Post on 19-Feb-2018
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 1/21
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, yang biasanya
disertai dengan luka sekitar jaringan lunak, kerusakan otot, rupture tendon,
kerusakan pembuluh darah, dan luka organ-organ tubuh dan ditentukan sesuai
jenis dan luasnya, terjadinya fraktur jika tulang dikenai stress yang lebih besar
dari yang dapat diabsorbsinya (Smeltzer, 2010)
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai
jenis dan luasnya fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dariyang dapat diabsorpsinya Fraktur dapat disebabkan pukulan langsung, gaya
meremuk, gerakan punter mendadak, dan bahkan kontraksi otot ekstrem
(!runer " Sudarth, 2011)
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan
tulang dan atau tulang ra#an yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa
(Sjamsuhidayat, 200$)
Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh
%ebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang
berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak
langsung (Sjamsuhidajat " &ong, 2011)
!erdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bah#a fraktur
adalah terputusnya kontinuitas tulang yang ditentukan oleh jenisnya, luasnya,
dan tipenya yang biasanya disebabkan oleh trauma ' tenaga fisik
B. KLASIFIKASI FRAKTUR
&enis jenis fraktur (!runner dan Suddart, 2011)
1 !erdasarkan tempat (Fraktur humerus, tibia, la*iula, ulna, radius dan
ruris dst)
2 !erdasarkan komplit atau ketidakklomplitan fraktur+
a Fraktur komplit adalah patahan pada seluruh garis tengah tulang dan
biasanya mengalami pergeseran
b fraktur inkomplit adalah patahan hanya terjadi sebagian dari tengah
tulang
!erdasarkan bentuk dan jumlah garis patah +
a Fraktur %omunitif+ fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan
saling berhubungan
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 2/21
b Fraktur Segmental+ fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi
tidak berhubungan
Fraktur ultiple+ fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak
pada tulang yang sama
. !erdasarkan posisi fragmen +
a Fraktur Undisplaced (tidak bergeser)+ garis patah lengkap tetapi kedua
fragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh
b Fraktur Displaced (bergeser)+ terjadi pergeseran fragmen tulang yang
juga disebut lokasi fragmen
/ !erdasarkan sifat fraktur (luka yang ditimbulkan)
a Faktur ertutup (Closed ), bila tidak terdapat hubungan antara fragmentulang dengan dunia luar, disebut juga fraktur bersih (karena kulit
masih utuh) tanpa komplikasi ada fraktur tertutup ada klasifikasi
tersendiri yang berdasarkan keadaan jaringan lunak sekitar trauma,
yaitu+
1) ingkat 0+ fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa edera jaringan
lunak sekitarnya
2) ingkat 1+ fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan
jaringan subkutan) ingkat 2+ fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak
bagian dalam dan pembengkakan
.) ingkat + edera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang
nyata dan anaman sindroma kompartement
b Fraktur terbuka ( fraktur komplikata ' kompleks ) merupakan fraktur
dengan luka pada kulit, menbran mukosa sampai kepatahan tulang
yang dibagi menjadi grade +
1) rade 3 dengan luka bersih ( 1 m anjangnya )2) rade 33 luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang
ekstensif
) rade 333 luka yang sangat terkontaminasi dan mengalami
kerusakan jaringan lunak 4ang ekstensif
C. ETIOLOGI
enurut or#in (2010) penyebab fraktur dapat terjadi karena tulang
mengalami +
1 rauma langsung' direct trauma
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 3/21
4aitu apabila fraktur terjadi di tempat dimana bagian tersebut mendapat
ruda paksa (misalnya benturan, pukulan yang mengakibatkan patah
tulang)
2 rauma yang tak langsung' indirect trauma
isalnya penderita jatuh dengan lengan dalam keadaan ekstensi dapat
terjadi fraktur pada pegelangan tangan
rauma ringan pun dapat menyebabkan terjadinya fraktur bila tulang itu
sendiri rapuh' ada resiko terjadinya penyakit yang mendasari dan hal ini
disebut dengan fraktur patologis
. %ekerasan akibat tarikan otot
atah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi%ekuatan dapat berupa pemuntiran, penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi dari
ketiganya, dan penarikan
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 4/21
D. PATOFISIOLOGI
ulang bersifat rapuh namun ukup mempunyai kekuatan dan gaya
pegas untuk menahan api apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar
dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang
mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang Setelah terjadi
fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marro#,
dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak
erdarahan terjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuklah
hematoma di rongga medula tulang åan tulang segera berdekatan ke
bagian tulang yang patah åan yang mengalami nekrosis ini menstimulasiterjadinya respon inflamasi yang ditandai dengan *asodilatasi, eksudasi
plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih %ejadian inilah yang
merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya
Faktor-faktor yang mempengaruhi fraktur +
1 Faktor 5kstrinsik
6danya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung
terhadap besar, #aktu, dan arah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur
2 Faktor 3ntrinsik
!eberapa sifat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan
untuk timbulnya fraktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisitas,
kelelahan, dan kepadatan atau kekerasan tulang
E. PATHWAY
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 5/21
Trauma,petologis/kelelahan
Fraktur terbuka/tertutupDiscontinuitas tl, pembuluh darah jaringan
Risiko trauma/cedera tambahan
Grkan Frag Tl, odem,jar,otot
Kerusakan neuro muskuler
Risk kerusakan neuromuskuler
Krisis situasi
Reposis/reduk si
Terbuka Tertutup
Fiksasi internal: plat.scrue
Tind.Pembedahan
Keterbatas an mobilisasi
Risk ineksi!pasme otot
Pk !"ok, pk. hemoragik
Kerusakan mobilitas #sik
De#sit pera$atan diri
%"eri akut
&molisasi penekan an jar.
Risk. kerusakan integritas kulit
Risiko ineksi
'ipoksi, takipnea
Risk Kerusakan pertkrn gas
Fiks.(ktr nal
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
asuk ke
otak,
paru,ginjal
ekanan
sumsum
tulang
lebih
tinggi
dari tek
kapiler
%7emora
gi
k
Sindrome
komparte
men
Pk.(mbol
6liran
pembdrh
lobulinlemak
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 6/21
F. MANIFESTASI KLINIS
anifestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformitas,
pemendekan ektremitas, krepitus, pembengkakan lokal, dan perubahan #arna
yang dijelaskan seara rini sebagai berikut+
1 8yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang
diimobilisasi Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai
alamiah yang diranang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen
tulang
2 Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tidak dapat digunakan dan enderung
bergerak seara alamiah (gerakan luar biasa) ergeseran fragmen pada
fraktur lengan dan tungkai menyebabkan deformitas (terlihat maupun
teraba) ektremitas yang bisa diketahui dengan membandingkannya dengan
ektremitas normal 5kstremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena
fungsi normal otot tergantung pada integritasnya tulang tempat melekatnya
otot
ada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena
kontraksi otot yang melekat di atas dan ba#ah tempat fraktur Fragmen
sering saling melengkapi satu sama lain sampai 2,/ sampai / m (1 sampai
2 ini)
. Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang
dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu
dengan lainnya 9ji krepitus dapat mengakibatkan kerusakan jaringan
lunak yang lebih berat
/ embengkakan dan perubahan #arna lokal pada kulit terjadi sebagai
akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur anda ini biasa
terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah edera
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriks! R"i#$#%i
Sebagai penunjang, pemeriksaan yang penting adalah :penitraan;
menggunakan sinar rontgen (<-ray) 9ntuk mendapatkan gambaran
dimensi keadaan dan kedudukan tulang yang sulit, maka diperlukan 2
proyeksi yaitu 6 atau 6 dan lateral =alam keadaan tertentu diperlukan
proyeksi tambahan (khusus) ada indikasi untuk memperlihatkan pathologi
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 7/21
yang diari karena adanya superposisi erlu disadari bah#a permintaan
>-?ay harus atas dasar indikasi kegunaan pemeriksaan penunjang dan
hasilnya dibaa sesuai dengan permintaan 7al yang harus dibaa pada
>-?ay+
a !ayangan jaringan lunak
b ipis tebalnya korteks sebagai akibat reaksi periosteum atau
biomekanik atau juga rotasi
robukulasi ada tidaknya rare fration
d Sela sendi serta bentuknya arsitektur sendi
Selain foto polos <-ray (plane <-ray) mungkin perlu tehnik
khususnya seperti+a omografi+ menggambarkan tidak satu struktur saja tapi struktur yang
lain tertutup yang sulit di*isualisasi ada kasus ini ditemukan
kerusakan struktur yang kompleks dimana tidak pada satu struktur saja
tapi pada struktur lain juga mengalaminya
b yelografi+ menggambarkan abang-abang saraf spinal dan
pembuluh darah di ruang tulang *ertebrae yang mengalami kerusakan
akibat trauma
6rthrografi+ menggambarkan jaringan-jaringan ikat yang rusak karena
ruda paksa
d @omputed omografi-Sanning+ menggambarkan potongan seara
trans*ersal dari tulang dimana didapatkan suatu struktur tulang yang
rusak
&. Pemeriks! L'#r(#ri)m
a %alsium Serum dan Fosfor Serum meningkat pada tahap penyembuhan
tulang
b 6lkalin Fosfat meningkat pada kerusakan tulang dan menunjukkan
kegiatan osteoblastik dalam membentuk tulang
5nzim otot seperti %reatinin %inase, Aaktat =ehidrogenase (A=7-/),
6spartat 6mino ransferase (6S), 6ldolase yang meningkat pada
tahap penyembuhan tulang
*. Pemeriks! $i!+$i!
a emeriksaan mikroorganisme kultur dan test sensiti*itas+ didapatkan
mikroorganisme penyebab infeksi
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 8/21
b !iopsi tulang dan otot+ pada intinya pemeriksaan ini sama dengan
pemeriksaan diatas tapi lebih dindikasikan bila terjadi infeksi
5lektromyografi+ terdapat kerusakan konduksi saraf yang diakibatkan
fraktur
d 6rthrosopy+ didapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karena
trauma yang berlebihan
e 3ndium 3maging+ pada pemeriksaan ini didapatkan adanya infeksi pada
tulang
f ?3+ menggambarkan semua kerusakan akibat fraktur
H. STADIUM PENYEMBUHAN FRAKTUR
ulang bisa beregenerasi sama seperti jaringan tubuh yang lain Fraktur
merangsang tubuh untuk menyembuhkan tulang yang patah dengan jalan
membentuk tulang baru diantara ujung patahan tulang ulang baru dibentuk
oleh akti*itas sel-sel tulang 6da lima stadium penyembuhan tulang, yaitu+
1. S("i)m S()+Pem'e!()k! Hem(#m
embuluh darah robek dan terbentuk hematoma disekitar daerah
fraktur Sel-sel darah membentuk fibrin guna melindungi tulang yang
rusak dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler baru dan fibroblast Stadium
ini berlangsung 2. .B jam dan perdarahan berhenti sama sekali
&. S("i)m D)+Pr#$i,ersi Se$)$er
ada stadium ini terjadi proliferasi dan differensiasi sel menjadi
fibro kartilago yang berasal dari periosteum,Cendosteum,dan bone marro#
yang telah mengalami trauma Sel-sel yang mengalami proliferasi ini terus
masuk ke dalam lapisan yang lebih dalam dan disanalah osteoblast
beregenerasi dan terjadi proses osteogenesis =alam beberapa hariterbentuklah tulang baru yang menggabungkan kedua fragmen tulang yang
patah Fase ini berlangsung selama B jam setelah fraktur sampai selesai,
tergantung frakturnya
*. S("i)m Ti%+Pem'e!()k! K$$)s
Selsel yang berkembang memiliki potensi yang kondrogenik dan
osteogenik, bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai
membentuk tulang dan juga kartilago opulasi sel ini dipengaruhi oleh
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 9/21
kegiatan osteoblast dan osteoklast mulai berfungsi dengan mengabsorbsi
sel-sel tulang yang mati assa sel yang tebal dengan tulang yang imatur
dan kartilago, membentuk kallus atau bebat pada permukaan endosteal dan
periosteal Sementara tulang yang imatur (anyaman tulang ) menjadi lebih
padat sehingga gerakan pada tempat fraktur berkurang pada . minggu
setelah fraktur menyatu
-. S("i)m Em(+K#!s#$i"si
!ila akti*itas osteolast dan osteoblast berlanjut, anyaman tulang
berubah menjadi lamellar Sistem ini sekarang ukup kaku dan
memungkinkan osteolast menerobos melalui reruntuhan pada garis
fraktur, dan tepat dibelakangnya osteolast mengisi elah-elah yang
tersisa diantara fragmen dengan tulang yang baru 3ni adalah proses yang
lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk
memba#a beban yang normal
/. S("i)m Lim+Rem#"e$$i!%
Fraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat
Selama beberapa bulan atau tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang
oleh proses resorbsi dan pembentukan tulang yang terus-menerus
Aamellae yang lebih tebal diletidakkan pada tempat yang tekanannya lebih
tinggi, dinding yang tidak dikehendaki dibuang, rongga sumsum dibentuk,
dan akhirnya dibentuk struktur yang mirip dengan normalnya
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 10/21
I. KOMPLIKASI
1 9mum
a Shok
b %erusakan organ
%erusakan saraf
d 5mboli lemak
2 =ini
a @edera arteri
b @edera kulit dan jaringan
@edera partement syndrom
Aanjut
a Stiffnes (kaku sendi)
b =egenerasi sendi enyembuhan tulang terganggu
d al union
e 8on union
f =elayed union
g @ross union
J. PENATALAKSANAAN MEDIS
5mpat tujuan utama dari penanganan fraktur adalah +
1 9ntuk menghilangkan rasa nyeri
8yeri yang timbul pada fraktur bukan karena frakturnya sendiri,
namun karena terluka jaringan disekitar tulang yang patah tersebut 9ntuk
mengurangi nyeri tersebut, dapat diberikan obat penghilang rasa nyeri dan
juga dengan tehnik imobilisasi (tidak menggerakkan daerah yang fraktur)
ehnik imobilisasi dapat diapai dengan ara pemasangan bidai atau gips
a embidaian + benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling
tulang
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 11/21
b emasangan gips
erupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang
patah ips yang ideal adalah yang membungkus tubuh sesuai dengan
bentuk tubuh 3ndikasi dilakukan pemasangan gips adalah +
1) 3mmobilisasi dan penyangga fraktur 2) 3stirahatkan dan stabilisasi
) %oreksi deformitas
.) engurangi aktifitas
/) embuat etakan tubuh orthotik
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan gips
adalah +
1) ips yang pas tidak akan menimbulkan perlukaan
2) ips patah tidak bisa digunakan
) ips yang terlalu keil atau terlalu longgar sangat membahayakan
klien.) &angan merusak ' menekan gips
/) &angan pernah memasukkan benda asing ke dalam gips '
menggaruk
D) &angan meletakkan gips lebih rendah dari tubuh terlalu lama
2 9ntuk menghasilkan dan mempertahankan posisi yang ideal dari fraktur
!idai dan gips tidak dapat mempertahankan posisi dalam #aktu yang
lama 9ntuk itu diperlukan lagi tehnik yang lebih mantap seperti
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 12/21
pemasangan traksi kontinyu, fiksasi eksternal, atau fiksasi internal
tergantung dari jenis frakturnya sendiri
a enarikan (traksi) +
Seara umum traksi dilakukan dengan menempatkan beban dengan tali
pada ekstermitas pasien empat tarikan disesuaikan sedemikian rupa
sehingga arah tarikan segaris dengan sumbu panjang tulang yang
patah etode pemasangan traksi antara lain +
1) raksi manual
ujuannya adalah perbaikan dislokasi, mengurangi fraktur, dan
pada keadaan emergeny
2) raksi mekanik, ada 2 maam +a) raksi kulit (skin tration)
=ipasang pada dasar sistem skeletal untuk sturktur yang lain
misal otot =igunakan dalam #aktu . minggu dan beban E /
kg
b) raksi skeletal
erupakan traksi definitif pada orang de#asa yang
merupakan balanced traction =ilakukan untuk
menyempurnakan luka operasi dengan ka#at metal ' penjepit
melalui tulang ' jaringan metal
%egunaan pemasangan traksi, antara lain +
1) engurangi nyeri akibat spasme otot
2) emperbaiki " menegah deformitas
) 3mmobilisasi
.) =ifraksi penyakit (dengan penekanan untuk nyeri tulang sendi)
/) engenangkan pada perlekatannya
rinsip pemasangan traksi +1) ali utama dipasang di pin rangka sehingga menimbulkan gaya tarik
2) !erat ekstremitas dengan alat penyokong harus seimbang dengan
pemberat agar reduksi dapat dipertahankan
) ada tulang-tulang yang menonjol sebaiknya diberi lapisan khusus
.) raksi dapat bergerak bebas dengan katrol
/) emberat harus ukup tinggi di atas permukaan lantai
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 13/21
b =ilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang
logam pada peahan-peahan tulang
ada saat ini metode penatalaksanaan yang paling banyak
keunggulannya mungkin adalah pembedahan etode pera#atan ini
disebut fiksasi interna dan reduksi terbuka ada umumnya insisi
dilakukan pada tempat yang mengalami edera dan diteruskan
sepanjang bidang anatomik menuju tempat yang mengalami fraktur
7ematoma fraktur dan fragmen-fragmen tulang yang telah mati
diirigasi dari luka Fraktur kemudian direposisi dengan tangan agar menghasilkan posisi yang normal kembali Sesudah direduksi,
fragmen-fragmen tulang ini dipertahankan dengan alat-alat ortopedik
berupa pen, sekrup, pelat, dan paku
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 14/21
BAB II
TINJAUAN KASUS 0 KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
engkajian merupakan tahap a#al dan landasan dalam proses
kepera#atan, untuk itu diperlukan keermatan dan ketelitian tentang masalah-
masalah klien sehingga dapat memberikan arah terhadap tindakan
kepera#atan %eberhasilan proses kepera#atan sangat bergantuang pada tahap
ini ahap ini terbagi atas+
1 6namnesa
a 3dentitas %lieneliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang
dipakai, status perka#inan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan
darah, no register, tanggal ?S, diagnosa medis
b %eluhan 9tama
=S ( =ata Subjektif ) + asien mengeluh rasa nyeri pada bagian yang
mengalami fraktur ( femur , humerus , tibia , fibula , dll )
9ntuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien
digunakan+
1) ro*oking 3nident+ apakah ada peristi#a yang menjadi yang
menjadi faktor presipitasi nyeri
2) uality of ain+ seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau
digambarkan klien 6pakah seperti terbakar, berdenyut, atau
menusuk
) ?egion + radiation, relief+ apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa
sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi
.) Se*erity (Sale) of ain+ seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan
klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkanseberapa jauh rasa sakit mempengaruhi kemampuan fungsinya
/) ime+ berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah
buruk pada malam hari atau siang hari
=G ( =ata Gbjektif ) + asien tampak meringis kesakitan , pasien
tampak memegangi bagian yang mengalami fraktur , pasien tampak
menangis , pasien tampak lemas, dan lain-lain
?i#ayat enyakit Sekarang
engumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari
fraktur, yang nantinya membantu dalam membuat renana tindakan
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 15/21
terhadap klien 3ni bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut
sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan bagian
tubuh mana yang terkena Selain itu, dengan mengetahui mekanisme
terjadinya keelakaan bisa diketahui luka keelakaan yang lain
d ?i#ayat enyakit =ahulu
ada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab fraktur dan
memberi petunjuk berapa lama tulang tersebut akan
menyambung enyakit-penyakit tertentu seperti kanker tulang dan
penyakit pagetHs yang menyebabkan fraktur patologis yang sering sulit
untuk menyambung Selain itu, penyakit diabetes dengan luka di kakisanagt beresiko terjadinya osteomyelitis akut maupun kronik dan juga
diabetes menghambat proses penyembuhan tulang
e ?i#ayat enyakit %eluarga
enyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang
merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya fraktur, seperti
diabetes, osteoporosis yang sering terjadi pada beberapa keturunan,
dan kanker tulang yang enderung diturunkan seara genetik
f ?i#ayat sikososial
erupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya
dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau
pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga
ataupun dalam masyarakat
g ?i#ayat %epera#atan dan engkajian Fisik+
ejala-gejala fraktur tergantung pada lokasi, berat dan jumlah
kerusakan pada struktur lain !erdasarkan klasifikasi =oenges dkk
(2000) ri#ayat kepera#atan yang perlu dikaji adalah+
1) 6kti*itas istirahatanda + %eterbatasan ' kehilangan fungsi pada bagian terkena
mungkin segera setelah fraktur itu sendiri atau terjadi seara
sekunder dari pembengkakan jaringan nyeri
2) Sirkulasi
anda + 7 (kadang-kadang terlihat sebagai respon terhadap nyeri '
ansietas) atau hipotensi (kehilangan darah), akikardia
(respon stress, hi*opolemia)
) 8eurosensori
ejala + 7ilang gerakan atau sensasi , spasme otot, kesemutan
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 16/21
anda + =eformitas lokal + agulasi abnormal, pemendekan, rotasi
krepitasi
.) 8yeri ' kenyamanan
ejala + 8yeri berat tiba-tiba pada saat edera mungkin
terlokalisasi pada area jaringan ' kerusakan tulang dapat berkurang
pada imobilisasi ak ada nyeri akibat kerusakan saraf spasme atau
kram otot (setelah imobilisasi)
/) %eamanan
anda + Aaserasi kulit, a*ulsi jaringan, perdarahan, perubahan
#arna, pembengkakan lokal (dapat meningkat seara bertahap atau
tiba-tiba)D) enyuluhan
ejala + Aingkungan tidak mendukung (menimbulkan edera)
pengetahuan terbatas
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN FRAKTUR
1 ?isiko tinggi terhadap trauma ' edera tambahan berhubungan dengan
kehilangan integritas tulang ( fraktur )
2 8yeri akut berhubungan dengan refleksi spasme otot, gerakan fragmen
tulang yang patah, oedema jaringan, dan edera pad jaringan lunak
?isiko terhadap disfungsi neuromuskuler perifer berhubungan dengan
penurunan aliran darah akibat edera *askuler langsung, oedema
berlebihan
. ?isiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan aliran
darah , perubahan membran kapiler
/ %erusakan integritas kulit berhubungan dengan edera atau trauma
jaringan, imobilisasi
D ?isiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan kemampuan primer ,sisi masuk organisme sekunder trauma jaringan
I %erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan
sekunder akibat fraktur
B %urang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpadannya terhadap
informasi
$ =efisit pera#atan diri berhubungan dengan keterbatasan pergerakan traksi
sekunder akibat fraktur
*. I!(ere!si
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 17/21
a ?isiko tinggi terhadap trauma ' edera tambahan berhubungan dengan
kehilangan integritas tulang ( fraktur )
ujuan + asien mampu mempertahankan stabilisasi dan posisi fraktur
%riteria e*aluasi + menunjukkan mekanika tubuh yang meningkatkan
stabilitas pada sisi fraktur, menunjukkan pembentukan kalus
3nter*ensi +
1) Aetakkan papan diba#ah tempat tidur atau tempatkan pasien pada
tempat tidur ortopedik
? + 6gar pasien merasa lebih nyaman
2) ertahankan tirah baring sesuai indikasi
? + enegah terjadinya pergeseran tulang yang semakin parah
) ertahankan posisi netral pada bagian yang sakit dengan bantalan? + 3mobilisasi asien
.) %aji integritas alat fiksasi eksternal
? + 9ntuk menjaga kestabilan kondisi pasien
b 8yeri akut berhubungan dengan refleksi spasme otot, gerakan fragmen
tulang yang patah, oedema jaringan, dan edera pada jaringan lunak
ujuan + 8yeri terkontrol
%riteria e*aluasi + asien rileks, mampu berpartisipasi dalam akti*itas
istirahat dengan tepat, menunjukkan penggunaan ketrampilan relaksasi dan
akti*itas terapiutik sesuai indikasi
3nter*ensi J
1) inggikan ekstremitas yang terkena, pertahankan mobilitas bagian
yang sakit dengan tirah baring,gips, pemberat, traksi
? + enjaga imobilisasi pasien
2) erhatikan lokasi, karakteristik, intensitas dari kekuatan nyeri,
ketidaknyamanan, petunjuk nyeri non *erbal
? + emantau perkembangan kondisi pasien
) &elaskan prosedur sebelum memulai
? + Sebagai informed onsent untuk mendapat persetujuan dari pasien
.) Aakukan dan a#asi latihan rentang gerak aktif dan pasif
? + Fase ini dilakukan jika sudah terjadi pembentukan kallus
/) Aakukan kompres dingin 2.-.B jam pertama dan sesuai keperluan
? + enegah rasa nyeri yang dialami oleh klien
D) !eri alternatif tindakan kenyamanan seperti relaksasi dan distraksi
? J embantu klien untuk mengalihkan rasa nyeri yang dirasakan
I) =elegatif pemberian obat analgetik sesuai indikasi
? + embantu memperepat proses penyembuhan
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 18/21
?isiko terhadap disfungsi neuromuskuler perifer berhubungan dengan
penurunan aliran darah akibat edera *askuler langsung, oedema
berlebihan
ujuan + empertahankan perfusi jaringan
%riteria e*aluasi + 8adi teraba, kulit hangat ' kering,tanda-tanda *ital
stabil
3nter*ensi +
1) Aepaskan perhiasan pada ekstremitas yang sakit
? + 6gar tidak menghambat peredaran darah
2) %aji k#alitas nadi perifer, distal, aliran kapiler, #arna kulit pada
fraktur
? + 9ntuk memantau kondisi perkembangan *askuler klien) erhatikan perubahan fungsi motorik dan sensorik
? + 9ntuk memantau kondisi perkembangan *askuler klien
.) Gbser*asi nyeri tekan, pembengkakan pada dorsofleksi kaki
? + enegah agar tidak terjadi eudema
d ?isiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan aliran
darah , perubahan membran kapiler
ujuan + empertahankan fungsi pernafasan , adekuat
%riteria e*aluasi J idak ada dipsnea' apnea, ?? dan =6 dalam batas
normal
3nter*ensi +
1) 6#asi frek#ensi pernafasan
? + 9ntuk memantau adekuatnya nafas klien
2) 6uskultasi bunyi pernafasan
? + 9ntuk memantau suara nafas tambahan
) !antu latihan nafas dalam dan batuk
? + 9ntuk menegah terjadinya penumpukan seret
.) !eri G2 bila diindikasikan
/) Gbser*asi sputum
D) 6#asi lab Seperti =6, 7b, rombosit dan lain-lain
e %erusakan integritas kulit berhubungan dengan edera atau trauma
jaringan, imobilisasi
ujuan + empertahankan mobilitas pada tingkat paling tinggi,
mempertahankan posisi fungsional
%riteria e*aluasi + enunjukkan teknik mampu melakukan akti*itas
3nter*ensi +
1) !antu rentang gerak aktif , pasif
? + embantu perkembangan tingkat gerak klien
2) %aji derajat mobilitas yang dihasilkan oleh edera
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 19/21
? + 9ntuk kajian status klien
) !antu mobilisasi dengan alat bantu
? + embantu memperepat mobilisasi pasien.) !antu pera#atan diri
? + 9ntuk memberikan rasa nyaman pada pasien
/) !antu posisi seara periodik dan dorong untuk latihan batuk ' latihan
nafas dalam
D) %olaborasi dengan ahli fisioterapi dan rehabilitasi
? + emberikan rasa aman dan nyaman bagi klien
f ?isiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan kemampuan primer ,
sisi masuk organisme sekunder trauma jaringan
ujuan + enyatakan rasa ketidaknyamanan hilang%riteria 5*aluasi + enunjukkan adanya tanda-tanda penyembuhan luka
sesuai dengan #aktu
3nter*ensi +
1) %aji kulit apabila ada luka terbuka , benda asing, kemerahan,
perdarahan serta perubahan #arna
? + 9ntuk mengetahui tanda-tanda terjadinya infeksi
2) 9bah posisi sesering mungkin
? + enegah terjadinya dekubitus pada klien
) !ersihkan kulit dengan menggunakan sabun dan air
? + enjaga kelembaban terhadap kulit klien
.) asase kulit dan penonjolan tulang
? + enjaga kulit agar tetap lembab
/) Aatakkan bantalan pelindung diba#ah kaki dan diba#ah tonjolan
tulang
? J enegah terjadinya iritasi jika tidak menggunakan bantalan
pelindung
g %erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan
sekunder akibat frakturujuan + 6gar tidak ada tanda-tanda yang mengubah diagnosa menjadi
aktual
%riteria e*aluasi + =apat menapai penyembuhan luka sesuai #aktu bebas
drainase purulen'eritema serta demam
3nter*ensi +
1) 3nfeksi kulit untuk mengetahui adanya iritasi ' robekan kontinuitas
? + engetahui adanta iritasi atau robekan pada kulit
2) Gbser*asi luka, mengetahui adanya pembentukan bula , danya drainase
serta perubahan #arna kulit
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 20/21
? + engetahui status perkembangan luka klien
) Gbser*asi nyeri yang datang seara tiba-tiba serta keterbatasan gerakan
dengan edema lokal ' eritema ekstremitas edera
? + 9ntuk memberikan rasa nyaman terhadap pasien
.) %aji tonus otot reflek tendon serta kemampuan untuk biara
? +9ntuk mengkaji alat gerak klien
/) =elegatif dalam pemberian antibiotika
? + emperepat proses penyembuhan
h %urang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpadannya terhadap
informasi
ujuan + 6gar pengetahuan bertambah dan adanya perubahan prilaku
%riteria e*aluasi + =apat menyatakan pemahaman tentang kondisi dan
dapat berperan aktif dalam proses pengobatan serta pera#atan
3nter*ensi +
1) 3dentifikasi tentang adanya tempat pelayanan di masyarakat
? + 9ntuk memberikan pelayanan yang optimal pada klien
2) %aji ulang tentang prognosis, patologi serta harapan masa mendatang
? + 9ntuk mengetahui moti*asi yang dimiliki oleh klien
) !eri informasi yang penting dan benar kepada pasien tentang terapi
sesuai intruksi
? + 6gar pasien mengerti tentang prosedur terapi yang diberikan,
.) Sarankan pada pasien untuk melanjutkan latihan yang aktif
? J emperepat mobilisasi pasien
i =efisit pera#atan diri berhubungan dengan keterbatasan pergerakan traksi
sekunder akibat fraktur
ujuan + 6gar pasien mampu melakukan pemenuhan kebutuhannya sehari-
hari seara mandiri
%riteria e*aluasi + asein dapat berpartisipasi seara langsung baik fisik'
*erbal dalam melakukan akti*itas seperti makan, mandi
3nter*ensi +
1) %aji kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam melaksanakan
setiap akti*itas pera#atannya
? + 9ntuk mengetahui sebagaimana kemampuan pasien dalam
melaksanakan pera#atan diri ' personal hygiene
2) ingkatkan partisipasi pasien seara optimal
? J elatih pasien agar lebih mandiri,
) !erikan pilihan serta pena#aran yang lebih disukai selama akti*itas
pera#atan diri
? + emoti*asi pasien untuk melakukan pera#atan diri
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Pendahuluan Fraktur - | Stikes Karya Husada Semarang
7/23/2019 1- Lp Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/1-lp-fraktur 21/21
!runner, Suddarth 2011 Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol.3
5@ &akarta
@arpenito, A& 200$. Buku Saku Dianosa !eperawatan edisi " . &akarta+ 5@
=oengoes, 5, 2000, #encana Asuhan !eperawatan, 5@, &akarta
3rham ahfoedz, 201 $ertolonan $ertama di #umah, di %empat !erja, atau
di $erjalanan. 4ogyakarta+ Fitramaya
&ohnson, , et all. 2011 &ursin 'utcomes Classi(ication )&'C* Second
+dition 8e# &ersey+ 9pper Saddle ?i*er
ansjoer, 6 dkk 200I !apita Selekta !edokteran, ilid - edisi 3 &akarta+ edia
6esulapius
@loskey, @&, et all 2011 &ursin nterventions Classi(ication )&C* Second
+dition 8e# &ersey+ 9pper Saddle ?i*er
Santosa, !udi 200I $anduan Dianosa !eperawatan &A&DA /0012/00"
&akarta+ rima edika
Smeltzer, S@, 2010, Buku Ajar !eperawatan edikal Bedah, 5@, &akarta