TUGAS KIMIA UNSUR KEGUNAAN ATOM HIDROGEN SHALAHUDIN NUR AYYUBI| 1412100114| KELAS B DOSEN PENGAMPU :...
Transcript of TUGAS KIMIA UNSUR KEGUNAAN ATOM HIDROGEN SHALAHUDIN NUR AYYUBI| 1412100114| KELAS B DOSEN PENGAMPU :...
TUGAS KIMIA UNSUR KEGUNAAN ATOM HIDROGEN
SHALAHUDIN NUR AYYUBI| 1412100114| KELAS B
DOSEN PENGAMPU : DJOKO HARTANTO, M.Si.
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2014
TUGAS KIMIA UNSUR KELAS B
SHALAHUDIN NUR AYYUBI 1
SEJARAH DAN PENEMUAN HIDROGEN
Gas hidrogen, H2, pertama kali dihasilkan secara artifisial oleh T. Von Hohenheim
(dikenal juga sebagai Paracelsus, 1493–1541) melalui pencampuran logam dengan asam
kuat. Dia tidak menyadari bahwa gas mudah terbakar yang dihasilkan oleh reaksi kimia ini
adalah unsur kimia yang baru. Pada tahun, Robert Boyle menemukan kembali dan
mendeskripsikan reaksi antara besi dan asam yang menghasilkan gas hidrogen. Pada tahun
1766, Henry Cavendish adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen sebagai zat
diskret dengan mengidentifikasikan gas tersebut dari reaksi logam-asam sebagai "udara
yang mudah terbakar". Pada tahun 1781 dia lebih lanjut menemukan bahwa gas ini
menghasilkan air ketika dibakar. Pada tahun 1783, Antoine Lavoisier memberikan unsur
ini dengan nama hidrogen (dari Bahasa Yunani hydro yang artinya air dan genes yang
artinya membentuk) ketika dia dan Laplace mengulang kembali penemuan Cavendish yang
mengatakan pembakaran hidrogen menghasilkan air.
KELIMPAHAN DI ALAM
Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam semesta ini dengan
persentase 75% dari barion berdasarkan massa dan lebih dari 90% berdasarkan jumlah
atom. Unsur ini ditemukan dalam kelimpahan yang besar di bintang-bintang dan planet-
planet gas raksasa. Awan molekul dari H2 diasosiasikan dengan pembentukan bintang.
Hidrogen memainkan peran penting dalam pemberian energi bintang melalui reaksi
proton-proton dan fusi nuklir daur CNO.
Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas diatomik,
H2 (. Namun, gas hidrogen sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm berdasarkan volume)
oleh karena beratnya yang ringan yang menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi
bumi. Walaupun demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di
permukaan bumi ini. Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa
dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air. Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis
bakteri dan ganggang dan merupakan komponen alami dari kentut. Penggunaan metana
sebagai sumber hidrogen akhir-akhir ini juga menjadi semakin penting.
TUGAS KIMIA UNSUR KELAS B
SHALAHUDIN NUR AYYUBI 2
SIFAT HIDROGEN
Hidrogen merupakan unsur pertama dalam tabel periodik. Dalam kondisi normal,
hidrogen merupakan gas yang tidak berbau dan tidak berwarna yang dibentuk oleh molekul
diatomik, H2.
Atom hidrogen, simbol H, dibentuk oleh inti dengan satu unit muatan positif dan
satu elektron. Nomor atom hidrogen adalah 1 dan berat atom 1,00797 g/mol.
Hidrogen merupakan salah satu unsur utama dalam air dan semua bahan organik
serta tersebar luas tidak hanya di bumi tetapi juga di seluruh alam semesta.
Terdapat tiga isotop hidrogen yaitu protium, massa 1, ditemukan di lebih dari
99.985% unsur alami; deuterium, massa 2, ditemukan di alam sekira 0,015%; dan tritium,
massa 3, yang muncul dalam jumlah kecil di alam, tetapi dapat diproduksi secara artifisial
oleh berbagai reaksi nuklir.
Hidrogen memiliki berat molekul 2,01594 g. Dalam bentuk gas, hidrogen memiliki
kerapatan 0,071 g/l pada 0 ºC dan 1 atm.
Kepadatan relatif hidrogen dibandingkan udara adalah 0,0695. Hidrogen adalah yang
paling mudah terbakar dari semua zat yang dikenal.
Atom hidrogen adalah agen reduktif kuat, bahkan pada suhu kamar. Unsur ini
bereaksi dengan oksida dan klorida berbagai logam, seperti perak, tembaga, timbal, bismut
dan merkuri, untuk menghasilkan logam bebas.
APLIKASI ATOM HIDROGEN
1) MANFAAAT ATOM HIDROGEN DALAM PEMBUATAN AMONIA DENGAN
PROSES HABER BOSCH
Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan
reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi,
reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 500oC
sekalipun. Dilain pihak, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu akan
TUGAS KIMIA UNSUR KELAS B
SHALAHUDIN NUR AYYUBI 3
mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch semula dilangsungkan pada suhu sekitar
500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan katalisator, yaitu serbuk besi dicampur
dengan Al2O3, MgO, CaO, dan K2O. Seiring dengan kemajuan teknologi,
digunakanlah tekanan yang jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk
mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula
campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai
tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan
yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia. Diagram alur dari proses Haber-
bosch untuk sintesis amonia :
Gambar 1. Diagram alur dari proses Haber-Bosch
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hydrogen ditemukan oleh Fritz
Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan
amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang
insinyur kimia juga dari Jerman. Persamaan termokimia reaksi sintesis amonia adalah :
N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) ∆H = -92,4Kj Pada 25oC : Kp = 6,2×105
Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk
ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukanNH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi.
TUGAS KIMIA UNSUR KELAS B
SHALAHUDIN NUR AYYUBI 4
Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada
suhu 500oC sekalipun. Dipihak lain, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu
akan mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch semula dilangsungkan pada suhu
sekitar 500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan katalisator, yaitu serbuk besi
dicampur dengan Al2O3, MgO, CaO, dan K2O.
Reaksi kekanan pada pembuatan amonia adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm
lebih baik jika suhu diturunkan, tetapi jika suhu diturunkan maka reaksi berjalan sangat
lambat . Amonia punya berat molekul 17,03. Amonia ditekanan atmosfer fasanya gas.
Titik didih Amonia -33,35 oC, titik bekunya -77,7 oC, temperatur & tekanan kritiknya
133 oC & 1657 psi. Entalpi pembentukan (∆H), kkal/mol NH3(g) pada 0oC, -9,368; 25
oC, -11,04. Pada proses sintesis pd suhu 700-1000oF, akan dilepaskan panas sebesar 13
kkal/mol. Kondisi optimum untuk dapat bereaksi dengan suhu 400- 600oC, dengan
tekanan 150-300 atm. Kondisi optimum pembuatan amonia (NH3) dapat digambarkan
pada data berikut :
Kondisi Optimum Pembuatan NH3
Reaksi : N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) ∆H= -924 kJ
1. Suhu
1. Reaksi bersifat eksoterm
2. Suhu rendah akan menggeser kesetimbangan kekanan.
3. Kendala:Reaksi berjalan lambat 400-600Oc
2. Tekanan
1. Jumlah mol pereaksi lebih besar dibanding dengan jumlah mol produk.
2. Memperbesar tekanan akan menggeser kesetimbangan kekanan.
3. Kendala Tekanan sistem dibatasi oleh kemampuan alat dan faktor keselamatan pada
150-300 atm
TUGAS KIMIA UNSUR KELAS B
SHALAHUDIN NUR AYYUBI 5
3. Konsentrasi
Pengambilan NH3 secara terus menerus akan menggeser kesetimbangan kearah kanan
4. Katalis
Katalis tidak menggeser kesetimbangan kekanan, tetapi mempercepat laju reaksi secara
keseluruhan
Fe dengan campuran Al2O3 KOH dan garam lainnya
Pengaruh katalis pada sistem kesetimbangan adalah dapat mempercepat terjadinya reaksi
kekanan atau kekiri, keadaan kesetimbangan akan tercapai lebih cepat tetapi katalis tidak
mengubah jumlah kesetimbangan dari spesies-spesies yang bereaksi atau dengan kata lain
katalis tidak mengubah nilai numeris dalam tetapan kesetimbangan. Peranan katalis
adalah mengubah mekanisme reaksi kimia agar cepat tercapai suatu produk.
Katalis yang dipergunakan untuk mempercepat reaksi memberikan mekanisme suatu
reaksi yang lebih rendah dibandingkan reaksi yang tanpa katalis. Dengan energi aktivasi
lebih rendah menyebabkan maka lebih banyak partikel yang memiliki energi kinetik yang
cukup untuk mengatasi halangan energi aktivasi sehingga jumlah tumbukan efektif akan
bertambah sehingga laju meningkat.
Dengan kemajuan teknologi sekarang digunakan tekanan yang jauh lebih besar,
bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk
segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi
(dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas
dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia.
Diagram alur dari proses Haber-bosch untuk sintesis ammonia.
Langkah pertama dalam proses ini adalah untuk membuat kapur dari batu kapur:
TUGAS KIMIA UNSUR KELAS B
SHALAHUDIN NUR AYYUBI 6
Gambar 2. Proses pembuatan kapur dari batu kapur
CaCO3 + heat → CaO + CO2
ini kemudian dipanaskan dengan batu bara dalam lingkungan anoxic untuk membuat
Calcium Carbide:
CaO + 3C + heat → CaC2 + CO
Penetapan nitrogen yang sebenarnya berasal dari reaksi Kalsium Carbide dengan Nitrogen
murni, sehingga proses ini menjadi industri praktis itu diperlukan proses Linde fraksinasi
dari udara cair. Reaksi berlangsung pada 2atm atau ~ 0.2MPa, dipanaskan dengan melalui
pemanasan ohmik dari batang Carbon:
CaC2 + N2 → CaCN2 + C
Akhirnya dalam upaya untuk membuat Amoniak, Kalsium sianamida dicampur
dengan air dan NaOH (sebagai katalis) untuk hidrolisis:
CaCN2 + H2O → 2NH3 + CaCO3
Kalsium Karbonat dapat dengan mudah dipisahkan karena merupakan solid, dan Amonia
dapat disuling, memungkinkan NaOH untuk didaur ulang kembali untuk lebih hidrolisis.
TUGAS KIMIA UNSUR KELAS B
SHALAHUDIN NUR AYYUBI 7
Kontras ini dengan proses Haber-Bosch untuk membuat Amonia, yang pada saat itu
diperlukan banyak seperator udara cair yang sama serta seperator elektrolit untuk
menghasilkan hidrogen dan tekanan yang lebih tinggi katalitik reaktor:
Gambar 3. Finally Step
Dengan hanya melihat itu kita melihat bahwa, sebagai cara untuk membuat Amoniak,
proses Haber-Bosh adalah jauh lebih sederhana. Karena tidak memerlukan beberapa
tungku dan langkah-langkah perantara memproduksi sianamida biaya operasional harus
lebih rendah (dengan asumsi satu memiliki sistem elektrolisis efisien untuk hidrogen).
Tentu saja reaktor amoniak membutuhkan katalis dan recycle sistem mahal karena single
pass tidak terlalu efisien.
2) MANFAAT HIDROGEN DALAM PROSES PERENGKAHAN HIDROGEN ATAU
HYDROCRACKING
Pengertian Hydrocracking
Hydrocracking merupakan proses dua tahap menggabungkan catalytic cracking dan
hidrogenasi, dimana bahan baku yang lebih berat akan terpecahkan dengan adanya
hidrogen untuk menghasilkan produk yang lebih diinginkan. Proses ini menggunakan
tekanan tinggi, suhu tinggi, katalis, dan hidrogen. Hydrocracking digunakan untuk bahan
baku yang sulit untuk diproses, baik dengan catalytic cracking atau reformasi, karena bahan
TUGAS KIMIA UNSUR KELAS B
SHALAHUDIN NUR AYYUBI 8
baku ini biasanya ditandai dengan kandungan aromatik polisiklik tinggi dan / atau
konsentrasi tinggi dari dua racun katalis utama, sulfur dan senyawa nitrogen.
Proses hydrocracking sangat tergantung pada sifat dari bahan baku dan tingkat relatif dari
kedua reaksi, hidrogenasi dan cracking. Bahan baku aromatik dengan molekul yang berat
diubah menjadi produk yang lebih ringan dengan berbagai tekanan yang sangat tinggi
(1000-2000 psi) dan temperatur yang cukup tinggi (750 ° -1500 ° F), dengan adanya
hidrogen dan katalis khusus. Ketika bahan baku memiliki kandungan parafin tinggi, fungsi
utama dari hidrogen adalah untuk mencegah pembentukan senyawa aromatik polisiklik.
Peran penting hidrogen dalam proses hydrocracking adalah untuk mengurangi
pembentukan tar dan mencegah penumpukan coke di katalis. Hidrogenasi juga berfungsi
untuk mengkonversi senyawa sulfur dan nitrogen dalam bahan baku untuk hidrogen sulfide
dan amonia.
Proses Hydrocracking
Pada tahap pertama, bahan baku dipanaskan lalu dicampur dengan hidrogen daur ulang dan
dikirim ke reaktor tahap pertama, di mana katalis mengkonversi senyawa sulfur dan
nitrogen untuk menjadi hidrogen sulfida dan amonia. Setelah hidrokarbon meninggalkan
tahap pertama, kemudian didinginkan hingga cair dan dijalankan melalui pemisah
hidrokarbon. Hidrogen didaur ulang untuk bahan baku. Cairan dibebankan pada sebuah
fractionator. Tergantung pada produk yang diinginkan (bensin komponen, bahan bakar jet,
dan minyak gas), fractionator dijalankan untuk memotong beberapa bagian dari keluaran
reaktor tahap pertama. Range minyak tanah material dapat diambil sebagai produk samping
imbang terpisah atau termasuk dalam dasar fractionator dengan minyak gas.
Bagian bawah fractionator yang dicampur lagi dengan aliran hidrogen dan dibebankan
pada tahap kedua. Karena bahan ini telah mengalami beberapa hidrogenasi, cracking, dan
reformasi dalam tahap pertama, operasi tahap kedua yang lebih tinggi (suhu yang lebih
tinggi dan tekanan). Seperti tenaga mesin dari tahap pertama, tahap kedua produk
dipisahkan dari hidrogen dan dibebankan fractionator tersebut. Berikut data umpan dan
produk dari proses hydrocracking.
TUGAS KIMIA UNSUR KELAS B
SHALAHUDIN NUR AYYUBI 9
Tabel 1. Umpan dan Produk Hydrocracking
Proses hydrocracking dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut :
Gambar 4. Proses Hydrocracking
Bersamaan dengan proses hydrocracking, impurities yang terkandung dalam feed, seperti
senyawa sulfur, nitrogen, oksigen, halide, dan metal juga dihilangkan. Selain itu senyawa
olefin juga dijenuhkan.
- Penghilangan sulfur dilakukan dengan cara mengubah senyawa sulfur organic menjadi
hydrogen sulfide dan hydrocarbon.
TUGAS KIMIA UNSUR KELAS B
SHALAHUDIN NUR AYYUBI 10
- Penghilangan nitrogen dilakukan dengan cara mengubah senyawa nitrogen organic
menjadi ammonia dan hydrocarbon.
- Penghilangan oksigen dilakukan dengan cara mengubah senyawa oksigen organic
menjadi air dan hydrocarbon
- Penghilangan halida dilakukan dengan cara mengubah senyawa halide menjadi chloride
acid dan hydrocarbon.
- Penjenuhan olefin dilakukan dengan cara meng-hydrogenasi senyawa olefin menjadi
parafin. Tujuan penjenuhan olefin adalah untuk peningkatan stabilitas produk saat
penyimpanan (warna dan sediment).
- Penghilangan metal : senyawa organik metal akan terdekomposisi dan metal akan secara
permanen diserap atau beraksi dengan katalis. Metal ini merupakan racun katalis yang
permanen (tidak dapat dihilangkan).
Semua reaksi di atas bersifat eksotermis sehingga temperatur akan naik saat feed melewati
unggun katalis (catalyst bed). Urutan kemudahan reaksi yang terjadi di hydrocracking
adalah sebagai berikut (mulai dari yang paling mudah hingga yang paling susah) :
- Penghilangan logam
- Penjenuhan olefin
- Penghilangan sulfur
- Penghilangan nitrogen
- Penghilangan oksigen
- Penjenuhan cincin (heteroaromatic → multiring aromatic → monoaromatic)
- Cracking naphthene (multiring naphthene → mono naphthene)
- Cracking paraffin
TUGAS KIMIA UNSUR KELAS B
SHALAHUDIN NUR AYYUBI 11
Berikut urutan reaksi hydrocracking pada reactor hydrocracker.
Gambar 5. Urutan reaksi hydrocracker
Katalis Hydrocracking
Katalis yang digunakan dalam proses hydrocracking adalah bi-functional catalyst
(mempunyai dua fungsi, yaitu metal function dan acid function). Metal function digunakan
untuk sulfur removal, nitrogen removal, olefin saturation, dan aromatic saturation.
Sedangkan acid function digunakan untuk hydrocracking. Berkaitan dengan katalis
hydrocracking, dikenal istilah supports dan promoters, dimana supports menyediakan acid
fuction sedangkan promoters menyediakan metal function. Umumnya katalis
hydrocracking dikelompokkan menjadi 2 tipe berdasarkan support-nya, yaitu amorphous
dan zeolite. Tipe amorphous digunakan jika diinginkan maksimasi produk distilat
(kerosene dan diesel), sedangkan tipe zeolite digunakan jika diinginkan maksimasi produk
naphtha.
3) MANFAAT HIDROGEN DALAM PEMBUATAN METANOL
Saat ini, gas sintesis umumnya dihasilkan dari metana yang merupakan komponen dari
gas alam. Terdapat tiga proses yang dipraktekkan secara komersial.
Pada tekanan sedang 1 hingga 2 MPa (10–20 atm) dan temperatur tinggi (sekitar
850 °C), metana bereaksi dengan uap air (steam) dengan katalis nikel untuk menghasilkan
gas sintesis menurut reaksi kimia berikut:
CH4 + H2O → CO + 3 H2
TUGAS KIMIA UNSUR KELAS B
SHALAHUDIN NUR AYYUBI 12
Reaksi ini, umumnya dinamakan steam-methane reforming atau SMR, merupakan
reaksi endotermik dan limitasi perpindahan panasnya menjadi batasan dari ukuran reaktor
katalitik yang digunakan.
Metana juga dapat mengalami oksidasi parsial dengan molekul oksigen untuk
menghasilkan gas sintesis melalui reaksi kimia berikut:
2 CH4 + O2 → 2 CO + 4 H2
Reaksi ini adalah eksotermik dan panas yang dihasilkan dapat digunakan secara in-
situ untuk menggerakkan reaksi steam-methane reforming.
Ketika dua proses tersebut dikombinasikan, proses ini disebut sebagai autothermal
reforming. Untuk menghasilkan stoikiometri yang sesuai dalam sintesis methanol, rasio
CO and H2 dapat diatur dengan menggunakan reaksi perpindahan air-gas (the water-gas
shift reaction):
CO + H2O → CO2 + H2,
Karbon monoksida dan hidrogen kemudian bereaksi dengan katalis kedua untuk
menghasilkan metanol.
Saat ini, katalis yang umum digunakan adalah campuran tembaga, seng oksida, dan
alumina, yang pertama kali digunakan oleh ICI di tahun 1966. Pada 5–10 MPa (50–100
atm) dan 250 °C, ia dapat mengkatalisis produksi metanol dari karbon monoksida dan
hidrogen dengan selektifitas yang tinggi:
CO + 2 H2 → CH3OH
Sangat perlu diperhatikan bahwa setiap produksi gas sintesis dari metana
menghasilkan 3 mol hidrogen untuk setiap mol karbon monoksida, sedangkan sintesis
metanol hanya memerlukan 2 mol hidrogen untuk setiap mol karbon monoksida.
Salah satu cara mengatasi kelebihan hidrogen ini adalah dengan menginjeksikan
karbon dioksida ke dalam reaktor sintesis metanol, dimana ia akan bereaksi membentuk
metanol sesuai dengan reaksi kimia berikut:
CO2 + 3 H2 → CH3OH + H2O
Walaupun gas alam merupakan bahan yang paling ekonomis dan umum digunakan
untuk menghasilkan metanol, bahan baku lain juga dapat digunakan.