ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi...

109
ASUHAN BAY Diajuka H PROGRA SEKOLAH TIN N KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR YI NY. N DENGAN ASFIKSIA BER DI RSUD SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH an Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : HENDRINA CHANDRA DEWI NIM. B13065 AM STUDI DIPLOMA III KEBIDA NGGI ILMU KESEHATAN KUSUM SURAKARTA 2016 R PADA RAT s Akhir ANAN MA HUSADA

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA

BAYI NY. N DENGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir

HENDRINA CHANDRA DEWI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA

BAYI NY. N DENGAN ASFIKSIA BERAT

DI RSUD SUKOHARJO

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

HENDRINA CHANDRA DEWI

NIM. B13065

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA

BERAT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

ii

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

iii

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikanKarya Tulis Ilmiah yang berjudul ‘’Asuhan Kebidanan Pada Bayi

Baru Lahir dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’Karya Tulis Ilmiah ini

disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai slah satu syarat

kelulusan dari program D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusun Karya Tulis Ilmiah ini

tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan serta semangat dari berbagai

pihak.Oleh kaena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku ketua STIKes Kusuma

Husada Surakarta

2. Ibu Siti Nurjanah,SST., M.Keb, selaku Kepala Program Pendidikan D III

Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Siti Nurjanah,SST., M.Keb, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. dr.Nasruddin, M. Kes, selaku direktur RSUD Sukoharjo yang telah bersedia

memberikan ijin pada penulis dalam melakukan studi kasus.

5. Ny. N yang bersedia bayi nya untuk menjadi pasien dalam pengambilan studi

kasus.

6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

7. Semua pihak yang membantu dan memberikan dukungan dalam

penyusunanKarya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

sempurna,oleh karena itu penulis membuka saran dan kritik demi kemajuan

penelitian selanjutnya. SemogaKarya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta , Juni 2016

Penulis

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

v

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2016

Hendrina Chandra Dewi

B13065

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA

BAYI NY. NDENGAN ASFIKSIA BERAT

DI RSUD SUKOHARJO

xiii + 94 halaman+ 9 tabel + 1 gambar + 13 lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Pada tahun 2013 di Provinsi Jawa Tengah Angka Kematian Bayi

(AKB) sebesar 10,41/1.000 bayi yang hidup dan pada tahun 2012 sebesar

10,75/1.000 bayi yang hidup, perbandingan tersebut sudah terbukti oleh

penurunan angka kematian bayi. Kemungkian yang muncul pada bayi asfiksia

secara keseluruhan mengalami kematian sekitar 10-20%, sedangkan 20-45% dari

bayi yang hidup mengalami kelainan neurologi. Sekitar 60% dengan gejala sisa

berat, dan sisanya adalah normal. Berdasarkan data yang didapat dari RSUD

Sukoharjo pada bulanSeptember 2014 hingga September 2015 sebanyak 1458

bayi lahir dan yang asfiksia berat 42 bayi.

Tujuan Studi Kasus : Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

dengan Asfiksia Berat dengan menerapkan manajemen kebidanan menurut 7

langkah Varney.

Metode Studi Kasus : jenis studi kasus yang digunakan pada pengambilan data

ini yaitu deskriptif observasional yang berlokasi di RSUD Sukoharjo dengan

menggunakan format asuhan kebidanan 7 langkah varney dengan pengumpulan

data primer dan sekunder.

Hasil Studi Kasus : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 6 hari di RSUD

Sukoharjo, maka hasil asuhan yang didapat yaitu keadaan umum baik, bayi

bernapas normal, reflek morro, rooting, suching, tonick neck, grasping, ada dan

kuat, serta bayi sudah diperbolehkan pulang.

Kesimpulan : Di dalam perencanaan dan pelaksanaan terdapat kesenjangan antara

teori dan praktik dilapangan yaitu dilapangan diberikan terapi oksigen terapi

oksigen 3 liter/menit, pemberian infus D 10 % 12 tpm, cefotaxim 3 x 75 mg,

dexamethason 3 x ¼ ampul, memasang OGT, dihangatkan dengan inkubator

dengan suhu 36,60C.

Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Bayi Baru Lahir, Asfiksia Berat.

Kepustakaan : 31 literatur (Tahun 2005 hingga 2015)

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

vi

MOTTO

� Kehidupan adalah untuk diperjuangkan bukan untuk dinikmati,karena

yang dinilai adalah proses untuk memperjuangkan bukan hasilnya.

� Doa adalah sumber kekuatan yang luar biasa,bukan hanya

kekuatan,bahkan satu doa bisa mengalahkan segala kegagalan,Aamiin.

� Yang kaya semakin kaya, yang miskin makin miskin. Masalahnya bukan

pada jumlah harta tapi pada mindset/pola pikir. Mindset lah yang harus

diubah lebih dulu (Robert Kiyosaki).

� Bagi mereka yang bersabar juga tetap beramal salih Allah akan kabulkan

doa mereka di waktu yang paling tepat di tempat yang paling baik dengan

cara yang paling indah (Felix Siaw).

� Setinggi-tinggi ilmu, pertanyaan bagimu kelak “Siapa Tuhanmu”

sepanjang-panjang gelar terbaik adalah “Almarhum” (Felix Siauw).

� Everything comes to you at the right moment, be patient.

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

vii

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis mempersembahkan kepada :

1. Allah SWT yang sudah memberikan saya kekuatan melalui doa-doa

sehingga menjadi suatu karya yang bisa membuat saya lulus kuliah pada

waktunya.

2. Bapak dan ibu tersayang,tanpa restu mereka semangat tidak akan saya

dapatkan,karena mereka adalah salah satu sumber semangat saya yang

terbaik.

3. Kakakku tersayang Herdina Sarah Swastika, S.E., yang selalu memberikan

semangat, nasihat, dukungan dan pengalaman selama ini.

4. Sahabat-sahabat terdekat Shinta, Teteh, Ambar, Dinar, Diana, Melda,

Alin, April, Nur, dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu saya

sangat bersyukur karena kalian selalu memberikan semangat dalam suka

dan duka.

5. Kepada Ibu Siti Nurjanah, SST., M. Keb selaku pembimbing KTI. ibu

Erlyn Hapsari, SST., M. Keb, ibu Riadini W. U., SST., MPH, dan ibu

Christiani Bumi P., SST., M. Kes, selaku pembimbing akademik saya.

6. Dosen-dosen yang sangat saya hormati. Terimakasih atas kesabaran dan

keikhlasan untuk membimbing kami hingga lulus kuliah. Jasa anda akan

selalu saya ingat sampai kapanpun.

7. Teman-teman seperjuangan di bangku kuliah, saya sangat bersyukur bisa

berjuang bersama dengan kalian yang sangat unik, pintar dan ramah

semoga setelah lulus kita mendapatkan pekerjaan atau pilihan kita yang

paling baik. Aamiin

8. Almamater tercinta.

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

viii

CURRICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Hendrina Chandra Dewi

Tempat/Tanggal Lahir : Surakarta29 Juli 1995

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Trowangsan RT

01/RW01Malangjiwan,Colomadu

PENDIDIKAN

1. SD Negri 3 Singopuran, Kartasura Tahun 2001

2. SD Negri 1 Colomadu Lulus Tahun 2007

3. SMP Negri 1 Colomadu Lulus Tahun 2009

4. SMA Negri Colomadu Lulus Tahun 2013

5. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2013

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

INTISARI................................ .......................................................................... v

MOTO.................................... ............................................................................ vi

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii

CURRICULUM VITAE ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI.................... .................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

LAMPIRAN.............. ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan Studi Kasus .......................................................................... 3

D. Manfaat Studi Kasus ........................................................................ 4

E. Keaslian Studi Kasus ....................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis ...................................................................................... 7

B. Teori Manajemen Kebidanan ........................................................... 27

C. Landasan Hukum ............................................................................. 44

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Studi ......................................................................................... 45

B. Lokasi Studi Kasus ........................................................................... 45

C. Subjek Studi Kasus ........................................................................... 45

D. Waktu Studi Kasus ............................................................................ 45

E. Instrumen Studi Kasus ...................................................................... 46

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

x

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 46

G. Alat-alat yang dibutuhkan ................................................................. 48

H. Jadwal Penelitian .............................................................................. 49

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ................................................................................ 50

1. Pengkajian Data ......................................................................... 50

2. Interpretasi Data ......................................................................... 58

3. Diagnosa Potensial ..................................................................... 59

4. Tindakan Segera ........................................................................ 59

5. Perencanaan ............................................................................... 60

6. Pelaksanaan ................................................................................ 61

7. Evaluasi ...................................................................................... 63

B. Pembahasan ..................................................................................... 81

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 91

B. Saran ................................................................................................ 93

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 APGAR Score ................................................................................ 11

Tabel 1.2 APGAR Score ................................................................................ 31

Tabel 1.3hasil nilai APGAR Score, Pada tanggal 11 juni 2016 .................... 55

Tabel 2.1 Tanda-tanda vital, Pada tanggal 11 juni 2016 ............................... 63

Tabel 2.2 Tanda-tanda vital, Pada tanggal 12 juni 2016 ............................... 66

Tabel 2.3 Tanda-tanda vital, Pada tanggal 13 juni 2016 ............................... 70

Tabel 2.4 Tanda-tanda vital, Pada tanggal 14 juni 2016 ............................... 74

Tabel 2.5 Tanda-tanda vital, Pada tanggal 15 juni 2016 ............................... 77

Tabel 2.6 Tanda-tanda vital, Pada tanggal 16 juni 2016 ............................... 79

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir ....................................... 26

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian Studi Kasus

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Studi Kasus

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Studi Kasus

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Menjadi Pasien.

Lampiran 7. Surat Persetujuan Pasien (Informed Consent)

Lampiran 8. Format Askeb

Lampiran 9 Lembar Observasi

Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan dan Leaflet Perawatan Tali Pusat

Lampiran 11. Satuan Acara Penyuluhan dan Leaflet Tanda Bahaya Bayi

Baru Lahir

Lampiran 12. Satuan Acara Penyuluhan dan Leaflet Penyuluhan Asi

Eksklusif

Lampiran 13. Lembar Konsultasi Proposal dan Karya Tulis Ilmiah.

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap persalinan seharusnya ditolong oleh tenaga kesehatan yang

terlatih. Namun faktanya di Indonesia terutama pada daerah terpencil,tenaga

kesehatan yang kurang terlatih menjadi pemicu tingginya Angka Kematian

Bayi (AKB) Serta kendala transportasi, jarak dan fasilitas untuk mengakses

layanan berkualitas.Faktor lainnya karena kurangnya pengetahuan dan

perilaku masyarakat yang tidak mengenali tanda bahaya dan terlambat

membawa pasien ke tenaga dan fasilitas kesehatan. Kondisi ini sangat erat

dengan pengetahuan ibu yang bersangkutan, terkait dengan kondisi ekonomi,

sosial dan budaya (Suryani dan Tiarna,2014).

Angka Kematian Bayi menurut laporan Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 lebih rendah dari hasil survei 2007. Untuk

periode lima tahun sebelumnya, angka kematian bayi hasil SDKI 2012 adalah

32 kematian per 1.000 bayi yang hidup dan kematian balita adalah 40

kematian per 1.000 balita yang hidup. Bila dibandingkan dengan survei 2007

mayoritas kematian bayi terjadi pada periode neonatus (SDKI, 2012).

Pada tahun 2013 di Provinsi Jawa Tengah Angka Kematian Bayi

(AKB) sebesar 10,41/1.000 bayi yang hidup dan pada tahun 2012 sebesar

10,75/1.000 bayi yang hidup, perbandingan tersebut sudah terbukti oleh

penurunan angka kematian bayi. Untuk target Millenium Profil Kesehatan

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

2

Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 Development Goals (MDGs) ke-4 tahun

2015 sebesar 17/1.000 bayi yang hidup. Angka kematian Bayi tahun 2013 di

Sukoharjo sendiri sebesar 10,8/1000 bayi yang hidup (Dinkes jateng, 2013).

Berdasarkan data yang didapat dari RSUD Sukoharjo pada tanggal 10

Desember 2015 bahwa jumlah bayi lahir sejak September 2014 hingga

September 2015 adalah sebanyak 1458 bayi, diantaranya jumlah bayi normal

579 bayi,bayi patologi 879 bayi, berat badan lahir rendah 172 bayi

(19,5%),cacat bawaan 169 bayi (19,2%), ikterus 107 bayi (12,7%), asfiksia

ringan sebanyak bayi 73 bayi (8,3%), asfiksia sedang 68 bayi (7,7%),

asfiksia berat 42 bayi (4,7%), hipotermi sedang 42 bayi (4,7%), caput

succedaneum 41 bayi (4,6%), chepal hematoma 34 bayi (3,8%), hipotermi

berat 26 bayi (2,9%).

Asfiksia merupakan salah satu penyebab tingginya AKB dan berperan

penting dalam pencapaian penurunan AKB di Indonesia. Menurut

Prawirohardjo (2009) Bila bayi terjadi asfiksia terlalu jauh dapat

mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga dapat

memengaruhi organ vital lainnya. Pada bayi yang kekurangan oksigen akan

terjadi pernafasan yang cepat dalam periode yang singkat dan apabila

berlanjut akan terjadi henti napas, denyut jantung neuromuskular berkurang

berangsung-angsur memasuki periode apneu yang dikenal dengan apneu

primer dan apneu sekunder.

Kemungkian yang muncul pada bayi asfiksia secara keseluruhan

mengalami kematian sekitar 10-20%, sedangkan 20-45% dari bayi yang

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

3

hidup mengalami kelainan neurologi. Sekitar 60% dengan gejala sisa berat,

dan sisanya adalah normal(Poverawati,2010).

Berdasarkan latar belakang diatas,angka kejadian bayi baru lahir

dengan asfiksia berat membutuhkan perhatian yang khusus,maka dari itu

kasus tersebut memerlukan penanganan yang segera supaya bayi tidak

berlanjut ke henti napas, oleh karena itu penting dilakukan studi kasus

tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan

Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan

yaitu ‘‘BagaimanaAsuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. N

dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo?’’.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. N

dengan Asfiksia Berat dan menerapkan manajemen kebidanan menurut 7

langkah Varney.

2. Tujuan khusus

a. Penulis mampu :

1) Melaksanakan pengkajian data subjektif dan objektif pada bayi

baru lahir pada bayi Ny. Ndengan Asfiksia Berat.

2) Menginterpretasikan data berupa diagnosa kebidanan, masalah,

kebutuhan bayi baru lahirpada bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

4

3) Menentukan diagnosa potensial pada bayi baru lahir pada bayi

Ny. Ndengan Asfiksia Berat.

4) Melakukan antisipasi tindakan pada bayi baru lahirpada bayi Ny.

Ndengan Asfiksia Berat.

5) Merencanakan tindakan pada bayi baru lahirpada bayi Ny.

Ndengan Asfiksia Berat.

6) Melakukan rencana tindakan pada bayi baru lahir pada bayi Ny.

Ndengan Asfiksia Berat.

7) Melakukan evaluasi terhadap asuhan yang telah dilakukan pada

bayi baru lahir pada bayi Ny. Ndengan Asfiksia Berat.

b. Penulis dapat menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata

dilapangan pada bayi baru lahir dengan asfiksia berat.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

Meningkatkan pengetahuan,wawasan dan keterampilan penulis dalam

menerapkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan Asfiksia

Berat.

2. Bagi Profesi

Memberi wawasan bagi profesi atau tenaga kesehatan lainnya dalam

menangani kasus pada bayi baru lahir dengan Asfiksia Berat sesuai

dengan standar kebidanan.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

5

3. Bagi Institusi

a. Rumah Sakit

Memberi masukan untuk Rumah Sakit sebagai penyempurna pada

penanganan asuhan kebidana pada bayi baru lahir dengan Asfiksia

Berat.

b. Pendidikan

Menambah referensi dan sumber bacaan asuhan kebidanan pada bayi

baru lahir dengan Asfiksia Berat.

E. Keaslian Studi Kasus

Studi kasus serupa tentang asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia

sudah pernah dilakukan oleh:

1. Titis Arum Putri (2012), STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul

“Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia sedang di RB Restu

Ibu Sragen”. Asuhan yang diberikan adalah membebaskan jalan nafas

dengan menghisap lendir dan merangsang taktil, menghangatkan bayi,

mengobservasi keadaan umum bayi dan kolaborasi dengan dokter spesialis

anak daam pemberian terapi yaitu : injeksi kalfoxcim 1 x 160 mg/hari,

injeksi vit K 1 mg secara IM. Hasil dari asuhan yang diberikan adalah

asfiksia teratasi keadaan umum bayi baik, bayi tidak hipotermi.

2. Diva Oktikasari (2013), STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul

“Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia Ringan di RSUD dr.

Moewardi” dengan asuhan yang di berikan mengeringkan dan

menghangatkan bayi kemudian mengobservasi keadaan bayi dan

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

6

kolaborasi dengan dokter spesialis anak dengan pemberian injeksi

penicilin procain 3 x 0,5 cc/IM, injeksi Vit A 1 x 1 mm. Hasil dari asuhan

yang diberikan adalah asfiksia teratasi keadaan umum baik, bayi tidak

hipotermi.

3. Putri Intansari (2013) , Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul

‘‘Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny. X dengan Asfiksia

Berat Disertai Capput Succedaneum di Ruang Perinatologi RSUD

Surakarta’’. Asuhan yang diberikan resusitasi dan observasi vital sign,bayi

dapat bernapas teratur serta benjolan yang terdapat pada bayi dapat

mengecil dan tidak terjadi infeksi. Kesimpulan yang didapat asuhan yang

diberikan belum dikatakan efektif karena terdapat kesenjangan namun

kondisi bayi akhirnya dapat bernafas dengan normal dan tidak terjadi

infeksi pada benjolan kepala bayi.

Perbedaan studi kasus diatas dengan studi kasus penulis terletak pada

waktu, tempat pelaksanaan, subjek, dan pemberian terapi. Persamaan

dengan kasus terletak pada tema yaitu bayi baru lahir dengan asfiksia dan

pemberian kie.

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Bayi baru lahir

a. Pengertian

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan

37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram

sampai dengan 4000 gram (Sudarti, 2010).

Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500-400

gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan

kongenital (cacat bawaan) yang berat (Kosim, 2007).

b. Menurut Dewi (2013) ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal

1. Lahir aterm antara 37-42 minggu.

2. Berat badan 2500-4000 gram.

3. Panjang badan 48-52 cm.

4. Lingkar dada 30-38 cm.

5. Lingkar kepala 33-35 cm.

6. Lingkar lengan 11-12 cm.

7. Frekuensi denyut jantung 120-160 x/menit.

8. Pernapasan 40-60 x/menit.

9. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subcutan yang

cukup.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

8

10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah

sempurna.

11. Kuku agak panjang dan lemas.

12. Nilai APGAR>7.

13. Gerak aktif.

14. Bayi lahir langsung menangis.

15. Reflek rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil

pada pipi dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik.

16. Reflek sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik.

17. Reflek morro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah

terbentuk dengan baik.

18. Reflek grasping (menggenggam) sudah baik.

19. Genetalia

a) Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang

berada pada skrotum dan penis yang berlubang.

b) Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan

uretra yang berlubang, serta adanya labia minora dan

mayora.

20. Eliminasi baik ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24

jam pertama dan berwarna hitam kecokelatan.

c. Menurut Marmi (2015), Klasifikasi bayi baru lahir usia gestasi

1) Kehamilan cukup bulan (term atau aterm) : masa gestasi 37-42

minggu.

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

9

2) Kehamilan kurang bulan (preterm) : masa gestasi kurang dari 37

minggu.

3) Kehamilan lebih bulan (postterm) : masa gestasi lebih dari 42

minggu.

4) Bayi cukup bulan (term infant) : bayi dengan usia gestasi 37-42

minggu.

5) Bayi kurang bulan (preterm infant) : bayi dengan usia geestasi

kurang dari 37 minggu.

d. Klasifikasi Klinik Nilai APGAR

1) Asfiksia ringan (apgar skor 7-10)

a) Bayi dibungkus dengan kain hangat.

b) Bersihkan jalan napas dengan menghisap lendir pada hidung

kemudian mulut.

c) Bersihkan badan dan tali pusat.

d) Lakukan observasi tanda vital dan apgar skor dan masukan

kedalam incubator (Maryanti dkk, 2011).

2) Asfiksiasedang (apgar skor 4-6)

a) Bersihkan jalan napas.

b) Berikan oksigen 2 liter/menit.

c) Rangsang pernapasan dengan menepuk telapak kaki apabila

belum bereaksi bantu pernapasan dengan masker (sungkup)

d) Bila bayi sudah mulai bernapas tetapi bayi masih

sianosis,berikan natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 ml

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

10

dandekstrosan 40% sebanyak 4 ml disuntikan melalui vena

umbilikus secara perlahan-lahan untuk mencegah tekanan

intracranial meningkat (Maryanti dkk, 2011).

3) Asfiksia berat (apgar skor 0-3)

a) Bersihkan jalan napas sambil pompa dengan sungkup.

b) Berikan oksigen 4-5 liter/menit.

c) Bila tidak berhasil lakukan endotrakeal tube (ETT)

d) Bersihkan jalan napas melalui ETT.

e) Apabila bayi sudah mulai bernapas tetapi masih

sianosis,berikan natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 ml

dan dekstrosa 40% sebanyak 4 ml (Maryanti dkk, 2011).

e. Penilaian APGAR pada bayi baru lahir

Penilaian awal pada bayi baru lahir dapat dilakukan dengan

observasi melalui pemeriksaan nilai APGAR. Penilaian APGAR ini

merupakan standar evaluasi untuk bayi baru lahir, dimana nilai ini

dapat mengidentifikasi bayi tersebut membutuhkan tindakan

resusitasi atau tidak (Rohani, 2011). Nilai APGAR di nilai dari 1

menit, 5 menit dan 10 menit, sehingga dapat di ketahui bayi normal

atau terjadi asfiksia ringan (APGAR 7-10), asfiksia sedang (APGAR

4-6) dan asfiksia berat (APGAR 0-3) (Maryanti, 2011).

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

11

Tabel 1.1 APGAR Score

Tanda Nilai

0 1 2

A : appearance color

(warna kulit)

Pucat Badan merah,

ekstremitas biru

Seluruh tubuh kemerahan

P :pulse/heart rate

(frekuensi jantung)

Tidak ada Lambat (<100 per

menit)

(>100 per menit)

G: grimace (refleks terhadap

rangsangan)

Tidak ada Hanya pergerakan

wajah ketika

distimulasi

Menangis, batuk, bersin

A : activity (tonus otot) Lemah Ekstremitas fleksi

sedikit

Gerakan aktif

R : respiration (pernapasan) Tidak ada Lambat, tidak teratur Menangis kuat, usaha

nafas baik

Sumber : Rohani, Saswita, Marisah (2011)

f. Asuhan Bayi Baru Lahir Normal

Menurut Sudarti (2010), asuhan segera bayi baru lahir normal

adalah asuhan yang diberikan pada bayi selama jam pertama setelah

kelahiran. Aspek penting dari asuhan segera setelah lahir adalah:

1) Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit

bayi dengan kulit ibu.

a) Pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit

bayi dengan kulit ibu.

b) Ganti handuk/kain yang basah, dan bungkus bayi tersebut

dengan selimut dan memastikan bahwa kepala telah

terlindungi dengan baik untuk mencengah keluarnya panas

tubuh.

c) Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi

setiap 15 menit.

d) Apabila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

12

e) Apabila suhu bayi kurang dari 36.5°C, segera hangatkan

bayi.

2) Mengusahakan ada kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu

segera mugkin.

a) Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kotak dini

antara ibu dan bayi penting untuk kehangatan

mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir dan

ikatan batin dan pemberian ASI.

b) Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi tetap

siap dengan menunjukkan reflekrooting. Jangan paksakan

bayi untuk menyusu.

c) Jangan pisahkan bayi sedikitnya satu jam seetelah

persalinan.

3) Menjaga pernafasan

a) Memeriksa pernapasan dan warna kulit setiap 5 menit

b) Jika tidak bernafas, lakukan hal sebagai berikut: keringkan

bayi dengan selimut atau handuk hangat, gosoklah

punggung bayi dengan lembut.

c) Jika belum bernafas setelah 1 menit mulai resusitasi

d) Bila sianosis/kulit biru atau sukar bernafas/frekuensi

pernapasan 30-60 x/menit, berikan oksigen dengan kateter

nasal.

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

13

4) Merawat mata

a) Berikan Eritromicin 0.5% atau Tetrasiklin 1%, untuk

pencengahan penyakit mata klr klamidia, atau

b) Berikan tetes mata perak nitrat atau Neosporin segera

setelah lahir.

Menurut Prawiroharjo (2009), asuhan tambahan yang diberikan:

a) Membersihkan jalan napas

b) Masalah memotongan tali pusat tanpa membubuhi apapun

c) Memberikan vitamin K 1 mg intramuskuler, dipaha kirri

anterolateral setelah inisiasi menyusu dini.

g. Masalah Pada Bayi Baru Lahir

Menurut Saifuddin (2010), masalah bayi baru lahir yang

perlu tindakan segera dalam 1 jam pertama, adalah:

1) Tidak bernapas atau megap-megap, penanganan umum yang

biasa di lakukan:

a) Keringkan bayi, ganti kain yang basah dan bungkus dengan

pakaian hangat-kering.

b) Jika belum dilakukan, segera klem dan potong tali pusat.

c) Letakkan bayi ditempat yang keras dan hangat (dibawah

radiant heater) untuk resusitasi.

d) Lakukan perawatan resusitasi.

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

14

2) Sianosis atau sukar bernapas, jika bayi sianosis (biru) atau sukar

bernapas (frekuensi < 30 atau > 60 x per menit, tarikan dinding

dada kedalam atau merintih).

a) Isap mulut dan hidung untuk memastikan jalan napas bersih

b) Beri oksigen 0.5 liter/menit lewat kateter nassal

c) Rujuk kekamar bayi atau ke pelayanan yang dituju.

3) Bayi berat lahir rendah (BBLR) <2500 gram, ada dua macam

BBLR, yang pertama bayi lahir kecil akibat kurang bulan, dan

yang kedua adalah bayi lahir kecil dengan berat badan yang

kurang dari 2500 gram yang seharusnya untuk masa gestasi

(Dewi, 2010).

Bayi lahir kecil akibat kurang bulan (prematur) yaitu masa

gestasi kurang dari 37 minggu. Faktor penyebab ibu mengalami

pendarahan antepartum, trauma fisik/psikologis dan diabetes

atau usia ibu masih terlalu muda (<20tahun) dan

multigravidarum dengan jarak kehamilan yang dekat.

Bayi kecil dengan berat badan yang seharusnya untuk

masa gestasi (dismatur), kondisi seeperti ini dapat terjadi

preterm, aterm, maupun postterm. Bayi yang lahir dengan berat

sangat kecil yaitu < 1500 gram atau usai 32 minggu sering

mengalami masalah berat seperti, sukar bernafas, sukar

menghisap, ikterus berat, infeksi, rentan hipotermi (Dewi,

2010).

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

15

4) Letargi adalah tonus otot rendah dan tidak ada gerakan sehingga

sangat mugkin bayi sedang sakit berat. Jika ditemukan kondisi

demikian, maka segera rujuk (Dewi, 2010).

5) Hipotermi (suhu < 36°C)

Bayi mengalami hipotermi berat jika suhu aksila < 35°C

untuk mengatsi kondisi tersebut gunakan alat yang ada

inkubator, radian heater, kamar hangat, atau tempat tidur yang

hangat, atau lakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang

memiliki Neonatal Instensif Care Unit (NICU) (Dewi, 2010).

2. Asfiksia

a. Pengertian

Asfiksia adalah keadaan dimana bayi yang baru dilahirkan

tidak segera bernafas secara spontan dan teratur setelah dilahirkan

(Sofian, 2011).Asfiksia adalah kegagalan untuk memulai dan

melanjutkan pernapasan secara spontan dan teratur pada saat bayi

baru lahir atau beberapa saat sesudah lahir. Bayi mungkin lahir

dalam kondisi asfiksia (asfiksia primer) atau mungkin dapat bernafas

tetapi kemudian mengalami asfiksia atau biasa di sebut asfiksia

sekunder (Sukarni dan Sudarti, 2014).

b. Etiologi

Aliran darah ibu ke bayi dapat di pengaruhi oleh keadaan ibu.

Jika aliran oksigen berkurang akan menyebabkan asfiksia pada bayi

baru lahir. Akan tetapi bayi juga dapat mengalami asfiksia tanpa

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

16

didahului tanda gawat janin (Sondakh, 2013).Banyak hal yang dapat

menyebabkan bayi tidak bernafas saat lahir. Sering kali ini terjadi

ketika bayi sebelumnya mengalami gawat janin. Akibat gawat janin,

bayi tidak menerima oksigen yang cukup. Gawat janin adalah reaksi

janin pada kondisi dimana terjadi ketidakcukupan oksigen

(Sondakh, 2013).

Gawat janin dapat diketahui yaitu dari frekuensi bunyi jantung

janin kurang dari 100 atau lebih 180 kali per menit, dan

berkurangnya gerakan janin (janin normal bergerak lebih dari 10 kali

dalam sehari), kemudian adanya air ketuban yang becampur

mekonium atau berwarna kehijauan (pada bayi presentasi kepala)

(Sondakh, 2013).Menurut Prawirahardjo (2009), penggolongan

penyebab kegagalan pernafasan pada bayi adalah :

1) Faktor Ibu

a) Hipoksia ibu

Hal ini akan menimbulkan hipoksia janin dengan segala

akibatnya. Hipoksia ibu ini dapat terjadi karenahipoventilasi

akibat pemberian obat analgetik atau anestesi dalam.

b) Gangguan aliran darah uterus

Berkurangnya aliran darah pada uterus akan menyebabkan

berkurangnya pengaliran oksigen ke plasenta dan demikian

pula ke janin. Hal ini sering ditemukan pada keadaan seperti

gangguan kontraksi uterus misalnya hipertoni, hipotensi

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

17

mendadakan pada ibu perdarahan, hipertensi pada penyakit

eklamsia.

2) Faktor plasenta

Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas

dan kondisi plasenta. Asfiksia janin akan terjadi bila terdapat

gangguan mendadak pada plasenta, misalnya solusio plasenta,

perdaharan plasenta.

3) Faktor fetus kompresi umbilikus akan mengakibatkan

terganggunya aliran darah dalam pembuluh darah umbilikus dan

menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin. Gangguan

aliran darah ini dapat di temukan pada keadaan tali pusat

menumbung, tali pusat melilit leher, kompresi tali pusat antara

janin dan jalan lahir dan lain-lain.

4) Faktor noenatus

Depresi pusat pernafasan pada bayi baru lahir dapat

terjadi karena beberapa hal yaitu:

a. Pemakaian obat anestesi atau analgetik yang berlebihan

pada ibu secara langsung.

b. Trauma yang terjadi pada persalinan, misalnya perdarahan

intrakranial.

c. Kelainan kongenital pada bayi, misalnya herni

diafragmatik, atresia saluran pernafasan, hipoplasia paru.

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

18

Menurut Dewi (2010), penggolongan penyebab kegagalan

pernafasan pada bayi adalah :

1) Faktor ibu

a. Gangguan his, misalnya karena atenia uteri yang dapat

menyebabkan hipertoni.

b. Adanya pendarahan pada plasenta previa dan solusio

plasenta yang dapat menyebabkan turunnya tekanan darah

secara mendadak.

c. Vasokonstriksi arterial pada kasus hipertensi kehamilan dan

preeklamsia dan eklamsia.

d. Kasus solusio plasenta yng dapat menyebabkan gangguan

pertukran gas (oksigen dan zat asam arang).

2) Faktor janin

a. Gangguan aliran darah dari tali pusat, hal ini biasanya

berhubungan dengan adanya lilitan tali pusat, simpul pada

tali pusat, tekanan yang kuat pada tali pusat, ketuban yang

telah pecah yang menyebabkan tali pusat menumbung, dalan

kehamilan lebih bulan (post-term).

b. Adanya pengaruh obat, misalnya pada tindakan SC yang

menggunakan narkosa.

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

19

Menurut Towel, asfiksia bisa disebabkan oleh beberapa faktor,

yakni faktor ibu, plasenta, fetus, dan neonatus.

1) Ibu

Apabila ibu mengalami hipoksia, maka janin juga akan

mengalami hipoksia yang dapat berkelanjutan menjadiasfiksia

dan komplikasi lain.

2) Plasenta

Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan

kondisi plasenta, misalnya solusio plasenta, pendarahan plasenta

dan lain-lain.

3) Fetus

Kompresi umbilikus akan dapat mengakibatkan terganggunya

aliran darah, dalam pembuluh darah umbilikus dan menghambat

pertukaran gas antara ibu dan janin.

4) Neonatus

Depresi pusat pernapasan pada bayi baru lahir dapat terjadi

karena beberapa hal berikut.

a) Pemakaian anestesi berlebihan pada ibu.

b) Trauma yang terjai saat persalinan.

c) Kelainan kongenital pada bayi.

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

20

5) Patofisiologi

Menurut Sondakh dan Mid (2013), patofisiologi asfiksia dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Kondisi patofisiologis yang menyebabkan asfiksia meliputi

kurangnya oksigenasi sel, retensi karbon dioksida yang berlebihan

dan asidosis metabolik yang menyebabkan kerusakan sel dan

lingkungan biokimia yang tidak cocok dengan kehidupan.

1. Frekuensi jantung dan tekanan darah akan meningkat dan bayi

melakukan upaya megap-megap kemudian masuk ke periode

apneu primer. Apabila bayi menerima stimulasi adekuat selama

periode ini akan mulai bernafas lagi, seperti rangsangan taktil.

2. Bayi yang mengalami asfiksia lebih jauh berada dalam tahap

apnea sekunder yang harus segera didukung pernapasan buatan

karena dapat menyebabkan kematian pada bayi.

3. Kurangnya oksigen menyebabkan metabolisme pada bayi baru

lahir berubah menjadi metabolisme anaerob, terutama karena

kurangnya glukosa yang dibutuhkan untuk sumber energi pada

saat kedaruratan, hal ini mengakibatkan akumulasi asam laktat

dan asidosis metabolik.

4. Efek hipoksia pada otak sangat terlihat. Pada hipoksia awal

aliran darah ke otak meningkat, sebagai bagian mekanisme

kompensasi. Jika hipoksia berlanjut maka tidak akan terjadi

penyesuaian akibat hipoksia pada sel-sel otak.

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

21

6) Tanda Gejala Asfiksia

Menurut Dewi (2013) adalah :

1) Asfiksia ringan (nilai APGAR 7-10)

a. Takipnea dengan napas lebih dari 60 kali per menit.

b. Bayi tampak sianosis.

c. Adanya reaksi sela iga.

d. Bayi merintih (grunting).

e. Adanya pernapasan cuping hidung.

f. Bayi kurang aktifitas.

g. Dari pemeriksaan auskultasi diperoleh hasil ronchi, rales,

dan wheezing positif.

2) Bayi kurang aktivitas. Asfiksia sedang (nilai APGAR 4-6)

a. Frekuensi jantung menurun menjadi 60-80 kali per menit.

b. Usaha napas lambat.

c. Tonus otot biasanya dalam keadaan baik.

d. Bayi masih bisa bereaksi terhadap rangsangan yang

diberikan.

e. Bayi tampak sianosis.

f. Tidak terjadi kekurangan oksigen yang bermakna selama

proses persalinan.

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

22

3) Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3)

Bayi akan megalami asidosis, sehingga memerlukan

perbaikan dan resusitasi aktif dan segera. Tanda dan gejala yang

muncul pada asfiksia berat adalah sebagai berikut.

a. Frekuensi jantung kecil,yaitu 40 kali per menit.

b. Tidak ada usaha napas.

c. Tonus otot lemah bahkan hampir tidak ada.

d. Bayi tidak dapat memberikan reaksi jika diberikan

rangsangan.

e. Bayi tampak pucat bahkan sampai berwarna kelabu.

f. Terjadi kekurangan oksigen yang berlanjut sebelum atau

sesudah persalinan.

7) Diagnosa

Aspek yang sangat penting dari resusitasi adalah menilai bayi,

menetukan tindakan yang akan dilakukan dan akhirnya melaksakan

tindakan. Nilai APGAR pada umumnya dilaksanakan pada 1 menit,

5 menit, 10 menit sesudah bayi lahir dan penilaian bayi harus di

mulai sesegera sesudah bayi lahir dan bayi memerlukan interventasi

berdasarkan penilaian pernapasan, denyut jantung atau warna bayi,

maka penilaian ini harus dilakukan segera, walaupun nilai APGAR

tidak penting dalam pengambilan keputusan pada awal resusitasi,

tetapi dapat menolong dalam upaya penilaian keadaan bayi dan

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

23

penilaian efektivitas upaya resusitasi, jadi nilai APGAR perlu dinilai

apa awal 1 menit dan 5 menit (Prawirohardjo, 2009).

8) Penatalaksanaan

1. Tindakan yang dapat dilakukan pada bayi asfiksia ringan

(APGAR skor 7-10)

a) Bayi dibungkus dengan kain hangat.

b) Bersihkan jalan napas dengan menghisap lendir pada hidung

kemudian mulut.

c) Bersihkan badan dan tali pusat.

d) Lakukan observasi tanda vital dan apgar skor dan masukan

kedalam inkubator (Maryanti dkk, 2011).

2. Tindakan yang dapat dilakukan pada bayi asfiksia sedang

(APGAR skor 4-6).

a) Bersihkan jalan napas.

b) Berikan oksigen 2 liter/menit.

c) Rangsang pernapasan dengan menepuk telapak kaki apabila

belum bereaksi bantu pernapasan dengan masker (sungkup).

d) Bila bayi sudah mulai bernapas tetapi bayi masih

sianosis,berikan natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 ml.

dekstrosan 40% sebanyak 4 ml disuntikan melalui vena

umbilikalis secara perlahan-lahan untuk mencegah tekanan

intracranial meningkat (Maryanti dkk, 2011).

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

24

3. Asfiksia berat (APGAR skor 0-3)

a) Bersihkan jalan napas sambil pompa dengan sungkup.

b) Berikan oksigen 4-5 liter/menit.

c) Bila tidak berhasil lakukan ondotrakeal tube (ETT)

d) Bersihkan jalan napas melalui ETT.

e) Apabila bayi sudah mulai bernapas tetapi masih

sianosis,berikan natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 ml.

Dekstrosa 40% sebanyak 4 ml (Maryanti dkk, 2011).

3. Asfiksia Berat

a. Pengertian

Penilaian awal pada bayi baru lahir dapat dilakukan dengan

observasi melalui pemeriksaan nilai APGAR. Penilaian APGAR ini

merupakan standar evaluasi untuk bayi baru lahir, dimana nilai ini

dapat mengidentifikasi bayi tersebut membutuhkan tindakan

resusitasi atau tidak (Rohani, 2011). Nilai APGAR pada asfiksia

berat adalah 0-3 (Maryanti, 2011).

b. Tanda dan gejala Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3)

Bayi akan megalami asidosis, sehingga memerlukan perbaikan

dan resusitasi aktif dan segera. Tanda dan gejala yang muncul pada

asfiksia berat adalah sebagai berikut.

a. Frekuensi jantung kecil, yaitu 40 kali per menit.

b. Tidak ada usaha napas.

c. Tonus otot lemah bahkan hampir tidak ada.

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

25

d. Bayi tidak dapat memberikan reaksi jika diberikan rangsangan.

e. Bayi tampak pucat bahkan sampai berwarna kelabu.

f. Terjadi kekurangan oksigen yang berlanjut sebelum atau

sesudah persalinan.

c. Penatalaksanaan pada bayi dengan Asfiksia berat (APGAR skor 0-3)

a. Bersihkan jalan napas sambil pompa dengan sungkup.

b. Berikan oksigen 4-5 liter/menit.

c. Bila tidak berhasil lakukan ondotrakeal tube (ETT)

d. Bersihkan jalan napas melalui ETT.

e. Apabila bayi sudah mulai bernapas tetapi masih

sianosis,berikan natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 ml.

Dekstrosa 40% sebanyak 4 ml (Maryanti dkk, 2011).

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

26

Gambar 2.1 Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir

Sumber : Rohani (2010)

Bila tidak mau dirujuk dan tidak berhasil:

1. Sesudah 10 menit pertimbangan untuk

menghentikan resustasi

2. Konseling

3. Pencatatan dan pelaporan

BAYI LAHIR

PENILAIAN :

1. Bayi cukup bulan

2. Ketuban jernih, tidak bercampur dengan mekonium

3. Menangis dan bernafas

4. Otot tonus baik

Bayi tidak bernapas atau megap-megap

Ventilasi

1. Pasang sungkup perhatikan letaknya

2. Ventiasi 2x dengan tekanan air 30 cm air

3. Bila tidak mengembang lakukan ventilasi

20x dengan tekanan 20 cm air selama 30

detik

NILAI NAFAS

Asuhan Bayi

Normal

1. Konseling

2. Lanjutkan resusitasi

3. Pemantauan

4. Pencengahan hipotermi

5. Pemberian vitamin K 1

6. Pencengahan infeksi

7. Pencatatan dan pelaporan

Dirujuk

Bayi tidak bernafas / megap-

megap

1. Ulangi ventilasi sebanyak 20x

selama 20detik

2. Hentikan ventilasi dan nilai

kembali nafas tiap 30 detik

3. Bila bayi tidak bernafas

spontan sesudah 2 menit

setelah resusitasi siapkan

LANGKAH AWAL :

1. Jaga bayi tetap hangat

2. Atur posisi bayi

3. Isap lendir

4. Keringkan dan rangsangan taktil

5. Reposisi

NILAI NAFAS

Bayi bernapas normal asuhan

pasca resusitasi:

1. Pemantauan

2. Pencengahan hipotermi

3. Inisiasi menyusu dini

4. Pemberian vitamin K 1

5. Pencengahan infeksi

6. Pemeriksaan fisik

7. Pencatatan dan pelaporan

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

27

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh

bidan dalammenerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis,

mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi (Ambarwati dkk, 2010 ).

2. Proses Manajemen Kebidanan

Proses manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan

masalah yangmemperkenalkan sebuah metode atau pemikiran dan

tindakan-tindakan dengan urutan yang logis sehingga pelayanan

komperhensif dan aman dapat tercapai. Selain itu metode ini memberikan

pengertian untuk menyatukan pengetahuan dan penilaian yang terpisah-

pisah menjadi satu kesatuan yang berarti (Ambarwati dkk, 2010 ).

a. Langkah pertama: pengumpulan data dasar atau pengkajian

1) Data Subjektif adalah data yang didapat dari pasien atau

keluarga pasien suatu pendapat terhadap suatu situasi dan

kejadian. Informasi tersebut tidak dapat ditentukan oleh tim

kesehatan secara independen tetap melalui suatu interaksi atau

komunikasi (Nursalam, 2008).

Dalam hal ini data yang diperoleh dari wawancara dengan

keluarga dan tim kesehatan yang lain, dimana wawancara

tersebut untuk mengetahui pada ibu meliputi:

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

28

a) Biodata

Menggunakan identitas menurut Ambarwati dan Wulandari

(2009), yaitu:

(1) Nama Bayi : Untuk mengetahui identitas bayi dan

menghindari kekeliruan.

(2) Umur Bayi : Untuk mengetahui usia bayi yang

nantinya disesuaikan dengan tindakan

yang akan dilakukan.

(3) Tanggal Lahir : Untuk mengetahui usia neonatus.

(4) Jenis Kelamin : Untuk mengetahui jenis kelamin bayi

dan memastikan bahwa yang

diperiksa benar-benar bayi yang

dimaksud.

(5) Nama ayah/ibu : Untuk memudahkan memanggil atau

menghindari kekeliruan.

(6) Umur : Untuk mengetahui apakah ibu

termasuk resiko tinggi atau tidak.

(7) Pekerjaan : Untuk mengetahui tinggkat sosial

ekonomi.

(8) Pendidikan : Berpengaruh dalam tindakan

kebidanan dan untuk mengetahui

sejauhmana mana tingkat

intelektualnya, sehingga bidan dapat

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

29

memberikan konseling sesuai dengan

pendidikanya.

(9) Suku/Bangsa : Berpengaruh pada adat istiadat atau

kebiasaan sehari-hari.

(10) Alamat : Untuk memudahkan komunikasi dan

kunjungan rumah.

b) Keluhan utama

Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang

berkaitan dengan Asfiksia (Ambarwati,dkk 2010). Pada

asfiksia berat, mengeluh keadaan bayi tidak segera bernapas

secara spontan setelah dilahirkan (Arief, 2009).

c) Riwayat kehamilan sekarang

Yang perlu dikaji adalah tanggal hari pertama haid terakhir,

masalah dan kelainan pada kehamilan sekarang, pemakaian

obat-obatan, keluhan selama hamil (Istianti, 2010)

d) Riwayat Penyakit Kehamilan dan Persalinan

(1) Riwayat Prenatal

Untuk mengetahui riwayat ANC (Sondakh, 2013). Pada

riwayat kehamilan bisa disebabkan hipoksia ibu karena

hipoventilasi akibat pemberian obat analgetik atau

anestesi dalam. Berkurangnya aliran darah pada uterus

akan menyebabkan berkurangnya pengaliran oksigen

ke plasenta dan demikian pula ke janin. Hal ini sering

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

30

ditemukan pada keadaan seperti gangguan kontraksi

uterus misalnya hipertoni, hipotensi mendadak pada ibu

perdarahan, hipertensi pada penyakit eklamsia

(Prawirohardjo, 2009).

(2) Riwayat persalinan sekarang

Untuk mengetahui berapa usia kehamilan ,waktu

persalinan,jenis persalinan, lama kala 1, sampai kala 4,

berat badan bayi, di tolong oleh siapa, adakah

komplikasi dalam persalinan (Sondakh, 2013).

Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh

luas kondisi plasenta. Asfiksia janin akan terjadi bila

terdapat gangguan mendadak pada plasenta, misalnya

solusio plasenta dan perdarahan plasenta

(Prawirohardjo, 2009).

e) Psikososial Budaya

Untuk mengetahui apakah ada pantangan makan atau

kebiasaan yang tidak deperoleh selama hamil dalam adat

masyarakat setempat, perasaan tentang kehamilan ini,

kehamilan ini direncanakan atau tidak, jenis kehamilan

yang diharapkan, dukungan keluarga terhadap kehamilan

ini, dan keluarga lain yang tinggal serumah (Varney, 2007).

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

31

f) Perokok dan pemakai obat-obatan

Dikaji untuk mengetahui kebiasaan merokok, menggunakan

obat-obatan, dan alkohol (Istiyanti, 2010).

2) Data Objektif

Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk

menegakandiagnosa pada bayi (Sulistyawati dkk, 2010).

a) Riwayat pemeriksaan khusus

Tabel 1.2APGAR Score

a) K

e

a

d

a

Sumber : Rohani, Saswita, Marisah (2011)

b) Pemeriksaan umum

(1) Keadaan baik jika pasien memperlihatkan respon yang

baik terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara

fisik tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan

(Sulistiyawati, 2009).

(2) Lemah jika pasien dimasukan dalam kriteria ini jika

kurang memberikan respon yang baik terhadap

lingkungan dan orang lain dan pasien sudah tidak

Tanda Nilai

0 1 2

A : appearance color

(warna kulit)

Pucat Badan merah,

ekstremitas biru

Seluruh tubuh kemerahan

P :pulse/heart rate

(frekuensi jantung)

Tidak ada Lambat (<100 per

menit)

(>100 per menit)

G: grimace (refleks terhadap

rangsangan)

Tidak ada Hanya pergerakan

wajah ketika

distimulasi

Menangis, batuk, bersin

A : activity (tonus otot) Lemah Ekstremitas fleksi

sedikit

Gerakan aktif

R : respiration (pernapasan) Tidak ada Lambat, tidak teratur Menangis kuat, usaha

nafas baik

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

32

mampu lagi berjalan sendiri (Sulistiyawati, 2009). Pada

kasus asfiksia berat bayi dalam keadaan lemah.

b) Kesadaran

Menurut Prihardjo (2007), kesadaran meliputi :

(1) Composmentis adalah sadar sepenuhnya, dapat

menjawab semua pertanyaan tentang keadaan

sekelilingnya.

(2) Apatis adalah kesadaran yang segan untuk berhubungan

dengan kehidupan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.

(3) Somnolen adalah keadaan kesadaran yang mau tidur saja,

dapat dibangunkan dengan rangsang nueri tetapi jatuh

tidur lagi.

(4) Delirium (semi koma) adalah kesadaran yang

menyerupai koma.

c) Tanda-tanda vital :

(1) Denyut jantung dinilai kecepatan, irama, kekuatan,

dalam satu menit normalnya 120-160x/menit. Pada

kasus asfiksia berat frekuensi jantung menurun

menjadi 40x/menit.

(2) Pernapasan dinilai dari sifat pernapasan dan bunyi

napas dalam satu menit, pernapasan normal adalah 40-

60x/menit. Pada kasus asfiksia berat bayi tidak ada

usaha untuk bernapas.

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

33

(3) Suhu dinilai dari temperatur normal rectal dan axilla

yaitu 36,5oC sampai 37,5

oC (Dewi, 2013).

d) Menurut Sondakh(2013),pemeriksaan fisik sistematis

meliputi:

(1) Kepala : Pemeriksaan terhadap ukuran, sutura

menutup atau terbuka, adanya caput

succedaneum, kraniotabes, dan

sebagainya.

(2) Muka : Warna kulit merah atau tidak, simetris

atau tidak, adakah chepal hematoma

atau tidak.

(3) Mata : Simetris atau tidak, warna conjungtiva

pucat atau tidak, adakah sklera ikterus

pada mata atau tidak.

(4) Mulut : Reflek hisap baik atau tidak, bibir

kering atau tidak, adakah kelainan

palatum atau tidak.

(5) Hidung : Simetris atau tidak, bersih atau tidak,

tidak atau ada pernafasan cuping

hidung. Pada kasus bayi asfiksia berat

tidak ada usaha untuk bernapas.

(6) Telinga : Simetris atau tidak, bersih atau tidak,

adakah kelainan.

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

34

(7) Leher :Untuk mengetahui pembesaran kelenjar

tiroid dan bendungan vena juga laris.

(8) Dada : Simetris atau tidak, adakah retraksi

dinding dada atau tidak, apakah ada

kelainan atau tidak.

(9) Tali pusat : Bersih atau tidak,adakah pendarahan

atau tidak, terbungkus kasa atau tidak.

(10) Abdomen :Simetris atau tidak, adakah perdarahan

tali pusat atau tidak, adakah tanda-

tanda infeksi atau tidak.

(11) Genetalia : Jika laki-laki apakah testis sudah turun

pada skrotum, jika perempuan apakah

labia mayora sudah menutupi labia

minora.

(12) Ekstremitas :Simetris atau tidak, jumlah jari tangan

lengkap atau tidak dan kaki lengkap

atau tidak, adakah polidaktili atau

tidak. Pada kasus bayi asfiksia berat

warna kulitnya biru pucat.

(13) Anus : Apakah anus berlubang atau tidak.

e) Pemeriksaan Reflek

(1) Reflek Morro : Apabila bayi diberi sentuhan

mendadak terutama dengan jari dan

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

35

tangan, maka menimbulkan gerak

terkejut (Rohani, 2010). Pada bayi

asfiksia berat gerak reflek terkejut

tidak ada karena bayi lemah.

(2) Reflek Grasping : Apabila telapak tangan bayi di

sentuh dengan jari pemeriksa, maka

bayi akan berusaha menggengam

jari pemeriksa (Rohani, 2010). Pada

bayi baru lahir dengan asfiksia berat

reflek menggenggam masih lemah.

(3) Reflek Rotting : Apabila pipi bayi disentuh oleh jari

pemeriksa, maka bayi akan menoleh

dan mencari sentuhan itu

(Rohani, 2010). Pada bayi baru lahir

dengan asfiksia berat reflek menoleh

masih lemah.

(4) Reflek Sucking : Apabila bayi di beri dot atau puting,

maka bayi berusaha untuk

menghisap (Rohani, 2010). Pada

bayi baru lahir dengan asfiksia berat

reflek menghisap masih lemah.

(5) Reflek Tonic Neck : Reflek yang timbul jika bayi

mengangkat leher dan menoleh

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

36

kekanan atau kekiri jika diposisikan

tengkurap (Rohani, 2010).Pada bayi

baru lahir dengan asfiksia berat

reflek menoleh tidak ada.

f) Pemeriksaan Antropometri

Menurut Jitowiyono (2011), pemeriksaan antropometri

meliputi :

(1) Lingkar Kepala : Normal pada bayi baru lahir

antara 33-38 cm.

(2) Lingkar Dada : Normal pada bayi baru lahir

antara 30-35 cm.

(3) Panjang Badan : Normal pada bayi baru lahir

antara 48-52 cm.

(4) Berat badan : Normal berat badan bayi baru

lahir antara 2500 gram sampai

4000 gram.

g) Nutrisi

Kebutuhan nutrisi pada bayi baru lahir hari pertama 60

cc/kg BB, selanjutnya di tambah 30 cc/kg BB (Jitowiyono,

2011).

h) Eliminasi

(1) Urine : Pengeluaran urine pada bayi baru lahir

terjadi 24 jam pertama setelah lahir. Urine

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

37

yang normal berwarna kuning

(Jitowiyono,2011).

(2) Mekonium: Pengeluaran mekonium pada bayi baru

lahir normal agak lembek dan berwarna

hitam kehijauan (Jitowiyono,2011).

i) Data Penunjang

Pemeriksaan untuk menunjang diagnosis penyakit

guna mendukung atau menyingkirkan diagnosis lainnya

(Varney, 2007).

b. Langkah kedua: Interpretasi Data

Mengidentifikasi diagnosa kebidanan dan masalah

berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yangtelah

dikumpulkan. Dalam langkah ini data yang dikumpulkan

diinterpretasikan menjadi diagnosa tetapi membutuhkan

penanganan yang dituangkan dalam rencana asuhan terhadap

pasien (Ambarwati dkk, 2010).

1) Diagnosa kebidanan

Diagnosa dapat di tegakkan yang berkaitan (Ambarwati, 2010)

Diagnosa kebidanan pada kasus ini ialah “Bayi Ny. N dengan

Asfiksia Berat”.

Data dasar meiliputi

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

38

a) Data Subjektif

(1) Ibu mengatakan bayinya lahir pada tanggal...pukul...

(2) Ibu mengatakan bayinya tidak bernapas secara

spontan dan tidak ada usahan untuk bernapas.

(3) Ibu mengatakan saat bayinya lemah.

b) Data Objektif

(1) Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3).

(2) Frekuensi jantung kecil, yaitu 40 kali per menit.

(3) Tidak ada usaha napas.

(4) Tonus otot lemah bahkan hampir tidak ada.

(5) Bayi tidak dapat memberikan reaksi jika diberikan

rangsangan.

(6) Bayi tampak pucat bahkan sampai berwarna kelabu.

(7) Terjadi kekurangan oksigen yang berlanjut sebelum

atau sesudah persalinan (Dewi, 2013)

2) Masalah

Permasalahan yang muncul berdasarkan

pernyataan(Ambarwati dkk, 2010).Menurut Sulistyawati

(2013) dalam asuhan kebidanan masalah dan diagnosis dipakai

keduanya karena beberapa masalah tidak dapat didefenisikan

sebagai diagnosis tetapi perlu di pertimbangkan untuk

membuat rencana yang menyeluruh. Masalah yang sering

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

39

timbul pada bayi baru lahir dengan asfiksia berat adalah tidak

ada usaha untuk bernapas (Dewi, 2013).

3) Kebutuhan

Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan

pasienberdasarkan keadaan dan masalahnya(Sulistyawati,

2010). Kebutuhan pada bayi baru lahir dengan asfiksia berat

yaitu resusitasi pada bayi baru lahir (Arief dkk,2009).

c. Langkah III : Diagnosa Potensial

Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang

mungkin akanterjadi. Pada langkah ini diidetifikasikan masalah

atau diagnosapotensial berdasarkan rangkaian masalah dan

diagnosa, hal ini membutuhkan antisipasi, pencegahan, bila

memungkinkan menunggu mengamati dan bersiap-siap apabila

hal tersebut benar-benar terjadi (Ambarwati dkk, 2010). Menurut

Prawirohardjo (2009) Bila proses ini berlangsung terlalu jauh

dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Pada bayi

yang kekurangan oksigen akan terjadi pernafasan yang cepat

dalam periode yang singkat dan apabila berlanjut akan terjadi

henti napas.

d. Langkah IV: Tindakan Segera / Antisipasi Masalah

Dalam penatalaksanaannya terkadang bidan dihadapkan

pada beberapa situasi yang memerlukan penanganan segera

(emergensi) di mana bidan harus segera melakukan tindakan untuk

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

40

menyelamatkan pasien, namun kadang juga berada pada situasi

pasien yang memerlukan tindakan segera sementara menunggu

intruksi dokter, atau bahkan mungkin juga situasi pasien yang

memerlukan konsultasi dengan tim kesehatan lain

(Sulisyawati, 2010).Antisipasi dalam kasus bayi baru lahir dengan

asfiksia ringan adalah membersihkan jalan napas, mempertahankan

suhu tubuh bayi dan lakukan rangsangan taktil (Jitowiyono,2011).

e. Langkah V : Perencanaan

Langkah-langkah ini ditentukan oleh langkah-

langkahsebelumnya yang merupakan lanjutan dari masalah atau

diagnosa yang telah diidentifikasi atau di antisipasi. Rencana

asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah

dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang berkaitan,

tetapi juga berkaitan dengan kerangka pedoman antisipasi bagi

wanita tersebut yaitu apa yang akan teradi berikutnya (Ambarwati

dkk, 2010). Pada bayi baru lahir dengan asfiksia berat yaitu

membersihkan jalan napas sambil pompa dengan sungkup, siapkan

oksigen 4-5 liter/menit, bila tidak berhasil lakukan endotrakeal

tube (ETT), bersihkan jalan napas melalui ETT, apabila bayi sudah

mulai bernapas tetapi masih sianosis,berikan natrium bikarbonat

7,5% sebanyak 6 ml, dekstrosa 40% sebanyak 4 ml (Maryanti dkk,

2011).

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

41

f. Langkah VI : Pelaksanaan

Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana

asuhanpenyuluhan pada klien dan keluarga (Ambarwati dkk,

2010). Pada bayi baru lahir dengan asfiksia berat segera bersihkan

jalan napas sambil pompa dengan sungkup, berikan oksigen 4-5

liter/menit, bila tidak berhasil lakukan endotrakeal tube (ETT),

bersihkan jalan napas melalui ETT, apabila bayi sudah mulai

bernapas tetapi masih sianosis,berikan natrium bikarbonat 7,5%

sebanyak 6 ml dan dekstrosa 40% sebanyak 4 ml (Maryanti dkk,

2011).

g. Langkah VII : Evaluasi

Langkah ini merupakan langkah terahir guna mengetahui apa

yang telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan

yang diberikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar

terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum

efektif atau merencanakan kembali yang belum terlaksana.

(Ambarwati, 2010).

Hasil yang diharapkan dari asuhan kebidanan bayi baru lahir

dengan asfiksia berat adalah bayi bernapas dengan normal, tidak

hipotermi, tidak infeksi, reflek dan nutrisi bayi baik, dan vital sign

normal.

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

42

3. Data Perkembangan SOAP

Menurut Marmi dan Raharjo (2015), metode SOAP merupakan

singkatan dari:

S: Subjektif

a. Menggambarkan pendokumentasian pengumpulan data klien

melalui anamnesa

b. Tanda gejala subjekif yang diperoleh dari hasil bertanya pada klien,

suami atau keluarga (identitas umum, keluhan, riwayat menaeche,

riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan,

riwayat KB, penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwaat

psikososial, pola hidup)

c. Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang klien.

Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatatat

sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan

diagnosa.

O : Objektif

a. Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien,

hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung assessment.

b. Tanda geala objektif yyang diperoleh dari hasil pemeriksaan

(keadaan umum, vital sign, fisik, pemeriksaan dalam, laboratorium

dan pemeriksaan penunjang, pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi,

auskultasi dan perkusi).

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

43

c. Data ini memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang

berhubungan dengan diagnosa.

A : Assesment

a. Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau

informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau

disimpulkan.

b. Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi

data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi.

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan

evaluasiberdasarkan assesment.

a. Perencanaan

Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk

mengusahakan tercapaina kondisi klien yang sebaik mungkin.

b. Implementasi

Pelaksanaan rencana tindakan untuk menghilangkan dan mengurangi

masalah klien. Tindakan ini harus disetujui oleh klien kecuali bila

tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan klien.

c. Evaluasi

Tafsiran dari efek tindakan yang telah di ambil merupakan hal

penting untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisis

dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari kecepatan nilai tindakan.

Jika kriteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

44

dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga mencapai

tujuan.

C. Landasan Hukum

Bidan dalam menyenggarakan prakteknya berlandaskan pada

Permenkes No. 1464/Menkes/Per/X/2010 pasal 16 ayat 2 yaitu pelayanan

kebidanan kepada anak meliputi:

1. Perawatan bayi baru lahir

2. Perawatan tali pusat

3. Perawatan bayi

4. Resusitasi pada bayi baru lahir

5. Permantauan tumbuh kembang anak

6. Pemberian imunisasi

7. Pemberian penyuluhan (Permenkes, 2010)

Berdasarkan wewenang bidan menurut KEPMENKES 369/SK/III/2007

dalam Standar Profesi Bidan mengenai Asuhan Bayi Baru Lahir dalam

kompetensi ke 6 yang berisi bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,

komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan studi kasus dengan menggunakan

menggunakan pendekatan observasional deskriptif. Laporan studi kasus

adalah studi yang mengekplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci,

memiliki pengambilan datayang mendalam, dan menyertakan berbagai

sumber informasi (Nasir dkk, 2011).

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi merupakan tempat pengambilan kasus dilaksanakan

(Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilakukan di RSUD Sukoharjo.

C. Subjek Studi Kasus

Subjek studi kasus adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti

menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti (Arikunto, 2013). Subjek pada

asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia berat adalah bayi Ny. N.

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus merupakan batas waktu dimana pengambilan kasus

diambil (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilakukan di RSUD Sukoharjo

pada bulan April 2016 – Juni 2016.

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

46

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen studi kasus adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus ini penulis menggunakan

format asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan pendekatan manajeman 7

langkah Varney dan data perkembangannya menggunakan SOAP.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada klien adalah dengan cara mengambil

data primer dan data sekunder:

1. Data Primer

Data primer diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan

mengenakan alat pengukuran atau alat pengambil data, langsung pada

subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono, 2011).

Data primer diperoleh dengan cara:

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang diperlukan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

informasi secara lisan dari seseorag sasaran penelitian (responden)

(Notoatmodjo, 2012). Pelaksanaan wawancara ini di lakukan pada

Ny. Ndan tenaga kesehatan.

b. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan

pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk

mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti (Hidayat, 2014).

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

47

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar status

pasien. Pada bayi baru lahir dengan asfiksia berat perlu dilakukan

observasi yaitu vital sign meliputi: pernapasan, suhu, denyut jantung,

dan reflek.

c. Pemeriksaan Fisik

1) Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi dengan

menggubakan mata (Priharjo, 2007). Dalam kasus ini inspeksi

dilakukan pemeriksaan dari kepala hingga kaki.

2) Palpasi

Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau

rabaan, metode ini dikerjakan untuk mendeterminasi ciri-ciri

jaringan atau organ (Priharjo, 2007). Dalam kasus ini dilakukan

pemeriksaanekstremitas, bentuk tubuh, persepsi getaran atau

pergerakan atau konsistensi.

3) Perkusi

Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk

(Priharjo, 2007). Perkusi dilakukan pada daerah abdomen untuk

pembesaran hati dan limfe.

4) Auskultasi

Auskultasi merupakan metode pengkajian yang

menggunakan stetoskop untuk memperjelas pendengaran

(Priharjo, 2007). Pada pengambilan kasus ini penulis melakukan

pemeriksaan detak jantung bayi.

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

48

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitinya. Biasanya berupa

data dokumentasi atau data laporan yang tersedia (Saryono, 2011).

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, notulen

rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2013).

Dalam kasus dokumentasi ini dilakukan dengan

mengumpulkan data yang diambil dari cacatan atau status pasien dan

rekam medik pasien umum di RSUD Sukoharjo.

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan kagiatan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari landasan teoritis dari

permasalahan penelitian (Hidayat, 2014). Studi kasus bayi baru lahir

dengan asfiksia berat, penulis menggunakan sumber buku tahun

2005-2015.

G. Alat-alat yang dibutuhkan

Dalam melaksanakan studi kasus penulis menggunakan alat-alat

sebagai berikut:

1. Alat dan bahan dalam pengambilan data (wawancara) :

a) Format pengkajian pada bayi baru lahir

b) Buku tulis dan alat tulis

c) Bolpoin

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

49

2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fiisik dan observasi

a) Termometer

b) Stetoskop

c) Jam tangan (detik)

3. Resusitasi

Menggunakan alat :

a) 2 belai kain / handuk

b) Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos,

selendang, handuk kecil, digilung setinggi 5 cm dan mudah

disesuaikan untuk mengatur posisi bayi.

c) Alat penghisap lendir / suction.

d) Tabung oksigen.

e) Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal.

4. Alat dan bahan dalam pendokumentasian

a) Status atau cacatan pasien

b) Rekam medik

c) Alat tulis

H. Jadwal Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal studi kasus,sampai dengan penulisan laporan studi

kasus,beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmojdo,2012). Jadwal penelitian terlampir.

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS

Tanggal : 11 Juni 2016

Tempat : RSUD Sukoharjo

Pukul : 12.50 WIB

1. PENGKAJIAN

a. Data Objektif

1) Identitas bayi

a) Nama : By. Ny. N

b) Umur : 10 menit

c) Tanggal/Jam Lahir : 11 Juni 2016 / 12.40 WIB

d) Jenis Kelamin : Perempuan

e) BB/PB : 2800 gram / 48 cm

2) Identitas Ibu Identitas Ayah

a) Nama : Ny. N 1. Nama : Tn. E

b) Umur : 27 Tahun 2. Umur : 28 Tahun

c) Agama : Islam 3. Agama : Islam

d) Suku Bangsa : Jawa 4. Suku Bangsa : Jawa

e) Pendidikan : SMA 5. Pendidikan : SMA

f) Pekerjaan : IRT 6. Pekerjaan : Swasta

g) Alamat : Payaman 01/01 Gentan, Bulu, Sukoharjo

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

51

b. Anamnesa (Data Subjektif)

Pada ibu

1) Riwayat kehamilan sekarang

a) HPHT : Ibu mengtakan hari pertama haid terakhir

pada tanggal 08 agustus 2015

b) HPL : Ibu mengatakan hari perkiraan lahir pada

tanggal 15 juni 2016

c) Masa gestasi : 39 minggu

d) Keluhan-keluhan pada

Trimester I : Ibu mengatakan sering mual muntah pada

pagi hari

Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Trimester III : Ibu mengatakan sering BAK dan BAB.

e) ANC :

Ibu mengatakan memeriksa kehamilannya sebanyak 13

kali di bidan, yaitu pada trimester 1 1x, trimester 2 4x,

trimester 3 9x.

f) Penyuluhan yang pernah didapat

Ibu mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan tentang

tablet fe, gizi ibu hamil.

g) Imunisasi TT

Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT pada kehamilan

sebelumnya.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

52

c. Riwayat Persalinan Ini

1) Tempat Persalinan : RSUD Sukoharjo

2) Penolong : Bidan

3) Jenis Persalinan : Normal

4) Komplikasi/Kelainan : kala 1 lama dan hipotonik.

5) Plasenta :

a) Berat badan placenta : 500 gram

b) Panjang : 50 cm

c) Jumlah kotiledon : 22

d) Cairan ketuban : jernih, jumlah ± 50 cc.

e) Insersi tali pusat : centralis

f) Kelainan : tidak ada kelainan

g) Lama persalinan :

Kala I : 15 jam - menit

Kala II : - jam 30 menit

Kala III : - jam 15 menit

Kala IV : 2 jam - menit +

Total : 17 jam 45 menit

d. Riwayat penyakit

1) Riwayat penyakit saat hamil :

Ibu mengatakan saat hamil tidak sedang menderita penyakit

yang dirasakan seperti flu, batuk dan pilek.

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

53

2) Riwayat penyakit sistemik

a) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah berdebar

debar saat beraktivitas, tidak nyeri dada

bagian kiri dan tidak berkeringat dingin di

kedua telapak tangan.

b) Ginjal :Ibu mengatakan tidak pernah sakit pada

saat BAK maupun BAB dan tidak pernah

sakit pada pinggang bagian bawah.

c) Asma : Ibu mengatakan pernah sesak nafas.

d) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk

berkepanjangan lebih dari 2 minggu.

e) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah kuning pada

daerah mata, ujung kuku, dan kulit.

f) DM : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit gula dengan gejala sering haus,

lapar, dan sering kencing pada malam

hari.

g) Hipertensi : Ibu mengatakan selama hamil hasil

tekanan darahnya tidak pernah lebih dari

140/110 mmHg.

h) Epilepsi :Ibu mengatakan tidak pernah kejang-

kejang sampai mengeluarkan busa dari

mulut.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

54

i) Lain-lain :Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit lain-lain.

e. Riwayat penyakit keluarga

1) Menular

Ibu mengatakan dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak

ada yang menderita penyakit menular seperti : TBC, Hepatitis,

HIV AIDS.

2) Menurun

ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya

tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti : jantung,

DM, dan hipertensi.

f. Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak

ada yang memiliki riwayat keturunan kembar.

g. Riwayat operasi

ibu mengatakan pernah melakukan tindakan operasi pada saat

melahirkan anak pertama, kedua dan ketiga.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

55

h. Pemeriksaan Fisik Bayi

1) Riwayat pemeriksaan khusus

Tabel 1.3 APGAR Score Aspek

yang

dinilai

NILAI JUMLAH

0 1 2 MNT 1 5 MNT 1 5 MNT

II

Warna

kulit

Biru /

pucat

Badan merah

extermitas biru

Badan dan extermitas

merah muda

1 2 2

Denyut

jantung

Tidak ada <100 x/menit >100 x/menit 1 1 2

Tonus otot Tidak ada Lemah / lumpuh Menanggis Kuat 0 1 1

Aktivitas Lemah /

lumpuh

Gerakan sedikit

fleksi tungkai

Aktif 0 0 1

Repirasi Tidak ada Lambat / tidak

teratur

Baik menangis kuat 0 1 1

Jumlah 2 5 7

2) Pemeriksaan umum

a) Suhu : 36,1OC

b) Pernafasan : 40 x/menit

c) Nadi : 110 x/ menit

d) Keaktifan : lemah

3) Pemerikasaan fisik sistematis

a) Kepala : normal, ubun-ubun besar belum menutupi,

tidak ada moulage tidak terdapat chepal

hematoma.

b) Muka :pucat, simetris, tidak ada oedema

c) Mata : simetris, konjungtiva kemerahan, sklera

putih

d) Telinga :bersih, simetris, tidak ada serumen

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

56

e) Mulut : kebiruan, tidak ada labiokisis atau

labiopalatokisis

f) Hidung : terdapat napas cuping hidung, terdapat

sekret, tidak ada benjolan

g) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

h) Dada : gerakan dada sesuai pola bernafas, tidak

terdapat retraksi

i) Perut :normal, tidak ada pembesaran

j) Tali pusat : tali pusat tidak ada perdarahan, sudah

dijepit memakai jepit plasenta

k) Punggung :tidak ada pembengkakan pada punggung

l) Ekstremitas : kebiruan, tidak ada oedema, akral dingin,

kuku sudah melebihi jari

m) Genetalia : labia mayora menutupi labia minora

n) Anus : berlubang, ditandai dengan

keluarnyamekonium

o) Reflek

(1) Reflek morro : lemah, jika bayi dikagetkan

dengan cara menyentuh tangan

bayi maka tangan bayi tidak

terkejut.

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

57

(2) Reflek rooting : lemah, jika bayi diberi rangsangan

dengan cara menyentuh sisi mulut

bayi maka bayi akan menoleh.

(3) Reflek sucking : negatif. Bayi terjadi asfiksia dan

bayi tidak dilakukan IMD segera

setelah lahir sehingga bayi tidak

dilakukan pemeriksaan reflek

menghisap.

(4) Reflek grasping : lemah, bayi belum bisa mengenyot

dengan kuat.

(5) Reflek tonic neck : lemah, bayi belum bisa menoleh.

p) Antropometri

(1) Lingkar kepala : 33 cm

(2) Lingkar dada : 34 cm

(3) BB : 2800 gram

(4) PB : 48 cm

(5) LLA : 11 cm

q) Eliminasi

(1) BAK : sudah keluar, warna kuning jernih.

(2) BAB : sudah keluar, warna coklat.

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

58

i. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan

Lain-lain : tidak dilakukan

2. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 11 Juni 2016 Pukul : 12.51 WIB

A. Diagnosa Kebidanan

Bayi Baru Lahir Ny. N umur 10 menit dengan Asfiksia Berat

Data dasar

DS :

1. Ibu mengatakan anaknya yang ketiga lahir pada tanggal 11 Juni

2016, pukul 12.40 WIB

2. ibu mengatakan bayinya tidak bisa menangis saat lahir

DO :

1. Nilai APGAR score: 2-5-7

2. Pemeriksaan fisik :

a. Warna kulit : kebiruan

b. Hidung : terdapat napas cuping hidung, terdapat secret,

tidak ada benjolan

c. Mulut : kebiruan, tidak ada labioskisis dan

labiospalatokisis

d. Dada : gerakan dada sesuai pola bernapas, terdapat

retraksi

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

59

3. Vital sign

Suhu : 36,1OC

Denyut jantung : 110 x/ menit

Respirasi : 40 x/ menit

4. Pemeriksaan reflek :

1. Morro : ada, lemah

2. Rooting : ada, lemah

3. Sucking : negatif

4. Grasping : ada, lemah

5. Tonick neck : ada, lemah

B. Masalah

Bayi terjadi hipotermi

C. Kebutuhan

Memberikan lampu sorot bayi, mengeringkan tubuh bayi, dan

berikan terapi sesuai advis dokter.

3. DIAGNOSA POTENSIAL

Diagnosa bayi baru lahir dengan Asfiksia Berat adalah terjadi henti nafas.

4. TINDAKAN SEGERA

Keringkan bayi, bebaskan jalan nafas, atur posisi, suction bayi,

kolaborasi dengan dokter Sp. A.

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

60

5. PERENCANAAN

Tanggal 11 Juni 2016 pukul : 12.55 WIB

a. Memberikan informasi kepada keluarga pasien.

b. Melakukan resusitasi

1) Keringkan tubuh bayi dengan cara ganti kain yang basah dan

bungkus dengan pakaian hangan dan kering.

2) Berikan lampu sorot pada bayi

3) Posisikan kepala bayi sedikit ekstensi

4) Bersihkan jalan napas dari mulut hingga hidung menggunakan

suction

5) Berikan rangsangan taktil pada telapak kaki dan punggung bayi

c. Observasi tanda-tanda vital bayi, terutama pernapasan tiap 2 jam.

d. Kolaborasi dengan dr Sp. A untuk memberikan terapi

1) Oksigen 3 liter/ menit

2) Memberikan injeksi vitamin K 1 mg secara IM dipaha kiri

bagian lateral.

3) Memasang OGT

4) Infus D 10% 12 tpm

5) Cefotaxim 3 x 75 mg, secara IV

6) Dexametason 3 x ¼ ampul, secara IV

e. Lakukan perawatan bayi dengan inkubator dengan suhu 36, 6OC

f. Lakukan perawatan tali pusat dengan menggunkan kassa steril

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

61

g. Berikan kebutuhan cairan pada bayi berupa ASI dalam botol ± 25

cc/4 jam melalui OGT.

h. Berikan injeksi Hb.O 0,5 cc secara IM dipaha kanan bagian lateral

satu jam setelah pemberian vitamin K.

i. Observasi output bayi.

6. PELAKSANAAN

Tanggal 11 Juni 2016 pukul 13.00 WIB

a. Pukul 13.00 WIB Memberikan informasi kepada keluarga pasien

dengan cara memberitahu keadaan bayinya saat ini masih dalam

pengawasan dokter.

b. Pukul 13.01 WIB Melakukan resusitasi :

1) Mengeringkan tubuh bayi dengan cara ganti kain yang basah

dan bungkus dengan pakaian hangan dan kering.

2) Meletakan bayi dibawah lampu sorot pada bayi dengan jarak 60

cm.

3) Memposisikan kepala bayi sedikit ekstensi dengan cara

mengganjal bahu bayi 2-3 cm.

4) membersihkan jalan napas dari mulut hingga hidung

menggunakan suction pada mulut 5 cm dn hidung 3 cm.

5) Memberikan rangsangan taktil paa telapak kaki dan punggung

bayi dengan cara menepuk.

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

62

c. mengobservasi tanda-tanda vital bayi, terutama pernapasan tiap 2

jam

d. Pukul 13.03 WIB melaksanakan advis dokter dengan memberikan

terapi:

1) Oksigen 3 liter/ menit

2) Injeksi vit K 1 mg secara IM

3) Memasang OGT

4) Infus D 10% 12 tpm

5) Cefotaxim 3 x 75 mg, secara IV

6) Dexametason 3 x ¼ ampul, secara IV

e. Pukul 13.03 WIB melakukan perawatan bayi dengan inkubator

dengan suhu 36, 6OC

f. Pukul 13.03 WIB melakukan perawatan tali pusat dengan

menggunkan kassa steril

g. Pukul 13.04 WIB memberikan kebutuhan cairan pada bayi berupa

ASI ibu dalam botol ± 25 cc/4 jam melalui OGT.

h. Pukul 13.55 WIB memberikan injeksi Hb.O 0,5 cc secara IM dipaha

kanan bagian lateral satu jam setelah pemberian vitamin K.

i. Pukul 13.56 WIB Melakukan observasi output bayi.

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

63

7. EVALUASI

Tanggal 11 Juni 2016 pukul 14.00 WIB

a. Pukul 13.00 WIB Setelah diberikan informasi pada pasien bayi sudah

mulai bisa menangis dan keadaan bayi masih lemah.

b. Pukul 13.01 WIB bayi sudah di lakukan resusitasi

c. Pukul 13.02 WIB Setelah dilakukan observasi tanda-tanda vital bayi

setiap 2 jam dengan hasil :

Tabel 2.1 Tanda-tanda vital

Jam

(WIB)

Denyut jantung

(x/menit)

Resprasi

(x/ menit)

Suhu

(oC)

12.40 110 40 36,1

14.40 118 42 36,1

16.40 104 40 36,2 Sumber : Data primer, 2013

d. Pukul 13.04 WIB Setelah diberikan terapi oksigen

1) Oksigen 3 liter/ menit

2) Injeksi vit K 1 mg secara IM

3) Memasang OGT

4) Infus D 10% 12 tpm

5) Cefotaxim 3 x 75 mg, secara IV

6) Dexametason 3 x ¼ ampul, secara IV

e. Pukul 13.04 WIB Setelah dilakukan perawatan bayi dengan inkubator

dengan suhu 36,6OC maka suhu tubuh bayi sudah mulai meningkat

yaitu 36,2OC

f. Pukul 14.04berikan injeksi Hb.O 0,5 cc secara IM dipaha kanan

bagian lateral satu jam setelah pemberian vitamin K.

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

64

g. Pukul 14.04 WIB Tali pusat bayi telah dibersihkan dan dibungkus

menggunakan kassa steril

h. Pukul 14.04 WIB Sudah dilakukan pemberian cairan berupa ASI

sebanyak ± 25 cc/4 jam melalui OGT sedikit demi sedikit.

i. Pukul 14.04 WIB Setelah dilakukan observasi output pada bayi

dengan hasil :

1) BAK

Frekuensi : 5-6x/hari

Warna : kuning jernih

2) BAB

Frekuensi : 1-3 x/hari

Konsistensi : padat

Warna : coklat

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

65

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal 12 Juni 2016 pukul : 08.00 WIB

S : Subjektif

1. keluarga mengatakan bayinya belum bisa menangis

2. keluarga mengatakan bayinya masih lemah

O : Objektif

1. Keadaan umum bayi baik dan bergerak masih lemah

2. Tanda-tanda vital bayi :

Denyut jantung : 104 x/menit

Respirasi : 44 x/menit

Suhu : 36,3OC

3. Tali pusat masih terbungkus kassa steril, dan masih basah.

4. Pemeriksaan reflek :

1. Morro : ada, kuat

2. Sucking : ada, kuat

3. Rooting : ada, kuat

4. Grasping : ada, lemah

5. Tonick neck : ada, lemah

5. Masih terpasang oksigen 2 liter/ menit

6. Masih terpasang OGT

7. Masih terpasang infus D 10% 12 tpm

8. Cefotaxim 3 x 75 mg, secara IV

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

66

9. Dexametason 3 x ¼ ampul secara IV

10. Bayi masih berada di dalam inkubator 35,6OC

A : Assesment

Bayi Ny. N umur 2 hari dengan riwayat Asfiksia Berat hari kedua.

P : Planning

Tanggal 22 April 2016 pukul 08.15 WIB

1. Pukul 08.15 WIB Mengobservasi tanda-tanda vital bayi setiap 2 jam.

Pukul 12.01 WIB Telah dilakukan observasi tanda-tanda vital pada bayi

setiap 2 jam dengan hasil :

Tabel 2.2 tanda-tanda vital Jam

(WIB)

Denyut Jantung

(x/menit)

Respirasi

(x/menit)

Suhu

(OC)

08.00

10.00

104

107

44

52

36,3

36,3

12.00 120 60 36,4 Sumber : data primer, 2013

2. Pukul 08.16 WIB Mengobservasi output bayi.

Pukul 12.02 WIB Telah dilakukan observasi output pada bayi dengan

hasil :

(1) BAK

Frekuensi : 5-6 x/hari

Warna : kuning jernih

(2) BAB

Frekuensi : 1-3 x/hari

Konsistensi : padat

Warna : coklat kekuningan

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

67

3. Pukul 08.16 WIB Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat

dengan cara membungkus bayi dengan menggunkan kain bersih dan

kering.

Pukul 12.03 WIB Bayi telah terbungkus dengan kain bersih dan kering

4. Pukul 08.17 WIB Setelah diberikan terapi oksigen 2 liter/ menit,

Cefotaxim 3 x 125 mg secara IV, Dexametason 3 x ¼ ampul secara IV,

infus D 10 % 12 tpm, keadaannya baik dan gerak masih lemah.

Pukul 12.04 WIB sudah diberikan terapi :

a) Oksigen 2 liter/ menit

b) Masih terpasang OGT

c) Infus D 10% 12 tpm

d) Cefotaxim 3 x 75 mg, secara IV

e) Dexametason 3 x ¼ ampul, secara IV

5. Pukul 08.18 WIB Setelah dilakukan perawatan bayi dengan inkubator

dengan suhu 36,6OC maka suhu tubuh bayi sudah mulai meningkat yaitu

36,4OC.

Pukul 12.04 WIB bayi masih didalam inkubator 36,6ºC, suhu tubuh bayi

meningkat menjadi 36,4ºC.

6. Pukul 08.19 WIB Memberikan kebutuhan cairan pada bayi berupa ASI

dalam botol sebanyak ± 25 cc/4 jam.

Pukul 12.05 WIB bayi sudah diberika ASI dalam botol sebanyak ± 25

cc/menit melalui OGT.

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

68

7. Pukul 08.20 WIB Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara on

demand pada saat keadaan ibu sudah membaik.

Pukul 12.06 WIB Ibu bersedia untuk menyusui bayinya secara on demand

pada saat keaadaan bayi sudah membaik

8. Pukul 08.20 WIB Melakukan perawatan tali pusat menggunakan kassa

steril.

Pukul 12.10 WIB Telah dilakukan perawatan tali pusat menggunakan

kassa steril.

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

69

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal 13 Juni 2016 pukul : 08.00 WIB

S : Subjektif

1. keluarga mengatakan bayinya sudah bisa menoleh

2. keluarga mengatakan bayinya sudah mulai bisa menyusu dengan kuat

O : Objektif

1. Keadaan umum bayi baik dan bergerak masih lemah

2. Tanda-tanda vital bayi ;

Denyut jantung : 104 x/menit

Respirasi : 44 x/menit

Suhu : 36,4OC

3. Warna kulit kemerahan

4. Tali pusat masih terbungkus kassa steril, dan masih basah.

5. Pemeriksaan reflek :

a. Morro : ada, kuat

b. Sucking : ada, kuat

c. Rooting : ada, kuat

d. Grasping : ada, kuat

e. Tonick neck : ada, kuat

6. OGT masih terpasang

7. Pemberian terapi

a) Pemberian oksigen 2 liter/menit

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

70

b) Infus D 10% 12 tpm

c) Cefotaxim 3 x 75 mg, secara IV

d) Dexametason 3 x ¼ ampul, secara IV

e) Bayi masih berada di dalam inkubator 35,6OC.

A : Assesment

Bayi Ny. N umur 3 hari dengan riwayat Asfiksia Berat hari ketiga.

P : Planning

Tanggal 13 Juni 2016 pukul 08.15 WIB

1. Pukul 08.15 WIB Mengobservasi tanda-tanda vital bayi setiap 2 jamPukul

12.00 WIB Telah dilakukan observasi tanda-tanda vital pada bayi setiap 2

jam dengan hasil:

Tabel 2.3 tanda-tanda vital Jam

(WIB)

Denyut Jantung

(x/menit)

Respirasi

(x/menit)

Suhu

(OC)

08.00

10.00

104

110

44

50

36,3

36,4

12.00 120 60 36,4 Sumber : data primer, 2013

2. Pukul 08.16 WIB Mengobservasi output bayi

Pukul 12.01 WIB Telah dilakukan observasi output pada bayi dengan

hasil :

1. BAK

Frekuensi : 5-6x/hari

Warna : kuning jernih

2. BAB

Frekuensi : 1-3 x/hari

Konsistensi : padat

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

71

Warna : coklat kekuningan

3. Pukul 08.16 WIB Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat

dengan cara membungkus bayi dengan menggunkan kain bersih dan

kering.

Pukul 12.02 WIB Bayi telah terbungkus dengan kain bersih dan kering

4. Pukul 08.16 WIB diberikan terapi oksigen : oksigen 2 liter/ menit,

Cefotaxim3 x 75 mg secara IV, dexametason3 x ¼ ampul secara IV, infus

D 10 % 12 tpm, bayi sudah bisa bernafas dan keadaannya baik dan gerak

masih lemah.

Pukul 12.03 WIB Sudah diberikan terapi oksigen : oksigen 2 liter/ menit,

Cefotaxim 3 x 125 mg secara IV, dexametason 3 x ¼ ampul IV, infus D

10 % 2 tpm, bayi sudah bisa bernafas dan keadaannya baik dan gerak

masih lemah

5. Pukul 08.17 WIB Setelah dilakukan perawatan bayi dengan inkubator

dengan suhu 36,6OC maka suhu tubuh bayi sudah mulai meningkat yaitu

36,4OC

Pukul 12.04 WIB sudah dilakukan perawatan bayi dengan inkubator

dengan suhu 36,6OC maka suhu tubuh bayi sudah mulai meningkat yaitu

36,4OC

6. Pukul 08.18 WIB Memberikan kebutuhan cairan pada bayi berupa ASI

dalam botol sebanyak ± 25 cc/4 jam.

Pukul 12.03 WIB sudah diberikan kebutuhn cairan pada bayi berupa susu

formula sebanyak ± 25 cc/4jam

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

72

7. Pukul 08.19 WIB Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara on

demand pada saat keadaan ibu sudh membaik.

Pukul 12.06 WIB Ibu bersedia untuk menyusui bayinya secara on demand

pada saat keaadaan ibu sudah membaik

8. Pukul 08.20 WIB Melakukan perawatan tali pusat menggunakan kassa

steril.

Pukul 12.08 WIB Telah dilakukan perawatan tali pusat menggunakan

kassa steril.

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

73

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal 14 Juni 2016 pukul : 08.00 WIB

S : Subjektif

1. keluarga mengatakan bayinya sudah aktif

2. keluarga mengatakan bayinya sudah mulai bisa menghisap dan menelan

saat minum susu.

O : Objektif

1. Keadaan umum bayi baik dan bergerak masih lemah

2. Tanda-tanda vital bayi :

Denyut jantung : 104 x/menit

Respirasi : 44 x/menit

Suhu : 36,5OC

3. Warna kulit kemerahan

4. Tali pusat masih terbungkus kassa steril, dan masih basah.

5. Pemeriksaan reflek :

1. Morro : ada, kuat

2. Sucking : ada, kuat

3. Rooting : ada, kuat

4. Grasping : ada, kuat

5. Tonick neck : ada, kuat

6. Pemberian infus, OGT, dan injeksi sudah dilepas

7. Bayi masih berada di dalam inkubator 35,6OC

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

74

A : Assesment

Bayi Ny. N umur 4 hari dengan riwayat Asfiksia Berat perawatan hari keempat.

P : Planning

Tanggal 24 April 2016 pukul 08.15 WIB

1. Pukul 08.15 WIB Mengobservasi tanda-tanda vital bayi setiap 2 jam

Pukul 12.00 WIB Telah dilakukan observasi tanda-tanda vital pada bayi setiap

2 jam dengan hasil :

Tabel 2.4 tanda-tanda vital Jam

(WIB)

Denyut Jantung

(x/menit)

Respirasi

(x/menit)

Suhu

(OC)

08.00

10.00

120

120

55

55

36,5

36,6

12.00 120 60 36,7 Sumber : data primer, 2013

2. Pukul 08.16 WIB Mengobservasi output bayi

Pukul 12.01 WIB Telah dilakukan observasi output pada bayi dengan hasil :

a. BAK

Frekuensi : 5-6 x/hari

Warna : kuning jernih

b. BAB

Frekuensi : 1-3 x/hari

Konsistensi : padat

Warna : kekuningan

3. Pukul 08.16 WIB Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat dengan

cara membungkus bayi dengan menggunkan kain bersih dan kering.

Pukul 12.02 WIB Bayi telah terbungkus dengan kain bersih dan kering

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

75

4. Pukul 08.17 WIB dilakukan perawatan bayi dengan inkubator dengan suhu

36,6OC

Pukul 12.03 WIB Setelah dilakukan perawatan bayi dengan inkubator dengan

suhu 36,6OC maka suhu tubuh bayi sudah mulai meningkat yaitu 36,7

OC

5. Pukul 08.17 WIB Memberikan kebutuhan cairan pada bayi berupa ASI dalam

botol sebanyak ± 25 cc/4 jam.

Pukul 12.04 WIB sudah diberikan kebutuhan cairan pada bayi berupa ASI

sebanyak ± 25 cc/4jam.

6. Pukul 08.18 WIB Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara on

demand.

Pukul 12.05 WIB Ibu bersedia untuk menyusui bayinya secara on demand.

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

76

DATA PERKEMBANGAN IV

Tanggal 15 Juni 2016 pukul : 08.00 WIB

S : Subjektif

1. keluarga mengatakan bayinya sudah dimandikan

2. keluarga mengatakan bayinya sudah mulai menyusui dengan kuat.

O : Objektif

1. Relek isap bayi sudah baik

2. Tanda-tanda vital bayi

Denyut jantung : 120 x/menit

R : 60 x/menit

S : 36,6 OC

Warna kulit : merah muda

3. Tonus otot leher baik

4. Gerakan dada sesuai dengan pola pernapasan

5. Pergerakan tangan dan reflek baik

A : Assesment

Bayi Ny. N umur 5 hari dengan riwayat Asfiksia Berat hari kelima.

P : Planning

Tanggal 15 Juni 2016 pukul 08.15 WIB

1. Pukul 08.15 WIB Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi

tetap terbungkus, agar suhu bayi tetap normal

Pukul 12.00 WIB bayi sudah dibedong

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

77

1. Pukul 08.16 WIB Mengobservasi tanda-tanda vital

Pukul 12.01 WIB telah dilakukan observasi tanda-tanda vital pada bayi setiap

2 jam dengan hasil :

Tabel 2.5 tanda-tanda vital Jam

(WIB)

Denyut Jantung

(x/menit)

Respirasi

(x/menit)

Suhu

(OC)

08.00

10.00

120

120

54

55

36,6

36,6

12.00 120 60 36,6 Sumber : data primer, 2013

2. Pukul 08.16 WIB Mengobservasi output pada bayi.

Pukul 12.01 WIB Telah dilakukan observasi output pada bayi dengan hasil :

1. BAK

Frekuensi : 5-6x/hari

Warna : kuning jernih

2. BAB

Frekuensi : 1-3 x/hari

Konsistensi : padat

Warna : coklat kekuningan.

2. Pukul 08.17 WIB bayi diturunkan dari inkubator dan melatih bayi menetek

karena keadaan bayi membaik.

Pukul 12.03 WIB Bayi turun dari inkubator dan telah menetek

3. Pukul 08.18 WIB Menjaga kebersihan.

Pukul 12.05 WIB Bayi telah dijaga kebersihannnya.

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

78

DATA PERKEMBANGAN V

Tanggal 16 Juni 2016 pukul : 08.00 WIB

S: Subjektif

1. Ibu mengatakan sudah mulai menyusui bayinya dengan menggunakan ASI.

2. Ibu mengatakan bayinya sudah sehat

O : Objektif

1. Reflek isap bayi sudah baik

2. Tanda-tanda vital bayi

Denyut jantung : 120 x/menit

Respirasi : 60 x/menit

Suhu : 36,6OC

Warna kulit : kemerah-merahan

3. Tonus otot leher baik

4. Gerakan dada sesuai dengan pola bernapas

5. Pergerakan tangan dan reflek baik

A : Assesment

Bayi Ny. N umur 6 hari dengan riwayat Asfiksia Berat hari keenam.

P : Planning

Tanggal 16 Juni 2016 pukul 08.15 WIB

1. Pukul 08.15 WIB mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi

tetap terbungkus, agar suhu tubuh bayi tetap normal.

Pukul 12.00 WIB Bayi sudah terbungkus dan suhu bayi sudah diperhatikan

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

79

2. Pukul 08.16 WIB mengobservasi tanda-tanda vital bayi

Pukul 12.01 WIB Telah dilakukan observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam

pada bayi dengan hasil :

Tabel 2.6 tanda-tanda vital Jam

(WIB)

Denyut Jantung

(x/menit)

Respirasi

(x/menit)

Suhu

(OC)

08.00

10.00

124

120

57

60

36,6

36,6

12.00 120 60 36,6 Sumber : data primer, 2013

3. Pukul 08.17 WIB Mengobservasi output pada bayi

Pukul 12.02 WIB Telah dilakukan observasi output pada bayi dengan hasil :

1. BAK

Frekuensi : 5-6x/hari

Warna : jernih

2. BAB

Frekuensi : 1-3 x/hari

Konsistensi : padat

4. Pukul 08.18 WIB mengajarkan ibu bagaimana menjaga tali pusat,

memberikan ASI eksklusif, dan memberi informasi kepada ibu tanda bahaya

bayi baru lahir.

Pukul 12.04 WIB ibu sudah mengerti dan pahan bagaimana cara memandikan

bayi dan menjaga tali pusat

Pukul 08.19 WIB menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI

Pukul 12.05 WIB ibu bersedia memberikan ASI nya

Page 93: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

80

5. Pukul 08.20 WIB mempersiapkan bayi untuk pulang karena sudah

diperbolehkan pulang.

Pukul 12.06 WIB bayi dan ibu berencana pulang pukul 15.00 WIB.

Page 94: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

81

B. PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan bagian dari Karya Tulis Ilmiah yang akan

membahas kesenjangan antara teori yang didapat dengan praktik langsung

dilapangan selama melaksanakan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada

Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat.

Kesenjangan-kesenjangan yang ditemukan juga memerlukan

pemecahan masalah, adapun pemecahan masalahnya dilakukan oleh bidan

dalam menangani masalah kebidanan, sehingga dapat diuraikan pembahasan

dengan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney yang

dirumuskan sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian dengan pengumpulan data dasar yang merupakan data

awal dari manajemen kebidanan menurut varney, dilaksanakan dengan

wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi kepustakaan, dan studi

dokumentasi. Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), pengkajian

data merupakan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk

mengevaluasi keadaan pasien.

a. Data Subjektif

Data Subjektif adalah data yang didapat dari pasien atau

keluarga pasien suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian.

Informasi tersebut tidak dapat ditentukan oleh tim kesehatan secara

independen tetap melalui suatu interaksi atau komunikasi (Nursalam,

2008). Pada kasus asfiksia berat diketahui data subjektif mengeluh

Page 95: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

82

keadaan bayi tidak segera bernapas secara spontan setelah dilahirkan

(Arief, 2009).

Pada kasus bayi Ny. N dengan asfiksia berat ibu mengatakan

bayinya tidak menangis secara spontan setelah dilahirkan.

b. Data Objektif

Untuk melengkapi data kita dalam menegakan diagnosis, maka

kita harus melakukan pengkajian data objektif melalui pemeriksaan

inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi yang dilakukan secara

berurutan (Sulistyawati, 2010) Data ini dikumpulkan guna melengkapi

data untuk menegakan pemeriksaan apgar score, pada bayi asfiksia

berat nilai apgar score 0-3 (Sulistyawati dkk, 2010).

Kasus bayi baru lahir Ny. N dengan asfiksia berat hasil

pemeriksaan apgar score menit pertama adalah 2. Pada teori pasien

dengan bayi baru lahir asfiksia berat pemeriksaan nilai apgar score

adalah 0-3.

Dalam pengkajian ini penulis menemukan kesenjangan antara

teori dan kasus.Pada kasus bayi baru lahir dengan asfiksia berat

tidakdilakukan pemeriksaan laboratorium

Page 96: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

83

2. Interpretasi Data

Mengidentifikasi diagnosa kebidanan dan masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yangtelah dikumpulkan. Dalam

langkah ini data yang dikumpulkan diinterpretasikan menjadi diagnosa

tetapi membutuhkan penanganan yang dituangkan dalam rencana asuhan

terhadap pasien (Ambarwati dkk, 2010).

Diagnosa dapat di tegakkan yang berkaitan (Ambarwati, 2010).

Diagnosa kebidanan pada kasus ini ialah “Bayi Ny. N dengan Asfiksia

Berat”.

Permasalahan yang muncul berdasarkan pernyataan

(Ambarwati dkk, 2010). Masalah yang sering timbul pada bayi baru lahir

dengan asfiksia berat adalah tidak ada usaha untuk bernapas

(Dewi, 2013).Menurut Sulistyawati (2013) dalam asuhan kebidanan

masalah dan diagnosis dipakai keduanya karena beberapa masalah tidak

dapat didefinisikan sebagai diagnosis tetapi perlu di pertimbangkan untuk

membuat rencana yang menyeluruh. Masalah yang timbul pada bayi baru

lahir dengan asfiksia berat Ny. N adalah hipotermi.

Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasienberdasarkan

keadaan dan masalahnya(Sulistyawati, 2010).

Pada kasus ini penulis mendapatkan diagnosa kebidanan Bayi

Baru Lahir Ny. N dengan Asfiksia Berat. Masalah yang didapatkan pada

bayi baru lahir dengan asfiksia berat yaitu hipotermi, Kebutuhan pada

bayi Ny. N adalah memberikan lampu sorot bayi, mengeringkan tubuh

Page 97: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

84

bayi, dan berikan terapi sesuai advis dokter. Dalam langkah ini tidak

ditemukan antara kesenjangan teori dan praktik dilapangan.

3. Diagnosa Potensial

Menurut Prawirohardjo (2009) Bila proses ini berlangsung terlalu

jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Pada bayi yang

kekurangan oksigen akan terjadi pernafasan yang cepat dalam periode

yang singkat dan apabila berlanjut akan terjadi henti napas.

Pada kasus pasien bayi Ny. N dengan asfiksia berat tidak terjadi

diagnosa potensial karena dapat ditangani dengan baik sehingga bayi

dapat bernapas dengan spontan. Dalam langkah ini tidak ditemukan

antara kesenjangan teori dan praktik dilapangan.

4. TindakanSegera

Dalam penatalaksanaannya terkadang bidan dihadapkan pada

beberapa situasi yang memerlukan penanganan segera (emergensi) di

mana bidan harus segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan

pasien, namun kadang juga berada pada situasi pasien yang memerlukan

tindakan segera sementara menunggu intruksi dokter, atau bahkan

mungkin juga situasi pasien yang memerlukan konsultasi dengan tim

kesehatan lain (Sulisyawati, 2010). Antisipasi dalam kasus bayi baru

lahir dengan asfiksia ringan adalah membersihkan jalan napas,

mempertahankan suhu tubuh bayi dan lakukan rangsangan taktil

(Jitowiyono,2011).

Page 98: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

85

Pada bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat tindakan segera yang

dilakukan adalah Keringkan bayi, bebaskan jalan nafas, atur posisi,

suction bayi, kolaborasi dengan dokter Sp. A. Dalam langkah ini tidak

terdapat kesenjangan antara teori dan praktik dilapangan.

5. Perencanaan

Langkah-langkah ini ditentukan oleh langkah-langkahsebelumnya

yang merupakan lanjutan dari masalah atau diagnosa yang telah

diidentifikasi atau di antisipasi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak

hanya meliputi apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap

masalah yang berkaitan, tetapi juga berkaitan dengan kerangka pedoman

antisipasi bagi wanita tersebut yaitu apa yang akan teradi berikutnya

(Ambarwati dkk, 2010).

Menurut Maryanti dkk (2011), Pada bayi baru lahir dengan

asfiksia berat yaitu :

a. Bersihkan jalan napas sambil pompa dengan sungkup.

b. Siapkan oksigen 4-5 liter/menit, bila tidak berhasil lakukan

endotrakeal tube (ETT), bersihkan jalan napas melalui ETT.

c. Apabila bayi sudah mulai bernapas tetapi masih sianosis,berikan

natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 ml, dekstrosa 40% sebanyak 4

ml

Pada kasus bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat ini rencana tindakan

yang akan diberikan adalah :

a Memberikan informasi kepada keluarga pasien.

Page 99: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

86

b Melakukan resusitasi

1) Keringkan tubuh bayi dengan cara ganti kain yang basah dan

bungkus dengan pakaian hangan dan kering.

2) Berikan lampu sorot pada bayi

3) Posisikan kepala bayi sedikit ekstensi

4) Bersihkan jalan napas dari mulut hingga hidung menggunakan

suction

5) Berikan rangsangan taktil pada telapak kaki dan punggung bayi

c Observasi tanda-tanda vital bayi, terutama pernapasan tiap 2 jam.

d Kolaborasi dengan dr Sp. A untuk memberikan terapi :

1) Oksigen 3 liter/ menit

2) Memberikan injeksi vitamin K 1 mg secara IM dipaha kiri

bagian lateral.

3) Memasang OGT

4) Infus D 10% 12 tpm

5) Cefotaxim 3 x 75 mg, secara IV

6) Dexametason 3 x ¼ ampul, secara IV

e Lakukan perawatan bayi dengan inkubator dengan suhu 36, 6OC

f Lakukan perawatan tali pusat dengan menggunkan kassa steril

g Berikan kebutuhan cairan pada bayi berupa susu formula dalam

botol ± 25 cc/4 jam melalui dot.

h Berikan injeksi Hb.O 0,5 cc secara IM dipaha kanan bagian lateral

satu jam setelah pemberian vitamin K.

Page 100: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

87

i Observasi output bayi.

Dalam langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan

praktik dilapangan. Di dalam pemberian terapi terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik yaitu pad kasus diberikan terapi oksigen 3

liter/menit, pemberian infus D 10 % 12 tpm untuk memenuhi cairan,

cefotaxim 3 x 75 mg, dexamethason 3 x ¼ ampul, memasang OGT

karena reflek sucking bayi Ny. N lemah, dihangatkan dengan

inkubator dengan suhu 36,60C karena bayi mengalami suatu masalah

yaitu hipotermi, dan observasi pernapasan tiap 2 jam. Hal ini tidak

menjadi suatu masalah karena pada hakikatnya pemberian asuhan

atau terapi pada pasien harus disesuaikan dengan kondisi pasien

tersebut dan advis dokter.

6. Pelaksanaan

Menurut Maryanti dkk (2011), Pada bayi baru lahir dengan

asfiksia berat yaitu :

a Membersihkan jalan napas sambil pompa dengan sungkup.

b Siapkan oksigen 4-5 liter/menit, bila tidak berhasil lakukan

endotrakeal tube (ETT), bersihkan jalan napas melalui ETT.

c Apabila bayi sudah mulai bernapas tetapi masih sianosis,berikan

natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 ml, dekstrosa 40% sebanyak

4 ml

Padakasus bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat ini rencana tindakan

yang akan diberikan adalah :

Page 101: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

88

a Memberikan informasi kepada keluarga pasien.

b Melakukan resusitasi

1) Keringkan tubuh bayi dengan cara ganti kain yang basah dan

bungkus dengan pakaian hangan dan kering.

2) Berikan lampu sorot pada bayi

3) Posisikan kepala bayi sedikit ekstensi

4) Bersihkan jalan napas dari mulut hingga hidung menggunakan

suction

5) Berikan rangsangan taktil pada telapak kaki dan punggung bayi

c Observasi tanda-tanda vital bayi, terutama pernapasan tiap 2 jam.

d Kolaborasi dengan dr Sp. A untuk memberikan terapi :

1) Oksigen 3 liter/ menit

2) Memberikan injeksi vitamin K 1 mg secara IM dipaha kiri

bagian lateral.

3) Memasang OGT

4) Infus D 10% 12 tpm

5) Cefotaxim 3 x 75 mg, secara IV

6) Dexametason 3 x ¼ ampul, secara IV

e Lakukan perawatan bayi dengan inkubator dengan suhu 36, 6OC

f Lakukan perawatan tali pusat dengan menggunkan kassa steril

g Berikan kebutuhan cairan pada bayi berupa susu formula dalam

botol ± 25 cc/4 jam melalui dot.

Page 102: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

89

h Berikan injeksi Hb.O 0,5 cc secara IM dipaha kanan bagian lateral

satu jam setelah pemberian vitamin K.

i Observasi output bayi.

Dalam langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan

praktik dilapangan. Di dalam pemberian terapi terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik di lapangan yaitu dilapangan diberikan terapi

oksigen 3 liter/menit, pemberian infus D 10 % 12 tpm untuk

memenuhi cairan, cefotaxim 3 x 75 mg, dexamethason 3 x ¼ ampul,

memasang OGT karena reflek sucking bayi Ny. N lemah,

dihangatkan dengan inkubator dengan suhu 36,60C karena bayi

mengalami suatu masalah yaitu hipotermi, dan observasi pernapasan

tiap 2 jam. Hal ini tidak menjadi suatu masalah karena pada

hakikatnya pemberian asuhan atau terapi pada pasien harus

disesuaikan dengan kondisi pasien tersebut dan advis dokter.

7. Evaluasi

Langkah ini merupakan langkah terahir guna mengetahui apa

yang telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang

diberikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap

setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau

merencanakan kembali yang belum terlaksana (Ambarwati, 2010).

Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 6 hari di RSUD

Sukoharjo, maka hasil asuhan yang didapat yaitu keadaan umum baik,

bayi bernapas normal, reflek morro, rooting, suching, tonick neck,

Page 103: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

90

grasping, ada dan kuat, serta bayi sudah diperbolehkan pulang. Demikian

asuhan yang diberikan dengan teori yang ada, sehingga terdapat

kesenjangan antara teori dan praktik dilapangan yaitu pada asuhan dan

pemberian terapi tidak terjadi suatu masalah karena sudah melakukan

advis dokter spesialis. Dalam langkah ini tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik dilapangan.

Page 104: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

BAB V

PENUTUP

Dalam bab terakhir penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

“Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di

Rsud Sukoharjo” ini dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Pengkajian terhadap bayi baru lahir dengan asfiksia berat dilakukan

dengan pengumpulan data subjektif yaitu ibu mengatakan bayinya tidak

bisa menangis saat lahir. Data objektif diperoleh dari pemeriksaan fisik

yaitu dengan pemeriksaan khusus (apgar score) yaitu 2-5-7

2. Interpretasi data dilakukan dengan pengumpulan data secara teliti dan

akurat sehingga didapatkan diagnosa kebidanan Bayi Ny. N umur 10

menit dengan Asfiksia Berat. Masalah yang timbul adalah hipotermi pada

bayi, kebutuhan yang diberikan adalah mengeringkan tubuh bayi, dan

memberikan lampu sorot pada bayi.

3. Diagnosa potensial pada Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia Berat adalah

henti nafas. Tetapi tidak terjadi karena telah dilakukan perawatan secara

intensif.

4. Tindakan segera yang dilakukan pada Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia

Berat adalah perawatan bayi, pembersihan jalan nafas, pemberian O2 ,

menjaga agar suhu tetap hangat, kolaborasi dengan dokter Sp. A.

Page 105: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

92

5. Dalam menyusun suatu rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

dengan asfiksia berat dilakukan secara menyeluruh yaitu dengan

memberi informasi pada keluaga pasien, keringkan tubuh bayi, berikan

lampu sorot pada bayi, ganti kain basah dengan kain kering dan bersih,

bungkus tubuh bayi, posisikan kepala sedikit ekstensi, bersihkan jalan

napas dari mulut hingga hidung, berikan rangsangan taktil pada telapak

kaki dan punggung bayi, observasi tanda-tanda vital bayi terutama

pernapasan, berikan terapi oksigen 3 liter/menit, pemberian infus D 10 %

12 tpm, cefotaxim 3 x 75 mg, dexamethason 3 x ¼ ampul, memasang

OGT, dihangatkan dengan inkubator dengan suhu 36,60C, observasi

pernapasan tiap 2 jam.

6. Pelaksanaan asuhan yang diberikan pada Bayi Baru Lahir dengan

Asfiksia Berat sesuai dengan rencana yang sudah dibuat yaitu memberi

informasi pada keluarga pasien, mengeringkan tubuh bayi, memberikan

lampu sorot pada bayi, mengganti kain basah dengan kain kering dan

bersih, membungkus tubuh bayi, memposisikan kepala sedikit ekstensi,

membersihkan jalan napas dari mulut hingga hidung, memberikan

rangsangan taktil pada telapak kaki dan punggung bayi, mengobservasi

tanda-tanda vital bayi terutama pernapasan, berikan terapi oksigen terapi

oksigen 3 liter/menit, pemberian infus D 10 % 12 tpm, cefotaxim 3 x 75

mg, dexamethason 3 x ¼ ampul, memasang OGT, dihangatkan dengan

inkubator dengan suhu 36,60C, observasi pernapasan tiap 2 jam.

Page 106: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

93

7. Setelah dilakukan pemeriksaan bayi baru lahir dan perawatan bayi

selama 6 hari hasil dari kondisi bayi ny. N dengan riwayat asfiksia berat

di RSUD Sukoharjo, yaitu keadaan umum bayi baik, bayi dapat bernapas

normal, reflek morro, rooting, sucking, tonick neck, dan reflek grasping

ada dan kuat, serta bayi sudah diperbolehkan pulang. Demikian asuhan

yang diberikan dengan teori yang ada sehingga terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik dilapangan yaitu pada pemberian terapi dan tidak

menjadi suatu masalah karena sudah diberikan advis dokter spesialis.

8. Di dalam pemberian terapi terdapat kesenjangan antara teori dan praktik

di lapangan diberikan terapi oksigen 3 liter/menit, pemberian infus D 10

% 12 tpm untuk memenuhi cairan, cefotaxim 3 x 75 mg, dexamethason 3

x ¼ ampul, memasang OGT karena reflek sucking bayi Ny. N lemah,

dihangatkan dengan inkubator dengan suhu 36,60C karena bayi

mengalami suatu masalah yaitu hipotermi, dan observasi pernapasan tiap

2 jam. Hal ini tidak menjadi suatu masalah karena pada hakikatnya

pemberian asuhan atau terapi pada pasien harus disesuaikan dengan

kondisi pasien tersebut.

B. Saran

Dari adanya kesimpulan tersebut diatas maka penulis dapat mmemberikan

saran sebagai berikut :

1. Bagi Pasien

Pasien diharapkan untuk segera membawa bayi mereka ke tenaga

kesehatan terdekat jika terdapat tanda bahaya pada bayi baru lahir.

Page 107: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

94

2. Bagi Profesi

Bidan diharapkan lebih meningkatkan standar asuhan kebidanan yang

sesuai dengan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney

khususnya dalam penanganan bayi baru lahir dengan asfiksia berat

sehingga pelayanan yang dihasilkan efektif dan efisien dapat tercapai

pada pasien.

3. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan untuk lebih meningkatkan dan memperhatikan mutu

pelayanan kesehatan dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru

lahir khususnya bayi dengan Asfiksia Berat.

4. Bagi Pendidikan

Diharapkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa

untuk lebih mengetahui dan memahami asuhan kebidanan pada bayi baru

lahir dengan Asfiksia Berat.

Page 108: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

DAFTAR PUSTAKA

Ambarsari, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogjakarta: Nuha Medika.

Arief, Dr, Kristiyanasari. 2009. Neonatus Dan Asuhan Keperawatan Anak.

Yogjakarta: Nuha Medika.

Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

RINEKA CIPTA.

Dewi, V,N,L. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Neonatus. Jakarta: Salemba

Medika.

Dinas Kesehatan. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. www.dinkesjatengprov.go.id

Hidayat. 2014. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta:

Salemba Medika.

Intansari Putri (2013). Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny. X

dengan Asfiksia Berat Disertai Capput Succedaneum di Ruang

Perinatologi RSUD Surakarta. Universitas Sebelas Maret Surakarta :

KTI tidak diterbitkan

Jitiwiyono, dkk. 2011. Asuhan Keperawatan Neonatus Dan Anak. Yogjakarta:

Nuha Medika.

KEPMENKES 369/SK/III/2007 kompetensi 6

Marmi, dkk.2015. Asuhan Neonatus Bayi Balita Dan Anak Prasekolah.

Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Maryanti, D, Sujianti. 2011. Buku Ajar Neonatu Bayi Dan Balita. Jakarta: CV.

Trans Info Media.

Mochtar, dkk. 2011. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC.

Nasir, dkk. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kessehatan. Yogjakarta:

Nuha Medika.

Notoadmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT RINEKA

CIPTA.

Nursalam. 2008. Proses Dan Dokumentasi Keperawatan Konsep Dan Praktik

Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Page 109: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N … · tentang ‘‘ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. N dengan Asfiksia Berat di RSUD Sukoharjo’’. B. Perumusan

Oktikasari, D. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia

Ringan Di RS Moewardi. Surakarta. STIKes Kusuma Husada. Karya

Tulis Ilmiah.

Permenkes no. 1464/menkes/per/x/2010 pasal 16 ayat 2

Prawirohardjo. 2009. Pelayanan KesehatanMaternal Neonatal. Jakarta: YBPSP

Priharjo. 2007. Pengkajian fisik keperawatan. Jakarta: ECG.

Proverawati, Ismawati. 2010. BBLR Berat Badan Lahir Rendah. Yogjakarta:

Nuha Medika.

Putri Titis Arum (2012), Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia

sedang di RB Restu Ibu Sragen, Stikes Kusuma Husada Surakarta : KTI

tidak diterbitkan

Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba

Medika.

Saifuddin, A,B. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan

Neonatal. Jakarta: YBPSP.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogjakarta: PT Mitra Cendikia.

Sondakh, J,J,S. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sudarti. 2010. Kelaianan Dan Penyakit Pada Bayi Dan Anak. Yogjakarta: Nuha

Medika.

Sukarni, Sudarti. 2014. Patologi Kehamilan Persalinan Nifas Dan Neonatus

Resiko Tinggi. Yogjakarta: Nuha Medika.

Sulistyawati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba

Medika.

Suryani, dkk. 2014. Prinsip-Prinsip Dasar Praktik Kebidanan. Jakarta Timur:

Dunia Cerdas.

_______, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi Dan Balita. Yogjakarta:

Nuha Medika.

________, Fauziah. 2013. Asuhan Neonatus Resiko Tinggi Dan

Kegawatdaruratan. Yogjakarta: Nuha Medika.