PEMICU I MODUL GASTROINTESTINALSEMESTER GENAP TAHUN 2014
Pemicu I: Grea tinggal di Sepakat Apartemen dan juga sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran semester IV, Grea memiliki BB 69kg TB 158cm merasakan asam pada mulut dan air liurnya pun banyak sehingga Grea sering menelan air liurnya, suatu malam Grea bercerita pada temannya Tina bahwa dadanya terasa sesak dan rasa terbakar hampir satu bulan ini, Grea juga merasa kan nyeri di ulu hati nya, menurut Tina, Grea memiliki pola makan yang tidak teratur dan salah, terkadang Grea memakan banyak goreng-gorengan dan makan banyak coklat, namun terkadang Grea juga tidak makan seharian, yang di ketahui Tina, Grea saat ini sedang ada masalah dengan orang tuanya.
Berikut penyebab-penyebab terjadinya penyakit maag,
antara lain :
1. Kopi, Teh atau Minuman yang memiliki kandungan
kafein.
Karena kafein dapat mengendurkan lower esophageal spinchter
(LES), katup antara lambung dan tenggorokan, sehingga memicu
gas di lambung naik hingga kerongkongan.
2. Cokelat
Karena cokelat memiliki kandungan konsentrasi teobromin atau
sebuah senyawa secara alami ada di tanaman seperti cocoa, teh
dan kopi, yang dapat melemaskan otot LES, menimbulkan asam
lambung naik ke tenggorokan.
3. Makanan Berminyak dan Berlemak
Karena makanan berminyak dan berlemak cenderung lama untuk dicerna, membuat makanan tinggal lebih
lama di lambung. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan
tekanan di lambung, yang pada akhirnya akan meningkatkan
tekanan terjadinya pelemahan LES. Jika LES melemah, asam
lambung akan naik ke kerongkongan.
4. Tomat dan Produk Berbahan Dasar Tomat
Di dalam tomat banyak mengandung asam yang bisa
meningkatkan peluang melemahnya katup LES yang membuat
asam lambung naik.
5. Alkohol
Alkohol berfungsi melenturkan katup LES, sehingga
menyebabkan refluks, atau berbaliknya asam lambung ke
kerongkongan dan alkohol juga meningkatkan produksi asam
lambung.
6. Rokok
Asap rokok terkandung bahan kimia yang dapat melemahkan
katup saat melewati paru-paru masuk ke dalam darah.
7. Makan Dalam Porsi Yang Banyak
Perut yag penuh daat memberikan tekanan ekstra pada katup
LES, yang dapat meningkatkan peluang terjadinya kejadian
berbaliknya sejumlah makanan ke kerongkongan.
8. Buah Asam Dan Jus
Buah-buahan yang mempunyai rasa asam yang tinggi akan
memicu timbulnya sakit maag.
9. Makan antara 2-3 jam sebelum Tidur
Tiduran dengan perut yang penuh dapat menyebabkan isi perut
menekan katup les, meningkatkan peluang terjadinya refluks
makanan ke kerongkongan.
10. Pakaian Terlalu Ketat
Pakaian yang terlalu ketat disekitar perut akan menekan perut,
sehingga makanan akan terdorong naik mendorong ke katup
LES. Pakaian yang dapat menimbulkan masalah semacam ini
antara lain korset dan mengencangkan ikat pinggang
terlalu ketat.
Hubungan dengan stress
Ketika seseorang mengalami stres, akan muncul perangsangan saraf simpatis NV atau nervus vagus, yang serta akan meningkatkan produksi asam klorida (HCI) di dalam lambung. Naiknya produksi asam klorida di dalam lubang akan menyebabkan rasa mual, muntah-muntah dan juga anoreksia.
World Health Organization (WHO) secara tegas menyatakan bahwa sehat bukan saja sehat fisik tapi
juga sehat psikologis, social dan spiritual. Konsep ini pun harus selalu dipegang dalam mengobati seseorang.Stress merupakan faktor utama yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan pada faktor kejiwaan yang pada akhirnya dapat mengganggu fisik seseorang. Berbagai gangguan system
organ bisa terjadi akibat adanya faktor stress tersebut.Gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor psikis ini selanjutnya sering disebut sebagai gangguan psikosomatik yang terjadi dapat merupakan akibat dari gangguan keseimbangan saraf otonom vegetatif, gangguan konduksi impuls melalui neurotransmitter, gangguan alat dalam organ tubuh (visceral), gangguan system hormonal dan juga gangguan system pertahanan tubuh.
Stress sangat berhubungan erat dengan terjadinya gangguan pencernaan baik pencernaan saluran cerna atas maupun saluran cerna bawah. Gangguan saluran pencernaan atas yang sering ditemui sering disebut oleh orang awam sebagai sakit maag. Secara medis istilah sakit maag ini disebut sebagai Dispepsia.Dispepsia sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua, dispepsia organik dan dispepsia fungsional. Dispepsia yang berhubungan dengan faktor stress adalah dispepsia fungsional. Definisi dispepsia atau sakit maag fungsional yaitu adanya nyeri atau rasa panas di daerah ulu hati, rasa penuh atau tidak nyaman setelah makan dan rasa cepat kenyang yang telah berlangsung minimal selama 3 bulan dalam rentang waktu selama 6 bulan. Dari definisi ini jelas bahwa tentunya orang mempunyai sakit maag yang fungsional jika merasakan keluhan pada lambung sudah berlangsung lama. Dispepsia fungsional ini memang sangat berhubungan erat dengan faktor psikis. Berbagai penelitian memang telah membuktikan hubungan antara sakit maag fungsional dengan faktor stress yang dialami seseorang terutama faktor kecemasan (ansietas). Penelitian yang kami lakukan dan penelitian di luar negeri menunjukkan bahwa kejadian sakit maag yang fungsional ini lebih besar dari sakit maag yang organik yaitu mencapai 70-80% kasus sakit maag. Fakta ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang datang karena keluhan sakit maag tersebut karena sakit maag fungsional. Tetapi tetap perlu evaluasi dahulu apakah memang seseorang yang mengalami sakit maag tersebut karena sakit maag fungsional dan dicetuskan oleh faktor stress atau karena sebab lain. Makanan dan minuman terutama minuman yang beralkohol merupakan salah satu faktor yang juga bisa mencetuskan timbulnya gangguan pada maag seseorang. Selain itu faktor obat-obatan terutama obat-obatan untuk penghilang rasa sakit bak ini sakit kepala dan sakit sendi juga bisa menimbulkan gangguan pada maag seseorang. Oleh karena itu faktor obat-obatan ini juga harus menjadi perhatian. Pasien sakit maag dimana faktor stress sebagai pencetus biasanya mempunyai sifat cepat cemas atau depresif. Hal ini dibuktikan dengan penelitian-penelitian dimana pasien dengan sakit maag fungsional mempunyai tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang sehat. Keadaan ini timbul karena faktor pencetus tertentu dan apabila seseorang telah terbebas dari faktor pencetus yang mempengaruhi tingkat stressnya maka keluhan sakit maagnya akan berkurang. Contoh kecil yang sering terjadi adalah apabila seorang mahasiswa atau mahasiswi akan menghadapi ujian akhir maka sakit maagnya akan kambuh dan sakit maagnya ini akan berkurang setelah ujian tersebut selesai.Bagaimana mengatasi keadaan ini? Jelas selain mengendalikan diri terhadap faktor stressor yang terjadi, mereka yang mengalami gangguan maag tersebut perlu mendapat obat-obatan
untuk mengontrol asam lambungnya agar gejala sakit maag yang timbul dapat dikontrol. Salain itu obat untuk memperbaki fungsi lambung (prokinetik) dapat diberikan untuk mengurangi gejala yang timbul seperti keluhan cepat kenyang, mual bahkan muntah.Pada akhirnya walaupun sakit maag bisa berhubungan dengan stress dimana stress dapat mencetuskan keluhan sakit maag, tetapi tetap harus dievaluasi dan dikonsultasikan kedokter apakah sakit maagnya yang terjadi memang semata-mata dicetuskan oeh faktor stress atau ada faktor lain yang menyebabkan sakit maag tersebut. KesimpulanStress berhubungan dengan berbagai penyakit baik stress sebagai pencetus atau stress tersebut menjadi penyebab langsung. Dalam situasi saat ini dimana orang tua dan anak-anak sedang menunggu pengumuman untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi merupakan situasi yang memungkinkan stress tersebut muncul. Mengendalian diri yang baik merupakan salah satu kunci untuk menghindari stress yang ada didepan tersebut.