8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
1/26
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………......………… 1
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………..... 2
BAB II LAPORAN KASUS ………………...…………………...………… 3
BAB III PEMBAHASAN ……………………....,.……………………......… 4
BAB IV TINJAUAN PUSTAKA …………………………………......…… 14
BAB V KESIMPULAN …………………….………………….........……. 25
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….…............…… 26
1
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
2/26
BAB I
PENDAHULUAN
Telinga merupakan organ tubuh kita yang berperan penting dalam hal
pendengaran dan keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, tengah
dan dalam. Bagian luar dan tengah telinga menyalurkan gelombang suara dari udara
ke telinga dalam yang berisi airan, untuk memperkuat energi suara dalam proses
tersebut. Telinga dalam berisi dua sistem sensorik yang berbeda: koklea, yang
mengandung reseptor!reseptor untuk mengubah gelombang suara men"adi impuls!
impuls sara#, sehingga kita dapat mendengar$ dan aparatus %estibularis, yang penting
untuk sensasi keseimbangan.
&eperti organ tubuh lainnya, telinga pun bisa men"adi tempat yang bagus
untuk in#eksi baik itu karena %irus ataupun bakteri yang dapat menyebabkan adanya
gangguan pendengaran pada si penderita. 'amun dapat pula peradangan pada telinga
itu sendiri merupakan hasil pen"alaran dari in#eksi saluran pernapasan atas, karena
seperti yang kita ketahui telinga!hidung!dan tenggorokan merupakan bagian tubuhkita yang saling terhubung satu sama lain. &alah satu ontoh penyakit telinga adalah
(titis )edia &upurati# *ronis +()&* suatu radang kronis telinga tengah dengan
per#orasi membran timpani dan ri-ayat keluarnya sekret dari telinga +ottorhea lebih
dari 2 bulan, baik terus menerus atau hilang timbul. &ekret mungkin ener atau
kental, bening atau berupa nanah. ()&* ini sendiri dapat memiliki korelasi dengan
penyakit yang menyerang di daerah tenggorokan seperti tonsilitis yaitu radang pada
tonsil yang dapat disebabkan oleh in#eksi %irus, bakteri ataupun "amur
2
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
3/26
BAB II
LAPORAN KASUS
&eorang anak perempuan umur 1 tahun diantar orangtuanya dengan keluhan
keluar airan kental dari telinga kirinya.
/ima hari sebelum masuk 0&, anak tersebut menderita batuk pilek disertai
demam tinggi yang diikuti dengan keluar airan kental dari telinga kirinya. ada usia
6 tahun, ia pernah beberapa kali keluar airan dari telinga kiri terutama "ika batuk
pilek atau sehabis berenang.
(leh orangtua pasien selama ini diberikan obat tetes telinga yang dibeli
bebas. 'amun, tidak terdapat perubahan. )enurut orang tuanya, akhir!akhir ini, "ika
dipanggil atau dia"ak biara sering kurang dengar dan minta diulang perkataannya.
ada saat pemeriksaan didapatkan pasien demam 3o. pada pemeriksaaan
TT, telinga kanan didapatkan liang telinga lapang, dan membrane timpani
hiperemis. ada liang telinga kiri, terisi lender mukopurulen. )embran timpani belum dapat dinilai. &etelah seret dibersihkan tampak per#orasi subtotal membrane
timpani. 0etroaurikular kanan tenang dan retroaurikular kiri didapatkan nyeri pada
penekanan.
ada pemeriksaan hidung, a%um nasi sempit terisi lender mukopurulen,
onha in#erior edema dan hiperemis dan tidak terdapat de%iasi septum.
emeriksaan rongga mulut tidak terdapat trismus, arus #aring simetris tepi
hiperemis. %ula terletak ditengah. Tonsil T3!T3 hiperemis, terdapat detritus dan
kripta melebar. inding posterior #aring hiperemis namun tidak menon"ol. *elen"ar
getah bening leher tidak membesar
3
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
4/26
BAB III
PEMBAHASAN
IDENTITAS
'ama : 'n.7
sia : 1 tahun
8enis kelamin : perempuan
*eluhan utama : keluar airan kental dari telinga kiri
ANAMNESIS
Otitis Media
1. 9pakah pernah menderita &9 +batuk pilek sebelumnya;
2. 9pakah disertai dengan demam;3. 9pakah disertai rasa nyeri atau gatal dan perasaan gelisah;
4. Bagaimana -arna sekret yang keluar;
5. 9pakah ada perasaan penuh di telinga;
6. 9pakah pada saat kepala berubah posisi ada rasa telinga seperti berdengung
+tinnitus;
Trauma
1. 9pakah sering membersihkan telinga; +trauma
2. 9pakah mempunyai hobby berenang; +in#eksi
Tumor
1. 9pakah airan berampur dengan darah;
MASALAH
Masala Dasar masala Hi!otesis
4
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
5/26
*eluar airan kental dari
telinga kiri
(bstruksi pada saluran tuba
eusthaius
• (titis )edia 9kut
• Trauma +alat
pembersih telinga
•Tumor naso#aring
)enderita batuk pilek 5
hari sebelumnya disertai
demam tinggi yang diikuti
keluar airan kental dari
telinga kiri
n#eksi saluran na#as atas
dis#ungsi tuba eustahius
dis#ungsi silia pada tuba
kuman berin%asi ke telinga
tengah respon in#lamasi
terbentuk sekret
(titis )edia 9kut
sia 6 tahun pernah
keluar airan dari telinga
kiri terutama "ika batuk
pilek atau sehabis
berenang
erbedaan tekanan tuba
tidak mampu dibuka
tekanan di rongga telinga
tengah men"adi negati%e
airan keluar dari pembuluh
darah kapiler mukosa
• (titis )edia
&upurati# *ronis
• Barotrauma
0i-ayat pengobatan:
emberian obat tetes oleh
orang tua yang dibeli bebas tapi tidak ada
perubahan.
0i-ayat pengobatan tidak
adekuat #aktor resiko
()9 men"adi ()&*
(titis )edia &upurati#
*ronis
8ika dipanggil sering tidak
mendengar dan minta
diulang perkataannya.
9kumulasi seret
gangguan konduksi suara
• (titis )edia
&upurati# *ronis
• Tuli kondukti#
ANAMNESIS TAMBAHAN
1. 9pakah gangguan pendengaran seara tiba!tiba atau bertahap;
2. 9pakah ada penurunan berat badan, mual, muntah; +tumor
PEMERIKSAAN FISIK
Ta"da #ital :
&uhu : 3o
STATUS LOKALIS
5
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
6/26
Pemeri$saa" THT
TELIN%A
Pemeri$saa"
teli"&a
Teli"&a
Ka"a"Teli"&a Kiri I"ter!retasi
/iang telinga /apang terisi lendir
mukopurulen
/endir mukopurulen
menandakan adanya in#eksi
pada telinga bagian tengah
+()9
)embran timpani iperemis Belum dapat
dinilai, setelah
seret
dibersihkan
tampak
per#orasi
subtotal
membrane
timpani
er#orasi pada membran
timpani telinga kiri ini
menyebabkan keluarnya
sekret dari telinga tengah ke
telinga luar. keadaan ini
sudah berlangsung selama
lebih dari satu sampai dua
bulan maka keadaan ini
disebut (titis )edia
&upurati# *ronis, sedangkan
pada telinga kanan ter"adi
hiperemis di telinga kanan,
sehingga diduga mengalami
(titis )edia 9kut.
0etroaurikuler Tenang Terdapat nyeri
pada
penekanan
'yeri disebabkan oleh
komplikasi penyakit yaitu
)astoiditisHIDUN%
! a%um nasi sempit terisi lendir mukopurulen in#eksi dari tonsil menyebabkan
in#lamasi mukosa yang kemudian menyebabkan hipersekresi sel goblet dan
kelen"ar seromusinosa dan in#eksi sekunder bakteri sekret mukopurulen.
! onha in#erior edema dan hiperemis in#eksi
! Tidak terdapat de%iasi septum +! trauma
RON%%A MULUT
6
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
7/26
! Tidak terdapat trismus +! abses peritonsil
8ika ada abses peritonsil maka akan ditemukan trismus akibat adanya iritasi pada
m.pterigoid interna.1
! 9rus #aring simetris tepi hiperemis peradangan+in#eksi
! %ula terletak ditengah +! abses peritonsil
8ika ada abses peritonsil maka akan ditemukan u%ula dan tonsil yang terdorong
kea rah kontralateral.1
! Tonsil T3!T3 hiperemis, terdapat detritus dan kripta melebar peradangan
tonsil tonsilitis kronis
Tonsilitis kronik ter"adi dikarenakan proses radang berulang yang timbul maka
selain epitel mukosa "uga "aringan lim#oid diganti oleh "aringan parut yang akan
mengalami pengerutan sehingga kriptus melebar yang tampak diisi oleh
detritus.1
! inding posterior #aring hiperemis namun tidak menon"ol.
! *elen"ar getah bening leher tidak membesar
PEMERIKSAAN PENUNJAN%
Ro"t&e" Mastoid
idapatkan kesan:
)astoid kanan: diploik adanya proses in#eksi 2
)astoid kiri : sklerotik adanya akti%itas osteoblas yang dirangsang oleh in#eksi
kronik atau berulang2
Audiometri
7
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
8/26
/okasi tuli :
Telinga
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
9/26
ondution yang abnormal, maka kami menyimpulkan telinga kiri pasien mengalami
tuli ampur.
*ita dapat mengetahui dera"at tuli pasien, berdasarkan nilai intensitas suara
yang tertera pada hasil audiometri, berikut adalah kriterianya:
! Tuli ringan : 26!4 dB
! Tuli sedang : 41!6 dB
! Tuli berat : 61 > ? dB
! Tuli sangat berat : @ ? dB
ada telinga kiri pasien didapatkan air ondution di antara 61!?dB
sehingga kita menyimpulkan pasien ini mengalami tuli berat pada telinga kirinya,
sedangkan ada telinga kanan pasien didapatkan air ondution di antara 41!6dB
sehingga kita menyimpulkan pasien ini mengalami tuli sedang pada telinga kirinya.
DIA%NOSIS KERJA
9urikula sinistra otitis media kronik benigna akti#, aurikula deAtra otitis
media akut et ausa tonsilitis akut
PEMERIKSAAN ANJURAN
• emeriksaan Bakteriologi
TATALAKSANA
To"silitis
1. 9ntibiotika spektrum lebar penisilin, eritromisin
2. 9ntipiretik
3. (bat kumur yang mengandung desin#ektan3
4. Tonsilektomi, dilakukan setelah tonsil sudah tidak hiperemis
ndikasi tonsilektomi
ndikasi tonsilektomi dulu dan sekarang tidak berbeda, namun terdapat perbedaan
prioritas relati# dalam menentukan indikasi tonsilektomi pada saat ini. ulu
9
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
10/26
tonsilektomi diindikasikan untuk terapi tonsilitis kronik dan berulang. &aat ini,
indikasi yang lebih utama adalah obstruksi saluran napas dan hipertro#i tonsil. 4 ntuk
keadaan emergeny seperti adanya obstruksi saluran napas, indikasi tonsilektomi
sudah tidak diperdebatkan lagi +indikasi absolut. 'amun, indikasi relati#
tonsilektomi pada keadaan non emergeny dan perlunya batasan usia pada keadaan
ini masih men"adi perdebatan. &ebuah kepustakaan menyebutkan bah-a usia tidak
menentukan boleh tidaknya dilakukan tonsilektomi.5
)enurut American Academy Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS)6
1. ndikasi 9bsolut
a. embengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran napas, dis#agia
berat, gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmoner
b. 9bses peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase
. Tonsilitis yang menimbulkan ke"ang demam
d. Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi
2. ndikasi 0elati#
a. Ter"adi 3 episode atau lebih in#eksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotik
adekuat
b. alitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian
terapi medis
. Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptokokus yang tidak membaik
dengan pemberian antibiotik !laktamase resisten
ugaan keganasan dan obstruksi saluran na#as merupakan indikasi absolut untuk
tonsilektomi dimana tonsil pada pasien ini sudah T3!T3 hiperemis yang sudah
mengganggu pernapasan. &emua bentuk tonsilitis kronik tidak sama, ge"ala dapat
sangat sederhana seperti halitosis, debris kriptus dari tonsil +Crypti tonsillitisD dan
pada keadaan yang lebih berat dapat timbul ge"ala seperti nyeri telinga dimana pada
pasien ini sudah ter"adi ()&* pada telinga kiri dan ()9 stadium hiperemis pada
telinga kanan dan nyeri atau rasa tidak enak di tenggorok yang menetap. ndikasi
tonsilektomi mungkin dapat berdasarkan terdapat dan beratnya satu atau lebih dari
ge"ala tersebut dan pasien seperti ini harus dipertimbangkan sebagai kandidat untuk
10
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
11/26
tonsilektomi karena ge"ala tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup -alaupun
tidak menganam nya-a.E
&ementara Balley membagi indikasi tonsilektomi men"adi:
a. Berdasarkan obstruksi "alan napas atas
ipertro#i tonsil, sleep apnea, or pulmonale, gangguan menelan, gangguan
biaram kelainan oro#aial atau gigi.
b. Berdasarkan #okus in#eksi dan immunologi tonsil
Tonsilitis akut berulang, abses peritonsil, tonsilitis kronis dengan nyeri menelan
menetap dan halitosis.
. 'eoplasma : suspek "inak atau ganas
*ontraindikasi tonsilektomi6
Terdapat beberapa keadaan yang disebutkan sebagai kontraindikasi, namun bila
sebelumnya dapat diatasi, operasi dapat dilaksanakan dengan tetap memperhitungkan
imbang man#aat dan risiko. *eadaan tersebut adalah:
1. Fangguan perdarahan
2. 0isiko anestesi yang besar atau penyakit berat
3. 9nemia
4. n#eksi akut yang berat
OMSK
Telinga kanan +()9 stadium hiperemis tatalaksananya ialah:
1. 9ntibiotika, yang dian"urkan adalah penisilin +bila pasien alergi dapat diberikan
eritromisin atau ampisilin
enisilin diberikan seara intramuskular agar didapatkan konsentrasi yang
adekuat di dalam darah, sehingga tidak ter"adi mastoiditis
2. emberian antibiotika dian"urkan minimal selama E hari
3. 9nak : 9mpisilin 5!1 mg
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
12/26
Telinga kiri +()&* tipe bahaya dilakukan terapi konser%ati# dengan
medikamentosa merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan, yaitu:
1. Bila sekret yang keluar terus menerus berikan obat penui telinga, berupalarutan 2(2 3H selama 3!5 hari
2. &etelah sekret berkurang diberikan obat tetes telinga yang mengandung
antibiotika dan kostikosteroid +"angan diberikan lebih dari 1 minggu, karena obat
tetes telinga yang berada di pasaran bersi#at ototoksik
3. 9ntibiotika oral dari golongan ampisilin atau eritromisin +bila alergi penisilin.
Bila telah ter"adi resisten dapat diberikan ampisilin asam kla%ulanat
4. &etelah sekret kering dilakukan operasi pembedahan. embedahan yang akan
dilakukan timpanoplasti dengan pendekatan ganda.
EDUKASI
' )en"aga telinga agar tidak kemasukan air dahulu
( Tidak berenang dahulu
) )en"aga kebersihan telinga
KOMPLIKASI
1. *olesteotom
in#eksi pada telinga tengah yang kemudian mengakibatkan erosi tulang
pendengaran
2. Tuli kondukti# yang makin berat
3. aresis ner%us #aialis
erosi tulang pendengaran oleh kolesteom atau oleh "aringan granulasi, disusul
oleh in#eksi ke dalam kanalis #asialis.
4. /abirinitis
in#eksi yang menyebar ke ruang perilim# yang disebabkan terapi yang tidak
segera dilakukan dan adekuat.
5. )eningitis
PRO%NOSIS
9d %itam : ubia ad bonam
12
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
13/26
9d #untionam : 9uris deAtra+9 : ubia ad bonam
9uris sinistra+9& : ubia ad malam
Tonsil : ubia ad bonam
9d sanationam : ubia ad bonam
&etelah dilakukan tonsilektomi dan timpanoplasti dengan pendekatan ganda
+Combined Approach Tympanoplasty dan pengobatan yang adekuat, pasien ini
masih dapat hidup normal. Tetapi #ungsi dari telinga sinistra akan terganggu dimana
sudah ter"adi ()&* tipe bahaya dimana telah ter"adi per#orasi subtotal membran
timpani, dan komplikasi yang dapat ter"adi adalah kolesteatoma yang sering ter"adi
kekambuhan -alaupun sudah melakukan timpanoplasti ini. Bila tonsilektomi sudah
dilakukan maka ()9 akan menghilang karena tonsilitis pasien yang sering berulang
menebabkan ()9 pada telinga kanan pasien dan ()&* pada telinga kiri pasien.
BAB III
13
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
14/26
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI TELIN%A
Teli"&a Luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran
tympani.Telinga luar atau pinna merupakan gabungan dari tulang ra-an yang diliputi
kulit. auntelinga terdiri dari tulang ra-an elastin dan kulit. /iang telinga +meatus
akustikus eksternus berbentuk huru# &, dengan rangka tulang ra-an pada sepertiga
bagian luar, di sepertiga bagian luar kulit liang telinga terdapat banyak kelen"ar
serumen +modi#ikasi kelen"ar keringat= *elen"ar serumen dan rambut. *elen"ar
keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga.ada dua pertiga bagian dalam
hanya sedikit di"umpai kelen"ar serumen, dua pertiga bagiandalam rangkanya terdiridari tulang. an"angnya kira!kira 2,5 ! 3 m. ?
)eatus dibatasi oleh kulit dengan se"umlah rambut, kelen"ar sebasea, dan
se"enis kelen"ar keringat yang telah mengalami modi#ikasi men"adi kelenjar
seruminosa, yaitu kelen"ar apokrin tubuler yang berkelok!kelok yang menghasilkan
Iat lemak setengah padat ber-arna keoklat!oklatan yang dinamakan serumen
+minyak telinga. &erumen ber#ungsi menangkap debu dan menegah in#eksi.?
Teli"&a Te"&a
14
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
15/26
Telinga tengah berbentuk kubus dengan :
• Batas luar : )embran timpani
• Batas depan : Tuba eustahius
•Batas Ba-ah : Jena "ugularis +bulbus "ugularis
• Batas belakang : 9ditus ad antrum, kanalis #asialis pars %ertikalis.
• Batas atas : Tegmen timpani +meningen
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
16/26
ada pars #laksida terdapat daerah yang disebut atik. itempat ini terdapat aditus ad
antrum, yaitu lubang yangmenghubungkan telinga tengah dengan antrum mastoid.
Tuba eustahius termasuk dalam telinga tengah yang menghubungkan daerah
naso#aring dengan telinga tengah. ?
Telinga tengah berhubungan dengan rongga #aring melalui saluran
eustachius yang ber#ungsi untuk men"aga keseimbangan tekanan antara kedua sisi
membrane tympani. Tuba auditi%a akan membuka ketika mulut menganga atau
ketika menelan makanan. *etika ter"adi suara yang sangat keras, membuka mulut
merupakan usaha yang baik untuk menegah peahnya membran tympani. *arena
ketika mulut terbuka, tubaauditi%a membuka dan udara akan masuk melalui tuba
auditi%a ke telinga tengah, sehingga menghasilkan tekanan yang sama antara
permukaan dalam dan permukaan luar membran tympani.?
Teli"&a D alam
Telinga dalam terdiri dari koklea +rumah siput yang berupa dua
setengahlingkaran dan %estibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis.
"ung atau punak koklea disebut helikotrema, menghubungkan perilim#a skala
timpani dengan skala %estibuli.
*analis semisirkularis saling berhubungan seara tidak lengkap
danmembentuk lingkaran yang tidak lengkap. ada irisan melintang koklea tampak
skala %estibuli sebelah atas, skala timpani sebelah ba-ah, dan skala media +duktus
koklearis diantaranya. &kala %estibuli dan skala timpani berisi perilim#a
sedangkanskala media berisi endolim#a. on dan garam yang terdapat di perilim#a
berbedadengan endolim#a. imana airan perilim#e tinggi akan natrium dan rendah
kalum,sedangkan endolim#e tinggi akan kalium dan rendah natrium. al ini pentinguntuk pendengaran. asar skala %estibuli disebut sebagai membran %estibuli
sedangkan skala media adalah membran basalis. ada membran ini terletak organ
orti yang mengandung organel!organel penting untuk mekanismesara# peri#er
pendengaran. (rgan orti terdiri dari satu baris sel rambut dalam +3 dan tiga
baris sel rambut luar +12. &el!sel ini menggantung le-at lubang!lubang lengan
horiIontal dari suatu "ungkat!"ungkit yang dibentuk oleh sel!sel penyokong.?
16
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
17/26
FISIOLO%I PENDEN%ARAN
roses mendengar dia-ali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun
telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea.Fetaran tersebut menggetarkan membrane timpani diteruskan ke telinga tengah
melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengampli#ikasi getaran melalui
daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membrane timpani
dan tingkap lon"ong. Gnergi getar yang telah diampli#ikasi ini akan diteruskan ke
stapes yang menggerakan tingkap lon"ong sehingga perlim# pada skala %estibule
bergerak. Fetaran diteruskan melalui membrane 0eissner yang mendorong endolim#,
sehingga akan menimbulkan gerak relati%e antara membrane basilaris dan tektoria.
roses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan ter"adinya de#leksi
stereosilia sel!sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan ter"adi penglepasan ion
bermuatan listrik dari badan sel. *eadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel
rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam sinapsis yang akan
menimbulkan potensial aksi pada sara# auditorius, lalu dilan"utkan ke nuleus
auditorius sampai ke korteks pendengaran+area 3?!4 di lobus temporalis. 1
PATOFISIOLO%I OTITIS MEDIA AKUT
17
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
18/26
OTITIS MEDIA
18
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
19/26
Otitis Media A$ut
Telinga tengah biasanya steril, meskipun terdapat mikroba di naso#aring dan
#aring. &eara #isiologik terdapat mekanisme penegahan masuknya mikroba kedalam telinga tengah oleh silia mukosa tuba Gustahius, enIim dan antibodi.
(titis media akut +()9 ter"adi karena #aktor pertahanan tubuh ini
terganggu. &umbatan tuba Gustahius merupakan #aktor penyebaba utama dari otitis
media. *arena #ungsi tuba Gustahius terganggua, penegahan in%asi kuman ke
dalam telinga tengah "uga terganggu, sehingga kuman masuk ke dalam telinga tengah
dan ter"adi peradangan. ikatakan "uga, bah-a penetus ter"adinya ()9 ialah
in#eksi saluran napas atas. 11
atologi
*uman penyebab utama pada ()9 ialah bakteri piogenik, seperti
&treptokokus hemolitikus, &ta#ilokokus aureus, neumokokus. &elain itu kadang!
kadang ditemukan "uga aemo#ilus in#luenIa, "scherichia colli, &treptokokus
anhemolitikus, roteus %ulgaris dan seudomonas aurugenosa.
&tadium ()9
erubahan mukosa telinga tengah sebagai akibat in#eksi dapat dibagi atas 5 stadium:
a &T9) (*/& TB9 G&T9&
Tanda adanya oklusi tuba Gustahius ialah gambaran retraksi
membran timpani akibat ter"adinya tekanan negati# di dalam telinga tengah,
akibat absorpsi udara. *adang!kadang membran timpani tampak normal
+tidak ada kelainan atau ber-arna keruh puat. G#usi mungkin telah ter"adi,
tetapi tidak dapat di deteksi. &tadium ini sukar dibedakan dengan otitis media
serosa yang disebabkan oleh %irus atau alergi.
b &T9) G0G)&
19
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
20/26
ada stadium hiperemis, tampak pembuluh darah yang melebar di membran
timpani atau seluruh membran timpani tampak hiperemis serta edem. &ekret
yang telah terbentuk mungkin masih bersi#at eksudat yang serosa sehingga
sukar terlihat.
&T9) &09&
Gdema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hanurnya sel epitel
super#isial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di ka%um timpani,
menyebabkan membran timpani menon"ol +bulging ke arah liang telinga
luar.
d &T9) G0K(09&
*arena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau
%irulensi kuman yang tinggi, maka dapat ter"adi ruptur membran timpani dannanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar.
e &T9) 0G&(/&
Bila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran timpani perlahan!
lahan akan normal kembali. Bila sudah ter"adi per#orasi, maka sekret akan
berkurang dan akhirnya kering. Bila daya tahan tubuh baik atau %irulensi
kuman rendah, maka resolusi dapat ter"adi -alaupun tanpa pengobatan. ()9
berubah men"adi ()&* bila per#orasi menetap dengan sekret yang keluar
terus menerus atau hilang timbul.11
Otitis Media Su!urati* Kro"is
(titis media supurati# kronis +()&* dahulu disebut otitis media per#orata
+() atau dalam sebutan sehari!hari ongek.
Lang disebut otitis media supurati# kronis ialah in#eksi kronis di telinga
tengah dengan per#orasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah
terus menerus atau hilang timbul. &ekret mungkin ener atau kental, bening atau
berupa nanah. 11
er"alanan penyakit
20
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
21/26
(titis media akut dengan per#orasi membran timpani men"adi otitis media
supurati# kronis apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan. Bila proses in#eksi
kurang dari 2 bulan, disebut otitis media supurati# subakut.
Beberapa #aktor yang menyebabkan ()9 men"adi ()&* ialah terapi yang
terlambat diberikan, terapi yang tidak adekuat, %irulensi kuman tinggi, daya tahan
tubuh pasien rendah +giIi kurang atau higiene buruk.
/etak per#orasi
/etak per#orasi di membran timpani penting untuk menentukan tipe
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
22/26
Lang dimaksud dengan ()&* tipe maligna ialah ()&* yang disertai
dengan kolesteatoma. ()&* ini dikenal "uga dengan ()&* tipe bahaya atau
()&* tipe tulang. er#orasi pada ()&* tipe bahaya letaknya marginal atau di atik,
kadang!kadang terdapat "uga kolesteatoma pada ()&* dengan per#orasi subtotal.
&ebagian besar komplikasi yang berbahaya atau #atal timbul pada ()&* tipe
bahaya.
iagnosis
iagnosis ()&* dibuat berdasarkan ge"ala klinik dan pemeriksaan TT
terutama pemeriksaan otoskopi. emeriksaan penala merupakan pemeriksaan
sederhana untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran. ntuk mengetahui "enis
dan dera"at gangguan pendengaran dapat dilakukan pemeriksaan audiometri tutur
+speeh audiometry dan pemeriksaan BG09 +brainstem e%oked response
audiometry bagi pasien
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
23/26
Tonsilitis bakterialis supurati#a akut paling sering disebabkan oleh
&treptokokus beta hemolitikus grup 9, meskipun pneumokokus, sta#ilokokus, dan
Haemophilus in#luen$ae "uga %irus patogen dapat dilibatkan. *adang!kadang
streptokokus non beta hemolitikus atau Streptococcus iridans ditemukan dalam
biakan. 13
*omplikasi
ada anak sering menimbulkan komplikasi otitis media akut, sinusitis,abses
peritonsil +%uincy thorat , abses para#aring, bronkitis, glomerulone#ritis akut,
miokarditis, artritis serta septikemia akibat in#eksi %."ugularis interna +sindrom
/emierre.
9kibat hipertro#i tonsil akan menyebabkan pasien berna#as melalui mulut,
tidur mendengkur +ngorok, gangguan tidur karena ter"adinya sleep apnea yang
dikenal sebagai Obstructie Sleep Apnea Syndrome (OSAS)& 12
Tonsilitis *ronik
*omplikasi
0adang kronik tonsil dapat menimbulkan komplikasi ke daerah sekitarnya
berupa rinitis kronik, sinusitis atau otitis media seara perkontinuitatum. *omplikasi
"auh ter"adi seara hematogen atau lim#ogen dan dapat timbul endokarditis, artritis,
miositis, ne#ritis, u%eitis, iridosiklitis, dermatitis, pruritus, urtikaria dan #urunkulosis.
Tonsilektomi dilakukan bila ter"adi in#eksi yang berulang atau kronik, ge"ala
sumbatan serta keurigaan neoplasma. 12
PENILAIAN RADIOLO%IS TELIN%A TEN%AH DAN MASTOID
era"at perkembangan sel mastoid di"elaskan seara radiogra#ik sebagai
pneumati, diploik, sklerotik dan tidak berkembang. Fambaran perkembangan
mastoid yang diterima seara umum adalah sebagai berikut: 2
• Bila pneumatisasi mastoid normal ter"adi tanpa adanya hambatan akibat in#eksi
berulang di masa kanak!kanak ataupun anomali perkembangan lainnya, maka
23
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
24/26
rongga!rongga udara mastoid yang terbentuk sempurna tersebut dikenal sebagai
tipe pneumatic.
• Bila pneumatisasi mastoid tergganggu oleh proses!proses in#eksi, maka mungkin
hanya terdapat beberapa kelompok sel!sel yang besar. Fambaran seperti ini
dikenal sebagai tipe diploik&
• Bila seseorang memiliki tulang yang padat pada daerah mastoid, mungkin
disebabkan akti%itas osteoblas yang dirangsang oleh in#eksi kronik atau berulang.
Tipe ini dikenal sebagai mastoid sklerotik& ada tipe ini sering timbul
kolesteatoma. 2
BAB V
KESIMPULAN
24
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
25/26
(titis media supurati# kronik pada anak ini merupakan perkembangan otitis
media akut akibat terapi yang tidak adekuat, higiene yang buruh serta adanya #aktor penetus yaitu ri-ayat n#eksi &aluran 'apas 9tas +&9 yang menyebabkan
dis#ungsi dari saluran tuba Gustahius sehingga telinga tengah yang seharusnya steril
men"adi terin%asi kuma dari naso#aring yang terin#eksi. &etelah diterapi dan
diedukasi dengan baik dan benar, diharapkan dapat meringankan in#eksi pada telinga
pasien dan mengurangi angka kekambuhan.
DAFTAR PUSTAKA
25
8/18/2019 Makalah OMSK kasus 2
26/26
1. &oepardi G9, skandar ', Bashiruddin 8, 0estuti 0. Buku 9"ar lmu *esehatan
Telinga idung Tenggorok *epala O /eher. Gd 6. 9bses /eher alam. Gditors:
0usmar"ono, &oepardi G9. 8akarta: Balai enerbit K*. 2E. al 226.
2. 9dams F/, Boies /0, igler 9. B(G& Buku 9"ar enyakit TT. Gd.6.
8akarta: GF$ 1??E: 12!13
3. &oepardi G9, skandar ', Bashiruddin 8, 0estuti 0. Buku 9"ar lmu *esehatan
Telinga idung Tenggorok *epala O /eher. Gd 6. Karingitis. Gditors:
0usmar"ono, &oepardi G9. 8akarta: Balai enerbit K*. 2E. p. 221.
4. Lounis 0T, /aIar 0. istory and urrent pratie o# tonsilletomy.
/aryngosope 22$112:3!5
5. Berko-itI 0F, PalIal F. Tonsilletomy in hildren under 3 years o# age. 9rh
(tolaryngol ead 'ek &urg 1??$ 116:65!6.Q9bstratR6. asil rapat Tim 9hli Tonsilektomi pada 9nak dan e-asa, T9 ndonesia.
E. Bhattaharya '. Mhen does an adult need tonsilletomy; le%eland lini
8ournal o# )ediine 23:E$6?!E1
. &oepardi G9, skandar ', Bashiruddin 8, 0estuti 0. Buku 9"ar lmu *esehatan
Telinga idung Tenggorok *epala O /eher. Gd 6. *elainan Telinga Tengah.
Gditors: "aa#ar P9, elmi, 0estuti 0. 8akarta: Balai enerbit K*. 2E. p.
64!EE.
?. &oepardie G9, skandar ', Bashirudin 8, 0estuti 0, editor. Buku 9"ar lmu
*esehatan Telinga idung Tenggorok *epala O /eher. 8akarta: Kakultas
*edokteran ni%ersitas ndonesia. 2E. . 1!3.
1. &oepardi G#iaty 9, skandar 'urbaiti,Bashiruddin 8enny, 0estuti 0atna . Buku
a"ar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala dan leher. Kisiologi
endengaran.Gd 6.hal 13!16. 2E. 8akarta:Balai enerbit K*.
11. &oepardie G9, skandar ', Bashirudin 8, 0estuti 0, editor. Buku 9"ar lmu
*esehatan Telinga idung Tenggorok *epala O /eher. 8akarta: Kakultas
*edokteran ni%ersitas ndonesia. 2E. . 66!E, 6?!E.12. &oepardie G9, skandar ', Bashirudin 8, 0estuti 0, editor. Buku 9"ar lmu
*esehatan Telinga idung Tenggorok *epala O /eher. 8akarta: Kakultas
*edokteran ni%ersitas ndonesia. 2E. . 221!4.
13. 9dams F/, Boies /0, igler 9. B(G& Buku 9"ar enyakit TT. Gd.6.
8akarta: GF$ 1??E: 33.