perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Metode Mind Mapping
a. Hakikat Metode Pembelajaran
Menurut Sagala (2006) Belajar merupakan komponen ilmu
pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik
yang bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi) . Belajar
merupakan proses kegiatan secara berkelanjutan dalam rangka perubahan
perilaku siswa secara konstruktif (Hanafiah & suhana, 2009: 20).
elajar adalah suatu proses,
suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya
mengingat tapi lebih luas daripada itu, 36).
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik sebuah
benang merah bahwa belajar menitikberatkan pada proses, bukan pada
hasil yang diperoleh. Belajar pada prinsipnya bertujuan untuk mengubah
tingkah laku. Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan salah satu
komponen ilmu pendidikan yang berorientasi pada proses bukan pada
hasilnya. Belajar bertujuan untuk merubah perilaku dari pebelajar. Proses
modifikasi atau pengubahan perilaku ini diperoleh melalui pengalaman
yang diterima siswa saat belajar.
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
Isjoni (2011) ber
dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada
dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik
andung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang
Pengertian pembelajaran menurut Hamalik memberikan
penekanan pada kombinasi dari berbagai unsur yang saling mempengaruhi
dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan pengertian menurut
Isjoni dan Sagala sama-sama memberikan penekanan bahwa pembelajaran
merupakan upaya yang secara sengaja dirancang oleh pendidik untuk
membantu seseorang (peserta didik) dalam proses belajar. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah segala upaya yang dirancang oleh
pendidik yang meliputi unsur-unsur penunjang guna membantu peserta
didik dalam belajar.
Dalam pendidikan, kata metode digunakan untuk menunjukkan
serangkaian kegiatan guru yang terarah yang menyebabkan siswa belajar.
prosedur yang keberhasilannya adalah di dalam belajar, atau sebagai alat
(
Hal tersebut sesuai dengan simpulan Nasution (2005) yang
menyatakan bahwa metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos.
Methodos meta bodos Meta berarti melalui,
sedangkan bodos berarti jalan Sehingga metode dapat diartikan sebagai
jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur
(Asmani, 2010: 19).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengertian metode pembelajaran adalah suatu cara atau prosedur yang
digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan
mendinamiskan proses kegiatan pembelajaran, agar kegiatan pembelajaran
berjalan lebih efektif dan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan
baik.
b. Pengertian Metode Mind Mapping
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penguasaan materi maupun konsep pembelajaran oleh siswa
dapat dipengaruhi beberapa hal, diantaranya yaitu metode pembelajaran
yang digunakan oleh guru. Guru yang baik hendaknya mampu berkreasi
dalam menemukan cara agar peserta didiknya terlibat secara aktif dalam
pembelajaran. Salah satu metode yang melibatkan siswa secara aktif dan
optimal dalam proses pembelajaran adalah metode mind map (peta
konsep).
Swadarma (2013) menyatakan ada empat batasan pengertian
mapping, yaitu :
Mapping adalah cara mencatat yang efektif, efisien , kreatif, menarik, mudah dan berdaya guna karenadilakukan dengan cara memetakan pikiran-pikiran kita. Mapping adalah sistem berpikir yang terpancar, sehingga dapat mengembangkan ide dan pemikiran ke segala arah, divergen, dan melihatnya secara utuh dalam berbagai sudut pandang. Mapping adalah alat organisasional informasi yang bekerja sesuai mekanisme kerja otak sehingga dapat mengeluarkan informasi dari dan ke dalam otak dengan mudah. Mapping adalah metode penulisan yang bekerja dengan prinsip manajemen otak sehingga dapat membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih tersembunyi (hlm. 3).
Mind Map adalah cara termudah untuk
menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar
dari otak. Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara
harafiah akan memetakan pikiran-
pendapat ini, mind map akan memudahkan kita baik dalam memasukkan
informasi ke otak maupun mengeluarkan informasi yang telah kita terima.
Pada penggunaan metode Mind Map (peta konsep) siswa dilatih
untuk membuat kaitan dari suatu konsep yang sudah ditentukan dengan
konsep-konsep baru dengan menggunakan penghubung berupa cabang-
cabang yang berisi gambar dan warna sehingga konsep tersebut akan
mudah diingat. Hal tersebut se Mind
Map is based on organizing information via hierarchies and catagories. In
a Mind Map, the hierarchies and associations flow out from central image
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
in a free- yang artinya Mind
Map berbasis pada pengorganisasian informasi melalui hierarki dan
kategorinya. Dalam Mind Map hierarki dan asosiasinya mengalir keluar
dari gambar inti secara bebas, belum teratur dan berkaitan satu dengan
yang lain.
Mind maps help students
learn information by forcing them to organize it and add images and color
to. These maps have been shown to lower extrinsic cognitive load because
students are creating a two-dimensional space to tie in ideas and concepts
that relate together Mind Map) membantu
siswa belajar sebuah informasi dengan mendorong mereka untuk
mengorganisasikan dan menambahkan gambar serta warna pada
pembuatan peta tersebut. Peta-peta ini banyak digunakan untuk
mengurangi beban kognitif ekstrinsik karena siswa menciptakan ruang dua
dimensi untuk mengikat ide dan konsep yang berhubungan bersama-
(Jones, Ruff, Snyder, Petrich, Koonce, 2012: 2).
Penambahahan gambar serta penggunaan warna-warna akan
membuat informasi ataupun konsep menjadi lebih mudah untuk diserap
oleh siswa. Selain itu gambar serta penggunaan warna yang berbeda akan
membantu siswa dalam mengikat ide atau konsep yang saling berkaitan.
Informasi atau konsep yang sudah ditulis ataupun digambar pada Mind
Map oleh siswa akan dimasukkan ke dalam ruang dua dimensi.
Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
metode Mind Mapping adalah metode yang mampu membantu untuk
membuat materi pelajaran yang diterima dapat terpola dengan baik karena
dalam kinerjanya sesuai dengan cara kerja alami otak, yaitu dengan
mengkombinasikan gambar, simbol, dan warna sehingga mampu
memudahkan kita untuk mengingat dan menghafal informasi dengan
mudah. Otak manusia menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf
yang tidak berjajar rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang
bercabang-cabang. Apabila dilihat sekilas sel-sel saraf tersebut akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tampak seperti cabang-cabang pohon. Dengan demikian jika informasi
disimpan seperti cara kerja otak, maka informasi akan tersimpan dengan
baik dan hasilnya akhirnya membuat proses belajar semakin mudah.
c. Langkah-Langkah Pembuatan Mind Mapping
Ada beberapa langkah membuat Mind Mapping. Berikut ini
adalah langkah-langkah pembuatan Mind Mapping :
Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.
Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Mengapa? Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap terfokus, membantu kita berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita.
Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Mind Map lebih hidup, menambah energy kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan.
Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan seterusnya. Mangapa? Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengkaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat. Penghubungan cabang-cabang utama akan menciptakan dan menetapkan sturkturdasar atau arsitektur pikiran kita. Ini serupa dengan cara pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar dari batang utama.
Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata.
Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada Mind Map. Setiap kata tunggal atau gambar adalah seperti pengganda, menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila kita menggunakan kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan karenanya lebih bisa memicu ide dan pikiran baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gunakan gambar. Mengapa? Karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata. Jadi bila kita mempunyai 10 gambar dalam Mind Map kita, Mind Map kita sudah setara dengan 10.000 kata catatan (Buzan, 2013: 15-16).
d. Prosedur Penerapan Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran
Menurut Silberman dalam bukunya yang berjudul Active
Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif (2009), prosedur penerapan
Mind Mapping adalah sebagai berikut:
1) Pilihlah topik untuk pemetaan pikiran. Beberapa kemungkinan mencakup problem atau isu tentang ide-ide tindakan yang anda inginkan, konsep atau kecakapan yang baru saja anda ajarkan, atau penelitian yang harus direncanakan oleh siswa.
2) Konstruksikan bagi kelas peta pikiran yang sederhana yang menggunakan warna, khayalan atau simbol.
3) Berikan kertas, pena dan sumber-sumber yang lain yang anda pikir akan membantu peserta didik membuat peta pikiran yang berwarna dan indah. Berilah tugas memetakan pikiran. Doronglah mereka untuk menghadirkan setiap ide secara bergambar, dengan sedikit mungkin kata-kata.
4) Berikan waktu yang banyak bagi perserta didik untuk mengembangkan peta pikiran mereka. Doronglah mereka untuk melihat karya orang lain untuk menstimulasi ide-ide.
5) Perintahkan peserta didik untuk saling membagi peta pikirannya (hlm. 188-189).
Dengan menerapkan prosedur-prosedur di atas dengan baik maka
diharapkan akan tercipta proses pembelajaran dengan metode Mind
Mapping yang efektif dan efisien, serta mampu memberikan pengalaman
belajar kepada siswa secara mendalam.
e. Kelebihan dan Kelemahan Metode Mind Mapping
Menurut Buzan (2013) metode Mind Map memiliki beberapa
kelebihan, antara lain :
1) Memberi pandangan meyeluruh pokok masalah atau area yang luas.
2) Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada.
3) Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat. 4) Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita
melihat jalan-jalan terobosan kreatif baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5) Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat. 6) Mind Map juga merupakan rute yang hebat bagi ingatan,
memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah daripada menggunakan metode pencatatan tradisional (hlm. 5).
Kelebihan lain yang dimiliki metode Mind Mapping yaitu
semakin banyak informasi yang dimasukkan ke dalam memori otak,
semakin mudah pula anak untuk belajar dan mengetahui lebih banyak hal
lagi. Karena setiap informasi yang baru secara otomatis akan dikaitkan
dengan informasi yang sudah ada dalam memori otak.
Di samping memiliki kelebihan, metode Mind Mapping juga
memiliki beberapa kelemahan diantarannya :
1) Murid yang kurang kreatif akan kesulitan dalam membuat Mind
Mapping yang baik.
2) Mind Mapping yang dibuat siswa pasti bervariasi antara siswa yang
satu dengan siswa yang lain, sehingga guru akan kewalahan untuk
memeriksa Mind Mapping siswa.
f. Metode Ceramah
Menurut
(hlm.
13)
adalah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau
(hlm. 145).
secara lisan Pendapat ini sesuai
dengan pendapat Hasibuan dan Moedjiono serta pendapat Sanjaya yang
menyatakan bahwa ceramah menekankan penyampaian secara lisan.
on is
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
metode ceramah, pendidikan yaitu mentransfer pengetahuan guru da nisi
buku pembelajaran ke dalam pikiran siswa.
Sudjana (2009) berpendapat bahwa metode ceramah adalah
penuturan bahan pelajaran secara lisan (hlm. 77). Hal ini sejalan dengan
pengertian menurut Ladjid (2005) bahwa metode ceramah adalah suatu
cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan penerapan
lisan oleh guru kepada siswa. agar siswa efektif dalam proses belajar
mengajar yang menggunakan metode ceramah, maka siswa perlu dilatih
mengembangkan keterampilan berpikir untuk memahami suatu proses
dengan cara mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat
penalarannya secara sistematis (hlm. 121).
Pendapat-pendapat para ahli di atas tentang pengertian metode
ceramah memiliki kesamaan penekanan yaitu pada bagian penyampaian
materi pembelajaran secara langsung kepada siswa melalui komunikasi
lisan. Jadi dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa metode ceramah
merupakan cara atau langkah yang digunakan oleh pendidik untuk
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara langsung dengan
menggunakan komunikasi lisan
g. Langkah-Langkah Metode Ceramah
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pelaksanaan
metode ceramah. Langkah-langkah tersebut dibagi menjadi 2 tahap umum,
yaitu tahap persiapan, dan pelaksanaan. Berikut ini adalah langkah-
langkah pelaksanaan metode ceramah dalam pembelajaran menurut
Sanjaya (2007) :
(1) Tahap Persiapan (a) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai (b) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan (c) Mempersiapkan alat bantu guna meningkatkan kualitas
ceramah (2) Tahap Pelaksanaan (a) Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai.
Oleh karena itu guru perlu menyampaikan tujuan yang harus dicapai oleh siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(b) Lakukanlah langkah apersepsi, yaitu langkah yang menghubungkan materi pembelajaran yang lalu dengan materi yang akan disampaikan. Langkah ini pada dasarnya digunakan untuk menciptakan kondisi agar materi pelajaran mudah masuk dan menempel di otak.
(c) Menjaga kontak mata dengan siswa secara terus-menerus. Kontak mata adalah suatu isyarat dari guru agar siswa mau memperhatikan.
(d) Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa.
(e) Sajikan materi secara sistematis agar mudah dipahami siswa. (f) Tanggapilah respon siswa dengan segera. (g) Jagalah situasi kelas agar tetap kondusif dan menggairahkan
untuk belajar. Kelas yang kondusif akan menambah motivasi siswa untuk belajar.
(h) Harus ada penutup ceramah agar materi yang sudah diterima siswa tidak terbang kembali (hlm. 147-149).
h. Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah
Ada alasan mengapa metode ceramah sering digunakan. Alasan
ini sekaligus menjadi kelebihan dari metode ini. Berikut ini adalah
kelebihan metode ceramah menurut Sanjaya (2007) :
(1) Ceramah merupakan metode yang mudah dan murah untuk dilakukan.
(2) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. (3) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu
ditonjolkan. (4) Melaui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas
sepenuhnya. (5) Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur
menjadi lebih sederhana (hlm. 146).
Disamping kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa
kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan metode ceramah
menurut Sanjaya (2007) :
(1) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Ini merupakan kelemahan paling dominan dari metode ceramah.
(2) Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
(3) Apabila guru kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik maka ceramah akan menjadi metode yang membosankan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(4) Melalui ceramah, sangat sulit utnuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum (hlm. 146-147).
i. Implementasi Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran IPS Materi
Perjuangan Tokoh Melawan Penjajah Belanda
Pemahaman konsep IPS merupakan kemampuan yang harus
dimiliki oleh siswa. Apabila pada pemahaman konsep siswa belum
bisa menerima materi dengan baik, siswa akan mendapatkan kesulitan
dalam proses pembelajaran selanjutnya. Maka pemilihan metode
pembelajaran yang tepat dilakukan oleh guru akan menentukan
keberhasilan proses pembelajaran terutama pada pemahaman konsep IPS
materi perjuangan para tokoh menghadapi penjajahan Belanda.
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Mind
Mapping. Metode pembelajaran Mind Mapping dibandingkan dengan
metode ceramah. Dalam penerapannya Metode Mind Mapping sangat
cocok digunakan dalam pembelajaran IPS karena dalam IPS banyak sekali
hafalan. Mind Mapping merupakan metode yang sesuai dengan kinerja
alami otak. Metode ini menggunakan gambar, simbol dan warna yang
pada dasarnya merupakan bahasa alami otak, sehingga dengan
menerapkannya kita mampu menerima dan mengingat informasi dengan
mudah.
Berikut ini adalah implementasi Mind Mapping dalam
pembelajaran IPS materi perjuangan tokoh menghadapi penjajahan
Belanda.
(1) Guru menentukan materi yang akan dipelajari yaitu Perjuangan Tokoh
Menghadapi Penjajahan Belanda.
(2) Guru membagikan kertas kosong (HVS) kepada siswa dan siswa
mempersiapkan bolpoin warna, pensil warna, atau sebagainya. Kertas
diposisikan landscape.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(3) Guru membimbing siswa membuat gambar atau simbol yang
menggambarkan arti perjuangan melawan penjajah di tengah kertas
sebagai kata kunci (keyword)
(4) Kemudian dilanjutkan dengan membuat cabang utama yang memancar
dari pusat Mind Map yaitu macam-macam perjuangan melawan
penjajahan Belanda dengan warna cabang yang berbeda-beda.
(5) Guru membimbing siswa membuat cabang lanjutan (ranting) dari
masing masing cabang utama.
(6) Siswa mengembangkan Mind Mapping sesuai dengan kreatifitas
mereka.
Melalui penerapan Mind Mapping dapat memberikan suasana
baru dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Pembelajaran
disajikan dalam bentuk pemetaan pikiran yang didalamnya terdapat
perpaduan warna, gambar dan simbol untuk mengelompokkan konsep-
konsep yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
2. Pemahaman Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Masa Penjajahan
Belanda di Indonesia
a. Pengertian Pemahaman
Pemahaman (comprehension) dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk menafsirkan sesuatu. Kemampuan ini menuntut siswa untuk
memahami atau mengerti tentang apa yang diajarkan, mengetahui apa
yang sedang dikomunikasikan, dan dapat memanfaatkan isinya tanpa harus
menghubungkannya dengan hal lain. Kemampuan ini dijabarkan menjadi
tiga yaitu; (a) menterjemahkan; (b) menginterpretasikan; dan (c)
mengekstrapolasi.
Sesuai dengan taksonomi Bloom (1956) emahaman adalah
siswa-siswa memahami informasi dan bisa menjelaskannya dalam kata-
kata mereka sendiri (Santrock, 2009: 147).
Menurut Winkel (2007) Pemahaman mencakup kemampuan
untuk menangkap makna dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan mengubah
data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain .
Gagne dalam Rusman (2012) menjelaskan pemahaman adalah
individu menerima dan memahami informasi yang diperoleh melalui
pembelajaran dan perhatian (hlm. 139).
Kemampuan ini umumnya
mendapat penekanan dalam proses belajar-mengajar. Siswa dituntut
memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang
Dengan pemahaman, siswa diminta untuk
membuktikan bahwa siswa memahami hubungan yang sederhana di antara
fakta-fakta atau konsep (Arikunto, 1992: 113).
Dari beberapa pengertian dan pendapat menurut para ahli
tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemahaman merupakan suatu tingkat
taraf pemikiran di dalamnya memberikan penekanan kepada proses belajar
siswa. Pemahaman menuntut siswa untuk mengerti makna, tujuan dan
memanfaatkan bahan yang dipelajari. Kemampuan ini sangat penting
dimiliki oleh siswa, karena apabila kemampuan siswa dalam hal ini
masih kurang atau rendah bisa dikatakan bahwa tujuan dari materi
pembelajaran tdak dapat diserap atau diterima dengan baik oleh siswa .
Jadi tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan di awalpun tidak tercapai.
b. Pengertian Konsep
Pemahaman terhadap suatu konsep merupakan jalan pembuka
bagi berbagai pembahasan selanjutnya. Dalam suatu konsep biasanya
berisi pengertian atau definisi dari materi yang diajarkan oleh guru.
Konsep adalah suatu yang sangat luas. Menurut Fajar (2009 Konsep
merupakan ide umum yang terbentuk dari sekumpulan fakta yang
memiliki nilai dan sifat tertentu, misalnya budaya, perubahan
sosiokultural, modernisasi, korupsi, dan sebagain (hlm. 104).
Sedangkan Sapriya (2009
merupakan pokok pengertian yang bersifat abstrak yang menghubungkan
(hlm. 64).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Winkel (2005) mengartikan konsep sebagai satuan arti yang
mewakili sejumlah obyek yang memiliki ciri-ciri yang sama. Konsep
merupakan pokok utama di balik sebuah permasalahan, hubungan antara
satu dengan yang lainnya dan bagaimana mereka memberikan sumbangsih
terhadap pokok persoalan (hlm. 113). Konsep adalah kategori yang
mengelompokkan objek, kejadian, dan karakteristik berdasarkan bentuk-
bentuk yang sama (Santrock, 2009: 3).
Beberapa pendapat mengenai pengertian konsep tersebut, dapat
disintesiskan bahwa pengertian konsep adalah suatu abstraksi atau
pemikiran untuk mengelompokkan ide-ide atau peristiwa yang mewakili
suatu objek, kejadian atau hubungan yang mempunyai atribut,
karakteristik, nama serta julukan yang sama. Konsep juga membantu
proses mengingat menjadi lebih efisien.
c. Pemahaman Konsep
Santrock (2009) menyatakan bahwa pemahaman konseptual
adalah sebuah aspek penting dari pembelajaran, lebih lanjut pemahaman
konseptual ditingkatkan ketika guru menjelajahi sebuah topik secara
mendalam serta memberikan contoh-contoh yang sesuai dan menarik dari
konsep yang terlibat (hlm. 2).
Selanjutnya secara harafiah, berdasarkan berbagai ahli tersebut
apabila dikaitkan dengan pengertian pemahaman dan konsep yang telah
dikaji pada sub bab sebelumnya, maka disimpulkan bahwa pemahaman
konsep merupakan kegiatan lanjutan dari penanaman konsep dengan
tujuan agar siswa lebih memahami sesuatu yang tersimpan dalam pikiran
sebagai langkah untuk memberikan label kepada sesuatu atau sebagai alat
untuk berpikir, yang dapat membantu seseorang untuk mengenal,
mengerti, dan memahami terhadap sesuatu tersebut.
d. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Menurut rumusan HISPISI dalam Hidayat, Abdurrahman,
dan Nurbayan (2007), Pendidikan IPS adalah penyederhanaan dari
disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisir, disajikan secara ilmiah dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan (hlm. 274).
Sedangkan Trianto (2010) merumuskan bahwa,
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-
ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,
Selanjutnya menurut Hidayati, Mujinem dan Senen (2009), IPS
merupakan bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-
kotak disiplin ilmu yang ada dari disiplin-displin ilmu-ilmu sosial (hlm.
1-7).
Selain itu Samlawi dan Maftuh (2001) berpendapat, Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-
konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan
pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi
siswa dan kehidupannya (hlm. 5).
Berdasarkan pengertian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa pengertian IPS adalah mata pelajaran yang bersumber dari disiplin
ilmu-ilmu sosial yang diorganisir, yang tidak terpisah-pisah, disajikan
secara ilmiah dan psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan bagi
kehidupan siswa.
Sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup IPS yaitu kehidupan
manusia dalam masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat atau
dapat dikatakan juga manusia dalam konteks sosial. Sebagai program
pendidikan, ruang lingkupnya sama dengan IPS sebagai bidang
pengetahuan, namun ditambah dengan nilai-nilai menjadi karakter
program pendidikannya (Sumaatmadja, 2007: unit 1.17).
Berdasarkan Silabus KTSP SD Kelas V Semester 2 ada beberapa
ruang lingkup IPS yang diajarkan dapat dilihat pada table 2.1. di bawah
ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
di SD Kelas V Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2. Menghargai peranan
tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belansa dan Jepang 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia 2.4 Menghargai perjuangan para rokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Pendidikan IPS di sekolah dasar memliki beberapa tujuan.
Hamalik dalam Hidayati, Mujinem, dan Senen, (2009)
menjelaskan tujuan pendidikan IPS sebagai berikut:
a) Pengetahuan dan Pemahaman
Tujuan pendidikan IPS untuk mentransmisikan pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat berupa fakta-fakta serta mengembangkan rasa kontinuitas, stabilitas, memberikan informasi kepada siswa. b) Sikap Hidup Belajar
Tujuan IPS mengembangkan sikap belajar yang baik. Sikap belajar tersebut diarahkan pada pengembangan motivasi untuk mengetahui, minat belajar, kemampuan merumuskan masalah, dan pemecahan hipotesis. c) Nilai-Nilai Sosial dan Sikap
Berdasar nilai-nilai sosial yang diajarkan dalam IPS kan mengembangkan sikap-sikap sosial siswa. d) Keterampilan dasar IPS Siswa mempelajari keterampilan dan alat-alat studi sosial, seperti mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan mempelajari data masyarakat, mempertimbangkan validitas dan relevansi data, mengklasifikasikan dan menafsirkan data-data sosial, dan merumuskan kesimpulan. IPS memperkenalkan kepada siswa bahwa manusia dalam hidup bersama dituntut rasa tanggung jawab sosial (hlm. 1-24).
Selanjutnya menurut Solihatin, dan Raharjo (2009) menyatakan,
tujuan pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kemampuan dasar untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi (hlm. 15).
Nursid Sumaatmadja (2007) mengungkapkan bahwa, tujuan IPS
adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna
bagi dirinya, masyarakat, dan negara (hlm. 20).
Dapat dikatakan bahwa tujuan IPS yaitu membina anak didik
untuk mengembangkan kemampuannya agar memiliki pengetahuan,
keterampilan dan kepedulian sebagai bekal yang berguna bagi dirinya
untuk membina bakat dan minat agar menjadikan dirinya berguna bagi
masyarakat dan negara.
Hidayati, Mujinem, dan Senen (2009) menjelaskan karakteristik
IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya sebagai berikut:
(a) Materi IPS
Materi IPS digali dari aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Ada lima macam sumber materi IPS yaitu:
1) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
2) Anak sebagai sumber materi, meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, dan keluarga.
3) Segala sesuatu atau apa yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.
4) Kegiatan manusia, contohnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, dan transportasi.
5) Kehidupan masa lampau Perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar. b) Strategi Penyampaian Pengajaran IPS
Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagian besar adalah didasarkan pada tradisi, yaitu materi yang dirancang secara urut: anak, keluarga, masyarakat, kota, region, negara, dan dunia (hlm. 1-26).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari berbagai uraian di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa IPS adalah kombinasi atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran
seperti sejarah, ekonomi, antropologi, geografi, sosiologi, tata negara, dan
politik yang mempelajari, menelaah, dan menganalisis tentang kehidupan
sosial masyarakat dengan tujuan untuk memberikan bekal bagi peserta
didik dalam mengembangkan bakat serta minat dalam lingkungannya.
e. Pemahaman Konsep IPS
Girad dan Wong dalam Saleh, (2011) berpendapat, state
that conceptual understanding requires both knowledge of and the ability
to use scientific concepts to develop mental models about the way
the world operates in accordance with a current scientific theor (hlm.
249). Pernyataan tersebut dapat diterjemahkan menjadi pemahaman
konsep membutuhkan baik pengetahuan dan kemampuan untuk
menggunakan konsep-konsep ilmiah untuk mengembangkan model-
model mental tentang cara dunia menjalankan pada kesesuaian dengan
teori ilmiah yang telah ada.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman
konsep IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk
mengerti makna, tujuan mengenai ilmu-ilmu sosial yang diorganisir yang
mempunyai ciri-ciri saling berhubungan dan membedakan dengan objek
lainnya.
f. Materi IPS Kelas V Perjuangan Tokoh Menghadapi Penjajahan
Belanda
Materi perjuangan tokoh menghadapi penjajahan Belanda dan
Jepang sangat penting untuk dipelajari karena materi tersebut merupakan
sejarah negara kita. Belajar sejarah adalah mempelajari hal-hal atau
peristiwa yang sudah terjadi di masa lampau. Siswa diharapkan mampu
mengambil nilai-nilai yang bermanfaat seperti nilai perjuangan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
nasionalisme para pahlawan dari materi ini. Siswa juga diharapkan
menjadi pribadi yang bijak setalah mepelajari materi ini
Dalam materi pokok ini akan dijelaskan tentang perjuangan tokoh
menghadapi penjajahan Belanda yang dimulai dengan:
Kedatangan Belanda
Bangsa eropa mulai mencari barang-barang kebutuhan sehari-
hari, seperti: buah-buahan, rempah-rempah, wol, porselin, dan lain-lain
dari negara-negara di luar Eropa. Indonesia, terkenal sebagai tempat
penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah yang dihasilkan bangsa
Indonesia digunakan sebagai bahan obat-obatan, penyedap makanan, dan
pengawet makanan. Maka, berlomba-lombalah Bangsa Eropa untuk
mendapatkan rempah-rempah dari Indonesia.
Bangsa Belanda sampai ke Indonesia pada tanggal 22 juni 1596.
Armada belanda berhasil mendarat di Banten. Pada awalnya, kedatangan
Bangsa Belanda disambut baik oleh Sultan Banten. Kegiatan perdagangan
menjadi ramai. Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Bangsa Belanda
berubah menjadi serakah dan kasar. Sikap itu menyebabkan mereka
dimusuhi dan diusir dari Banten.
Kapitalisasi lewat VOC
Dua tahun setelah kedatangan pertama, bangsa Belanda datang
lagi ke Indonesia. Kali ini mereka bersikap baik dan ramah. Belanda dapat
diterima kembali di Indonesia. Banyak pedagang Belanda datang ke
Indonesia. Hal ini menyebabkan terjadinya persaingan dagang dan
pertikaian diantara pedagang-pedagang tersebut. Akibatnya, harga
rempah-rempah tidak terkendali. Untuk menghindari pertikaian yang lebih
parah, pada 20 Maret 1602 dibentuk Perkumpulan Dagang Hindia Timur
atau Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC).
Kapitalisasi lewat kerja paksa, penarikan pajak, dan tananm paksa.
Pada tahun 1806, Napoleon Bonaparte berhasil menakhlukan
Belanda. Napoleon mengubah bentuk negara Belanda dari kerajaan
menjadi sebuah republik. Napoleon ingin memberantas penyelewengaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan korupsi serta mempertahankan pulau Jawa dari Inggris. Napoleon
kemudian mengangkat Herman Willem Daendales menjadi gubernur
jendral di Batavia. Untuk menahan serangan Inggris, Daendales
melakukan beberapa tindakan, yaitu: (1) menambah jumlah prajurit; (2)
membangun pabrik senjata, kapal-kapal baru, dan pos-pos pertahanan.
Pada tahun 1811, Daendales dipanggil ke Belanda. Ia kemudian
digantikan oelh Gubernur Jendral Janssens. Saat itu, pasukan Inggris
berhasil mengalahkan Belanda di daerah Tuntang, dekat Salatiga, Jawa
Tengah. Dengan kekalahan ini, Gubernur Jendral Janssens terpaksa
menandatangani Perjanjian Tuntang. Berikut ini adalah isi perjanjian
Tuntang: (1) Seluruh wilayah jajahan Belanda di Indonesia diserahkan
kepada Inggris; (2) Adanya sistem pajak/ sewa tanah; (3) sistem kerja rodi
dihapuskan; (4) Diberlakukan sistem perbudakan.
Van Den Bosch medapat tugas mengisi kas Belanda yang kosong.
Ia memberlakukan sistem tanam paksa atau cultuur stelsel untuk mengisi
kas pemerintah yang kosong. Van Den Bosch membuat aturan-aturan
untuk tanam paksa sebagai berikut: (1) Rakyat wajib menyediakan 1/5 dari
tanahnya untuk ditanami tanaman yang laku dipasaran Eropa; (2) Tanah
yang dipakai tanam paksa bebas dari pajak; (3) Hasil tanaman diserahkan
kepada Belanda; (4) Pekerjaan untuk tanam paksa tidak melebihi
pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi; (5) Kerusakan-kerusakan
yang tidak dapat dicegah oleh petani menjadi tanggungan Belanda; (6)
Rakyat Indonesia yang bukan petani harus bekerja 66 hari tiap tahunnya
bagi pemerintah Hindia Belanda.
Pada kenyataanya, terjadi banyak penyimpangan pada
pelaksanaan tanam paksa tersebut. Misalnya, tanah yang harus disediakan
oleh petani melebihi luas tanah yang telah ditentukan, rakyat harus
menanggung kerusakan atau kegagalan panen, rakyat harus bekerja lebih
dari 66 hari dalam setahun, dan masih banyak penyimpangan lainnya.
Akhirnya ketentuan-ketentuan tentang tanam paksa yang sudah dibuat
tersebut sama sekali tidak berlaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pemerintah Belanda semakin bertindak sewenang-wenang.
Tanam paksa mengakibatkan penderitaan yang luar biasa bagi rakyat
Indonesia. Hasil pertanian menurun, rakyat mengalami kelaparan. Banyak
sekali rakyat yang mati akibat dari tanam paksa tersebut. Sebaliknya,
tanam paksa ini memberikan keuntungan yang melimpah bagi Belanda.
Dibalik kekejaman pemerintah Hindia Belanda, ternyata masih
ada orang Belanda yang peduli terhadap nasib rakyat Indonesia.
Diantaranya adalah Douwes Dekker. Ia mengecam sistem tanam paksa
yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia. Dalam
bukunya yang berjudul Max Havelaar, dengan nama samara Multatuli.
Max Havelaar menceritakan penderitaan bangsa Indonesia sewaktu
dilaksanakan tanam paksa. Buku Max Havelaar menggegerkan seluruh
warga Belanda. Timbul berbagai perdebatan tentang tanam paksa di dalam
negeri Belanda. Akhirnya, parlemen Belanda memutuskan untuk
menghapus tanam paksa secepeatnya dari Indonesia.
Perlawanan Menentang Penjajahan Belanda
Pada saat VOC berkuasa di Indonesia, terjadi beberapa kali perlawanan.
Pada tahun 1628 dan 1629. Mataram melancarkan serangan besar-besaran
terhadap VOC di Batavia. Sultan Agung mengirimkan ribuan prajurit
untuk menggempur Batavia dari darat dan laut. Di Sulawesi Selatan, VOC
mendapat perlawanan di bawah pimpinan Sultan Hasanudin. Perlawanan
teradap VOC di Pasuruan Jawa Timur dipimpin oleh Untung Suropati.
Sementara Sultan Ageng Tirtayasa mengobarkan perlawanan di daerah
Banten.
Perlawanan Pattimnura (1817)
Belanda melakukan monopoli perdagangan dan memaksa rakyat
Maluku menjual hasil rempah-rempah hanya kepada Belanda. Belanda
juga menentukan harga rempah-rempah secara sepihak dan semena-mena.
Tidak hanya itu, untuk menjaga agar harga rempah-rempah tetap terjaga,
Belanda juga menebangi tanaman rempah-rempah milik rakyat Maluku.
Akhirnya rakyat Maluku melakukan perlawanan atas tindakan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dilakukan oleh Belanda. Rakyat Maluku melakukan perlawanan pada
tahun 1817 yang dipimpin oleh Thomas Matulessi yang nantinya terkenal
dengan nama Kapten Pattimura. Pattimura dibantu oleh beberapa rekannya
diantaranya, Anthony Ribok, Philip Latumahina, Ulupaha, Paulus
Tiahahu, dan seorang pejuang wanita bernama Christina Martha Tiahahu.
Perang perlawanan terhadap Belanda akhirnya mulai meluas ke
daerah-daerah di sekitar Maluku, seperti Ambon, Seram, Hitu, dan lain-
lain. Untuk memadamkan perlawanan Pattimura beserta teman-temannya,
Belanda mengirimkan pasukan besar-besaran dari Jawa. Adanya bantuan
pasukan tersebut membuat pasukan Pattimura terdesak dan bertahan dalam
benteng. Karena terdesak, akhirnya Pattimura beserta rekan-rekannya
menyerah kepada pihak Belanda. Pada tanggal 16 Desember 1817,
Pattimura dihukum gantung di
depan benteng Victoria di Ambon.
Perang Padri (1821-1837)
Perang Padri bermula dari adanya pertentangan antara kaum adat
dan kaum agama (padri). Kaum Padri ingin memurnikan pelaksanaan
agama islam. Gerakan kaum Padri tersebut mendapatkan tentangan dari
kaum adat. Terjadilah bentrokan dan pertikaian antara kedua kaum
tersebut. Kaum adat yang mulai terdesak oleh kaum Padri kemudian
meminta bantuan kepada pihak Belanda. Belanda bersedia membantu
kaum adat dengan meminta wilayah Minangkabau sebagai imbalan.
Pasukan kaum Padri dipimpin oleh Datuk Bandaro. Setelah beliau
wafat diganti oleh Tuanku Imam Bonjol. Pasukan Padri berperang dengan
teknik perang gerilya yang mampu membuat kewalahan pasukan Belanda.
Karena kewalahan, Belanda mengajak kaum Padri untuk berunding.
Akhirnya dicapai suatu kesepakatan gencatan senjata antara kaum Padri
dan pasukan Belanda. Belanda juga mengakui beberapa daerah sebagai
wilayah kaum Padri.
Perang Diponegoro (1825-1830)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Perang Diponegoro berawal dari kekecewaan Pangeran
Diponegoro atas campur tangan Belanda terhadap istana dan tanah tunpah
darahnya. Kekecewaan itu memuncak ketika Patih Danureja atas perintah
Belanda memasang tonggak-tonggak untuk membuat rel kereta api
melewati makam leluhurnya.Rakyat Tegalrejo menyatakan perang
melawan Belanda yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro tanggal 20
Juli 1825. Diponegoro dibantu oleh Pangeran Mangkubumi sebagai
penasehat, Pangeran Ngabehi Jayakusuma sebagai panglima, dan Sentot
Ali Basyah Prawiradirja sebagai panglima perang. Pangeran Diponegoro
juga didukung oleh para ulama dan bangsawan. Daerah-daerah lain di
Jawa juga ikut berjuang melawan Belanda. Kyai Mojo di Surakarta
mengobarkan Perang Sabil.
Antara tahun 1825-1826 pasukan Diponegoro mampu mendesak
pasukan Belanda. Karena merasa terdesak, pada tahun 1827 Belanda
mendatangkan bantuan dari Sumatera di bawah pimpinan dari Jendral De
Kock. Jendral De Kock menerapkan taktik perang benteng stelsel. Taktik
ini adalah strategi dimana untuk setiap daerah yang baru ditaklukan
didirikan sebuah benteng yang berfungsi sebagai pertahanan dan awal
penyerangan ke daerah lainnya. Taktik ini berhasil mempersempit ruang
gerak pasukan Pangeran Diponegoro. Banyak pemimpin pasukan
Diponegoro yang gugur dan tertangkap. Namun demikian, pasukan
Diponegoro tetap gigih. Akhirnya, Belanda mengajak berunding. Dalam
perundingan yang diadakan tanggal 28 Maret di Magelang, Belanda
menangkap Pangeran Diponegoro. Beliau kemudian diasingkan dan
meninggal di tempat pengasingannya di Makassar.
Perang Banjarmasin (1859-1863)
Penyebab perang Banjarmasin adalah Belanda melakukan
monopoli perdagangan dan mencampuri urusan kerajaan. Pergantian
Sultan di kerajaan Banjar menyebabkan terjadinya perselisihan. Belanda
mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai Sultan. Namun rakyat dan para
bangsawan Banjar menentangnya karena yang paling berhak terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tahta Kesultanan Banjar adalah Pangeran Hidayat. Akhirnya meletuslah
perang Banjar.
Perang Banjarmasin dipimpin oleh Pangeran Antasari. Beliau
didukung oleh Pangeran Hidayatullah. Pada tahun 1862 Pangeran
Hidayatullah ditangkap dan ditahan oleh Belanda kemudian diasingkan ke
Cianjur. Rakyat Banjarmasin kemudian mengangkat Pangeran Antasai
sebagai Sultan dengan bergelar Panembahan Amiruddin Khalifhtul
Mukminin. Setelah itu perang meletus kembali. Pangeran Antasari beserta
pasukannya bahkan berhasil meledakkan beberapa kapal milik Belanda.
Pada tahun 1862 Pangeran Antasari jatuh sakit dan meninggal.
Sepeninggal Pangeran Antasari, Banjar akhirnya dapat dikuasai oleh
Belanda.
Perang Bali (1846-1868)
Di Bali berlaku hukum adat Tawan Karang. Hukum adat ini
menyatakan bahwa setiap kapal asing yang terdampar di perairan Bali akan
menjadi milik raja Bali. Hukum ini diterapkan oleh kerajaan- kerajaan di
Bali seperti, Buleleng, Klungkung, Gianyar, Karangasem, Jembrana, Badung,
dan Pemecutan.
Pada 1846, Belanda mendarat di sebelah utara Bali. Daerah ini
merupakan daerah kerajaan Buleleng. Belanda memerintahkan Raja Buleleng
untuk segera mengakui kekuasaan Belanda dan hukum Tawan Karang
dihapuskan. Raja Buleleng pun harus memberi perlindungan kepada
perdagangan Belanda.
Karena ultimatum ditolak raja, terjadilah pertempuran antara
Belanda dan rakyat Bali. Raja Buleleng dibantu oleh Patih Gusti Ketut
Jelantik. Perang ini dikenal sebagai perang puputan (perang sampai darah
penghabisan). Perang puputan ini terjadi di daerah Jagaraga Akan tetapi,
pasukan yang dipimpin oleh Gusti Ketut Jelantik akhirnya terdesak dan
mundur ke luar Benteng Jagaraga. Benteng tersebut dapat dikuasai oleh
Belanda sehingga Raja Buleleng menyingkir. Akhirnya Belanda dapat
menguasai wilayah Bali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Perang Sisingamangaraja XII (1870-1907)
Pada saat Sisingamangaraja memerintah Kerajaan Bakara,
Tapanuli, Sumatera Utara, Belanda datang ke Sumatera Utara. Belanda
ingin menguasai Tapanuli. Sisingamangaraja XII beserta rakyat Bakara
mengadakan perlawanan. Pada tahun 1878, Belanda menyerang Tapanuli.
Namun pasukan Belanda dapat dihalau oleh rakyat.
Tahun 1904 Belanda kembali menyerang tanah Gayo. Pada saat
itu Belanda juga menyerang daerah Danau Toba. Akhirnya pada tahun
1907 pasukan Belanda yang sudah mendesak pasukan rakyat melancarkan
serangan ke kubu pertahanan pasukan Sisingamangaraja XII di Pakpak.
Sisingamangaraja XII gugur dalam serangan tersebut. Jenazahnya
dimakamkan di Tarutung kemudian dipindahkan ke Balige.
Perang Aceh (1873-1906)
Sejak terusan Suez dibuka pada tahun 1869, kedudukan Aceh
makin penting baik dari segi strategi perang maupun untuk
perdagangan. Belanda ingin menguasai Aceh. Sejak tahun 1873
Belanda menyerang Aceh. Rakyat Aceh mengadakan perlawanan di
bawah pemimpin-pemimpin Aceh antara lain Panglima Polim, Teuku Cik
Ditiro, Teuku Ibrahim, Teuku Umar, dan Cut Nyak Dien.
Meskipun sejak tahun 1879 Belanda dapat menguasai Aceh,
namun wilayah pedalaman dan pegunungan dikuasai pejuang-
pejuang Aceh. Perang gerilya membuat pasukan Belanda
kewalahan. Belanda menyiasatinya dengan stelsel konsentrasi, yaitu
memusatkan pasukan supaya pasukannya dapat lebih terkumpul.
Belanda juga menerapkan politik adu domba dalam menghadapi
para pejuang. Mereka menjanjikan kedudukan dan uang jika mau
bekerjasama dengan Belanda. Tawaran Belanda disambut oleh Teuku Umar.
Pada tahun 1893 ia menyerah. Teuku Umar diberi imbalan pasukan dengan
persenjataan lengkap untuk melumpuhkan pejuang-pejuang aceh yang lain.
Ia bahkan diberi gelar Panglima Besar Johan Pahlawan. Ternyata
penyerahan diri Teuku Umar ini hanya taktik belaka. Pada tahun 1896
Teuku Umar kembali bergabung dengan pejuang lain. Ia berhasil membawa
senjata lengkap. Politik adu domba yang diterapkan Belanda akhirnya gagal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Karena kewalahan dengan sepak terjang pasukan Teuku Umar
Belanda mengirim Dr. Snouck Hurgronje untuk mempelajari sistem
kemasyarakatan penduduk Aceh. Dari penelitian yang dibuatnya,
Hurgronje menyimpulkan bahwa kekuatan Aceh terletak pada peran
para ulama. Penemuannya dijadikan dasar untuk membuat siasat
perang yang baru. Belanda membentuk pasukan gerak cepat
(Marchose) untuk mengejar dan menumpas gerilyawan Aceh.
Dengan pasukan marchose Belanda berhasil mematahkan serangan
gerilya rakyat Aceh. Tahun 1899, Teuku Umar gugur dalam
pertempuran di Meulaboh.
Perjuangan dilanjutkan oleh istrinya, Cut Nyak Dien. Cut
Nyak Dien sempat membuat Belanda kewalahan. Akan tetapi kondisi
Cut Nyak Dien semakin lama semakin tua dan lemah. Ia bahkan
mengalami kebutaan. Pasukan Cut Nyak Dien yang menyingkir ke
hutan dan mengadakan perlawanan akhirnya dapat dilumpuhkan. Cut
Nyak Dien dan pasukannya ditangkap. Pada tahun 1905, Cut Nyak
Dien diasingkan ke Sumedang dan meninggal di sana pada tahun
1908.
B. Penelitian Yang Relevan
Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini sehingga dapat
membantu peneliti memperoleh gambaran mengenai prosedur penelitian dan hasil
yang diperoleh, yaitu:
1. Dini Setyoningsih (2012 Pengaruh Penggunaan Mind Mapping
pada Materi Pokok Gaya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V MI
. Hasil metode Mind
Mapping berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gaya.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Dini
Setyoningsih adalah kedua penilitian ini sama-sama merupakan penelitian
kuantitatif dan juga sama-sama menggunakan metode Mind Mapping.
Perbedaannya yaitu pada penelitian tersebut yang diteliti adalah pengaruh
penggunaan metode Mind Mapping pada materi pokok gaya terhadap hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
belajar siswa, sedangkan pada tulisan ini penulis membahas mengenai
pengaruh metode Mind Mapping terhadap pemahaman konsep IPS.
2.
Kooperatif Tipe Snowball Drilling untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Perjuangan Melawan Penjajahan Belanda pada Siswa Kelas VB SDN
disimpulkan bahwa dengan menerapkan model kooperatif tipe snowball
drilling dapat meningkatkan pemahaman konsep perjuangan melawan
penjajahan pada siswa kelas VB SDN Sambeng Todanan Blora Tahun 2012.
Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai pemahaman konsep siswa
pada setiap siklus. Pada uji pratindakan, jumlah siswa yang memperoleh nilai
siswa (45%) dengan nilai rata-rata 60,9. Siklus
I meningkat menjadi 14 siswa (70%) dengan nilai rata-rata 69,75, dan pada
akhir siklus II meningkat sebanyak 18 siswa (90%) dengan nilai rata-rata 77,6.
Persamaan dalam penelitian Daimatun dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan terletak pada variabel terikatnya (variabel y), yakni pemahaman
konsep masa penjajahan Belanda. Sedangkan peneliti meneliti pengaruh yang
dihasilkan oleh Metode Mind Mapping terhadap pemahaman konsep IPS pada
materi perjuangan tokoh menghadapi penjajahan Belanda pada siswa kelas V
SDN se-Dabin Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar.
C. Kerangka Berpikir
Pemahaman konsep IPS merupakan kemampuan yang harus dimiliki
oleh siswa. Apabila pada pemahaman konsep siswa belum bisa menerima materi
dengan baik, siswa akan mendapatkan kesulitan dalam proses pembelajaran
selanjutnya. Maka pemilihan model pembelajaran yang tepat dilakukan oleh
guru akan menentukan keberhasilan proses pembelajaran terutama pada
pemahaman konsep IPS materi perjuangan tokoh menghadapi penjajahan
Belanda.
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Mind
Mapping. Dalam penerapannya, metode Mind Mapping dibandingkan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
metode ceramah. Pada langkah-langkah pelaksanaan metode Mind Mapping
memberikan penekanan pada penggunaan gambar atau simbol, serta pewarnaan
yang beraneka ragam dalam membuat peta dari suatu konsep pembelajaran.
Metode Mind Mapping memanfaatkan kemampuan otak secara maksimal dalam
menyimpan maupun mengambil suatu informasi dari atau ke dalam otak. Metode
ini akan lebih mengaktifkan peran siswa. Siswa dituntut untuk membuat gambaran
dari suatu konsep maupun informasi yang ditransformasikan ke dalam berbagai
simbol ataupun gambar agar menjadi sebuah peta pikiran. Siswa juga akan
menjadi lebih kreatif dengan pelaksanaan metode pembelajaran ini.
Lain halnya dengan metode ceramah. Metode ceramah ekonomis dan
efektif untuk keperluan penyampaian informasi dan pengertian. Pada metode ini,
peran guru menjadi sangat sentral dan vital dalam proses pembelajaran. Jadi bisa
dikatakan bahwa peran siswa kalah oleh peran guru.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan perbedaan antara metode
pembelajaran Mind Mapping dan metode ceramah yaitu: 1) Dalam metode Mind
Mapping lebih mengutamakan keaktifan siswa, sedangkan metode ceramah guru
yang lebih berperan aktif; 2) Pada metode Mind Mapping siswa dituntut untuk
mewujudkan materi konsep atau informasi yang ada menjadi sebuah peta pikiran
(mind map), sedangkan pada metode ceramah, guru yang berperan menyampaikan
materi atau suatu konsep kepada siswa secara lisan; 3) Metode Mind Mapping
lebih menarik bagi siswa karena siswa bisa mewujudkan pemahamannya menjadi
sebuah peta pikiran (mind map) sesuai dengan kreatifitas dan imajinasinya
masing-masing, sedangkan metode ceramah agak membosankan karena siswa
hanya mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru secara lisan; 4) Metode
Mind Mapping juga lebih mengasah kreatifitas siswa karena siswa bebas berkreasi
sesuai keinginannya saat pembuatan Mind Mapp, sedangkan pada metode
ceramah kurang mengasah kreatifitas siswa karena siswa hanya pasif
mendengarkan penjelasan guru. Dengan demikian, diduga metode Mind Mapping
lebih baik dibandingkan dengan metode ceramah terhadap pemahaman konsep
IPS materi perjuangan tokoh menghadapi penjajahan Belanda. Kerangka berpikir
dapat digambarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan di
atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ada
pengaruh yang signifikan dari metode Mind Mapping terhadap pemahaman
konsep perjuangan tokoh menghadapi penjajahan Belanda bagi siswa kelas V SD
N se-Dabin Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun
2013/2014.
Top Related