KERTAS KERJA
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TAMBELANGAN DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG
PENINGKATAN TENAGA PENDIDIK SD MELALUI
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
DALAM RANGKA
MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN SD
1
DISUSUN OLEH
AHMAD FARIJI, S.Pd, M.MPd
NDH. 29
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XII
DI KABUPATEN SAMPANG
TAHUN 2014
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN SAMPANG
2
PENINGKATAN TENAGA PENDIDIK SD MELALUI
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Disusun Oleh
AHMAD FARIJI, S.Pd, M.MPd
NDH. 29
DIKLAT PIM IV ANGKATAN XII
Telah diseminarkan pada tanggal 18 Juni 2014 di Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Sampang
3
Menyetujui
Mentor Coach
Drs. H. SUMADI, M.Pd
Pembina Tk. I
NIP. 19591007 198010 1 003
BAMBANG HARTONO, SH, M.Pd.
Pembina Utama Madya
NIP. 19590404 198412 1 003
BERITA ACARA
Pada hari ini Rabu tanggal delapan belas bulan Juni tahun dua ribu
empat belas, bertempat di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Sampang telah dilaksanakan Seminar Kertas kerja Proyek Perubahan
terhadap :
Nama : AHMAD FARIJI, S.PD, M.MPD
4
NDH : 27
Instansi : Dinas Pendidikan
Judul Proyek Perubahan : Peningkatan tenaga pendidik SD melalui
pengembangan kompetensi
Mentor Coach
Drs. H. SUMADI, M.Pd
Pebina Tk. I
NIP. 19591007 198010 1 003
BAMBANG HARTONO, SH, M.Pd.
Pembina Utama Madya
NIP. 19590404 198412 1 003
Mengetahui :
Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Sampang
5
Drs. H. SLAMET TERBANG, MM
Pembina Muda TK I
NIP. 19580707 1903 1 023
6
KATA PENGANTAR
Puji sukur terpanjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat-Nya
kami telah berhasil menyelesaikan rancangan proyek perubahan
instansional dengan judul “PENINGKATAN TENAGA PENDIDIK SD
MELALUI PENGEMBANGAN KOMPETENSI” pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Sampang.
Penyusunan rancangan proyek perubahan instansional ini
merupakan rangkaian tugas Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Tingkat IV yang akan diseminarkan sebelum tahap laboratorium.
Rancangan proyek perubahan ini digunakan sebagai acuan bagi mentor,
project leader, coach, serta stakeholder agar tercapai persepsi dan
komitmen yang sama dalam pelaksanaannya.
Bersama ini disampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
turut mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan, diantaranya :
1. Bapak BAMBANG HARTONO, SH, M.Pd, selaku coach yang
memberikan bimbingan dalam pelaksanaan tugas ini;
2. Bapak DRS. H. SUMADI, M.PD selaku mentor yang telah memberikan
kesempatan dan dukungan dalam pelaksanaan Diklatpim IV ini;
3. Pejabat dan staf di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang
dan pihak-pihak lain yang turut membantu.
Dalam penyusunan rancangan proyek perubahan ini pasti masih
terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik kami
i
butuhkan untuk penyempurnannya. Akhirnya, dengan memohon petunjuk
Allah SWT semoga rancangan proyek perubahan ini dapat memberikan
bermanfaat yang nyata.
Penyusun,
AHMAD FARIJI, S.Pd, M.MPd
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................I
DAFTAR ISI.....................................................................................................II
BABI PENDAHULUAN....................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................1
B. AREA DAN FOKUS PROYEK PERUBAHAN..............................3
C. TUJUAN DAN MANFAAT PROYEK PERUBAHAN....................4
D. RUANG LINGKUP PROYEK PERUBAHAN................................4
E. KRITERIA KEBERHASILAN.......................................................5
BAB II DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN...................................................6
A. OUTPUT KUNCI PROYEK PERUBAHAN..................................6
B. PENTAHAPAN PROYEK PERUBAHAN.....................................6
C. TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN.....................................7
D. STAKEHOLDERS.......................................................................8
E. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN.............................................9
F. TARGET CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN............................10
G. HASIL ADOPSI BENCHMARKING...........................................10
BAB III DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK
PERUBAHAN....................................................................................15
A. PENYAJIAN PENGALAMAN MEMIMPIN PROYEK
PERUBAHAN...................................................................................15
B. HASIL CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN................................16iii
C. KENDALA IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN...............17
D. STRATEGI MENGATASI KENDALA.........................................18
BAB IV PENUTUP.........................................................................................19
A. KESIMPULAN...........................................................................19
B. REKOMENDASI........................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................21
BIODATA.......................................................................................................22
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan asasi bagi
manusia untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensinya.
Pendidikan merupakan tanggung jawab dari berbagai pihak, antara
lain orang tua, masyarakat dan pemerintah. Sehubungan dengan itu,
pihak-pihak tersebut perlu bekerjasama secara maksimal untuk
menyelenggarakan atau menyediakan pendidikan bagi seluruh peserta
didik tanpa kecuali.
Pendidikan merupakan wadah yang tepat dalam upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, jika
menginginkan sumber daya manusia yang bermutu, pembangunan di
bidang pendidikan mutlak harus dioptimalkan.
Guru menjadi ujung tombak dan mempunyai tanggung jawab
yang besar terhadap mutu pendidikan. Peningkatan mutu guru secara
profesional akan lebih berarti, karena sampai saat ini walaupun hampir
di setiap sekolah ditempatkan guru, kenyataan yang ditemui di
lapangan belum menampakkan hasil yang sesuai dengan harapan.
Dengan diperlukannya upaya-upaya meningkatkan mutu
pendidikan di Kabupaten Sampang yang salah satunya melalui
peningkatan profesionalisme guru dengan menambah wawasan
1
dengan menamatkan program DIII dan S1, bahkan sampai Pasca
Sarjana, maka sudah selayaknya, guru sebagai aparatur pemerintah
abdi negara dan abdi masyarakat, bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap mutu pendidikan, disamping pendidikan juga tidak terlepas
dari peranan masyarakat dalam menunjang proses belajar mengajar
dan kebutuhan sarana dan prasarana lainnya. Dengan demikian kita
akan dapat meletakkan kerangka dasar yang mantap dalam
pembangunan di bidang pendidikan.
Dasar hukum terkait dengan guru sebagai bahan acuan dalam
pengembangan kompetensi guru adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya;
7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010, Nomor 14
2
Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kredit
Berkaitan dengan mutu tenaga pendidik yang diharapkan
sebagaimana tersebut di atas, maka makin diperlukan upaya-upaya
untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu
tenaga pendidik.
Namun demikian, masih ada beberapa hambatan yang menjadi
pokok permasalahan dalam rangka meningkatkan mutu tenaga
pendidik baik formal maupun non formal khususnya di wilayah Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Tambelangan
Kabupaten Sampang, antara lain Kurangnya sarana dan prasarana,
Kurangnya profesionalisme tenaga pendidik TK, SD dan PNFI dan
terbatasnya anggaran pengembangan.
Peningkatan profesionalisme tenaga pendidik dengan
beberapa upaya antara lain melalui pendidikan dan pelatihan guru,
penyetaraan guru dan pembinaan guru melalui Kelompok Kerja Guru
(KKG) serta upaya-upaya lain yang berkaitan dengan peningkatan
profesionalisme tenaga pendidik.
3
B. Area dan Fokus Proyek Perubahan
Peningkatan tenaga pendidik SD menjadi kewajiban Dinas
Pendidikan Pemerintah Kabupaten Sampang melalui UPTD
Pendidikan Kecamatan Tambelangan berdasarkan Peraturan Bupati
Sampang Nomor 41 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang.
Berbicara area dan fokus perubahan proyek perubahan tidak
dapat lepas dari 8 (delapan) area perubahan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi adalah sebagai berikut :
1. Manajemen Perubahan;
2. Penataan Peraturan Per Undang-undangan;
3. Penataan dan Penguatan Organisasi;
4. Penataan Tata Laksana;
5. Penataan SDM Aparatur;
6. Penguatan Pengawasan;
7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja; dan
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka rancangan
perubahan dengan judul peningkatan tenaga pendidik SD melalui
pengembangan kompetensi masuk dalam area perubahan
peningkatan kualitas pelayanan publik dengan hasil yang diharapkan
4
adalah Meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta pelayanan
birokrasi yang makin murah, cepat, mudah dan baik dan tujuan
reformasi birokrasinya adalah peningkatan kualitas pelayanan publik.
C. Tujuan dan Manfaat Proyek Perubahan
1.Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari peningkatan tenaga pendidik SD
melalui pengembangan kompetensi adalah sebagai berikut :
Tujuan Jangka Pendek tanggal 28 Juni S/D 13 September 2014:
a. Meningkatkan minat kepada guru untuk mengembangkan
kompetensinya melalui KKG
b. Meningkatkan motivasi guru untuk menempuh pendidikan lebih
tinggi
c. Meningkatkan kompetensi guru melalui kelompok guru mata
pelajaran (MGMP).
Tujuan Jangka Menengah tanggal 14 September s/d 31
Desember 2014 :
Terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan SD di Kecamatan
Tambelangan
2. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari proyek perubahan ini adalah :
a. Peningkatan kualitas belajar mengajar pada sekolah dasar di
wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Tambelangan.
5
b. Meningkatnya kualitas lulusan SD di di wilayah UPTD
Pendidikan Kecamatan Tambelangan
D. Ruang Lingkup Proyek Perubahan
Ruang lingkup dari proyek perubahan ini merupakan kegiatan-
kegiatan penting untuk mencapai proyek perubahan yaitu :
a. Meminta dukungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang dalam
upaya meningkatkan kompetensi guru
b. Mencarikan bea siswa untuk guru dalam pengembangan
kompetensi guru
c. Meningkatkan kompetensi guru melalui KKG
d. Meningkatkan kompetensi guru melalui MGMP
e. Memotivasi guru untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi
E. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat pencapaian
prestasi terhadap tujuan yang akan diwujudkan dalam proyek
perubahan ini, kriteria keberhasilan tersebut adalah :
a. Keadaan sekarang :
1. Jumlah guru yang memiliki kompetensi layak dalam proses
belajar mengajar sebanyak 60%
2. Tingkat kehadiran guru SD dalam kegiatan KKG, MGMP dan
pembinaan motivasi sebesar 70%
3. Meningkatnya angka kelulusan SD
6
b. Keadaan yang diinginkan setelah proyek perubahan :
1. Jumlah guru yang memiliki kompetensi layak dalam proses
belajar mengajar sebanyak 80%
2. Tingkat kehadiran guru SD dalam kegiatan KKG, MGMP dan
pembinaan motivasi sebesar 95%
3. Meningkatnya angka kelulusan SD mencapai 95%
7
BAB II
DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN
A. OUTPUT KUNCI PROYEK PERUBAHAN
Output Kunci Proyek Perubahan diperlukan atas dasar pentingnya
pelayanan publik dalam perwujudan good governance yang secara terus
menerus membutuhkan responsivitas dan kecakapan dalam peningkatan tenaga
pendidik SD, sementara potensi masalah yang mungkin terjadi adalah kurangnya
kemauan guru dalam mengikuti KKG, MGMP dan pembinaan motivasi,
kurangnya penentuan target setiap kali pelaksanaan KKG, MGMP dan
pembinaan motivasi dan tidak semua guru hadir dalam pelaksanaan KKG,
MGMP dan pembinaan motivasi. Output kunci menjadi indikator kinerja, tanpa
indikator kinerja sulit menilai keberhasilan atau kegagalan suatu kinerja
organisasi, dan yang menjadi output kunci dalam proyek perubahan ini adalah
sebagai berikut :
1. Adanya peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar
2. Peningkatan kualitas pendidikan SD di UPTD Pendidikan Kecamatan
Tambelangan.
B. Pentahapan Proyek Perubahan
Pentahapan Proyek Perubahan terdiri dari Tahap Jangka Pendek dan
Jangka Menengah. Tahapan Jangka Pendek dan Menengah wajib dilaksanakan
sebagai implementasi Proyek Perubahan Peserta Diklat PIM IV Angkatan XII.
Tahapan Jangka Pendek dan Menengah dapat dilihat pada bagan dibawah ini :
8
Sponsor
Coach
Project Leader
PokjaPokja Garis Komando Garis Koordinasi
NO TAHAP UTAMA WAKTU
Tahap Jangka Pendek 23 Juni – 13 September 2014
1 Melakukan perencanaan program dan
pembentukan tim kerja
Minggu I
2 Melakukan konsultasi dengan sponsor dan
coach tentang program kerja yang telah disusun
Minggu II
3 Melakukan perekrutan tim kerja Minggu II
4 Melakukan pengarahan kepada tim kerja
tentang program kerja yang akan dilakukan Minggu III
5 Membagi tugas bagi masing-masing tim kerja Minggu IV
6 Melaksanakan pembinaan guru melalui KKG,
MGMP dan pembinaan motivasi guru
Minggu V – Minggu
XII
Tahap Jangka Panjang 14 September – 31 Desember 2014
1 Melakukan evaluasi kerja dan capaian kerja
dengan tim kerja
Minggu ke 13 –
Minggu ke 47
2 Melaporkan hasil kerja kepada sponsor Minggu ke 48
C. Tata Kelola Proyek Perubahan
Gambaran struktur tim/orang yang terlibat dalam penyelenggaraan
proyek perubahan
9
Adapun peran dari masing-masing Tim yang terlibat dalam penyelenggaraan
proyek perubahan ini sebagai berikut :
1. Mentor : Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang
a. Memberikan persetujuan, dukungan, arahan atas keseluruhan program
strategis
b. Membantu menyelesaikan hambatan.
2. Project Leader : Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Tambelangan
(AHMAD FARIJI, S.Pd, M.MPd)
a. Sebagai pengatur / pengendali dalam pelaksanaan kegiatan dan
memberikan arahan detail kerja ke pokja yang dipilihnya.
b. Melaporkan hasil kegiatan secara keseluruhan kepada sponsor.
3. Coach : BAMBANG HARTONO, SH, M.Pd. (Widyaiswara Utama Badan
Diklat Provinsi Jawa Timur)
a. Membekali Peserta dengan kopetensi yang diperlukan selama tahap
Taking Ownership dan tahap Laboratorium Kepemimpinan.
b. Memotivasi peserta melalui konsultasi selama tahap Taking Ownership
dan tahap Laboratorium Kepemimpinan.
4. Pokja : staf UPTD Pendidikan Kecamatan Tambelangan
a. Memberikan dukungan secara berkelanjutan selama masa proyek.
b. Menyediakan SDM pendukung Pembinaan.
c. Membantu menyelesaikan hambatan yang terjadi
5. Pokja : Pengawas SD
a. Memberikan dukungan secara berkelanjutan selama masa proyek.
b. Menyediakan SDM pendukung pelaksanaan Pembinaan
10
D. Stakeholders
Stakeholder didefinisikan sebagai “perorangan maupun kelompok-
kelompok yang tertarik, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
organisasi, yang berpengaruh maupun terpengaruh oleh tujuan-tujuan dan
tindakan-tindakan sebuah Tim”.
Dalam organisasi publik, sangat penting untuk mengetahui siapa
stakeholder yang memiliki kepentingan dan pengaruh terhadap program yang
dimiliki oleh organisasi. Untuk itu perlu dikenali jenis stakeholder sebagai berikut :
1. Stakeholder primer, yaitu mereka yang langsung dipengaruhi oleh program
yang dijalankan oleh organisasi publik tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat
positif maupun negatif.
2. Stakeholder sekunder, yaitu mereka yang tidak langsung dipengaruhi oleh
program yang dijalankan oleh organisasi publik tertentu pengaruh disini dapat
bersifat positifmaupun negatif.
3. Stakeholder utama, yaitu mereka yang bisa memiliki pengaruh positif/negatif
terhadap program pemerintah dan keberadaaan mereka sangat penting bagi
organisasi yang memiliki program tersebut.
Dalam konteks membangun Tim yang efektif, upaya mempengaruhi
Stakeholder perlu diawali dengan pengelompokan stakeholder berdasarkan
pengaruh dan kepentingan yang dimilikinya. Stakeholder atau pemangku
kepentingan yang bekaitan dengan Proyek Perubahan ini adalah :
1. Stakeholder Primer : Guru SD
2. Stakeholder Sekunder :
a. Sekretaris Dinas Pendidikan (selaku Mentor)
b. Pejabat Struktural di lingkungan Dinas Pendidikan
11
c. Seluruh staf di lingkungan Dinas Pendidikan
d. Pengawas Pendidikan SD
e. KKG
f. MGMP
g. Badan Kepegwaian Daerah
3. Stakeholder Utama : Kepala Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten
Sampang
E. Faktor Kunci Keberhasilan
Faktor-faktor Kunci keberhasilan, Critical Succes Faktor (CSFs),
didefinisikan oleh Rockart (1979) sebagai aspek-aspek tertentu yang dapat
menunjukkan keberhasilan suatu organisasi.
Aspek-aspek ini harus berjalan sesuai dengan apa yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi, jika organisasi ingin menunjukkan keberhasilan kinerjanya. Faktor-
faktor Kunci keberhasilan tidak hanya bermanfaat pada individu dalam
organisasi, tetapi juga bagi organisasi itu sendiri. Pada level individual factor
kunci keberhasilan mempresentasikan karakteristik, tindakan, kondisi, atau
tingkah laku yang harus ditingkatkan ataupun dikendalikan dalam rangka
memfokuskan diri pada upaya memberikan kontribusi pada organisasi dalam
mewujudkan visi dan misinya.
Faktor kunci pada peningkatan tenaga pendidik SD melalui
pengembangan kompetensi adalah sebagai berikut:
a. Adanya dukungan dari mentor (Sekretaris Dinas Pendidikan)
b. Adanya dukungan dari Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan
c. Adanya dukungan dari pengawas SD
12
d. Peningkatan motivasi guru dalam belajar mengajar
e. Penerapan reward dan punishment
F. Target Capaian Proyek Perubahan
NO TAHAP UTAMA BOBOT TARGET
A JANGKA PENDEK
1 Melakukan perencanaan program dan
pembentukan tim kerja 10 %
2 Melakukan konsultasi dengan sponsor dan coach
tentang program kerja yang telah disusun 10 %
3 Melakukan konsultasi dengan sponsor dan coach
tentang program kerja yang telah disusun 10 %
4 Melakukan pengarahan kepada tim kerja tentang
program kerja yang akan dilakukan 15 %
5 Membagi tugas bagi masing-masing tim kerja 15 %
6 Melaksanakan pembinaan guru melalui KKG,
MGMP dan pembinaan motivasi guru 15 %
B JANGKA MENENGAH
1 Melakukan evaluasi kerja dan capaian kerja
dengan tim kerja 15 %
2 Melaporkan hasil kerja kepada sponsor 10 %
JUMLAH 100 %
G. Hasil Adopsi Benchmarking
Pengertian benchmarking secara sederhana adalah suatu proses
membandingkan dan mengukur suatu kegiatan organisasi terhadap proses
operasi yang terbaik sebagai inspirasi dalam meningkatkan kinerja organisasi.
Keadaan ini penting untuk memungkinkan organisasi dapat membandingkan
dengan organisasi kompetitor dan selanjutnya menjadi alat strategi bagi
manajemen untuk meningkatkan kinerja.
13
Manfaat Benchmarking adalah mengurangi biaya karena kesalahan,
menurunkan pencegahan sebelum kesalahan terjadi dan penyederhanaan
proses dalam melakanakan proyek project charter di organisasi. Saedangkan
tujuan Benchmarking adalah untuk menentukan kunci atau rahasia sukses dari
organisasi pesaing yang paling unggul, sehingga dapat membantu dalam
melaksanakan output kunci project charter yang akan dilaksanakan.
Pelaksanaan kegiatan benchmarking dilaksanakan pada tanggal 9 Juni
sampai dengan 11 Juni 2014 pada 3 (tiga) lokus yaitu Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro, Dinas Kesehatan Kabupaten
Bojonegoro dan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten
Bojonegoro.
Hasil Identifikasi best practice pada Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan job description yang jelas sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi
2. Menerapkan paradigma pengurangan resiko bencana dalam usaha
penanggulangan bencana, akuntabilitas pelayanan prima dan akuntabilitas
publik dalam pelaksanaan tugas pemerintahan dan tugas penanggulangan
bencana
3. Melakukan pelatihan penanggulangan bencana kepada masyarakat guna
meningkatkan peran sertanya dalam upaya penanggulangan bencana.
4. Menggunakan Sistim Teknologi Informasi guna penanganan bencana secara
cepat dan tepat.
14
5. Mengembangkan kerjasama lintas program, lintas SKPD, bantuan teknis
dengan instansi vertikal, horisontal dan non instansi dalam pelaksanaan tugas
pokok pemerintahan dan penanggulangan bencana.
6. Penambahan personil penanggulangan bencana yang memadai dan
pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC).
7. Mengembangkan kebijakan yang mengatur program penanggulangan
bencana, sosialisasi, simulasi, pendidikan dan pelatihan penanggulangan
bencana mulai pada tahapan pra-bencana, tanggap darurat dan pasca
bencana.
8. Tersusun dan diterapkannya Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan
Kepala BPBD yang berhubungan dengan program penanggulangan bencana,
serta sosialisasi kepada masyarakat akan peraturan kebencanaan tersebut
agar masyarakat dapat mengerti dan memahami apa yang menjadi tanggung
jawabnya terhadap upaya penanggulangan bencana dan bagaimana upaya
pencegahan, mitigasi, dan pengurangan resiko bencana.
9. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM para penyelenggara
penanggulangan bencana di daerah dan didukung sarana prasarana
penanggulangan bencana yang memadai
10.Mengoptimalkan bimbingan, pendidikan dan pelatihan, pembinaan teknis
kegiatan simulasi penanggulangan bencana, secara professional terhadap
berbagai program/ kegiatan penanggulangan bencana
11.Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat melalui program reaksi cepat
pemantauan/pengawasan terhadap kejadian bencana dan upaya
penanggulangan.
15
12.Pemetaan wilayah yang berpotensi terjadi bencana berdasarkan survey dan
penelitian yang valid
13.Menjalin kerjasama dan komunikasi yang intensif dengan BPBD Propinsi
Jawa Timur maupun dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB)
14.Penanganan kejadian bencana dan upaya pemulihan pasca bencana secara
cepat dan tepat yang berbasis Teknologi Informasi (IT) dan Masyarakat
Hasil Identifikasi best practice pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Bojonegoro adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penyediaan Jamban secara aktif
2. Tingginya dukungan dan kontinuitas dari Pemerintah Kabupaten dalam
pelaksanaan ODF
3. Program STBM bukan tanggung jawab Dinkes/sektor kesehatan saja
melainkan melibatkan setiap elemen masyarakat meliputi Bupati, Kepala
Satker, Camat, PKK, Tenaga Kesehatan, LSM, MUI, Lembaga Pendidikan,
Tokoh Masyarakat dan seluruh elemen masyarakat
4. Membentuk Community Empowerment dalam mensukseskan program
5. Monitoring Desa ODF agar tidak kembali OD dan Lomba ODF
6. Penerbitan Perbup No. 58 Tahun 2010 à Pengawasan dan Sanksi BABS
7. Menyusun mekanisme monitoring bulanan oleh tim desa dan monitoring
reguler 3 bulanan oleh tim kesehatan serta review tahunan oleh tim kesehatan
8. Meningkatkan kemitraan antara lintas sektor, swasta / perusahaan dan
masyarakat terlibat aktif dalam gerakan menuju Bojonegoro ODF
9. Mendorong agar setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap
sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas
16
dari buang air di sembarang tempat (ODF), sehingga Bojonegoro ODF dapat
segera tercapai
10.Meningkatkan kesadaran terhadap perilaku hidup bersih dan sehat dalam
segala aspek kehidupan keluarga.
Hasil Identifikasi best practice pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan koordinasi vertikal dengan Kementrian Koperasi Usaha Kecil
dan Menengah dalam upaya mencari dukungan penggalian potensi
pengembangan koperasi
2. Melaksanakan upaya pembantuan permodalan melalui pencarian dana hibah
untuk koperasi wanita dari program Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
3. Mengupayakan kelangsungan hidup koperasi dari 1.107 koperasi yang
melaksanakan RAT sampai dengan 67%
4. Mempermudah syarat dan proses pendirian koperasi
5. Melaksanakan kerjasama dan pendampingan dengan UNAIR dan UNESA
6. Untuk perijinan koperasi diprioritaskan pada KOPWAN
7. Adanya monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap koperasi dan UMKM
8. Melaksanakan MoU dengan BPR dalam hal pemberian kredit bagi UMKM
dengan memberikan persyaratan yang ketat untuk mengantisipasi terjadinya
kredit macet.
9. Mengadakan kontrol terhadap koperasi melalui surat peringatan bagi koperasi
yang tidak melakukan RAT.
10.Mendorong koperasi unggulan yang berhasil yaitu KUD Padangan, KUD Sinar
Baru dan Koperasi Karyawan Redying Bojonegoro (KAREP)
17
Hasil mapping benchmarking pada best practice yang dapat diadopsi
pada proyek perubahan adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan kerjasama lintas program, lintas SKPD, bantuan teknis
dengan instansi vertikal, horisontal dan non instansi dalam pelaksanaan
tugas pokok
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM tenaga pendidik
3. Mengoptimalkan bimbingan, pendidikan dan pelatihan, pembinaan teknis
terkait kegiatan pengembangan kompetensi
4. Melaksanakan kerjasama dan pendampingan dengan UNESA
Hasil mapping benchmarking pada best practice yang dapat diadaptasi
pada proyek perubahan adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan job description yang jelas sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi
2. Melakukan pelatihan peningkatan kompetensi tenaga pendidik SD
3. Mengembangkan kebijakan yang mengatur program peningkatan
kompetensi
4. Adanya monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan
pengembangan kompetensi
18
BAB III
DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
A. Penyajian Pengalaman Memimpin Proyek Perubahan
Memimpin pelaksanaan proyek perubahan merupakan suatu kebanggaan
dan merupakan suatu pengalaman yang tak terlupakan selama kita menjadi abdi
negara. Karena pelaksanaan proyek perubahan ini merupakan suatu
implementasi idealisme dari sebuah ide dan buah pikiran kami yang sudah
diseminarkan dan disetujui oleh para pakar baik dari Badan Diklat Propinsi Jawa
Timur maupun Badan Diklat Kabupaten Sampang serta telah disetujui oleh
pimpinan kita yang dalam hal ini berperan sebagai mentor.
Adapun proyek perubahan yang kami laksanakan di Dinas Pendidikan,
yaitu pada UPTD Pendidikan Kecamatan Tambelangan sesuai dengan judul
proyek perubahan yang kami angkat yaitu : “Peningkatan tenaga pendidik SD
melalui pengembangan kompetensi”.
Banyak pengalaman yang bisa didapat dari memimpin pelaksanaan
proyek perubahan ini, diantaranya adalah kita bisa lebih mengerti bagaimana
cara berkomunikasi yang baik dengan atasan antar sesama maupun kepada
bawahan, kemudian kita bisa lebih memahami bagaimana cara berkoordinasi
yang baik dengan berbagai macam stakeholder serta bisa mensosialisasikan
dan memantapkan pelaksanaan dari proyek perubahan yang akan kita
laksanakan kepada masyarakat.
Adapun rincian detail terkait pengalaman memimpin proyek perubahan
akan kami sajikan dalam bentuk tahapan sebagai berikut :
19
NO TAHAP UTAMA WAKTU
1 Melakukan perencanaan program dan
pembentukan tim kerja Minggu I
2 Melakukan konsultasi dengan sponsor dan
coach tentang program kerja yang telah
disusun Minggu II
3 Melakukan perekrutan tim kerja Minggu II
4 Melakukan pengarahan kepada tim kerja
tentang program kerja yang akan dilakukan Minggu III
5 Membagi tugas bagi masing-masing tim kerja Minggu IV
6 Melaksanakan pembinaan guru melalui KKG,
MGMP dan pembinaan motivasi guru Minggu V – Minggu XII
Bukti-bukti dan hasil dari masing-masing pentahapan dari setiap
tahapan pada jangka pendek dapat dideskripsikan dan bukti / hasil dari setiap
langkah yang telah kami lampirkan dalam daftar lampiran sebagai berikut :
No Aksi Bukti / Hasil
1. Melakukan perencanaan program dan
pembentukan tim kerja
Lampiran 1
-Daftar hadir, foto kegiatan
-Pembagian tugas tim kerja
2. Melakukan konsultasi dengan sponsor dan
coach tentang program kerja yang telah
disusun
Lampiran 2
- Foto kegiatan
- Arahan dari mentor
3. Melakukan perekrutan tim kerja Lampiran 3
-Undangan
-Foto kegiatan
-SK Tim
4. Melakukan pengarahan kepada tim kerja
tentang program kerja yang akan dilakukan
Lampiran 4
-Foto kegiatan
-Daftar hadir
20
5. Membagi tugas bagi masing-masing tim kerja Lampiran 5
- Foto kegiatan
- Pembagian tugas tim kerja
6. Melaksanakan pembinaan guru melalui KKG,
MGMP dan pembinaan motivasi guru
Lampiran 6
-Foto kegiatan
-Undangan
-Daftar hadir
-Notulen
B. Hasil Capaian Proyek Perubahan
No. KRITERIA KEBERHASILAN BOBOT
TARGET
REALISASI KETERANGAN
1. Melakukan perencanaan
program dan pembentukan
tim kerja
Minggu I Minggu I Tercapai
2. Melakukan konsultasi dengan
sponsor dan coach tentang
program kerja yang telah
disusun
Minggu II Minggu II Tercapai
3. Melakukan perekrutan tim
kerja
Minggu II Minggu II Tercapai
4. Melakukan pengarahan
kepada tim kerja tentang
program kerja yang akan
Minggu III Minggu III Tercapai
21
dilakukan
5. Membagi tugas bagi masing-
masing tim kerja
Minggu IV Minggu IV Tercapai
6. Melaksanakan pembinaan
guru melalui KKG, MGMP
dan pembinaan motivasi guru
Minggu V –
Minggu XII
Minggu V –
Minggu XII
Tercapai
7. Melaporkan hasil kerja
kepada mentor dan coach
Minggu I Minggu I Tercapai
Setelah dilaksanakan pentahapan jangka pendek yang didukung oleh atasan
yang diinteraksikan dalam pelaksanaan proyek perubahan ini, sehingga telah
dihasilkan beberapa output dari proyek perubahan ini diantaranya yaitu :
1. Adanya peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar
2. Peningkatan kualitas pendidikan SD di UPTD Pendidikan Kecamatan
Tambelangan.
C. Kendala Implementasi Proyek Perubahan
Untuk mencapai tujuan Peningkatan tenaga pendidik SD melalui pengembangan
kompetensi ada permasalahan dan tantangan yang dihadapi antara lain :
1. Kendala Internal dalam pelaksanaan proyek perubahan ini adalah:
- Kurangnya kemauan guru dalam mengikuti KKG, MGMP dan pembinaan
motivasi
- Kurangnya penentuan target setiap kali pelaksanaan KKG, MGMP dan
pembinaan motivasi
22
- Tidak semua guru hadir dalam pelaksanaan KKG, MGMP dan pembinaan
motivasi
2. Kendala Eksternal dalam pelaksanaan Proyek Perubahan ini antara lain :
- Kurangnya partisipasi/respon institusi pendidikan tinggi dalam
pengembangan penyediaan program pendidikan peningkatan kompetensi
guru.
D. Strategi Mengatasi Kendala
Dengan munculnya berbagai kendala yang ada maka kami mengambil strategi-
strategi khusus untuk menghadapi kendala tersebut yang kami implementasikan
selama laboratorium kepemimpinan proyek perubahan, berikut ini adalah
gambaran kendala dan strategi mengatasinya yang telah kami laksanakan :
1. Kendala Internal:
No Kendala yang muncul Strategi mengatasi kendala
1 Kurangnya kemauan guru dalam
mengikuti KKG, MGMP dan
pembinaan motivasi
Penegakan reward dan
punishment terhadap guru dalam
KKG, MGMP dan Pembinaan
motivasi
2 Kurangnya penentuan target
setiap kali pelaksanaan KKG,
MGMP dan pembinaan motivasi
Penentuan target capaian setiap
kali pelaksanaan KKG, MGMP
dan pembinaan motivasi dan
dievaluasi setiap pertemuan
berikutnya
23
3. Tidak semua guru hadir dalam
pelaksanaan KKG, MGMP dan
pembinaan motivasi
Diterapkan sanksi bagi guru
yang tidak hadir dalam
pelaksanaan KKG, MGMP dan
pembinaan motivasi
2. Kendala Eksternal berupa:
No Kendala yang muncul Strategi mengatasi kendala
1 Kurangnya partisipasi/respon
institusi pendidikan tinggi dalam
pengembangan penyediaan
program pendidikan peningkatan
kompetensi guru.
Bekerjasama dengan institusi
pendidikan tinggi dalam
pengembangan penyediaan
program pendidikan peningkatan
kompetensi guru
24
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil dari implementasi tahap jangka pendek proyek perubahan
Peningkatan tenaga pendidik SD melalui pengembangan kompetensi
berhasil dilaksanakan karena project leader mampu memanfaatkan
dan mempengaruhi stakeholder yang ada terkait untuk mensukseskan
proyek perubahan sebagai berikut:
1. Adanya dukungan dari mentor (Sekretaris Dinas Pendidikan)
2. Adanya dukungan dari Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan
3. Adanya dukungan dari pengawas SD
4. Peningkatan motivasi guru dalam belajar mengajar
5. Penerapan reward dan punishment
Keberhasilan proyek perubahan ini tidak terlepas dari hasil
pelaksanaan pentahapan yang menghasilkan output sesuai dengan
harapan yaitu:
1. Adanya peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar
mengajar
2. Peningkatan kualitas pendidikan SD di UPTD Pendidikan
Kecamatan Tambelangan.
25
B. Rekomendasi
Setelah pelaksanaan jangka pendek sudah berhasil
dilaksanakan dan agar supaya yang sudah diraih tersebut dapat
dipertahankan dan ditingkatkan pada jangka menengah maka perlu
adanya suatu rekomendasi terhadap berbagai pihak diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. ……………………………………………………………………………
……
2. ……………………………………………………………………………
……
3. ……………………………………………………………………………
……
Sedangkan untuk dapat mendukung semua itu, kita juga
perlu melakukan rekomendasi dalam rangka meningkatkan peran unit
kerja dari project leader, stakeholder baik internal maupun eksternal.
Adapun rekomendasi terhadap hal dimaksud antara lain adalah
sebagi berikut :
…………………………………………………………………………
………
.
26
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur. 2014. Kumpulan Materi Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur, 2014, Panduan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru
Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang.Renstra Tahun 2014-2019. Sampang
Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, 2004
Surat Edaran Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor SE/31.M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja.
27
BIODATA
1. Nama : AHMAD FARIJI, S.Pd, M.MPd
2. NIP :
3. Pangkat/Golongan :
4. Tempat / Tgl Lahir :
5. Agama :
6. Alamat Rumah/Telp : Jl.
HP.
Telp.
7. Alamat Kantor &Telp : Jl.
Telp.
8. Unit Organisasi/Instansi : Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang
9. Jabatan : Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan
Tambelangan
10. Pendidikan :
11. Nama Istri :
12. Pekerjaan :
13 Jumlah Anak :
28
29