tumbukan meteor dan radiasi nuklir

57
MAKALAH ILMU LINGKUNGAN Radiasi Nuklir dan Tumbukan Meteorit Oleh : Imroatul Mufidah 121810401007 Noer Imamah 121810401021 Alfan Suhardiansyah 121810401032 Novita Niswatun 101810401038

Transcript of tumbukan meteor dan radiasi nuklir

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN

Radiasi Nuklir dan Tumbukan Meteorit

Oleh :

Imroatul Mufidah 121810401007

Noer Imamah 121810401021

Alfan Suhardiansyah 121810401032

Novita Niswatun 101810401038

FAKTA (NUKLIR)

Nuklir adalah sebutan untuk bentuk energi yang

dihasilkan melalui reaksi inti, baik itu reaksi fisi

(pemisahan) maupun reaksi fusi (penggabungan). Dampak

positif nuklir adalah sebagai sumber energi. Sedangkan

dampak negatifnya akan muncul jika terjadi ledakan.

Ledakan nuklir berasal dari dua hal yakni ledakan

karena bom dan ledakan karena kebocoran reaktor.

I. Data Kuantitatif dan Kualitatif

- Kuantitatif

Adanya serangan nuklir dapat membuat banyak

bangunan dan rumah hancur. Salah satu yang terkenal

adalah serangan nuklir yang menimpa Nagasaki di tahun 9

Agustus 1945. Kerusakan yang terjadi mencapai angka

39,20%. Berikut adalah tabel kerusakan bangunan dan

rumah di Nagasaki.

Tabel A. Kerusakan bangunan dan rumah di Nagasaki

(Anonim, 1946)

Nuklir yang meledakan kota ini memiliki kekuatan

setera dengan 10.000 ton TNT. Dari tabel dapat kita

lihat bahwaledakannya mampu merusak banyak bangunan.

Selain itu, nuklir yang menyerang Nagasaki mampu

membunuh mahluk hidupapabila mahluk hidup tersebut

berada disekitar ledakan. Adanya bahan radioaktif

mampu menyebabkan luka yang serius pada manusiaapabila

mereka terkena paparan radiasinya. Berikut adalah tabel

estimasi korban ledakan nuklir di Nagasaki dan

Hiroshima (Anonim, 1946).

Tabel B. Estimasi korban di Nagasaki& Hiroshima

(Anonim, 1946)

Dari tabel, dapat disimpulkan bahwa nuklir mampu

mlenyapkan hampir separuh dari jumlah penduduk di

daerah itu. Kemusnahan masal seperti ini dapat terus

terjadi selama dilingkungan sekitar masih terdapat

bahan radioaktif. Selain itu, yang paling menakutkan

dari sebuah nuklir adalahdaya ledaknya. Nuklir mampu

meledak sejauh belasan bahkan puluhan kilometer.

.

Tabel C. Relasi antara korban - jarak dari pusat

ledakan Nagasaki (Anonim, 1946)

Dampak daya musnah nuklir tergantung dari radius

ledaknya. Semakin dekat suatu komunitas dengan pusat

ledakan maka semakin besar tingkat kemusnahannya.

Mereka bisa mati dalam hitungan detik. Jika jaraknya

jauh dari pusat ledakan makadaya musnahnya akan lebih

kecil,namun tetap mengakibatkan semburan udara panas

yang mengandung material raioaktif.

Gambar 1.1 Zona ledakan nuklir

- Kualitatif

Daya ledak nuklir di Hiroshima dan Nagasaki

mampu membuat gedung, bangunan dan fasillitas kota

menjadi hancur. Secara umum kerusakan infrastruktur

akibat ledakan nuklir dibagi menjadi tiga yakni blast

(meledak), burn (terbakar), dan partially destroyed (rusak

sebagian).

- Blast (meledak)

Kerusakan akibat kebaran terjadi karena 2 hal

yakni karena tekanan tinggi dan panas tinggi.

Tekanan tinggi diakibatkan karena letupan awan panas

setelah tumbukan. Sedangkan panas tinggi diakibatkan

karena adanya reaksi inti. Reaksi inti memancarkan

panas yang tinggi yang di lepaskan dalam bentuk

radiasi sebesar 15 juta derajat celcius. Sehingga

suhu bangunan tidak mampu menopang panas dan tekanan

tinggi dan mengakibatkan bangunan meledak.

Gambar 1.2 Kiri : Bangunan sebelum meledak, Kanan :

bangunan saat meledak

- Burn (terbakar)

Kerusakan berupa kebakaran terjadi di daerah

dengan radius belasan kilometer dari pusat ledakan.

Hal ini dikarenakan suhu yang sangat tinggi dari

pusat ledakan menyebar ke tempat lain. Cikal bakal

kebakaran dapat berasal dari pom bensin ataupun

pepohonan kering yang terkena udara panas.

Gambar 1.3 Kebakaran pada mobil

- Partially destroyed (rusak sebagian)

Pada zona radiasi termal biasanya bangunan

tidak terbakar keseluruhan. Pada wilayah ini

infrastruktur dan rumah hanya mengalami kerusakan

sebagian. Kerusakan tersebut dapat berupa kebakaran,

meleleh, atau runtuh akibat tekanan.

Gambar 1.4 Runtuhan bangunan pasca ledakan nuklir di

Hiroshima

Selain mengakibatkan rusaknya bangunan ledakan

nuklir juga mampu membunuh dan melukai mahluk hidup di

sekitarnya. Mahluk hidup yang ada di pusat ledakan akan

meninggal. Mahluk hidup yang ada di zona radiasi termal

akan terluka.

II. Fakta di Lapangan

Bom atom di Jepang membunuh sebanyak 140.000 orang

di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun

1945. Selain digunakan sebagai senjata, nuklir juga

berfungsi sebagai sumber energi. Saat ini tenaga

nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan

secara luasdalam berbagai bidang, antara lain bidang

industri, kesehatan, pertanian, peternakan,sterilisasi

produk farmasi & alat kedokteran, pengawetan bahan

makanan, dll. Salah satu pemanfaatan tekniknuklir,

yaitu dalam bidang energi.Saat ini energi nuklir sudah

berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besarandalam

bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

(Sekimori, 1986).

Bencana yang diakibatkan karena kebocoran nuklir

dalam PLTNsangat menakutkan.James Hammitt dari Harvard

Center for Risk Analysis di Boston memaparkan bahwa

dalam suatu kejadian, dampak radiasi nuklir bisa

merenggut ribuan nyawa. Dampak yang ditimbulkan

bisaberlangsung dalam jangka waktu yang berkepanjangan.

Disaat begitu banyak pihak yang memuji ”teknologi maju”

dan ”canggih” dengan memiliki standar keselamatan,

kedisiplinan serta kesiap-siagaan bencana, Jepang

faktanya tidak berdaya. Bahkan di Jepang sedikitnya

telah terjadi kebocoran nuklir antara 1997-2007

sebanyak 8 kali(anonim, 2014).

III. Contoh lokasi

Beberapa bencana nuklir yang pernah terjadi adalah

Bencana Chernobyl. Bencana ini terjadi tanggal 26

April 1986. Bencana ini adalah musibah dahsyat yang

berhasil memporak-porandakan kehidupan diUkraina

seiring dengan meledaknya reaktor nuklir yang

mengakibatkan sedikitnya sebanyak tujuh (7) juta orang

harus menderita setiap hari menjalani dampak dari

bencana ini.

Kejadian bencana nuklir lainnya di Mayak, Rusia29

September 1957 yang mengakibatkan 272 ribu orang

terkena radiasi tingkat tinggi,  banyak orang menderita

penyakit kronis, hipertensi, masalah jantung, arthritis

dan asma. Setiap detik orang dewasa menderita

kemandulan, 1 dari 3 bayi yang baru lahir menderita

cacat, dan 1 dari 10 anak lahir secara prematur serta

jumlah orang yang menderita kanker meningkat pesat.

Kejadian lainnya di Seversk (dulu Tomsk-7) Siberia

pada 6 April 1993 yang menunjukkan dampak gejala serupa

berupa kelainan darah dan kerusakan genetik. Hal yang

sama juga terjadi di Semipalatinsk, Astana pada tahun

1949 hingga tahun 1962. Akibatnya, hampir setengah dari

populasi menderita disfungsi sistem syaraf motorik.

Bencana vatal energi nuklir fenomenal akhir-akhir

ini terjadi pada 11 Maret 2011 di Jepang, PLTN

Fukushima Daiici meledak dihantam gempa dan tsunami

dahsyat yang menyebabkan kerugian puluhan ribu nyawa

dan material lainnya yang tak terhingga.Hingga saat ini

bahkan, belum ada kepastian dan jaminan pulihnya

situasi dari bencana tersebut termasuk kondisi

kesehatan warga yang terpapar radiasi nuklir yang

berbahaya (anonym, 2011).

PERMASALAHAN (NUKLIR)

Kebocoran PLTN Fukushima diJepang

1. Akar permasalahan di lokasi

Gempa yang mengguncang Jepang datang beruntun

Jumat 11 Maret 2011 itu. gempadengan kekuatan 9 SR

disusul dengan gempa 7,4 SR dan rentetan gempa lain

dengan kekuatan menurun. Para ahli negeri itu mencatat

bahwa inilah gempa terbesar dalam 140 tahun

belakangan.Gempa disusul tsunami setinggi lebih dari 10

meter. Gempa yang terjadi pada saat itu menelan lebih

dari 20.000 orang meninggal atau hilang, dan sekitar

125.000 bangunan di wilayah Tohoku hancur. Gempa dan

tsunami yang terjadi ini juga menimbulkan sebuah

permasalahan besar di Jepang, terkait terjadinya

kebocoran sumber tenaga nuklir yang sejak dulu menjadi

sumber tenaga pembangkit listrik utama di Jepang. Pada

tanggal 12 Maret 2011, kebocoran nuklir terjadi di

Prefektur Fukushima, sekitar 24 km dari Tokyo, menyusul

terjadinya gempa hebat yang terjadi sehari

sebelumnya. Pada saat terjadi kebocoran nuklir, radiasi

yang sangat berbahaya mulai menyebar ke daerah sekitar 

dan bisa sangat membahayakan masyarakat. Kebocoran

nuklir juga menyebabkan kekurangan pasokan listrik

nasional, menyebabkan Jepang harus melakukan pemadaman

bergilir yang tersebar di daerah-daerah bagian Jepang.

2. Awal mula terjadinya masalah

Kebocoran nuklir di Jepang ini dipicu oleh atap

gedung pembangkit yang retak dan menimbulkan

peningkatan suhu yang menyebabkan pembangkit bocor dan

meledak.Ledakan nuklir ini menyebabkan krisis listrik

nasional Jepang dan dinilai sebagai bencana nuklir

terbesar dunia setelah Chernobyl pada tahun 1986.

Sehari setelah gempa kuat dan tsunami, pemerintah

Jepang mulai mengevakuasi warga yang tinggal

dekat dengan pembangkit listrik tenaga nuklir

Fukushima, akibat pelepasan unsur radioaktif ke

lingkungan.Setidaknya 210.000 orang yang selamat pada

radius 10 kilometer dari tanaman diberitahu untuk

mengevakuasi daerah tersebut.tidak seorang pun yang

memaksa untuk pergi, semua memilih tinggal di

pengungsian. Pada tanggal 15 Maret, tiga hari setelah

gempa, masyarakat yang tinggal dalam radius 20

kilometer (12,5 mil) dari pabrik diperintahkan untuk

mengungsi. Sebanyak 180juga sudah diperintahkan untuk

pindah, sehingga total pengungsi pada saat itu sampai

dengan 380.000.

3. Peran Pemerintah

Pada bulan Mei 2011, pemerintah mengatakanbahwa

Pemerintah Jepang akan bertanggung jawab atas kehidupan

orang yang terlantar akibat krisis pembangkit listrik

tenaga nuklir Fukushima. 

PemerintahJepang juga mengumumkan rencana untuk

membantu TEPCO mengkompensasi korban bencana. Langkah

ini akan membantu TEPCO dari keruntuhan keuangan. Namun

rencana tersebut mengharuskan perusahaan untuk membayar

secara penuh semua kerugian bagi para korban. Adapun

upaya yang dilakukan oleh pemerintah Jepang adalah

sebagai berikut :

1) Penyemprotan Pengikat Debu

Salah satu upaya untuk mencegah penyebaran debu

radioaktif dari gedung reaktor yang rusak, operator

fasilitas melakukan penyemprotan dust inhibitor

(pengikat debu) pada gedung-gedung dan seluruh

permukaan di fasilitas nuklir tersebut.Upaya ini mulai

dilakukan pada bulan April 2011 dan dilakukan secara

manual.Sejak bulan Mei 2011 penyemprotan dilakukan

dengan menggunakan pompa beton dan kendaraan khusus

yang dilengkapi dengan tiang penyangga untuk menggapai

lokasi yang tinggi. Pada akhir Juni 2011, proses ini

selesai dilaksanakan untuk seluruh permukaan fasilitas

nuklir meliputi 560.000 m2 permukaan tanah dan gedung-

gedung fasilitas.

2) Pemasangan Dinding Pelindung Gedung Reaktor

Sebagai upaya mencegah pelepasan material

radioaktif dari bangunan gedung reaktor yang rusak

akibat ledakan gas hydrogen, dilakukan pembangunan dan

pemasangan dinding pelindung yang dirancang untuk

menutupi seluruh gedung reaktor yang rusak. Proses ini

sendiri dilaksanakan pada bulan Mei hingga Oktober 2011

untuk Reaktor Unit 1.Dinding pelindung yang dibangun

memiliki sistem exhaust yang dapat mengurangi densitas

material radioaktif hingga dibawah 1% serta dirancang

untuk melindungi gedung reaktor dari hujan dan fenomena

alam lainnya. Untuk meminimalkan paparan radiasi kepada

pekerja selama proses kontruksi, pemasangan material

dinding pelindung dilakukan dengan menggunakan

peralatan khusus yang dikendalikan dari jarak jauh.

3) Instalasi Sistem Kendali Gas PCV

Upaya terakhir untuk mengendalikan kontaminasi ke

udara dilakukan dengan pemasangan sistem kendali atau

control gas PCV pada Reaktor Unit 1 hingga 3. Hal ini

dilakukan untuk mengurangi pelepasan material

radioaktif dari sistem PCV.Sistem kendlai yang dipasang

terdiri atas peralatan yang menyaring material

radioaktif dari udara di dalam PCV sebelum pelepasan ke

udara bebas.

Sistem kontrol ini mulai dioperasikan untuk

Reaktor Unit 1 pada bulan Desember 2011, Unit 2 pada

bulan oktober 2011 dan Unit 3 pada bulan Februari 2012

(masa percobaan). Selain mampu meminimalkan pelepasan

material radioaktif, sistem ini juga mampu mendeteksi

dan menentukan jenis unsur radioaktif serta mengukur

konsentrasi gas hydrogen dalam sistem PCV.

Sistem ini juga bermanfaat membantu proses

verifikasi terjadinya re-kritikalitas dengan mengukur

konsentrasi unsur radioaktif Xenon-135 yang memiliki

umur relatif pendek. Xenon-135 sendiri diketahui akan

terdeteksi jika reaksi nuklir fisi berlangsung.

Pada bulan November 2011, Tepco (operator

fasilitas) mendeteksi adanya Xenon-135 di Reaktor Unit

2.Namun setelah diketahui densitasnya relatif kecil

yaitu 10-2Bq/cm3, dapat diambil kesimpulan bahwa Xenon-

135 ini dihasilkan BUKAN dari kritikalitas di dalam

reaktor namun disebabkan fisi nuklir spontan dari

Curium-242 dan Curium-244.

Khusus untuk Reaktor Unit 4, walaupun gedung

reaktor mengalami ledakan sebagai akibat aliran

hydrogen yang dihasilkan selama proses venting Unit 3,

seluruh bahan bakar yang berada dalam unit ini berada

dalam kondisi aman dengan sistem pendingin kolam bahan

bakar bekas beroperasi baik, sehingga pelepasan

radioaktif dari unit ini minimal. Sebagai tambahan,

kemungkinan pelepasan material radioaktif sebagai

akibat menguapnya air kolam bahan bakar bekas sangat

kecil dan puing-puing yang berada dalam gedung reaktor

juga hanya mengandung sedikit material

radioaktif.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelepasan

radioaktif dari fasilitas nuklir Fukushima Daiichi

utamanya berasal dari gedung reaktor Unit 1 hingga 3.

DAMPAK (NUKLIR)

Radiasi nuklir yang sering terjadi diakhir dekade

ini mempunyai dampak positif dan dampak negative yang

keberlangsungannya dapat secara langsung ataupun tidak

langsung. Hal tersebut dapat dilihat pada beberapa

metode dibawah ini, yaitu:

Menurut metode radiasi : dampak yang langsung disebut

efek lokal, dan dampak yang tidak langasung

dinamakan efek sisitematik.

Menurut metode waktu dan efek:dampak dapat terjadi segera

setelah perlakuan dan disebut efek segera. Namun,

kerapkali beberapa waktu berlalu sebelum efek ini

terlihat,dampak semacam ini dinamakan efek lambat.

Menurut kuantitas efek :Radiasi dapat membuat kerusakan

atau perubahan dalam inti sel, sel-sel dan jaringan-

jaringan.

Pada besar-kecilnya dosis radiasi yang

dipakai.Bahaya radiasi bermacam-macam.Efek dapat

berbeda-beda, apakah zat radioaktif masukke dalam tubuh

ataukah hanya menyinari tubuh manusia dan luar saja

(Myer, 1974).

Secara umum radiasi nuklir memilki dampak positif dan

dan dampak negatif.

a. Dampak positif

Dampak positif dari adanya teknologi nuklir dalam

dunia kesehatan adalah terapi radiasi. Penggunaan

radioisotop di bidang pengobatan yang paling banyak

adalah untuk pengobatan kanker, karena sel kanker

sangat sensitif terhadap radiasi (F,ward. 1982).

Penggunaan energi nuklir akan berdampak pada

penghematan bahan bakar fossil berupa gas, minyak bumi,

dan batubara, dimana dulu sebagian besarnya digunakan

sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Dengan

menggunakan energi nuklir untuk menghasilkan listrik

akan mengurangi pembakar bahan bakar ini, sehingga

cadangannya dapat bertahan lama. Tenaga nuklir telah

digembar-gemborkansebagai sumber tenaga yang

bersih,murah dan telah dikembangkan sebagai

sumberenergi yang dapat menggantikan energi

fosil,dengan jumlah sekitar 1800 PL TN danberkontribusi

sebanyak 21% dari kebutuhanenergi dunia pada tahun 2000

(Miller, 1986).

b. Dampak negatif

Dampak radiasi nuklir pada tingkat populasi dan

komonitas memiliki dampak langsung dan tidak langsung,

yaitu :

a. Dampak langsung

Radiasi langsung yaitu radiasi yang terjadi

bila radioaktif yang dipancarkan mengenai langsung

kulit atau tubuh manusia. Kematian organisme, dan

berkurangnya reproduktivitas.

b. Dampak tidak langsung

Radiasi tak langsung.Radiasi tak langsung

adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan

minuman yang tercemar zat radioaktif, baik melalui

udara, air, maupun media lainnya.Kehilangan supplai

makanan , dampaknya ialah pada tingkat kesehatan,

kelahiran,kematian, dan struktur komonitas). Dampak

tak langsung, yaitu :

1. Dampak menengah

2. Dampak jangka panjang

Pada dampak jangka panjang ini dapat di

kelompokkan pada dampak kronis karena radiasi nuklir

umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah

sehingga tidak disadari dan tidak bisa diantisipasi

hingga bertahun-tahun.Berikut adalah dampak yang muncul

karena radiasi nuklir terhadap mahluk hidup.

Apabila seseorang terkena

radiasi nuklir dengan dosis

tinggi secara langsung dan orang

tersebut mampu bertahan hidup,

maka permukaan tubuhnya akan

mengalami degradasi.

Gambar disamping adalah korban

dari bom nuklir, seseorang yang

berada pada zona X atau di

dekatnya akan mati dalam hitungan

detik.

Bayi disamping merupakan korban

dari ledakan nuklir di Chernobyl.

Banyak kegagalan lahir yang

diakibatkan oleh radiasi nuklir.

Buah dan sayur juga dapat

mengalami kelainan genetis.

Akibatnya tumbuhan seperti ini

dilarang untuk di konsumsi

Selain manusia dan tumbuhan

hewan juga terkena dampak dari

nuklir, salah satunya adalah

piglet disamping. Hewan ini pada

akhirnya mengalami kelainan alat

gerak dan mati.

Energi nuklir dapat menyebabkan penyakit kerusakan

beragam organ tubuh. Contoh dampak negative dari

radiasi nuklir tingkat jangka panjang adalah kanker,

penuaan dini, gangguan sistem saraf dan reproduksi,

serta terjadinya mutasi genetik.Tak hanya dampak

tersebut, bahkan dampak terbesar ketika terkena radiasi

nuklir adalah peluang untuk menyebabkan kematian (Dyah,

dwi. 2005).

SOLUSI UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN

Radiasi Nuklir

I. Solusi secara umum

III.I. Solusi pra radiasi

Pada skala global, setiap negara harus berjanji

untuk tidak menggunakan nuklir sebagai senjata.

Cara mencapai kesepakatan dapat melalui PBB. Pada

skala negara, petinggi harus membuat UU tentang

bahaya nuklir dan penyalahgunaanya. Dalam skala

yang lebih kecil perlu dilakukan peningkatan

fasilitas seperti keamanan, kesehatan, dan

penyuluhan kepada masyarakat sebagai bentuk

antisipasi.

III.II. Solusi saat terjadi radiasi

Sesegera mungkin adakan pengumuman tentang

ledakan atau serangan nuklir yang sudah terjadi

agar warga dalam radius tertentu dapat segera di

evakuasi. Tutup semua celah rumah / bangunan yang

berhubungan dengan udara luar agar orang yang ada

di dalam rumah tidak terkontaminasi. Bagi warga

yang masih hidup dan berada dalam radius paparan

wajib menunggu tim penyelamat.

III.III. Solusi pasca radiasi

Setelah evakuasi, lakukan pemindaian sebelum

orang-orang tersebut diungsikan. Bagi yang terkena

zat radioaktif jangan diungsikan, mereka harus di

karantina. Bersihkan limbah radioaktif yang ada di

lingkungan. Apabila konsentrasi radioaktif sangat

tinggi dianjurkan untuk mengisolasi tempat

tersebut selama periode yang ditentukan.

Peringatkan warga untuk tidak mengkonsumsi makanan

atau minuman dari tempat yang terpapar.

II. Solusi dari PBB dan Pemerintah

1. Ratifikasi traktat CTBT

Traktat uji coba nuklir komprehensif Perserikatan

Bangsa-Bangsa atau Comprehensive Nuclear Test Ban

Treaty (CTBT) belum sepenuhnya diberlakukan oleh

seluruh negara. Sehingga perlu adanya ratifikasi agar

tidak menimbulkan kecemasan bagi manusia. Indonesia

merupakan penggagas ratifikasi ini.

2. Pembuatan UU keamanan nuklir di setiap negara

Dalam KTT di Den Haag tangal 24-25, Indonesia

memprakarsai agar setiap negara memiliki Undang-Undang

Keamanan Nuklir. Sebenarnya Indonesia sudah memiliki UU

No 10 tentang ketenaganukliran, namun bukan tentang

keamanan nuklir. Sehingga Indonesia harus membuat UU

tentang keamanan nuklir dan diperkirakan akan selesai

di tahun 2015. Pembuatan UU ini akan di ikuti oleh

sebagian besar anggota KTT.

3. Pembersihan limbah nuklir

Dapat dilakukan dengan tiga cara sebagai berikut :

a. Pengenceran dan penyebaran (Dilute and

Disprese)

Limbah dengan konsentrasi rendah dilepas ke

udara, air atau tanah untuk diencerkan atau

dilarutkan sampai ke tingkat yang aman.

b. Penundaan dan Perusakan (Delay and Decay)

Dapat digunakan untuk limbah radioaktif dengan

waktu paro (half-lives) relatif singkat. Zat-zat

tersebut disimpan dalam bentuk cair atau lumpur di

dalam tangki. Setelah 10-20 kali waktu paronya,

zat-zat tersebut mengalami perusakan atau

pmbusukan ke tingkat yang tidak berbahaya

atau kemudian dapat diencerkan dan disebarkan ke

lingkungan.

c. Konsentrasi dan Pengepakan (Concentration

and Containment)

Digunakan untuk limbah radioaktif yang sangat

toksik dengan dengan waktu yang panjang. Limbah

tersebut harus disimpan dalam puluhan, ratusan

bahkan ribuan tahun, tergantung dari

komposisinya. Zat-zatnya tidak hanya sangat

radioaktif tapi juga bersuhu yang sangat panas.

(Setiawanto, 2014)

III. Solusi berdasarkan kelompok

III.I. Solusi pra radiasi

1. Perundingan antar negara

Perundingan antara negara dapat di selesaikan

melalui dewan PBB. Dewan PBB menjelaskan dan

melakukan penyuluhan tentang bagaimana bahaya nuklir.

2. Larangan untuk membuat senjata nuklir

Dewan PBB dan menteri harus melarang pembuatan

senjata yang berasal dari nuklir karena nuklir sangat

membahayakan. Apabila suatu negara melanggar

peraturan ini maka negara tersebut harus di beri

sanksi.

3. Pengawasan ketat terhadap reaktor di dalam PLTN

Tanpa adanya pengawasan secara ketat di

khawatirkan terjadi kebocoran. Kebocoran dapat

menghasilkan ledakan. Leadakan zat raioaktif bersifat

radikal dan mematikan. Sehingga sudah jelas,

pengawasan secara ketat perlu di lakukan.

4. Pemilihan tempat pembuatan PLTN

Saat terjadi ledakan radiasi radioaktif dapat

menyebar dengan cepat. Untuk itu diperlukan tempat

yang luas, jauh dari lingkungan penduduk. Jika sudah

terlanjur membangun PLTN di tempat sembarangan,

antisipasi dapat dilakukan dengan cara peningkatan

teknologi dan sosialisasi.

5. Peningkatan teknologi

Hal ini dilakukan supaya jika terjadi ledakan

zat radioaktif dari nuklir, kandungan radioaktifnya

dapat dengan mudah di lenyapkan. Jika teknologi tidak

memadai maka korban akan bertambah. Salah satunya

adalah pembuatan reaktor dengan bahan pelindung lebih

tahan panas dan tahan tekanan.

4. Sosialisasi tentang radiasi nuklir kepada masyarakat

Penyuluhan tentang bahaya nuklir wajib

dilakukan, hal ini bertujuan agar masyarakat paham

tentang bahaya nuklir dan cara mengatasinya. Semakin

minim pengetahuan masyarakat maka semakin besar

korban yang akan timbul. Sosialisasi dapat dilakukan

secara langsung seperti penyuluhan ke rumah warga

dengan bantuan tenaga kerja BATAN atau secara tidak

langsung melalui media elektronik.

III.II. Solusi saat terjadi radiasi

- Apabila sebuah reaktor nuklir sudah dinyatakan

terjadi kebocoran harus dilakukan penanganan.

- Apabila terjadi ledakan atau serangan nuklir,

warga yang memiliki jarak aman dari sumber

ledakan tetap harus segera berlari meninggalkan

rumah.

- Bagi warga yang tempatnya dekat dengan sumber

ledakan harus menutup rapat-rapat seluruh

ventilasi rumah agar tidak berhubungan dengan

udara luar.

- Jika memiliki ruang bawah tanah, segara masuk

kesana, lalu tunggu hingga petugas penyelamat

datang.

III.III. Solusi pasca radiasi

1. Evakuasi

Semua masyarakat dalam jangkauan tertentu harus

segera dievakuasi dari resiko terkena paparan

tersebut.

2. Skrening (Pemindaian)

Bagi semua orang yang berada dalam daerah paparan

harus segera diskrening. Skrening adalah tes adanya

kontaminasi radiasi dalam tubuh. Bila terdapat

masyarakat yang terkontaminasi harus segera diisolasi

dan dilakukan perawatan dan pemantauan kesehatan.

3. Isolasi

Semua masyarakat dalam paparan nukklir sementara

jangan diungsikan dulu. Mereka harus tinggal di dalam

rumah dan tidak boleh menyalakan AC untuk mencegah

kontaminasi dengan udara luar. Masyarakat juga

dilarang mengkonsumsi air kran, sayuran, buah-buan

atau bahan makanan yang telah terkontaminasi dengan

udara luar.

FAKTA (METEOR)

Meteorit merupakan batuan luar angkasa yang berada

di permukaan bumi setelah mengalami tumbukan. Tumbukan

benda luar angkasa (meteor, asteroid, komet) ke bumi

diawali dengan masuknya benda tersebut ke atmosfer

atas. Saat masuk, kecepatannya berada antara 11 hingga

72 kilometer per detik.Sudut masuknya juga

beragam.Mulai dari samping (menyenggol) atau tegak

lurus (menusuk) Bumi. 

IV. Data Kuantitatif dan Kualitatif

- Kuantitatif

Selama ini batuan asteroid terus menerus bergerak

dengan orbit yang kacau. Apabila mereka menerobos

atmosfer bumi, maka akan terjadi tumbukan dahsyat yang

mampu menciptakan kawah.

Gambar 1.1 Tabel kawah di bumi akibat tumbukan meteor

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata

diameter kawah berkisar ratusan kilometer. Hal ini

menunjukkan meteor dengan diameter besar masih ada di

dalam dunia ini. Meteor berasal dari asteroid yang

masuk ke atmosfer bumi, lazimnya disebut sebagai

bintang jatuh. pada saat meteor menuju ke permukaan

bumi terjadi gesekan dengan atmosfer bumi, gesekan itu

menimbulkan panas sehingga meteor habis

terbakar.Kenyataanya jarang ada meteor yang masih utuh

dan memasuki atmosfer bumi.Tetapi ada juga meteor yang

tidak habis terbakar sehingga dapat sampai ke permukaan

bumi. Apabila meteor tersebut meledak maka meteor

tersebut akan memicu terjadinya peningkatan panas dan

percikan bola api yang umum dinamakan dengan hujan

meteor.

Gambar 1.2 Tabel hujan meteor

- Kualitatif

Hal penting yang perlu diketahui terkait meteor adalah

sebagai berikut :

Meteor berasal dari asteroid atau benda luar

angkasa lain, yang bergerak masuk ke bumi menembus

atmosfer bumi

Biasanya meteor akan hancur sebelum menumbuk bumi

Meteor yang mampu menumbuk bumi berarti memiliki

ukuran yang besar, kecepatan yang tinggi, dan

kepadatan yang besar

Meteor yang telah menumbuk akan membentuk kawah

Mineral hasil tumbukan meteor dapat digunakan

sebagai bahan tambang

Hujan meteor bisa muncul akibat adanya ledakan

batuan luar angkasa (bisa karena gesekan dengan

atmosfer atau karena hal lain)

Garis orbit asteroid konstan, namun pergerakan

asteroid kacau

Garis orbit komet lonjong

Satelit buatan (sampah ruang angkasa) dapat

menjadi meteor apabila jatuh menembus atmosfer

bumi.

Dampak tumbukan meteor akan menghasilkan awan

panas, gempa, dan tsunami yang nantinya akan

merusak ekosistem

Meteor berukuran raksasa mampu memusnahkan

populasi, seperti pada jaman krestaseus.

V. Fakta di Lapangan

Meteorid bergerak cepat sekali karena adanya gaya

grafitasi matahari. Matahari menarik meteorid dari

jauh, makin lama makin cepat.Ketika sudah dekat

matahari, meteorid segera di belokkan dan bergerak

menjauhi matahari. Ketika Meteorid ini bergerak

melewati Bumi , gaya grafitasi Bumi menarik meteorid

dan masuk ke atmosfir bumi. Meteorid bertumbukan dengan

partikel udara di atmosfir menyebabkan meteorid ini

berpijar menjadi meteor.

Meteor yang jatuh ke Bumi bergerak dengan

kecepatan yang sangat tinggi.Kecepatan rata-ratanya

sekitar 10 – 70 kilometer per detik. Cepat sekali, kan?

Bandingkan dengan kecepatan kereta api super cepat

Shinkansen yang hanya 83,3 meter per detik atau 300

kilometer per jam. Meteor paling lama berpijar di

langit sekitar 3 detik.Planet-planet terlalu jauh

letaknya dari Bumi jadi tidak jatuh ke Bumi.Begitu Juga

dengan asteroid, meski sangat kecil tetapi misebagian

besar letaknya lebih jauh dari planet Mars.Itulah

mengapa asteroid dan planet tidak jatuh ke Bumi.

2.1 Masuk ke atmosfer bumi

Tumbukan benda luar angkasa (meteor, asteroid,

komet) ke Bumi jelas  di awali dengan masuknya benda

tersebut ke atmosfer atas. Saat masuk, kecepatannya

berada antara 11 hingga 72 kilometer per detik.Sudut

masuknya juga beragam.Mulai dari samping (menyenggol)

atau tegak lurus (menusuk) Bumi.  Yang paling mungkin

adalah sudut tumbuk 45 derajat.

Tercelupnya meteor ke dalam atmosfer akan

memperlambat gerakannya. Benda yang kecil akan

sepenuhnya hancur karena gesekan dengan atmosfer

sehingga tidak dapat menginjak tanah. Benda yang cukup

besar akan mampu menerobos hingga menghantam permukaan

Bumi dan menghasilkan kawah besar disertai beberapa

proses yang mempengaruhi lingkungan lokal, regional

bahkan global.

Pengaruh lingkungan yang dihasilkan tumbukan

terkait erat dengan Energi dari meteor yangtergantung

pada kecepatan dan massa dari meteor tersebut. Bila

meteor tersebut bulat, maka massa tergantung pada

kepadatannya dan ukuran diameternya. Semakin cepat dan

semakin besar meteor tersebut akibatnya energinya

semakin tinggi dan dampaknya semakin parah. Untungnya

semakin besar energi yang dimiliki meteor, semakin

langka ia menabrak Bumi.

Dalam separuh perjalanannya dalam atmosfer, meteor

mendapatkan geseran (drag) atmosfer yang bisa

menghabisi seluruh meteor bila ukurannya

kecil.Kecepatannya melambat seiring bertambah padatnya

atmosfer. Tekanan stagnasi di ujung depan (wajah)

meteor akan meningkat dan berusaha mengkompres meteor

dari depan. Sementara itu tekanan di bagian ekor justru

tidak ada sama sekali. Pada gilirannya, tekanan ini

melebihi kekuatan dari meteor dan meteor mulai pecah.

Bila diperhatikan baik-baik, kita mungkin melihat

meteor waktu malam meletup beberapa kali dalam

trayeknya.Letupan ini merupakan tahapan pelepasan satu

demi satu tubuh meteor mulai dari yang paling lemah.

Bagian meteor yang paling kuat dan berhasil jatuh ke

tanah (meteorit) terlihat 10 kali lebih lemah daripada

saat ia pecah. Saat ini masih misteri mengapa kekuatan

ini tidak sama.Jadi pada awalnya hanya ada satu meteor

besar di luar atmosfer Bumi. Begitu masuk ke Atmosfer,

ia berubah menjadi sekumpulan meteor kecil. Yang paling

lemah di belakang, yang paling kuat di depan. Semakin

dekat ke permukaan mereka semakin ramai. Walau begitu

ukuran mereka secara total masih kurang dari ukuran

awalnya, karena sebagian materi habis dan energinya

juga terlepas di udara.

Ada dua jenis gerombolan meteor ini, satu yang

anggotanya terpencar seperti terompet bunga kembang

sepatu. Tipe kedua adalah gerombolan yang terfokus ke

satu titik seperti alas kerucut mendekati bumi, meteor

terbesar dalam rombongan ini akan mengirimkan gelombang

kejutnya ke permukaan tanah. Gelombang ini adalah

daerah di depan meteor dimana terjadi dekompresi antara

meteor dan atmosfer. Gelombang kejut ini berlapis.

Bagian terdepannya akan menghantam permukaan bumi dan

dipantulkan kembali. Akibatnya, gelombang pantul ini

bertemu dengan gelombang lapis kedua yang

menyongsongnya. Hal ini mengakibatkan suara letupan

yang sangat nyaring.

2.2 Menyentuh Permukaan bumi

Bila meteor berhasil tiba di permukaan bumi, maka

meteor tersebut akan membentuk kawah. Besarnya

(diameter dan kedalaman) kawah tergantung pada

kepadatan permukaan yang dihantamnya. Kawah yang

dibentuk oleh meteor di batuan lebih kecil dari kawah

yang dibentuk meteor yang sama jika ia jatuh di air.

Tentu saja kawah yang terbentuk di air akan segera

lenyap sambil mengirimkan energinya dalam bentuk

gelombang air ke segala arah.Kawah meteor dengan kawah

gunung berapi beda. Kawah meteor memiliki tanda-tanda

bekas mengalami tekanan sangat tinggi. Batuan di

cekungan kawah yang besar akan membentuk lapisan

lelehan (yang terjadi karena batuan digencet dengan

sangat cepat dan kuat). Pada kawah yang lebih kecil,

lelehan yang terbentuk bercampur dengan bresia.

2.3 Bola Api

Kompresi kuat di permukaan bumi yang ditimpa pada

saat tumbukan meningkatkan suhu dan tekanan secara

drastis di sekitar lokasi jatuhnya meteor.Bila meteor

jatuh dengan kecepatan lebih dari 12 km per detik,

tekanan kejut cukup besar untuk mencairkan seluruh

meteor dan permukaan yang ditimpa.Bila kecepatan lebih

dari 15 km per detik, sebagian bahkan menguap. Uap yang

terjadi pada tekanan dan suhu sangat tinggi akan

mengembang dengan cepat dan akan membentuk bola api.

Ukuran bola api ini tergantung energi tumbukan

tersebut. Semakin besar energi tumbukan, semakin besar

bola apinya. Bahan-bahan dapat terbakar bila

terpaparkan oleh bola api ini. Bila kita berada dalam

bola api ini, yang pertama kali terbakar adalah kulit

kita, bukannya pakaian kita. Bahkan, pakaian akan sulit

terbakar. Urutan dari yang pertama terbakar adalah

tubuh manusia,  pohon, kertas, rumput, papan dan

terakhir pakaian.

2.4 Gempa

Selain di udara, dampak tumbukan terjadi juga di

tanah.Gelombang kejut yang dihasilkan oleh tumbukan

menjalar dalam bentuk gelombang ke segara arah dari

lokasi tumbukan.Tentunya semakin jauh energinya semakin

kecil.

2.5 Lontaran

Saat tumbukan dengan tanah(kawah), material yang

pada awalnya berada di dekat lokasi tumbukan akan

terlontar secara parabolik menjauhi lokasi tumbukan,

atau semata terseret saat terbentuknya kawah.

2.6 Letupan

Bila gelombang kejut di tanah menghasilkan gempa,

di laut menghasilkan tsunami, maka di udara

menghasilkan letupan.Letupan suara dari tumbukan 1

kiloton mampu meruntuhkan jembatan layang bila jaraknya

133 meter dari lokasi kejadian. Gedung bertingkat dalam

radius 400 meter akan rubuh sementara bagi mereka yang

berada pada radius 1.1 km, dampaknya adalah pecahnya

kaca jendela.

2.7Tumbukan di air

Tumbukan meteor justru dua kali lebih sering

terjadi di air daripada di darat.Hal ini terutama

karena planet bumi sendiri 2/3 nya adalah lautan.Kawah

juga dapat terbentuk di dasar lautan tepat dilokasi

tumbukan. Kawah ini tentunya lebih kecil daripada kawah

yang mungkin terbentuk oleh meteor yang sama di darat.

Hal ini karena sebelum mencapai dasar laut, meteor akan

diperlambat sekali lagi oleh lapisan air dan

perlambatan ini tergantung pada seberapa dalam air

tersebut.

Bola api dan letupan yang muncul tidak berbeda

dengan yang terjadi di darat. Air tidak akan

mempengaruhi dua hal tersebut,walaupun begitu, gempa

yang terjadi akan lebih kecil dan semakin kecil bila

air tersebut sangat dalam.Ada dampak lain yang unik

bila meteor jatuh di air, yaitu tsunami. Sayangnya,

pengetahuan kita mengenai bagaimana mekanisme

terjadinya tsunami yang terbentuk oleh tumbukan meteor

masih belum cukup.Akibatnya tidak jelas bagaimana

dampak tsunami tersebut bagi masyarakat di pinggir

pantai. Di satu pihak, ada ilmuan yang berpendapat

tsunami tersebut akan lebih tinggi dari kedalaman air

yang dihantam meteor itu sendiri. Di pihak lain, ada

juga ilmuan yang berpendapat kalau tumbukan demikian

justru membuka celah di dasar laut sehingga gelombang

tsunami teredam (efek Van Dorn) dan tidak menghasilkan

bahaya bagi penduduk di pantai.

VI. Contoh lokasi

Tumbukan meteor akan membentuk cekungan/kawah di

permukaan bumi.Saat ini bisa dilihat terdapat kurang

lebih 170 kawah teresterial yang telah diidentifikasi

di bumi, ukurannya ada yang berkisar hanya puluhan

meter hingga 300 km dan usia nya ada yang dari 2

milyard tahun lalu hingga kemasa sekarang. Kawah

terbesar akibat tumbukan meteor adalah kawah Cicxulub

yang memiliki diameter 180 km, akibat dari tumbukan ini

adalah terjadinya perubahan alam sekaligus penyebab

utama musnahnya Dinosaurus dimuka bumi.

Beberapa kawah yang terbentuk akibat tumbukanbenda ruang angkasa adalah

1. Barringer Crater

Ditemukan tahun 1902 oleh seorang insinyur

pertambangan Daniel Barringer.Terjadi 49 juta tahun yg

lalu. meteor selebar 150 kaki dan berat 300.000 ton,

dengan kecepatan 40 ribu mil per jam menghantam bumi,

55 km sebelah timur Flagstaff Arizona. Tumbukan yg

terjadi dapat disamakan degan ledakan 20 juta ton bahan

peledak (Oktariadi, 2010).

2. Bosumtwi, Ghana

Terletak sekitar 30 km arah Tenggara Kumasi

Ghana.Tumbukan ini terjadi sekitar 1.3 juta tahun yg

lalu membuat sebuah lubang dengan diameter 10.5 km dan

terisi air sehingga membentuk sebuah danau yg bernama

Bosumtwi.Dipercaya merupakan danau tempat orang-orang

mati (Oktariadi, 2010).

3. Deep Bay

Terletak di Saskatchewan, Canada, Deep Bay

memiliki kawah selebar 13 kilometer, terbentuk sekitar

100 juta tahun lalu (ada yang mengatakan 140 juta

tahun), ketika sebuah meteor menghantam area itu.

PERMASALAHAN (METEOR)

Punahnya Dinosaurus Karena Tumbukan Meteor Chicxulub

1. Akar permasalahan di lokasi

Salah satu tumbukan meteorit yang terkenal adalah

tumbukan di kawah Chicxulub. Ilmuwan yakin bahwa

tumbukan meteorit di kawah Chicxulub telah menyebabkan

kepunahan dinosaurus. Saat asteroid bertubrukan dengan

bumi, ratusan derajat celsius panas akan tersebar ke

seluruh bumi. Hanya 1 detik setelah tumbukan, setiap

area sekitar 300 km dari tumbukan akan hancur dan

setelah beberapa detik, gelombang kejut akan membunuh

makhluk di sekitarnya, terutama Amerika utara. Sekitar

satu menit kemudian, hujan meteor dari bagian asteroid

akan menghujani belahan bumi timur. Setelah 3 menit,

ledakan meteorit akan mengeluarkan sebuah awan panas

yang bernama ejekta. Ejekta akan menyelimuti bumi, dan

menaikkan suhu secara drastis. Setelah ejekta, gempa

bumi raksasa, sekitar 12.5 skala ricther akan terasa di

seluruh dunia. Sekitar 30 menit kemudian, debu panas

yang meleleh akan mengakibatkan kebakaran disetiap

tempat. Karena asteroid itu menubruk laut, satu jam

kemudian, Megastunami raksasa membanjiri seluruh benua.

Megatsunami itu dapat mencapai 3 km ke udara. Di area

padang pasir, panas ejekta akan membuat badai pasir

yang besar dan cukup kuat untuk menyerang seluruh

belahan dunia.

2. Awal mula terjadinya masalah

Di hari kemudian, gelombang gempa akan menyebabkan

aktivitas vulkanik dan gas beracun di seluruh belahan

dunia. Ledakan asteroid juga merusak lapisan ozon,

sehingga sinar UV akan membuat wabah penyakit yang

besar. Hanya 3 hari setelah tumbukan, hujan asam dari

gas beracun akan menghujani bumi selama seminggu. Dan

setelah 2 minggu, bumi dilanda kegelapan total selama

empat bulan yang berasal dari awan ejekta dingin dan

ditambah dengan asap kebakaran dan letusan gunung

berapi, cukup lama untuk membunuh kehidupan tumbuhan

dan pada akhirnya hewan herbivora punah diikuti dengan

karnivor. Selama kegelapan terjadi, iklim bumi menjadi

rusak sehingga badai, taufan, siklon, tornado, dan

bahkan sebuah badai raksasa bernama Hypercane akan

melanda seluruh dunia.

Tanpa cahaya matahari, suhu bumi turun drastis dan

menyebabkan zaman es kecil. Hujan es dan badai salju

mendinginkan bumi selama 3 tahun dan tidak ada

dinosaurus yang bisa bertahan terhadap suhu dingin.

Setelah 1 tahun, awan ejekta mulai menghilang, namun

dalam bentuk hujan abu. Layaknya hujan abu gunung

berapi, hujan ini menimbun setiap daratan dan

menenggelamkan dataran rendah. Beberapa jurang dapat

tertimbun sedalam 120 meter. Setelah hujan berhenti,

bumi seperti planet mati, salju dan abu mengubur planet

dan lava dari aktivitas gunung berapi tetap membakar

planet bumi. Namun setelah beberapa tahun, planet bumi

kembali sembuh. Abu mengandung mineral untuk

menumbuhkan tanaman. Mamalia tingkat rendah dapat

bersembunyi di bawah tanah. Hampir semua hewan yang

lebih besar daripada kucing akan punah.

3. Peran pemerintah

Berkaitan dengan peristiwa tersebut pemerintah tidak

mengambil tindakan secara langsung. Mereka hanya

melakukan tindakan pencegahan karena khawatir kejadian

ini berulang kembali. Hal yang dilakukan pemerintah

adalah membuat badan peneliti antariksa seperti LAPAN

(Indonesia), NASA (Amerika), dan WMO (PBB) untuk

memberikan informasi dan tehnik pencegahan apabila

meteor hendak menumbuk bumi.

DAMPAK (METEOR)

Secara umum Kerusakan yang ditimbulkan dari

tumbukan meteor yang terjadi adalah kepunahan masal,

pencemaran lingkungan (meliputi : tanah, udara, dan

air), serta kebisingan. Bencana yang di timbulkan

diantaranya adalah, tsunami, kawah, dll. Besar kecilnya

dampak tumbukan tergantung dari ukuran meteor,

kecepatan meteor, komposisi meteor, dan daerah yang

ditumbuk (Oktariadi, 2010).

a. Dampak terhadap ekosistem

1. Terbentuknya kawah

Adanya tumbukan akan mengakibatkan tekanan yang

kuat menuju pusat bumi. Hal ini mengakibatkan tanah

disekitarnya membentuk lipatan yang mengakibatkan

terbentuknya kawah. Cairan panas meteor lama

kelamaan akan mencair menggenangi bagian sentral

kawah. Secara umum kawah tidak bersifat merusak,

sebaliknya di daerah sekitar kawah biasanya terdapat

mineral tambang yang bisa di manfaatkan. Namun jika

kawah karena tumbukan meteor berada di daerah hutan

lebat, maka hal ini dapat mengakibatkan kebakaran

hutan, yang pada akhirnya bisa melenyapkan ekosistem

hutan tersebut.

2. Kebakaran

Kebakaran hanya akan terjadi apabila jatuhnya

meteor berada di daerah terrestrial. Kebakaran

karena meteor dapat berasal dari dua hal, pertama

dari tumbukan langsumg, kedua dari bola api /

percikan api. Selain itu jika meteorit berukuran

besar maka kebakaran juga dapat berasal dari awan

yang keluar setelah terjadi tumbukan.

3. Gempa bumi

Gempa bumi merupaka dampak yang sering keluar

setelah terjadi tumbukan meteor berdiameter besar.

Gempa ini dapat terjadi karena lempeng tanah

mengalami penekanan secara mendadak yang

mengakibatkan bergesernya lapisan bawah tanah

sehingga tidak stabil. Gempa secara terus menerus

dapat mengakibatkan terjadinya longsor dan

meruntuhkan bangunan.

4. Tsunami

Tsunami dapat muncul apabila tumbukan meteor

berada di daerah laut. Meteor memang sering menumbuk

daerah laut karena sebagian 2/3 dari bumi adalah

perairan. Tsunami bisa muncul karena adanya tekanan

pada air laut secara keras dan cepat. Biasanya jika

terjadi tsunami maka tidak akan ada kebakaran

(tergantung besar kecilnya meteor). Selain itu

ekosistem laut akan rusak.

5. Awan panas

Awan panas bisa muncul apabila meteor berhasil

menumbuk dengan menyimpan energy potensial sisa yang

besar. Energy ini kemudian akan menggerakan debu

disekitarnya (bercampur suhu meteor) menjauh secara

cepat. Awan panas atau biasa disebut ejekta ini

mampu bergerak secara cepat dan membakar pohon-pohon

yang kering.

6. Hujan meteor

Hujan meteor terjadi apabila meteorit tidak mampu

menahan tekanan permukaan dan akhirnya meledak

menciptakan percikan berupa bola-bola api yang

banyak. Hujan meteor seperti inilah yang kebanyakan

membunuh dinosauurus pada zaman krestaseus.

b. Dampak terhadap organisme

1. Kematian

Organisme yang terkena tumbukan sudah pasti akan

mati, kecuali bagi mereka yang telah mempersiapkan

bunker atau ruang bawah tanah. Namun karena

kebanyakan meteor jatuhnya di laut maka kasus

kematian akibat tumbukan meteor jarang ditemui.

2. Luka bakar

Luka bakar dapat terjadi apabila seseorang terkena

tumbukan dari sisa-sisa meteor, sehingga meteor yang

menumbuk berukuran sangat kecil. Korban luka bakar

pertama kali adalah Ann Hodgess dari Amerika

Serikat.

3. Penyakit

Penyakit dapat muncul apabila di dalam meteorit

mengandung zat radioaktif. Mirip seperti nuklir,

meteorit dengan zat radioaktif dapat menyebabkan

penyakit kronis seperti kanker bahkan kelainan

genetis

4. Gangguan pendengaran

Adanya letupan ketika terjadi tumbukan

mengakibatkan kebisingan. Seperti halnya tumbukan

yang terjadi di Rusia kapan hari menyebabkan warga

mengalami gangguan pendengaran sementara.

5. Kepunahan

Kepunahan hanya dapat terjadi apabila meteor yang

menumbuk berukuran besar, dan memiliki kecepatan

tinggi. Selain itu tidak ada organisme yang

beradaptasi, sehingga spesies yang tidak bisa sintas

akan segera punah. Baik melalui hantaman dari

meteor, ataupun dari bencana yang ditimbulkan.

SOLUSI (METEOR)

I. Solusi secara umum

A. Apabila meteorit berukuran kecil

Tidak perlu khawatir, hanya saja setelah terjadi

tumbukan amankan daerah sekitar karena ditakutkan

ada zat radioaktif. Sehingga perlu dilakukan

pemindaian.

B. Apabila meteorit berukuran besar

B. I. Solusi pra tumbukan

- Sering-sering cari informasi kapan dan dimana

asteroid akan menghantam bumi

- Membuat ruang perlindungan dalam rumah,

dianjurkan di dalam tanah dan jangan beri

ventilasi udara. Usahakan ruangan tersebut

tetap kokoh sebelum dan sesudah tumbukan

- Siapkan makanan dan air karena setelah tumbukan

wilayah luar tidak akan produktif bahkan di di

luar akan berbahaya

- Pelajari cara bertahan hidup, terutama ilmu

tentang militer, karena dikhawatirkan setelah

terjadi tumbukan akan terjadi banyak tindak

kriminal untuk memperebutkan makanan

B. II. Solusi saat terjadi tumbukan

Gelombang kejut saat ledakan akan menyebabkan

gempa, asap debu dari ledakan akan jatuh dari langit

sehingga terlebih dahulu siapkan penyaring udara

sehingga kita tidak menghirup debu. Saat terjadi

tumbukan dianjurkan untuk tidak keluar sehingga tidak

berinteraksi dengan udara luar.

B. III. Solusi pasca tumbukan

1. 10 jam setelah tumbukan

Tetap berada di dalam ruang perlindungan dan

jangan keluar. Hal ini berfungsi untuk menghindari

ejekta. Ejekta adalah awan panas bersuhu sekitar

100oC dan mampu membunuh mahluk hidup

2. Seminggu setelah tumbukan

Matahari akan ditutupi oleh awan debu sehingga

bumi akan gelap total. Sebaiknya persiapkan lilin

terlebih dahulu.

3. 3 – 4 minggu setelah tumbukan

Suhu luar mulai menurun, karena matahari masih

ditutupi debu, pada saat ini tidak masalah untuk

pergi keluar asalkan jangan terlalu sering. Tutup

hidung dengan kain saat bernafas di luar kemudian

pergi cari kayu bakar.

4. Satu bulan setelah tumbukan

Pada saat ini lingkungan luar mulai membeku,

kecuali daerah pantai karena air laut masih menyimpan

panas. Jika berada jauh dari pantai tetap usahakan

untuk mencari kayu bakar.

5. Enam bulan setelah tumbukan

Pada saat ini debu mulai berkurang dan sinar

matahari dapat menyinari permukaan bumi. Kita dapat

tetap mencari kayu bakar atau orang lain yang masih

hidup.

6. 6 – 7 bulan setelah tumbukan

Jika saat ini kita kehabisan makanan dan

kedinginan sebaiknya pergi ke pantai untuk mencari

makanan. Namun perlu berhati-hati karena kemungkinan

di wilayah ini akan ada banyak penjahat.

7. 2 – 4 tahun setelah tumbukan

Saat ini suhu permukaan bumi mulai kembali seperti

awal, hewan –hewan mulai keluar dari tempat

persembunyian dan tumbuhan mulai tumbuh. Saat ini

uang hanyalah kertas yang tidak berharga. Kita bisa

menjadi petani untuk bertahan hidup.

II. Solusi dari PBB dari Pemerintah

Salah satu cara yaitu menciptakan mesin

"penabrak kinetik" untuk melontarkan pesawat

antariksa berukuran besar ke asteroid yang sedang

melayang menuju Bumi. Pesawat ditabrakkan ke

asteroid dengan tujuan mengubah jalur asteroid.

Cara ini diharapkan mampu mencegah asteroid

meluncur ke Bumi.

Konsorsium juga mengkaji penggunaan "traktor

gravitasi" dengan cara memarkir pesawat antariksa

berukuran besar di dekat batuan angkasa yang

melayang ke atmosfer Bumi. Pesawat dengan mesin

pendorong itu akan menggiring batuan angkasa

menjauhi Bumi memanfaatkan gaya gravitasi lemah

sebagai tali derek kosmik.

Meledakkan bom nuklir pada atau dekat asteroid

akan menjadi metode pilihan terakhir," kata

perwakilan konsorsium seperti dikutip Reuters,

Selasa, 19 Februari 2013. (Hadi, 2014)

III. Solusi berdasarkan kelompok

III.I. Solusi pra tumbukan

- Bagi pemerintah dianjurkan untuk memberikan

informasi kepada masyarakat tentang bahaya dan

cara menghadapi tumbukan meteorit melalui media

sosial atau media elektronik lain.

- LAPAN sebaiknya melampirkan daftar asteroid

atau komet yang dapat menghantam bumi beserta

frekuensi, waktu, dan tempat tumbukan.

- Berikan pengumuman secepat mungkin agar warga

bisa di evakuasi sebelum terjadi tumbukan

- Jika memungkinkan LAPAN atau instansi terkait

bisa membuat detektor meteor seperti spaceguard

milik Amerika, jika tidak pemerintah harus ikut

andil dalam PPB untuk menjalankan program

penanggulangan meteor melalui WMO atau

organisasi lain.

- Sangat penting untuk melakukan sosialisasi

langsung kepada masyarakat terutama yang di

desa, karena minimnya fasilitas desa.

- Dianjurkan agar negara melakukan pembuatan

bunker di setiap wilayah.

III.II. Solusi pasca tumbukan

- Jiki ukuran meteor kecil langsung saja

dilakukan isolasi di daerah tumbukan meteor.

Kemudian diwajibkan untuk melakukan deteksi

kandungan radioaktif

- Apabila ada warga yang terkena zat radioaktif

segera di karantina

- Apabila meteroit yang menumbuk sangat besar

warga diharuskan bersembunyi di dalam bunker

atau ruang bawah tanah yang kedap udara selama

periode yang ditentukan.

- Lakukan pemindaian kepada warga yang ada di

sekitar meteor, kemudian kesehatan warga

tersebut wajib di pantau terus-menerus.

- Manfaatkan kawah hasil tumbukan meteor sebagai

objek wisata atau bisa dijadikan tambang jika

kandungan mineralnya melimpah.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Safety of Nuclear Power Reactors.

http://www.world-nuclear.org/info/Safety-and-

Security/Safety-of-Plants/Safety-of-Nuclear-

Power-Reactors/ [diakses pada tanggal 24

Agustus 2014]

Anonim. 1946. The Atomic Bombings of Hiroshima and

Nagasaki. Manhattan : Manhattan Engineer

District

Setiawanto, Budi. 2014. Hadiah Indonesia untuk Keamanan

Nuklir Dunia.

http://www.antaranews.com/berita/426086/hadiah-

indonesia-untuk-keamanan-nuklir-dunia. [diakses

pada tanggal 23 Agustus 2014]

Dyah Dwi Kusumawati dan Mukhlis Akhadi, Puslitbang

Keselamatan Radiasi dan biomedika

Nuklir.2005.Batan: jurnalnuklir.

F. Ward Whicker and Vincent Schultz, 1982, “Radioelogy :

Nuclear Energy and

Environment ”, CRC Press Inc. Florida, United

States.

Hadi, Mahardika Satria. Begini Cara Ampuh Menagkal

Meteor dan Asteroid.

http://www.tempo.co/read/news/2013/02/19/061462

421/Begini-Cara-Ampuh-Menangkal-Meteor-dan-

Asteroid. [diakses pada tanggal 22 Agustus

2014]

Meyer, Leo A. : Nuclear Power in Industry, American

Technical Publisher, Inc.,

2nd ed., 1974

Miller, Jr., G. Tyler : Environmental Science : An Introduction,

Wardsworth

Publishing Company, 1986

Oktariadi, Oki. 2010. Awal peradaban Atlantis Vs

Sundaland. Kelompok kerja geologi Lingkungan.

Bandung : Badan Geologi.

Sekimori, Gaynor (1986). Hibakusha: Survivors of Hiroshima and

Nagasaki. Kosei Publishing Company ISBN4-7700-2776-

1.

Setiawanto, Budi. 2014. Hadiah Indonesia untuk Keamanan

Nuklir Dunia.

http://www.antaranews.com/berita/426086/hadiah-

indonesia-untuk-keamanan-nuklir-dunia. [diakses

pada tanggal 23 Agustus 2014]