7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
1/21
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons
terhadap pengaruh faktor eksogen, misalnya bahan kimia (contoh : detergen, asam,
basa, oli, semen); fisik (contoh : sinar, suhu); mikroorganisme (bakteri, jamur) ,
maupun faktor endogen (dari dalam), menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi
polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.
Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa
(oligomorfik). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis. 1
Dermatitis numularis adalah dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang
(coin) atau agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi berupa papulovesikel,
biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing).
Prevalensi penyakit dermatitis numularis di dunia adalah 2 kasus per 1000
penduduk. Prevalensi yang sama didapatkan di negara Amerika Serikat. Dermatitis
numularis lebih terjadi sering pada pria daripada wanita. 1
Pengobatan dermatitis numularis ditujukan untuk rehidrasi pada kulit dan
perbaikan barrier lipid epidermal, pengurangan peradangan dan pengobatan infeksiapapun. 2 Umumnya prognosis dari penyakit ini adalah baik dan dapat sembuh
dengan pengobatan topikal dan sistemik.
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
2/21
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons
terhadap pengaruh faktor eksogen, misalnya bahan kimia (contoh : detergen, asam,
basa, oli, semen); fisik (contoh : sinar, suhu); mikroorganisme (bakteri, jamur) ,
maupun faktor endogen (dari dalam), menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi
polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.
Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa
(oligomorfik). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis. 1
Penamaan pada penyakit dermatitis berdasarkan etiologi, morfologi,
lokalisasi, stadium penyakit, dan bentuk. Dermatitis numularis termasuk ke dalam
pembagian dermatitis berdasarkan bentuk. Dermatitis numularis adalah dermatitis
berupa lesi berbentuk mata uang (coin) atau agak lonjong, berbatas tegas dengan
efloresensi berupa papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing). 1
Dermatitis numularis juga dikenal dengan nama ekzem numular; ekzem
discoid; neurodermatitis numular. Istilah ekzem numular diperkenalkan oleh
Devergie pada tahun 1857.
2.2 EPIDEMIOLOGI
Prevalensi penyakit dermatitis numularis di dunia adalah 2 kasus per 1000
penduduk. Prevalensi yang sama didapatkan di negara Amerika Serikat. Dermatitis
numularis lebih terjadi sering pada pria daripada wanita. Usia puncak awitan terbagi
menjadi dua distribusi usia, paling banyak terjadi pada dekade ke enam dan ke tujuh
dan banyak terjadi pada pria. Kebanyakan pada wanita dengan angka kejadian lebih
kecil, terjadi pada dengan dekade kedua dan ketiga dan sering berhubungan dengan
dermatitis atopi. 2 Dermatitis numularis sangat jarang ditemukan pada anak-anak. Bila
ada timbulnya jarang pada usia sebelum satu tahun, umumnya kejadian meningkat
seiring dengan meningkatnya usia. 1
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
3/21
3
2.3 ETIOLOGI
Penyebabnya tidak diketahui, banyak faktor secara sendiri atau bersama-sama
telah dikemukakan sebagai agen penyebab :
1. Trauma lokal, baik fisik maupun kimiaPatogenesisnya belum diketahui secara pasti. Dermatitis numularis yang
disebabkan trauma lokal terutama terjadi pada tangan, misalnya gigitan serangga atau
terkena bahan kimia yang menyebabkan iritasi. 1
2. Xerosis atau kekeringan kulit
Insiden dermatitis numularis meningkat pada musim kering dengan
kelembaban rendah. Lingkungan dengan kelembaban rendah menyebabkan
peningkatan hilangnya kandungan air dalam kulit, selanjutnya terjadi perubahan
komposisi lipid sawar epidermis sehingga kulit menjadi kering atau xerosis. 1
3. Insufisiensi vena dan varises
Ditemukannya kasus dengan lesi dermatitis numularis di sepanjang vena
tungkai menimbulkan dugaan bahwa dermatitis numularis mungkin disebabkan oleh
adanya varises dan edema pada ekstremitas bawah, sehingga timbul istilah varicose
eczema. 1
4. Stres emosional /psikologis60% kasus eksema dicetuskan oleh faktor stres, bahkan dikatakan bahwa
stres merupakan faktor pencetus utama pada dermatitis. 1
5. Bakteri
Stafilokokus dan mikrokokus ikut berperan ,mengingat jumlah koloninya
meningkat walaupun tanda infeksi secara klinis tak tampak; mungkin juga lewat
mekanisme hipersensitivitas. Eksaserbasi terjadi bila koloni bakteri meningkat diatas
10 juta kuman/cm. 1
6. Alkohol
Minuman beralkohol dapat menyebabkan eksaserbasi. 3
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
4/21
4
2.4 PATOGENESIS
Dermatitis numularis merupakan suatu kondisi yang terbatas pada epidermis
dan dermis saja. Hanya sedikit diketahui patofisiologi dari penyakit ini, tetapi sering
bersamaan dengan kondisi kulit yang kering. Adanya fissura pada permukaan kulityang kering dan gatal dapat menyebabkan masuknya alergen dan mempengaruhi
terjadinya peradangan pada kulit. Suatu penelitian menunjukkan dermatitis numularis
meningkat pada pasien dengan usia yang lebih tua terutama yang sangat sensitif
dengan bahan-bahan pencetus alergi. Barrier pada kulit yang lemah pada kasus ini
menyebabkan peningkatan untuk terjadinya dermatitis kontak alergi oleh bahan-
bahan yang mengandung metal. Karena pada dermatitis numularis terdapat sensasi
gatal, telah dilakukan penelitian mengenai peran mast cell pada proses penyakit ini
dan ditemukan adanya peningkatan jumlah mast cell pada area lesi dibandingkan area
yang tidak mengalami lesi pada pasien yang menderita dermatitis numularis. Suatu
penelitian juga mengidentifikasi adanya peran neurogenik yang menyebabkan
inflamasi pada dermatitis numularis dan dermatitis atopik dengan mencari hubungan
antara mast cell dengan saraf sensoris dan mengidentifikasi distribusi neuropeptida
pada epidermis dan dermis dari pasien dengan dermatitis numularis. Peneliti
mengemukakan hipotesa bahwa pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya
dari mast cell yang kemudian berinteraksi dengan neural C-fibers dapat menimbulkan
gatal. Para peneliti juga mengemukakan bahwa kontak dermal antara mast cell dan
saraf, meningkat pada daerah lesi maupun non lesi pada penderita dermatitis
numularis. Substansi P dan kalsitonin terikat rantai peptide meningkat pada daerah
lesi dibandingkan pada non lesi pada penderita dermatitis numularis. Neuropeptida
ini dapat menstimulasi pelepasan sitokin lain sehingga memicu timbulnya inflamasi. 2
Penelitian lain telah menunjukkan bahwa adanya mast cell pada dermis dari
pasien dermatitis numularis menurunkan aktivitas enzim chymase , mengakibatkanmenurunnya kemampuan menguraikan neuropeptida dan protein. Disregulasi ini
dapat menyebabkan menurunnya kemampuan enzim untuk menekan proses
inflamasi. 2
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
5/21
5
2.5 GAMBARAN KLINIS
Penyakit dermatitis numularis biasanya menunjukkan gambaran klinis :
- Lesi berbatas tegas.
- Plak (biasanya berukuran 1-3 cm)berbentuk coin yang merupakan penggabungan dari papul dan papulovesikel yang eritematosa dan sedikit
edematosa, dikelilingi kulit normal atau terkadang xerotic.
- Basah (oozing) dan krusta biasanya menutupi seluruh permukaan lesi.
- Pruritus bervariasi dari ringan hingga berat.
- Penyembuhan dimulai dari tengah lesi.
- Lesi lama cenderung kering, dapat berupa likenifikasi dan skuama. 4
- Cenderung kambuh-kambuhan, bila terjadi kekambuhan umumnya timbul
pada tempat semula dan dapat pula terjadi pada tempat yang mengalami
trauma (fenomena kobner). 1
- Pada dewasa muda gambaran lesi cenderung simetris. 5
Predileksi
Dermatitis numularis paling banyak ditemukan di punggung kaki, punggung tangan,
bagian ekstensor ekstremitas, bokong dan bahu. 3
Tiga bentuk klinis dermatitis numularis yaitu;
1. Dermatitis numularis pada tangan dan lengan. Kelainannya terdapat pada
punggung tangan serta di bagian sisi atau punggung jari-jari tangan. Sering
dijumpai sebagai plak tunggal yang terjadi pada sisi reaksi luka bakar, kimia
atau iritan. Lesi ini jarang meluas. 2
2. Dermatitis numularis pada tungkai dan badan. Bentuk ini merupakan bentuk
yang lebih sering dijumpai. Pada sebagian kasus, kelainan sering didahului
oleh trauma lokal ataupun gigitan serangga. Umumnya kelainan bersifat akut,
persisten dan eksudatif. Dalam perkembangannya, kelainan dapat sangatedematous dan berkrusta, cepat meluas disertai papul-papul dan vesikel yang
tersebar. Pada dermatitis numularis juga sering dijumpai penyembuhan pada
bagian tengah lesi, tetapi secara klinis berbeda dari bentuk lesi tinea. Pada
kelainan ini bagian tepi lebih vesikuler dengan batas relatif kurang tegas. Lesi
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
6/21
6
permulaan biasanya timbul di tungkai bawah kemudian menyebar ke kaki
yang lain, lengan dan sering ke badan. 2
3. Dermatitis numularis bentuk kering. Bentuk ini jarang dijumpai dan berbeda
dari dermatitis numularis umumnya karena di sini dijumpai lesi diskoid berskuama ringan dan multipel pada tungkai atas dan bawah serta beberapa
papul dan vesikel kecil di bagian tepinya di atas dasar eritematus pada telapak
tangan dan telapak kaki. Gatal minimal yang berbeda sekali dengan bentuk
dermatitis numularis lainnya. Menetap bertahun-tahun dengan fluktuasi atau
remisi yang sulit diobati. 2
Gambaran klinis
Gambar 1. Lesi yang khas berbentuk koin dari dermatitis numularis pada
lengan dari penderita. 4
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
7/21
7
Gambar 2. Lesi yang khas berbentuk koin dari dermatitis numularis pada
tangan dari penderita. 2
Gambar 3. Lesi yang khas berbentuk koin dari dermatitis numularis pada
tungkai bawah penderita. 4
Histopatologi
Pada lesi akut ditemukan spongiosis, vesikel intraepidermal, sebukan sel radang
limfosit dan makrofag di sekitar pembuluh darah. Lesi kronis ditemukan akantosis
teratur, hipergranulosis dan hiperkeratosis, mungkin juga spongiosis ringan. Dermis
bagian atas fibrosis, sebukan limfosit dan makrofag di sekitar pembuluh darah.
Limfosit di epidermis mayoritas terdiri atas sel T-CD8+, sedangkan yang di dermis
sel T-CD4+. Sebagian besar sel mast di dermis tipe MCtc ( mast cell tryptase), berisi
triptase. 1
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
8/21
8
Gambar 4. Gambaran histopatologi dari dermatitis numularis 4
2.6 DIAGNOSIS
Diagnosis dermatitis numularis didasarkan atas gambaran klinis. Sebagai
diagnosis banding antara lain ialah dermatitis kontak, dermatitis atopik,neurodermatitis sirkumskripta, dan dermatomikosis. 1
2.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tes laboratorium
Patch test berguna untuk mengidentifikasi kasus kronis yang tidak kunjung
sembuh dan mengenyampingkan dermatitis kontak sebagai diagnosis banding. Pada
dermatitis numularis IgE cenderung normal. 4
2. Kultur dan uji resistensi sekret
Untuk melihat mikroorganisme penyebab dan penyerta. 3
3. Biopsi
Untuk melihat perubahan histopatologis sehingga dapat menentukan tahapan
(akut atau kronis) dari penyakit dermatitis numularis. 4
2.8 DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari penyakit ini antara lain :1. Liken simpleks kronikus (neurodermatitis).
Biasanya jarang, lesinya kering berupa plak yang likenifikasi dengan
distribusi tertentu.
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
9/21
9
Gambar 5. Bentuk lesi dari neurodermatitis pada daerah tengkuk leher, pergelangan tangan dan punggung kaki. 2
2. Dermatitis kontak alergi.
Morfologi klinis primer antara dermatitis kontak dan dermatitis numular
sering sulit untuk dibedakan. Pada dermatitis kontak biasanya lokal, dan
ditemukan riwayat kontak sebelumnya. Untuk membedakan dapat
dilakukan pemeriksaan patch test atau prick test .
Gambar 6. Bentuk lesi dari dermatitis kontak alergi yang lesinya muncul
akibat penggunaan plester dan reaksi sinar matahari. 2
http://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/s/lichen-simplex2.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/lichen-simplex6.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/lichen-simplex4.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acd-plaster.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acd-plaster.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acdss.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/s/lichen-simplex2.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/lichen-simplex6.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/lichen-simplex4.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acd-plaster.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acd-plaster.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acdss.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/s/lichen-simplex2.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/lichen-simplex6.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/lichen-simplex4.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acd-plaster.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acd-plaster.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acdss.jpg7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
10/21
10
3. Dermatitis atopik
Umumnya pada pasien dengan lesi pada tangan. Patch test dan prick
test dapat membantu jika terdapat riwayat dermatitis atopik.
Gambar 7. Bentuk lesi dermatitis atopik persisten pada daerah telapak
tangan dan daerah dada. 5
4. Dermatomikosis
Dapat terlihat sebagai tinea dengan pinggir aktif, bagian tengah agak
menyembuh. tetapi secara klinis berbeda dari bentuk lesi tinea. Pada
dermatitis numularis bagian tepi lebih vesikuler dengan batas relatif kurang
tegas dibandingkan tinea. Pada tinea dapat dicari hifa dari sediaan langsung.
Gambar 8. Bentuk lesi tinea corporis. 5
http://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm14.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm13.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm14.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm13.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm14.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm13.jpg7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
11/21
11
2.9 PENATALAKSANAAN
Pengobatan ditujukan untuk rehidrasi pada kulit dan perbaikan barrier lipid
epidermal, pengurangan peradangan dan pengobatan infeksi apapun. Berendam air
hangat atau dingin atau mandi untuk mengurangi gatal dan membantu rehidrasi kulit.Pasien harus diinstruksikan untuk mandi setidaknya 1-2 kali sehari, diikuti oleh
aplikasi pelembab atau preparat obat topikal untuk menahan air di kulit. 2
Obat yang bisa digunakan :
1.Steroid
Steroid terapi yang paling umum digunakan untuk mengurangi peradangan.
Steroid topikal (misalnya pemberian triamcinolone 0,25-0,1%) efektif untuk
mengurangi eritematosa. Gatal dapat diobati dengan steroid potensi rendah (kelas III-
VI). Lesi yang sangat meradang dengan eritema intens, vesikel, dan pruritus
membutuhkan steroid potensi tinggi (kelas I-II). Steroid oral, intramuskular, atau
parenteral mungkin diperlukan dalam kasus-kasus yang parah, erupsi menyeluruh.
Jika sangat berat diobati dengan suntikan kortikosteroid intralesi seperti triamsinolon
asetonida 0,1 mg/mg (0,1 ml/suntikan). 2, 3
2. Ointment dan Emolien
Aplikasi obat pada kulit yang lembab memungkinkan penetrasi yang lebih
efektif dan penyembuhan lebih cepat. Ointment biasanya lebih efektif daripada krim
karena mereka lebih oklusif, membentuk penghalang antara kulit dan lingkungan, dan
lebih efektif menahan air ke dalam kulit. Emolien dan steroid topikal kelas I-III dapat
digunakan jangka pendek. Contoh emollients yang sering digunakan antara lain ;
aqueous cream, gliserine dan cetomacrogol cream, wool fat lotions. 2
3. Antiinflamasi topikal lainnya
Penggunaan tar sangat membantu untuk mengurangi peradangan, terutama
pada orangtua, lesi tebal, plak berskuama.2
4. Immunomodulator
Immunomodulator topikal (tacrolimus dan pimecrolimus) juga mengurangi
peradangan. penggunaannya sering dimulai beberapa hari setelah steroid topikal
untuk mengurangi risiko sensasi terbakar yang mungkin terjadi bila diterapkan ke
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
12/21
12
kulit yang sangat teriritasi. 2..
5.Fototerapi
Ketika erupsi menyeluruh dan berkepanjangan, fototerapi (umumnya UVB)
dapat membantu. UVB spektrum luas dan sempit paling sering digunakan, meskipunPUVA (Psoralen + UVA) dapat digunakan pada kasus yang berat. 2
6.Antihistamin
Antihistamin oral atau sedatif dapat membantu mengurangi gatal dan
membantu tidur. Misalnya hydroxyzine (atarax, vistaril,vistazine) dengan dosis oral
25-100 mg 4 kali per hari. 6
7. Antibiotik
Antibiotik oral, seperti dicloxacillin, cephalexin, atau erythromycin , dapat
digunakan dalam kasus-kasus infeksi sekunder. Kultur swab dapat menjadi panduan
dalam pemilihan antibiotik. Biasa digunakan dicloxacillin dosis oral 125-500 mg 4
kali per hari selama 7-10 hari. 2,3
8.Pelembab lainnya
Setelah erupsi hilang, hidrasi agresif berkelanjutan dapat mengurangi eritem,
terutama di iklim kering. Pelembab yang berat (lebih) atau petroleum jelly yang
diaplikasikan pada kulit setelah mandi dapat membantu. 2
9.Immunosupresif
Penyakit bisa bertambah berat dan tidak responsif dengan perawatan di atas.
Obat immunosupresif seperti metotreksat telah dijelaskan aman dan efektif pada
pasien dengan lesi yang lebih berat. 2
10. Steroid sistemik
Digunakan untuk kasus-kasus dermatitis numular yang berat, diberikan
prednilson (metilprednisolon) dengan dosis oral 40-60 mg 4 kali per hari dengan
dosis yang diturunkan secara perlahan-lahan. Hanya berguna dalam beberapaminggu, dermatitis yang belum sembuh sempurna, dapat ditangani dengan pemberian
krim steroid dan emolilients .2
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
13/21
13
2.10 PROGNOSIS
Dari suatu pengamatan sejumlah penderita yang diikuti selama berbagai
interval sampai dua tahun, didapati bahwa 22% sembuh, 25% pernah sembuh untuk
beberapa minggu sampai tahun, 53% tidak pernah bebas dari lesi kecuali masihdalam pengobatan. 1
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
14/21
14
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1 IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ngakan Made Megayana P
Umur : 4 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Suku : Bali
Alamat : Br. Selat, Samplangan, Gianyar
Agama : Hindu
No RM : 45.25.26Tanggal Pemeriksaan : 1 Juli 2013
3.2 ANAMNESIS
1. Keluhan Utama: Keluhan utama timbul bintil bintil kemerahan pada dada
kiri, daerah pusar, dan leher bagian belakang penderita
Perjalanan Penyakit:
Penderita laki laki umur 4 tahun, suku Bali diantar ibunya ke Poliklinik
Kulit dan Kelamin RSUD Sanjiwani, Gianyar karena mengeluh timbul bintil -
bintil pada dada kiri, pusar, dan leher di bagian belakang dari 7 hari
sebelumnya. Menurut ibu penderita, awalnya berupa bintil bintil kemerahan
yang berisi cairan yang terasa sangat gatal, lama kelamaan makin membesar
sampai ukuran koin dengan bagian tengahnya basah mengeluarkan cairan.
Karena terasa sangat gatal penderita menggaruknya sehingga bintil- bintil
berisi air pecah, kemudian timbullah keropeng. Sebelumnya penderita sudah
mengalami penyakit ini namun muncul lagi.
2. Riwayat Pengobatan
Ibu penderita sudah pernah memberikan obat dalam bentuk salep kepada
penderita, namun ibu penderita lupa nama obatnya. Dan dikatakan keluhan
tidak membaik.
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
15/21
15
3. Riwayat Alergi Makanan
Ibu penderita mengatakan penderita mempunyai alergi terhadap makanan
seperti telor, dan ikan laut.
4. Riwayat Penyakit TerdahuluSebelumnya penderita pernah mengalami keluhan seperti saat ini.
5. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga/Lingkungan:
Tidak ada anggota keluarga penderita yang mengalami keluhan yang sama.
6. Riwayat Sosial/Kebiasaan:
Penderita anak anak yang belum sekolah TK, dan dikatakan oleh ibu
penderita sering bermain kotor kotoran dengan teman sebayanya di sawah
maupun lapangan bola.
3.3 PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Present
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : -
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 20x/menit
Temperatur Aksila : -
2. Status General
Kepala : Normochepali
Mata : Anemia -/-, Ikterus -/-
THT : kesan tenang
3. Status Dermatologis:
a. Lokasi : pada dada bagian kiri, daerah sekitar pusar, dan leher .. bagian belakang
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
16/21
16
b. Efloresensi :
- Bagian dada kiri penderita: Terdapat plak eritema berbatas tegas dengan
bentuk geografikal, ukuran sebesar uang koin, permukaan tampak erosi
dan terbentuk krusta kehitaman. Kulit sekitarnya tampak vesikel vesikel.
Gambar 9. Lesi pada daerah dada kiri penderita
- Bagian leher belakang penderita: Terdapat plak eritema berbatas tegas
dengan bentuk geografikal, ukuran 2cm x 3cm, permukaan tampak sedikit
erosi.
Gambar 10. Lesi bagian belakang leher penderita
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
17/21
17
- Bagian daerah pusar penderita: Terdapat plak eritema berbatas tegas
dengan bentuk geografikal, permukaan tampak erosi dan terbentuk krusta
kehitaman. Kulit sekitarnya tampak normal.
Gambar 11. Lesi di daerah pusar penderita
c. Stigmata atopik : tidak ada
d. Mukosa : dalam batas normal
e. Rambut : dalam batas normal
f. Kuku : dalam batas normal
3.4 DIAGNOSIS BANDING
Neurodrmatitis, dermatitis kontak alergi, dermatitis atopic, dan dermatomikosis
3.5 RESUME
Penderita laki laki umur 7 tahun diantar ibunya ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUD Sanjiwani, Gianyar karena mengeluh timbul bintil - bintil pada dada
kiri, pusar, dan leher di bagian belakang dari 7 hari sebelumnya. Menurut ibu
penderita, awalnya berupa bintil bintil kemerahan yang berisi cairan yang terasasangat gatal, lama kelamaan makin membesar sampai ukuran koin dengan bagian
tengahnya basah mengeluarkan cairan. Karena terasa sangat gatal penderita
menggaruknya sehingga bintil- bintil berisi air pecah, kemudian timbullah keropeng.
Sebelumnya penderita sudah mengalami penyakit ini namun muncul lagi. Ibu
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
18/21
18
penderita mengatakan sudah pernah memberikan salep, namun keluhan tidak
membaik.
3.6 DIAGNOSIS KERJA/KLINIS
Dermatitis numularis
3.7 PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan yang diberikan:
- Hydrocortizon krim 1%
- Gentamicin krim
- Interhistin 3x1/2 tab
- Metyl Prednisolon 3x1/2 tab
2. KIE:
- Memberi penjelasan kepada penderita dan ibu penderita tentang penyakitnya
dan penyakit ini dapat kambuh kembali.
- Memberitahukan ibu pasien untuk menjaga higienitas penderita
- Memberikan penjelasan pada pasien tentang cara penggunaan obat-obatan
yang diberikan.
- Memberitahu waktu kontrol kembali.
3.8 PROGNOSIS
Pada kasus ini prognosis baik bila pasien mengikuti terapi yang telah diberikan.
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
19/21
19
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari anamnesis serta pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis penderita adalah
Dermatitis Numularis. Dari anamnesis didapatkan lesi berupa bintil bintil
kemerahan yang berisi cairan yang terasa sangat gatal, lama kelamaan makin
membesar sampai ukuran koin dengan bagian tengahnya basah mengeluarkan cairan.
Karena terasa sangat gatal penderita menggaruknya sehingga bintil- bintil berisi air
pecah, kemudian timbullah keropeng. Sebelumnya penderita sudah mengalami
penyakit ini namun muncul lagi. Ibu penderita mengatakan sudah pernah memberikan
salep, namun keluhan tidak membaik.Pada pemeriksaan fisik didapatkan lesi berupa plak eritema berbatas tegas
dengan bentuk geografikal, ukuran sebesar uang koin, permukaan tampak erosi dan
terbentuk krusta kehitaman. Kulit sekitarnya tampak vesikel vesikel. Lesi ini
terdapat di bagian dada kiri, leher belakang, dan pusar penderita.
Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan pada penderita karena diagnosis
sudah dapat ditegakkan secara klinis. Diagnosis banding untuk kasus ini adalah
neurodrmatitis, dermatitis kontak alergi, dermatitis atopik, dan dermatomikosis Untuk membedakannya bisa dari anamnesis dan pemeriksaan fisik terutama mengenai
karakteristik kelainan kulit yang ada.
Penatalaksanaan umum adalah menghindari garukan, dan menjaga kebersihan
tubuh. Penatalaksanaan secara khusus pada pasien ini yaitu topikal dengan pemberian
Hydrocortizon 1%, Gentamicin krim. Dan secara sistemik diberikan interhistin 3 x
tab, dan methylprednisolon 3 x tab.
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
20/21
20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari kajian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut:
Dermatitis numularis adalah dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang (coin)
atau agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi berupa papulovesikel, biasanya
mudah pecah sehingga basah (oozing) . Diagnosis dermatitis numularis sudah dapat
ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang tepat.
Penatalaksanaan umum adalah menghindari garukan, dan menjaga kebersihan
tubuh. Penatalaksanaan secara khusus pada pasien ini yaitu topikal dengan pemberian
Hydrocortizon 1%, Gentamicin krim. Dan secara sistemik diberikan interhistin 3 x
tab, dan methylprednisolon 3 x tab.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan kasus ini adalah sebagai
berikut:
Penyebab dermatitis numularis belum diketahui dengan pasti oleh karena itu
pemberian informasi dan edukasi kepada pasien sangat penting. Hal ini diharapkan
dapat mencegah penyakit ini muncul kembali. Menjaga higienitas tubuh pendertita
adalah hal yang terpenting dan pendertita harus harus disiplin dalam mengkonsumsi
obat-obatan yang telah diberikan baik secara topikal maupun sistemik.
7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus
21/21
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Sularsito SA and Djuanda S. Dermatitis; in: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S,
editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin , ed 5. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 2009, pp 148-150.
2. James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews Disease of Skin Clinical
Dermatology , 10 th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier, 2006, p 82.
3. Burgin S. Nummular Eczema and Lichen Simplex Chronicus/Prurigo Nodularis;
in: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, editors.
Fitzpatricks Dermatology in General Medicine , 7 th ed. New York: McGraw-
Hill, 2008, pp 158-160;.4. Siregar RS. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit , ed 2. Jakarta: EGC, 2002, p
128.
5. American Academy of Dermatology. Nummular dermatitis: Who gets and
causes. New York: AAD. 2011. Available at http://www.aad.org/skin-
conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-
dermatitis-who-gets-and-causes .
6. Aoyama H, Tanaka M, Hara M, Tabata N, Tagami H. Nummular eczema: an
addition of senile xerosis and unique cutaneous reactivities to environmental
aeroallergens. Dermatology. 1999: 199: 135-139.
http://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causeshttp://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causeshttp://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causeshttp://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causeshttp://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causeshttp://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causeshttp://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causesTop Related