5. psiko analisis dan ekofeminisme

Post on 08-Dec-2014

626 views 2 download

description

 

Transcript of 5. psiko analisis dan ekofeminisme

FEMINISME PSIKO-ANALISIS DAN

EKOFEMINISME

Materi KuliahSejarah dan Teori Gender

Jurusan Sosiologi, Ganjil 2012

TEORI FEMINISME PSIKO-ANALISIS

Sejarah

• Setelah 1 dekade, gerakan perempuan menemui titik buntu, bersama dgn perjuangan sosialis yang juga buntu.

• Sosialisme tidak berhasil menumbangkan kapitalisme, feminisme tidak berhasil menggoyahkan patriakhi.

• Sehingga, gerakan perempuan mengarahkan haluan baru, untuk merefleksikan diri sebagai the second sex.

• Aliran Feminisme psiko-analisis ini berangkat dari kerangka analisis Freud tentang seksualitas. Ia menyebutkan bahwa seksualitas adalah unsur yang krusial dalam rangka mengembangkan relasi gender, meskipun secara seksualitas laki-laki dan perempaun memang berbeda.

• Akhirnya, para penganut aliran ini, menanggap bahwa manusia memiliki yang disebut pra-oedipus kompleks.

• Dalam pengertian hasrat seksual yang dapat menjadi insting (alam bawah sadar) untuk mencari pasangan yang berbeda jenis kelamin dengan dia.

• Asumsinya, bahwa manusia mengalami tahap psiko-seksual, yang berbeda.

Pengertian

• Feminis psiko-analisa ialah pendekatan yang memandang relasi gender sebagai akibat bentukan psiko-seksual, yang menjadi psiko-sosial.

• Sehingga, psiko-sosial seksualitas menyebabkan relasi seksual dan gender mengalami ketimpangan= Laki-laki lebih superior dan perempuan lebih imperior.

• Akar superioritas , secara psikologi merupakan dorongan biologis penetrasi, yang berkaitan dengan penguasaan dan superioritas, berkaitan dengan penerimaan.

• Teori psikoanalisis ortodoks (Freudian) menyatakan bahwa “anatomy is destiny” tubuh dan jenis kelamin adalah takdir): menentukan psikologi dari seseorang, tidak ada kehendak bebas; laki-laki, secara otomatis akan menjadi pengambil kekuasaan, perempuan, menerima sebagai pelaku peran domestik dalam keluarga.

Pendekatan• Kate Millet dalam gelombang kedua mencoba

untuk mengkririsinyapemahaman Freud. Bahwa seksualitas manusia itu juga memilliki unsur ciptaan.

• Bahwa perempuan pasif dan laki-laki agresif itu memiliki relasi dengan pemahaman sosial-budaya= genderisasi seksualitas.

• Misalnya cantration complex, (dorongan seksual pada laki-laki yang tidak dapat ditahan) sebenarnya bukan merupakan sebuah tahap yang tidak bisa dihindari oleh kaum laki-laki.

• Menolak bentuk eksploitasi seksualitas perempuan, baik secara fisik, visual maupun verbal= sebuah bentuk pelecehan

• Bentuk pelecehan menyebabkan penindasan dan kekerasan terhadap seksualitas perempuan= seksualitas perempuan akhirnya dapat diperjualbelikan demi kepentingan pemuasan hasrat seksual kaum laki-laki.

• Feminisme psikoanalisis menyatakan bahwa penindasan perempuan berawal dari keinginan dan penguasaan maskulin terhadap seksualitas perempuan= obyek seksual.

• Feminisme psiko-analisis menganggap bahwa seksualitas dan maskulinitas adalah dua kekuatan yang dapat membentuk eskploitasi seksual terhadap perempuan.

Gerakan yang dihasilkan• Cara yang diupayakan =memerangi setiap

jenis traffiking (penjualan perempuan) dan juga peredaran visualisasi seksualitas perempuan yang diperjualbelikan, misalnya seperti VCD porno.

• Menolak setiap jenis pemanjaan terhadap seksualitas maskulin yang menindas perempuan, seperti panti pijat plus plus ataupun eksploitasi media masa terhadap perempuan.

TEORI EKO-FEMINISME

Sejarah• Feminisme psiko-analisa boleh jadi dikatakan

merupakan gelombang ke tiga feminisme.• Eko-feminisme feminisme kultural, merupakan

kritik trhdp feminisme sebelumnya.• Kritik yang dilontarkan menyangkut kualitas

feminisme yang harus dibuang= jika feminisme terbuang maka maskulinisasi justru akan meneguhkan hirarkinya atas perempuan=maskulinisasi terhadap perempuan.

• Gejala ini terlihat dalam gejala misalnya perempuan harus mengorbankan fungsi reproduksinya atau bahkan menolak untuk memakai feminitasnya demi kepentingan kapitalisme.

• Munculnya gerakan feminisme ini menyusul perkembangan baru dalam filasafat yang menjadikan lingkungan sebagai rujukan.

Pengertian• Aliran ini, bermaksud untuk menempatkan

individu (perempuan) secara komprehensif sebagai mahluk yang terikat dan berinteraksi dengan lingkungan.

• Eko-feminisme mengedepankan relasi individu dengan lingkungannya sebagai sebuah sistem.

• Ekofeminis menempatkan perempuan sebagai “simbol” alam semesta yang dirusak, dieskploitasi dan dikuasi.

• Ketika eko-sistem manusia telah dirusak oleh dirinya sendiri (oleh gaya dan semangat maskulinitas), maka feminisasi perlu dilakukan sebagai jalan pembebasan dunia terhadap prinsif-prinsif yang destruktif yang dibawa oleh maskulinitas.

Kritik terhadap Eco-Fem

• Janet Biehl mengatakan ekofem berfokus terlalu banyak pada koneksi mistis antara perempuan dan alam dan tidak cukup pada kondisi aktual perempuan.

• Rosemary Radford Ruether berpendapat bahwa spiritualitas dan aktivisme dapat dikombinasikan secara efektif dalam ekofeminisme, tidak terlampau banyak korelasi mistis.

Pendekatan yang Dikembangkan• Eko-feminisme mengajukan kritik kpd ptek yang

tidak sejalan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan. • Pengembangan industri dan Iptek mengeluarkan

perempuan dan prinsip feminisasi terhadap “dunia”.

• Manusia sebenarnya sangat terikat dan bergantung pada alam, baik humanis maupun yang non-humanis dan alam semesta bukan hanya memiliki prinsip fisik tetapi juga spriritual.

• Kapitaslisme merubah alam menjadi sekedar fisik (keterikatan materi saja dengan manusia)= eskploitasi, penguasaan dan pengerukan kekayaan alam.

• Ekofeminisme melihat bahwa dalam kapitalisme terdapat maskulinitas yang mengabaikan aspek feminitas yang lebih bersifat memeliharan dan mengasuh.

• Oleh sebab itu, perempuan harus menjadi agen dalam pemelihara alam dan lingkungan.

Gerakan yang dihasilkan• Aliran sejalan dengan prinsip post-

modernis tentang alam sebaga simbolisasi transenden=memiliki makna spiritualitas

• Agenda perjuangan yakni mengurangi dan mengapus ekspoitasi terhadap lingkungan dan alam semesta = prinsip : alam dirusak, sama dengan merusak perempuan= simbol dari alam.

• Aliran ini banyak bergerak dalam NGO (LSM) yang bergerak dan perduli terhadap lingkungan. Misalnya seperti yayasan PIKUL di NTT yang bergerak dalam kalangan petani dan penambang emas perempuan.

S e l e s a i