DAKRIOSISTITIS
Oleh :Fuad Try Khalas
110 210 0124
Pembimbing Supervisor :dr. Hj. Munjiah Assagaf, Sp.M
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM LAKRIMASI
DEFINISIDakriosistitis adalah peradangan pada sakus lakrimalis akibat adanya obstruksi pada duktus nasolakrimalis.
EPIDEMIOLOGI Penyakit ini sering ditemukan pada anak-
anak atau orang dewasa di atas 40 tahun, terutama perempuan dengan puncak insidensi pada usia 60 hingga 70 tahun.
Dakriosistitis pada bayi yang baru lahir jarang terjadi, hanya sekitar 1% dari jumlah kelahiran yang ada dan jumlahnya hampir sama antara laki-laki dan perempuan.
Jarang ditemukan pada orang dewasa usia pertengahan kecuali bila didahului dengan infeksi jamur.
ETIOLOGITerdapat benda yang menutupi lumen duktus
Terjadi striktur atau kongesti pada dinding duktus
Penekanan dari luar oleh karena terjadi fraktur atau adanya tumor pada sinus maksilaris
Obstruksi akibat adanya deviasi septum atau polip
Dakriosistitis dapat disebabkan oleh bakteri Gram positif maupun Gram negatif
KLASIFIKASI
Akut Kronis
Kongenital
Dakriosistitis kongenitalDakriosistitis akut
PATOMEKANISME
Tahap Obstruksi
Tahap Infeksi
Tahap Sikatriks
GEJALA KLINIS
Sakus lakrimalis
udem
Nyeri di daerah kantus
medial
epiforaJika sakus
lakrimalis di tekan, keluar
sekret
Tanda-tanda inflamasi
ringan
DIAGNOSIS
Diagnosis
Pemeriksaan fisis
Anamnesis
Pemeriksaan
penunjang
Inspeksi :Tampak benjolan pada daerah kantus dan daerah sekitarnya, hiperemis, pus , perdarahan, sikatriks
PalpasiNyeri tekan, terdapat massa,konsistensi kenyal sampai padat
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK Mengetahui ada tidaknya obstruksi :
fluorescein 2% sebagai indikator1. dye dissapearence test(DDT),
2. fluorescein clearance test dan 3 Jones dye test I dan Jones dye test II
. Irigasi mata setelah ditetesi fluorescein pada Jones dye test II
Mengetahui letak dan penyebab obstruksi :
1. Anel test : menilai fungsi ekskresi air mata ke dalam rongga hidung
Anel Test
2. Probing test : bertujuan untuk menentukan letak obstruksi pada saluran ekskresi air mata
Probing Test
PEMERIKSAAN PENUNJANG CT scan mencari tahu penyebab
obstruksi pada dakriosistitis Dacryocystography (DCG) dan
dacryoscintigraphy sangat berguna untuk mendeteksi adanya kelainan anatomi pada sistem drainase lakrimal
DIAGNOSIS BANDING
Selulitis Orbita Hordeolum
TERAPI• Non Medika mentosa
• Masase kantong air mata ke arah pangkal hidung
• Kompres air hangat pada daerah sakus yang udem
• Medika mentosa– Topikal : dapat diberi antibiotik topikal– Sistemik : antibiotik, analgesik
• Operatif• Dakriosistorinostomi
Dakriosistorinostomi eksternal
Dakriosistorinostomi internal
KOMPLIKASI Dakriosistitis yang tidak diobati dapat
menyebabkan pecahnya kantong air mata sehingga membentuk fistel. Bisa juga terjadi abses kelopak mata, ulkus, bahkan selulitis orbita.
Komplikasi juga bisa muncul setelah dilakukannya DCR. Komplikasi tersebut di antaranya adalah perdarahan pascaoperasi, nyeri transien pada segmen superior os.maxilla, hematoma subkutaneus periorbita, infeksi dan sikatrik pascaoperasi yang tampak jelas.
PROGNOSISDakriosistitis sangat sensitif terhadap antibiotika namun masih berpotensi terjadi kekambuhan jika obstruksi duktus nasolakrimalis tidak ditangani secara tepat, sehingga prognosisnya adalah dubia ad malam. Akan tetapi, jika dilakukan pembedahan baik itu dengan dakriosistorinostomi eksternal atau dakriosistorinostomi internal, kekambuhan sangat jarang terjadi sehingga prognosisnya dubia ad bonam.
TERIMA KASIH
Top Related