TUGAS MANAJEMEN STRATEGI ANALISIS PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM ( INALUM ) Diusulkan oleh: Tri...

32
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI ANALISIS PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM ( INALUM ) Diusulkan oleh: Tri Kurnia Maulida 110810301061 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI i

Transcript of TUGAS MANAJEMEN STRATEGI ANALISIS PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM ( INALUM ) Diusulkan oleh: Tri...

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI

ANALISIS PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM

( INALUM )

Diusulkan oleh:

Tri Kurnia Maulida 110810301061

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIi

UNIVERSITAS JEMBER

2013

ii

KATA PENGANTAR

Saya panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME,

karena atas petunjuk dan rahmatNya-lah, saya dapat

menyelesaikan tugas makalah Manajemen Strategi tentang

Analisis PT. Indonesia Asahan Aluminium.

Pada kesempatan kali ini, saya tak lupa

mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembina mata

kuliah Manajemen Strategi “Bapak Dr. Alwan Sri Kustono,

SE, M.Si, Ak”. Karena atas ketekunan dan kesabarannya

dalam membimbing saya, sehingga makalah ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih kurang

sempurna, oleh karena itu saran dan kritik dari para

pembaca demi kelengkapan makalah ini, sangat saya

harapkan.

Akhirnya saya berharap semoga makalah ini memberi

manfaat kepada para pembaca terutama yang berminat

dalam mata kuliah Manajemen Strategi dan semoga makalah

ini bisa menjadi makalah yang laik untuk dapat

dijadikan pertimbangan dalam Ujian Akhir Semester kali

ini.

iii

Jember, 3 Januari

2014

Penulis

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................... i

KATA PENGANTAR.................................... ii

DAFTAR ISI........................................ iii

BAB 1. PENDAHULUAN................................ 1

BAB 2. PEMBAHASAN................................. 3

DAFTAR PUSTAKA.................................... 19

v

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah

Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai Asahan

yang mengalir dari Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara.

Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972

pemerintah menerima sebuah perusahaan konsultan Jepang

tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan

dari Nippon Koei. Laporan tersebut menyatakan bahwa

PLTA laik untuk dibangun, disandingkan dengan industri

peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik

yang dihasilkannya.

Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui

perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan

ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk proyek ini,

pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam

Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA

dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian

dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belas

Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah

Sumitomo Chemical company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha

Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh & Co.,

Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa

Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical1

Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui

Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd.

Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada

perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas

Perusahaan Penanam Modal tersebut bersama pemerintah

Jepang membentuk sebuah perusahaan dengan nama Nippon

Asahan Aluminium Co., Ltd (NAA) yang berkedudukan di

Tokyo pada tanggal 25 Nopember 1975.

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan

Aluminium (INALUM), sebuah perusahaan patungan antara

pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co.,

Ltd, didirikan di Jakarta. PT Inalum adalah perusahaan

yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai

dengan Perjanjian Induk. Perbandingan saham antara

pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co.,

Ltd pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan

90%. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut

menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi

41,13% dengan 58,87%, sejak 10 Februari 1998 menjadi

41,12% dengan 58,88%. Dan per tanggal 1 November 2013

kepemilikan menjadi 100% milik Indonesia .

Kepemilikan 100% untuk PT Inalum tidak hanya

dikuasai oleh pemerintah pusat, namun sudah ada

perjanjian Sharing Saham dengan komposisi sebagai

berikut, saham Pemerintah Pusat 40 persen, Pemprov 20

persen dan 10 kabupaten/kota terkait 40 persen.

2

Sehingga, Visi "Indonesia 2025" yaitu "Indonesia

Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan" dapat dicapai

melalui pengembangan 6 koridor ekonomi prioritas yang

salah satunya adalah "pengembangan klaster industri

berbasis sumber daya unggulan".

Untuk melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian

Induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK

Presiden No. 5/1976 yang melandasi terbentuknya Otorita

Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintah

yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan

pengembangan Proyek Asahan.

PT Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan

perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam

bidang industri peleburan aluminium dengan investasi

sebesar 411 milyar Yen pada saat itu.

3

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Perencanaan

2.1.1 Visi

“PT INALUM menjaga hubungan yang harmonis dengan

masyarakat, dan dalam 10 tahun ke depan setelah tahun

2009 akan menjadi Perusahaan yang terkenal dalam

produktivitas dan daya saing di industri aluminium

dunia”

2.1.2 Misi

Menciptakan manfaat bagi semua pihak

berkepentingan melalui bisnis yang menguntungkan

serta mampu bersaing di pasar global.

Mendukung pengembangan ekonomi regional dan

nasional dan selalu menjaga hubungan yang harmonis

dengan masyarakat.

2.1.3 Nilai

1. Tanggap

Menanggapi dengan segera segala sesuatu yang

berhubungan dengan peningkatan produktivitas.

2. Integritas4

Selalu berupaya untuk bertanggung jawab dalam

menjalankan seluruh urusan bisnis dengan integritas.

3. Tanggung jawab

Berusaha untuk bertanggung jawab secara terbuka dan

bersedia untuk menyelaraskan kekuatan pengambilan

keputusan dengan tanggung jawab dan semua tingkat

perusahaan.

4. Kerjasama

Kerjasama yang efektif merupakan kunci keberhasilan

perusahaan.

5. Kepercayaan dan Keterbukaan

Inti dari semua etika bisnis, harus ada kepercayaan.

PT Inalum terbuka dalam hal berkomunikasi dengan

pihak-pihak lain, memberikan informasi yang akurat

dan tepat waktu.

2.2. Analisis SWOT

Strength

o Industri Peleburuan Aluminium pertama di

Indonesia.

o Teknologi yang canggih.

o Sudah cukup lama berdiri sehingga telah memiliki

banyak pengalaman.

5

o Aluminium produksi PT Inalum mampu mencapai

kualitas 99,8 – 99,9 persen. Sedangkan kualitas

aluminium produk negara lainnya, seperti China

dan Dubai hanya mencapai 99,7 persen.

Weakness

o Telah cukup lama berada di bawah kuasa “asing”

sehingga terdapat beberapa kebijakan yang tidak

sesuai dan cenderung memihak “asing” dan belum

banyak menguntungkan untuk negara sendiri.

o Menghasilkan limbah industri berupa C02 dan gas

fluor serta limbah padat (8700 ton/tahun) yang

mengandung cyanide.

Opportunity

o Banyak industri yang membutuhkan, dan sedikit

sekali pesaing yang bergerak di bidang yang

sama.

o Industri berbasis aluminium, termasuk sumber

daya unggulan yang harus dikembangkan sesuai

dengan master plan P3EI (Percepatan dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia).

Threat

6

o Pemindahan kepemilikan menjadi seluruhnya milik

Indonesia berdampak pada putusnya kerjasama

dengan pihak luar,seperti Jepang, yang selalu

membeli produk PT Inalum 70% dari keseluruhan

hasil produksi.

2.3. Corporate Social Responcibility

Sebagai satu-satunya Pabrik Peleburan aluminium di

Indonesia yang telah dioperasikan selama 3 dekade, PT

INALUM telah berupaya berperan serta untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar

Perusahaan, sebab Perusahaan menyadari bahwa kelancaran

pembangunan dan keberhasilan operasi tidak dapat

dipisahkan dari semua pemangku amanah. Keberhasilan

Perusahaan dan kemandirian masyarakat sekitar

diharapkan dapat tercipta dan tumbuh bersama-sama.

Disamping itu, kesejahteraan sosial dan

perkembangan ekonomi regional merupakan fasilitas bagi

Perusahaan untuk mencapai misi, visi dan nilai-

nilainya. Oleh karena itu, sejak awal berdiri,

kebijakan tanggung jawab sosial kepada pemangku amanah

masih mendapat perhatian dan dukungan dari Perusahaan.

7

Berikut ini adalah contoh bentuk kegiatan Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan (CSR) terhadap masyarakat

sekitarnya:

Bidang Pendidikan

Untuk meningkatkan pendidikan, khususnya untuk

masyarakat sekitar yang mayoritas berprofesi

sebagai nelayan (Pabrik Peleburan) dan petani

(PLTA), dan untuk meningkatkan daya saing

masyarakat sekitar, maka PT Inalum melakukan

perbaikan gedung-gedung sekolah, bantuan alat

pendukung belajar, mobiler, dan membangun 1 unit

SMA yang bernama SMA Mitra.

Sekolah yang dilengkapi dengan sarana dan

prasarana yang lengkap ini, diharapkan dapat

menampung masyarakat sekitar untuk bersekolah,

sehingga mereka tidak lagi perlu pergi ke kota

yang jaraknya agak jauh dari tempat tinggal mereka

Tidak hanya itu, sebagai bentuk kepedulian PT

Inalum terhadap dunia pendidikan, PT Inalum juga

memberikan bantuan komputer dan multimedia

projector kepada universitas-universitas yang ada

di Sumatera Utara.

PT Inalum juga memberikan bantuan pendidikan

kepada guru dan siswa yang berprestasi, pelatihan

8

guru, manajemen sekolah, dan beasiswa kepada guru-

guru yang belum mempunyai akta IV.

Perusahaan juga menerima siswa dan mahasiswa

untuk melaksanakan Kerja Praktek dan Riset di

Perusahaan.

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Perusahaan sadar bahwa Perusahaan tidak dapat

menampung seluruh masyarakat yang ada di

sekitarnya untuk bekerja di Perusahaan. Oleh

karena itu, sejak berdirinya PT Inalum, perusahaan

telah melakukan pelatihan-pelatihan ketrampilan

kepada masyarakat sekitar seperti, sablon,

menjahit, bordir, rias pengantin, bengkel, las,

dan lain sebagainya. Perusahaan juga memberikan

modal bergulir.

Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak lagi

bergantung pada PT Inalum, melainkan mereka dapat

menciptakan lapangan kerja sendiri dan menjadi

lebih mandiri.

Bidang Olah Raga dan Budaya

Untuk memajukan olah raga di Sumatera Utara dan

khususnya disekitar PT Inalum, Perusahaan

mengadakan kegiatan-kegiatan olah raga seperti

9

Turnamen Sepak Bola, Turnamen Bola Volley, dan

lain sebagainya. PT Inalum juga aktif menjadi

sponsor dalam kegiatan Arung Jeram di Sungai

Asahan, Lomba mendayung di Danau Toba, Karate, dan

lain sebagainya.

Perusahaan juga berupaya untuk melestarikan

budaya bangsa. Hal ini dilakukan melalui Festival

budaya yang dilakukan setiap tahunnya. Perusahaan

mengadakan Lomba Tari dan Pantun, dan pertunjukan

budaya lainnya.

Bidang Agama

Dalam bidang Agama, Perusahaan tidak hanya

membantu memperbaiki mesjid dan gereja, namun juga

fasilitas pendukung kedua rumah ibadah tersebut.

Selain itu, Perusahaan juga melakukan kegiatan

lain seperti safari Ramadhan, bantuan Idul Fitri,

Idul Adha, Natal dan Paskah, dan bentuk kegiatan

lainnya.

Fasilitas Umum

Fasilitas umum yang telah dibangun PT Inalum

yang paling nyata dan sangat berdampak pada

pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar adalah

Access Road (Jalan Penghubung) yang telah dibangun

10

oleh PT Inalum di kedua Pabrik, Pabrik Peleburan

Aluminium dan PLTA.

Selain itu,Perusahaan juga membangun jalan-

jalan alternatif dan jembatan yang menghubungkan

beberapa wilayah yang terisolir.Akibatnya,

pertumbuhan ekonomi di sekitar PT Inalum

berkembang dengan pesat. Banyak sekali bermunculan

Perusahaan-perusahaan lain dan usaha-usaha

kerakyatan di sekitar Perusahaan.

Perusahaan juga membangun sarana umum lainnya

seperti sumur bor, jalan lingkar, Posyandu, Balai

Umum, dan lain sebagainya. 

Bantuan Sosial Lainnya

Selain bantuan-bantuan tersebut, Perusahaan

juga melakukan bentuk-bentuk kegiatan lainnya

seperti dalam bidang Kepemudaan dan Organisasi

Masyarakat, bantuan bencana alam, bantuan

kegiatan, dan lain sebagainya hingga bantuan

pasokan listrik ke Sistem Pembangkit Tenaga

Listrik Sumatera Utara dengan sistem SWAP, pada

saat terjadinya krisis listrik di Sumatera Utara.

Semua itu dilaksanakan oleh PT Inalum sebagai

bentuk dan wujud tanggung jawab sosial Perusahaan

terhadap masyarakat sekitarnya.

11

2.4. Strategi

2.4.1 Marketing Mix PT Inalum

Produk

Produk yang dihasilkan oleh PT Indonesia

Asahan Aluminium adalah aluminium batangan.

Berat per batangnya adalah 22,7 kg. PT

Indonesia Asahan Aluminium menghasilkan 2 (dua)

jenis kualitas produk, yaitu 99,90% dan 99,70%.

Aluminium Batangan PT Inalum terdaftar pada

London Metal Exchange (LME) sejak 1987.

Price

Sejak berdirinya PT Inalum, 70% dari

keseluruhan produk yang dihasilkan diimpor ke

Jepang untuk memenuhi kebutuhannya dengan harga

“khusus” yaitu jauh dibawah harga pasar. Namun

kini PT Inalum sudah 100% milik Indonesia

sehingga tidak ada lagi harga “khusus” untuk

Jepang. Harga akan kembali normal sesuai dengan

harga pasar dan produknya akan digunakan untuk

memenuhi kebutuhan domestik, dan sisanya baru

akan diekspor.

Place

12

PT Inalum sampai saat ini merupakan pabrik

peleburan aluminium satu-satunya di Asia

Tenggara. Banyak masyarakat yang masih mengenal

PT Inalum hanya sebagai pabrik peleburan

aluminium yang berada di Kuala Tanjung.

Sebenarnya lebih dari itu. Luas wilayah yang

secara langsung dikelola perusahaan untuk

mendukung industri aluminiumnya mencapai hampir

1.300 ha dan tersebar di 3 Kabupaten di

Provinsi Sumatera Utara. Proyek Asahan terdiri

terdiri dari PLTA yang tterletak di Paritohan,

Kabupaten Toba Samosir dan Pabrik Peleburan

Aluminium (PPA) di Kuala Tanjung, Kabupaten

Batubara. Juga dibangun sarana dan prasarana

bagi kedua proyek tersebut seperti pelabuhan,

infrastruk jalan, perumahan karyawan, sekolah,

rumah ibadah, rumah sakit, sarana olah raga dan

lainnya.

Promotion

Saat ini PT Inalum sedang menyusun berbagai

strategi promosi terkait dengan berpindahnya

kepemilikan pasca diambil alih dari Nippon

Asahan Aluminium (NAA). Strategi pertama adalah

berupaya melakukan promosi untuk menarik

Penanaman Modal Asing industri hilir logam13

berbasis aluminium agar masuk ke kawasan

industri Kuala Tanjung yang kemudian akan

mendapat suplai bahan baku dari PT Inalum.

Strategi kedua adalah akan dilakukan kegiatan

promosi investasi untuk 20 negara sekitar.

2.4.2 Strategi SDM

Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil

yang dapat dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

dipergunakan persatuan waktu. Peningkatan produktivitas

tenaga kerja merupakan sasaran yang strategis karena

peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat

tergantung pada kemampuan tenaga manusia yang

memanfaatkannya.. Pemakaian tenaga kerja secara baik

akan membawa keuntungan bagi perusahaan melalui

pemanfaatan tenaga kerja secara efektif dan efisien

dalam melaksanakan kegiatan perusaahaan untuk mencapai

tujuan perusahaan tersebut.

Dalam usaha mengatur, mengarahkan dan

mengendalikan tenaga kerja manusia merupakan tugas dari

manajer personalia. Manajer personalia harus berusaha

untuk mengatur pamanfaatan tenaga kerja manusia agar

berlangsung baik sehingga dapat mencapai produktivitas

yang tinggi. Salah satu cara yang sering digunakan oleh14

manajemen personalia adalah dengan memberi upah atau

gaji yang wajar. Menetapkan peraturan kerja dan

mengambil suatu kebijaksanaan yang merupakan rangsangan

bagi karyawan yaitu insentif.

Memberikaan upah atau gaji yang wajar diharapkan

para karyawan berusaha malaksanakan tugasnya dengan

baik dan penuh rasa tanggung jawab serta berusaha

mencapai prestasi yang baik pula. Untuk meningkatkan

semangat kerja karyawan agar terus berusaha

mempertinggi prestasi kerja mereka maka perusahaan

perlu memberikan insentif.

Begitu juga yang dilakukan oleh PT Inalum. PT

Inalum memberkan gaji yang laik dan juga berbagai

tunjangan untuk mensejahterakan pegawai. Strategi yang

dijalankan oleh PT Inalum cukup menarik, karena menurut

penjelasan dari karyawan sendiri, beliau mendapat gaji

standart, yaitu sekitar 2 juta, namun tunjangan yang

diberikan sangat menguntungkan karyawan, selain itu

upah lembur juga sangat diperhatikan. Bahkan sering

kali jumlah upah lembur dan tunjangan jauh lebih besar

dari gaji pokok. Selain dari upah dan gaji, perusahaan

juga memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas kepada

karyawan. Ditunjukkan dengan diberikannya berbagai

fasilitas non upah dan gaji yang diberikan perusahaan

15

seperti perumahan pegawai, sekolah, akses jalan yang

baik, dll.

Berbagai kemudahan dan fasilitas tidak hanya

diberikan untuk pegawai aktif saja. Perusahaan juga

memberikan fasilitas untuk mereka yang akan pensiun.

Perusahaan tidak hanya memberikan pesangon pensiun,

namun memberikan berbagai pelatihan usaha agar para

karyawan yang telah pensiun ini mampu mandiri dengan

membuka usaha sendiri demi keberlangsungan hidup

mereka.

2.4.3 Strategi Teknologi dan Manufaktur

Untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan,

teknologi dan manufaktur tentunya merupakan hal yang

harus dipertimbangkan untuk mengembangkan perusahaan.

Begitu juga PT Inalum yang memiliki berbagai teknologi

dan manufaktur canggih, diantaranya :

Pelabuhan Kuala Tanjung

Pelabuhan Kuala Tanjung dibangun untuk keperluan

pengoperasian Pabrik Peleburan Aluminium (PPA).

Dihubungkan dengan jembatan (trestle) yang

menjorok ke laut sejauh 2,5 km dan dilengkapi

dengan Dermaga A panjang 200 m, Dermaga B

16

panjang 150 m, dan Dermaga C panjang 80 m.

Dermaga A dan B gigunakan khusus untuk inalum

yang dapat disandari oleh kapal berbobot 25.000

DWT dan 16.000 DWT serta Dermaga C dapat

disandari kapal berbobot 3.000 ton yang

disumbangkan kepada Pemerintah RI untuk

digunakan bagi kepentingan umum.

Bendungan Penadah (Intake) Tangga

Dibangun dari beton dan berbentuk busur

(Concrete Arch) yang merupakan bendungan busur

pertama di Indonesia serta memiliki dimensi

cukup besar. Berfungsi untuk membentuk tinggi

energi yang diperlukan untuk membangkitkan

tenaga di Stasium Pembangkit Listrik. Mulai

dibangun pada bulan Mei tahun 1978 dan selesai

bulan Agustus 1982. Tinggi bendungan 82 meter

dari dasar sungai Asahan, dengan volume

4.880.000 m3.

Bendungan Pengatur (Regulating Dam) Siruar

Bendungan yang dibangun di Siruar berfungsi

sebagai pengendali ketingggian permukaan air

Danau Toba dan debit air yang mengalir ke Sungai

Asahan, guna dapat dipergunakan untuk

membangkitkan tenaga listrik di PLTA Siguragura17

dan PLTA Tangga. Mulai dibangun pada bulan Juni

tahun 1978 dan selesai pada Januari 1981.

Bendungan Pengatur Siruar berjenis struktur

Concrete Gravity dengan tinggi bendungan 39

meter dari dasar sungai Asahan.

Bendungan Penadah (Intake) Siguragura

Bendungan Siguragura tterletak 23,3 km dari hulu

sungai Asahan (Danau Toba), atau 8,8 km dari

bendungan Siruar atau 1 km di hilir Air Terjun

Siguragura. Bendungan ini berfungsi untuk

menjamin ketersediaan volume air dan besarnya

energi air yang diperlukan bagi pembangkit

tenaga listrik di PLTA Siguragura. Mulai

dibangun pada bulan Mei 1978 dan selesai bulan

Desember 1981, bendungan Siguragura berjenis

struktur Concrete Gravity dengan tinggi

bendungan 46 meter dari dasar Sungai Asahan,

dengan volume 6.140.000 m3.

Rumah Pengendali

Semua pengendalian seperti membuka dan menutup

pintu air, menjalankan atau menghentikan putaran

turbin, menurunkan atau menaikkan pembangkit

tenaga listrik oleh generator dan lain-lainnya

diatur melalui rumah pengendali. Listrik yang18

dibangkitkan di Stasiun Pembangkit Listrik

Siguragura selanjutnya dialirkan ke Kuala

Tanjung. Sebelum dialirkan ke Kuala Tanjung,

aurs listrik diatur di Rumah Pengendali.

Pengendalian ini dilaksanakan dengan bantuan

komputer di rumah pengendali PLTA Siguragura,

dengan sistem kendali jarak jaur. Rumah

pengendali dipersiapkan untuk mengendalikan

pengoperasian semua PLTA yang akan dibangun di

sepanjang Sungai Asahan.

Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura.

Stasiun Pembangkit lListrik Siguragura dibangun

200 m dibawah permukaan tanah, terdiri dari dua

ruangan besar, yaitu ruang pembangkit listrik

dan ruang ttransformator utama. Dengan 4

perangkat pembangkit tenaga listrik (turbin),

Siguragura dapat menyediakan tenaga listrik

sebesar 206 MW.

22 Km Access Road Porsea – PLTA Tangga.

Jalan penghubung (access road) yang dimaksud

adalah jalan dari Porsea ke PLTA. Pelaksanaan

pembangunan jalan penghubung ini dilakukan pada

Juni 1977 dan diselesaikan secara berturut-turut

pada bulan Juni dan Desember tahun 1978.19

Stasiun Pembangkit Listrik Tangga

Stasiun Pembangkit Listtrik Tangga dibangun di

tepi Sungai Asahan, di lembah Sampuran si

Harimau. Di dalam gedung ini dihasilkan tenaga

listrik oleh air dari bendungan penadah Tangga

yang masuk melalui terowongan saluran atas yang

panjangnya 1.618 m. Bila PLTA Tangga dan

Siguragura digabung, maka diperoleh kapasitas

terpasang sebesar 604 MW, kapasitas puncak 513

MW dan kapasitas pasti sebesar 426 MW. Medan

saklar Tangga terdapat di sebelah bangunan

tenaga.

Sistem Tenaga Listrik

Tenaga listrik dibutuhkan dibutuhkan oleh pabrik

peleburan aluminium untuk kebutuhan perlengkapan

pabrik seperti pabrik penuangan, peralatan ban

berjalan, derek pada setiap pabrik dan bengkel

kerja. Bangunan sistem penyediaan tenaga listrik

terdiri dari fasilitas penerimaan 33 KV,

peralatan konversi tenaga listrik, ruang pusat

pengendali, peralatan listrik pembantu untuk

gardu induk, fasilitas penyediaan tenaga listrik

serta diesel generator.

Pemukiman di Paritohan20

Pemukiman karyawan bagi karyawan PT Inalum yang

bekerja di PLTA Asahan, dibangun di atas lahan

seluas 80 ha di Paritohan. Pemukiman ini

mencakup gedung kantor sementara, perumahan,

asrama, graha tamu, gedung pertemuan, klinik,

toko serba ada, gedung olahraga, masjid dan

gereja, serta dilengkapi dengan penjernihan air

minum dan pembersihan air buangan.

Pabrik Karbon

Pabrik yang berfungsi memproduksi balok anoda

karbon untuk digunakan pada tungku-tungku

reduksi ini terdiri dari bagian karbon mentah,

bagian pemanggangan anoda dan bagian pemasangan

tangkai.

Pabrik Tungku Reduksi

Pabrik Tungku Reduksi terdiri dari 3 unit gedung

reduksi masing-masing berukuran panjang 648 m,

lebar 52 m dan tinggi 29 m. Tungku reduksi atau

pot pada ketiga gedung reduksi ini berjulan 510

buah. Tungku reduksi tipe anoda pangga 175 KA,

kini telah dikembangkan menjadi 190 KA dan saat

ini sedang dikembangka ke nilai arus yang lebih

tinggi, beroperasi pada suhu 960oC. Setiap

21

tungku reduksi atau pot dapat menghasilkan 1,5

ton atau lebih metal per hari.

Pabrik Penuangan

Logam aluminium cair dari tungku reduksi dibawa

ke pabrik penuangan dan dimasukkan ke dalam

dapur penampung (holding furnace) dan setelah

dibersihkan, logam cair tersebut dituang ke

dalam mesin cetak untuk menghasilkan batangan

(ingot) aluminium, masing-masing beratnya 22,7

kg dengan kadar kemurnian antara 99,70% -

99,92%. Peralatan utama pabrik penuangan terdiri

dari sepuluh buah dapur penampung dengan

kapasitas 30 ton, satu tungku pelebur 30 ton dan

tujuh mesin pencetak ingot dengan kapasitas 12

ton per jam. Pabrik penuangan yang panjangnya

126 m dengan lebar 61,5 m, terbuat dari

kontruksi baja impor sebanyak 501,6 ton dan 208

ton dibeli dari dalam negeri.

Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang merupakan bagaian yang tidak

langsung dari pabrik, namun mutlak diperlukan

untuk mendukung kontinuitas operasi pabrik

diantaranya bengkel-bengkel pemeliharaan dan

perbaikan peralatan mesin, listrik dan lain22

sebagainya. Disamping itu juga terdapat

fasilitas penyimpanan bahan baku antara lain

silo alumina (3 unit masing-masing 20.000 ton),

sillo kokas (20 unit masing-masing 1.400 ton),

silo hard pitch (5.400 ton). Fasilitas gedung kantor

PT Inalum memiliki luas 3.300 m2 dengan

fasilitas-fasilitas lainnya.

120 km Jaringan Transmisi Tegangan Tinggi

Tenaga listrik yang dibangkitkan oleh gadungan

PLTA Siguragura dan Tangga disalurkan melalui

saluran transmisi ke Pabrik Peleburan Aluminium

(PPA) di Kuala Tanjung sejauh 120 km yang

direntangkan pada 271 menara baja. Aliran

listrik ini harus dapat dijamin kepastiannya,

karena tungku-tungku peleburan beroperasi terus-

menerus selama 24 jam per hari selama kurang

lebih 6 tahun untuk setiap tungku.

Pabrik Peleburan Aluminium

Pabrik Peleburan Aluminium (PPA) beserta

prasarana pendukung produksinya dibangun di atas

area seluar 200 ha di Kuala Tanjung, Sumatera

Utara. Pabrik peleburan dengan kapasitas desain

225.00 ton aluminium batangan (ingot) per tahun

23

ini dibangun bersama-sama dengan pelabuhan

khusus di Kuala Tanjung.

Kota Tanjung Gading Pemukiman dan fasilitas kota

Untuk keperluan perumahan bagi karyawan pabrik

dibangun sebanyak 1.340 buah rumah terdiri dari

berbagai tipe yang disediakan bagi karyawan yang

telah berkeluarga, serta asrama untuk karyawan

yang belum berkeluarga. Perumahan yang dibangun

disebuah kota permukiman seluar 200 ha, yang

dilengkapi dengan fasilitas modern, terletak di

Tanjung Gading yang berjarak 16.5 km dari pabrik

peleburan. Kota pemukiman tersebut dilengkapi

dengan berbagai fasilitas untuk pendidikan,

kantor pemerintahan, perdagangan, sarana

olahraga dan tempat-tempat beribadah.

16.5 Km Access Road Air Putih – Kuala Tanjung

Jalan penghubung (access road) antara Kebun Kopi

di Kecamatan Air Putih dengan Kuala Tanjung

dibangun untuk mencapai Pabrik Peleburan

Aluminium (PPA). Jalur jalan sepanjang 16.5 km

digunakan sebagai jalan operasi proyk dan juga

masyarakat sekitar, serta untuk menghubungkan

daerah Timur Propinsi Sumatera Utara ke

pelabuhan Kuala Tanjung.24

Telekomunikasi

Sistem telekomunikasi terdiri dari sentral

otomat di Tanjung Gading dengan kapasitas 1.000

saluran.

2.5. Kendala yang dihadapi

Setiap perusahan pasti memiliki kendala. Begitu

juga dengan PT Inalum yang telah berdiri selama 3

dekade. PT Inalum memang merupakan perusahaan yang

didirikan di Indonesia, namun ini merupakan hasil

kersjasama Joint Venture dengan NAA Jepang. Saat awal

berdiri, kepemilikan Indonesia hanya 10% dan Jepang

90%. Hal ini menyebabkan Indonesia kurang bisa berkuasa

dalam pengambilan keputusan.

Beberapa kendala yang mungkin akan muncul saat

pergantian kepemilikan ini adalah terkait dengan

susunan organisasi. Kita ketahui bahwa selama ini,

jejeran pejabat Dewan Komisasris dan dewan Direksi dari

PT Inalum diduduki oleh Jepang, maka kini diperlukan

perombakan ulang. Selain itu kebijakan yang sudah lama

berjalan juga perlu dikaji ulang. Karena selama ini

Jepang cukup berkuasa sehingga banyak kebijakan

menguntungkan Jepang dan kurang menguntungkan untuk

Indonesia. Sehingga perlu adanya beberapa koreksi.25

Selain itu, beberapa hal yang menjadi kendala saat

ini adalah masalah pemasok bahan baku produksi dan juga

konsumen. Selama ini PT Inalum mendapat pasokan bahan

baku alumina dari Australia dan calcine coke China. Namun

sesungguhnya dua bahan tersebut bahan bakunya diambil

dari Indonesia. Tantangan sendiri bagi perusahaan untuk

dapat memanfaatkan bahan mentah pembuat alumina dan

calcin coke sehingga tidak perlu mengimpor dari

Australia dan juga China.

Kendala terakhir yang mungkin dihadapi adalah

masalah distribusi produk. Selama ini 70% dari hasil

produksi langsung di kirim ke Jepang. Namun saat ini

perusahaan telah memutuskan untuk tidak mengimpor

produk. Sehingga perusahaan harus bisa mencari konsumen

agar semua produk yang dimiliki dapat terdistribusi

dengan baik.

26

DAFTAR PUSTAKA

PT Indonesia Asahan Aluminium, 2013, Sejarah Singkat PT

Inalum [online] ( http://www.inalum.co.id/ind/ , 1

Januari 2014)

Komisi IV DPR RI, 2013, PT Inalum Diserahkan ke Pemerintah 1Nopember 2013 [online] ( http://www.dpr.go.id , 1 Januari 2014)

27