TUJUAN PENGKAJIAN SEJARAHMendeskripsikan masa sebelum dan
lahirnya Islam;
Menyusun secara kronologis
perkembangan agama Islam di Asia
Barat;
Mendeskripsikan proses masuk dan
berkembangnya agama Islam di
wilayah Indonesia;
Mendeskripsikan saluran-saluran
dalam proses Islamisasi di Indonesia;
Membaca dan membuat peta
penyebaran dan perkembangan
agama Islam di Indonesia.
Tujuan Pengkajian Sejarah Politik, Tujuan Pengkajian Sejarah Sosial-ekonomi
Tujuan Pengkajian Sejarah
Sejarah Politik :
Politik didefinisikan bermacam-macamsesuai dengan sudut pandang pemberidefinisi. Definisi politik menyangkutsemua kegiatan berhubungan dengannegara dan pemerintahan. Perhatianpolitik pada gejala-gejala masyarakat. Misal pengaruh dan kekuasaan, kepentingan dan partai politik, keputusan dan kebijakan, konflik dankonsensus dst.
Mulanya politik adalah tulang punggungsejarah (polities is the backbone of history) seperti yang dikemukakan Sir John Robert Seeley, sejarawan Inggris1834-1895 (history is past polities, polities is present history) menunjukkanketerkaitan antara politik dengansejarah. Dominasi politik dalampenulisan sejarah itu menjadi kewajaranuntuk waktu yang lama.
Dalam perkembangannya sejarah yang semulahanya mempelajari masa yang lalu, mempelajari juga masalah-masalahkontemporer dengan obyek ilmu-ilmu sosial(terjadi pada perubahan politik baru-baru ini) maka agar tidak terjadi duplikasi ditekankanpada aspek waktu, perubahan, perkembangandan kesinambungan.
Pendekatan sejarah politik dapatmenggunakan berbagai pendekatan antaralain; sejarah intelektual, sejarah konstitusional, sejarah institusional,
Tujuan Pengkajian sejarah Sosial-Ekonomi
Sejarah sosial mempunyai bahan
garapan yang sangat luas dan beraneka
ragam. Kebanyakan sejarah sosial juga
mempunyai hubungan yang erat dengan
sejarah ekonomi, sehingga menjadi
sejarah sosial ekonomi.
Contoh tulisan March Bloch (French
Rural History), Heather Sutherland
(The making of Bureaucratic Elite) dll
Dalam penulisan sejarah sosial-ekonomi
model sangat diperlukan dalam
merekrontruksikan masa lalu dengan
tujuan dapat mempunyai daya
menerangkan lebih kuat tanpa adanya
penyebarluasan.
Adapun model-model tersebut antara
lain: model evolusi, model lingkaran
sentral, model interval, model tingkat
perkembangan, model jangka panjang-
menengah-pendek, model sistematik.
POLA-POLA PERUBAHAN SEJARAH Pola Perubahan Sosial:
Merupakan perubahan yang sangat penting dalamstruktur masyarakat >menumbuhkan hal-halyang baru dalam nilai, arti dan interaksihubungan manusia-> ide, keyakinan, agama, ideologi, materi.
1. Teori Linear oleh Herbert Spencer; perubahansemakin menjadi baik dan mempunyai arahtertentu yang ditentukan oleh kekuatan yang tersembunyi dibalik rahasia alam. (homogin->heterogin, primitif-> modern)
2. Arnold J. Toynbee; perubahan peradabanmanusia bergerak melalui live cycle->periodekegagalan-kehancuran- kehilangan. Bahwapertumbuhan manusia
terjadi sebagai jawaban yang tepat terhadaptantangan (alam, perubahan manusia sendiri, peperangan).
3. Ahli sosiologi tokohnya H.Burner & Lewis M. Killion; bahwa perubahan sosial menjadiculture diffusion teknological change dan sosialmovement -> collective behavior dari tingkahlaku kolektif.
4. Stage Theories tokohnya Adam Smith, FrederichList, Karl bucher, & W.W. Rostow; bahwa suatunegara mempunyai tahap perkembangan yang berbeda new condition compating with an old one -> suatu kondisi baru yang berkompetisidengan yang lampau.
5. Need of Achievment (Psikologi) tokoh David Mc Cleland; bahwa sejarah itu sangat ditentukanoleh suatu kebutuhan untuk berprestasi baikdalam berafiliasi atau dalam mencapaikekuasaan -> runtuh dan bangunnya bangsaditentukan oleh kebutuhan tersebut. (The need of achievment, the need of affiliation the need of power).
MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA Masuknya islam ke Indonesia dalam hal ini tidak membicarakan masuknya agama islam ke tiap pulau
yang meliputi hampir 2.000.000 Km, melainkan menitik beratkan pada tiga teori yaitu; teori
Gujarat, teori Makkah dan teori Persia.
Ketiga teori ini akan mencoba menjawab permasalahan tentang 1) mengenai waktu masuknya islam
ke Indonesia, 2) tentang asal negara yang menjadi perantara atau sumber tempat pengambilan ajaran
agama Islam, 3) pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara.
Teori yang lama menyatakan bahwa waktu penyebarannya terjadi pada abad ke -13, tempat asalnya
Gujarat, dan pelakunya pedagang India yang telah memeluk agama Islam. Sdang teori yang baru
cenderung menyatakan waktu penyebarannya terjadi pada abad ke-7, asal ajarannya terdapat dua
perbedaan pendapat yaitu berasal dari Gujarat dan Timur Tengah (Mesir/Makkah), pelakunya
pedagang Arab Islam. Dan teori yang terakhir menyatakan bahwa Islam berasal dari Persia singgah
ke Gujarat sedangkan waktunya sekitar abad ke- 13
Masuknya Islam ke Indonesia -> waktu, sumber, dan pelaku
TEORI-TEORI MASUKNYA ISLAM KE
INDONESIA
Teori Gujarat : Snouck Hurgronje dalam
bukunya L’Arabie et Les Indes
Neerlandaises atau Reveu de I’Histoire
des Religious berpendapat;
1. Kurangnya fakta yang menjelaskan
peranan bangsa Arab dalam penyebaran
Islam ke Nusantara.
2. Hubungan dagang Indonesia- India telah
lama terjalin.
3. Inkripsi tertua tentang Islam yang
terdapat di Sumatra memberikan
gambaran hubungan antara Sumatra
dengan Gujarat.
Teori Gujarat -> masuk abad ke- 13 melalui
Pedagang yang berasal dari India (B.J.
Boland) dan para tokohnya adalah: Snouk H,
W.F Stutterheim, j.c. Van Leur
Bukti-buktinya:
Abad 13 denga bukti batu nisan Sultan
pertama di kerajaan Samudra Pasai Malik Al-
Sholeh wafat 1297. Bahwa relief batu nisan
tersebut bercorak hinduistis yang
mempunyai kesamaan dengan di Gujarat.
Menurut Van leur Islam masuk ke Indonesia
bukan abad ke-13 tetapi abad ke 7
sedangkan abad ke-13 merupakan
perkembangan islam di Indonesia.
LANJUTAN !
Teori Makkah ; teori ini muncul
atas sanggahan bahwa islam
masuk ke Indonesia abad ke-
13 oleh HAMKA yang
menyatakan bahwa Islam
mauk ke Indonesia abad ke-7
dengan alasan bahwa bangsa
Arab berdagang di Asia sejak
abad ke -2 SM.
Pelaku pembawa agama Islam
adalah saudagar Arab; yang
diikuti oleh orang Persia dan
Gujarat ->orang Indonesia
mengambil inisiatif untuk
belajar dan berlayar ke luar
daerahnya al ke Cina,
Hindustan, Laut Merah,
pantai Jeddah dan
Malagasi(Madagaskar)
Teori Persia
Teori Persia ;Dikemukakan oleh P.A. HoeseinDjajadiningrat bhw masuknya islam ke Indonesia berbedadengan teori Gujarat dan Mekah, tetapi menitikberatkantinjauannya kepada kebudayaan yang hidup di kalanganmasyarakat Islam indonesia yang dirasakan sama denganPersia al; 1) 10 Muharam:hari peringatan yiah syahidnyaHusein- bubur syura- Minangkabau peringatan husainhasan. 2) kesamaan ajaran syekh Siti Jenar dengan Al Hallaj. 3) Penggunaan bahasa iran dalam sistem mengejahuruf Arab, untuk tanda-tanda bunyi harakat dalampengajian Qur’an tingkat awal.
Lanjutan
4) Nisan pada makam Malikus
Sholeh (1927) dan makam Malik
Ibrahim (1419) di Gresik dipesan
dari Gujarat, dalam teori ini ada
kesamaan mutlak dengan teori
Gujarat berbeda dengan pandangan
G.E.Morrison.
5) Pengakuan umat Islam Indonesia
terhadap mazab Syafi’I sebagai
mazdab yang paling utama di daerah
Malabar. Bahwa G.E Morrison dan
P.A. Dajjadiningrat mempunyai
kesamaan dalam teori ini berbeda
dengan HAMKA.
Tetapi K.H Syaifudin Zuhri dan HAMKA
tidak sependapat dengan teori ini sebab
jika Islam masuk ke Indonesia pada abad
ke 7 -> pada masa kekuasaan Ummayah
(kekuasaan kepemimpinan Islam bidang
politik, ekonomi dan kebudayaan berada
di tangan bangsa Arab sedang pusat
pergerakan Islam berkisar di Makkah,
madinah, Damaskus, dan Bagdad, jadi
belum mungkin Persia menduduki
kepemimpinan dunia Islam. Demikian
pula bahwa masuknya agama Islam identik
dengan berdirinya kekuasaan politik Islam
di Indonesia (sekitar abad 13) antara
keduanya membutuhkan waktu yang
sangat panjang.
LANJUTAN
Persamaan dan perbedaan ketiga teori tentang masuknya Islam ke Indonesia:
Persamaannya bahwa masuknya agama Islam ke Nusantara berasal dari Gujarat
Perbedaanya: terletak pada teori Gujarat yang mmelihat ajaran agama Islam mempunyai
kesamaan dengan ajaran mistik di India, sedangkan teori Persia memandang adanya
kesamaan ajaran sufi di Indonesia dan di Persia. Gujarat dipandangnya sebagai daerah
yang dipengaruhi oleh Persia, dan menjadi tempat singgah ajaran Syiah ke Indonesia
PETA PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA
POROS ACEH, DEMAK & TERNATE
Kota-Kota Pesisir dan Dakwah Islam Kaum
Pedagang
Kota Pesisir Sumatra
Kota Pesisir daerah Jawa
Kota pesisir daerah Sulawesi Selatan
Tipologi Pembentukan Kerajaan Islam di
Indonesia
Samudra Pasai
Jawa
Sulawesi Selatan
KESULTANAN DI ASIA TENGGARA SAMUDRA PASAI
1000-1400
MALAKA
1400-1511
DEMAK
1500-1546
ACEH
1514-1675
TERNATE/TIDORE
1511- 1735
PAJANG
1546-1575
BANTEN
1552-1692
MATARAM
1575-1765
MAKASSAR
1592-1667
Kerajaan Islam di Sumatra dan Jawa Kerajaan berlangsung dari abad 13-16m
Kerajaan Islamdi Sumatra (Samudra Pasai, Perlak dan Aceh Darrussalam, Pagaruyung, Malaka).
Kerajaan Islam di Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah , dan Jawa Timur)
Kerajaan Islam di Jawa Barat (1.Salakanagara 52 Saka/ 130-131 m tempat di Teluk Lada di Padeglang, 2. Tarumanegara abad 4-7, 3. Kerajaan Sunda – Galuh sekarang masuk provinsi Lampung, 4.Kerajaan Banten 1724-1798/ 1552-1570 (Sultan Hasanudin), 5. Kerajaan Cirebon abad 16, 6. Sumedanglarang abad 9-16, 7. Kerajaan Pasundan, 8. Kerajaan Padjajaran)
Kerajaan Islam di Jawa Tengah (1. Mataram (kasultanan Surakarta-Pakubuwana, Pakualaman, Pajang, Kasultanan Yogyakarta-Mangkubuwono, 2.Demak abad 15, 3.Pajang)
Kerajaan Hindu -Budha di Jawa Timur (Majapahit,Medang, Kahuripan, Kediri, Singasari).
Penyebaran Islam di Jawa Timur ( Sunan Gresik-Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Raden Rahmat/sunan Ampel di Ampel Dentha, Sunan Giri/Syekh Maulana Ishak di Blambangan, Raden Makdum ibrahim/Sunan Bonang di Tuban, Raden Qosim/Sunan Drajat di Lamongan dengan gamelan, gending dan tembang- penyebaran islam dengan mendirikan pondok pesantren)
Kerajaan Islam di Wilayah Sumatra Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, didirikan oleh Malik As-Saleh. Kerajaan ini terletak di Lhok Seumawe Aceh Utara. Wilayahnya sangat strategis karena berada di daerah Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan dan pelayaran internasional. Pada masa pemerintahan Malik As-Saleh, Kerajaan Samudra Pasai berkembang menjadi bandar-bandar pelabuhan besar yang banyak didatangi oleh pedagang dari berbagai daerah, seperti India, Gujarat, Arab, dan Cina. Dalam perkembangannya setelah Malik As-Saleh wafat pada 1927, kegiatan pemerintahan dilanjutkan oleh putranya, yaitu Sultan Muhamad Malik Al-Taher (1927), Sultan Ahmad, dan Sultan Zainul Abidin.
Kerajaan Perlak
Nama Kesultanan Perlak sebagai sejarah permulaan masuknya Islam di Indonesia kurang begitu dikenal dibandingkan dengan Kesultanan Samudera Pasai. Namun demikian, nama Kesultanan Perlak justru terkenal di Eropa karena kunjungan Marco Polo pada tahun 1293.Kesultanan Perlak berdiri pada tahun 840 dan berakhir pada tahun 1292. Proses berdirinya tidak terlepas dari pengaruh Islam di wilayah Sumatera. Sebelum Kesultanan Perlak berdiri, di wilayah Perlak sebenarnya sudah berdiri Negeri Perlak yang raja dan rakyatnya merupakan keturunan dari Maharaja Pho He La (Meurah Perlak Syahir Nuwi) serta keturunan dari pasukan-pasukan pengikutnya.
Kesultanan Perlak berakhir setelah Sultan yang ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat meninggal pada tahun 1292. Kesultanan Perlak kemudian menyatu dengan Kerajaan Samudera Pasai di bawah kekuasaan sultan Samudera Pasai yang memerintah pada saat itu, Sultan Muhammad Malik Al Zahir yang juga merupakan putera dari al-Malik al-Saleh.
Aceh Darussalam
Malaka
Kerajaan Malaka :
Pendiri Kerajaan Malaka adalah Paramisora atau Iskandar Syah. Kerajaan ini letaknya berhadapan dengan Selat Malaka sehingga sangat strategis sebagai jalur perdagangan dan pelayaran. Karena letaknya tersebut, kerajaan ini sering kali menjadi tempat persinggahan para pedagang Islam yang berasal dari berbagai negara. Selain Iskandar Syah, terdapat beberapa raja yang sempat memimpin Kerajaan Malaka, di antaranya sebagai berikut.
1. Muhammad Iskandar Syah yang berkuasa pada 1414-1424.
2. Sultan Mudzafat Syah dan Sultan Mansur Syah yang berkuasa pada 1458-1477.
3. Sultan Alaudin Syah yang berkuasa pada 1477-1488.
4. Sultan Mahmud Syah yang berkuasa pada 1488-1511.
Kerajaan Malaka banyak dikunjungi oleh para pedagang dari Gujarat, Cina, Arab, Persia, dan negara lainnya sehingga kerajaan ini memanfaatkannya untuk meningkatkan kegiatan ekonominya. Karena kemajuannya dalam perdagangan, Kerajaan Malaka mampu mengalahkan kemajuan Kerajaan Samudra Pasai.
Kerajaan Pagaruyung
Kerajaan Pagaruyung adalah sebuah kerajaan yang pernah berdiri, meliputi provinsi Sumatra Barat sekarang dan daerah-daerah di sekitarnya. Kerajaan ini didirikan oleh seorang pangeran dari Majapahit bernama Adityawarman pada tahun 1347. Kerajaan Pagaruyung menjadi Kesultanan Islam sekitar tahun 1600-an.Walaupun Adityawarman merupakan pangeran dari Majapahit, ia sebenarnya memiliki darah Melayu. Dalam sejarahnya, pada tahun 1286, Raja Kertanegara menghadiahkan arca Amogapacha untuk Kerajaan Darmasraya di Minangkabau. Sebagai imbalan atas pemberian itu, Raja Darmas Raya memperkenankan dua putrinya, Dara Petak dan Dara Jingga untuk dibawa dan dipersunting oleh bangsawan Singosari. Dari perkawinan Dara Jingga inilah kemudian lahir Aditywarman.Ketika Singosari runtuh, mucul Majapahit. Adityawarman merupakan seorang pejabat di Majapahit. Suatu ketika, ia dikirim ke Darmasraya sebagai penguasa daerah tersebut. Tapi kemudian, Adityawarman justru melepaskan diri dari Majapahit. Dalam sebuah prasasti bertahun 1347, disebutkan bahwa Aditywarman menobatkan diri sebagai raja atas daerah tersebut. Daerah kekuasaannya disebut Pagaruyung, karena ia memagari daerah tersebut dengan ruyung pohon kuamang, agar aman dari gangguan pihak luar. Karena itulah, negeri itu kemudian disebut dengan Pagaruyung.
Kerajaan Islam di Jawa Di Jawa Tengah
1. Mataram (kasultanan Surakarta-Pakubuwana, Pakualaman, Pajang, Kasultanan Yogyakarta-Mangkubuwon
2. Demak abad 15
3. Pajang
Di Jawa Timur
1. Sunan Gresik-Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Raden Rahmat/sunan Ampel di Ampel Dentha
2. Sunan Giri/Syekh Maulana Ishak di Blambangan, Raden Makdum ibrahim/Sunan Bonang di Tuban
3. Raden Qosim/Sunan Drajat di Lamongan dengan gamelan, gending dan tembang-
4. penyebaran islam dengan cara mendirikan pondok pesantren dan dimulai sekitar abad 12
Kerajaan Islam di Jawa Barat
1.Salakanagara 52 Saka/ 130-131 m tempat di Teluk Lada di Padeglang
2. Tarumanegara abad 4-7
3. Kerajaan Sunda – Galuh sekarang masuk provinsi Lampung
4.Kerajaan Banten 1724-1798/ 1552-1570 (Sultan Hasanudin),
5. Kerajaan Cirebon abad 16
6. Sumedanglarang abad 9-16
7. Kerajaan Pasundan
8. Kerajaan Padjajaran
Kerajaan Hindu
Kutai (Kalimantan Timur) 400m Kudungga –Mulawarman
Tarumanegara Jawa Barat 500m -Purnawarman
Kalingga Jepara jawa Tengah 640m Budha –Ratu Shima
Kerajaan Mataram Hindu –Jawa Tengah 732m Hindu –Sanjaya- Balitung
Sriwijaya di Palembang abad 7 Budha Sri Jaya Naga-Bala Putra Dewa
Kerajaan Medang di Jawa Timur – Hindu abad 19 –Empu Sendok
Kahuripan di Jawa Timur 1073 m Hindu- Airlangga.
Kediri Jawa Timur abad 12 Hindu Jaya Warsa- Jaya Baya
Singasari Jawa Timur Hindu 1222-1292m Sri Rajasa (Ken Arok) yang terkenal adalah Kertanegara (Joko Dolok)
Majapahit Jawa Timur 1293-1520m Hindu Raden Wijaya yang terkenal Hayam Wuruk yang terakhir Brawijaya
Kerajaan Islam
Padjajaran di Priyangan Jawa barat 1333m Hindu Sri Baduga Maharaja yang terakhir Prabu Sedah
Demak Jawa Tengah 1513-1546m raja yang pertama Raden Patah dan yang terakhir Sultan Trenggono
Pajang di Surakarta 1568-1586m yang 1 Joko Tingkir yang terakhir Ario Pangiri
Mataram di kota Gede Yogyakarta abad 16 yang 1 Sutowijoyo (panembahan Senopati) yang terakhir Sultan Agung
Banten di Jawa Barat 1556-1580 m raja yang pertama Hasanudin raja yang terkenal Sultan Agung dan raja yang terakhir Panembahan Yusuf.
TERIMAKASIH
Top Related