Amdal Pertambangan Pertambangan Pasir SIRTU

Post on 15-Aug-2015

289 views 13 download

Transcript of Amdal Pertambangan Pertambangan Pasir SIRTU

TUGAS 3 AMDAL

PERTAMBANGAN PASIR (SIRTU)

KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR PADA DAERAH

KWADUNGAN GUNUNG KABUPATEN TEMANGGUNG

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRINDYOGYAKARTA

2014

Nama Kelompok

• Laurensius Herlana Satria 111101016• Bayu Chrispascarella 111101027• Daryl Rengga Rusiana 111101037• Anas Cahya A.A 111101039• Marchel Monoarfa 111101046• Ryan Sultoni Fauzan 111101060• Agung Aji Prabowo 111101075• Iqka Nurjiani 111101078• Prakas Dimas Hilmawan 111101082

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pasir dan kerikil merupakan salah satu bahan/material utama dalam kegiatan konstruksi jalan, bangunan bertingkat tinggi ataupun perumahan sederhana. Masalah lingkungan seperti pencemaran, kerusakan dan bencana dari dahulu sampai sekarang masih terus berlangsung dan semakin luas. Kondisi tersebut tidak hanya menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan tetapi juga memberikan dampak yang sangat serius bagi kesehatan dan jiwa manusia.

LANJUTAN (1)

Pertambahan penduduk telah meningkatkan kebutuhan terhadap sandang, pangan, papan, air bersih dan energi. Hal tersebut mengakibatkan eksploitasi terhadap sumber daya alam semakin tinggi serta cenderung mengabaikan aspek-aspek lingkungan hidup.

LANJUTAN (2)

Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan akan berdampak pada penurunan kelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan (Kartodihardjo, dkk.,2005 dalam Dyahwanti, 2007). Jumlah penduduk yang terus meningkat dalam kondisi ekonomi yang lesu mengakibatkan merebaknya petani lapar yang mengubah lahan pertanian menjadi pertambangan bahan galian C (pasir) tanpa memperhatikan konservasi lahan. Hal ini misalnya terjadi di salah satu desa di Kabupaten Temanggung

• Pada saat ini peraturan yang digunakan sebagai acuan untuk kegiatan penambangan galian C khususnya pasir dan kerikil adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 43/MENLH/10/1996 tentang Kriteria Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Jenis Lepas Di Daratan dan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 555.K/26/M.PE/1995.

PEMBAHASAN

CONTOH STUDI KASUS AMDAL PERTAMBANGAN

PASIR SIRTU

• Lokasi berada di desa Kwadungan Gunung, Kabupaten Temanggung yang terletak di daerah sabuk hijau Gunung Sumbing yang juga merupakan kawasan lindung dan daerah resapan air.

LUAS AREA PERTAMBANGANTabel 1. Data pemilik tanah penambangan pasir

(Kecamatan Kledung, 2006 dalam Dyahwanti, 2007)No Nama Luas wilayah (ha) Lokasi

Muh Idris, S.PdTukimanMusjaparMuh TaromSusiloParyadiAgus GunaryoSantosoRamidiSiswo SaputroMubariRameladiSlamet

4,012,04,01,53,05,03,05,53,0

15,02,51,53,0

Kwadungan GunungKwadungan GunungKwadungan GunungKwadungan GunungKwadungan GunungKwadungan GunungKwadungan GunungKwadungan GunungKwadungan GunungKwadungan GunungKwadungan GunungKwadungan GunungKwadungan Gunung

Jumlah 63,0

IJIN PENAMBANGAN PEMERINTAH DAERAH

• Kegiatan penambangan pasir yang dilakukan di Desa Kwadungan Gunung tersebut tidak berijin.

• Pihak penambang pasir sebenarnya sudah minta ijin ke

Pemerintah Propinsi tetapi karena tidak mendapatkan rekomendasi dari Pemerintah Kabupaten Temanggung maka tidak diberikan ijin oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah.

• Pemerintah Kabupaten Temanggung tidak memberikan rekomendasi karena usaha penambangan tersebut dianggap tidak memenuhi kelayakan dan keamanan lingkungan (Suara Merdeka, 2006 dalam Dyahwanti, 2007)

LARANGAN PEMERINTAH

( Surat Bupati Temanggung Nomor 545/01461 tanggal 23 September 2005 tentang Penghentian Kegiatan Penambangan Pasir dan Batu).

( Surat Bupati Temanggung Nomor 545/01552 tanggal 30 September 2005 tentang Penolakan Rekomendasi SIPD Eksploitasi Pasir dan Batu)

MEKANISME PENAMBANGAN OLEH WARGA SETEMPAT

Saat ini penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung merupakan pertambangan rakyat karena dilakukan secara manual dengan alat yang sederhana.

Para penambang mulai bekerja pada jam 08.00 - 17.00 WIB dan istirahat pada jam 12.00 – 13.00 WIB.

Kegiatan menambang diawali pada titik tertentu sesuai dengan aturan yang disepakati dengan pemilik tanah yang berbatasan, disisakan 10 meter dari tanah yang akan digali karena alasan keamanan tanah yang berbatasan.

Seutas tambang dengan diameter 12 cm diikatkan pada pohon yang paling dekat. Apabila tidak ada maka linggis ditancapkan di tanah kemudian tambang diikatkan pada linggis tersebut.

• Kegiatan selanjutnya meruntuhkan pasir dilaksanakan oleh satu atau dua orang dengan berpegangan pada tambang tersebut.

Contoh pekerja mengumpulkan batu kecil dan kerikil

BAHAYA PENAMBANGAN

Lokasi penambangan pasir Kwadungan

Gunung lahannya sangat terbuka karena sama sekali tidak ada tumbuhan sehingga pada saat hujan beresiko terkena kilatan petir dan rawan longsor.

DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT PENAMBANGAN PASIR SIRTU DI KAWADUNG GUNUNG

1. Keadaan lahan bekas penambangan pasir yang tidak teratur dan berlubanglubang menyulitkan masyarakat untuk jalan ke lahan pertanian mereka. Jalan yang dulu arahnya sudah tidak menentu karena sebagian menjadi lokasi penambangan pasir, bahkan ada jalan yang terputus sehingga sebagian petani membuat lagi jalan baru.

2. Terjadinya polusi udara berupa debu di sekitar jalan yang dilalui truk pengangkut pasir sehingga apabila ada truk lewat maka pejalan kaki atau pengguna sepeda motor memilih berhenti agar jauh dari truk serta menutup muka dan hidung untuk menghindari debu yang beterbangan

3. Perubahan tata guna lahan yang dahulunya diperuntukkan bagi pertanian tanaman pangan lahan kering menjadi lahan pasir dan batu . Lahan yang dulu hijau dan penuh dengan tanaman berubah menjadi lahan tandus yang penuh dengan tumpukan pasir dan batu.

4. Hilangnya sebagian lapisan tanah karena tanah yang diruntuhkan sebelum pasir tidak disimpan atau disendirikan tetapi dicampur dengan pasir yang ada untuk dijual. Hilangnya lapisan tanah menyebabkan kesuburan tanah hilang sehingga tanah tidak produktif lagi dan berubah menjadi lahan kritis.

.

5. Rusaknya jalan desa yang dilalui truk-truk pengangkut karena konstruksi jalan desa tidak dibuat khusus untuk truk-truk bermuatan pasir, perbaikan sudah dilakukan namun beberapa lama kemudian sudah mengalami kerusakan yang sama. Truk-truk yang melebihi tonase jalan semakin memperparah kerusakan jalan desa.

6. Hilangnya flora khas di lokasi penambangan pasir, yaitu tanaman Edelweis.. tanaman edelweis penyusun dapatkan di lokasi penambangan pasir namun jumlahnya hanya sedikit, bahkan hampir tidak kelihatan kalau ada tanaman edelweis. Tanaman edelweis merupakan salah satu tanaman khas Kecamatan Kledung.

7. Resiko terjadinya longsor karena tebing tidak berteras padahal struktur tanah adalah berpasir (rawan longsor), para penambang tidak mau menggali dengan sistem berteras karena alasan berkurangnya keuntungan secara ekonomi.

8.Terjadinya sedimentasi pasir di Sungai Sigandul sehingga beresiko adanya banjir di daerah bagian bawah. Sedimentasi pasir merupakan akibat dari adanya longsoran pasir dari lokasi penambangan dan mengakibatkan pengendapan material pasir di sungai sehingga dasar sungai naik, hal ini menyebabkan tingginya muka air sehingga dapat menyebabkan banjir pada waktu hujan.

9. Munculnya air tanah di permukaan karena terpotongnya alur tanah, hal ini disebabkan karena lokasi penggalian pasir termasuk dalam dengan kondisi lahan yang kemiringannya curam. Apabila hal ini dibiarkan terus berlanjut maka persediaa airtanah bagi tempat lain yang berada di bagian lebih rendah akan berkurang.

KESIMPULAN Pasir dan kerikil merupakan salah satu bahan/material

utama dalam kegiatan konstruksi jalan, bangunan bertingkat tinggi ataupun perumahan sederhana. Masalah lingkungan seperti pencemaran, kerusakan dan bencana dari dahulu sampai sekarang masih terus berlangsung dan semakin luas

penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung merupakan pertambangan rakyat karena dilakukan secara manual dengan alat yang

sederhana. Dampak lingkungan akibat pertambangan pasir sirtu

yaitu : jalan berlubang, rusaknya tataguna lahan, terjadinya polusi udara, hilangnya flora khas, longsor, tejadinya sedimentasi pasir dan munculnya mata air tanah karena terpotong nya alur tanah.

SUMBER REFRENSI

SEKIAN &

Thank you