i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
MELALUI METODE OUTDOOR LEARNING PADA SISWA KELAS III DI MI MUHAMMADIYAH
AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Tri Iswati
NIM: 23040150091
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
MELALUI METODE OUTDOOR LEARNING PADA SISWA KELAS III DI MI MUHAMMADIYAH
AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Tri Iswati
NIM: 23040150091
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
iv
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Lamp : 4 eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Saudara : Tri Iswati
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : Tri Iswati
NIM : 23040150091
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI
PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI
METODE OUTDOOR LEARNING PADA SISWA KELAS III
DI MI MUHAMMADIYAH AMBARAWA KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera
dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
v
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Tri Iswati
NIM : 23040150091
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pemanfaatan
Sumber Daya Alam melalui Metode Outdoor Learning
pada siswa Kelas III di MI Muhammadiyah Ambarawa
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-
repository IAIN Salatiga.
vii
MOTTO
“Dialah Allah, yang menjadkan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu”.
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi
ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orangtua yang sangat saya cintai dan saya sayangi Bapak Parno
Suwito Suparno dan Ibu Ngatiyem yang selalu senantiasa mendoakan,
mengasihi, menyayangi, mendukung dan selalu ada disetiap waktu sehingga
saya dapat menyelesaikan pendidikan ini. semoga Bapak dan Ibu selalu diberi
umur yang panjang, kesehatan, keselamatan dan selalu di beri kebahagiaan
oleh Allah Swt;
2. Mas dan mbakku tersayang Suyanto dan Sri Mulyani yang senantiasa rela
berkorban untuk adiknya agar dapat bersekolah yang setinggi-tingginya dan
mencapai cita-citanya. Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah Swt;
3. Alm. mas Mulyono yang sangat aku sayangi, cintai dan aku rindukan. Sampai
akhir hayat beliau selalu senantiasa mendukungku dan memanjakanku dalam
kebaikan. Semoga Allah Swt senantiasa melapangkan kuburmu, menerangi
jalanmu, dan meringankan siksa kuburmu;
4. Mas iparku Yusuf Bahtiar yang memberi motivasi dan dukungannya. Semoga
selalu dalam lindungan Allah Swt;
5. Keponakanku tersayang Hafizh Fahmi Ramadhan yang menjadi penyemangat
dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga sehat selalu dan tumbuh menjadi
anak yang sholeh;
ix
6. Calon Imamku yang senantiasa menyemangatiku, mendukungku,
mengingatkanku, serta menemaniku, semoga Allah Swt selalu melindungimu
dimanapun kau berada;
7. Sahabat – sahabatku Sarwendah, Mirfatus Sholikhah, Anis Masruroh dan Ana
Sofiana tersayang yang selalu bersedia membantuku, menyemangatiku dalam
menyelesaikan skripsi ini.
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohhmanirrohim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt atas segala limpahan
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya
Alam melalui Metode Outdoor Learning pada siswa Kelas III di MI
Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Saw.
Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari motivasi, bimbingan, dan
bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu
dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Zakiyyudin Baidhawy, M.Ag. selaku Rektor IAIN
Salatiga;
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Si. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M. Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;
4. Bapak Suwardi, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingannya;
5. Ibu Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah membimbing, mengarahkan, memotivasi, dan meluangkan waktunya
untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini;
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan
ilmu dan bantuan kepada penulis;
xi
7. Bapak Nur Rochim, S.Pd.I selaku Kepala Madrasah yang sudah memberikan
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MI Muhammadiyah
Ambarawa;
8. Ibu Yuliyati, S.Pd.I selaku guru kelas III di MI Muhammadiyah Ambarawa
yang berkenan bekerja sama, membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian
sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar;
9. Seluruh Dewan Guru MI Muhammadiyah Ambarawa yang telah mendukung
penulis selama ini;
10. Siswa kelas III MI Muhammadiyah Ambarawa yang telah mendukung dan
membantu penulis dalam melakukan penelitian;
11. Teman-teman PGMI angkatan 2015 IAIN Salatiga; dan
12. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu penulis juga menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
umumnya. Amin.
xii
ABSTRAK
Iswati, Tri. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pemanfaatan Sumber
Daya Alam melalui Metode Outdoor Learning pada siswa Kelas III di MI
Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Dosen Pembimbing: Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag, M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Metode Outdoor Learning
Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di MI Muhammadiyah
Ambarawa Kabupaten Semarang masih rendah, ditunjukkan dengan persentase
siswa dengan nilai yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Hal ini disebabkan kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Rumusan
masalah dari penelitian ini adalah apakah metode outdoor learning dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi pemanfaatan sumber daya alam pada siswa
kelas III di MI Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2018/2019?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode
outdoor learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi pemanfaatan
sumber daya alam pada siswa kelas III di MI Muhammadiyah Ambarawa
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah
siswa kelas III MI Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten Semarang yang
berjumlah 15 siswa meliputi 11 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Instrumen
penelitian meliputi lembar soal tes lembar pengamatan siswa; dan lembar
pengamatan guru. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan
tes. Data dianalisis secara statistik menggunakan rumus persentase, apabila ≥ 85% siswa tuntas belajar maka siklus dihentikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode outdoor learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Muhammadiyah Ambarawa
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019. Peningkatan siswa yang tuntas
belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 26,7%, Siklus I ke Siklus II 6,6% dan Siklus II
ke Siklus III 13,4%. Hal ini dapat dilihat dari perolehan ketuntasan hasil belajar
siswa pada Pra Siklus 40% siswa tuntas belajar, Siklus I 66,7% tuntas belajar,
Siklus II 73,3% siswa tuntas belajar, dan siklus III 86,7% siswa tuntas belajar.
Siswa yang belum tuntas 13,3% (2 siswa) dalam Siklus III akan diberikan tutorial,
latihan mandiri dan remedial oleh guru diharapkan seluruh siswa dapat tuntas
belajar.
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL .................................................................................. i
LEMBAR LOGO ................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL .............................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................. vi
MOTTO ................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN .................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ........................................................................... x
ABSTRAK ............................................................................................. xii
DAFTAR ISI .......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................ 8
F. Definisi Operasional ................................................................... 9
G. Metode Penelitian ....................................................................... 11
xiv
1. Rancangan Penelitian ........................................................... 11
2. Subjek Penelitian .................................................................. 13
3. Langkah-langkah Penelitian ................................................. 13
4. Instrumen Penelitian ............................................................. 15
5. Metode Pengumpulan Data .................................................. 15
6. Analisis Data ........................................................................ 16
H. Sistematika Penulisan ................................................................ 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ............................................................................... 19
1. Konsep Belajar ..................................................................... 19
2. Konsep Hasil Belajar ............................................................ 22
B. Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...................................... 29
1. Definisi IPA ......................................................................... 29
2. Hakikat IPA .......................................................................... 30
3. Karakteristik Pembelajaran IPA ........................................... 31
4. Tujuan Pembelajaran IPA .................................................... 32
C. Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) ....................... 33
1. Pengertian SDA .................................................................... 33
2. Pemanfaatan SDA ................................................................ 34
D. Metode Outdoor Learning ......................................................... 41
1. Definisi Outdoor Learning ................................................... 41
2. Kelebihan dan Kekurangan Outdoor Learning .................... 44
3. Tujuan Outdoor Learning .................................................... 46
xv
4. Langkah-langkah Outdoor Learning ................................... 48
E. Kajian Pustaka ............................................................................ 52
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI ................................................................. 56
B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 59
1. Deskripsi Siklus I ................................................................. 60
2. Deskripsi Siklus II ................................................................ 67
3. Deskripsi Siklus III .............................................................. 73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus ........................................................... 80
1. Deskripsi Penelitian Pra Siklus ............................................ 80
2. Deskripsi Data Siklus I ........................................................ 82
3. Deskripsi Data Siklus II ....................................................... 84
4. Deskripsi Data Siklus III ...................................................... 86
B. Pembahasan ................................................................................ 88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 92
B. Saran ........................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 94
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Identitas Sekolah ....................................................................................... 56
Table 3.2 Guru dan Karyawan MI Muhammadiyah Ambarawa .............................. 58
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ambarawa .............................. 58
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ............................................................ 80
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................................ 82
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................................ 84
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus III ........................................................... 86
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I-III ........................................... 88
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Rancangan PTK ......................................................................... 12
Gambar 2.1 Bagan Konsep Belajar ........................................................................... 22
Gambar 2.2 Bagan Konsep Hasil Belajar ................................................................. 29
Gambar 2.3 Bagan Konsep IPA ................................................................................ 33
Gambar 2.4 Bagan Materi Pemanfaatan SDA .......................................................... 40
Gambar 2.5 Bagan Metode Outdoor Learning ......................................................... 52
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I-III ........................................ 90
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasam Belajar Siswa Siklus I-III ................................... 91
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 96
Lampiran 2. Identitas Kolaborator ................................................................ 97
Lampiran 3. Daftar Nilai Skk Mahasiswa ..................................................... 98
Lampiran 4. Surat Tugas Pembimbing Skripsi ............................................. 100
Lampiran 5. Lembar Konsultasi Skripsi ....................................................... 101
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian .................................................................. 104
Lampiran 7. Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ............................................ 105
Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................ 107
Lampiran 9. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I .......................................... 117
Lampiran 10. Soal Evaluasi Siklus I ............................................................... 119
Lampiran 11. Catatan Lapangan Siklus I ........................................................ 121
Lampiran 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .......................... 127
Lampiran 13. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II ......................................... 137
Lampiran 14. Soal Evaluasi Siklus II .............................................................. 139
Lampiran 15. Catatan Lapangan Siklus II ...................................................... 143
Lampiran 16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ......................... 150
Lampiran 17. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III ....................................... 160
Lampiran 18. Soal Evaluasi Siklus III ............................................................ 162
Lampiran 19. Catatan Lapangan Siklus III ..................................................... 164
Lampiran 20. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ....................................... 170
Lampiran 20. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ................................. 178
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah upaya proses sepanjang hayat sebagai
perwujudan pembentukan diri secara utuh. Maksudnya, pengembangan
segenap potensi dalam rangka penentuan semua komitmen manusia
sebagai individu, sekaligus sebagai makhluk sosial dan makhluk tuhan
(Suwarno, 2006: 23). Untuk mewujudkan suatu pendidikan, siswa perlu
memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengolah informasi
sebagai upaya menuntun tercapainya sebuah pendidikan. Kemampuan
tersebut membutuhkan pemikiran yang kritis, logis, kreatif dan sistematis.
Upaya menuntun tersebut harus sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini yang mengharuskan dapat memperoleh
informasi secara cepat, mudah dan luas dari berbagai sumber. cara berpikir
seperti ini dapat dikembangkan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam yang memungkinkan siswa untuk belajar berpikir ilmiah.
Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan alam (IPA) merupakan suatu
ilmu yang mempelajari gejala dan perubahan-perubahan alam. Perubahan-
perubahan alam tersebut merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah Swt.
Tanda-tanda kekuasaan Allah tersebut dapat direnungkan dan dijadikan
pelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,
sehingga termasuk orang-orang bersyukur. Al-Qur’an telah menjelaskan
bahwa Allah Swt menciptakan langit, bumi dan isinya memuat segala
2
sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, sebagaimana firman Allah Swt
dalam al-Quran surat al-Hijr ayat 20:
Artinya: “Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-
keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang
kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya”.
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt telah menciptakan bumi
seisinya yang diperlukan dalam kehidupan manusia, seperti bahan
tambang, bebatuan, binatang-binatang ternak dll yang dapat manusia
manfaatkan. Allah Swt penguasa sekalian alam sebagai karunia dan
kemurahan dari-Nya. Hal ini menjadikan IPA memiliki peranan penting
dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pembelajaran IPA materi
pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA).
Pembelajaran IPA di jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) ditujukan
untuk memberi kesempatan siswa memupuk rasa ingin tahu secara
alamiah, mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas
fenomena alam berdasarkan bukti, serta mengembangkan cara berpikir
ilmiah. Ilmu pengetahuan alam bisa dijadikan wahana untuk membekali
siswa dengan pengetahuan keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk
melanjutkan pendidikan dan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan yang ada. Ilmu pengetahuan alam di jenjang MI juga akan
menghasilkan generasi dewasa yang dapat menghadapi tantangan hidup
dalam dunia yang makin kompetitif, sehingga mampu turut serta memilih
dan mengolah informasi untuk digunakan dalam mengambil keputusan.
3
Sesuai hasil wawancara peneliti dengan Ibu Yuliyati, S.Pd.I guru
kelas III MI Muhammadiyah Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang
ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran IPA, di antaranya adalah
kurangnya pemahaman siswa tentang materi Pemanfaatan SDA. Hal ini
dibuktikan dengan hasil nilai ulangan harian (Pra Siklus) IPA siswa kelas
III yang diperoleh dari guru menunjukkan masih 60% siswa yang
mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan yaitu 70. Dari 15 siswa hanya 6 siswa yang dapat memenuhi
KKM atau sebesar 40% sedangkan sisanya masih dibawah KKM.
Berdasarkan wawancara pendahuluan dengan Ibu Yuliyati, S.Pd.I
guru kelas III MI Muhammadiyah Kecamatan Ambarawa Kabupaten
Semarang faktor yang memengaruhi siswa mendapatkan nilai di bawah
standar KKM antara lain penyampaian materi oleh guru yang monoton
sehingga siswa asik bermain dan ngobrol dengan temannya menyebabkan
siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru. Siswa dalam
menjawab soal terjadi kesalahan yang memengaruhi hasil akhir jawaban.
Metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang dikuasai
guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di
kelas, baik secara individual maupun kelompok/klasikal, agar materi
pelajaran dapat diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh siswa dengan
baik. Metode mengajar semakin baik, semakin efektif pula pencapaian
tujuan pengajaran. Metode merupakan prosedur pembelajaran yang
difokuskan pada pencapaian tujuan (Aqib dan Murtadlo, 2016: 10).
4
Peneliti memilih metode outdoor learning dengan tujuan dapat
meningkatkan hasil belajar IPA kelas III. Komarudin (dalam Husamah,
2013: 19) menjelaskan bahwa outdoor learning merupakan aktivitas luar
sekolah yang berisi kegiatan di luar kelas/sekolah dan di alam bebas
lainnya, seperti: bermain di lingkungan sekolah; taman; perkampungan
pertanian/nelayan; berkemah; dan kegiatan yang bersifat kepetualangan;
serta pengembangan aspek pengetahuan yang relevan.
Outdoor learning sejalan dengan pendapat Paulo Freire (dalam
Husamah, 2013: 24) yang mengatakan bahwa every place is a school,
everyone is a teacher, artinya bahwa setiap orang adalah guru, guru bisa
siapa saja, dimana saja, serta hadir kapan saja, tanpa batas ruang, waktu,
kondisi apapun. Siapa saja dapat menjadi guru dan pembelajaran tidak
harus berlangsung di dalam kelas, sebab setiap tempat dapat menjadi
tempat untuk belajar. Konsep ini sangat tepat bila dihubungkan dengan
metode outdoor learning. Outdoor learning dapat menjadi salah satu
alternatif bagi pengayaan sumber pembelajaran.
Suyadi (dalam Husamah, 2013: 25) menyatakan bahwa outdoor
learning memiliki manfaat sebagai berikut: Pikiran lebih jernih;
Pembelajaran akan terasa menyenangkan; Pembelajaran lebih variatif;
Belajar lebih rekreatif; Belajar lebih riil; Siswa lebih mengenal pada dunia
nyata dan luas; Tertanam image bahwa dunia sebagai kelas; Wahana
belajar akan lebih luas; dan Kerja otak lebih rileks.
5
Metode pembelajaran outdoor learning digunakan dengan alasan
membantu siswa belajar dengan suasana yang baru, belajar secara
langsung dan nyata, serta dapat menghidupkan kelas yang semula jenuh
dan membosankan menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
tersebut, tak lupa juga memberikan nilai tambah tersendiri demi
terwujudnya proses pembelajaran yang lebih efektif.
Susilo (2010: 16) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat
mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan
praktis dan proses dalam pembelajaran. Penelitian tindakan kelas memiliki
fungsi sebagai alat untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan
cara mendiagnosis dalam situasi tertentu; alat pelatihan dalam jabatan;
sehingga membekali guru yang bersangkutan dengan ketrampilan; metode
dan teknik mengajar yang baru; mempertajam kemampuan analisisnya;
dan mempertinggi kesadaran atas kelebihan dan kekurangan pada dirinya.
Berdasarkan alasan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
Pemanfaatan Sumber Daya Alam melalui Metode Outdoor Learning pada
siswa Kelas III di MI Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2018/2019”.
6
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah metode
outdoor learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
pemanfaatan sumber daya alam pada siswa kelas III di MI
Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode
outdoor learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
pemanfaatan sumber daya alam pada siswa kelas III di MI
Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan serta pengalaman tentang metode outdoor learning pada
pembelajaran IPA materi pemanfaatan sumber daya alam pada siswa
kelas III di MI Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2018/2019.
2. Manfaat Praksis
a. Bagi Guru
1) Guru mendapatkan masukan untuk meningkatkan hasil belajar
IPA materi pemanfaatan sumber daya alam melalui metode
7
outdoor learning pada siswa kelas III di MI Muhammadiyah
Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019;
2) Guru dapat menemukan kekurangan dan kelebihan dalam
pembelajaran IPA materi pemanfaatan sumber daya alam
sehingga dapat memperbaiki kekurangan tersebut dan
meningkatkan pemahaman siswa; dan
3) Guru semakin profesional, kreatif dan inovatif dalam
meningkatkan hasil pembelajaran IPA materi pemanfaatan
sumber daya alam melalui metode outdoor learning pada siswa
kelas III di MI Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2018/2019.
b. Bagi Siswa
1) Siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar IPA materi
pemanfaatan sumber daya alam melalui metode outdoor
learning pada siswa kelas III di MI Muhammadiyah
Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019
menjadi lebih menyenangkan;
2) Siswa dapat meningkatkan pemahaman dalam materi
pemanfaatan sumber daya alam secara langsung;
3) Siswa dapat meningkatkan keberanian dan keaktifannya
selama pembelajaran;
4) Siswa mendapatkan pengalaman praksis tentang menanam
tumbuhan.
8
c. Bagi Sekolah
1) Sekolah mendapatkan bahan masukan serta informasi dalam
meningkatkan kualitas pembelajarannya, terutama dalam
meningkatkan hasil belajar IPA materi pemanfaatan sumber
daya alam melalui metode outdoor learning pada siswa kelas
III di MI Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten Semarang
tahun pelajaran 2018/2019; dan
2) Sekolah dapat meningkatkan mutu sekolahnya karena memiliki
guru yang profesional, kreatif, dan inovatif.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika metode
outdoor learning diterapkan dengan baik dapat meningkat hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPA materi pemanfaatan sumber daya alam
pada siswa kelas III di MI Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2018/2019.
2. Indiktor Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam menggunakan metode
pembelajaran outdoor learning dapat dikatakan berhasil apabila
indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikatornya dapat
dirumuskan sebagai berikut:
9
a. Secara Individu
Siswa dinyatakan berhasil apabila mencapai skor ≥70 pada
materi pemanfaatan sumber daya alam; dan
b. Secara klasikal
siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam
satu kelas mendapat nilai ≥ 70 (Trianto, 2009: 241).
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Susanto (2013: 5) hasil belajar adalah perubahan-perubahan
yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Bloom
(dalam Suprijono, 2014: 6) menyatakan bahwa hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari pendapat kedua
ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan
yang terjadi pada diri siswa sebagai hasil kegiatan belajar, yang
meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Hasil belajar pada ranah kognitif pada saat PTK diperoleh dari
kegiatan evaluasi setelah pembelajaran dan siswa mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru terkait materi yang sudah dipelajari
sebelumnya.
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan rumpun ilmu, memiliki
karakteristik khusus, yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual
10
(factual), baik berupa kenyataan (reality), atau kejadian (events), dan
hubungan sebab-akibatnya (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 22).
Susanto (2013: 167) menyatakan bahwa IPA adalah usaha manusia
dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada
sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran
sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.
Pendapat kedua ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
IPA merupakan suatu rumpun ilmu dalam mempelajari fenomena alam
semesta melalui pengamatan yang tepat sasaran, serta menggunakan
prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat suatu
kesimpulan.
3. Outdoor learning
Komarudin (dalam Husamah, 2013: 19) menyatakan bahwa
outdoor learning merupakan aktivitas luar sekolah yang berisi kegiatan
di luar kelas/sekolah dan di alam bebas lainnya, seperti: bermain di
lingkungan sekolah, taman, perkampungan pertanian/nelayan,
berkemah, dan kegiatan yang bersifat kepetualangan, serta
pengembangan aspek pengetahuan yang relevan.
Proses pembelajaran dapat terjadi di manapun, di dalam
maupun di luar kelas bahkan bisa di luar sekolah. Proses pembelajaran
yang dilakukan di luar kelas atau di luar sekolah memiliki arti penting
untuk perkembangan siswa, karena proses pembelajaran yang
demikian dapat memberikan pengalaman langsung memungkinkan
11
materi pelajaran akan semakin konkret dan nyata yang berarti proses
pembelajaran akan lebih bermakna.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang ditetapkan oleh peneliti adalah
penelitian tindakan kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom
Action Reasearch dalam bahasa Inggris.
a) Arikunto, dkk (2008: 2) PTK terbentuk dari tiga kata, yaitu:
1) Penelitian
Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu
untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting
bagi peneliti.
2) Tindakan
Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu. dalam penelitian ini
berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3) Kelas
Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas,
tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah
lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang
dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang
12
dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari
guru yang sama pula.
Ada empat tahapan didalam pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Tahapan tersebut dapat ditampilkan
pada gambar 1.1 berikut:
Gambar 1.1 Bagan Rancangan PTK
Sumber: Arikunto, dkk (2008: 16)
b) Susilo (2010: 16) menyatakan bahwa PTK adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar,
dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik
dan proses dalam pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas adalah tindakan yang bermakna
melalui prosedur penelitian yang mencakup empat langkah yaitu:
Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan (planning);
Melaksanakan tindakan (acting); pengamatan (observing); dan
Perencanaan
Siklus I
Pengamatan
Siklus II
Perencanaan
Pengamatan
?
Pelaksana
an
Refleksi
Refleksi Pelaksanaa
n
13
merefleksi (reflecting) hasil pengamatan; dan Perbaikan atau
perubahan perencanaan (replanning) untuk pengembangan tingkat
keberhasilan.
2. Subjek Penelitian
Siswa kelas III di MI Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten
Semarang yang berjumlah 15 anak, pada tahun pelajaran 2018/2019.
3. Langkah-langkah Penelitian
a) Perencanaan
pada tahap ini peneliti menyiapkan beberapa hal yang dapat
mendukung proses perbaikan pembelajaran, yaitu: Menyiapkan
materi pembelajaran; membuat pelaksanaan pembelajaran;
menyiapkan lembar observasi; menyiapkan media pembelajaran
dan lembar kerja siswa; dan menyusun test formatis.
b) Pelaksanaan
Tahap ini, peneliti membuat rencana pembelajaran sesuai dengan
skenario pembelajaran:
a) Guru mengajak siswa untuk melakukan pembelajaran di luar
kelas;
b) Guru menjelaskan materi tentang pemanfaatan sumber daya
alam;
c) Siswa setelah mendengarkan materi, siswa diajak melakukan
pembelajaran pemanfaatan sumber daya alam seperti:
menanam tumbuhan; kemudian memanfaatkan hewan sebagai
14
bahan makanan; dan melihat pemanfaatan dari air; dan bahan
galian yang ada di sekitar lingkungan;
d) Diberikan tes tertulis untuk mengetahui seberapa jauh anak
memahami materi dengan membuat laporan hasil kegiatan
tersebut;
e) Lakukan koreksi bersama setelah semua siswa selesai;
f) Mintalah beberapa anak untuk maju dan presentasi didepan,
kemudian mintalah komentar dari siswa lainnya;
g) Berilah apresiasi setiap hasil kerja siswa; dan
h) Guru memberikan kesimpulan dan tindak lanjut.
c) Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan untuk
mengamati proses belajar mengajar dengan menggunakan lembar
observasi yaitu guru dan siswa.
d) Refleksi
Pada tahap ini data yang diperoleh melalui observasi
dikumpulkan dan dianaisis. Dari observasi tersebut, guru
melakukan refleksi diri tentang kegiatan yang telah dilakukan,
untuk selanjutnya dari hasil refleksi itu peneliti akan mengetahui
adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pembelajaran yang
dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan
tindakan pada siklus berikutnya, sedangkan mengalami kegagalan
15
maka, akan dicari permasalahannya dan diperbaiki dari
pembelajaran sebelumnya.
4. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang dipakai oleh peneliti untuk
memperoleh data adalah: Lembar soal tes, lembar pengamatan siswa,
dan lembar pengamatan guru.
Perangkat pembelajarannya adalah silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, buku KTSP kelas III dan buku lainnya
yang relevan.
5. Metode pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas yaitu observasi dan tes.
a. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2008:
220). Kegiatan observasi bisa berkenaan dengan cara guru
mengajar dan siswa belajar. Peneliti melakukan observasi non
partisipatif yaitu peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan, peneliti
hanya berperan mengamati kegiatan dan tidak ikut dalam kegiatan.
Peneliti melakukan pengamatan secara langsung dan mencatat hal-
hal yang diperlukan untuk memperoleh suatu data yang konkret
dalam materi pemanfaatan SDA.
16
b. Tes
Tes merupakan suatu teknik pengumpulan data yang berisi
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan dan
kemampuan siswa yang harus dijawab dan diselesaikan oleh
siswa.Untuk mengumpulkan data prestasi belajar peserta didik,
baik melalui tes lisan, tertulis, maupun perbuatan dan tes yang
peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar.
Tes ini biasanya diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran
IPA materi pemanfaatan SDA.
6. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif persentase.
Data yang di analisis meliputi ketuntasan belajar klasikal. Analisis ini
bertujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa yang diperoleh
dari setiap siklus.
Persentase ketuntasan klasikal merupakan apabila hasil belajar
siswa ≥ 85 % dari jumlah total siswa dalam satu kelas mendapatkan
nilai ≥ 70. Rumus untuk menghitung persentase ketuntasan klasikal
adalah sebagai berikut:
P= FN × 100%
Keterangan :
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi siswa tuntas KKM
N = Jumlah keseluruhan siswa (Djamarah, 2005: 264)
17
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami pembahasan
penelitian ini, maka penulis memeparkan sistematika penulisan sebagai
berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi meliputi: Sampul Judul; Lembar Logo;
Halaman Judul; Halaman Persetujuan Pembimbing; Halaman
Pengesahan Kelulusan; Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan;
Halaman Motto; Halaman Persembahan; Kata Pengantar; Abstrak;
Daftar Isi; Daftar Tabel dan Gambar; dan Daftar Lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I (PENDAHULUAN) Meliputi Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian (secara
teoretis dan praksis), Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan,
Definisi Operasional (terdiri dari: hasil belajar; pengertian IPA; dan
Uraian tentang Outdoor Learning), Metode Penelitian (terdiri dari:
rancangan penelitian; subjek penelitian; langkah-langkah penelitian;
instrumen penelitian; teknik pengumpulan data; dan analisis data), dan
sistematika penelitian.
BAB II (LANDASAN TEORI) Meliputi Kajian Teori dan
Kajian Pustaka.
18
BAB III (PELAKSANAAN PENELITIAN) Meliputi tentang
gambaran umum MI Muhammadiyah Ambarawa dan pelaksanaan
penelitian.
BAB IV (HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN)
Meliputi deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan hasil
penelitian.
BAB V (PENUTUP) Meliputi kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi meliputi daftar pustaka, lampiran-
lampiran, surat ijin, daftar riwayat hidup dan dokumentasi.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Konsep Belajar
a. Definisi Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.
Belajar dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh
pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak
manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman
(experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan
pengetahuan (knowledge) atau a body of khowledge (Suyono dan
Hariyanto, 2014: 9). Sardiman (2009: 20) berpendapat bahwa
belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
Belajar akan lebih baik kalau si subjek belajar itu mengalami atau
melakukannya, jadi bersifat verbalistik. Baharuddin dan Wahyuni
(2008: 13) berpendapat bahwa definisi belajar adalah sebuah
kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Usaha untuk
mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk
memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang
20
belum dipunyai sebelumnya. Belajar menjadikan manusia menjadi
tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki
tentang sesuatu.
Pendapat beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu kegiatan atau suatu proses yang dilakukan
manusia untuk memperoleh suatu perubahan yang menyangkut
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b. Prinsip-prinsip Belajar
Suprijono (2014: 4-5) berpendapat bahwa prinsip belajar
ada 3 hal yaitu perubahan tingkah laku, proses, dan bentuk
pengalaman. Sebagaimana dijelaskan di bawah ini:
1) Prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku
sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: hasil tindakan rasional
instrumental berupa perubahan yang disadari; kontinu atau
berkesinambungan dengan perilaku lainnya; fungsional atau
bermanfaat sebagai bekal hidup; positif atau berakumulasi;
aktif sebagai usaha yang direncanakan atau dilakukan;
permanen atau tetap; bertujuan dan terarah; dan mencakup
keseluruhan potensi kemanusiaan;
2) Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena di dorong
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses
sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar
21
merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen
belajar; dan
3) Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada
dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya.
c. Ciri-ciri Belajar
Baharuddin dan Wahyuni (2008: 15-16) menyimpulkan
bahwa ciri-ciri belajar disebutkan di bawah ini:
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
(change behavior). Hasil dari belajar hanya dapat diamati dari
tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa
mengamati tingkah laku hasil belajar, maka tidak akan dapat
mengetahui ada tidaknya hasil belajar;
2) Perubahan perilaku (relative permanent). Perubahan tingkah
laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan
tetap atau tidak berubah-ubah. Perubahan tingkah laku tersebut
tidak akan terpancang seumur hidup;
3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada
saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku
tersebut bersifat potensial;
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau
pengalaman; dan
22
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu
yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau
dorongan untuk mengubah tingkah laku.
Kajian teori tentang konsep belajar dapat ditampilkan pada
gambar 2.1.
Gambar 2.1 Bagan Konsep Belajar
Sumber: Suyono dan Hariyanto (2014), Sardiman (2009),
Baharuddin dan Wahyuni (2008), dan Suprijono (2014).
2. Konsep Hasil Belajar
a. Definisi Hasil Belajar
Susanto (2013: 5) menyatakan bahwa hasil belajar yaitu
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana
diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi (dalam Susanto,
2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil
Belajar
Definisi Belajar
Prinsip Belajar
Perubahan Perilaku
Proses
Pengalaman Ciri-ciri Belajar
23
belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya
salah satu aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2014: 7).
Hasil belajar dapat disimpulkan yaitu, perubahan tingkah
laku siswa setelah mengalami dan menerima proses pembelajaran
serta pengalaman. Hasil belajar meliputi 3 aspek yaitu: kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
b. Macam-macam Hasil Belajar
Susanto (2013: 6-11) menyatakan bahwa hasil belajar
meliputi pemahaman konsep/kognitif, keterampilan
proses/psikomotor, dan sikap/afektif. Sebagaimana dijelaskan di
bawah ini:
1) Pemahaman konsep
Pemahaman menurut Bloom (dalam Susanto, 2013: 8)
diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi
atau bahan yang dipelajari. Pemahaman adalah seberapa besar
siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran
yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana
siswa dapat memahami serta mengerti apa yang siswa baca,
yang dilihat, yang dialami, atau yang siswa rasakan berupa
hasil penelitian atau observasi langsung yang siswa lakukan.
Skeel (dalam Susanto, 2013: 8) berpendapat bahwa konsep
merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu
pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Konsep ini
24
merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang
dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian.
Orang yang telah memiliki konsep, berarti orang tersebut telah
memiliki pemahaman yang jelas tentang suatu konsep atau
citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa
objek konkret atau gagasan yang abstrak.
Hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep,
guru dapat melakukan evaluasi produk. Winkel (dalam
Susanto, 2013: 8) berpendapat bahwa melalui produk dapat
diselidiki apakah dan sampai berapa jauh suatu tujuan
instruksional telah tercapai. Tujuan itu merupakan hasil belajar
yang seharusnya diperoleh siswa. Berdasarkan pandangan
Winkel ini, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa erat
hubungannya dengan tujuan instruksional (pembelajaran) yang
telah dirancang guru sebelum melaksanakan proses belajar
mengajar.
Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan
mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun
tertulis. Pembelajaran di MI umumnya, tes diselenggarakan
dalam berbagai bentuk seperti ulangan, baik ulangan harian,
ulangan semester, maupun ulangan umum.
25
2) Keterampilan proses
Usman dan Setiawati (dalam Susanto, 2013: 9)
mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan
keterampilan yang mengarah kepada pembangunan
kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu
siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran,
nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.
Indrawati (dalam Susanto, 2013: 9) merumuskan
bahwa keterampilan proses merupakan keseluruhan
keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun
psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu
konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan
penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi).
Keterampilan dengan kata lain digunakan sebagai wahana
penemuan dan pengembangan konsep, prinsip, dan teori.
Indrawati menyebutkan ada enam aspek keterampilan proses,
yang meliputi: observasi; klasifikasi; pengukuran;
mengkomunikasikan; memberikan penjelasan atau interprestasi
terhadap suatu pengamatan; dan melakukan eksperimen.
Indrawati kemudian membagi keterampilan proses menjadi
dua tingkatan, yaitu: keterampilan proses tingkat dasar
26
(meliputi: observasi, klasifikasi, komunikasi, pengukuran,
prediksi, dan inference); dan keterampilan proses terpadu
(meliputi: menentukan variabel; menyusun tabel data;
menyusun grafik; memberi hubungan variabel; memproses
data; menganalisis penyelidikan; menyusun hipotesis;
menentukan variabel secara operasional; merencanakan
penyelidikan; dan melakukan eksperimen).
3) Sikap
Lange (dalam Susanto, 2013: 10) berpendapat bahwa
sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan
mencakup pula aspek renspons fisik. Sikap ini harus ada
kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika
mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara
jelas sikap seseorang yang ditunjukkannya. Azwar
mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga
komponen yang saling menunjang, yaitu: komponen kognitif,
afektif, dan konatif. Komponen kognitif merupakan
representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap,
komponen afektif yaitu perasaan yang menyangkut emosional,
dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan
berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki
seseorang. Sardiman (dalam Susanto, 2013: 11) berpendapat
bahwa sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan
27
sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap
dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-
objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau
tindakan seseorang.
Sikap memilki hubungan dengan hasil belajar siswa
yaitu sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman
konsep. Dalam pemahaman konsep, maka domain yang sangat
berperan adalah domain kognitif.
c. Faktor Pengaruh Hasil Belajar
Faktor pengaruh hasil belajar merujuk pada teori Gesttalt,
Menurutnya belajar merupakan suatu proses perkembangan,
artinya bahwa secara kodrati jiwa raga siswa mengalami
perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik
yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari
lingkungannya. Hasil belajar menurut teori ini adalah siswa
dipengaruhi oleh dua hal yaitu siswa itu sendiri dan lingkungannya.
Pertama, siswa dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku
intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani
maupun rohani. Kedua, lingkungan yaitu sarana dan prasarana,
kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode
serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan. Wasliman
(dalam Susanto, 2013: 12-13) memiliki pendapat yang senada
bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan hasil
28
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor
internal maupun eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor
internal dan eksternal, sebagai berikut:
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri siswa, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal ini meliputi: kecerdasan; minat dan perhatian;
motivasi belajar; ketekunan; sikap; kebiasaan belajar; serta
kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,
pertengkaran orang tua, perhatian orang tua yang kurang
terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang
kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari
berpengaruh dalam hasil belajar siswa.
Kajian teori tentang konsep hasil belajar dapat ditampilkan
pada gambar 2.2.
29
Gambar 2.2 Bagan Konsep Hasil Belajar
Sumber: Susanto (2013) dan Suprijono (2014).
B. Konsep Ilmu Pengetahuan Alam
1. Definisi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di
alam ini Sukarno (dalam Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 23).
Subiyanto (dalam Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 23),
menyatakan beberapa definisi yang senada, sebagaimana tercakup di
bawah ini:
a. Suatu cabang pengetahuan yang menyangkut fakta-fakta yang
tersusun secara sistematis dan menunjukkan berlakunya hukum-
hukum umum;
b. Pengetahuan yang didapatkan dengan jalan studi dan praktik; dan
c. Suatu cabang ilmu yang bersangkut-paut dengan observasi dan
klasifikasi fakta-fakta, terutama dengan disusunnya hukum umum
dengan induksi dan hipotesis.
Hasil Belajar
Definisi Hasil
Belajar
Macam-macam Hasil
Belajar
Pemahaman Konsep /Kognitif
Keterampilan Proses /Psikomotorik
Sikap/Afektif
Faktor Pengaruh
Hasil Belajar
Faktor Internal
Faktor Eksternal
30
2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Susanto (2013: 168-169) menyatakan bahwa hakikat IPA
adalah sebagai produk, proses, dan sikap. Sebagaimana dijelaskan di
bawah ini:
a. Ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil
penelitian yang telah ilmuan lakukan dan sudah membentuk
konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan
analitis. Bentuk IPA sebagai produk, antara yaitu: fakta-fakta,
prinsip, hukum, dan teori-teori IPA;
b. Ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan
memahami pengetahuan tentang alam. Karena IPA merupakan
kumpulan fakta dan konsep. Maka, IPA membutuhkan proses
dalam menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasi oleh
ilmuan. Adapun proses dalam memahami IPA disebut dengan
keterampilan proses sains (science process skills) adalah
keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuan, seperti
mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan;
dan
c. Ilmu pengetahuan alam sebagai sikap, sikap ilmiah harus
dikembangkan dalam pembelajaran sains. Hal ini sesuai dengan
sikap yang harus dimiliki oleh seorang ilmuan dalam melakukan
penelitian dan mengomunikasikan hasil penelitiannya.
31
Hakikat IPA dipandang sebagai dimensi, proses, produk, dan
sikap ilmiah karena dimensi tersebut secara sistematis saling berkaitan.
Berawal dari sikap keingintahuan peserta didik tentang seluruh
fenomena alam dan masalahnya yang kemudian memotivasi peserta
didik untuk melakukan pengamatan empiris sebagai wujud pemberian
pengalaman yang secara langsung dialami sendiri oleh peserta didik,
melalui proses ilmiah di antaranya: hipotesis, eksperimen, evaluasi dan
kesimpulan. Ternyata sikap dan proses ini sebagai upaya
mengembangkan keterampilan proses peserta didik. Produknya adalah
berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Hal tersebut menunjukkan
bahwa hakikat IPA sebagai produk, proses dan sikap menjadi dasar
dalam proses pembelajaran IPA di madrasah (Sulthon, 2016: 45).
3. Karakteristik Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu pengetahuan alam memiliki karakteristik sebagai dasar
untuk memahaminya. Jacobson dan Bergman (dalam susanto, 2013:
170) menyatakan bahwa karakteristik pembelajaran IPA sebagaimana
dipaparkan di bawah ini:
a. Ilmu pengetahuan alam merupakan kumpulan konsep, prinsip,
hukum, dan teori;
b. Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati
fenomena alam, termasuk juga penerapannya;
c. Sikap keteguhan hati, keingintahuan, dan ketekunan dalam
menyingkap rahasia alam;
32
d. Ilmu pengetahuan alam tidak dapat membuktikan semua akan
tetapi hanya sebagian atau beberapa saja; dan
e. Keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan kebenaran yang
bersifat ojektif.
Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran berdasarkan pada
prinsip-prinsip, proses yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah
siswa terhadap konsep-konsep IPA. Oleh karena itu, pembelajaran IPA
di MI dilakukan dengan penyelidikan sederhana dan bukan hafalan
terhadap kumpulan konsep.
4. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Tujuan pembelajaran IPA di MI menurut Badan Nasional
Standar Pendidikan (BSNP) dalam Susanto (2013: 171-172),
dimaksudkan untuk:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam
ciptaan-Nya;
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari;
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat;
33
d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan;
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam;
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
Kajian teori tentang konsep IPA dapat ditampilkan pada
gambar 2.3.
Gambar 2.3 Bagan Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Sumber: Susanto (2013), BSNP, Wisudawati dan Sulistyowati (2014),
dan Sulthon (2016).
C. Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1. Pengertian Sumber Daya Alam (SDA)
Mustopa dkk. (2009: 165) Sumber daya alam adalah segala
kekayaan alam yang ada di sekitar kita. Sumber daya alam banyak
IPA
Definisi IPA
Hakikat IPA
Sebagai Produk
Sebagai Proses
Sebagai Sikap Karakteristik
IPA
Tujuan IPA
34
macamnya, tersebar di daratan, lautan, hingga perairan yang dalam.
Sumber daya alam dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia, Contohnya yaitu untuk memenuhi kebutuhan
makanan, pakaian, tempat tinggal, serta bahan bakar. Sumber
makanan manusia tersedia di alam, berasal dari tumbuhan dan hewan.
Bahan pakaian dan bahan bakar juga tersedia di alam, namun tidak
dimanfaatkan secara langsung. Bahan tersebut masih berupa barang
mentah sehingga harus diolah terlebih dahulu.
2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)
Mustopa dkk. (2009: 166) Manusia diberi akal dan pikiran
oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kemampuan tersebut salah satunya
dipergunakan untuk mengelola berbagai SDA. Banyak SDA yang
sudah dimanfaat manusia, mulai yang berasal dari dalam bumi,
permukaan bumi, hingga yang berasal dari udara.
Berikut ini akan kita bahas beberapa contoh pemanfaat sumber
daya tumbuhan, hewan, dan benda mati seperti air dan bahan galian.
a. Pemanfaatan Tumbuhan
Sumber daya tumbuhan merupakan hal terpenting bagi
manusia, karena menghasilkan makanan. Makanan pokok manusia
semuanya berasal dari tumbuhan, seperti padi, jagung, sagu, umbi-
umbian, dan gandum. Makanan pokok tersebut harus selalu
tersedia. Oleh karena itu, manusia selalu mengusahakannya melalui
kegiatan pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
35
Kegiatan pertanian selain menghasilkan bahan makanan
pokok, juga menghasilkan sumber daya tumbuhan lain, berupa:
1) Buah-buahan, misalnya mangga, jeruk, semangka, melon,
durian, kelapa sawit, dan anggur; dan
2) Sayuran, misalnya tomat, kentang, kol, lobak, buncis, sawi,
kacangkacangan, serta biji-bijian.
Kegiatan pertanian merupakan sektor terbesar di Indonesia.
Oleh karena itu, negara kita dikenal sebagai negara agraris.
Kegiatan pertanian dilakukan di sawah dan ladang.
Kegiatan perkebunan juga termasuk aktivitas menanam
tumbuhan. Namun, sekor perkebunanan mengusahakan tumbuhan
yang berusia agak panjang. Contohnya menanam pohon karet,
kelapa, kopi, cokelat, lada, pala, anggrek, murbei, kina, kayu
manis, cengkeh, cendana dan minyak kayu putih. Hasil perkebunan
tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan industri.
Dari sektor kehutanan, tumbuhan menghasilkan kayu.
Contohnya kayu jati, kamper, rasamala, dan albasia. Kayu
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya bahan bangunan,
bahan pembuat mebel, dan bahan baku industri kayu lapis.
Pemanfaatan hutan tidak diserahkan kepada perorangan, melainkan
dilakukan oleh pemerintah melalui departemen kehutanan.
Tujuannya agar hutan dapat dimanfaatkan secara optimal demi
menyejahterakan orang banyak.
36
b. Pemanfaatan Hewan
Sumber daya hewan menghasilkan bahan makanan bagi
manusia. Pada masa sekarang manusia berusaha memelihara
sumber daya hewan dengan cara budi daya (dipelihara), dan bukan
dengan cara berburu seperti pada zaman nenek moyang. Tujuannya
agar sumber daya hewan dapat tersedia setiap saat dan
kelestariannya dapat terjaga. Pemeliharan hewan dapat dilakukan
melalui kegiatan peternakan, baik peternakan di darat maupun di
perairan (perikanan).
1) Peternakan
Kegiatan peternakan meliputi peternakan hewan besar
maupun peternakan hewan kecil. Peternakan hewan besar,
misalnya sapi, kerbau, dan kuda. Kegiatan peternakan ini
umumnya untuk memenuhi kebutuhan daging, susu, dan kulit
untuk industri jaket dan sepatu. Selain itu, juga untuk
membantu kerja manusia, misalnya membajak sawah dan
menarik pedati.
Peternakan hewan kecil, misalnya dengan memelihara
unggas seperti ayam, burung puyuh, dan bebek. Orang
memelihara unggas untuk diambil telur dan dagingnya. Jenis
ternak hewan kecil lainnya adalah kelinci dan kambing. Kedua
hewan ini menghasilkan daging.
37
2) Perikanan
Usaha perikanan merupakan kegiatan peternakan yang
dilakukan di perairan, misalnya di laut (perikanan laut)
maupun perairan di darat (perikanan darat). Perikanan di laut
umumnya tidak perlu dibudidayakan. Ikan-ikan di laut dapat
berkembang biak secara alami. Oleh karena itu, kegiatan
perikanan di laut dilakukan pada usaha penangkapan ikan.
Penangkapan ikan di laut sudah dilakukan sejak zaman
dahulu, terutama dilakukan oleh para nelayan. Nelayan
tradisional menangkap ikan menggunakan kapal layar dengan
jala atau jaring sederhana. Para nelayan saat berangkat dan
pulang hanya bergantung kepada arah angin, yakni angin darat
dan angin laut. Hasil yang dicapai tidak begitu banyak, cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kegiatan penangkapan ikan banyak yang dilakukan
oleh perusahaan besar. Mereka menggunakan kapal besar
dengan dilengkapi peralatan modern, sepeti radar pencari ikan,
jaring trawl (pukat harimau), peti pendingin berukuran besar,
serta persediaan makanan yang banyak. Mereka dapat
menangkap ikan hingga berhari-hari, tanpa khawatir hasil
tangkapannya membusuk sebelum sampai di darat. Kegiatan
penangkapan dengan kapal modern tentu saja menghasilkan
ikan yang sangat banyak. Beberapa jenis ikan dari laut dapat
38
diolah di industri pengalengan ikan sebagai makanan siap saji.
Contohnya ikan tuna dan sarden.
Selain di laut orang melakukan kegiatan perikanan di
perairan darat. Perikanan darat ada dua macam, yaitu
perikanan air tawar dan perikan air payau. Perikanan air tawar
dilakukan dengan budi daya ikan di sungai, kolam, empang,
danau, rawa, dan waduk. Sedangkan perikanan air payau
dengan memelihara ikan di tambak, misalnya ikan bandeng.
c. Pemanfaatan Air
Air termasuk sumber daya alam yang melimpah. Air
terdapat di mana saja, di lembah, di gunung, atau di
perbukitan. Sebagian air berada di dalam bumi sebagai air
tanah. Air semacam ini agar dapat dimanfaatkan harus dibuat
sumur, atau diisap dari dalam bumi dengan pompa pengisap.
Air tanah yang bersih dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
air minum, mandi, dan mencuci. Manusia sangat
membutuhkan air. Apa yang terjadi saat di rumahmu tidak ada
air? Kita semua merasa susah. Pekerjaan mencuci tertunda,
mandi tidak bisa, dan untuk memasak terpaksa harus membeli
air.
Air juga dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga
listrik dan sarana pengairan, misalnya mengairi sawah, kolam
dan empang. Air yang melimpah seperti di laut dimanfaatkan
39
sebagai sarana transportasi yang dapat dilayari oleh kapal-
kapal. Air sungai yang lebar seperti di daerah Sumatera dan
kalimantan dapat dilayari kapal. Dengan cara ini, sarana
transportasi tidak hanya tergantung pada jalan di darat.
d. Pemanfaatan Bahan Galian
Bahan galian dikenal pula sebaga bahan tambang.
Bahan tambang banyak yang sudah dimanfaatkan, misalnya
minyak bumi, batu bara, dan bahan logam. Bahan tambang
diambil dari dalam bumi dengan cara ditambang atau digali.
Kegiatan penambangan sumber daya alam dinamakan
eksplorasi.
Setiap hari kita menggunakan minyak bumi, seperti
minyak tanah, bensin, dan solar. Minyak tersebut beguna
sebagai bahan bakar untuk menjalankan mobil, sepeda motor,
kapal laut, dan pesawat terbang. Dengan adanya sarana
berbahan bakar minyak tersebut, orang dapat bepergian ke
tempat yang jauh.
Bahan logam juga memberi banyak manfaat. Logam
dapat berupa besi, aluminium, tembaga, dan emas. Besi
berguna untuk rangka jembatan dan kendaraan. Sebagian
perkakas rumah tangga ada banyak yang terbuat dari besi,
antara lain pisau dapur dan gunting, dan gergaji.
40
Aluminium merupakan logam yang bersih, ringan, dan
tidak berkarat. Logam ini dimanfaatkan untuk membuat
perkakas rumah tangga, pelapis atap, serta kulit pesawat
terbang. Sedangkan tembaga digunakan sebagai kabel listrik
karena mempunyai daya hantar listrik yang baik. Lalu apa
guna emas? Emas merupakan logam yang berwarna kuning
mengkilap. Karena sifatnya ini, emas dimanfaatkan sebagai
bahan perhiasan seperti kalung, anting, gelang, dan perhiasan
lainnya. Persediaan emas di alam lebih sedikit dari pada logam
lainnya. Oleh karena itu, logam emas harganya mahal.
Kajian teori tentang materi pemanfaatan SDA dapat
ditampilkan pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Bagan Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Sumber: Buku Paket kelas III, Mustopa dkk (2009).
Pemanfaatan SDA
Pengertian SDA
Pemanfaatan
Tumbuhan
Pertanian
Perkebunan
Kehutanan
Hewan
Peternakan
Perikanan
Air
Bahan Galian
41
D. Metode Outdoor Learning
1. Definisi Outdoor Learning
Outdoor learning merupakan salah satu jalan bagaimana cara
meningkatkan kapasitas belajar secara lebih mendalam melalui objek-
objek yang dihadapi dari pada jika belajar di dalam kelas yang
memiliki banyak keterbatasan. Belajar di luar kelas dapat membantu
siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki.
Pembelajaran di luar kelas lebih menantang bagi siswa dan
menjembatani teori di dalam buku dan kenyataan yang ada di
lapangan. Kualitas pembelajaran dalam situasi yang nyata akan
memberikan peningkatan kapasitas pencapaian belajar melalui objek
yang dipelajari serta dapat membangun keterampilan sosial dan
personal yang lebih baik. Husamah (2013: 18) berpendapat bahwa
proses pengajaran di sekolah fomal tengah mengalami kejenuhan.
Rutinitas, proses belajar yang cenderung kaku dan baku, tidak lagi
mengutamakan ide kreativitas setiap peserta didik karena semuanya
harus terpola linear di dalam kelas (pedagogy indoor learning).
Metode yang diterapkan adalah sepersis mungkin apa yang tertulis
dalam buku, bahan kalau bisa siswa hafal hingga koma dan titik,
apabila tidak sama dalam buku dianggap salah. Beginilah rupa dan
sistem pendidikan yang tengah kita jalani saat ini, sehingga
munculkan metode baru yang kita kenal dengan belajar luar kelas
(Outdoor learning), yang memadukan unsur bermain sambil belajar
42
(andragogy). Pengajar atau guru bertugas untuk mengarahkan para
siswa untuk melakukan aktivitas yang bisa membawa siswa pada
perubahan prilaku terhadap lingkungan sekitar. Melalui Outdoor
Learning lingkungan di luar sekolah dapat digunakan sebagai sumber
belajar. Sehingga siswa akan terhindar dari kebosanan dalam
menerima pelajaran di dalam kelas dan siswa akan lebih mudah
memahami konsep-konsep materi karena dalam menemui obyek
langsung di lapangan (Setiyorini, 2018: 33) . Vera (2012: 17) juga
berpendapat bahwa metode mengajar di luar kelas merupakan upaya
mengajak lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya,
yaitu alam dan masyarakat. Di sisi lain, mengajar di luar kelas
merupakan upaya mengarahkan para siswa untuk melakukan aktivitas
yang bisa membawa mereka pada perubahan perilaku terhadap
lingkungan sekitar. Jadi, mengajar di luar kelas lebih melibatkan siswa
secara langsung dengan lingkungan sekitar mereka, sesuai dengan
materi yang diajarkan. Sehingga, pendidikan di luar kelas lebih
mengacu pada pengalaman dan pendidikan lingkungan yang sangat
berpengaruh pada kecerdasan para siswa. Tidak banyak yang
menyadari bahwa lingkungan di dalam sekolah sebenarnya merupakan
tempat yang kaya akan sumber belajar bagi para siswa, yang
menawarkan peluang belajar secara formal maupun informal. Selain
itu, berbagai aktivitas sehari-hari yang terjadi di sekolah bisa menjadi
sumber belajar yang sangat baik bagi para siswa. Para siswa dapat
43
dengan mudah beraktivitas sambil belajar di lingkungan sekolah
dengan arahan dan pantauan guru. Namun, harus diingat, belajar di
lingkungan sekolah bukan berarti di dalam kelas, melainkan di luar
kelas, tetapi tetap di area perkarangan sekolah. Objek-objek
pembelajaran di lingkungan sekolah berada di area perkarangan
sekolah dan masih dimiliki oleh sekolah. Lingkungan sekolah yang
dapat menjadi sumber inspirasi kegiatan belajar mengajar di luar kelas
yaitu halaman sekolah, taman bunga di sekolah, pohon-pohon yang
ada di halaman sekolah termasuk lokasi di bawah pohon, halaman
belakang sekolah, lapangan sekolah, koperasi sekolah, dan kolam
yang ada di area sekolah. Widiasworo (2017: 81) berpendapat bahwa
terkait dengan pembelajaran yang mengasyikkan dan menyenangkan,
jelas outdoor learning banyak memberikan peluang bagi siswa untuk
merasa asyik dan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Siswa dapat secara bebas bergerak dan leluasa untuk mencari
pengetahuan sambil menikmati udara segar, lingkungan yang indah,
dan tentu saja tidak membosankan. Kondisi demikian sangat
mendukung bagi tercapainya penguasaan kompetensi dalam
pembelajaran.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Metode
Outdoor learning merupakan suatu metode pembelajaran di luar kelas
dengan tujuan agar siswa mendapatkan pengalaman secara langsung.
Pengalaman secara langsung tersebut memungkinkan suatu materi
44
pelajaran akan di dapatkan semakin konkret dan nyata, yang berarti
pembelajaran akan lebih bermakna dan lebih mudah di ingat oleh
siswa.
2. Kelebihan dan Kekurangan Outdoor Learning
Sudjana dan Rivai (dalam Husamah, 2013: 25) menjelaskan
kelebihan dan kekurangan metode Outdoor learning sebagaimana di
jelaskan di bawah ini:
a. Kelebihan
1) Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa
duduk berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan
lebih tinggi;
2) Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan
dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat
alami;
3) Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih
faktual sehingga kebenarannya akurat;
4) Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif
sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau
mendemonstrasikan, dan menguji fakta;
5) Sumber belajar lebih kaya sebab lingkungan yang dapat
dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial,
lingkungan alam, dan lingkungan buatan; dan
45
6) Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek
kehidupan yang ada di lingkungannya, sehingga dapat
membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan
sekitarnya, serta dapat memupuk cinta lingkungan.
b. Kekurangan
1) Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang
menyebabkan pada waktu siswa dibawa ke tujuan tidak
melakukan kegiatan belajar yang diharapkan sehingga ada
kesan main-main. Kekurangan ini bisa diatasi dengan
persiapan yang matang sebelum kegiatan dilaksanakan.
Misalnya, menentukan tujuan belajar yang diharapkan disa
dimiliki siswa, menentukan apa yang harus dipelajarinya,
berapa lama dipelajari, cara memperoleh informasi, dan
mencatat hasil yang diperoleh;
2) Ada kesan guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari
lingkungan memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga
menghabiskan waktu untuk belajar di kelas. Kesan ini keliru
sebab misalnya kunjungan ke kebun sekolah untuk
mempelajari keadaan tanah, jenis tumbuhan, dan lain-lain
cukup dilakukan beberapa menit, selanjutnya kembali ke
kelas untuk membahas lebih lanjut apa yang telah dipelajari;
dan
46
3) Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya
terjadi di dalam kelas. Ia lupa bahwa tugas belajar siswa
dapat dilakukan di luar jam kelas atau pelajaran baik secara
individual maupun kelompok dan satu antaranya dapat
dilakukan dengan mempelajari keadaan lingkungannya.
3. Tujuan Outdoor Learning
Kegiatan belajar mengajar di luar kelas bukan sekedar karena
alasan bosan belajar di dalam kelas ataupun karena merasa jenuh
belajar di ruangan tertutup. Akan tetapi lebih dari itu, kegiatan belajar
mengajar di luar kelas memiliki tujuan-tujuan pokok yang ingin
dicapai sesuai dengan cita-cita pendidikan. Secara umum, tujuan
pendidikan yang ingin dicapai melalui aktivitas belajar di luar ruangan
kelas atau di luar lingkungan sekolah ialah sebagaimana dijelaskan di
bawah ini (Vera, 2012: 21):
a. Mengarahkan siswa untuk mengembangkan bakat dan kreativitas
mereka dengan seluas-luasnya di alam terbuka. Selain itu,
kegiatan belajar mengajar di luar kelas juga bertujuan
memberikan ruang kepada siswa untuk mengembangkan inisiatif
personalnya;
b. Kegiatan belajar mengajar di luar kelas bertujuan menyediakan
latar (setting) yang berarti bagi pembentukan sikap dan mental
siswa;
47
c. Meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman siswa
terhadap lingkungan sekitarnya, serta cara siswa bisa membangun
hubungan baik dengan alam;
d. Membantu mengembangkan segala potensi setiap siswa agar
menjadi manusia sempurna, yaitu memiliki perkembangan jiwa,
raga, dan spirit yang sempurna;
e. Memberikan konteks dalam proses pengenalan berkehidupan
sosial dalam tataran praktik (kenyataan di lapangan). Dalam hal
ini, siswa akan mendapatkan kesempatan luas untuk merasakan
secara langsung hal yang telah dipahami dalam teori (mata
pelajaran);
f. Menunjang keterampilan dan ketertarikan siswa. Bukan hanya
ketertarikan terhadap mata pelajaran tertentu yang bisa
dikembangkan di luar kelas, melainkan juga ketertarikan terhadap
kegiatan-kegiatan di luar kelas;
g. Menciptakan kesadaran dan pemahaman siswa cara menghargai
alam dan lingkungan, serta hidup berdampingan di tengah
perbedaan suku, ideologi, agama, politik, ras, bahasa, dan lain
sebagainya;
h. Mengenalkan berbagai kegiatan di luar kelas yang dapat membuat
pembelajaran lebih kreatif;
i. Memberikan kesempatan yang unik bagi siswa untuk perubahan
perilaku melalui penataan latar pada kegiatan luar kelas;
48
j. Memberikan kontribusi penting dalam rangka membantu
mengembangkan hubungan guru dan siswa;
k. Menyediakan waktu seluas-luasnya bagi siswa untuk belajar dari
pengalaman langsung melalui implementasi bebas kurikulum
sekolah di berbagai area;
l. Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan
komunitas sekitar untuk pendidikan; dan
m. Agar siswa dapat memahami secara optimal seluruh mata
pelajaran. Dengan kata lain, jika pelajaran hanya disampaikan di
dalam kelas, maka pemahaman para siswa terhadap pelajaran-
pelajaran tersebut sangat kurang.
Untuk mencapai tujuan-tujuan pokok kegiatan belajar di luar
kelas, seorang guru tetap memegang peranan yang sangat penting
dalam mengontrol reaksi atau respons siswa, sebagaimana guru
mengajar siswa di kelas. Artinya, walaupun kegiatan belajar mengajar
dilaksanakan di kelas, guru tetap bertanggung jawab membaca situasi
dan kondisi siswanya. Sehingga, manakala kegiatan belajar di luar
kelas tidak terkontrol, maka seoarang guru harus dapat menciptakan
suasana yang kondusif dalam proses belajar mengajar di luar kelas
(Vera, 2012: 25).
4. Langkah-langkah Outdoor Learning
Kegiatan belajar mengajar di luar kelas (outdoor learning)
tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pembelajaran harus tetap
49
memiliki konsep dan langkah-langkah kegiatan yang jelas, sehingga
bisa menjadi acuan utama bagi seorang guru yang mengajar siswa di
luar kelas. Kegiatan metode ini bukan sekedar main-main untuk
menyegarkan pikiran dan mengobati kejenuhan, melainkan guna
mencerdaskan para siswa dan membuat mereka memahami mata
pelajaran dengan baik.
Dalam melaksanakan metode outdoor learning memerlukan
persiapan dan perencanaan yang seksama dari guru. Tanpa
perencanaan yang matang kegiatan belajar siswa bisa tidak terkendali,
sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai dan siswa tidak
melakukan kegiatan belajar yang diharapkan.
Husamah (2013: 12-15), ada beberapa langkah yang harus
ditempuh dalam metode outdoor learning yaitu langkah persiapan,
pelaksanaan dan tindak lanjut.
a. Langkah Persiapan
Ada beberapa prosedur yang harus ditempuh pada langkah
persiapan ini, antara lain:
1) Dalam hubungannya dengan pembahasan bidang studi tertentu,
guru menentukan tujuan belajar yang diharapkan dapat
diperoleh para siswa berkaitan dengan penggunaan lingkungan
sebagai media dan sumber belajar;
2) Tentukan objek yang harus dipelajari atau dikunjungi. Dalam
menetapkan objek kunjungan tersebut hendaknya diperhatikan
50
relevansi dengan tujuan belajar, kemudahan menjangkaunya,
tidak memerlukan waktu yang lama, tersedianya sumber-
sumber belajar, keamanan bagi siswa dalam mempelajarinya
serta memungkinkan untuk dikunjungi dan dipelajari siswa;
3) Menentukan cara belajar siswa pada saat kujungan dilakukan.
Misalnya, mencatat apa yang terjadi, mengamati suatu proses,
bertanya atau wawancara dengan petugas dan apa yang harus
ditanyakan, melukis atau menggambarkan situasi baik berupa
peta, sketsa dan lain-lain, kalau mungkin mencobanya dan
kegiatan lain dianggap perlu. Di samping itu, ada baiknya
siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok
diberi tugas khusus dalam kegiatan belajarnya;
4) Guru dan siswa mempersiapkan perizinan jika diperlukan.
Misalnya, membuat dan mengirimkan surat permohonan untuk
mengunjungi objek tersebut agar mereka dapat
mempersiapkannya; dan
5) Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar,
seperti tata tertib di perjalanan dan di tempat tujuan,
perlengkapan belajar yang harus dibawa, menyusun pertanyaan
yang akan diajukan , kalau ada kamera untuk mengambil foto,
handycam, transportasi yang digunakan, biaya, makanan atau
perbekalan, dan perlengkapan P3K.
51
Persiapan tersebut dibuat guru bersama siswa pada waktu
belajar bidang studi yang bersangkutan, atau dalam program akhir
semester.
b. Langkah Pelaksanaan
1) Guru mengajak siswa ke lokasi di luar kelas yang sudah di
tetapkan;
2) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok;
3) Guru mengajak siswa untuk berkumpul menurut kelompoknya;
4) Guru menjelaskan materi;
5) Siswa dapat mengajukan pertanyaan melalui kelompoknya
masing-masing;
6) Siswa mencatat semua informasi yang disampaikan oleh guru;
7) Siswa dengan bimbingan guru melihat dan mengamati objek
yang dipelajari serta mempraktikkan jika dimungkinkan; dan
8) Siswa dalam kelompoknya mendiskusikan hasil
pengamatannya.
c. Langkah Tindak Lanjut
1) Guru mengajak siswa masuk di dalam kelas untuk membahas
dan mendiskusikan hasil belajar hari ini;
2) Setiap kelompok diminta melaporkan hasil diskusi mereka
untuk dibahas bersama;
3) Guru meminta kesan-kesan yang diperoleh siswa dari kegiatan
belajar tersebut;
52
4) Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi yang
diperoleh;
5) Guru memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa
dan hasil-hasil yang dicapai; dan
6) Guru memberikan tugas pekerjaan rumah.
Kajian teori tentang metode outdoor learning dapat ditampilkan
pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Bagan Metode Outdoor Learning
Sumber: Husamah (2013), Vera (2012), Widiasworo (2017), dan
Setiyorini (2018).
E. Kajian Pustaka
Penelitian dilakukan oleh Siti Nuraini (2018) judul penelitian
“PENGARUH PENGGUNAAN METODE OUTDOOR LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR APLIKATIF SISWA KELAS
IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI SDIT INSAN MANDIRI
JAKARTA”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan metode pembelajaran Outdoor learning terhadap kemampuan
Metode Outdoor Learning
Definisi
Kelebihan dan
Kekurangan
Tujuan
Langkah-langkah
Pembelajaran
Persiapan
Pelaksanaan
Tindak lanjut
53
berpikir aplikatif siswa kelas IV SDIT Insan Mandiri Jakarta pada
pembelajaran tematik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif-
deskriptif, secara khusus metode eksperimen yang digunakan peneliti
yakni berbentuk “Quarsi Eksperimen”. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa rata-rata skor kemampuan berfikir aplikatif siswa pada
pembelajaran tematik di kelas eksperimen yang mana belajar dengan
penerapan metode Outdoor learning yaitu 78,7 dibandingkan dengan
rarta-rata kemampuan berpikir aplikatif siswa pada pembelajaran tematik
di kelas kontrol (y) yang belajar dengan penerapan selain metode Outdoor
learning yaitu 67,6. Selain itu, hasil penelitian ini juga diperkuat dengan
perhitungan t-test yang mana menunjukkan nilai lebih kecil dari taraf
signifikasi 0,05 yaitu 0,001 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh penggunaan metode
Outdoor learning terhadap kemampuan berfikir aplikatif siswa kelas IV
pada pembelajaran tematik di SD IT Insan Mandiri Jakarta. Penelitian
yang dilakukan Siti Nurani ini memiliki kesamaan yang dilakukan dengan
peneliti yaitu menggunakan Metode Outdoor learning, sedangkan
perbedaannya terdapat pada metode penelitian, kurikulum, mata pelajaran,
subjek, tujuan, materi, tempat, tahun, dan waktu penelitian.
Efa Afifah (2017) judul penelitian “PENINGKATAN KUALITAS
PEMBELAJARAN IPA METODE OUTDOOR LEARNING BERBASIS
LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SD 01 GOLAN TEPUS”. Tujuan
penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan (1) keterampilan guru,
54
(2) hasil belajar siswa, (3) iklim pembelajaran, (4) materi pembelajaran
IPA, (5) media pembelajaran IPA materi struktur bagian tumbuhan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan di kelas IV SD 01 Golan Tepus dengan subjek penelitian 19
siswa. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen
penelitian menggunakan pedoman observasi, wawancara, tes, dan
dokumentasi. Hasil penelitian terdapat peningkatan kualitas pembelajaran
yakni (1) keterampilan guru dalam menerapkan metode outdoor learning
berbasis lingkungan mengalami peningkatan pada siklus I 75,8% menjadi
88,3% siklus II, (2) peningkatan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan pada siklus I 72,2% menjadi 85,7% pada siklus II, (3) iklim
pembelajaran mengalami peningkatan pada siklus I 75% menjadi 90,6%
siklus II, (4) materi pembelajaran mengalami peningkatan pada siklus I
81% menjadi 89,5% siklus II, dan (5) media pembelajaran mengalami
peningkatan pada siklus I 75% menjadi 90,6% siklus II. Hal ini
membuktikan bahwa penerapan metode outdoor learning berbasis
lingkungan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA materi struktur
bagian tumbuhan di SD 01 Golan Tepus. Penelitian yang dilakukan Efa
Afifah ini memiliki kesamaan yang dilakukan dengan peneliti yaitu
penggunaan Metode Pembelajaran Outdoor learning, sedangkan
perbedaannya pada subjek, tujuan, materi, tempat, tahun, dan waktu
penelitian.
55
RELEVANSI
Hasil dari dua penelitian ini tentang penggunaan Metode Outdoor
Learning di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil/aktivitas belajar
siswa melalui metode Outdoor learning. Penelitian yang dilakukan
peneliti berjudul peningkatan hasil belajar IPA materi pemanfaatan sumber
daya alam pada siswa kelas III di MI Muhammadiyah Ambarawa
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019.
56
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Muhammadiyah Ambarawa
1. Identitas Sekolah
Identitas MI Muhammadiyah Ambarawa meliputi nama
lembaga sekolah, alamat, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi,
kode pos, nomor statistik madrasah, ijin operasional sekolah, yayasan
penyelenggara, tahun berdiri, status sekolah, lokasi sekolah, dan status
tanah-bangunan.
Identitas MI Muhammadiyah Ambarawa secara lengkap dapat
dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Identitas Sekolah
No. Identitas Keterangan
1. Nama Sekolah MI Muhammadiyah
2. Alamat Jl. Mawar Kupang Dalangan
Kelurahan Kupang
Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Semarang
Provinsi Jawa Tengah
Kode Pos 50612
3. Nomor Statistik Madrasah 111233220102
4. Ijin Operasional Sekolah k22071115
Tanggal 1 Agustus 1956
5. Yayasan Penyelenggara Muhammadiyah
6. Tahun Berdiri 1 Agustus 1956
7. Status Sekolah Swasta
8. Lokasi Sekolah Perkotaan
9. Status Tanah-bangunan Hak Milik Yayasan
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
57
2. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah
Terwujudnya insan yang cerdas, berpengetahuan luas,
berprestasi, terampil, berkepribadian, dan berbudi pekerti luhur
yang religius.
b. Misi Sekolah
1) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan;
2) Meningkatkan budi pekerti siswa siswi yang luhur berakhlak
mulia dan Islami;
3) Meningkatkan minat dan bakat siswa-siswi sesuai dengan
potensi yang dimiliki;
4) Meningkatkan kualitas siswa siswi yang terampil, suka
belajar dan taat beribadah;
5) Meningkatkan kualitas siswa siswi yang ber IMTAK dan
IPTEK; dan
6) Meningkatkan pengadaan sarana dan prasana Madrasah yang
memadai.
3. Keadaan Guru
Tenaga pendidik dan karyawan di MI Muhammadiyah
Ambarawa terdiri dari 1 Pegawai Negeri Sipil (PNS), 6 Guru Tetap
Yayasan (GTY) dan 1 penjaga sekolah. Guru dan karyawan MI
Muhammadiyah secara lengkap dapat dilihat pada tabel 3.2.
58
Tabel 3.2 Guru dan Karyawan MI Muhammadiyah Ambarawa
No. Nama / NIP Mengajar
Kelas Status Jabatan
1. Nur Rochim, S.Pd.I III, V GTY Kepala
Madrasah
2. Wahyuni Rohimah,
S.Pd.I VI PNS Guru Kelas
3. Ratih Kumalasari,
S.Pd.SD V GTY Guru Kelas
4. Parsiyah, S.Pd.I IV GTY Guru Kelas
5. Yuliyati, S.Pd.I III GTY Guru Kelas
6. Kharisma Fitriana,
S.Pd.I II GTY Guru Kelas
7. Aditya Gunarweni.,
S.Pd.SD I GTY Guru Kelas
8. Rushariyanto Penjaga
Madrasah
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
4. Karakter Siswa
Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas III
yang berjumlah 15 siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 4
siswa perempuan. Rincian data kelas III dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ambarawa
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
1. A F K W L
2. B S L
3. G H L
4. J L P
5. M S P
6. M T L
7. M Z L
8. N R P
9. R A S L
10. R F L
11. R K A L
12. R I N L
13. S B H L
14. S M L
15. Z P P
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
59
5. Kolaborator Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan penelitian
kolaboratif. Ibu Yuliyati, S.Pd.I sebagai guru kelas yang melakukan
kegiatan proses pembelajaran dan peneliti sebagai pengamat. Peneliti
membantu guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran,
menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan dan melakukan
pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama
proses pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan metode
outdoor learning.
6. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada mata pelajaran IPA semeseter II
Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3
siklus. Penelitian menggunakan jam pelajaran sesuai dengan jadwal
pelajaran kelas III MI Muhammadiyah Ambarawa.
Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
a. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 23 April 2019;
b. Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 25 April 2019; dan
c. Siklus III dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Mei 2019.
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus
penelitian. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Deskripsi dari ketiga Siklus
tersebut adalah sebagai berikut:
60
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap
perencanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut berikut:
1) Guru menentukan tujuan belajar yang diharapkan dapat
diperoleh para siswa berkaitan dengan penggunaan lingkungan
sebagai media dan sumber belajar;
2) Guru dan siswa menetapkan objek kunjungan yang relevansi
dengan tujuan belajar;
3) Guru menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan
dilakukan;
4) Guru mempersiapkan persiapan teknis yang diperlukan untuk
kegiatan belajar;
5) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mata pelajaran IPA materi pemanfaatan sumber daya alam
dengan metode pembelajaran outdoor learning. Kemudian RPP
tersebut digunakan oleh guru sebagai acuan dalam
pembelajaran yang akan dilaksanakan dikelas tersebut;
6) Peneliti menyiapkan materi dan menyusun Lembar Kerja Siswa
(LKS) yang akan digunakan siswa saat proses pembelajaran;
7) Peneliti menyiapkan soal tes evaluasi;
61
8) Peneliti menyiapkan lembar observasi guru dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
outdoor learning; dan
9) Peneliti menyiapkan lembar observasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode outdoor learning.
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas Siklus I dilaksanakan pada hari
Selasa, 23 April 2019 di ruang kelas III MI Muhammadiyah
Ambarawa. Penelitian ini berlangsung selama 2 X 35 menit dari
pukul 07.35 sampai 08.45 WIB dengan seluruh siswa hadir. Materi
yang diajarkan pada tahap ini tentang pemanfaatan sumber daya
tumbuhan. Langkah-langkah pelaksanaan Siklus I sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru mengajak siswa ke lokasi di luar kelas yang sudah di
ditetapkan;
b) Guru mengucapkan salam;
c) Guru bersama siswa membaca do’a ketika akan belajar;
d) Guru mengabsen siswa;
e) Guru mengecek kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran;
f) Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar siap dan
aktif dalam pembelajaran;
62
g) Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan hal-hal
yang terkait dengan materi yang akan dipelajari; dan
h) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dipelajari.
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) Mengamati
(1) Siswa mengamati buku bacaan halaman 167-168
tentang materi pemanfaatan tumbuhan; dan
(2) Siswa memahami isi dari bacaan yang ada di dalam
buku.
b) Menanya
(1) Guru menggali pemahaman dasar siswa tentang bacaan;
(2) Guru menjelaskan materi pemanfaatan tumbuhan;
(3) Siswa dapat mengajukan pertanyaan tentang materi;
(4) Siswa mencatat semua informasi yang disampaikan
oleh guru; dan
(5) Guru memberikan pertanyaan yang terkait dengan
materi pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan sehari-
hari.
c) Mencoba
(1) Guru membentuk kelompok siswa yang masing-masing
kelompok terdiri dari 3 siswa;
63
(2) Guru mengajak siswa untuk berkumpul menurut
kelompoknya;
(3) Guru memberikan arahan atau petunjuk langkah-
langkah pengamatan;
(4) Guru membagikan lembar pengamatan kepada masing-
masing kelompok;
(5) Siswa dengan bimbingan guru melihat dan mengamati
objek yang dipelajari serta mempraktikkan jika
dimungkinkan;
(6) Guru membagikan tanaman kepada masing-masing
kelompok;
(7) Semua kelompok menanam tanaman yang di berikan
oleh guru; dan
(8) Siswa dalam kelompoknya mendiskusikan hasil
pengamatannya.
d) Menghubungkan
(1) Guru meminta semua kelompok untuk menghubungkan
manfaat dari tumbuhan yang ditanam oleh masing-
masing kelompok; dan
(2) Semua kelompok menuliskan jawabanya pada lembar
pengamatan kelompok.
64
e) Mengkomunikasikan
(1) Guru mengajak siswa masuk di dalam kelas untuk
membahas dan mendiskusikan hasil belajar hari ini;
(2) Setiap kelompok diminta melaporkan hasil diskusi
mereka untuk dibahas bersama;
(3) Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
tentang materi pemanfaatan tumbuhan; dan
(4) Guru memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar
siswa dan hasil-hasil yang dicapai.
3) Kegiatan Penutup (10 menit)
a) Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi yang
diperoleh;
b) Guru meminta kesan-kesan yang diperoleh siswa dari
kegiatan belajar tersebut;
c) Guru memberikan tugas pekerjaan rumah;
d) Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
selanjutnya;
e) Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin oleh
salah satu siswa; dan
f) Guru mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan langsung oleh peneliti selama proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
65
disusun. Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan
selama proses pembelajaran. Peneliti menggunakan dua lembar
observasi, lembar pertama digunakan untuk mengamati guru dalam
melaksanakan pembelajaran IPA sesuai dengan RPP. Lembar
observasi kedua ditujukan kepada guru dan siswa digunakan untuk
mengamati guru dan siswa dalam proses belajar mengajar
menggunakan metode outdoor learning. Hasil pengamatan berupa
lembar observasi akan dituliskan dalam lembar catatan lapangan
yang terlampir.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan peneliti terhadap hasil pelaksanaan
pembelajaran pada penelitian Siklus I untuk mengetahui
kelemahan dalam pembelajaran yang telah dilakukan guru dan
siswa sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk
melaksanakan perbaikan pada Siklus berikutnya.
Kelemahan yang dihadapi dalam penelitian Siklus I yaitu:
1) Guru belum menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran;
2) Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari;
3) Guru kurang mengkondisikan siswa sehingga ada 4 Siswa yang
kurang memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung,
mereka masih berbicara dengan temannya dan melamun;
66
4) 8 siswa masih merasa malu dan kurang aktif dalam menjawab
pertanyaan dari guru;
5) Guru dalam melakukan pembelajaran belum dapat
menggunakan alokasi waktu secara tepat;
6) Terdapat 7 siswa yang masih pasif saat diskusi kelompok dan
ragu-ragu untuk menyampaikan pendapatnya; dan
7) Guru kurang memberikan penguatan terhadap kesimpulan yang
disampaikan oleh siswa.
Peneliti bersama guru melakukan diskusi untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dihadapi saat pelaksanaan
pembelajaran menggunakan metode outdoor learning pada Siklus
I. Hal ini dilakukan untuk merencanakan perbaikan agar siklus
berikutnya tidak terjadi lagi kelemahan yang sama.
Rencana perbaikan tersebut yaitu:
1) Guru menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran;
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari;
3) Guru mengkondisikan siswa saat pembelajaran akan dimulai;
4) Guru memberikan reward kepada Siswa yang berani dan aktif;
5) Guru lebih memperhatikan alokasi waktu;
6) Guru memberikan stimulus agar semua siswa aktif dalam
berdiskusi; dan
67
7) guru harus lebih mapan dalam memberikan penguatan terhadap
kesimpulan yang disampaikan siswa.
Kelemahan- kelemahan yang telah peneliti paparkan
merupakan salah satu komponen yang menyebabkan indikator
keberhasilan belum tercapai, pada Siklus II diharapkan melalui
metode outdoor learning pada pembelajaran IPA materi
pemanfaatan sumber daya alam, hasil belajar siswa dapat
meningkat.
2. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap
perencanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut:
1) Guru menentukan tujuan belajar yang diharapkan dapat
diperoleh para siswa berkaitan dengan penggunaan lingkungan
sebagai media dan sumber belajar;
2) Guru dan siswa menetapkan objek kunjungan yang relevansi
dengan tujuan belajar;
3) Guru menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan
dilakukan;
4) Guru mempersiapkan persiapan teknis yang diperlukan untuk
kegiatan belajar;
5) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mata pelajaran IPA materi pemanfaatan sumber daya alam
68
dengan metode pembelajaran outdoor learning. Kemudian RPP
tersebut digunakan oleh guru sebagai acuan dalam
pembelajaran yang akan dilaksanakan dikelas tersebut;
6) Peneliti menyiapkan materi dan menyusun Lembar Kerja Siswa
(LKS) yang akan digunakan siswa saat proses pembelajaran;
7) Peneliti menyiapkan soal tes evaluasi;
8) Peneliti menyiapkan lembar observasi guru dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
outdoor learning; dan
9) Peneliti menyiapkan lembar observasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode outdoor learning.
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas Siklus II dilaksanakan pada hari
Kamis, 25 April 2019 di ruang kelas III MI Muhammadiyah
Ambarawa. Penelitian ini berlangsung selama 2 X 35 menit dari
pukul 07.35 sampai 08.45 WIB dengan seluruh siswa hadir. Materi
yang diajarkan pada tahap ini tentang pemanfaatan sumber daya
hewan. Langkah-langkah pelaksanaan Siklus II sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru mengajak siswa ke lokasi di luar kelas yang sudah di
ditetapkan;
b) Guru mengucapkan salam;
c) Guru bersama siswa membaca do’a ketika akan belajar;
69
d) Guru mengabsen siswa;
e) Guru mengecek kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran;
f) Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar siap dan
aktif dalam pembelajaran;
g) Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan hal-hal
yang terkait dengan materi yang akan dipelajari; dan
h) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dipelajari.
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) Mengamati
(1) Siswa mengamati buku bacaan halaman 168-170
tentang materi pemanfaatan hewan; dan
(2) Siswa memahami isi dari bacaan yang ada dalam
buku.
b) Menanya
(1) Guru menggali pemahaman dasar siswa tentang
bacaan;
(2) Guru menjelaskan materi pemanfaatan hewan;
(3) Siswa dapat mengajukan pertanyaan tentang materi;
(4) Siswa mencatat semua informasi yang disampaikan
oleh guru; dan
70
(5) Guru memberikan pertanyaan yang terkait dengan
materi pemanfaatan hewan dalam kehidupan sehari-
hari.
c) Mencoba
(1) Guru membentuk kelompok siswa yang masing-
masing kelompok terdiri dari 3 siswa;
(2) Guru mengajak siswa untuk berkumpul menurut
kelompoknya;
(3) Guru memberikan arahan atau petunjuk langkah-
langkah pengamatan;
(4) Guru membagikan lembar pengamatan kepada
masing-masing kelompok;
(5) Siswa dengan bimbingan guru melihat dan mengamati
objek yang dipelajari serta mempraktikkan jika
dimungkinkan;
(6) Guru membagikan bahan-bahan makanan yang
berasal dari hewan ke masing- masing kelompok.
bahan-bahan tersebut contohnya telur, susu, daging
ayam, ikan, dan sarden; dan
(7) Siswa dalam kelompoknya mendiskusikan hasil
pengamatannya.
71
d) Menghubungkan
(1) Guru meminta semua kelompok untuk
menghubungkan asal usul bahan makanan itu dari apa
dan bagaimana cara merawat hewan tersebut; dan
(2) Semua kelompok menuliskan jawabanya pada lembar
pengamatan kelompok.
e) Mengkomunikasikan
(1) Guru mengajak siswa masuk di dalam kelas untuk
membahas dan mendiskusikan hasil belajar hari ini;
(2) Setiap kelompok diminta melaporkan hasil diskusi
mereka untuk dibahas bersama;
(3) Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
tentang materi pemanfaatan hewan; dan
(4) Guru memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar
siswa dan hasil-hasil yang dicapai.
3) Kegiatan Penutup (10 menit)
a) Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi yang
diperoleh;
b) Guru meminta kesan-kesan yang diperoleh siswa dari
kegiatan belajar tersebut;
c) Guru memberikan tugas pekerjaan rumah;
d) Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
selanjutnya;
72
e) Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin oleh
salah satu siswa; dan
f) Guru mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan langsung oleh peneliti selama proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disusun sebagaimana siklus I. Lembar observasi digunakan untuk
mengamati kegiatan selama proses pembelajaran. Peneliti
menggunakan dua lembar observasi, lembar pertama digunakan
untuk mengamati guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA
sesuai dengan RPP. Lembar observasi kedua ditujukan kepada
guru dan siswa digunakan untuk mengamati guru dan siswa dalam
proses belajar mengajar menggunakan metode outdoor learning.
Tindakan siklus II ini peneliti meneliti apakah ada perubahan
tingkah laku dan hasil belajar siswa dari siklus sebelumnya. Hasil
pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan lapangan yang
terlampir.
d. Refleksi
pada Siklus II tindakan pelaksaannya sudah cukup baik.
terbukti hasil belajar siswa yang 73,3% sudah tuntas belajarnya.
tetapi hasil belajar belum memenuhi target yang diharapkan dan
pada Siklus II ini ternyata masih ada kelemahan-kelemahan yang
ditemukan yaitu:
73
1) Terdapat 4 siswa yang bertanya kepada temannya ketika
mengerjakan soal;
2) Terdapat 5 siswa yang tidak fokus ketika kelompok lain
presentasi; dan
3) Terdapat 4 siswa kurang fokus dalam pembelajaran, masih
berlatian ketika guru menjelaskan materi.
Peneliti bersama guru melakukan diskusi untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dihadapi saat pelaksanaan
pembelajaran menggunakan metode outdoor learning pada Siklus
II. Hal ini dilakukan untuk merencanakan perbaikan agar siklus
berikutnya tidak terjadi lagi kelemahan yang sama.
Rencana perbaikan tersebut yaitu:
1) Guru mengamati siswa ketika mereka mengerjakan soal, dan
menasehatinya apabila ada siswa yang bertanya kepada
temannya;
2) Guru meminta siswa untuk menanggapi hasil diskusi dari
kelompok lain; dan
3) Guru mengajak serta memberikan motivasi siswa agar tetap
fokus dalam mengikuti pembelajaran.
3. Deskripsi siklus III
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap
perencanaan tindakan siklus III adalah sebagai berikut:
74
1) Guru menentukan tujuan belajar yang diharapkan dapat
diperoleh para siswa berkaitan dengan penggunaan lingkungan
sebagai media dan sumber belajar;
2) Guru dan siswa menetapkan objek kunjungan yang relevansi
dengan tujuan belajar;
3) Guru menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan
dilakukan;
4) Guru mempersiapkan persiapan teknis yang diperlukan untuk
kegiatan belajar;
5) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mata pelajaran IPA materi pemanfaatan sumber daya alam
dengan metode pembelajaran outdoor learning. Kemudian RPP
tersebut digunakan oleh guru sebagai acuan dalam
pembelajaran yang akan dilaksanakan dikelas tersebut;
6) Peneliti menyiapkan materi dan menyusun Lembar Kerja Siswa
(LKS) yang akan digunakan siswa saat proses pembelajaran;
7) Peneliti menyiapkan soal tes evaluasi;
8) Peneliti menyiapkan lembar observasi guru dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
outdoor learning; dan
9) Peneliti menyiapkan lembar observasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode outdoor learning.
75
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas Siklus III dilaksanakan pada hari
Kamis, 2 Mei 2019 di ruang kelas III MI Muhammadiyah
Ambarawa. Penelitian ini berlangsung selama 2 X 35 menit dari
pukul 07.35 sampai 08.45 WIB dengan seluruh siswa hadir. Materi
yang diajarkan pada tahap ini tentang pemanfaatan sumber daya air
dan pemanfaatan bahan galian. Langkah-langkah pelaksanaan
Siklus III sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru mengajak siswa ke lokasi di luar kelas yang sudah di
ditetapkan;
b) Guru mengucapkan salam;
c) Guru bersama siswa membaca do’a ketika akan belajar;
d) Guru mengabsen siswa;
e) Guru mengecek kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran;
f) Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar siap dan
aktif dalam pembelajaran;
g) Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan hal-hal
yang terkait dengan materi yang akan dipelajari; dan
h) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dipelajari.
76
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) Mengamati
(1) Siswa mengamati buku bacaan halaman 170-171
tentang materi pemanfaatan air dan pemanfaatan
bahan galian; dan
(2) Siswa memahami isi dari bacaan yang ada dalam
buku.
b) Menanya
(1) Guru menggali pemahaman dasar siswa tentang
bacaan;
(2) Guru menjelaskan materi pemanfaatan air dan
pemanfaatan bahan galian;
(3) Siswa dapat mengajukan pertanyaan tentang materi;
(4) Siswa mencatat semua informasi yang disampaikan
oleh guru; dan
(5) Guru memberikan pertanyaan yang terkait dengan
materi pemanfaatan air dan pemanfaatan bahan galian
dalam kehidupan sehari-hari.
c) Mencoba
(1) Guru membentuk kelompok siswa yang masing-masing
kelompok terdiri dari 3 siswa;
(2) Guru mengajak siswa untuk berkumpul menurut
kelompoknya;
77
(3) Guru memberikan arahan atau petunjuk langkah-
langkah pengamatan;
(4) Guru membagikan lembar pengamatan kepada masing-
masing kelompok;
(5) Guru menujukkan beberapa gambar pemanfaatan air
dan gambar pemanfaatan bahan galian;
(6) Siswa dengan bimbingan guru melihat dan mengamati
objek yang dipelajari serta mempraktikkan jika
dimungkinkan; dan
(7) Siswa dalam kelompoknya mendiskusikan hasil
pengamatannya.
d) Menghubungkan
(1) Guru meminta semua kelompok untuk menghubungkan
kegiatan di lingkungan sekolah yang memanfaatkan air
serta pemanfaatan bahan galian; dan
(2) Semua kelompok menuliskan jawabanya pada lembar
pengamatan kelompok.
e) Mengkomunikasikan
1) Guru mengajak siswa masuk di dalam kelas untuk
membahas dan mendiskusikan hasil belajar hari ini;
2) Setiap kelompok diminta melaporkan hasil diskusi
mereka untuk dibahas bersama;
78
3) Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
tentang pemanfaatan air dan pemanfaatan bahan galian,
dan
4) Guru memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar
siswa dan hasil-hasil yang dicapai.
3) Kegiatan Penutup (10 menit)
a) Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi yang
diperoleh;
b) Guru meminta kesan-kesan yang diperoleh siswa dari
kegiatan belajar tersebut;
c) Guru memberikan tugas pekerjaan rumah;
d) Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
selanjutnya;
e) Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin oleh
salah satu siswa; dan
f) Guru mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan langsung oleh peneliti selama proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disusun sebagaimana siklus I dan Siklus II. Lembar observasi
digunakan untuk mengamati kegiatan selama proses pembelajaran.
Peneliti menggunakan dua lembar observasi, lembar pertama
digunakan untuk mengamati guru dalam melaksanakan
79
pembelajaran IPA sesuai dengan RPP. Lembar observasi kedua
ditujukan kepada guru dan siswa digunakan untuk mengamati guru
dan siswa dalam proses belajar mengajar menggunakan metode
outdoor learning. Tindakan siklus III ini peneliti meneliti apakah
ada perubahan tingkah laku dan hasil belajar siswa dari siklus
sebelumnya. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam lembar
catatan lapangan yang terlampir.
d. Refleksi
Refleksi yang dilakukan peneliti terhadap hasil pelaksanaan
pembelajaran pada Siklus III menunjukkan bahwa sudah tidak
ditemukan kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran
seperti pada Siklus I dan Siklus II. Kelemahan yang ada pada
Siklus II dapat diatasi dalam Siklus III. Penelitian Dihentikan pada
Siklus III karena hasil belajar siswa sudah menunjukkan indikator
ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu ≥85% siswa tuntas
belajar. Siswa yang belum tuntas dalam siklus ini akan diberikan
latihan mandiri berupa latihan atau remedial yang dipantau oleh
guru sehingga diharapkan semua siswa tuntas belajar.
80
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Penelitian Pra Siklus
Kegiatan Pra Siklus dilakukan peneliti sebelum dilakukannya
Penelitian Tindakan Kelas. Tahap Pra Siklus ini dapat memberikan
acuan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Tahap Pra Siklus
dilakukan peneliti secara langsung dengan melakukan observasi pada
proses kegiatan pembelajaran oleh guru kelas III MI Muhammadiyah
Ambarawa. Tahap Pra Siklus dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 April
2019. Hasil observasi Pra Siklus yang dilakukan oleh peneliti, terdapat
beberapa siswa yang belum paham mengenai materi pemanfaatan
SDA. Masalah ini menyebabkan hasil belajar IPA masih di bawah
KKM. Nilai hasil ulangan harian (Pra Siklus) dapat dilihat pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. A F K W 70 Tuntas
2. B S 70 Tuntas
3. G H 40 Tidak Tuntas
4. J L 60 Tuntas
5. M S 70 Tuntas
6. M T 30 Tidak Tuntas
7. M Z 60 Tidak Tuntas
8. N R 40 Tidak Tuntas
9. R A S 80 Tuntas
10. R F 60 Tuntas
11. R K A 50 Tidak Tuntas
12. R I N 70 Tuntas
81
13. S B H 60 Tidak Tuntas
14. S M 40 Tidak Tuntas
15. Z P 70 Tuntas
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 30
Rata-rata 58
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 6 Siswa
Tidak Tuntas = 9 Siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P = FN × 100%
= 6 x 100%
15
= 40%
Keterangan :
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi siswa tuntas KKM
N = Jumlah keseluruhan siswa
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai
pada Pra Siklus adalah 58 dari jumlah siswa kelas III yaitu 15 siswa.
Siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 6 siswa (40%),
sedangkan siswa yang belum tuntas 9 siswa (60%). Siklus ini secara
klasikal pembelajaran belum tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM) hanya mencapai 40% dari jumlah
keseluruhan siswa. Hasil persentase belum mencapai kriteria
82
ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas
belajarnya, jadi harus dilaksanakan Siklus selanjutnya yaitu Siklus I
pada waktu yang telah ditentukan.
2. Deskripsi Data Siklus I
Penelitian Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 23 April
2019. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit).
Materi pokok yang diajarkan pada Siklus I adalah pemanfaatan
tumbuhan. Hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada Siklus I
mengambarkan bahwa siswa bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan metode outdoor learning, meskipun belum
semua siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dan
juga belum semua siswa aktif dalam mengikuti diskusi kelompok. Nilai
hasil belajar siswa pada Siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. A F K W 70 Tuntas
2. B S 70 Tuntas
3. G H 70 Tuntas
4. J L 60 Tidak Tuntas
5. M S 70 Tuntas
6. M T 40 Tidak Tuntas
7. M Z 50 Tidak Tuntas
8. N R 70 Tuntas
9. R A S 80 Tuntas
10. R F 50 Tidak Tuntas
11. R K A 50 Tidak Tuntas
12. R I N 70 Tuntas
13. S B H 80 Tuntas
14. S M 70 Tuntas
15. Z P 70 Tuntas
Nilai Tertinggi 80
83
Nilai Terendah 40
Rata-rata 64,7
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 10 Siswa
Tidak Tuntas = 5 Siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P = FN × 100%
= 10 x 100%
15
= 66,7 %
Keterangan :
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi siswa tuntas KKM
N = Jumlah keseluruhan siswa
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai
pada Siklus I adalah 64,7 dari jumlah siswa kelas III yaitu 15 siswa.
Siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 10 siswa
(66,7%), sedangkan siswa yang belum tuntas 5 siswa (33,3%). Siklus
ini secara klasikal pembelajaran belum tuntas belajar, karena siswa
yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM) hanya mencapai 66,7% dari
jumlah keseluruhan siswa. Hasil persentase belum mencapai kriteria
ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas
84
belajarnya, jadi harus dilaksanakan Siklus selanjutnya yaitu Siklus II
pada waktu yang telah ditentukan.
3. Deskripsi Data Siklus II
Penelitian Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 25 April
2019. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit).
Materi pokok yang diajarkan pada Siklus II adalah pemanfaatan
hewan. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada Siklus I diperbaiki
pada Siklus II. Hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada Siklus II
mengambarkan bahwa masih ada 4 siswa yang bertanya kepada
temannya ketika mengerjakan soal, 5 siswa yang tidak fokus ketika
kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka dan
ada 4 siswa kurang fokus dalam pembelajaran, masih lari kesana kesini
ketika guru menjelaskan materi. Pembelajaran Siklus II masih
ditemukan kelemahan, namun secara keseluruhan pembelajaran pada
Siklus II berjalan lebih baik daripada Silus I. Nilai hasil belajar siswa
pada Siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. A F K W 80 Tuntas
2. B S 70 Tuntas
3. G H 70 Tuntas
4. J L 60 Tidak Tuntas
5. M S 70 Tuntas
6. M T 60 Tidak Tuntas
7. M Z 70 Tuntas
8. N R 80 Tuntas
9. R A S 90 Tuntas
10. R F 60 Tidak Tuntas
85
11. R K A 40 Tidak Tuntas
12. R I N 70 Tuntas
13. S B H 80 Tuntas
14. S M 70 Tuntas
15. Z P 80 Tuntas
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 40
Rata-rata 70
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 11 Siswa
Tidak Tuntas = 4 Siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P = FN × 100%
= 11 x 100%
15
= 73,3 %
Keterangan :
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi siswa tuntas KKM
N = Jumlah keseluruhan siswa
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai pada
Siklus II adalah 70 dari jumlah siswa kelas III yaitu 15 siswa. Siswa
yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 11 siswa (73,3%),
sedangkan siswa yang belum tuntas 4 siswa (26,7%). Siklus ini secara
klasikal pembelajaran belum tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM) hanya mencapai 73,3% dari
86
jumlah keseluruhan siswa. Hasil persentase belum mencapai kriteria
ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas
belajarnya, jadi harus dilaksanakan Siklus selanjutnya yaitu Siklus III
pada waktu yang telah ditentukan.
4. Deskripsi Data Siklus III
Penelitian Siklus III dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Mei
2019. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit).
Materi pokok yang diajarkan pada Siklus III adalah pemanfaatan air
dan pemanfaatan bahan galian. Kelemahan-kelemahan pada Siklus II
berhasil diperbaiki dan disempurnakan pada pembelajaran Siklus III.
Nilai hasil belajar siswa pada Siklus III dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. A F K W 80 Tuntas
2. B S 80 Tuntas
3. G H 90 Tuntas
4. J L 50 Tuntas
5. M S 80 Tuntas
6. M T 70 Tidak Tuntas
7. M Z 80 Tuntas
8. N R 90 Tuntas
9. R A S 90 Tuntas
10. R F 60 Tidak Tuntas
11. R K A 90 Tuntas
12. R I N 80 Tuntas
13. S B H 90 Tuntas
14. S M 80 Tuntas
15. Z P 100 Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
Rata-rata 80,7
(Sumber: Data Primer)
87
Keterangan:
Tuntas = 13 Siswa
Tidak Tuntas = 2 Siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P = FN × 100%
= 13 x 100%
15
= 86,7%
Keterangan :
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi siswa tuntas KKM
N = Jumlah keseluruhan siswa
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai pada
Siklus III adalah 80,7 dari jumlah siswa kelas III yaitu 15 siswa. Siswa
yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 13 siswa (86,7%),
sedangkan siswa yang belum tuntas 2 siswa (13,3%). Hasil belajar
siswa pada Siklus III menunjukkan bahwa pembelajaran sudah
mencapai indikator ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 85% dari jumlah siswa memperoleh nilai ≥70 (Nilai KKM).
Pembelajaran pada Silkus III dianggap berhasil sehingga penelitian
dihentikan samapai Siklus III.
88
B. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian berdasarkan analisis pengumpulan
data diperoleh rekapitulasi data hasil belajar siswa. Rekapitulasi hasil
belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I-III
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
Pra Siklus 58 Tuntas 6 40%
Tidak Tuntas 9 60%
I 64,7 Tuntas 10 66,7%
Tidak Tuntas 5 33,3%
II 70 Tuntas 11 73,3%
Tidak Tuntas 4 26,7%
III 80,7 Tuntas 13 86,7%
Tidak Tuntas 2 13,3%
(Sumber: Data Primer)
Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa adanya peningkatan hasil belajar
setelah dilakukan tindakan. Hasil belajar siswa yang mengalami
peningkatan di setiap Siklus dalam pembelajaran merupakan bukti
keberhasilan penggunaan metode outdoor learning.
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sebelum
dilakukan tindakan yaitu pada tahap Pra Siklus terdapat 6 siswa (40%)
yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (dibawah
KKM) 9 siswa (60%) dengan nilai rata-rata 58. Hasil tersebut belum
memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, maka harus dilakukan
penelitian pada Siklus I.
Hasil belajar siswa pada Siklus I terdapat terdapat 10 siswa
(66,7%) yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar
(dibawah KKM) 5 siswa (33,3%) dengan nilai rata-rata 64,7. Berdasarkan
89
hasil tersebut dapat dikatakan terjadi peningkatan dari tahap Pra Siklus
meskipun masih belum memenuhi indikator keberhasilan secara klasikal
yang ditetapkan yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh, maka penelitian
dilanjutkan pada Siklus II dengan materi dan waktu yang berbeda
Hasil belajar siswa pada Siklus II terdapat 11 siswa (73,3%) yang
tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (dibawah KKM)
4 siswa (26,7%) dengan nilai rata-rata 70. Berdasarkan hasil tersebut,
dapat diketahui bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa pada Siklus II
juga belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu ≥
85% dari jumlah seluruh siswa yang tuntas belajar, sehingga penelitian ini
dilanjutkan pada Siklus III dengan materi dan waktu yang berbeda.
Hasil belajar siswa pada Siklus III terdapat terdapat 13 siswa
(86,7%) yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (di
bawah KKM) 2 siswa (13,3%) dengan nilai rata-rata 80,7. Hasil data
tersebut dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar siswa dari Siklus II ke
Siklus III ternyata mengalami peningkatan 13,4%. Pelaksanaan
pembelajaran pada Siklus III sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar
yang sudah ditetapkan yaitu 86,7% dari jumlah seluruh siswa sudah tuntas
belajar sehingga penelitian tindakan kelas dihentikan pada Siklus III ini.
Siswa yang belum tuntas pada Siklus III akan diberikan tindakan mandiri
berupa tutorial, latihan-latihan atau remidiasi yang dipantau oleh guru
sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
90
Hasil penelitian dapat digambarkan dengan menggunakan gambar
grafik 4.1.
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I-III
(Sumber: Data Primer)
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah
diterapkan metode outdoor learning terjadi peningkatan dari Pra Siklus
40% siswa tuntas belajar, Siklus I 66,7% siswa tuntas belajar, Siklus II
73,3% siswa tuntas belajar, dan Siklus III 86,7% siswa tuntas belajar.
Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 26,7%,
Siklus I ke Siklus II 6,6% dan Siklus II ke Siklus III 13,4%. Pembahasan
tersebut juga dapat digambarkan dengan menggunakan Diagram 4.2.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Tuntas
91
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I-III
(Sumber: Data Primer)
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah
diterapkan metode outdoor learning terjadi peningkatan dari Pra Siklus
40% siswa tuntas belajar, Siklus I 66,7% siswa tuntas belajar, Siklus II
73,3% siswa tuntas belajar, dan Siklus III 86,7% siswa tuntas belajar.
Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 26,7%,
Siklus I ke Siklus II 6,6% dan Siklus II ke Siklus III 13,4%.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dan hasil penelitian
sebelumnya yang menyatakan metode outdoor learning dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi pemanfaatan SDA di kelas III MI
Muhammadiyah Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2018/2019.
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
92
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode outdoor learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi pemanfaatan SDA pada siswa kelas III MI Muhammadiyah
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
Peningkatan ketuntasan belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 26,7%; Siklus I
ke Siklus II 6,6% dan Siklus II ke Siklus III 13,4%. Hal ini berdasarkan
peningkatan hasil belajar pada Pra Siklus 40%; Siklus I 66,7%; Siklus II
73,3%; dan Siklus III 86,7%. Siswa yang belum tuntas 13,3% (2 siswa)
dalam Siklus III akan diberikan tutorial, latihan mandiri dan remedial oleh
guru diharapkan seluruh siswa dapat tuntas belajar.
B. Saran
1. Siswa
a. Siswa sebaiknya memperhatikan penjelasan yang di sampaikan
guru baik arahan maupun materi;
b. Siswa sebaiknya aktif dalam kegiatan pembelajaran;
c. Siswa sebaiknya berani dalam mengemukakan gagasan dalam
kegiatan diskusi kelompok; dan
d. Siswa diharapkan percaya diri ketika menyampaikan hasil diskusi
di depan kelas.
2. Guru
a. Guru sebaiknya memberikan remidiasi terhadap siswa yang belum
memenuhi syarat ketuntasan minimal;
93
b. Guru hendaknya memberikan petunjuk teknis tentang langkah-
langkah metode outdoor learning sehingga siswa dapat mengikuti
arahan guru dari awal pembelajaran sampai selesai;
c. Guru hendaknya memberikan motivasi terhadap siswa agar siswa
lebih aktif, berani dan percaya diri ketika mengikuti pembelajaran;
dan
d. Guru diharapkan menerapkan metode outdoor learning pada
pembelajaran IPA materi yang lain yang sekiranya tepat.
3. Sekolah
Sekolah melakukan pembinaan terhadap para guru untuk
melatih kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan
inovasi metode pembelajaran yang aktual. Salah satunya yaitu
menggunakan metode outdoor learning.
94
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal; Ali Murtadlo. 2016. Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Baharuddin; Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Banjarmasin: PT Rineka Cipta.
Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta: Prestasi
Pustakaraya.
Mustopa, Zaenal; Tuti Pancawati Pathi; Ai Tati Nurhayati. 2009. Ilmu
Pengetahuan Alam 3. Jakarta: CV. Djatnika.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Setiyorini, Nunung Dwi. 2018. Pembelajaran Kontekstual IPA Melalui Outdoor
Learning di SD Alam Ar-Ridho Semarang (Online), Vol. 1, No. 1,
(http://e-journal.staima-alhikam.ac.id/index.php/al-mudarris/, diakses 14
Septemberv2019).
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sulthon. 2016. Pembelajaran IPA yang Efektif dan Menyenangkan Bagi Siswa
Madrasah Ibtidaiyah (Online), Vol. 4, No. 1,
(http://journal.staimkudus.ac.id/index.php/elementary/article/download/19
69/pdf, diakses 15 September 2019).
Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.
Susilo. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz.
95
Suyono; Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif: Konsep,
Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Media Group.
Vera, Adelia. 2012. Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study).
Jogjakarta: Diva Press.
Widiasworo, Erwin. 2017. Strategi dan Metode Mengajar Siswa di Luar Kelas
(Outdoor Learning) Secara Aktif, Kreatif, Inspriratif, dan Komunikatif.
Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.
Wisudawati, Asih Widi; Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
96
Lampiran 1. Tentang Daftar Riwayat Hidup
Daftar Riwayat Hidup
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Tri Iswati
NIM : 23040-15-0091
TTL : Kab. Semarang, 7 Januari 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kupang tegal bulu Rt 09 Rw 07, Kec. Ambarawa, Kab.
Semarang
No HP : 0812-2950-0435
Riwayat Pendidikan : MI Muhammadiyah Ambarawa lulus tahun 2005
SMP Islam Sudirman Ambarawa lulus tahun 2008
SMA Negeri 1 Ambarawa lulus tahun 2011
Demikian daftar riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 21 Agustus 2019
Penulis,
Tri Iswati
NIM. 23040-15-0091
97
Lampiran 2. Tentang Identitas Kolaborator
Identitas Kolaborator
Nama : Yuliyati, S.Pd.I
NIP : -
TTL : Kab. Semarang, 19 Juli 1977
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Lingk. Pojoksari Rt 04 Rw 02, Ambarawa
Jabatan : Guru Kelas III
98
Lampiran 3. Tentang Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan (SKK)
99
100
Lampiran 4. Tentang Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Surat Tugas Pembimbing Skripsi
101
Lampiran 5. Tentang Lembar Konsultasi Skripsi
Lembar Konsultasi Skripsi
102
103
104
Lampiran 6. Tentang Surat Izin Penelitian
Surat Izin Penelitian
105
Lampiran 7. Tentang Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. A F K W 70 Tuntas
2. B S 70 Tuntas
3. G H 40 Tidak Tuntas
4. J L 60 Tuntas
5. M S 70 Tuntas
6. M T 30 Tidak Tuntas
7. M Z 60 Tidak Tuntas
8. N R 40 Tidak Tuntas
9. R A S 80 Tuntas
10. R F 60 Tuntas
11. R K A 50 Tidak Tuntas
12. R I N 70 Tuntas
13. S B H 60 Tidak Tuntas
14. S M 40 Tidak Tuntas
15. Z P 70 Tuntas
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 30
Rata-rata 58
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 6 Siswa
Tidak Tuntas = 9 Siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P = FN × 100%
= 6 x 100%
15
= 40%
106
Keterangan :
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi siswa tuntas KKM
N = Jumlah keseluruhan siswa
107
Lampiran 8. Tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus I
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ambarawa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : III / II
Waktu Pelaksanaan : 23 April 2019
Materi Pokok : Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi
manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan
melestarikan alam.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
6.4 Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam
di lingkungan sekitar.
Indikator
6.4.3 Mengidentifikasi cara-cara yang digunakan manusia dalam
memanfaatkan sumber daya alam, misalnya air, tumbuhan, hewan dan bahan
galian; dan
6.4.4 Menyebutkan manfaat air, tumbuhan, Hewan, dan bahan galian.
108
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan
melestarikan alam di lingkungan sekitar; dan
2. Siswa dapat menyebutkan manfaat air, tumbuhan, Hewan, dan bahan
galian.
D. Materi Pembelajaran
Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)
1. Pengertian Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam adalah segala kekayaan alam yang ada di sekitar
kita. Sumber daya alam banyak macamnya, tersebar di daratan, lautan,
hingga perairan yang dalam. Sumber daya alam dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia, Contohnya yaitu untuk memenuhi
kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal,serta bahan bakar. Sumber
makanan manusia tersedia di alam, berasal dari tumbuhan dan hewan.
Bahan pakaian dan bahan bakar juga tersedia di alam, namun tidak
dimanfaatkan secara langsung. Bahan tersebut masih berupa barang
mentah sehingga harus diolah terlebih dahulu.
2. Pemanfaatan Tumbuhan
Sumber daya tumbuhan merupakan hal terpenting bagi manusia,
karena menghasilkan makanan. Makanan pokok manusia semuanya
berasal dari tumbuhan, seperti padi, jagung, sagu, umbi-umbian, dan
gandum. Makanan pokok tersebut harus selalu tersedia. Oleh karena itu,
109
manusia selalu mengusahakannya melalui kegiatan pertanian,
perkebunan, dan kehutanan.
3. Kegiatan yang Menghasilkan Sumber Daya Tumbuhan
a. Kegiatan Pertanian
Kegiatan pertanian merupakan sektor terbesar di Indonesia.
Oleh karena itu, negara kita dikenal sebagai negara agraris. Kegiatan
pertanian dilakukan di sawah dan ladang.
Kegiatan pertanian selain menghasilkan bahan makanan
pokok, juga menghasilkan sumber daya tumbuhan lain, berupa:
3) Buah-buahan, misalnya mangga, jeruk, semangka, melon,
durian, kelapa sawit, dan anggur; dan
4) Sayuran, misalnya tomat, kentang, kol, lobak, buncis, sawi,
kacangkacangan, serta biji-bijian.
b. Kegiatan Perkebunan
Kegiatan perkebunan juga termasuk aktivitas menanam
tumbuhan. Namun, sekor perkebunanan mengusahakan tumbuhan
yang berusia agak panjang. Contohnya menanam pohon karet, kelapa,
kopi, cokelat, lada, pala, anggrek, murbei, kina, kayu manis, cengkeh,
cendana dan minyak kayu putih. Hasil perkebunan tersebut
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan industri.
c. Kegiatan Perhutanan
Sektor kehutanan, tumbuhan menghasilkan kayu. Contohnya
kayu jati, kamper, rasamala, dan albasia. Kayu dimanfaatkan untuk
110
berbagai keperluan, misalnya bahan bangunan, bahan pembuat mebel,
dan bahan baku industri kayu lapis. Pemanfaatan hutan tidak
diserahkan kepada perorangan, melainkan dilakukan oleh pemerintah
melalui departemen kehutanan. Tujuannya agar hutan dapat
dimanfaatkan secara optimal demi menyejahterakan orang banyak.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Outdoor Learning, ceramah, diskusi, tanya jawab, dan
penugasan
F. Alat/Bahan/Sumber Belajar`
1. Buku IPA kelas III
2. Lembar Kerja Siswa
3. Pohon jeruk, pohon tomat, tanaman kacang hijau, tanaman seledri dan
tanaman daun bawang.
4. Lingkungan Sekolah
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal a. Guru mengajak siswa ke lokasi di luar
kelas yang sudah di ditetapkan;
b. Guru mengucapkan salam;
c. Guru bersama siswa membaca do’a ketika akan belajar;
d. Guru mengabsen siswa;
e. Guru mengecek kesiapan siswa dalam
menerima pembelajaran;
f. Guru memberikan motivasi terhadap
siswa agar siap dan aktif dalam
pembelajaran;
g. Guru melakukan apersepsi dengan
10
Menit
111
menanyakan hal-hal yang terkait dengan
materi yang akan dipelajari; dan
h. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti a. Mengamati
1) Siswa mengamati buku bacaan
halaman 167-168 tentang materi
pemanfaatan tumbuhan, dan
2) Siswa memahami isi dari bacaan yang
ada di dalam buku
b. Menanya
1) Guru menggali pemahaman dasar
siswa tentang bacaan;
2) Guru menjelaskan materi
pemanfaatan tumbuhan;
3) Siswa dapat mengajukan pertanyaan
tentang materi;
4) Siswa mencatat semua informasi
yang disampaikan oleh guru; dan
5) Guru memberikan pertanyaan yang
terkait dengan materi pemanfaatan
tumbuhan dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Mencoba
1) Guru membentuk kelompok siswa
yang masing-masing kelompok
terdiri dari 3 siswa;
2) Guru mengajak siswa untuk
berkumpul menurut kelompoknya;
3) Guru memberikan arahan atau
petunjuk langkah-langkah
pengamatan;
4) Guru membagikan lembar
pengamatan kepada masing-masing
kelompok;
5) Siswa dengan bimbingan guru
melihat dan mengamati objek yang
dipelajari serta mempraktikkan jika
dimungkinkan;
6) Guru membagikan tanaman kepada
masing-masing kelompok;
7) Semua kelompok menanam tanaman
yang di berikan oleh guru; dan
8) Siswa dalam kelompoknya
mendiskusikan hasil pengamatannya.
50
Menit
112
d. Menghubungkan
1) Guru meminta semua kelompok
untuk menghubungkan manfaat dari
tumbuhan yang ditanam oleh
masing-masing kelompok; dan
2) Semua kelompok menuliskan
jawabanya pada lembar pengamatan
kelompok.
e. Mengkomunikasikan
1) Guru mengajak siswa masuk di
dalam kelas untuk membahas dan
mendiskusikan hasil belajar hari ini;
2) Setiap kelompok diminta melaporkan
hasil diskusi mereka untuk dibahas
bersama;
3) Siswa mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru tentang materi
pemanfaatan tumbuhan, dan
4) Guru memberikan penilaian terhadap
kegiatan belajar siswa dan hasil-hasil
yang dicapai.
3. Kegiatan
Penutup
a. Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan materi yang diperoleh,
b. Guru meminta kesan-kesan yang
diperoleh siswa dari kegiatan belajar
tersebut,
c. Guru memberikan tugas pekerjaan
rumah;
d. Guru menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran selanjutnya,
e. Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin oleh salah satu siswa;
dan
f. Guru mengucapkan salam.
10
Menit
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes tertulis
2. Instrumen Penilaian : 10 Soal Pilihan Ganda
113
KISI-KISI SOAL SIKLUS I
Standar Kompetensi: 6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan
pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia
memelihara dan melestarikan alam
KD Indikator Indikator Soal Bentuk
Soal
No.
Soal
6.4
Mengidentifikasi
cara manusia
dalam
memelihara dan
melestarikan alam
di lingkungan
sekitar
6.4.3
Mengidentifikas
i cara-cara yang
digunakan
manusia dalam
memanfaatkan
sumber daya
alam, misalnya
air, tumbuhan,
hewan dan
bahan galian
Siswa dapat
mengidentifikasi
cara-cara
manusia dalam
memanfaatkan
tumbuhan
PG 1, 4
6.4.4
Menyebutkan
manfaat air,
tumbuhan,
Hewan, dan
bahan galian
Siswa dapat
menyebutkan
manfaat
tumbuhan
PG 10
Siswa dapat
menyebutkan
produk yang
berasal dari
pemanfaatan
tumbuhan
PG 2, 3, 9
Siswa dapat
menyebutkan
pemanfaatan
dari produk
yang dihasilkan
dari tumbuhan
PG 8
Siswa dapat
membedakan
hasil tumbuhan
dari sektor
pertanian,
perkebunan dan
perhutanan
PG 5, 6, 7
114
Berilah Tanda Silang (X) pada Huruf A, B, C, atau D pada Jawaban
yang Benar!
1. Berikut adalah contoh dari pemanfaatan sumber daya tumbuhan,
kecuali....
a. Memenuhi Sarana pengairan
b. Memenuhi kebutuhan tempat tinggal
c. Memenuhi kebutuhan pakaian
d. Memenuhi kebutuhan makanan
2. Sumber daya tumbuhan berikut yang dapat dimanfaatkan sebagai
bumbu dapur untuk memasak adalah....
a. Tembakau
b. Mangga
c. Kayu jati
d. Pala
3. Minyak goreng dapat berasal dari....
a. Kayu mahoni
b. Kelapa sawit
c. Cengkih
d. Alpukat
4. Kegiatan yang menghasilkan sumber daya tumbuhan, kecuali....
a. Pertanian
b. Perkebunan
c. Pertambangan
d. Perhutanan
5. Contoh sumber daya tumbuhan di sektor pertanian adalah....
a. Tomat
b. Kopi
c. Kayu jati
d. Kayu manis
115
6. Contoh sumber daya tumbuhan di sektor perkebunan, kecuali....
a. Cengkih
b. Sawi
c. Jeruk
d. Kentang
7. Yang termasuk dalam sayuran adalah....
a. Melon
b. Durian
c. Anggur
d. Kentang
8. Di bawah ini adalah contoh pemanfaatan dari kayu, kecuali....
a. Bahan bangunan
b. Bahan pembuatan mebel
c. Bahan makanan pokok
d. Bahan baku industri kayu lapis
9. Sumber daya berikut yang berasal dari tumbuhan adalah....
a. Padi
b. Ikan salmon
c. Aluminium
d. Air
10. Sumber daya tumbuhan yang menghasilkan makanan pokok adalah....
a. Mangga
b. Merica
c. Jagung
d. Durian
Kunci jawaban:
1. A
2. D
3. B
4. C
5. A
6. A
7. D
8. C
9. A
10. C
116
Pedoman Penilaian
Skor = Setiap nomer mempunyai nilai 1
Nilai = Jumlah perolehan skor x 10
Nilai tertinggi = 10 x 10 = 100
117
Lampiran 9. Tentang Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I
Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. A F K W 70 Tuntas
2. B S 70 Tuntas
3. G H 70 Tuntas
4. J L 60 Tidak Tuntas
5. M S 70 Tuntas
6. M T 40 Tidak Tuntas
7. M Z 50 Tidak Tuntas
8. N R 70 Tuntas
9. R A S 80 Tuntas
10. R F 50 Tidak Tuntas
11. R K A 50 Tidak Tuntas
12. R I N 70 Tuntas
13. S B H 80 Tuntas
14. S M 70 Tuntas
15. Z P 70 Tuntas
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 40
Rata-rata 64,7
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 10 Siswa
Tidak Tuntas = 5 Siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P = FN × 100%
= 10 x 100%
15
= 66,7 %
Keterangan :
P = Nilai dalam persen
118
F = Frekuensi siswa tuntas KKM
N = Jumlah keseluruhan siswa
119
Lampiran 10. Tentang Soal Evaluasi Siklus I
120
121
Lampiran 11. Tentang Catatan Lapangan Siklus I
Catatan Lapangan Siklus I
A. Lembar Observasi Guru
Nama Sekolah : MI Muhammadiyah Ambarawa
Guru : Yuliyati, S.Pd.I
Kelas/semester : III (tiga)/II (dua)
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Waktu Pelaksanaan : 23 April 2019
Petunjuk : Lembar observasi diisi dengan memberikan tanda
centang (√) pada kolom “ya” atau “tidak”
berdasarkan kondisi sebenarnya. Kolom “ya” jika
guru dan siswa melakukan tindakan dan kolom
“tidak” jika guru tidak melakukan tindakan selama
proses tinakan berlangsung.
No. Aspek yang diamati Ya Tidak
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengajak siswa ke lokasi di luar kelas yang
sudah di ditetapkan √
2. Guru mengucapkan salam √
3. Guru bersama siswa membaca do’a ketika akan belajar
√
4. Guru mengabsen siswa √
5. Guru mengecek kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran √
6. Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar
siap dan aktif dalam pembelajaran √
7. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan
hal-hal yang terkait dengan materi yang akan
dipelajari √
122
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dipelajari √
Kegiatan Inti (50 menit)
Mengamati
.9. Guru mengajak siswa mengamati buku bacaan
halaman 167-168 tentang materi pemanfaatan
tumbuhan √
10. Guru mengajak siswa memahami isi dari bacaan
yang ada di dalam buku √
Menanya
11. Guru menggali pemahaman dasar siswa tentang
bacaan √
12. Guru menjelaskan materi pemanfaatan tumbuhan √
13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya √
14. Guru meminta siswa untuk mencatat semua
informasi yang telah disampaikannya √
15. Guru memberikan pertanyaan yang terkait dengan
materi pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan
sehari-hari √
Mencoba
16. Guru membentuk kelompok siswa yang masing-
masing kelompok terdiri dari 3 siswa √
17. Guru mengajak siswa untuk berkumpul menurut
kelompoknya √
18. Guru memberikan arahan atau petunjuk langkah-
langkah pengamatan √
19. Guru membagikan lembar pengamatan kepada
masing-masing kelompok √
20. Guru membimbing siswa dalam melihat dan
mengamati objek yang dipelajari serta
mempraktikkan jika dimungkinkan √
123
21. Guru membagikan tanaman kepada masing-
masing kelompok √
22. guru meminta kepada semua kelompok untuk
menanam tanaman tersebut √
23. guru meminta siswa untuk mendiskusikannya √
Menghubungkan
24. Guru meminta semua kelompok untuk
menghubungkan manfaat dari tumbuhan yang
ditanam oleh masing-masing kelompok
√
25. Guru meminta semua kelompok menuliskan
jawabanya pada lembar pengamatan kelompok √
Mengkomunikasikan
26. Guru mengajak siswa masuk di dalam kelas untuk
membahas dan mendiskusikan hasil belajar hari
ini
√
27. Guru meminta setiap kelompok untuk melaporkan
hasil diskusi mereka dan dibahas bersama √
28. Guru memberikan soal tentang materi
pemanfaatan tumbuhan √
29. Guru memberikan penilaian terhadap kegiatan
belajar siswa dan hasil-hasil yang dicapai √
Kegiatan Penutup (10 menit)
30. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi
yang diperoleh √
31. Guru meminta kesan-kesan yang diperoleh siswa
dari kegiatan belajar tersebut √
32. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah √
33. Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran selanjutnya √
34. Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin oleh salah satu siswa
√
35. Guru mengucapkan salam √
124
B. Lembar Observasi Pelaksanaan Metode Outdoor Learning
No. Aspek yang dinilai Deskripsi
Guru Siswa
Kegiatan Awal
1. Menuju ke lokasi di
luar kelas
Guru mengajak siswa
ke lokasi yang sudah
di tentukan
Siswa antusias
menuju lokasi
2. Salam pembuka Guru membuka
pembelajaran dengan
mengucap salam
Siswa menjawab
salam dari guru
3. Do’a pembuka Guru mengajak siswa
berdo’a terlebih dahulu untuk
mengawali
pembelajaran
Siswa berdo’a dengan sungguh-
sungguh
4. Melakukan presensi Guru menanyakan
kabar dan melakukan
presensi
Siswa menjawab
dengan antusias
5. Pengecekkan kesiapan
siswa
Guru belum
melakukan
pengecekkan siswa
sebelum pembelajaran
di mulai
Beberapa siswa
masih ada yang
berbicara dengan
temannya
6. Memberikan motivasi
pembelajaran
Guru memberikan
motivasi sebelum
pembelajaran dimulai
Siswa semangat
dalam belajar
7. Memberikan apersepsi Guru memberikan
apersepsi kepada
siswa terkait materi
pemanfaatan
tumbuhan
Siswa
memperhatikan
dan menjawab apa
yang ditanyakan
oleh guru
8. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru belum
menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan
jelas
Siswa belum
memahami tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati
9. Pembiasaan literasi
materi
Guru meminta siswa
untuk membaca
materi pemanfaatan
tumbuhan pada buku
Siswa membaca
materi
pemanfaatan
tumbuhan yang ada
125
siswa pada buku
Menanya
10. menggali pemahaman
dasar
Guru menggali
pemahaman dasar
tentang materi
pemanfaatan
tumbuhan
Siswa menjawab
dengan antusias
dan bergantian
11. Pemaparan materi
pembelajaran
Guru kurang jelas
dalam menyampaikan
materi yang ada pada
buku siswa
Terdapat 4 siswa
yang kurang
memperhatikan
ketika guru
menyampaikan
materi
12. Menguji pengetahuan
materi yang berkaitan
dengan kehidupan
sehari-hari
Guru memberikan
beberapa pertanyaan
tentang pemanfaatan
tumbuhan dalam
kehidupan sehari-hari
Siswa masih
merasa malu dan
kurang aktif dalam
menjawab
pertanyaan dari
guru
Mencoba
13. Pembagian kelompok Guru membagi
kelompok siswa yang
masing-masing
kelompok terdiri dari
3 siswa
Siswa berkumpul
menurut
kelompoknya
14. Pemberian arahan Guru memberikan
arahan kepada siswa
tentang langkah-
langkah pengamatan
serta membagikan
lembar pengamatan
kelompok
Siswa
memperhatikan
dengan seksama
penjelasan guru
15. Pengamatan dan praktik Guru menugaskan
masing-masing
kelompok untuk
menanam tanaman
yang dibagikan
Semua kelompok
menanam tanaman
dengan gembira
16. Diskusi kelompok Guru membimbing
siswa dalam diskusi
kelompok
7 siswa masih pasif
saat diskusi
kelompok dan
masih ragu untuk
menyampaikan
pendapatnya
126
Menghubungkan
17. Menghubungkan
pengamatan dengan
kehidupan sehari-hari
Guru membimbing
dan mengarahkan
agar siswa
menemukan
pengetahuannya
sendiri
Siswa
menghubungkan
pengamatan
dengan kehidupan
sehari-hari
Mengkomunikasikan
18. Presentasi hasil diskusi Guru meminta salah
satu siswa mewakili
kelompoknya untuk
mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok
Siswa maju
kedepan untuk
mempresentasikan
hasil diskusi
19. Pemberian soal Guru memberikan 10
soal tentang materi
pemanfaatan
tumbuhan
Siswa mengerjakan
soal
20. Penilaian kinerja Guru memberikan
penilaian terhadap
hasil pengamatan
kelompok dan hasil
individu
Siswa menerima
penilaian
Kegiatan Penutup
21. Penguatan materi Guru kurang
memberikan
penguatan terhadap
kesimpulan yang di
sampaikan oleh siswa
Siswa kurang
menerima
penguatan materi
127
Lampiran 12. Tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ambarawa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : III / II
Waktu Pelaksanaan : 25 April 2019
Materi Pokok : Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
6 Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi
manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan
melestarikan alam.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
6.4 Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam
di lingkungan sekitar.
Indikator
6.4.3 Mengidentifikasi cara-cara yang digunakan manusia dalam
memanfaatkan sumber daya alam, misalnya air, tumbuhan, hewan dan
bahan galian; dan
6.4.4 Menyebutkan manfaat air, tumbuhan, hewan, dan bahan galian.
128
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan
melestarikan alam di lingkungan sekitar; dan
2. Siswa dapat menyebutkan manfaat air, tumbuhan, hewan, dan bahan
galian.
D. Materi Pembelajaran
Pemanfaatan Hewan
Sumber daya hewan menghasilkan bahan makanan bagi manusia.
Pada masa sekarang manusia berusaha memelihara sumber daya hewan
dengan cara budi daya (dipelihara), dan bukan dengan cara berburu seperti
pada zaman nenek moyang. Tujuannya agar sumber daya hewan dapat
tersedia setiap saat dan kelestariannya dapat terjaga. Pemeliharan hewan
dapat dilakukan melalui kegiatan peternakan, baik peternakan di darat
maupun di perairan (perikanan).
1. Peternakan
Kegiatan peternakan meliputi peternakan hewan besar maupun
peternakan hewan kecil. Peternakan hewan besar, misalnya sapi, kerbau,
dan kuda. Kegiatan peternakan ini umumnya untuk memenuhi kebutuhan
daging, susu, dan kulit untuk industri jaket dan sepatu. Selain itu, juga
untuk membantu kerja manusia, misalnya membajak sawah dan menarik
pedati.
Peternakan hewan kecil, misalnya dengan memelihara unggas
seperti ayam, burung puyuh, dan bebek. Orang memelihara unggas untuk
129
diambil telur dan dagingnya. Jenis ternak hewan kecil lainnya adalah
kelinci dan kambing. Kedua hewan ini menghasilkan daging.
2. Perikanan
Usaha perikanan merupakan kegiatan peternakan yang dilakukan
di perairan, misalnya di laut (perikanan laut ) maupun perairan di darat
(perikanan darat). Perikanan di laut umumnya tidak perlu dibudidayakan.
Ikan-ikan di laut dapat berkembang biak secara alami. Oleh karena itu,
kegiatan perikanan di laut dilakukan pada usaha penangkapan ikan.
Penangkapan ikan di laut sudah dilakukan sejak zaman dahulu,
terutama dilakukan oleh para nelayan. Nelayan tradisional menangkap
ikan menggunakan kapal layar dengan jala atau jaring sederhana. Para
nelayan saat berangkat dan pulang hanya bergantung kepada arah angin,
yakni angin darat dan angin laut. Hasil yang dicapai tidak begitu banyak,
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kegiatan penangkapan ikan banyak yang dilakukan oleh
perusahaan besar. Mereka menggunakan kapal besar dengan dilengkapi
peralatan modern, sepeti radar pencari ikan, jaring trawl (pukat harimau),
peti pendingin berukuran besar, serta persediaan makanan yang banyak.
Mereka dapat menangkap ikan hingga berhari-hari, tanpa khawatir hasil
tangkapannya membusuk sebelum sampai di darat. Kegiatan penangkapan
dengan kapal modern tentu saja menghasilkan ikan yang sangat banyak.
Beberapa jenis ikan dari laut dapat diolah di industri pengalengan ikan
sebagai makanan siap saji. Contohnya ikan tuna dan sarden.
130
Selain di laut orang mela kukan kegiatan perikanan di perairan
darat. Perikanan darat ada dua macam, yaitu perikanan air tawar dan
perikan air payau. Perikanan air tawar dilakukan dengan budi daya ikan di
sungai, kolam, empang, danau, rawa, dan waduk. Sedangkan perikanan air
payau dengan memelihara ikan di tambak, misalnya ikan bandeng.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Outdoor Learning, ceramah, diskusi, tanya jawab, dan
penugasan
F. Alat/Bahan/Sumber Belajar
1. Buku IPA kelas III
2. Lembar Kerja Siswa
3. telur, susu, daging ayam, ikan, dan sarden
4. Lingkungan Sekolah
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal a. Guru mengajak siswa ke lokasi di luar
kelas yang sudah di ditetapkan;
b. Guru mengucapkan salam;
c. Guru bersama siswa membaca do’a ketika akan belajar;
d. Guru mengabsen siswa;
e. Guru mengecek kesiapan siswa dalam
menerima pembelajaran;
f. Guru memberikan motivasi terhadap
siswa agar siap dan aktif dalam
pembelajaran;
g. Guru melakukan apersepsi dengan
menanyakan hal-hal yang terkait
dengan materi yang akan dipelajari;
10
Menit
131
dan
h. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti a. Mengamati
1) Siswa mengamati buku bacaan
halaman 168-170 tentang materi
pemanfaatan hewan, dan
2) Siswa memahami isi dari bacaan
yang ada dalam buku
b. Menanya
1) Guru menggali pemahaman dasar
siswa tentang bacaan;
2) Guru menjelaskan materi
pemanfaatan hewan;
3) Siswa dapat mengajukan
pertanyaan tentang materi;
4) Siswa mencatat semua informasi
yang disampaikan oleh guru; dan
5) Guru memberikan pertanyaan
yang terkait dengan materi
pemanfaatan hewan dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Mencoba
1) Guru membentuk kelompok siswa
yang masing-masing kelompok
terdiri dari 3 siswa;
2) Guru mengajak siswa untuk
berkumpul menurut
kelompoknya;
3) Guru memberikan arahan atau
petunjuk langkah-langkah
pengamatan;
4) Guru membagikan lembar
pengamatan kepada masing-
masing kelompok;
5) Siswa dengan bimbingan guru
melihat dan mengamati objek
yang dipelajari serta
mempraktikkan jika
dimungkinkan;
6) Guru membagikan bahan-bahan
makanan yang berasal dari hewan
ke masing- masing kelompok.
bahan-bahan tersebut contohnya
telur, susu, daging ayam, ikan,
50
Menit
132
dan sarden; dan
7) Siswa dalam kelompoknya
mendiskusikan hasil
pengamatannya.
d. Menghubungkan
1) Guru meminta semua kelompok
untuk menghubungkan asal usul
bahan makanan itu dari apa dan
bagaimana cara merawat hewan
tersebut; dan
2) Semua kelompok menuliskan
jawabanya pada lembar
pengamatan kelompok.
e. Mengkomunikasikan
1) Guru mengajak siswa masuk di
dalam kelas untuk membahas dan
mendiskusikan hasil belajar hari
ini;
2) Setiap kelompok diminta
melaporkan hasil diskusi mereka
untuk dibahas bersama;
3) Siswa mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru tentang materi
pemanfaatan hewan, dan
4) Guru memberikan penilaian
terhadap kegiatan belajar siswa
dan hasil-hasil yang dicapai.
3. Kegiatan
Penutup
a. Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan materi yang diperoleh;
b. Guru meminta kesan-kesan yang
diperoleh siswa dari kegiatan belajar
tersebut;
c. Guru memberikan tugas pekerjaan
rumah;
d. Guru menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran selanjutnya;
e. Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin oleh salah satu
siswa; dan
f. Guru mengucapkan salam.
10
Menit
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes tertulis
2. Instrumen Penilaian : 10 Soal Pilihan Ganda
133
KISI-KISI SOAL SIKLUS II
6 Standar Kompetensi: Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan
pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia
memelihara dan melestarikan alam.
Kompetensi
Dasar Indikator Indikator Soal
Bentuk
Soal No. Soal
6.4
Mengidentifikasi
cara manusia
dalam
memelihara dan
melestarikan
alam di
lingkungan
sekitar
6.4.3
Mengidentifikasi
cara-cara yang
digunakan
manusia dalam
memanfaatkan
sumber daya
alam, misalnya
air, tumbuhan,
hewan dan
bahan galian
Siswa dapat
mengidentifikasi
cara-cara
manusia dalam
memanfaatkan
hewan
PG 4
6.4.4
Menyebutkan
manfaat air,
tumbuhan,
Hewan, dan
bahan galian
Siswa dapat
menyebutkan
manfaat hewan
PG 1, 8
Siswa dapat
menyebutkan
produk yang
berasal dari
pemanfaatan
hewan
PG 3
Siswa dapat
menyebutkan
pemanfaatan
dari produk
yang dihasilkan
dari hewan
PG 10
Siswa dapat
menyebutkan
hewan yang
dapat
dimanfaatkan
PG 2, 5, 6, 7,
9
134
Berilah Tanda Silang (X) pada Huruf A, B, C, atau D pada Jawaban
yang Benar!
1. Sumber daya hewan menghasilkan....
a. Bahan bangunan
b. Bahan makanan
c. Bahan bakar
d. Bahan pembuatan mebel
2. Hewan yang dapat dimanfaatkan dagingnya adalah....
a. Bebek
b. Kura-kura
c. Kelelawar
d. Tupai
3. Sarden merupakan contoh hasil pemanfaatan dari sektor....
a. Peternakan
b. Pertambangan
c. Pertanian
d. Perikanan
4. Pelepasan burung hantu di lahan persawahan akan meningkatkan hasil
pertanian karena....
a. Hama wereng berkurang
b. Populasi hewan bertambah
c. Mengendalikan hama tikus
d. Kotoran burung menyuburkan tanah
5. Laut menghasilkan sumber daya alam berupa....
a. Ikan
b. rotan
c. Susu
d. Padi
135
6. Kerbau adalah hewan yang dimanfaatkan petani untuk membajak
sawah. Bagian apa yang dimanfaatkan dari hewan tersebut....
a. Kulit
b. Susu
c. Daging
d. Tenaga
7. Hewan di bawah ini yang dapat menghasilkan telur adalah....
a. Sapi
b. Kuda
c. Kerbau
d. Ayam
8. Pemanfaatan hewan di bawah ini yang benar adalah....
a. Untuk bahan bakar
b. Untuk bakan makanan
c. Untuk bahan bangunan
d. Untuk bahan industri kayu lapis
9. Pasangkan antara hewan dan manfaatnya dalam tabel berikut yang
benar yaitu....
Hewan Bagian yang diambil manfaat
a. Kerbau Kulit Kosmetik
b. Burung Puyuh Telur Obat
c. Domba Bulu Pakaian
d. Ikan Telur Tenaga
10. Manusia memanfaatkan ulat sutera dan domba sebagai....
a. Bahan sandang
b. Bahan makanan
c. Bahan obat-obatan
d. Bahan kosmetik
136
Kunci Jawaban:
1. B
2. A
3. D
4. C
5. A
6. D
7. D
8. B
9. C
10. A
Pedoman Peilaian
Skor = Setiap nomer mempunyai nilai 1
Nilai = Jumlah perolehan skor x 10
Nilai tertinggi = 10 x 10 = 100
137
Lampiran 13. Tentang Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II
Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. A F K W 80 Tuntas
2. B S 70 Tuntas
3. G H 70 Tuntas
4. J L 60 Tidak Tuntas
5. M S 70 Tuntas
6. M T 60 Tidak Tuntas
7. M Z 70 Tuntas
8. N R 80 Tuntas
9. R A S 90 Tuntas
10. R F 60 Tidak Tuntas
11. R K A 40 Tidak Tuntas
12. R I N 70 Tuntas
13. S B H 80 Tuntas
14. S M 70 Tuntas
15. Z P 80 Tuntas
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 40
Rata-rata 70
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 11 Siswa
Tidak Tuntas = 4 Siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P = FN × 100%
= 11 x 100%
15
= 73,3 %
138
Keterangan :
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi siswa tuntas KKM
N = Jumlah keseluruhan siswa
139
Lampiran 14. Tentang Soal Evaluasi Siklus II
Soal Evaluasi Siklus II
140
141
142
143
Lampiran 15. Tentang Catatan Lapangan Siklus II
Catatan Lapangan Siklus II
A. Lembar Observasi Guru
Nama Sekolah : MI Muhammadiyah Ambarawa
Guru : Yuliyati, S.Pd.I
Kelas/semester : III (tiga)/II (dua)
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Waktu Pelaksanaan : 25 April 2019
Petunjuk : Lembar observasi diisi dengan memberikan tanda
centang (√) pada kolom “ya” atau “tidak”
berdasarkan kondisi sebenarnya. Kolom “ya” jika
guru dan siswa melakukan tindakan dan kolom
“tidak” jika guru tidak melakukan tindakan selama
proses tinakan berlangsung.
No. Aspek yang diamati Ya Tidak
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengajak siswa ke lokasi di luar
kelas yang sudah di ditetapkan √
2. Guru mengucapkan salam √
3. Guru bersama siswa membaca do’a ketika akan belajar
√
4. Guru mengabsen siswa √
5. Guru mengecek kesiapan siswa dalam
menerima pembelajaran √
6. Guru memberikan motivasi terhadap
siswa agar siap dan aktif dalam
pembelajaran √
144
7. Guru melakukan apersepsi dengan
menanyakan hal-hal yang terkait
dengan materi yang akan dipelajari √
8. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dipelajari
√
Kegiatan Inti (50 menit)
Mengamati
.9. Guru mengajak siswa mengamati
buku bacaan halaman 168-170 tentang
materi pemanfaatan hewan √
10. Guru mengajak siswa memahami isi
dari bacaan yang ada di dalam buku √
Menanya
11. Guru menggali pemahaman dasar
siswa tentang bacaan √
12. Guru menjelaskan materi pemanfaatan
hewan √
13. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya √
14. Guru meminta siswa untuk mencatat
semua informasi yang telah
disampaikannya √
15. Guru memberikan pertanyaan yang
terkait dengan materi pemanfaatan
hewan dalam kehidupan sehari-hari √
Mencoba
16. Guru membentuk kelompok siswa
yang masing-masing kelompok terdiri
dari 3 siswa √
17. Guru mengajak siswa untuk
berkumpul menurut kelompoknya √
18. Guru memberikan arahan atau
petunjuk langkah-langkah pengamatan √
145
19. Guru membagikan lembar pengamatan
kepada masing-masing kelompok √
20. Guru membimbing siswa dalam
melihat dan mengamati objek yang
dipelajari serta mempraktikkan jika
dimungkinkan
√
21. Guru membagikan bahan-bahan
makanan yang berasal dari hewan ke
masing- masing kelompok
√
22. guru meminta siswa untuk
mendiskusikannya √
Menghubungkan
23. Guru meminta semua kelompok untuk
menghubungkan asal usul bahan
makanan itu dari apa dan bagaimana
cara merawat hewan tersebut
√
24. Guru meminta semua kelompok
menuliskan jawabanya pada lembar
pengamatan kelompok
√
Mengkomunikasikan
25. Guru mengajak siswa masuk di dalam
kelas untuk membahas dan
mendiskusikan hasil belajar hari ini
√
26. Guru meminta setiap kelompok untuk
melaporkan hasil diskusi mereka dan
dibahas bersama √
27. Guru memberikan soal tentang materi
pemanfaatan hewan √
28. Guru memberikan penilaian terhadap
kegiatan belajar siswa dan hasil-hasil
yang dicapai
√
Kegiatan Penutup (10 menit)
29. Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan materi yang diperoleh √
30. Guru meminta kesan-kesan yang
diperoleh siswa dari kegiatan belajar
tersebut √
31. Guru memberikan tugas pekerjaan
rumah √
32. Guru menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran selanjutnya √
146
33. Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin oleh salah satu
siswa √
34. Guru mengucapkan salam √
147
B. Lembar Observasi Pelaksanaan Metode Outdoor Learning
No. Aspek yang dinilai Deskripsi
Guru Siswa
Kegiatan Awal
1. Menuju ke lokasi di luar
kelas
Guru mengajak siswa
ke lokasi yang sudah
di tentukan
Siswa gembira
ketika diajak
belajar ke luar
kelas
2. Salam pembuka Guru membuka
pembelajaran dengan
mengucap salam
Siswa menjawab
salam dari guru
3. Do’a pembuka Guru mengajak siswa
berdo’a terlebih dahulu untuk
mengawali
pembelajaran
Siswa berdo’a dengan sungguh-
sungguh
4. Melakukan presensi Guru menanyakan
kabar dan melakukan
presensi
Siswa menjawab
dengan semangat
5. Pengecekkan kesiapan
siswa
Guru menggecek
siswa sebelum
pembelajaran di mulai
Siswa siap
menerima
pembelajaran
6. Memberikan motivasi
pembelajaran
Guru memberikan
motivasi sebelum
pembelajaran dimulai
Siswa semangat
dalam belajar
7. Memberikan apersepsi Guru memberikan
apersepsi kepada
siswa terkait materi
pemanfaatan hewan
Siswa
memperhatihan
guru
8. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
dengan jelas
Siswa memahami
tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati
9. Pembiasaan literasi
materi
Guru meminta siswa
untuk membaca
materi pemanfaatan
hewan pada buku
siswa
Siswa membaca
materi dengan
sungguh-sungguh
Menanya
148
10. menggali pemahaman
dasar
Guru menggali
pemahaman dasar
tentang materi
pemanfaatan hewan
Siswa aktif
menjawab
11. Pemaparan materi
pembelajaran
Guru kurang menarik
dalam menyampaikan
materi yang ada pada
buku siswa
Terdapat 4 siswa
yang kurang fokus
dalam
pembelajaran,
masih berlarian
ketika guru
menjelaskan
12. Menguji pengetahuan
materi yang berkaitan
dengan kehidupan
sehari-hari
Guru memberikan
beberapa pertanyaan
tentang pemanfaatan
hewan dalam
kehidupan sehari-hari
Siswa menjawab
dengan antusias
Mencoba
13. Pembagian kelompok Guru membagi
kelompok siswa yang
masing-masing
kelompok terdiri dari
3 siswa
Siswa berkumpul
menurut
kelompoknya
14. Pemberian arahan Guru memberikan
arahan kepada siswa
tentang langkah-
langkah pengamatan
serta membagikan
lembar pengamatan
kelompok
Siswa
memperhatikan
dengan seksama
penjelasan guru
15. Pengamatan dan praktik Guru membagikan
bahan-bahan makanan
yang berasal dari
hewan masing-masing
kelompok
Semua kelompok
mengamati
16. Diskusi kelompok Guru membimbing
siswa dalam diskusi
kelompok
Semua kelompok
mengikuti
pengamatan
Menghubungkan
17. Menghubungkan
pengamatan dengan
kehidupan sehari-hari
Guru memberikan
stimulus agar setiap
kelompok mampu
menyelesaikan tugas
tersebut
Siswa fokus dalam
menyelesaikan
tugas
149
Mengkomunikasikan
18. Presentasi hasil diskusi Guru meminta salah
satu siswa mewakili
kelompoknya untuk
mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok
Terdapat 5 siswa
yang tidak fokus
ketika kelompok
lain presentasi
19. Pemberian soal Guru memberikan 10
soal tentang materi
pemanfaatan hewan
4 siswa ada yang
bertanya kepada
temannya ketika
mengerjakan soal
20. Penilaian kinerja Guru memberikan
penilaian terhadap
hasil pengamatan
kelompok dan hasil
individu
Siswa menerima
penilaian
Kegiatan Penutup
21. Penguatan materi Guru memberikan
penguatan terhadap
kesimpulan yang di
sampaikan oleh siswa
Siswa menerima
penguatan materi
150
Lampiran 16. Tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus III
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ambarawa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : III / II
Waktu Pelaksanaan : 2 Mei 2019
Materi Pokok : Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi
manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan
melestarikan alam.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
6.4 Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam
di lingkungan sekitar.
Indikator
6.4.3 Mengidentifikasi cara-cara yang digunakan manusia dalam
memanfaatkan sumber daya alam, misalnya air, tumbuhan, hewan dan bahan
galian; dan
6.4.4 Menyebutkan manfaat air, tumbuhan, hewan, dan bahan galian.
151
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan
melestarikan alam di lingkungan sekitar; dan
2. Siswa dapat menyebutkan manfaat air, tumbuhan, hewan, dan bahan
galian.
D. Materi Pembelajaran
1. Pemanfaatan Air
Air termasuk sumber daya alam yang melimpah. Air terdapat di
mana saja, di lembah, di gunung, atau di perbukitan. Sebagian air berada
di dalam bumi sebagai air tanah. Air semacam ini agar dapat dimanfaatkan
harus dibuat sumur, atau diisap dari dalam bumi dengan pompa pengisap.
Air tanah yang bersih dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku air minum,
mandi, dan mencuci. Manusia sangat membutuhkan air. Apa yang terjadi
saat di rumahmu tidak ada air? Kita semua merasa susah. Pekerjaan
mencuci tertunda, mandi tidak bisa, dan untuk memasak terpaksa harus
membeli air.
Air juga dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik dan sarana
pengairan, misalnya mengairi sawah, kolam dan empang. Air yang
melimpah seperti di laut dimanfaatkan sebagai sarana transportasi yang
dapat dilayari oleh kapal-kapal. Air sungai yang lebar seperti di daerah
Sumatera dan kalimantan dapat dilayari kapal. Dengan cara ini, sarana
transportasi tidak hanya tergantung pada jalan di darat.
152
2. Pemanfaatan Bahan Galian
Bahan galian dikenal pula sebaga bahan tambang. Bahan tambang
banyak yang sudah dimanfaatkan, misalnyak minyak bumi, batu bara, dan
bahan logam. Bahan tambang diambil dari dalam bumi dengan cara
ditambang atau digali. Kegiatan penambangan sumberdaya alam
dinamakan eksplorasi.
Setiap hari kita menggunakan minyak bumi, seperi minyak tanah,
bensin, dan solar. Minyak tersebut beguna sebagai bahan bakar untuk
menjalankan mobil, sepeda motor, kapal laut, dan pesawat terbang.
Dengan adanya sarana berbahan bakar minyak tersebut, orang dapat
bepergian ke tempat yang jauh.
Bahan logam juga memberi banyak manfaat. Logam dapat berupa
besi, aluminium, tembaga, dan emas. Besi berguna untuk rangka jembatan
dan kendaraan. Sebagian perkakas rumah tangga ada banyak yang terbuat
dari besi, antara lain pisau dapur dan gunting, dan gergaji.
Aluminium merupakan logam yang bersih, ringan, dan tidak
berkarat. Logam ini dimanfaatkan untuk membuat perkakas rumah tangga,
pelapis atap, serta kulit pesawat terbang. Sedangkan tembaga digunakan
sebagai kabel listrik karena mempunyai daya hantar listrik yang baik. Lalu
apa guna emas? Emas merupakan logam yang berwarna kuning
mengkilap. Karena sifatnya ini, emas dimanfaatkan sebagai bahan
perhiasan seperti kalung, anting, gelang, dan perhiasan lainnya. Persediaan
153
emas di alam lebih sedikit daripada logam lainnya. Oleh karena itu, logam
emas harganya mahal.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Outdoor Learning, ceramah, diskusi, tanya jawab, dan
penugasan
F. Alat/Bahan/Sumber Belajar
1. Buku IPA kelas III
2. Lembar Kerja Siswa
3. Gambar pemanfaatan air dan gambar pemanfaatan bahan galian
4. Lingkungan Sekolah
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal a. Guru mengajak siswa ke lokasi di luar
kelas yang sudah di ditetapkan;
b. Guru mengucapkan salam;
c. Guru bersama siswa membaca do’a ketika akan belajar;
d. Guru mengabsen siswa;
e. Guru mengecek kesiapan siswa dalam
menerima pembelajaran;
f. Guru memberikan motivasi terhadap
siswa agar siap dan aktif dalam
pembelajaran;
g. Guru melakukan apersepsi dengan
menanyakan hal-hal yang terkait
dengan materi yang akan dipelajari;
dan
h. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dipelajari.
10
Menit
2. Kegiatan Inti a. Mengamati
1) Siswa mengamati buku bacaan
50
Menit
154
halaman 170-171 tentang materi
pemanfaatan air dan pemanfaatan
bahan galian, dan
2) Siswa memahami isi dari bacaan
yang ada dalam buku
b. Menanya
1) Guru menggali pemahaman dasar
siswa tentang bacaan;
2) Guru menjelaskan materi
pemanfaatan air dan pemanfaatan
bahan galian;
3) Siswa dapat mengajukan
pertanyaan tentang materi;
4) Siswa mencatat semua informasi
yang disampaikan oleh guru; dan
5) Guru memberikan pertanyaan
yang terkait dengan materi
pemanfaatan air dan pemanfaatan
bahan galian dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Mencoba
1) Guru membentuk kelompok siswa
yang masing-masing kelompok
terdiri dari 3 siswa;
2) Guru mengajak siswa untuk
berkumpul menurut
kelompoknya;
3) Guru memberikan arahan atau
petunjuk langkah-langkah
pengamatan;
4) Guru membagikan lembar
pengamatan kepada masing-
masing kelompok;
5) Guru menujukkan beberapa
gambar pemanfaatan air dan
gambar pemanfaatan bahan
galian;
6) Siswa dengan bimbingan guru
melihat dan mengamati objek
yang dipelajari serta
mempraktikkan jika
dimungkinkan; dan
7) Siswa dalam kelompoknya
mendiskusikan hasil
pengamatannya.
d. Menghubungkan
155
1) Guru meminta semua kelompok
untuk menghubungkan kegiatan
di lingkungan sekolah yang
memanfaatkan air serta
pemanfaatan bahan galian; dan
2) Semua kelompok menuliskan
jawabanya pada lembar
pengamatan kelompok.
e. Mengkomunikasikan
1) Guru mengajak siswa masuk di
dalam kelas untuk membahas dan
mendiskusikan hasil belajar hari
ini;
2) Setiap kelompok diminta
melaporkan hasil diskusi mereka
untuk dibahas bersama;
3) Siswa mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru tentang
materi pemanfaatan hewan, dan
4) Guru memberikan penilaian
terhadap kegiatan belajar siswa
dan hasil-hasil yang dicapai.
3. Kegiatan
Penutup
a. Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan materi yang diperoleh,
b. Guru meminta kesan-kesan yang
diperoleh siswa dari kegiatan belajar
tersebut,
c. Guru memberikan tugas pekerjaan
rumah;
d. Guru menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran selanjutnya,
e. Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin oleh salah satu
siswa; dan
f. Guru mengucapkan salam.
10
Menit
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes tertulis
2. Instrumen Penilaian : 10 Soal Pilihan Ganda
156
KISI-KISI SOAL SIKLUS III
6 Standar Kompetensi: Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan
pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia
memelihara dan melestarikan alam.
Kompetensi
Dasar Indikator Indikator Soal
Bentuk
Soal
No.
Soal
6.4
Mengidentifikasi
cara manusia
dalam
memelihara dan
melestarikan
alam di
lingkungan
sekitar
6.4.3
Mengidentifikasi
cara-cara yang
digunakan
manusia dalam
memanfaatkan
sumber daya
alam, misalnya
air, tumbuhan,
hewan dan
bahan galian
Siswa dapat
mengidentifikasi
cara-cara
manusia dalam
memanfaatkan
air dan bahan
galian
PG 2, 5
6.4.4
Menyebutkan
manfaat air,
tumbuhan,
Hewan, dan
bahan galian
Siswa dapat
menyebutkan
manfaat air dan
bahan galian
PG 10
Siswa dapat
menyebutkan
pemanfaatan
dari produk
yang dihasilkan
dari air dan
bahan galian
PG 1, 3, 6,
7
siswa dapat
menyebutkan
produk yang
dihasilkan dari
pemanfaatan
bahan galian
PG 4, 8, 9
157
Berilah Tanda Silang (X) pada Huruf A, B, C, atau D pada Jawaban
yang Benar!
1. Batu bara merupakan sumber daya alam jenis....
a. Tumbuhan
b. Hewan
c. Air
d. Bahan galian
2. Manusia memanfaatkan sumber daya air dengan cara berikut ini,
kecuali....
a. Bertani di sawah
b. Melaut menangkap ikan
c. Membakar hutan
d. Memelihara ikan di kolam
3. Minyak bumi dapat diolah menjadi bahan....
a. Minyak wangi
b. Bensin
c. Makanan pokok
d. Bahan sandang
4. Hasil sumber daya bahan galian yang berupa bahan perhiasan
adalah....
a. Batu kali
b. Besi
c. Batu bara
d. Emas
5. Berikut ini adalah sumber daya alam yang sangat melimpah di alam....
a. Besi
b. Air
c. Minyak bumi
d. Emas
6. Manfaat besi adalah untuk....
a. Membuat kerangka rumah
158
b. Membuat makanan
c. Membuat perhiasan
d. Membuat obat-obatan
7. Manfaat air bagi kehidupan manusia, kecuali....
a. Sebagai sarana transportasi
b. Sebagai bahan minuman
c. Sebagai sumber irigasi
d. Sebagai bahan perhiasan
8. Sumber daya alam berupa emas, perak, dan perunggu diperoleh dari....
a. Pertanian
b. Peternakan
c. Perikanan
d. Pertambangan
9. Sumber daya alam yang berasal dari hasil galian adalah....
a. Emas, perak, dan kayu
b. Emas, mutiara, dan perunggu
c. Emas, perak, dan perunggu
d. Intan, minyak bumi, dan mutiara
10. Pemanfaatan air dalam rumah tangga adalah...kecuali.
a. Memasak
b. Mencuci
c. Mandi
d. Perairan sawah
159
Kunci jawaban:
1. D
2. C
3. B
4. D
5. B
6. A
7. D
8. D
9. C
10. D
Pedoman Penilaian
Skor = Setiap nomer mempunyai nilai 1
Nilai = Jumlah perolehan skor x 10
Nilai tertinggi = 10 x 10 = 100
160
Lampiran 17. Tentang Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III
Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. A F K W 80 Tuntas
2. B S 80 Tuntas
3. G H 90 Tuntas
4. J L 50 Tuntas
5. M S 80 Tuntas
6. M T 70 Tidak Tuntas
7. M Z 80 Tuntas
8. N R 90 Tuntas
9. R A S 90 Tuntas
10. R F 60 Tidak Tuntas
11. R K A 90 Tuntas
12. R I N 80 Tuntas
13. S B H 90 Tuntas
14. S M 80 Tuntas
15. Z P 100 Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
Rata-rata 80,7
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 13 Siswa
Tidak Tuntas = 2 Siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P = FN × 100%
= 13 x 100%
15
= 86,7%
161
Keterangan :
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi siswa tuntas KKM
N = Jumlah keseluruhan siswa
162
Lampiran 18. Tentang Soal Evaluasi Siklus III
163
164
Lampiran 19. Tentang Catatan Lapangan Siklus III
Catatan Lapangan Siklus III
A. Lembar Observasi guru
Nama Sekolah : MI Muhammadiyah Ambarawa
Guru : Yuliyati S.Pd.I
Kelas/semester : III (tiga)/II (dua)
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Waktu Pelaksanaan : 2 Mei 2019
Petunjuk : Lembar observasi diisi dengan memberikan tanda
centang (√) pada kolom “ya” atau “tidak”
berdasarkan kondisi sebenarnya. Kolom “ya” jika
guru dan siswa melakukan tindakan dan kolom
“tidak” jika guru tidak melakukan tindakan selama
proses tinakan berlangsung.
No. Aspek yang diamati Ya Tidak
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengajak siswa ke lokasi di luar kelas yang
sudah di ditetapkan √
2. Guru mengucapkan salam √
3. Guru bersama siswa membaca do’a ketika akan belajar
√
4. Guru mengabsen siswa √
5. Guru mengecek kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran √
6. Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar
siap dan aktif dalam pembelajaran √
7. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan
hal-hal yang terkait dengan materi yang akan
dipelajari √
165
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dipelajari √
Kegiatan Inti (50 menit)
Mengamati
.9. Guru mengajak siswa mengamati buku bacaan
halaman 170-171 tentang materi pemanfaatan air
dan pemanfaatan bahan galian √
10. Guru mengajak siswa memahami isi dari bacaan
yang ada di dalam buku √
Menanya
11. Guru menggali pemahaman dasar siswa tentang
bacaan √
12. Guru menjelaskan materi pemanfaatan air dan
pemanfaatan bahan galian √
13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya √
14. Guru meminta siswa untuk mencatat semua
informasi yang telah disampaikannya √
15. Guru memberikan pertanyaan yang terkait dengan
materi pemanfaatan air dan pemanfaatan bahan
galian dalam kehidupan sehari-hari √
Mencoba
16. Guru membentuk kelompok siswa yang masing-
masing kelompok terdiri dari 3 siswa √
17. Guru mengajak siswa untuk berkumpul menurut
kelompoknya √
18. Guru memberikan arahan atau petunjuk langkah-
langkah pengamatan √
19. Guru membagikan lembar pengamatan kepada
masing-masing kelompok √
20. Guru menujukkan beberapa gambar pemanfaatan
air dan gambar pemanfaatan bahan galian √
166
21. Guru membimbing siswa dalam melihat dan
mengamati objek yang dipelajari serta
mempraktikkan jika dimungkinkan √
22. guru meminta siswa untuk mendiskusikannya √
Menghubungkan
23. Guru meminta semua kelompok untuk
menghubungkan kegiatan di lingkungan sekolah
yang memanfaatkan air serta pemanfaatan bahan
galian
√
24. Guru meminta semua kelompok menuliskan
jawabanya pada lembar pengamatan kelompok √
Mengkomunikasikan
25. Guru mengajak siswa masuk di dalam kelas untuk
membahas dan mendiskusikan hasil belajar hari
ini
√
26. Guru meminta setiap kelompok untuk melaporkan
hasil diskusi mereka dan dibahas bersama √
27. Guru memberikan soal tentang materi
pemanfaatan air dan bahan galian √
28. Guru memberikan penilaian terhadap kegiatan
belajar siswa dan hasil-hasil yang dicapai √
Kegiatan Penutup (10 menit)
29. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi
yang diperoleh √
30. Guru meminta kesan-kesan yang diperoleh siswa
dari kegiatan belajar tersebut √
31. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah √
32. Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran selanjutnya √
33. Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin oleh salah satu siswa
√
34. Guru mengucapkan salam √
167
B. Lembar Observasi Pelaksanaan Metode Outdoor Learning
No. Aspek yang dinilai Deskripsi
Guru Siswa
Kegiatan Awal
1. Menuju ke lokasi di luar
kelas
Guru mengajak siswa
ke lokasi yang sudah
di tentukan
Siswa penuh
semangat belajar
di luar kelas
2. Salam pembuka Guru membuka
pembelajaran dengan
mengucap salam
Siswa menjawab
salam dari guru
3. Do’a pembuka Guru mengajak siswa
berdo’a terlebih dahulu untuk
mengawali
pembelajaran
Siswa berdo’a dengan khusyuk
4. Melakukan presensi Guru menanyakan
kabar dan melakukan
presensi
Seluruh siswa
hadir
5. Pengecekkan kesiapan
siswa
Guru menggecek
siswa sebelum
pembelajaran di mulai
Siswa siap
menerima
pembelajaran
6. Memberikan motivasi
pembelajaran
Guru memberikan
motivasi sebelum
pembelajaran dimulai
Siswa senantiasa
bersemangat
7. Memberikan apersepsi Guru memberikan
apersepsi kepada
siswa terkait materi
pemanfaatan hewan
Siswa
memperhatihan
8. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
dengan jelas
Siswa memahami
tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati
9. Pembiasaan literasi
materi
Guru meminta siswa
untuk membaca
materi pemanfaatan
air dan bahan galian
pada buku siswa
Siswa membaca
materi dengan
tenang dan teliti
Menanya
168
10. menggali pemahaman
dasar
Guru menggali
pemahaman dasar
tentang materi
pemanfaatan air dan
bahan galian
Siswa aktif
menjawab
11. Pemaparan materi
pembelajaran
Guru memaparkan
materi dengan jelas
Siswa
memeperhatikan
paparan materi
dengan fokus
12. Menguji pengetahuan
materi yang berkaitan
dengan kehidupan
sehari-hari
Guru memberikan
beberapa pertanyaan
tentang pemanfaatan
air dan bahan galian
dalam kehidupan
sehari-hari
Siswa menjawab
dengan tertib dan
bergantian
Mencoba
13. Pembagian kelompok Guru membagi
kelompok siswa yang
masing-masing
kelompok terdiri dari
3 siswa
Siswa berkumpul
menurut
kelompoknya
14. Pemberian arahan Guru memberikan
arahan kepada siswa
tentang langkah-
langkah pengamatan
serta membagikan
lembar pengamatan
kelompok
Siswa
memperhatikan
dengan seksama
penjelasan guru
15. Pengamatan dan praktik Guru menunjukkan
beberapa gambar
pemanfaatan air dan
gambar pemanfaatan
bahan galian
Semua kelompok
melihat dan
mengamati gambar
16. Diskusi kelompok Guru membimbing
siswa dalam diskusi
kelompok
Semua kelompok
mengikuti
pengamatan
Menghubungkan
17. Menghubungkan
pengamatan dengan
kehidupan sehari-hari
Guru memberikan
stimulus agar setiap
kelompok mampu
menyelesaikan tugas
tersebut
Siswa fokus dalam
menyelesaikan
tugas
Mengkomunikasikan
169
18. Presentasi hasil diskusi Guru meminta salah
satu siswa mewakili
kelompoknya untuk
mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok
Semua siswa fokus
dalam mengikuti
presentasi
19. Pemberian soal Guru memberikan 10
soal tentang materi
pemanfaatan hewan
Semua siswa tertib
dalam
mengerjakan soal
20. Penilaian kinerja Guru memberikan
penilaian terhadap
hasil pengamatan
kelompok dan hasil
individu
Siswa menerima
penilaian
Kegiatan Penutup
21. Penguatan materi Guru memberikan
penguatan terhadap
kesimpulan yang di
sampaikan oleh siswa
Siswa menerima
penguatan materi
dengan jelas
170
Lampiran 20. Tentang Dokumentasi Penelitian
Dokumentasi Penelitian
Gambar 1. Wawancara Sebelum Tindakan
Gambar 2. Guru Menjelaskan Langkah-langkah Metode Outdoor Learning Siklus
I
171
Gambar 3. Guru Menyampaikan Materi Siklus I
Gambar 4. Guru Membimbing Siswa dalam Menanam dan Mendampingi Siswa
saat Pengamatan Siklus I
172
Gambar 5. Siswa Berdiskusi Bersama Kelompoknya pada Siklus I
Gambar 6. Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelomponya pada
Siklus I
173
Gambar 7. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus I
Gambar 8. Peneliti Melakukan Wawancara Perbaikan Pada Siklus II
174
Gambar 9. Siswa Berdiskusi Bersama Kelompoknya pada Siklus II
Gambar 10. Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelomponya
pada Siklus II
175
Gambar 11. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus II
Gambar 12. Peneliti Melakukan Wawancara Perbaikan Pada Siklus III
176
Gambar 13. Siswa Berdiskusi Bersama Kelompoknya pada Siklus III
Gambar 14. Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelomponya
pada Siklus III
177
Gambar 15. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus III
178
Lampiran 21. Tentang Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian