Post on 11-Jan-2016
description
AKSELERASI UPAYA INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEDALAM PELAYANAN
KESEHATAN NASIONAL
1
Dr.Abidinsyah Siregar,DHSM,Mkes (Direktur Bina Yankes Tradkom)
PARADIGMA BARU PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUM.BARATPadang, 27 April 2011
The World Health Organization's rankingof the world's health systems
04/21/2304/21/23 promkespromkes
4 ANCAMAN KESEHATAN MASYARAKATKESEHATAN MASYARAKATDI INDONESIADI INDONESIA
• Unfinished agenda (yang tidak pernah selesai diatasi): diare, demam berdarah (DBD), gizi kurang, penyakit yg menyerang penduduk miskin.
• Re-emerging Diseases (penyakit yang diperkirakan turun prevalensinya, justru kini meningkat kembali) seperti TB Paru, dan Malaria.
• New-emerging Diseases (penyakit-penyakit baru): SARS, HIV/AIDS, Flu Burung, penyakit akibat kecelakaan lalu lintas, kecanduan alkohol, ketergantungan narkoba, dan penyakit apa lagi?
• Seringnya terjadi bencana (disaster) baik alamiah (gempa, banjir, gunung meletus, dsb) maupun buatan yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat.
• Unfinished agenda (yang tidak pernah selesai diatasi): diare, demam berdarah (DBD), gizi kurang, penyakit yg menyerang penduduk miskin.
• Re-emerging Diseases (penyakit yang diperkirakan turun prevalensinya, justru kini meningkat kembali) seperti TB Paru, dan Malaria.
• New-emerging Diseases (penyakit-penyakit baru): SARS, HIV/AIDS, Flu Burung, penyakit akibat kecelakaan lalu lintas, kecanduan alkohol, ketergantungan narkoba, dan penyakit apa lagi?
• Seringnya terjadi bencana (disaster) baik alamiah (gempa, banjir, gunung meletus, dsb) maupun buatan yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat.
04/21/23 abidin-seminar kualitas dokter/drg
BidanMantriDukun bayi
Praktek Dokter UmumBalai Pengobatan
PoliklinikKlinik 24 jamPuskesmas
Apotik
Toko obat
Kios jamu
ShinsheDukun PatahPijat RefleksiPijat TradisionalAhli pengobatan ‘Alat Vital’
Fitnes Center
Akupuntur
Salon Kecantikan
RS Umum
RS Bersalin
RS Khusus Mata
RS Khusus Bedah
RS Jiwa
Klinik SpesialisPraktek Bersama
Klinik MataKlinik ReumatologiKlinik Onkologi
CenturyGuardian
Health Club
Praktek Dokter
KeluargaPuskesmas Keliling
SOS InternationalGlobal Health
04/21/23 5abidin-seminar kualitas dokter/drg
Peringkat IPKM Provinsi (2008)Peringkat Provinsi Total ABCD
1 Bali 4087.002 DI Yogyakarta 3991.003 Sulawesi Utara 3832.004 Kepulauan Riau 3791.005 DKI Jakarta 3645.006 Kalimantan Timur 3620.007 Jawa Timur 3610.008 Maluku Utara 3600.009 Jawa Tengah 3556.00
10 Jambi 3366.0011 Bangka Belitung 3335.00
Peringkat Provinsi Total ABCD12 Sumatra Selatan 3316.0013 Jawa Barat 3282.0014 Sumatra Utara 3277.0015 Lampung 3235.0016 Maluku 2997.0017 Bengkulu 2994.0018 Riau 2974.0019 Sumatra Barat 2914.0020 Sulawesi Tenggara 2889.0021 Banten 2851.0022 Sulawesi Selatan 2799.00
Peringkat IPKM Provinsi (2008)
Peringkat Provinsi Total ABCD
23 Kalimantan Barat 2769.00
24 Papua 2766.00
25 Papua Barat 2748.00
26 Kalimantan Selatan 2680.00
27 Kalimantan Tengah 2554.00
28 Sulawesi Tengah 2549.00
29 Nusa Tenggara Barat 2457.00
30 Sulawesi Barat 2413.00
31 Aceh 2297.00
32 Nusa Tenggara Timur 2263.00
33 Gorontalo 2129.00
Peringkat IPKM Provinsi (2008)
Provinsi Terbaik - Terburuk
Indikator Indon. DIY Sulbar
Prev. Balita Gizi Buruk 5.4 2.4 V 10,0 ?
Prev. Balita Gizi Kurang 13.0 8.5 V 15,4 ?
Prev. Balita sangat pendek 18.8 11.5 V 27,1 ?Prevalensi Balita sangat kurus
6.2 3.8 V 8,7 ?
Persentase kualitas air bersih
87.7 95.0 V 86.8 ?
Akses air bersih kurang 37.6 22.9 V 62,6 ?Akses sanitasi kurang 54.0 46.0 V 70,0 ?
Perilaku buang air besar 71.1 89.3 V 57.4 ?
Perilaku cuci tangan 23.2 32.8 V 18.4 ?
Konsumsi energi/kapita 1789.9 1743.7 ? 1415,6 ?V = Lebih baik dari rerata nasional? = Lebih buruk dari rerata nasional
Provinsi Terbaik - Terburuk Indikator Indon. DIY Sulbar Konsumsi protein/kapita 62.5 54.1 ? 55,0 ?Akses yankes berjrk >5 km 6.0 2.3 V 14,5 ?
Akses yankes wkt >60 mnt 2.7 0.4 V 6,8 ?Pemanfaatan posyandu 27.3 23.8 ? 27.9 VPemanfaatan pondok bersalin
21.9 8.7 ? 19,0 ?
Sumber pembiayaan kes. 74.5 77.8 ? 49 VCakupan imunisasi Lengkap
46.2 64.6 V 17.3 ?
Cakupan penimbg balita 25.5 5.0 ? 36.5 VPrevalensi BBLR 11.5 14.9 ? 7.2 ?Cakupan KN1 57.6 81.8 V 47.3 ?
V = Lebih baik dari rerata nasional? = Lebih buruk dari rerata nasional
SUM.BARAT
• RISKESDAS 2007 : BERDASAR URUTAN IPKM (INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT), SUMBAR URUTAN 19 DARI 33 PROV
• APA TANTANGANNYA ?
LATAR BELAKANG
UNDANG-UNDANG RI No.36/2009 (HAK INISIATIF DPRRI)
tentang KESEHATAN, mendorong Reformasi dan Reorganisasi
Kemenkes RI.PASAL 48 Ayat 1
UPAYA KESEHATAN TERDIRI DARI 17 JENIS PELAYANAN
(2) Pelay. KESEHATAN TRADISIONAL
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan
Komplementer (BINA YANKES TRADKOM)mulai aktif 3 Januari 201121/04/23 12
SKN dan Renstra 2009-2014
1. SKN 2009 : pengobatan tradisional, alternatif dan komplementer merupakan bagian dari subsistem
upaya kesehatan sebagai pilihan pelayanan2. RENSTRA KEMENKES 2010-2014 :
NoNo INDIKATORINDIKATOR 20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
1.1. Cakupan Cakupan KAB/KOTAKAB/KOTA yang menyelenggarakan yang menyelenggarakan program bina yankestrad, program bina yankestrad, alternatif dan alternatif dan komplementerkomplementer
10%10% 2020%%
30%30% 40%40% 5050%%
2.2. Jumlah Jumlah RUMAH RUMAH SAKIT SAKIT yang yang menyelenggarakan menyelenggarakan yankestrad yang aman dan yankestrad yang aman dan
bermanfaat bermanfaat sebagai sebagai pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan alternatif dan alternatif dan komplementerkomplementer
2626 3636 4646 5656 7070
13
AMANAT
14
PELAYANAN KESEHATAN(WHO)
Disebut juga :• Allophatic• Konvensional• Biomedisin• Scientific medicine• Western medicine
Disebut juga :• Komplementer• Alternatif• Non Konvensional• Oriental Medicine• Holistik• Alamiah• Natural
MODERN MEDICINE
(iptek dan dik formal)
TRADITIONAL. MEDICINE(Kurang iptek dan dik informal/non formal)
15
KLASIFIKASI BATTRA
pijat urutpijat urut, , shiatsushiatsu, , patah tulang, patah tulang, dukun bayi, battra dukun bayi, battra sunat, refleksi, sunat, refleksi, akupressuris, akupressuris, akupunkturis, akupunkturis, chiropraktor, chiropraktor, battrabattra bekam, bekam, apiterapis, penata apiterapis, penata kecantikankecantikan, , dsbdsb
Dikelompokkan berdasarkan metode yang dominan digunakan
KETERAMPILAN
reiki, qigong, kebatinan,
tenaga dalam, paranormal,
dsb
MANUAL ALAT/TEKNOLOGI MENTAL
--Battra JamuBattra Jamu -Battra Gurah-Battra Gurah -Homoeopath-Homoeopath -Aromaterapist-Aromaterapist -SPA terapis, dsb -SPA terapis, dsb
RAMUAN
Pemanfaatan obat tradisional dalam bentuk ramuan/jamu adalah bagian dari pelayanan kesehatan tradisional
16
55,3 % penduduk Indonesia menggunakan ramuan tradisional
(jamu) untuk memelihara kesehatannya
95,6% dari angka tersebut mengakui ramuan tradisional yang digunakan sangat bermanfaat bagi kesehatan
PELUANG
Riskesdas 2010
Dampak globalisasi (1) DAYA SAING
-MINAT ASING-MINAT MASYARAKAT
TINGGI RENDAH
TINGGI
DAMPAK POSITIF LEBIH BESAR (EKSPANSI DI DALAM DAN KE LUAR NEGERI)
DAMPAK NEGATIF LEBIH BESAR
RENDAH
DAMPAK POSITIF LEBIH BESAR (EKSPANSI KE LUAR NEGERI)
DAMPAK NEGATIF LEBIH BESAR
17
ANCAMAN
DAMPAK GLOBALISASI (2) DAMPAK POSITIF1. Jumlah dan jenis obat/alat
yankestrad yang beredar meningkat sehingga memudahkan masyarakat
2. Jumlah dan jenis yankestrad meningkat sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat
3. Kesempatan bekerja di bidang yankestrad meningkat, di dalam maupun di luar negeri
4. Eksodus devisa berkurang karena jumlah pasien berobat ke luar negeri menurun
DAMPAK NEGATIF
1. Masuknya obat dan peralatan kesehatan tradisional asing yang tidak dpt dipertanggungjawabkan
2. Berkembangnya yankestrad asing yg tdk dpt dipertanggungjawabkan
3. Filosofi pelayanan kesehatan berubah, aspek komersial lebih menonjol dari pada aspek sosial
4. Biaya pelayanan kesehatan meningkat, terkait dengan perubahan filosofi pelayanan kesehatan
5. Persaingan pelayanan kesehatan tradisional meningkat, mendorong munculnya pelbagai dampak negatif
18
ANCAMAN
TREND MAKIN MENINGKAT
Kenapa Indonesia “kalah”?
• Kesulitan berkolaborasi• Inferiority complex
(tidak masalah kalo kalah dengan orang asing, asal tidak dengan bangsa sendiri)
• Mudah puas• Sikap menunggu terhadap hal baru
DARMAWAN,SOLO,2011
Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan tradisional
Pelayanan kesehatan
modren
Pelayanan kesehatan
komplementer dan alternatif
Pelayanan kesehatan
konvensional
PELAYANAN KESEHATAN
TINJAUAN IPTEK
TINJAUAN MANFAAT
A.Azwar 2011EVIDENCE BASED EMPIRIC BASED
PENGOBATAN TRADISIONAL Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007
• PENGOBATAN TRADISIONAL ADALAH PENGOBATAN NON-KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT MELIPUTI UPAYA PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF DAN REHABILITATIF YANG DIPEROLEH MELALUI PENDIDIKAN TERSTRUKTUR DENGAN KUALITAS, KEAMANAN DAN EFEKTIFITAS YANG TINGGI YANG BERLANDASKAN ILMU PENGETAHUAN BIOMEDIK, YANG BELUM DITERIMA DALAM KEDOKTERAN KONVENSIONAL
PELAYANAN TRADKOM Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007
• SINERGI PELAYANAN adalah Penggabungan Metoda Pengobatan Non Konvensional dengan Pengobatan Konvensional yang akan memberikan Manfaat/ Khasiat pengobatan yang lebih baik dibandingkan dengan manfaat satu jenis pengobatan saja.
• INTEGRASI PELAYANAN-> Penyatuan/Penggabungan sebagian atau seluruh aspek Pengobatan Tradisional (sebagai Komplementer-Alternatif) pada Pelayanan Kesehatan disemua tingkatan Fasilitas Kesehatan, termasuk aspek Regulasi, Pembiayaan, serta Kebijakan mengenai Penyelengaraan Pelayanan dan Obat yang digunakan.
RUANG LINGKUP TRADKOM Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007
• INTERVENSI TUBUH DAN PIKIRAN (MIND AND BODY INTERVENTIONS)
• SISTEM PELAYANAN PENGOBATAN ALTERNATIF (ALTERNATIVE SYSTEMS OF MEDICAL PRACTICE)
• CARA PENYEMBUHAN MANUAL (MANUAL HEALING METHODS)
• PENGOBATAN FARMAKOLOGI DAN BIOLOGI (PHARMACOLOGIC AND BIOLOGIC TREATMENTS)
• DIET NUTRISI UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN (DIET AND NUTRITION THE PREVENTION AND TREATMENT OF DEASEASE)
• CARA LAIN DALAM DIAGNOSA DAN PENGOBATAN (UNCLASSIFIED DIAGNOSTIC AND TREATMENT METHDS)
TUPOKSI SENTRA P3T
24
SENTRA P3T
Suatu wadah/laboratorium untuk :• Pengkajian/Pengujian/Penelitian• Pendidikan Pelatihan • Pelayanan tentang obat dan cara pengobatan tradisional
DIT BINA KESEHATAN KOMUNITAS 25
KEBIJAKSANAAN SENTRA P3T1. Sentra P3T menggunakan sarana & tenaga yg ada, tidak
membentuk struktur baru, berkedudukan di Provinsi
2. Kegiatan mencakup kaji/lit/uji, diklat, pelayanan, JID
3. Sentra P3T melekat pada RS, Balitbangkes, FK, Bapelkes, Dinkes, Yayasan atau Institusi Swasta yg memenuhi persyaratan
4. Sentra P3T dikembangkan di bbrp prov dg kekhususan msg2 & bentuk berbeda-beda (spesifik daerah)
5. Pengemb status Sentra P3T di era desentralisasi sesuai potensi, kesiapan & dukungan daerah prov.
6. Diselenggarakan berkoord. dg LP/LS terkait, PSM & swasta
7. Hasil pengemb. diarahkan u/ berintegrasi dg sistem yankes formal atau berkembang secara tersendiri
DIT BINA KESEHATAN KOMUNITAS 26
2727
ALASAN PEMANFAATAN YANKESTRAD
• Mudah diperoleh dari lingkungan sekitarnya
• Meningkatnya penyakit degeneratif yg umumnya blm dpt ditangani scr tuntas dg pengobatan modern
• Promosi berlebihan tentang yankestrad
Perlu ada institusi utk melakukan penapisan melalui kajian/uji/lit
terhadap yankestrad
•Yankestrad : warisan budayaYankestrad : warisan budaya•Pemanfaatan masy cukup tinggi, baik Pemanfaatan masy cukup tinggi, baik melalui melalui selfcare atau fasilitas battraselfcare atau fasilitas battra•Sebagian besar yankestrad belum dpt Sebagian besar yankestrad belum dpt dipertanggungjawabkan keamanan & dipertanggungjawabkan keamanan & manfaatnyamanfaatnya•Pada umumnya yankestrad blm terstandarPada umumnya yankestrad blm terstandar•Pendidikan formal battra Pendidikan formal battra sudah ada, sudah ada, sebgn besar ilmu yg diperoleh battra sebgn besar ilmu yg diperoleh battra melalui melalui pengalaman turun-temurun, kursus2 atau pengalaman turun-temurun, kursus2 atau pendidikan non formal lainnya.pendidikan non formal lainnya.
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Dibentuk SP3T
(Kepmenkes No 0584 thn 1995)
Dibentuk BKTM (Makasar)
& LKTM (Palembang)
(Permenkes No 1200 dan 1201 thn 2009)
Mutu yankestrad perlu ditingkatkan agar dapat menjadi alternatif & berdampingan dg yankes modern dalam meningkatkan derajat kes masy
PENINGKATAN KELEMBAGAAN
28
HASIL PENAPISAN
28
Terbukti aman & bermanfaat
•Membahayakan masyarakat•Tidak bermanfaat
Dpt terintegrasike dalam fasilitas kes formal
Berkembang tersendiri di masyarakat
Dilarang
PERAN SP3T(melakukan penapisan yankestrad)
SP3T :1. MEDAN2. PALEMBANG3. JAKARTA4. BANDUNG5. SEMARANG 6. YOGYA7. SURABAYA8. DENPASAR9. MAKASSAR10.KENDARI 11.MANADO12.MATARAM13.AMBON
BKTM (Es. 3)MAKASAR
29 29
LKTM (Es.4)LKTM (Es.4)PALEMBANGPALEMBANG
TAHUN 2009
(UPT KEMKES)
PELAYANAN KESEHATAN KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF
• Pada saat ini kedalam pelayanan kesehatan komplementer dan alternatif termasuk pula pelayanan kesehatan tradisional
– Pelayanan kesehatan komplementer adalah pelayanan kesehatan yang melengkapi pelayanan kesehatan konvensional
– Pelayanan kesehatan alternatif adalah pelayanan kesehatan yang mengganti pelayanan kesehatan konvensional
• Contoh pelayanan kesehatan komplementer dan alternatif yang telah masuk pelayanan kesehatan tradisional– Chiropractic– Osteopathy– Homeopathy– Naturopathic– Acupuncture– Herbal– Massage– Manipulation– Breathing exercise– Yoga– TCM
PEMANFAATAN YANKES (USA) KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF
• Sekalipun pelayanan kedokteran konvensional telah mengalami perkembangan pesat, pemanfaatan pelayanan kesehatan komplementer dan alternatif tetap populer. Ambil contoh di Amerika Serikat– Dimanfaatkan oleh lebih dari 40% penduduk– Pengeluaran dana lebih dari US$ 27 milyar– Kunjungan pasien 600 juta pertahun, jauh melampaui kunjungan
pasien ke sarana pelayanan kesehatan primer yang hanya 350 juta pertahun
– Sekitar dua per tiga pengguna adalah kaum ibu– Pengobatan kompelemter dan alternatif yang banyak digunakan
adalah herbal, suplemen gizi, pijat, chiropractic, self-help, energy healing dan homeopathy
JEJARING ORGANISASI TRADKOM
DINKES PROV
BKTM/LKTM
32 32
SP3TSP3T
Koordinator Bin-wasYankestrad di wil Provinsi
TUGAS Pemantauan & evaluasi yankestrad
FUNGSI FUNGSI a. Menyusun rena. Menyusun renc danc dan eval eval b. Pemantauan & evaluasi b. Pemantauan & evaluasi c. Melaksanakan kemitraanc. Melaksanakan kemitraan d. d. Melaksanakan diklat, Melaksanakan diklat, e. Melaksanakan urusan e. Melaksanakan urusan ketata usahaanketata usahaan
1. Melakukan Penapisan yankestrad (alat/teknologi /metode, pengobat, obat)2. Melakukan diklat3. Memberikan pelayanan Kestrad sbg model 4. Koordinator JID
DINKES KAB/KOTADINKES KAB/KOTA
1. 1. Memberikan STPT/SIPT Memberikan STPT/SIPT 2. Koordinator bin-was2. Koordinator bin-was a. Membina battra : a. Membina battra : sarasehan, KIE, sarasehan, KIE, Pelatihan Pelatihan b. Memantau pekerjaan b. Memantau pekerjaan battra/kunj. langsungbattra/kunj. langsung3. Membina , mengemb. TOGA 3. Membina , mengemb. TOGA
& selfcare secara Trad& selfcare secara Trad4. Pencatatan, pengumpulan 4. Pencatatan, pengumpulan
data & pelaporan data & pelaporan
KEMKESKEMKESREGULATOR/REGULATOR/
POLICY MAKERPOLICY MAKERRUMAH SAKIT
PUSKESMAS
BATTRA SWASTABATTRA SWASTA DANDAN BATTRA ASINGBATTRA ASING
UKMB DAN MASYARAKAT
TUPOKSI PUSKESMAS
33
UU No 44/2009 tentang RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT :Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat
PELAYANAN PARIPURNA: Pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
34
POTENSI
TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT
TUGAS Memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
1. Menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tk ke-2 dan ke-3 sesuai kebutuhan medis
3. Penyelenggaraan diklat SDM dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian yankes
4. Penyelenggaraan litbang serta penapisan teknologi bidang kes dalam rangka peningkatan yankes dangan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kes
35
PERSYARATAN RUMAH SAKIT PELAYANAN TRADKOM
Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007
• Kebijakan ditetapkan dengan Keputusan Direktur RS
• Terakreditasi minimal 5 (lima) Pelayanan Utama
• Penggunaan Pengobatan harus Sinergi dengan Pelayanan lainnya.
• Tenaga Pengobatan Tradkom harus memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Organisasi Profesi atau Sertifikat yang diakui Organisasi terkait.
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PELAYANAN TRADKOM
Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007
• Peran Komite Medik dalam Menentukan dan Membina Jenis Pelayanan Tradkom
• PelayTradkom terintegrasi dalam Struktur Organisasi RS dan Sistem (Renc, Pelaks, Nil, Lit, Bang, Bina dan Was)
• Tatacara Sinergi dengan Pelayanan lainnya• Dokter/Dokter Gigi dan Tenaga Kesehatan lainnya yang dapat
memberikan Pelayanan• Standar fasilitas, Prasarana dan Peralatan• Tatacara Audit Medik• Pasien yang dapat mengunakan Pelayanan• Rekam Medis• Pengaturan tentang Biaya Pelayanan
TRADITIONAL INDONESIAN HERBAL MEDICINE (TIHM)
ISA SECRET WEAPON !!!
(China is an excelent example)
INTERNATIONAL PATIENT TRADING
1. Revitalisasi Sentra P3T dan BKTM/LKTM, serta Peningkatan kelembagaan 2-3 Sentra P3T menjadi BKTM, dan mendorong inisiasi pmbtkan 5-10 SP3T
2. Pengembangan Pelayanan Kes Terintegrasi (Konvensional dan Tradkom) pada Puskesmas dan RSU Pemerintah.
3. Tersusunnya Regulasi yang Kuat dan Akuntabel sebagai payung dan Mekanisme pengaturan Yankes Tradkom maupun bagi Battra Asing
4. Kerjasama Kemitraan dgn bbg pihak untuk Peningkatan Kualitas dan Ketersediaan Bahan Yankes Tradkom
5. Penguatan peran Pelayanan Kesehatan Tradkom dalam aspek Promotif dan Preventif mendukung pencapaian MDGs dan secara spesifik Pemberdayaan Masyarakat di wilayah DTPK
PRIORITAS PROGRAM DIREKTORAT BINA YANKES
TRADKOM
40
04/21/23 40abidin-seminar kualitas dokter/drg
THE PARADOX OF OUR TIME
We have more experts, but more problems;
more medicine, but less wellness.we write more, but learn less;
plan more, but accomplish less.We've learned to
rush, but not to wait; we have higher incomes, but
lower morals. Every day, every hour, and every
minute is special. And you don’t know if it will be your last.
Terimakasih.. Maturnuwun...