PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN
DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL
USAHA (SHU) PADA KOPERASI KARYAWAN
TIMAH MITRA MANDIRI
PANGKALPINANG
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA : AYU ASTARI
NIM : 302 11 11 056
Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2015
1
ABSTRACT
Ayu Astari. 302 11 11 056. 2015. The Effect of Membership, Total Deposits and
Member Loan the Net Income of the Coorperative of Karyawan Timah Mitra
Mandiri Pangkalpinang.
The objective of the study is to analyze and determine how much the effect
of membership, total deposits and member loan on the net income of the
coorperative of Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang. The sample of
the study is of Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang using quantitative
research approach and the data collecting technique uses documentation,
interview and literature review. The independent variable of the study consist of
membership, total deposits and member loan while the dependent variable is net
income. The data analyzing method uses classical assumption test, hypotesist test
and multiple analyses. During observation indicate that the research data with the
classical assumption or normally distributed.
The result of independent variables indicate that (X1) tcount is -2.887 < ttable
2.120, variable (X2) tcount is 2.558 > ttable 2.120 and variable (X3) tcount is 0.662 <
ttable 2.120. Thus partially, variable X1 has negative and significant effect on
variable Y, variable X2 has positive and significant effect on variable Y and
variable X3 has positive and not significant effect on variable Y. The result of
Fcount is (3.937) > Ftable (3.24), while the significance is (0.028) < alpha on the
level of 5 % or 0.05, so Ho is rejected and Ha is accepted, which means that
simultaneously the independent variables affecting the dependent variable
significantly. The coefficient of determination (Adjusted R Square) is 0.317 or
31.7 % which men that variable of net income at the coorperative of Karyawan
Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang can be explained by variable of membership
, total deposits, and member loan.
Keywords: membership, total deposits, member loan, net income.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Keadaan perekonomian global yang terjadi saat ini di rasakan sangat
merosot tajam sehingga mengakibatkan kondisi perekonomian di setiap
negara menjadi tidak stabil, terutama pada negara-negara berkembang. Agar
tetap mampu bertahan pada situasi seperti ini, maka diperlukan usaha yang
kuat dari pemerintah untuk memperbaiki perekonomian negaranya demi
mencapai kesejahteraan rakyat. Maka terciptalah wadah ekonomi yang
mampu bertahan di tengah-tengah situasi ekonomi yang tidak terkendali ini.
Wadah yang sesuai untuk perekonomian di Indonesia tersebut adalah
Koperasi, karena merupakan wadah perekonomian rakyat yang bersifat sesuai
dan di laksanakan berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2
Seperti yang dijelaskan dalam UU No. 25 Bab 1 Ayat 1 tahun 1992
yang menyatakan bahwa : “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atas badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan dengan tujuan memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945“.
Mengingat pentingnya arti pembangunan perkoperasian, maka salah
satu syarat untuk mengembangkan kesejahteraan para anggota khususnya
koperasi harus memperoleh pendapatan atau lebih tepatnya Sisa Hasil Usaha
(SHU). Yang akan digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan atau
prestasi dan manajemen koperasi dalam menjalankan usahanya.
Berdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 45 ayat 1 Sisa
Hasil Usaha (SHU) koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban
lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Semakin besar
Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh suatu koperasi tersebut maka akan
semakin besar kemungkinan koperasi mengalami kemajuan dari tahun ke
tahun dan dapat memperkuat struktur finansial pada koperasi.
Jumlah anggota merupakan salah satu faktor yang menyebabkan Sisa
Hasil Usaha (SHU) mengalami peningkatan. Dalam sebuah koperasi,
keanggotaannya memiliki karakteristik yang membedakannya dengan badan
usaha lain. Anggota koperasi memiliki identitas ganda, yaitu sebagai pemilik
dan pengguna jasa koperasi.
Sebagai pemilik, anggota dapat berpartisipasi menginvestasikan
dananya, partisipasi anggota dalam menginvestasikan dana tersebut
disampaikan dalam bidang keuangan yang dinyatakan dengan pemenuhan
kewajiban pembayaran simpanan. Aturan penentuan simpanan bervariasi,
karena simpanan ditetapkan sesuai dengan kemampuan anggota, dan jauh dari
unsur paksaan.
Sebagai pelanggan, anggota dapat berpartisipasi dengan melakukan
aktivitas keuangan lainnya yaitu mendapatkan pinjaman. Berdasarkan UU
No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian dan penjelasannya yang telah
diatur bahwa, koperasi dapat menghimpun dana dan mengeluarkannya
melalui usaha simpan pinjam. Semakin banyak transaksi-transaksi yang
dilakukan oleh para anggota di koperasi maka akan semakin meningkatkan
Sisa Hasil Usaha (SHU) pada koperasi.
Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri atau disingkat KKMM
merupakan salah satu wadah kegiatan bersama di lingkungan karyawan PT.
Timah Tbk dan perusahaan anak di kepulauan Bangka Belitung khususnya di
Pangkalpinang. Seperti koperasi pada umumnya, koperasi ini juga bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan sepenuhnya mendominankan
ketentuan sesuai Undang–Undang tentang perkoperasian yang berlaku. Jenis
koperasi ini adalah koperasi aneka usaha dimana unit usaha yang ada antara
3
lain yaitu Supplier dan Kontraktor, Biji Timah, Simpan Pinjam, Toko, BBSC,
dan Pelayanan Umum.
Ditinjau dari Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh koperasi
Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang dari periode 2009-2013
terjadi fluktuasi seperti terlihat pada tabel I.I dibawah ini : Tabel I.I : Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan dan Pinjaman Anggota dan SHU
tahun 2009-2013
Keterangan Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah anggota 2.104 1.912 1.811 1.469 1.469
Simpanan pokok 8.286.019.781 8.055.336 7.986.584.912 8.172.096.412 8.099.690.412
Simpanan wajib 64.483.216 59.233.216 58.793.216 74.963.216 64.043.216
Pinjaman anggota 18.166.644 20.833.310 23.883.308 23.544.977 11.083.310
SHU 1.671.439.502 1.395.796.119 1.445.864.416 1.491.960.480 1.016.894.583
Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri tahun 2009-2013
Berdasarkan fenomena di atas menandakan bahwa terdapat
permasalahan pada Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri, maka dari itu
penulis melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Jumlah Anggota,
Jumlah Simpanan dan Pinjaman Anggota Terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri (KKMM) di
Pangkalpinang periode 2009-2013”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri ?
2. Bagaimana jumlah simpanan berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri ?
3. Bagaimana pinjaman anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri ?
4. Bagaimana jumlah anggota, jumlah simpanan dan pinjaman anggota
berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah
Mitra Mandiri ?
1.3 Batasan Masalah Dari identifikasi masalah yang terpapar diatas diperoleh gambaran
dimensi permasalahan yang cukup luas. Namun menyadari adanya
keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis perlu memberi batasan
masalah agar penelitian lebih fokus dan tidak melebar. Batasan masalah
dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya menguji pengaruh jumlah anggota,
jumlah simpanan dan pinjaman anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang periode 2009-2013.
4
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk menganalisis dan mengkaji pengaruh jumlah anggota terhadap
Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri.
2. Untuk menganalisis dan mengkaji pengaruh jumlah simpanan terhadap
Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri.
3. Untuk menganalisis dan mengkaji pengaruh pinjaman anggota terhadap
Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri.
4. Untuk menganalisis dan mengkaji pengaruh jumlah anggota, jumlah
simpanan dan pinjaman anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri.
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen Keuangan
2.1.1 Pengertian Manajemen Keu angan
Menurut Fahmi (2012) manajemen keuangan merupakan
pengabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis
tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan
seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan
membagi dana dengan tujuan mampu memberikan kemakmuran bagi para
pemegang saham dan keberlanjutan usaha bagi perusahaan.
2.2 Koperasi
2.2.1 Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari kata “Cooperation” yang mengandung arti
bekerja sama untuk mencapai tujuan. Pengertian koperasi menurut Undang-
Undang No. 12 tahun 1967 tentang perkoperasian menyatakan bahwa :
“Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat berwatak sosial, beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan
ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”.
2.3 Sisa Hasil Usaha (SHU)
2.3.1 Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU)
Menurut UU No. 25 tahun 1992, tentang perkoperasian menjelaskan
mengenai Sisa Hasil Usaha sebagai berikut :
a. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu
tahun buku dikurang dengan biaya-biaya, penyusutan, dan kewajiban lain
termasuk pajak dalam satu tahun buku yang bersangkutan.
b. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota
sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan
koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan
keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota.
5
2.4 Anggota Koperasi
Anggota koperasi adalah orang yang mendaftarkan diri dan membayar
simpanan pokok, simpanan wajib serta ketentuan lain dalam suatu koperasi
dan mempunyai hak memperoleh sisa hasil usaha dari kegiatan yang
dilakukan oleh suatu koperasi. Kemajuan suatu koperasi sangat dipengaruhi
oleh banyak sedikitnya anggota pada koperasi yang bersangkutan.
2.5 Modal Koperasi
Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan
kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Modal koperasi terdiri atas
modal sendiri yang meliputi simpanan anggota yaitu simpanan pokok dan
simpanan wajib, dana cadangan dan hiba/dinasi serta modal pinjaman.
2.6 Pinjaman Anggota
2.6.1 Pengertian Pinjaman Anggota
Pinjaman anggota merupakan persetujuan pinjam meminjam antara
dua pihak yaitu peminjam (debitur) dan pemberi kredit (kreditur) atas dasar
kepercayaan dan debitur mempunyai kewajiban pembayaran yang dilakukan
pada jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang ditetapkan.
2.7 Penelitian Terdahulu Tabel II.1 Penelitian Terdahulu
No. Nama
(Tahun) Judul
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1. I Nyoman Agus Tri Arnawa, I Made Pradana Adi Putra dan Nyoman Ari Surya Darmawan. Sumber : e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Vol: 2 No.1 Tahun 2014)
Pengaruh Biaya Operasional dan Simpan Pinjam Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “X” Singaraja
Sisa Hasil Usaha, Biaya Operasional, Simpan Pinjam
Biaya Operasional tidak berpengaruh signifikan terhadap SHU. Simpan Pinjam tidak berpengaruh signifikan terhadap SHU. Biaya Operasional dan Simpan Pinjam secara simultan berpengaruh signifikan terhadap SHU.
2. Putu Trisna Ganitri, Wayan Suwendra dan Ni Nyoman Yulianthini
Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman dan Volume Usaha terhadap Selisih Sisa Hasil
Sisa Hasil Usaha, Modal Pinjaman, Volume Usaha
Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan dari modal sendiri, modal pinjaman, dan volume usaha terhadap SHU pada
6
Sumber : e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Vol : 2 Tahun 2014)
Usaha pada Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi yang memiliki Unit atau Usaha Simpan Pinjam di Kabupaten Klungkung.
3. Bayu Pariyasa, Anjuman Zukhri dan Luh Indrayani. Sumber : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia (Vol: 4 No: 1 Tahun 2014)
Pengaruh Modal, Volume dan Anggota Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Serba Usaha Kecamatan Buleleng
Sisa Hasil Usaha, Modal, Volume, Anggota Koperasi
Modal dan Volume Usaha berpengaruh positif terhadap Sisa Hasil Usaha. Jumlah Anggota Tidak berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha. Secara simultan Modal, Volume Usaha, dan Jumlah Anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha. .
4. I Kadek Rustiana Putra, I Wayan Suwendra dan Wayan Cipta. Sumber : e-Journal Bisma UniversitasPendidikan Ganesha (Vol : 2 Tahun 2014)
Pengaruh partisipasi anggota sebagai pemilik dan partisipasi anggota sebagai pelanggan terhadap perolehan sisa hasil usaha pada koperasi unit desa Kabupaten Buleleng tahun 2010-2013
Partisipasi anggota sebagai pemilik, partisipasi anggota sebagai pelanggan anggota dan sisa hasil usaha
Adanya pengaruh positif dan signifikan antara partisipasi anggota sebagai pemilik dan partisipasi anggota sebagai pelangaan terhadap perolehan sisa hasil usaha.
7
5. Kareem, R.O, Arigbabu, Y.D, Akintaro, J.A and Bamus, M.A Sumber : Global Journal (Vol : 12 Issue 11 Version 1.0 Year 2012)
The Impact if Cooperative Society on Capital Formation (A case Study of Temidere Cooperative and thrift Society, Ijebu ode, Ogun state, Nigria)
cooperative societies, capital formation, descriptive statistics, correlation analysis.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara pinjaman dan jumlah simpanan pad tingkat probabilitas. Implikasinya adallah bahwa jumlah total simpanan meningkatkan modal yang tersedia untuk koperasi yang akhirnya akan berkontribusi ke tingkat administrasi kredit dan pembentukan modal koperasi.
6. Nwankwo, Frank, Ewuim, Ngozi, Asoya and Nkem P Sumber : An International Multidisciplinary Journal, Ethiopia Vol. 7 (1), Serial No. 28, January, 2013
Effect of Cooperatives on the Savings Behaviour of Members in Oyi Local Government Area, Anambra State, Nigeria
Savings, savings behavior, rural areas, credit cooperatives, lifecycle hypothesis
Kredit atau pinjaman koperasi harus cukup dibantu untuk memiliki dampak yang lebih besar bukan hanya mempengaruhi keputusan tabungan tetapi untuk memobilisasi tabungan dan jumlah anggota yang berpengaruh positif terhadap koperasi.
Sumber: penelitian terdahulu
2.8 Kerangka Berfikir
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)
H1
H2
H3
H4
Sumber: Data diolah, 2015
Jumlah anggota
(X1)
Jumlah Simpanan
(X2)
Pinjaman Anggota
(X3)
Sisa Hasil Usaha
(SHU)
(Y)
8
2.9 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan penelitian ini adalah:
H1 : Jumlah Anggota secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Sisa Hasil Usaha.
H2 : Jumlah Simpanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Sisa Hasil Usaha.
H3 : Jumlah Pinjaman Secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Sisa Hasil Usaha.
H4 : Jumlah Anggota, jumlah simpanan dan pinjaman secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha.
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.
3.2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, yaitu
sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder dalam
penelitian ini berasal dari laporan keuangan tahunan Koperasi Karyawan
Timah Mitra Mandiri periode 2009-2013.
3.3 Pengujian Asumsi Klasik
3.3.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki distribusi
normal atau tidak (Ghozali, 2011).
3.3.2 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap
variabel independen saling berhubungan secara linier. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
3.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas berarti variasi residual tidak sama untuk semua
pengamatan. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model
regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Priyatno, 2010).
3.3.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mencari tahu, apakah kesalahan
(errors) suatu data pada periode tertentu berkorelasi dengan periode lainnya
(Sufren, 2013). Model regresi linier ganda yang baik adalah tidak mengalami
autokorelasi. Cara untuk mengetahui apakah mengalami atau tidak
9
mengalami autokorelasi adalah dengan mengecek niali Durbin-Watson (DW).
Syarat tidak terjadi autokorelasi adalah 1<DW< 3.
3.3.5 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara variabel independen (jumlah anggota, jumlah simpanan dan pinjaman
anggota) terhadap variabel dependen (Sisa Hasil Usaha) baik secara parsial
maupun secara simultan. Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini
adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Keterangan :
Y = Sisa Hasil Usaha (SHU)
b1-b4 = Koefisien Regresi
a = Konstanta
X1 = Jumlah Anggota
X2 = Jumlah Simpanan
X3 = Jumlah Pinjaman Anggota
3.4 Pengujian Hipotesis
3.4.1 Analisis Uji Parsial (Uji t)
Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
3.4.2 Analisis Uji Simultan (Uji f) Uji f ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
3.4.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Statistik Inferensial
4.1.1 Uji Normalitas
Gambar IV.6 Grafik Histogram
Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
10
Berdasarkan grafik dari hasil uji normalitas diatas dengan
menggunakan analisis grafik yaitu dengan menggunakan grafik histogram
dapat disimpulkan bahwa garafik histogram memberikan pola distribusi yang
tidak condong ke kiri atau ke kanan yang berarti bahwa model regresi dengan
menggunakan grafik histogram menunjukkan data terdistribusi normal. Tabel IV.5 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Berdasarkan tabel uji normalitas dengan menggunakan one-sample
kolmogorov- smirnov test diatas menunjukkan data terdistribusi normal
dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel one-sample kolmogorov-
smirnov sebesar 0,704 yang berarti nilai sign(p) lebih besar dari tingkat
signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data residual terdistribusi
normal.
4.1.2 Uji Multikolinearitas
Tabel IV.6 Hasil Uji Collinearity Statistic Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
Anggota .882 1.133
Simpanan .873 1.145
Pinjaman .985 1.015
a. Dependent Variable: SHU
Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Berdasarkan tabel diatas pada uji multikolinearitas dapat dilihat bahwa
nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki
nilai tolerance diatas 0,10 dimana pada variabel anggota memiliki nilai
tolerance sebesar 0,882, variabel simpanan memiliki nilai tolerance sebesar
0,873 dan pada variabel pinjaman nilai tolerance-nya sebesar 0,985. Hasil
perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama, rata-rata varibel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 20
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 129.40545865
Most Extreme Differences
Absolute .158
Positive .078
Negative -.158
Kolmogorov-Smirnov Z .705
Asymp. Sig. (2-tailed) .704
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
11
independen memiliki VIF diatas 10 dimana pada variabel anggota memiliki
nilai VIF sebesar 1,133, variabel simpanan memiliki nilai VIF sebesar 1,145,
sedangkan pada variabel pinjaman nilai VIF memiliki nilai sebesar 1,015.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel
independen dalam model regresi ini.
4.1.3 Uji Heterokedastisitas
Gambar IV.7 Hasil Uji Scatterplot pada Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Berdasarkan hasil pengujian pada uji heteroskedastisitas yang terlihat
pada gambar dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terbebas dari
gejala heteroskedastisitas karena persebaran data tidak menunjukkan adanya
pola tertentu.
4.1.4 Uji Autokorelasi
Tabel IV.7 Hasil Uji Durbin Watson Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .652a .425 .317 141.016329 1.605
a. Predictors: (Constant), Pinjaman, Anggota, Simpanan
b. Dependent Variable: SHU Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Berdasarkan hasil pengujian pada uji autokorelasi diatas yang tampak
pada hasil Output SPSS versi 20 menunjukkan tidak ada masalah autokorelasi
karena nilai Durbin-Watson sebesar 1,605 lebih dari 1 dan kurang dari 3
(1<DW<3). sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan regresi dalam
penelitian ini tidak mengandung autokorelasi.
12
4.1.5 Analisis Regresi Berganda
Tabel IV.8 Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 249.694 188.056 1.328 .203
Anggota -.913 .316 -.583 -2.887 .011
Simpanan 240.523 94.014 .519 2.558 .021
Pinjaman 7.117 10.759 .126 .662 .518
a. Dependent Variable: SHU
Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Dilihat dari tabel diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 249,694 – 0,913X1 + 240,523X2 + 7,117X3
a. Nilai konstanta (α) sebesar 249,694 menunjukkan konstanta dari SHU,
dengan asumsi jika seluruh variabel bebas yaitu Jumlah Anggota, Jumlah
Simpanan, dan Jumlah Pinjaman konstan atau bernilai sama dengan nol,
maka Sisa Hasil Usaha akan bernilai 249,694.
b. Koefisien regresi variabel Jumlah Anggota memberikan pengaruh negatif
terhadap SHU sebesar -0,913. Nilai koefisien tersebut menunjukkan
adanya hubungan negatif atau tidak searah antara jumlah anggota dengan
SHU. Hal ini berarti jika jumlah anggota semakin sedikit atau menurun
dan faktor lain tetap maka akan menyebabkan menurunnya SHU sebesar -
0,913 atau sebesar nilai koefisien yang diterima.
c. Koefisien regresi variable jumlah simpanan memberikan pengaruh positif
terhadap SHU sebesar 240,523. Nilai koefisien tersebut menunjukkan
adanya hubungan positif atau searah antara jumlah simpanan dan SHU.
Hal ini berarti jika jumlah simpanan semakin meningkat dan faktor lain
tetap maka akan menyebabkan meningkatnya SHU sebesar 240,523 atau
sebesar nilai koefisien yang diterima.
d. Koefisien regresi variable jumlah pinjaman memberikan pegaruh positif
terhadap SHU sebesar 7,117. Nilai koefisien tersebut menunjukkan adanya
hubungan positif atau searah antara jumlah pinjaman dan SHU. Hal ini
berarti jika jumlah pinjaman semakin meningkat dan faktor lain tetap maka
akan menyebabkan meningkatnya SHU sebesar 7,117 atau sebesar nilai
koefisien yang diterima.
13
4.1.6 Uji Parsial (Uji T) Tabel IV.9 Hasil Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 249.694 188.056 1.328 .203
Anggota -.913 .316 -.583 -2.887 .011
Simpanan 240.523 94.014 .519 2.558 .021
Pinjaman 7.117 10.759 .126 .662 .518
a. Dependent Variable: SHU
Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Berdasarkan pada tabel IV.9 diatas dapat dilihat dan disimpulka dari
hasil perhitungan mengenai hasil pengujian dari masing-masing varibel bebas
terhadap variabel terikat. Hasil pengujian dengan uji parsial dari masing-
masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Jumlah Anggota
Secara parsial variabel jumlah anggota berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Profitabilitas, dibuktikan dengan nilai thitung-2,887<ttabel2,120
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,011<0,05. Jika dilihat dari
coefficients beta -0,583 atau -583% berarti telah terjadi perubahan sisa
hasil usaha -583% yang disebabkan oleh jumlah anggota. b. Jumlah Simpanan
Secara parsial variabel jumlah simpanan berpengaruh positif signifikan
terhadap sisa hasil usaha, dibuktikan dengan nilai thitung2,558>ttabel2,120
dan signifikansi sebesar 0,021<0,05. Jika dilihat dari coefficients beta
0,519 atau 519% berarti telah terjadi perubahan sisa hasil usaha 519%
yang disebabkan oleh jumlah simpanan. c. Pinjaman
Secara parsial variabel pinjaman tidak berpengaruh terhadap sisa hasil
usaha, dibuktikan dengan nilai thitung 0,662<ttabel2,120 dengan tingkat
signifikansi 0,518>0,005 sehingga variabel pinjaman dalam model regresi
tidak berpengaruh sisa hasil usaha.
4.1.7 Uji Simultan (Uji F) Tabel IV.10 Daftar Hasil Uji F
ANOVA
a
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 234872.002 3 78290.667 3.937 .028b
Residual 318169.682 16 19885.605 Total 553041.684 19
a. Dependent Variable: SHU b. Predictors: (Constant), Pinjaman, Anggota, Simpanan
Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Berdasarkan hasil pada tabel IV.10 diatas, dapat diketahui F hitung
sebesar 3,937 dan nilai F tabel untuk (df1) 3 dan (df2) 16 dengan tingkat
14
signifikansi 5% adalah 3,24. Karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel,
maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya secara simultan jumlah anggota,
jumlah simpanan, dan pinjaman anggota berpengaruh signifikan terhadap sisa
hasil usaha.
4.1.8 Koefisien Determinasi Tabel IV.11 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R
2)
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .652a .425 .317 141.016329
a. Predictors: (Constant), Pinjaman, Anggota, Simpanan
b. Dependent Variable: SHU
Sumber: Data sekunder yang diolah, SPSS20.2015
Berdasarkan table diatas diatas terlihat bahwa nilai adjusted R square
(R2), diperoleh nilai koefisien deteminasi sebesar 0,317 atau 31,7%. Hal ini
berarti bahwa varian yang terjadi pada variable sisa hasil usaha sebesar 31,7%
ditentukan oleh jumlah anggota, jumlah simpanan, dan pinjaman sedangkan
sisanya 68,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model regresi atau faktor
yang tidak termasuk dalam pelitian ini.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Jumlah Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diketahui bahwa
variabel jumlah anggota berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Sisa
Haasil Usaha. Dimana Koefisien korelasi parsial dari variabel jumlah anggota
diperoleh nilai t hitung sebesar -2.887 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,011. Sehingga dapat ditarik kesimpulan berdasarkan uji statistik bahwa
jumlah anggota secara parsial berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha, hal ini
berarti H1 ditolak dan H0 diterima.
4.2.2 Pengaruh Jumlah Simpanan terhadap Sisa Hasil Usaha
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diketahui bahwa
variabel jumlah simpanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sisa
Hasil Usaha. Dimana Koefisien korelasi parsial dari variabel jumlah
simpanan diperoleh nilai t hitung sebesar 2.558 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,021. Sehingga dapat ditarik kesimpulan berdasarkan uji statistik
bahwa jumlah simpanan secara parsial berpengaruh terhadap Sisa Hasil
Usaha, hal ini berarti H1 ditolak dan H0 diterima.
4.2.3 Pengaruh Pinjaman Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diketahui bahwa
variabel pinjaman anggota berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Sisa Hasil Usaha. Dimana Koefisien korelasi parsial dari variabel pinjaman
15
anggota diperoleh nilai t hitung sebesar 0.662 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,518. Sehingga dapat ditarik kesimpulan berdasarkan uji statistik
bahwa pinjaman anggota secara parsial tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil
Usaha, hal ini berarti H1 diterima dan H0 ditolak.
4.2.4 Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan dan Pinjaman Anggota
terhadap Sisa Hasil Usaha
Pengujian pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel
terikat (dependen) secara simultan diperoleh nilai F hitung sebesar dengan
sign(p) sebesar 3,937 dan nilai F tabel sebesar 3,24. Karena nilai F hitung
lebih besar dari F tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya secara
simultan jumlah anggota, jumlah simpanan, dan pinjaman anggota
berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara parsial jumlah anggota berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil
Usaha pada Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang di
periode 2009-2013.
2. Secara parsial jumlah simpanan berpengaruh signifikan terhadap Sisa
Hasil Usaha pada Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri
Pangkalpinang di periode 2009-2013.
3. Secara parsial pinjaman anggota tidak berpengaruh signifikan terhadap
Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri
Pangkalpinang di periode 2009-2013.
4. Secara simultan jumlah anggota, jumlah simpanan dan pinjaman anggota
berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi
Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkalpinang di periode 2009-2013.
1.2 Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa keterbatasan
yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya
agar mendapatkan hasil yang lebih baik sebagai berikut:
1. Periode pengamatan singkat yaitu hanya 5 tahun sehingga sampel diambil
data pertriwulan dan tidak mampu melihat perubahan periode yang lebih
panjang..
2. Penelitian yang dilakukan hanya menguji jumlah anggota, jumlah
simpanan dan pinjaman anggota terhadap Sisa Hasil Usaha saja.
1.3 Saran
1. Hendaknya koperasi lebih giat mengajak para anggotanya untuk
meningkatkan perolehan Jumlah Simpanan. Semakin rajin anggota
meningkatkan simpanan maka semakin besar peluang anggotanya untuk
16
mendapatkan pinjaman dalam jumlah yang besar. Selain itu apabila modal
sendiri bertambah besar kegiatan koperasi akan berjalan lancar dan dapat
meningkatkan Sisa Hasil Usaha (SHU).
2. Koperasi sebaiknya meningkatkan Jumlah Pinjaman dengan cara
memperkecil bunga yang diharapkan akan menarik anggota untuk
meningkatkan partisipasinya dalam pinjaman modal kepada koperasi
sehingga koperasi akan memperoleh pendapatan dari pinjaman anggota
yang dapat menaikkan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi.
3. Pada peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan variabel yang berbeda
sehingga dapat digunakan sebagai acuan atau referensi bagi penelitian lain
dalam pengkajian topik-topik yang berkaitan dengan peningkatan Sisa
Hasil Usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Arnawa, I Nyoman Agus Tri, dkk. (2014). “Pengaruh Biaya Operasional dan
Simpan Pinjam Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
“X” Singaraja”. e-Journal S1, AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan
Akuntansi (Volume : 2 No.1 Tahun 2014).
Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Keuangan Cetakan ke-2. Bandung:
Alfabeta.
Ganitri, Putu Trisna, dkk. (2014). “Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman dan
Volume Usaha terhadap Selisih Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Simpan
Pinjam”. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan
Manajemen (Vol : 2 Tahun 2014)
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 20. Semarang: BP Universitas Diponegoro.
________. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Handayani. (2007). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Usaha Koperasi Aneka Bakti Surabaya di PT. PJB (pembangkit Jawa Bali).
Skripsi S1, Surakarta: Universitas sebelas Maret.
http:/riscawijaya.blogsport.com/20/13/11/permodalankoperasi.html?m=1
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 2008.
Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO PERSADA.
17
________.(2010). Analisis Laporan Keuangan cetakan ke-3. Jakarta: PT. RAJA
GRAFINDO PERSADA.
Nwankwo. (2013). “Effect of Cooperatives on the Savings Behaviour of Members
in Oyi Local Government Area, Anambra State, Nigeria”. An International
Multidisciplinary Journal, Ethiopia Vol. 7 (1), Serial No. 28, January, 2013.
Pachta, Andjar. dkk. (2005). Manajemen Koperasi : Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pariyasa, Bayu (2014). “Pengaruh Modal, Volume dan Anggota Terhadap Sisa
Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Serba Usaha Kecamatan Buleleng”.
Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
(Vol : 4 No: 1 Tahun 2014).
Prawinonegoro, Darsono. (2007). Akutansi Manajemen Edisi 2. Jakarta: Mira
Wancana Media.
Priyanto, Duwi. (2010). Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Mediakom:
Yogyakarta.
Putra, I kadek rustiana. (2014). ”Pengaruh partisipasi anggota sebagai pemilik dan
partisipasi anggota sebagai pelanggan terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha
pada koperasi unit desa di Kabupaten Buleleng tahun 2010-2013”. e-Journal
Bisma Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 2 Tahun 2014).
Rachman. (2006). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Usaha Koperasi (Survey Pada KUD di Kab, Bandung). Skripsi S1,
Univerisitas Islam Negeri Malang. Malang.
R.O, Kareem, dkk. (2012). ”The Impact if Cooperative Society on Capital
Formation (A case Study of Temidere Cooperative and thrift Society, Ijebu
ode, Ogun state, Nigria)”. Global Journal (Vol: 12 Issue 11 Version 1.0 Year
2012).
Rudianto. (2006). Akutansi Koperasi. Jakarta: Grafindo
Setiaji, Khasan. (2009). “Pengaruh Partisipasi Anggota dan Lingkungan Usaha
Terhadap Keberhasilan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kapas
Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara”. Jurnal Jejak (Vol: 2 No.1.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang).
Sufren. (2013). Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak. Jakarta: Gramedia
Sutrisno. (2008). Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Ekonesia.
18
Sugiyono. (2013). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia Pasal 3 Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1967.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992.
Top Related