Post on 17-Sep-2015
description
Penyakit kardiovaskuler paling sering
Mengapa penting ?Indikasi masalah endokrin (tirotoksikosis,DM) dan ginjalFaktor resiko : penyakit jantung, otak, ginjal,pembuluh darahKompliksasi : MI, CHD, stroke, gagal ginjal, diseksi aortaresiko komplikasi anestesi penundaan operasi
Bilamana operasi elektif ditunda ?
Membedakan hipertensi dengan ansietas ?
menunda/ melanjutkan operasi berdasarkan :
beratnya peningkatan tekanan darah preoperatif, adanya penyerta iskemi miokard, disfungsi ventrikel atau komplikasi serebrovaskuler atau ginjal dan juga prosedur bedahnya
Tekanan darah diatur oleh baroreseptor dan sekresi hormon vasoaktif (renin, angiotensin, katekolamin, aldosteron) abnormal HIPERTENSI
Esensial (primer) 90%SekunderSistolik (PDA, Coarct, Ao regurgitation)Sistolik dan diastolik (renal,endokrin, high ICP,psikologik ) White coat HT : 20% kasus
Kategori(JNC6)SBP (mmHg)DBP (mmHg)Normal120
Kategori(JNC7)SBP (mmHg)DBP (mmHg)Normal
AnamnesisNyeri dada, intoleransi lat fisik, sesak, edema, claudicatio intermitten
Pemeriksaan fisikTD diukur pada waktu tepat, posisi cuffOphtalmoskopEKG
LaboratoriumSerum kreatinin dan BUNElektrolit
Kombinasi mekanisme kerja obatIdeal kausatifBiasa bersifat simptomatikdiuretik vasodilator (arterio/venodilator)simpatolitik (bekerja pada reseptor adrenergik )antagonis angiotensin
SIMPATOLITIKCentral : clonidine, dexmedetomidine, metildopaGanglion blocker/ post ganglionic symathetic nerve terminal blocker : guanetidine, reserpineAdrenoreceptor : blocker
VASODILATORNitrates : NTG, SNPHydralazine (apresoline)Ca channel blocker
ANTAGONIS ANGIOTENSIN
Angiotensin vasokonstriksiBradikinin vasodilator
ACE inhibitor : angiotensin I angiotensin II menginhibisi metabolisme dari bradikinin
Hipertensi berat meningkatkan resiko terjadinya : Ketidakstabilan hemodinamik Aritmia, iskemik dan infark miokard Disfungsi ginjal dan gangguan neurologisHipertensi perioperatif resiko hipertensi post operatif resiko komplikasi post operatif
Peningkatan TD >20% dari baselineBorderline SBP 130-139, DBP 85-89 normotensifPenyebab tersering :anestesi tidak adekuatHipertensi kronis terutama yang tidak terkontrolLain-lain :hipoksia/ hiperkarbiaoverload volume intravaskulerafterload : pneumoperitoneum, torniquet lamaobat : rebound efek dari obat anti hipertensi (clonidine, blocker), interaksi obat (MAO inhibitor-meperidine), absorpsi sistemik vasokonstriktor
MonitoringMonitoring dengan tekanan intra arterial EKG fokus mendeteksi tanda tanda iskemia jantungProduksi urin dan distensi kandung kemih Ukuran manset tekanan darah Hipoksia dan hiperkarbi Induksi anestesi dan intubasiinduksi menurunkan TD drug induced vasodilatasiintubasi menaikan TD dilaksanakan dengan halus dan cepat
Tehnik untuk mengurangi respon kenaikan TD :
Perdalam anestesi obat volatil 5 10 menitDirek laringoskopi kurang dari 15 detikPemberian bolus opioid Pemberian lidokain 1,5 mg/kg intravena Blokade adrenergik Nitrogliserin atau nitropruside intravena Anestesi topikal untuk jalan nafas
PemeliharaanMenyesuaikan kedalaman anestesi
Penanganan ketidakstabilan tekanan darah intraoperatif Anestesi dapat dengan aman dilanjutkan dengan obat volatil (dengan atau tanpa nitrous oksida), tehnik balans (opioid + nitrous oksida + pelemas otot)
Obat pelemas otot kecuali bolus Pancuronium dalam jumlah besar dapat digunakan secara rutin
Regional anestesi dapat diterima sebagai pilihan
Hipertensi sistemik kronis berhubungan dengan hipovolemia dan penyakit iskemi jantung
Singkirkan segala penyebab lain yang mungkin
Hipertensi intraoperatif x berespon terhadap kedalaman anestesi obat parenteral
Pilihan obat tergantung derajat, penyebab hipertensi, fungsi ventikuler, laju jantung dan ada tidaknya penyakit bronkospastik paru
Obat yang digunakan : vasodilator direk, Ca channel blocker, adrenergik reseptor blocker, central alpha 2 agonist atau ACE inhibitor.
etiologi:nyerihiperkarbiahipervolemia hypothermiaperubahan penggunaan obat-obatan yang bersifat kronis
HARUS DITANGANI DENGAN CEPAT SESUAI ETIOLOGI
******************