PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN TERHADAP
KEPUTUSAN ETIS MAHASISWA S1 AKUNTANSI DENGAN
SPIRITUAL QUOTIENT SEBAGAI VARIABEL MODERASI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Novi Ladita
11140820000071
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2018 M
ii
PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN TERHADAP
KEPUTUSAN ETIS MAHASISWA S1 AKUNTANSI DENGAN
SPIRITUAL QUOTIENT SEBAGAI VARIABEL MODERASI
iii
iv
v
vi
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
1. Nama : Novi Ladita
2. Tempat Tanggal Lahir : Ciamis, 19 November 1996
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Jl. K.H. Dewantoro No.70E RT 003/004
Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, 15413.
5. Telepon : 0859-4581-5196
6. Email : [email protected]
II. Pendidikan
1. SDN 04 Pondok Ranji Tahun 2002-2008
2. MTSN 3 Jakarta Tahun 2008-2011
3. MAN 4 Jakarta Tahun 2011-2014
4. S1 Akuntasi UIN Syarif Tahun 2014-2018
Hidayatullah Jakarta
III. Latar Belakang Keluarga
1. Nama Ayah : Wahyudin
2. Nama Ibu : Yanti
3. Anak ke- : Satu dari Tiga bersaudara
IV. Pengalaman Organisasi
1. Bendahara Umum PPK MAN 4 Jakarta Periode 2011-2012.
2. Ketua Divisi Lingkungan Hidup GEMPALA MAN 4 Jakarta
Periode 2012-2013.
3. Staff Administrasi Umum KOPMA UIN Jakarta Periode Januari
2014-Juni 2015.
4. Staff Keuangan ATK dan Cell KOPMA UIN Jakarta Periode
Juli-Desember 2015.
viii
5. Kepala Divisi Keuangan Organisasi KOPMA UIN Jakarta Periode
Februari 2016-Februari 2017.
6. Anggota Divisi Event Tax Center UIN Jakarta Periode 2016-2017.
7. Re-Art Trainer Art Kids Workshop Jakarta Selatan Periode September
2016-Desember 2017.
8. Bendahara KKN SINTESA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun
2017.
9. Staff Magang Junior Auditor KAP Rama Wendra Periode Januari-Maret
2018.
ix
THE INFLUENCE OF MACHIAVELLIAN BEHAVIOR ON ACCOUNTING
STUDENTS’ ETHICAL DECISION MAKING WITH SPIRITUAL
QUOTIENT AS MODERATOR
ABSTRACT
This research is to analyze the influence of machiavellian behavior on
accounting students’ ethical decision making with spiritual quotient as moderator.
The respondents in this research are undergraduate accounting students in
province of DKI Jakarta. The method that is used by researcher is moderate
regression analysis (MRA). The research showed that machiavellian behavior has
significantly influence toward students’ ethical decision making while spiritual
quotient has no effect in moderating machiavellian behavior on accounting
students’ ethical decision making.
Keywords : Machiavellian behavior, Spiritual quotient, Ethical decision making,
Accounting students
x
PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN TERHADAP KEPUTUSAN ETIS
MAHASISWA S1 AKUNTANSI DENGAN SPIRITUAL QUOTIENT
SEBAGAI VARIABEL MODERASI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sifat machiavellian
terhadap keputusan etis mahasiswa S1 akuntansi dengan spiritual quotient sebagai
variabel moderasi. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Akuntansi
di provinsi DKI Jakarta. Metode pengolahan data yang digunakan peneliti adalah
Analisis Regresi Moderasi (MRA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sifat
machiavellian berpengaruh signifikan terhadap keputusan etis mahasiswa dan
spiritual quotient tidak mampu memoderasi sifat machiavellian terhadap keputusan
etis mahasiswa.
Kata kunci: Machiavellian, Spiritual quotient, Keputusan etis, Mahasiswa S1
Akuntansi
xi
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Sifat Machiavellian terhadap Keputusan Etis Mahasiswa S1
Akuntansi dengan Spiritual Quotient sebagai variabel Moderasi”. Shalawat
serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Sahallahu Alaihi Wassallam, yang telah membimbing umatnya menuju jalan
kebenaran.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan untuk memenuhi
syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang
telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur
Alhamdulillah penulis hanturkan atas ridho Allah SWT skripsi ini dapat
diselesaikan. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Orang tua tercinta, yaitu Ayah Wahyudin dan Ibu Yanti, yang senantiasa
dengan tulus memberikan dukungan, doa dan kasih sayang yang luar biasa
kepada penulis.
2. Kedua adik penulis, Aldi Wahyudi B. dan Bregas W.A.P yang selalu
menemani, menyemangati dan mendoakan penulis.
3. Mbah Putri dan seluruh keluarga besar penulis, atas perhatian dan doa yang
tiada henti kepada penulis.
4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
xii
7. Ibu Fitri Yani Jalil,S.E, M.Sc selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah
bersedia meluangkan waktu serta dengan sabar memberikan bimbingan
dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih atas pengarahan dan saran yang Ibu
berikan kepada penulis selama ini.
8. Seluruh dosen dan staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, atas ilmu, perhatian, bantuan dan pelayanan yang
diberikan kepada penulis.
9. Sahabat tercinta Agesti, Tyas dan Fatimah serta para Goodies (Barry, Rizky
Irweng dan Bagus) yang selalu ada dan setia menemani dari semester awal
hingga akhir. Terimakasih telah menjadi sahabat terbaikku.
10. Sahabat belajar (Becca, Indah, Miftah, Zia, Devy, Daniar) yang dengan rajin
selalu mengajak berkembang bersama, berkumpul dan belajar.
11. Teman-teman Anzeverein, kalian selalu menjadi rumah yang dirindukan.
Serta sahabat Freetalk yang senantiasa menghibur, menemani dan
menyemangati penulis.
12. Seluruh teman-teman akuntansi 2014 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya Akuntansi B terima kasih telah menjadi sahabat berjuang yang
membanggakan selama menjalani perkuliahan.
13. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu
Jakarta, September 2018
Novi Ladita
xiii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................. vi
ABSTRACT ............................................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................ 10
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 11
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ............................................................................... 13
1. Teori Perkembangan Moral Kognitif ........................................ 13
2. Sifat Machiavellian .................................................................. 18
3. Spiritual Quotient .................................................................... 20
4. Keputusan Etis ........................................................................ 21
B. Kerangka Berpikir .......................................................................... 23
C. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 24
xiv
D. Hipotesis ........................................................................................ 28
1. Sifat Machiavellian berpengaruh terhadap Keputusan Etis ....... 28
2. Pengaruh Spiritual Quotient dalam memoderasi Sifat
Machiavellian terhadap Keputusan Etis.................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 31
B. Metode Penentuan Sampel .............................................................. 31
1. Populasi dan Sampel ................................................................ 31
2. Metode Pengambilan Sampel ................................................... 33
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 34
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................... 34
1. Sifat Machiavellian (X1) .......................................................... 34
2. Spiritual Quotient (X2) ............................................................. 35
3. Keputusan Etis Mahasiswa (Y) ................................................ 36
E. Metode Analisis Data ...................................................................... 38
1. Statistik Deskriptif ................................................................... 38
2. Uji Kualitas Data ..................................................................... 38
a. Uji Validitas ....................................................................... 38
b. Uji Reliabilitas ................................................................... 39
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 40
a. Uji Multikolonieritas......................................................... 41
b. Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 41
c. Uji Normalitas .................................................................. 42
1) Uji Analisis Grafik ..................................................... 42
2) Uji Analisis Statistik ................................................... 43
4. Uji Hipotesis ............................................................................ 43
a. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderate (Moderated
Regression Analysis) ......................................................... 43
1) Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................... 45
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .................. 45
3) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) . 46
xv
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................................. 47
1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 47
2. Karakteristik Profil Responden ............................................... 50
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 51
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Semester...................... 51
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia............................. 52
B. Hasil Penelitian ............................................................................ 53
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................... 53
2. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................... 54
a. Uji Validitas ..................................................................... 54
b. Uji Reliabilitas .................................................................. 57
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................... 58
a. Uji Multikolonieritas ......................................................... 58
b. Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 59
c. Uji Normalitas................................................................... 62
4. Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 65
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................... 65
b. Uji Statistik F .................................................................... 66
c. Uji Statistik t ..................................................................... 67
1) Hasil Uji Hipotesis 1 : Sifat machiavellian berpengaruh
terhadap keputusan etis. .............................................. 68
2) Hasil Uji Hipotesis 2 : Pengaruh spiritual quotient
dalam memoderasi sifat machiavellian terhadap
keputusan etis ............................................................. 69
C. Pembahasan ................................................................................. 70
1. Sifat machiavellian berpengaruh terhadap keputusan etis ........ 70
2. Pengaruh spiritual quotient dalam memoderasi sifat
machiavellian terhadap keputusan etis ................................... 70
xvi
D. Analisis Lanjutan ......................................................................... 72
1. Analisis lanjutan 1 : Sifat machiavellian berpengaruh terhadap
keputusan etis ......................................................................... 73
2. Analisis Lanjutan 2 : Pengaruh spiritual quotient dalam
memoderasi sifat machiavellian terhadap keputusan etis ......... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 76
B. Saran ............................................................................................ 77
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 82
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Pelanggaran Kode Etik Profesi Akuntan................. 2
Tabel 2.1 Model Empat Komponen Rest .......................................... 15
Tabel 2.2 Daftar Penelitian Terdahulu .............................................. 24
Tabel 3.1 Peringkat Lima Besar Provinsi dalam Pesebaran Jumlah
Universitas Negeri dan Swasta dengan Program Studi
Akuntansi yang Terakreditasi di Indonesia Tahun 2018 .... 32
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian ........................................ 37
Tabel 4.1 Distribusi Penyebaran Kuesioner ...................................... 48
Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian ..................................................... 50
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin ............................................................................ 51
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Semester ...... 52
Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ............. 53
Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................. 54
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Machiavellian ..................................... 55
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Spiritual Quotient ............................... 56
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Keputusan Etis .................................... 57
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................... 58
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................... 59
Tabel 4.12 Hasil Uji Glejser ............................................................... 60
Tabel 4.13 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ......................................... 62
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi ....................................... 65
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F .......................................................... 66
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik t ........................................................... 67
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Hipotesis ................................................. 72
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik t google.doc Kuesioner ......................... 72
Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik t hardcopy Kuesioner ........................... 73
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir............................................................. 23
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik
Scatterplot ......................................................................... 61
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram ................. 63
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-P Plot .................... 64
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Permohonan Pengisian Kuesioner ............................ 83
Lampiran II Kuesioner Penelitian ......................................................... 85
Lampiran III Output Hasil Pengujian Data ............................................ 92
Lampiran IV Output Hasil Pengujian Data Pilot Test ............................ 108
Lampiran V Kuesioner Penelitian Pilot Test ......................................... 126
Lampiran VI Tabel Daftar Perguruan Tinggi Kopertis Wilayah III
Program Studi Akuntansi Terakreditasi BAN-PT ............. 133
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Keputusan etis merupakan suatu keputusan yang harus dibuat oleh
setiap profesional yang mengabdi pada suatu bidang pekerjaan tertentu
(Suliani dan Marsono, 2010). Setiap pelaku profesi memiliki tanggung
jawab terhadap etika profesi masing-masing dan dituntut untuk berperilaku
etis, yaitu bertindak sesuai moral dan nilai yang berlaku. Oleh karena itu
dalam membuat suatu keputusan etis, seorang profesional akuntansi pasti
akan mengacu pada kode etik profesi.
Kode Etik Profesi Akuntan Publik merupakan kode etik resmi bagi
praktik akuntan publik di Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Profesi Akuntan Publik-Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Dalam
Kode Etik Akuntan Publik tahun 2008 Bagian A Seksi 100.4 Prinsip Dasar
menyatakan, Setiap Praktisi wajib mematuhi prinsip dasar etika profesi
dibawah ini :
(a)Prinsip Integritas.
Setiap Praktisi harus tegas dan jujur dalam menjalin hubungan
profesional dan hubungan bisnis dalam melaksanakan pekerjaannya.
(b)Prinsip Objektivitas.
Setiap Praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas, benturan
kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak (undue influence) dari
pihak-pihak lain yang memengaruhi pertimbangan profesional atau
pertimbangan bisnisnya.
2
Widyaningrum dan Sarwono (2012) menjelaskan dengan
mempertahankan integritas, seorang akuntan akan bertindak jujur, tegas,
dan tanpa pretensi. Dan dengan mempertahankan objektivitas, seorang
akuntan akan bertindak adil, tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan
pihak tertentu atau kepentingan pribadinya
Akan tetapi pada prakteknya terdapat banyak profesional akuntansi
yang bekerja tanpa berdasarkan kode etik profesional. Sorotan yang
diberikan kepada profesi ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti
praktik-praktik profesi yang mengabaikan standar akuntansi bahkan etika
dalam mengambil keputusan etis. Berikut ini adalah kasus dari beberapa
pelanggaran kode etik oleh profesi akuntan yang terangkum dalam
Tabel 1.1. Daftar Pelanggaran Kode Etik Profesi Akuntan.
Tabel 1.1 Daftar Pelanggaran Kode Etik Profesi Akuntan
No. Kasus Detail Kasus
1. PT Master Steel
(2013)
Penyuapan pegawai pajak yang dilakukan oleh Dirut PT
Master Steel beserta dua anak buahnya yakni Manajer
Akuntansi dan Supporting Accounting PT Master Steel.
(www.kpk.go.id/id/berita-sub/1431-suap-pegawai-
pajak-bos-pt-master -steel-divonis-2-5-tahun)
2.
Rekayasa
Akuntansi oleh
BUMN (2013)
BUMN melakukan rekayasa akuntansi dan akuntan
publik tidak melakukan koreksi.
(https://www.liputan6.com/bisnis/read/690613/bumn-
masih-sering-curang)
3.
Pemalsuan Audit
Proyek Hambalang
(2015)
Pemalsuan dan manipulasi laporan audit berupa
pembuatan faktur palsu pada proyek Hambalang yang
dijalankan oleh PT Dutasari Citra Laras (DCL).
(www.kpk.go.id/id/berita/berita-sub/2459-saksi-ungkap-
pemalsuan-audit-machfud)
Bersambung pada halaman selanjutnya
3
Tabel 1.1 Daftar Pelanggaran Kode Etik Profesi Akuntan (lanjutan)
No. Kasus Detail Kasus
4. Kasus Suap Opini
WTP (2016)
Kasus suap terkait pemberian opini wajar tanpa
pengecualian (WTP) oleh BPK RI terhadap laporan
keuangan Kemendes PDTT tahun anggaran 2016.
(https://nasional.kompas.com/read/2017/05/28/02000
071/kronologi.kasus.dugaan.suap.pejabat.kemendes
.pdtt.dan .auditor.bpk)
5.
Dugaan Suap
auditor BPK
(2017)
Dugaan TIPIKOR penerimaan hadiah atau janji terkait
pemberian opini wajar tanpa pengecualian di Kementrian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(Kemendes PDTT). (www.kpk.go.id /id/berita/siaran-
pers/3964-kpk-tahan-empat-tersangka-dugaan-suap -
auditor-bpk)
6.
Gagal melalukan
audit laporan
keuangan (2017)
Anggota jaringan EY di Indonesia KAP Purwantono,
Suherman & Surja yang mengumumkan hasil audit atas
perusahaan telekomunikasi pada 2011 memberikan opini
yang didasarkan atas bukti yang tidak memadai sepakat
membayar denda senilai US$ 1 juta (sekitar Rp 13,3
miliar) kepada regulator Amerika
Serikat.(https://bisnis.tempo.co/read/845604/mitra-ernst
-young-indonesia-didenda-rp-13-miliar-di-as)
7.
Kasus Suap,
Majelis Kode Etik
siapkan sanksi
untuk Auditor BPK
(2017)
Auditor Madya pada Sub-Auditorat VIIB2 Sigit
Yugoharto diduga menerima satu unit motor Harley-
Davidson Sportster 883 dengan estimasi nilai Rp 115 juta
dari General Manager PT Jasa Marga (Persero) Cabang
Purbaleunyi Setia Budi. Menurut KPK, suap terkait
pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) terhadap PT
Jasa Marga pada 2017.
(https://news.detik.com/berita/3654527/kasus-suap-
moge-majelis-kode-etik-siapkan-sanksi-untuk-auditor-
bpk)
8.
PT Bank Bukopin
Tbk diduga
Manipulasi Data
Kartu Kredit
(2018)
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) merevisi laporan
keuangan tiga tahun terakhir, yaitu 2015, 2016, dan 2017.
Laporan keuangan BBKP yang diaudit oleh afiliasi EY
di Indonesia tersebut menyita perhatian otoritas terkait
akibat terdapat kejanggalan pada bisnis kartu kredit Bank
Bukopin. (https://finance.detik.com/ moneter/d-
3994551/bank-bukopin-permak-laporan-keuangan-ini-
kata-bi-dan-ojk)
Bersambung pada halaman selanjutnya
4
Tabel 1.1 Daftar Pelanggaran Kode Etik Profesi Akuntan (lanjutan)
No. Kasus Detail Kasus
9.
Kasus SNP
Finance,
Kemenkeu
jatuhkan sanksi ke
Deloitte Indonesia
(2018)
Kasus pembobolan 14 bank oleh PT Sunprima Nusantara
Pembiayaan atau SNP Finance. Hasil pemeriksaan
menyimpulkan bahwa akuntan publik Marlinna dan
Merliyana Syamsul dan Kantor Akuntan Publik Satrio
Bing Eny dan Rekan belum sepenuhnya mematuhi
Standar Audit-Standar Profesional Akuntan Publik
dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan
SNP Finance. (https://bisnis.tempo.co/read
/1130928/kasus-snp-finance-kemenkeu-jatuhkan-sanksi
-ke-deloitte-indonesia/full&view=ok)
Sumber : Diolah dari beberapa portal berita
Tabel 1.1 merupakan daftar sejumlah kasus kecurangan yang
melanggar kode etik profesi akuntan selama 5 tahun terakhir yang diperoleh
dari berita-berita yang di publish dalam portal berita seperti Kompas,
Liputan6, DetikNews, DetikFinance, Tempo dan website KPK
(www.kpk.go.id). Uraian kasus tersebut menggambarkan lemahnya
integritas profesional akuntan dalam mengambil keputusan etis.
Akuntan merupakan suatu profesi yang keberadaannya sangat
tergantung pada kepercayaan masyarakat. Tanpa etika, maka profesi akuntansi
tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah sebagai penyedia informasi
untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis
(Purnamaningsih dan Ariyanto, 2016). Selanjutnya Ika (2011) berpendapat
bahwa kasus-kasus pelanggaran etika dalam profesi akuntansi seharusnya
tidak akan terjadi apabila setiap akuntan mempunyai pengetahuan,
pemahaman, dan kemauan untuk menerapkan nilai-nilai moral dan etika
secara memadai dalam pelaksanaan pekerjaan profesionalnya. Oleh karena
itu, terjadinya berbagai kasus pelanggaran etika sebagaimana yang telah
5
disebutkan sebelumnya, seharusnya dapat memberi kesadaran bagi profesi
akuntansi untuk lebih memperhatikan etika dalam melaksanakan pekerjaan
profesionalnya.
Mahasiswa akuntansi merupakan para profesional di masa depan,
dengan pendidikan etika yang baik, diharapkan dapat memberikan
keuntungan bagi profesinya dalam jangka panjang (Purnamaningsih dan
Ariyanto, 2016). Suliani dan Marsono (2010) menyatakan bahwa
pertumbuhan kesadaran etis seseorang sangat dipengaruhi oleh pendidikan
selama seseorang berkuliah. Begitu pentingnya etika dalam suatu profesi,
sehingga membuat profesi akuntansi harus memfokuskan perhatiannya
pada keputusan etis para mahasiswa akuntansi sebagai titik awal dalam
meningkatkan keputusan etis terhadap profesi akuntan.
Penelitian lain memprediksi sikap akuntan dari karakter atau sifat-
sifat psikologis manusia. Richmond (2001) meneliti hubungan suatu sifat
yang membentuk suatu tipe kepribadian yaitu sifat Machiavellian yang
diukur dengan instrumen Mach IV Score dan dampaknya pada keputusan
etis mahasiswa di Virgina. Sifat Machiavellian pertama kali diperkenalkan
oleh Niccolo Machiavellian pada abad ke-16. Christie dan Geis (1970)
mendeskripsikan kepribadian Machiavellian sebagai suatu kepribadian
antisosial, yang tidak memperhatikan moralitas konvensional dan
mempunyai komitmen ideologis yang rendah. Seorang Machiavellian
mempunyai kecenderungan untuk mengontrol dan mempengaruhi orang
lain.
6
Hasil penelitian Richmond (2001) tersebut menunjukkan bahwa
karakter Machiavellian menunjukkan secara signifikan berkorelasi dengan
pengambilan keputusan etis ketika responden memandang diri sendiri
sebagai orang yang dihadapkan dengan dilema etika. Semakin tinggi sifat
Machiavellian seorang, maka semakin tinggi pula kecenderungannya untuk
dapat menerima sikap-sikap tidak etis dalam menghadapi dilema etis.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ika (2011) menerangkan bahwa
sikap dan perilaku etis seseorang dipengaruhi oleh kecerdasan emosional
dan kecerdasan spiritual seseorang. Kecerdasan spiritual merupakan
kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai
yang menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks yang lebih
luas dan kaya yang memungkinkan seseorang untuk menyatukan hal-hal
yang bersifat intrapersonal dan interpersonal, serta menjembatani
kesenjangan antara diri dan orang lain (Zohar dan Marshall, 2002:4).
Penelitian yang dilakukan oleh Ika (2011) menunjukkan bahwa
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi, namun tidak demikian
halnya dengan pengaruh secara parsial. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa secara parsial hanya kecerdasan spiritual yang
berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi, sedangkan
kecerdasan emosional tidak berpengaruh. Kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang tak terpisahkan dalam
kehidupan seseorang. Oleh karena itu dalam upaya pembentukan dan
pengembangan sikap etis mahasiswa akuntansi maupun akuntan, perlu
7
mengembangkan kecerdasan tersebut secara komprehensif dan proposional
(Ika, 2011).
Lehnert, Park dan Signh (2014) menunjukkan bahwa penelitian
selama dekade terakhir telah memperkaya literatur pengambilan keputusan
etis dengan menjelajahi moderator yang relatif belum tereksplorasi tetapi
penting dalam proses pengambilan keputusan etis. Hasil penelitian Lehnert,
Park dan Signh (2014) menemukan konstruk seperti kebajikan, spiritual,
nilai-nilai dan empati berperilaku relatif konsisten dan semuanya secara
positif memoderasi hubungan antara situasi etis dan pengambilan keputusan
etis. Memahami peran dan pentingnya nilai dan spiritual quotient tertentu
diperlukan dalam kerangka keputusan etis yang lebih besar.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Haritsah, Gunawan dan
Purnamasari (2015) menguji profesionalisme dan sifat Machiavellian
sebagai variabel independen terhadap keputusan etis auditor sebagai
variabel dependen. Hasil penelitian tersebut membuktikan secara bersama-
sama profesionalisme auditor dan sifat Machiavellian berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan etis auditor pada KAP di kota Bandung. Penelitian
tersebut mengungkapkan hasil temuan mengenai variabel sifat
Machiavellian mengenai pernyataan bahwa kebanyakan orang adalah
pemberani, pada umumnya auditor pada Kantor Akuntan Publik dikota
Bandung merasa hanya sedikit orang yang pemberani. Kantor akuntan
publik perlu memberikan pemahaman kepada auditor yang bekerja di kantor
akuntan tersebut bahwa mereka harus pemberani sebagai auditor yang
8
berani dalam mengambil keputusan etis sesuai standar prosedur dan
memberitahukan hal-hal sebenarnya yang menyangkut fakta-fakta di
lapangan selama proses audit.
Berdasarkan uraian, peneliti ingin melakukan pengembangan dari
penelitian Haritsah, Gunawan dan Purnamasari (2015) dengan menambah
pengaruh Spiritual Quotient sebagai variabel moderasi terhadap hubungan
antara sifat Machiavellian dengan Keputusan Etis yang diterapkan pada
objek yang berbeda, yaitu Mahasiswa S1 Akuntansi. Peneliti termotivasi
melakukan penelitian ini karena mahasiswa S1 program studi Akuntansi
kelak akan menjadi sarjana akuntansi yang siap berprofesi sebagai akuntan
yang professional dan kompeten. Para mahasiswa dalam prosesnya menjadi
akuntan yang professional dan kompeten perlu mengenali sifat atau karakter
kepribadian mereka dalam mengambil sebuah keputusan yang etis sesuai
dengan kode etik profesinya. Hal tersebut penting sebab keputusan yang
diambil oleh seorang akuntan harus dapat dipertangguang jawabkan kepada
pihak-pihak yang menggunakan hasil keputusan tersebut.
Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh bukti empiris mengenai
Pengaruh Sifat Machiavellian terhadap Pengambilan Keputusan Etis
Mahasiswa S1 Akuntansi. Peneliti juga menguji Pengaruh Spiritual
Quotient dalam memoderasi hubungan antara Sifat Machiavellian dengan
Pengambilan Keputusan Etis oleh Mahasiswa S1 Akuntansi. Selain itu,
peneliti menambahkan analisis lanjutan untuk melihat perbedaan pengaruh
Sifat Machiavellian terhadap Pengambilan Keputusan Etis Mahasiswa S1
9
Akuntansi dengan Spiritual Quotient sebagai variable moderasi pada
responden yang mengisi kuesioner melalui media yang berbeda.
Hal yang membedakan dengan penelitian sebelumnya yaitu
penggunaan variabel Spiritual Quotient sebagai variable moderasi, lokasi
serta responden penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin menguji
pengaruh dan keterkaitan variabel Sifat Machiavellian terhadap
Pengambilan Keputusan Etis ditambah dengan variabel Spiritual Quotient
sebagai variabel moderasi yang dilakukan terhadap responden yang
berbeda, yaitu Mahasiswa S1 program studi Akuntansi di Provinsi DKI
Jakarta. Adapun lokasi yang dipilih pada penelitian ini yaitu Provinsi DKI
Jakarta. Peneliti berpendapat bahwa Provinsi DKI Jakarta adalah lokasi
yang ideal untuk melakukan penelitian karena berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Santoso dan Yanti (2015) terhadap mahasiswa
akuntansi di Jakarta menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan
tindakan tidak jujur berhubungan pada sikap (attitude) yang mereka ambil
dan alasan mereka berperilaku tidak jujur bukan didasari karena faktor
keadaan, namun mereka berperilaku seperti itu karena adanya kehendak
(intention) untuk berperilaku tidak jujur. Hal tersebut mengindikasikan
kecenderungan pada mahasiswa akuntansi di Jakarta untuk melakukan sikap
tidak etis. Selain itu berdasarkan direktori hasil akreditasi program studi
akuntansi yang dapat diakses pada website resmi Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT), (https://banpt.or.id/direktori /prodi
/pencarian_prodi), bahwa Provinsi DKI Jakarta menduduki peringkat ketiga
10
terbesar dalam pesebaran jumlah Universitas Negeri dan Swasta dengan
program studi akuntansi yang terakreditasi.
Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini para mahasiswa
sebagai calon profesional dalam bidang akuntansi paham mengenai karakter
Machiavellian, kecerdasan spiritual serta pembuatan keputusan etis. Dan
diharapkan dapat menjadi seorang professional yang dapat menciptakan
keputusan etis sesuai kode etik. Dengan demikian peneliti memberi judul
penelitian ini sebagai “Pengaruh Sifat Machiavellian terhadap
Keputusan Etis Mahasiswa S1 Akuntansi dengan Spiritual Quotient
sebagai Variabel Moderasi”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat
dirumuskan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah sifat Machiavellian mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Keputusan Etis Mahasiswa S1 Akuntansi ?
2. Apakah Spiritual Quotient dapat memoderasi hubungan antara sifat
Machiavellian dengan Keputusan Etis Mahasiswa S1 Akuntansi ?
11
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh sifat Machiavellian terhadap
Keputusan Etis Mahasiswa S1 Akuntansi.
2. Untuk mengetahui pengaruh sifat Machiavellian dengan Keputusan
Etis Mahasiswa S1 Akuntansi dengan Spiritual Quotient sebagai
pemoderasi.
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaat
yakni:
1. Kontribusi Teoritis
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi penulis dan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan literatur maupun penelitian di bidang akuntansi
mengenai pengaruh sifat Machiavellian terhadap Keputusan Etis
Mahasiswa S1 Akuntansi dengan Spiritual Quotient sebagai
variabel moderasi.
b. Peneliti berikutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang ingin
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik pengaruh sifat
12
Machiavellian terhadap Keputusan Etis Mahasiswa S1
Akuntansi dengan Spiritual Quotient sebagai variabel moderasi.
c. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, hasil penelitian ini dapat
diterapkan dalam pengambilan keputusan etis dan dijadikan
referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya, serta dapat
digunakan sebagai pembanding untuk menambah ilmu
pengetahuan.
2. Kontribusi Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk
menambah informasi dan ilmu pengetahuan bagi profesi akuntan
dalam mengenali karakter atau kepribadian machiavellian pada
calon profesi akuntan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tambahan bagi pembaca dan diharapkan memberikan manfaat
bagi masyarakat sebagai dokumentasi ilmiah untuk
perkembangan ilmu pengetahuan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Perkembangan Moral Kognitif
Konsep perkembangan moral pertama kali dikemukakan oleh Paget
(1932) dalam monografnya, The Moral Judgment of a Child. Selanjutnya
teori perkembangan moral berkembang menjadi teori perkembangan moral
kognitif (cognitive moral development–CMD) modern yang dilahirkan oleh
seorang peneliti yang bernama Lawrence Kohlberg pada tahun 1950
(Suliani dan Marsono, 2010).
Riset Kohlberg (1981) memfokuskan pada pengembangan moral
kognitif anak muda (young males) yang menguji proses kualitatif
pengukuran respon verbal dengan menggunakan Kohlberg’s Moral
Judgement Interview (MJI). Menurut prospektif pengembangan moral
kognitif, kapasitas moral individu menjadi lebih sophisticated dan
kompleks apabila individu tersebut mendapatkan tambahan struktur moral
kognitif pada setiap peningkatan level pertumbuhan perkembangan moral.
Pertumbuhan eksternal berasal dari rewards dan punishment yang
diberikan, sedangkan pertumbuhan internal mengarah pada principle dan
universal fairness (Chrismastuti dan Purnamasari, 2006).
Studi Lawrence Kohlberg (1969) mengidentifikasi tiga tingkatan
perkembangan moral. Seorang individu pada tingkat pertama (pre-
conventional) perkembangan moral menganggap harapan masyarakat
14
menjadi eksternal untuk dirinya sendiri. Pada tingkat ini, outcome perilaku
yang tampaknya etis dapat termotivasi oleh keinginan individu untuk
menghindari hukuman atau hasilnya (outcome) berada dalam kepentingan
diri individu. Misalnya, anak kecil biasanya berperilaku dengan cara
tertentu semata-mata untuk menerima imbalan atau untuk menghindari
hukuman (Richmond, 2001).
Pada tingkat kedua (conventional), seorang individu bersangkutan
dengan masyarakat, kesejahteraan orang lain, dan persepsi orang lain untuk
moralitasnya. Misalnya, remaja yang umumnya dianggap dipengaruhi oleh
tekanan teman sebaya, hal ini menunjukkan tingkat kedua kemampuan
penalaran moral. Seorang individu yang telah mencapai tingkat ketiga (post-
conventional) akan bertindak atas nama orang lain dalam masyarakat.
Individu-individu ini percaya bertindak untuk kepentingan publik dan hak-
hak individu yang ada secara independen dari masyarakat. Berdasarkan
teori perkembangan moral di atas, dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi
tingkat perkembangan moral seseorang, maka semakin tinggi tingkat
moralitasnya (Arestanti Herawati dan Rahmawati, 2016).
Lawrence Kohlberg (1969) meneliti proses kognitif yang digunakan
orang ketika membuat keputusan antara benar dan salah. Kohlberg tertarik
mengembangkan sistem untuk mewakili penalaran etis logis, Sedangkan
James Rest (1986) memperluas karya Kohlberg dengan mengembangkan
instrumen yang valid dan andal untuk mengukur penalaran etis (Richmond,
2001). Model empat komponen Rest (1979) menjelaskan proses yang
digunakan sebagian besar individu dalam pengambilan keputusan etis dan
15
perilaku. Model empat komponen menggambarkan bagaimana struktur
kognitif ini bergabung untuk mengarah pada proses penalaran seseorang
ketika disajikan dilema etika. Tabel berikut meringkas tahapan etika
penalaran Rest.
Tabel 2.1 Model Empat Komponen Rest
Proses
Psikologis
Hasil Keterangan
Tahap I :
Sensitivitas
Moral
Identifikasi
dilema moral
Komponen I menunjukkan bahwa banyak orang
mengalami kesulitan mengidentifikasi dilema
moral dan terdapat perbedaan di antara orang-
orang dalam kepekaan mereka terhadap
kebutuhan dan kesejahteraan orang lain.
Tahap II :
Penalaran
Preskriptif
Pertimbanga
n moral atas
solusi ideal
dalam
dilema moral
Komponen II berfokus pada penentuan arah
yang tepat dari perilaku atau tindakan moral.
Penalaran preskriptif didefinisikan sebagai
'pertimbangan apa yang harus dilakukan untuk
menangani dilema etika'
Tahap III :
Pertimbangan
Konsultatif
Niat untuk
mematuhi
atau tidak
mematuhi
solusi yang
ideal
Komponen III berfokus pada memutuskan apa
yang harus dilakukan ketika disajikan dengan
dilema etika. Penalaran yang penuh
pertimbangan didefinisikan sebagai penentuan
'apa yang sebenarnya akan dilakukan' untuk
menangani dilema etika
Tahap IV :
Karakter
moral
Tindakan
atau perilaku
moral
Komponen IV melibatkan pelaksanaan rencana
moral.
Sumber: Richmond (2001)
16
Studi komponen I dalam model empat komponen Rest berkaitan
dengan mengandaikan kebutuhan akan kesadaran moral atau kemampuan
mengidentifikasi isu-isu moral. Di dalamnya terjadi proses interpretasi di
mana seorang individu mengenali bahwa suatu masalah moral ada di dalam
situasi yang dihadapi atau bahwa suatu prinsip moral menjadi relevan di
dalamnya. Tahap ini dinilai kritis karena kemampuan mengidentifikasi
signifikansi moral dari suatu isu berperan besar dalam mengawali sebuah
proses pengambilan keputusan etis dan juga perilaku etis (Wisesa, 2011).
Pada tahap ini individu tersebut harus dapat membuat semacam interpretasi
dari situasi tertentu dalam hal tindakan apa yang mungkin, siapa yang akan
dipengaruhi oleh setiap tindakan, dan bagaimana pihak yang
berkepentingan akan menganggap efek tersebut pada kesejahteraan mereka
(Lampe dan Finn, 1992 dalam Richmond, 2001).
Komponen II memfokuskan terhadap faktor-faktor yang
menentukan perilaku etis. Komponen ini didefinisikan sebagai
pertimbangan-pertimbangan mengenai yang harus dilakukan untuk
mengantisipasi dilema etis. Pertimbangan etis menyangkut penilaian
macam-macam tindakan-tindakan mana seperti yang dibuktikan oleh
komponen pertama, yaitu persepsi etis yang lebih dapat dibenarkan secara
moral (secara moral benar atau bagus) (Rest, 1979 dalam Suliani dan
Marsono, 2010). Penelitian Ika (2011) menyatakan bahwa spiritual quotient
dapat menerangkan atau memengaruhi sikap dan perilaku etis seseorang.
Berman (2001:98) dalam Trihandini (2005) mengungkapkan bahwa
kecerdasan spiritual (SQ) dapat memfasilitasi dialog antara pikiran dan
17
emosi, antara jiwa dan tubuh. Spiritual quotient merupakan kemampuan
untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai (Zohar dan
Marshall, 2000:4). Pada komponen ini, seseorang harus mampu membuat
penilaian tentang tindakan-tindakan mana yang benar secara moral (adil
atau baik secara moral), dan dapat memberi label satu tindakan yang
mungkin dilakukan sebagai apa yang harus dilakukan seseorang dalam
situasi dilema. (Lampe dan Finn, 1992 dalam Richmond, 2001).
Komponen III, fokus dalam memutuskan apa yang seharusnya
dilakukan ketika menghadapi dilema etika, menentukan apa yang
sebenarnya dilakukan untuk mengatasi dilema etis. Orang tersebut harus
mengutamakan nilai-nilai moral di atas nilai-nilai pribadi lainnya
sedemikian rupa sehingga ada niat untuk melakukan apa yang secara moral
benar (Lampe dan Finn, 1992 dalam Richmond, 2001). Pengambilan
keputusan tindakan mana yang sebaiknya diambil bukanlah sebuah proses
pemilihan secara acak. Pemutusan harus berdasarkan penalaran yang tepat
yang memperhatikan prinsip-prinsip moral yang relevan di dalam proses
penalaran etis. Alternatif tindakan yang telah diambil pun membutuhkan
ketetapan hati maupun dorongan untuk melakukannya (Wisesa, 2011)
Komponen IV adalah karakter moral, yang mengacu pada sifat-sifat
atau kepribadian seseorang. Kekuatan ego, kekerasan hati (ketekunan),
ketabahan, dan keberanian diperlukan untuk mengatasi rintangan-rintangan
dalam penyelesaikan tindakan secara benar (Rest, 1986 dalam Richmond,
2001). Hasil penelitian Richmond (2001) menunjukan bahwa sifat
machiavellian merupakan salah satu sifat atau kepribadian yang dapat
18
meningkatkan kecenderungan seseorang untuk menerima sikap tidak etis.
Pada komponen ini, orang tersebut harus memiliki kepribadian dengan
ketekunan yang cukup, kekuatan ego, dan keterampilan implementasi untuk
dapat menindaklanjuti niat moralnya, untuk menahan kelelahan, dan untuk
mengatasi rintangan (Lampe dan Finn, 1992 dalam Richmond, 2001).
2. Sifat Machiavellian
Sifat Machiavellian diperkenalkan oleh seorang ahli filsuf politik
dari Itali bernama Niccolo Machiavellian (1469-1527). Menurut Robbins
(2009) Sifat Machiavellian merupakan sifat kepribadian utama yang dapat
memengaruhi perilaku suatu organisasi, sedangkan menurut Anderson dan
Bateman (1997) sifat Machiavellian dapat digunakan untuk memprediksi
perilaku tidak etis (Chrismastuti dan Purnamasari, 2004). Sifat
Machiavellian dalam dunia bisnis yang memberikan reward untuk
kemenangan merupakan sifat yang dapat diterima umum, namun dalam
profesi auditor yang mengutamakan implikasi etis, sifat Machiavellian
merupakan sifat yang negatif karena mengabaikan pentingnya integritas dan
kejujuran dalam mencapai tujuan. Kepribadian Machiavellian sebagai suatu
kepribadian antisosial, yang tidak memperhatikan moralitas konvensional
dan mempunyai komitmen ideologis yang rendah (Christie dan Geis, 1970).
Machiavellian umumnya terkait dengan individu yang manipulatif,
menggunakan perilaku persuasif untuk mencapai tujuan pribadi, dan
biasanya agresif. Machiavellian didefinisikan sebagai sebuah proses di
mana manipulator mendapat lebih banyak semacam reward daripada yang
19
akan didapatnya tanpa memanipulasi, sementara orang lain mendapat lebih
sedikit, setidaknya dalam konteks langsung (Christie and Geis, 1970:106).
Menurut Ghosh dan Crain (1996) Individu yang memiliki sifat
Machiavellian tinggi berusaha memanfaatkan keadaan untuk memperoleh
keuntungan pribadi dan cenderung untuk tidak patuh pada peraturan atau
dapat dikatakan bahwa Individu Machiavellian digambarkan kurang
memiliki keinginan untuk bergabung dengan orang lain, memiliki relasi
interpersonal minim, dan cenderung menolak norma-norma etika sehingga
dapat mencapai kepentingan pribadi. Literatur psikologi menunjukkan
bahwa sikap Machiavellian relatif stabil, berkembang sejak kecil sebelum
dewasa, dan biasanya tidak berubah setelah dewasa (Mahayani dan
Merkusiwati, 2016).
Penelitian Richmond (2001) menemukan bahwa Skala
Machiavellian (Skala Mach IV) merupakan instrumen yang tepat untuk
digunakan dalam pendidikan dan pelatihan etika. Skala Machiavellian ini
menjadi proksi perilaku moral yang mempengaruhi perilaku pembuatan
keputusan etis. Sehingga diekspektasikan bahwa individu dengan sifat
Machiavellian tinggi akan lebih mungkin melakukan tindakan yang tidak
etis dibandingkan individu dengan sifat Machiavellian rendah. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang akan dilakukan, dimana peneliti ingin
mengukur kecenderungan sifat Machiavellian terhadap keputusan etis.
20
3. Spiritual Quotient
Kecerdasan spiritual ditemukan oleh Danah Zohar dan Ian Marshall
pada pertengahan tahun 2000. Zohar dan Marshall mendefinisikan
kecerdasan spitirual yaitu kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan
persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku
dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain (Zohar dan Marshall, 2000:4). Sedangkan
menurut Agustian (2001:57) dalam Agustini dan Herawati (2013)
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah
terhadap setiap prilaku dan kegiatan melalui langkah-langkah dan
berdasarkan pemikiran yang bersifat fitrah atau bersih menuju manusia yang
seutuhnya dan memiliki pemikiran integralistik atau ketuhanan serta
berprinsip bahwa setiap perbuatannya adalah semata-mata untuk ibadah
atau mengabdi kepada Tuhan.
Eckersley memberikan pengertian yang lain mengenai kecerdasan
spiritual. Kecerdasan spiritual didefinisikan sebagai perasaan intuisi yang
dalam terhadap keterhubungan dengan dunia luas didalam hidup manusia
(Eckersley, 2000 dalam Trihandini, 2005). Zohar dan Marshall (2000:4)
menerangkan bahwa kecerdasan spiritual adalah landasan yang diperlukan
untuk memfungsikan IQ dan EQ. Bahkan, Spiritual Quotient merupakan
kecerdasan tertinggi. Serta menjelaskan bahwa Spiritual Quotient tidak
mesti berhubungan dengan agama. Bagi sebagian orang Spiritual Quotient
mungkin menemukan cara pengungkapan melalui agama formal, tetapi
21
tidak beragama tidak menjamin Spiritual Quotient tinggi. Agama formal
adalah seperangkat aturan dan kepercayaan yang dibebankan secara
eksternal. Ia bersifat top-down, diwarisi oleh pendeta, nabi, dan kitab suci
atau ditanamkan melalui keluarga dan tradisi. Spiritual Quotient
sebagaimana dijelaskan dalam buku Zohar dan Marshall merupakan
kemampuan internal bawaan otak dan jiwa manusia, Spiritual Quotient
adalah fasilitas yang berkembang selama jutaan tahun, yang memungkinkan
otak untuk menemukan dan menggunakan makna dalam memecahkan
persoalan. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa yang dapat
membantu kita menyembuhkan dan membangun diri kita secara utuh (Zohar
dan Marshall, 2000:8).
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Spiritual Quotient
merupakan suatu kemampuan untuk memberikan makna dan nilai terhadap
segala kondisi kehidupan yang dijalaninya dengan prilaku berbudi luhur.
Kaitannya dengan penelitian ini adalah, Peneliti ingin melihat dampak dari
Spiritual Quotient dalam memperkuat atau memperlemah hubungan antara
pengaruh sifat Machiavellian dengan keputusan etis.
4. Keputusan Etis
Pengambilan keputusan adalah proses fundamental karena untuk
membuat keputusan yang tepat, seseorang dihadapkan dengan beberapa
pilihan alternatif yang memiliki konsekuensi. Keputusan etis didefinisikan
sebagai keputusan yang legal dan dapat diterima secara moral oleh
masyarakat luas. Sebaliknya, keputusan yang tidak etis adalah ilegal atau
22
secara moral tidak dapat diterima oleh masyarakat luas (Jones, 1991).
Menurut Rest (1986) dalam Sparks dan Pan (2009) pembuatan keputusan
etis merupakan sebuah proses psikologis ketika menghadapi dilema etis
dalam membuat penilaian benar atau salah secara moral. Hunt dan Vitell
(1986) mendefinisikan pengambilan keputusan etis sebagai pengambilan
keputusan dengan pemahaman mengenai sebuah tindakan benar secara
moral atau tidak (Arestanti, Herawati dan Rahmawati, 2016).
Pengambilan keputusan etis melibatkan proses penalaran etis yang
di dalamnya mengolaborasi kesadaran moral dan kemampuan moral
kognitif seseorang yang pada akhirnya diwujudkan di dalam proses tindakan
sebagai bentuk implementasi keputusan yang diambil. Menurut Rest (1986)
Pengambilan keputusan etis, yaitu keputusan yang berkaitan dengan nilai
etis (moral), dilakukan melalui Model Empat Komponen (Four Component
Model), Rest menggambarkan bagaimana proses internal pengambilan
keputusan etis melatarbelakangi tindakan seseorang (Wisesa, 2011).
Dapat disimpulkan bahwa keputusan etis merupakan sebuah proses
dalam menilai benar atau salah secara moral yang dapat diterima oleh
masyarakat luas ketika menghadapi dilema etis. Pada penelitian ini, peneliti
ingin mengetahui seberapa besar keputusan etis dipengaruhi sifat
Machiavellian dan bagaimana dampak dari Spiritual Quotient terhadap
hubungan antara sifat Machiavellian dengan keputusan etis.
23
B. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Kewajiban Profesi Akuntan
melaksanakan Kode Etik
Akuntan Indonesia serta
menghasilkan Keputusan Etis
Pengaruh Sifat Machiavellian terhadap Keputusan Etis Mahasiswa
dengan Spiritual Quotient sebagai variabel moderasi
Grand Theory : Teori Perkembangan Moral Kognitif
Sifat
Machiavellian (X)
Keputusan Etis
Mahasiswa S1
Akuntansi (Y)
Spiritual Quotient (Variabel Moderating)
Metode Analisis : Moderated Regression Analysis (MRA)
Hasil yang diharapkan
Kesimpulan dan Saran
Adanya kepribadian Machiavellian
yang berkembang sejak kecil dapat
mengabaikan pentingnya integritas
dan kejujuran
GAP
H1
H2
24
C. Penelitian Terdahulu
Sebelum penelitian ini, ada beberapa penelitian yang bisa dijadikan acuan oleh peneliti yakni:
Bersambung pada halaman selanjutnya
Tabel 2.2 Daftar Penelitian Terdahulu
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1
Rindayanti dan
Dekeng Setyo
Budiarto (2017)
Hubungan antara Love of Money, Machiavellian
dengan Persepsi Etis:
Analisis Berdasarkan
Perspektif Gender
Variabel
Machiavellia
n
Variabel Spiritual Quotient,
Keputusan etis,
Responden dan
Lokasi penelitian
Love of money tidak berpengaruh signifikan terhadap
perilaku etis mahasiswa akuntansi sedangkan machiavellian berpengaruh signifikan terhadap
perilaku etis mahasiswa. Tidak terdapat perbedaan
tingkat love of money dan machiavellian berdasar
gender, namun terdapat perbedaan tingkat perilaku etis berdasar gender.
2
Yakobus Kaditti
Bangun dan Marselinus Asri
(2017)
Auditor Ethical Decision Making
Variabel
Keputusan
Etis
Variabel
Machiavellian,
Spiritual Quotient,
Responden dan Lokasi penelitian
Penelitian ini memperluas Theory of Planned Behavior,
yang menunjukkan bahwa informasi keuangan,
intensitas moral, ideologi etis, iklim etika, etika profesional dan komitmen terhadap profesi adalah
faktor eksternal yang dapat mempengaruhi dan
memperkuat keputusan etis.
3
Martana Arrazaqu
Arestanti, Nurul
Herawati dan Emi Rahmawati
(2016)
Faktor-Faktor Internal Individual dalam
Pembuatan Keputusan
Etis: Studi pada
Konsultan Pajak di Kota Surabaya
Variabel
Machiavellian
Variabel Spiritual
Quotient,
Keputusan etis, Responden dan
Lokasi penelitian
Sifat machiavellianisme yang merupakan faktor
individual dari konsultan pajak yang berpengaruh
negatif terhadap pembuatan keputusan etis konsultan
pajak. Hal ini berarti bahwa sifat machiavellian yang tinggi pada seorang individu menyebabkan individu
tersebut memiliki kemungkinan besar untuk membuat
keputusan yang tidak etis
25
Tabel 2.2 Daftar Penelitian Terdahulu (lanjutan)
Bersambung pada halaman selanjutnya
No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
4
Zein Haritsah,
Hendra
Gunawan dan Pupung
Purnamasari
(2015)
Pengaruh Profesionalisme
dan Sifat Machiavellian terhadap Pengambilan
Keputusan Etis Auditor
(Survey pada Kantor Akuntan Publik di Kota
Bandung, Jawa Barat)
Variabel
Machiavellian dan Keputusan
etis
Variabel Spiritual
Quotient, Responden dan
lokasi penelitian
Secara bersama-sama profesionalisme dan sifat
Machiavellian berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan etis auditor
5
Apriyanti, Taufeni Taufik
dan Mudrika
Alamsyah Hasan (2014)
Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan
Spiritual dan Perilaku Etis
terhadap Kinerja Auditor Pemerintah
Variabel
Spiritual
Quotient
Variabel
Machiavellian,
Keputusan etis, Objek, Responden
dan Lokasi
penelitian
kecerdasan emosional, berpengaruh terhadap kinerja
auditor dengan nilai t-hitung 4.997, t-tabel 0.194 signifikan 0.000. Kecerdasan Spiritual berpengaruh
terhadap kinerja auditor dengan nilai t-hitung 3.141, t-
tabel 0.194 signifikan 0.003 dan perilaku etis berpengaruh terhadap kinerja auditor dengan nilai t-
hitung 2.659, t-tabel 0.194 signifikan 0.009
6 Yanti Puji
Astutie (2014)
Karakteristik Machiavellian Dalam
Profesi Akuntan
Variabel
Machiavellian
Variabel Spiritual
Quotient, Keputusan etis,
Responden dan
Lokasi penelitian
Pendidikan merupakan variabel demografis yang
secara signifikan berhubungan dengan Machiavellianisme. Machiavellianisme tidak
berhubungan dengan keberhasilan sosial ekonomi
dalam akuntansi, kepuasan kerja maupun kepuasan karier. Machiavellianisme secara tidak signifikan dan
negatif berhubungan dengan relativisme dan
idealisme.
26
Tabel 2.2 Daftar Penelitian Terdahulu (lanjutan)
Bersambung pada halaman selanjutnya
No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
7
Syukriyah Agustini,
Nyoman
Trisna
Herawati (2013)
Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan
Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Sikap Etis
Mahasiswa S1 Akuntansi
Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja
Variabel
Spiritual Quotient ,
Objek
penelitan
Variabel
Machiavellian, Keputusan etis,
Responden dan
Lokasi penelitian
Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual berpengaruh positif signifikan terhadap sikap etis mahasiswa. Serta kecerdasan
intelektual mempunyai pengaruh dominan terhadap
sikap etis mahasiswa
8
Triyana Widyaningrum
dan Aris Eddy
Sarwono
(2012)
Analisis Sifat Machiavellian
dan Pembelajaran Etika terhadap Sikap Etis Akuntan
dan Mahasiswa Akuntansi
Variabel
Machiavellian, Objek
penelitian
Variabel
Spiritual
Quotient, Keputusan etis,
Responden dan
lokasi penelitian
Sifat Machiavellian mempengaruhi sikap etis akuntan
dan mahasiswa akuntansi pada ERATING A dan pada
ERATING B. Mahasiswa akuntansi yang sudah menempuh mata kuliah etika memiliki nilai yang lebih
baik terhadap pembentukan sikap etis pada ERATING
A dan ERATING B
9 Desi Ika
(2011)
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Spiritual
terhadap Sikap Etis
Mahasiswa Akuntansi dipandang dari Segi Gender
(Studi pada Perguruan Tinggi
Negeri di Kota Medan)
Variabel
Spiritual
Quotient, Objek
penelitan
Variabel
Machiavellian,
Keputusan etis, Responden dan
Lokasi penelitian
Kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap sikap etis
mahasiswa. Secara parsial hanya kecerdasan spiritual yang berpengaruh signifikan dan dominan terhadap
sikap etis mahasiswa.
10
Wiwied Widyastuti dan
Unti Ludigdo
(2010)
Pengaruh Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan
Spiritual dan Budaya Organisasi Terhadap Prilaku
Etis Auditor pada KAP
Variabel
Spiritual Quotient
Variabel
Machiavellian,
Keputusan etis, Responden dan
Lokasi penelitian
Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual dan
Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Prilaku Etis
Auditor pada KAP. Secara parsial hanya kecerdasan spiritual dan budaya organisasi yang berpengaruh
signifikan terhadap perilaku etis auditor.
27
Tabel 2.2 Daftar Penelitian Terdahulu (lanjutan)
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
11 Metta Suliani dan Marsono
(2010)
Pengaruh Pertimbangan Etis,
Perilaku Machiavellian dan Gender dalam Pembuatan
Keputusan Etis Mahasiswa S1
Akuntansi
Variabel Machiavellia
n, Keputusan
etis dan
Objek penelitian
Variabel Spiritual
Quotient,
Responden
dan lokasi penelitian
Perilaku Machiavellian berpengaruh terhadap pembuatan
Keputusan etis. Sedangkan pertimbangan etis dan gender
tidak berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis. kondisi kedua (pembuatan keputusan etis bila dilema etis
dihadapi oleh orang lain) tidak terdapat perbedaan
pengaruh pertimbangan etis, perilaku Machiavellian, dan
gender terhadap pembuatan keputusan etis
12
Agnes A.
Chrismastuti
dan
ST. Vena Purnamasari
(2006)
Dampak Reinforcement
Contigency terhadap
Hubungan Sifat Machiavellian dan Perkembangan Moral
Variabel
Machiavellia
n
Variabel Spiritual
Quotient,
Keputusan
etis, Responden
dan Lokasi
penelitian
Pemberian penghargaan atas perilaku etis dapat
menstimulus seseorang untuk berperilaku lebih etis,
namun tidak cukup dapat memberikan pengaruh yang signifikan. Hukuman atas perilaku etis tidak memberikan
dampak yang signifikan terhadap pengaruh negatif sifat
Machiavellian terhadap perilaku etis. Seseorang dengan
perkembangan moralnya semakin tinggi akan semakin terpengaruh dengan situasi/ kondisi yang ada di
lingkungannya ketika harus membuat keputusan etis.
13
Agnes A.
Chrismastuti
dan
ST. Vena Purnamasari
(2004)
Hubungan Sifat
Machiavellian, Pembelajaran
Etika dalam Mata Kuliah Etika dan Sikap Etis Akuntan : Suatu
Analisis Perilaku Etis Akuntan
dan Mahasiswa Akuntansi di Semarang
Variabel
Machiavellia
n, Objek penelitian
Variabel Spiritual
Quotient,
Keputusan
etis, Responden
dan lokasi
penelitian
Sifat Machiavellian berpengaruh pada sikap etis akuntan
dan mahasiswa akuntansi. Besarnya pengaruh sifat Machiavellian terhadap sikap etis akuntan relatif kecil.
Ketika menghadapi sendiri kondisi dilematis, akuntan
justru cenderung lebih Machiavellian
28
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara atas sebuah
permasalahan penelitian sampai semua data terkumpul (Harini, 2011).
Berdasarakan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh Sifat Machiavellian terhadap Keputusan Etis
Auditor mempunyai kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis
tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi
mereka, masyarakat dan diri mereka sendiri dimana auditor mempunyai
tanggungjawab menjadi kompeten dan untuk menjaga integritas dan
objektivitas mereka (Nugrahaningsih, 2005). Payamta (2002) menyatakan
bahwa berdasarkan “Pedoman Etika” The International Federation of
Accountant (IFAC), maka syarat-syarat etika suatu organisasi akuntan
sebaiknya didasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang mengatur
tindakan/perilaku seorang akuntan dalam melaksanakan tugas
profesionalnya. Prinsip tersebut adalah : (1)integritas; (2)objektivitas;
(3)independen; (4)kepercayaan; (5)kerahasiaan; (6)kemampuan
profesional; dan (7)perilaku etika.
Richmond (2001) meneliti hubungan sifat Machiavellian yang diukur
dengan instrumen Mach IV Score dan dampaknya pada keputusan etis
mahasiswa di Virgina. Berangkat dari penelitian yang dilakukan Richmond
(2001) pada mahasiswa akuntansi di Virginia, diketahui bahwa variabel
Machiavellian mempunyai kemampuan untuk memprediksi kecenderungan
sikap etis, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana
29
prediksi kecenderungan keputusan etis mahasiswa dilihat dari intensitas
sifat Machiavelliannya, pada mahasiswa S1 akuntansi di Jakarta. Oleh
karena itu, hipotesis dari penelitian ini sebagai berikut :
H1 : Sifat Machiavellian berpengaruh terhadap Keputusan Etis
2. Pengaruh Spiritual Quotient dalam memoderasi Sifat Machiavellian
terhadap Keputusan Etis
Penelitian yang dilakukan oleh Ika (2011) menerangkan bahwa sikap
dan perilaku etis seseorang dipengaruhi oleh kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual seseorang. Spiritual Quotient merupakan kecerdasan
untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks
makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan
atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain
(Zohar dan Marshall, 2000:4). Lehnert, Park dan Signh (2014)
menunjukkan bahwa penelitian selama dekade terakhir telah memperkaya
literatur pengambilan keputusan etis dengan menjelajahi moderator yang
relatif belum tereksplorasi tetapi penting dalam proses pengambilan
keputusan etis. Konstruk seperti kebajikan, spiritual, nilai-nilai dan empati
berperilaku relatif konsisten dan semuanya secara positif memoderasi
hubungan antara situasi etis dan pengambilan keputusan etis. Memahami
peran dan pentingnya nilai dan spiritual quotient tertentu diperlukan dalam
kerangka keputusan etis yang lebih besar (Lehnert, Park dan Signh, 2014).
30
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ika (2011)
menyatakan bahwa kecerdasan spiritual sebagai variabel yang berpengaruh
dominan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Pengaruh dominan
kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi tersebut erat
kaitannya dengan struktur dan pembentukan sikap yang ada pada individu.
Peran spiritual seseorang menjadi lebih menonjol dalam proses
pengambilan keputusan etis dengan tujuh dari sepuluh penelitian
menunjukkan hubungan positif. Satu-satunya pengecualian adalah
penelitian Singhapakdi et al. (2013) yang menemukan hubungan negatif
(Lehnert, Park dan Signh, 2014). Ulasan Craft (2012) membahas bahwa
peran kecerdasan spiritual tidak secara konsisten ditangkap ketika
mengeksplorasi dampaknya pada pengambilan keputusan etis. Berdasarkan
uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Pengaruh Spiritual Quotient dalam memoderasi Sifat
Machiavellian terhadap Keputusan Etis
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan
pengaruh variabel independen, yaitu sifat Machiavellian terhadap variabel
dependen, yaitu Keputusan Etis Mahasiswa S1 Akuntansi dengan Spiritual
Quotient sebagai variabel moderating. Agar lebih fokus terhadap penelitian
yang dilakukan, maka ruang lingkup penelitian difokuskan hanya pada
Mahasiswa S1 Akuntansi yang berada di Provinsi DKI Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Mahasiswa S1
jurusan Akuntansi di Universitas Negeri dan Universitas Swasta di
Indonesia yang berstatus aktif dan memiliki program studi akuntansi yang
terdaftar pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Sedangkan sampel pada penelitian ini merupakan Mahasiswa S1
jurusan Akuntansi di Universitas Negeri dan Universitas Swasta di Provinsi
DKI Jakarta yaitu pada Kopertis Wilayah III, berstatus aktif dan memiliki
program studi akuntansi yang terdaftar pada Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT). Penentuan wilayah Provinsi DKI Jakarta
sebagai sampel penelitian diambil berdasarkan direktori hasil akreditasi
32
program studi akuntansi yang dapat diakses pada website resmi BAN-PT
(https://banpt.or.id/direktori/prodi/pencarian_prodi), bahwa Provinsi DKI
Jakarta menduduki peringkat ketiga terbesar dalam pesebaran jumlah
Universitas Negeri dan Swasta dengan program studi akuntansi yang
terakreditasi. Oleh karena itu diharapkan penentuan Provinsi DKI Jakarta
sebagai sampel dapat mewakili populasi yang ada. Data Peringkat Lima
Besar Provinsi dalam Pesebaran Jumlah Universitas Negeri dan Swasta
dengan Program Studi Akuntansi yang Terakreditasi di Indonesia Tahun
2018 dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Peringkat Lima Besar Provinsi dalam Pesebaran Jumlah
Universitas Negeri dan Swasta dengan Program Studi Akuntansi yang
Terakreditasi di Indonesia Tahun 2018
No Kopertis Wilayah
Jumlah
Perguruan
Tinggi
1 Kopertis Wilayah VII
67 (Provinsi Jawa Timur)
2 Kopertis Wilayah IV
54 (Provinsi Jawa Barat)
3
Kopertis Wilayah III
50 (Provinsi DKI Jakarta, Bogor, Depok,
Bekasi dan Banten)
4 Kopertis Wilayah VI
33 (Provinsi Jawa Tengah)
5
Kopertis Wilayah IX
28 (Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Barat dan Gorontalo)
Sumber : Diolah dari Direktori hasil akreditasi program studi BAN-PT
33
Selain itu berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Santoso dan
Yanti (2015) terhadap mahasiswa akuntansi di Jakarta menunjukkan bahwa
mayoritas responden melakukan tindakan tidak jujur berhubungan pada
sikap (attitude) yang mereka ambil dan alasan mereka berperilaku tidak
jujur bukan didasari karena faktor keadaan, namun mereka berperilaku
seperti itu karena adanya kehendak (intention) untuk berperilaku tidak jujur.
Hal tersebut mengindikasikan kecenderungan pada mahasiswa akuntansi di
Jakarta untuk melakukan sikap tidak etis.
2. Metode Pengambilan Sampel
Peneliti menggunakan metode convenience sampling untuk
menentukan pengambilan sampel. Convenience sampling merupakan
pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati
bersedia memberikannya (Sekaran, 2013:252). Definisi lain menurut
Dornyei (2007) dalam Etikan, Musa dan Alkassim (2015) convenience
sampling (juga dikenal sebagai Haphazard Sampling atau Sampling
Accidental) adalah jenis non-probability atau non-random sampling di mana
anggota target dari populasi memenuhi kriteria praktis tertentu, seperti akses
mudah, kedekatan geografis, ketersediaan pada waktu tertentu, atau
kesediaan berpartisipasi untuk dimasukkan dalam tujuan penelitian.
Convenience sampling adalah metode yang paling sering dipakai selama
tahap eksplorasi penelitian dan mungkin merupakan cara terbaik untuk
mendapatkan informasi dasar dengan cepat dan efisien (Sekaran, 2013:252).
34
C. Metode Pengumpulan Data
Pengambilan data yang dilakukan untuk penelitian ini dilakukan
menggunakan data primer yaitu dengan membagikan kuesioner secara
langsung maupun melalui media perantara kepada responden yaitu Mahasiswa
S1 Jurusan Akuntansi yang berada pada wilayah Provinsi DKI Jakarta. Sumber
data dalam penelitian ini diperoleh dari skor masing-masing indikator variabel
dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada Mahasiswa S1 Jurusan
Akuntansi yang berada pada wilayah Provinsi DKI Jakarta sebagai responden.
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan di uraikan definisi dari masing-masing variabel
yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. Sifat Machiavellian (X1)
Kepribadian Machiavellian terkait dengan individu yang
manipulatif, menggunakan perilaku persuasif untuk mencapai tujuan
pribadi, dan biasanya agresif. Machiavellian didefinisikan sebagai sebuah
proses di mana manipulator mendapat lebih banyak semacam reward
daripada yang akan didapatnya tanpa memanipulasi, sementara orang lain
mendapat lebih sedikit, setidaknya dalam konteks langsung (Christie and
Geis, 1970:106).
Sifat Machiavellian (X1) diukur dengan menggunakan instrumen
Mach IV scale yang dikembangkan oleh Christies and Geis (1970). Skala
Mach IV adalah ukuran perilaku Machiavellian yang tervalidasi dengan
baik. Skala Mach IV adalah instrumen 20-item yang dirancang untuk
35
mengukur perasaan responden tentang apakah seseorang percaya bahwa
orang lain rentan terhadap manipulasi dalam situasi interpersonal
(Richmond, 2001).
Satuan pengukuran yang digunakan adalah skala Likert, dengan lima
skala, rentan nilai 1 sampai dengan 5, dengan ukuran sebagai berikut: nilai
(1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat
setuju.
2. Spiritual Quotient (X2)
Spiritual Quotient didefinisikan sebagai kecerdasan untuk
menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan
untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang
lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan
hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain (Zohar dan
Marshall, 2000:4).
Spiritual Quotient (X2) diukur dengan menggunakan instrumen
yang dikembangkan oleh King (2008) yaitu Spiritual Intelligence Self-
Report Inventory (SISRI-24). Satuan pengukuran yang digunakan adalah
skala Likert, dengan lima skala, rentan nilai 1 sampai dengan 5, dengan
ukuran sebagai berikut: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3)
netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
36
3. Keputusan Etis Mahasiswa (Y)
Pengambilan keputusan etis menurut Rest (1986) adalah sebuah
proses psikologis ketika menghadapi dilema etis dalam membuat penilaian
benar atau salah secara moral (Sparks dan Pan, 2009)
Keputusan Etis Mahasiswa (Y) diukur dengan menggunakan
instrument Sketsa etis (Ethical vignettes). Sketsa etis digunakan untuk
menentukan evaluasi mahasiswa atas perilaku yang dipertanyakan. Sketsa
etis diadaptasi dari penelitian etika sebelumnya oleh Richmond (2001).
Sebanyak delapan sketsa etis digunakan untuk menentukan
bagaimana pengaruh sifat Machiavellian dan Spiritual Quotient terhadap
evaluasi mahasiswa dari dilema etis yang dipertanyakan. Daftar berikut ini
secara singkat merangkum isi dari sketsa:
a. Pengiriman barang lebih awal
b. Pinjaman bank kepada teman
c. Hadiah Pribadi
d. Penyesuaian piutang tak tertagih
e. Keamanan produk: Melanjutkan penjualan produk yang belum diuji
f. Otorisasi pembayaran uang suap
g. Menyalin perangkat lunak: meminjamkan perangkat lunak untuk
disalin.
Satuan pengukuran yang digunakan adalah skala Likert, dengan lima
skala, rentan nilai 1 sampai dengan 5, dengan ukuran sebagai berikut: nilai
(1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat
setuju.
37
Operasional variabel penelitian ini teringkas dalam tabel berikut :
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan Skala Pengukuran
Sifat
Machiavellian
(X1) (Christie dan
Geis, 1970)
1. Sifat taktik interpersonal
seseorang 1, 2, 4, 5, 7 dan 9
Likert 2. Pandangan individu
tentang sifat manusia
3, 8, 10, 11, 12
dan 13
3. Moralitas abstrak 6
Spiritual Quotient
(X2)
(King, 2008)
1. Pemikiran Kritis
eksistensial (Critical
Existential Thinking)
14, 16, 19, 23,
26 dan 30
Likert
2. Pembentukan Makna
Personal (Personal
Meaning Production)
21, 28 dan 31
3. Kesadaran Transendental
(Transcendental
Awareness)
15, 20, 24, 27
dan 29
4. Pengembangan keadaan
sadar (Conscious State
Expansion)
17, 18, 22, 25
dan 32
Keputusan Etis
(Y)
(Richmond, 2001)
1. Pengiriman barang lebih
awal 33
Likert
2. Pinjaman bank kepada
teman 34
3. Hadiah Pribadi 35
4. Penyesuaian piutang tak
tertagih 36
5. Keamanan produk:
Melanjutkan penjualan
produk yang belum diuji
37
6. Otorisasi pembayaran
uang suap 38
7. Menyalin perangkat
lunak: meminjamkan
perangkat lunak untuk
disalin.
39
38
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deksriptif, uji kualitas data,
uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, nilai
maksimum dan minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemiringan
distribusi) (Ghozali, 2016:19). Pada penelitian ini hanya menggambarkan
nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, nilai maksimum, minimum
dan sum untuk statistik deskriptif.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dari kecermatan alat ukur melakukan fungsi ukurnya.
Suatu instrument dikatakan valid, apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat (Nurhasanah, 2016:82). Uji Validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2016:52).
39
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap
konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validitas tidak berlaku universal sebab bergantung
pada situasi dan tujuan penelitian. Instrumen yang telah valid untuk
suatu tujuan tertentu, tidak otomatis akan valid untuk tujuan yang lain
(Nurhasanah, 2016:82).
Uji validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi
bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor
konstruk (Ghozali, 2016:54). Berdasarkan table correlations, kita dapat
melihat hasil uji validitas dengan melihat nilai Sig. Jika nilai Sig.<0,05
maka konstruk dinyatakan valid. Atau dengan cara membandingkan
nilai r hitung dengan nilai r table. Jika nilai r hitung lebih besar dari r
table maka konstruk dinyatakan valid (Nurhasanah, 2016:86).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keterpercayaan) merujuk pada pengertian, apakah
sebuh instrument dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten
dari waktu ke waktu. Jadi, kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu
instrument pengukur adalah konsistensi, keajekan, atau tidak berubah-
ubah (Nurhasanah, 2016:92). Reliabilitas merupakan suatu ukuran
menunjukkan sejauh mana instrument tanpa bias (bebas dari kesalahan)
dan pengukuran yang konsisten lintas waktu (Sekaran, 2013:228).
40
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2016:47). Jawaban responden terhadap pertanyaan yang
diajukan dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab
secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-
masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama (Ghozali, 2016:48).
Validitas mempermasalahkan kesesuaian antara konsep dan
kenyataan empiris. Sementara reliabilitas mengukur kesesuaian hasil-
hasil pengukuran di tingkat kenyataan empiris. Oleh karena itu, data
yang valid sudah pasti reliabel, tetapi data yang reliabel belum tentu
valid (Nurhasanah, 2016:91).
Interprestasi hasil dari pengujual reliabilitas dapat dilakukan
dengan memperhatikan tabel Reliability Statiscics, dimana suatu
kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha> 0,70
(Ghozali, 2016:50).
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini untuk menguji apakah data
memenuhi asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik diperlukan guna
mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan
atau tidak dan data yang didapatkan akurat atau terhindar dari bias
(Nurhasanah, 2016:62). Pada penelitian ini pengujian yang dilakukan yaitu uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas.
41
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Hasil dari uji multikolonieritas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
tolerance < 0,01 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2016:104).
Pada penelitian ini tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir yaitu
nilai tolerance = 0,01 atau sama dengan tingkat kolonieritas 0,95.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali,
2016:134). Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan
menggunakan grafik scatterplots dan uji glejser. Jika hasil dari grafik
scatterplots menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun di bawa angka 0 pada sumbu Y, maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi. Serta apabila hasil koefisien parameter untuk variabel
42
independen tidak ada yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:136).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2016:154). Data berdistribusi normal artinya data mempunyai
sebaran merata sehinggga benar-benar mewakili populasi (Nurhasanah,
2016:91). Uji normalitas dapat dilakukan dengan cara :
1) Uji Analisis Grafik
Uji analisis grafik untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan
garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya (Ghozali, 2016:154).
43
2) Uji Analisis Statistik
Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov
(K-S). Data berdistribusi normal jika nilai Sig. > Alpha. Uji K-S
dilakukan dengan hipotesis (Ghozali, 2016:158). :
H0 : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual berdistribusi tidak normal.
4. Uji Hipotesis
a. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderate (Moderated
Regression Analysis)
Pada penelitian ini peneliti menguji regresi dengan variabel
moderating menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA).
Moderate regression analysis adalah uji statistik dengan menggunakan
pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sampel dan
memberikan dasar untuk mengontrol variabel moderator. (Ghozali,
2016:219). Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah
variabel moderasi akan memperkuat atau memperlemah hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen.
Uji hipotesis secara regresi moderat pada penelitian ini
menggunakan uji nilai selisih mutlak dengan rumus persamaan sebagai
berikut:
44
Dimana :
Y = Keputusan Etis Mahasiswa
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Sifat Machiavellian
X2 = Spiritual Quotient
|X1 -X2| = Interaksi yang diukur dengan nilai absolute
perbedaan antara Sifat Machiavellian dengan
Spiritual Quotient
e = Tingkat kesalahan penduga dalam penelitian (Error
term)
Menurut Frucot dan Shearin (1991) interaksi seperti ini lebih
disukai oleh karena ekspetasi sebelumnya berhubungan dengan
kombinasi antara X1 dan X2 dan berpengaruh terhadap Y (Ghozali,
2016:224). Dasar pengambilan kesimpulan adalah dengan
menggunakan nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari
alpha (taraf nyata sebesar 5%) maka H0 ditolak atau Ha diterima
(Nurhasanah 2016:30). Hal ini berarti menyatakan bahwa variabel
independen atau bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependen atau terikat.
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3 |X1-X2| + e
45
Ketepatan fungsi regresi secara statistik setidaknya dapat diukur
dari nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F dan nilai statistik
t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak).
Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada
dalam daerah dimana H0 diterima (Ghozali, 2016:95). Uji hipotesis
yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui:
1) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:95).
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F menguji bahwa semua variabel independen
atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2016:96). Pada penelitian ini uji statistik F menguji
ketepatan fungsi model regresi diukur dari goodness of fit.
46
3) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t digunakan untuk memprediksi variabel
dependen atau untuk mengetahui sejauh mana variabel independen
secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali,
2016:97). Untuk menginterprestasikan koefisien variabel
independen dapat menggunakan unstandardized coefficients yaitu
dengan membandingkan probabilitas signifikansi dengan alpha
(taraf nyata 5%). Apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka
Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya ada pengaruh secara
individual antara variabel independen dengan variabel dependen
(Ghozali, 2016:99).
47
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini diawali dengan melakukan pilot test yang bertujuan
untuk melihat nilai validitas dan reliabilitas atas setiap instrumen yang
digunakan dalam kuesioner penelitian. Pilot test dilakukan pada bulan
Mei 2018, dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Responden
terdiri dari mahasiswa S1 Akuntansi yang berada di wilayah DKI
Jakarta yang sedang atau telah mendapatkan mata kuliah Pemeriksaan
Akuntansi (Auditing).
Jumlah item pernyataan saat melakukan pilot test sebanyak 52 butir
pernyataan yang terdiri dari item pernyataan variabel Sifat
Machiavellian sebanyak 20 butir, variabel Spiritual Quotient sebanyak
24 butir dan variabel Keputusan Etis sebanyak 8 butir. Setelah dilakukan
pilot test, item pernyataan yang valid berjumlah 39 butir pernyataan
yang terdiri dari item pernyataan variabel Sifat Machiavellian sebanyak
13 butir, variabel Spiritual Quotient sebanyak 19 butir dan variabel
Keputusan Etis sebanyak 7 butir. Item-item pernyataan hasil pilot test
adalah item-item yang akan digunakan dalam kuesioner yang disebar
kepada responden penelitian ini.
48
Penelitian ini dilakukan terhadap Mahasiswa S1 Akuntansi yang
berada di wilayah DKI Jakarta. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam
penelitian ini meliputi mahasiswa S1 Akuntansi yang telah
mendapatkan mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi (Auditing).
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan melalui
penyebaran kuesioner secara langsung maupun secara tidak langsung.
Penyebaran kuesioner secara langsung dilakukan dengan cara
mendatangi Universitas Negeri dan Swasta yang berada wilayah
Provinsi DKI Jakarta, berstatus aktif dan memiliki program studi
akuntansi yang terdaftar pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi (BAN-PT). Sedangkan penyebaran kuesioner secara tidak
langsung dilakukan melalui form google.doc. Media online dengan
menggunakan form google.doc dilakukan untuk mempermudah proses
pengumpulan data karena waktu penyebaran kuesioner pada masa
periode libur perkuliahan. Perizinan, penyebaran dan pengambilan
kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 23 Mei 2018 hingga
14 September 2018. Data penyebaran kuesioner penelitian dapat dilihat
dalam tabel 4.1
Tabel 4.1
Distribusi Penyebaran Kuesioner
No. Nama Universitas
Jumlah
Kuesioner
yang
dikirim
Jumlah
kuesioner
yang
kembali
1. Universitas Al-azhar Indonesia 11 11
2. Universitas Bakrie 9 9
Bersambung pada halaman selanjutnya
49
Tabel 4.1 (lanjutan)
Distribusi Penyebaran Kuesioner
No. Nama Universitas
Jumlah
Kuesioner
yang
dikirim
Jumlah
kuesioner
yang
kembali
3. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 6 6
4. Universitas Bina Nusantara 21 21
5. Universitas Budi Luhur 45 42
6. Universitas Bung Karno 5 5
7. Universitas Gunadarma 25 23
8. Universitas Indonesia 12 12
9. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah 94 92
10. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 6 6
11. Universitas Mercu Buana 38 38
12. Universitas Muhamadiyah Jakarta 54 54
13. Universitas Muhammadiyah Prof Dr
Hamka 52 52
14. Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia 3 3
15. Universitas Nasional 2 2
16. Universitas Negeri Jakarta 43 39
17. Universitas Pancasila 11 11
18. Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta 45 44
19. Universitas Persada Indonesia Yai 5 5
20. Universitas Prasetiya Mulya 7 7
21. Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) 5 5
22. Universitas Sahid 8 8
23. Universitas Suryadarma 16 16
24. Universitas Tama Jagakarsa 5 5
25. Universitas Tanri Abeng 8 8
26. Universitas Tarumanagara 8 8
27. Universitas Terbuka 9 9
28. Universitas Trilogi 6 6
29. Universitas Trisakti 9 9
30. Universitas Yarsi 7 7
Total 575 563
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
50
Penelitian ini mengambil sampel dari 30 Universitas Negeri dan
Universitas Swasta yang yang berada wilayah Provinsi DKI Jakarta,
berstatus aktif dan memiliki program studi akuntansi yang terdaftar pada
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Kuesioner
yang disebar berjumlah 575 buah yaitu terdisi dari 343 buah melalui
hardcopy dan 232 buah melalui google.doc. Kuesioner yang diterima
kembali sebanyak 563 buah atau sebesar 98%. Kuesioner yang tidak
kembali sebanyak 12 buah atau 2%. Kuesioner yang dapat diolah
berjumlah 552 buah atau 96% dari total kuesioner yang disebar.
Sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah karena tidak diisi secara
lengkap oleh responden sebanyak 11 buah atau sebesar 2%. Gambaran
mengenai data sampel penelitian disajikan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah
1. Kuesioner disebar melalui hardcopy 343
2. Kuesioner disebar melalui google.doc 232
3. Kuesioneryang tidak kembali 12
4. Kuesioner yang tidak dapat diolah 11
5. Kuesioner yang dapat diolah 552
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Akuntansi di
Universitas Negeri dan Universitas Swasta yang berada wilayah
Provinsi DKI Jakarta, berstatus aktif dan memiliki program studi
51
akuntansi yang terdaftar pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi (BAN-PT). Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas
responden penelitian yang terdiri atas jenis kelamin, semester dan usia.
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
disajikan dalam tabel 4.3.
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki Laki 153 27,7 27,7 27,7
Perempuan 399 72,3 72,3 100,0
Total 552 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa sebanyak 399
mahasiswa atau sebesar 72,3% responden didominasi oleh jenis
kelamin perempuan sedangkan sisanya sebanyak 153 responden
atau sebesar 27,7% berjenis kelamin laki-laki.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Semester
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan semester disajikan
dalam tabel 4.4.
52
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Semester
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 5 104 18,8 18,8 18,8
6 171 31,0 31,0 49,8
7 112 20,3 20,3 70,1
8 159 28,8 28,8 98,9
9 6 1,1 1,1 100,0
Total 552 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa mayoritas
responden adalah mahasiswa semester 6 dengan jumlah sebanyak
171 orang atau sebesar 31%. Sedangkan responden yang berada
pada semester 5 sebanyak 104 orang atau 18,8%, sebanyak 112
orang atau 20,3% berada pada semester 7, sebanyak 159 orang atau
28,8% berada pada semester 8 dan sebanyak 6 orang atau 1,1%
berada pada semester 9.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia disajikan
dalam tabel 4.5.
53
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
19 29 5,3 5,3 5,3
20 181 32,8 32,8 38,0
21 234 42,4 42,4 80,4
22 94 17,0 17,0 97,5
23 7 1,3 1,3 98,7
24 7 1,3 1,3 100,0
Total 552 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang
berusia 19 Tahun sebanyak 29 orang atau 5,3%. Responden yang
berusia 20 Tahun sebanyak 181 orang atau 32,8%. Responden yang
berusia 21 Tahun sebanyak 234 orang atau 42,4%. Responden yang
berusia 22 Tahun sebanyak 94 orang atau 17%. Responden yang
berusia 23 Tahun dan 24 Tahun masing-masing sebanyak 7 orang
atau 1,3% dan 7 orang atau 1,3% Mayoritas responden yang
berpartisipasi berusia 21 Tahun.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Hasil uji statistik deskriptif terhadap variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Sifat Machiavellian, Spiritual
Quotient dan Keputusan Etis ditunjukan dalam tabel 4.6
54
Tabel 4.6
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Mach 552 27 65 49,18 5,405
SQ 552 45 95 72,29 8,829
KE 552 7 35 20,26 4,921
Valid N
(listwise) 552
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan bahwa pada variabel
Machiavellian (Mach), jawaban minimum responden sebesar 27 dan
maksimum sebesar 65 dengan rata-rata total jawaban sebesar 49,18 dan
standar deviasi 5,405. Pada variabel Spiritual Quotient (SQ), jawaban
minimum responden sebesar 45 dan maksimum sebesar 95 dengan rata-
rata total jawaban sebesar 72,29 dan standar deviasi 8,829. Pada
variabel Keputusan Etis (KE), jawaban minimum responden sebesar 3
dan maksimum sebesar 95 dengan rata-rata total jawaban sebesar 20,26
dan standar deviasi 4,921. Jumlah responden (N) yang valid dan dapat
diproses lebih lanjut sebanyak 552 responden.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner (Ghazali, 2016:52). Berdasarkan table
correlations, Jika nilai Sig. < 0,05 maka konstruk dinyatakan Valid
(Nurhasanah, 2016:86). Hasil uji validitas dari sifat Machiavellian,
55
Spiritual Quotient dan Keputusan Etis dengan 552 sampel
responden disajikan pada tabel-tabel berikut.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Machiavellian
No. Butir
Pertanyaan
Sig.
(2-tailed) Keterangan
Mach_1 0,000 Valid
Mach_2 0,000 Valid
Mach_3 0,000 Valid
Mach_4 0,000 Valid
Mach_5 0,000 Valid
Mach_6 0,000 Valid
Mach_7 0,000 Valid
Mach_8 0,000 Valid
Mach_9 0,000 Valid
Mach_10 0,000 Valid
Mach_11 0,000 Valid
Mach_12 0,000 Valid
Mach_13 0,000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Tabel 4.7 menunjukan hasil uji validitas dari variabel sifat
Machiavellian memiliki kriteria valid untuk semua item
pertanyaan yaitu dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji validitas Spiritual Quotient.
56
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Spiritual Quotient
No. Butir
Pertanyaan
Sig.
(2-tailed) Keterangan
SQ_1 0,000 Valid
SQ_2 0,000 Valid
SQ_3 0,000 Valid
SQ_4 0,000 Valid
SQ_5 0,000 Valid
SQ_6 0,000 Valid
SQ_7 0,000 Valid
SQ_8 0,000 Valid
SQ_9 0,000 Valid
SQ_10 0,000 Valid
SQ_11 0,000 Valid
SQ_12 0,000 Valid
SQ_13 0,000 Valid
SQ_14 0,000 Valid
SQ_15
SQ_16
SQ_17
SQ_18
SQ_19
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Tabel 4.8 menunjukan hasil uji validitas dari variabel
Spiritual Quotient memiliki kriteria valid untuk semua item
pertanyaan yaitu dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji validitas Keputusan Etis.
57
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Keputusan Etis
No. Butir
Pertanyaan
Sig.
(2-tailed) Keterangan
KE_1 0,000 Valid
KE_2 0,000 Valid
KE_3 0,000 Valid
KE_4 0,000 Valid
KE_5 0,000 Valid
KE_6 0,000 Valid
KE_7 0,000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Tabel 4.9 menunjukan hasil uji validitas dari variabel
Keputusan Etis memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan
yaitu dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas untuk mengukur tingkat reliable atau handal
dan konsistensi suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variable. Kuesioner dikatakan reliable jika nilai Cronbach’s Alpha
> 0,70 (Ghozali, 2016:50). Tabel 4.10 menunjukan hasil uji
reliablitas pada variabel penelitian yang terdiri dari variabel sifat
Machiavellian, Spiritual Quotient dan Keputusan Etis.
58
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha Keterangan
Machiavellian 0,745 Reliabel
Spiritual Quotient 0,855 Reliabel
Keputusan Etis 0,756 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Tabel 4.10 menunjukan bahwa nilai Cronbach’s Alpha atas
variabel Machiavellian sebesar 0,745, variabel Spiritual Quotient
sebesar 0,855 dan variabel Keputusan Etis sebesar 0,756. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner
reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,70.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Hasil dari uji
multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance
inflation factor (VIF) (Ghozali, 2016:104). Tabel 4.11 menunjukan
hasil pengujian multikonlinearitas.
59
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standa
rdized
Coeffici
ents t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std.
Error Beta
Toler
ance VIF
1 (Constant) 15,336 2,134 7,186 ,000
Mach ,107 ,043 ,117 2,467 ,014 ,795 1,258
SQ -,005 ,027 -,008 -,174 ,862 ,795 1,258
a. Dependent Variable: Keputusan Etis
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji multikolonieritas
menunjukan bahwa nilai tolerance > 0,10 dan nilai variance
inflation factor (VIF) < 10 untuk semua variabel. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai tolerence untuk variabel Machiavellian (Mach) sebesar
0,795 dan variabel Spiritual Quotient (SQ) sebesar 0,795. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi terbebas dari
masalah multikolonieritas antar variabel independen dan dapat
digunakan dalam penelitian ini.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas
60
dilakukan dengan menggunakan uji glejser dan grafik scatterplots.
Hasil uji glejser ditunjukan dalam Tabel 4.12.
Tabel 4.12
Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -4,817 1,309 -3,680 ,000
Mach ,050 ,027 ,086 1,883 ,060
SQ ,025 ,024 ,045 1,053 ,293
a. Dependent Variable: Keputusan_Etis
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan gambar 4.12 hasil uji glejser menunjukan
variabel Machiavellian (Mach) memiliki nilai Sig. sebesar 0,060 dan
variabel Spiritual Quotient (SQ) sebesar 0,293. Hasil tersebut
menunjukan nilai Sig. > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil uji heteroskedastisitas menggunakan grafik scatterplot
ditampilkan dalam Gambar 4.1.
61
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan gambar 4.1 hasil uji heteroskedastisitas
menggunakan grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar
di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat
suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut, artinya bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil grafik
scatterplot konsisten dengan hasil uji glejser, sehingga dapat
disimpulkan model regresi layak digunakan untuk memprediksi
Keputusan Etis berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu
Machiavellian dan Spiritual Quotient.
62
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal (Ghozali, 2016:154). Uji normalitas pada penelitian ini
menggunakan uji non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dan uji
analisis grafik. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika
memiliki tingkat signifikansi > 0,05. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
(K-S), dapat dilihat dalam tabel 4.13.
Tabel 4.13
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 552
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.Deviation 4,88943300
Most Extreme
Differences
Absolute ,041
Positive ,041
Negative -,041
Test Statistic ,041
Asymp. Sig. (2-tailed) ,308c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
Sumber : Data primer yang diolah 2018
63
Berdasarkan tabel 4.13 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,308.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data tersebut
terdistribusi secara normal sehingga model penelitian ini memenuhi
uji asumsi klasik normalitas.
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram
Sumber : Data primer yang diolah 2018
64
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-P Plot
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan gambar 4.2 hasil uji normalitas dengan grafik
histogram menunjukan pola penyebaran data yang berdistribusi
normal. Pada gambar 4.3 hasil uji normalitas dengan grafik P-P Plot
menunjukan titik-titik yang menyebar membentuk satu garis lurus
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan
grafik P-P Plot berdistribusi normal. Dengan demikian, dapat
disimpulkan berdasarkan hasil uji analisis grafik bahwa model
regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
65
4. Hasil Uji Hipotesis
Pada penelitian ini uji hipotesis secara regresi moderat dengan
metode uji nilai selisih mutlak menggunakan Moderated Regression
Analysis (MRA). Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji
kebenaran hipotesis yang menyatakan bahwa variabel machiavellian
berpengaruh terhadap keputusan etis dengan spiritual quotient sebagai
variabel pemoderasi. Berikut ini menyajikan hasil uji nilai selisih
mutlak menggunakan MRA (Moderat Regression Analysis), dengan
hasil sebagai berikut.
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model atau kemampuan variabel
independen dalam menerangkan variasi variable dependen. Berikut
ini adalah hasil uji koefisien determinasi (R2) untuk variabel
machiavellian disajikan dalam tabel 4.14.
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .292a ,085 ,080 3,003
a. Predictors: (Constant), AbsX1_X2, Zscore(SQ), Zscore(Mach)
b. Dependent Variable: Keputusan_Etis
Sumber : Data primer yang diolah 2018
66
Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara nol dan satu.
Nilai (R2) yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Pada tabel 4.14
menunjukkan bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,080. Hal ini
menandakan bahwa variasi variabel machiavellian hanya dapat
menjelaskan 8% variasi keputusan etis. Sedangkan sisanya sebesar
92% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak disertakan dalam model
penelitian ini seperti, profesionalisme (Haritsah, Gunawan dan
Purnamasari, 2015), locus of control; gender; pendidikan; dan
pengalaman (Craft, 2012), ethical reasoning (Richmond, 2001).
b. Uji Statistik F
Uji statistik F dilakukan untuk menguji ketepatan fungsi
model regresi, yaitu mengukur goodness of fit. Berikut hasil uji
statistik F yang disajikan pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 460,065 3 153,355 17,004 ,000b
Residual 4942,354 548 9,019
Total 5402,420 551
a. Dependent Variable: Keputusan_Etis
b. Predictors: (Constant), AbsX1_X2, Zscore(SQ), Zscore(Mach)
Sumber : Data primer yang diolah 2018
67
Berdasarkan tabel 4.15, memperlihatkan bahwa nilai F
hitung sebesar 2,821 dengan nilai signifikasi pada kolom Sig. 0,000
yaitu < 0,05. Maka model regresi penelitian memenuhi goodness of
fit.
c. Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk memprediksi variabel
dependen atau untuk mengetahui sejauh mana variabel independen
secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2016:97). Apabila nilai signifikasi < 0,05 maka dapat
dinyatakan bahwa variabel independen secara individual
berpengaruh terhadap variabel dependen. Berikut hasil uji statistik
t yang disajikan pada Tabel 4.16
Tabel 4.16
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.562 ,206 17,258 ,000
Zscore (Mach) ,287 ,144 ,092 1,993 ,037
Zscore(SQ) ,746 ,144 ,238 5,198 ,000
AbsX1_X2 ,233 ,198 ,048 1,175 ,241
a. Dependent Variable: Keputusan_Etis
Sumber : Data primer yang diolah 2018
68
Berdasarkan tabel 4.16, maka model persamaan regresi
berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3 |X1-X2|
Dimana :
Y = Keputusan Etis Mahasiswa
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Sifat Machiavellian
X2 = Spiritual Quotient
|X1 -X2| = Interaksi yang diukur dengan nilai absolut
perbedaan antara Sifat Machiavellian dengan
Spiritual Quotient
1) Hasil Uji Hipotesis 1 : Sifat machiavellian berpengaruh
terhadap keputusan etis.
Tabel 4.16 menyajikan hasil uji t pada variabel sifat
machiavellian (Mach) sebesar 0,037 (sig < 5%). Hal ini
menunjukkan bahwa H1 diterima sehingga dapat disimpulkan
sifat machiavellian berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan etis. Variabel sifat machiavellian memiliki nilai
koefisien regresi positif sebesar 0,287 yang berarti bahwa setiap
Y = 3,562 + 0,287 + 0,746 + 0,233
69
kenaikan satu persen variabel sifat machiavellian dengan asumsi
variabel lain tetap maka akan menaikan keputusan etis sebesar
28,7%.
2) Hasil Uji Hipotesis 2 : Pengaruh spiritual quotient dalam
memoderasi sifat machiavellian terhadap keputusan etis.
Tabel 4.16 menyajikan hasil uji t pada variabel spiritual
quotient dan variabel moderating AbsX1_X2 yang merupakan
hasil interaksi yang diukur dengan nilai absolute perbedaan
antara sifat machiavellian dengan spiritual quotient. Variabel
spiritual quotient memiliki nilai sig. sebesar 0,000 (sig < 5%),
hal ini menunjukan bahwa spiritual quotient berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan etis. Variabel moderating
AbsX1_X2 yang merupakan hasil interaksi memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,241 (sig > 5%). Hasil penelitian ini tidak
mendukung hipotesis ke dua (H2) karena tingkat signifikasi yang
dimiliki variabel interaksi sifat machiavellian dengan spiritual
quotient lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan
spiritual quotient tidak dapat memoderasi sifat machiavellian
terhadap keputusan etis.
70
C. Pembahasan
1. Sifat machiavellian berpengaruh terhadap keputusan etis.
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa sifat machiavellian
mempunyai tingkat signifikasi sebesar 0,037 yaitu lebih kecil dari 0,05.
Hal tersebut berarti menerima H1 sehingga dapat disimpulkan bahwa
sifat machiavellian berpengaruh signifikan terhadap keputusan etis atau
H1 didukung. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Haritsah, Gunawan dan Purnamasari (2015);
Widyaningrum dan Sarwono (2012); Suliani dan Marsono (2010),
bahwa sifat machiavellian berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan etis. Semakin rendah sifat machiavellian yang dimiliki akan
membuat pengambilan keputusan etis semakin tepat. Dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi sifat machiavellian seorang mahasiswa akuntansi
maka semakin tinggi pula kecenderungan melakukan tindakan-tindakan
yang secara etis diragukan ketika dihadapkan pada kondisi dilema.
2. Pengaruh spiritual quotient dalam memoderasi sifat machiavellian
terhadap keputusan etis.
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa hasil variabel spiritual
quotient memiliki nilai sig. sebesar 0,000 (sig < 5%), hal ini
menunjukan bahwa spiritual quotient berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan etis. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Agustini dan Herawati (2013); Ika (2011); dan
Widyastuti dan Ludigdo (2010) bahwa spiritual quotient berpengaruh
71
signifikan terhadap keputusan etis individu. Namun hasil interaksi sifat
machiavellian dengan spiritual quotient mempunyai tingkat signifikasi
sebesar 0,264 yaitu lebih besar dari 0,05. Hal tersebut berarti menolak
H2 sehingga dapat disimpulkan bahwa spiritual quotient tidak dapat
memoderasi sifat machiavellian terhadap keputusan etis atau H2 tidak
didukung. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Lehnert,
Park dan Signh (2014), dalam penelitian ini variabel spiritual quotient
tidak dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara sifat
machiavellian terhadap keputusan etis.
Penyebab ketidakmampuan spiritual quotient dalam memoderasi
kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor lain yang dianggap dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku etis seperti pendidikan, kecerdasan
emosional, kecerdasan intelektual, lingkungan keluarga, pengalaman
hidup, imbalan yang diterima, hukum dan posisi atau kedudukan (Ika,
2011). Kecerdasan spiritual bukanlah kecerdasan tunggal yang berdiri
sendiri. Eksistensi kecerdasan spiritual diperlukan untuk
memfungsikan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional secara
efektif (Widyastuti dan Ludigdo, 2010). Keseimbangan pada
kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional
merupakan dasar yang penting bagi individu untuk menciptakan
keputusan etis. Faktor lain yang dapat menyebabkan perbedaan hasil
yaitu responden pada penelitian ini belum memiliki pengalaman dalam
menghadapi langsung situasi dilemma etika yang dihadapi akuntan di
72
lapangan. Tabel 4.17 menunjukan rangkuman hasil pengujian hipotesis
dalam penelitian ini.
Tabel 4.17
Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Koefisien
Parameter Signifikansi Hasil
H1 0,287 0,037 Didukung
H2 0,233 0,241 Tidak didukung
Sumber : Data primer yang diolah 2018
D. Analisis Lanjutan
Peneliti melakukan analisis lanjutan terhadap data penelitian karena
adanya perbedaan metode pengiriman kuesioner. Analisis ini bertujuan
untuk melihat perbedaan hasil dari responden yang menjawab kuesioner
melalui google.doc dengan responden yang menjawab kuesioner secara
langsung melalui hardcopy. Hasil uji t untuk google.doc kuesioner dan
hardcopy kuesioner ditampilkan pada tabel 4.18 dan tabel 4.19.
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik t google.doc Kuesioner
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.700 ,320 11,571 ,000
Zscore (Mach) ,589 ,208 ,200 2,825 ,005
Bersambung pada halaman selanjutnya
73
Tabel 4.18 (lanjutan)
Hasil Uji Statistik t google.doc Kuesioner
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
Zscore(SQ) ,493 ,207 ,167 2,381 ,018
AbsX1_X2 -,010 ,305 -,002 -,032 ,974
a. Dependent Variable: Keputusan_Etis
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Tabel 4.19
Hasil Uji Statistik t Hardcopy Kuesioner
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.419 ,270 12,676 ,000
Zscore (Mach) ,137 ,197 ,042 ,694 ,488
Zscore(SQ) ,928 ,196 ,285 4,737 ,000
AbsX1_X2 ,403 ,260 ,083 1,551 ,122
a. Dependent Variable: Keputusan_Etis
Sumber : Data primer yang diolah 2018
1. Analisis lanjutan 1 : Sifat machiavellian berpengaruh terhadap
keputusan etis.
Tabel 4.18 menampilkan hasil uji t pada google.doc kuesioner, yang
menunjukan bahwa variabel sifat machiavellian (Mach) memiliki nilai
sig sebesar 0,005 (sig < 5%). Sedangkan hasil uji t pada hardcopy
kuesioner yang ditampilkan pada tabel 4.19 menunjukan bahwa
variabel sifat machiavellian (Mach) memiliki nilai sig sebesar 0,488
74
(sig > 5%). Hasil tersebut mengindikasikan terdapat perbedaan
pengaruh antara responden yang menjawab kuesioner melalui
google.doc dengan responden yang menjawab kuesioner melalui
hardcopy.
Hasil uji t google.doc kuesioner menunjukan nilai sig. sebesar 0,005
(sig < 5%), artinya bahwa sifat machiavellian berpengaruh signifikan
terhadap keputusan etis. Sedangkan hasil uji t pada hardcopy kuesioner
menunjukan nilai sig. sebesar 0,488 (sig < 5%), artinya bahwa sifat
machiavellian tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan etis.
Perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan oleh faktor kondisi dan
situasi responden ketika menjawab kuesioner penelitian.
Responden yang menjawab kuesioner secara langsung melalui
hardcopy dilaksanakan didalam kelas secara bersama-sama dalam
waktu yang bersamaan, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi
responden atas jawaban teman sebayanya dalam mengisi kuesioner dan
menimbulkan bias karena faktor keinginan sosial. Meskipun
penyeimbang item dalam Mach IV secara efektif mengurangi respon
pernyataan yang membentuk bias, namun hal tersebut tidak
menghilangkan efek dari keinginan sosial. (Christie dan Geis, 1970).
75
2. Analisis lanjutan 2 : Pengaruh spiritual quotient dalam memoderasi
sifat machiavellian terhadap keputusan etis.
Hasil uji t pada google.doc kuesioner yang ditampilkan pada tabel
4.18 menunjukan bahwa variabel spiritual quotient memiliki nilai sig
sebesar 0,018 (sig < 5%), dan hasil uji t pada hardcopy kuesioner yang
ditampilkan pada tabel 4.19 menunjukan bahwa variabel spiritual
quotient memiliki nilai sig sebesar 0,000 (sig < 5%). Kedua uji tersebut
menunjukan hasil yang konsisten pada variabel spiritual quotient yaitu
memiliki nilai sig lebih kecil dari 5%.
Analisis lanjutan untuk melihat hasil uji t pada google.doc kuesioner
menunjukan variabel moderating memiliki nilai sig. sebesar 0,974 (sig
> 5%). Sedangkan hasil uji t pada hardcopy kuesioner menunjukan
variabel moderating memiliki nilai sig. sebesar 0,122 (sig > 5%). Hasil
tersebut menunjukan bahwa responden yang menjawab kuesioner
melalui google.doc dengan responden yang menjawab kuesioner
melalui hardcopy memiliki hasil yang konsisten yaitu nilai sig. > 5%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel spiritual quotient tidak
dapat memoderasi sifat machiavellian terhadap keputusan etis.
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sifat
machiavellian terhadap keputusan etis dengan spiritual quotient sebagai
variabel moderasi. Responden dalam penelitian ini berjumlah 552
mahasiswa S1 Akuntansi di DKI Jakarta. Berdasarkan pada data yang telah
dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap
permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sifat machiavellian berpengaruh terhadap keputusan etis mahasiswa S1
Akuntansi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Haritsah, Gunawan dan Purnamasari (2015).
2. Spiritual quotient tidak dapat memoderasi sifat machiavellian terhadap
keputusan etis mahasiswa S1 Akuntansi. Hal ini dijelaskan dari
perhitungan uji regresi moderat.
3. Responden yang mengisi kuesioner secara langsung melalui hardcopy
menunjukan hasil variabel machiavellian tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan etis mahasiswa S1 Akuntansi atau (sig > 5%),
sedangkan responden yang mengisi kuesioner melalui google.doc
menunjukan hasil signifikan (sig < 5%).
77
4. Responden yang mengisi kuesioner secara langsung melalui hardcopy
dan responden yang mengisi kuesioner melalui google.doc menunjukan
hasil yang konsisten yaitu variabel spiritual quotient tidak dapat
memoderasi sifat machiavellian terhadap keputusan etis mahasiswa S1
Akuntansi.
B. Saran
Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang lebih berkualitas dengan adanya masukan mengenai
beberapa hal, diantaranya:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk mempertimbangkan waktu
penelitian dengan tepat agar proses pengumpulan data lebih efektif dan
efisien.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambahkan lebih banyak
literatur yang relevan dengan topik penelitian yang diambil.
78
DAFTAR PUSTAKA
Agustini ,Syukriyah, Nyoman Trisna Herawati. 2013. “Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap
Sikap Etis Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja” Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
Apriyanti, Taufeni Taufik dan Mudrika Alamsyah Hasan.2014.“Pengaruh
Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual dan Perilaku Etis terhadap
Kinerja Auditor Pemerintah”. JOM FEKON Vol. 1, No. 2
Arestanti, Martana Arrazaqu, Nurul Herawati, dan Emi Rahmawati. 2016.
“Faktor-Faktor Internal Individual dalam Pembuatan Keputusan Etis:
Studi pada Konsultan Pajak di Kota Surabaya” Jurnal Akuntansi dan
Investasi, Vol. 17 No. 2, Juli, hlm: 104-117
Bangun, Yakobus Kaditti dan Marselinus Asri .2017.”Auditor Ethical Decision
Making”. Scientific Research Journal (SCIRJ), Vol. V, Issue VI, ISSN
2201-2796
Belarminus, Robertus.2016.”Kronologi kasus dugaan suap pejabat kemendes
PDTT dan Auditor BPK” (https://nasional.kompas.com/read/2017/05/ 28/
02000071 /kronologi.kasus.dugaan.suap. pejabat. kemendes.pdtt.dan
.auditor.bpk) (Diakses pada 22 Mei 2018)
Chrismastuti,Agnes A., dan ST. Vena Purnamasari. 2004. “Hubungan Sifat
Machiavellian, Pembelajaran Etika dalam Mata Kuliah Etika dan Sikap
Etis Akuntan : Suatu Analisis Perilaku Etis Akuntan dan Mahasiswa
Akuntansi di Semarang”. Simposium Nasional Akuntansi VII Denpasar-
Bali, 2-3 Desember.
Chrismastuti,Agnes A., dan ST. Vena Purnamasari. 2006. “Dampak
Reinforcement Contigency terhadap Hubungan Sifat Machiavellian dan
Perkembangan Moral”. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang, 23-26
Agustus.
Christie, Richard dan Florence L. Geis.1970.”Studies in Machiavellianis”,(New
York: Academic Press)
Craft, Jana L.2012.” A Review of the Empirical Ethical Decision-Making
Literature:2004–2011”. Springer Science Business Media Dordrecht DOI
10.1007/s10551-012-1518-9
Deny, Septian.2013.”BUMN masih sering curang” (https://www.liputan6.com
/bisnis/read/690613/bumn-masih-sering-curang) (Diakses pada 22 Mei
2018)
79
Diansyah, Febri.2017.”KPK tahan empat tersangka dugaan suap Auditor
BPK”(www.kpk.go.id/id/berita/siaran-pers/3964-kpk-tahan-empat tersang
ka-dugaan-suap -auditor-bpk) (Diakses pada 22 Mei 2018)
Direktori Hasil Akreditasi Program Studi BAN-PT (https://banpt.or.id/
direktori/prodi/pencarian_prodi) (Diakses pada 3 Oktober 2018)
Etikan, Ilker, Sulaiman Abubakar Musa dan Rukayya Sunusi Alkassim.2016.”
Comparison of Convenience Sampling and Purposive Sampling. ”American
Journal of Theoretical and Applied Statistics. Vol. 5, No. 1, 2016, pp. 1-4.
doi: 10.11648/j.ajtas.20160501.11
Fatmawati, Nur Indah.2017.”Kasus Suap Moge, Majelis Kode Etik Siapkan
Sanksi Untuk Auditor BPK”(https://news.detik.com/berita/3654527/kasus-
suap-moge-majelis-kode-etik-siapkan-sanksi-untuk-auditor-bpk) (Diakses
pada 3 Oktober 2018)
Ghozali, Imam.2016.”Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 23”.( Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponogoro)
Harini, Dwi, Agus Wahyudin, dan Indah Anisykurlillah.2011.“Analisis
Penerimaan Auditor atas Dysfunctional Audit Behavior : Sebuah
Pendekatan Karakteristik Personal Auditor.” Jurnal Dinamika Akuntansi
Haritsah, Zein, Hendra Gunawan dan Pupung Purnamasari.2015.”Pengaruh
Profesionalisme, dan Sifat Machiavellian terhadap Pengambilan
Keputusan Etis Auditor (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Kota
Bandung, Jawa Barat)” Prosiding Penelitian SPeSIA
Ika, Desi. 2011. “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Spiritual terhadap Sikap
Etis Mahasiswa Akuntansi dipandang dari Segi Gender (Studi pada
Perguruan Tinggi Negeri di Kota Medan)”. Jurnal Keuangan dan Bisnis
Vol. 2, No. 2,Juli.
Jones, Thomas M. 1991.“Ethical Decision Making by Individuals in
Organizations: An Issue-Contingent Model”. The Academy of Management
Review, Vol. 16, No. 2
King, David Brian.2008.”Rethinking Claims of Spiritual Intelligence: A
Definition, Model, and Measure”, Thesis Submitted to the Degree of Master
of Science in the Faculty of Arts and Science Trent University
Kode Etik Profesi Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia
(http://iapi.or.id/Iapi /detail/237) (Diakses pada 3 Oktober 2018)
Koran Jakarta 9 Oktober 2013.”Suap pegawai pajak bos PT Master Steel
divonis 2-5 tahun” (www.kpk.go.id/id/berita-sub/1431-suap-pegawai-
pajak-bos-pt-master -steel-divonis-2-5-tahun) (Diakses pada 22 Mei 2018)
80
Koran Sindo 29 Januari 2015 “Saksi ungkap pemalsuan audit machfud”
(www.kpk.go.id/id/berita/berita-sub/2459-saksi-ungkap-pemalsuan-audit-
machfud) (Diakses pada 22 Mei 2018)
Lehnert, Kevin, Yung-hwal Park dan Nitish Singh.2014.” Research Note and
Review of the Empirical Ethical Decision-Making Literature: Boundary
Conditions and Extensions”. Springer Science Business Media Dordrecht
DOI 10.1007/s10551-014-2147-2
Mahayani, Ni Putu Eka dan Ni K. Lely Aryani Merkusiwati.2016. “Pengaruh
Persaingan Auditor dan Sifat Machiavellian Pada Independensi Auditor
dengan Etika Profesi sebagai Variabel Moderasi”. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.15. 2. Mei hlm. 1172-1200. ISSN: 2302-8556
Nugrahaningsih.2005. “Analisis Perbedaan Perila-ku Etis Auditor di KAP
dalam Etika Profesi (Studi terhadap Peran Faktor-Faktor Indivi-dual:
Locus of Control, Lama Pengalaman Kerja, Gender, dan Equity
Sensitivity)”. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo
Nurhasanah, Siti.2016."Praktikum Statistika 2: Untuk Ekonomi dan
Bisnis".(Jakarta: Salemba Empat)
Payamta. 2002. “Sikap Akuntan dan Pengguna Jasa Akuntan Publik Terhadap
Advertensi Jasa Akuntan Publik”. Simposium Nasional Akuntansi V,
Semarang.
Purnamaningsih, Ni Ketut Ayu dan Dodik Ariyanto. 2016. “Pengarug Gender,
Usia, Tingkat Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi terhadap Persepsi Etis
Mahasiswa Akuntansi”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 17,
No 2, November, hlm. 996-1029. ISSN: 2302-8556
Rachman, Fadhly Fauzi.2018.”Bank Bukopin Permak Laporan Keuangan, Ini
Kata BI dan OJK” (https://finance.detik.com/moneter/d-3994551/bank-
bukopin-permak-laporan-keuangan-ini-kata-bi-dan-ojk) (Diakses pada
3 Oktober 2018)
Richmond, Kelly Ann.2001."Ethical Reasoning, Machiavellian Behavior, and
Gender: The Impact on Accounting Students' Ethical Decision Making”.
Dissertation submitted to the Faculty of the Virginia Polytechnic Institute
and State University
Rindayanti, Dekeng Setyo Budiarto.2017.”Hubungan antara Love of Money,
Machiavellian dengan Persepsi Etis: Analisis berdasarkan Perspektif
Gender”. Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi Vol.10 (2), P-ISSN:1979-
858X; E-ISSN: 2461-1190
81
Santoso, Dyon dan Harti Budi Yanti.2015.”Pengaruh Perilaku Tidak Jujur dan
Kompetensi Moral terhadap Kecurangan Akademik (Academic Fraud)
Mahasiswa Akuntansi”, Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol.
15 No. 1
Sekaran, Uma dan Roger Bougie.2013. "Research methods for business : a skill-
building approach". (United Kingdom : Wiley) 6th Ed
Sparks, John R dan Yue Pan.2009.” Ethical Judgments in Business Ethics
Research: Definition, and Research Agenda”. Journal of Business Ethics
(2010) 91:405–418
Suliani, Metta dan Marsono.2010. “Pengaruh Pertimbangan Etis, Perilaku
Machiavellian dan Gender dalam Pembuatan Keputusan Etis Mahasiswa
S1 Akuntansi”.Jurnal Akuntansi dan Auditing Universitas DipenogoroVol.
7, No. 1, November, hlm 62–79.
Tempo 11 Februari 2017.”Mitra Ernst Young Indonesia didenda Rp 13 miliar di
AS” (https://bisnis.tempo.co/read/845604/mitra-ernst-young-indonesia-
didenda-rp-13-miliar-di-as) (Diakses pada 22 Mei 2018)
Trihandini, R.A Fabiola Meirnayati.2005.”Analisis Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus di Hotel Horison Semarang)”,Tesis program
Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Diponegoro
Widyaningrum, Triyana dan Aris Eddy Sarwono. 2012. “Analisis Sifat
Machiavellian dan Pembelajaran Etika terhadap Sikap Etis Akuntan dan
Mahasiswa Akuntansi”. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta Vol. 9, No. 1,
Oktober, hlm. 65–75.
Widyastuti, Rr. Ariyani Yakti.2018.” Kasus SNP Finance, Kemenkeu jatuhkan
sanksi ke Deloitte Indonesia”(https://bisnis.tempo.co/read/1130928/kasus-
snp-finance-kemenkeu-jatuhkan-sanksi-ke-deloitte-indonesia/full&view=
ok) (Diakses pada 3 Oktober 2018)
Widyastuti, Wiwied dan Unti Ludigdo.2010.“Pengaruh Kecerdasan Emosional,
Kecerdasan Spiritual dan Budaya Organisasi Terhadap Prilaku Etis
Auditor pada KAP”,.Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol 1 No.1 April
Wisesa, Anggara. 2011. “Integritas Moral dalam Konteks Pengambilan
Keputusan Etis“. Jurnal Manajemen Teknologi Institut Teknologi Bandung.
Vol. 10, No. 1
Zohar, Danah dan Ian Marshall. 2000. “SQ : Memanfaatkan Kecerdasan
Spiritual Dalam Berfikir Integralistik dan Holistik Untuk Memaknai
Kehidupan”. (Bandung : Mizan Pustaka) Pengantar Jalaluddin Rakhmats
82
LAMPIRAN-LAMPIRAN
83
LAMPIRAN I
Surat Permohonan Pengisian Kuesioner
84
Kepada Yth.
Saudara/i
Di Tempat
Dengan Hormat,
Kami adalah Dosen dan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta yang saat ini
sedang melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan dalam rangka
memenuhi tugas penelitian sebagai Dosen dan Mahasiswa. Penelitian ini
dilakukan dengan komposisi tim sebagai berikut:
1. Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc. (Ketua)
2. Novi Ladita (Anggota)
Berkaitan dengan hal tersebut, kami memohon kesediaan Saudara/i
untuk mengisi kuesioner yang terlampir berikut ini. Semua pendapat yang
telah Saudara/i berikan dalam kuesioner akan dijamin kerahasiaannya.
Hal ini semata-mata untuk kepentingan penelitian ilmiah. Hanya
ringkasan dan hasil analisis secara keseluruhan yang akan dilaporkan atau
dipublikasikan.
Jika Saudara/i memerlukan informasi terkait dengan kuesioner
terlampir, silakan hubungi Novi Ladita di nomor telepon 0859-4581-
5196 atau email : [email protected].
Kami memohon kuesioner diisi dengan lengkap. Atas bantuan dan
kerjasama Saudara/i, kami mengucapkan terima kasih. Tanpa bantuan
Saudara/i, penelitian ini tidak mungkin terselesaikan.
Salam Hormat.
Peneliti.
85
LAMPIRAN II
Kuesioner Penelitian
86
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Universitas :
Semester, Umur : Jenis
Kelamin: Pria / Wanita
Apakah anda telah/sedang mendapatkan mata kuliah Akuntansi Pemeriksaan
(Auditing) ?
Ya Tidak
Questionnaire
Petunjuk Pengisian : Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Saudara/l
dimohon untuk memilih salah satu dan pilihan atas pemyataan berikut sesuai
dengan persepsi atau kondisi anda.
1 2 3 4 5
Sangat tidak setuju Tidak setuju Netral Setuju Sangat setuju
1. Ketika seseorang meminta orang lain untuk melakukan sesuatu
untuk dirinya, maka cara terbaik adalah dengan
mengungkapkan alasan yang sebenarnya daripada memberikan
alasan yang lain, walaupun alasan itu dapat mempengaruhi
orang tersebut
1 2 3 4 5
2. Kejujuran adalah hal terbaik dalam kondisi apapun 1 2 3 4 5
3. Lebih aman bila kita mengasumsikan bahwa semua orang
termasuk saya memiliki sisi jahat (buruk) yang akan dapat
muncul jika diberi kesempatan
1 2 3 4 5
4. Orang melakukan suatu tindakan hanya jika ia yakin bahwa
tindakan itu secara moral benar 1 2 3 4 5
5. Memuji orang yang penting dalam karir kita adalah perbuatan
bijaksana 1 2 3 4 5
6. Dalam segala hal, rendah hati dan jujur lebih baik daripada
terpandang (berkuasa) dan tidak jujur 1 2 3 4 5
87
7. Kebaikan, sangat mungkin untuk dilakukan dalam segala hal 1 2 3 4 5
8. Sebagian besar orang pada dasarnya adalah baik dan
menyenangkan 1 2 3 4 5
9. Tidak ada alasan apapun untuk berbohong pada orang lain 1 2 3 4 5
10. Kebanyakan orang lebih mudah melupakan kesedihan karena
kematian orang tuanya daripada kesedihan karena kehilangan
hartanya
1 2 3 4 5
11. Kebanyakan orang yang dapat mencapai kemajuan didunia
yang dipimpin dengan bersih, kehidupan moralnya baik 1 2 3 4 5
12. Secara umum dapat dikatakan bahwa orang tidak mau bekerja
keras kecuali jika dipaksa untuk melakukannya 1 2 3 4 5
13. Kebanyakan orang adalah pemberani 1 2 3 4 5
14. Saya sering mempertanyakan atau merenungkan sifat realitas 1 2 3 4 5
15. Saya mengenali aspek diri saya yang lebih dalam dari tubuh
fisik saya 1 2 3 4 5
16. Saya telah menghabiskan waktu merenungkan tujuan atau
alasan keberadaan saya 1 2 3 4 5
17. Saya dapat memasuki kondisi tingkat kesadaran yang lebih
tinggi 1 2 3 4 5
18. Saya dapat mengontrol kapan saya memasuki kondisi
kesadaran yang lebih tinggi 1 2 3 4 5
19. Saya dapat mengembangkan teori / pemikiran saya sendiri
tentang hal-hal seperti kehidupan, kematian, kenyataan, dan
eksistensi (keberadaan)
1 2 3 4 5
20. Saya menyadari terdapat hubungan yang lebih dalam antara
saya dan orang lain 1 2 3 4 5
21. Saya dapat menentukan tujuan atau alasan hidup saya 1 2 3 4 5
22. Saya dapat secara bebas berpindah level kesadaran menuju
kesadaran yang lebih tinggi 1 2 3 4 5
23. Saya sering merenungkan arti peristiwa yang terjadi dalam
hidup saya 1 2 3 4 5
88
24. Saya mengidentifikasi diri saya melalui dalam diri saya, bukan
melalui fisik 1 2 3 4 5
25. Saya sering melihat persoalan dan pilihan dengan lebih jelas
ketika berada di tingkat kesadaran yang lebih tinggi 1 2 3 4 5
26. Saya sering merenungkan hubungan antara manusia dan alam
semesta 1 2 3 4 5
27. Saya menyadari akan aspek non-materi dalam kehidupan 1 2 3 4 5
28. Saya dapat membuat keputusan sesuai dengan tujuan hidup
saya 1 2 3 4 5
29. Saya menyadari bahwa kualitas dari diri seseorang lebih
memiliki arti dibanding tubuh, kepribadian, atau emosi mereka 1 2 3 4 5
30. Saya merenungkan secara mendalam apakah ada kekuatan-
kekuatan yang lebih besar (misalnya, tuhan, dewa, malaikat
dll.)
1 2 3 4 5
31. Saya mampu menemukan makna dan tujuan hidup saya melalui
pengalaman sehari-hari 1 2 3 4 5
32. Saya telah mengembangkan teknik saya sendiri untuk
memasuki tingkat kesadaran yang lebih tinggi 1 2 3 4 5
89
33. Dalam sebuah perusahaan bonus penjualan kuartalan akan dibagikan jika
seorang manajer dapat mencapai target penjualan yang telah ditetapkan.
Anda adalah seorang manajer pemasaran yang sedang menghadapi kenyataan
bahwa target penjualan kuartal kali ini tidak akan terpenuhi, maka bonusnya
tidak akan anda terima. Sementara itu ada order penjualan yang tanggal
permintaan pengiriman barangnya masuk ke periode kuartal depan. Jika
permintaan tersebut dipenuhi sekarang, sebelum pelanggan memerlukannya
(sebelum tanggal permintaan pengiriman barang), maka target penjualan
akan terpenuhi. Apakah anda akan mengirimkan order sebelum waktu yang
diminta pelanggan dengan tujuan memperoleh bonus?
1 2 3 4 5
34. Anda adalah seorang manajer kredit sebuah bank. Seorang teman dekat anda
yang memiliki sebuah perusahaan baru yang cukup prospektif mengajukan
pinjaman ke bank tempat anda bekerja. Analisis kredit di tempat anda bekerja
menyatakan bahwa perusahaan tersebut tidak memenuhi kriteria normal
pinjaman bank. Apakah anda sebagai teman dekat pemilik perusahaan yang
mengajukan pinjaman akan merekomendasikan pinjaman kepadanya?
1 2 3 4 5
35. Anda bekerja disebuah perusahaan, saat ini anda menduduki sebuah jabatan
yang menuntut anda untuk melakukan perjalanan dinas jauh dari rumah
secara rutin. Frekuensi perjalanan dinasnya tinggi dan membuat anda sering
meninggalkan keluarga, maka sebagai konsekuensinya anda
mempertimbangkan untuk membebankan sebagian kecil pengeluaran pribadi
anda seperti pembelian oleh-oleh untuk keluarga pada perusahaan. Apakah
anda akan mengambil keputusan tersebut?
1 2 3 4 5
90
36. Kondisi perusahaan tempat anda bekerja saat ini sedang mengalami
penurunan laba pada beberapa periode belakangan ini, maka general
manager perusahaan anda meminta anda untuk menurunkan estimasi piutang
tak tertagih untuk meningkatkan laba, dengan argumentasi bahwa praktik ini
biasa dilakukan ketika industri sedang dalam kondisi yang tidak baik.
Sebelumnya perusahaan sangat konservative dalam menentukan cadangan
kerugian piutang, sekalipun dalam masa-masa yang berat. Permintaan
general manager tersebut menjadikan cadangan kerugian piutang perusahaan
yang paling tidak konservative dibandingkan perusahaan lain dalam industri.
Apakah anda akan mengambil keputusan untuk melakukan penyesuian
terhadap cadangan kerugian piutang perusahaan tersebut untuk
meningkatkan laba perusahaan?
1 2 3 4 5
37. Anda adalah seorang salesman yang baru saja dipromosikan menjadi manajer
produksi. Tanggung jawab pertama anda adalah menangani produk baru
peralatan dapur. Bagian kompensasi yang akan anda peroleh dihitung
berdasarkan jumlah penjualan produk itu. Ketika melakukan review atas produk
baru tersebut, anda menemukan bahwa product testing yang dilakukan tidak
cukup memenuhi standar aturan yang ditetapkan oleh pemerintah atas keamanan
produk. Namun sejauh ini tidak ditemukan indikasi adanya masalah keamanan
bagi konsumen setelah mengunakan produk anda. Apakah anda akan
mengotorisasi diteruskannya promosi dan penjualan produk baru tersebut?
1 2 3 4 5
91
38. Anda adalah seorang manajer sebuah perusahaan yang ingin mengembangkan
bisnis keluar negeri, untuk pengembangan bisnis keluar negeri tersebut harus
dilakukan sebuah pembayaran ‘gelap’ kepada seorang distributor lokal di suatu
negara asing. Pembayaran itu sebagai ‘good will gesture’ agar perusahaan anda
dapat memasukkan produknya ke negara asing tersebut. Praktik ini normal
dalam prosedur bisnis di negara tersebut dan tidak ada hukum di sana yang
melarangnya, Apakah anda sebagai manajer perusahaan akan mengotorisasi
pembayaran tersebut ?
1 2 3 4 5
39. Anda adalah pemilik suatu paket database software yang memiliki nilai sangat
besar. Saat ini ada rekan anda, pemilik sebuah perusahaan lokal kecil, yang
sedang dalam kesulitan keuangan, sedang melakukan pendekatan pada anda
agar diijinkan meminjam dan mengkopi database software yang anda miliki
tersebut untuk pengembangan bisnis di masa depan. Apakah anda sebagai teman
baiknya akan meminjamkan database software tersebut ?
1 2 3 4 5
92
LAMPIRAN III
Output Hasil Pengujian Data
93
A. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Machiavellian 552 27 65 49,18 5,405
Spiritual_Quotient 552 45 95 72,29 8,829
Keputusan_Etis 552 7 35 20,26 4,921
Valid N (listwise) 552
B. Hasil Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
a. Uji Validitas Variabel Sifat Machiavellian
Correlations
M_1 M_2 M_3 M_4 M_5 M_6 M_7 M_8 M_9 M_10 M_11 M_12 M_13 Total
M_1 Pearson
Correlation 1 ,244** ,130** ,148** 0.038 ,210** ,185** ,199** ,152** -0.078 ,253** 0.027 ,100* ,408**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.002 0.000 0.369 0.000 0.000 0.000 0.000 0.066 0.000 0.528 0.018 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
94
Correlations
M_1 M_2 M_3 M_4 M_5 M_6 M_7 M_8 M_9 M_10 M_11 M_12 M_13 Total
M_2 Pearson
Correlation ,244** 1
-0.027
,268** 0.026 ,361** ,358** ,271** ,342** 0.034 ,281** 0.041 ,177** ,551**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.525 0.000 0.548 0.000 0.000 0.000 0.000 0.432 0.000 0.336 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
M_3 Pearson Correlation ,130**
-
0.027 1 ,124** 0.016
-
0.002 0.025 0.053 0.035 ,092* 0.079 ,139** 0.059 ,324**
Sig. (2-
tailed) 0.002 0.525 0.004 0.700 0.955 0.558 0.214 0.411 0.030 0.063 0.001 0.163 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
M_4 Pearson
Correlation ,148** ,268** ,124** 1 ,150** ,262** ,115** ,209** ,224** 0.010 ,196** 0.055 ,167** ,502**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.004 0.000 0.000 0.007 0.000 0.000 0.810 0.000 0.196 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
M_5 Pearson
Correlation 0.038 0.026 0.016 ,150** 1 0.044 0.058
-
0.010
-
0.018 0.023 ,129** ,108* 0.062 ,287**
Sig. (2-tailed)
0.369 0.548 0.700 0.000 0.304 0.172 0.813 0.675 0.592 0.002 0.011 0.145 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
M_6 Pearson Correlation
,210** ,361** -
0.002 ,262** 0.044 1 ,215** ,133** ,131** -0.027 ,243** 0.039 0.036 ,403**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.955 0.000 0.304 0.000 0.002 0.002 0.524 0.000 0.363 0.395 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
95
Correlations
M_1 M_2 M_3 M_4 M_5 M_6 M_7 M_8 M_9 M_10 M_11 M_12 M_13 Total
M_7 Pearson
Correlation ,185** ,358** 0.025 ,115** 0.058 ,215** 1 ,362** ,191** -0.025 ,284** -0.059 ,112** ,439**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.000 0.558 0.007 0.172 0.000 0.000 0.000 0.562 0.000 0.168 0.008 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
M_8 Pearson Correlation ,199** ,271** 0.053 ,209**
-
0.010 ,133** ,362** 1 ,318** 0.025 ,237** 0.082 ,295** ,530**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.214 0.000 0.813 0.002 0.000 0.000 0.555 0.000 0.055 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
M_9 Pearson
Correlation ,152** ,342** 0.035 ,224**
-
0.018 ,131** ,191** ,318** 1 ,168** ,227** 0.024 ,283** ,558**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.411 0.000 0.675 0.002 0.000 0.000 0.000 0.000 0.571 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
M_10 Pearson
Correlation -
0.078 0.034 ,092* 0.010 0.023
-
0.027
-
0.025 0.025 ,168** 1 0.046 ,174** ,087* ,369**
Sig. (2-
tailed) 0.066 0.432 0.030 0.810 0.592 0.524 0.562 0.555 0.000 0.282 0.000 0.041 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
M_11 Pearson Correlation
,253** ,281** 0.079 ,196** ,129** ,243** ,284** ,237** ,227** 0.046 1 0.047 ,163** ,525**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.063 0.000 0.002 0.000 0.000 0.000 0.000 0.282 0.275 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
96
Correlations
M_1 M_2 M_3 M_4 M_5 M_6 M_7 M_8 M_9 M_10 M_11 M_12 M_13 Total
M_12 Pearson
Correlation 0.027 0.041 ,139** 0.055 ,108* 0.039
-0.059
0.082 0.024 ,174** 0.047 1 ,088* ,342**
Sig. (2-tailed)
0.528 0.336 0.001 0.196 0.011 0.363 0.168 0.055 0.571 0.000 0.275 0.039 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
M_13 Pearson Correlation ,100* ,177** 0.059 ,167** 0.062 0.036 ,112** ,295** ,283** ,087* ,163** ,088* 1 ,466**
Sig. (2-
tailed) 0.018 0.000 0.163 0.000 0.145 0.395 0.008 0.000 0.000 0.041 0.000 0.039 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
Total Pearson
Correlation ,408** ,551** ,324** ,502** ,287** ,403** ,439** ,530** ,558** ,369** ,525** ,342** ,466** 1
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
97
b. Uji Validitas Variabel Spiritual Quotient
Correlations
SQ_1
SQ_2
SQ_3
SQ_4
SQ_5
SQ_6
SQ_7
SQ_8
SQ_9
SQ_10
SQ_11
SQ_12
SQ_13
SQ_14
SQ_15
SQ_16
SQ_17
SQ_18
SQ_19 Total
SQ_ 1
Pearson Correlation
1 ,221**
,386**
,230**
,235**
,215**
,212**
,088*
,225**
,328*
* ,214*
* 0.07
4 ,276*
* ,210*
* ,217*
* ,089*
,244*
* ,153*
* ,131*
* ,466**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.039
0.000
0.000
0.000
0.083
0.000
0.000
0.000
0.036
0.000
0.000
0.002
0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_ 2
Pearson Correlation
,221**
1 ,234**
,255**
,289**
,275**
,182**
,225**
,304**
,206*
* ,206*
* ,087*
,139*
* ,133*
* ,240*
* ,114*
* ,123*
* ,290*
* ,209*
* ,464**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.041
0.001
0.002
0.000
0.007
0.004
0.000
0.000
0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_ 3
Pearson Correlation
,386**
,234**
1 ,276**
,317**
,285**
,189**
,130**
,204**
,364*
* ,198*
* 0.06
9 ,256*
* ,226*
* ,171*
* ,139*
* ,204*
* ,225*
* ,109* ,492**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.002
0.000
0.000
0.000
0.108
0.000
0.000
0.000
0.001
0.000
0.000
0.011
0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_4
Pearson Correlation
,230**
,255**
,276**
1 ,509**
,362**
,279**
,223**
,400**
,226*
* ,206*
* ,190*
* ,227*
* ,224*
* ,324*
* ,167*
* ,256*
* ,319*
* ,376*
* ,604**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
98
Correlations
SQ_1
SQ_2
SQ_3
SQ_4
SQ_5
SQ_6
SQ_7
SQ_8
SQ_9
SQ_10
SQ_11
SQ_12
SQ_13
SQ_14
SQ_15
SQ_16
SQ_17
SQ_18
SQ_19 Total
SQ_5
Pearson Correlation
,235**
,289**
,317**
,509**
1 ,400**
,276**
,307**
,638**
,222*
* ,265*
* ,163*
* ,191*
* ,165*
* ,348*
* ,188*
* ,239*
* ,355*
* ,477*
* ,657**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_6
Pearson Correlation
,215**
,275**
,285**
,362**
,400**
1 ,366**
,261**
,389**
,220*
* ,134*
* ,135*
* ,332*
* ,287*
* ,246*
* ,152*
* ,303*
* ,302*
* ,387*
* ,609**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.002
0.002
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_7
Pearson Correlation
,212**
,182**
,189**
,279**
,276**
,366**
1 ,360**
,320**
,197*
* ,182*
* ,134*
* ,260*
* ,294*
* ,277*
* ,176*
* ,256*
* ,265*
* ,327*
* ,549**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.002
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_8
Pearson Correlation
,088*
,225**
,130**
,223**
,307**
,261**
,360**
1 ,371**
,165*
* ,257*
* ,151*
* ,131*
* ,145*
* ,519*
* ,230*
* ,089*
,471*
* ,338*
* ,535**
Sig. (2-tailed)
0.039
0.000
0.002
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.002
0.001
0.000
0.000
0.037
0.000
0.000
0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_9
Pearson Correlation
,225**
,304**
,204**
,400**
,638**
,389**
,320**
,371**
1 ,224*
* ,297*
* ,107*
,166*
* ,155*
* ,349*
* ,204*
* ,263*
* ,288*
* ,521*
* ,639**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.00
0 0.00
0 0.01
2 0.00
0 0.00
0 0.00
0 0.00
0 0.00
0 0.00
0 0.00
0 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
99
Correlations
SQ_1
SQ_2
SQ_3
SQ_4
SQ_5
SQ_6
SQ_7
SQ_8
SQ_9
SQ_10
SQ_11
SQ_12
SQ_13
SQ_14
SQ_15
SQ_16
SQ_17
SQ_18
SQ_19 Total
SQ_10
Pearson Correlation
,328**
,206**
,364**
,226**
,222**
,220**
,197**
,165**
,224**
1 ,288*
* ,175*
* ,247*
* ,199*
* ,190*
* ,126*
* ,231*
* ,291*
* ,146*
* ,491**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.00
0 0.00
0 0.00
0 0.00
0 0.00
0 0.00
3 0.00
0 0.00
0 0.00
1 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_11
Pearson Correlation
,214**
,206**
,198**
,206**
,265**
,134**
,182**
,257**
,297**
,288*
* 1
,129*
* ,203*
* ,223*
* ,298*
* ,258*
* ,133*
* ,316*
* ,274*
* ,491**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.002
0.000
0.000
0.000
0.000
0.00
2 0.00
0 0.00
0 0.00
0 0.00
0 0.00
2 0.00
0 0.00
0 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_12
Pearson Correlation
0.074
,087*
0.069
,190**
,163**
,135**
,134**
,151**
,107*
,175*
* ,129*
* 1
,135*
* 0.06
9 ,087*
,121*
* ,103*
,171*
* ,241*
* ,392**
Sig. (2-tailed)
0.083
0.041
0.108
0.000
0.000
0.002
0.002
0.000
0.012
0.000
0.002
0.00
1 0.10
5 0.04
0 0.00
4 0.01
5 0.00
0 0.00
0 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_13
Pearson Correlation
,276**
,139**
,256**
,227**
,191**
,332**
,260**
,131**
,166**
,247*
* ,203*
* ,135*
* 1
,370*
* ,163*
* ,130*
* ,335*
* ,168*
* ,197*
* ,503**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.001
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.002
0.000
0.000
0.000
0.001
0.00
0 0.00
0 0.00
2 0.00
0 0.00
0 0.00
0 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_14
Pearson Correlation
,210**
,133**
,226**
,224**
,165**
,287**
,294**
,145**
,155**
,199*
* ,223*
* 0.06
9 ,370*
* 1
,255*
* ,177*
* ,237*
* ,180*
* ,103* ,455**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.002
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.001
0.000
0.000
0.000
0.105
0.000
0.00
0 0.00
0 0.00
0 0.00
0 0.01
6 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
100
Correlations
SQ_1
SQ_2
SQ_3
SQ_4
SQ_5
SQ_6
SQ_7
SQ_8
SQ_9
SQ_10
SQ_11
SQ_12
SQ_13
SQ_14
SQ_15
SQ_16
SQ_17
SQ_18
SQ_19 Total
SQ_15
Pearson Correlation
,217**
,240**
,171**
,324**
,348**
,246**
,277**
,519**
,349**
,190*
* ,298*
* ,087*
,163*
* ,255*
* 1
,172*
* 0.04
8 ,478*
* ,296*
* ,547**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.040
0.000
0.000
0.00
0 0.26
4 0.00
0 0.00
0 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_16
Pearson Correlation
,089*
,114**
,139**
,167**
,188**
,152**
,176**
,230**
,204**
,126*
* ,258*
* ,121*
* ,130*
* ,177*
* ,172*
* 1
,119*
* ,249*
* ,209*
* ,395**
Sig. (2-tailed)
0.036
0.007
0.001
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.003
0.000
0.004
0.002
0.000
0.000
0.00
5 0.00
0 0.00
0 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_17
Pearson Correlation
,244**
,123**
,204**
,256**
,239**
,303**
,256**
,089*
,263**
,231*
* ,133*
* ,103*
,335*
* ,237*
* 0.04
8 ,119*
* 1
,204*
* ,226*
* ,484**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.004
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.037
0.000
0.000
0.002
0.015
0.000
0.000
0.264
0.005
0.00
0 0.00
0 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_18
Pearson Correlation
,153**
,290**
,225**
,319**
,355**
,302**
,265**
,471**
,288**
,291*
* ,316*
* ,171*
* ,168*
* ,180*
* ,478*
* ,249*
* ,204*
* 1
,399*
* ,597**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.00
0 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
SQ_19
Pearson Correlation
,131**
,209**
,109*
,376**
,477**
,387**
,327**
,338**
,521**
,146*
* ,274*
* ,241*
* ,197*
* ,103*
,296*
* ,209*
* ,226*
* ,399*
* 1 ,605**
Sig. (2-tailed)
0.002
0.000
0.011
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.001
0.000
0.000
0.000
0.016
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
101
Correlations
SQ_1
SQ_2
SQ_3
SQ_4
SQ_5
SQ_6
SQ_7
SQ_8
SQ_9
SQ_10
SQ_11
SQ_12
SQ_13
SQ_14
SQ_15
SQ_16
SQ_17
SQ_18
SQ_19 Total
Total
Pearson Correlation
,466**
,464**
,492**
,604**
,657**
,609**
,549**
,535**
,639**
,491*
* ,491*
* ,392*
* ,503*
* ,455*
* ,547*
* ,395*
* ,484*
* ,597*
* ,605*
* 1
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552 552
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
c. Uji Validitas Variabel Keputusan Etis
Correlations
KE_1 KE_2 KE_3 KE_4 KE_5 KE_6 KE_7 Total
KE_1
Pearson Correlation
1 ,312** ,315** ,421** ,332** ,250** ,332** ,664**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552
KE_2
Pearson Correlation
,312** 1 ,214** ,234** ,373** ,226** ,399** ,617**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552
102
Correlations
KE_1 KE_2 KE_3 KE_4 KE_5 KE_6 KE_7 Total
KE_3
Pearson Correlation
,315** ,214** 1 ,366** ,281** ,268** ,253** ,612**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552
KE_4
Pearson Correlation
,421** ,234** ,366** 1 ,311** ,330** ,291** ,643**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552
KE_5
Pearson Correlation
,332** ,373** ,281** ,311** 1 ,342** ,278** ,657**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552
KE_6
Pearson Correlation
,250** ,226** ,268** ,330** ,342** 1 ,308** ,613**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552
KE_7
Pearson Correlation ,332** ,399** ,253** ,291** ,278** ,308** 1 ,651**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552
Total
Pearson Correlation
,664** ,617** ,612** ,643** ,657** ,613** ,651** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 552 552 552 552 552 552 552 552
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
103
2. Uji Reliabilitas
a. Uji Reliabilitas Variabel Sifat Machiavellian
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,745 13
b. Uji Reliabilitas Variabel Spiritual Quotient
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,855 19
c. Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Etis
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,756 7
C. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 15,336 2,134
7,186 ,000
Mach ,107 ,043 ,117 2,467 ,014 ,795 1,258
SQ -,005 ,027 -,008 -,174 ,862 ,795 1,258
a. Dependent Variable: Keputusan Etis
104
2. Uji Heteroskedastisitas
a. Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -4,817 1,309 -3,680 ,000
Machiavellian ,050 ,027 ,086 1,883 ,060
Spiritual_Quotient ,025 ,024 ,045 1,053 ,293
a. Dependent Variable: Keputusan_Etis
b. Grafik Scatterplot
105
3. Uji Normalitas
a. Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 552
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.Deviation 4,88943300
Most Extreme Differences Absolute ,041
Positive ,041
Negative -,041
Test Statistic ,041
Asymp. Sig. (2-tailed) ,308c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
b. Grafik Histogram
106
c. Grafik P-P Plot
D. Hasil Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .292a ,085 ,080 3,003
a. Predictors: (Constant), AbsX1_X2, Zscore(SQ), Zscore(Mach)
b. Dependent Variable: Keputusan_Etis
2. Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 460,065 3 153,355 17,004 ,000b
Residual 4942,354 548 9,019
Total 5402,420 551
a. Dependent Variable: Keputusan_Etis
b. Predictors: (Constant), AbsX1_X2, Zscore(SQ), Zscore(Mach)
107
3. Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.562 ,206 17,258 ,000
Zscore (Mach) ,287 ,144 ,092 1,993 ,037
Zscore(SQ) ,746 ,144 ,238 5,198 ,000
AbsX1_X2 ,233 ,198 ,048 1,175 ,241
a. Dependent Variable: Keputusan_Etis
E. Hasil Analisis Tambahan
1. Uji Statistik t google.doc Kuesioner
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.700 ,320 11,571 ,000
Zscore (Mach) ,589 ,208 ,200 2,825 ,005
Zscore(SQ) ,493 ,207 ,167 2,381 ,018
AbsX1_X2 -,010 ,305 -,002 -,032 ,974
a. Dependent Variable: Keputusan_Etis
2. Uji Statistik t Hardcopy Kuesioner
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.419 ,270 12,676 ,000
Zscore (Mach) ,137 ,197 ,042 ,694 ,488
Zscore(SQ) ,928 ,196 ,285 4,737 ,000
AbsX1_X2 ,403 ,260 ,083 1,551 ,122
a. Dependent Variable: Keputusan_Etis
108
LAMPIRAN IV
Output Hasil Pengujian Data Pilot Test
109
A. Hasil Pilot Test Uji Validitas
1. Pilot Test Uji Validitas Variabel Machiavellian
Correlations
X1_
1 X1_
2 X1_
3 X1_
4 X1_
5 X1_
6 X1_
7 X1_
8 X1_
9 X1_10
X1_11
X1_12
X1_13
X1_14
X1_15
X1_16
X1_17
X1_18
X1_19
X1_20 TOTAL
X1_1
Pearson
Correlation
1 0.082
-0.256
0.095
0.195
.439*
.485**
0.086
0.186
0.150
.416*
0.061
0.176
0.098
0.156
0.174
0.211
.479**
0.169
-0.05
0
.527**
Sig. (2-tailed)
0.667
0.173
0.618
0.301
0.015
0.007
0.651
0.326
0.429
0.022
0.751
0.352
0.606
0.411
0.358
0.264
0.007
0.372
0.793
0.003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_2
Pearson
Correlation
0.082
1 0.101
-0.133
.467**
.465**
-0.005
0.320
0.195
0.356
0.002
-0.19
9
.498**
.401*
0.304
0.259
.502**
0.010
-0.18
4
0.034
.488**
Sig. (2-tailed)
0.667
0.597
0.485
0.009
0.010
0.979
0.085
0.301
0.054
0.993
0.291
0.005
0.028
0.102
0.167
0.005
0.957
0.330
0.859
0.006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_3
Pearson
Correlation
-0.256
0.101
1 -0.014
0.164
-0.096
-0.023
0.063
0.191
0.211
-0.11
9
0.037
0.247
0.157
.365*
0.289
0.142
0.082
0.333
0.354
0.348
Sig. (2-tailed)
0.173
0.597
0.940
0.387
0.612
0.906
0.739
0.312
0.262
0.530
0.847
0.189
0.409
0.047
0.122
0.453
0.666
0.072
0.055
0.059
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_4
Pearson Correlation
0.095
-0.133
-0.014
1 -0.180
0.301
.454*
-0.090
0.044
-0.04
2
0.012
-0.02
5
-0.11
2
-0.00
1
-0.34
9
0.134
-0.28
0
-0.12
2
0.068
-0.10
4
0.095
Sig. (2-
tailed) 0.618
0.485
0.940
0.342
0.107
0.012
0.638
0.818
0.824
0.949
0.897
0.555
0.995
0.058
0.482
0.133
0.522
0.721
0.583
0.618
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
110
Correlations
X1_
1 X1_
2 X1_
3 X1_
4 X1_
5 X1_
6 X1_
7 X1_
8 X1_
9 X1_10
X1_11
X1_12
X1_13
X1_14
X1_15
X1_16
X1_17
X1_18
X1_19
X1_20 TOTAL
X1_5
Pearson
Correlation 0.195
.467**
0.164
-0.180
1 0.087
-0.054
.640**
0.287
.536**
-0.25
0
0.034
.824**
.708**
0.289
0.022
.779**
0.330
0.230
0.252
.678**
Sig. (2-tailed)
0.301
0.009
0.387
0.342
0.647
0.775
0.000
0.124
0.002
0.182
0.859
0.000
0.000
0.121
0.909
0.000
0.075
0.221
0.178
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_6
Pearson
Correlation .439*
.465**
-0.096
0.301
0.087
1 0.292
-0.030
0.167
0.079
0.207
0.048
0.335
0.311
0.085
.503**
0.177
0.233
-0.09
6
0.069
.546**
Sig. (2-tailed)
0.015
0.010
0.612
0.107
0.647
0.117
0.873
0.378
0.677
0.273
0.801
0.070
0.095
0.653
0.005
0.350
0.215
0.615
0.716
0.002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_7
Pearson
Correlation .485**
-0.005
-0.023
.454*
-0.054
0.292
1 -0.168
0.269
-0.07
4
0.025
0.259
-0.06
6
-0.13
2
-0.30
7
-0.01
2
-0.04
1
0.182
0.260
-0.29
7
0.259
Sig. (2-tailed)
0.007
0.979
0.906
0.012
0.775
0.117
0.376
0.151
0.696
0.896
0.167
0.731
0.486
0.098
0.952
0.828
0.335
0.165
0.110
0.167
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_8
Pearson Correlation
0.086
0.320
0.063
-0.090
.640**
-0.030
-0.168
1 0.283
.362*
-0.22
4
0.073
.531**
.555**
0.314
0.125
.549**
0.161
-0.16
3
0.196
.504**
Sig. (2-
tailed) 0.651
0.085
0.739
0.638
0.000
0.873
0.376
0.130
0.049
0.235
0.700
0.003
0.001
0.091
0.510
0.002
0.396
0.389
0.298
0.005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
111
Correlations
X1_
1 X1_
2 X1_
3 X1_
4 X1_
5 X1_
6 X1_
7 X1_
8 X1_
9 X1_10
X1_11
X1_12
X1_13
X1_14
X1_15
X1_16
X1_17
X1_18
X1_19
X1_20 TOTAL
X1_9
Pearson
Correlation 0.186
0.195
0.191
0.044
0.287
0.167
0.269
0.283
1 0.287
-0.03
1
-0.08
8
0.325
0.271
-0.17
7
-0.05
4
.412*
.372*
-0.00
6
0.236
.470**
Sig. (2-tailed)
0.326
0.301
0.312
0.818
0.124
0.378
0.151
0.130
0.124
0.871
0.642
0.079
0.147
0.350
0.779
0.024
0.043
0.977
0.209
0.009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_10
Pearson
Correlation 0.150
0.356
0.211
-0.042
.536**
0.079
-0.074
.362*
0.287
1 -0.09
9
-0.20
1
0.360
0.301
0.202
0.059
.393*
0.245
0.148
0.166
.479**
Sig. (2-tailed)
0.429
0.054
0.262
0.824
0.002
0.677
0.696
0.049
0.124
0.603
0.286
0.050
0.106
0.284
0.756
0.032
0.192
0.435
0.381
0.007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_11
Pearson
Correlation .416*
0.002
-0.119
0.012
-0.250
0.207
0.025
-0.224
-0.031
-0.09
9
1 0.164
-0.11
4
-0.13
0
0.120
0.190
-0.12
5
0.076
-0.21
2
0.147
0.172
Sig. (2-tailed)
0.022
0.993
0.530
0.949
0.182
0.273
0.896
0.235
0.871
0.603
0.387
0.550
0.495
0.526
0.316
0.512
0.691
0.262
0.440
0.364
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_12
Pearson Correlation
0.061
-0.199
0.037
-0.025
0.034
0.048
0.259
0.073
-0.088
-0.20
1
0.164
1 -0.04
1
0.060
0.003
0.197
-0.00
3
0.210
0.050
0.122
0.233
Sig. (2-
tailed) 0.751
0.291
0.847
0.897
0.859
0.801
0.167
0.700
0.642
0.286
0.387
0.830
0.754
0.988
0.296
0.988
0.266
0.791
0.522
0.216
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
112
Correlations
X1_
1 X1_
2 X1_
3 X1_
4 X1_
5 X1_
6 X1_
7 X1_
8 X1_
9 X1_10
X1_11
X1_12
X1_13
X1_14
X1_15
X1_16
X1_17
X1_18
X1_19
X1_20 TOTAL
X1_13
Pearson
Correlation 0.176
.498**
0.247
-0.112
.824**
0.335
-0.066
.531**
0.325
0.360
-0.11
4
-0.04
1
1 .844**
0.308
0.188
.720**
0.279
0.065
0.304
.724**
Sig. (2-tailed)
0.352
0.005
0.189
0.555
0.000
0.070
0.731
0.003
0.079
0.050
0.550
0.830
0.000
0.098
0.320
0.000
0.135
0.732
0.103
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_14
Pearson
Correlation 0.098
.401*
0.157
-0.001
.708**
0.311
-0.132
.555**
0.271
0.301
-0.13
0
0.060
.844**
1 0.179
0.051
.653**
0.150
-0.13
4
.420*
.618**
Sig. (2-tailed)
0.606
0.028
0.409
0.995
0.000
0.095
0.486
0.001
0.147
0.106
0.495
0.754
0.000
0.344
0.790
0.000
0.428
0.481
0.021
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_15
Pearson
Correlation 0.156
0.304
.365*
-0.349
0.289
0.085
-0.307
0.314
-0.177
0.202
0.120
0.003
0.308
0.179
1 .362*
0.297
-0.06
3
0.146
.434*
.404*
Sig. (2-tailed)
0.411
0.102
0.047
0.058
0.121
0.653
0.098
0.091
0.350
0.284
0.526
0.988
0.098
0.344
0.049
0.111
0.741
0.441
0.017
0.027
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_16
Pearson Correlation
0.174
0.259
0.289
0.134
0.022
.503**
-0.012
0.125
-0.054
0.059
0.190
0.197
0.188
0.051
.362*
1 0.022
0.252
0.072
0.015
.485**
Sig. (2-
tailed) 0.358
0.167
0.122
0.482
0.909
0.005
0.952
0.510
0.779
0.756
0.316
0.296
0.320
0.790
0.049
0.908
0.180
0.707
0.938
0.007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
113
Correlations
X1_
1 X1_
2 X1_
3 X1_
4 X1_
5 X1_
6 X1_
7 X1_
8 X1_
9 X1_10
X1_11
X1_12
X1_13
X1_14
X1_15
X1_16
X1_17
X1_18
X1_19
X1_20 TOTAL
X1_17
Pearson
Correlation 0.211
.502**
0.142
-0.280
.779**
0.177
-0.041
.549**
.412*
.393*
-0.12
5
-0.00
3
.720**
.653**
0.297
0.022
1 0.127
-0.01
4
.477**
.642**
Sig. (2-tailed)
0.264
0.005
0.453
0.133
0.000
0.350
0.828
0.002
0.024
0.032
0.512
0.988
0.000
0.000
0.111
0.908
0.503
0.942
0.008
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_18
Pearson
Correlation .479**
0.010
0.082
-0.122
0.330
0.233
0.182
0.161
.372*
0.245
0.076
0.210
0.279
0.150
-0.06
3
0.252
0.127
1 .399*
-0.16
3
.503**
Sig. (2-tailed)
0.007
0.957
0.666
0.522
0.075
0.215
0.335
0.396
0.043
0.192
0.691
0.266
0.135
0.428
0.741
0.180
0.503
0.029
0.391
0.005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_19
Pearson
Correlation 0.169
-0.184
0.333
0.068
0.230
-0.096
0.260
-0.163
-0.006
0.148
-0.21
2
0.050
0.065
-0.13
4
0.146
0.072
-0.01
4
.399*
1 -0.09
9
0.218
Sig. (2-tailed)
0.372
0.330
0.072
0.721
0.221
0.615
0.165
0.389
0.977
0.435
0.262
0.791
0.732
0.481
0.441
0.707
0.942
0.029
0.601
0.247
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1_20
Pearson Correlation
-0.050
0.034
0.354
-0.104
0.252
0.069
-0.297
0.196
0.236
0.166
0.147
0.122
0.304
.420*
.434*
0.015
.477**
-0.16
3
-0.09
9
1 .373*
Sig. (2-
tailed) 0.793
0.859
0.055
0.583
0.178
0.716
0.110
0.298
0.209
0.381
0.440
0.522
0.103
0.021
0.017
0.938
0.008
0.391
0.601
0.042
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
114
Correlations
X1_
1 X1_
2 X1_
3 X1_
4 X1_
5 X1_
6 X1_
7 X1_
8 X1_
9 X1_10
X1_11
X1_12
X1_13
X1_14
X1_15
X1_16
X1_17
X1_18
X1_19
X1_20 TOTAL
TOTAL
Pearson
Correlation .527**
.488**
0.348
0.095
.678**
.546**
0.259
.504**
.470**
.479**
0.172
0.233
.724**
.618**
.404*
.485**
.642**
.503**
0.218
.373*
1
Sig. (2-tailed)
0.003
0.006
0.059
0.618
0.000
0.002
0.167
0.005
0.009
0.007
0.364
0.216
0.000
0.000
0.027
0.007
0.000
0.005
0.247
0.042
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Pilot Test Uji Validitas Variabel Spiritual Quotient
Correlations
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X2_
X210
X211
X212
X213
X214
X215
X216
X217
X218
X219
X220
X221
X222
X2 23
X2 24
TOTAL
X2_1
Pearson Correlation
1 .498**
.679**
.380*
-0.193
-0.029
0.081
0.312
0.130
0.277
0.248
0.330
0.292
.374*
0.153
0.204
0.116
.451*
.441*
0.310
.406*
0.128
0.319
0.343
.554**
Sig. (2-tailed)
0.005
0.000
0.038
0.308
0.880
0.672
0.093
0.495
0.138
0.187
0.075
0.117
0.042
0.420
0.280
0.541
0.012
0.015
0.096
0.026
0.500
0.085
0.063
0.001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_2
Pearson Correlation
.498**
1 .395*
0.306
-0.232
-0.169
-0.047
.389*
0.253
0.174
0.212
0.357
.373*
0.140
0.324
0.342
-0.034
0.193
.601**
0.311
.395*
0.049
0.337
.453*
.505**
Sig. (2-tailed)
0.005
0.031
0.100
0.217
0.371
0.804
0.034
0.178
0.357
0.260
0.053
0.042
0.461
0.081
0.064
0.860
0.308
0.000
0.094
0.031
0.797
0.069
0.012
0.004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
115
Correlations
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X2_
X210
X211
X212
X213
X214
X215
X216
X217
X218
X219
X220
X221
X222
X2 23
X2 24
TOTAL
X2_3
Pearson Correlation
.679**
.395*
1 .384*
-0.012
0.057
0.176
.515**
0.204
0.252
.416*
.573**
.524**
0.361
0.173
0.287
0.238
0.309
.492**
.414*
.546**
0.250
0.359
.523**
.696**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.031
0.036
0.950
0.764
0.352
0.004
0.280
0.180
0.022
0.001
0.003
0.050
0.361
0.124
0.206
0.096
0.006
0.023
0.002
0.183
0.052
0.003
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_4
Pearson Correlation
.380*
0.306
.384*
1 0.091
0.255
-0.041
.505**
.455*
.417*
.371*
.603**
.374*
0.204
0.108
.433*
0.287
0.029
.557**
0.129
.444*
0.057
.478*
* .648
** .665**
Sig. (2-tailed)
0.038
0.100
0.036
0.632
0.175
0.831
0.004
0.012
0.022
0.043
0.000
0.041
0.280
0.571
0.017
0.124
0.879
0.001
0.497
0.014
0.765
0.008
0.000
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_5
Pearson Correlation
-0.193
-0.232
-0.012
0.091
1 0.183
-0.301
0.162
0.203
0.147
0.183
0.121
0.177
0.214
-0.106
0.273
.616**
0.184
0.047
0.178
0.012
-0.160
0.253
0.071
0.260
Sig. (2-tailed)
0.308
0.217
0.950
0.632
0.332
0.106
0.394
0.282
0.439
0.334
0.525
0.350
0.256
0.579
0.145
0.000
0.331
0.806
0.346
0.950
0.400
0.178
0.709
0.165
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_6
Pearson Correlation
-0.029
-0.169
0.057
0.255
0.183
1 0.287
-0.012
0.200
0.205
0.064
0.022
0.047
0.325
0.262
0.100
0.178
0.205
0.093
.450*
0.101
0.306
0.249
0.028
0.343
Sig. (2-tailed)
0.880
0.371
0.764
0.175
0.332
0.124
0.949
0.289
0.277
0.738
0.909
0.805
0.080
0.162
0.600
0.346
0.277
0.624
0.013
0.596
0.100
0.184
0.882
0.064
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
116
Correlations
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X2_
X210
X211
X212
X213
X214
X215
X216
X217
X218
X219
X220
X221
X222
X2 23
X2 24
TOTAL
X2_7
Pearson Correlation
0.081
-0.047
0.176
-0.041
-0.301
0.287
1 -0.007
0.128
0.197
0.092
0.138
0.158
0.086
.435*
-0.061
-0.227
0.172
0.000
0.265
0.113
.588**
0.190
0.071
0.234
Sig. (2-tailed)
0.672
0.804
0.352
0.831
0.106
0.124
0.972
0.500
0.297
0.630
0.469
0.404
0.651
0.016
0.749
0.228
0.362
1.000
0.157
0.552
0.001
0.316
0.708
0.214
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_8
Pearson Correlation
0.312
.389*
.515**
.505**
0.162
-0.012
-0.007
1 .550**
0.310
.465**
.801**
.385*
0.157
-0.070
.378*
0.003
0.025
.509**
0.319
.403*
0.314
0.178
.811**
.658**
Sig. (2-tailed)
0.093
0.034
0.004
0.004
0.394
0.949
0.972
0.002
0.096
0.010
0.000
0.036
0.408
0.713
0.039
0.987
0.894
0.004
0.086
0.027
0.091
0.346
0.000
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_9
Pearson Correlation
0.130
0.253
0.204
.455*
0.203
0.200
0.128
.550**
1 .595**
.363*
.658**
0.248
0.210
0.014
.553**
0.022
0.137
0.328
.459*
.420*
0.194
.463*
* .565
** .642**
Sig. (2-tailed)
0.495
0.178
0.280
0.012
0.282
0.289
0.500
0.002
0.001
0.049
0.000
0.186
0.264
0.941
0.002
0.910
0.469
0.077
0.011
0.021
0.304
0.010
0.001
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_10
Pearson Correlation
0.277
0.174
0.252
.417*
0.147
0.205
0.197
0.310
.595**
1 0.190
.486**
0.302
0.301
-0.058
0.349
-0.039
0.199
0.299
0.317
0.185
0.275
.599*
* 0.35
2 .544**
Sig. (2-tailed)
0.138
0.357
0.180
0.022
0.439
0.277
0.297
0.096
0.001
0.316
0.007
0.105
0.106
0.762
0.059
0.836
0.291
0.109
0.087
0.329
0.141
0.000
0.057
0.002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
117
Correlations
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X2_
X210
X211
X212
X213
X214
X215
X216
X217
X218
X219
X220
X221
X222
X2 23
X2 24
TOTAL
X2_11
Pearson Correlation
0.248
0.212
.416*
.371*
0.183
0.064
0.092
.465**
.363*
0.190
1 .556**
.563**
0.211
0.196
0.176
0.225
0.126
.488**
.393*
0.129
-0.021
.419* .471**
.567**
Sig. (2-tailed)
0.187
0.260
0.022
0.043
0.334
0.738
0.630
0.010
0.049
0.316
0.001
0.001
0.264
0.300
0.351
0.232
0.507
0.006
0.032
0.496
0.911
0.021
0.009
0.001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_12
Pearson Correlation
0.330
0.357
.573**
.603**
0.121
0.022
0.138
.801**
.658**
.486**
.556**
1 .391*
.390*
0.023
.505**
0.113
0.117
.498**
.381*
.567**
0.262
.371* .927**
.786**
Sig. (2-tailed)
0.075
0.053
0.001
0.000
0.525
0.909
0.469
0.000
0.000
0.007
0.001
0.033
0.033
0.903
0.004
0.553
0.537
0.005
0.038
0.001
0.162
0.043
0.000
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_13
Pearson Correlation
0.292
.373*
.524**
.374*
0.177
0.047
0.158
.385*
0.248
0.302
.563**
.391*
1 0.297
0.157
0.280
0.285
0.255
.721**
0.133
0.264
-0.055
.482*
* 0.32
8 .589**
Sig. (2-tailed)
0.117
0.042
0.003
0.041
0.350
0.805
0.404
0.036
0.186
0.105
0.001
0.033
0.111
0.408
0.133
0.127
0.174
0.000
0.485
0.158
0.772
0.007
0.077
0.001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_14
Pearson Correlation
.374*
0.140
0.361
0.204
0.214
0.325
0.086
0.157
0.210
0.301
0.211
.390*
0.297
1 0.133
0.343
.435*
.704**
0.262
.379*
.384*
0.087
0.356
0.303
.585**
Sig. (2-tailed)
0.042
0.461
0.050
0.280
0.256
0.080
0.651
0.408
0.264
0.106
0.264
0.033
0.111
0.484
0.063
0.016
0.000
0.163
0.039
0.036
0.648
0.054
0.104
0.001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
118
Correlations
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X2_
X210
X211
X212
X213
X214
X215
X216
X217
X218
X219
X220
X221
X222
X2 23
X2 24
TOTAL
X2_15
Pearson Correlation
0.153
0.324
0.173
0.108
-0.106
0.262
.435*
-0.070
0.014
-0.058
0.196
0.023
0.157
0.133
1 0.215
0.059
0.005
0.138
0.337
0.114
.464**
.446* 0.068
0.326
Sig. (2-tailed)
0.420
0.081
0.361
0.571
0.579
0.162
0.016
0.713
0.941
0.762
0.300
0.903
0.408
0.484
0.254
0.756
0.977
0.467
0.069
0.549
0.010
0.013
0.720
0.078
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_16
Pearson Correlation
0.204
0.342
0.287
.433*
0.273
0.100
-0.061
.378*
.553**
0.349
0.176
.505**
0.280
0.343
0.215
1 0.329
0.076
.417*
0.352
.386*
0.114
.623*
* .538
** .627**
Sig. (2-tailed)
0.280
0.064
0.124
0.017
0.145
0.600
0.749
0.039
0.002
0.059
0.351
0.004
0.133
0.063
0.254
0.076
0.688
0.022
0.056
0.035
0.549
0.000
0.002
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_17
Pearson Correlation
0.116
-0.034
0.238
0.287
.616**
0.178
-0.227
0.003
0.022
-0.039
0.225
0.113
0.285
.435*
0.059
0.329
1 .447*
0.188
0.012
0.247
-0.294
0.319
0.082
.376*
Sig. (2-tailed)
0.541
0.860
0.206
0.124
0.000
0.346
0.228
0.987
0.910
0.836
0.232
0.553
0.127
0.016
0.756
0.076
0.013
0.320
0.952
0.188
0.115
0.086
0.666
0.040
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_18
Pearson Correlation
.451*
0.193
0.309
0.029
0.184
0.205
0.172
0.025
0.137
0.199
0.126
0.117
0.255
.704**
0.005
0.076
.447*
1 0.224
.371*
.416*
-0.040
0.198
0.004
.449*
Sig. (2-tailed)
0.012
0.308
0.096
0.879
0.331
0.277
0.362
0.894
0.469
0.291
0.507
0.537
0.174
0.000
0.977
0.688
0.013
0.233
0.043
0.022
0.833
0.294
0.982
0.013
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
119
Correlations
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X2_
X210
X211
X212
X213
X214
X215
X216
X217
X218
X219
X220
X221
X222
X2 23
X2 24
TOTAL
X2_19
Pearson Correlation
.441*
.601**
.492**
.557**
0.047
0.093
0.000
.509**
0.328
0.299
.488**
.498**
.721**
0.262
0.138
.417*
0.188
0.224
1 0.175
.441*
-0.073
.545*
* .542
** .676**
Sig. (2-tailed)
0.015
0.000
0.006
0.001
0.806
0.624
1.000
0.004
0.077
0.109
0.006
0.005
0.000
0.163
0.467
0.022
0.320
0.233
0.355
0.015
0.701
0.002
0.002
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_20
Pearson Correlation
0.310
0.311
.414*
0.129
0.178
.450*
0.265
0.319
.459*
0.317
.393*
.381*
0.133
.379*
0.337
0.352
0.012
.371*
0.175
1 0.277
.452*
0.321
0.323
.614**
Sig. (2-tailed)
0.096
0.094
0.023
0.497
0.346
0.013
0.157
0.086
0.011
0.087
0.032
0.038
0.485
0.039
0.069
0.056
0.952
0.043
0.355
0.139
0.012
0.083
0.081
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_21
Pearson Correlation
.406*
.395*
.546**
.444*
0.012
0.101
0.113
.403*
.420*
0.185
0.129
.567**
0.264
.384*
0.114
.386*
0.247
.416*
.441*
0.277
1 0.041
0.260
.494**
.631**
Sig. (2-tailed)
0.026
0.031
0.002
0.014
0.950
0.596
0.552
0.027
0.021
0.329
0.496
0.001
0.158
0.036
0.549
0.035
0.188
0.022
0.015
0.139
0.828
0.166
0.006
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_22
Pearson Correlation
0.128
0.049
0.250
0.057
-0.160
0.306
.588**
0.314
0.194
0.275
-0.021
0.262
-0.055
0.087
.464**
0.114
-0.294
-0.040
-0.073
.452*
0.041
1 0.067
0.216
0.304
Sig. (2-tailed)
0.500
0.797
0.183
0.765
0.400
0.100
0.001
0.091
0.304
0.141
0.911
0.162
0.772
0.648
0.010
0.549
0.115
0.833
0.701
0.012
0.828
0.723
0.251
0.102
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
120
Correlations
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X2_
X210
X211
X212
X213
X214
X215
X216
X217
X218
X219
X220
X221
X222
X2 23
X2 24
TOTAL
X2_23
Pearson Correlation
0.319
0.337
0.359
.478**
0.253
0.249
0.190
0.178
.463**
.599**
.419*
.371*
.482**
0.356
.446*
.623**
0.319
0.198
.545**
0.321
0.260
0.067
1 .367*
.683**
Sig. (2-tailed)
0.085
0.069
0.052
0.008
0.178
0.184
0.316
0.346
0.010
0.000
0.021
0.043
0.007
0.054
0.013
0.000
0.086
0.294
0.002
0.083
0.166
0.723
0.046
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2_24
Pearson Correlation
0.343
.453*
.523**
.648**
0.071
0.028
0.071
.811**
.565**
0.352
.471**
.927**
0.328
0.303
0.068
.538**
0.082
0.004
.542**
0.323
.494**
0.216
.367* 1 .741**
Sig. (2-tailed)
0.063
0.012
0.003
0.000
0.709
0.882
0.708
0.000
0.001
0.057
0.009
0.000
0.077
0.104
0.720
0.002
0.666
0.982
0.002
0.081
0.006
0.251
0.046
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL
Pearson Correlation
.554**
.505**
.696**
.665**
0.260
0.343
0.234
.658**
.642**
.544**
.567**
.786**
.589**
.585**
0.326
.627**
.376*
.449*
.676**
.614**
.631**
0.304
.683*
* .741
** 1
Sig. (2-tailed)
0.001
0.004
0.000
0.000
0.165
0.064
0.214
0.000
0.000
0.002
0.001
0.000
0.001
0.001
0.078
0.000
0.040
0.013
0.000
0.000
0.000
0.102
0.000
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
121
3. Pilot Test Uji Validitas Variabel Keputusan Etis
Correlations
Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7 Y_8 TOTAL
Y_1 Pearson Correlation
1 .375* 0.340 .405* -0.055
0.182 0.025 0.278 .649**
Sig. (2-tailed) 0.041 0.066 0.026 0.772 0.335 0.897 0.137 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y_2 Pearson Correlation
.375* 1 0.047 0.043 0.029 .380* -0.062
0.352 .532**
Sig. (2-tailed) 0.041 0.804 0.822 0.879 0.038 0.746 0.056 0.002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y_3 Pearson Correlation
0.340 0.047 1 0.218 -0.055
-0.030
0.048 .427* .510**
Sig. (2-tailed) 0.066 0.804 0.247 0.772 0.874 0.799 0.018 0.004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y_4 Pearson Correlation
.405* 0.043 0.218 1 .382* 0.349 0.294 -0.092
.629**
Sig. (2-tailed) 0.026 0.822 0.247 0.037 0.059 0.115 0.627 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y_5 Pearson Correlation
-0.055
0.029 -0.055
.382* 1 0.292 0.033 -0.231
0.301
Sig. (2-tailed) 0.772 0.879 0.772 0.037 0.117 0.863 0.219 0.106
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y_6 Pearson Correlation
0.182 .380* -0.030
0.349 0.292 1 .367* -0.036
.584**
Sig. (2-tailed) 0.335 0.038 0.874 0.059 0.117 0.046 0.850 0.001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
122
Correlations
Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7 Y_8 TOTAL
Y_7 Pearson Correlation
0.025 -0.062
0.048 0.294 0.033 .367* 1 0.271 .450*
Sig. (2-tailed) 0.897 0.746 0.799 0.115 0.863 0.046 0.147 0.013
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y_8 Pearson Correlation
0.278 0.352 .427* -0.092
-0.231
-0.036
0.271 1 .480**
Sig. (2-tailed) 0.137 0.056 0.018 0.627 0.219 0.850 0.147 0.007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson Correlation
.649** .532** .510** .629** 0.301 .584** .450* .480** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.002 0.004 0.000 0.106 0.001 0.013 0.007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
B. Hasil Pilot Test Uji Reliabilitas
1. Pilot Test Uji Reliabilitas Variabel Machiavellian
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,820 20
123
2. Pilot Test Uji Reliabilitas Variabel Spiritual Quotient
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,910 24
3. Pilot Test Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Etis
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,742 8
Hasil Pilot Test Uji Validitas Variabel Machiavellian
No. Item r hitung r table Keterangan
M_1 0.527 0,361 Tidak Valid
M_2 0.488 0,361 Valid
M_3 0.348 0,361 Tidak Valid
M_4 0.095 0,361 Tidak Valid
M_5 0.678 0,361 Valid
M_6 0.546 0,361 Valid
M_7 0.259 0,361 Tidak Valid
M_8 0.504 0,361 Valid
M_9 0.470 0,361 Valid
M_10 0.479 0,361 Valid
M_11 0.172 0,361 Tidak Valid
M_12 0.233 0,361 Tidak Valid
M_13 0.724 0,361 Valid
M_14 0.618 0,361 Valid
124
No. Item r hitung r table Keterangan
M_15 0.404 0,361 Valid
M_16 0.485 0,361 Valid
M_17 0.642 0,361 Valid
M_18 0.503 0,361 Valid
M_19 0.218 0,361 Tidak Valid
M_20 0.373 0,361 Valid
Hasil Pilot Test Uji Validitas Variabel Spiritual Quotient
No. Item r hitung r table Keterangan
SQ_1 0.554 0,361 Valid
SQ_2 0.505 0,361 Valid
SQ_3 0.696 0,361 Valid
SQ_4 0.665 0,361 Valid
SQ_5 0.260 0,361 Tidak Valid
SQ_6 0.343 0,361 Tidak Valid
SQ_7 0.234 0,361 Tidak Valid
SQ_8 0.658 0,361 Valid
SQ_9 0.642 0,361 Valid
SQ_10 0.544 0,361 Valid
SQ_11 0.567 0,361 Valid
SQ_12 0.786 0,361 Valid
SQ_13 0.589 0,361 Valid
SQ_14 0.585 0,361 Valid
SQ_15 0.326 0,361 Tidak Valid
SQ_16 0.627 0,361 Valid
SQ_17 0.376 0,361 Valid
SQ_18 0.449 0,361 Valid
125
No. Item r hitung r table Keterangan
SQ_19 0.676 0,361 Valid
SQ_20 0.614 0,361 Valid
SQ_21 0.631 0,361 Valid
SQ_22 0.304 0,361 Tidak Valid
SQ_23 0.683 0,361 Valid
SQ_24 0.741 0,361 Valid
Hasil Pilot Test Uji Validitas Variabel Keputusan Etis
No. Item r hitung r table Keterangan
KE_1 0.649 0,361 Valid
KE_2 0.532 0,361 Valid
KE_3 0.510 0,361 Valid
KE_4 0.629 0,361 Valid
KE_5 0.301 0,361 Tidak Valid
KE_6 0.584 0,361 Valid
KE_7 0.450 0,361 Valid
KE_8 0.480 0,361 Valid
Hasil Pilot Test Uji Reliabilitas
Nama Variabel Cronbach's Alpha N of Items
Machiavellian 0.820 20
Spiritual Quotient 0.910 24
Keputusan Etis 0.742 8
126
LAMPIRAN V
Kuesioner Penelitian Pilot Test
127
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Universitas :
Semester, Umur : Jenis
Kelamin: Pria / Wanita
Apakah anda telah/sedang mendapatkan mata kuliah Akuntansi Pemeriksaan
(Auditing) ?
Ya Tidak
Questionnaire
Petunjuk Pengisian : Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Saudara/l
dimohon untuk memilih salah satu dan pilihan atas pemyataan berikut sesuai
dengan persepsi atau kondisi anda.
1 2 3 4 5
Sangat tidak setuju Tidak setuju Netral Setuju Sangat setuju
40. Cara terbaik untuk mengendalikan orang lain adalah dengan
mengatakan apa yang ingin mereka dengar (sesuai dengan yang
diharapkan)
1 2 3 4 5
41. Ketika seseorang meminta orang lain untuk melakukan sesuatu
untuk dirinya, maka cara terbaik adalah dengan
mengungkapkan alasan yang sebenarnya daripada memberikan
alasan yang lain walaupun alasan itu dapat mempengaruhi
orang tersebut
1 2 3 4 5
42. Seseorang yang sepenuhnya percaya pada orang lain akan
mendapatkan kesulitan 1 2 3 4 5
43. Sulit untuk maju tanpa melakukan jalan pintas 1 2 3 4 5
44. Kejujuran adalah hal terbaik dlam kondisi apapun 1 2 3 4 5
45. Lebih aman bila kita mengasumsikan bahwa semua orang
termasuk saya memiliki sisi jahat (buruk) yang akan dapat
muncul jika diberi kesempatan
1 2 3 4 5
46. Jangan pernah mengatakan pada orang lain alasan yang
sebenarnya tentang apa yang telah anda lakukan, kecuali jika
sangat dibutuhkan
1 2 3 4 5
128
47. Orang melakukan suatu tindakan hanya jika ia yakin bahwa
tindakan itu secara moral benar 1 2 3 4 5
48. Memuji orang yang penting dalam karir kita adalah perbuatan
bijaksana 1 2 3 4 5
49. Dalam segala hal rendah hati dan jujur lebih baik daripada
terpandang (berkuasa) dan tidak jujur 1 2 3 4 5
50. Barnum (nama orang) salah besar ketika mengatakan setiap
menit lahir seorang yang bodoh / mudah kena tipu 1 2 3 4 5
51. Seseorang yang menderita sakit yang tidak tidak dapat
disembuhkan seharusnya mempunyai pilihan untuk meninggal
(mati) tanpa rasa sakit
1 2 3 4 5
52. Kebaikan mungkin untuk dilakukan dalam segala hal 1 2 3 4 5
53. Sebagian besar orang pada dasarnya adalah baik dan
menyenangkan 1 2 3 4 5
54. Tidak ada alasan apapun untuk berbohong pada orang lain 1 2 3 4 5
55. Kebanyakan orang lebih mudah melupakan kesedihan karena
kematian orang tuanya daripada kesediahan karena kehilangan
hartanya
1 2 3 4 5
56. Kebanyakan orang yang dapat mencapai kemajuan didunia
yang dipimpin dengan bersih, kehidupan moralnya baik 1 2 3 4 5
57. Secara umum dapat dikatakan bahwa orang tidak mau bekerja
keras kecuali jika dipaksa untuk melakukannya 1 2 3 4 5
58. Perbedaan terbesar antara narapidana dengan orang lain adalah
bahwa narapiana tidak sepandai orang lain sehingga dapat
tertangkap
1 2 3 4 5
59. Kebanyakan orang adalah pemberani 1 2 3 4 5
60. Saya sering mempertanyakan atau merenungkan sifat realitas. 1 2 3 4 5
61. Saya mengenali aspek diri saya yang lebih dalam dari tubuh
fisik saya. 1 2 3 4 5
62. Saya telah menghabiskan waktu merenungkan tujuan atau
alasan keberadaan saya. 1 2 3 4 5
63. Saya dapat memasuki kondisi kesadaran atau tingkat
kesadaran yang lebih tinggi. 1 2 3 4 5
64. Saya mampu merenungkan secara mendalam tentang apa yang
terjadi setelah kematian. 1 2 3 4 5
65. Sulit bagi saya untuk merasakan sesuatu selain fisik dan
materi. 1 2 3 4 5
66. Kemampuan saya untuk menemukan makna dan tujuan dalam
hidup membantu saya beradaptasi dengan situasi yang
menekan.
1 2 3 4 5
129
67. Saya dapat mengontrol kapan saya memasuki kondisi
kesadaran atau kesadaran yang lebih tinggi. 1 2 3 4 5
68. Saya dapat mengembangkan teori / pemikiran saya sendiri
tentang hal-hal seperti kehidupan, kematian, kenyataan, dan
eksistensi
1 2 3 4 5
69. Saya menyadari terdapat hubungan yang lebih dalam antara
saya dan orang lain. 1 2 3 4 5
70. Saya dapat menentukan tujuan atau alasan hidup saya. 1 2 3 4 5
71. Saya dapat secara bebas berpindah level kesadaran menuju
kesadaran yang lebih tinggi 1 2 3 4 5
72. Saya sering merenungkan arti peristiwa yang terjadi dalam
hidup saya 1 2 3 4 5
73. Saya mengidentifikasi diri saya melalui dalam diri saya,
bukan melalui fisik 1 2 3 4 5
74. Ketika mengalami kegagalan, saya masih bisa menemukan
makna di dalamnya. 1 2 3 4 5
75. Saya sering melihat persoalan dan pilihan dengan lebih jelas
ketika berada di tingkat kesadaran yang lebih tinggi. 1 2 3 4 5
76. Saya sering merenungkan hubungan antara manusia dan alam
semesta. 1 2 3 4 5
77. Saya menyadari akan aspek non-materi dalam kehidupan. 1 2 3 4 5
78. Saya dapat membuat keputusan sesuai dengan tujuan hidup
saya. 1 2 3 4 5
79. Saya menyadari bahwa kualitas dari diri seseorang lebih
memiliki arti dibanding tubuh, kepribadian, atau emosi
mereka.
1 2 3 4 5
80. Saya merenungkan secara mendalam apakah ada kekuatan-
kekuatan yang lebih besar (misalnya, tuhan, malaikat, energi
yang lebih tinggi, dll.).
1 2 3 4 5
81. Mengenali aspek-aspek kehidupan non-materi membantu saya
merasa terpusat. 1 2 3 4 5
82. Saya mampu menemukan makna dan tujuan hidup saya
melalui pengalaman sehari-hari. 1 2 3 4 5
83. Saya telah mengembangkan teknik saya sendiri untuk
memasuki tingkat kesadaran atau kesadaran yang lebih tinggi. 1 2 3 4 5
130
84. Dalam sebuah perusahaan bonus penjualan kuartalan akan dibagikan jika
seorang manajer dapat mencapai target penjualan yang telah ditetapkan. Anda
adalah seorang manajer pemasaran yang sedang menghadapi kenyataan bahwa
target penjualan kuartal kali ini tidak akan terpenuhi, maka bonusnya tidak akan
anda terima. Sementara itu ada order penjualan yang tanggal permintaan
pengiriman barangnya masuk ke periode kuartal depan. Jika permintaan tersebut
dipenuhi sekarang, sebelum pelanggan memerlukannya (sebelum tanggal
permintaan pengiriman barang), maka target penjualan akan terpenuhi. Apakah
anda akan mengirimkan order sebelum waktu yang diminta pelanggan dengan
tujuan memperoleh bonus?
1 2 3 4 5
85. Anda adalah seorang manajer kredit sebuah bank. Seorang teman dekat anda
yang memiliki sebuah perusahaan baru yang cukup prospektif mengajukan
pinjaman ke bank tempat anda bekerja. Analisis kredit di tempat anda bekerja
menyatakan bahwa perusahaan tersebut tidak memenuhi kriteria normal
pinjaman bank. Apakah anda sebagai teman dekat pemilik perusahaan yang
mengajukan pinjaman akan merekomendasikan pinjaman kepadanya?
1 2 3 4 5
86. Anda bekerja disebuah perusahaan, saat ini anda menduduki sebuah jabatan yang
menuntut anda untuk melakukan perjalanan dinas jauh dari rumah secara rutin.
Frekuensi perjalanan dinasnya tinggi dan membuat anda sering meninggalkan
keluarga, maka sebagai konsekuensinya anda mempertimbangkan untuk
membebankan sebagian kecil pengeluaran pribadi anda seperti pembelian oleh-
oleh untuk keluarga pada perusahaan. Apakah anda akan mengambil keputusan
tersebut?
1 2 3 4 5
131
87. Kondisi perusahaan tempat anda bekerja saat ini sedang mengalami penurunan
laba pada beberapa periode belakangan ini, maka general manager perusahaan
anda meminta anda untuk menurunkan estimasi piutang tak tertagih untuk
meningkatkan laba, dengan argumentasi bahwa praktik ini biasa dilakukan
ketika industri sedang dalam kondisi yang tidak baik. Sebelumnya perusahaan
sangat konservative dalam menentukan cadangan kerugian piutang, sekalipun
dalam masa-masa yang berat. Permintaan general manager tersebut menjadikan
cadangan kerugian piutang perusahaan yang paling tidak konservative
dibandingkan perusahaan lain dalam industri. Apakah anda akan mengambil
keputusan untuk melakukan penyesuian terhadap cadangan kerugian piutang
perusahaan tersebut untuk meningkatkan laba perusahaan?
1 2 3 4 5
88. Anda adalah Akuntan yang mengelola sebuah kantor akuntan publik (KAP)
dengan seorang partner. KAP anda sedang sedang menghadapi kondisi resesi,
sehingga dibputuskan untuk untuk melakukan perampingan. Analisis
produktivitas mengarah pada seorang karyawan lama yang mempunyai banyak
catatan absen karena alasan sakit dalam keluarganya. Namun, partner anda justru
merekomendaikan untuk memberhentikan seorang karyawan muda yang baru,
namun sangat kompeten. Keputusan akhir ada di tangan anda. Apakah anda akan
mengambil keputusan sesuai rekomendasi partner anda?
1 2 3 4 5
89. Anda adalah seorang salesman yang baru saja dipromosikan menjadi manajer
produksi. Tanggung jawab pertama anda adalah menangani produk baru peralatan
dapur. Bagian kompensasi yang akan anda peroleh dihitung berdasarkan jumlah
penjualan produk itu. Ketika melakukan review atas produk baru tersebut, anda
menemukan bahwa product testing yang dilakukan tidak cukup memenuhi standar
aturan yang ditetapkan oleh pemerintah atas keamanan produk. Namun sejauh ini
tidak ditemukan indikasi adanya masalah keamanan bagi konsumen setelah
mengunakan produk anda. Apakah anda akan mengotorisasi diteruskannya promosi
dan penjualan produk baru tersebut?
1 2 3 4 5
132
90. Anda adalah seorang manajer sebuah perusahaan yang ingin mengembangkan
bisnis keluar negeri, untuk pengembangan bisnis keluar negeri tersebut harus
dilakukan sebuah pembayaran ‘gelap’ kepada seorang distributor lokal di suatu
negara asing. Pembayaran itu sebagai ‘good will gesture’ agar perusahaan anda
dapat memasukkan produknya ke negara asing tersebut. Praktik ini normal dalam
prosedur bisnis di negara tersebut dan tidak ada hukum di sana yang melarangnya,
Apakah anda sebagai manajer perusahaan akan mengotorisasi pembayaran tersebut
?
1 2 3 4 5
91. Anda adalah pemilik suatu paket database software yang memiliki nilai sangat
besar. Saat ini ada rekan anda, pemilik sebuah perusahaan lokal kecil, yang sedang
dalam kesulitan keuangan, sedang melakukan pendekatan pada anda agar diijinkan
meminjam dan mengkopi database software yang anda miliki tersebut untuk
pengembangan bisnis di masa depan. Apakah anda sebagai teman baiknya akan
meminjamkan database software tersebut ?
1 2 3 4 5
133
LAMPIRAN VI
Tabel Daftar Perguruan Tinggi Kopertis Wilayah
III Program Studi Akuntansi Terakreditasi BAN-PT
134
Tabel Daftar Perguruan Tinggi Kopertis Wilayah III Program Studi Akuntansi Terakreditasi BAN-PT
No. Perguruan Tinggi No. SK Tahun
SK Peringkat
Tanggal
Daluarsa
1 Universitas Agung Podomoro 405/SK/BAN-PT/Akred/S/II/2018 2018 C 06/02/2023
2 Universitas Al Azhar Indonesia 004/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2015 2015 B 09/01/2020
3 Universitas Azzahra 139/SK/BAN-PT/Akred/S/IV/2015 2015 B 06/04/2020
4 Universitas Bakrie 3466/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2017 2017 A 26/09/2022
5 Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 924/SK/BAN-PT/Akred/S/IV/2018 2018 B 03/04/2023
6 Universitas Bina Nusantara 4896/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2017 2017 A 19/12/2022
7 Universitas Borobudur 2050/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2017 2017 B 20/06/2022
8 Universitas Budi Luhur 1155/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2015 2015 B 14/11/2020
9 Universitas Bunda Mulia 2765/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2017 2017 A 15/08/2022
10 Universitas Bung Karno 4578/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2017 2017 B 05/12/2022
11 Universitas Darma Persada 2462/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2016 2016 B 20/10/2021
12 Universitas Esa Unggul 972/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2015 2015 A 03/09/2020
13 Universitas Gunadarma 392/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2014 2014 A 01/10/2019
14 Universitas Indonesia 027/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2015 2015 A 24/01/2020
15 Universitas Islam As-syafiiyah 1538/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2016 2016 B 11/08/2021
16 Universitas Islam Attahiriyah 962/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2015 2015 B 29/08/2020
17 Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
1486/SK/BAN-PT/Ak-
SURV/S/V/2017 2016 A 08/09/2021
18 Universitas Jayabaya 483/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014 2014 B 28/12/2019
135
No. Perguruan Tinggi No. SK Tahun
SK Peringkat
Tanggal
Daluarsa
19 Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya 788/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2015 2015 A 27/06/2020
20 Universitas Krisnadwipayana 2370/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2017 2017 B 25/07/2022
21 Universitas Kristen Indonesia 2557/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2016 2016 B 27/10/2021
22 Universitas Kristen Krida Wacana 4200/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2017 2017 A 07/11/2022
23 Universitas Matana 2477/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2018 2018 B 04/09/2023
24 Universitas Mercu Buana 003/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2014 2014 A 09/01/2019
25 Universitas Mohammad Husni Thamrin 0719/SK/BAN-PT/Akred/S1/VI/2016 2013 B 04/04/2018
26 Universitas Mpu Tantular 227/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013 2013 B 09/11/2018
27 Universitas Muhammadiyah Jakarta 1539/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2016 2016 B 11/08/2021
28 Universitas Muhammadiyah Prof.
Dr. Hamka 846/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2015 2015 B 15/08/2020
29 Universitas Nasional 0923/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2016 2016 B 17/06/2021
30 Universitas Negeri Jakarta 055/SK/BAN-PT/Akred/S/II/2015 2015 B 21/02/2020
31 Universitas Pancasila 1901/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2017 2017 A 13/06/2022
32 Universitas Pelita Harapan 0335/SK/BAN-PT/Akred/S/IV/2016 2016 A 28/04/2021
33 Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta
0588/SK/BAN-PT/Ak-
SURV/S/V/2016 2015 A 29/12/2020
34 Universitas Persada Indonesia Yai 1052/SK/BAN-PT/Akred/S/IV/2017 2017 A 11/04/2022
35 Universitas Prasetiya Mulya 2769/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2017 2017 B 15/08/2022
36 Universitas Prof. Dr. Moestopo
(Beragama) 0924/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2016 2016 B 17/06/2021
136
No. Perguruan Tinggi No. SK Tahun
SK Peringkat
Tanggal
Daluarsa
37 Universitas Sahid 4796/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2017 2017 B 19/12/2022
38 Universitas Sampoerna 115/SK/BAN-PT/AK-PNB/S/III/2018 2016 C 09/01/2020
39 Universitas Satya Negara Indonesia 1818/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2016 2016 B 02/09/2021
40 Universitas Satyagama 0635/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2016 2016 B 02/06/2021
41 Universitas Surapati 773/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2015 2015 C 10/07/2020
42 Universitas Suryadarma 1122/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2015 2015 B 31/10/2020
43 Universitas Tama Jagakarsa 1473/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2016 2016 C 04/08/2021
44 Universitas Tanri Abeng 004/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2015 2015 C 09/01/2020
45 Universitas Tarumanagara 478/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014 2014 A 21/12/2019
46 Universitas Terbuka 0587/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2016 2016 B 20/05/2021
47 Universitas Timbul Nusantara 194/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2014 2014 C 04/07/2019
48 Universitas Trilogi Jakarta 483/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014 2014 B 28/12/2019
49 Universitas Trisakti 1201/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2015 2015 A 12/12/2020
50 Universitas Yarsi 788/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2015 2015 B 27/06/2020
Top Related