekitar orofaring ,jgn terlalu dalam - Dengan penghisap lendir: kateter masuk > maksimal 5 cm• Air ketuban bercampur mekonium : - Begitu kepala lahir sebelum melahirkan bahu isap mulut dan hidung - Setelah kepala lahir : * Bugar : lanjutkan langkah awal * Tidak bugar : pasang pipa ET

Ventilasi Tekanan Positif (VTP )

• Bila bayi tdk bernafas > VTP dgn balon dan sungkup selama 30 dtk dgn kecepatan 40-60 x per mnt

• Nilai bayi : usaha bernafas ,warna kulit dan denyut jantung • Bila belum bernafas dan denyut jantung 60 x/mnt lanjutkan

VTP dgn kompresi dada secara terkoordinasi slm 30 dtk• Nilai bayi : usaha nafas dan denyut jantung - Bila denyut jantung < 60x/mnt ,beri epineprin dan lanjutkan VTP dan kompresi dada - Bila denyut jantung > 60 x/mnt kompresi dada dihentikan VTP di lanjutkan

• Pemasangan pipa ET bisa dilakukan pd setiap tahapan resusitasi

Kompresi Dada

• Indikasi : DJ < 60 x/mnt stlh VTP 30 dtk • Dilakukan bersama VTP = 3 : 1 ( 90 KD,30

VTP/mnt )• Dilakukan selama 30 dtk

Nilai Bayi usaha nafas,warna kulit dan denyut jantung

Tindakan setelah resusitasi

• Pemantauan Pasca Resusitasi• Dekontamianasi,mencuci dan mensterilkan

alat• Membuat catatan tindakan resusitasi• Konseling pd keluarga

Pemantauan pasca resusitasi

• Bayi hrs dipantau secara khusus : - Bukan dirawat secara rawat gabung - Pantua tanda vital : nafas, jantung ,kesadaran dan

produksi urin - Jaga bayi agar senantiasa hangat - Bila tersedia fasilitas ,periksa kadar gula darah - Perhatian khusus diberikan pd mlm hari* Berikan iminisasiHepatitis B pd saat bayi msh dirawat

dan Polio pd saat pulang

Kapan Harus merujuk :

• Bila Puskesmas tdk mempunyai fasilitas lengkap > bila bayi tdk memberi respon terhadap tindakan resusitasi selama 2-3 mnt

• Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap >bila bayi telah dilakukan resusitasi secara lengkap ,bayi tdk memberi respon

• Bila oleh krn satu dan lain hal bayi tdk dpt dirujuk ,lakukan tindakan paling optimal dan berikan dukungan emosional kpd ibu dan keluarga

• Bila sampai dgn 10 mnt bayi tdk dpt dirujuk > jelaskan pd ortu tentang proknosis bayi yg krg baik dan pertimbangan manfaat rujukan untuk bayi yg kurang baik bila terlalu lama tdk segera dirujuk

Kapan Menghentikan Resusitasi

• Resusitasi dinilai tdk berhasil jika : - Bayi tdk bernafas spontan - Tidak terdengar denyut jantung - Setelah dilakukan resusitasi secara efektif selama 15 mnt.