Pengaruh-Metode-Mind-Mapping-Terhadap-Pemahaman ...

28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Metode Mind Mapping a. Hakikat Metode Pembelajaran Menurut Sagala (2006) Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi) . Belajar merupakan proses kegiatan secara berkelanjutan dalam rangka perubahan perilaku siswa secara konstruktif (Hanafiah & suhana, 2009: 20). elajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat tapi lebih luas daripada itu, 36). Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik sebuah benang merah bahwa belajar menitikberatkan pada proses, bukan pada hasil yang diperoleh. Belajar pada prinsipnya bertujuan untuk mengubah tingkah laku. Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan salah satu komponen ilmu pendidikan yang berorientasi pada proses bukan pada hasilnya. Belajar bertujuan untuk merubah perilaku dari pebelajar. Proses modifikasi atau pengubahan perilaku ini diperoleh melalui pengalaman yang diterima siswa saat belajar. yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan Isjoni (2011) ber dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik andung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk

Transcript of Pengaruh-Metode-Mind-Mapping-Terhadap-Pemahaman ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Metode Mind Mapping

a. Hakikat Metode Pembelajaran

Menurut Sagala (2006) Belajar merupakan komponen ilmu

pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik

yang bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi) . Belajar

merupakan proses kegiatan secara berkelanjutan dalam rangka perubahan

perilaku siswa secara konstruktif (Hanafiah & suhana, 2009: 20).

elajar adalah suatu proses,

suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya

mengingat tapi lebih luas daripada itu, 36).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik sebuah

benang merah bahwa belajar menitikberatkan pada proses, bukan pada

hasil yang diperoleh. Belajar pada prinsipnya bertujuan untuk mengubah

tingkah laku. Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan salah satu

komponen ilmu pendidikan yang berorientasi pada proses bukan pada

hasilnya. Belajar bertujuan untuk merubah perilaku dari pebelajar. Proses

modifikasi atau pengubahan perilaku ini diperoleh melalui pengalaman

yang diterima siswa saat belajar.

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

Isjoni (2011) ber

dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada

dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik

andung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang

Pengertian pembelajaran menurut Hamalik memberikan

penekanan pada kombinasi dari berbagai unsur yang saling mempengaruhi

dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan pengertian menurut

Isjoni dan Sagala sama-sama memberikan penekanan bahwa pembelajaran

merupakan upaya yang secara sengaja dirancang oleh pendidik untuk

membantu seseorang (peserta didik) dalam proses belajar. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran adalah segala upaya yang dirancang oleh

pendidik yang meliputi unsur-unsur penunjang guna membantu peserta

didik dalam belajar.

Dalam pendidikan, kata metode digunakan untuk menunjukkan

serangkaian kegiatan guru yang terarah yang menyebabkan siswa belajar.

prosedur yang keberhasilannya adalah di dalam belajar, atau sebagai alat

(

Hal tersebut sesuai dengan simpulan Nasution (2005) yang

menyatakan bahwa metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos.

Methodos meta bodos Meta berarti melalui,

sedangkan bodos berarti jalan Sehingga metode dapat diartikan sebagai

jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur

(Asmani, 2010: 19).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengertian metode pembelajaran adalah suatu cara atau prosedur yang

digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan

mendinamiskan proses kegiatan pembelajaran, agar kegiatan pembelajaran

berjalan lebih efektif dan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan

baik.

b. Pengertian Metode Mind Mapping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Penguasaan materi maupun konsep pembelajaran oleh siswa

dapat dipengaruhi beberapa hal, diantaranya yaitu metode pembelajaran

yang digunakan oleh guru. Guru yang baik hendaknya mampu berkreasi

dalam menemukan cara agar peserta didiknya terlibat secara aktif dalam

pembelajaran. Salah satu metode yang melibatkan siswa secara aktif dan

optimal dalam proses pembelajaran adalah metode mind map (peta

konsep).

Swadarma (2013) menyatakan ada empat batasan pengertian

mapping, yaitu :

Mapping adalah cara mencatat yang efektif, efisien , kreatif, menarik, mudah dan berdaya guna karenadilakukan dengan cara memetakan pikiran-pikiran kita. Mapping adalah sistem berpikir yang terpancar, sehingga dapat mengembangkan ide dan pemikiran ke segala arah, divergen, dan melihatnya secara utuh dalam berbagai sudut pandang. Mapping adalah alat organisasional informasi yang bekerja sesuai mekanisme kerja otak sehingga dapat mengeluarkan informasi dari dan ke dalam otak dengan mudah. Mapping adalah metode penulisan yang bekerja dengan prinsip manajemen otak sehingga dapat membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih tersembunyi (hlm. 3).

Mind Map adalah cara termudah untuk

menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar

dari otak. Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara

harafiah akan memetakan pikiran-

pendapat ini, mind map akan memudahkan kita baik dalam memasukkan

informasi ke otak maupun mengeluarkan informasi yang telah kita terima.

Pada penggunaan metode Mind Map (peta konsep) siswa dilatih

untuk membuat kaitan dari suatu konsep yang sudah ditentukan dengan

konsep-konsep baru dengan menggunakan penghubung berupa cabang-

cabang yang berisi gambar dan warna sehingga konsep tersebut akan

mudah diingat. Hal tersebut se Mind

Map is based on organizing information via hierarchies and catagories. In

a Mind Map, the hierarchies and associations flow out from central image

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

in a free- yang artinya Mind

Map berbasis pada pengorganisasian informasi melalui hierarki dan

kategorinya. Dalam Mind Map hierarki dan asosiasinya mengalir keluar

dari gambar inti secara bebas, belum teratur dan berkaitan satu dengan

yang lain.

Mind maps help students

learn information by forcing them to organize it and add images and color

to. These maps have been shown to lower extrinsic cognitive load because

students are creating a two-dimensional space to tie in ideas and concepts

that relate together Mind Map) membantu

siswa belajar sebuah informasi dengan mendorong mereka untuk

mengorganisasikan dan menambahkan gambar serta warna pada

pembuatan peta tersebut. Peta-peta ini banyak digunakan untuk

mengurangi beban kognitif ekstrinsik karena siswa menciptakan ruang dua

dimensi untuk mengikat ide dan konsep yang berhubungan bersama-

(Jones, Ruff, Snyder, Petrich, Koonce, 2012: 2).

Penambahahan gambar serta penggunaan warna-warna akan

membuat informasi ataupun konsep menjadi lebih mudah untuk diserap

oleh siswa. Selain itu gambar serta penggunaan warna yang berbeda akan

membantu siswa dalam mengikat ide atau konsep yang saling berkaitan.

Informasi atau konsep yang sudah ditulis ataupun digambar pada Mind

Map oleh siswa akan dimasukkan ke dalam ruang dua dimensi.

Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

metode Mind Mapping adalah metode yang mampu membantu untuk

membuat materi pelajaran yang diterima dapat terpola dengan baik karena

dalam kinerjanya sesuai dengan cara kerja alami otak, yaitu dengan

mengkombinasikan gambar, simbol, dan warna sehingga mampu

memudahkan kita untuk mengingat dan menghafal informasi dengan

mudah. Otak manusia menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf

yang tidak berjajar rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang

bercabang-cabang. Apabila dilihat sekilas sel-sel saraf tersebut akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tampak seperti cabang-cabang pohon. Dengan demikian jika informasi

disimpan seperti cara kerja otak, maka informasi akan tersimpan dengan

baik dan hasilnya akhirnya membuat proses belajar semakin mudah.

c. Langkah-Langkah Pembuatan Mind Mapping

Ada beberapa langkah membuat Mind Mapping. Berikut ini

adalah langkah-langkah pembuatan Mind Mapping :

Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.

Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Mengapa? Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap terfokus, membantu kita berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita.

Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Mind Map lebih hidup, menambah energy kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan.

Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan seterusnya. Mangapa? Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengkaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat. Penghubungan cabang-cabang utama akan menciptakan dan menetapkan sturkturdasar atau arsitektur pikiran kita. Ini serupa dengan cara pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar dari batang utama.

Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata.

Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada Mind Map. Setiap kata tunggal atau gambar adalah seperti pengganda, menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila kita menggunakan kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan karenanya lebih bisa memicu ide dan pikiran baru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gunakan gambar. Mengapa? Karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata. Jadi bila kita mempunyai 10 gambar dalam Mind Map kita, Mind Map kita sudah setara dengan 10.000 kata catatan (Buzan, 2013: 15-16).

d. Prosedur Penerapan Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran

Menurut Silberman dalam bukunya yang berjudul Active

Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif (2009), prosedur penerapan

Mind Mapping adalah sebagai berikut:

1) Pilihlah topik untuk pemetaan pikiran. Beberapa kemungkinan mencakup problem atau isu tentang ide-ide tindakan yang anda inginkan, konsep atau kecakapan yang baru saja anda ajarkan, atau penelitian yang harus direncanakan oleh siswa.

2) Konstruksikan bagi kelas peta pikiran yang sederhana yang menggunakan warna, khayalan atau simbol.

3) Berikan kertas, pena dan sumber-sumber yang lain yang anda pikir akan membantu peserta didik membuat peta pikiran yang berwarna dan indah. Berilah tugas memetakan pikiran. Doronglah mereka untuk menghadirkan setiap ide secara bergambar, dengan sedikit mungkin kata-kata.

4) Berikan waktu yang banyak bagi perserta didik untuk mengembangkan peta pikiran mereka. Doronglah mereka untuk melihat karya orang lain untuk menstimulasi ide-ide.

5) Perintahkan peserta didik untuk saling membagi peta pikirannya (hlm. 188-189).

Dengan menerapkan prosedur-prosedur di atas dengan baik maka

diharapkan akan tercipta proses pembelajaran dengan metode Mind

Mapping yang efektif dan efisien, serta mampu memberikan pengalaman

belajar kepada siswa secara mendalam.

e. Kelebihan dan Kelemahan Metode Mind Mapping

Menurut Buzan (2013) metode Mind Map memiliki beberapa

kelebihan, antara lain :

1) Memberi pandangan meyeluruh pokok masalah atau area yang luas.

2) Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada.

3) Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat. 4) Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita

melihat jalan-jalan terobosan kreatif baru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5) Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat. 6) Mind Map juga merupakan rute yang hebat bagi ingatan,

memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah daripada menggunakan metode pencatatan tradisional (hlm. 5).

Kelebihan lain yang dimiliki metode Mind Mapping yaitu

semakin banyak informasi yang dimasukkan ke dalam memori otak,

semakin mudah pula anak untuk belajar dan mengetahui lebih banyak hal

lagi. Karena setiap informasi yang baru secara otomatis akan dikaitkan

dengan informasi yang sudah ada dalam memori otak.

Di samping memiliki kelebihan, metode Mind Mapping juga

memiliki beberapa kelemahan diantarannya :

1) Murid yang kurang kreatif akan kesulitan dalam membuat Mind

Mapping yang baik.

2) Mind Mapping yang dibuat siswa pasti bervariasi antara siswa yang

satu dengan siswa yang lain, sehingga guru akan kewalahan untuk

memeriksa Mind Mapping siswa.

f. Metode Ceramah

Menurut

(hlm.

13)

adalah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau

(hlm. 145).

secara lisan Pendapat ini sesuai

dengan pendapat Hasibuan dan Moedjiono serta pendapat Sanjaya yang

menyatakan bahwa ceramah menekankan penyampaian secara lisan.

on is

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

metode ceramah, pendidikan yaitu mentransfer pengetahuan guru da nisi

buku pembelajaran ke dalam pikiran siswa.

Sudjana (2009) berpendapat bahwa metode ceramah adalah

penuturan bahan pelajaran secara lisan (hlm. 77). Hal ini sejalan dengan

pengertian menurut Ladjid (2005) bahwa metode ceramah adalah suatu

cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan penerapan

lisan oleh guru kepada siswa. agar siswa efektif dalam proses belajar

mengajar yang menggunakan metode ceramah, maka siswa perlu dilatih

mengembangkan keterampilan berpikir untuk memahami suatu proses

dengan cara mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat

penalarannya secara sistematis (hlm. 121).

Pendapat-pendapat para ahli di atas tentang pengertian metode

ceramah memiliki kesamaan penekanan yaitu pada bagian penyampaian

materi pembelajaran secara langsung kepada siswa melalui komunikasi

lisan. Jadi dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa metode ceramah

merupakan cara atau langkah yang digunakan oleh pendidik untuk

menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara langsung dengan

menggunakan komunikasi lisan

g. Langkah-Langkah Metode Ceramah

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pelaksanaan

metode ceramah. Langkah-langkah tersebut dibagi menjadi 2 tahap umum,

yaitu tahap persiapan, dan pelaksanaan. Berikut ini adalah langkah-

langkah pelaksanaan metode ceramah dalam pembelajaran menurut

Sanjaya (2007) :

(1) Tahap Persiapan (a) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai (b) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan (c) Mempersiapkan alat bantu guna meningkatkan kualitas

ceramah (2) Tahap Pelaksanaan (a) Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai.

Oleh karena itu guru perlu menyampaikan tujuan yang harus dicapai oleh siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(b) Lakukanlah langkah apersepsi, yaitu langkah yang menghubungkan materi pembelajaran yang lalu dengan materi yang akan disampaikan. Langkah ini pada dasarnya digunakan untuk menciptakan kondisi agar materi pelajaran mudah masuk dan menempel di otak.

(c) Menjaga kontak mata dengan siswa secara terus-menerus. Kontak mata adalah suatu isyarat dari guru agar siswa mau memperhatikan.

(d) Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa.

(e) Sajikan materi secara sistematis agar mudah dipahami siswa. (f) Tanggapilah respon siswa dengan segera. (g) Jagalah situasi kelas agar tetap kondusif dan menggairahkan

untuk belajar. Kelas yang kondusif akan menambah motivasi siswa untuk belajar.

(h) Harus ada penutup ceramah agar materi yang sudah diterima siswa tidak terbang kembali (hlm. 147-149).

h. Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah

Ada alasan mengapa metode ceramah sering digunakan. Alasan

ini sekaligus menjadi kelebihan dari metode ini. Berikut ini adalah

kelebihan metode ceramah menurut Sanjaya (2007) :

(1) Ceramah merupakan metode yang mudah dan murah untuk dilakukan.

(2) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. (3) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu

ditonjolkan. (4) Melaui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas

sepenuhnya. (5) Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur

menjadi lebih sederhana (hlm. 146).

Disamping kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa

kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan metode ceramah

menurut Sanjaya (2007) :

(1) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Ini merupakan kelemahan paling dominan dari metode ceramah.

(2) Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.

(3) Apabila guru kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik maka ceramah akan menjadi metode yang membosankan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(4) Melalui ceramah, sangat sulit utnuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum (hlm. 146-147).

i. Implementasi Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran IPS Materi

Perjuangan Tokoh Melawan Penjajah Belanda

Pemahaman konsep IPS merupakan kemampuan yang harus

dimiliki oleh siswa. Apabila pada pemahaman konsep siswa belum

bisa menerima materi dengan baik, siswa akan mendapatkan kesulitan

dalam proses pembelajaran selanjutnya. Maka pemilihan metode

pembelajaran yang tepat dilakukan oleh guru akan menentukan

keberhasilan proses pembelajaran terutama pada pemahaman konsep IPS

materi perjuangan para tokoh menghadapi penjajahan Belanda.

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Mind

Mapping. Metode pembelajaran Mind Mapping dibandingkan dengan

metode ceramah. Dalam penerapannya Metode Mind Mapping sangat

cocok digunakan dalam pembelajaran IPS karena dalam IPS banyak sekali

hafalan. Mind Mapping merupakan metode yang sesuai dengan kinerja

alami otak. Metode ini menggunakan gambar, simbol dan warna yang

pada dasarnya merupakan bahasa alami otak, sehingga dengan

menerapkannya kita mampu menerima dan mengingat informasi dengan

mudah.

Berikut ini adalah implementasi Mind Mapping dalam

pembelajaran IPS materi perjuangan tokoh menghadapi penjajahan

Belanda.

(1) Guru menentukan materi yang akan dipelajari yaitu Perjuangan Tokoh

Menghadapi Penjajahan Belanda.

(2) Guru membagikan kertas kosong (HVS) kepada siswa dan siswa

mempersiapkan bolpoin warna, pensil warna, atau sebagainya. Kertas

diposisikan landscape.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(3) Guru membimbing siswa membuat gambar atau simbol yang

menggambarkan arti perjuangan melawan penjajah di tengah kertas

sebagai kata kunci (keyword)

(4) Kemudian dilanjutkan dengan membuat cabang utama yang memancar

dari pusat Mind Map yaitu macam-macam perjuangan melawan

penjajahan Belanda dengan warna cabang yang berbeda-beda.

(5) Guru membimbing siswa membuat cabang lanjutan (ranting) dari

masing masing cabang utama.

(6) Siswa mengembangkan Mind Mapping sesuai dengan kreatifitas

mereka.

Melalui penerapan Mind Mapping dapat memberikan suasana

baru dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Pembelajaran

disajikan dalam bentuk pemetaan pikiran yang didalamnya terdapat

perpaduan warna, gambar dan simbol untuk mengelompokkan konsep-

konsep yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.

2. Pemahaman Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Masa Penjajahan

Belanda di Indonesia

a. Pengertian Pemahaman

Pemahaman (comprehension) dapat diartikan sebagai kemampuan

untuk menafsirkan sesuatu. Kemampuan ini menuntut siswa untuk

memahami atau mengerti tentang apa yang diajarkan, mengetahui apa

yang sedang dikomunikasikan, dan dapat memanfaatkan isinya tanpa harus

menghubungkannya dengan hal lain. Kemampuan ini dijabarkan menjadi

tiga yaitu; (a) menterjemahkan; (b) menginterpretasikan; dan (c)

mengekstrapolasi.

Sesuai dengan taksonomi Bloom (1956) emahaman adalah

siswa-siswa memahami informasi dan bisa menjelaskannya dalam kata-

kata mereka sendiri (Santrock, 2009: 147).

Menurut Winkel (2007) Pemahaman mencakup kemampuan

untuk menangkap makna dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan mengubah

data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain .

Gagne dalam Rusman (2012) menjelaskan pemahaman adalah

individu menerima dan memahami informasi yang diperoleh melalui

pembelajaran dan perhatian (hlm. 139).

Kemampuan ini umumnya

mendapat penekanan dalam proses belajar-mengajar. Siswa dituntut

memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang

Dengan pemahaman, siswa diminta untuk

membuktikan bahwa siswa memahami hubungan yang sederhana di antara

fakta-fakta atau konsep (Arikunto, 1992: 113).

Dari beberapa pengertian dan pendapat menurut para ahli

tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemahaman merupakan suatu tingkat

taraf pemikiran di dalamnya memberikan penekanan kepada proses belajar

siswa. Pemahaman menuntut siswa untuk mengerti makna, tujuan dan

memanfaatkan bahan yang dipelajari. Kemampuan ini sangat penting

dimiliki oleh siswa, karena apabila kemampuan siswa dalam hal ini

masih kurang atau rendah bisa dikatakan bahwa tujuan dari materi

pembelajaran tdak dapat diserap atau diterima dengan baik oleh siswa .

Jadi tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan di awalpun tidak tercapai.

b. Pengertian Konsep

Pemahaman terhadap suatu konsep merupakan jalan pembuka

bagi berbagai pembahasan selanjutnya. Dalam suatu konsep biasanya

berisi pengertian atau definisi dari materi yang diajarkan oleh guru.

Konsep adalah suatu yang sangat luas. Menurut Fajar (2009 Konsep

merupakan ide umum yang terbentuk dari sekumpulan fakta yang

memiliki nilai dan sifat tertentu, misalnya budaya, perubahan

sosiokultural, modernisasi, korupsi, dan sebagain (hlm. 104).

Sedangkan Sapriya (2009

merupakan pokok pengertian yang bersifat abstrak yang menghubungkan

(hlm. 64).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Winkel (2005) mengartikan konsep sebagai satuan arti yang

mewakili sejumlah obyek yang memiliki ciri-ciri yang sama. Konsep

merupakan pokok utama di balik sebuah permasalahan, hubungan antara

satu dengan yang lainnya dan bagaimana mereka memberikan sumbangsih

terhadap pokok persoalan (hlm. 113). Konsep adalah kategori yang

mengelompokkan objek, kejadian, dan karakteristik berdasarkan bentuk-

bentuk yang sama (Santrock, 2009: 3).

Beberapa pendapat mengenai pengertian konsep tersebut, dapat

disintesiskan bahwa pengertian konsep adalah suatu abstraksi atau

pemikiran untuk mengelompokkan ide-ide atau peristiwa yang mewakili

suatu objek, kejadian atau hubungan yang mempunyai atribut,

karakteristik, nama serta julukan yang sama. Konsep juga membantu

proses mengingat menjadi lebih efisien.

c. Pemahaman Konsep

Santrock (2009) menyatakan bahwa pemahaman konseptual

adalah sebuah aspek penting dari pembelajaran, lebih lanjut pemahaman

konseptual ditingkatkan ketika guru menjelajahi sebuah topik secara

mendalam serta memberikan contoh-contoh yang sesuai dan menarik dari

konsep yang terlibat (hlm. 2).

Selanjutnya secara harafiah, berdasarkan berbagai ahli tersebut

apabila dikaitkan dengan pengertian pemahaman dan konsep yang telah

dikaji pada sub bab sebelumnya, maka disimpulkan bahwa pemahaman

konsep merupakan kegiatan lanjutan dari penanaman konsep dengan

tujuan agar siswa lebih memahami sesuatu yang tersimpan dalam pikiran

sebagai langkah untuk memberikan label kepada sesuatu atau sebagai alat

untuk berpikir, yang dapat membantu seseorang untuk mengenal,

mengerti, dan memahami terhadap sesuatu tersebut.

d. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Menurut rumusan HISPISI dalam Hidayat, Abdurrahman,

dan Nurbayan (2007), Pendidikan IPS adalah penyederhanaan dari

disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisir, disajikan secara ilmiah dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan (hlm. 274).

Sedangkan Trianto (2010) merumuskan bahwa,

Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-

ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,

Selanjutnya menurut Hidayati, Mujinem dan Senen (2009), IPS

merupakan bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-

kotak disiplin ilmu yang ada dari disiplin-displin ilmu-ilmu sosial (hlm.

1-7).

Selain itu Samlawi dan Maftuh (2001) berpendapat, Ilmu

Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-

konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan

pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi

siswa dan kehidupannya (hlm. 5).

Berdasarkan pengertian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa pengertian IPS adalah mata pelajaran yang bersumber dari disiplin

ilmu-ilmu sosial yang diorganisir, yang tidak terpisah-pisah, disajikan

secara ilmiah dan psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan bagi

kehidupan siswa.

Sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup IPS yaitu kehidupan

manusia dalam masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat atau

dapat dikatakan juga manusia dalam konteks sosial. Sebagai program

pendidikan, ruang lingkupnya sama dengan IPS sebagai bidang

pengetahuan, namun ditambah dengan nilai-nilai menjadi karakter

program pendidikannya (Sumaatmadja, 2007: unit 1.17).

Berdasarkan Silabus KTSP SD Kelas V Semester 2 ada beberapa

ruang lingkup IPS yang diajarkan dapat dilihat pada table 2.1. di bawah

ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

di SD Kelas V Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2. Menghargai peranan

tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belansa dan Jepang 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia 2.4 Menghargai perjuangan para rokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

Pendidikan IPS di sekolah dasar memliki beberapa tujuan.

Hamalik dalam Hidayati, Mujinem, dan Senen, (2009)

menjelaskan tujuan pendidikan IPS sebagai berikut:

a) Pengetahuan dan Pemahaman

Tujuan pendidikan IPS untuk mentransmisikan pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat berupa fakta-fakta serta mengembangkan rasa kontinuitas, stabilitas, memberikan informasi kepada siswa. b) Sikap Hidup Belajar

Tujuan IPS mengembangkan sikap belajar yang baik. Sikap belajar tersebut diarahkan pada pengembangan motivasi untuk mengetahui, minat belajar, kemampuan merumuskan masalah, dan pemecahan hipotesis. c) Nilai-Nilai Sosial dan Sikap

Berdasar nilai-nilai sosial yang diajarkan dalam IPS kan mengembangkan sikap-sikap sosial siswa. d) Keterampilan dasar IPS Siswa mempelajari keterampilan dan alat-alat studi sosial, seperti mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan mempelajari data masyarakat, mempertimbangkan validitas dan relevansi data, mengklasifikasikan dan menafsirkan data-data sosial, dan merumuskan kesimpulan. IPS memperkenalkan kepada siswa bahwa manusia dalam hidup bersama dituntut rasa tanggung jawab sosial (hlm. 1-24).

Selanjutnya menurut Solihatin, dan Raharjo (2009) menyatakan,

tujuan pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kemampuan dasar untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,

kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi (hlm. 15).

Nursid Sumaatmadja (2007) mengungkapkan bahwa, tujuan IPS

adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang

memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna

bagi dirinya, masyarakat, dan negara (hlm. 20).

Dapat dikatakan bahwa tujuan IPS yaitu membina anak didik

untuk mengembangkan kemampuannya agar memiliki pengetahuan,

keterampilan dan kepedulian sebagai bekal yang berguna bagi dirinya

untuk membina bakat dan minat agar menjadikan dirinya berguna bagi

masyarakat dan negara.

Hidayati, Mujinem, dan Senen (2009) menjelaskan karakteristik

IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya sebagai berikut:

(a) Materi IPS

Materi IPS digali dari aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Ada lima macam sumber materi IPS yaitu:

1) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.

2) Anak sebagai sumber materi, meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, dan keluarga.

3) Segala sesuatu atau apa yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.

4) Kegiatan manusia, contohnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, dan transportasi.

5) Kehidupan masa lampau Perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar. b) Strategi Penyampaian Pengajaran IPS

Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagian besar adalah didasarkan pada tradisi, yaitu materi yang dirancang secara urut: anak, keluarga, masyarakat, kota, region, negara, dan dunia (hlm. 1-26).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dari berbagai uraian di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan

bahwa IPS adalah kombinasi atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran

seperti sejarah, ekonomi, antropologi, geografi, sosiologi, tata negara, dan

politik yang mempelajari, menelaah, dan menganalisis tentang kehidupan

sosial masyarakat dengan tujuan untuk memberikan bekal bagi peserta

didik dalam mengembangkan bakat serta minat dalam lingkungannya.

e. Pemahaman Konsep IPS

Girad dan Wong dalam Saleh, (2011) berpendapat, state

that conceptual understanding requires both knowledge of and the ability

to use scientific concepts to develop mental models about the way

the world operates in accordance with a current scientific theor (hlm.

249). Pernyataan tersebut dapat diterjemahkan menjadi pemahaman

konsep membutuhkan baik pengetahuan dan kemampuan untuk

menggunakan konsep-konsep ilmiah untuk mengembangkan model-

model mental tentang cara dunia menjalankan pada kesesuaian dengan

teori ilmiah yang telah ada.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk

mengerti makna, tujuan mengenai ilmu-ilmu sosial yang diorganisir yang

mempunyai ciri-ciri saling berhubungan dan membedakan dengan objek

lainnya.

f. Materi IPS Kelas V Perjuangan Tokoh Menghadapi Penjajahan

Belanda

Materi perjuangan tokoh menghadapi penjajahan Belanda dan

Jepang sangat penting untuk dipelajari karena materi tersebut merupakan

sejarah negara kita. Belajar sejarah adalah mempelajari hal-hal atau

peristiwa yang sudah terjadi di masa lampau. Siswa diharapkan mampu

mengambil nilai-nilai yang bermanfaat seperti nilai perjuangan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

nasionalisme para pahlawan dari materi ini. Siswa juga diharapkan

menjadi pribadi yang bijak setalah mepelajari materi ini

Dalam materi pokok ini akan dijelaskan tentang perjuangan tokoh

menghadapi penjajahan Belanda yang dimulai dengan:

Kedatangan Belanda

Bangsa eropa mulai mencari barang-barang kebutuhan sehari-

hari, seperti: buah-buahan, rempah-rempah, wol, porselin, dan lain-lain

dari negara-negara di luar Eropa. Indonesia, terkenal sebagai tempat

penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah yang dihasilkan bangsa

Indonesia digunakan sebagai bahan obat-obatan, penyedap makanan, dan

pengawet makanan. Maka, berlomba-lombalah Bangsa Eropa untuk

mendapatkan rempah-rempah dari Indonesia.

Bangsa Belanda sampai ke Indonesia pada tanggal 22 juni 1596.

Armada belanda berhasil mendarat di Banten. Pada awalnya, kedatangan

Bangsa Belanda disambut baik oleh Sultan Banten. Kegiatan perdagangan

menjadi ramai. Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Bangsa Belanda

berubah menjadi serakah dan kasar. Sikap itu menyebabkan mereka

dimusuhi dan diusir dari Banten.

Kapitalisasi lewat VOC

Dua tahun setelah kedatangan pertama, bangsa Belanda datang

lagi ke Indonesia. Kali ini mereka bersikap baik dan ramah. Belanda dapat

diterima kembali di Indonesia. Banyak pedagang Belanda datang ke

Indonesia. Hal ini menyebabkan terjadinya persaingan dagang dan

pertikaian diantara pedagang-pedagang tersebut. Akibatnya, harga

rempah-rempah tidak terkendali. Untuk menghindari pertikaian yang lebih

parah, pada 20 Maret 1602 dibentuk Perkumpulan Dagang Hindia Timur

atau Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC).

Kapitalisasi lewat kerja paksa, penarikan pajak, dan tananm paksa.

Pada tahun 1806, Napoleon Bonaparte berhasil menakhlukan

Belanda. Napoleon mengubah bentuk negara Belanda dari kerajaan

menjadi sebuah republik. Napoleon ingin memberantas penyelewengaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dan korupsi serta mempertahankan pulau Jawa dari Inggris. Napoleon

kemudian mengangkat Herman Willem Daendales menjadi gubernur

jendral di Batavia. Untuk menahan serangan Inggris, Daendales

melakukan beberapa tindakan, yaitu: (1) menambah jumlah prajurit; (2)

membangun pabrik senjata, kapal-kapal baru, dan pos-pos pertahanan.

Pada tahun 1811, Daendales dipanggil ke Belanda. Ia kemudian

digantikan oelh Gubernur Jendral Janssens. Saat itu, pasukan Inggris

berhasil mengalahkan Belanda di daerah Tuntang, dekat Salatiga, Jawa

Tengah. Dengan kekalahan ini, Gubernur Jendral Janssens terpaksa

menandatangani Perjanjian Tuntang. Berikut ini adalah isi perjanjian

Tuntang: (1) Seluruh wilayah jajahan Belanda di Indonesia diserahkan

kepada Inggris; (2) Adanya sistem pajak/ sewa tanah; (3) sistem kerja rodi

dihapuskan; (4) Diberlakukan sistem perbudakan.

Van Den Bosch medapat tugas mengisi kas Belanda yang kosong.

Ia memberlakukan sistem tanam paksa atau cultuur stelsel untuk mengisi

kas pemerintah yang kosong. Van Den Bosch membuat aturan-aturan

untuk tanam paksa sebagai berikut: (1) Rakyat wajib menyediakan 1/5 dari

tanahnya untuk ditanami tanaman yang laku dipasaran Eropa; (2) Tanah

yang dipakai tanam paksa bebas dari pajak; (3) Hasil tanaman diserahkan

kepada Belanda; (4) Pekerjaan untuk tanam paksa tidak melebihi

pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi; (5) Kerusakan-kerusakan

yang tidak dapat dicegah oleh petani menjadi tanggungan Belanda; (6)

Rakyat Indonesia yang bukan petani harus bekerja 66 hari tiap tahunnya

bagi pemerintah Hindia Belanda.

Pada kenyataanya, terjadi banyak penyimpangan pada

pelaksanaan tanam paksa tersebut. Misalnya, tanah yang harus disediakan

oleh petani melebihi luas tanah yang telah ditentukan, rakyat harus

menanggung kerusakan atau kegagalan panen, rakyat harus bekerja lebih

dari 66 hari dalam setahun, dan masih banyak penyimpangan lainnya.

Akhirnya ketentuan-ketentuan tentang tanam paksa yang sudah dibuat

tersebut sama sekali tidak berlaku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pemerintah Belanda semakin bertindak sewenang-wenang.

Tanam paksa mengakibatkan penderitaan yang luar biasa bagi rakyat

Indonesia. Hasil pertanian menurun, rakyat mengalami kelaparan. Banyak

sekali rakyat yang mati akibat dari tanam paksa tersebut. Sebaliknya,

tanam paksa ini memberikan keuntungan yang melimpah bagi Belanda.

Dibalik kekejaman pemerintah Hindia Belanda, ternyata masih

ada orang Belanda yang peduli terhadap nasib rakyat Indonesia.

Diantaranya adalah Douwes Dekker. Ia mengecam sistem tanam paksa

yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia. Dalam

bukunya yang berjudul Max Havelaar, dengan nama samara Multatuli.

Max Havelaar menceritakan penderitaan bangsa Indonesia sewaktu

dilaksanakan tanam paksa. Buku Max Havelaar menggegerkan seluruh

warga Belanda. Timbul berbagai perdebatan tentang tanam paksa di dalam

negeri Belanda. Akhirnya, parlemen Belanda memutuskan untuk

menghapus tanam paksa secepeatnya dari Indonesia.

Perlawanan Menentang Penjajahan Belanda

Pada saat VOC berkuasa di Indonesia, terjadi beberapa kali perlawanan.

Pada tahun 1628 dan 1629. Mataram melancarkan serangan besar-besaran

terhadap VOC di Batavia. Sultan Agung mengirimkan ribuan prajurit

untuk menggempur Batavia dari darat dan laut. Di Sulawesi Selatan, VOC

mendapat perlawanan di bawah pimpinan Sultan Hasanudin. Perlawanan

teradap VOC di Pasuruan Jawa Timur dipimpin oleh Untung Suropati.

Sementara Sultan Ageng Tirtayasa mengobarkan perlawanan di daerah

Banten.

Perlawanan Pattimnura (1817)

Belanda melakukan monopoli perdagangan dan memaksa rakyat

Maluku menjual hasil rempah-rempah hanya kepada Belanda. Belanda

juga menentukan harga rempah-rempah secara sepihak dan semena-mena.

Tidak hanya itu, untuk menjaga agar harga rempah-rempah tetap terjaga,

Belanda juga menebangi tanaman rempah-rempah milik rakyat Maluku.

Akhirnya rakyat Maluku melakukan perlawanan atas tindakan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dilakukan oleh Belanda. Rakyat Maluku melakukan perlawanan pada

tahun 1817 yang dipimpin oleh Thomas Matulessi yang nantinya terkenal

dengan nama Kapten Pattimura. Pattimura dibantu oleh beberapa rekannya

diantaranya, Anthony Ribok, Philip Latumahina, Ulupaha, Paulus

Tiahahu, dan seorang pejuang wanita bernama Christina Martha Tiahahu.

Perang perlawanan terhadap Belanda akhirnya mulai meluas ke

daerah-daerah di sekitar Maluku, seperti Ambon, Seram, Hitu, dan lain-

lain. Untuk memadamkan perlawanan Pattimura beserta teman-temannya,

Belanda mengirimkan pasukan besar-besaran dari Jawa. Adanya bantuan

pasukan tersebut membuat pasukan Pattimura terdesak dan bertahan dalam

benteng. Karena terdesak, akhirnya Pattimura beserta rekan-rekannya

menyerah kepada pihak Belanda. Pada tanggal 16 Desember 1817,

Pattimura dihukum gantung di

depan benteng Victoria di Ambon.

Perang Padri (1821-1837)

Perang Padri bermula dari adanya pertentangan antara kaum adat

dan kaum agama (padri). Kaum Padri ingin memurnikan pelaksanaan

agama islam. Gerakan kaum Padri tersebut mendapatkan tentangan dari

kaum adat. Terjadilah bentrokan dan pertikaian antara kedua kaum

tersebut. Kaum adat yang mulai terdesak oleh kaum Padri kemudian

meminta bantuan kepada pihak Belanda. Belanda bersedia membantu

kaum adat dengan meminta wilayah Minangkabau sebagai imbalan.

Pasukan kaum Padri dipimpin oleh Datuk Bandaro. Setelah beliau

wafat diganti oleh Tuanku Imam Bonjol. Pasukan Padri berperang dengan

teknik perang gerilya yang mampu membuat kewalahan pasukan Belanda.

Karena kewalahan, Belanda mengajak kaum Padri untuk berunding.

Akhirnya dicapai suatu kesepakatan gencatan senjata antara kaum Padri

dan pasukan Belanda. Belanda juga mengakui beberapa daerah sebagai

wilayah kaum Padri.

Perang Diponegoro (1825-1830)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Perang Diponegoro berawal dari kekecewaan Pangeran

Diponegoro atas campur tangan Belanda terhadap istana dan tanah tunpah

darahnya. Kekecewaan itu memuncak ketika Patih Danureja atas perintah

Belanda memasang tonggak-tonggak untuk membuat rel kereta api

melewati makam leluhurnya.Rakyat Tegalrejo menyatakan perang

melawan Belanda yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro tanggal 20

Juli 1825. Diponegoro dibantu oleh Pangeran Mangkubumi sebagai

penasehat, Pangeran Ngabehi Jayakusuma sebagai panglima, dan Sentot

Ali Basyah Prawiradirja sebagai panglima perang. Pangeran Diponegoro

juga didukung oleh para ulama dan bangsawan. Daerah-daerah lain di

Jawa juga ikut berjuang melawan Belanda. Kyai Mojo di Surakarta

mengobarkan Perang Sabil.

Antara tahun 1825-1826 pasukan Diponegoro mampu mendesak

pasukan Belanda. Karena merasa terdesak, pada tahun 1827 Belanda

mendatangkan bantuan dari Sumatera di bawah pimpinan dari Jendral De

Kock. Jendral De Kock menerapkan taktik perang benteng stelsel. Taktik

ini adalah strategi dimana untuk setiap daerah yang baru ditaklukan

didirikan sebuah benteng yang berfungsi sebagai pertahanan dan awal

penyerangan ke daerah lainnya. Taktik ini berhasil mempersempit ruang

gerak pasukan Pangeran Diponegoro. Banyak pemimpin pasukan

Diponegoro yang gugur dan tertangkap. Namun demikian, pasukan

Diponegoro tetap gigih. Akhirnya, Belanda mengajak berunding. Dalam

perundingan yang diadakan tanggal 28 Maret di Magelang, Belanda

menangkap Pangeran Diponegoro. Beliau kemudian diasingkan dan

meninggal di tempat pengasingannya di Makassar.

Perang Banjarmasin (1859-1863)

Penyebab perang Banjarmasin adalah Belanda melakukan

monopoli perdagangan dan mencampuri urusan kerajaan. Pergantian

Sultan di kerajaan Banjar menyebabkan terjadinya perselisihan. Belanda

mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai Sultan. Namun rakyat dan para

bangsawan Banjar menentangnya karena yang paling berhak terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tahta Kesultanan Banjar adalah Pangeran Hidayat. Akhirnya meletuslah

perang Banjar.

Perang Banjarmasin dipimpin oleh Pangeran Antasari. Beliau

didukung oleh Pangeran Hidayatullah. Pada tahun 1862 Pangeran

Hidayatullah ditangkap dan ditahan oleh Belanda kemudian diasingkan ke

Cianjur. Rakyat Banjarmasin kemudian mengangkat Pangeran Antasai

sebagai Sultan dengan bergelar Panembahan Amiruddin Khalifhtul

Mukminin. Setelah itu perang meletus kembali. Pangeran Antasari beserta

pasukannya bahkan berhasil meledakkan beberapa kapal milik Belanda.

Pada tahun 1862 Pangeran Antasari jatuh sakit dan meninggal.

Sepeninggal Pangeran Antasari, Banjar akhirnya dapat dikuasai oleh

Belanda.

Perang Bali (1846-1868)

Di Bali berlaku hukum adat Tawan Karang. Hukum adat ini

menyatakan bahwa setiap kapal asing yang terdampar di perairan Bali akan

menjadi milik raja Bali. Hukum ini diterapkan oleh kerajaan- kerajaan di

Bali seperti, Buleleng, Klungkung, Gianyar, Karangasem, Jembrana, Badung,

dan Pemecutan.

Pada 1846, Belanda mendarat di sebelah utara Bali. Daerah ini

merupakan daerah kerajaan Buleleng. Belanda memerintahkan Raja Buleleng

untuk segera mengakui kekuasaan Belanda dan hukum Tawan Karang

dihapuskan. Raja Buleleng pun harus memberi perlindungan kepada

perdagangan Belanda.

Karena ultimatum ditolak raja, terjadilah pertempuran antara

Belanda dan rakyat Bali. Raja Buleleng dibantu oleh Patih Gusti Ketut

Jelantik. Perang ini dikenal sebagai perang puputan (perang sampai darah

penghabisan). Perang puputan ini terjadi di daerah Jagaraga Akan tetapi,

pasukan yang dipimpin oleh Gusti Ketut Jelantik akhirnya terdesak dan

mundur ke luar Benteng Jagaraga. Benteng tersebut dapat dikuasai oleh

Belanda sehingga Raja Buleleng menyingkir. Akhirnya Belanda dapat

menguasai wilayah Bali.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Perang Sisingamangaraja XII (1870-1907)

Pada saat Sisingamangaraja memerintah Kerajaan Bakara,

Tapanuli, Sumatera Utara, Belanda datang ke Sumatera Utara. Belanda

ingin menguasai Tapanuli. Sisingamangaraja XII beserta rakyat Bakara

mengadakan perlawanan. Pada tahun 1878, Belanda menyerang Tapanuli.

Namun pasukan Belanda dapat dihalau oleh rakyat.

Tahun 1904 Belanda kembali menyerang tanah Gayo. Pada saat

itu Belanda juga menyerang daerah Danau Toba. Akhirnya pada tahun

1907 pasukan Belanda yang sudah mendesak pasukan rakyat melancarkan

serangan ke kubu pertahanan pasukan Sisingamangaraja XII di Pakpak.

Sisingamangaraja XII gugur dalam serangan tersebut. Jenazahnya

dimakamkan di Tarutung kemudian dipindahkan ke Balige.

Perang Aceh (1873-1906)

Sejak terusan Suez dibuka pada tahun 1869, kedudukan Aceh

makin penting baik dari segi strategi perang maupun untuk

perdagangan. Belanda ingin menguasai Aceh. Sejak tahun 1873

Belanda menyerang Aceh. Rakyat Aceh mengadakan perlawanan di

bawah pemimpin-pemimpin Aceh antara lain Panglima Polim, Teuku Cik

Ditiro, Teuku Ibrahim, Teuku Umar, dan Cut Nyak Dien.

Meskipun sejak tahun 1879 Belanda dapat menguasai Aceh,

namun wilayah pedalaman dan pegunungan dikuasai pejuang-

pejuang Aceh. Perang gerilya membuat pasukan Belanda

kewalahan. Belanda menyiasatinya dengan stelsel konsentrasi, yaitu

memusatkan pasukan supaya pasukannya dapat lebih terkumpul.

Belanda juga menerapkan politik adu domba dalam menghadapi

para pejuang. Mereka menjanjikan kedudukan dan uang jika mau

bekerjasama dengan Belanda. Tawaran Belanda disambut oleh Teuku Umar.

Pada tahun 1893 ia menyerah. Teuku Umar diberi imbalan pasukan dengan

persenjataan lengkap untuk melumpuhkan pejuang-pejuang aceh yang lain.

Ia bahkan diberi gelar Panglima Besar Johan Pahlawan. Ternyata

penyerahan diri Teuku Umar ini hanya taktik belaka. Pada tahun 1896

Teuku Umar kembali bergabung dengan pejuang lain. Ia berhasil membawa

senjata lengkap. Politik adu domba yang diterapkan Belanda akhirnya gagal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Karena kewalahan dengan sepak terjang pasukan Teuku Umar

Belanda mengirim Dr. Snouck Hurgronje untuk mempelajari sistem

kemasyarakatan penduduk Aceh. Dari penelitian yang dibuatnya,

Hurgronje menyimpulkan bahwa kekuatan Aceh terletak pada peran

para ulama. Penemuannya dijadikan dasar untuk membuat siasat

perang yang baru. Belanda membentuk pasukan gerak cepat

(Marchose) untuk mengejar dan menumpas gerilyawan Aceh.

Dengan pasukan marchose Belanda berhasil mematahkan serangan

gerilya rakyat Aceh. Tahun 1899, Teuku Umar gugur dalam

pertempuran di Meulaboh.

Perjuangan dilanjutkan oleh istrinya, Cut Nyak Dien. Cut

Nyak Dien sempat membuat Belanda kewalahan. Akan tetapi kondisi

Cut Nyak Dien semakin lama semakin tua dan lemah. Ia bahkan

mengalami kebutaan. Pasukan Cut Nyak Dien yang menyingkir ke

hutan dan mengadakan perlawanan akhirnya dapat dilumpuhkan. Cut

Nyak Dien dan pasukannya ditangkap. Pada tahun 1905, Cut Nyak

Dien diasingkan ke Sumedang dan meninggal di sana pada tahun

1908.

B. Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini sehingga dapat

membantu peneliti memperoleh gambaran mengenai prosedur penelitian dan hasil

yang diperoleh, yaitu:

1. Dini Setyoningsih (2012 Pengaruh Penggunaan Mind Mapping

pada Materi Pokok Gaya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V MI

. Hasil metode Mind

Mapping berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gaya.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Dini

Setyoningsih adalah kedua penilitian ini sama-sama merupakan penelitian

kuantitatif dan juga sama-sama menggunakan metode Mind Mapping.

Perbedaannya yaitu pada penelitian tersebut yang diteliti adalah pengaruh

penggunaan metode Mind Mapping pada materi pokok gaya terhadap hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

belajar siswa, sedangkan pada tulisan ini penulis membahas mengenai

pengaruh metode Mind Mapping terhadap pemahaman konsep IPS.

2.

Kooperatif Tipe Snowball Drilling untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Perjuangan Melawan Penjajahan Belanda pada Siswa Kelas VB SDN

disimpulkan bahwa dengan menerapkan model kooperatif tipe snowball

drilling dapat meningkatkan pemahaman konsep perjuangan melawan

penjajahan pada siswa kelas VB SDN Sambeng Todanan Blora Tahun 2012.

Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai pemahaman konsep siswa

pada setiap siklus. Pada uji pratindakan, jumlah siswa yang memperoleh nilai

siswa (45%) dengan nilai rata-rata 60,9. Siklus

I meningkat menjadi 14 siswa (70%) dengan nilai rata-rata 69,75, dan pada

akhir siklus II meningkat sebanyak 18 siswa (90%) dengan nilai rata-rata 77,6.

Persamaan dalam penelitian Daimatun dengan penelitian yang akan peneliti

lakukan terletak pada variabel terikatnya (variabel y), yakni pemahaman

konsep masa penjajahan Belanda. Sedangkan peneliti meneliti pengaruh yang

dihasilkan oleh Metode Mind Mapping terhadap pemahaman konsep IPS pada

materi perjuangan tokoh menghadapi penjajahan Belanda pada siswa kelas V

SDN se-Dabin Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar.

C. Kerangka Berpikir

Pemahaman konsep IPS merupakan kemampuan yang harus dimiliki

oleh siswa. Apabila pada pemahaman konsep siswa belum bisa menerima materi

dengan baik, siswa akan mendapatkan kesulitan dalam proses pembelajaran

selanjutnya. Maka pemilihan model pembelajaran yang tepat dilakukan oleh

guru akan menentukan keberhasilan proses pembelajaran terutama pada

pemahaman konsep IPS materi perjuangan tokoh menghadapi penjajahan

Belanda.

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Mind

Mapping. Dalam penerapannya, metode Mind Mapping dibandingkan dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

metode ceramah. Pada langkah-langkah pelaksanaan metode Mind Mapping

memberikan penekanan pada penggunaan gambar atau simbol, serta pewarnaan

yang beraneka ragam dalam membuat peta dari suatu konsep pembelajaran.

Metode Mind Mapping memanfaatkan kemampuan otak secara maksimal dalam

menyimpan maupun mengambil suatu informasi dari atau ke dalam otak. Metode

ini akan lebih mengaktifkan peran siswa. Siswa dituntut untuk membuat gambaran

dari suatu konsep maupun informasi yang ditransformasikan ke dalam berbagai

simbol ataupun gambar agar menjadi sebuah peta pikiran. Siswa juga akan

menjadi lebih kreatif dengan pelaksanaan metode pembelajaran ini.

Lain halnya dengan metode ceramah. Metode ceramah ekonomis dan

efektif untuk keperluan penyampaian informasi dan pengertian. Pada metode ini,

peran guru menjadi sangat sentral dan vital dalam proses pembelajaran. Jadi bisa

dikatakan bahwa peran siswa kalah oleh peran guru.

Dari uraian di atas dapat dikemukakan perbedaan antara metode

pembelajaran Mind Mapping dan metode ceramah yaitu: 1) Dalam metode Mind

Mapping lebih mengutamakan keaktifan siswa, sedangkan metode ceramah guru

yang lebih berperan aktif; 2) Pada metode Mind Mapping siswa dituntut untuk

mewujudkan materi konsep atau informasi yang ada menjadi sebuah peta pikiran

(mind map), sedangkan pada metode ceramah, guru yang berperan menyampaikan

materi atau suatu konsep kepada siswa secara lisan; 3) Metode Mind Mapping

lebih menarik bagi siswa karena siswa bisa mewujudkan pemahamannya menjadi

sebuah peta pikiran (mind map) sesuai dengan kreatifitas dan imajinasinya

masing-masing, sedangkan metode ceramah agak membosankan karena siswa

hanya mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru secara lisan; 4) Metode

Mind Mapping juga lebih mengasah kreatifitas siswa karena siswa bebas berkreasi

sesuai keinginannya saat pembuatan Mind Mapp, sedangkan pada metode

ceramah kurang mengasah kreatifitas siswa karena siswa hanya pasif

mendengarkan penjelasan guru. Dengan demikian, diduga metode Mind Mapping

lebih baik dibandingkan dengan metode ceramah terhadap pemahaman konsep

IPS materi perjuangan tokoh menghadapi penjajahan Belanda. Kerangka berpikir

dapat digambarkan sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan di

atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ada

pengaruh yang signifikan dari metode Mind Mapping terhadap pemahaman

konsep perjuangan tokoh menghadapi penjajahan Belanda bagi siswa kelas V SD

N se-Dabin Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun

2013/2014.