SYARAT TEKNIK UMUM

33
SYARAT TEKNIK UMUM PASAL 1 U M U M 1.1. Pelaksanaan pekerjaan harus berdasarkan ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan di bawah ini dan berlaku mengikat : - AV 41/SU 41 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah; - PUIL 2000; - Standard Konstruksi PT PLN (Persero) Distribusi Tahun 2010; - Uraian dalam Dokumen Pengadaan ini; - Gambar-gambar dan ketentuan yang ada di dalamnya; - Penjelasan yang telah dan yang akan diberikan pada waktu rapat penjelasan (aanwijzing); - Penjelasan yang telah dan yang akan diberikan oleh Pengguna Barang/ Jasa; - Petunjuk-petunjuk dari Pengguna Barang/ Jasa yang akan diberikan pada waktu pelaksanaan pekerjaan; - Peraturan-peraturan yang ada di daerah/setempat, di mana pekerjaan ini dilaksanakan; - Peraturan-peraturan tentang keselamatan kerja, SK Menteri Tenaga Kerja no. 115/KMK/011/81 tanggal 28 Pebruari 1981;

Transcript of SYARAT TEKNIK UMUM

SYARAT TEKNIK UMUM

PASAL 1

U M U M

1.1. Pelaksanaan pekerjaan harus berdasarkan ketentuan-ketentuan

dan peraturan-peraturan di bawah ini dan berlaku mengikat :

- AV 41/SU 41 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah;

- PUIL 2000;

- Standard Konstruksi PT PLN (Persero) Distribusi Tahun 2010;

- Uraian dalam Dokumen Pengadaan ini;

- Gambar-gambar dan ketentuan yang ada di dalamnya;

- Penjelasan yang telah dan yang akan diberikan pada waktu rapat

penjelasan (aanwijzing);

- Penjelasan yang telah dan yang akan diberikan oleh Pengguna

Barang/ Jasa;

- Petunjuk-petunjuk dari Pengguna Barang/ Jasa yang akan

diberikan pada waktu pelaksanaan pekerjaan;

- Peraturan-peraturan yang ada di daerah/setempat, di mana

pekerjaan ini dilaksanakan;

- Peraturan-peraturan tentang keselamatan kerja, SK Menteri

Tenaga Kerja no. 115/KMK/011/81 tanggal 28 Pebruari 1981;

1.2. Menyelenggarakan atau mengerjakan sesuatu yang memang

seharusnya atau menurut pengetahuan harus dilaksanakan agar

pelaksanaan pekerjaan ini dapat berjalan lancar dan

menghasilkan pekerjaan yang betul-betul baik dan rapi.

1.3. Penyedia Barang/ Jasa diwajibkan membuat gambar revisi/hasil

akhir pelaksanaan dari kerjaan yang telah dilaksanakannya

lengkap dengan data-data/ukuran dan harus diserahkan kepada

Pengguna Barang/ Jasa pada saat pekerjaan selesai 100% (penyerahan

pertama).

PASAL 2

GAMBAR-GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIK

2.1. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi/ Standar Konstruksi

dalam Dokumen Pengadaan ini merupakan suatu kesatuan yang

saling melengkapi satu sama lainnya.

2.2. Penyedia Barang/ Jasa wajib memeriksa desain/ gambar-gambar

terhadap kemungkinan ketidakcocokan baik dari segi besar kabel,

fisik maupun pemasangan dan lain -lain. Bila terdapat hal yang

demikian maka harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar

pada waktu penjelasan tender / aanwijzing.

2.3. Penyedia Barang/ Jasa harus membuat gambar-gambar

pelaksanaan yang sesuai terpasang (as built drawing) dan

dokumentasi pada penyerahan pertama serta menyerahkan kepada

Pengguna Barang/ Jasa seperti disebutkan.

2.4. Gambar pelaksanaan (as built drawing) harus dilengkapi

dengan keterangan simbol-simbol dan ditandatangani oleh

Penanggung Jawab Teknik, Stempel Perusahaan.

PASAL 3

TEMPAT ADMINISTRASI DAN GUDANG

3.1. Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/ Jasa

diharuskan menyediakan Tempat Adminitrasi dan Gudang di

lapangan. Ukuran dan letak Tempat Administrasi dan Gudang tersebut

harus disetujui oleh Pengguna Barang/ Jasa .

3.2. Segala komunikasi yang ditujukan kepada wakil Penyedia Barang/

Jasa baik di kantor maupun di tempat administrasi dan gudang

(meskipun wakil Penyedia Barang/ Jasa tidak ada di tempat)

dianggap telah diterima Penyedia Barang/Jasa.

PASAL 4

ARSIP LAPANGAN

Copy dari Dokumen-dokumen yang merupakan ARSIP LAPANGAN harus selalu

ada di kantor penyedia Barang/ Jasa, dan di lapangan / proyek untuk

sewaktu-waktu dapat digunakan. Arsip lapangan, lengkap dengan revisi-

revisi yang terakhir. Gambar Route sesuai lampiran kontrak / RKS

agar tersedia di tempat Administrasi dan Gudang dan ditampilkan

informasi dengan memberi warna pada route yang sudah dipasang.

PASAL 5

PENGAWAS PENYEDIA BARANG/ JASA DI PROYEK

5.1. Penyedia Barang/ Jasa harus selalu menyediakan sebaik-baiknya di

tempat pekerjaan / lapangan / Proyek, sistem Pengawasan, personil

Teknis Administrasi untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan yang

lancar dan sempurna.

5.2. Penyedia Barang/ Jasa harus menentukan seorang Proyek

Manager yang dapat mengerti sepenuhnya Terminology/ Istilah

Teknik sehubungan dengan pekerjaan dan harus mendapat

kekuasaan penuh untuk bertindak atas nama Penyedia Barang/

Jasa dan menerima perintah perintah atau pemberitahuan-

pemberitahuan yang diberikan Pengguna Barang/ Jasa guna

kebaikan pelaksanaan pekerjaan.

5.3. Dalam organisasi lapangan, Penyedia Barang/ Jasa harus

menempatkan staf yang berpengalaman, terdiri dari Personil

Teknis yang qualified untuk melaksanakan pekerjaan teknis

lapangan, Perencanaan dan pengarahan dari semua pekerjaan

lapangan. Dalam Organisasi lapangan tersebut harus termasuk

pula staf personil untuk melaksanakan pekerjaan Sekretariat

dan Umum, Kepegawaian, Keuangan, pembelian dan pengiriman

barang, Pergudangan dan peralatan dan keamanan.

5.4. Bila ternyata sebagai Wakil Penyedia Barang/ Jasa yang

ada di site (Anggota Staf Organisasi di lapangan) dianggap

tidak cakap sehingga akan memperlambat tatakelola

pelaksanaan, maka Pengguna Barang/ Jasa berhak untuk

mengajukan keberatan dan Penyedia Barang/ Jasa harus

segera mengganti dengan menempatkan penggantinya yang cakap dan

qualified dalam waktu 3 x 24 jam.

PASAL 6

CARA PELAKSANAAN DI LAPANGAN

6.1. Penyedia Barang/ Jasa sebelumnya memberitahu Pengguna

Barang/ Jasa mengenai rencana pelaksanaan pekerjaannya.

6.2. Sesuatu cara pelaksanaan pekerjaan yang diusulkan oleh

Pengguna Barang/ Jasa tetapi tidak ditegaskan secara

spesifik, bila dapat dipakai oleh Penyedia Barang/ Jasa

maka menjadi atas resiko dan tanggungjawab Penyedia Barang/

Jasa sendiri yang bertanggungjawab atas keamanan, kebaikan dan

keefisienan dari alat-alat dan cara pelaksanaannya.

6.3. Penyedia Barang/ Jasa harus bertanggungjawab sepenuhnya atas

keadaan di tempat pekerjaan, termasuk keadaan lingkungan selama

pelaksanaan pekerjaan. Hal ini berlaku terus menerus dan tidak

hanya terbatas pada waktu jam kerja.

PASAL 7

PERLINDUNGAN TERHADAP MILIK DAN KEPENTINGAN UMUM

7.1. Penyedia Barang/ Jasa harus bertanggungjawab atas

kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pelaksanaan

pekerjaannya dan menyelesaikan klaim-klaim pihak ketiga (bila

ada) tanpa menyangkut Pengguna Barang/ Jasa .

7.2. Penyedia Barang/ Jasa bertanggungjawab penuh atas perlindungan

perorangan, umum, petugas/ pekerja Pengguna Barang/ Jasa dan

Penyedia Barang/ Jasa lain dan sub kontraktor, milik

perorangan/umum, maupun Instansi, saluran-saluran dan alat-

alat keperluan umum di bawah maupun di atas tanah.

7.3. Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan semua alat-alat

pengaman yang diperlukan seperti berikade, tanda lampu

bahaya, alat pemadam kebakaran dan penjaga untuk menjamin

perlindungan yang cukup bagi orang dan barang. Penyedia Barang/

Jasa harus memberitahu secara jelas kepada Pengguna Barang/

Jasa dan pemilik barang-barang/alat-alat tersebut kemungkinan

adanya kerusakan karena pelaksanaan pekerjaan dan Penyedia

Barang/ Jasa harus mengambil tindakan-tindakan dan

pembicaraanpembicaraan bersama pemilik-pemiliknya untuk

pemindahan, penggantian atau perlindungan terhadap barang-

barang / alat-alat tersebut.

PASAL 8

PERLINDUNGAN DARURAT

8.1. Bilamana menurut pertimbangan Pengguna Barang/ Jasa, Penyedia

Barang/ Jasa dianggap tidak mengambil tindakan secukupnya

untuk keamanan bangunan-bangunan yang dilaksanakan menurut

kontrak ini dan/ atau bangunan-bangunan dan alat-alat lain

sekitarnya dan bilamana menurut pertimbangan pengguna barang/

jasa keadaan darurat telah timbul dan tindakantindakan

secepatnya sudah diperlukan, maka tanpa atau dengan

pemberitahuan kepada Penyedia Barang/Jasa, Pengguna Barang/

Jasa melaksanakan pengamanan-pengamanan atau penyediaan serta

penempatan material.

8.2. Biaya dari pekerjaan dan material tersebut akan dibebankan kepada

penyedia Barang/ Jasa, dan bila ini tidak bisa dibayar oleh

Penyedia Barang/ Jasa pada waktu diadakan penagihan, maka

biaya tersebut akan dipotong dari pembayaran angsuran atau

pembayaran-pembayaran lain yang ada kepada penyedia Barang/ Jasa .

8.3. Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan darurat tersebut tidak

membebaskan Penyedia Barang/ Jasa dari tanggung jawab terhadap

kerusakan-kerusakan yang terjadi.

PASAL 9

KERUGIAN KARENA GANGGUAN LAIN

Semua kerugian-kerugian yang disebabkan oleh sifat dari pekerjaan atau

dari gangguan-gangguan alam, air, tanah, dan gangguan-gangguan luar

biasa lainnya yang diketahui sebelumnya dalam pelaksanaam pekerjaan,

adalah menjadi tanggung jawab penyedia Barang/ Jasa.

PASAL 10

KARAKTER DARI PEKERJA/PETUGAS

10.1. Penyedia Barang/ Jasa harus menggunakan pekerja-pekerja/petugas-

petugas yang ahli, terampil, terlatih dan berpengalaman dalam

bidang pekerjaannya dan dapat bekerja dengan baik. Jumlah Pengawas

dan personil harus lengkap sampai dengan yang diperlukan untuk

penyelesaian pekerjaan sesuai tatakelola pelaksanaan dan

memuaskan, dengan memperhitungkan semua faktorfaktor yang

mempengaruhi pekerjaan.

10.2. Penyedia Barang/ Jasa setiap saat harus mengambil tindakan-

tindakan/pencegahan guna tetap menjaga ketenangan, keamanan

bagi perorangan dan barang-barang di sekitar tempat pekerjaan dari

tindakan-tindakan personilnya yang di luar hukum yang sifatnya

mengacau.

10.3. Bilamana pada suatu saat Pengguna Barang/ Jasa memberitahu

Penyedia Barang/ Jasa secara tertulis mengenai adanya

personil Penyedia Barang/ Jasa di tempat pekerjaan yang

menurut pertimbangan Pengguna Barang/ Jasa adalah tidak kompeten,

tidak jujur, melanggar peraturanperaturan, mengganggu pekerjaan,

maka orang tersebut harus segera dikeluarkan dan diganti

serta menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/ Jasa terhadap Sub

kontraktornya.

PASAL 11

HARI MINGGU, LIBUR DAN KERJA MALAM

11.1. Pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan Penyedia Barang/

Jasa diluar jam kerja, harus mendapat ijin tertulis lebih

dahulu dari Pengguna Barang/ Jasa.

11.2. Bila terjadi pekerjaan yang perlu dikerjakan segera

karena pekerjaan darurat (penerimaan, pembongkaran muatan,

transport, pemeliharaan dan pengamanan dari alat-alat atau

pekerjaan yang telah selesai), maka dapat dilaksanakan

tanpa meminta ijin tertulis lebih dahulu kepada Direksi

Pekerjaan, tetapi segera melaporkannya kepada Pengguna

Barang/ Jasa atau Direksi Pekerjaan.

11.3. Kerja malam dapat dilaksanakan oleh Penyedia Barang/ Jasa

dengan ijin tertulis dari Direksi Pekerjaan atau Pengguna

Barang/ Jasa. Ijin ini sewaktu-waktu dapat dicabut bilamana

ternyata Penyedia Barang/ Jasa tidak dapat menyediakan

peralatan dan Pengawasan yang cukup untuk melaksanakan dan

kontrol yang baik untuk pekerjaan diwaktu malam.

PASAL 12

KEADAAN CUACA BURUK

Dalam hal keadaan lokasi yang jelek akibat cuaca, musim hujan, angin

topan, tanah basah dan lain-lain yang diperkirakan akan mempengaruhi

kualitas dan efisiensi pekerjaan, maka Penyedia Barang/ Jasa

harus membatasi pelaksanaan pekerjaannya pada pekerjaan-pekerjaan yang

tidak terlalu dipengaruhi keadaan-keadaan tersebut di atas atau jika

perlu pekerjaan harus dihentikan untuk sementara dengan sepengetahuan

Pengguna Barang/ Jasa atau Direksi Pekerjaan.

PASAL 13

PENOLAKAN HASIL PEKERJAAN DAN MATERIAL

13.1. Bilamana diperingatkan oleh Pengguna Barang/ Jasa atau Direksi

Pekerjaan secara tertulis, maka Penyedia Barang/ Jasa harus

segera memperbaiki/mengganti hasil pekerjaan yang ditolak

kemudian memindahkan dari tempat pekerjaan semua material yang

ditolak karena rusak, tidak baik kualitasnya, atau tidak sesuai

dengan persyaratan dalam Dokumen kontrak. Material yang sudah

ditolak, tidak boleh dipergunakan kembali.

13.2.Kerusakan-kerusakan yang timbul karena perbaikan/pembongkaran

ini adalah menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/ Jasa dan harus

segera mengganti material yang rusak atau tidak sempurna tersebut,

dan harus segera memulai lagi pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak.

Hal ini termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain dipengaruhi oleh

perbaikan/ pembongkaran tersebut di atas. Dalam hal Penyedia

Barang/ Jasa tidak melaksanakan pekerjaan di atas dalam waktu 3

(tiga) hari sesudah menerima pemberitahuan tertulis, maka Pengguna

Barang/ Jasa atau Direksi Pekerjaan berhak memindah/ membongkar

dan mengganti hasil pekerjaan atau material tersebut atas biaya

penyedia Barang/ Jasa.

PASAL 14

K E B E R S I H A N

14.1.Penyedia Barang/ Jasa harus menjaga kebersihan di tempat

dan di sekitar pekerjaan. Sampahsampah dan kotoran-kotoran,

barang tidak terpakai tidak boleh ditumpuk, dan harus dibuang dari

lapangan/proyek atas biaya Penyedia Barang/ Jasa.

14.2. Segera sesudah pekerjaan selesai, peralatan, barang-barang,

fasilitas, bahan-bahan kepunyaan Penyedia Barang/ Jasa harus

segera dipindahkan dari lapangan/proyek dan permukaan tanah

yang rusak karena bahan-bahan seperti minyak gemuk, cat dan

sebagainya harus dikembalikan pada keadaan semula.

14.3. Bila terjadi perselisihan antara Penyedia Barang/ Jasa

mengenai kewajiban membersihkan, Pengguna Barang/ Jasa atau

Direksi Pekerjaan akan menentukan kewajiban tersebut. Keputusan

Pengguna Barang/ Jasa atau Direksi Pekerjaan adalah final

dan mengikat, dan Penyedia Barang/ Jasa yang berkewajiban harus

segera melaksanakan keputusan tersebut.

Bila Penyedia Barang/ Jasa tidak mentaati persyaratan-

persyaratan kebersihan tersebut, atau gagal pelaksanaan

pekerjaan pembersihan yang diperintahkan Pengguna Barang/

Jasa atau Direksi Pekerjaan, maka Pengguna Barang/ Jasa atau

Direksi Pekerjaan berhak menyewa Penyedia Barang/ Jasa lain

untuk melaksanakan pekerjaan pembersihan tersebut atas biaya

dan beban penyedia Barang/ Jasa .

PASAL 15

PENJAGAAN TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN

15.1. Pelaksanaan pekerjaan harus terjaga, sehingga tidak ada

kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran.

15.2. Setiap hari sampah-sampah dan sisa-sisa material harus

dikumpulkan dan dikeluarkan dari tempat pekerjaan.

15.3. Bahan bakar, pelumas dan bahan-bahan lain yang mudah

terbakar, harus disimpan jauh dari bangunan pekerjaan /

daerah gudang, yaitu pada suatu tempat yang aman dan diberi tanda

yang jelas.

15.4. Ketertiban adalah hal utama untuk mencegah bahaya

kebakaran dan harus diusahakan oleh Penyedia Barang/ Jasa

selama masa pelaksanaan pekerjaan.

15.5. Pemasangan sementara mesin-mesin tidak boleh dibiarkan tanpa

penjagaan.

15.6. Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan alat-alat pemadam

kebakaran yang sesuai dengan macam/type kebakaran yang

ditempatkan pada tempat-tempat yang mudah dicapai, diberi tanda

yang jelas lokasinya dan yang diperkirakan dapat dicapai pada saat

terjadinya kebakaran. Alat-alat pemadam kebakaran yang sesuai

harus disediakan pada tempat-tempat yang tertutup, pada tempat-

tempat yang tidak tercapai oleh air, atau pada tempat-

tempat yang mungkin terkena bahaya kebakaran dan mudah dicapai

oleh air pemadam kebakaran.

15.7. Yang bertanggungjawab dalam soal pengamanan terhadap

kebakaran ini adalah Penyedia Barang/ Jasa sendiri.

Kegagalan Penyedia Barang/ Jasa untuk mentaati peraturan-

peraturan tersebut di atas dan kelalaian Pengguna Barang/

Jasa atau Direksi Pekerjaan dalam memperingatkan penyedia

Barang/ Jasa, tidak membebaskan Penyedia Barang/ Jasa

bertanggungjawab dari kewajiban-kewajiban lain sebagai tersebut

dalam kontrak.

PASAL 16

K E A M A N A N

16.1. Penyedia Barang/ Jasa bertanggungjawab untuk keamanan seluruh

material dan peralatan yang dipergunakan atau yang ada di bawah

tanggungjawabnya. Pengamanan harus dijalankan oleh Penyedia

Barang/ Jasa untuk menjaga bahaya pencurian, pengrusakan,

kebakaran dan lain-lain.

16.2. Semua pelaksana/ personil Penyedia Barang/ Jasa yang di

lapangan harus memakai tanda pengenal. Orang-orang yang tanpa

ijin dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, tidak

diperbolehkan berada di lapangan.

16.3. Material atau peralatan yang keluar dari lapangan proyek harus

seijin Penyedia Barang/ Jasa. Penjaga harus meneliti keluar

masuknya personil dan semua lalu lintas.

PASAL 17

PENGAMANAN TERHADAP HASIL PEKERJAAN

17.1.Penyedia Barang/ Jasa sendiri bertanggungjawab atas

pengamanan hasil pekerjaannya sebelum penyerahan terakhir

kepada Pengguna Barang sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.

17.2.Penyedia Barang/ Jasa tidak dapat meng-claim Pengguna

Barang/ Jasa atas adanya kerusakan pada hasil pekerjaan,

Penyedia Barang/ Jasa harus bertanggungjawab atas perbaikan penuh

dari hasil pekerjaan yang rusak, sehingga sesuai dengan

spesifikasi dan gambar-gambar dalam dokumen kontrak.

17.3.Dalam hasil pekerjaan Penyedia Barang/ Jasa dirusak oleh

pihak lain yang diluar kekuasaannya, maka Penyedia Barang/

Jasa akan menyelesaikan klaimnya langsung dengan pihak yang

bersangkutan.

17.4.Bila terjadi perselisihan antara Penyedia Barang/ Jasa

dengan Penyedia Barang/ Jasa lain mengenai tanggungjawab

terhadap adanya kerusakan / kerugian pada hasil pekerjaan,

maka perselisihan tersebut akan diselesaikan sebagai

dijelaskan dalam pasal 28 “HUBUNGAN DENGAN PENYEDIA BARANG/

JASA LAIN ".

Perselisihan tersebut harus tidak menyebabkan penundaan dalam

perbaikan hasil pekerjaan yang rusak. Penyedia Barang/ Jasa

harus segera memperbaikinya dan biaya perbaikannya akan

diperhitungkan nanti sesudah penyelesaian perselisihan.

PASAL 18

PERBAIKAN DARI KERUSAKAN-KERUSAKAN

Penyedia Barang/ Jasa harus segera memperbaiki semua kerusakan yang

dilakukan oleh pekerjaan dan pemakaian yang abnormal, termasuk

kerusakan fasilitas-fasilitas atau instalasi-instalasi yang ada

atas biaya sendiri. Semua pekerjaan perbaikan harus mendapat

persetujuan dari Pengguna Barang/ Jasa.

PASAL 19

PEKERJAAN LABORATORIUM

Semua pekerjaan test laboratorium harus dikerjakan oleh Laboratorium

pihak ketiga yang disetujui oleh Pengguna Barang/ Jasa. Biaya untuk

pekerjaan laboratorium ini ditanggung oleh penyedia Barang/ Jasa.

PASAL 20

KERJASAMA PENGGUNA BARANG/ JASA

20.1.Pelaksanaan pekerjaan yang dapat mempengaruhi beroperasinya

fasilitas-fasilitas yang disediakan Direksi Pekerjaan, harus

direncanakan terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dan

ijin Pengguna Barang/ Jasa.

20.2. Bilamana ternyata perlu untuk memutuskan aliran listrik

atau melaksanakan pekerjaan yang dapat menimbulkan keadaan

abnormal pada fasilitas-fasilitas yang disediakan Direksi

Pekerjaan, persetujuan harus dicapai lebih dahulu oleh pihak-pihak

yang bersangkutan jauh sebelumnya.

PASAL 21

ALAT-ALAT KONSTRUKSI DAN FASILITAS-FASILITAS SEMENTARA

21.1. Jika tidak ditegaskan secara tertulis, maka Penyedia Barang/ Jasa

harus menyediakan seluruh alat alat konstruksi, kesehatan,

material, persediaan yang diperlukan untuk pelaksanaan

pekerjaan tetapi yang tidak termasuk sebagai hasil pekerjaan.

21.2. Semua bangunan dan fasilitas-fasilitas sementara/darurat yang

dibuat oleh Penyedia Barang/ Jasa akan menjadi milik Pengguna

Barang/ Jasa. Bila pekerjaan telah selesai, semua bangunan

dan fasilitas sementara tersebut akan ditentukan oleh Pengguna

Barang/ Jasa, apakah tetap di empat atau harus dipindah dari

lapangan/proyek dengan permukaan tanahnya harus dibersihkan

dan dikembalikan sebagai keadaan semula.

21.3. Semua alat-alat dan fasilitas-fasilitas konstruksi harus dalam

keadaan baik, bentuk dan besarnya harus cukup/sesuai untuk

melaksanakan pekerjaan, dan harus dipelihara secara teratur

untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan yang baik dan efisien. Alat-

alat dan fasilitas konstruksi yang tidak memenuhi syarat

atau tidak dipelihara dengan baik harus segera dirubah,

diperbaiki atau dikeluarkan dari lapangan/proyek dan diganti.

21.4. Tenaga Listrik.

21.4.1. Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan semua

keperluan tenaga listrik untuk pekerjaan dan penerangan

sementara.

21.4.2. Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan semua instalasi,

alat-alat dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk

mendistribusikan tenaga listrik tersebut untuk keperluan

sub kontraktornya.

21.4.3.Jika keadaan memungkinkan, PLN dapat menyediakan

tenaga listrik dengan biaya ditanggung oleh Penyedia

Barang/ Jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

21.5. Air

Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan air untuk keperluan

konstruksi dan minum, termasuk fasilitas untuk distribusi air

tersebut.

21.6. Fasilitas Kesehatan.

Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan fasilitas kesehatan

antara lain obat-obatan untuk PPPK,seperti disebutkan dalam AV

41/SU 41. Termasuk bahan-bahan dan peralatan lavatory untuk

digunakan semua orang yang berhubungan dengan pekerjaan dalam

kontrak ini. Penyedia Barang/ Jasa harus taat dengan peraturan-

peraturan dari Badan-Badan yang berwenang dalam pengaturan

kesehatan.

PASAL 22

KERUSAKAN ATAU BENDA-BENDA YANG ADA

Penyedia Barang/ Jasa bertanggungjawab atas kerusakan yang terjadi

atau bangunan-bangunan, atau peralatan milik orang/instansi

lain sebagai akibat pelaksanaan pekerjaannya, pemakaian

jalan desa, pembuatan jalan masuk, transport dan

penyimpanan/penempatan sementara material/peralatan kerja dan

diharuskan memperbaiki atau mengganti segala bangunan-bangunan,

material atau peralatan yang rusak, sehingga memuaskan

Pengguna Barang/ Jasa dan segala biaya-biaya menjadi

tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa. Penyedia Barang/ Jasa harus

melindungi/ mengamankan bangunan-bangunan atau benda-benda yang

ada terhadap atau sarana-sarana yang diperlukan untuk ini.

PASAL 23

T R A N S P O R T A S I

23.1. Semua pengangkutan peralatan, material dan personilnya ke

tempat pekerjaan dan mengembalikannya adalah tanggungjawab

Penyedia Barang/Jasa.

23.2. Penyedia Barang/ Jasa harus menanggung semua biaya

kemungkinan pembuatan jembatan darurat guna transportasi

material dan sebagainya.

PASAL 24

PEMBERSIHAN AKHIR DAN PEKERJAAN TANAH

Dalam spesifikasi ini ditegaskan bahwa sesudah pekerjaan

selesai, maka semua lobang-lobang, tumpukan tanah dan

sebagainya, sebagai akibat dari pekerjaan harus diratakan,

disesuaikan dengan permukaan-permukaan di dekatnya dan semua

daerah harus dikembalikan pada keadaan semula sampai memuaskan

pihak Pemberi Tugas.

PASAL 25

PEMADAMAN TENAGA LISTRIK

25.1.Bila suatu pekerjaan memerlukan pemadaman tenaga listrik, maka

Penyedia Barang/ Jasa harus memberitahu secara tertulis kepada

Direksi Pekerjaan yang bersangkutan tentang rencana pekerjaan

yang memerlukan pemadaman listrik tersebut 7 (tujuh) hari kerja

sebelumnya.

25.2. Peralatan kerja dan tenaga kerja harus sudah siap di lapangan

pada hari, jam yang telah disepakati dilakukan pekerjaan tersebut.

25.3.Bila pekerjaan tersebut gagal sehingga memerlukan lagi

pemadaman karena peralatan/tenaga kerja atau pekerjaan yang

tidak memadai, maka kepada Penyedia Barang/ Jasa dikenakan denda

sebesar 1% dari nilai kontrak.

25.4.Bila pemadaman ditunda oleh PLN setempat, diminta agar PLN

memberitahukan kepada pelaksana / Penyedia Barang/ Jasa 3 (tiga)

hari sebelumnya.

PASAL 26

FOTO DOKUMENTASI

26.1. Setiap saat kemajuan pelaksanaan, wajib diabadikan di

dalam suatu foto berwarna ukuran postcard. Pengambilan

dokumentasi (foto) untuk setiap lokasi kegiatan antara lain

dilakukan pada saat :

a. Pemeriksaan awal;

b. Kegiatan pelurusan (centre line) dan pondasi;

c. Kegiatan pemasangan peralatan / Konduktor TM & TR;

d. Kegiatan pemasangan trafo;

e. Pengukuran pentanahan;

f. Selesai pemasangan seluruhnya (sistem distribusi);

26.2. Pada setiap angsuran pembayaran pada kemajuan pekerjaan

tertentu, Penyedia Barang/ Jasa diwajibkan menyerahkan satu

set gambar-gambar (foto dokumentasi) sesuai dengan

perkembangan kemajuan pekerjaan (ditunjukan dalam satu album).

PASAL 27

KESELAMATAN KERJA DAN PERBURUHAN

27.1. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan :

27.1.1. Daftar peralatan keselamatan kerja yang dipergunakan dan

dimilikinya.

27.1.2. Copy formulir bentuk no. 1 (daftar kecelakaan) dari

daftar yang termasuk dalam Peraturan Pemerintah no. 3

tahun 1951 pasal 2 ayat 1 dan 2 untuk tahun yang sedang

berjalan.

27.2. Syarat-syarat keselamatan kerja pada pelaksanaan pekerjaan :

27.2.1. Tugas Pengguna Barang/ Jasa kerja atau Pengguna Barang/

Jasa lapangan:

a. Tugas Pengguna Barang/ Jasa mempunyai fungsi dan arti

yang luas yaitu tidak hanya meliputi Pengguna Barang/

Jasa an. teknis pekerjaan saja tetapi juga

melindungi terhadap keselamatan petugas dan lingkungannya.

b. Pengguna Barang/ Jasa wajib memenuhi dan mentaati

semua syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku, antara

lain berkewajiban :

- Memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi dan

bahaya-bahaya yang ada dan mungkin dapat timbul pada

setiap macam kegiatan kerja kepada para pelaksana

sebelum pekerjaan tersebut dimulai.

- Memeriksa apakah semua (sistim) pengamanan dan

alat perlindungan diri telah dipakai;

- Pada setiap macam kegiatan, Pengguna Barang/ Jasa

harus dapat memberikan penjelasan tentang cara-cara

dan sikap yang aman dalam pelaksanaan pekerjaan;

- Pengguna Barang/ Jasa, baru dapat menugaskan untuk

bekerja kepada pelaksana setelah yakin bahwa tenaga

kerja tersebut betul-betul telah memahami syarat

syarat yang ditentukan dan yakin bahwa tenaga kerja

tersebut dalam kondisi yang sehat baik jasmani maupun

rohani.

27.2.2. Pedoman dan prosedur kerja dibidang keselamatan kerja.

Prosedur kerja yang harus dilakukan dalam menghadapi suatu

pekerjaan adalah seperti urutan sebagaimana tercantum di

bawah ini :

Tahapan persiapan & pelaksanaan pekerjaan :

a. Instruksi kerja.

Pengguna Barang/ Jasa harus membaca instruksi kerja dengan

baik dan jelas, macam pekerjaan yang dihadapi, atau

kemungkinan ada perintah khusus yang perlu diperhatikan.

Pengguna Barang/ Jasa harus mempersiapkan sarana-sarana yang

diperlukan, antara lain :

- Peralatan kerja yang diperlukan;

- Peralatan pengaman kerja yang diperlukan yang sesuai

dengan macam pekerjaan yang dihadapi;

- Jumlah tenaga kerja yang sesuai, untuk penyelesaian

pekerjaan itu.

b. Lokasi / tempat kerja.

Penting untuk mengetahui lokasi / tempat kerja merupakan

keharusan bagi seorang Pengguna Barang/ Jasa, apakah di

jalan umum, jalan ramai, sempit, satu jurusan, dua jurusan

atau tempat daerah terlarang. Dengan demikian, Pengguna

Barang/ Jasa kerja demi kelancaran tugas, keselamatan

petugasnya dan menyelesaikan teknis pekerjaan, sehingga

Pengguna Barang/ Jasa dapat memperkirakan persiapan antara

lain :

- Peralatan pengaman yang diperlukan, sesuai lokasi yang

ada;

- Perkiraan bahaya-bahaya apa yang dapat timbul;

- Bila perlu, pemberitahuan kepada masyarakat sekitar

pekerjaan itu agar tidak terjadi kecelakaan bagi

masyarakat sekitarnya.

c. Alat pengaman kerja & penggunaannya.

Penyediaan dan pemilihan peruntukan alat-alat pengaman &

penyelamat kerja, dapat dipilih sesuai bidang pekerjaan yang

dihadapi.

d. Bagian Jaringan Tegangan Rendah

- Sepatu lars karet dengan daya sekat di atas 1000 Volt;

- Sarung tangan panjang dengan daya sekat diatas 1000 V;

- Sabuk pengaman;

- Topi pengaman (helm);

- Klem hubung tanah (aard klem).

e. Bagian Tegangan Menengah / Tinggi / Gardu Induk.

- Sepatu lars karet dengan daya sekat di atas 1000 Volt

(kalau mungkin di atas 2000 Volt);

- Sarung tangan panjang dengan daya sekat di atas 1000 Volt

(kalau mungkin di atas 2000 Volt);

- Topi pengaman (helm);

- Schakelstock yang sesuai dengan tegangan kerja yang

dilengkapi dengan aard & tester antara lain untuk tegangan :

6000 Volt, 20.000 Volt, 30.000 Volt, 70 KV.;

- Klem hubung tanah (aard klem) di atas 1000 Volt.

f. Apabila semua peralatan yang sesuai dengan macam

pekerjaan yang dihadapi sudah disediakan, Pengguna

Barang/ Jasa harus mengawasi dalam penggunaannya.

Disini peranan Pengguna Barang/ Jasa sangat diperlukan.

Keharusan, perintah penggunaan alat pengaman kerja,

memerlukan kewibawaan para Pengguna Barang/ Jasa .

27.2.3. Untuk pekerjaan-pekerjaan pada jaringan yang telah

bertegangan harus diperhatikan halhal sebagai berikut:

- Harus diadakan pemadaman yang dikoordinir oleh PT

PLN (Persero) yang bersangkutan sesuai Pasal 25;

- Harus selalu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan

petugas PT PLN (Persero);

- Pada jaringan lama harus diberi pengaman-pengaman khusus;

- Indikator-indikator harus dipasang di tempat atau di

dekat petugas yang sedang bekerja;

- Pelaksanaan pekerjaan harus direncanakan sedemikian

rupa, sehingga waktu pemadaman tidak terlalu lama.

27.2.4. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK).

Pengguna Barang/ Jasa kerja atau Pengguna Barang/ Jasa

lapangan sangat perlu mendapat tambahan pengetahuan, yaitu

:

- Pengetahuan pendidikan P3K;

- Pengguna Barang/ Jasa kerja selalu harus mampu

melaksanakan urutan prosedur kerja dengan baik dan

betul, juga harus mampu berbuat / menolong teman

sekerja/pelaksana yang mendapat kecelakaan sebelum

dibawa ke Rumah Sakit / Dokter / Puskesmas.

27.3.PETUNJUK KEAMANAN KERJA KHUSUS UNTUK PEKERJAAN DI JALAN-JALAN

UMUM.

27.3.1. Macam Pekerjaan.

- Pekerjaan HUTM, HUTR, lampu jalan dan lain-lain atau semua

pekerjaan di jalan-jalan umum yang mengurangi luas jalan

tersebut tanpa merusak/ membongkar jalan yang bersangkutan;

- Penanaman kabel atau semua pekerjaan di jalan-jalan umum yang

mengurangi luas jalan dengan merusak/membongkar jalan yang

bersangkutan.

27.3.2. Macam tanda-tanda peringatan.

- Petunjuk jalan

Dibuat dari plat besi atau bahan kayu, di cat biru

dengan arah panah yang dicat dengan flourecent berwarna

putih.

- Tonggak peringatan.

Dibuat dari kayu dicat warna kuning dan hitam.

- Papan peringatan.

Dibuat dari kayu dicat warna putih dengan huruf warna merah.

- Bendera warna merah dan biru.

Dibuat dari kain yang tidak luntur

- Lampu merah.

27.4. CARA DAN TEMPAT PEMASANGAN/PENEMPATAN TANDA-TANDA PERINGATAN

Guna menghindarkan terjadinya kecelakaan sewaktu menjalankan

pekerjaan di jalan-jalan umum, baik bagi petugas PLN/Pelaksana

sendiri maupun bagi umum, maka setiap pelaksanaan tersebut

diharuskan mengikuti petunjuk-petunjuk di bawah ini :

27.4.1. Untuk macam pekerjaan tersebut pada pasal 27.3.1. (HUTM/HUTR).

a. Pada jalan umum untuk 2 jurusan.

a.1. Untuk lokasi pekerjaan di pinggir jalan :

Tanda petunjuk jalan dipasang di pinggir jalan 16 m

sebelum lokasi pekerjaan sampai arus lalu lintas, dan pada

sisi luar daerah/lokasi kerja dengan arah anak panah menunjuk ke

tengah jalan. Tonggak peringatan dipasang sepanjang garis dari

daerah yang harus diamankan dengan jarak masing-masing 4 m.

Papan peringatan dipasang 10 meter sebelum lokasi pekerjaan.

Bendera biru diletakkan pada batas permulaan daerah kerja.

Bendera merah diletakkan pada batas akhir daerah kerja, untuk

siang hari. Lampu merah digunakan sebagai pengganti

bendera-bendera tersebut apabila pekerjaan dilakukan pada

malam hari

a.2. Untuk lokasi pekerjaan di tengah jalan

Petunjuk jalan diletakkan pada as (sumbu) jalan yang

bersangkutan 16 m sebelum dan sesudah lokasi pekerjaan

dengan arah anak panah sesuai arus lalu lintas. Tonggak

peringatan diletakkan pada garis daerah yang harus diamankan

dengan jarak masing-masing 4 meter. Papan peringatan

diletakkan 10 m sebelum lokasi pekerjaan sesuai arus

lalu lintas. Bendera merah dan biru berturut-turut

diletakkan pada sisi-sisi akhir dan permulaan batas

daerah kerja (lokasi kerja) sesuai arus lalu lintas,

untuk siang hari. Lampu merah sebagai pengganti bendera

merah dan biru apabila pekerjaan dilakukan pada malam hari.

b. Pada jalan umum untuk 1 (satu) jurusan.

b.1. Untuk lokasi pekerjaan di pinggir jalan.

b.2. Untuk lokasi pekerjaan di tengah jalan.

Petunjuk jalan diletakkan pada as jalan yang bersangkutan 16 m

sebelum lokasi kerja sebanyak 2 bh dengan arah anak panah ke

kiri dan ke kanan. Tonggak peringatan diletakkan pada garis

daerah yang harus diamankan (2 sisi) dengan jarak masing-masing

4 m. Papan peringatan diletakkan 10 m sebelum lokasi kerja

sesuai arus lalu lintas. Bendera merah & biru diletakkan pada

sisi kanan & sisi kiri batas lokasi kerja berturut-turut pada

akhir & permulaan daerah kerja sesuai arus lalu lintas. Lampu

merah sebagai pengganti bendera merah dan biru, apabila

pekerjaan dilakukan pada malam hari.

27.4.2. Untuk pekerjaan yang tersebut pada pasal 27.3.1.

Untuk pekerjaan ini harus diusahakan agar jalan tetap masih

hidup (dapat dilalui) bila memungkinkan baik jalan tersebut

untuk 2 jurusan (2 kendaraan jalan bersimpangan) maupun

jalan tersebut untuk 1 jurusan (2 kendaraan jalan berjajaran).

Petunjuk jalan diletakkan 16 m sebelum lobang galian dengan

arah anak panah ke arah jalan yang dapat dilalui. Tonggak

peringatan pada garis daerah yang harus diamankan dengan

jarak masingmasing 4 m. Papan peringatan diletakkan 10 m

sebelum lobang galian 25 m sesudah lobang galian. Bendera merah

diletakkan pada batas lobang galian atau pada tempat

urugan yang belum begitu keras, untuk pekerjaan siang hari.

Lampu merah sebagai pengganti bendera merah apabila

pekerjaan dilakukan pada malam hari.

Keterangan tambahan

1. Pada malam hari semua petunjuk jalan (tanda anak

panah) diberi lampu berkedip-kedip.

2. Bila pekerjaan dilaksanakan di jalan yang sempit usahakan :

a. Menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin dengan

memilih waktu dimana lalu lintas sedang tidak padat.

b. Meminta bantuan Polisi Lalu Lintas bila ada kemungkinan

jalan akan macet.

c. Bila belum ada Polisi Lalu Lintas dan saudara

anggap perlu aturlah lalu lintas dengan menugaskan

beberapa petugas untuk ini.

3. Bila pekerjaan dilakukan dekat dan sesudah belokan : Tempat

tanda-tanda keamanan sebelum belokan.

4. Bila pekerjaan dilakukan di jalan menurun : Tempat tanda-

tanda yang cukup jauh dari tempat pekerjaan, sehingga

kendaraan masih sempat memperlambat jalannya.

27.5. KEWAJIBAN PENYEDIA BARANG/ JASA

27.5.1. Bertanggungjawab atas segala kejadian dalam hubungan

kerja, baik antara Penyedia Barang/ Jasa dengan

karyawan/pekerja-pekerjanya maupun dengan Pengguna

Barang/ Jasa sesuai dengan Undang-undang/Peraturan-peraturan

yang sah dan berlaku.

27.5.2. Bertanggungjawab atas segala sesuatu yang bertalian dalam

hubungan antara Penyedia Barang/ Jasa dengan segenap

karyawan/pekerjanya dalam hal urusan perburuhan/sosial dengan

Undang-Undang/Peraturan yang sah dan berlaku disamping

yang dimaksud dalam AV 41/ SU 41 dan penjelasannya.

27.5.3.Mengadakan tindakan-tindakan preventif agar pelaksanaan

pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cara yang tidak

membahayakan.

27.5.4. Melaporkan secara tertulis atas kejadian yang

menimpa petugas atau karyawan baik kepada Resort

Departemen Tenaga Kerja maupun kepada Pengguna Barang/ Jasa.

27.5.5. Mengasuransikan Tenaga Kerja sesuai dengan peraturan

Menteri Tenaga Kerja no. Kep. 425/MEN/1984 tanggal 13

Desember 1984.

27.5.6. Dalam hal terjadi epidemi, Penyedia Barang/

Jasaharus mentaati dan melaksanakan petunjuk-petunjuk dan

peraturan-peraturan dari Pemerintah atau Pejabat Kesehatan

setempat dalam usaha pencegahan penyakit tersebut.

27.6.Semua Penyedia Barang/ Jasa dan personilnya harus taat

kepada hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku.

Penyedia Barang/ Jasaharus taat kepada hukum dan peraturan yang

berlaku dalam hal pemakaian tenaga-tenaga yang ada untuk

pelaksanaan pekerjaan ini.

PASAL 28

HUBUNGAN DENGAN PENYEDIA BARANG/ JASA LAIN

28.1.Penyedia Barang/ Jasa harus bekerjasama dengan Penyedia

Barang/ Jasa lain yang juga mengerjaan pekerjaan untuk

Pengguna Barang/ Jasa dan juga dengan pekerjaan yang dikerjakan

oleh Pengguna Barang/ Jasa sehubungan dengan pekerjaan dalam

kontrak ini, dan ia harus berusaha sebaik-baiknya dalam

melaksanakan pekerjaan supaya tidak mengganggu pekerjaan

Penyedia Barang/ Jasa lain.

28.2.Penyedia Barang/ Jasa harus segera memberi ganti rugi segala

kerugian dalam kecelakaan atau kerusakan yang disebabkan oleh

pekerjaan Penyedia Barang/ Jasa yang mungkin diderita oleh

Penyedia Barang/ Jasa lain atau petugas-petugas Pengguna

Barang/ Jasa atau Direksi Pengguna Barang/ Jasa .

28.3. Kalau dalam pelaksanaan pekerjaan Penyedia Barang/ Jasa terlambat

karena perbuatan Penyedia Barang/Jasa-Penyedia Barang/ Jasa

lain, maka Penyedia Barang/ Jasa tidak dapat mengajukan

klaim pada Pengguna Barang/ Jasa selain hanya perpanjangan waktu

pelaksanaan pekerjaan.

28.4. Penyedia Barang/ Jasa harus memberitahu Pengguna Barang/

Jasa dengan segera bila terjadi ketidaksempurnaan hasil

pekerjaan Penyedia Barang/ Jasa lain yang mungkin akan mempengaruhi

pekerjaannya. Dalam hal ini Pengguna Barang/ Jasa akan mengadakan

pemeriksaan dan menentukan tindakantindakan perbaikan yang harus

dilaksanakan oleh Penyedia Barang/ Jasa bilamana diperlukan.

PASAL 29

MANAJEMEN PROYEK

29.1.Apabila ada beberapa Penyedia Barang/ Jasa yang pelaksanaan

pekerjaannya saling berkaitan, maka koordinasi semua pekerjaan

konstruksi ada di tangan / tanggungjawab Pengguna Barang/ Jasa.

29.2.Segala perselisihan yang mungkin timbul antara Penyedia

Barang/ Jasa dengan Penyedia Barang/Jasa-Penyedia Barang/

Jasa lain atau antara Penyedia Barang/ Jasa dengan

pekerjapekerja dari Pengguna Barang/ Jasa, akan diselesaikan oleh

Pengguna Barang/ Jasa.

29.3. Rapat kerja antara Pengguna Barang/ Jasa dan Penyedia Barang/

Jasa dalam rangka penjadualan dan koordinasi dilaksanakan sesuai

Bab II pasal 8.

29.4. Selain rapat kerja tersebut di atas, Pengguna Barang/

Jasa dapat diminta / meminta untuk mengadakan rapat-rapat

lain bilamana diperlukan untuk koordinasi pekerjaan.

29.5. Bila terjadi perselisihan antara Penyedia Barang/ Jasa

mengenai penjadualan dan koordinasi, maka Direksi Pekerjaan

akan membuat keputusan untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.

29.6.Penyedia Barang/ Jasa tidak mendapat kompensasi ekstra

untuk biaya-biaya yang dikeluarkan akibat tambahan waktu

dan tenaga maupun tambahan mobilisasi peralatan yang

diperlukan untuk usaha mengejar kelambatan tersebut.

29.7. Direksi Pekerjaan tidak berkewajiban untuk membantu Penyedia

Barang/ Jasa dalam hal personil, mendapatkan material dan

persediaan atau jasa-jasa lain, kecuali dalam koordinasi

pekerjaan antar Penyedia Barang/ Jasa dan dalam hal-hal sebagai

disebut dalam Dokumen Kontrak.

PASAL 30

PENGETESAN HASIL PEKERJAAN DAN SERTIFIKAT LAIK OPERASI

30.1.Semua hasil pekerjaan yang sudah selesai SUTM, Gardu dan JTR

sebelum diberi tegangan harus ditest lebih dahulu.

30.2.Pengetesan SUTM meliputi pengetesan antara fasa dan ground dan

menggunakan megger 5000 Ohm / Volt.

30.3. Pengetesan gardu meliputi pengetesan sisi TM, TR dan

ground (body) menggunakan megger : TM 5000 Ohm / Volt ; TR 1000

Ohm / Volt

30.4. Pengetesan JTR meliputi pengetesan antar fasa dan nol

(ground) dengan menggunakan megger 1000 Ohm / Volt.

30.4. Sertifikasi Laik Operasi dilakukan pihak pelaksana bersama

lembaga inspeksi sistem tenaga listrik yang berwenang /

terakreditasi.