ULASAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-UAT-SIM...untuk...

15
ULASAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN INSOURCING DAN OUTSOURCING TUGAS MAKALAH Tugas dibuat sebagai pengganti Ujian Akhir Triwulan pada Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen oleh Dosen Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc TRI WAHYUDI K25161039 KELAS E60 SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017

Transcript of ULASAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-UAT-SIM...untuk...

  • ULASAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

    MENGGUNAKAN INSOURCING DAN OUTSOURCING

    TUGAS MAKALAH

    Tugas dibuat sebagai pengganti Ujian Akhir Triwulan

    pada Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

    oleh Dosen Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

    TRI WAHYUDI

    K25161039

    KELAS E60

    SEKOLAH BISNIS

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2017

  • i

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas segala

    limpahan rahmatnya makalah ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih penulis

    dalam studi kasus ini adalah mengenai sistem informasi dengan judul Ulasan

    Pengembangan Sistem Informasi Menggunakan Outsourcing dan Insourcing

    Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, keluarga saya yang selalu

    mendukung dalam semua kegiatan saya, dan teman-teman kelas E60 yang banyak

    memberikan bantuan selama kuliah.

    Bogor, 15 Februari 2017

    Tri Wahyudi

  • ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR i

    DAFTAR ISI ii

    DAFTAR GAMBAR iii

    1 PENDAHULUAN 1

    Latar Belakang 1

    Rumusan Masalah 1

    Tujuan Penulisan 2

    Manfaat Penulisan 2

    2 PEMBAHASAN 5

    2.1. Definisi Sistem Informasi 2

    2.2. Definisi Insourcing 4

    2.3. Definisi Outsourcing 5

    2.4. Kelebihan dan Kekurangan dari Insourcing dan Outsourcing 6

    2.4.1. Kelebihan Insourcing 6

    2.4.2. Kekurangan Insourcing 7

    2.4.3. Kelebihan Outsourcing 7

    2.4.4. Kekurangan Outsourcing 9

    3 SIMPULAN DAN SARAN 9

    Simpulan 9

    Saran 10

    DAFTAR PUSTAKA 10

  • iii

    DAFTAR GAMBAR

    1. Komponen dari Sistem Informasi 3

  • 1

    1 PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Pertumbuhan perusahaan pada saat ini sangat tergantung terhadap kemajuan

    teknologi, terutama teknologi sistem informasi. Kemenangan perusahaan dalam

    persaingan bisnis melawan competitor harus didukung kuatnya sistem informasi

    perusahaan tersebut. Pembuatan produk yang berdaya saing tidak terlepas dari

    kemajuan teknologi yang dimiliki perusahaan. Setiap perubahan dan perkembangan

    teknologi harus segera diikuti oleh perusahaan agar tetap kompetitif di pasar.

    Kemajuan teknologi terutama sistem informasi akan memudahkan perusahaan

    untuk mengelola semua sumber daya, jaringan produksi dan pemasaran, sampai

    dengan sistem pencatatan di accounting. Kuatnya sistem informasi yang dimiliki

    perusahaan, akan membuat semua hal dalam siklus produksi perusahaan dapat

    dimonitor dengan real time. Setiap permasalahan yang muncul dalam salah satu lini

    produksi dapat segera diketahui dan diantisipasi sebelum jadi hambatan yang lebih

    besar, melalui early warning system dalam sistem informasi.

    Kebutuhan perusahaan akan sistem informasi yang selalu mengikuti

    perkembangan jaman, seringkali tidak diimbangi dengan kemampuan perusahaan.

    Ketidakmampuan perusahaan untuk mengikuti perkembangan biasanya dibatasi oleh

    ketersediaan sumber daya manusia, infrastruktur dan terutama biaya yang harus

    disediakan. Oleh karena itu, manajemen harus menghitung sumberdaya yang

    dibutuhkan dibandingkan keuntungan yang akan didapatkan jika memperbaharui

    sistem informasinya.

    Pilihan yang dihadapi manajemen perusahaan untuk mengembangkan sistem

    informasi tergantung dari situasi dan kondisi keuangan perusahaan atau juga

    ketersediaan sumberdaya manusia di perusahaan. Cara yang bisa ditempuh

    perusahaan untuk mengembangkan sistem informasi bisa dengan cara insourcing

    (dikembangkan oleh internal perusahaan) atau dengan cara outsourcing

    (dikembangkan oleh pihak di luar perusahaan). Masing masing cara tersebut di atas,

    memiliki keunggulan dan kelemahan masing masing.

    Mengingat kemajuan atau keberhasilan perusahaan dalam pasar yang

    kompetitif dipengaruhi oleh kemajuan sistem informasi, maka diperlukan analisa

    yang mendalam terkait pilihan pengembangan harus dilakukan oleh pihak manajemen

    sebelum memutuskan cara mengembangkan sistem informasinya. Kesalahan

    pemilihan cara pengembangan akan menimbulkan beban cukup berat untuk

    perusahaan berdasarkan perbandingan biaya yang dikeluarkan terhadap keuntungan

    atas pengembangan sistem informasi yang didapatkan.

    Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, makalah ini mengulas mengenai

    pengembangan sistem informasi perusahaan terutama permasalahan :

    1. Apakah definisi insourcing dan outsourcing?

  • 2

    2. Apakah keunggulan dan kekurangan pengembangan sistem informasi melalui insourcing dan outsourcing?

    Tujuan Penulisan

    Tujuan dari makalah ini agar mahasiswa mampu menjelaskan definisi

    insourcing dan outsourcing serta keunggulan dan kekurangannya dalam

    pengembangan sistem informasi.

    Manfaat Penulisan

    Manfaat dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan mahasiswa dan

    pembaca akan definisi dari insourcing dan outsourcing serta memahami keunggulan

    dan kekurangan pengembangan sistem informasi baik memalui insourcing ataupun

    outsourcing.

    2 PEMBAHASAN

    2.1. Definisi Sistem Informasi

    Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat

    lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan,

    mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi (O’Brien, 2007). Dalam

    arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada

    interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini,

    istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan

    organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana

    orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. (Kroenke.

    2008).

    Menurut O’Brien (2003) ada yang membuat perbedaan yang jelas antara

    sistem informasi, dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang

    berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti

    memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan

    teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem

    informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.

    Alter (2006) berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari

    sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin

    melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk

    tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja

    yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan,

    mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi_dan_komunikasi

  • 3

    Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di

    satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu

    bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk

    dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal

    yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Sistem

    informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem

    informasi dan organisasi informatika (Beynon-Davies P, 2009).

    Sedangkan menurut Laudon (2007), sistem informasi adalah suatu sistem di

    dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

    mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

    dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

    O’Brien dan Marakas (2011) menyatakan sistem informasi adalah suatu

    sistem yang menerima sumber daya data sebagai input dan proses mereka menjadi

    produk informasi sebagai output.

    Model sistem informasi ini menyoroti hubungan antara komponen-komponen

    dan kegiatan sistem informasi. Hal ini juga menyediakan kerangka kerja yang

    menekankan empat konsep utama yang dapat diterapkan untuk semua jenis sistem

    informasi:

    • Orang, hardware, software, data, dan jaringan adalah lima sumber dasar Sistem

    Informasi.

    • Sumber daya manusia termasuk pengguna akhir dan IS spesialis, sumber daya

    perangkat keras terdiri mesin dan media, sumber daya perangkat lunak mencakup

    program dan prosedur, sumber data yang meliputi data dan basis pengetahuan, dan

    sumber daya jaringan meliputi media komunikasi dan jaringan.

    • Sumber data yang diubah oleh kegiatan pengolahan informasi ke berbagai produk

    informasi bagi pengguna akhir.

    • Pengolahan informasi terdiri dari kegiatan sistem input, pengolahan, output,storage,

    dan kontrol.

    Gambar 1. Komponen dari Sistem Informasi.

    https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_data&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Pengambilan_keputusanhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_informasi_(disiplin)&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_informasi_(disiplin)&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Organisasi_informatika&action=edit&redlink=1

  • 4

    Model sistem informasi yang digambarkan di atas mengungkapkan kerangka

    konseptual dasar untuk komponen utama dan kegiatan sistem informasi. Sebuah

    sistem informasi tergantung pada sumber daya manusia (pengguna akhir dan IS

    spesialis), hardware (mesin dan media), software (program dan prosedur), data (data

    dan basis pengetahuan), dan jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan)

    untuk melakukan aktivitas input, proses, output, storage, dan kontrol yang

    mentransformasikan data sumber daya ke dalam produk informasi.

    2.2. Definisi Insourcing

    Insourcing (en.wikipedia.org) adalah dimulainya melakukan fungsi bisnis

    yang bisa dikontrakkan secara internal. Baik dengan bantuan dari penyedia pihak

    ketiga yang melakukan tugas di tempat, atau dengan melakukan tugas secara

    independen. Kita sering memperusahaanngnya sebagai kebalikan dari outsourcing.

    Insourcing adalah keputusan bisnis yang sering dibuat untuk mempertahankan

    kontrol produksi yang critical atau kompetensi. Insourcing secara luas digunakan

    dalam produksi untuk mengurangi biaya pajak, tenaga kerja dan transportasi.

    Insourcing juga didefinisikan sebagai membawa agen outsourcing pihak

    ketiga untuk bekerja di dalam fasilitas perusahaan. Sebagai contoh, penyedia

    outsourcing Information Technology (IT) dapat disewa untuk layanan departemen IT

    perusahaan saat bekerja di dalam fasilitas perusahaan. Selain mengkontrak seluruh

    tim pekerja dari penyedia outsourcing, para ahli di luar kadang-kadang dipekerjakan

    sebagai konsultan (untuk meningkatkan proses tertentu) dan selanjutnya staf internal

    akan menerapkan rekomendasi mereka. Hal ini juga dapat merujuk ke membawa

    warga negara asing untuk melakukan pekerjaan dengan upah yang lebih rendah.

    Insourcing juga termasuk perusahaan menugaskan sebuah proyek, baik itu layanan, R

    & D atau manufaktur, untuk anak perusahaan atau perusahaan lain yang berada dalam

    negara yang sama dari lokasi perusahaan.

    Insourcing adalah sebuah konsep baru yang telah dianjurkan sebagai alternatif

    untuk outsourcing. Pendukung percaya bahwa hal itu akan menyebabkan kontrol

    manajemen yang lebih baik dan penciptaan lapangan kerja di tingkat lokal.

    Insourcing juga dipperusahaanng sebagai solusi untuk masalah kontrol dan biaya

    tersembunyi dengan outsourcing.

    Insourcing tampaknya lebih umum dengan perusahaan manufaktur yang

    mempekerjakan tenaga kerja dan jasa dari sebuah organisasi eksternal untuk

    memotong biaya dan mengurangi beban pajak mereka. Insourcing juga bisa berarti

    sebuah organisasi membangun pusat bisnis baru atau fasilitas yang akan

    mengkhususkan diri dalam layanan atau produk tertentu.

    Insourcing juga tampaknya menjadi populer di kalangan perusahaan-

    perusahaan yang sudah merasa tidak puas atau bahkan tidak berhasil dengan

    outsourcing. Hal ini juga digunakan ketika pekerja sementara mengisi posisi dalam

    sebuah organisasi untuk jangka waktu pendek.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa insourcing adalah model pengembangan sistem

    informasi yang hanya melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi atau suatu

  • 5

    perusahaan. Dalam model ini, perusahaan mempertahankan dan mengelola semua

    peralatan IT secara langsung dan in-house. Penerapan Insourcing , menurut

    Zilmahram (2009), dapat terjadi karena hal – hal sebagai berikut:

    1. Kompetensi karyawan yang tidak optimal dimanfaatkan di dalam perusahaan.

    2. Terjadinya perubahan yang mengakibatkan beberapa kompetensi tertentutidak

    dibutuhkan lagi di dalam perusahaan.

    3. Sebagai persiapan karyawan untuk menempuh karir baru diluar perusahaan.

    2.3. Definisi Outsourcing

    Outsourcing adalah sebuah konsep yang terkenal dan telah diterima dan

    dilaksanakan oleh organisasi di seluruh dunia. Sering dianggap sebagai taktik hemat

    biaya, outsourcing memungkinkan bisnis untuk fokus pada kompetensi inti sementara

    offloading fungsi non-inti untuk outsourcing penyedia di negara-negara murah seperti

    India. Outsourcing telah menemukan mayoritas pendukung meskipun sudah ada

    suara-suara kritis terhadap hal itu juga. Argumen mereka adalah bahwa outsourcing

    akan menyebabkan hilangnya pekerjaan lokal dan dapat mempengaruhi

    perekonomian negara-negara yang melakukan outsourcing. Tapi hal ini belum

    menghilangkan daya tarik dari outsourcing, yang perusahaan terus mempekerjakan

    sebagai taktik bisnis strategis.

    Secara umum outsourcing dapat diartikan sebagai pemindahan atau

    pemindahtugasan beberapa proses bisnis sebuah perusahaan kepada pihak ketiga

    sebagai penyedia jasa yang sesuai dengan proses bisnis yang akan ditangani. Dalam

    hal ini penyedia jasa akan melakukan proses administrasi dan manajemen

    berdasarkan perjanjian atau kesepakatan yang telah telah disepakati dengan pihak

    perusahaan penyewa. Biasanya proses bisnis yang diserahkan kepada penyedia jasa

    outsourcing bukanlah proses bisnis utama dari perusahaan akan tetapi hanya

    pekerjaan yang sifatnya menunjang proses bisnis utama. Hal ini dimaksudkan akan

    mengurangi beban kerja perusahaan sehingga perusahaan dapat berkosentrasi penuh

    pada bisnis utamanya agar lebih kompetitif.

    Perkembangan outsourcing ini terus berkembang seiring dengan

    perkembangan lingkungan bisnis. Perusahaan dalam penerapan teknologi informasi

    tentu mempunyai permasalahan berkaitan dengan SI/TI. Infrastruktur Teknologi

    informasi menjadi bagian yang cukup komplek dalam pengelolaannya karena

    meliputi berbagai macam komponen yang ada di dalamnya seperti , jaringan,

    hardware, software dan aplikasi. Penerapan Teknologi di Indonesia relatif baru

    sehingga belum banyak tenaga TI yang dimiliki oleh perusahaan dapat

    mengoperasikan teknologi informasi sehingga di perlukan tenaga outsourcing.

    Penggunaan tenaga outsourcing harus di analisis dan dilakukan dengan baik sehingga

    memberikan manfaat yang besar serta mampu meningkatkan dan berkontribusi

    terhadap perusahaan secara tepat dan efisien. Apabila pemilihan penyedia jasa

    outsourcing tepat akan berdampak positif pada kinerja perusahaan sedangkan bila

    tidak tepat akan berdampak negatif (Indrajit , 2003).

  • 6

    2.4. Kelebihan dan Kekurangan dari Insourcing dan Outsourcing

    2.4.1. Kelebihan Insourcing

    Orang yang paling mengerti tentang tujuan perusahaan adalah karyawan

    perusahaan sendiri, karena mereka adalah yang paling akrab dengan visi dan misi

    perusahaan. Mereka memahami produk dan memahami bagaimana cara terbaik untuk

    menyampaikannya. Mereka berbagi semangat yang sama seperti perusahaan dan akan

    menggunakan gairah tersebut untuk mempromosikan merek Perusahaan dan

    menyajikannya dalam cara yang terbaik. Dengan tim perusahaan sendiri, perusahaan

    memiliki kontrol penuh dari proses awal sampai finish.

    Kelebihan jika kita menggunakan insourcing untuk menurut Zilmahram

    (2009), ada beberapa hal sebagai berikut :

    1. Dapat memberikan kesempatan karyawan untuk menempuh karir baru 2. Mengatasi kejenuhan karyawan di dalam perusahaan 3. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk dikenal di pasar kerja 4. Menyalurkan pemanfaatan kompetensi secara optimal 5. Mencegah terjadinya konflik antara karyawan dan perusahaan berkaitan

    dengan ketidaksesuaian harapan dan kebutuhan di antara keduanya

    Pengembangan sistem informasi menggunakan cara insourcing memiliki

    kelebihan sebagai berikut :

    1. Membutuhkan biaya yang relatif murah untuk tenaga kerja, jika semua kebutuhan akan IT Specialist dan karyawan pendukung sudah tersedia di

    internal perusahaan. Biaya tenaga kerja outsource biasanya lebih mahal.

    2. Keamanan data perusahaan lebih terjamin karena yang melakukan pengembangan sistem informasi adalah karyawan internal.

    3. Dapat mengembangkan system informasi yang direncanakan dan terstruktur sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

    4. Kemudahan dalam melakukan penyesuaian, modifikasi dan pemeliharaan

    atas sistem informasi lebih cepat karena dikembangkan sendiri oleh karyawan

    internal perusahaan.

    5. Perusahaan memiliki kendali yang besar terhadap sistem informasinya sendiri dan semua keputusan tidak perlu campur tangan pihak luar.

    6. Menyalurkan pemanfaatan kompetensi sumberdaya manusia perusahaan

    secara optimal.

    7. Lebih mudah dalam mengintegrasikan sistem informasi yang dikembangkan

    oleh perusahaan dengan sistem yang sebelumnya sudah ada.

    8. Apabila implementasinya berhasil, maka dapat dijadikan sebagai keunggulan

    kompetitif perusahaan dibandingkan pesaing.

  • 7

    2.4.2. Kekurangan Insourcing

    Pengembangan sistem informasi menggunakan insourcing memiliki beberapa

    kekurangan antara lain :

    1. Modal atau investasi yang dibutuhkan tinggi karena biaya pembuatan suatu

    sistem informasi harganya sangat mahal. Baik untuk menggaji IT spesialist,

    hardware yang dibutuhkan, software termasuk lisence jika diperlukan.

    Semua itu membutuhkan dukungan dana yang tidak sedikit.

    2. Waktu yang dibutuhkan untukuk mengembangkan Sistem Informasi cukup

    lama karena harus melalui tahap perancangan awal sampai dengan

    pengembangana dan implementasinya.

    3. Kemungkinan adanya communication gap antara IT Specialist dan user,

    mengingat pemahaman masing masing terhadap system informasi berbeda.

    4. Perbedaan pemahaman akan menyebabkan users sulit mendeskripsikan

    kebutuhan users yang pada akhirnya akan menyulitkan IT Specialist dalam

    memahami dan menterjemahkannya dalam sistem informasi. Akibatnya

    seringkali sistem informasi yang dibuat tidak memenuhi kebutuhan users atau

    akan banyak perubahan permintaan users saat mereka memakai sistem yang

    sudah dideliver.

    5. Jika terjadi kesalahan atau kegagalan dalam menterjemahkan atau

    mendefinisikan kebutuhan data dan juga informasi, akibat kurangnya

    kemampuan atau keterampilan IT Specialist yang direkrut maka semua risiko

    akan ditanggung sendiri oleh perusahaan.

    6. Perkembangan system informasi yang sangat pesat akan mengakibatkan

    perusahaan belum tentu mampu mengikuti sehingga ada kemungkinan

    teknologi yang digunakan sudah tertinggal.

    2.4.3. Kelebihan Outsourcing

    Kelebihan menggunakan outsourcing dalam pengembangan system informasi

    adalah sebagai berikut :

    1. Mendapatkan akses ke ahli yang terampil Salah satu alasan utama mengapa bisnis mungkin ingin untuk melakukan

    outsourcing pekerjaan adalah ketika membutuhkan ahli yang terampil. Untuk

    memungkinkan Perusahaan fokus pada misi utama Perusahaan dalam

    memberikan produk berkualitas tinggi dan layanan kepada pelanggan Perusahaan

    meng-outsource-kan pekerjaan kepada orang-orang yang dapat melakukan lebih

    baik adalah hal yang masuk akal.

    2. Fokus pada kegiatan inti Beban kerja meningkat dengan fungsi non-inti tambahan dan kualitas kegiatan

    inti Perusahaan menyulitkan Perusahaan untuk tumbuh. Outsourcing dalam

  • 8

    kondisi seperti itu kepada pihak ketiga akan memainkan peran penting dengan

    memungkinkan sumber daya kunci untuk fokus pada tugas-tugas bisnis utama.

    3. Manajemen Risiko yang lebih baik Outsourcing akan memungkinkan Perusahaan untuk berbagi risiko yang terkait

    dengan mitra outsourcing yang ada dengan mengurangi beban Perusahaan.

    Misalnya dengan meng-outsource-kan pekerjaan ke mitra outsourcing yang

    kompeten, Perusahaan mengurangi risiko yang terlibat dalam mengerjakan tugas

    yang sama di dalam perusahaan oleh staf yang mungkin tidak kompeten dalam

    bidang itu.

    4. Meningkatkan efisiensi dalam Perusahaan Setelah Perusahaan mengalokasikan tugas kepada mitra outsourcing, mereka

    berbagi beban kerja karyawan Perusahaan. Hal ini memungkinkan Perusahaan

    untuk mengembangkan satuan tugas internal Perusahaan dan menggunakannya

    lebih efisien.

    5. Menjalankan bisnis Perusahaan 24x7 (24 jam dalam 7 hari) Outsourcing keluar negeri seperti India, yang pada zona waktu yang berbeda,

    memberikan Perusahaan keuntungan tambahan dari penggunaan penuh sehari 24

    jam. Mitra outsourcing dapat mengambil alih dan melanjutkan pekerjaan bahkan

    setelah karyawan Perusahaan pulang ke rumah. Mereka dapat menyelesaikan

    tugas-tugas penting dan mengirimkannya kembali untuk hari berikutnya.

    6. Staffing Fleksibility Outsourcing untuk pekerjaan independen tertentu, memungkinkan bisnis

    Perusahaan untuk mempertahankan fleksibilitas keuangan ketika ada

    ketidakpastian permintaan. Perusahaan dapat berproduksi naik atau turun dengan

    nyaman. Dengan biaya yang jauh lebih rendah, offshore outsourcing memberikan

    manfaat tambahan dari menjalankan bisnis Perusahaan di throttle penuh bahkan

    selama musim liburan.

    7. Meningkatkan layanan dan menyenangkan pelanggan Mitra outsourcing Perusahaan, dengan keahlian terampil mereka akan

    mengirimkan kualitas hasil lebih cepat, meningkatkan waktu pelayanan kepada

    pelanggan. Dengan pengiriman tepat waktu dan layanan berkualitas tinggi

    pelanggan Perusahaan akan senang. Outsourcing dapat membantu Perusahaan

    mendapatkan keuntungan dari peningkatan kepuasan pelanggan dan dengan

    demikian menciptakan aliran pelanggan setia.

    8. Memotong biaya dan penghematan besar Semua manfaat terdaftar di atas datang dengan manfaat tambahan dari biaya yang

    lebih rendah dan penghematan besar. Ketika Perusahaan meng-outsource-kan

    layanan seperti penagihan medis, call center dan teleradiology, dll untuk biaya

    rendah negara seperti India atau Filipina, Perusahaan mendapatkan akses ke

    layanan berkualitas yang ditawarkan dengan biaya yang jauh lebih rendah

    (Perusahaan dapat menyimpan hingga 60% biaya). Perawatan infrastruktur dapat

    menjadi beban tambahan untuk beberapa bisnis yang dapat dihapuskan dengan

    outsourcing.

  • 9

    9. Memberikan keunggulan kompetitif pada bisnis Perusahaan Manfaat utama outsourcing adalah membantu organisasi Perusahaan

    mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar. Melalui strategi outsourcing ke

    mitra outsourcing, Perusahaan tidak hanya menyediakan pelanggan Perusahaan

    dengan layanan best-of breed, tetapi juga meningkatkan produktivitas Perusahaan

    sambil mengelola sumber daya perusahaan dengan cerdas. Outsourcing dapat

    membantu Perusahaan melampaui pesaing yang belum menyadari manfaat dari

    outsourcing.

    2.4.3. Kekurangan Outsourcing

    Selain kelebihan yang cukup banyak disebutkan di atas, outsourcing juga

    memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:

    1. Salah satu kelemahan terbesar dari outsourcing adalah risiko kehilangan data sensitif dan hilangnya kerahasiaan. Oleh karena itu, penting sekali untuk memiliki

    mekanisme pemeriksaan yang ketat di tempat-tempat yang memungkinkan

    munculnya risiko kehilangan data, untuk menghindari kehilangan data.

    2. Kehilangan fungsi kontrol manajemen dari bisnis berarti bahwa Perusahaan mungkin tidak lagi mampu mengendalikan operasi dan hasil dari kegiatan yang

    Perusahaan outsource-kan.

    3. Masalah dengan kualitas dapat timbul jika penyedia outsourcing tidak memiliki proses yang tepat dan / atau berpengalaman dalam bekerja, atau belum memahami

    hubungan kerja dalam bentuk outsourcing.

    4. Karena penyedia outsourcing dapat bekerja dengan pelanggan lain, mereka mungkin tidak memberikan 100% waktu dan perhatian untuk satu perusahaan.

    Hal ini dapat mengakibatkan penundaan dan ketimpangan dalam output kerja.

    5. Tidak memahami budaya penyedia outsourcing dan lokasi di mana perusahaan outsourcing dapat menyebabkan komunikasi yang buruk dan produktivitas

    rendah.

    6. Jika fungsi penting juga diserahkan kepada outsourcing, hidup matinya sebuah perusahaan akan tergantung pada penyedia outsourcing. Risiko seperti

    kebangkrutan dan kerugian finansial tidak dapat dikendalikan.

    7. Biaya tersembunyi dan masalah hukum mungkin timbul jika syarat dan ketentuan outsourcing tidak jelas.

    3 SIMPULAN DAN SARAN

    Simpulan

    Insourcing terlihat masuk akal ketika kebutuhan bisnis hanya sementara atau

    di mana tidak ada investasi yang signifikan yang terlibat. Insourcing dapat

    memberikan gambaran bagaimana outsourcing dapat bekerja. Jika dilakukan dengan

  • 10

    baik, insourcing dapat membantu Perusahaan membangun sebuah tim yang terampil,

    meskipun mungkin memakan waktu lebih dari outsourcing.

    Outsourcing adalah pemenang yang jelas ketika bisnis perlu memotong biaya

    sementara masih membutuhkan tenaga ahli. Hal ini pernah dianggap mewah

    perusahaan hanya lebih besar mampu. Hari ini, perusahaan dari semua ukuran

    menggunakan outsourcing untuk melepaskan mengelola fungsi non-inti sementara

    menghemat banyak uang dalam proses.

    Meskipun ada banyak vendor outsourcing, adalah penting untuk menilai

    vendor potensial sebelum berjabat tangan pada kemitraan. Melakukan sedikit

    pekerjaan rumah sebelum memilih mitra outsourcing Perusahaan dapat menyebabkan

    keuntungan jangka panjang dan membantu Perusahaan membangun keunggulan

    kompetitif jangka panjang untuk bisnis Perusahaan.

    Saran

    Dalam memenangi persaingan bisnis, perusahaan harus memperhatikan cara

    pengembangan sistem informasinya. Ketersediaan sumberdaya manusia dan sumber

    dana harus menjadi perhatian khusus dalam pengembangannya. Pemilihan cara

    pengembangan melalui insourcing atau outsourcing harus diselaraskan dengan tujuan

    perusahaan tersebut. Semua hak dan kewajiban perusahaan maupun mitra

    outsourcing harus jelas dan tertuang dalam perjanjian kerjasama untuk menghindari

    perselisihan di kemudian hari.

    DAFTAR PUSTAKA

    Alter, S. (2006). The Work System Method: Connecting People, Processes, and IT

    for Business Results. Works System Press, CA

    Beynon-Davies P. (2009:34). Management Information Systems. Palgrave,

    Basingstoke

    Indrajit, R.E. 2003, Proses Bisnis Outsourcing, Grasindo, Jakarta.

    Kroenke, D M. (2008). Experiencing MIS. Prentice-Hall, Upper Saddle River, NJ

    Laudon, Kenneth C.; Laudon, Jane P. (2007:42)Sistem Informasi Manajemen.

    Palgrave, Basingstoke

    O'Brien, J.A. (2003). Introduction to information systems: essentials for the e-

    business enterprise. McGraw-Hill, Boston, MA

    O’Brien, J.A.(2007:45) Management Information Systems - 10th edition.Palgrave,

    Basingstoke

    O’Brien, James A. dan George M. Marakas. 2011. Management Information Systems

    10th

    Edition. USA : MacGraw-Hill/Irwin.

    Zilmahram, T. 2009. Outsourcing dan Insourcing dalam http://habahate.blogspot.com

    (diakses 15 February 2017)

    http://riza46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/02/02/ (diakses 15 February 2017)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi#cite_ref-5(diakses 15 February 2017).

    http://habahate.blogspot.com/http://riza46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/02/02/https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi#cite_ref-5

  • 11

    https://en.wikipedia.org/wiki/Insourcing (diakses 15 February 2017).

    https://www.outsource2india.com/why_india/articles/outsourcing-versus-

    insourcing.asp#Outsourcing (diakses 15 February 2017).

    https://www.outsource2india.com/why_outsource/articles/advantages-disadvantages-

    outsourcing.asp (diakses 15 February 2017).

    https://www.outsource2india.com/why_outsource/articles/benefit_outsourcing.asp

    (diakses 15 February 2017).

    https://en.wikipedia.org/wiki/Insourcinghttps://www.outsource2india.com/why_india/articles/outsourcing-versus-insourcing.asp#Outsourcinghttps://www.outsource2india.com/why_india/articles/outsourcing-versus-insourcing.asp#Outsourcinghttps://www.outsource2india.com/why_outsource/articles/advantages-disadvantages-outsourcing.asphttps://www.outsource2india.com/why_outsource/articles/advantages-disadvantages-outsourcing.asphttps://www.outsource2india.com/why_outsource/articles/benefit_outsourcing.asp