LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING
MODUL 1
ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP)
Kelompok : E-7 Tgl. Praktikum : 23 April 2014
Nama :
1. NurArofatiArbaiyah Hari praktikum
:Rabu
2. Eko Dikumpulkan tgl : 17 April 2014
Kelas : E Yogyakarta, 26 April 2014
Asisten
(Arifah Haryani W)
Asisten : DM-38
Kriteria penilaian
Format
laporan:
(maks. 10)
Isi : (maks. 50)
Analisa : (maks. 40)
Total :
LABORATORIUM DATA MINING
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Permasalahan
Dewasa ini strategi pemasaran merupakan hal yang sangat
penting untuk diperhatikan oleh setiap unit usaha karena
strategi pemasaran menjadi ujung tombak penentu
kesuksesan perusahaan. Tanpa pemasaran yang efektif,
bisnis akan sulit untuk berkembang dengan baik. Sebagus
apapun produk yang dihasilkan, namun bila tidak diimbangi
dengan kemampuan stategi pemasaran yang efektif maka
bisnis akan jalan ditempat. Pemasaran adalah salah satu
kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik
itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut
disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan
perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan
konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai
kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan
pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran
berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan
pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan
bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan
dari suatu perusahaan.
Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk
menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan
kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen
untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui
proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran
perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari
konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab
tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan
demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya
diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada
akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.
Ada banyak sekali strategi pemasaran yang ada.
Menurut porter, ada bebrapa alternatif strategi pemasaran
yaitu diferensiasi produk, branding, selektifitas
anggaran, fokus segmen pelanggan dan lain-lain. Oleh
karena itu pemilihan alternatif strategi pemasaran yang
paling baik diantara strategi yang ada sangatlah penting
untuk dilakukan agar tidak salah pilih dan bisa
mendatangkan keuntungan bagi unit usaha.
Untuk dapat menentukan keputusan pemilihan strategi
pemasaran terbaik pada UKM Fanri Collection maka
diperlukan suatu prosedur yang baik dalam proses
pemilihannya yaitu dengan mempertimbangkan faktor-faktor
node dari setiap cluster yang mempengaruhi pemilihan
strategi pemasaran. Pengetahuan mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan strategi pemasaran penting
untuk dilakukan karena akan sangat berpengaruh terhadap
kesuksesan unit usaha. Sama halnya dengan masalah yang
dihadapi oleh Fanri Collection. Fanri Collection
merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi kerajinan
dari kulit ikan pari, terletak di Jalan Kaliurang Km 13,
Sleman, Yogyakarta.
Masalah yang dihadapi oleh Fanri Collection adalah
bagaimana mengambil keputusan pemilihan strategi
pemasaran terbaik yang diterapkan di Fanri Collection.
Faktor kriteria yang terbaik dari strategi pemasaran
telah ditetapkan yaitu kemampuan manajerial dengan
nodenya adalah kondisi finansial, manajemen sumberdaya
manusia yang efektif, dan manajemen operasi. Kedua adalah
hubungan dengan konsmuen dengan nodenya adalah membangun
hubungan dengan konsumen, memahami kebutuhan konsumen,
dan tingkat pelayanan konsumen. Ketiga adalah sumberdaya
manusia dengan nodenya adalah tingkat kepuasan kerja
karyawan dan kredibilitas. Keempat adalah kemampuan
distribusi dengan nodenya adalah hubungan yang kuat
dengan distributor, ketepatan waktu pengiriman dan dapat
menjangkau semua konsumen yang ada. Terakhir adalah market
innovation capabilities dengan nodenya adalah kemampuan
meluncurkan produk baru, proses pengembangan yang efektif
dan pengenalan ptoduk. Cluster dan node ini didapatkan dari
junal pemilihan strategi pemasaran pada PT. Nyonya Meneer
dengan menggunkan metode ANP dan TOPSIS, jurnal
Pengambilan Keputusan Strategi Pemasaran Terbaik
Menggunakan Metode ANP dan TOPSIS pada PT. Telkom Speedy
Regiondan juga pendapat expert mengenai strategi
pemasaran di Fanri Collection yaitu bapak Sulaiman.
Metode analisis pemilihan strategi pemasaran terbaik
yaitu dengan metode analytical network process (ANP). Model
analytical network process (ANP) ini ditemukan oleh Thomas L.
Saaty, professor dari Wharton School Universitas
Pennsylvania. Kegunaan model ini telah dikenal demikian
luas bahkan telah digunakan oleh pemenrintahan AS untuk
membantu memprediksikan gejala resesi global, rencana
eksplorasi minyak di Alaska dan diperusahaan McDonald
untuk memutuskan strategi budget (www.informasi-
training.com : 2010). Metode analytical network process ini
melibatkan sebuah software dalam proses pengambilan
keputusanya. Software yang digunakan dalam metode analytical
network process yaitu software Super Decition. Super decision
digunakan untuk pengambilan keputusan dengan
ketergantungan dan umpan balik (mengimplementasikan
Analytical network process, ANP, dengan banyak tambahan).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apa sajakah cluster dan node yang mempengaruhi pengambilan
keputusan dalam permasalahan pemilihan strategi pemasaran
pada Fanri Collection?
2. Bagaimana hasil analisis dan rekomendasi solusi
permasalahan menggunakan metode ANP?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Deduktif
Multi Criteria Dsecision Making (MCDM) adalah salah satu metode
yang bisa membantu pengambilan keputusan dalam melakukan
pengambilan keputusan terhadap beberapa alternative
keputusan yang harus diambil dengan beberapa kriteria
yang akan menjadi bahan pertimbangan Baju Bawono (1999).
Di dalam Multi Criteria Decision Making (MCDM) beberapa metode
yang digunakan sebagai pendekatan dalam melakukan
pengambilan keputusan yaitu metode analytical hierarchy process
(AHP) dan analytical network process (ANP).
Analytic Network Process (ANP) telah dikembangkan untuk
menghilangkan hambatan ini pada AHP. ANP
menggeneralisasikan AHP dengan menggantikan hirarki
dengan jaringan. ANP lebih ampuh dalam ruang lingkup
model pengambilan keputusan yang kompleks daripada AHP
karena ANP dapat digunakan untuk model pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan berbagai macam
interkoneksi dan depensi (Saaty, 1996). Metode analytical
network process (ANP) adalah salah satu metode yang mampu
mempresentasikan tingkat kepentingan berbagai pihak
dengan mempertimbangkan saling keterkaitan antar kriteria
dan subkriteria yang ada Iwan Vanany (2003). Metode
analytical network process (ANP) mampu memperbaiki kelemahan AHP
berupa kemampuan mengakomodasi keterkaitan antar ktiteria
atau alternatif. Keterkaitan pada metode ANP ada 2 jenis
yaitu keterkaitan dalam satu set elemen (inner dependence)
dan keterkaitan antar elemen yang berbeda (outer dependence)
Iwan Vanany (2003).
Konsep dalam metode analytical network process (ANP)
dijabarkan dalam software Super Decision. Super Decision.
Super decision digunakan untuk pengambilan keputusan dengan
ketergantungan dan umpan balik (mengimplementasikan
Analytical network process, ANP, dengan banyak tambahan).
Masalah pengambilan keputusan sering terjadi dalam
kehidupan nyata. Super decision memperluas analytic hierarchy
process (AHP) yang menggunakan dasar yang sama proses
prioritas berdasarkan prioritas yang berasal melalui
penilaian pada unsur pasang atau dari pengukuran
laangsung. ANP menggunakan satu atau lebih jaringan data
cluster yang mengandung unsur-unsur (Node) Novi
Hidayati(2010). Menurut modul praktikum ANP (2011) dalam
metode ANP terdapat permasalahan yang terdiri dari 3
bagian yaitu simple network yaitu dimana seluruh kriteria dan
sub-kriteria berada dalam satu jendela. Kedua Two-level
Network, dimana terdapat jaringan atas dengan kriteria
control Benefit, Cost, Opportunity dan Risk atau dalam kata
lain BCOR. Dan yang terakhir complex network, dimana
terdapat jaringan utama dengan kriteria control Benefit,
Cost, Opportunity dan Risk yang masing-masing memiliki sub-
jaringan dan dalam sub-jaringan tersebut terdapat sub
jaringan lagi.
Dalam praktikum ini, menggunakan metode analytical
network process (ANP) sebagai meode untuk melakukan
pengambilan keputusan dalam memilih strategi pemasaran
terbaik dan dengan menggunkan konsep simple network
sebagai penjabaran didalam software Super Decision. Dalam
menggunakan metode analytical network process (ANP) sebagai
pengambilan keputusan memilih karyawan terbaik diperlukan
beberapa tahapan-tahapan. Tahapan-tahapan dalam metode
analytical network process (ANP) adalah sebagai berikut :
1)Menyusun struktur masalah dan mengklasifikasikan masalah
Dalam melakukan penyususnan struktur haruslah dapat
mengidentifikasikan elemen-elemen yang akan menjadi
kriteria pertimbangan ANP. Elemen-elemen tersebut terdiri
atas cluster sebagai elemen-elemen utama dan sub-kriteria
(Node). Struktur dalam ANP tergolong menjadi empat
kelompok yaitu Saaty (1996) :
a. Suparchy merupakan sebuah struktur seperti hirarki
dengan pengecualian tidak ada tujuan tetapi mempunyai
siklus umpan balik pada kedua level paling atas.
b. Intarchy merupakan sebuah hirarki dengan siklus umpan
balik antara dua level tengah secara berurutan.
c. Sinarchy merupakan sebuah hirarki dengan siklus umpan
balik pada dua level bawah.
d. Hiernet merupakan sebuah jaringan yang disusun secara
vertical untuk memfasilitasi keanggotaan pada semua
level-levelnya.
Hal ini mungkin untuk sebuah system yang mempunyai
komponen yang interaktif, dimana semua komponen
memberikan pengaruh kepada semua komponen lain sehingga
terbentuk suatu system yang interaktif.
2) Membuat matriks perbandingan berpasangan dari variable
yang saling terkait.
Pada ANP, Membuat matriks perbandingan berpasangan yang
menggambarkan kontribusi atau pengaruh stiap elemen atas
setiap kriteria. Perbandingan dilakukan berdasarkan
penilaian dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat
kepentingan suatu elemen. untuk berbagai persoalan, skala
1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan
pendapat Saaty (2003). Nilai dan definisi pendapat
kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat
pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Pemberian Nilai Pada Perbandingan Berpasangan
(sumber: Saaty, 1990)
Tingkat
kepentin
gan
Definisi Penjelasan
1Sama penting Kedua elemen sama
pentingnya
3
Sedikit lebih
penting
Elemen yang satu sedikit
lebih penting dari pada
elemen yan lainya.
5
Cukup penting Pengalaman dan keputusan
menunjukan kekuasasaan
atas satu aktifitas lebih
dari yang lain.
Tingkat
kepentin
gan
Definisi Penjelasan
7
Sangat penting Pengalaman dan keputusan
menunjukan kesukaan yang
kuat atas satu aktifitas
lebih dari yang lain.
9
Mutlak lebih
penting
Satu elemen mutlak lebih
disukai dibandingkan
dengan pasanganya, pada
tingkat keyakinan
tertinggi.
2,4,6,8
Nilai antara Nilai-nilai antara dua
pertimbangan yang
berdekatan.
Kebalika
n
aij =
1/aij
Jika untuk elemen I mempinyai nilai
perbandingan 1 sampai 9 apabila
dibandingkan dengan elemen j, maka j
mempuyai nilai kebalikanya jika
dibandingkan dengan i.
3) Perhitungan dalam supermatriks
Langkah selanjutnya setelah melakukan perbandingan
berpasangan dari setiap elemen-elemen yang menjadi faktor
dalam memilih karyawan terbaik. Dalam supermatriks,
masing-masing skala rasio menunjukan perbandingan
kepentingan antara elemen didalam sebuah komponen dengan
elemen diluar komponen (outer dependence) atau juga
perbandingan kepentingan antara elemen didalam komponen
dengan elemen lain yang ada dalam komponen itu senditi
(inner dependence). Menurut modul praktikum ANP (2011)
tahapan dalam super matriks ada 3 tahap yaitu:
a. Supermatriks tanpa pembobotan (Unweighted Supermatrix),
dibuat secara langsung dari semua prioritas lokal yang
berasal dari perbandingan berpasangan antar elemen
yang mempengaruhi satu sama lain;
b. Supermatriks berbobot (Weighted Supermatrix), dihitung
dengan mengalikan nilai dari supermatriks-tanpa-
pembobotan dengan bobot cluster yang terkait;
c. Komposisi dari Supermatriks terbatas (Limiting
Supermatrix), dibuat dengan memangkatkan supermatriks-
berbobot sampai stabil. Stabilisasi dicapai ketika
semua kolom dalam supermatriks yang sesuai untuk
setiap node memiliki nilai yang sama.
Langkah-langkah ini dilakukan dalam Superdecisions, yang
merupakan paket perangkat lunak yang dikembangkan untuk
aplikasi ANP. Untuk setiap subnetwork, prosedur yang sama
diterapkan dan alternatif diberi peringkat.
4) penyusunan prioritas
Setelah mengetahui perbandingan berpasangan antara setiap
elemen dalam cluster dengan elemen-elemen lain yang ada
didalam cluster tersebut dan elemen dalam setiap cluster
dengan elemen-elemen diluar cluster, maka setiap elemen
yang terdapat didalam hirarki tersebut harus diketahui
bobot relatifnya satu sama yang lain. Menurut riza
agustiansyah dan Nia ambarsari (2012) Tujuanya adalah
untuk mengetahui tingkat kepentingan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam permasalahan terhadap setiap
kriteria dan terhadap keseluruhan dalam struktur hirarki.
Model analytical network process (ANP) ini ditemukan oleh
Thomas L. Saaty, profesor dari Wharton School Universitas
Pennsylvania. Kegunaan model ini telah dikenal demikian
luas bahkan telah digunakan oleh pemerintahan AS untuk
membantu memprediksikan gejala resesi global, rencana
eksplorasi minyak di Alaska dan diperusahaan McDonald
untuk memutuskan strategi budget. keputusan perusahaan
otomotif Ford yang kontroversial untuk membatalkan
pembelian ban Firestone dan Evaluasi Kinerja Karyawan
(www.informasi-training.com : 2010).
2.2 Kajian Induktif
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian pengambilan keputusan dengan metode Analytical
Network Proces (ANP) ini dilakukan di Fanri Collection Jalan
Kaliurang Km 13, Sleman, Yogyakarta. Penelitian yang
dilakukan adalah untuk melakukan pemilihan strategi
pemasaran terbaik di Fanri Collection guna meningkatkan
profit unit usaha.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada pengambilan keputusan
Pemilihan Strategi Pemasaran di Fanri Collection dengan
metode ANP ini didapatkan dilakukan dengan observasi atau
pengamatan langsung, kuisioner, jurnal dan wawancara
dengan pihak terkait. Jenis data terbagi menjadi dua
yaitu data primer dan data skunder. Data primer
didapatkan dari observasi langsung , kuisioner dan
wawancara terhadap pengelola Fanri Collection. Data
skunder didapatkan dari jurnal-jurnal, ungkapan-ungkapan
pemilik Fanri Collection dalam menentukan pembobotan
perbandingan berpasangan dan diperoleh dari studi
pustaka. Responden dalam penelitian ini adalah pemilik
Fanri Collection yaitu bapak Sulaiman.
1.3 Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data
primer yaitu data yang diambil langsung dari
lapangan.Pada kasus ini adalah data hasil wawancara
jaringan, node, alternatives, dan pairwise comparison.Kemudian
data sekunder diperoleh dari jurnal dan artikel. Data-
data sekunder diatas merupakan teori-teori dari orang
yang ahli yang berkaitan dengan penelitian ini sehingga
memudahkan peneliti untuk menganalisis permasalahan yang
ada dan menentukan solusi.
1.4 Alur Penelitian
Dalam penelitian ini langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
1) Melakukan pengumpulan data dengan observasi dan
wawancara terhadap objek penelitian untuk mendapatkan
definisi dari masalah menentukan alternatif solusi
memilih strategi pemasaran terbaik dan kemudian
menguraikan masalah tersebut dengan menentukan cluster
dan node dari masalah.
2) Melakuakan penyusunan masalah dengan kriteria-kriteria
yang ada menjadi bentuk susunan/struktur jaringan.
3) Melakukan perbandingan berpasangan antar tiap cluster,
antara cluster dengan node dan antara alternatif dengan
cluster dan node
4) Melakukan uji kosistensi pada setiap matriks
perbandingan berpasangan dengan menghitung nilai CI
dan nilai CR.
5) Melakukan perhitungan supermatrix.
6) Setelah melakukan uji-uji yang ada dalam metode ANP
maka, langkah selanjutnya melakukan pengambilan
keputusan dari permasalahan menentukan pemilihan
strategi pemasaran terbaik dengan alternatif hasil
yang didapatkan.
Gambar 3.1. Alur Penelitian
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
4.1 Cluster dan Node Model ANP
Berdasarkan wawancara dengan bapak Sulaiman selaku expert dalam
penelitian ini didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan Strategi Pemasaran terbaik untuk Fanri Collection.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam merumuskan suatu
kebijakan Pemilihan strategi pemasaran terbaik diantaranya
adalah faktor hubungan dengan konsumen, sumberdaya manusia,
kemampuan manajerial, kemampuan distribusi, dan market
innovation capabilities. Dalam model analytic network process (ANP)
faktor-faktor ini yang disebut dengan cluster.
Dalam memutuskan suatu kebijakan pemasaran maka Cluster
pertama adalah hubungan dengan konsumen, hal ini penting untuk
diperhatikan pada pemilihan strategi pemasaran karena
konsumenlah yang menentukan tinggi atau tidaknya permintaan
terhadap produk yang telah dihasilkan, cluster hubungan dengan
konsumen terdiri dari 3 node yaitu membangun hubungan dengan
konsumen, tingkat pelayanan konsumen, memahami kebutuhan
konsumen. Membangun hubungan dengan konsumen itu artinya
bagian pemasaran harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan
konsumennya sehingga bagian pemasaran dapat memahami betul
karakteristik konsumen yang dituju oleh unit usaha dengan
mambangun hubungan yang baik maka konsumen akan senang untuk
membeli produk yang ditawarkan. Pelayanan konsumen adalah
salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan karena
dengan pelayanan yang baik maka konsumen akan merasa dihargai
dan memiliki kepercayaan terhadap produk yang ditawarkan
sehingga konsumen akan merasa nyaman untuk membeli produk yang
ditawarkan. Memahami kebutuhan konsumen sangatlah penting
diperhatikan pada strategi pemasaran produk sebab jika bagian
pemasaran tidak pandai dalam membaca keinginan konsumen maka
produk yang dihasilkan pasti tidak akan dapat laku dipasaran.
Cluster kedua adalah adalah sumberdaya manusia yang
dimiliki oleh unit usaha. Sumberdaya manusia menentukan
seberapa besar kualitas produk yang akan dihasilkan nantinya
sehingga sangatlah penting untuk melakukan manajemen tehadap
sumberdaya manusia yang ada. Cluster sumberdaya manusia
terdiri dari 2 node yaitu tingkat kepuasan kerja karyawan, dan
kreadibilitas karyawan. Kepuasan karyawan menurut Howell dan
Dipboye (1986) memandang kepuasan kerja sebagai hasil
keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga
kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaan. Kepuasan
karyawan ini terhadap segala aspek yang ada sedangkan
kreadibilitas adalah kemampuan yang dimiliki oleh karyawan,
kedua faktor ini sangat menentukan kualitas produk yang akan
dihasilkan hal ini akan menjadi penentu konsumen suka atau
tidak suka terhadap produk yang dihasilkan.
Cluster ketiga adalah kemampuan distribusi. Kemampuan
distribusi adalah kemampuan produsen untuk menjangkau konsumen
untuk mendapatkan produk yang telah dihasilkan, hal ini
berpengaruh tehadap kemampuan konsumen untuk membeli produk,
jika konsumen memiliki keinginan untuk membeli produk yang
dihasilkan tetapi produk tersebut terkendala pada
pendistribusiannya maka konsumen akan kesulitan dan
menyebabkan konsumen tidak jadi membeli produk yang ada.
Adapun ada 3 node untuk cluster kemampuan distribusi yaitu
hubungan yang kuat dengan distributor, bagian pemasaran harus
menjaga hubungan yang kuat dengan distributor demi terciptanya
komunikasi yang baik antara produsen dengan distributor
sehingga semua konsumen bisa mendapatkan produk yang telah
dihasilkan melalui pendistribusian yang lancar oleh
distributor. Selain itu pada kemampuan distribusi akan dinilai
baik apabila barang yang dikirimkan tepat waktu, artinya tidak
ada kekosongan stok produk untuk konsumen. Kemampuan
distribusi juga ditentukan oleh seberapa besar unit usaha
mampu menjangkau semua konsumennya artinya jika produsen tidak
mampu menjangkau semua konsumen maka akan ada opportunity loss
untuk unit usaha tersebut.
Cluster keempat, market innovation capabilities adalah
kemampuan unit usaha untuk selalu melakukan innovasi dari
segala hal untuk meningkatkan minat beli konsumen. Cluster ini
terdiri dari kemampuan meluncurkan produk baru, jika unit
usaha tidak mampu untuk meluncurkan produk baru maka bisa
dipastikan konsumen akan berpaling dari produk yang dihasilkan
dan memilih produk lain yang dibuat oleh pesaing. Proses
pengembangan yang efektif adalah kemampuan marketing untuk
membaca keinginan konsumen dan mendeskripsikan keinginan
konsumen tersebut menjadi produk baru namun dalam prosesnya
harus memiliki target waktu penyelesaian yang telah ditetapkan
hal ini dilakukan untuk mengembangkan produk tapi dengan
jangka waktu yang tidak terlalu lama namun produk tersebut
berhasil dibuat. Node ketiga adalah pengenalan produk,
pengenalan produk penting dilakukan untuk memperkenalkan
kepada konsumen mengenai produk baru yang berhasil dibuat
sehingga konsumen dapat langsung mengetahui informasi tersebut
dan dapat segera membeli produk yang ditawarkan.
Cluster kelima, kemampuan manajerial adalah adalah
kemampuan untuk membaca kondisi sekitar, menemukan solusi,
menghimpun dan mensinergikan sumberdaya untuk keberhasilan
unit usaha. Node pertama adalah kondisi finansial, kemampuan
untuk membaca kondisi finansial yang sedang dihadapi oleh unit
usaha untuk mencipatakan produk yang sesuai dengan kemampuan
UKM dan sesuai dengan keinginan konsumen. Manajemen sumberdaya
yang efektif adalah kemampuan untuk mengatur sumberdaya yang
ada untuk mencapai tujuan unit usaha secara efektif dan
efisien. Manajemen operasi adalah usaha pengelolaan secara
optimal semua faktor produksi sehingga bisa dihasilkan produk
yang efektif dan efisien.
Cluster dan node diatas menjadi faktor-faktor yang
mempengaruhi kebijakan dalam pemilihan strategi pemasaran
terbaik. Penelitian terdahulu yang berjudul “Pemilihan
Strategi Pemasaran Pada PT. Nyonya Meneer Dengan Menggunakan
Pendekatan Metode Analitical Network Process (ANP) Dan
Technique For Order Preference By Similarity To An Ideal
Solution (TOPSIS)” dibuat oleh Ary Arvianto, Diana Puspita
Sari dan Grace Olivia, menjelaskna tentang bagaimana melakukan
pengambilan keputusan pemilihan strategi pemasaran terbaik
pada PT.Nyonya Meneer dengan pendekatan ANP dan TOPSIS, dengan
menggunkan pendekatan ini permasalahan pemilihan strategi
pemasaran terbaik didasarkan pada kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan. Kriteria-kriteria dalam penelitian ini adalah
Managerial Capabilities dengan subktriterianya adalah kondisi
finansial, manejemen SDM yang baik. Pada kriteria Costumer
Linking Capabilities memiliki subkriterianya adalah tingkat
layanan konsumen, hubungan dengan key target costumer,
memahami kebutuhan konsumen, membangun hubungan dengan
konsumen, dan membina hubungan dengan konsumen. Pada kriteria
market innovation capabilities memiliki subkriterianya adalah
kemampuan meluncurkan produk baru, dan proses pengembangan
produk yang efektif. Pada kriteria human resource asset
memiliki subkriterianya adalah tingkat kepuasan kerja
karyawan, dan tingkat retensi karyawan. Pada kriteria
capabilities in product distribution memiliki subkriteria
hubungan yang kuat dengan distributor, mempertahankan
distributor terbaik dan memberukan value terhadap distributor,
dan tingkat dukungan yang baik terhadap distributor. Pada
kriteria reputational asset memiliki subkriteri brand dan
reputasi, dan kreadibilitas.
Perbedaan dari peneliti sebelumnya dengan penelitian
yang kami lakukan yaitu pada metode yang digunakan dalam
pengambilan keputusan pemilihan strategi pemasaran terbaik di
Fanri Collection. Dalam penelitian ini, kami sama-sama
menggunakan metode analytic network process (ANP) unutk pemilihan
strategi pemasaran terbaik, karena dengan menggunakan metode
analytic network process (ANP) ini, setiap elemen/node yang menjadi
faktor dalam pemilihan strategi pemasaran terbaik dapat
memiliki keterkaitan dengan node yang ada di dalam cluster itu
sendiri (inner dependent) dan juga keterkaitan antara node
pada cluster yang satu dengan node pada cluster yang lain,
sehingga terjadi jaringan network yang dapat memberikan hasil
penelitian memilih karyawan terbaik menjadi lebih subjektif.
Selain itu kami hanya menggunakan beberapa cluster seperti
cluster kemampuan manajerial, cluster hubungan dengan
konsumen, sumberdaya manusia, kemampuan distribusi, dan market
innovation capabilities.
4.2 Alternatif Solusi
Analytic network process ( ANP) adalah sebuah metode yang digunakan
dalam penelitian laporan ini untuk menentukan alternatif
solusi yang terbaik dalam pemilihan strategi pemasaran
terbaik. Kebijakan pemilihan strategi pemasaran terbaik ini di
dasari oleh faktor kriteria yang yang dapat digunakan sebagai
pendekatan dalam menetukan alternatif solusi pemilihan
strategi pemasaran terbaik. Dalam metode Analytic network process
(ANP), alternatif solusi menjadi faktor yang digunakan sebagai
acuan dalam menentukan kebijakan yang akan dipilih. Dalam
laporan praktikum pemilihan strategi pemasaran terbaik
menggunkan metode Analytic network process (ANP) ini alternatif
solusinya yaitu harga produk yang ditawarkan kepada konsumen
dengan biaya yang murah, model produk yang diptoduksi memiliki
bentuk yang unik dan berbeda dari produk yang ditawarkan oleh
pesaing, dan membangun branding produk Fanri Collection yang
kuat.
Produk yang ditawarkan kepada konsumen dengan biaya yang
merah merupakan alternatif solusi dalam pemilihan strategi
pemasaran terbaik pada Fanri Collection. harga yang murah
merupakan alternatif solusi pada setiap strategi pemasaran
yang ada sebab konsumen mana yang tidak menyukai produk dengan
harga yang murah, oleh sebab itu hal ini menjadi pertimbangan
pemilik Fanri Collection dalam memilih strategi pemasaran
terbaik.
Begitu juga dengan alternatif yang lain yaitu
diferensiasi produk menjadi solusi alternatif dalam pemilihan
strategi pemasaran terbaik pada Fanri Collection. diferensiasi
produk artinya adalah menetapkan alternatif strategi pemasaran
dengan membuat produk yang memiliki ciri khas/ berbeda dari
produk-produk kerajinan kulit ikan pari lainnya yang
ditawarkan oleh pesaing lain. Konsumen biasanya menyukai
produk-produk yang bentuknya tidak pasaran atau produk yang
bentuknya limited yang hanya diproduksi oleh perusahaan
tertentu. Oleh sebab itulah diferensiasi produk menjadi salah
satu pilihan alternatif solusi yang digunakan oleh Fanri
Collection.
Alternatif solusi terkahir yang dipertimbangkan oleh
Fanri Collection adalah dengan cara membangun branding yang
kuat. Biasanya konsumen menyukai produk-produk yang ditawarkan
oleh branding tertentu meskipun produk yang ditawarkan oleh
semua produsen produk memiliki bentuk, model yang relatif sama
namun ketika konsumen sudah nyaman dan terbiasa dengan
branding produk tertentu konsumen tidak akan ragu dan bisa
dipastikan akan memilih produk yang ditawarkan oleh brand yang
konsumen sukai.
4.3 Model Struktur AHP
Gambar 4.1 Model Struktur ANP
Tabel 4.1 Tabel Analisis model struktur ANP
No Analisis model struktur ANP1 Semua alternatives saling berpengaruh terhadap semua
cluster karena semua cluster dan node menjadi faktor
kriteria dalam pemilihan strategi pemasaran terbaik.2 Manajemen operasi dipengaruhi oleh kondisi finansial
dan manajemen sumberdaya manusia yang efektif (inner
dependent) dan tingkat kepuasan kerja karyawan (outer
independent).3 Tingkat pelayanan konsumen dipengaruhi oleh oleh
kreadibilitas (outer independent).
4 Kemampuan meluncurkan produk baru dipengaruhi oleh
kemampuan memahami kebutuhan konsumen (inner dependent) dan
tingkat pelayanan konsumen (inner dependent).
5 Kreadibilitas dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja
karyawan (inner dependent).
6 Pengenalan produk baru dipengruhi oleh manajemen sumber
daya manusia yang efektif (outer independent) dan
kreadibilitas (outer independent).7 Ketepatan waktu pengiriman produk dipengaruhi oleh
hubungan yang kuat dengan distributor (inner dependent).
8 Dapat menjangkau semua konsumen dipengaruhi oleh
hubungan yang kuat dengan distributor (inner dependent).
9 Proses pengembangan produk yang efektif dipengaruhi
oleh kondisi finansial (outer independent), manajemen
sumberdaya manusia yang efektif (outer independent),
manajemen operasi (outer independent) dan kreadibilitas
(outer independent).10 Meluncurkan produk baru saling mempengaruhi dengan
kondisi finansial (outer independent).
4.4 Perbandingan Berpasangan
Gambar 4.2 Perbandingan berpasangan harga produk murah
dan hubungan dengan konsumen
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari alternatif harga
produk murah sangat ditentukan oleh seberapa besar unit usaha
mampu membangun hubungan yang baik dengan konsumen, oleh
karena itu memahami konsumen memiliki nilai paling besar jika
dibandingkan dengan tingkat pelayanan dan membangun hubungan.
Dengan memahami kebutuhan konsumen maka unit usaha dapat
melakukan evaluasi mengenai cara memproduksi produk yang
efektif dan efisien sehingga menciptakan produk dengan nilai
jual yang murah berdasarkan keinginan konsumen dan tingkat
pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Gambar 4.3 Perbandingan berpasangan harga produk murah
dan kemampuan distribusi
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari alternatif harga
produk murah sangat ditentukan oleh seberapa besar unit usaha
membangun hubungan yang kuat dengan distributor, oleh karena
itu membangun hubungan yang kuat dengan distributor memiliki
nilai paling besar jika dibandingkan dapat menjangkau semua
konsumen dan ketepatan waktu pengiriman. Dengan membangun
hubungan yang kuat dengan konsumen maka produsen bisa
mendapatkan diskon dan juga distributor akan melakukan
kegiatan kerjasama yang baik sehingga dengan begitu
distributor akan berusaha memenuhi permintaan dari produsen
seperti berusaha untuk dapat menjangkau semua konsumen dan
mengirimkan barang dengan tepat waktu.
Gambar 4.4 Perbandingan berpasangan harga produk murah
dan kemampuan manajerial
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari alternatif harga
produk murah sangat ditentukan oleh seberapa bagus manajemen
sumberdaya manusia yang ada dalam memproduksi produk, oleh
karena itu manajemen sumberdaya manusia memiliki nilai lebih
besar jika dibandingkan dengan manajemen operasi dan kondisi
finansial. Dalam memproduksi produk yang murah maka manajemen
sumberdaya manusia sangatlah penting karena tanpa sumberdaya
manusia yang bagus maka proses produksi akan kacau dan akan
banyak produk cacat yang dihasilkan.
Gambar 4.5 Perbandingan berpasangan harga produk murah
dengan market innovation capabilities
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari alternatif harga
produk murah sangat ditentukan oleh seberapa mampu unit usaha
untuk meluncurkan produk baru. Ketika unit usaha mampu
meluncurkan produk baru kemudian dilihat lagi seberapa besar
proses pengembangan yang dilakukan oleh unit usaha terhadap
produk yang ada hal ini menyangkut efektifitas dan efisiensi
proses pembuatan produknya dan terakhir adalah bagaimana cara
unit usaha untuk dapat mengenalkan produk yang mereka
kembangkan kepada konsumen.
Gambar 4.6 Perbandingan berpasangan harga produk murah
dengan sumberdaya manusia
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari alternatif harga
produk murah sangat ditentukan oleh kreadibilitas sumberdaya
manusia yang ada jika dibandingkan dengan tingkat kepuasan
kerja karyawa. Kreadibilitas artinya adalah seberapa besar
kemampuan karyawan tersebut dalam melakukan pekerjaan yang
dilakukan. jika perkerja memiliki kemampuan yang bagus maka ia
dapat mempertimbangkan segala sesuatu yang berguna untuk
meminimalkan cost dalam memproduksi produk yang dihasilkan.
Gambar 4.7 Perbandingan berpasangan membangun branding
yang kuat dan hubungan dengan konsumen
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari alternatif
berpasangan membangun branding yang kuat sangat dipengaruhi
oleh membangun hubungan yang kuat dengan konsumen. Branding
merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan dengan
branding yang kuat maka perusahaan dapat tetap mempertahankan
produk yang ditawarkan kepada konsumen. Oleh karena itu dalam
membangun branding yang kuat sangatlah dipengaruhi oleh
hubungan yang kuat dengan konsumen sebab ketika perusahaan
mampu membangun hubungan yang baik dengan konsumen maka
konsumen akan terbiasa dan percaya terhadap produk yang
dikeluarkan oleh branding usaha kita.
Gambar 4.8 Perbandingan berpasangan membangun branding
yang kuat dengan kemampuan distribusi
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari alternatif
berpasangan membangun branding yang kuat sangat dipengaruhi
oleh dapat menjangkau semua konsumen. Branding yang kuat
sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak konsumen yang kenal
dan tahu mengenai produk yang dikeluarkan oleh perusahaan oleh
sebab itu banyaknya konsumen yang mengetahui mengetahui
tentang branding yang dikeluarkan sangatlah penting. Hal ini
juga berkaitan dengan seberapa luas sebaran konsumen yang
dapat dijangkau oleh branding produk usaha.
Gambar 4.9 Perbandingan berpasangan membangun branding
yang kuat dengan kemampuan manajerial
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari alternatif
berpasangan membangun branding yang kuat sangat dipengaruhi
oleh kondisi finansial perusahaan.kondisi finansial memiliki
tingkat pengaruh yang lebih besar jika dibandingkan dengan
manajemen operasi dan manajemen sumberdaya manusia yang
efektif. Dengan kondisi finansial yang baik maka perusahaan
bisa dipastikan dapat membangun brandingnya sebab dalam
membangun branding yang kuat diperlukan juga kondisi finansial
yang baik pula. Semua kegiatan manajemen dan proses produksi
yang dilakukan oleh perusahaan semuanya dapat berjalan karena
adanya sistem keuangan yang stabil.
Gambar 4.10 Perbandingan berpasangan membangun branding
yang kuat dengan market innovation cpabilities
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari alternatif
berpasangan membangun branding yang kuat sangat dipengaruhi
oleh seberapa mampu perusahaan untuk memperkenalkan produk
yang dihasilkan. Ukuran seberapa besar branding dapat dikenal
oleh konsumen itu tergantung dari bagaimana perusahaan
berusaha untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen
sehingga konsumen terbiasa dan suka dengan produk yang
dikeluarkan oleh branding perusahaan.
Gambar 4.11 Perbandingan berpasangan membangun branding
yang kuat dengan sumberdaya manusia
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari alternatif
berpasangan membangun branding yang kuat sangat dipengaruhi
oleh kemampuan sumberdaya manusia yang dimiliki oleh
perusahaan. Dalam semua kegiatan industri yang dilakukan oleh
perusahaan hal paling utama yang harus diperhatikan adalah
sumberdaya manusia yang dimiliki sebab tanpa adanya sumberdaya
manusia yang baik maka kegiatan produksi tidak akan berjalan
dengan lancar.
Gambar 4.21 Perbandingan berpasangan model produk yang
berbeda dari pesaing dan hubungan dengan konsumen
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa dalam membuat
produk yang berbeda dengan pesaing sangat dipengaruhi
oleh bagaimana produsen mampu menciptakan diferensisasi
produk berdasarkan kebutuhan konsumen. Dalam membuat
suatu produk hal pertama yang harus diperhatikan adalah
mengenai costumer need, oleh karena itulah memahami
kebutuhan konsumen memiliki nilai yang lebih besar jika
dibandingkan dengan membangun hubungan dan tingkat
pelayanan.
Gambar 4.22 Perbandingan berpasangan model produk yang
berbeda dari pesaing dengan kemampuan distribusi
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa diferensiasi
produk sangat dipengaruhi oleh dapat menjangkau semua
konsumen yang ada. Dapat menjangkau semua konsumen
memiliki nilai yang besar karena jika perusahaan dapat
membuat produk yang berbeda dari kebanyakan pesaing yang
ada dan tanpa diimbangi dengan daya jangkau kepada
konsumen maka perusahaan akan sia-sia saja dalam membuat
produk tersebut karena semua daya jangkau yang baik maka
konsumen tidak dapat membeli produk tersebut.
Gambar 4.23 Perbandingan berpasangan model produk yang
berbeda dari pesaing dengan kemampuan manajerial
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari alternatif
model produk yang berbeda dari pesaing sangat ditentukan
oleh seberapa bagus manajemen sumberdaya manusia yang ada
dalam memproduksi produk dalam memunculkan ide untuk
produk yang akan dibuat, oleh karena itu manajemen
sumberdaya manusia memiliki nilai lebih besar jika
dibandingkan dengan manajemen operasi dan kondisi
finansial. Karena dalam menciptakan diferensiasi produk
yang sangat diperlukan adalah kreatifitas dan inovasi
yang tercipta dari hasil pemikiran sumberdaya yang ada.
Gambar 4.24 Perbandingan berpasangan model produk yang
berbeda dari pesaing dengan market innovation capabilities
Gambar 4.25 Perbandingan berpasangan model produk yang
berbeda dari pesaing dengan sumberdaya manusia
Gambar 4.26 Perbandingan berpasangan tingkat pelayanan
konsumen dengan kemampuan distribusi
Gambar 4.27 Perbandingan berpasangan manajemen operasi
dengan kemampuan distribusi
Gambar 4.28 Perbandingan berpasangan kemampuan
meluncurkan produk baru dan hubungan dengan konsumen
Gambar 4.29 Perbandingan berpasangan proses pengembangan
yang efektif dengan kemampuan manajerial
Gambar 4.30 Perbandingan berpasangan alternatif cluster
antar hubungan dengan konsumen
Gambar 4.31 Perbandingan berpasangan alternatif cluster
antar hubungan dengan hubungan dengan konsumen
Gambar 4.31 Perbandingan berpasangan alternatif cluster
antar hubungan dengan kemampuan distribusi
Gambar 4.31 Perbandingan berpasangan cluster antar
hubungan dengan konsumen
Gambar 4.32 Perbandingan berpasangan cluster kemampuan
manajerial
Gambar 4.32 Perbandingan berpasangan cluster dengan
market innovation capabilities
Gambar 4.32 Perbandingan berpasangan cluster dengan
sumberdaya manusia
Gambar 4.32 Perbandingan berpasangan antar alternatif
Gambar 4.32 Perbandingan berpasangan antar alternatif
berdasarkan proses pengenmbangan yang efektif
Gambar 4.32 Perbandingan berpasangan berpasangan antae
alternatif brdasarkan kreadibilitas
Gambar 4.32 Perbandingan berpasangan antar alternatif
berdasarkan tingkat kepuasan kerja karyawan
Gambar 4.32 Perbandingan berpasangan antar alternatif
berdasarkan memahami kebutuhan konsumen
Gambar 4.32 Perbandingan berpasangan antar alternatif
berdasarkan membangun hubungan dengan konsumen
Gambar 4.32 Perbandingan berpasangan antar alternatif
berdasarkan tingkat pelayanan konsumen
Gambar 4.32 Perbandingan berpasangan antar alternatif
berdasarkan dapat menjangkau semua konsumen
4.5 Uji Konsistensi
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan harga produk
murah dan hubungan dengan konsumen
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan harga produk
murah dengan kemampuan distribusi
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan harga produk
murah dengan kemampuan manajerial
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan harga produk
murah dengan market innovation capabilities
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan membangun
branding yang kuat dengan hubungan dengan konsumen
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan membangun
branding yang kuat dengan kemampuan distribusi
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan membangun
branding yang kuat dengan kemampuan manajerial
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan membangun
branding yang kuat dengan market innovation capabilities
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan model
produk yang berbeda dari pesaing dan hubungan dengan
konsumen
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan model
produk yang berbeda dari pesaing dengan kemampuan
distribusi
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan model
produk yang berbeda dari pesaing dengan kemampuan
manajerial
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan model
produk yang berbeda dari pesaing dengan market innovation
capabilities
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan
berpasangan proses pengembangan yang efektif dengan
kemampuan manajerial
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan
berpasangan antar cluster alternatif
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan
berpasangan cluster kemampuan manajerial
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan
berpasangan cluster market innovation capabilities
Grafik uji konsistensi Perbandingan berpasangan
berpasangan antae alternatif brdasarkan kreadibilitas
Grafik uji konsistensi berpasangan antar alternatif
berdasarkan tingkat kepuasan kerja karyawan
Grafik uji konsistensi berpasangan antar alternatif
berdasarkan memahami kebutuhan konsumen
Grafik uji konsistensi berpasangan antar alternatif
berdasarkan membangun hubungan dengan konsumen
Grafik uji konsistensi berpasangan antar alternatif
berdasarkan tingkat kepuasan konsumen
Grafik uji konsistensi berpasangan antar alternatif
berdasarkan dapat menjangkau semua konsumen
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
5.2 Rekomendasi