PERENCANAAN STRATEGI
Perencanaan pendidikan jangka panjang dapat disebut
juga dengan kebijakan umum pendidikan yang bertujuan
merencanakan kebutuhan pendidikan yang ingin dicapai oleh
perencana yaitu diawali dengan strategi yang kemudian
dikembangkan lebih lanjut secara operasional, yaitu
pertimbangan-pertimbangan, perbandingan dengan kegiatan
lain, kebijakan yang perlu dilakukan, dan pendekatan yang
terbaik agar tujuan yang diinginkan tepat dan bisa dicapai.
TIPE-TIPE PERENCANAAN
a. Ditinjau dari segi waktu
No Perencanaa
n
Lama Program Kaitan Isi
1 Jangka
panjang
Minimum
10 tahun
5 – 6
Pelita
Induk dari
jangka
menengah
dan pendek
Umum
2 Jangka
menengah
Berkisar
1 – 5
tahun
1
Pelita
Sumber
dari
jangka
pendek
Menenga
h
3 Jangka
pendek
Maksimum
1 tahun
1 tahun
anggara
n
Perencanaa
n
Spesifi
k
Page | 1
Tidak semua negara menganut perencanaan seperti diatas.
Bagi negara yang mempunyai paham pragmatisme lebih
memilih perencanaan jangka pendek atau menengah
tergantung pada tujuan sementara mereka, karena baik
menurut tahun ini belum tentu baik pada 5 tahun
mendatang, itulah sebabnya mereka lebih menggunakan
perencanaan jangka pendek.
b. Ditinjau dari segi ruang lingkupnya
1. Perencanaan makro perencanaan yang mencakup
pendidikan seluruh bangsa yang ditangani oleh
pemerintah pusat.
Contoh : penerimaan siswa / mahasiswa baru, kurikulum
baru
Struktur perencana tingkat pusat adalah :
No Struktur Tugas Terdiridari
a) Unit perencana
merencanakan. - Berbagaitenaga ahli
- Asisten tenaga ahli
b) Komisi 1.Menentukan apakah hasilkerja unit perencana dapat diterima atau tidak.
2.Menentukan kebijakan dalam pekerjaan mengadakan perencanaan secara umum
3.Memecahkan masalah dilapangan.
- Pegawai Negara
- Kelompokprofessional
- Gabungandari wakil masyarakat
c) Panitia studi
1. Mengidentifikasi masalah dilapangan
Page | 2
2. Mengumpulkan informasi yang relevan dengan masalah
3. Memecahkan dalam perencanaan
d) Konsultan Memberi layanan kepada panitia studi dan unit perencana yang membutuhkan. Seperti :- teknik pengumpulan dataatau informasi,
- menilai data, - membuat konklusi, rekomendasi
- membuat alternatif-alternatif
2. Perencanaan meso perencanaan yang mencakup
pendidikan pada wilayah tertentu misalnya satu
propinsi, ini akibat dari kondisi dan situasi daerah
yang berbeda-beda.
Struktur perencananya sama dengan perencaba pusat
hanya jumlah personalianya lebih sedikit, dan
diharapkan harus asli daerah tersebut agar lebih
mengetahui akan kebutuhan daerah dan paling banyak
merasakan hasilnya.
Tugas perencana pusat adalah sebagai pelindung,
konsultan, dan penilai.
3. Perencanaan mikro perencanaan yang mencakup pada
satu lembaga pendidikan atau sekelompok kecil lembaga.
Page | 3
Dasar kewenangan mengadakan perencanaan mikro adalah
hak seorang manajer pendidikan dalam mengendalikan
lembaganya, dan fleksibilitas peraturan dari
pemerintah pusat.
Fleksibilatas aturan ini didasarkan pada kenyataan
bahwa lembaga-lembaga pendidikan tidak persis sama
kondisi dan situasinya, mereka mempunyai aspirasi
sendiri.
Perencanaan mikro tidak boleh terlepas atau melanggar
dari perencanaan meso dan makro.
c. Ditinjau dari segi sifatnya
1. Perencanaan strategi berkaitan dengan kebijakan
yang diambil, pendekatan yang dipakai, kebutuhan,
misi, dan tujuan yang ingin dicapai (biasa dipakai
untuk perencanaan jangka panjang)
2. Perencanaan operasional berkaitan dengan usaha
yang digunakan untuk merealisasikan perencanaan
atau tujuan perencanaan tersebut. (biasa dipakai
untuk perencanaan jangka pendek).
Perencanaan lainnya :
3. Perencanaan memprogram atau mewujudkan tujuan
perantara (interim) kegiatan pengembangan misi
atau tujuan yang dihasilkan oleh perencana
strategi. Tapi pada hakekatnya perencanaan ini
adalah bagian dari perencanaan operasional, karena
hanya menganalisa tujuan perencanaan menjadi
program ideal sebelum menjadi spesifik.
Page | 4
4. Perencanaan pemecahan masalah perencanaan yang
lebih pendek dari perencanaan jangka pendek, dengan
tujuan memecahkan masalah yang muncul dalam
kegiatan sehari-hari agar menjadi normal dan
stabil. Pada dasarnya ini belum cukup dikategorikan
sebagai sebuah perencanaan karena hanya sekedar
mengembalikan perilaku sehari-hari yang menyimpang
agar kembali normal.
Kesimpulannya perencanaan operasional tidak boleh
keluar dari rambu yang telah digariskan dala
perencanaan strategis, dia hanya melaksanakan perintah
perancanaan strategi dan berusaha agar cita-citanya
tercapai.
d. Hubungan antar tipe-tipe perencanaan
Bagi Indonesia panjangnya perencanaan atas dasar
komitmen sangat diperlukan, walaupun tidak mudah
diukur, asal selalu mempunyai tujuan yang tetap. Untuk
Page | 5
dilaku
kan
Hampirsama
berk
aita
n berkaitan
itu komitmen selalu diutamakan jika menurun maka
perencanaan harus direvisi.
STRATEGI DALAM PERENCANAAN
Istilah ini dipakai dalam perencanaan strategi dan
analisa metode dan alat. Pengertian strategi disini
bagaimana menyelesaikan aktivitas yang dikembangkan dalam
analisa system yaitu mencari alternative pemecahan. Strategi
ini terjadi pada analisa / menentukan metode dan alat yang
dilibatkan.
Faktor pertimbangan dalam perencanaan
Faktor yang dapat mempengaruhi pendidikan yang perlu
diperhitungakan oleh para perencana pendidikan dapat disusun
dalam bagan berikut :
Page | 6
Filsafat negara Social
Perencanaanpendidikan
Demografi
Kebuda
yaa
n
Perananpemerintah. Hubdengan lembaga
PsikologiPeranan kel. profesiPe
rkembang
an
pend
uduk,
peny
ebaran pen
dudu
k,
kepada
tan
Ilmu
teknolog
i,
Keseni
nan,
Norma
Keenam macam faktor lingkungan yang mempengaruhi perencanaan
partisipatori di atas perlu diperhatikan agar pendidikan
yang telah direncanakan dapat berjalan lancar.
Masing-masing perencanaan adalah mengerjakan aspek tertentu
dalam suatu pendidikan yang diantisipasi atu dirasakan
sebagai masalah yang perlu dicarikan penyelesaiannya lewat
perencanaan.
Oleh sebab itu perhatian pada faktor lingkungan tidaklah
sama, karena sebuah masalah tidak akan menarik semua faktor
lingkungan.
PROSES BERFIKIR DALAM PERENCANAAN STRATEGI
Proses berikir harus mencakup analilsa intuisi yang kritis
dan mempertimbangkan semua factor untuk sampai pada
program/strategi yang tepat, tidak cukup hanya memakai
berfikir ilmiah saja, tapi juga harus secara intuitif, serta
juga melibatkan faktor lingkungan yang telah diuraikan
diatas.
Pendekatan yang dapat dipakai dalam proses berfikir yang
bersifat strategi :
Page | 7
Ekonomi Politik
IdeologiCita-citaSemangat
Keterampilan berfikir,tangan.
1. Pendekatan kerangka bimbingan (guideline)
Pendektan ini berdasarkan pada instrument yang
dibangun secara hati-hati untuk menganalisa keadaan
agar sampai kepada penyelesaian yang paling cocok.
Contoh : Sekolah menghadapi masalah keengganan belajar
yang bertambah meluas di kalangan para siswa, usaha
apa yang diambil untuk mengatasi hal ini.
Bila contoh diatas menggunakan pendekatan kerangka
bimbingan maka langkah yang ditempuh adalah :
1) Tentukan tujuan jangka panjang pemecahan masalah
ini, yaitu agar keengganan belajar dapat berangsur
berkurang dan tidak terulang lagi.
2) Identifikasi faktor lingkungan yang mempengaruh
timbulnya masalah. Keengganan belajar mungkin
disebabkan oleh faktor sosial, ekonomi dan
kebudayaan.
3) Perhatikan apakah program itu dapat dikaitkan
dengan program pembaharuan yang sudah ada, atau
dengan memperbaiki pembaharuan itu, atau mengadakan
inovasi yang baru sama sekali. Keengganan belajar
mungkin dapat ditangani oleh program bimbingan dan
konseling yang sudah diperbaharui atau dengan
memperluaskan inovasi yang melibatkan guru-guru dan
para orang tua siswa.
4) Analisa semua kemungkinan program dalam upaya
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dalam hal ini
semua program yang berhasil dikreasikan sebagai
Page | 8
cara untuk menghilangkan keengganan belajar dalam
jangka panjang atau selamanya.
5) Deskripsikan dengan jelas dan lengkap program
strategi yang paling baik.
6) Bandingkan program strategi yang terbaik ini dengan
perencanaan jangka panjang diatas, bila kurang pas,
salah satu dapat dimodifikasi. Misalnya kalau yang
dimodifikasi perencanaan jangka panjang yaitu
menghilangkan keengganan belajar 100% tidak dapat,
maka dapat ditargetkan 80% saja. Atau target
menghilangkan keengganan belajar dalam 3 tahun
dapat diubah menjadi 5 tahun.
7) Program strategi diimplementasikan. Perlu diketahui
bahwa dalam perencanaan strategi tidak ada
implementasi, hal itu hanya ada pada perencanaan
operasional. Oleh sebab itu berfikir strategi untuk
perencanaan strategi ini hanya cukup sampai
langkah keenam di atas, yaitu sampai kepada
menemukan program strategi yang terbaik.
2. Pendekatan Planajemen
Planajemen (planagement) adalah suatu prosesyang
mengintegrasikan seni dan ilmu (art dan science) untuk
memindahkan konsep kedalam realitas melalui metode
yang praktis.
Langkah-langkah pendekatan planajemen dalam upaya
mencapai sasaran adalah sebagai berikut :
Page | 9
1. Mengumpulkan semua informasi, fakta dan data yang
tepat tentang masalah yang dihadapi
2. Data tersebut diatas dianalisa secara alamiah,
dilengkapi dengan intuitif serata pertimbangan-
pertimbangan yang matang untuk melahirkan asumsi-
asumsi yang mendasari perencanaan
3. Ambil keputusan bagaimana usaha menyelesaikan
masalah itu untuk menyelesaikan untuk jangaka
panjang
4. Kembangkan program strategi
3. Pendekatan Swop
Pendekatan Swop adalah proses mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan suatu kondisi atau masalah dan
kesempatan baik yang ada pada kondisi itu untuk
mewujudkan program dalam upaya mencapi tujuan jangka
panjang.
Program ini mengambil dan memaksimalkan segi-segi
kekuatannya dan menghindari kelemahannya serta
mengarahkan masalah-maslah yang ada kedalam kesempatan
yang baik.
4. Pendekatan Investigasi
Pendekatan berfikir untuk menghasilkan program
strategi ini memanfaatkan jasa penelitian untuk
mendapatkan data tentang kegiatan, proses dan hasil-
hasil pendidikan suatu lembaga pendidikan serta data
lain di luar lembaga yang mempunyai pengaruh
Page | 10
terhadapnya. Data dapat diambil pada dokumentasi
lembaga pendidikan, surat kabar, majalah, perencanaan,
lewat diskusi, wawancara dan sebagainya
Langkah-langkah pendekatan investasi untuk mewujudkan
progam strategi adalah :
1. Meneliti hasil-hasil pendidikan yang lampau, termasuk
kegiatan dan prosesnya dan juga faktor-faktor lain
diluar pendidikan yang mempengaruhi pendidikan
2. Menilai sumber-sumber pendidikan yang tersedia
3. Merumuskan kembali strategi yang terbaik.
Inti Perencanaan Strategi
Perencanaan strategi pada hakekatnya adalah proses
melahirkan tujuan ideal, tujuan yang dapat dilaksanakan dan
kebijakan. Perencanaan strategi bertugas mendefinisikan
tujuan ideal dan tujuan yang bisa dilaksanakan itu.
Sementara itu perencanaan operasional bertugas
menterjemahkan kedua macam tujuan tadi berdasarkan
kebijakannya kedalam metode, prosedur dan koordinasi agar
tujuan-tujuan tdi dapat terealisasi. Menurut Cunningham
mengatakan perencanaan strategi sebagai “Doing the Right
Thing”, sedangkan perencanaan operasional dikatakan “Doing
Things Right”. Dalam perencanaan operasional kita dituntut
melakukan hal yang benar, sementara dalam perencanaan
operasional dituntut mengerjakan sesuatu dengan benar.
Perencanaan strategi bersifat menjangkau waktu yang
panjang untuk masa yang akan datang. Dan juga bersifat
Page | 11
mengantisipasi perubahan untuk memenuhi kebutuhan dan atau
melakukan penyesuaian terhadap lingkungan.
Perencanaan strategi dimulai dari mencari informasi,
menganalisa, menyeleksi, samapi dengan membentuk program
untuk jangka panjang yang sumber-sumbernya belum jelas
lebih sulit daripada membuat perencanaan operasional untuk
jangka pendek yang hanya bertugas melaksanakan program
dengan sumber-sumber yang lebih jelas.
Selain tujuan yang harus jelas dalam perencanaan
strategi, ia juga diminta memberi alasan atau rasioanal
mengapa program seperti dipilih untuk menyongsong perubahan
dan menyelesaikan masalah atau mengapa suatu misi harus
dipikul. Perencaan ini dengan misi nya harus juga
meyelesaikan kopndisi tempat perencanaan itu akan
dilaksanakan yaitu apa yang akan dikerjakan, siapa yang akan
dilibatkan dalam pekerjaan itu,bagaimana persyaratan
fasilitasnya dan kriteria hasil yang bagaimana yang
diinginkan.
Perencanaan stategi mempunyai dua sisi. Pada satu sisi
membentuk tujuan, misi dan program yang tepat dan pada sisi
lain usaha mengkreasikan organisasi yang hangat, kerjasama
yang harmonis dari segala pihak yang berkepentingan dan
semangat kerja yang optimal pada personalia pendidikan dalam
waktu yang relatif lama atau untuk selamanya.
PENILAIAN AKAN KEBUTUHAN
Kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang ada
sekarang dengan bagaimana hal itu yang seharusnya.
Page | 12
Kebutuhan dalam bidang pendidikan menurut Kaufman adalah
kebutuhan input, kebutuhan proses, kebutuhan produksi,
kebutuhan output dan kebutuhan outcome.
Kebutuhan input misalnya meningkatkan kualitas calon
mahasiswa dari skor rata-rata hasil tes masuk 70 menjadi
80.
Kebutuhan proses misalnya memperbaiki proses belajar
mengajar, menertibkan ketatausahaan, menertibkan
frekuansi kuliah dan sebagainya.
Kebutuhan produksi mencakup peningkatan berbagai hasil
pendidikan secara kualitatif dan kuantitatif, misalnya
aspek keterampilan, afeksi, kesenian dan sebagainya.
Kebutuhan output yaitu kebutuhan yang menyangkut
peningkatan penyerahan berbagai produksi pendidikan ke
masyarakat, misalnya usaha meningkatkan jumlah pemuda
yang terampil yang dapat mencari nafkah sendiri.
Kebutuhan outcome menyangkut dampak output pendidikan
terhadap masyarakat, misalnya usaha menurunkan jumlah
pengangguran.
Untuk mengidentifikasikan kebutuhan yang kompleks maka
dikembangkan suatu alat yang dapat menampung segala macam
kebutuhan pada suatu lembaga pendidikan. Alat itu bersifat
multi dimensi.
Page | 13
Dimensi ini adalah :
1. Dimensi Layanan khusus (perilaku umum, afeksi, presepsi,
kognisi, hubungan antar pribadi dan jasmani).
2. Dimensi lembaga (sistem yang mencakup keuangan,
informasi, teknologi/pemprosesan dan personalia)
3. Dimensi unit organisasi (pendidikan dasar, menengah dan
pendidikan tinggi)
Dapat digambarkan seperti dibawah ini :
Bila data sudah diperoleh lewat instrument multi dimensi
ini, maka masalah-masalah akan nampak membentuk kerumunan
tertentu dalam kubus itu. Dari pola kerumunan itu diperoleh
gambaran bagian masalah mana yang paling akut, yang membuat
masalah menjadi rumit.
Page | 14
Unit Organisasi
Masalah yang akut perlu ditangani terlebih dahulu. Sambil
melihat perkembangan berikutnya, setelah ditangani perencana
melalui survainya akan mendapat gambaran baru yang tentunya
diharapkan sudah lebih cerah dna akhirnya dapat diatasi.
Beberapa metode yang digunakan perencana untuk menentukan
kebutuhan :
1. Secara individual menyatakan kebutuhan, orang yang
menaruh perhatian kepada pendidikan baik personalia
lembaga termasuk siswa/mahasiswa maupun anggota
masyarakat menyatakan kebutuhannya kepada suatu badan
yang telah disediakan oleh lembaga pendidikan atau
oleh para perencana.
2. Mendirikan layanan pada beberapa tempat. Akan
menampung kebutuhan para peminat pendidikan. Sudah
tentu tempat layanan ini bertujuan perlu diberitahukan
kepada warga lembaga dan warga masyarakat. Metode ini
dapat disederhanakan dengan cara membuat kotak
kebutuhan yang ditempatkan di lembaga pendidikan dan
disetiap desa dan RW dan disekitarnya.
3. Mengestimasi populasi. Metode ini tampaknya untuk
mencari kebutuhan pada daerah yang agak luas. Estimasi
ini dilakukan data yang bertalian dengan pendidikan.
4. Menghitung kepala. Metode ini dilakukan dengan menemui
orang yang membutuhkan perubahan pasa aspek tertentu
dalam pendidikan. Kebutuhan setiap orang itu dicatat
satu persatu, jika dirasakan sampelnya mencukupi
Page | 15
barulah dianalisa, untuk mengetahui apakah kebutuhan
itu berarti dan segera dipenuhi melalui perencanaan.
5. Mencari anak. Metode ini khusus untuk perencanaan
makro.
Contoh : Pemerintah ingin memberi layanan secara lebih
baik terhadap anak-anak yang berkebutuhan khusus.
Pemerintahakan mengamati dan mencatat kelainan mereka.
Atas dasar data itu ditentukan bermacam kebutuhan
dalam upaya meningkatkan layanan tersebut.
6. Usaha terpadu. Metode ini menggabungkan usaha
menemukan kebutuhan dengan tempat melakukan
penyelesaiannya. Metode ini didesain terlebih dahulu,
sehingga dengan satu kali kegiatan sudah dapat
menemukan data tentang kebutuhan pendidikan dan lokasi
administrasi pemenuhan kebutuhan tersebut.
MISI, TUJUAN DAN PROGRAM PERENCANAAN
Kebutuhan yang diperoleh melalui metode atau beberapa
etode gabungan sesuadah dianalisa menunjukkankan suatu
kebutuhan yang harus dipenuhi, maka ia akan diangkat sebagai
tujuan perencanaan.
Kebutuhan yang ditemukan tidak selalu satu, kadang
jamak malahan kadang kompleks. Untuk kebutuhan kompleks
perlu disederhanakan dahulu melalui alat penilaian kebutuhan
yang kompleks. Pemenuhan kebutuhan harus menggunakan skala
proritas.
Perencanaan sebaiknya mempunyai satu tujuan. Tujuan
terbagi 2 macam :
Page | 16
1. Tujuan ideal ide yang dicita-citakan sebagai
sesuatu yang terbaik.
Contoh : membentuk para siswa sekolah tari dapat
menari jaipongan secara secara sempurna, serta
dengan angan-anagat dapat tamil diseluruh dunia.
2. Tujuan yang mungkin dapat dicapai gambaran ideal
yang sudah dibahas berdasarkan perkiraan kemampuan
sumber pendidikan yang tersedia ang diperkirakan
dapat diselesaikan.
Page | 17
program
misi
Manajemen personalia
Antisipasi atau
masalah
Kebutuhan
objektif
goal
Top Related