Acne

Post on 24-Jul-2015

79 views 1 download

Transcript of Acne

SHIFA YULIANI RAMBERIDHA AMALIAH

PUTI AYU TRIANA

Kasus

Seorang anak laki-laki usia 17 tahun menderita akne sejak 6 bulan datang untuk terapi yang pertama. Pada permeriksaan fisik ditemukan komedo terbuka dan tertutup, papul eritem dan pustul dalam jumlah yang banyak.

Masalah klinisAcne 85% remaja berlanjut sampai usia

dewasa. 2 juta kunjungan/tahun (dokter umum) usia

15-19 tahunyang mendapatkan terapi 24 tahun,

dimana 10% 35 - 44 tahun. Akne Dampak sosial, psikologis dan

emosional hal ini juga terjadi epilepsi, asma, diabetes dan arthritis

Akne depresi, menarik diri, cemas,pemarah & banyak pengangguran (Evaluasi 3 pusat kesehatan)

Jaringan parut masalah jangka panjang harga diri turun.

Akne penyakit folikel rambutketidaknormalan kelenjar polisebasea terjepit & menggelembung.

Hiperproliferasi kertatinosit & ketidaknormalan diferensiasi & deskuamasi tidak diketahui.

Hal ini seperti hiperresponsif terhadap stimulasi sel-sel sebocyt & sel-sel keratinosit folikular oleh androgen yang berperan hiperplasia glandula sebasea & daerah sebore akne.

Propionibacterium acne dikolonisasi pada duktus folikularis & berproliferasi remaja dengan akne.

Organisme ini inflamasi. Epitel folikular diserbu oleh sel-sel

limfosit pecah sebum, MO & keratin dilepaskan ke dermis.

Sel-sel netrofil, limfosit & sel-sel giant dalam tubuh berakumulasi & membentuk papul eritem, pustul & nodul-nodul yang bengkak akne yang mengalami peradangan.

DIAGNOSISDiagnosis langsung ditegakkan.Akne komedo terbuka & tertutup (hitam

dan putih) tunggal /berkelompok dengan pustul &papul eritem wajah & punggung atas.

Tingkat keparahan akne berdasarkan jumlah, tipe & distribusi lesi.

Gambar 1. Akne ringan. Banyak terdapat komedo terbuka dan tertutupdengan beberapapapul yang meradang

Gambar 2. Akne sedang. Papul-papul eritem dan pustul adalah lesi yang paling banyak, penyakit ini hanya terbatas pada wajah.

Gambar 3. Akne cukup berat. Papu-papul eritem, pustul-pustul dan nodul-nodul tertdapat di wajah.

Gambar 4. Akne berat. Nodul-nodul yang nyeri dalam jumlah banyak tampak pada punggung (gambar A) dalam pengobatan topikal dan oral. (lesi yang sama terdapat pada dada dan wajah pasien). Gambar B menunjukkan respon setelah pemberian terapi isotretionin.

Obat-obatan topikal berefek dimana dan saat kapan kita berikan

Efek utamanya mencegah terbentuknya lesi baru.

Efek samping utama iritasi ini adalah pertimbangan utama

Pasien sebaiknya menghindari pemakaian selain yang dianjurkan

Gel, sabun dan solusio pengeringan untuk kulit berminyak

krem, lotion, ointment kulit kering,dan kulit yang sangat mudah iritasi.

Terapi topikal

Retinoid topikal memperbaiki ketidaknormalan pada

keratinosit folikular. Obat ini efektif untuk mengobati ataupun

mencegah lesi primer dari akne, komedo membatasi lesi-lesi yang meradang.

retinoid topikal meningkatkan penetrasi obat-obat topikal lainnya

dapat memperbaiki hiperpigmentasi yang bisa terjadi pada kulit hitam setelah pengobatan lesi yang meradang.

akne ringan (komedo) retinoid topikal dapat digunakan tunggal,

akne berat dikombinasikan dengan obat antibiotik topikal atau oral.

Pada beberapa pusat penelitian terdapat pengurangan 38-71% jumlah lesi yang tidak mengalami peradangan dan yang mengalami peradangan. tazarotene gel 0,1% lebih efisien daripada tretionin 0,1% atau adapalene 0,1%, meskipun tazarotene juga sangat bersifat iritatif.

Respon terapi maksimum retinoid topikal terjadi kira-kira 12 minggu.

Antimikroba topikal efektif untuk mengobati akne yang meradang. Benzoyl peroxide bakterisid dan merupakan

pengobatan lini pertama. Respon pengobatannya cepat(perbaikan dalam 5

hari) tetapi iritasi sering terjadi. Klindamycin atau eritromycin topikal efektif

dikombinasikan dengan benzoyl peroxida atau retinoid topikal.

Penelitian random menunjukkan pengurangan jumlah lesi 50-70% pada kombinasi terapi.

Klindamisin dan eritromisin topikal secara cepat menginduksi resistensi terhadap bakteri jika digunakan sebagai terapi tunggal,

Benzoyl peroxida tidak menyebabkan terjadinya resistensi

sehingga dikombinasikan dengan antibiotik topikal atau oral, untuk mengurangi terjadinya resistensi

Terapi Topikal lainAzelaic acid

Tdd : sodium sulfacetamide dan sulfurasam salisilat umumnya ditoleransi baikkurang efektif dari pada obat yang

didiskusikan di atasterbaik digunakan sebagai terapi

tambahan/ketika obat lain tidak ditoleransi

TERAPI ORALAntibiotik oral

Indikasi penyakit sedang-berat, akne pada dada, punggung, bahu, pada pasien dengan penyakit inflamasi dimana terapi kombinasi topikal gagal/tidak ditoleransi.

Tetrasiklin efektif untuk kasus tidak terobati, 50-60% angka perbaikan pada lesi inflamasi efek samping saluran cerna, meminum tetrasiklin pada perut kosong tidak menguntungkan.

doksisiklin, minosiklin dan trimethoprim-sulfamethoxazole lebih efektif dari tetrasiklin. Doksisiklin dan minosiklin dipilih dari trimethoprim-sulfamethoxazole karena profil efek sampingnya.

Memulai terapi dengan dosis tinggi direkomendasikan respon tidak dapat dinilai <6mgg & khasiat penuh tidak terlihat dlm 3 bln. Jika sedikit respon telah terlihat pada 6 mgg,sesuaikan rencana pengobatan (menambah obat topikal atau mengganti antibiotik oral).

Setelah kontrol akne dicapai & dipertahankan se<< 2 bln, pe(-) dosis dapat dicoba. AB oral umumnya digunakan sampai 3-6 bulan. Penghentian obat merupakan tujuan, diikuti oleh penghentian panjang terapi topikal (dengan retinoid topikal tunggal/kombinasi dengan benzoyil peroxide)..

Penggunaan kontrasepsi oral + AB oral pada wanita masih merupakankontroversi.

Rekomendasi para ahlipendekatan konservatif – ex: 2 bentuk kontrasepsi- diberikan pada pasien yang memperlihatkan penurunan besar pada level ethinyl estradiol plasma pada penggunaaan antibiotik, seperti tetrasiklin

Resistensi meningkatkan masalah tersebut karena 60% P.acnes resisten terhadap 1 antibiotik, resistensi tersering terjadi pada penggunaan eritromisin (50% kasus), klindamisin (35%) dan tetrasiklin (25%).

Respon Kurang Akne respon kurang Thy AB potensi in adekuatex : penggunaaan thy topikal utk penyakit berat, inadekuatnya durasi terapi (sekurangnya 1 bln untuk melihat respon), edukasi yang salah pada pasien, kurangnya penggunaan obat, atau perkembangan resistensi antibiotik.

Resistensi antibiotik harus dicurigai pada pasien yang tidak memiliki respon terhadap terapi atau yang mengalami relaps selama terapi, khususnya orang yang menggunakan multipel terapi antibiotik oral dan topikal atau memiliki riwayat pemakaian yang berganti-ganti.

Resistensi eritromisin dan klindamisin sering terjadi secara bersamaan. Kejadian meluasnya akne dianjurkan diganti dengan tetrasiklin ataupun doksisiklin. Resistensi P.acnes terhadap tetrasiklin biasanya terjadi pula terhadap doksisiklin penggantian dengan minosiklin direkomendasikan

Resistensi yang terjadi dihubungkan dengan Staphylococcus aureus pada nares, streptococcus di orofaring, dan enterobacteria.

• Infeksi oleh bakteri gram negatif komplikasi dari terapi antibiotik yang lama.

• Telah dilaporkan terjadi pertumbuhan bakteri gram negatif pada nares anterior pada 85 % dari pasien yang telah diterapi dengan antibiotik oral selama 6 bulan ataupun lebih.

• Pustul terdapat pada bagian sentral dan bagian bawah muka (gbr.5).

• kultur pustul bakteri gram negatif yang identik dengan yang terdapat pada nares anterior.

Terapi hormonal• Pada wanita yang mempunyai tanda

hiperandrogen• yang memiliki akne yang resisten

terhadap terapi konvensional• yang mengalami relaps yang cepat setelah

terapi dengan isotretinoin• yang memiliki onset akne yang berat serta

mendadak diakibatkan oleh kelebihan androgen

• Terapi dengan oral kontrasepsi yang mengandung estrogen atau dengan spironolactone, antagonis androgen wanita dengan hiperandrogen dan yang normal.

• Norgestimate-ethinyl estradiol (ortho Tri-cyclen) dan norethindrone asetat-ethinyl estradiol (estrostep) diakui oleh sebagai terapi akne (FDA)

• Penelitian setelah 6-9 bulan penggunaanpenurunan lesi inflamasi (30-60 %), dengan perbaikan pada 50-90% pasien.

• Oral kontrasepsi yang mengandung estrogen efek positif.

• kontrasepsi progesteron perburukan pada akne.

Respon terapi hormon setelah satu siklus mesntruasi,

seluruh efek terapi tersebut 3-6 bulanPertama diberikan kontrasepsi oral tidak

efektif beberapa bulan spironolactone 50-100 mg.

Efek kontrasepsi dikuatkan oleh spironolactone.

Terapi antibiotik oral dan topikal dapat digunakan sebagai kombinasi dengan terapi hormonal.

Isotretinoin akne yang berat yang tidak teratasi oleh

terapi kombinasi oral dan topikal indikasi terapi isotretinoin oral.

Isotrertinoin :mengecilkan ukuran dan menekan sekresi

dari glandula sebaseamenghambat pertumbuhan P.acnes serta

proses inflamasimencegah komedogenesis melalui

diferensiasi dari folikular keratinosit.

• 40% bebas dari akne • 40% mengalami rekuren ringan• 20% membutuhkan terapi ulangan

• Umur 16 tahun kebawah terapi yang lama• Akne yang berat pada badan• wanita dewasa terapi hormonal

beresiko terjadinya relaps. • Dosis terbaik terjadi pada dosis total 120-150 mg

per kilogram berat badan• dosis 20-40 mg perhari 40-80mg perhari

setelah beberapa bulan• Efek samping tergantung dosis

• Isotretinoin adalah teratogenik• Status Psikologis dari pasien harus juga

dimonitor dengan baik• Telah dilaporkan kasus dari depresi yang

terjadi pada 2 bulan pertama setelah memulai terapi, dan hilang setelah penghentian terapi dan timbul kembali saat terapi dimulai kembali

• Akne berhubungan dengan kecemasan, depresi dan presepsi negatif isotretinoin meningkatkan faktor-faktor tersebut.

• Maka menyeimbangkan terapi isotretinoin dengan terapi psikologis.

• Isotretinoin dapat menyebabkan hipertrigliseridemia dan berpengaruh pada kadar kolesterol.

Pengubahan dosis atau diet • Kekeringan mukosa nasal memacu

kolonisasi S.aureus komplikasi (abses, konjungtivitis, impetigo, selulitis, dan folikulitis) dapat dicegah dengan bacitracin intranasal.

Terapi lainnyaMengeluarkan komedo secara fisikinjeksi langsung steroid pada lesi merupakan 2 teknik terapi mengurangi

timbul akne. Metode lain seperti peeling kimia,

mikrodermabrasi, dan terapi dengan sinar, laser, atau radiofrekuensi

Kesimpulan dan saran• Prinsip pengobatan akne tergantung pada

tingkat keparahan pada pasien. • Pasien dengan akne yang berat terapi

topikal dan oral. • Pada wajah

tretinoin 0.025% pada penggunaan malam hari, dan dikombinasikan dengan benzoil peroxide 5% dalam vehikulum berupa air pada pagi harinyatetrasiklin 2 kali seharimelihat efek dan iritasi setelah 6-8 minggu.