Post on 02-Mar-2019
i
ANALISIS AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA
Studi Kasus Pada PT. Rahayu Putra Persada
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Maria Ninda Yulianita
112114007
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
, : ' , ,, ,, SI(Effif ",- :
: ,t ::: ': : : l
.: :
ANAIJSH :ArftIFlrA$[$[ sEw.A GrntA,rIisAfia .
: ::':SUdi:Ssus,Paitr',f f;16ffi i,Putn,'Pet-**d4.,
TehIi,Di .d*,
Pembimbiqg I
I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
:
Selnetaris
ta
&legota
Anggota
Drs.YP S I4Si' QIA.,,CA
,,,h; AEto'ti M;S-A.$k
b..; r', :--t o;M.Si.:',
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kepercayaan akan diri sendiri adalah rahasia utama untuk sukses.
(C. Rogen)
Percayalah kamu bisa dan itu sudah setengah jalan keberhasilan.
(Theodore Rosevelt)
Rasa takut bukanlah untuk dinikmati, tetapi untuk dihadapi.
(Anonim)
Jangan jadi pohon kaku yang mudah patah. Jadilah bambu yang mampu
bertahan melengkung melawan terpaan angin.
(Bruce Lee)
SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK:
Tuhan Yesus dan Santa Maria Pelindungku
(Alm) Papa Yuli dan (Almh) Mama Anna
Kakak Vendi dan Simak (Nenek) Bintarti
Koko Marvel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNTVERSITAS SAiYATA DHARMA
T.AKULTAS EKONOMI
JURUS$I AI(UNTAIYSI * PROGRAM STUDI AKTINTAi\iSI
PER}TYATAA}I KEASLTAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang berknda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS AKTII{TANSI SEWA GUNA USAHA
Studi Kasus pada PT. Rahayu Putra Persada
Jalan Raya Magelang * Purworejo KM 7, Magelang
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 29 September 2015 adalah hasil karyasaya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsiini tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan orang lain yang saya ambildengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbolyang menunjukkan ga$asan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yangsaya aku seolah- olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagianatau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisanorang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,dengan ini saya menyatakan menarik slrripsi yang saya ajukan sebagai hasiltulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melalnrkantindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah- olah hasil pemikiransaya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batalsaya terima.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Yang me uat pernyataan
Maria Ninda Yulianita
,.{qi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah *, .uru mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama
NIM
: Maria Ninda Yulianita
: ll2ll4007
Derni pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
.., ,, ANALIS$ AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA"
Studi Kasus pada PT. Rahayu Putra Persada
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikankepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalandata, mendistribusi secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenamya.
Yogyakarta, 30 Oktober 201 5Yans^W",
Maria Ninda Yulianita
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Univeritas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc, Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs.YP. Supardiyono, M.Si.,Ak.,QIA.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta..
4. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA selaku Pembimbing yang
telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. M.Trisnawati R., S.E., M.Si., Ak, QIA., CA selaku dosen pendamping
akademik yang telah mendampingi dan memberikan motivasi kepada
penulis.
6. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dan staf sekretariat yang telah banyak membantu penulis sewaktu masih
duduk di bangku kuliah.
7. Bapak Rully, selaku pimpinan PT. Rahayu Putra Persada yang
memberikan ijin penelitian bagi penulis untuk melakukan penelitian dan
segenap karyawan PT. Rahayu Putra Persada yang telah banyak membantu
dalam mencari data yang dibutuhkan peneliti.
8. Ibu Fani yang peduli pada pendidikan saya, dan banyak mendorong dan
mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat selesai
9. Romo Baskoro yang memberikan bantuan dan dukungannya sehingga saya
dapat kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
10. Kakak dan Simak (Nenek) yang telah memberikan semangat untuk
penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Koko Marvel atas perhatian, kasih sayang, kesabaran, memberikan
dorongan semangat dan doanya selama ini, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
12. Teman- teman MPT dalam memberikan kritik dan saran selama
perkuliahan MPT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Putri, Vit4 Melinda, Santi dan Esther yang selalu memberikan nasihat dan
motivasi kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
14. Serrua teman- teman akuntansi 2011
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis sepemrhnya akan segala kelemalran dan kekurangan yang
ada dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis.mengharapkan kritik dan saran
membangun dari para pembaca.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta 30,Oktober 20 1 5
lk(Maria Ninda Yulianita)
.Jir
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………….. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS…… v
HALAMAN PERSETUUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH… vi
HALAMAN KATA PENGANTAR……………………………… vii
HALAMAN DAFTAR ISI……………………………………….. x
HALAMAN DAFTAR TABEL………………………………….. . xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR……………………………….. xiv
ABSTRAK…………………………………………………………. xv
ABSTRACT……………………………………………………….. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………......... 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………… 3
C. Tujuan Penelitian………………………………….. 3
D. Batasan Masalah…………………………………… 3
E. Manfaat Penelitian ………………………………… 3
F. Sistematika Penulisan………………………………. 4
BAB II LANDASAN TEORI………………………………….. 6
A. Sewa Guna Usaha…………………………………… 6
B. Jenis – jenis Sewa Guna Usaha……………………… 6
C. Karakteristik Sewa Guna Usaha…………………….. 9
D. Para Pihak dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha……. 11
E. Keunggulan Sewa Guna Usaha……………………… 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
F. Prosedur Permohonan Sewa Guna Usaha…………… 16
G. Sanksi – Sanksi……………………………………….. 18
H. Klasifikasi Sewa Guna Usaha ……………………….…. 19
I. Pengakuan Sewa Guna Usaha………………………... 19
J. Pengukuran Sewa Guna Usaha……………………. …. 24
K. Pengungkapan Sewa Guna Usaha dalam Laporan
Keuangan Lessee………….……………………… …. 27
BAB III METODE PENELITIAN………………………………. 31
A. Jenis Penelitian………………………………………. 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian........................................ 31
C. Ruang Lingkup Penelitian............................................... 31
D. Data yang Digunakan..................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data.............................................. 32
F. Teknik Analisis Data…………………………………. 33
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN............................ 39
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan..................................... 39
B. Visi dan Misi Perusahaan............................................... 40
C. Motto dan Logo Perusahaan........................................... 41
D. Struktur Organisasi Perusahaan dan Penjelasannya.... 42
E. Kegiatan Usaha Perusahaan............................................ 47
F. Syarat Transaksi Sewa Guna Usaha............................... 51
G. Jaminan............................................................................. 53
H. Prosedur Permohonan Sewa Guna Usaha..................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.......................... 56
A. Mendiskripsikan Akuntansi
Sewa Guna Usaha Perusahaan...................................... 56
B. Hasil Perbandingkan Akuntansi Sewa Guna
Usaha Perusahaan dengan PSAK No. 30 ..................... 67
BAB VI PENUTUP ............................................................................. 70
A. Kesimpulan....................................................................... 70
B. Keterbatasan..................................................................... 71
C. Saran.................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................…. 72
LAMPIRAN........................................................................................…. 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
1. Tabel II. 1 Jurnal Umum- Finance Lease………………… .. 21
2. Tabel II. 2 Jurnal Umum – Operating Lease……………… .. 24
3. Tabel V. 1 Daftar Jadwal Pembayaran …………………… 58
4. Tabel V. 2 Pencatatan Transaksi Sewa Guna Usaha
Perusahaan ………………… ………………………………. 60
5. Tabel V.3 Depresiasi- Metode Garis Lurus……………… 63
6. Tabel V. 4 Perbandingan Pengakuan Akuntansi Sewa
Usaha Perusahaan dengan PSAK No. 30………………….. 67
7. Tabel V. 5 Perbandingan Pengukuran Akuntansi
Sewa Guna Usaha Perusahaan dengan PSAK No. 30…… 68
8. Tabel V. 6 Perbandingan Pengungkapan Akuntansi
Sewa Guna Usaha Perusahaan dengan
PSAK No. 30………………………………………..…….. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gambar II. 1 Mekanisme Transaksi Sewa Guna Usaha….. 13
2. Gambar IV. 1 Strukutur Organisasi………………………… 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
ANALISIS AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA
Studi Kasus Pada PT. Rahayu Putra Persada
Maria Ninda Yulianita
NIM : 112114007
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis akuntansi sewa guna usaha yang
dibuat oleh perusahaan apakah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 30 tentang sewa guna usaha (lessee), yang meliputi dari
pengakuan, pengukuran serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, dan
dokumentasi untuk mendapatkan data yang berupa syarat dan prosedur perjanjian
sewa guna usaha, pencatatan akuntansi sewa guna usaha yang dibuat oleh
perusahaan, serta penyajian laporan keuangan.
Berdasarkan dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa perusahaan:
(1)Menggunakan jenis sewa guna usaha finance lease, (2) Belum menerapkan
PSAK No. 30 tentang akuntansi sewa guna usaha, hal ini dikarenakan perusahaan
tidak mencatat jurnal pada saat penghentian sewa guna usaha pada masa akhir
sewa guna usaha, dan (3) Perusahaan belum memisahkan asset dan kewajiban
sewa guna usaha dengan asset dan kewajiban bukan sewa guna usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF LEASE ACCOUNTING
Case Study on the PT. Rahayu Putra Persada
Maria Ninda Yulianita
NIM : 112114007
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The purpose of this study was to analyze the lease accounting made by the
company whether it is in accordance with Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan/ PSAK (Indonesian Statement of Financial Accounting Standards) No.
30. The study covers recognition, measurement, and disclosure in the financial
statements of the company.
The data collection techniques used were interview, and documentation to
obtain data such as the terms and procedures of the lease agreement, the lease
accounting records made by the company, as well as the presentation of financial
statements.
Based on the results of data analysis, it can be concluded that the
company: (1)Uses finance-lease type, (2)Does not adopt PSAK No. 30 on lease
accounting, since the company does not record a journal at the time of termination
at the end of the lease, and (3)Does not segregate assets and leasing obligations
with the assets and non lease liabilities.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aktiva tetap merupakan bagian penting dari kekayaan yang
dimiliki oleh perusahaan, salah satunya untuk perusahaan jasa transportasi
pengiriman paket/ barang. Menurut PSAK No 16 (2012: 339) asset tetap
adalah asset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang dan jasa, untuk disewakan kepada pihak lain atau untuk
tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari
satu periode. Menurut PSAK No. 30 (2012: 377), Sewa Guna Usaha
adalah suatu perjanjian di mana pihak yang menyewakan (lessor),
memberikan hak kepada penyewa (lessee) untuk menggunakan suatu asset
selama perode waktu tertentu.
PT. Rahayu Putra Persada memiliki aktiva tetap berupa kendaraan
dan sebagian besar aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan adalah
kendaraan roda empat. Kendaraan tersebut digunakan untuk membantu
menjalankan usaha bisnisnya pada bidang jasa transportasi pengiriman
paket/ barang. Perusahaan untuk memiliki aktiva tetap tersebut harus
melakukan cara seperti membeli tunai dengan menggunakan modal
sendiri, kredit menggunakan jasa lembaga keuangan seperti bank, atau
menggunakan jasa lembaga non keuangan seperti sewa guna usaha. Ketiga
jenis ini yang dipakai oleh perusahaan untuk memiliki aktiva tetap berupa
kendaraan, namun PT. Rahayu Putra Persada lebih sering menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
cara sewa guna usaha dalam pengadaan kendaraan. Alasan perusahaan
menggunakan sewa guna usaha, karena prosedurnya yang mudah, tidak
sulit,dan pelayanannya cepat.
Sewa guna usaha diperkenalkan untuk pertama kalinya di
Indonesia pada tahun 1974 dengan terbitnya Surat Keputusan Bersama
Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, dan Menteri Perindustrian
dengan No.Kep-122/MK/2/1974, No 32/M/SK/2/1974, dan No.
30/KPB/1/1974 Tanggal 7 Februari 1974 tentang Perijinan Sewa Guna
Usaha. Menurut Keputusan Menkeu No 1169/KMK.01/1991, pada tanggal
21 November 1991:
Sewa Guna Usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang modal secara sewa guna usaha dengan hak opsi( finance lease)
maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk
digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran berkala”. Terdapat dua jenis sewa guna usaha, yaitu finance
lease dan operating lease. Sewa guna usaha juga terdapat pihak- pihak
yang terlibat, diantaranya adalah lessor, lessee, dan supplier.
Para pihak yang terlibat dalam transaksi sewa guna usaha ini
adalah PT. Equity Finance Indonesia sebagai lessor dan PT. Rahayu Putra
Persada sebagai lessee. Saat transaksi sewa guna usaha, perusahaan pasti
akan menyajikan, mencatat dan melaporkan transaksi yang terjadi didalam
perusahaan. Namun setiap perusahaan dalam melakukan pencatatan
transaksi berbeda- beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Oleh karena itu diperlukan Standar Akuntansi seperti PSAK No. 30
yang digunakan untuk penyeragaman dalam pencatatan, pengukuran, dan
pelaporan perusahaan. Standar akuntansi ini merupakan pedoman bagi
terciptanya keseragamaan perlakuan akuntansi transaksi sewa guna usaha,
sehingga pembaca mudah untuk memahami.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Apakah akuntansi sewa guna usaha di PT. Rahayu Putra Persada sudah
sesuai dengan PSAK No. 30?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui akuntansi sewa guna usaha di PT. Rahayu Putra Persada
menurut PSAK No. 30 tentang sewa guna usaha.
D. Batasan Masalah
Dalam perjanjian transaksi sewa guna usaha melibatkan dua pihak yaitu
lessor dan lessee. Namun penelitian ini membatasi pada akuntansi sewa
guna usaha untuk pihak lessee.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Perusahaan dapat mengetahui Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
sewa guna usaha terhadap kebijakan akuntansi sehingga dapat
dijadikan pedoman dalam pencatatan akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat berguna bagi universitas sebagai tambahan pustaka
dan referensi bagi penelitian selanjutnya yang ada hubungan dengan
akuntansi sewa guna usaha.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti dalam menerapkan
teori yang telah didapat di bangku kuliah dan menambah pengetahuan
bagi penulis tentang penerapan akuntansi sewa guna usaha.
F. Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam
melakukan penelitian serta sebagai dasar dalam melakukan
pengolahan data.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari bagian- bagian yang menjelaskan
tentang penelitian, tempat penelitian, data yang dicari,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menguraikan tentang sejarah perusahaan dan
perkembangan perusahaan, visi, misi perusahaan, struktur
organisasi yang meliputi tanggung jawab dan wewenang,
pencatatan (jurnal) terjadinya kontrak kepada lessor,
pencatatan (jurnal) pembayaran angsuran oleh perusahaan,
dan pencatatan (jurnal) amortisasi.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang data- data yang diperoleh dari
perusahaan dan merupakan hasil yang akan menjawab
permasalahan yang telah ditetapkan, kemudian dilanjutkan
dengan analisis data untuk mengetahui pencatatan
penjurnalan perusahaan antara dengan teori.
BAB VI PENUTUP
Bab ini terdiri dari kesimpulan atas pembahasan yang telah
diuraikan pada bab V, keterbatasan penelitian dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sewa Guna Usaha
Menurut Keputusan Menkeu No 1169/KMK.01/1991, pada tanggal
21November 1991:
“Sewa Guna Usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang modal secara sewa guna usaha dengan hak opsi ( finance lease)
maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk
digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran berkala”.
Menurut Kieso (2007: 159), sewa guna usaha adalah perjanjian
kontraktual antara lessor dan lessee yang memberikan hak kepada lessee
untuk menggunakan properti tertentu, yang dimiliki oleh lessor, selama
periode waktu tertentu dengan membayar sejumlah uang sewa yang sudah
ditentukan dan yang umumnya dilakukan secara periodik
B. Jenis- jenis Sewa Guna Usaha
Menurut Samudra (2008 : 27), jenis- jenis sewa guna usaha yang
sudah dikenal secara umum, terdiri dari dua jenis sewa guna usaha yaitu:
1. Finance Lease
Sewa guna usaha ini, perusahaan sewa guna usaha(lessor)
adalah pihak yang membiayai penyediaan barang modal. Penyewa
guna usaha (lessee) biasanya memilih barang modal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dibutuhkan atas nama perusahaan sewa guna usaha, sebagai
pemilik barang modal tersebut, melakukan pemesanan,
pemeriksaan serta pemeliharaan barang modal yang menjadi objek
transaksi sewa guna usaha. Selama masa sewa guna usaha,
penyewa melakukan pembayaran sewa guna usaha secara berkala
dimana jumlah seluruhnya ditambah dengan pembayaran nilai sisa
(residual value), yang mencakup pengembalian harga perolehan
barang modal yang dibiayai serta bunga yang merupakan
pendapatan perusahaan sewa guna usaha.
Akuntansi untuk sewa guna usaha finance lease
memerlukan pencatatan yang serupa dengan pembelian sebuah
aktiva dengan persyaratan kredit jangka panjang. Jumlah yang
dicatat sebagai aktiva dan sebagai utang adalah nilai sekarang dari
pembayaran minimum sewa guna usaha di masa depan.
Pembayaran minimum sewa guna usaha terdiri dari total
pembayaran sewa guna usaha, penawaran opsi pembelian dan nilai
sisa yang dijamin. Dimana finance lease sendiri terbagi dalam
beberapa bentuk transaksi. Dua bentuk finance lease yang umum
dijumpai adalah direct finance lease serta sale and lease back.
1. Direct Finance Lease
Transaksi ini dikenal juga dengan nama true lease, dimana
transaksi ini pihak lessor membeli barang modal atas
permintaan lessee dan sekaligus menyewagunakan barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tersebut kepada lessee. Lessee dapat menentukan spesifikasi
barang yang diinginkan termasuk penentuan harga dan
suppliernya. Proses pembelian yang dilakukan lessor hanyalah
untuk memenuhi kebutuhan pihak lessee.
2. Sale and lease back
Proses ini dilakukan di mana pihak lessee menjual barang
modalnya kepada lessor untuk dilakukan kontrak sewa guna
usaha atas barang tersebut, antara lessee dengan lessor.
2. Operating Lease
Dalam sewa guna usaha ini, perusahaan sewa guna usaha
membeli barang modal dan selanjutnya disewagunakan kepada
penyewa guna usaha. Berbeda dengan finance lease, dimana
jumlah seluruh pembayaran sewa guna usaha secara berkala dan
mencakup biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang
modal tersebut beserta dengan bunganya, sedangkan dalam
operating lease tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh barang modal tersebut dengan bunganya.
Perbedaan ini disebabkan karena perusahaan sewa guna usaha
mengharapkan keuntungan dari penjualan barang modal yang
disewagunakan atau melalui beberapa kontrak sewa guna usaha
lainya.
Akuntansi untuk sewa guna usaha operating lease,
pembayaran sewa guna usaha sering kali dibayar dimuka. Jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
periode sewa guna usaha tidak bersamaan dengan tahun fiskal
lessee. Akun sewa guna usaha yang dibayar dimuka akan
disesuaikan pada tiap akhir periode.
C. Karakteristik Sewa Guna Usaha
Menurut Stice (2005: 299), bahwa sewa guna usaha sangat
beragam dalam hal provisi kontratualnya. Keragaman ini antara lain
karena adanya provisi untuk pembatalan dan denda, pembaruan kontrak
dan opsi pembelian, persyaratan sewa guna usaha, masa manfaat aktiva,
nilai sisa aktiva, pembayaran minimum sewa guna usaha, tingkat bunga
implisit dalam perjanjian sewa guna usaha, dan tingkat risiko yang
diasumsikan oleh lessee, termasuk pembayaran biaya-biaya tertentu seperti
pemeliharaan, asuransi, dan pajak. Hal-hal ini dan fakta lain yang relevan,
harus dipertimbangkan dalam menentukan perlakuan akuntansi yang tepat
untuk sewa guna usaha. Banyak variabel yang mempengaruhi kapitalisasi
sewa guna usaha salah satunya adalah:
1. Provisi Pembatalan
Beberapa sewa guna usaha tidak dapat dibatalkan
(noncancelable), berarti bahwa kontrak sewa guna usaha ini hanya
dapat dibatalkan apabila merupakan hasil dari kontinjensi kecil
atau bahwa provisi pembatalan dan denda sangat mahal, sehingga
kemungkinan besarnya pembatalan tidak akan terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Opsi Pembelian Murah
Jika harga opsi pembelian digunakan, maka opsi tersebut
disebut dengan opsi pembelian murah. Dengan definisi ini, suatu
opsi pembelian murah adalah satu yang diharapkan akan
digunakan. Karena itu, perjanjian sewa guna usaha yang
memasukkan suatu opsi pembelian umumnya akan berakhir
dengan perpindahan kepemilikan aktiva dari lessor ke lessee.
Sewa guna usaha tidak dapat dibatalkan dengan opsi pembelian
murah dicatat sebagai sewa guna usaha modal.
3. Masa Sewa Guna Usaha
Variabel yang paling penting dalam perjanjian sewa guna
usaha adalah masa sewa guna usaha yakni periode waktu dari
permulaan sampai akhir sewa guna usaha. Tujuan akuntansi, masa
akhir sewa guna usaha didefinisikan sebagai akhir periode sewa
guna usaha yang tidak dapat dibatalkan, ditambah opsi untuk
perpanjangan masa sewa yang mungkin dilaksanakan. Suatu opsi
pembaruan murah adalah opsi dengan tingkat sewa guna usaha
yang menarik atau provisi bagus lainnya, sehingga diperkirakan
sewa guna usaha akan diperbarui melebihi periode sewa guna
usaha yang sudah ditetapkan. Jika suatu opsi penawaran
pembaruan dimasukkan dalam kontrak sewa guna usaha, yang
meliputi periode tambahan yang disepakati di awal tanggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
penawaran opsi pembelian, tetapi tidak melebihi tanggal opsi
pembelian.
4. Nilai Sisa (Residu)
Nilai pasar properti yang disewagunausahakan pada akhir
masa sewa guna usaha disebut dengan nilai sisa atau nilai residu.
Beberapa kontrak sewa guna usaha mengharuskan lessee
menjamin nilai sisa minimum. Jika nilai pasar pada akhir masa
sewa guna usaha turun dibawah nilai sisa yang dijamin, lessee
harus membayar selisihnya. Jika tidak terdapat opsi pembelian
murah atau jaminan atas nilai sisa, lessor kembali memperoleh
properti pada akhir masa sewa guna usaha dan mungkin
menawarkan pembaruan sewa guna usaha, menyewagunausahakan
aktiva ke lessee lain, atau menjual properti.
D. Para Pihak dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha
Menurut Darmawi (2006: 200), pihak- pihak yang terlibat dalam
perjanjian sewa guna usaha adalah
1. Lessor
Perusahaan sewa guna usaha atau pihak yang memberikan
jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam bentuk penyediaan
barang modal. Lessor dalam finance lease bertujuan untuk
mendapatkan kembali biaya yang telah dikeluarkan untuk
membiayai barang modal dengan mendapatkan keuntungan,
sedangkan lessor dalam operating lease bertujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mendapatkan keuntungan dari penyediaan dan pemberian barang
serta pemberian jasa yang berkenaan dengan pemeliharaan serta
pengoperasian barang- barang tersebut.
2. Lessee
Perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan
dalam bentuk barang modal dari pihak lessor. Lessee dalam
finance lease bertujuan mendapatkan pembiayaan berupa barang
atau peralatan dengan cara pembayaran angsuran atau secara
berkala. Pada akhir kontrak sewa guna usaha, lessee memiliki hak
opsi atas barang tersebut. Operating lease, lessee dapat memenuhi
kebutuhan peralatannya disamping tenaga operator dan perawatan
alat tersebut tanpa resiko bagi lessee terhadap kerusakan.
3. Supplier
Perusahaan yang mengadakan atau menyediakan barang
untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh
lessor. Dalam mekanisme finance lease, supplier langsung
menyerahkan barang kepada lessee tanpa melalui pihak lessor
sebagai pihak yang memberikan pembiayaan. Sebaliknya dalam
operating lease, supplier menjual barangnya langsung kepada
lessor dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan kedua belah
pihak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4. Bank / Kreditur
Suatu perjanjian atau kontrak sewa guna usaha, pihak bank
atau kreditur tidak terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut,
namun pihak bank memegang peranan dalam hal penyediaan dana
kepada lessor terutama dalam mekanisme financial lease. Leverage
lease dimana sumber dana pembiayaan lessor diperoleh melalui
kredit bank.
Gambar II.1 Mekanisme Transaksi Sewa Guna Usaha
Sumber:Darmawi (2006 : 201)
Keterangan :
a. Lessee menghubungi supplier untuk pemilihan dan penentuan jenis
barang, spesifikasi, jangka waktu pengiriman serta jaminan purna
jual atas barang yang akan dilease.
b. Lessee melakukan negoisasi dengan lessor mengenai kebutuhan
pembiayaan barang modal. Pada tahap awal ini, lessee dapat
meminta lease quotation yang tidak mengikat dari lessor. Lease
quotation memuat mengenai syarat- syarat pokok pembiayaan
sewa guna usaha antara lain keterangan barang, harga, cash
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
security deposit, residual value, asuransi, biaya administrasi,
jaminan uang sewa, dan persyaratan – persyaratan lainnya.
c. Lessor mengirim letter of offer atau commitment letter kepada
lessee yang berisi syarat- syarat pokok persetujuan lessor untuk
membiayai barang modal yang dibutuhkan lessee tersebut.
d. Penandatanganan kontrak sewa guna usaha setelah semua
persyaratan.
e. Pengiriman order beli kepada supplier disertai intruksi pengiriman
barang kepada lessee sesuai dengan tipe dan spesifikasi yang telah
disetujui.
f. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai
pesanan dan lessee menandatangani surat tanda terima dan perintah
bayar yang diserahkan kepada supplier.
g. Penyerahan dokumen oleh supplier kepada lessor termasuk faktur
dan bukti- bukti kepemilikan barang lainnya.
h. Pembayaran oleh lessor kepada supplier.
i. Pembayaran sewa (lease payment) secara berkala oleh lessee
kepada lessor selama masa sewa guna usaha yang seluruhnya
mencakup pengembalian jumlah yang dibiayai serta bunganya.
E. Keunggulan Sewa Guna Usaha
Menurut Kieso (2007: 160), beberapa keunggulan yang umumnya
dinikmati lessee adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1. Pembiayaan 100% dengan Suku Bunga Tetap
Sewa guna usaha sering ditandatangani tanpa
membutuhkan uang muka dari lessee, yang membantu menghemat
dana kas yang terbatas khususnya sangat diinginkan oleh
perusahaan baru dan sedang berkembang. Pembayaran lease
bersifat tetap, sehingga melindungi lessee dari inflasi dan
meningkatnya biaya uang.
2. Proteksi terhadap Keusangan
Peralatan yang di-lease dapat mengurangi risiko keusangan
bagi lessee, dan banyak kasus memindahkan risiko nilai residu
kepada lessor.
3. Fleksibilitas
Perjanjian lease memiliki lebih sedikit batasan- batasan bila
dibandingkan dengan perjanjian utang lainnya. Lessor yang
inovatif mampu membuat perjanjian lease disesuaikan dengan
kebutuhan khusus lessee. Pembayaran sewa mungkin jumlahnya
tidak berubah dari tahun ke tahun atau mungkin berubah naik atau
turun.
4. Pembiayaan yang Lebih Murah
Beberapa perusahaan menyadari bahwa pembiayaan dengan
sewa guna usaha ternyata lebih murah daripada jenis pembiayaan
lainnya. Melalui sewa guna usaha, perusahaan sewa guna usaha
atau lembaga keuangan dapat memperoleh manfaat dan kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
memberikannya kepada lessee atau pemakai aktiva yang di-lease
berupa pembayaran sewa yang lebih rendah.
5. Keuntungan Pajak
Tujuan perpajakan, perusahaan dapat mengkapitalisasi dan
mendepresiasi aktiva lease. Hasilnya perusahaan melakukan
pengurangan di muka alih- alih diakhir dan sekaligus mengurangi
pajaknya.
6. Pembiayaan di Luar Neraca ( Off Balance Sheet Financing)
Beberapa lease tidak mengakibatkan bertambahnya utang
pada neraca atau mempengaruhi rasio keuangan, tetapi dapat
menambah kemampuan perusahaan untuk melakukan pinjaman.
F. Prosedur Permohonan Sewa Guna Usaha
Setiap permohonan yang diajukan oleh pihak lessee haruslah
langsung kepihak lessor, baik secara lisan maupun tertulis, kemudian oleh
pihak lessor akan dipelajari secara seksama sehingga pada akhirnya nanti
tidak akan merugikan pihak lessor akibat terjadi kesalahan analisis.
Menurut Kasmir (2005 : 264), prosedur permohonan fasilitas sewa
guna usaha oleh lessee kepada lessor secara umum sebagai berikut:
1. Pihak lessee mengajukan permohonan untuk memperoleh fasilitas
suatu barang modal baik secara lisan maupun tertulis.
2. Pihak lessor akan meneliti maksud dan tujuan permohonan lessee.
Kelengkapan dokumen- dokumen yang disyaratkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
a. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada pihak sewa
guna usaha, yang berisikan maksud dan tujuan mengajukan
secara sewa guna usaha serta cara pembayarannya.
b. Akte pendirian perusahaan jika lessee berbentuk PT atau
yayasan.
c. KTP atau kartu keluaga jika lessee berbentuk perseorangan.
d. Laporan keuangan ( neraca dan laporan laba rugi) tiga tahun
terakhir jika lessee berbentuk PT
e. Slip gaji dan bukti penghasilan lainnya jika lessee berbentuk
perseorangan.
f. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) baik perseorangan
maupun perusahaan.
3. Jika dokumen sudah lengkap, maka pihak lessor memberikan
informasi tentang persyaratan dalam perjanjian kontrak antara
lessee dengan lessor, termasuk hak dan kewajibannya.
4. Pihak lessor akan mengadakan penelitian dan analisis terhadap
informasi dan data yang diberikan lessee.
5. Mengukur kemampuan nasabah membayar dan kemauan untuk
membayar dengan disertakan kebenaran informasi dan data yang
ada dilapangan.
6. Jika permohonan lessee telah diterima oleh pihak lessor, maka
pihak lessor mengadakan pertemuan dengan pihak lessee, untuk
membahas tentang persyaratan yang harus dipenuhi antara lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
penandatanganan surat perjanjian serta biaya- biaya yang harus
dibayar oleh lessee.
7. Pihak lessee membayar sejumlah kewajibannya dan mendatangani
surat perjanjian antara lessee dengan lessor.
8. Pihak lessor melakukan pemesanan kepada supplier sesuai dengan
barang yang diinginkan lessee dan membayar sesuai dengan
perjanjian dengan pihak supplier.
9. Pihak lessor juga menghubungi serta membayar premi asuransi
yang sudah disetor lessee sebelumnya kepada pihak lessor.
10. Pihak supplier mengirim barang sesuai dengan surat pesanan dan
surat bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh lessor.
11. Pihak lessor juga mengirim polis asuransi kepada lessee setelah
diterbitkan oleh pihak lessor atas nama lessee.
G. Sanksi–sanksi
Menurut Kasmir (2005: 267), sanksi- sanksi yang diberikan pihak
lessor kepada lessee, apabila lessee tidak memenuhi kewajibannya
kepada pihak lessor sesuai perjanjian yang telah disepakati adalah sebagai
berikut:
1. Berupa teguran lisan supaya segera melunasi.
2. Jika teguran lisan tidak direspon, maka akan diberikan teguran
tertulis.
3. Dikenakan denda sesuai perjanjian.
4. Penyitaan barang yang dipegang oleh lessee.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
H. Klasifikasi Sewa Guna Usaha untuk Lessee
Menurut Juan (2012: 379), terdapat klasifikasi sebagai sewa
pembiayaan:
1. Sewa mengalihkan kepemilikan asset kepada lessee pada akhir
masa sewa.
2. Lessee memiliki opsi untuk membeli asset pada harga yang
diperkirakan cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal
opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat
dipastikan bahwa opsi tersebut akan dilaksanakan.
3. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomik asset
meskipun hak milik tidak dialihkan.
4. Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum
secara substansial mendekati seluruh nilai wajar asset sewaan.
5. Asset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.
I. Pengakuan Sewa Guna Usaha
1. Finance Lease
Menurut PSAK No. 30 (2014: 30.6), pengakuan sewa finance lease
adalah:
1. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa finance lease sebagai
asset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai
wajar asset sewaan atau sebagai nilai kini dari pembayaran sewa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
minimum, jika nilai kini tersebut lebih rendah daripada nilai wajar.
Penilaian ditentukan pada awal masa sewa.
2. Transaksi dan kejadian lain dicatat dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas keuangannya, dan tidak selalu mengikuti
bentuk hukumnya. Meskipun bentuk hukum perjanjian sewa
nenyatakan bahwa lessee tidak memperoleh hak secara hukum
atas asset sewaan, tetapi dalam hal sewa pembiayaan, secara
substansi dan realitas keuangan lessee memperoleh manfaat
ekonomik dari penggunaan asset sewaan tersebut selama sebagian
besar umur ekonomiknya. Sebagai kosenkuensinya lessee
menanggung kewajiban untuk membayar hak tersebut sejumlah,
pada awal sewa, yang mendekati nilai wajar dari asset dan beban
keuangan terkait.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tabel II.1
Jurnal Umum – Finance Lease
Sumber: PSAK No. 30 (2012: 390- 393)
Halaman: 1
Tanggal Keterangan Ref Jumlah
Debit Kredit
20x
1
Jan 1 Peralatan Sewaan xxx
Utang Sewa xxx
(Pencatatan sewa finance
lease awal perjanjian)
1 Utang-Sewa xxx
Biaya Administrasi xxx
Biaya Asuransi xxx
Kas xxx
(Mencatat biaya saat
perjanjian sewa guna usaha)
Des 31 Utang Jangka Panjang-Sewa xxx
Beban Bunga xxx
Kas xxx
(Membayar sewa secara
periodik/ berkala)
31 Beban Depresiasi Aset-
Sewa
xxx
Akumulasi Depresiasi
Asset- Sewa
xxx
(Mencatat beban
penyusutan)
31 Utang Sewa xxx
Kas xxx
(Mencatat Opsi Pembelian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Tabel II.1
Jurnal Umum – Finance Lease
Sumber: PSAK No. 30 (2012: 390- 393)
(Lanjutan)
Halaman : 2
Tanggal Keterangan Ref Jumlah
Debit Kredit
20x4
Des 31 Utang Sewa xxx
Akumulasi Peralatan xxx
Peralatan Sewaan xxx
(Menutup akun sewa)
3. Jika transaksi sewa tersebut tidak tercermin dalam laporan posisi
keuangan lessee, maka sumber daya ekonomik dan tingkat
kewajiban dari entitas menjadi terlalu rendah sehingga mendistorsi
rasio keuangan. Oleh karena itu, sewa pembiayaan diakui dalam
laporan posisi keuangan lessee sebagai asset dan kewajiban untuk
membayar sewa masa depan. Pada awal masa sewa, asset dan
liabilitas untuk membayar sewa masa depan diakui dalam laporan
posisi keuangan pada jumlah yang sama, kecuali untuk biaya
langsung awal dari lessee yang ditambahkan ke jumlah yang
diakui sebagai asset.
4. Liabilitas dari asset sewaan tidak tepat disajikan sebagai pengurang
asset sewaan dalam laporan keuangan. Jika penyajian liabilitas
dalam laporan posisi keuangan dibedakan antara liabilitas jangka
pendek dan jangka panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5. Biaya langsung awal sering terjadi sehubungan dengan aktivitas
sewaa tertentu, seperti aktivitas negoisasi dan pemastian
pengaturan sewa. Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
pada aktivitas lessee untuk sewa pembiayaan ditambahkan dalam
jumlah yang diakui sebagai asset
2. Operating Lease
Menurut PSAK No. 30 (2014 : 30.8), pengakuan sewa operating lease
adalah:
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dengan
dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis
lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat asset yang
dinikmati pengguna.
Sewa operasi, pembayaran sewa( tidak termasuk biaya untuk jasa
seperti biaya asuransi dan pemeliharaan) diakui sebagai beban dengan
dasar garis lurus, kecuali terdapat sistematis lain yang lebih
mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna
walaupun pembayaran dilakukan tidak atas dasar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel II.2
Jurnal Umum– Operating Lease
Sumber : PSAK No. 30 (2012 : 385)
Halaman: 1
Tanggal Keterangan Ref Jumlah
Debit Kredit
20x
1
Jan 15 Beban Sewa xxx
Kas xxx
(Membayar sewa secara
periodik/ berkala)
J. Pengukuran Sewa Guna Usaha
Menurut PSAK No. 30 (2014 : 30.6), pengukuran sewa guna usaha
finance lease adalah:
1. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan pengurangan liabilitas. Beban
keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik
yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada
periode terjadinya.
2. Sewa pembiayaan menimbulkan beban penyusutan untuk asset
tersusutkan dan beban keuangan pada setiap periode akuntansi.
Kebijakan penyusutan untuk asset sewaan konsisten dengan asset
yang dimiliki sendiri, dan penghitungan penyusutan yang diakui
berdasarkan PSAK 16: Asset tetap dan PSAK 19: Asset tak
berwujud. Jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka asset
sewaan disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih
pendek antara masa sewa dan umur manfaatnya.
Menurut PSAK No. 30, terdapat tiga jenis metode depresiasi,
diantaranya:
1. Metode Garis Lurus
Metode garis lurus ini digunakan apabila manfaat ekonomis
yang diharapkan dari aktiva tetap tersebut setiap periode sama.
Rumus:
Depresiasi = (Harga Perolehan- Nilai Sisa) / taksiran umur asset.
2. Metode Saldo Menurun
Metode saldo menurun ini akan menghasilkan beban penyusutan
yang menurun setiap periode. Metode ini beranggapan bahwa
aktiva baru sangat besar peranannya dalam usaha mendapatkan
penghasilan, peran aktiva tersebut semakin lama semakin
mengecil seiring semakin tuanya aktiva tersebut.
Rumus:
Tarif depresiasi = ( 100% : taksiran umur manfaat) x 2
3. Metode Unit Produksi
Metode unit produksi ini umur kegunaan aktiva ditaksir dalam
satuan jumlah unit hasil produksi. Beban penyusutan dihitung
dengan dasar satuan hasil produksi, sehingga penyusutan tiap
periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Rumus:
Penyusutan per tahun = jumlah produksi setahun x penyusutan
per unit.
Penyusutan per unit = (harga perolehan – nilai residu) taksiran
jumlah produksi.
3. Jumlah tersusutkan dari asset sewaan dialokasikan pada setiap
periode akuntansi selama perkiraan masa penggunaan dengan dasar
yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan penyusutan asset
yang dimiliki. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee
akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka
perkiraan masa penggunaan asset adalah umur manfaat asset
tersebut. Jika tidak, maka asset sewaan disusutkan selama periode
yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaatnya.
4. Jumlah beban penyusutan asset dan beban keuangan untuk periode
sangat jarang akan sama nilainya dengan jumlah pembayaran utang
sewa untuk periode tersebut, oleh karena itu tidak tepat jika
pembayaran utang sewa langsung diakui sebagai beban. Sejalan
dengan hal tersebut, kecil kemungkinan bahwa nilai asset akan sama
dengan nilai liabilitas sewa setelah awal masa sewa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
K. Pengungkapan Sewa Guna Usaha dalam Laporan Keuangan Lessee
Finance Lease
Menurut PSAK.No.30 (2014: 30.7), pengungkapan yang berhubungan
dengan sewa dalam laporan keuangan lessee berbeda dengan sewa dalam
laporan keuangan lessor.
1. Finance Lease
a. Aktiva yang disewagunausaha dilaporkan sebagai bagian aktiva
tetap dalam kelompok tersendiri. Kewajiban sewa guna usaha yang
bersangkutan harus disajikan terpisah dari kewajiban lainnya.
b. Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan
laporan keuangan mengenai hal-hal sebagai berikut:
1. Jumlah pembayaran sewa guna usaha yang harus dibayar paling
tidak untuk 2 (dua) tahun berikutnya.
2. Penyusutan aktiva yang disewaguna usahakan yang dibebankan
dalam tahun berjalan.
3. Jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa guna
usaha.
4.Keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan beserta
amortisasinya sehubungan dengan transaksi sale and leaseback.
5.Ikatan- ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa
guna usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Selain itu finance lease mensyaratkan lessee minimal
mengungkapkan asset sewaan, analisis liabilitas sewa guna usaha, dan
penjelasan umum tentang perjanjian sewa guna usaha.
Secara khusus, paragraph 31 PSAK No.30 mensyaratkan
pengungkapan berikut:
a. Jumlah neto nilai tercatat untuk setiap kelompok asset pada tanggal
pelaporan.
b. Rekonsiliasi antara pembayaran sewa minimum pada tanggal
pelaporan dengan nilai kininya.
c. Jumlah agregat pembayaran sewa minimum pada tanggal
pelaporan dan nilai kininya untuk setiap periode berikut:
1. Sampai dengan satu tahun
2. Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
3. Lebih dari lima tahun
d. Rental kontinjen yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan.
e. Total perkiraan penerimaan pembayaran sewa – lanjut minimum di
masa depan dari kontrak sewa – lanjut yang tidak dapat dibatalkan
pada tanggal pelaporan.
f. Penjelasan umum isi perjanjian sewa lessee yang material, yang
meliputi namun tidak terbatas pada hal- hal berikut:
1. Dasar penentuan utang rental kontinjen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Ada atau tidaknya klausul – klausul yang berkaitan dengan
opsi perpanjangan atau opsi pembelian dan eskalasi beserta
persyaratannya.
3. Pembatasan – pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian
sewa, seperti pembatasan deviden, utang tambahan, dan sewa
lanjutan.
2. Operating Lease
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dengan
dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis
lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat asset
yang dinikmati pengguna.
Dalam sewa operasi, pembayaran sewa (tidak termasuk biaya
untuk jasa seperti biaya asuransi dan pemeliharaan) diakui sebagai
beban dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain
yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati
pengguna walaupun pembayaran dilakukan tidak atas dasar tersebut.
Sewa operasi, dalam PSAK No. 30 mensyaratkan lessee minimal
mengungkapkan komitmen modal terkait pembayaran sewa di masa
depan, beban sewa yang dibebankan ke laporan laba rugi dan
penjelasan umum tentang perjanjian sewa.
Paragraf 35 PSAK No. 30 mensyaratkan pengungkapan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a. Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam sewa
guna usaha operasi yang tidak dapat dibatalkan untuk setiap
periode berikut:
1. Sampai dengan satu tahun
2. Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
3. Lebih dari lima tahun
b. Total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa-lanjut
masa depan dari kontrak sewa- lanjut yang tidak dapat dibatalkan
pada akhir periode pelaporan.
c. Pembayaran sewa dan sewa lanjut yang diakui sebagai beban
dalam periode berjalan, dengan pengungkapan terpisah untuk
masing- masing jumlah pembayaran sewa guna usaha minimum,
rental kontijen, dan pembayaran sewa lanjut.
d. Penjelasan umum isi perjanjian sewa lessee yang material meliputi:
1. Dasar penentuan utang rental kontinjen
2. Ada atau tidaknya klausul – klausul yang berkaitan dengan
opsi perpanjangan atau opsi pembelian dan eskalasi beserta
persyaratannya.
3. Pembatasan – pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian
sewa guna usaha seperti pembatasan deviden, utang tambahan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus, yang merupakan
deskriptif. Menurut Jogiyanto (2010: 12), penelitian deskriptif adalah
penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan
siapa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa yang dilakukannya, kapan
dilakukan, di mana dan bagaimana melakukannya. Penelitian dengan studi
kasus menurut Jogiyanto (2010: 54) adalah penelitian yang mendalam
tetapi hanya melibatkan satu objek saja.
B Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Rahayu Putra Persada yang terletak di
Jln. Raya Magelang – Purworejo KM 7, Magelang
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – April 2015
C. Ruang Lingkup Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian dalam penulisan ini adalah:
a. Pemimpin Perusahaan
b. Bagian Akuntansi
c. Pihak- pihak yang terkait dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini terbatas pada masalah akuntansi sewa guna usaha
perusahaan PT. Rahayu Putra Persada
D. Data yang Digunakan
Dokumen terkait dengan sewa guna usaha, diantaranya biaya sewa,
bunga, kontrak sewa guna usaha.
Pencatatan/ penjurnalan yang dilakukan oleh perusahaan
Laporan Keuangan yang dilakukan oleh perusahaan (Neraca dan
Laporan Rugi/ Laba
Data – data lain yang mendukung penelitian ini
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti sebagai
berikut:
a. Metode Dokumentasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meneliti,
mengumpulkan data mengenai sejarah perusahaan dan
perkembangannya, serta pencatatan pembayaran kendaraan secara
sewa guna usaha.
b. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara
langsung dengan pihak- pihak yang terkait, untuk memperoleh
informasi terkait sewa guna usaha, di mana berupa prosedur sewa
guna usaha, pencatatan sewa guna usaha, pelaporan sewa guna usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah digunakan langkah- langkah
sebagai berikut:
1. Membandingkan akuntansi sewa guna usaha perusahaan dengan
PSAK No. 30 (2014: 30.6-30.7), yang terdiri dari :
a. Pengakuan
Finance Lease
1. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa sebagai
asset dan liabilitas di awal masa sewa sebesar nilai
terendah antara nilai wajar asset sewaan atau sebesar
nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
2. Transaksi dan kejadian lain dicatat dan disajikan sesuai
dengan substansi dan realitas keuangannya, dan tidak
selalu mengikuti bentuk hukumnya. Secara substansi dan
realitas keuangan lessee memperoleh manfaat ekonomik
dari penggunaan asset sewaan tersebut selama sebagian
besar umur ekonomiknya. Menanggung kewajiban untuk
membayar hak tersebut sejumlah, pada awal sewa, yang
mendekati nilai wajar dari asset dan beban keuangan.
Jurnal transaksi sewa finance lease:
a. Pada saat pengakuan awal, yaitu asset dan kewajiban
sewa pada awal perjanjian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Menbayar biaya- biaya saat perjanjian sewa guna
usaha
c. Membayar angsuran sewa guna usaha
d. Opsi pembelian
e. Depresiasi asset sewa guna usaha
f. Pencatatan penutup akun sewa guna usaha
Operating Lease
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai
beban atas pembayaran sewa dengan dasar garis lurus selama
masa sewa, kecuali terdapat sistematis lain yang dapat lebih
mencerminkan pola waktu dari manfaat asset yang dinikmati.
Jurnal transaksi sewa operating lease:
a. Jurnal pada tiap pembayaran sewa.
b. Pengukuran
Finance Lease
1. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian
yang merupakan beban keuangan dan pengurangan
liabilitas.
2. Finance lease menimbulkan beban penyusutan untuk
asset tersusutkan dan beban keuangan pada setiap
periode akuntansi. Jumlah tersusut dari asset sewaan
dialokasikan pada setiap periode akuntansi selama
perkiraan masa penggunaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Operating Lease
Pada dasarnya, nilai beban sewa diukur berdasarkan
jumlah pembayaran sewa yang dilakukan oleh lessee.
Namun, terkadang lessee mendapatkan insetif tertentu dari
lessor agar bersedia melaksanakan perjanjian sewa. Insetif
dapat berupa pembayaran tunai di muka kepada lessee atau
potongan pembayaran sewa.
c. Pengungkapan
Finance Lease
1. Aktiva yang disewagunausaha dilaporkan sebagai bagian aktiva
tetap dalam kelompok tersendiri. Kewajiban sewa guna usaha
yang bersangkutan harus disajikan terpisah dari kewajiban
lainnya.
2.Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan
laporan keuangan mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah pembayaran sewa guna usaha yang harus dibayar
paling tidak untuk 2 (dua) tahun berikutnya.
b. Penyusutan aktiva yang disewaguna usahakan yang
dibebankan dalam tahun berjalan.
c. Jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa
guna usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
d.Keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan beserta
amortisasinya sehubungan dengan transaksi sale and
leaseback.
e. Ikatan- ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian
sewa guna usaha.
Selain itu PSAK No. 30, mensyaratkan lessee minimal
mengungkapkan asset sewaan, analisis liabilitas sewa guna usaha,
dan penjelasan umum tentang perjanjian sewa guna usaha.
1. Jumlah neto nilai tercatat untuk setiap kelompok asset pada
tanggal pelaporan.
2. Rekonsililiasi antara pembayaran sewa minimum pada
tanggal pelaporan dan nilai kininya. Selain itu, entitas
mengungkapan total pembayaran sewa minimum masa depan
pada akhir periode pelaporan, dan nilai kininya untuk setiap
periode berikut:
a. Sampai dengan satu tahun
b. Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
c. Lebih dari lima tahun
3. Rental kontinjen yang diakui sebagai beban pada periode.
4. Total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa-
lanjut masa depan dari kontrak sewa- lanjut yang tidak dapat
dibatalkan pada akhir periode pelaporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
5. Penjelasan umum isi pengaturan sewa yang material yang
meliputi, tetapi tidak terbatas pada, hal berikut:
a. Dasar penentuan utang rental kontinjen.
b. Keberadaan dan persyaratan dari opsi pembaruan atas
pembelian dan klausul eskalasi.
c. Pembatasan yang ditetapkan dalam pengaturan sewa,
seperti pembatasan dividen, tambahan utang dan sewa-
lanjut.
Operating Lease
a. Total pembayaran sewa minimum masa depan dalam
sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan untuk setiap
periode berikut:
1. Sampai dengan satu tahun
2. Lebih dari satu tahun sampai lima tahun.
3. Lebih dari lima tahun.
b. Total perkiraan penerimaan pembayaran sewa
minimum sewa-lanjut masa depan dari kontrak sewa-
lanjut yang tidak dapat dibatalkan pada akhir periode
pelaporan.
c. Pembayaran sewa dan sewa-lanjut yang diakui sebagai
beban pada periode, dengan pengungkapan terpisah
untuk jumlah pembayaran minimum sewa, rental
kontinjen, dan pembayaran sewa- lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
d. Penjelasan umum pengaturan sewa lessee yang
signifikan, yang meliputi, tetapi tidak terbatas pada:
1. Dasar penentuan utang rental kontinjen.
2. Keberadaan dan persyaratan dari opsi pembaruan
atas pembelian dan klausul eskalasi.
3. Pembatasan yang ditetapkan dalam pengaturan
sewa, seperti pembatasan dividen, tambahan
utang dan sewa- lanjut.
4. Membuat kesimpulan bahwa apakah akuntansi sewa guna usaha
perusahaan sudah sesuai dengan PSAK No 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT. Rahayu Putra Persada merupakan salah satu badan usaha milik
swasta yang bergerak dalam bidang jasa transportasi dan angkutan/ jasa
pengiriman paket. Berdiri pertama kali pada tanggal 22 Mei 1975 dengan
nama Rahayu Travel, yang berlokasi di Terminal Kebon Polo 41
Magelang. Rahayu Travel didirikan oleh Bapak Anwar Hardani (Alm),
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyediaan sarana
transportasi antar kota dan masih berbadan hukum firma. Pada tahun 1998
diubah status badan hukumnya menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan
berganti nama menjadi Rahayu Putra Persada.
Perkembangan selanjutnya putra dari bapak Anwar Hardani (Alm)
yaitu Bapak Rully Djunaedi meneruskan usaha dari Bapak Anwar Hardani
(Alm), dimana Bapak Rully Djumaedi menambah jasa yang diberikan oleh
masyarakat yaitu pengiriman barang yang cepat sampai tujuan dengan
aman dan dalam kondisi yang baik. Maka didirikanlah divisi Rahayu Putra
Persada Express (RAPEPEX) pada tanggal 17 November 1998 yang
berkantor dijalan Magelang- Purorejo km 7, Tanjung- Anom Magelang.
Pada awalnya Rappex hanya memiliki dua buah armada saja yaitu Colt
Diesel, yang melayani pengiriman barang (paket) ke Surabaya dan kota-
kota seperti Muntilan, Jogja, Klaten, Solo, Sragen, Madiun, Mojokerto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Seiring dengan permintaan dan kepercayaan para pelanggan kepada
pelayanan PT. Rahayu Putra Persada, maka perusahaan mulai menambah
armada dengan mobil truk/ box yang lebih besar, agar dapat memuat
barang/ paket lebih banyak. Di samping itu PT. Rahayu Putra Persada juga
memperluas wilayah pengiriman paket ke kota- kota lain di wilayah pulau
jawa seperti: Semarang, Salatiga, Purworejo, Kutoarjo, Kebumen,
Gombong, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Parakan,
Temanggung, Tegal, Cirebon, Tangerang dan Jakarta.
B. Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Visi PT. Rahayu Putra Persada adalah menjadi perusahaan penyedia jasa
expedisi yang paling diminati oleh konsumen
Misi
Misi PT. Rahayu Putra Persada adalah:
1. PT. Rahayu Putra Persada sebagai perusahaan penyedia jasa ekspedisi
yang paling diminati oleh konsumen melalui layanan yang tepat waktu,
mudah, aman, dan dengan harga yang kompetitif
2. PT. Rahayu Putra Persada adalah perusahaan yang berorientansi pada
keuntungan perusahaan untuk dapat membesarkan perusahaan, dan
mensejahterakan karyawannya. Dimana perusahaan memberikan
tunjangan- tunjangan antara lain Tunjangan Hari Raya (THR), SPP bagi
anak karyawan sampai dengan jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
C. Motto dan Logo Perusahaan
1. Motto
“ We Serve Better” menunjukkan bahwa PT. Rahayu Putra Persada
akan selalu melayani lebih baik dan selalu memuaskan pelanggan
dengan pelayanan jasa pengiriman yang cepat, terpercaya dan
professional.
2. Logo PT. Rahayu Putra Persada
Arti dan penjelasan logo PT. Rahayu Putra Persada:
a. Bentuk bulatan/ bola dari logo melambangkan perusahaan yang
memiliki eksistensi sebagai perusahaan yang memiliki kualitas
internasional.
b. Perahu yang mengitari bola dari logo melambangkan ruang gerak
PT. Rahayu Putra Persada secara nasional dan internasional,
PT. Rahayu Putra Persada memiliki rencana jangka panjang untuk
bisa melayani masyarakat luas.
c. Satu garis melengkung yang mengitari bola melambangkan
PT. Rahayu Putra Persada tetap eksis sepanjang masa secara konsisten
bagaikan matahari yang mengitari bumi pada orbitnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
d. Garis- garis melengkung yang ada di permukaan bola
melambangkan PT. Rahayu Putra Persada tetap dikenang oleh
pelanggannya sepanjang masa akan keunggulan dalam pelayanan
yang telah diberikan kepada pelanggannya.
e. Tulisan rappex dengan huruf Impact Bold Italic melambangkan
kedudukan perusahaan PT. Rahayu Putra Persada sebagai perusahaan
yang fleksibel.
D. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang baik dan efektif sangat diperlukan untuk
menunjang perkembangan perusahaan dalam pencapaian tujuan
perusahaan yang sudah ditetapkan. PT. Rahayu Putra Persada memandang
sangat penting untuk memakai struktur organisasi, sehingga dapat terlihat
adanya pembagian tugas yang jelas dari masing- masing bagian.
Dimana tujuan dari struktur organisasi adalah:
1. Mempermudah pelaksanaan tugas
2. Mempermudah pengawasan terhadap semua unit.
3. Mempermudah pelaksanaan kegiatan yang dilakukan berdasarkan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Lebih jelasnya dibawah ini disajikan bagan struktur organisasi PT. Rahayu
Putra Persada berserta uraian tugas dan tanggung jawab masing- masing
fungsi dalam perusahaan.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
1. Pimpinan Perusahaan
a. Bertanggung jawab atas semua divisi di PT. Rahayu Putra Persada
b. Memantau kinerja setiap devisi/ karyawannya.
2. Personalia
a. Bertanggung jawab terhadap penyediaan tenaga kerja sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
b. Melakukan pembinaan tenaga kerja secara umum
c. Menyusun aturan perusahaan secara baku dan menerapkannya.
d. Menyusun paket renumerisasi untuk tenaga kerja
e. Mengevaluasi kinerja tenaga kerja
f. Bekerjasama dengan departemen/ bagian lain terkait.
g. Menyelesaikan hubungan keternagakerjaan
3. Pimpinan Operasional
a. Menjalankan kebijakan pimpinan perusahaan
b. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target perusahaan
c. Menyusun strategi operasional dan work flow yang efisien, efektif.,
dan mengimplementasikannya.
d. Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional perusahaan.
e. Menyusun strategi marketing bersama dengan team marketing dan
mengimplementasikannya
f. Mengkoordinasikan Perwakilan
g. Mengevaluasi strategi operasional, marketing dan unjuk kerja
Perwakilan dan agen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
h. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan ekspedisi
lain
Dimana Pimpian Operasional membawahi:
1. Oprasional Paket dan Kru Box
a. Bertanggung jawab terlaksananya kebijakan oprasional perusahaan
secara baik, efektif, dan efisien.
b. Mengatur, memberikan solusi jika terdapat permasalahan, dan
memonitor barang kiriman di semua agen agar sampai di pelanggan
tepat waktu, utuh dan aman.
c. Mengatur kerja dan absensi Kru Box
d. Menyediakan kendaraan dan krunya untuk memenuhi kebutuhan
armada di tiap kota
e. Mengkordinasikan pengaturan muatan dan paket operan di
magelang.
f. Memberi pengarahan ke kru box bila ada yang melakukan
pelanggaran ringan
g. Memberi Berita Acara (BA), melaporkan ke pimpinan Operasional
dan Personalia
2. Marketing Pusat
a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target penjualan
perusahaan.
b. Menyusun strategi marketing untuk meningkatkan perkembangan
perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
c. Mengkordinir staf marketing.
3. Perwakilan tiap daerah ( Jakarta, Magelang, Semarang dan Surabaya)
a. Melaksanakan kebijakan bisnis dari kantor pusat
b. Memimpin staf perwakilan agar saling mendukung untuk
kelancaran oprasional
c. Dengan persetujuan Pimpinan Oprasional, berwenang
mengeluarkan Surat Peringatan (SP) bila ada staf perwakilan yang
melanggar tata aturan kerja yang telah ditetapkan.
d. Meningkatkan volume penjualan di area pemasaran
e. Memonitor distribusi paket turun agar bisa diterima customer utuh
dan tepat waktu.
f. Memonitor tarif paket naik agar mendukung perkembangan omzet
perwakilan
g. Membina hubungan baik dengan pelanggan.
h. Membina hubungan baik dengan agen- agen.
i. Menyelesaikan permasalahan intern perwakilan
j. Bertanggungjawab atas kebenaran administrasi keuangan
perwakilan dan kelancaran penagihan piutang.
4. Administrasi Pusat
a. Bertanggung jawab terhadap penyusunan Laporan Keuangan
b. Bertanggung jawab dalam penyediaan data- data yang berhubungan
dengan kinerja dan diperlukan perusahaan/ departemen/ bagian lain
seperti:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Laporan penjualan total, Laporan kinerja masing- masing
perwakilan.
c. Menyusun flow of dokumen yang standard dan baku.
d. Bekerjasama dengan departemen/ bagian lain terkait.
5. Oprasional Bengkel
a. Bertanggung jawab terlaksananya kebijakan oprasional perusahaan
secara baik, efektif, dan efisien.
b. Bertanggung jawab atas ketersediaan kendaraan oprasional secara
tepat, waktu, baik dan siap dipergunakan.
c. Melakukan perawatan kendaraan secara baik, efektif, dan efisien.
d. Memberikan masukan kepada pimpinan perusahaan mengenai
kendaraan dan suku cadang.
e. Berkerjasama dengan bagian- bagian terkait.
E. Kegiatan Usaha Perusahaan
PT. Rahayu Putra Persada memiliki dua devisi yaitu devisi jasa
pengiriman trasportasi penumpang dan jasa transportasi pengiriman paket/
barang. Jasa pengiriman paket/ barang yang dilakukan oleh PT. Rahayu
Putra Persada, mengirim paket/ barang sampai ditempat tujuan, aman, dan
cepat. Sehingga dapat memuaskan pelanggannya PT. Rahayu Putra Persada
memiliki cabang untuk jasa pengiriman paket/ barang terdiri dari 39 kota
diantaranya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
NO KOTA ALAMAT NO TLP
1 Magelang
Jl. Raya Magelang- Purworejo
KM 7 Tanjunganom. (0293) 3216021
Terminal Kebonpolo. (0293) 363566
Terminal Sukarno Hatta G. 06 (0293) 366970
Jl. A. Yani No 117 (0293) 365083
2 Surabaya
Jl. Gunug Sari No 19A ( 031) 5678221
Jl. Prapen Raya No 33 (031) 847 1786
Jl. Semarang No 21 (031) 5314156
3 Semarang Ruko Citarum Blok E No 7 (024) 3588282
Jl. Soekarno Hatta 54
Semarang (024) 91281098
4 Jakarta
Jl. Daan Mogot KM 19,5 No
377, Kalideres Jakarta Barat (021) 5538720
5 Mojokerto Jl. WR. Supratman No 10 (0321) 321125
6 Madiun Jl. Thamrin No 70 (0351) 458486
7 Nganjuk Jl. P. Sudirman No 3 (0358) 323661
8 Malang Jl. Sultan Agung No 28 (0341) 364329
9 Tulungangung Jl. Pattimura No 16 (0355) 7172550
10 Kediri Jl. Dewi Sartika No 32 081-252-166-61
11 Pandaan
Jl. Raya A. Yani No 38B
Pandaan (0343) 4876006
12 Blitar Jl. Kenari 103 Blitar
081-333-553-
754
13 Pasuruan
Perum Graha Candi Blok B
No 3 (0343) 9126336
14 Solo Jl. Abdul Rahman Saleh 45 (0271) 2087309
Jl. Prof. Dr. Suharso No 47 (
Jajar) (0271) 5824018
15 Delanggu Jl. Dutayasa No 5
081- 328-393-
502
16 Klaten Jl. Diponegoro No 42 (0272) 3100882
17 Yogyakarta Jl. Achmat Zakir No 1 (0274) 514638
Jl. Baru Mulungan Sinduardi
Mlati- Sleman (0274) 7877841
18 Muntilan Jl. Pemuda No 93 (0293) 587026
19 Kudus Jl. Jend Sudirman 165 Kudus
085-640-866-
666
20 Pati
Pertokoan Jl. Tharmin (Selatan
Klenteng) Pati
081- 228-748-
006
21 Juwana
Jl. Sunan Ngerang No 60
Juwana (0295) 5516032
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
22 Salatiga Jl. Osa Maliki No 11 (0298) 311368
23 Purworejo Jl. A. Yani No 108 (0275) 321556
24 Kutoarjo Jl. Diponegoro No 137
081-227-957-
400
25 Kebumen Jl. A. Yani No 71 (0287) 381171
26 Gombong Jl. Yos Sudarso No 399 (0287) 471309
27 Purwokerto Jl. Notosuwiryo No 83 (0281) 642030
28 Purbalingga Jl. Sudirman No 35 (0281) 894768
29 Pemalang Jl. Jend. Sudirman No 324 (0284) 321158
30 Pekalongan Jl. Jend Sudirman No 18E (0285) 7951020
31 Kroya
Jl. Rambutan No 3 RT 5/ VII
Kedawung, Kroya, Cilacap 088- 866-551-10
32 Banjarnegara Jl. Letjend. Suprapto No 174 (0286) 591103
33 Wonosobo Jl. A. Yani No 95 (0286) 321217
34 Parakan
Komplek Pasar Ikan Dangkel
Kios No 3 (0283) 5598575
35 Sragen Jl. Raya Sukowati No 445 (0271) 893544
36 Tebet
Jl. Bukit Duri Tanjakan XVNo
1 (021) 71622321
37 Cirebon l. Veteran No 1 (0231) 200737
38 Tegal Jl. Panggung Timur No 6 081-745-5158
39 Denpasar Bali
Jl. Taman Wedasari III No 10
Keboiwa Utara (0361) 7442073
Selain itu PT. Rahayu Putra Persada melayani pengiriman barang/ paket
kilat ke tujuan;
TANGERANG- JAKARTA- CIREBON- TEGAL- SEMARANG-
KUDUS- PATI- JUWANA- SALATIGA- PURWOKERTO- GOMBONG-
KEBUMEN- KUTOARJO- PURWOREJO- PURBALINGGA-
BANJARNEGARA- WONOSOBO- PARAKAN- MAGELANG-
MUNTILAN- YOGYA- KLATEN- DELANGGU- SOLO- SRAGEN-
MADIUN- NGANJUK- ,MOJOKERTO- SURABAYA- MALANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
1. Jumlah Karyawan yang Bekerja di PT. Rahayu Putra Persada
a. Karyawan Lepas
Dimana karyawan lepas atau disebut dengan pegawai tidak
tetap adalah pegawai yang hanya menerima penghasilan apabila
karyawan yang bersangkutan bekerja, berdasarkan jumlah hari
kerja dan penyelesaian suatu pekerjaan yang diminta oleh pemberi
kerja.
Hak yang didapat oleh karyawan lepas adalah gaji sesuai
dengan kerjaanya atau waktu mereka bekerja, tanpa mendapatkan
jaminan. Karyawan tersebut bersifat kontrak terhadap perusahaan
yang member pekerjaan. Setelah kontrak selesai, hubungan antara
pekerja dan pemberi kerjapun juga selesai. PT. Rahayu Putra
Persada memiliki karyawan lepas sejumlah 46 orang
b. Karyawan Tetap dan Perwakilan
Karyawan tetap adalah karyawan yang menerima atau
memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur.
Karyawan tetap ini memiliki perjanjian kerja dengan perusahaan
untuk jangka waktu tidak ditentukan, sepanjang waktu tertentu
karyawan tersebut bekerja penuh ( full time) dalam pekerjaan
tersebut. Serta karyawan perwakilan adalah karyawan yang berada
di daerah tertentu (cabang) PT. Rahayu Putra Persada memiliki
karyawan tetap sejumlah 45 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Jadi jumlah karyawan yang berada di PT. Rahayu Putra Persada, ada 91
pegawai yang terdiri dari karyawan lepas dan karyawan tetap beserta
perwakilannya.
2. Jam Kerja PT. Rahayu Putra Persada
Hari Jam Kerja
Karyawan
Kantor
Senin – Jumat
Sabtu
Minggu
08.00 – 16.30
08.00- 14.00
Libur
Karyawan
Oprasional
Senin – Jumat
Sabtu
Minggu
08.00 – 17.30
08.00 – 16.00
Masuk/ libur tetapi liburnya
bergiliran
F. Syarat Transaksi Sewa Guna Usaha
Pada bab sebelumnya telah diuraikan prosedur transaksi akan berjalan jika
semua syarat yang ditentukan oleh perusahaan sewa guna usaha sudah
terpenuhi. PT. Rahayu Putra Persada yang bergerak di bidang jasa paketan,
dimana perusahaan tersebut membutuhkan lembaga pembiayaan seperti
sewa guna usaha untuk membiayai dalam membeli kendaraan. Perusahaan
PT.Rahayu Putra Persada dalam membeli kendaraan secara sewa guna
usaha harus melengkapi syarat- syarat dan prosedur yang telah di minta oleh
perusahaan sewa guna usaha. Adapun syarat dan prosedur transaksi yang
akan di bahas satu persatu di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
1. Syarat- syarat pengajuan sewa guna usaha pembiayaan terdiri dari:
Perjanjian pembiayaan dengan penyerahan hak milik. Merupakan
dokumen perjanjian yang utama, dimana PT. Equity Finance
Indonesia sebagai pihak lessor setuju menyediakan fasilitas
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada pihak lessee,
lesseemenyatakan setuju untuk menerima dana tersebut serta
mematuhi segala ketentuan yang tercantum dalam perjanjian tersebut.
Jaminan utama dan tambahan diserahkan kepemilikannya kepada
perusahaan.
2. Permohonan pembiayaan sewa guna usaha
Permohonan pembiayaan sewa guna usaha adalah permohonan dari
lessee (PT. Rahayu Putra Persada) kepada lessor (PT. Equity Finance
Indonesia) untuk mendapatkan dana kredit pembiayaan guna untuk
pembelian barang. Spesifikasi barang dan harga barang permintaan
harus dicantumkan dalam surat permohonan pembiayaan. Surat
permohonan pembiayaan lease harus ditandatangani oleh calon
penyewa dengan menyertakan dan melampirkan data- data yang
diwajibkan. Adapun kelengkapan dokumen permohonan pembiayaan
sewa guna usaha yang ditetapkan perusahaan adalah:
a. Surat kuasa dengan hak subsitusi
Surat kuasa ini merupakan persyaratan dari penyewa yang
menyatakan bahwa, bila pemberi kuasa lalai dalam melakukan
kewajibannya, maka pemberi kuasa memberikan kuasa kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
perusahaan dengan Hak Substitusi untuk menarik kendaraan. Surat
kuasa ini harus ditandatangani oleh pejabat perusahaan diatas
materai.
b. Surat pernyataan jaminan
Surat pernyataan perusahaan memberikan jaminan kepada lessor
atas pembiayaan sewa guna usaha.
c. Surat persetujuan
Surat persetujuan yang berisikan bahwa pihak lessee mendapatkan
persetujuan dati istri/ suaminya dalam perjanjian sewa guna usaha.
G. Jaminan
Selain mengisi perjanjian di atas, pihak lessee yaitu PT. Rahayu Putra
Persada juga diwajibkan untuk menyertakan jaminan kepada lessor.
Ada banyak macam- macam jaminan, seperti jaminan Tanah/ bangunan,
Sertifikat Deposit, dan jaminan BPKB. Namun PT. Rahayu Putra Persada
dalam hal sewa guna usaha memberikan jaminan BPKB kendaraan yang
dileasekan kepada PT.Equity Finance Indonesia. BPKB yang sudah
diterima sebagai jaminan, yang menyatakan bahwa BPKB tersebut
kepemilikannya sudah dialihkan ke PT. Equity Finance dan disimpan serta
tidak dapat dkeluarkan sebelum angsuran lease lunas.
Selain itu perusahaan memberikan jaminan tambahan yang diserahkan
kepemilikannya kepada perusahaan. Lessee memberikan jamin tambahan
berupa BPKB dengan data sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Satu unit bus Mercedes Benz OH 1518/60 tahun 2003
No Tangka : MHL6842012J009924
No Mesin : 38695160518744
Warna ; Putih
No Polisi : AB- 7197- AS
No BPKB : C 5909839 1
Atas Nama : Anwar Hardani
H. Prosedur Permohonan Sewa Guna Usaha
Pada umumnya transaksi sewa guna usaha melibatkan dua pihak utama,
yaitu perusahaan yang membiayai sewa guna usaha yang disebut dengan
lessor dalam hal ini adalah PT.Equity Finance Indonesia dan pihak penyewa
guna usaha atau disebut dengan lessee adalah PT. Rahayu Putra Persada,
sedangkan pihak suppliernya adalah perusahaan yang telah dipilih oleh
lessee ataupun lessor dengan adanya persetujuan dari dua belah pihak.
Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi olek pihak lessee dalam
sewa guna usaha agar prosedur transaksi sewa guna usaha finance lease
dapat berjalan dengan baik. Perusahaan pembiayaan sewa guna usaha dalam
hal ini mempunyai ketentuan dalam mengajukan permohonan pembiayaan
sewa guna usaha diantaranya mengisi formulir permohonan pembiayaan
sewa guna usaha yang berisi tentang data pemohon, data pekerjaan, data
penjamin, data jaminan, data penghasilan, dan menyerahkan data- data
pemohon lainnya, diantaranya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
a. Fotocopy KTP Pemohon ( Suami/ Istri)
b. Fotocopy KTP Penjamin (Suami/ Istri)
c. Fotocopy KK ( Kartu Keluarga)
d. Fotocopy SIUP Pemohon
e. Fotocopy TDP Pemohon
f. Fotocopy NPWP
g. Fotocopy Tabungan/ Rekening Koran 3 bulan terakhir.
h. Fotocopy Laporan Keuangan
Terdapat dua macam cara dalam mengajukan permohonan pembiayaan
sewa guna usaha, yaitu pertama perusahaan menghubungi langsung kepada
pihak perusahaan sewa guna usaha atau kedua perusahaan menghubungi
langsung supplier dan supplier mencarikan perusahaan penyedia. Dalam
kasus ini PT. Rahayu Putra Persada menggunakan cara yang pertama yaitu
PT. Rahayu Putra Persada mengubungi langsung kepada pihak perusahaan
sewa guna usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Mendiskripsikan Akuntansi Sewa Guna Usaha oleh Perusahaan
Pada tanggal 22 November 2012 PT. Rahayu Putra Persada melakukan
kontrak dengan PT. Equity Finance Indonesia, dimana kontrak tersebut
berkaitan dengan transaksi akuntansi sewa guna usaha.
Transaksi akuntansi sewa guna usaha yang dilakukan oleh PT. Rahayu Putra
Persada adalah sebagai berikut:
PT. Rahayu Putra Persada membeli 1 unit truck Mitsubishi Colt Diesel FE 73
4X2 MT tahun 2010, dengan warna kuning.
Harga Perolehan : Rp. 195.000.000
Nilai Pembiayaan : Rp. 136.500.000
Imbalan jasa untuk 3 tahun
Jangka Waktu Sewa Guna Usaha : 36 bulan
Uang Sewa Bulanan (Adv) : Rp 4.736.000
Imbalan Jasa : 8,30183150% rata- rata pertahun
Tempat Pembayaran : Di Kantor Lessor
Ruko Mataram Plaza Blok E No 7
Cara Pembayaran : Bilyet Giro
Nilai Sisa 30% : Rp. 58.500.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Pada saat awal perjanjian sewa guna usaha, perusahaan membayar terlebih
dahulu kepada PT. Equity Finance Indonesia sebesar Rp67.932.000
Pembayaran perjanjian sewa guna usaha tersebut dengan rician sebagai
berikutt:
Nilai Sisa : Rp. 58.500.000
Angsuran 1 : Rp 4.736.000
Biaya Administrasi : Rp 600.000
Biaya Asuransi : Rp. 4.096.000
Biaya Notaris :Rp 0 +
Total Rp 67.932.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pada saat kontrak disepakati antara pihak lessor dan lessee, perusahaan sewa
(lessor) memberikan daftar pembayaran sewa kepada PT. Rahayu Putra Persada.
Daftar pembayaran tersebut diberikan oleh lessee, untuk memberikan informasi
kepada lessee jadwal pembayaran sewa guna usaha. Daftar pembayaran sewa
guna usaha sebagai berikut:
Tabel V.1
Daftar Jadwal Pembayaran
(Dalam Rupiah)
No Tanggal
Pembayaran
Pembayaran
Sewa Guna
Usaha
Imbalan Jasa
Sewa Guna
Usaha
Angsuran
Pokok
Pembiayaan
Sisa Pokok
Pembiayaan
1 22-11-2012 4,736,000 0 4,736,000 131,764,000
2 22-12-2012 4,736,000 1,757,220 2,978,780 128,785,220
3 22-01-2013 4,736,000 1,717,494 3,018,506 125,766,714
4 22-02-2013 4,736,000 1,677,239 3,058,761 122,707,953
5 22-03-2013 4,736,000 1,636,447 3,099,553 119,608,400
6 22-04-2013 4,736,000 1,595,111 3,140,889 116,467,511
7 22-05-2013 4,736,000 1,553,224 3,132,776 113,284,735
8 22-06-2013 4,736,000 1,510,778 3,225,222 110,059,513
9 22-07-2013 4,736,000 1,467,766 3,268,234 106,791,279
10 22-08-2013 4,736,000 1,424,181 3,321,819 103,479,400
11 22-09-2013 4,736,000 1,280,014 3,355,986 100,123,474
12 22-10-2013 4,736,000 1,335,258 3,400,742 96,722,732
13 22-11-2013 4,736,000 1,289,905 3,446,095 93,276,637
14 22-12-2013 4,736,000 1,243,948 3,492,052 89,784,585
15 22-01-2014 4,736,000 1,197,377 3,538,623 86,245,962
16 22-02-2014 4,736,000 1,150,186 3,585,814 82,660,148
17 22-03-2014 4,376,000 1,102,465 3,633,635 79,026,513
18 22-04-2014 4,736,000 1,053,907 3,682,093 75,344,420
19 22-05-2014 4,736,000 1,004,802 3,731,198 71,613,222
20 22-06-2014 4,736,000 955,042 3,780,958 67,832,264
21 22-07-2014 4,736,000 904,619 3,831,381 64,000,883
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel V.1
Daftar Jadwal Pembayaran
(Dalam Rupiah)
(Lanjutan)
22 22-08-2014 4,736,000 853,523 3,882,477 60,118,406
23 22-09-2014 4,736,000 801,746 3,934,254 56,184,152
24 22-10-2014 4,736,000 749,278 3,934,254 52,197,430
25 22-11-2014 4,736,000 696,111 4,039,889 48,157,541
26 22-12-2014 4,736,000 642,234 4,093,766 44,063,775
27 22-01-2015 4,736,000 587,640 4,148,360 39,915,415
28 22-02-2015 4,736,000 532,317 4,203,683 35,711,732
29 22-03-2015 4,736,000 476,256 4,259,744 31,451,988
30 22-04-2015 4,736,000 419,447 4,316,553 27,135,435
31 22-05-2015 4,736,000 361,881 4,374,119. 22,761,316
32 22-06-2015 4,736,000 303,547 4,432,453 18,326,863
33 22-07-2015 4,736,000 244,436 4,491,564 13,837,299
34 22-08-2015 4,736,000 184,536 4,551,464 9,285,835
35 22-09-2015 4,736,000 123,837 4,612,163 4,673,672
36 22-10-2015 4,736,000 62,328 4,673,672 -
Sumber : PT. Rahayu Putra Persada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1. Pengakuan
`Pada masa sewa, PT. Rahayu Putra Persada (lessee) mengakui
asset dan liabilitas di awal masa sewa. Pada saat mengakui transaksi
sewa guna usaha, maka dalam pencatatan lessee mengakui kontrak awal
sewa guna usaha, opsi pembelian dan biaya- biaya pada saat di
mulainya kontrak sewa guna usaha. Seperti biaya asuransi, biaya
administrasi. Jurnal yang dicatat oleh perusahaan, dalam pencatatan
akuntansi sewa guna usaha adalah sebagai berikut:
Tabel V.2
Pencatatan Transaksi Sewa Guna Usaha Perusahaan
PT. Rahayu Putra Persada
Jurnal Umum
Tanggal Keterangan Ref Jumlah
Debit Kredit
2012
Jan 21 Kendaraan Rp. 195.000.000
Utang- Sewa Guna
Usaha
Rp. 195.000.000
(Saat pengakuan
utang sewa guna
usaha pada awal
perjanjian)
21 Utang-Sewa Guna
Usaha
Rp. 4.736.000
Biaya Administrasi Rp. 600.000
Biaya Asuransi Rp. 4.096.000
Kas Rp. 9.432.000
(Membayar biaya-
biaya saat perjanjian
sewa guna usaha,
termasuk angsuran
pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel V.2
Pencatatan Transaksi Sewa Guna Usaha Perusahaan
PT. Rahayu Putra Persada
Jurnal Umum
(Lanjutan)
Tanggal Keterangan Ref Jumlah
Debit Kredit
21 Utang- Sewa Guna
Usaha
Rp. 58.500.000
Kas Rp. 58.500.000
(Opsi pembelian pada
awal masa sewa guna
usaha)
Des 22 Utang- Sewa Guna
Usaha
Rp. 2.978.780
Imbalan Jasa Sewa
Guna Usaha
Rp. 1.757.220
Kas Rp. 4.736.000
(Membayar angsuran
sewa guna usaha
selama masa sewa)
22 Beban Depresiasi
Asset- Sewa Guna
Usaha
Rp. 34.125.000
Akumulasi
Depresiasi Asset-
Sewa Guna Usaha)
Rp. 34.125.000
(Mendepresiasi
kendaraan sewa guna
usaha)
Sumber: PT. Rahayu Putra Persada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Pengukuran
Setelah mengakui asset dan liabilitas, selanjutnya lessee membayar
sewa minimum secara periodik kepada lessor. Jumlah pembayaran
tersebut ditentukan oleh lessor setelah memperhitungkan imbal jasa
bagi lessor. Pada saat membayar sewa perusahaan mencatat dan
memisahkan bagian beban bunga dan pelunasan pokok pembayaran
sewa pada setiap periode selama masa sewa.
Perusahaan memperkirakan umur kegunaan kendaraan tersebut
selama 4 tahun, dimana perusahaan dalam menentukan umur ekonomis
dari kendaraan tersebut dengan menggunakan metode garis lurus.
Perusahaan menggunakan metode garis lurus sebagai perhitungan tarif
depresiasi karena perusahaan menganggap bahwa dengan menggunakan
metode garis lurus, bahwa kemampuan asset sama dalam suatu periode.
Perusahaan menghitung depresiasi kendaraan sewa tersebut, dengan
rumus sebagai berikut:
Menghitung depresiasi dengan presentase:
Rumus:
Tarif Depresiasi =
Tarif Depresiasi =
= 25%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel V.3
Tabel Depresiasi – Metode Garis Lurus
No Harga Perolehan
Didepresiasi
Tarif Beban
Depresiasi
Akumulasi
Depresiasi
Nilai Buku
Mesin
0 - - - - Rp. 195.000.000
1 Rp. 136.500.000 25% Rp. 34.125.000 Rp. 34.125.000 Rp. 160.875.000
2 Rp. 136.500.000 25% Rp. 34.125.000 Rp. 68.250.000 Rp. 126.750.000
3 Rp. 136.500.000 25% Rp. 34.125.000 Rp.102.375.000 Rp. 92.625.000
4 Rp. 136.500.000 25% Rp. 34.125.000 Rp. 136.500.000 Rp. 58.500.000
Perhitungan harga perolehan depresiasi:
Harga perolehan depresiasi = Harga perolehan – nilai sisa
= Rp.195.000.000 – Rp. 58.500.000
=Rp. 136.500.000
Jadi per tahun perusahaan menyusutkan asset sewa tersebut sebesar
Rp. 34.125.000, dimana Rp. 34.125.000 dari Rp.136.500.000 : 4 periode.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3. Pengungkapan
Transaksi sewa guna usaha yang dicatat dalam neraca sebagai
utang. Asset sewaan digunakan untuk kegiatan operasi dan disajikan
sebagai bagian dari asset tetap, yaitu disajikan sebesar nilai perolehan
setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada bagian asset tidak lancar.
Nilai Perolehan Rp. 195.000.000
Nilai depresiasi *Rp. 34.125.000 –
Asset tetap Rp. 136.500.000
*Keterangan:
Nilai Depresiasi diperoleh dari 25% x 195.000.000
Jadi asset yang dilaporkan oleh perusahaan dalam neraca sebesar
Rp. 136.500.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berikut ini adalah Laporan Neraca PT. Rahayu Putra Persada pada akhir tahun:
PT. Rahayu Putra Persada
Neraca
Periode 31 Desember 2012
AKTIVA PASIVA
AKTIVA LANCAR
Kas xxx
Bank xxx
xxx
Piutang Dagang xxx
Piutang Karyawan xxx
Piutang Lain-lain xxx
xxx+
Total Aktiva Lancar xxx
AKTIVA TETAP
Kendaraan xxx
Akumulasi Depresiasi Kendaraan xxx
xxx
Peralatan Kantor xxx
Akumlasi Depresiasi Peralatan Kantor xxx
xxx+
Total Aktiva Tetap xxx
TOTAL AKTIVA xxx
UTANG LANCAR:
Utang- Bunga xxx
UTANG JANGKA PANJANG
Utang Bank xxx
Utang -Sewa Guna Usaha xxx
Utang Pajak xxx
Utang Lain- lain xxx
xxx
Total Utang Jangka Panjang xxx
MODAL
Modal Pemilik xxx
Rugi/ Laba xxx
RL Tahun Berjalan xxx
Total Modal xxx
TOTAL PASIVA xxx
Sumber: Rahayu Putra Persada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Berikut ini adalah Laporan Laba/ Rugi PT. Rahayu Putra Persada:
PT. Rahayu Putra Persada
Laporan Laba/ Rugi
Periode 31 Desember 2012
PENDAPATAN
Pendapatan Jasa Angkutan Barang xxx
BIAYA
Biaya Operasional xxx
Laba Operasional xxx
PENDAPATAN/ BIAYA LAIN- LAIN
Pendapatan xxx
Biaya Lain- lain xxx
Total Pendapatan Lain- lain xxx
LABA BERSIH xxx
Sumber: Rahayu Putra Persada
Berdasarkan data akuntansi sewa guna usaha perusahaan, maka dapat
disimpulkan bahwa jenis akuntansi sewa guna usaha yang digunakan oleh
PT. Rahayu Putra Persada adalah sewa finance lease.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
B. Hasil Perbandingan Akuntansi Sewa Guna Usaha Perusahaan dengan
PSAK No. 30
Tabel V.4
Perbandingan Pengakuan Akuntansi Sewa Guna Usaha Perusahaan
dengan PSAK No. 30
No Keterangan Sama Berbeda
1
Jurnal yang dibuat:
a. Saat awal sewa/ kontrak sewa guna usaha b. Saat opsi pembelian c. Saat membayar biaya - biaya saat kontrak awal
sewa d.Saat membayar sewa e. Saat mendepresiasi asset sewa
Berdasarkan dari hasil perbandingan pengakuan akuntansi sewa guna
usaha perusahaan dengan akuntansi sewa guna usaha menurut PSAK No. 30
dapat disimpulkan bahwa:
1. Perusahaan belum mencatat sesuai PSAK No. 30, dikarenakan dalam mencatat
jurnal seperti pada saat awal sewa, perusahaan mencatat kendaraan(Debit) dan
utang sewa guna usaha (Kredit), pada PSAK No. 30 dicatat sebagai peralatan
sewa (Debit) dan utang sewa (Kredit)
2. Perusahaan tidak mencatat jurnal menutup transaksi sewa guna usaha disaat
kontrak sewa guna usaha berakhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan diatas, maka ditemukan hal- hal
sebagai berikut:
1. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan
beban keuangan dan pengurangan liabilitas dalam pencatatannya. Namun
dalam pencatatan yang dilakukan oleh lessee berbeda dengan PSAK No 30,
dimana dalam pembayaran sewa minimum, pada saat pengakuan mencatat
beban keuangan adalah sebagai imbalan jasa sewa guna usaha, sedangkan
dalam PSAK No. 30 beban bunga adalah beban bunga. Begitu juga dengan
utang, perusahaan mencatat utang sebagai utang sewa guna usaha,
sedangkan dalam PSAK No. 30 dicatat sebagai utang sewa.
Tabel V. 5
Perbandingan Pengukuran Akuntansi Sewa Guna Usaha Perusahaan
dengan PSAK No. 30
No Keterangan Sama Berbeda
1
Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian
yang
merupakan beban keuangan dan pengurangan
liabilitas.
2 Mendepresiasi asset sewa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel V.6
Perbandingan Pengungkapan Akuntansi Sewa Guna Usaha Perusahaan
dengan PSAK No. 30
No Keterangan Sama Berbeda
1 Penyajian aktiva dan kewajiban
dalam neraca dan pendapatan dan
beban dalam laba/ rugi
Berdasarkan analisis dan pembahasan terhadap pengungkapan laporan keuangan
yang dibuat perusahaan, maka ditemukan hal- hal sebagai berikut:
1.. Penyajian aktiva dan kewajiban dalam laporan keuangan(neraca) pada PT.
Rahayu Putra Persada berbeda dengan Standar Akuntansi yang berlaku, dimana
aktiva sewa guna usaha dan bukan sewa guna usaha dilaporkan secara
bersamaan, tanpa dipisahkan ke dalam jenis laporan keuangan antara laporan
sewa guna usaha atau bukan sewa guna usaha. Demikian juga dengan
kewajiban yang dicatat oleh perusahaan, dimana perusahaan belum
memisahkan kewajiban tersebut dalam kewajiban sewa guna usaha atau bukan
sewa guna usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data di bab sebelumnya, maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa perusahaan :
1. Perusahaan menggunakan jenis sewa guna usaha finance lease,
dikarenakan pada saat pengakuan sewa, lessee mengakui sebagai asset
dan liabilitas, serta terdapat opsi pembelian sewa.
2. Perusahaan belum sesuai dalam menerapkan akuntansi sewa guna usaha
berdasarkan PSAK No. 30, diantaranya :
1. Pengakuan
Pengakuan dalam pencatatan transaksi sewa guna usaha pada
perusahaan belum sesuai dengan PSAK No. 30, dimana perusahaan
tidak membuat jurnal pada akhir masa sewa guna usaha.
2. Pengukuran
Perusahaan menghitung penyusutkan asset sewa guna usaha
berdasarkan dengan PSAK No. 30, namun perusahaan lebih baik
mempertimbangkan lagi dalam pemilihan metode depresiasi. Seperti
menggunakan metode saldo menurun, dikarenakan umur ekonomis
asset semakin berkurang dan menurunnya kondisi asset untuk
digunakan dalam kegiatan operasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. Pengungkapan
Dalam pengungkapan, bahwa perusahaan dalam akuntansi sewa
guna usaha belum sesuai dengan PSAK No. 30. Dikarenakan bahwa
perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan tidak memisahkan
antara asset sewa guna usaha dengan asset milik perusahaan dan tidak
memisahkan antara kewajiban sewa guna usaha dengan kewajiban
bukan sewa guna usaha.
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti tidak diperbolehkan oleh perusahaan untuk mengobservasi secara
mendalam, tentang semua data yang berkaitan dengan transaksi sewa guna
usaha.
C. Saran- Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diuraikan di atas, maka dapat
disimpulkan beberapa saran kepada perusahaan, diantaranya adalah:
1. Perusahaan tersebut belum menerapkan akuntansi sewa guna usaha secara
benar. Oleh sebab itu sebaiknya perusahaan menerapkan PSAK No. 30,
sebagai pedoman untuk penerapan akuntansi sewa guna usaha. Jika
perusahaan menerapkan laporan keuangan tersebut, maka bisa di
komparasi dengan perusahaan lain.
2. Sebaiknya perusahaan memisahkan asset milik perusahaan dengan asset
sewa guna usaha pada laporan keuangan dan memisahkan kewajiban
perusahaan dengan kewajiban sewa guna usaha, dan berdasarkan jatuh
temponya yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
DAFTAR PUSTAKA
Darmawi, Herman. 2006. Pasar Finansial dan Lembaga- Lembaga Finansial. PT.
Bumi Aksara, Jakarta.
IAI. 2014. Standar Akuntansi Keuangan Per Efektif 1 Januari 2015. IAI, Jakarta.
Jogiyanto. 2010. Metodelogi Penelitian Bisnis. Edisi Ke-1. BPFE, Yogyakarta.
Juan, Ng Eng. dan Tri Wahyuni, Ersa. 2012. Panduan Praktis Standar Akuntansi
Keuangan. Edisi 2. Salemba Empat, Jakarta.
Kasmir. 2005. Bank dan lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Kieso, Donald., dkk. 2007. Akuntansi Intermediate. Edisi Ke-12. Erlangga,
Jakarta.
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Surat Keputusan No.
1169/KMK/.01/1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (leasing).
Martani, Dwi. 2015. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Salemba
Empat, Jakarta.
Ria, Kombaitan. 2013. “Penerapan PSAK No 30 Tentang Perlakuan Akuntansi
Sewa Aktiva Tetap”. Jurnal EMBA. Vol.1, No.3: Hal 11-21.
Stice, Skousen. 2005. Intermediate Accounting/Akuntansi Intermediate. Edisi Ke-
15. Salemba Empat, Jakarta.
Surya. Raja Adri Satriawan. 2012. Akuntansi Keuangan Versi IFRS. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Suslio. 2001. “Analisis Penerapan Akuntansi Sewa Guna Usaha Pembiayaan dan
Penyajian dalam Laporan Keuangan”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Widayat. 2006. “Leasing Sebagai Alternatif Sumber Pembiayaan”. Jurnal
Akuntansi. Vol.6.(Mei) No 6: 157- 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN I
SURAT PERJANJIAN SEWA GUNA
USAHA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN II
SURAT PELAKSANAAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI