sumber daya alam 1

52
MATERI 1 Pendahuluan ( Budiman ) I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992) Sistem Ekonomi Luaran Masukan Produksi Konsumsi perusahaa Rumahtangg Sistem pendukung kehidupan alam : Air, Udara, Flora dan Fauna, Bahan Baku, kenyamanan

Transcript of sumber daya alam 1

Page 1: sumber daya alam 1

MATERI 1

Pendahuluan

( Budiman )

I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992)

Skema hubungan antara sistem ekonomi dan lingkungan

(Sumber : dimodifikasi dari Tietenberg 1992 : 19)

Sistem Ekonomi

Luaran

Masukan

Produksi Konsumsi

perusahaan Rumahtanggaa

Sistem pendukung kehidupan alam :

Air, Udara, Flora dan Fauna, Bahan Baku, kenyamanan

Page 2: sumber daya alam 1

Dari skema tersebut, cakupan dari MSDA adalah aspek lingkungan yg dalam hal ini terkait dengan sumber daya udara, air, hutan, energy, bahan mentah (mineral) dan keindahan. Pembahasan adalah pada aspek bagaimana unsur2 lingkungan, dalam hal ini lingkungan fisik dan bkn social, dikelola sehingga memberi manfaat yg lebih besar bagi kehidupan manusia secara berkelanjutan. Atau dalam uraian tentang skema diatas hanya mencakup unsur ekstrasi sumberdaya, dan tidak mencakup ekskresi limbah dari sumber yg berasal dari system ekonomi. (sugiharto, 1999 : 45).

Dalam kehidupan keseharian , system ekonomi dan system lingkungan merupakan dua system yg saling mengisi dan saling membutuhkan (mutually-dependent).

- Level pembahasan adalah pada :1. Diri atau individu, termasuk didalamnyakeluarga inti serumah2. Perusahaan atau pabrik dengan kapasitas produksi tertentu, baik pada skala mikro

sampai pada skala makro.- Gambaran umum SDA (Prabowo dan Reksohadiprodjo, 1985 : bab 4), uraiannya

mencakup :a. Definisi konsepb. Jenis-jenis, pembagian, produksi / sumber-sumbernyac. Peranan bagi manusiad. Masalah yg dihadapie. Kebijakan terkait pengelolaannya

II. Manfaat Mempelajari MSDA

Manfaat mempelajari MSDA adalah :a. Menambah Pengetahuan mengenai SDA : definisi, pembagian, masalah dan

pemanfaatannya atau pengelolaannya agar tercapai kondisi seperti disebutkan di atas. Aspek akhir yang maksimal adalah dalam bentuk : kesadaran akan pentingnya SDA dan pelaksanaan tindakan diri yang didasarkan pada kelestarian yang maksimal (optimum) bagi SDA dan lingkungannya – fisik dan sosial.

b. Selain itu, merupakan pelatihan keterampilan dalam menerapkan fungsi – fungsi atau prinsip – prinsip manajemen dalam kehidupan sehari – hari.

Ketiga aspek diatas diharapkan dapat menimbulkan SDA yang:1. Lestari (dari segi keberadaannya, eksistensinya)2. Berkelanjutan (dalam produksi hasil)3. Mempunyai manfaat yg besar (bukan hanya dari sisi ekonomi saja!)

III. Isu - isu Pokok SDA - Masalah lingkungan pokoknya adalah : terganggunya keseimbangan di dalam suatu

ekosistem (Sugiharto, 1999 : 42) (ada konsep “EKOSISTEM”)

Page 3: sumber daya alam 1

- Gangguan terhadap daya adaptasi lingkungan terhadap peerubahan yang terjadi : fisik, kimia, biologis (dlm konteks SDA, tidak disertakan factor psikologis??)

- Limbah sebagai sumber masalah.

- Perbandingan antara nilai ekonomis dan nilai lingkungan / eksistensi SDA yang memang jumlahnya terbatas.

- Didunia (Prabowo dan Reksohadiprodjo, 1985 : 10-13) :a. Ketergantungan pada sumber daya yg terbatas berupa sumberdaya yg tak dapat

diperbaharui, sumberdaya yang dapat diperbaharui tetapi dapat rusak dan system lingkungan yg terbatas.

b. Lokasi sumberdaya yang diketahuic. Ketergantungan yg semakin meningkat sumber daya yg tak dapat diperbaharui pada

teknologi2 modern.d. Peningkatan kualitas persediaan yg semakin menurun

- Di Indonesia (Prabowo dan Reksohadiprodjo, 1985 : 10-13) :a. Erosi tanah pada sumberdaya tanahb. Polusi oleh manusia, baik pada bidang pertanian maupun industryc. Efisiensi penggunaan aird. Penggunaan energi yg makin cepat meningkat dan persediaan – persediaan minyak

bumi yg menyusut pada sumber daya energy utama.e. Kegagalan penggunaan teknik panen yg tepat guna dan kegagalan menanami kembali

daerah – daerah panenan pada sumberdaya hutanf. Kerusakan karena polusi dan cara penangkapan pada sumberdaya perikanan.g. Kelestarian (pemeliharaan) daerah2 lingkungan, satwa dan flora yg unik yg

memberikan keindahan dan langka.

Daftar Pustaka- Sugiharto, Toto, 1999, Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup : Tinjauan

Sepintas, dalam Majalah Ekonomi danb Komputer Nomor 1 Tahun VII.- Dibyo Prabowo dan Sukanto Reksohadiprodjo (penyunting), 1985, Pengantar Ekonomi

sumberdaya Alam, BPFE, Yogyakarta.- Tietenberg, Tom, 1992, Environmental and Natural Resources Economics, Harper

Collins Publishing Incorporation, New York, USA.

Page 4: sumber daya alam 1

MATERI 2 :MANAJEMEN DAN SDA( Budiman )

I. Manajemen dan Fungsi – Fungsi Manajemen

a. Definisi Manajemen : Planning, Organizing, Actuating, Controlling ( POAC )1. Planning (perencanaan) : konsep intinya adalah pengetahuan mengenai “awal” dan

“akhir’ dari suatu tindakan atau kegiatan, penentuan “kondisi rinci” posisi saat ini dan posisi akhir yang diinginkan.Perencanaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu (Dahuri, dkk, 2004 :11)a. Perencanaan Sektoral, danb. Perencanaan terpaduPerencanaan sektoral meliputi aktivitas (kegiatan), tujuan dan instansi yg terdiri hanya 1 saja, sebaliknya perencanaan terpadu mencakup lebih dari 1.Perencanaan adalah (UU no. 7 Th 2004, hal 11) :

“Suatu proses kegiatan untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan secara terkoordinasi dan terarah dalam rangka mencapai tujuan pengelolaan Sumber daya air.”

2. Organizing (Pengorganisasian), terkait dengan :- Penentuan Struktur dan

- Penentuan “posisi” saat ini terhadap kondisi “akhir” yang diinginkan3. Actuating (Pelaksanaan), terkait dengan pelaksanaan kerja yg telah disepakati

berdasarkan pembagian kerja yg telah dibuatPemeliharaan adalah (UU No 7 Th 2004, hal 11)

“Kegiatan untuk merawat sumber air dan prasarana SumberDaya Air yang ditujukan untuk menjamin kelestarian fungsi sumbet air dan prasarana sumber daya air.”

4. Controlling (pengawasan), merupakan tindakan pengontrolan ‘posisi terakhir” kerja yg dilakukan terhadap ‘kondisi akhir” yg diinginkan ;- Seberapa besar yg belum dicapai dan

- Usaha2 apa saja yg perlu dilakukan untuk pencapaiannya sesuai dengan sumberdaya yg masih tersedia : waktu, dana, tenaga, peralatan, pengawasan, mencakup 2 dasar tindakan yaitu:1. Hukum alamiah, seperti :

a. Hukum rantai makanan atau hukum siklus makananb. Aliran materi dan energi (Manik, 2003 : 7)c. Piramida atau struktur trofik (makanan) (Manik, 2003 : 8)d. Piramida energy dalam ekosistem (Manik, 2003 : 9)e. Grafik hukum dan pertumbuhan (Manik, 2003 ; 11)

Page 5: sumber daya alam 1

f. Hukum termodinamika I dan II, yg menyatakan (Soemarwoto, 1983 :31-34) : I : jumlah energy dalam alasan semesta adalah konstan II : Secara universal entropi (keseimbangan) akan selalu bertambah.

2. Hukum Positif, seperti undang – undang dan peraturan pemerintah lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional.

II. Sumber Daya Alam (SDA) a. Definisi

Sumber daya adalah : Unsur lingkungan hidupyang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya

alam hayati, sumber daya alam nonhayati, dan sumber daya buatan (Manik, 2003 : 31)

Sumber daya alam adalah : Semua kekayaan alam yg berupa benda hidup maupun benda mati yg

bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kekayaan alam adalah semua benda hidup atau benda mati yang ada di sekitar kita. Kekayaan alam yg berupa benda hidup yaitu: manusia,hewan dan tumbuhan, sedang kekayaan alam yg berupa benda mati adalah: tanah, sinar matahari, angin dan semua barang tambang.Kekayaan alam meliputi semua benda yg ada di muka bumi ini yg dapat dipergunakan untuk kepentingan umat manusia. Kekayaan alam meliputi :1. Kekayaan alam yang ada di darat, seperti hewan, tumbuhan, tambang, dan

mineral, serta2. Kekayaan alam yg ada di laut, seperti :gas neon, argon, helium, kripton, zenon,

oksigen dan lain2. Pengelolaan (manajemen) sumberdaya alam (SDA) adalah:

- Upaya terpadu dalam: pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan SDA (dari Manik, 2003: 31)

Pengelolaan SDA Air adalah (UU No 7 Th 2004, hal 9) :- Upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi

penyelenggaraan konservasi SD air, pendayagunaan SD air, pengendalian daya rusak air.

Pendayagunaan SD Air (UU No 7 Th 2004, hal 10)- Upaya penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan dan pengusahaan

SD Air secara optimal berhasil guna dan berdaya guna. Pengendalian SD Air ( UU No 7 Th 2004, hal 11)

- Upaya untuk mencegah, menanggulangi dan memulihkan kerusakan kualitas lingkunga yg disebabkan oleh daya rusak air.

Page 6: sumber daya alam 1

Daya rusak air (UU No 7 Th 2004, hal11)- Daya air yang dapat merugikan kehidupan.

Konservasi SDA adalah : Pengelolaan SDA yg menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi

sumber daya terbaharui menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya (Manik, 2003 : 2)

Konservasi SD Air adalah (UU No 7 Th 2004, hal 10)Upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi

SD air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yg memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan dating.

Sebagian asas ekologi atau lingkungan (Manik, 2003 : 9-15), terddiri atas :1. Energi yg terdapat dalam suatu organisasi, populasi, komunitas, atau ekosistem

dianggap sebagai energi yg disimpan atau dilepaskan.2. Tidak ada system pemanfaatan energy yg efisien3. Materi, energy, waktu dan keanekaragaman semuanya termasuk kelompok SDA4. Peningkatan ketersediaan SDA akan mempengaruhi penggunaan energy dan air,

kepadatan populasi, produksi, dll yg sifatnya mengikuti “hukum pertumbuhan”.5. Makhluk hidup yg lebih cepat beradaptasi dengan lingkungannya akan mampu

bersaing.6. Makin stabil suatu ekosistem, makin mantap keanekaragaman suatu komunitas7. System yg sudah mantap akan mengeksploitasi system yg belum mantap8. Organisme atau populasi dalam suatu komunitas yg tertekan oleh

lingkungannya, akan berupaya tidak punah (tetap survive)

b. Perbedaan SDA dan SD Lingkungan Sumber Daya (SD) didefinisikan (atau dicirikan oleh) sebagai :1. Diketahui keberadaannya2. Berguna, mempunyai manfaat atau mempunyai nilai guna3. Bukan “artificial”, bukan merupakan buatan manusia, bukan barang sebagai hasil

usaha manusia mengkombinasikan alam, tenaga, modal dan teknologi. Sumber daya alam sifatnya selalu jamak dan selalu mempunyai dimensi : jumlah, kualitas, waktu dan tempat.

SDA : Hanya terkait dengan sesuatu yg bersifat fisikSDL : Selain yg fisik, juga mencakup yg non-fisik seperti factor lingkungan social.SDM : Merupakan sumber daya yg paling kompleks dan dapat bekerja di mana saja

Page 7: sumber daya alam 1

c. Perbedaan MSDA dan Ekonomi SDAManajemen terkait dengan fungsi – fungsi manajemen yg umum dikenal, yaitu :1. Planning 2. Organizing3. Actuating4. Controlling

Fungsi2 ini menunjukkan bahwa manajemen berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam mulai dari perencanaan sampai dengan pelestariannya. Oleh karena itu manajemen SDA didefinisikan sebagai: “Pengelolaan SDA guna dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan manusia dan alam itu sendiri”.Pokok perhatian dalam MSDA adalah kualitas lingkungan fisik, jadi lebih membahas kondisi fisik dan pemanfaatan kondisi tersebut untuk kesejahteraan manusia dan SDA itu sendiri.

Perencanaan pengelolaan SDA dilakukan berupa ekstraksi, yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu :1. Eksplorasi atau eksploitasi, bagi sumberdaya alam yg habis terpakai.

Eksplorasi merupakan kegiatan pendahuluan untuk mengetahui apakah potensi sumberdaya alam yang ada memang benar adanya, jika diketahui keberadaannya baru kemudian dilakukan eksploitasi.

2. Budidaya, bagi SDA yg dapat diperbaharui.

Pelestarian SDA, untuk SDA yg habis terpakai sifatnya berupa tindakan “dapat lebih lama dipergunakan”, sedangkan untuk SDA yg dapat diperbaharui berupa “penggunaan SDA secara terus menerus dalam jangka panjang”. Pelestarian SDA harus juga memperhatikan siklus pembentukan atau budidaya SDA bersangkutan, jika siklus pembentukannya lama maka penggunaan SDA dimaksud harus sehemat mungkin dan jika budidaya dapat dilakukan maka penggunaan SDA dimaksud harus diketahui seakurat mungkin sehingga dapat memperkecil kelangkaan SDA dimaksud.

Ekonomi merupakan kegiatan “penentuan pilihan” terkait dengan penggunaan SDA. Pilihan terkait dengan penentuan sesuatu yg diinginkan atau yg tidak diinginkan. Atau dengan kata lain, aspek ekonomi SDA berkaitan dengan bagaimana mengalokasikan sumber daya alam dan lingkungansecara efisien untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yg beranekaragam (Moran, dkk, 1986 : …)

Dalam ekonomi dibedakan antara pengertian konsep efisien dan efektif dimana:

Page 8: sumber daya alam 1

Efisien berarti terkait dengan pengelolaan biaya, semakin hemat semakin efisien. Efektif berarti terkait dengan kerja, semakin ringkas dan semakin dikit sumber daya

yg dipergunakan untuk pengerjaan satu kegiatan dibanding dengan yg lain berarti semakin efektif.

indikator atau indeks kelangkaan SDA adalah sebagai berikut (Prabowo dan Soekanto, 1985) :1. Harga sumber daya yang ditemukan2. Biaya pemulihan

Pengaruhnya pada lingkungan3. Pemanfaat yang maksimal oleh manusia

Faktor2 yang menurut sejarah mencegah kelangkaan SDA adalah (Prabowo & Soekanto, 1985) :1. Perubahn teknologi2. Eksplorasi dan penemuan cadangan baru3. Daur ulang bahan – bahan bekas4. Inefisiensi teknik budidaya

Dalam Jangka panjang, SDA bersifat pesimistis, jika (Prabowo & Soekanto, 1985) :- Pasar tak beroperasi dengan cukup bebas

- Riset dan pengembangan barang umum cukup

- Teknologi yg semakin mahal

- Ilmu yg dikuasai sekelompok org saja

3. RUANG LINGKUP SUMBER DAYA ALAM

Page 9: sumber daya alam 1

( Martani + Budiman )

I. Klasifikasi Sumber Daya Alam (SDA)

Secara Umum Sumber Daya alam dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok

( b’dasarkan Skala Waktu Pembentukan )

a. Kelompok Stock, yaitu:

SDA ini dianggap memiliki cadangan terbatas sehingga eksploitasi dapat menghabiskan

SDA, dengan kata lain tidak dapat diperbaharui / non-renewable

b. Kelompok Flows, yaitu :

Jumlah fisik dari SDA berubah sepanjang waktu artinya berapa jumlah yang dimanfaatkan

sekarang bisa mempengaruhi keterbatasan SDA masa datang. Dengan kata lain SDA ini

bisa/dapat diperbaharui ( renewable ) dan untuk regenerasinya ada yang tergantung pada

proses biologi dan ada yang tidak.

Sumber Daya Alam dapat juga diklasifikasikan menurut jenis penggunaaan akhir

( HANLEY, 1997)

a. SDA material >>> SDA yang dimanfaatkan sebagai bagian dari komoditas, misalnya biji

besi menjadi besi menjadi komponen lain. SDA ini dibagi menjadi material Metalik dan Non

Metalik.

b. SDA Energi >>> SDA yang digunakan untuk menggerakkan energy melalui proses

transformasi panas / energi.

Page 10: sumber daya alam 1

Contoh : Contoh : contoh : Contoh : Contoh : Contoh : Contoh:

- Minyak - Besi - Ikan - Udara - Emas - Tanah - Energi Surya

- Gas - Tembaga - Hutan - Angin - Besi - Pasar - Energi angin

- Batu Bara - Aluminium - Tanah - Psg.Surut - Aluminium - Air

Tampilan 3.1 KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM

II. Hak dan Pemilikan ( Property Right )

SUMBER DAYA ALAM

Skala Waktu Pembentukan

Kegunaan Akhir

Stock / Tidak Dapat Diperbaharui

Flows / Dapat diperbaharui

Sumber Daya Material

Energi

Habis dikonsumsi

Dapat di daur ulang

Memiliki titik kritis

Tidak memiliki Titik Kritis

Metalik Non metalik Energi

Page 11: sumber daya alam 1

Adalah suatu klaim terhadap SDA/Jasa yang dihasilkan dari SDA. Hak Kepemilikan dapat juga diartikan

sebagai suatu gugus karakteristik yang memberikan kekuasaan kepada pemilik hak ( PARTWICK &

1989OLEWILER, 1998 ). Karakteristik tersebut menyangkut ketersediaan, manfaat, kemampuan untuk

memberikan / mentransfer hak, derajat eksklusivitas dari hak dan durasi penegakkan hak. Perlu

dicermati bahwa meskipun hak pemilikan menyangkut klaim yang sah, tetapi hak tersebut bersifat tidak

mutlak dan dibatasi oleh 2 hal pokok, yaitu hak orang lain dan ketidaklengkapan ( incompleteness ).

Menurut Gibb & Bremley, 1989 Hak Pemilikan SDA terdiri dari :

1. State Property >>> Klaim pemilikan berada di tangan pemerintah

2. Private Property >>> Klaim pemilikan berada pada individu / kelompok usaha ( korporasi )

3. Common Property / Communal Property >>> Dimana individu / kelompok memiliki klaim atas SDA

yang dikelola bersama.

Suatu SDA bisa saja tidak memiliki klaim yang sah sehingga tidak bisa dikatakan memiliki hak pemilikan,

SDA ini disebut Open Access (GRIMA & BARKES, 1989).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tampilan berikut :

Tampilan 3.2

Hubungan Antara Hak Pemilikan dan Akses

Keterangan :

KOMUNAL TERBUKA

OPEN ACCESS

NEGARA AKSES

INDIVIDU

( PRIVATE )

HAK PEMILIKAN

TERBATAS

LIMIT ACCESS

Page 12: sumber daya alam 1

- Tipe Pertama: Adalah tipe dimana hak pemilikan berada pada komunal / Negara dengan akses terbatas.Tipe kombinasi ini memungkinkan pengelolaan SDA yang lestari.

- Tipe Kedua : Adalah dimana SDA dimiliki secara individu privat dengan akses terbatas.Tipe ini karakteristik hak pemilikan terdefinisi dengan jelas pemanfaatan yang berlebihan bisa dihindari.

- Tipe Ketiga : Kombinasi antara pemilikan komunal dan akses terbuka. Tipe ini akan melahirkan “tragedy of common” karena dihasilkan dari SDA dalam Jangka Panjang.

- Tipe Keempat : Kombinasi yang jarang terjadi dimana SDA dimiliki individu namun akses dibiarkan terbuka (garis putus). Pengelolaan SDA tidak akan bertahan lama karena rentan terhadap intrusi dan pemanfaatan yang tidak sah sehingga SDA akan terkuras habis.

Daftar PustakaAkhmad Fauzi, Ekonomi Sumber Daya Alam, Gramedia, Edisi 2, 2004

Page 13: sumber daya alam 1

Pembagian SDA, berdasarkan :

A. Dari segi bentuk :

a. SDA tanah (buku 1 : bab 3, buku 5 : bab 11)b. SDA air (buku 1 : bab 4, buku 5 : bab 12)c. SDA energy (buku 1 : bab 5)d. SDA mineral, dapat dibagi menjadi :

1. Mineral logam, seperti : emas, nikel, tembaga, perak, timah, dan mangan2. Mineral bukan logam, seperti : intan, pasir, batu gampinh=g, belerang, aspal dan fosfat.

e. SDA mineral non-energi, bukan minyak (buku 1 : bab 6)f. SDA hutan (buku 1 : bab 7, buku 5 :bab 14)g. SDA perikanan, terdiri atas :

a. Hasil penangkaranb. Hasil budidaya

h. SDA laut lainnya, seperti terumbu karang, rumput laut, ubur-uburi. Milik umum kasus sumberdaya ikan (buku 5 : bab 13)

B. Dari segi jenis :

1. Yang dapat diperbaharui ( renewable ), yaitu :SDA yang dapat dihasilkan kembali oleh manusia, setelah habis dipakai. SDA yang tidak akan habis karena dapat berkembang biak dan dibudidayakan kembali atau bereproduksi. SDA yang dihasilkan merupakan jenis yang sama akan tetapi merupakan sesuatu yang baru yang tidak terkait dengan SD yang telah habis dipakai sebelumnya.Contohnya adalah :a. Tumbuhan, jika tumbuhan yang tua mati, akan digantikan dengan tumbuhan muda.b. Hewan, jika hewan sudah besar dan tua, disembelih atau mati, maka yang muda bisa

berkembang menjadi besar seperti induknya.c. Tanah, Jika kesuburan tanah habis maka bisa dipupuk lagi sehingga bisa subur kembali.Dapat dibagi lagi menjadi 2, yaitu :a. SDA non-hayati atau abiotik, seperti : tanah, udara, air, sinar mataharib. SDA hayati atau biotic, seperti : jenis berbagai hewan atau tumbuhan

2. Yang tidak dapat diperbaharui ( non – renewable ), yaitu :SDA yang tidak dapat dihasilkan lagi oleh manusia setelah habis dipakai, dihasilkan oleh proses alami : kimia/biologis, dan dalam jangka waktu yang sangat panjang

3. Dapat diganti ( replaceable ), yaitu :Jika habis dapat diganti dengan yang lain, seperti bensin dengan alcohol, listrik dan tenaga matahari. SD pengganti merupakan SD dalam bentuk yang lain.

4. Dapat didaur ulang ( recyclable ), yaitu :Jika habis dapat diganti dengan SD yang sama, setelah dilakukan proses pengolahan menggunakan teknologi yang dimiliki. Seperti air dapat didaur ulang. Berate air yang dipakai

Page 14: sumber daya alam 1

setelah air sebelumnya habis sebagian atau seluruhnya merupakan air yang sama dengan yang telah dipergunakan sebelumnya.

C. Dari segi ketersediaan, terdiri atas :

1. Stock ( persediaan ), merupakan SD yang terssedia dalam jumlah, kualitas, tempat dan waktu tertentu; SDA ini tidak akan bertambah dan akan selalu berkurang setelah dipergunakan oleh manusia.

2. Flow ( aliran ), merupakan : SD yang selalu berubah jumlahnya, misalnya air, angin dan energy matahari.

D. Dari segi penguasaan, terdiri atas :

1. Pribadi, yaitu SDA yang dipakai, dimanfaatkan hanya atas hak eksklusif seseorang pemilik.2. Bersama ( common – property resource ), merupakan SDA yang tidak dimiliki secara eksklusif

oleh siapapun, terkadang adalah oleh Negara.

E. Dari segi taksonomi SDA ( Tietenberg, 1992 : 126 – 131 )

Dibagi berdasarkan 2 aspek pokok, yaitu :1. Aspek geologis, dimana diketahui bahwa ada potensi SDA yang diketahui dan ada yang baru

dalam taraf diduga keberadaannya.2. Aspek ekonomis, merupakan SDA yang sudah dikenal secara umum oleh masyarakat. Akan

tetapi dilihat dari segi ekonominya : mengunntungkan atau merugikan. (meskipun sebenarnya sulit untuk membedakan antara aspek teknis dan aspek non – teknis).

Ada tiga konsep yang dipergunakan untuk mengelompokkan sumberdaya yang habis terpakai, seperti tertera dalam gambar 6.1 (versi the Unites States the Geological Survey, USGS)

Page 15: sumber daya alam 1

SUMBERDAYA ALAM SECARA KESELURUHAN

Diketahui Belum ditemukan ( Identified ) ( Undiscovered )

D

idemonstrasikan Disimpulkan adanya Hipotesis Spekulatif ( Inferred ) Terukur Tertunjukkan (Measured) ( Indicated ) CADANGAN ( reserves )

Keterangan : Sumberdaya :

1. Teridentifikasi / diketahui :

Kandungan khusus bahan mineral yang lokasi, kualitas dan kuantitasnya diketahui oleh manusia

berdasarkan bukti geologis dan dukungan ukuran – ukuran teknis.

2. Terukur – didemonstrasikan :

Bahan yang perkiraan jumlah dan mutunya dianggap mempunyai tingkat kesalahan 20% disbanding

dengan contoh sample dari lapangan.

3. Tertunjukkan – didemonstrasikan :

Bahan yang jumlah dan mutunya diduga sebagian dengan menggunakan analisis sample dan

sebagian lagi menggunakan proyeksi geologis yang dapat dipertanggungjawabkan.

4. Disimpulkan adanya :

Lebih Murah

Pasti Tidak Pasti

Page 16: sumber daya alam 1

Bahan yang berada di luar wilayah eksplorasi dari sumberdaya yang didemonstrasikan yang

keberadaannya didasarkan pada proyeksi geologis.

5. Belum diketemukan :

Kandungan yang tidak jelas dari bahan yang mengandung bahan mineral yang diduga tersedia

dengan didasarkan pada pengetahuan dan teori geologis yang luas.

6. Hipotesis :

Bahan yang belum diketemukan tetapi diduga ada dalam suatu daerah pertambangan sesuai dengan

kondisi geologis yang diketahui

7. Spekulatif :

Bahan yang belum diketemukan yang mungkin saja ada, apakah berupa deposit dalam sebuah

wilayah geologis tetapi belum diketemukan atau berupa deposit yang belum diketahui tetapi dapat

dikenali.

( sumber dari : US. Burean of Mines and th US Geological Survey, dalam Geological Survey Bulletin 1450 – A,

1976 )

Pada gambar dapat dilihat bahwa “cadangan” ( reserves ) hanya ada pada kondisi :

Diketahui secara geologis dan dapat dieksplorasi secara ekonomis, di luar wilayah tersebut suatu

potensi sumberdaya belum dapat dikatakan sebagai satu sumberdaya.

Pada gambar juga dapat diketahui penggolongan sumberdaya berdasrkan kondisi geologis (pada

kolom) dan berdasarkan pada kondisi ekonomi (pada baris).

Secara geologis, makin ke kanan makin tidak pasti.

Secara ekonomi , makin ke bawah makin lebih mahal.

Untuk mengetahui cadangan ( reserve ), potensi tersebut harus berada di wilayah potensi yang

diketahui dan secara ekonomi dapat diperhitungkan, jika tidak maka potensi tersebut tidak dapat

dinyatakan sebagai cadangan sumber daya alam.

Ada dua dimensi yang dipergunakan dalam penggolongan sumberdaya tersebut, yaitu konsep

ekonomis & konsep geologis. Dalam gambar, dari sisi atas ke bawah menunjukkan sumberdaya yang

menghabiskan biaya murah dalam penggaliannya sampai dengan yang memerlukan biaya yang

paling tinggi. Sebaliknya, dari sisi kiri ke kanan menunjukkan peningkatan ketidakpastian geologis

dalam hal jumlah sumberdaya yang tersedia.

Ketiga kelompok tersebut yaitu :

Page 17: sumber daya alam 1

1. Cadangan saat ini ( current reserves ), yaitu sumber-sumberdaya yang dapat digali ( extract )

secara menguntungkan dengan menggunakan tingkat harga yang berlaku pada saat ini.

2. Cadangan potensial ( potential reserves ), yaitu merupakan kebalikan dari cadangan saat ini,

didefinisikan secara pasti sebagai suatu cadangan fungsional dan bukan sebagai cadangan dalam

bentuk jumlah angka. Jumlah cadangan potensial yang tersedia tergantung kepada harga yang

mau dibayarkan oleh masyarakat terhadap sumberdaya tersebut : makin tinggi harganya maka

makin besar cadangan potensial yang tersedia. Misalnya dikaitkan dengan penggunaan

teknologi, dimanasemakin tinggi tingkat teknologi yang dipergunakan maka semakin banyak

cadangan sumberdaya yang dapat dihasilkan. Akan tetapi biaya atau harga yang harus

dibayarkan untuk penggunaan teknologi tersebut semakin besar.

3. Sumberdaya tambahan ( resource endowment ), menunjukkan sumberdaya alami yang ada di

permukaan bumi. Pada sumberdaya jenis ini, ketersediaannya tidak tergantung kepada konsep

ekonomi yaitu harga, tetapi lebih pada konsep geologis. Konsep ini penting karena sumberdaya

ini menunjukkan kepada kita batas tertinggi dari ketersediaan sumberdaya terestria (

permukaan bumi ).

Ketiga jenis sumber daya tersebut mempunyai perbedaan yang jelas, akan tetapi terdapat

banyak kesalahan dalam mengenal perbedaan tersebut :

1. Salah satunya adalah terkait dengan penggunaan data sumberdaya saat ini sebagai mewakili

cadangan potensial maksimum.

2. Yang lain adalah asumsi bahwa seluruh sumberdaya tambahan ( resource endowment ) dapat

diubah menjadi cadangan potensial pada tingkat harga tertentu yang mana dibayarkan oleh

masyarakat. Jadi, jika suatu tingkat harga tak terbatas ( infinite price ) yang mau dibayarkan oleh

masyarakat itu ada, maka seluruh sumberdaya tambahan dapat dieksploitasi seluruhnya. Akan

tetapi tingkat harga yang tidak terbatas tersebut tidak mungkin terjadi.

Sumberdaya ini berarti bisa dilakukan penggantian tetapi dengan jenis sumberdaya yang sama

jenisnya, sedangkan sumberdaya dapat diganti penggantian sumberdaya dilakukan dengan

menggunakan sumberdaya yang berbeda.

Sumberdaya dapat diganti dapat bersifat :

Page 18: sumber daya alam 1

1. Substitusi 1 arah, artinya jika SDA diganti dengan SDA lainnya maka SDA lainnya tidak dapat

menggantikan SDA yang sebelumnya jika terjadi kelangkaan. Misalnya : Minyak dengan kayu

bakar.

2. Substitusi 2 arah, artinya jika SDA diganti dengan SDA lainnya maka SDA lain tersebut juga dapat

digantikan dengan SDA sebelumnya.

Barang Publik, Eksternalitas dan Kegagalan Pasar + Hak

Kepemilikan

Barang Publik

→ Barang dimana jika diproduksi, produsen tidak memiliki

kemampuan mengendalikan siapa yang berhak mendapatkannya.

Barang Publik memiliki sifat dominan, yaitu:

1. Non-Rivalry ( tidak ada ketersaingan )

2. Non-Excludable ( tidak ada larangan )

Eksternalitas dan Kegagalan Pasar

Eksternalitas → Dampak positif atau negatif dari tindakan satu

pihak terhadap pihak lain.

Tipologi Eksternalitas :

Teknologi

Eksternalitas Produksi

→ Eksternalitas Produksi Positif

Contoh : Penelitian

→ Eksternalitas Produksi Negatif

Contoh : Pencemaran Air

Eksternalitas Konsumsi

Page 19: sumber daya alam 1

→ Eksternalitas Konsumsi Positif

Contoh : Vaksin terhadap penyakit menular

→ Eksternalitas Konsumsi Negatif

Contoh : Asap Rokok

Pecuniary

Timbul akibat adanya perubahan harga input atau output dalam

kegiatan ekonomi.

Privat

Eksternalitas yang bersifat bilateral

Publik

Barang public di konsumsi tanpa pembayaran yang tepat.

Kegagalan Pasar

Kegagalan pasar dapat dipahami dengan pendekatan keberhasilan

pasar. Beberapa persyaratan dimana pasar akan berhasil :

1. Pasar eksis dengan hak pemilikan yang terkukuhkan dengan jelas

sehingga pembeli dan penjual dapat secara bebas melakukan

transaksi.

Karakteristik hak pemilikan

Hak milik dikukuhkan pemiliknya baik secara individu maupun

kolektif

Eksklusif: semua keuntungan biaya yang bertambah

akibat kepemilikan penggunaan menjadi tanggung

jawab pemilik

Tranferable: semua hak dapat dipindah tangankan

dengan penukaran secara sukarela.

Universalitas : semua SDA yang dimiliki jelas bukti-

bukti kepemilikannya & spesifikasinya.

Enforsabilitas

Terjamin

2. Dengan memaksimalkan keuntungan dan meminimumkan biaya.

Page 20: sumber daya alam 1

3. Harga pasar di ketahui oleh produsen dan konsumen.

4. Tidak ada biaya transaksi.

Pemilikan dan Hak { Property Right } oleh Hartwick & Olewiler, 1998

K. Pemelikan → Klaim yang sah terhadap sumber daya ataupun jasa

yang dihasilkan dari sumber daya tsb.

K. Pemilikan → Suatu gugus karakteristik yang memberikan

kekuasaan kepada pemilik hak.

Karakteristik tersebut menyangkut:

Ketersediaan manfaat

Kemampuan untuk mentransfer hak

Derajat eksklusivitas hak

Durasi penegakkan hak

Menurut Gibb & Bromley, 1989 K. Pemilikan terhadap SDA umumnya

terdiri dari :

State Property : Klaim pemilikan berada ditangan Pemerintah.

Private Property : Klaim pemilikan berada pada individu atau

kelompok usaha.

Common Property : Individu dan kelompok memiliki klaim atas sumber daya yang dikelola bersama

TANAH DAN LAHAN

Lahan ( Land ) diartikan sebagai komponen keseluruhan dari suatu bentang alam yang mencakup tutupan vegetasi tanah, kemiringan, permukaan geomorfologis, system hidrologis dan kehidupan didalamnya.

Tanah ( Soil ) adalah bagian dari lahan yang merupakan kerak atau lapisan teratas bumi yang mampu menunjang kehidupan tanaman secara permanen dan mengatur tata air pada lapisan tersebut.

Lahan / Tanah Sebagai Sumber Daya Lahan Sebagai Sumber Cadangan Tanah

Simonds ( 1983 ) menyatakan fungsi yg paling krusial dari lahan adlah sebagai sumber cadangan topsoil ( Lapisan tanah paling atas yg sangat subur mengandung zat – zat hara dan materi organic yang penting bagi pertumbuhan tanaman )

Page 21: sumber daya alam 1

Soepardi (1983), topsoil terbentuk dari penguraian batuan bumi yg bercampur dengan sisa tumbuhan dan binatang yg terdekomposisi oleh bakteri pengurai. Tanah terbentuk dari batuan yg di dekomposisikan oleh iklim melalui cuaca dingin, hujan, pemanasan sinar matahari dan oksidasi oleh udara.

Lahan Sebagai Sumber Makanan Lahan merupakan tempat terjadinya aktivitas pertanian maka lahan juga dikatakan sebagai

sumber makanan. Lahan Sebagai Habitat

Lahan adalah tempat dimana spesies manusia hidup bersama dengan makhluk hidup lainnya. Menurut ilmu ekologi semua makhluk hidup dan benda mati di alam saling berhubungan dan saling ketergantungan & masing masing memberkan kontribusi dan memainkan peran yang penting.

Hak Kepemilikan atas Lahan / TanahLahan dapat digunakan & dijual sebagai suatu komoditas yg berharga. Factor yg menentukan

dapat digunakan atau diprjual belikan suatu lahan adalah adanya bukti atas kepemilikan lahan tsb. Menurut Simonds (1983) bukti itu mensyaratkan adanya :1. Survei & penetapan terhadap batas-batas yg jelas dari area lahan di maksud.2. Dibutuhkan cara untuk menjelaskan bagian-bagian lahan tsb sebagai kapling-kapling yang

berbeda dan bisa dihubungkan antara satu pemilik lahan dengan pemilik lahan lain yg berdekatan.

3. Dibutuhkann suatu cara yg jelas dan sistematis untuk mendokumentasikan keadaan lahan berikut hak kepemilikannya.

Menurut Tietenberg (1996) Hak Kepemilikan atas lahan (Propertis Right) adalah konsep yg muncul akibat dari dan untuk memahami mengapa asset-asset lingkungan sering dinilai lebih rendah dari nilai sebenarnya baik oleh pemerintah maupun mekanisme pasar. Property Right juga berkenaan dengan berkas-berkas yg menunjukkan dan menegaskan kepemilikan secara pribadi.Tietenberg juga mengatakan bahwa Property Right memiliki struktur yg dapat memberikan alokasi yg efisien terhadap fungsi ekonomi pasar sbb:

1. Universalitas: Semua SDA dimiliki dan jelas bukti-bukti kepemilikannya serta spesifikasinya.2. Eksklusifitas: Semua keuntungan dan biaya yg bertambah akibat kepemilikan dan penggunaan

SDA menjadi tanggung jawab pemiliknbaik secara langsung maupun tdk langsung.

3. Transferbilitas: Semua Hak kepemilikan dpt di pindah tangankan dengan penukaran yg terjadi secara suka rela.

4. Enforsabilitas: Semua hak kepemilikan harus aman dari perampasan dan pelanggaran atau gangguan pihak lain.

Page 22: sumber daya alam 1

Tata Guna Lahan dan Konservasi LahanSimonds (1983) memberikan aturan sederhana dlm manajemen lahan yaitu :1. Mempelajari bentang alam (landscape) dgn tahapan sbb:

a. Memahami kerangka geologis lahanb. Memahami proses vital dan saling ketergantungan antara system lahan & airc. Melihat setiap bentuk di alam & menggambarkan ekspresi unik dari proses alam yg kreatif.

2. Menjadikan lahan menentukan kesesuaian penggunaannya sendiri secara alami, manusia tinggal menyesuaikannya saja dengan pembentukan lahan tersebut.

3. Menentukan tindakan terhadap lahan melalui perencanaan penggunaan dan perlakuan dengan kualitas yg terbaik.

Prinsip-prinsip lain dlm manajemen lahan adalah :1. Meminimumkan gangguan terhadap lahan dan bentang alam 2. Mengurangi biaya pengerjaan tanah3. Mencegah kehilangan top soil (bagian kerak / lapisan teratas bumi)4. Menghindarkan dibutuhkan control terhadap erosi dan penanaman kembali5. Memanfaatkan system drainase yg sudah ada → (pemupukan kembali tanah-tanah yg kering &

pengerukan / member bhn kimia yg akan menjadi subur bagi tanah)6. Menyatukan dengan kondisi alam.

Klasifikasi Tanah berdasarkan Kemampuan Tanah..Kelas Tanah Penggunaan Tindakan yg diperlukan Keterangan

I

II

III

Pertanian

Sesuai segala jenis pertanian dengan sedikit hambatan & ancaman kerusakan

Sesuai untuk segala jenis pertanian, hambatan & ancaman kerusakan lebih besar

Tidak ada tindakan khusus

Konservasi tanah khusus

Tanah datar, solum tanah dalam , tekstur halus, mudah diolah, responsive terhadap pupuk.

Lereng landai, solum tanah dalam, tekstur halus-agak halus.

Lereng agak miring, drainase buruk, solum tanah sedang,

Page 23: sumber daya alam 1

IV

V

VI

VII

VIII

Sesuai untuk segala jenis pertanian hambatan & ancaman kerusakan lebih besar lagi.

Tidak sesuai untuk tanaman semusim sesuai untuk tanaman pakan ternak atau di hutankan

Tidak sesuai untuk tanaman semusim sesuai untuk padang rumput atau hutan

Tidak sesuai untuk tanaman semusim sesuai untuk vegetasi permanen

Tidak sesuai untuk pertanian, harus di biarkan alami dengan vegetasi

Konservasi lebih intensif, waktu penggunaan untuk tanaman semusim lebih terbatas.

Membuat drainase

permeabilitas agak cepat.

Kemiringan lereng 15-30%, drainase buruk, solum dangkal.

Terletak pada tempat datar atau agak cekung sehingga selalu tergenang air, terlalu banyak bahan

Lereng agak curam 30-45%, mudah tererosi, solum sangat dangkal

Lereng curam 45-65%, solum dangkal, erosi berat.

Lereng sangat curam > 90%, permukaan di tutupi batuan lepas, tekstur kasar

Aspek Ekonomi Lahan Lokasi Lahan

Lokasi merupakan tinjauan lahan dari aspek ruang. Jika kekayaan alam suatu lahan dapat dipindahkan ke tempat lain , aspek ruang suatu lahan tidak bisa di pindahkan. Dengan tidak bisa berpindahnya aspek ruang ini maka terdapat perhitungan untung rugi bagi setiap lokasi. Dengan demikian ada lokasi lahan yg menguntungkan dan ada juga lokasi lahan yg kurang atau tidak menguntungkan.

Sewa LahanSecara umum sewa lahan dapat di bedakan menjadi 2 :

1. Contact Rent adalah : Pembayaran dari penyewa kepada pemilik atau pemilik memberikan kontrak sewa dlm jangka waktu tertentu.

2. Economic Rent adalah : Pendapatan di atas minimum supply price yg memungkinkan factor produksi lahan dapat dimanfaatkan dlm proses produksi.

Land Tenure dan Land Reform

Page 24: sumber daya alam 1

Land Tenure berarti cara orang memiliki lahan dan bagaimana mereka menyewakannya kepada orang lain jika tidak ingin mengerjakan sendiri lahannya.Jenis – jenis Land Tenure :1. Ranching dan pertanian modern skala besar, berupa lahan pertanian yg luas dgn beberapa

tenaga kerja yg bersifat mekanis2. Pertanian perkebunan berupa lahan luas untuk tanaman perkebunan, pemilik langsung

mengerjakannya sendiri atau menyewa manajer professional dan di bantu beberapa buruh.3. Latifundia adl: pertanian / peternakan besar dimana antara pemilik dan pekerja masih terdapat

hubungan khusus.4. Pertanian kolektif, terdapat di Negara-negara sosialis dimana lahan dimiliki oleh koperasi.

Land tenure di pandang tidak adil dan bisa menimbulkan krisis social ddan ketidakstabilan politik. Untuk itu dirasakan perlu adanya perombakan atau reformasi yg dikenal dengan istilah Land reform. Jenis-jenis Land reform yaitu :

1. Reformasi kontrak sewa, memberikan jaminan hukum kepada penyewa. Sehingga penyewa lebih tenang melakukan investasi

2. Pengurangan sewa, membatasi bagian tertinggi yg bisa diminta pemilik sebagai sewa.3. Pembagian tanah dengan kompensasi, pemerintah memutuskan luas maksimum tanah yg

dimiliki oleh seseorang dan menjual kelebihannya.4. Pembagian tanah tanpa kompensasi, sewa tanah yg tdk di kerjakan sendiriu oleh pemilik disita

oleh pemerintah dan tidak mendapatkan ganti.

Indonesia telah mengalami beberapa kali pergantian UU pertanahan terkait dengan masalah kepemilikan dan penggunaan lahan / tanah. UU tsb adl sbb:

No Bentuk Peraturan No. Peraturan Tanggal Pengesahan Perihal / Tentang1

2

3

4

5

Undang – undang

Undang – undang

Undang – undang

Undang – undang

Undang – undang

1 / 1958

2 / 1960

5 / 1960

38 / Prp / 1960

56 / 1960

13 – 1 – 1958

7 – 1 – 1960

24 – 9 – 1960

14 – 10 – 1960

29 – 12 – 1960

Penghapusan tanah2 partikelirPerjanjian Bagi Hasil

Peraturan dasar pokok-pokok agrarianPenggunaan dan penetapan luas tanah bentuk tanaman2 tertentuPenetapan luas tanah

Page 25: sumber daya alam 1

6

78

Undang – undang

Undang – undangUndang – undang

20 / 1960

2 / 19647 / 1970

31 – 10 – 1960

31 – 10 – 196431 – 7 – 1970

pertanianPerubahan tentang bahan Undang-undang no.38 prp tahun 1960Pengadilan LandreformPenghapusan pengadilan Land reform

Masalah – masalah Lahan dan Tanah Masalah Fisik, meliputi :

Pencemaran TanahPencemaran tanah brkaitan erat dengan masalah tanah dan larangan limbah pabrik. Tanah

dikatakan tercemar apabila terjadi perubahan pada fisik, kimiawi dan biologi tanah sampai derajat merugikan manusia.

Sampah adalah semua sisa yang tidak terpakai lagi dalam bentuk padat. Ssampah padat di bedakan dalam beberapa jenis yaitu :

1. Garbage yaitu: Sampah organic yang dpt membusuk seperti sayuran, daging, dll.2. Rubbish yaitu: Sampah yg dapat membusuk dan terbakar seperti plastic & kaca3. Ashes yaitu: Abu sisa dari pembakaran arang, kayu dan bahan bakar Fosil4. Carcasses yaitu : bangkai binatang5. Sampah jalanan dan pasir

6. Sampah industry yaitu: Sampah yg berasal dari industry, kadangkala mengandung zat kimia yg bisa berbahaya bagi manusia & lingkungan.

Kerusakan Lahan & TanahKerusakan tanah menimbulkan penurunan nilai biologis tanah. Secara global proses

kerusakan lahan ini mencakup:1. Degradasi Vegetasi2. Erosi Air3. Erosi Angin4. Penggaraman5. Kehilangan Kesuburan Tanah6. Pemadatan & Pengerasan Tanah

Letak Geografis dan Kondisi Geologis

Masalah Sosial, meliputi : Sistem Pemilikan Lahan Kerusakan Tanah Pertumbuhan Penduduk Kebijaksanaan Pemerintah

Page 26: sumber daya alam 1

Pelaksanaan dan PengawasanProsedur yang harus di perhatikan :

1. Mengecek ulang (review) perencanaan untuk memastikan bahwa rencana pengembangan lahan sesuai dengan kondisi lahan dan topografinya dan bahwa perluasan pengerjaan tanah dapat di benarkan.

2. Meneliti kondisi permukaan tanah & sub permukaan termasuk cirri-ciri bentang alamnya (Landscape) yang harus di preservasi, tanah, utilitas dan kemungkinan pekerjaan pertambangan.

3. Mengurangi erosi dengan membatasi luas area & waktu pembukaan (pembongkaran) lahan dan menyediakan saluran draenase.

4. Membuat kolom penampungan untuk menampung lumpur dan puing-puing agar tidak masuk ke dalam pipa saluran atau meerusak bangunan.

5. Meminimalkan munculnya debu & lumpur.6. Sedapat mungkin mempertahankan vegetasi yg ada untuk di manfaatkan sebagai buffer dan

mengontrol erosi.7. Pada lahan yang tidak stabil, pengerjaan tanah dengan menggunakan jarring / jala dan jerami

untuk mencegah erosi.8. Memperbaiki area-area yang rusak & menanam tanaman penutup tanah (ground cover) dan

tanaman lain secepatnya.

SUMBER DAYA AIR

Air merupakan sumber daya : Dapat diperbaharui Tidak dapat diperbaharui

Air yang jatuh ke bumi akan mengalami :1. Akan menguap kembali ke atmosfer ( evaporasi ).2. Melalui sikls hidup tumbuh-tumbuhan kembali ke atmosfer melalui

penguapan dari daun ( transpirasi )3. Akan jatuh dalam bentuk salju. Akan masuk ke dalam tanah ( aquifers )4. Akan mengalir langsung ( run – of ) di atas tanah.5. Akan terjerat dalam bentuk es kutub ( gletser ).

Siklus Hidrologi :

Page 27: sumber daya alam 1

1. Evaporasi2. Transpirasi3. Peralihan secara horizontal dari uap air & udara4. Presipitasi5. Run of

Alokasi Sumber Daya AirPenggunaan air terbagi :

1. Kelompok konsumtif2. Kelompok non – konsumtif

Alokasi sumber daya air harus memiliki criteria : Efisiensi Equity Sustainability Fleksibilitas Security Akseptabilitas

Mekanisme alokasi sumber daya air yang umum digunakan : Queuing System Water Pricing Alokasi Publik User – based allocation Water Market

Dalam jangka panjang, masalah pokok yang dihadapi:1. Alokasi air yang tersedia diantara pengguna2. Distribusi air diantara pemakai3. Alokasi air di daerah berbeda4. Distribusi air di antara waktu5. Pengelola sumber daya air

Page 28: sumber daya alam 1

BAB II

SUMBER DAYA HUTAN

2.1 Pengertian Sumber Daya Hutan

Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan

dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan

hidup kita.Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan

tanah, udara, dan lain sebagainya.

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan

tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di

dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan,

modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi

yang paling penting.

Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan,

hewan dan banyak lagi lainnya.

1. Sumber daya alam berdasarkan jenis :

sumber daya alam hayati / biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk

hidup. Contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain.

sumber daya alam non hayati / abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari benda

mati. Contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain.

Page 29: sumber daya alam 1

2. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :

sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable yaitu sumber daya alam yang

dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. Contoh : air, tumbuh-

tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain.

sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable ialah sumber daya

alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau

tidak dapat dilestarikan serta dapat punah. Contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas

alam.

sumber daya alam yang tidakterbatas jumlahnya / unlimited. Contoh : sinar matahari, arus

air laut, udara, dan lain lain.

3. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya

sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat digunakan

untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih

tinggi. Contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain.

sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan

atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. Contoh :

ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain

sebagainya.

2.2Fungsi dan Formasi Hutan

Fungsi Hutan :

a. Sebagai fungsi ekologis

Hutan menghisap karbon dari udara dan mengembalikan oksigen (O2) kepada manusia.

Jika hilangnya hutan berarti bumi tidak memiliki keseimbangan untuk mempertahankan

keseimbangan atas tersedianya oksigen yang sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup dalam

melaksanakan proses respirasi ( pernapasan ).

b. Sebagai fungsi ekonomis

Manusia telah memanfaatkan hutan dari generasi ke generasi. Pemanfaatan yang dikenal

manusia dari hutan adalah pengambilan hasil hutan, terutama kayu. Pengambilan mulai

Page 30: sumber daya alam 1

dari kayu ramin, meranti, ulin sampai dengan kayu bakar dimanfaatkan manusia baik

untuk keperluan sendiri ataupun sebagai penghasil devisa negara.Sebagai fungsi

ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air,

penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran penyeimbang

lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global. Sebagai fungsi penyedia air

bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat penting, hal ini

dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya berjuta tanaman.

Formasi Hutan

Formasi jenis-jenis hutan ini pun bermacam-macam pula. Misalnya:

a. Menurut asal

Kita mengenal hutan yang berasal dari biji, tunas, serta campuran antara biji dan tunas.

Hutan yang berasal dari biji disebut juga ‘hutan tinggi’ karena pepohonan yang tumbuh

dari biji cenderung menjadi lebih tinggi dan dapat mencapai umur lebih lanjut. Hutan

yang berasal dari tunas disebut ‘hutan rendah’ dengan alasan sebaliknya. Hutan

campuran, oleh karenanya, disebut ‘hutan sedang’.

b. Menurut cara permudaan (tumbuh kembali)

Hutan dapat dibedakan sebagai hutan dengan permudaan alami, permudaan buatan, dan

permudaan campuran. Hutan dengan permudaan alami berarti bunga pohon diserbuk dan

biji pohon tersebar bukan oleh manusia, melainkan oleh angin, air, atau hewan. Hutan

dengan permudaan buatan berarti manusia sengaja menyerbukkan bunga serta menyebar

biji untuk menumbuhkan kembali hutan. Hutan dengan permudaan campuran berarti

campuran kedua jenis sebelumnya.

c. Menurut susunan jenis

Berdasarkan susunan jenisnya, kita mengenal hutan sejenis dan hutan campuran. Hutan

sejenis, atau hutan murni, memiliki pepohonan yang sebagian besar berasal dari satu

jenis, walaupun ini tidak berarti hanya ada satu jenis itu. Misalnya, hutan tusam (pinus) di

Aceh dan Kerinci terbentuk karena kebakaran hutan yang luas pernah terjadi dan hanya

tusam jenis pohon yang bertahan hidup. Hutan sejenis dapat juga merupakan hutan

buatan, yaitu hanya satu atau sedikit jenis pohon utama yang sengaja ditanam seperti itu

oleh manusia, seperti dilakukan di lahan-lahan HTI (hutan tanaman industri).

Page 31: sumber daya alam 1

d. Menurut umur

Kita dapat membedakan hutan sebagai hutan seumur (kira-kira berumur sama) dan hutan

tidak seumur. Hutan alam atau hutan permudaan alam biasanya merupakan hutan tidak

seumur. Hutan tanaman boleh jadi hutan seumur atau hutan tidak seumur.

e. Berdasarkan letak geografisnya:

• hutan tropika, yakni hutan-hutan di daerah khatulistiwa

• hutan temperate, hutan-hutan di daerah empat musim (antara garis lintang 23,5º - 66º).

• hutan boreal, hutan-hutan di daerah lingkar kutub.

f. Berdasarkan sifat-sifat musimannya:

• hutan hujan (rainforest), dengan banyak musim hujan.

• hutan selalu hijau (evergreen forest

• hutan musim atau hutan gugur daun (deciduous forest)

•lhutan sabana (savannah forest), di tempat-tempat yang musim kemaraunya panjang.dll

g. Berdasarkan ketinggian tempatnya:

• hutan pantai (beach forest)

• hutan dataran rendah (lowland forest)

• hutan pegunungan bawah (sub-mountain forest)

• hutan pegunungan atas (mountain forest)

• hutan kabut (mist forest)

• hutan elfin (alpine forest

h. Berdasarkan keadaan tanahnya:

• hutan rawa air-tawar atau hutan rawa (freshwater swamp-forest)

• hutan rawa gambut (peat swamp-forest)

• hutan rawa bakau, atau hutan bakau (mangrove forest)

• hutan kerangas (heath forest)

• hutan tanah kapur (limestone forest), dan lainnya

i. Berdasarkan jenis pohon yang dominan:

• hutan jati (teak forest), misalnya di Jawa Timur.

• hutan pinus (pine forest), di Aceh.

Page 32: sumber daya alam 1

• hutan dipterokarpa (dipterocarp forest), di Sumatra dan Kalimantan.

• hutan ekaliptus (eucalyptus forest) di Nusa Tenggara. Dll

j. Berdasarkan sifat-sifat pembuatannya:

• hutan alam (natural forest)

• hutan buatan (man-made forest), misalnya: hutan rakyat (community forest), hutan kota

(urban forest), hutan tanaman industri (timber estates atau timber plantation) dll.

k. Berdasarkan tujuan pengelolaannya:

• hutan produksi, yang dikelola untuk menghasilkan kayu ataupun hasil hutan bukan kayu

(non-timber forest product)

• hutan lindung, dikelola untuk melindungi tanah dan tata air.

2. 3 Penyebab Kerusakan Hutan

Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan antara lain sebagai berikut :

a. Musim kemarau yang sangat panjang.

b. Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.

c. Pembuatan arang di hutan.

d. Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.

Sementara itu, selain kebakaran hutan Sumber-sumber kerusakan hutan lainnya,antara lain :

1. Alih fungsi dan penyerobotan kawasan hutan

2. Bencana alam misalnya kebakaran, letusan gunung berapi, angin dan sebagainya

3. Penebangan (legal) yang berlebihan dan penebangan ilegal

4. Hama dan penyakit

Soekotjo dan Hani’in (1999) Kriteria kerusakan hutan dapat mengacu pada akibat yang

ditimbulkan oleh kerusakan tersebut terhadap :

1. Keanekaragaman hayati

2. Produktivitas dan vitalitas hutan

3. Margasatwa

Mengapa Masyarakat merusak hutan ?

a. Mereka menganggap bahwa hutan boleh dimanfaatkan sesuai dengan keinginannya

b. Mereka belum mengetahui secara benar tentang fungsi dan manfaat hutan

Page 33: sumber daya alam 1

c. Mereka ada yang menginginkan untuk mendapatkan sesuatu manfaat dengan cepat tanpa

mengindahkan aturan yang ada.

d. Mereka melihat contoh yang dilakukan oleh petugas.

e. Factor x yang tidak bisa dimengerti oleh orang lain (berkaitan dengan pola hidup)

2.4 Penanggulangan Kerusakan Hutan secara Umum

Sementara ilegal logging terus berjalan. Jadi mau tidak mau kita harus menanam dan tidak

menebangi hutan alam. Permasalahan yang sering kita hadapi sekarang ini adalah adanya

berbagai kepentingan yang ingin memanfaatkan sumberdaya lahan dan hutan yang ada di

Indonesia. Adanya Otonomi daerah, yang masing-masing daerah ingin memanfaatkan

sumberdaya yang ada seoptimal mungkin. Disisi lain, kerusakan lingkungan tidak bisa

dihindarkan, akibat dampak pemanfaatan sumberdaya alam tanpa mengindahkan aspek

kelestariannya. Untuk itu, salah satu upaya dalam mengatasi masalah-masalah diatas adalah

dengan cara antara lain dengan :

a) Rehabilitasi lahan melalui berbagai cara, antara lain dengan : Reboisasi, penghijauan,

penanaman kembali dengan tanaman perkebunan, tanaman pertanian, reklamasi lahan

pada lahan bekas tambang, dll.

b) Koordinasi dengan berbagai stackholder dalam merancang pemanfaatan sumberdaya

alam, secara arief, tanpa meninggalkan aspek kelestarian

c) Membuat skala prioritas dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

Salah satu cara yang mungkin bisa dijadikan opsi dalam rangka rehabilitasi lahan kritis

terutama yang berbenturan dengan berbagai masalah khususnya masyarakat adalah antara

lain dengan penerapan aplikasi silvikultur. Karena dengan penerapan aplikasi silvikultur

akanbisa mewadai berbagai kepentingan yang berkait dengan rehabilitasi lahan kritis.

Lahan kritis diklasifikasikan menjadi dua yaitu :

1. lahan ktitis di daratan, misalnya : lahan bekas tambang, lehan bekas illegal logging,

dan lahan tandus dan gundul

2. lahan kritis di kawasan perairan, misalnya : hamparan pasir dipantai dan degradasi

kawasan hutan payau.

Page 34: sumber daya alam 1

Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan, perlu memperhatikan

hal-hal sebagai berikut.

Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang habis).

Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem tebang pilih

(penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang sudah tua

dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan.

Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak

merusak pohon-pohon muda di sekitarnya.

Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan yang sudah

terlanjur rusak.

Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk

mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan lain.

Mencegah kebakaran hutan. Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat

merugikan adalah kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk

mengembalikannya menjadi hutan kembali.

Pemadaman kebakaran hutan dapat dilakukan dengan dua cara seperti berikut ini :

1. Secara langsung dilakukan pada api kecil dengan penyemprotan air.

2. Secara tidak langsung pada api yang telah terlanjur besar, yaitu melokalisasi api

dengan membakar daerah sekitar kebakaran, dan mengarahkan api ke pusat

pembakaran. Biasanya dimulai dari daerah yang menghambat jalannya api, seperti:

sungai, danau, jalan, dan puncak bukit.

Untuk mengatasi kebakaran hutan diperlukan hal-hal berikut ini. :

a. Menara pengamat yang tinggi dan alat telekomunikasi.

b. Patroli hutan untuk mengantisipasi kemungkinan kebakaran.

c. Sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan.

2.5 Program Kegiatan Pelestarian Sumber Daya Alam Hutan

Page 35: sumber daya alam 1

Berikut di bawah ini adalah teknik dan cara yang dapat digunakan untuk menjaga hutan kita

tetap terjaga dari tangan-tangan perusak jahat. Perambahan hutan tanpa perencanaan dan

etika untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya sangatlah berbahaya karena dapat merusak

alam dan habitat serta komunitas hewan yang ada di dalamnya.

1. Mencegah cara ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindah

Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah. Mereka akan mencari

lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi tanpa adanya

tanggung jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian

dibuat menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak

produktif lagi.

2. Waspada-Waspadalah & Hati-Hati Terhadap Api

Hindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat api unggun, membakar

semak, membuang obor, dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Jika

menyalakan api di dekat atau di dalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak terjadi

hal-hal yang lebih buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan manusia dan hewan

di sekitar lokasi kebakaran dan juga tempat yang jauh sekalipun jika asap terbawa angin

kencang.

3. Reboisasi Lahan Gundul dan Metode Tebang Pilih

Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh para pelilik sertifikan

HPH atau Hak Pengelolaan Hutan. Para perusahaan penebang pohon harus memilih-milih

pohon mana yang sudah cukup umur dan ukuran untuk ditebang. Setelah meneang satu

pohon sebaiknya diikuti dengan penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk

menggantikan pohon yang ditebang tersebut. Lahan yang telah gundul dan rusak karena

berbagai hal juga diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan dan

tanaman yang telah hilang.

4. Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan / Jagawana

Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan teknologi dan

persenjataan lengkap diharapkan mempu menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh

oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan

sangsi yang tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset / harta suatu bangsa yang

Page 36: sumber daya alam 1

sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya demi anak cucu di masa yang akan

datang.

2.6 Peran Pemerintah

Perencanaan Pemerintah Untuk Pelestarian Hutan:

 Penanaman kembali hutan-hutan yang gundul

 Penghentian segala bentuk penebangan pohon di hutan

Gerakan penanaman sejuta pohon yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat

 Perluasan hutan kota

 Penetapan target yang hendak dicapai setiap tahun dan target jangka panjang

 Penetapan sanksi yang tegas bagi pelanggar

 Edukasi pelestarian hutan kepada masyarakat

Peninjauan kembali izin penggunaan lahan hutan

Memperketat izin penggunaan lahan hutan

2.7 Lembaga-lembaga yang dibentuk pemerintah untuk mengawasi dan mengedalikan

pengelolaan hutan

Kementerian Kehutanan

Polisi Hutan

Stackholder yang mengelola

Dan banyak organisasi masyarakat yang ikut berpartisipasi masalah hutan yang

bekerjasama langsung dalam pelaporannya dengan pemerintah.

Page 37: sumber daya alam 1

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan

lainnya. Fungsi hutan yaitu sebagai fungsi ekologis dan fungsi ekonomis. kerusakan

lingkungan tidak bisa dihindarkan, akibat dampak pemanfaatan sumberdaya alam tanpa

mengindahkan aspek kelestariannya. Untuk itu, cara mengatasinya adalah dengan cara antara

lain dengan : 1)Rehabilitasi lahan melalui berbagai cara, antara lain dengan : Reboisasi,

penghijauan, penanaman kembali dengan tanaman perkebunan, tanaman pertanian, reklamasi

lahan pada lahan bekas tambang. 2) Koordinasi dengan berbagai stackholder dalam

merancang pemanfaatan sumberdaya alam, secara arief, tanpa meninggalkan aspek

kelestarian. 3) Membuat skala prioritas dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

Page 38: sumber daya alam 1