Ppt p4 Metend Palang

download Ppt p4 Metend Palang

of 18

description

sdfsdfsdfsdf

Transcript of Ppt p4 Metend Palang

  • NN. A, 25 tahun berobat dengan keluhan leher membesar sejak 6 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh bb menurun, berdebar-debar dan banyak keringat. Pada pemeriksaan fisik, frekuensi denyut jantung 120x/menit (frekuensi nadi 100x/menit).

  • Setelah dikeluarkan ke dalam darah molekul-molekul hormone tiroid yang sangat lipofilik berikatan dengan beberapa protein plasma. Sebagian besar T3 dan T4 diangkut oleh Tyrotoxine- Binding Globulin (TBG), globulin pengikat tiroksin, suatu protein plasma yang secara selektif berikatan hanya dengan hormone tiroid.

  • Hypertiroidisme > peningkatan somatostatin dan aktivitas neurogenik > hypermetabolisme > kebutuhan diseluruh tubuh meningkat.

  • TRH yang berasal dari hipotalamus melalui efek tropiknya mengaktifkan sekresi TSH oleh hipofisis anterior, sementara hormon tiroid melalui mekanisme umpan balik negatif memadamkan sekresi TSH dengan menghambat hipofisis anterior. Mekanisme ini cenderung untuk mempertahankan kestabilan sekresi hormon tiroid.

  • Penyakit GravesPemasukan yang berlebihan dari hormon-hormon tiroidPengeluaran dari TSH yang terjadi secara tidak normalTiroiditis (terjadinya peradangan pada kelenjar tiroid), Pemasukan yodium berlebihan

  • Beberapa pengaruh hormon tiroksin :- Pertumbuhan dan Perkembangan : Efek hormon tiroksin timbul melalui regulasi transkripsi DNA, yang merangsang sintesis protein, dan selanjutnya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang normal.Kalorigenik : Tiroksin berperan penting dalam termogenesis (pengaturan suhu tubuh) yaitupada suhu dingin, sekresi tiroksin bertambah, pembentukan kalori bertambah, terjadi vasodilatasi perifer dan curah jantung bertambah.Metabolik : Hormon tiroksin merangsang metabolisme kolesterol menjadi asam empedu, serta dapat meningkatkan pengikatan kolesterol LDL di sel-sel hati.

  • Penyebab tersering dari hipertiroidisme adalah penyakit graves. LATS merangsang sekresi dan pertumbuhan tiroid mirip dengan yang dilakukan oleh TSH. LATS mendorong pertumbuhan tiroid sekaligus meningkatkan sekresi hormon tiroid.

  • GenetikGenderUsiaMakanan/minuman dan obat-obatan

  • Angka kejadian hipertiroid yang didapat dari beberapa klinik di Indonesia berkisar antara 44,44% 48,93% dari seluruh penderita dengan penyakit kelenjar gondok. Di AS diperkirakan 0,4% populasi menderita Hipertiroid, biasanya sering pada usia di bawah 40 tahun.

  • AnamnesisPx fisikPx penunjang : analisis darah ELISA

  • Diatasi dengan terapi tiroksin(T4), dimulai dari 50g/hari dan meningkat sampai 125-150 g/hari dengan dosis titrasi sesuai dengan respons klinis dan biokimia (TSH normal). Mekanismenya sama seperti pengaruh hormon tiroksin terhadap tubuh manusia.

  • Diet tinggi kalori, 2600-3000 kalori per hari baik dari makanan maupun dari suplemen.Konsumsi protein harus tinggi yaitu 100-125 gr (2,5 gr/kg berat badan) per hariOlahraga secara teratur.Mengurangi rokok, alkohol dan kafeinPenatalaksanaan hipertiroidisme secara farmakologi menggunakan kelompok: obat antitiroid, penghambat transport iodida (-adrenergik-antagonis), dan bahan yang mengandung iodida yang menekan fungsi kelenjar tiroid.Antitiroid : Propiltiourasil, Methimazole, Karbimazol, dan Tiamazol

  • Biasanya baik bergantung pada penatalaksanaannya

  • Patofisiologikegagalan primer kelenjar tiroid itu sendirisekunder karena defisiensi TRH, TSH atau keduanya kurangnya asupan iodium dari makanan

  • Perbandingan pria dengan wanita adalah 6 : 1 pada hipotiroidisme primer. Prevalensinya 1-5% dan insidensinya 2/1000. Hipotiroidisme kongenital menimpa sekitar 1 per 4000 bayi baru lahir.

  • faktor risiko Riwayat penyakit tiroid Riwayat keluarga dengan penyakit tiroid Riwayat radiasi leherTerapi obat-obatan (litium dan amiodaron) : menghambat sintesis hormon tiroid

  • Davey P. At a Glance Medicine Patrick Davey. Jakarta : Erlangga. 2005.FK UI. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI. 2012.Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. 6th Ed. Jakarta: EGC; 2011. Patofisio sibernagl