Post on 05-Jul-2015
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
i
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
ii
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
i
Program pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal dan Informal tahun 2011 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) adalah Program PAUD, Program Kursus dan Pelatihan, Program Pendidikan Masyarakat, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUDNI.
Program-program PAUDNI dikembangkan dalam rangka menuju visi Kementerian Pendidikan Nasional 2025 yakni menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif. Visi tersebut mengandung makna bahwa insan Indonesia memiliki kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan sosial, kecerdasan intelektual dan kecerdasan kinestetis.
Guna mencapai visi secara efektif maka program-program PAUDNI yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat berupaya untuk memberikan pelayanan prima pendidikan agar tersedia secara merata, terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan kehidupan masyarakat dan dunia kerja, setara bagi seluruh warga negara serta berupaya memberikan kepastian bagi warga negara mengenyam pendidikan sebagai hak warga negara Indonesia.
Program PAUDNI dilaksanakan oleh satuan-satuan pendidikan nonformal dan informal antara lain Lembaga Kursus, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Kelompok Belajar, dan Satuan Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) sejenis serta oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) seperti Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Pemerataan dan perluasan akses layanan PAUDNI diselenggarakan oleh lembaga non UPT sedangkan pelaksanaan program PAUDNI dalam rangka percontohan dan/atau pengembangan dilaksanakan oleh UPT dan/atau satuan pendidikan tertentu yang memiliki sumber daya pendidikan memadai.
Khususnya penyelenggaraan program PAUDNI dalam rangka percontohan dan pengembangan, dukungan pembiayaan program disalurkan lewat Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) dan Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) sesuai dengan wilayah kerja masing-masing.
Percontohan program PAUDNI dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan acuan penyelengaraan program PAUDNI yang berstandar dan bermutu, rujukan program PAUDNI berdasarkan karakteristik wilayah dan sosial budaya masyarakat, pusat magang, pelatihan dan penelitian. Percontohan program PAUDNI tersebut merupakan langkah menuju terpenuhinya amanah PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
KATA SAMBUTANDirektur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
ii
UPT yang menyelenggarakan program PAUDNI dengan arah sebagai percontohan dapat melaksanakan program berbasis hasil pengembangan model, hasil kajian, replikasi program terbaik di lapangan yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri dan/atau produk kebijakan strategis dengan prosedur serta pola pembiayaan yang tidak harus sama dengan program-program PAUDNI yang dibiayai dari sumber dana dekonsentrasi.
Saya menyambut baik penerbitan “Petunjuk Teknis Percontohan Program PAUDNI” dan mengharapkan melalui petunjuk teknis ini dapat menjamin penyelenggaraan percontohan program PAUDNI yang diselenggarakan oleh UPT dan/atau satuan pendidikan tertentu dapat tercapai secara efektif, efisien, dan produktif serta memberikan acuan kepada pihak-pihak terkait perlu.
Kepada semua pihak yang memiliki kepedulian dan telah berkontribusi untuk membangun program PAUDNI menuju pelayanan prima disampaikan terimakasih.
Jakarta, Mei 2011Plt. Direktur Jenderal PAUDNI
Hamid Muhammad, Ph.D.NIP. 19590512 198311 1 001
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
iii
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tahun 2011 bertujuan meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan bagi anak usia dini, sehingga kelak siap memasuki jenjang pendidikan dan tahap kehidupan lebih lanjut, meningkatnya kesadaran pemerimtah daerah, keluarga, orangtua dan masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak usia dini serta meningkatnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia dini dan tumbuhnya berbagai program PAUD sejenis yang lebih merata dan bermutu.
Pemerintah menargetkan dapat melayani anak usia dini sebanyak 18,1 juta anak (APK 60,10%) pada tahun 2011 guna mencapai target nasional pada tahun 2014 dengan APK 72,90%. Untuk mencapai target tersebut khususnya Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan program untuk melayani anak usia dini antara lain Program Pendidikan Anak Usia Dini di Daerah Terpencil, Program Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain, Program PAUD SPS, Program Taman Penitipan Anak.
Program PAUD di atas dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan nonformal dan informal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Kelompok Bermain dan SKB, serta satuan pendidikan seperti Taman Kanak Kanak dan Satuan Pendidikan Sejenis lainnya.
Pembiayaan penyelenggaraan PAUD melalui Direktorat Jenderal PAUDNI dapat diperoleh dari dana dekonsentrasi yang ada di Dinas Pendidikan Propinsi dan dana percontohan program PAUDNI yang ada di Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan informal (P2PNFI) atau Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) di wilayah regional masing-masing.
Guna meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas penyelenggaraan percontohan program PAUD maka perlu diterbitkan Petunjuk Teknis Percontohan Program PAUD. Petunjuk ini dapat dipergunakan mulai saat koordinasi, perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pengendalian.
Jakarta, Mei 2011Direktur PAUD
Dr. Erman Syamsuddin, SH, M.Pd.NIP. 19570304 198303 1 015
KATA PENGANTARDirektur Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal PAUDNI
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
iv
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
v
KATA SAMBUTANKATA PENGANTARDAFTAR ISI
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang.....................................................................................1
............................................................................................................B. Dasar Hukum ......................................................................................2C. Tujuan ................................................................................................3
BAB IIPERCONTOHAN PROGRAM TAMAN PENITIPAN ANAKA. Definisi................................................................................................5B. Tujuan Program...................................................................................6C. Tahapan Percontohan.........................................................................9D. Kriteria Penyelenggara........................................................................13E. Kriteria Penyelenggaraan Percontohan Program PAUD Daerah
terpencil..............................................................................................15
BAB IIIPENYELENGGARAAN PERCONTOHAN PROGRAM TPAA. Komponen Penyelenggaraan..............................................................15B. Langkah Langkah Penyelenggaraan.....................................................20
BAB IVKRITERIA KEBERHASILANA. Kelembagaan.......................................................................................23B. Pembelajaran......................................................................................23 C. Jaringan Kemitraan.............................................................................26D. Hasil Pelaksaan Program.....................................................................26
DAFTAR ISI
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
vi
BAB VPENGAJUAN DAN SELEKSI PROPOSALA. Penyusunan Proposal..........................................................................29B. Mekanisme Pengajuan Proposal.........................................................29
BAB VIPENGENDALIAN MUTU PERCONTOHAN PROGRAM A. Monitoring dan Evaluasi......................................................................31B. Pelaporan............................................................................................31
BAB VIIPENUTUP...................................................................................................33
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
1
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan anak usia dini sebagai peletak dasar bagi tumbuh kembang
anak sudah diakui secara internasional. Lahirnya Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 merupakan bukti komitmen pemerintah terhadap pendidikan
anak usia dini. Semenjak lahirnya Direktorat Paud (2001) peningkatan jumlah
anak usia dini yang memperoleh layanan Paud Non Formal menunjukkan
angka yang segnifikan. Anak usia 0 s.d 6 tahun yang memperoleh layanan
pendidkan pada tahun 2005 sebanyak 28.006 juta, tahun 2006 sebanyak
28.111 juta, dan sampai dengan 2009 diperkirakan 28.377 juta atau 35
persen, dan sampai dengan tahun 2010 jumlah sekitar 53% anak usia dini di
Indonesia Terlayani Paud.
Taman Penitipan Anak (TPA) yang merupakan salah satu jalur Paud
non formal saat ini keberadaannya semakin dirasakan kebutuhannya oleh
masyarakat. Hal ini dikarenakan dewasa ini semakin banyak ibu rumah
tangga yang semestinya menjadi pendidik utama dan pertama banyak yang
bekerja di luar rumah, sedangkan tenaga pembantu rumah tangga/pengasuh
juga semakin sulit dan mahal, dan belum tentu mereka dapat mengasuh anak
usia dini dengan baik.
Walau lembaga penitipan anak semakin tersedia, akan tetapi pada
umumnya pengelolaannya hanya sebatas pada kesejahteraan anak, dan
belum menyentuh pendidikan secara menyeluruh. Pelayanan pendidikan
yang menyeluruh bagi anak merupakan hal sangat penting untuk dilakukan.
Dengan pelayanan pendidikan yang menyeluruh anak akan tumbuh dan
berkembang secara optimal.
BPKB dan SKB merupakan unit Pelaksana Teknis Daerah yang salah
satu tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan percontohan program
BAB IPENDAHULUAN
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
2
PAUDNI hendaknya mampu melaksanakan program yang dapat dijadikan
acuan bagi masyarakat. Oleh karena harus berusaha sedemikian rupa
sehingga program bisa berjalan yang berkualitas.
Petunjuk teknis penyelenggaraan rintisan percontohan program
Taman Penitipan Anak ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi
masyarakat/penyelenggara program TPA, sehingga dapat melaksanakan
program dengan baik yang layanan yang diterima anak dapat optimal.
B. Dasar Hukum
1. Undang – Undang Dasar 1945
2. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002, pasal 4 dan 8, tentang
perlindungan Anak
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 43 tahun 2007 tentang
Koordinasi dan Pengendalian Program di lingkungan Departemen
Pendidikan Nasional tahun anggaran 2008
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 44 tahun 2007 tentang
alokasi, klasifikasi, mekanisme belanja dan pertanggungjawaban
anggaran belanja
7. Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 7 tahun 2009 tentang
pemberian bantuan kepada lembaga pendidikan nonformal dan informal
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 58 tahun 2009 tentang
standar pendidikan anak usia dini.
9. Petunjuk teknis penyelenggaraan program PAUDNI, Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Januari 2011.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
3
10. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat Pengembangan
Pendidikan Nonformal dan Informal/Balai Pengembangan Pendidikan
Nonformal dan Informal Tahun 2011
C. TUJUAN
Tujuan Petunjuk teknis ini adalah untuk memberikan acuan bagi lembaga
Taman Penitipan Anak khususnya yang dilaksanakan oleh BPKB dan SKB
dalam rangka membuat percontohan dan dalam mengajukan proposal
bantuan dana untuk percontohan program Taman Penitipan Anak.
Sedangkan tujuan Bantuan Dana program Taman Penitipan Anak adalah
untuk meningkatkan jumlah serta mutu layanan program Taman Penitipan
Anak di masyarakat.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
4
A. Definisi
1. Percontohan
Percontohan, pengertian percontohan dalam panduan ini dibatasi pada
suatu kegiatan/program yang mempunyai keunggulan dalam
pelaksanaannya, dan menghasilkan suatu dampak positif terhadap
sasaran pelaksanaan program tersebut. Keunggulannya dapat dilihat dari
adanya pola atau strategi yang kreatif dan inovatif, yang dipergunakan
oleh pelaksana program untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Dengan adanya keunggulan tersebut, maka program itu
bisa/memungkinkan untuk dijadikan sebuah role mode (contoh ideal),
bagi pelaksanaan program sejenis. Dengan kata lain, Percontohan
Program dapat dijadikan sebagai sebuah acuan yang dapat direflikasikan
pelaksanaannya, di luar lokasi yang menjadi daerah/ kelompok
percontohan
2. Taman Penitipan Anak
Taman Penitipan Anak atau yang disingkat TPA adalah salah satu bentuk
layanan PAUD yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka
waktu tertentu bagi anak yang orangtuanya yang karena sesuatu hal
tidak memiliki waktu untuk mengasuh dan mendidiknya. TPA ini
menyelenggarakan program pendidikan sekaligus pengasuhan terhadap
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun (dengan prioritas anak
usia empat tahun ke bawah).
BAB IIPERCONTOHAN PROGRAM TAMAN
PENITIPAN ANAK
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
5
3. TPA Percontohan
Taman Penitipan Anak Percontohan adalah Program TPA yang dalam
pelaksanaannya memiliki keunggulan sehingga layak untuk dijadikan
contoh/ rujukan bagi penyelenggara TPA yang lain dalam melaksanakan
program Taman Penitipan Anak di daerah lain.
B. Tujuan Program
1. Menumbuhkan/merintis Taman Penitipan Anak, yang mempunyai
keunggulan-keunggulan tertentu, baik keunggulan dari segi
penyelenggaraan program, maupun keunggulan dalam pelaksanaannya
pembelajarannya. Kemampuan kelompok belajar untuk melaksanakan
kemitraan, sehingga kesinambungan dan keberlanjutan program bisa
terjaga. Keunggulan dari segi pembelajaran, misalnya penggunaan
media bersumber potensi lokal, metode dan pendekatan pembelajaran
yang dilakukan melalui bermain yang mampu menumbuhkembangkan
potensi anak usia dini secara optimal, sesuai usia dan tahap
perkembangannya.
2. Terbentuknya layanan model rintisan Percontohan Program TPA di
daerah sebagai pusat sumber belajar dan peningkatan kualitas layanan
program PAUD yang sesuai dengan kondisi, potensi dan budaya di
daerah tersebut.
3. Terselenggaranya program pembelajaran yang berpusat kepada anak
dan sesuai tahapan tumbuh kembang anak sesuai dengan karakteristik
wilayah.
4. Tersedianya tempat rujukan pembelajaran dan peningkatan kualitas
pembelajaran TPA bagi lembaga dan daerah lainnya.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
6
C. Tahapan Percontohan
Tahapan pelaksanaan percontohan program Taman Penitipan Anak, adalah:
1. Rintisan,pada tahap ini pengelola merintis percontohan program Taman
Penitipan Anak (TPA) yang disesuaikan kriterianya dengan kriteria yang
terdapat pada Petunjuk teknis. Program yang telah dilaksanakan
dievaluasi dari segi manajemen maupun SDM dan dilakukan
penguatan-penguatan terhadap aspek-aspek yang menjadi titik
lemahnya, sehingga pada akhirnya dapat terbentuk program TPA yang
mempunyai keunggulan tersendiri
Berikut ini indikator keberhasilan percontohan program rintisan dilihat
dari tingkatan pelaksanaan program :
Komponen Kegiatan
Rintisan 1. Penyusunan desain revitalisasi
kelembagaan, ketenagaan, sarana dan
prasarana, dan program PAUD
percontohan PAUD (4-5 tahun)
2. Orientasi desain di lingkungan internal
lembaga
3. Penetapan tim kerja
4. Penetapan lokasi (labsite) percontohan
(desa/kelurahan dan kecamatan)
5. Penetapan lingkup terbatas
(desa/kelurahan dan kecamatan)
6. Penetapan program PAUD unggulan
7. Penyusunan proposal
8. Mobilisasi tim pelaksana
9. Orientasi/ simulasi lapangan atau
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
7
Komponen Kegiatan
lokasi
10. Rekruitmen peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, dan potensi
penyelenggaraan PAUD di lokasi
11. Pelatihan PTK dan penyuluhan awal
program kepada peserta didik
12. Pengadaan perangkat pembelajaran
13. Pelaksanaan pembelajaran
14. Pemantauan, penilaian, dan
pembinaan pembelajaran dan
penyelenggaraan program perintisan
15. Pelaporan
16. Penilaian penyelenggaraan program
“revitalisasi” dan penetapan rencana
tindak lanjut program
17. Penyusunan success strory dan “draft
percontohan program PAUD”
2. Pemaantapan (Konsolidasi), pada tahap ini dilaksanakan kegiatan untuk
memetakan unsur-unsur kompeten yang akan dilibatkan dalam
pelaksanaan program. Baik yang berasal dari unsur pemerintah,
maupun masyarakat. Setelah diketahui unsur yang terlibat dalam
pelaksanan program, maka dilakukan kegiatan penentuan program-
program/ kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan untuk
menciptakan suatu program TPAyang bisa dijadikan percontohan.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
8
Berikut ini indikator keberhasilan percontohan program pemantapan
dilihat dari tingkatan pelaksanaan program :
Komponen Kegiatan
Pemantapan 1. Sosialisasi dan potensi desain “revitalisasi”
berikut success story di lingkungan disdik
dan pemda (terutama DPRD, BAPPEDA,
dinas terkait) dan identifikasi masukan
potensi program
2. Identifikasi masukan potensi program
3. Revisi desain “revitalisasi”
4. Pendataan skala kabupaten/kota (terutama
kecamatan dan desa/kelurahan lokasi
percontohan)
5. Penetapan program PAUD percontohan
6. Penyusunan proposal
7. Mobilisasi tim pelaksana
8. Orientasi/ simulasi lapangan atau lokasi
9. Rekruitmen peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, dan potensi
penyelenggaraan PAUD di lokasi
10. Pelatihan PTK dan penyuluhan awal
program kepada peserta didik
11. Pengadaan perangkat pembelajaran
12. Pelaksanaan pembelajaran
13. Pemantauan, penilaian, dan pembinaan
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
9
Komponen Kegiatan
pembelajaran dan penyelenggaraan
program perintisan
14. Pelaporan
15. Penilaian penyelenggaraan program
“revitalisasi” dan penetapan rencana tindak
lanjut program
16. Penyusunan success strory dan “draft
percontohan program PAUD”
3. Pengembangan, pada tahap ini dilaksanakan program-program/
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan inovatif, baik pada menajemen
program, penyelenggaraan program, maupun pada pengelolaan
pembelajarannya. Pelaksanaan program tersebut, dilaksanakan dengan
pola-pola atau strategi-strategi tertentu, yang dipandang sebagai suatu
keunggulan dari penyelenggaraan Taman Penitipan Anak.
Berikut ini indikator keberhasilan percontohan program
pengembangan dilihat dari tingkatan pelaksanaan program
Komponen Kegiatan
Pengembangan 1. Pemantapan sosialisasi dan potensi
desain “revitalisasi” berikut success
story di lingkungan disdik dan pemda
(terutama DPRD, BAPPEDA, dinas
terkait) dan identifikasi masukan
potensi program
2. Pemantapan identifikasi masukan
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
10
Komponen Kegiatan
potensi program
3. Pemutakhiran data, dan pendataan
pada lokasi pengembangan (perluasan
lokasi
4. Penetapan program PAUD unggulan
5. Penyusunan proposal
6. Mobilisasi tim pelaksana
7. Orientasi/ simulasi lapangan atau lokasi
8. Rekruitmen peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, dan potensi
penyelenggaraan PAUDNI di lokasi
9. Pelatihan PTK dan penyuluhan awal
program kepada peserta didik
10. Pengadaan perangkat pembelajaran
11. Pelaksanaan pembelajaran
12. Pemantauan, penilaian, dan
pembinaan pembelajaran dan
penyelenggaraan program perintisan
13. Pelaporan
14. Penilaian penyelenggaraan program
“revitalisasi” dan penetapan rencana
tindak lanjut program
15. Penyusunan success strory dan “draft
percontohan program PAUD”
4. Percontohan, pada tahap ini lembaga PNF penyelenggara program TPA,
sudah memiliki kegiatan-kegiatan yang kreatif dan inovatif, sehinga
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
11
layak untuk dijadikan sebagai acuan/contoh yang baik bagi lembaga lain
yang ingin menyelenggarakan program TPA.
Berikut ini indikator keberhasilan percontohan program dilihat dari
tingkatan pelaksanaan program:
Komponen Kegiatan
Percontohan 1. Pemantapan sosialisasi dan potensi
desain “revitalisasi” berikut success
story di lingkungan disdik dan pemda
(terutama DPRD, BAPPEDA, dinas
terkait) dan identifikasi masukan
potensi program
2. Pemantapan identifikasi masukan
potensi program
3. Pengembangan identifikasi masukan
potensi program
4. Penetapan program PAUD
percontohan
5. Penyusunan proposal
6. Mobilisasi tim pelaksana
7. Orientasi/ simulasi lapangan atau
lokasi
8. Rekruitmen peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, dan potensi
penyelenggaraan PAUD di lokasi
9. Pelatihan PTK dan penyuluhan awal
program kepada peserta didik
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
12
Komponen Kegiatan
10. Pengadaan perangkat pembelajaran
11. Pelaksanaan pembelajaran
12. Pemantauan, penilaian, dan
pembinaan pembelajaran dan
penyelenggaraan program perintisan
13. Pelaporan
14. Penilaian penyelenggaraan program
“revitalisasi” dan penetapan rencana
tindak lanjut program
15. Penyusunan success strory dan “draft
percontohan program PAUD”
16. Seminar dan unjuk percontohan
D. Kriteria Penyelenggara
1. Memiliki akte/ijin pendirian
2. Memiliki kepengurusan dan struktur organisasi yang jelas
3. Memiliki kelangkapan administrasi penyelenggaraan dan pembelajaran
4. Memiliki sarpras yang memadai (kualitas dan kuantitas)
5. Menjalin kemitraan dengan dinas/instansi terkait minimal 4 mitra
6. Menjadi rujukan dari masyarakat atau lembaga penyelenggara setempat
(tempat magang, studi banding, observasi dll)
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
13
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
14
A. Komponen Penyelenggaraan
1. Organisasi Penyelenggara
Organisasi penyelenggara percontohan program TPA adalah terutama
UPTD BPKB/SKB dan lembaga PAUDNI. Kepanitian penyelenggara
minimal terdiri dari unsur penanggung jawab, ketua, sekretaris,
bendahara, dan anggota
2. Peserta Didik
Peserta didik yang dilayani dalam penyelenggaraan percontohan TPA 0-
6 tahun dengan prioritas usia 3 bulan- 4 tahun. Jumlah dan karakteristik
peserta didik yang akan dibelajarkan disesuaikan berdasarkan hasil
identifikasi potensi dan sasaran program.
3. Tenaga Pendidik dan Pengasuh
Tenaga Pendidik dalam Penyelenggaraan percontohan program
diutamakan berasal dari lokasi percontohan program. Kualifikasi tenaga
pendidik harus sesuai dengan bidang yang diajarkan dan rasio tenaga
pendidik harus sesuai dengan jumlah peserta didik. Tenaga pendidik
harus memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagaimana diatur dalam
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009
poin III tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
4. Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki merupakan salah satu
faktor pendukung terhadap penyelenggaraan Percontohan Program.
Sarana dan prasarana dalam Taman Penitipan Anak merupakan hal pokok
yang harus ada karena anak akan banyak menghabiskan banyak waktu di
TPA. Sarana dan prasarana yang diperlukan paling tidak sebagai berikut :
BAB IIIPENYELENGGARAAN PERCONTOHAN PROGRAM TAMAN PENITIPAN ANAK
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
15
No Sarana dan
Prasarana
Harus
ada
Sebaiknya ada Rasio dg
anak
1 Ruang tidur X 1 : 10
2 Tempat tidur X 1 : 1
3 Kamar mandi X 1 : 10
4 Peralatan mandi X 1 : 1
5 Ruang makan X 1 : 10
6 Peralatan makan X 1 : 1
7 Ruang belajar X 1 : 20
8 Taman bermain X 1 : 20
9 APE dalam X 1 : 2
10 APE luar X 1 : 5
11 Sarana belajar X 1 : 1
12 Dapur X 1 : 10
13 Ruang kesehatan X 1 : 20
5. Program Pembelajaran
Program pembelajaran digambarkan dalam bentuk uraian diantaranya :
a. Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum yang digunakan dapat menjamin pencapaian indikator
pertumbuhan dan perkembangan anak . Kurikulum yang
dikembangkan mengacu kepada standar tingkat Pencapaian
Perkembangan anak seperti tertuang dalam Permendiknas Nomor
58 Tahun 2009.
b. Pendekatan Pembelajaran dan pengasuhan
Pendekatan pembelajaran dan pengasuhan dilakukan dengan
berPetunjuk teknis pada kurikulum yang telah disusun sehingga
seluruh perilaku dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
16
dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran
pada anak memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan
anak yaitu:
a) Anak belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya
terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara
psikologis.
b) Siklus belajar anak selalu berulang.
c) Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa
dan anak-anak lainnya.
d) Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya.
e) Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan
perbedaan individu.
2) Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-
upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek
perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis (agama
dan moral, intelektual, bahasa, motorik,dan sosio emosional).
Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran
hendaknya dilakukan melalui analisis kebutuhan yang
disesuaikan dengan berbagai aspek perkembangan dan
kemampuan pada masing-masing anak.
3) Bermain Seraya Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran pada anak. Upaya-upaya pendidikan yang
diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang
menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode,
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
17
materi/bahan dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh
anak.
4) Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran hendaknya dirancang dengan
menggunakan pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang
menarik minat anak.
5) Kreatif dan Inovatif
Proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat dilakukan
oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik,
membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk
berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru.
6) Lingkungan Kondusif
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik
dan menyenangkan sehingga anak selalu betah. Lingkungan fisik
hendaknya memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak
dalam bermain. Pendidik harus peka terhadap karakteristik
budaya masing-masing anak.
7) Mengembangkan Kecakapan Hidup
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan
kecakapan hidup. Pengembangan konsep kecakapan hidup
didasarkan atas pembiasaan-pembiasaan yang memiliki tujuan
untuk mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri,
disiplin dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar
yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.
8) Pemeriksaan kesehatan dan Gizi
Layanan pemeriksaan kesehatan dan gizi merupakan bentuk
layanan yang tak terpisahkan dalam penyelenggaraan TPA.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
18
6. Jaringan kemitraan
Lembaga/Kejar yang menjadi Percontohan Program pendidikan
Keaksaraan Usaha Mandiri, dapat menjalin kemitraan dengan satu
atau beberapa lembaga sebagai berikut:
a. Dinas pendidikan (Tingkat Kota/Kab/Kecamatan)
b. Himpaudi Kabupaten/Kota
c. Departemen agama/ majelis ta’lim, pemuka agama
d. Bidan desa/ BKKBN(Penyuluh KB)/ PKK/ dokter / mantri kesehatan
e. Tokoh masyarakat
7. Pendanaan
Jumlah Bantuan Langsung percontohan program Taman Penitipan
Anak yang akan disalurkan sebesar Rp. 2.100.000 per peserta didik
yang bersumber dari DIPA P2-PNFI/BP-PNFI di Regional masing-
masing yang disalurkan dalam satu tahap (100%) oleh KPPN kepada
bank sesuai dengan nomor rekening lembaga. Adapun rincian alokasi
pemanfaatan dana adalah sebagai berikut:
No Komponen Proporsi Biaya
1 Manajemen Penyelenggaraan (penyusunan
proposal, identifikasi, monev, pelaporan)
Maks 10 %
2. ATK peserta didik Maks 5 %
2 Pengadaan sarpras Maks 30%
3 Penyelenggaraan pendidikan (pembelajaran,
pengasuhan, pemenuhan gizi,)
Min 30 %
4 Peningkatan kompetensi pendidik Maks 15%
5. Insentif pendidik/Pengelola Maks 20%
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
19
B. Langkah-langkah penyelenggaraan
1. Persiapan
a. Sosialisasi TPA
Sosialisasi dalam rangka pengenalan lembaga di laksanakan untuk
mengenalkan keberadaan/program TPA kepada masyarakat, agar
masyarakat tertarik dan yakin akan TPA yang di programkan.
Sosialisasi melalui beberapa cara antara lain :
1) Penyebaran brosur / leaflet
2) pnyebaran informasi melalui berbagai pertemuan / forum – forum
informal
3) Penyebaran informasi melalui media cetak maupun elektronik
4) Pegiatan pengumpulan masa (open house, seminar dll)
b. persiapan sarana dan prasarana
c. Rekruitmen anak peserta didik
Rekruitmen peserta didik tidak mengacu pada pada tahun ajaran, tetapi
bisa sewaktu–waktu masyarakat mengikutsertakan pada program TPA
d. Pertemuan/workshop
Kegiatan ini diikuti oleh pengelola, pendidik, dan juga orangtua anak.
Workshop ini dilakukan untuk mencari kesepahaman pengelolaan TPA
baik pengelolaan pembelajaran maupun managemen.
Hal – hal yang perlu dibahas dalam workshop antara lain :
1) Informasi pentingnya pengasuhan dan pendidikan anak
2) Peran TPA
3) Pendanaan TPA
4) Proses pembelajaran di TPA
5) Kesepakatan-kesepakatan lain terkait pelaksaan program
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
20
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penyelenggaraan TPA di dapat di integrasikan dengan
kelompok bermain jika memungkinkan. Pembelajaran yang terintegrasi
dengan kelompok bermain ini dilakukan memanfaatkan waktu mulai
anak datang (jam 06.30) sampai dengan jam 10.00 untuk pembelajaran
Kelompok Bermain sedangkan waktu selajutnya bagi yang mengikuti
TPA tinggal di TPA. Bagi anak asuh yang mengikuti pendidikan anak usia
dini di luar lingkungan TPA bisa langsung menuju TPA setelah
pembelajaran selesai.
3. Evaluasi
Evaluasi untuk mengetahui keberhasilan TPA dilakukan pada aspek
penyelenggaraan. Selain itu juga evaluasi dilakukan untuk mengetahui
perkembangan anak didik. Evaluasi penyelenggaraan dilakukan mulai
dari tahap persiapan sampai dengan evaluasi.
Evaluasi perkembangan dilakukan pada setiap kegiatan oleh pendidik
dan dicatat dalam sebuah catatan perkembangan. Catatan
perkembangan ini digunakan sebagai evaluasi perkembangan anak
sehingga dapat dijadikan bahan untuk tindak lanjut dalam
perkembangan anak selanjutnya. Catatan perkembangan juga akan
dilaporkan pada orang tua anak.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
21
A. Kelembagaan
1. Memiliki struktur organisasi kelembagaan yang jelas, minimal terdiri
dari ketua, sekretaris, dan bendahara.
2. Menjadi pusat sumber belajar (PSB) dalam pelaksanaan program TPA,
dengan dibuktikan adanya daftar peserta magang, studi banding,
observasi, konsultasi dll.
3. Adanya legalitas lembaga dan pengelolaan program yang bersifat swa
manajemen/pengelolaan secara mandiri (self managed).
B. Pembelajaran
Pembelajaran Percontohan Program TPA, harus memenuhi kriteria standar
nasional pendidikan (SNP), yaitu:
1. Standar Isi
a. Lembaga Penyelenggara Percontohan ProgramTPA memiliki struktur
program dan kurikulum yang mengacu kepada Permendiknas Nomor
58 Tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini
b. Memiliki kalender pendidikan.
c. Memiliki Rencana pembelajaran
2. Standar Proses
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan yang
disusun oleh pendidik.
BAB IVKRITERIA KEBERHASILAN
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
22
b. Jumlah peserta didik sebanding dengan alat dan perlengkapan yang
dimiliki.
c. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan prinsip
pembelajaran anak usia dini
d. Penyelenggara Percontohan Program TPA melaksanakan penilaian
proses pembelajaran.
e. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program TPA melakukan
pengawasan proses pembelajaran pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian.
f. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program TPA melakukan
evaluasi pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
g. Hasil pemantauan, pengawasan, dan evaluasi proses pembelajaran
dilaporkan kepada pihak-pihak yang terkait
3. Standar Kompetensi Lulusan (indikator Perkembangan anak)
a. Tahap perkembangan anak digunakan sebagai acuan dalam
menentukan perkembangan anak
b. Standar Kompetensi (SK) atau Unit Kompetensi (UK) dan Kompetensi
Dasar (KD) mengacu pada tertuang dalam rencana kegiatan bermain
c. Indikator Perkembangan Anak berdasarkan pada standar yang telah
di tetapkan.
4. Standar Pendidik, Pengasuh dan Tenaga Kependidikan
a. Percontohan Program TPA memiliki pendidik dan pengasuh yang
memenuhi kualifikasi sesuai dengan standar yang ditetapkan
(Permendiknas nomor 58 tahun 2009)
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
23
b. Tenaga Kependidikan Percontohan ProgramTPA memiliki
kompetensi sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam bidang
kerjanya
5. Standar Sarana dan Prasarana
a. Lembaga penyelenggara Percontohan ProgramTPA memiliki tempat
belajar baik di dalam maupun luar ruangan.
b. Ruang belajar Percontohan ProgramTPA dilengkapi alat-alat
permainan untuk melaksanakan pembelajaran
c. Lembaga Penyelenggara TPA menyediakan sumber belajar lain.
6. Standar Pengelolaan
a. Lembaga Penyelenggara TPA merumuskan dan menetapkan visi,
misi, tujuan, dan perencanaan serta memiliki dokumennya
b. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program TPA melaksanakan
sosialisasi visi, misi, tujuan, dan perencanaan kepada semua
pendidik, peserta didik, dan unsur lain yang terkait
c. Lembaga penyelenggara Percontohan TPA mempunyai Petunjuk
teknis yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis
yang mudah dibaca oleh pihak terkait meliputi: kurikulum, kalender
pendidikan, dan tata tertib.
d. Lembaga penyelenggara Percontohan ProgramTPA melaporkan hasil
pengawasan pengelolaan secara tertulis kepada pimpinan lembaga
dan pembina program (Dinas Pendidikan)
e. Pimpinan Lembaga Penyelenggara Percontohan ProgramTPA
memiliki kompetensi mengelola serta pengetahuan tentang progtam
TPA.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
24
7. Standar Pembiayaan
a. Pembiayaan yang digunakan meliputi jenis, sumber dan pemanfatan,
serta pengawasan dan pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan
dan pengembangan PAUD.
b. Adanya Penyelenggara Percontohan program memiliki dokumen
(pembukuan) penerimaan dan pengeluaran dana.
c. Prosentase pemanfatan dana sesuai dengan peruntukan
pemanfaatan dana program yang diajukan.
8. Standar Penilaian
a. Penyelenggara dan Pendidik Percontohan melakukan penilaian hasil
belajar secara periodik (tengah dan akhir program)
b. Adanya penilaian hasil belajar peserta didik yang menggunakan
teknik penilaian berupa pengamatan, penugasan, unjuk kerja,
pencatatan anekdot, laporan orangtua dan dokumentasi hasil karya
anak (portopolio).
c. Penilaian Penyelenggara Percontohan program mengacu kepada
Permendiknas nomor 58 Tahun 2009 standar pendidikan anak usia
dini lampiran IV point C tentang standar penilaian
C. Jaringan Kemitraan
Lembaga/Kejar yang menjadi Percontohan ProgramTPA telah menjalin
kemitraan minimal dengan 3 (tiga) lembaga mitra sesuai dengan fungsinya.
D. Hasil Pelaksanaan Program
Keberhasilan pelaksanaan Percontohan ProgramTPA, antara lain ditandai
oleh:
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
25
a. 80% anak yang dititipkan mengikuti program pembelajaran yang
diadakan lembaga.
b. Tersedia sarana tiga jenis main (sensorimotor, peran dan
pembangunan) yang dapat merangsang otak anak secara optimal.
c. Tersedia pendidik dan kependidikan yang memenuhi kualifikasi yang
telah ditentukan.
d. Data pribadi (tumbuh kembang) anak terekam dengan baik.
e. Peningkatan jumlah peserta didik.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
26
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
27
A. Penyusunan Proposal
1. Lembaga yang berminat sebagai penyelenggara percontohan program
TPA wajib menyusun proposal. Penyusunan proposal dimaksudkan
untuk memberikan gambaran yang jelas tentang program yang akan
dilaksanakan, antara lain meliputi; analisis situasi, program aksi, serta
tindak lanjutnya. (Sistematika proposal dapat dilihat pada Petunjuk
Teknis Pengajuan Dan Seleksi Proposal Percontohan Program
PAUDNI yang diterbitkan oleh Ditjen PAUDNI tahun 2011).
2. Proposal disusun dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon
penyelenggara program. Kata pengantar ditandatangani oleh ketua
lembaga pengusul.
3. Proposal yang diajukan harus mendapat pengesahan/persetujuan dari
lembaga Pembina.
B. Mekanisme Pengajuan Proposal
1. Proposal yang telah disusun dan ditandatangani oleh pimpinan
lembaga calon penyelenggara program disampaikan kepada lembaga
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat untuk mendapat
pengesahan/ persetujuan;
2. Proposal yang telah ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon
penyelenggara program dan mendapat pengesahan/persetujuan dari
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat, selanjutnya dikirim
kepada P2-PNFI/BP-PNFI di Regional masing-masing untuk diseleksi.
BAB VPENGAJUAN DAN SELEKSI
PROPOSAL
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
28
1. Proposal dikirim sebanyak 2 eksemplar, dan harus sudah diterima oleh
P2-PNFI/BP-PNFI pada tahap pertama pada akhir Juni Tahun 2011 dan
tahap kedua akhir Agustus 2011 (tahap kedua dilaksanakan apabila
masih terdapat kuota sisa).
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
29
A. Monitoring dan Evaluasi
Untuk menjaga kesinambungan dan konsistensi penyelenggaraan
percontohan program PAUDNI, setiap lembaga penyelenggara yang telah
ditetapkan sebagai penerima bantuan langsung akan dipantau dalam
bentuk pengawasan langsung atau monitoring dan evaluasi oleh petugas
yang ditunjuk sebagai bentuk pengendalian mutu penyelenggaraan
program. Monitoring dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi
tentang perkembangan yang dicapai oleh lembaga penyelenggara
program. Evaluasi dilakukan untuk memberikan gambaran hasil program
yang diperoleh dari seluruh rangkaian penyelenggaraan mulai perencanaan
hingga tindak lanjut program untuk mendapatkan kesimpulan/masukan
penyempurnaan program mendatang.
B. Pelaporan
Lembaga penerima bantuan percontohan program PAUDNI wajib
memberikan laporan tertulis kepada Kepala P2-PNFI/BP-PNFI di Regional
masing-masing. Laporan meliputi:
1. Laporan pendahuluan disampaikan pada 2 (dua) minggu setelah
dana masuk dalam rekening. Laporan berisi: fotocopy bukti
penerimaan bantuan langsung, kepastian rencana pembelajaran
sesuai dengan akad kerjasama dan proposal.
2. Laporan perkembangan (mid term) disampaikan pada pertengahan
program. Laporan berisi; perkembangan proses pelaksanaan
program, permasalah yang dihadapi dan upaya pemecahan
masalah.
BAB VIPENGENDALIAN MUTU PERCONTOHAN
PROGRAM TPA
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
30
3. Laporan akhir, yaitu laporan telah dilaksanakanya keseluruhan
penyelenggaraan program PAUDNI yang disampaikan paling lambat
31 Desember 2011. Laporan berisi: proses dan hasil
penyelenggaraan program, adminisrasi keuangan, dan data teknis
dan administratif yang terkait dengan proses dan hasil
penyelenggaraan percontohan program PAUDNI, antara lain:
naskah kurikulum, media pembelajaran, alat evaluasi, SK kepanitian,
data narasumber/instruktur, data warga belajar foto kegiatan, dan
lain-lain. Sistematika laporan dapat dilihat dalam lampiran
Petunjuk Teknis Pengajuan dan Seleksi Proposal
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
31
Petunjuk teknis percontohan program TPA dipergunakan untuk acuan
penyelenggaraan dan penyusunan proposal percontohan program PAUDNI.
Informasi yang berkenaan dengan aspek teknis dan administratif dapat
berkomunikasi dengan Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan
Informal dan atau Balai Pengembangan Pendidikankan Nonformal dan Informal
di Regional masing-masing. Berikut ini nama UPT Pusat, alamat dan nomor
telepon lembaga:
NO.
NAMA UPT WILAYAH KERJA ALAMAT
1 BP-PNFI Regional I Medan
Provinsi Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Riau, Jambi dan Kepri
Jl. Kenanga Raya No. 64 Tanjung Sari Medan Kode Pos 20132Telp. (061) 8213254
2 P2-PNFI Regional I Bandung
Provinsi Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI dan Jabar
Jl. Jayagiri No. 63 Lembang Bandung Kode Pos 40391 Telp. (022) 2786017
3 P2-PNFI Regional II Semarang
Provinsi Jateng dan DIY
Jl. Pangeran Diponegoro No. 250 Ungaran – Semarang Kode Pos 50512 Telp. (024) 691187, 622884
4 BP-PNFI Regional IV Surabaya
Provinsi Jawa Timur dan NTT
Jl. Gebang Putih No. 10 Sukolilo Surabaya Kode Pos 90231 Telp. (031) 5945101, 5925972
5 BP-PNFI Regional V Makassar
Provinsi Sulsel, Sulut, Sulteng, Sultra, Sulbar, dan Gorontalo
Jl. Adhyaksa No. 2 Panakukang Makassar Kode Pos 90231 Telp. (0411) 440065, 421460
6 BP-PNFI Regional VI Banjarbaru
Provinsi Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Kaltim
Jl. Ambulung Loktabat Selatan – Banjarbaru Kalimantan Selatan Kode
BAB VIIP E N U T U P
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
32
NO.
NAMA UPT WILAYAH KERJA ALAMAT
Pos 70712 Telp. (0511) 4772875
7 BP-PNFI Regional VII Mataram
Provinsi NTB dan Bali
Jl. Gajah Mada No. 173 Kel. Jempong Baru Kec. Sekarbela Kota Mataram Kode Pos 83116 Telp. (0370) 620870
8 BP-PNFI Regional VIII Sentani
Provinsi Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat
Jl. Raya Bumi Perkemahan (BUPER), Wa Ena Kota Jayapura Kode Pos 99351 Telp. (0967) 550994
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program TPA
33