Pengertian Cerebral Palsy
Cerebral Palsy merupakan sekelompok gangguan gerak atau postur yang disebabkan oleh lesi yang tidak progresif yang menyerang otak yang sedang berkembang atau immatur.
Riwayat Prenatal
– Kelainan perkembangan dalam kandungan, faktor genetik, kelainan kromosom.
– Usia ibu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 40 tahun.– Infeksi intrauterin : TORCH (Toxoplasma, Rubella atau
campak Jerman, Cytomegalovirus, Herpes simplexvirus) dan sifilis
– Radiasi saat masih dalam kandungan– Asfiksia intrauterin (abrubsio plasenta, plasenta previa,
anoksia maternal, kelainan umbilikus, perdarahan plasenta, ibu hipertensi, dan lain – lain).
– Keracunan saat kehamilan, kontaminasi air raksa pada makanan, rokok dan alkohol.
– Riwayat obstetrik (riwayat keguguran, riwayat lahir mati, riwayat melahirkan anak dengan berat badan < 2000 gram atau lahir dengan kelainan morotik, retardasi mental atau sensory deficit).
Riwayat Postnatal
– Trauma kepala–Meningitis / ensefalitis yang
terjadi 6 bulan pertama kehidupan
– Racun berupa logam berat. – Luka parut pada otak paska
bedah.
Status klinis1. Identitas Pasien
N a m a : An. Nanda Umur : 10 tahunNo Reg : 02.FT.20.09.00.2Jenis Kelamin : PerempuanAgama : Islam Pekerjaan : -Alamat : Panti II Yayasan Sayap
Ibu Kadirojo Purwomartani Kalasan Sleman
2. PENGUMPULAN DATA RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan Utama anak belum mampu duduk secara mandirikejang (+).
Riwayat Penyakit Sekarang
• makan belum mampu mengunyah • minum masih memakai sendok• makan perlu bantuan penuh (makanan halus)• control kepala (-)• anak memakai alat bantu korsi roda
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Tidak diketahui riwayat penyakit dahulu pasien
RIWAYAT KELUARGA
Pasien adalah anak yang tinggal di panti II Yayasan Sayap Ibu , sehingga tidak di ketahui riwayat keluarganya.
STATUS SOSIAL
• Lingkungan kerja:Nyaman , bersih , dan banyak teman dan pengasuh yang memperhatikan pasien.
• Lingkungan tempat tinggal:Pasien tinggal di panti II Yayasan Sayap Ibu yang nyaman dan aman.
• Aktivitas di waktu senggang:Pasien hanya tidur berbaring di kursi roda ditemani teman –temanya
• Aktivitas sosial: Pasien tidak melakukan aktivitas social di karenakan kondisi pasien.
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
PEMERIKSAAN TANDA VITAL» Tekanan Darah : -» Denyut Nadi : 72/ menit» Pernafasan : 24 kali/menit» Temperatur : 36º C» Tinggi Badan : 84 cm» Berat Badan : 22 kg
INSPEKSI
Inspeksi statis
• Pasien bergantung pada alat bantu kursi roda • Kedua tangan flexi elbow • Kedua pola kaki menggunting • Kedua ankle eversi
Inspeksi dinamis
• Kontrol kepala (-)• Pergerakan tangan hanya mampu abd-add• Pergerakan kaki belum ada krn adanya spastis • klonus
PALPASI• Adanya spastisitas pada AGA dan AGB• Adanya kontraktur• Adanya hipertonus• Tidak ada suhu local AGA dan AGB dextra dan sinistra• Tidak adanya oedema AGA dan AGB dextra dan sinistra
PERKUSITidak dilakukan
AUSKULTASITidak dilakukan
PEMERIKSAAN GERAK DASAR
GERAK AKTIFTidak dilakukan karena factor komunikasi dan adanya spastisitas
GERAK PASIF Pasien mengalami keterbatasan :
AGA : ekstremitas atas shoulder flexi ekstensi , elbow flexi ekstensi , wrist flexi ekstensi
AGB :ekstremitas bawah mengalami keterbatasan full ROM pada
hip flexi ekstensi , knee gerak flexi ekstensi , ankle flexi ekstensi dan eversi
GERAK ISOMETRIKTidak dilakukan karena adanya spastisitas
MUSCLE TEST dengan penilaian (Children’s Memorial Hospital Chicago USA)
x = kekuatan normal0 = bila tidak ada kontraksiT = bila ada kontraksi namun tidak terjadi gerakanR = bila gerakan yang terjadi reflekhasil : reflek
ANTROPOMETRI TEST
Lingkar kepala : 52 cm
ROM TESTTidak dilakukan karena adanya spastic
PEMERIKSAAN NYERITidak dilakukan
PEMERIKSAAN KOGNITIF, INTRAPERSONAL, DAN INTERPERSONAL
• Kognitif : Pasien tidak mampu menerima dan paham instruksi dari terapis dikarenakan faktor penyertanya
• Intrapersonal : Pasien tidak dapat berkomunikasi dengan terapis dan orang lain
• Interpeesonal : Motivasi dan kesembuhan berasal dari teman – teman dan kakak kakak panti
PEMERIKSAAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL
Dengan GMFM• Berbaring dan berguling : 7,9 % • Duduk : 20 %• Merangkak danberlutut : 4,7 %• Berdiri : 2,5%• Berjalan, berlari, dan melompat : 0%
TOTAL : 7,9 +20+4,7+2,55+0= 7, 02%5
PEMERIKSAAN SPESIFIK
Reflek :• STNR : (+)• ATNR : (+)• MORO : (+)• GRASP : (- )• TLP : (+)• BABINSKY : (+)
Pemeriksaan spastisitas dengan skala Ashword :0 = tidak terdapat peningkatan tonus1= sedikit peningkatan tonus terdapat tahanan di akhir LGS2= peningkatan tonus lebih nyata hamper seluruh LGS namun sendi masih
bisa digerakan3=peningkatan tonus bermakna sehingga gerakan pasif sulit dilakukan4=sendi rigid
Hasil pemeriksaaan :AGA shoulder -------- flexi : 3
ekstensi : 2elbow----------- flexi : 3
ekstensi : 2wrist------------- flexi : 3
ekstensi : 2AGBhip-------------- flexi : 3
ekstensi : 2knee----------- flexi : 2
ekstensi : 2ankle---------- flexi : 3
ekstensi : 3
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Impairmentspastisitas pada AGA dan AGBadanya kontrakturadanya keterbatsan gerakadanya hipertonusgangguan ADL2. Functional Limitationpasien belum mampu duduk 3. Disability/Participation restriction Pasien hanya duduk di kursi roda sehingga sulit untuk
beraktivitas banyak
PROGRAM FISIOTERAPITujuan Jangka Pendek :menurunkan spastisitas pada AGA dan AGBmenurunkan kontrakturmenormalkan tonusMeningkatkan lingkup gerak sendi
Tujuan Jangka Panjang :Melatih ambulasimeningkatkan ADL
Teknologi intervensi FT :pasif exercise strechingmassagestimulasi
EDUKASIPasien harus di terapi secara rutin untuk menurunkan
spastisitasnya dan selalu dijaga dan di pertahankan keadaan baiknya
RENCANA EVALUASIspastisitas dengan Skala AshworthADL dengan GMFM
PROGNOSISQuo ad vitam = bonam Qou ad sanam = bonamQuo ad fungsionam = malamQuo ad cosmetican = malam
Pelaksanaan passive exercise posisi pasien : supinelying kemudian gerakan pasif ke segala gerak pada
AGA dan AGB untuk setiap sendi dengan halus setiap gerakan tahan 3 detik
stretching posisi pasien : supinelying kemudian lakukan penguluran pada setiap sendi
ke arah distal pada AGA dan AGB tahan selama 7 detik untuk setiap gerakan
massageposisi pasien : supinelying kemudian passion bebas dari kain, teknik
massage stroking ,efflurage ,friction. Tekanan di sesuaikan pasien stimulasistimulasi untuk dudukbantuan minimal : px tidur supinelying kemudian terapis berada di
belakang menginstruksikan pasien untuk bangun , terapis hanya membantu mendorong kepala px.
bantuan berat : px tidur supinelying kemudian satu terapis berada di belakang pasien yang membantu menaikan kepala px dan yang satunya menarik kedua tangan pasien untuk bangun .
Yang dilakukan hanya bantuan berat di karenakan kontrol kepala pasien (-)
EVALUASI
Pengukuran spastisitas dengan skala Ashworth
T1 SENDI T4
F : 3 E : 2 SHOULDER F : 2 E : 2
F : 3 E : 2 ELBOW F : 2 E : 1
F : 3 E : 2 WRIST F : 2 E : 1
F : 3 E : 2 HIP F : 2 E : 1
F : 2 E : 2 KNEE F : 1 E : 1
F : 3 E : 3 ANKLE F : 2 E : 2
Pengukuran motorik dengan GMFM
• Berbaring dan berguling : 7,9 % • Duduk : 20 %• Merangkak danberlutut : 4,7 %• Berdiri : 2,5%• Berjalan, berlari, dan melompat: 0%
TOTAL : 7,9 +20+4,7+2,55+0 = 7, 02%5