TUGAS ULUMUL QURAN
Qasas Al-Quran
(Kisah-Kisah dalam Al-Quran Antara Fiksi dan
Fakta)
M. ANUGRAH ARIFINNIM:154141009
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ULUMUL QURAN
DOSEN PENGAMPUDR. FAKHRURRAZI, MA
2
Jurusan Magister Pendidikan Agama IslamInstitut Agama Islam Negeri Mataram
DAFTARA ISI
BAB I
Pendahuluan..............................................
.......................................3
A. Latar belakang
.......................................................
..................................3
B. Rumusan
masalah................................................
....................................4
C. Tujuan ................................................
.....................................................4
BAB II
Pembahasan...............................................
....................................5
A. Definisi ...........................................
..................................................5
B. Macam-macam kisah dalam Al-
Quran.............................................7
3
C. Hikmah kisah-kisah dalam Al-
quran...............................................
13
D. Hikmah pengulangan kisah-kisah dalam Al-
Quran........................16
E. Kisah-kisah dalam Al-Quran antara khayalan dan
kenyataan.........18
BAB III
Penutup..................................................
.....................................21
Kesimpulan...............................................
..................................................21
Daftar
Pustaka..................................................
..........................................23
4
Qasas Al-Quran
(Kisah-Kisah dalam Al-Quran Antara Fiksi dan
Fakta)
BAB I PENDAHULUANA. Latar belakang
Allah swt menurunkan Al-Quran sebagai pedoman
hidup umat manusia yang memuat berbagai ajaran –
ajaran untuk kemaslahatan, baik berupa tuntunan
ubudiyah maupun tuntunan akhlak, serta pelajaran-
pelajaran kehidupan sosial masyarakat. Sebagai
sebuah mujizat, Al-Quran juga memuat sejarah umat-
umat terdahulu yang menguatkan posisi Muhammad SAW
sebagai Seorang nabi penyempurna ajaran terdahulu,
dalam artian ketika nabi SAW di nobatkan sebagai
nabi akhir zaman dan menyempurnakan ajaran
terdahulu, tentu beliau harus mengetahui dan
memahami seluk beluk para nabi terdahulu dan ajaran-
ajaran serta kisah dakwah mereka. Inilah yang
kemudian menjadi salah satu sebab Allah SWT
menurunkan pelajaran Bagi Nabi Muhammad SAW dan
pengikutnya tentang kisah-kiah para nabi dan umat-
umat terdahulu.
5
Kata kisah dalam Al-Quran dengan berbagai
mustaqqat (derivasi)-nya dipergunakan sebanyak 26
kali1. Penggunaan kata yang berulang kali ini
memberikan suatu isyarat akan urgensinya masalah
tersebut bagi umat manusia. Bahkan, salah satu surat
(surat ke-28) dalam Al- Qur’an dinamakan Surat al-
Qashash, yang berarti kisah-kisah. Begitu pula
terdapat beberapa surat lain yang isinya lebih
banyak memuat cerita, seperti surat Yusuf yang
berisi cerita kehidupan Nabi Yusuf AS, surat al-
Kahfi yang mengisahkan caritas ashhābul kahfi (para
pemuda shalih yang tidur di gua selama 309 tahun)
dan surat al-Anbiyā’ yang memuat kisahkisah para
nabi.
Menurut keyakinan umat islam banyaknya kisah
dalam Al-Qur’an ini jelaslah bukan berarti al-Qur’an
hanya sekedar dongeng yang bersifat fantastis atau
pelipur lara sebagaimana Allah SWT tegaskan : ...
“Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, ...”(QS. Ali
Imran:62)
Namun kisah-kisah dalam Al-Quran ini juga
dijadikan senjata oleh musuh-musuh islam untuk
melukai Al-Quran dengan tuduhan Kisah-Kisah itu
hanyalah dongeng atau tidak seluruhnya benar. Oleh
Karena itu, dalam tulisan singkat ini, penulis akan
1 Muhammad Fuad Abdul Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li-Alfadz al-Qur’an al-Karim,Dar Al-Hadits, Kairo,2001, 654-655
6
menguraikan masalah “ Kisah-Kisah Dalam Al-Qur’an Antara Fiksi
Dan Fakta”
B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Qasas Al-Quran..?
2. Bagaimana Hikmah Kisah-Kisah dalam Al-Quran..?
3. Apa saja Faktor-Faktor yang mendukung kenyataan
Kisah-Kisah dalam Al-Quran .?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Qasas Al-Quran..?
2. Untuk mengetahui Hikmah Kisah-Kisah dalam Al-
Quran..?
3. Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang mendukung
kenyataan Kisah-Kisah dalam Al-Quran .?
BAB II PEMBAHASAN
7
A. Definisi Qasas Al-Quran
a. Etimologi
Dalam bahasa Arab istilah Al-Qashash
terbentuk dari huruf tiga huruf; -ص-ص para . ق�ulama memberikan dua makna dasar dari kata
tersebut; pendapat pertama menekankan makna Al-
Qashash pada aspek perbutan menceritakan atau
mengabarkan,2 Penggunaan makna pertama ini dapat
dijumpai dalam Al-Quran surat Yusuf Ayat 3, Allah
swt berfirman:
… “ Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan Al Quran ini kepadamu, …”.
Pendapat kedua mengatakan bahwa makna Al-Qashas
berarti mengikuti/menapak tilas al-Atsar (jejak
perjalanan), atau menyelidiki berita. 3 Allah swt
berfirman:
“Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan:
"Ikutilah dia" Maka kelihatanlah olehnya Musa dari jauh, sedang
mereka tidak mengetahuinya”
2 Ahmad Warson Munawir. Kamus Al-Munawir. Surabaya: Pustaka Progressif. 1997.11263 Manna’ Khalil Al-Qattan. Mabahits Fi ‘Ulumi Al-Quran. Terjemahan Drs. Mudzakkir AS.Jakarta:Pustaka Litera AntarNusa:2013. 435 lihat juga Muhammad Ahmad khalaf Allah. Al-Fannu Al-Qhashashiyyu Fi Al-Quran Al-Karim, Beirut: Al-Qahirah.1999.150-151
8
Dari kedua makna diatas, dapat dipahami bahwa
perbuatan berkisah tidak hanya cukup dengan
menceritakan atau mengabarkan suatu berita,
melainkan diikuti pula oleh penelusuran jejak dan
penyelidikan akan kebenaran kisah/cerita yang
disampaikan sehingga istilaha kisah hanya
digunakan untuk perbuatan memberikan kisah yang
benar hal ini berbeda penggunaan istilah Al-
Asaathiir yang dalam bahasa arab berarti
Dongeng/hikayat/cerita yang tidak ada asalusulnya
ataupun An-Naba’ yang berarti berita 4. menurut
hemat penulis kedua istilah ini memiliki perbedaan
dengan istilah Al-Qasas/Al-Qissah setidaknya
dalam dua hal yaitu ;
1. Istilah kisah hanya digunakan untuk
menuturkan kisah yang benar sedangkan dongeng
(Al-Asaathiir) memuat konotasi negative
tentang kepalsuan cerita yang disampaikan
2. Kisah lebih khusus dari pada berita (An-
Naba’). Sehingga semua kisah adalah berita
namun belum tentu berita termasuk dalam
kategori kisah, misalnya cerita tentang
kedahsyatan Hari kiamat, surga dan neraka
adalah gambaran umum yang masuk dalam
kategori berita (an-naba’) sedangkan
kejadian-kejadian yang ada didalamnya seperti
perdebatan antara syaithon dan ahli neraka
4 Ahmad Warson Munawir. Kamus Al-Munawir. Surabaya: Pustaka Progressif. 1997. 631 , 1375
9
dalam Surah Ibrahim ayat 22 dapat disebut
dengan kisah
b. Terminologi
Secara istilah ada beberapa definisi yang dapat
penulis kutip diantaranya :
1. Muhammad Bakar Ismail mendefinisikan yang
dimaksud dengan Qisah Al-Quran adalah cerita
atau kisah dalam Al-Qur’an yang menceritakan
hal-ihwal umat umat terdahulu dan Nabi-Nabi
mereka dan peristiwa yang telah terjadi, yang
sedang terjadi dan akan terjadi5
2. Manna’ Khalil Al-Qattan dalam kitabnya Mabahits
fii Ulumil Quran mendefinisikan Qasas Al-Quran
adalah pemberitaan Al-Quran tentang hal ihwal
umat yang telah lalu, nubuwat (kenabian) yang
terdahulu dan pristiwa-pristiwa yang telah
terjadi.6
3. Kisah didefinisikan sebagai ilmu menceritakan
peristiwa-peristiwa dan perbuatan dengan metode
bahasa tertentu yang berujung pada pencapaian
target tertentu. Dengan demikian Qasas Al-Quran
adalah kisah-kisah dalam Al-Quran yang
5 Lihat Muhammad Bakar Ismail, Qashash al-Qur’an, Dar al-Manar, kairo, 1998. 7. lihat pula Supiana dan M.Karman, Ulumul Qur’an, Pustaka Islamika, Bandung, 2002. 244.6 Manna’ Khalil al-Qaththan, Mabahits fii ‘Ulum al-Qur’an, Muassasah al-Risalah, Beirut, 1994, hal. 305
10
disampaikan dengan uslub bahasa yang indah,
ringan, dan memikat pendengarnya.7
Dari ketiga definisi diatas penulis menyimpulkan
bahwa Qasas Al-Quran adalah kisah-kisah dalam Al-
quran yang memuat penjabaran tentang hal ihwal
umat terdahulu beserta para nabi mereka dan
pristiwa-pristiwa yang telah terjadi, tertulis
dengan uslub dan gaya bahasa yang indah dengan
tujuan untuk memikat perhatian pendengar sekaligus
memudahkan proses penalaraan nila-nilai yang
terkandung didalamnya.
B. Macam-macam kisah dalam Al-Quran
Secara garis besar, Kisah-Kisah dalam Al-Quran
meliputi;
pertama: Kisah para nabi dan segala yang
berhubungan dengan nya seperti mukjizat,
perjalanan dakwah, sikap dan akibat bagi orang-
orang yang mendukung atau memusuhinya. Kedua kisah
tentang peristiwa-peristiwa umat terdahulu dan
orang-orang yang tidak dipastikan kenabiannya.
Ketiga: Kisah – kisah yang berhubungan dengan
pristiwa-pristiwa yang terjadi di masa Rasulullah
SAW. 8
7 Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asyqar . Mu’jamul Ulumil Lugoh Al-Arabiyah,. 3208 Manna’ Khalil al-Qaththan, Mabahits fii ‘Ulum al-Qur’an, Muassasah al-Risalah, Beirut, 1994, hal. 35
11
1. Kisah para nabi dan segala yang berhubungan
dengan nya
Allah SWT banyak menjelaskan tentang
kisah-kisah para nabi dan rasul didalam Al-
Quran. Didalam kisah-kisah tersebut juga
terjabarkan perihal mukjizat para nabi dan
rasul, perjalanan dan perkembangan dakwahnya,
sikap para pendukung dan penentangnya serta
ganjaran dan akibat yang diterima oleh mereka.
Jika kita telaah sejumlah 25 orang rasulAllah yang wajib diketahui mulai Nabi Adam ashingga Nabi Muhammad SAW semua dituturkan dalamAl-Qur’an. Misalnya : Nabi Adam as dikisahkandalam surat al-Baqarah : 31-37, Surat Ali Imran: 33 dan 59, surat al-Maidah : 27, surat al-A’raf : 11, 19, 26, 27, 31, 35 dan 172, suratal-Isra’ : 61-70, surat al-Kahfi : 50, suratMaryam : 58 dan surat Thaha : 115-121. KisahNabi Idris As terdapat dalam surat Maryam : 56dan surat al-Anbiya’ : 85. Kisah Nabi Nuhterdapat dalam surat al-Nisa’ : 163, al-A’raf59-69, al-Taubah : 70, Yunus : 71, Ibrahim : 9,al-Anbiya’ : 76 dan seterusnya9. Secaraterperinci Al-Quran pun menyebutkan nama-namadua puluh lima nabi dan rasul tersebut; 18orang di sebutkan dalam surat Al-An’am ayat 83-86 dan 7 orang lagi dalam beberapa ayatterpisah. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
اء ش�� ن� ن� ات� م� �� ع درج�� �� رف� ه ن� وم�� لى ق� م ع� ي) راه� ن-��� ا ا. اه��� ن ي) ت23 ا ا5 ن ت� ج� ك: ح� ل ت��م لي) م ع� كي) ك: ج� ���Bت ن� ر ا*ا. ن ي3) د ا ه��� ل وت� ك� عق��� اق� وي�) ج س��� ه ا. ا ل�� �� ن ي� ووه�
9 Muhammad Syahrur, al-Kitab wa al-Qur’an : Qira’ah Mu’ashirah, Syirkah Mathbu’ah, Beirut,2000.676-677
12
وت� ي-)���� Tمان� وا لي) ه داوود وس����� ت����� YZي ر ن� د ل وم� ���� ن� ن� ق�� ا م� ن ي3) د ا ه����� وج����� وي�يYن� ن س�� مح ي) ال� ز ج� ك: ن� ل� د ارون� وك� وسى وه� ف وم� وس� (Bي ا*و ت-)�� ر ك� ور
ن� ي) ج ال� ن� ال�ص������ ل م� اس ك������� ن)������ ل� ى وا. س������ ي) ى وع� ي) ح ل*ون�) ن) ماع� س������� وا.ن� مي) عال� لى ال� ا ع� لن ص ا ف� ل ا وك� وط� س ول� ون� (Bي سع و ي) وال�
“Dan Itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahimuntuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kamikehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu MahaBijaksana lagi Maha mengetahui.
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yaqubkepadanya. kepada keduanya masing-masing telah Kami beripetunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beripetunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh)Yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun.Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yangberbuat baik.
Dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. semuanya Termasukorang-orang yang shaleh.
Dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. masing-masing Kamilebihkan derajatnya di atas umat (di masanya),”(QS.Al An’am:83-86)
ودا...� م ه� اه� ج� Tاد ا لى ع� وا. “ Dan (kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudaramereka, Hud. ia berkata. . . (QS.Al-A’raf : 65)"
ا...� ج ال� م ص� اه� ج� Tمود ا لى ث� وا.“Dan (kami telah mengutus) kepada kaum Tsamudsaudara mereka shaleh…" (QS.Al- A’raf: 73)"
ا...�و ن� Yعت م س� اه� ج� Tن� ا ي-) د لى م� ا.
13
“Dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yansaudara mereka, Syu'aib…" (QS.Al-A’raf : 85)"
ن� مي) عال� لى ال� مران� ع� ل ع� م وا5 ي) راه� ن-� ل ا. ا وا5 وج� دم وي� ى ا5 ف ط اص� ن� اهلل ا.“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluargaIbrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masamereka masing-masing),” (QS.Ali Imran: 33)
ن� (Bي ان��ر ن� ال�ص ل م� ل ك� كف ا ال� درن�)س ود ل وا. ن) ماع� س� وا.“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. semua merekaTermasuk orang-orang yang sabar.” (QS.Al-Anbiya: 85)
ل...� س� لهال�ر ن� ق� من لي� دج� ف� ول� ارس� ل دا. م ح ام� وم�“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguhtelah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul...” (QS.Ali‘Imran: 144)
Namun demikian tidak semua nabi dan rasul
diceritakan didalam Al-Quran. Allah swt
berfirman :
Dan (kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh
telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan
Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka
kepadamu...(QS. An-Nisa:164)
Penulis memandang perbuatan Allah SWT
dalam mencantumkan kisah sebagian nabi dan
rasul dan tidak mencantumkan sebagian yang lain
14
adalah salah satu keilmiahan Al-Quran dimana
sebuah kisah yang baik selalu memuat beberapa
hal berikut
1. Tersusun secara terangkai dan bersifat
simple, membuang perincian-perincian yang
tidak diperlukan.
2. Kisah mempunyai target sasaran utama yang
bisa diraba secara tidak langsung dari
konteks pemaparan
3. Menggunakan ungkapan yang jelas dan mudah,
karena pembaca lebih focus kepada alur kisah.
4. Keragaman ungkapan antara lembut dank eras
sesuai dengan kondisi dan kepribadian.
5. Memasukkan unsur cinta kedalam kisah karena
kekuatannya sebagai factor penunjang . cinta
merupakan perasaan humanis yang universal.10
Al-Quran telah memuat seluruh persyaratan
kisah yang baik ini, bahkan memuat kesempurnaan
lebih baik dari seluruh kisah terbaik yang ada
di dunia. Penulis melihat kenyataan bahwa tidak
disebutkannya seluruh kisah nabi dan rasul
dalam Al-Quran merupakan salah satu efisiensi
dan efektifitas Al-Quran sebagai kitab
universal yang memuat kisah-kisah nabi dan
rasul dengan kandungan nilai-nilai keagamaan,
keteladanan, dan sosial kemanusiaan yang
10 Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asyqar . Mu’jamul Ulumil Lugoh Al-Arabiyah,. 320
15
tinggi. Al-quran akan terkesan tidak efektif
dan efisien serta tidak memiliki tujuan dan
target pembelajaran yang jelas jika seluruh
kisah nabi dan rasul dihimpun didalamnya.
2. Kisah Tentang Peristiwa-Peristiwa Umat
Terdahulu Dan Orang-Orang Yang Tidak Dipastikan
Kenabiannya.
Dalam Al-Qur’an juga banyak disebutkan
kisah-kisah umat terdahulu dari kalangan yang
bukan Nabi, baik itu cerita tentang tokoh yang
perlu diteladani maupun cerita tentang golongan
yang tidak perlu diteladani oleh kaum mukminin.
Di antara contoh kisah-kisah teladan seperti :
kisah wanita shalihah Maryam, ibunda Nabi Isa
AS yang terdapat dalam surat Ali Imran : 36-45,
al-Nisa’ : 156, 171, surat al-Maidah : 17, 110,
surat Maryam : 16, 27, surat al-Mukminun : 50
dan surat al- Tahrim : 12. Kemudian kisah Ali
Imran yang terdapat dalam surat Ali Imran : 33-
35 dan kisah Ashhabul Kahfi yang diceritakan dalam
surat al-Kahfi.
Sedangkan di antara kisah-kisah yang
tidak perlu dijadikan teladan seperti : kisah
Fir’aun yang lalim dan keji yang terdapat dalam
surat al-Baqarah : 49-50, surat Ali Imran : 11,
surat al-A’raf : 103-141, surat al-Anfal : 52-
54 dan ayat-ayat lain). Kisah Qarun yang
sombong dan kufur setelah kaya raya yang
16
terdapat dalam surat al-Qashash : 76-79, surat
al-Ankabut : 39 dan surat Ghafir : 24. Begitu
pula dengan kisah Iblis yang terdapat dalam
surat al-Baqarah : 34, surat al-A’raf : 11,
surat al-Hijr : 31-32, surat al-Isra’ : 61 dan
ayat-ayat lain.11
Penuturan kisah-kisah teladan dari
kalangan selain para Nabi dan Rasul Allah ini
dapat dijadikan suatu pelajaran, bahwa meskipun
tidak sebagai seorang Nabi dan Rasul atau
kesempatan menjadi seorang Nabi/Rasul itu
terbatas, namun manusia tetap bisa berpeluang
menjadi orang baik yang bisa menjadi pilihan
dan teladan yang lain. Sementara kisah-kisah
yang tidak layak dijadikan teladan juga
bermanfaat bagi upaya penjagaan diri agar tidak
terjerumus pada perbuatan yang sama. Dari kedua
model kisah yang baik dan buruk tersebut bisa
dijadikan bahan perbandingan untuk membentuk
karakter manusia yang beriman dan menjauhkan
diri dari karakter manusia yang ingkar.
3. Kisah – Kisah Yang Berhubungan Dengan Pristiwa-
Pristiwa Yang Terjadi Di Masa Rasulullah Saw
Dalam Al-Qur’an dikisahkan pula tentang
peristiwa yang terjadi pada masa Rasulullah Saw
bahkan ada satu surah yang diberi nama dengan
11 Muhammad Syahrur, al-Kitab wa al-Qur’an : Qira’ah Mu’ashirah, Syirkah Mathbu’ah, Beirut,2000. 172
17
nama beliau. Diantara pristiwa yang terjadi
dizaman Rasul saw dan dikisahkan kembali oleh
Al-Quran adalah : kisah perang Badar yang
merupakan titik kemenangan umat Islam atas
orang-orang musyrik. Dalam peperangan ini Allah
menampakkan atas pertolongan orang-orang mukmin
karena keimanan dan ketulusan mereka dalam
berjuang meskipun melawan orang-orang musyrik
yang jumlahnya jauh lebih banyak. Allah SWT
berfirman:
(Yaitu di hari) ketika kamu berada di pinggir lembah
yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh
sedang kafilah itu berada di bawah kamu. Sekiranya kamu
Mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari
pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam
menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi (Allah
mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu
urusan yang mesti dilaksanakan, Yaitu agar orang yang binasa
itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang
yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula).
Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui,
18
(yaitu) ketika Allah Menampakkan mereka kepadamu di
dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. dan Sekiranya Allah
memperlihatkan mereka kepada kamu (berjumlah) banyak
tentu saja kamu menjadi gentar dan tentu saja kamu akan
berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah
menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
segala isi hati.
Dan ketika Allah Menampakkan mereka kepada kamu
sekalian, ketika kamu berjumpa dengan mereka berjumlah
sedikit pada penglihatan matamu dan kamu ditampakkan-Nya
berjumlah sedikit pada penglihatan mata mereka, karena Allah
hendak melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan. dan
hanyalah kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.
Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu
memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan
sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu
beruntung. (QS. Al-Anfal: 42-45)
Peristiwa lain yang memiliki nilai
strategis dalam sejarah umat Islam adalah
peristiwa Isra’ Mi’raj yang menjadi salah satu
mu’jizat Rasulullah SAW.12. kisah-kisah tersebut
bisa dipergunakan untuk memantapkan keyakinan
dan keimanan umat islam agar benar-benar
mencontoh kebaikan yang dilakukan para sahabat
yang telah berjuang dengan semangat yang
membaja dalam pertempuran walaupun dalam
12 Contoh ayat yang mengisahkan hal ini dapat dibaca pada surat al-Isra’
19
keadaan dan kondisi yang serba kekurangan serta
jumlah pasukan yang sedikit. Umat Islam juga
dapat mengambil motivasi untuk selalu berjuang
dan berkorban di jalan Allah swt. Jika pada
zaman Rasulullah perjuangan dengan pertempuraan
di medan perang, saat ini bisa diwujudkan
dengan berbagai sarana, seperti memerangi
kebodohan, memerangi kemiskinan dan
keterbelakangan serta memerangi ketidak adilan
dan ketimpangan yang terjadi di masyarakat.
Melalui kisah-kisah yang diceritakan Al-Quran
ini umat islam juga dapat mengenal dan
merenungi sosok Rasulullah saw dan para sahabat
beliau sehingga akan menambah keimanan dan
kecintaan kita pada Islam dan Nabi Muhammad
SAW.
C. Hikmah kisah-kisah dalam Al-quran
Menurut penulis, secara umum kisah – kisah
dalam Al-Quran mengandung hikmah yang sama dengan
hikmah dan tujuan diturunkannya Al-Quran yaitu
sebagai pembenar dan penyempuran ajaran nabi
terdahulu, petunjuk, pembelajaran dan pedoman
hidup bagi umat manusia, sebagaimana yang Allah
SWT firmankan dalam Al-Quran surat Al Maaidah ayat
48 :
...
20
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan
membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu
Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap Kitab-Kitab yang lain itu.”
Al- Quran Surat AN-Nahl ayat 89.
...
“... dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”
Para ahli menuliskan beberapa hikmah
diturunkannya kisah-kisah dalam Al- Quran yang
secara garis besar penulis bagi dalam dua
kelompok; pertama; hikmah untuk Rasulullah saw,
para sahabat dan orang-orang yang semasa dengan
beliau saw, kedua hikmah kisah-kisah dalam Al-
Quran untuk seluruh umat manusia. 13
a. Hikmah kisah-kisah dalam Al-Quran untuk
Rasulullah saw, para sahabat dan orang-orang
yang semasa dengan beliau saw
1. Meneguhkan hati Rasulullah saw dan para
sahabat beliau atas agama Allah.
13 Pembagian ini penulis buat berdasarkan beberapa sumber diantaranya terjemahan Mabahits fi ulumil Quran karya Manna’ Khalil Al-Qattan (hal.437), Al-Fannu Al-Qashasiyu fi Al-Quran Al-Karim karya Muhammad Ahmad Khalaf Allah (hal.226), dan sumber lainnya.
21
“Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan
kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami
teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang
kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan
bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Huud:120)
Nabi Muhammad saw dan para sahabat beliau
dapat mengambil pelajaran dalam kisah nabi-
nabi terdahulu untuk menyikapi orang-orang
yang menentang dakwah islamiyah. Karena
sesungguhnya dalam kisah-kisah tersebut
Rasulullah SAW mendengar perbuatan orang-
orang kafir pada para nabi mereka, dan
ganjaran yang Allah berikan pada mereka serta
pertolongan Allah atas orang-orang yang tetap
teguh dalam keimanan
2. Menampakkan kebenaran Muhammad saw dalam
dakwahnya dengan apa yang diberitakannya
tentang hal ihwal orang-orang terdahulu
disepanjang kurun dan generasi
3. Menyibak kebohongan ahli kitab dengan hujjah
yang membeberkan keterangan dan petunjuk yang
mereka sembunyikan, dan menantang mereka
dengan isi kitab mereka sendiri sebelum
kitab itu diubah dan diganti.
22
“Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan
makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya'qub) untuk
dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah:
"(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan
sebelum turun Taurat), Maka bawalah Taurat itu, lalu
bacalah Dia jika kamu orang-orang yang benar".
4. Bagi orang-orang kafir yang hidup dizaman
Rasululullah saw dan para sahabat beliau,
kisah-kisah dalam Al-Quran berfungsi sebagai
saksi sejarah yang membeberkan tentang hal-
hal/azab yang terjadi kepada umat terdahulu
yang telah menentang nabi-nabi mereka dan
pertolongan Allah terhadap para nabi dan
umatnya yang beriman, sehingga ketika mereka
mendengar ayat-ayat tentang kisah-kisah
tersebut, akan timbul rasa takut yang
kemudian akan menjadi sebab ketundukan dan
masuknya iman kedalam hati mereka.14
b. Hikmah kisah-kisah dalam Al-Quran untuk seluruh
umat manusia.
1. Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan
menjelaskan pokok-pokok syariat yang dibawa
oleh para nabi. Allah swt berfirman:
14 Muhammad Ahmad Khalaf Allah. “Al-Fannu Al-Qashasiyu fi Al-Quran Al-Karim” Beirut: Al-Qahirah.1999.226
23
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu
melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak
ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah
olehmu sekalian akan aku". (QS.Al-Anbiya’;25)
2. Membenarkan para nabi terdahulu, menghidupkan
kenangan terhadap mereka serta mengabadikan
jejak dan peninggalannya.
3. Kisah termasuk salah satu bentuk sastra yang
dapat menarik perhatian para pendengar dan
memantapkan pesan-pesan yang terkandung di
dalamnya ke dalam jiwa.
“ Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat
pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al
Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS. Yusuf:111)15
4. Dalam dunia pendidikan, kisah-kisah para nabi
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
untuk membentuk karakter-karakter mulia dan
15 Manna’ Khalil Al-Qattan. Mabahits Fi ‘Ulumi Al-Quran. Terjemahan Drs. Mudzakkir AS.Jakarta:Pustaka Litera AntarNusa:2013.437
24
menghindar dari karakter-karakter tercela
sedini mungkin .
5. Menjadi tolak ukur penelitian dan pembuktian
sejarah-sejarah nabi-nabi dan umat-umat
terdahulu .
D. Hikmah pengulangan kisah-kisah dalam Al-Quran
Di dalam Al-Quran banyak sekali dijumpai
pengulangan- pengulangan kisah. Kisah-kisah
tersebut terkadang ada yang didahulukan disatu
tempat, diakhirkan ditempat lain. Adapula yang
diceritakan secara ringkas ada pula yang
diceritakan panjang lebar. Bahkan ada beberapa
bagian dalam satu kisah yang disebutkan dalam
satu surat dan sebagian yang lain disebutkan
dalam surat yang berbeda. Seperti kisah tentang
nabi musa yang disebutkan dalam beberapa surat
diantaranya Surat, Al-Baqarah, Al-Kahfi, Taha,
dan lain sebagainya.
Pengulangan-pengulangan kisah tersebut
memiliki beberapa hikmah diantaranya:
1. Menjelaskan kebalagahan Al-Quran dalam
tingkat paling tinggi. Sebab diantara
keistimewaan balagah adalah mengungkapkan
sebuah makna dalam berbagai macam bentuk yang
berbeda. Dan kisah yang berulang itu
diungkapkan disetiap tempat dengan uslub yang
25
berbeda serta dituangkan dengan pola yang
berbeda pula sehingga tidak membuat
pendengar/pembacanya merasa bosan, bahkan
dapat menambahkan makna-makna baru yang tidak
didapatkan disaat membacanya di tempat yang
lain.
2. Menunjukan kehebatan kemukjizatan Al-Quran.
Sebab mengemukakan suatu makna dalam berbagai
bentuk susunan kalimat yang berbeda dimana
salah satu bentuk susunan pun tidak dapat
ditiru dan ditandingi oleh sastrawan Arab,
merupakan tantangan dahsyat dan bukti bahwa
Qura;an itu datang dari Allah SWT.
3. Memberikan perhatian besar terhadap kisah
tersebut agar pesan-pesannya lebih mantap dan
melekat dalam jiwa.
4. Perbedaan tujuan yang karenanya kisah itu
diungkapkan. Maka sebagian dari makna-
maknanya diterangkan di suatu tempat karena
hanya itulah yang diperlukan sedangkan makna-
makna yang lain diungkapkan dalam tempat yang
lain pula sesuai dengan tuntutan keadaan.16
E. Kisah-kisah dalam Al-Quran, antara Fiksi dan
Fakta.16 Manna’ Khalil Al-Qattan. Mabahits Fi ‘Ulumi Al-Quran. Terjemahan Drs. Mudzakkir AS.Jakarta:Pustaka Litera AntarNusa:2013.438
26
Agama – agama didunia banyak memuat kisah-
kisah yang menjadi salah satu ajaran dan nilai
tersendiri bagi para pemeluknya. Agama hindu
dengan cerita mahabratanya, budha dengan kisah
dewa dan dewi penghuni nirwana, Kristen dengan
kisah para rasul dan paulus dalam kitab mereka,
yahudi dengan kisah ‘uzair, bahkan dongeng dewa-
dewa yunani yang sampai sekarang masih berkembang
dalam bentuk perfiliman. Kenyataan ini menimbulkan
sebuah pertanyaan apakah kisah-kisah yang di muat
Al-Quran sekedar khayalan sebagaimana dongeng dan
cerita dalam mitologi agama-agama didunia atau
sebuah kenyataan yang wajib diimani oleh setiap
muslim..? Pertanyaan semacam ini, melahirkan
beberapa pemikiran yang karena beberapa hal
penulis kutip contoh kecil saja hanya untuk
mewakili pendapat dari kalangan Islam sendiri dan
kalangan orientalis :
1. Kalangan Islam :Dr. Muhammad Khalafullah ;
“kisah-kisah dalam Al-Quran merupakan karya
seni yang tunduk kepada daya cipta dan
kreatifitas yang dipatuhi oleh seni tanpa harus
memegangi kebenaran sejarah. Dan kenyataannya
Muhammad adalah seorang seniman dalam
pengertian.”17
2. Kalangan Orientalis: Teori yang paling masyhur
digunakan adalah teori pengaruh dan peminjaman
17 Ibid, 2013.439
27
(influence and borrowing theory). Melalui teori ini mereka
menyimpulkan bahwa Al-Qur’an “dipengaruhi” dan
“meminjam” dari kitab-kitab sebelumnya, seperti:
ajaran Yahudi dan PL’nya, Kristen dan tradisinya,
bahkan kandungan Gospel Palsu (Apocryphal Gospels).
Teori di atas, misalnya, digemakan oleh Abraham
Geiger, H. Hirschfeld, J. Horovitz, C. C. Torrey,
Abraham I. Katsch, John Wansbrough. Bahwa Al-Qur’an
dipengaruhi oleh agama Kristen, diwakili oleh: Karl
Friedrick Gerock, Manneval, Tor Andrae, J.
Henninger, dan Richard Bell. Sedangkan teori yang
menyatakan bahwa Al-Qur’an dipengaruhi oleh tradisi
dan agama Yahudi-Kristen, dikemukakan oleh: W.
Rudolph, D. Masson, William Montgomery Watt, Philip
K. Hitti, dan Bambang Noorsena18 dalam teori ini,
Kisah-kisah dalam Al-Quran dianggap sebagai tiruan
dari kitab-kitab dan tradisi agama kristen, yahudi,
bahkan juga berisi mitos-mitos yang tidak benar.
Untuk menjawab berbagai pernyataan yang
memojokkan Al-Quran sebagaimana diatas, diperlukan
penjelasan dan pengkajian yang panjang, sehingga
dalam kesempatan ini, penulis akan mencoba
mengungkapkan beberapa argumen/dalil baik naqli
maupun aqli yang secara otomatis bisa menyangkal
pandangan-pandangan tersebut. Diantaranya:
a. Dalil Naqli :
1. Allah SWT menegaskan kebenaran kisah-kisah
dalam Al-Quran dalam firmanNya :18 http://pemikiran.blogspot.com/2012/11/al-quran-dan-orientalis_11.html
28
... “Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, ...”(QS. Ali
Imran:62)
2. Dalam Surat Yusuf ayat 3 Allah SWT menegaskan
bahwa Nabi SAW tidak mengetahui kisah-kisah
umat terdahulu sehingga tidak mungkin
mengarang kisah-kisah tersebut
Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik
dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan
Sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan) nya
adalah Termasuk orang-orang yang belum mengetahui. (QS.
Yusuf : 3)
3.Dalam Surat Al-Hijr ayat 9 Allah SWT menjaminkeaslian seluruh isi Al-Quran dan tetap akan
memelihara Al-Quran sepanjang masa.
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan
Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”
b. Dalil Aqli :
1. Kenyataan beberapa kisah dalam Al-Quran
terbukti dengan adanya penemuan ilmiah
seperti penemuan jasad firaun yang masih utuh
sebagaimana di gambarkan dalam Al-Quran Surat
Yunus ayat 96. Atau penemuan tentang bahtera
Nuh as, dan lain sebagainya.
29
2. Kenyataan bahwa Rasulullah saw adalah Ummiy
dalam artian tidak mampu membaca dan menulis
serta tidak pernah mempelajari isi kitab-
kitab terdahulu menutup keungkinan bahwa
beliau SAW meniru kisah para rasul
sebagaimana yang terdapat dalam kitab-kitab
dan tradisi ahli kitab.
3. Fakta sejarah tentang penulisan Al-Quran yang
begitu ketat dan langsung dalam pengawasan
Nabi SAW, begitu juga pengumpulan dan
pengkodifikasian Al-Quran di lakukan oleh
panitia yang seluruhnya hafal Al-Quran dan
terpercaya berdasarkan pada kriteria-kriteria
yang sangat ketat untuk menjaga keoutentikan
seluruh isi Al-Quran.
30
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
1. Qasas Al-Quran adalah kisah-kisah dalam Al-quran
yang memuat penjabaran tentang hal ihwal umat
terdahulu beserta para nabi mereka dan pristiwa-
pristiwa yang telah terjadi, tertulis dengan uslub
dan gaya bahasa yang indah dengan tujuan untuk
memikat perhatian pendengar sekaligus memudahkan
proses penalaraan nila-nilai yang terkandung
didalamnya
2. Hikmah Kisah-Kisah dalam Al-Quran secara umum
mengandung hikmah yang sama dengan hikmah dan
tujuan diturunkannya Al-Quran yaitu sebagai
pembenar dan penyempuran ajaran nabi terdahulu,
petunjuk, pembelajaran dan pedoman hidup bagi umat
manusia. Adapun secara terperinci hikmah kisah-
kisah dalam Al-Quran adalah sebagai berikut :
a. Hikmah kisah-kisah dalam Al-Quran untuk
Rasulullah saw, para sahabat dan orang-orang
yang semasa dengan beliau saw
31
1. Meneguhkan hati Rasulullah saw dan para
sahabat beliau atas agama Allah
2. Menampakkan kebenaran Muhammad saw dalam
dakwahnya dengan apa yang diberitakannya
tentang hal ihwal orang-orang terdahulu
disepanjang kurun dan generasi
3. Menyibak kebohongan ahli kitab dengan
hujjah yang membeberkan keterangan dan
petunjuk yang mereka sembunyikan, dan
menantang mereka dengan isi kitab mereka
sendiri sebelum kitab itu diubah dan
diganti.
4. Bagi orang-orang kafir yang hidup dizaman
Rasululullah saw dan para sahabat beliau,
kisah-kisah dalam Al-Quran berfungsi
sebagai saksi sejarah yang membeberkan
tentang hal-hal/azab yang terjadi kepada
umat terdahulu yang telah menentang nabi-
nabi mereka dan pertolongan Allah terhadap
para nabi dan umatnya yang beriman,
sehingga ketika mereka mendengar ayat-ayat
tentang kisah-kisah tersebut, akan timbul
rasa takut yang kemudian akan menjadi
sebab ketundukan dan masuknya iman kedalam
hati mereka.19
19 Muhammad Ahmad Khalaf Allah. “Al-Fannu Al-Qashasiyu fi Al-Quran Al-Karim” Beirut: Al-Qahirah.1999.226
32
b. Hikmah kisah-kisah dalam Al-Quran untuk
seluruh umat manusia.
1. Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah
dan menjelaskan pokok-pokok syariat yang
dibawa oleh para nabi.
2. Membenarkan para nabi terdahulu,
menghidupkan kenangan terhadap mereka
serta mengabadikan jejak dan
peninggalannya.
3. Kisah termasuk salah satu bentuk sastra
yang dapat menarik perhatian para
pendengar dan memantapkan pesan-pesan yang
terkandung di dalamnya ke dalam
4. Dalam dunia pendidikan, kisah-kisah para
nabi dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran untuk membentuk karakter-
karakter mulia dan menghindar dari
karakter-karakter tercela sedini mungkin .
5. Menjadi tolak ukur penelitian dan
pembuktian sejarah-sejarah nabi-nabi dan
umat-umat terdahulu .
3. Setelah meninjau dalil naqli maupun aqli,
penulis menyimpulkan bahwa kisah-kisah dalam
Al-Quran adalah realita yang benar-benar pernah
terjadi dan dituangkan kembali oleh Allah SWT
berupa wahyu Al-Quran yang ditulis tanpa ada
33
satupun perubahan atau karangan dari Rasulullah
saw dan para sahabat beliau.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Fuad Abdul Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li-Alfadz al-Qur’an al-Karim, Dar Al-Hadits, Kairo,2001,
Ahmad Warson Munawir. Kamus Al-Munawir. Surabaya: Pustaka Progressif. 1997.
Manna’ Khalil Al-Qattan. Mabahits Fi ‘Ulumi Al-Quran. Terjemahan Drs. Mudzakkir AS.Jakarta:Pustaka Litera AntarNusa:2013.
Muhammad Ahmad khalaf Allah. Al-Fannu Al-Qhashashiyyu Fi Al-Quran Al-Karim, Beirut: Al-Qahirah.1999.
Muhammad Bakar Ismail, Qashash al-Qur’an, Dar al-Manar, kairo, 1998.
Supiana dan M.Karman, Ulumul Qur’an, Pustaka Islamika, Bandung, 2002. 244.
Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asyqar . Mu’jamul Ulumil Lugoh Al-Arabiyah,. , Kairo, 1990.
Muhammad Syahrur, al-Kitab wa al-Qur’an : Qira’ah Mu’ashirah, Syirkah Mathbu’ah, Beirut,2000.
Muhammad Syahrur, al-Kitab wa al-Qur’an : Qira’ah Mu’ashirah, Syirkah Mathbu’ah, Beirut,2000.
Muhammad Ahmad Khalaf Allah. “Al-Fannu Al-Qashasiyu fiAl-Quran Al-Karim” Beirut: Al-Qahirah.1999.
Top Related