BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan wilayah atau negara yang
mempunyai luas daerah lautnyalebih luas dari luas
daratanya dan mempunyai posisi geografis yang sangat
strategis,dimana indonesia berada diantara dua benua
yaitu Asia dan Australia dan diapit duasamudera yaitu
Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Letak Indonesia
dipotong olehgaris maya khatulistiwa yang menandakan
bagian paling dekat dengan matahari danmenerima siraman
sinarnya sepanjang tahun. Letak geografis yang demikian
membuatIndonesia menjadi penghubung dua samudera besar
dan memiliki pola iklim yang berbeda dengan daerah-
daerah lintang sedang dan tinggi maupun dengan daerah
lain dikhatulistiwa yang tidak bersinggungan dengan
samudera (Sakinah, 2012).
Arus air laut adalah pergerakan massa air
secaravertikal dan horisontal sehingga menuju
keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang
terjadi di seluruh lautan dunia (Hutabarat dan Evans,
1986).
1 | O c e a n o g r a f i
Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air
yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau
pergerakan gelombang panjang (Nontji,1987).
Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara
lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan
densitas air,gaya Coriolisdan arusekman, topografi dasar
laut, arus permukaan, upwellng , downwelling.
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang
pengertian arus laut, pengertian pembangkit listrik,
bagaimana kondisi arus laut yang berpotensi sebagai
pembangkitlistrik di Indonesia bagian timur, serta
bagaimana proses dan cara pengubahan arus lautmenjadi
listrik dengan turbin.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di bumi.
Laut dan atmosfer bergandengan sangat erat (strongly
coupled), sehingga perubahan salah satu komponen akan
merubah komponen sistem iklim lain. Karakteristik iklim
wilayah Indonesia adalah campuran antara darat dan laut
yang membentuk benua maritim. Indonesia yang terletak
di antara benua Asia dan Australia berada dalam suatu
sistem pola angin yang disebut sistem angin Monsun
(monsoon). Angin Monsun bertiup ke arah tertentu pada
suatu periode sedangkan pada periode lainnya angin
bertiup dengan arah yang berlawanan. Terjadinya angin
Monsun ini karena terjadi perbedaan tekanan udara
antara daratan Asia dan Australia (Wyrtki, 1961).
2 | O c e a n o g r a f i
Pada bulan Desember – Februari di belahan bumi
utara terjadi musim (season) dingin sedangkan di
belahan bumi selatan terjadi musim panas sehingga pusat
tekanan tinggi di daratan Asia dan pusat tekanan rendah
di daratan Australia. Keadaan ini menyebabkan angin
berhembus dari daratan Asia menuju Australia. Angin ini
dikenal di sebelah selatan katulistiwa sebagai angin
Muson Barat Laut atau Angin Monsun Barat. Sebaliknya
pada bulan Juli – Agustus berhembus angin Monsun
Tenggara atau Angin Monsun Timur dari daratan Australia
yang bertekanan tinggi ke daratan Asia yang bertekanan
rendah. (Sugiarta ,dkk,2011)
Sirkulasi air laut di perairan Indonesia
dipengaruhi oleh sistem angin Monsun. Oleh karena
sistem angin Monsun ini bertiup secara tetap, walaupun
kecepatan relatif tidak besar, maka akan tercipta suatu
kondisi yang sangat baik untuk terjadinya suatu pola
arus. Pada musim barat, pola arus permukaan perairan
Indonesia memperlihatkan arus bergerak dari Laut Cina
Selatan menuju Laut Jawa. Di Laut Jawa, arus kemudian
bergerak ke Laut Flores hingga mencapai Laut Banda.
Sedangkan pada saat Monsun Tenggara, arah arus
sepenuhnya berbalik arah menuju ke barat yang akhirnya
akan menuju ke Laut Cina Selatan (Wyrtki, 1961)
3 | O c e a n o g r a f i
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pembangkit Arus
Indonesia merupakan wilayah atau negara yang mempunyai
luas daerah lautnyalebih luas dari luas daratanya dan
mempunyai posisi geografis yang sangat strategis,
dimana indonesia berada diantara dua benua yaitu Asia
dan Australia dan diapit duasamudera yaitu Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia (Sakinah, 2012).
Limpahan alam yang dimiliki Indonesia dapat
dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari danlistrik
merupakan salah satu yang utama dalam kehidupan. Arus
air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal
dan horisontal sehingga menuju keseimbangannya, atau
gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh
lautan dunia (Hutabarat dan Evans, 1986). Arus juga
merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan
tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan
gelombang panjang (Nontji,1987).
4 | O c e a n o g r a f i
Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal
antara lain arah angin, perbedaan tekanan air,
perbedaan densitas air, gaya Coriolis dan arusekman,
topografi dasar laut, arus permukaan, upwellng,
downwelling. Pembangkit listrik adalah bagian dari alat
industri yang dipakai untuk memproduksi dan
membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber
tenaga, seperti PLTU,PLTN,PLTA, dan lain-lain (Babcock
and Wilcox, 2005).
Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah
generator, yakni mesin berputar yang mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan
prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin
generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai
sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu
pembangkit listrik (Thomas et. al, 1997). Lautan di
kawasan timur Indonesia tak hanya berpotensi akan
minyak dan gas bumi, tapi juga penghasil arus listrik.
Studi para dosen dan alumni ITB menemukan potensi
energi terbarukan di sejumlah selat di sana sebagai
penghasil listrik. Turbin arus laut yang pernah
dirintis ITB bekerja sama dengan Politeknik Negeri
Bandung sempat berhenti, tetapi kini pembuatan turbin
itu dilanjutkan oleh sebuah perusahaan lokal di Jakarta
5 | O c e a n o g r a f i
yang pendanaannya dibantu Bank Dunia dan telah diuji
coba di Selat Bali (Siswadi,2012).
Pengalihan arus laut menjadi tenaga pembangkit
listrik merupakan proyek yangsedang diujicobakan di
Indonesia, tepatnya di laut Indonesia bagian timur.
Lautan dikawasan timur Indonesia adalah penghasil arus
listrik. Studi para dosen dan alumni ITB menemukan
potensi energi terbarukan di sejumlah selat di sana
sebagai penghasil listrik. Sumbernya berasal dari arus
laut. Batas minimal arus laut yang bisa menghasilkan
listrik yaitu arus berkecepatan 2 meter per detik. Arus
sekencang ituhingga 3 meter per detik ditemukan di
sejumlah selat di Indonesia timur yaitu Selat Lombok,
Selat Alas antara Lombok dan Sumbawa, Larantuka, dan
Selat Bali. Dan ujicoba telah dilakukan di Setal Bali
dengan turbin yang dibuat oleh salah satu perusahaan
lokal dengan bantuan Bank Dunia. Perkembangan teknologi
pemanfaatanenergi samudera khususnya arus laut sebagai
energi baru terbarukan di dunia saat ini berkembang
dengan pesat, seiring dengan meningkatnya tuntutan akan
kebutuhanenergi listrik masyarakat kawasan pesisir
serta semakin maraknya issu pemanasanglobal yang
mendorong untuk membatasi penggunaan bahan bakar
hidrokarbon (Lubisdan Ai, 2005).
Pada dasarnya, arus laut merupakan gerakan
horizontal massa air laut, sehinggaarus laut memiliki
6 | O c e a n o g r a f i
energi kinetik yang dapat digunakan sebagai tenaga
penggerak rotor atau turbin pembangkit listrik. Secara
global, laut dunia mempunyai sumber energiyang sangat
besar yaitu mencapai total 2,8 x 10 (280 Triliun) Watt-
jam. Selain itu,arus laut ini juga menarik untuk
dikembangkan sebagai pembangkit listrik karenasifatnya
yang relatif stabil, periodik dan dapat diprediksi pola
atau karakteristiknya.Pengembangan teknologi ekstraksi
energi arus laut lazimnya dilakukan denganmengadopsi
prinsip teknologi energi angin yang telah lebih dulu
berkembang, yaitudengan mengubah energi kinetik arus
laut menjadi energi rotasi dan energi listrik.
Gambar 1. Pola Arus Permukaan Wilayah Indonesia Dan
Perbatasan Selama Musim Barat Laut (Musim Barat)
Desember-Mei (Sumber http://www.fao.org/ )
7 | O c e a n o g r a f i
Gambar 2. Pola Arus Permukaan Wilayah Indonesia Dan
Perbatasan Selama Musim Tenggara (Musim Timur) Juni-
November (Sumber : http://www.fao.org/ )
2.2. Arus-Arus Di Permukan Dunia Dan Indonesia
2.1.2.1 Arus Dunia
Arus air laut adalah pergerakan massa air secara
vertical dan horizontal sehingga menuju
keseimbangannya atau gerakan air yang sangat luas yang
terjadi di seluruh lautan dunia. Arus juga merupakan
gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan
tiupan angina tau perbedaan densitas atau pergrakan
gelombang panjang. Pergerakan arus dipengaruhi oleh
beberapa hal antara lain arah angin perbedaan tekanan
8 | O c e a n o g r a f i
air, erbedaan densitas air, gaya Coriolis dan arus
ekman, topografi dasar laut , arus permukaan,
upwelling, downwelling.
Adapun jenis-jenis arus dibedakan mnjadi 2 bagian,
yaitu:
1. Berdasarkan penyebab terjadinya
Arus ekman: arus yang dipengaruhi oleh angin.
Arus Termohaline : arus yang dipengaruhi oleh
densitas dan gravitasi.
Arus pasut : arus yang dipengaruhi oleh pasut.
Arus geostropik : arus yang dipengaruhi oleh
gradient tekanan mendatar dan gaya coriollis.
Wind driven current : arus yang dipengaruhi oleh
pola pergerakan angin dan terjadi pada lapisan
permukaan.
2. Berdasarkan kedalaman
Arus permukaan : terjadi pada beberapa ratus meter
dari permukaan bergerak dengan arah horizontal dan
dipengaruhi oleh pola sebaran angin.
Arus dalam : terjadi jauh di dasar kolom perairan,
arah pergerakannya tidak dipengaruhi oleh pola
sebaran angin dan membawa massa air dari daerah
kutub ke daerah ekuator.
9 | O c e a n o g r a f i
Selain angin, arus juga dipengaruhi oleh paling
tidak tiga faktor, yaitu:
1. Bentuk sekitarnya topografi, dasar lautan dan
pulau-pulau yang ada di
Beberapa system lautan utama di dunia dibatasi
oleh massa daratan dari tiga sisi dan pula oleh
arus equatorial counter di sisi yang ke empat.
Batas-batas ini menghasilkan system aliran yang
hamper tertutup dan cenderung membuat aliran
mengarah dalam suatu bentuk bulatan.
2. Gaya Coriollis dan arus ekman
Gaya coriollis memengaruhi aliran massa air,
dimana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari
arah yang lurus. Gaya Coriollis juga yang
menyebabkan timbulnya perubahan-perubahan arah
arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai
dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.
3. Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking
Perbedaan densitas menyababkan timbulnya aliran
massa air dari laut yang dalam di daerah kutub
selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik.
Berikut ini adalah persebaran arus laut di dunia:
A. Di Samudera Pasifik
1) Di Sebelah utara khatulistiwa
10 | O c e a n o g r a f i
a) Arus Khatulistiwa Utara, Merupakan arus
panas yang mengalir menuju ke arah barat
sejajar dengan garis khatulistiwa dan
ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur
laut.
b) Arus Kuroshio, Merupakan lanjutan arus
khatulistiwa utara karena setelah sampai di
dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke
utara. Arus ini merupakan arus panas yang mengalir
dari utara Kepulauan Filipina, menyusur
seblah timur Kepulauan Jepang dan terus ke
pesisir Amerika Utara (terutama Kanada).
Arus ini didorong oleh angin barat.
c) Arus Kalifornia, Mengalir di sepanjang
pesisir barat Amerika Utara ke arah
selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan
lanjutan arus kuroshio, termasuk arus
menyimpang (pengaruh daratan) dan arus
dingin.
d) Arus Oyashio, Merupakan arus dingin yang
didorong oleh angin timur dan mengalir dari
Selat Bering menuju ke selatan dan
berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang karena
di tempat ini arus tersebut bertemu dengan
arus Kuroshio (terhambat arus kuroshio).
Di tempat pertemuan arus dingin Oyashio dengan arus
11 | O c e a n o g r a f i
panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang
kaya , sebab plankto –plankton yang terbawa
oleh arus Oyashio berhenti pada daerah
pertemuan arus panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh
subur.
2) Di sebelah selatan khalustiwa
a) Arus Khatulistiwa Selatan, Merupakan
arus panas yang mengalir menuju ke barat
sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus
ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat
tenggara.
b) Arus Humboldt atau Arus Peru, Merupakan
lanjutan dari sebagian arus angin barat yang
mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan
menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan
arus menyimpang serta didorong oleh angin
pasat tenggara dan termasuk arus dingin.
c) Arus Australia Timur, Merupakan
lanjutan arus khatulistiwa selatan yang
mengalir di sepajang pesisir Australia Timur
dari arah utara ke selatan (Sebelah timur
Great Barrier Reef).
d) Arus Angin Barat, Merupakan lanjutan
dari sebagian arus Australia timur yang
mengalir menuju k timur (pada lintang 30
12 | O c e a n o g r a f i
derajat-40 derajat LS) dan sejajar dengan
garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin
barat.
B. Di Samudera Atlantik
1) Di Sebelah Utara Khatulistiwa
a) Arus khatulistiwa UtaraMerupakan arus
panas yang mengalirmenuju ke barat sejajar
dengan garis khatulistiwa. Arus ini
ditimbulkan dan didorong angin pasat timur
laut.
b) Arus Teluk GulfstreamMerupakan arus
menyimpang yang segera diperkuat oleh
dorongan angin besar dan merupakan arus
panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah
dengan sebagian arus khatulistiwa selatan)
semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk
Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui
Selat Florida (sebagai Arus Florida). Arus
Florida yang segera bercampur dengan Arus
Antillen merupakan arus besar yang mengalir
di sepajang pantai timur Amerika Serikat ke
13 | O c e a n o g r a f i
arah timur. Arus inilah yang disebut arus
teluk sebab sebagian dari arus ini keluar
dari teluk Meksiko.
c) Arus Tanah Hijau Timur atau Arus
Greenland Timur, Merupakan arus dingin yang
mengalir dari laut Kutub Utarake selatan
menyusun pantai timur timur)
d) Arus Labrador Tanah Hijau. Arus ini
didorong oleh angin timur (yang berasal dari
daerah Berasal dari laut Kutub Utara yang
mengalir ke selatan menyusuri pantai timur
Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur
dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya
membawa “gunung es” yang ikut dihanyutkan.
e) Arus Canari, Merupakan arus menyimpang
dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan
lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah
arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan
mengalir ke arah selatan menyusur pantai
barat Afrika Utara.
2) Di Sebelah Selatan Khatulistiwa
a) Arus Khatulistiwa Selatan, Merupakan
arus panas yang mengalir menuju ke barat,
sejajar dengan gars khatulistiwa. Sebagian
dari arus ini masuk k utara (yang bersama-
14 | O c e a n o g r a f i
sama dengan arus Khatulistiwa Utara ke Laut
Karibia) sedangkan yang sebagian lagi
membelok ke selatan. Arus iji ditimbulkan dan
didorong oleh angin pasat tenggara.
b) Arus Brazilia, Merupakan lanjutan dari
sebagian arus angin barat yang mengalir ke
arah selatan meyusuri pantai timur Amerika
Selatan (khususnya Brazilia). Aus ini
termasuk aus menyimpang dan merupakan arus
panas.
c) Arus Benguela, Merupakan lanjutan dari
sebagian arus angin barat yanag mengali ke
arah utara menyusuri pantai barat Afrika
Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang
akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa
Selatan.
d) Arus Angin Barat, Merupakan lanjutan
dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke
arah timur (pada lintang 300-400 LS). Sejajar
dengn garis ekuator. Arus ini didorong oleh
angin barat dan merupakan arus dingin.
C. Di Samudera Hindia
1) Di Sebelah Utara Khatulistiwa
Arus laut samudera ini keadaannya berbeda
dengan samudera lain, sebab arah gerakan arus
15 | O c e a n o g r a f i
tak tetap dalam setahun melainkan berganti arah
dalam ½ tahun, sesuai dengan gerakan angin
musim yang menimbulkannya. Arus-arus tersebut
adalah sebagai berikut:
a) Arus Musim Barat Daya, Merupakan arus
panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri
Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini
ditimbulkan dan didorong oleh angin musim
barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat
sebab mendapat hambatan dari gerakan angin
pasat timur laut.
b) Arus Musim Timur Laut, Merupakan arus
panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri
Telik Benguela dan Laut Arab. Arus ini
ditimbulkan dan idoong oleh angin musim timur
laut. Arus yang terjadi bergerak agak kuat
sebab didorong oleh dua angin yang saling
memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan
angin musim timur laut.
2.1.2.1. Arus Indonesia
Arus laut di perairan Indonesia sangat dinamis.
Hasil pantauan satelit, yang diverifikasi lewat
pengukuran oceanografis di laut, ternyata
memperlihatkan pola arus laut yang bergerak dari
16 | O c e a n o g r a f i
Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia melewati selat-
selat di perairan Nusantara kita ini. Pergerakan arus
lintas Indonesia, dikenal sebagai Arlindo, mempengaruhi
perubahan iklim global, memicu kehadiran variabilitas
iklim ekstrem, seperti El Nino dan La Nina, serta
berdampak pada kondisi pertanian, perikanan, dan
kebakaran hutan.
Pada Oktober 2003, ahli-ahli oceanografi berkumpul
di Denpasar , Bali, guna membahas Arlindo serta
kaitannya terhadap interaksi laut atmosfer. Para ahli
sepakat untuk lebih menggencarkan kegiatan pemantauan
laut di perairan Indonesia, sebagai kelanjutan kegiatan
pemantauan Laut Pasifik di sepanjang Khatulistiwa.
Apalagi bila mengacu pada keputusan KTT-Bumi di
Johannesburg, Afrika Selatan, pada September 2002,
System Pemantauan Laut Global (Global Ocean Observing
System/GOOS) harus dibangun dan dikembangkan. Ini
menyangkut kelangsungan Planet Bumi beserta seluruh
mahluk hidup di dalamnya. Kemampuan memantau laut
secara terus-menerus memungkinkan diprediksinya
kehadiran bencana El Nino dan La Nina secara lebih
awal. Menurut Kepala Badan Atmosfer dan Kelautan Amrika
Serikat (National Oceanic and Atmospheric
Administration /NOAA) Laksamana Conrad Lautenbacher,
kemampuan memprediksi kehadiran El Nino dan La Nina
17 | O c e a n o g r a f i
bias menyelamatkan kerugian sampai 500 juta dollar AS
untuk wilayah Pasifik saja.
Angka itu bukan main-main. Data Bappenas Tahun
1999 memperlihatkan bahwa bencana El Nino yang terjadi
di Indonesia pada 1997-1998 mengakibatkan kerugian
sebesar RP9,5 triliun, termasuk gagal panen, kebakaran
hutan, meningkatnya penderita penyakit pernapasan
(ISPA) dan terpuruknya bindustri pariwisata. Bahkan,
asap akibat kebakaran hutan sudah menyebar sampai ke
Negara tetangga sehingga mengganggu operasi
transportasi darat, laut dan udara. Belum lagi
keanekaragaman hayati di darat dan di laut, utamanya
terumbu karang yang juga hancur.
Guna menekan dampak bencana iklim ekstrem sampai
seminimal mungkin tadi, pemantauan laut di wilayah
perairan Indonesia menjadi sangat penting. Inti dari
pergerakan, sirkulasi dan stratifikasi massa air laut
di perairan Indonesia ini ternyata bersumber di wilayah
Laut Banda. Laut Banda juga berperan sebagai sumber dan
wahana tempat bercampurnya massa air dari Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia, serta mengontrol massa air
yang masuk dari samudera Pasifik serta massa air yang
keluar ke Samudera Hindia. Kesemuanya ini berdampak
pada perubahan iklim global.
18 | O c e a n o g r a f i
Disaat kondisi normal, laju Arlindo bergerak dari
Samudera Pasifik ke Samudera Hindia, dengan volume
massa air rata-rata sekitar 10,5 juta m3/detik. Massa
air laut tadi bergerak dari samudera Pasifik ke
Samudera Hindia melewati selat-selat di perairan
Nusantara kit. Alat pantau dipasang di selat-selat
Indonesia guna mengetahui kecepatan arus massa air
besaran volumenya. Hasil pantauan pelampung
memperlihatkan bahwa massa Arlindo yang melewati Selat
Makassarmencapai 9 juta m3/detiknya. Massa air kemudian
bergerak ke Selatan , menuju Selat Lombok. Namun,
ternyata tidak semua massa air bisalangsung menerobos
Selat Lombok yang sempit itu. Hanya 1,7 juta m3/detik
massa air dari Selat Makassar yang bias langsung lewat.
Sisanya sebesar 7,3 juta m3/detik, harus berbelok
dahulu ke Timur, ke arah Laut Banda. Di sini massa air
laut tadi bercampur lagi dengan massa air Samudera
Pasifik yang tiba di Laut Banda lewat Laut Halmahera
dan Laut Flores. Seusai berputar putar di Laut Banda,
massa air tadi melanjutkan perjalanan melewati Laut
Flores dan Laut Timor menuju Samudera Hindia. Total ada
4,5 juta m3/detik massa air yang melewati Laut Flores
sedang 4,3 juta m3/detik sisanya melewati Laut Timor.
Penjelasan tadi dalam kondisi normal. Jika El Nino
terjadi, pergerakan sebagian dari massa air tadi
19 | O c e a n o g r a f i
berbalik arah dari wilayah perairan Indonesia menuju
Samudera Pasifik. Saat itu, terjadi penurunan volume
mass air yang bergerak dari samudera Pasifik ke
samudera Hindia. Kosongnya massa air di wilayah
perairan Indonesia tadi kemudian mendorong munculnya up
welling atau naiknya massa air dari bawah permukaan ke
atas permukaan, yang juga kaya nutrien.
Oleh sebab itu, saat El Nino, Selatan Jawa, Bali
dan Nusa Tenggara. El Nino memang bisa mengakibatkan
gagal panen, kekeringan, serta kebakaran hutan. Namun,
El Nino di perairan Indonesia justru meningkatkan
jumlah khlorofil dan jumlah wilayah up welling. Ini
bisa berarti, saat El Nino Indonesia justru panen ikan.
Program pemantauan laut Indonesia semakin
digencarkan agar kita mampu memprediksi kehadiran El
Nino dan La Nina untuk 12 bulan sampai 24 bulan ke
depan. Ini penting karena menyangkut gagal panen atau
pan raya, perlu atau tidak impor beras, kekeringan atau
kebanjiran, menyangkut kebakaan hutan dan sebaran asap
yang bisa meningkatkan penyakit pernapasan serta
mengganggu Negara tetangga.
Pada 17 Desember 2003 mendatang, bersamaan dengan
Peringatan Hari Nusantara 2003 , dua kapal riset
20 | O c e a n o g r a f i
Indonesia, yaitu Baruna Jaya III-BPPT dan Baruna Jaya
VII-LIPI, memulai ekspedisi INSTANT (International
Nusantara Stratification and Transport). Ekspedisi yang
diikuti oleh ahli-ahli kelautan dari
Indonesia,Australia, Perancis, Belanda, dan Amerika
Serikat, ini akan memantau pergerakan Arlindo di
wilayah Selat Makassar, Laut Banda, Laut Flores dan
Laut Timor, sekaligus pula memasang alat-alat pantau
dibeberapa lokasi perairan Nusantara. Harapannya tentu
bahwa kemunculan El Nino dan La Nina sudah bisa
diprediksi seawall mungkin. Ekspedisi INSTANT juga akan
dimanfaatkan sebagai wahana pengembangan sumber daya
manusia ahli-ahli oceanografi Indonesia agar suatu saat
bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan
ahli-ahli caliber dunia dibidang ini.
21 | O c e a n o g r a f i
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat di tarik
kesimpulan bahwa:
1. Yang di maksud dengan Arus air laut adalah
pergerakan massa air secara vertical dan
22 | O c e a n o g r a f i
horizontal sehingga menuju keseimbangannya
atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi
di seluruh lautan dunia
2. Berdasarkan hasil pantauan satelit Arus laut
di perairan Indonesia bersifat dinamis.Yang
diverifikasi lewat pengukuran oceanografis di
laut, ternyata memperlihatkan pola arus laut
yang bergerak dari Samudera Pasifik menuju
Samudera Hindia melewati selat-selat di
perairan Nusantarakita ini. Pergerakan arus
lintas Indonesia, dienal sebagai Arlindo,
mempengaruhi perubahan iklim global, memicu
kehadiran variabilitas iklim ekstrem, seperti
El Nino dan La Nina, serta berdampak pada
kondisi pertanian, perikanan, dan kebakaran
hutan.
23 | O c e a n o g r a f i
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Dasar Teknik Elektro Pembangkit Listrik Tenaga Ombak, Vicky
Fachriza Maulana, Ahmad Faizul Furqon, Gilang Nur Adi
Pratama, Rina Anggraeni, Danuar Lukman Hardiyanto,
Teknik Elektro Universitas Jember, T.A 2012.
Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut, Kelompok 8,
M. Galih Adi Prakoso, M. Zaki Al Katsiri, Diovara
Ananda T, Teknik Elektro Universitas Jember, T.A 2013.
Sugiarta ,dkk. 2011. Rencana Strategis Indonesian
Global Observing System (INAGOOS) .
http://ml.scribd.com/ Research /Science/
Universitas Pendidikan Indonesia. 2004. Peran Benua
Maritim dan Iklim Global.
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/
BAYONG_TJASYONO/Kumpulan_Makalah/
Peran_Benua_Maritim_dan_Iklim_Global/Peran_BMI.pdf
Wyrtki, K., 1961. Physical oceanography of the
Southeast Asian Waters, Naga. Rep. No. 2, p. 1 - 195
Scripps Inst. of Oceanogr., La Jolla, California.
24 | O c e a n o g r a f i