SYARAT TEKNIK UMUM
PASAL 1
U M U M
1.1. Pelaksanaan pekerjaan harus berdasarkan ketentuan-ketentuan
dan peraturan-peraturan di bawah ini dan berlaku mengikat :
- AV 41/SU 41 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah;
- PUIL 2000;
- Standard Konstruksi PT PLN (Persero) Distribusi Tahun 2010;
- Uraian dalam Dokumen Pengadaan ini;
- Gambar-gambar dan ketentuan yang ada di dalamnya;
- Penjelasan yang telah dan yang akan diberikan pada waktu rapat
penjelasan (aanwijzing);
- Penjelasan yang telah dan yang akan diberikan oleh Pengguna
Barang/ Jasa;
- Petunjuk-petunjuk dari Pengguna Barang/ Jasa yang akan
diberikan pada waktu pelaksanaan pekerjaan;
- Peraturan-peraturan yang ada di daerah/setempat, di mana
pekerjaan ini dilaksanakan;
- Peraturan-peraturan tentang keselamatan kerja, SK Menteri
Tenaga Kerja no. 115/KMK/011/81 tanggal 28 Pebruari 1981;
1.2. Menyelenggarakan atau mengerjakan sesuatu yang memang
seharusnya atau menurut pengetahuan harus dilaksanakan agar
pelaksanaan pekerjaan ini dapat berjalan lancar dan
menghasilkan pekerjaan yang betul-betul baik dan rapi.
1.3. Penyedia Barang/ Jasa diwajibkan membuat gambar revisi/hasil
akhir pelaksanaan dari kerjaan yang telah dilaksanakannya
lengkap dengan data-data/ukuran dan harus diserahkan kepada
Pengguna Barang/ Jasa pada saat pekerjaan selesai 100% (penyerahan
pertama).
PASAL 2
GAMBAR-GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIK
2.1. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi/ Standar Konstruksi
dalam Dokumen Pengadaan ini merupakan suatu kesatuan yang
saling melengkapi satu sama lainnya.
2.2. Penyedia Barang/ Jasa wajib memeriksa desain/ gambar-gambar
terhadap kemungkinan ketidakcocokan baik dari segi besar kabel,
fisik maupun pemasangan dan lain -lain. Bila terdapat hal yang
demikian maka harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar
pada waktu penjelasan tender / aanwijzing.
2.3. Penyedia Barang/ Jasa harus membuat gambar-gambar
pelaksanaan yang sesuai terpasang (as built drawing) dan
dokumentasi pada penyerahan pertama serta menyerahkan kepada
Pengguna Barang/ Jasa seperti disebutkan.
2.4. Gambar pelaksanaan (as built drawing) harus dilengkapi
dengan keterangan simbol-simbol dan ditandatangani oleh
Penanggung Jawab Teknik, Stempel Perusahaan.
PASAL 3
TEMPAT ADMINISTRASI DAN GUDANG
3.1. Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/ Jasa
diharuskan menyediakan Tempat Adminitrasi dan Gudang di
lapangan. Ukuran dan letak Tempat Administrasi dan Gudang tersebut
harus disetujui oleh Pengguna Barang/ Jasa .
3.2. Segala komunikasi yang ditujukan kepada wakil Penyedia Barang/
Jasa baik di kantor maupun di tempat administrasi dan gudang
(meskipun wakil Penyedia Barang/ Jasa tidak ada di tempat)
dianggap telah diterima Penyedia Barang/Jasa.
PASAL 4
ARSIP LAPANGAN
Copy dari Dokumen-dokumen yang merupakan ARSIP LAPANGAN harus selalu
ada di kantor penyedia Barang/ Jasa, dan di lapangan / proyek untuk
sewaktu-waktu dapat digunakan. Arsip lapangan, lengkap dengan revisi-
revisi yang terakhir. Gambar Route sesuai lampiran kontrak / RKS
agar tersedia di tempat Administrasi dan Gudang dan ditampilkan
informasi dengan memberi warna pada route yang sudah dipasang.
PASAL 5
PENGAWAS PENYEDIA BARANG/ JASA DI PROYEK
5.1. Penyedia Barang/ Jasa harus selalu menyediakan sebaik-baiknya di
tempat pekerjaan / lapangan / Proyek, sistem Pengawasan, personil
Teknis Administrasi untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan yang
lancar dan sempurna.
5.2. Penyedia Barang/ Jasa harus menentukan seorang Proyek
Manager yang dapat mengerti sepenuhnya Terminology/ Istilah
Teknik sehubungan dengan pekerjaan dan harus mendapat
kekuasaan penuh untuk bertindak atas nama Penyedia Barang/
Jasa dan menerima perintah perintah atau pemberitahuan-
pemberitahuan yang diberikan Pengguna Barang/ Jasa guna
kebaikan pelaksanaan pekerjaan.
5.3. Dalam organisasi lapangan, Penyedia Barang/ Jasa harus
menempatkan staf yang berpengalaman, terdiri dari Personil
Teknis yang qualified untuk melaksanakan pekerjaan teknis
lapangan, Perencanaan dan pengarahan dari semua pekerjaan
lapangan. Dalam Organisasi lapangan tersebut harus termasuk
pula staf personil untuk melaksanakan pekerjaan Sekretariat
dan Umum, Kepegawaian, Keuangan, pembelian dan pengiriman
barang, Pergudangan dan peralatan dan keamanan.
5.4. Bila ternyata sebagai Wakil Penyedia Barang/ Jasa yang
ada di site (Anggota Staf Organisasi di lapangan) dianggap
tidak cakap sehingga akan memperlambat tatakelola
pelaksanaan, maka Pengguna Barang/ Jasa berhak untuk
mengajukan keberatan dan Penyedia Barang/ Jasa harus
segera mengganti dengan menempatkan penggantinya yang cakap dan
qualified dalam waktu 3 x 24 jam.
PASAL 6
CARA PELAKSANAAN DI LAPANGAN
6.1. Penyedia Barang/ Jasa sebelumnya memberitahu Pengguna
Barang/ Jasa mengenai rencana pelaksanaan pekerjaannya.
6.2. Sesuatu cara pelaksanaan pekerjaan yang diusulkan oleh
Pengguna Barang/ Jasa tetapi tidak ditegaskan secara
spesifik, bila dapat dipakai oleh Penyedia Barang/ Jasa
maka menjadi atas resiko dan tanggungjawab Penyedia Barang/
Jasa sendiri yang bertanggungjawab atas keamanan, kebaikan dan
keefisienan dari alat-alat dan cara pelaksanaannya.
6.3. Penyedia Barang/ Jasa harus bertanggungjawab sepenuhnya atas
keadaan di tempat pekerjaan, termasuk keadaan lingkungan selama
pelaksanaan pekerjaan. Hal ini berlaku terus menerus dan tidak
hanya terbatas pada waktu jam kerja.
PASAL 7
PERLINDUNGAN TERHADAP MILIK DAN KEPENTINGAN UMUM
7.1. Penyedia Barang/ Jasa harus bertanggungjawab atas
kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pelaksanaan
pekerjaannya dan menyelesaikan klaim-klaim pihak ketiga (bila
ada) tanpa menyangkut Pengguna Barang/ Jasa .
7.2. Penyedia Barang/ Jasa bertanggungjawab penuh atas perlindungan
perorangan, umum, petugas/ pekerja Pengguna Barang/ Jasa dan
Penyedia Barang/ Jasa lain dan sub kontraktor, milik
perorangan/umum, maupun Instansi, saluran-saluran dan alat-
alat keperluan umum di bawah maupun di atas tanah.
7.3. Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan semua alat-alat
pengaman yang diperlukan seperti berikade, tanda lampu
bahaya, alat pemadam kebakaran dan penjaga untuk menjamin
perlindungan yang cukup bagi orang dan barang. Penyedia Barang/
Jasa harus memberitahu secara jelas kepada Pengguna Barang/
Jasa dan pemilik barang-barang/alat-alat tersebut kemungkinan
adanya kerusakan karena pelaksanaan pekerjaan dan Penyedia
Barang/ Jasa harus mengambil tindakan-tindakan dan
pembicaraanpembicaraan bersama pemilik-pemiliknya untuk
pemindahan, penggantian atau perlindungan terhadap barang-
barang / alat-alat tersebut.
PASAL 8
PERLINDUNGAN DARURAT
8.1. Bilamana menurut pertimbangan Pengguna Barang/ Jasa, Penyedia
Barang/ Jasa dianggap tidak mengambil tindakan secukupnya
untuk keamanan bangunan-bangunan yang dilaksanakan menurut
kontrak ini dan/ atau bangunan-bangunan dan alat-alat lain
sekitarnya dan bilamana menurut pertimbangan pengguna barang/
jasa keadaan darurat telah timbul dan tindakantindakan
secepatnya sudah diperlukan, maka tanpa atau dengan
pemberitahuan kepada Penyedia Barang/Jasa, Pengguna Barang/
Jasa melaksanakan pengamanan-pengamanan atau penyediaan serta
penempatan material.
8.2. Biaya dari pekerjaan dan material tersebut akan dibebankan kepada
penyedia Barang/ Jasa, dan bila ini tidak bisa dibayar oleh
Penyedia Barang/ Jasa pada waktu diadakan penagihan, maka
biaya tersebut akan dipotong dari pembayaran angsuran atau
pembayaran-pembayaran lain yang ada kepada penyedia Barang/ Jasa .
8.3. Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan darurat tersebut tidak
membebaskan Penyedia Barang/ Jasa dari tanggung jawab terhadap
kerusakan-kerusakan yang terjadi.
PASAL 9
KERUGIAN KARENA GANGGUAN LAIN
Semua kerugian-kerugian yang disebabkan oleh sifat dari pekerjaan atau
dari gangguan-gangguan alam, air, tanah, dan gangguan-gangguan luar
biasa lainnya yang diketahui sebelumnya dalam pelaksanaam pekerjaan,
adalah menjadi tanggung jawab penyedia Barang/ Jasa.
PASAL 10
KARAKTER DARI PEKERJA/PETUGAS
10.1. Penyedia Barang/ Jasa harus menggunakan pekerja-pekerja/petugas-
petugas yang ahli, terampil, terlatih dan berpengalaman dalam
bidang pekerjaannya dan dapat bekerja dengan baik. Jumlah Pengawas
dan personil harus lengkap sampai dengan yang diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan sesuai tatakelola pelaksanaan dan
memuaskan, dengan memperhitungkan semua faktorfaktor yang
mempengaruhi pekerjaan.
10.2. Penyedia Barang/ Jasa setiap saat harus mengambil tindakan-
tindakan/pencegahan guna tetap menjaga ketenangan, keamanan
bagi perorangan dan barang-barang di sekitar tempat pekerjaan dari
tindakan-tindakan personilnya yang di luar hukum yang sifatnya
mengacau.
10.3. Bilamana pada suatu saat Pengguna Barang/ Jasa memberitahu
Penyedia Barang/ Jasa secara tertulis mengenai adanya
personil Penyedia Barang/ Jasa di tempat pekerjaan yang
menurut pertimbangan Pengguna Barang/ Jasa adalah tidak kompeten,
tidak jujur, melanggar peraturanperaturan, mengganggu pekerjaan,
maka orang tersebut harus segera dikeluarkan dan diganti
serta menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/ Jasa terhadap Sub
kontraktornya.
PASAL 11
HARI MINGGU, LIBUR DAN KERJA MALAM
11.1. Pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan Penyedia Barang/
Jasa diluar jam kerja, harus mendapat ijin tertulis lebih
dahulu dari Pengguna Barang/ Jasa.
11.2. Bila terjadi pekerjaan yang perlu dikerjakan segera
karena pekerjaan darurat (penerimaan, pembongkaran muatan,
transport, pemeliharaan dan pengamanan dari alat-alat atau
pekerjaan yang telah selesai), maka dapat dilaksanakan
tanpa meminta ijin tertulis lebih dahulu kepada Direksi
Pekerjaan, tetapi segera melaporkannya kepada Pengguna
Barang/ Jasa atau Direksi Pekerjaan.
11.3. Kerja malam dapat dilaksanakan oleh Penyedia Barang/ Jasa
dengan ijin tertulis dari Direksi Pekerjaan atau Pengguna
Barang/ Jasa. Ijin ini sewaktu-waktu dapat dicabut bilamana
ternyata Penyedia Barang/ Jasa tidak dapat menyediakan
peralatan dan Pengawasan yang cukup untuk melaksanakan dan
kontrol yang baik untuk pekerjaan diwaktu malam.
PASAL 12
KEADAAN CUACA BURUK
Dalam hal keadaan lokasi yang jelek akibat cuaca, musim hujan, angin
topan, tanah basah dan lain-lain yang diperkirakan akan mempengaruhi
kualitas dan efisiensi pekerjaan, maka Penyedia Barang/ Jasa
harus membatasi pelaksanaan pekerjaannya pada pekerjaan-pekerjaan yang
tidak terlalu dipengaruhi keadaan-keadaan tersebut di atas atau jika
perlu pekerjaan harus dihentikan untuk sementara dengan sepengetahuan
Pengguna Barang/ Jasa atau Direksi Pekerjaan.
PASAL 13
PENOLAKAN HASIL PEKERJAAN DAN MATERIAL
13.1. Bilamana diperingatkan oleh Pengguna Barang/ Jasa atau Direksi
Pekerjaan secara tertulis, maka Penyedia Barang/ Jasa harus
segera memperbaiki/mengganti hasil pekerjaan yang ditolak
kemudian memindahkan dari tempat pekerjaan semua material yang
ditolak karena rusak, tidak baik kualitasnya, atau tidak sesuai
dengan persyaratan dalam Dokumen kontrak. Material yang sudah
ditolak, tidak boleh dipergunakan kembali.
13.2.Kerusakan-kerusakan yang timbul karena perbaikan/pembongkaran
ini adalah menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/ Jasa dan harus
segera mengganti material yang rusak atau tidak sempurna tersebut,
dan harus segera memulai lagi pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak.
Hal ini termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain dipengaruhi oleh
perbaikan/ pembongkaran tersebut di atas. Dalam hal Penyedia
Barang/ Jasa tidak melaksanakan pekerjaan di atas dalam waktu 3
(tiga) hari sesudah menerima pemberitahuan tertulis, maka Pengguna
Barang/ Jasa atau Direksi Pekerjaan berhak memindah/ membongkar
dan mengganti hasil pekerjaan atau material tersebut atas biaya
penyedia Barang/ Jasa.
PASAL 14
K E B E R S I H A N
14.1.Penyedia Barang/ Jasa harus menjaga kebersihan di tempat
dan di sekitar pekerjaan. Sampahsampah dan kotoran-kotoran,
barang tidak terpakai tidak boleh ditumpuk, dan harus dibuang dari
lapangan/proyek atas biaya Penyedia Barang/ Jasa.
14.2. Segera sesudah pekerjaan selesai, peralatan, barang-barang,
fasilitas, bahan-bahan kepunyaan Penyedia Barang/ Jasa harus
segera dipindahkan dari lapangan/proyek dan permukaan tanah
yang rusak karena bahan-bahan seperti minyak gemuk, cat dan
sebagainya harus dikembalikan pada keadaan semula.
14.3. Bila terjadi perselisihan antara Penyedia Barang/ Jasa
mengenai kewajiban membersihkan, Pengguna Barang/ Jasa atau
Direksi Pekerjaan akan menentukan kewajiban tersebut. Keputusan
Pengguna Barang/ Jasa atau Direksi Pekerjaan adalah final
dan mengikat, dan Penyedia Barang/ Jasa yang berkewajiban harus
segera melaksanakan keputusan tersebut.
Bila Penyedia Barang/ Jasa tidak mentaati persyaratan-
persyaratan kebersihan tersebut, atau gagal pelaksanaan
pekerjaan pembersihan yang diperintahkan Pengguna Barang/
Jasa atau Direksi Pekerjaan, maka Pengguna Barang/ Jasa atau
Direksi Pekerjaan berhak menyewa Penyedia Barang/ Jasa lain
untuk melaksanakan pekerjaan pembersihan tersebut atas biaya
dan beban penyedia Barang/ Jasa .
PASAL 15
PENJAGAAN TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN
15.1. Pelaksanaan pekerjaan harus terjaga, sehingga tidak ada
kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran.
15.2. Setiap hari sampah-sampah dan sisa-sisa material harus
dikumpulkan dan dikeluarkan dari tempat pekerjaan.
15.3. Bahan bakar, pelumas dan bahan-bahan lain yang mudah
terbakar, harus disimpan jauh dari bangunan pekerjaan /
daerah gudang, yaitu pada suatu tempat yang aman dan diberi tanda
yang jelas.
15.4. Ketertiban adalah hal utama untuk mencegah bahaya
kebakaran dan harus diusahakan oleh Penyedia Barang/ Jasa
selama masa pelaksanaan pekerjaan.
15.5. Pemasangan sementara mesin-mesin tidak boleh dibiarkan tanpa
penjagaan.
15.6. Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan alat-alat pemadam
kebakaran yang sesuai dengan macam/type kebakaran yang
ditempatkan pada tempat-tempat yang mudah dicapai, diberi tanda
yang jelas lokasinya dan yang diperkirakan dapat dicapai pada saat
terjadinya kebakaran. Alat-alat pemadam kebakaran yang sesuai
harus disediakan pada tempat-tempat yang tertutup, pada tempat-
tempat yang tidak tercapai oleh air, atau pada tempat-
tempat yang mungkin terkena bahaya kebakaran dan mudah dicapai
oleh air pemadam kebakaran.
15.7. Yang bertanggungjawab dalam soal pengamanan terhadap
kebakaran ini adalah Penyedia Barang/ Jasa sendiri.
Kegagalan Penyedia Barang/ Jasa untuk mentaati peraturan-
peraturan tersebut di atas dan kelalaian Pengguna Barang/
Jasa atau Direksi Pekerjaan dalam memperingatkan penyedia
Barang/ Jasa, tidak membebaskan Penyedia Barang/ Jasa
bertanggungjawab dari kewajiban-kewajiban lain sebagai tersebut
dalam kontrak.
PASAL 16
K E A M A N A N
16.1. Penyedia Barang/ Jasa bertanggungjawab untuk keamanan seluruh
material dan peralatan yang dipergunakan atau yang ada di bawah
tanggungjawabnya. Pengamanan harus dijalankan oleh Penyedia
Barang/ Jasa untuk menjaga bahaya pencurian, pengrusakan,
kebakaran dan lain-lain.
16.2. Semua pelaksana/ personil Penyedia Barang/ Jasa yang di
lapangan harus memakai tanda pengenal. Orang-orang yang tanpa
ijin dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, tidak
diperbolehkan berada di lapangan.
16.3. Material atau peralatan yang keluar dari lapangan proyek harus
seijin Penyedia Barang/ Jasa. Penjaga harus meneliti keluar
masuknya personil dan semua lalu lintas.
PASAL 17
PENGAMANAN TERHADAP HASIL PEKERJAAN
17.1.Penyedia Barang/ Jasa sendiri bertanggungjawab atas
pengamanan hasil pekerjaannya sebelum penyerahan terakhir
kepada Pengguna Barang sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.
17.2.Penyedia Barang/ Jasa tidak dapat meng-claim Pengguna
Barang/ Jasa atas adanya kerusakan pada hasil pekerjaan,
Penyedia Barang/ Jasa harus bertanggungjawab atas perbaikan penuh
dari hasil pekerjaan yang rusak, sehingga sesuai dengan
spesifikasi dan gambar-gambar dalam dokumen kontrak.
17.3.Dalam hasil pekerjaan Penyedia Barang/ Jasa dirusak oleh
pihak lain yang diluar kekuasaannya, maka Penyedia Barang/
Jasa akan menyelesaikan klaimnya langsung dengan pihak yang
bersangkutan.
17.4.Bila terjadi perselisihan antara Penyedia Barang/ Jasa
dengan Penyedia Barang/ Jasa lain mengenai tanggungjawab
terhadap adanya kerusakan / kerugian pada hasil pekerjaan,
maka perselisihan tersebut akan diselesaikan sebagai
dijelaskan dalam pasal 28 “HUBUNGAN DENGAN PENYEDIA BARANG/
JASA LAIN ".
Perselisihan tersebut harus tidak menyebabkan penundaan dalam
perbaikan hasil pekerjaan yang rusak. Penyedia Barang/ Jasa
harus segera memperbaikinya dan biaya perbaikannya akan
diperhitungkan nanti sesudah penyelesaian perselisihan.
PASAL 18
PERBAIKAN DARI KERUSAKAN-KERUSAKAN
Penyedia Barang/ Jasa harus segera memperbaiki semua kerusakan yang
dilakukan oleh pekerjaan dan pemakaian yang abnormal, termasuk
kerusakan fasilitas-fasilitas atau instalasi-instalasi yang ada
atas biaya sendiri. Semua pekerjaan perbaikan harus mendapat
persetujuan dari Pengguna Barang/ Jasa.
PASAL 19
PEKERJAAN LABORATORIUM
Semua pekerjaan test laboratorium harus dikerjakan oleh Laboratorium
pihak ketiga yang disetujui oleh Pengguna Barang/ Jasa. Biaya untuk
pekerjaan laboratorium ini ditanggung oleh penyedia Barang/ Jasa.
PASAL 20
KERJASAMA PENGGUNA BARANG/ JASA
20.1.Pelaksanaan pekerjaan yang dapat mempengaruhi beroperasinya
fasilitas-fasilitas yang disediakan Direksi Pekerjaan, harus
direncanakan terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dan
ijin Pengguna Barang/ Jasa.
20.2. Bilamana ternyata perlu untuk memutuskan aliran listrik
atau melaksanakan pekerjaan yang dapat menimbulkan keadaan
abnormal pada fasilitas-fasilitas yang disediakan Direksi
Pekerjaan, persetujuan harus dicapai lebih dahulu oleh pihak-pihak
yang bersangkutan jauh sebelumnya.
PASAL 21
ALAT-ALAT KONSTRUKSI DAN FASILITAS-FASILITAS SEMENTARA
21.1. Jika tidak ditegaskan secara tertulis, maka Penyedia Barang/ Jasa
harus menyediakan seluruh alat alat konstruksi, kesehatan,
material, persediaan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan tetapi yang tidak termasuk sebagai hasil pekerjaan.
21.2. Semua bangunan dan fasilitas-fasilitas sementara/darurat yang
dibuat oleh Penyedia Barang/ Jasa akan menjadi milik Pengguna
Barang/ Jasa. Bila pekerjaan telah selesai, semua bangunan
dan fasilitas sementara tersebut akan ditentukan oleh Pengguna
Barang/ Jasa, apakah tetap di empat atau harus dipindah dari
lapangan/proyek dengan permukaan tanahnya harus dibersihkan
dan dikembalikan sebagai keadaan semula.
21.3. Semua alat-alat dan fasilitas-fasilitas konstruksi harus dalam
keadaan baik, bentuk dan besarnya harus cukup/sesuai untuk
melaksanakan pekerjaan, dan harus dipelihara secara teratur
untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan yang baik dan efisien. Alat-
alat dan fasilitas konstruksi yang tidak memenuhi syarat
atau tidak dipelihara dengan baik harus segera dirubah,
diperbaiki atau dikeluarkan dari lapangan/proyek dan diganti.
21.4. Tenaga Listrik.
21.4.1. Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan semua
keperluan tenaga listrik untuk pekerjaan dan penerangan
sementara.
21.4.2. Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan semua instalasi,
alat-alat dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk
mendistribusikan tenaga listrik tersebut untuk keperluan
sub kontraktornya.
21.4.3.Jika keadaan memungkinkan, PLN dapat menyediakan
tenaga listrik dengan biaya ditanggung oleh Penyedia
Barang/ Jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
21.5. Air
Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan air untuk keperluan
konstruksi dan minum, termasuk fasilitas untuk distribusi air
tersebut.
21.6. Fasilitas Kesehatan.
Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan fasilitas kesehatan
antara lain obat-obatan untuk PPPK,seperti disebutkan dalam AV
41/SU 41. Termasuk bahan-bahan dan peralatan lavatory untuk
digunakan semua orang yang berhubungan dengan pekerjaan dalam
kontrak ini. Penyedia Barang/ Jasa harus taat dengan peraturan-
peraturan dari Badan-Badan yang berwenang dalam pengaturan
kesehatan.
PASAL 22
KERUSAKAN ATAU BENDA-BENDA YANG ADA
Penyedia Barang/ Jasa bertanggungjawab atas kerusakan yang terjadi
atau bangunan-bangunan, atau peralatan milik orang/instansi
lain sebagai akibat pelaksanaan pekerjaannya, pemakaian
jalan desa, pembuatan jalan masuk, transport dan
penyimpanan/penempatan sementara material/peralatan kerja dan
diharuskan memperbaiki atau mengganti segala bangunan-bangunan,
material atau peralatan yang rusak, sehingga memuaskan
Pengguna Barang/ Jasa dan segala biaya-biaya menjadi
tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa. Penyedia Barang/ Jasa harus
melindungi/ mengamankan bangunan-bangunan atau benda-benda yang
ada terhadap atau sarana-sarana yang diperlukan untuk ini.
PASAL 23
T R A N S P O R T A S I
23.1. Semua pengangkutan peralatan, material dan personilnya ke
tempat pekerjaan dan mengembalikannya adalah tanggungjawab
Penyedia Barang/Jasa.
23.2. Penyedia Barang/ Jasa harus menanggung semua biaya
kemungkinan pembuatan jembatan darurat guna transportasi
material dan sebagainya.
PASAL 24
PEMBERSIHAN AKHIR DAN PEKERJAAN TANAH
Dalam spesifikasi ini ditegaskan bahwa sesudah pekerjaan
selesai, maka semua lobang-lobang, tumpukan tanah dan
sebagainya, sebagai akibat dari pekerjaan harus diratakan,
disesuaikan dengan permukaan-permukaan di dekatnya dan semua
daerah harus dikembalikan pada keadaan semula sampai memuaskan
pihak Pemberi Tugas.
PASAL 25
PEMADAMAN TENAGA LISTRIK
25.1.Bila suatu pekerjaan memerlukan pemadaman tenaga listrik, maka
Penyedia Barang/ Jasa harus memberitahu secara tertulis kepada
Direksi Pekerjaan yang bersangkutan tentang rencana pekerjaan
yang memerlukan pemadaman listrik tersebut 7 (tujuh) hari kerja
sebelumnya.
25.2. Peralatan kerja dan tenaga kerja harus sudah siap di lapangan
pada hari, jam yang telah disepakati dilakukan pekerjaan tersebut.
25.3.Bila pekerjaan tersebut gagal sehingga memerlukan lagi
pemadaman karena peralatan/tenaga kerja atau pekerjaan yang
tidak memadai, maka kepada Penyedia Barang/ Jasa dikenakan denda
sebesar 1% dari nilai kontrak.
25.4.Bila pemadaman ditunda oleh PLN setempat, diminta agar PLN
memberitahukan kepada pelaksana / Penyedia Barang/ Jasa 3 (tiga)
hari sebelumnya.
PASAL 26
FOTO DOKUMENTASI
26.1. Setiap saat kemajuan pelaksanaan, wajib diabadikan di
dalam suatu foto berwarna ukuran postcard. Pengambilan
dokumentasi (foto) untuk setiap lokasi kegiatan antara lain
dilakukan pada saat :
a. Pemeriksaan awal;
b. Kegiatan pelurusan (centre line) dan pondasi;
c. Kegiatan pemasangan peralatan / Konduktor TM & TR;
d. Kegiatan pemasangan trafo;
e. Pengukuran pentanahan;
f. Selesai pemasangan seluruhnya (sistem distribusi);
26.2. Pada setiap angsuran pembayaran pada kemajuan pekerjaan
tertentu, Penyedia Barang/ Jasa diwajibkan menyerahkan satu
set gambar-gambar (foto dokumentasi) sesuai dengan
perkembangan kemajuan pekerjaan (ditunjukan dalam satu album).
PASAL 27
KESELAMATAN KERJA DAN PERBURUHAN
27.1. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan :
27.1.1. Daftar peralatan keselamatan kerja yang dipergunakan dan
dimilikinya.
27.1.2. Copy formulir bentuk no. 1 (daftar kecelakaan) dari
daftar yang termasuk dalam Peraturan Pemerintah no. 3
tahun 1951 pasal 2 ayat 1 dan 2 untuk tahun yang sedang
berjalan.
27.2. Syarat-syarat keselamatan kerja pada pelaksanaan pekerjaan :
27.2.1. Tugas Pengguna Barang/ Jasa kerja atau Pengguna Barang/
Jasa lapangan:
a. Tugas Pengguna Barang/ Jasa mempunyai fungsi dan arti
yang luas yaitu tidak hanya meliputi Pengguna Barang/
Jasa an. teknis pekerjaan saja tetapi juga
melindungi terhadap keselamatan petugas dan lingkungannya.
b. Pengguna Barang/ Jasa wajib memenuhi dan mentaati
semua syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku, antara
lain berkewajiban :
- Memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi dan
bahaya-bahaya yang ada dan mungkin dapat timbul pada
setiap macam kegiatan kerja kepada para pelaksana
sebelum pekerjaan tersebut dimulai.
- Memeriksa apakah semua (sistim) pengamanan dan
alat perlindungan diri telah dipakai;
- Pada setiap macam kegiatan, Pengguna Barang/ Jasa
harus dapat memberikan penjelasan tentang cara-cara
dan sikap yang aman dalam pelaksanaan pekerjaan;
- Pengguna Barang/ Jasa, baru dapat menugaskan untuk
bekerja kepada pelaksana setelah yakin bahwa tenaga
kerja tersebut betul-betul telah memahami syarat
syarat yang ditentukan dan yakin bahwa tenaga kerja
tersebut dalam kondisi yang sehat baik jasmani maupun
rohani.
27.2.2. Pedoman dan prosedur kerja dibidang keselamatan kerja.
Prosedur kerja yang harus dilakukan dalam menghadapi suatu
pekerjaan adalah seperti urutan sebagaimana tercantum di
bawah ini :
Tahapan persiapan & pelaksanaan pekerjaan :
a. Instruksi kerja.
Pengguna Barang/ Jasa harus membaca instruksi kerja dengan
baik dan jelas, macam pekerjaan yang dihadapi, atau
kemungkinan ada perintah khusus yang perlu diperhatikan.
Pengguna Barang/ Jasa harus mempersiapkan sarana-sarana yang
diperlukan, antara lain :
- Peralatan kerja yang diperlukan;
- Peralatan pengaman kerja yang diperlukan yang sesuai
dengan macam pekerjaan yang dihadapi;
- Jumlah tenaga kerja yang sesuai, untuk penyelesaian
pekerjaan itu.
b. Lokasi / tempat kerja.
Penting untuk mengetahui lokasi / tempat kerja merupakan
keharusan bagi seorang Pengguna Barang/ Jasa, apakah di
jalan umum, jalan ramai, sempit, satu jurusan, dua jurusan
atau tempat daerah terlarang. Dengan demikian, Pengguna
Barang/ Jasa kerja demi kelancaran tugas, keselamatan
petugasnya dan menyelesaikan teknis pekerjaan, sehingga
Pengguna Barang/ Jasa dapat memperkirakan persiapan antara
lain :
- Peralatan pengaman yang diperlukan, sesuai lokasi yang
ada;
- Perkiraan bahaya-bahaya apa yang dapat timbul;
- Bila perlu, pemberitahuan kepada masyarakat sekitar
pekerjaan itu agar tidak terjadi kecelakaan bagi
masyarakat sekitarnya.
c. Alat pengaman kerja & penggunaannya.
Penyediaan dan pemilihan peruntukan alat-alat pengaman &
penyelamat kerja, dapat dipilih sesuai bidang pekerjaan yang
dihadapi.
d. Bagian Jaringan Tegangan Rendah
- Sepatu lars karet dengan daya sekat di atas 1000 Volt;
- Sarung tangan panjang dengan daya sekat diatas 1000 V;
- Sabuk pengaman;
- Topi pengaman (helm);
- Klem hubung tanah (aard klem).
e. Bagian Tegangan Menengah / Tinggi / Gardu Induk.
- Sepatu lars karet dengan daya sekat di atas 1000 Volt
(kalau mungkin di atas 2000 Volt);
- Sarung tangan panjang dengan daya sekat di atas 1000 Volt
(kalau mungkin di atas 2000 Volt);
- Topi pengaman (helm);
- Schakelstock yang sesuai dengan tegangan kerja yang
dilengkapi dengan aard & tester antara lain untuk tegangan :
6000 Volt, 20.000 Volt, 30.000 Volt, 70 KV.;
- Klem hubung tanah (aard klem) di atas 1000 Volt.
f. Apabila semua peralatan yang sesuai dengan macam
pekerjaan yang dihadapi sudah disediakan, Pengguna
Barang/ Jasa harus mengawasi dalam penggunaannya.
Disini peranan Pengguna Barang/ Jasa sangat diperlukan.
Keharusan, perintah penggunaan alat pengaman kerja,
memerlukan kewibawaan para Pengguna Barang/ Jasa .
27.2.3. Untuk pekerjaan-pekerjaan pada jaringan yang telah
bertegangan harus diperhatikan halhal sebagai berikut:
- Harus diadakan pemadaman yang dikoordinir oleh PT
PLN (Persero) yang bersangkutan sesuai Pasal 25;
- Harus selalu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan
petugas PT PLN (Persero);
- Pada jaringan lama harus diberi pengaman-pengaman khusus;
- Indikator-indikator harus dipasang di tempat atau di
dekat petugas yang sedang bekerja;
- Pelaksanaan pekerjaan harus direncanakan sedemikian
rupa, sehingga waktu pemadaman tidak terlalu lama.
27.2.4. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK).
Pengguna Barang/ Jasa kerja atau Pengguna Barang/ Jasa
lapangan sangat perlu mendapat tambahan pengetahuan, yaitu
:
- Pengetahuan pendidikan P3K;
- Pengguna Barang/ Jasa kerja selalu harus mampu
melaksanakan urutan prosedur kerja dengan baik dan
betul, juga harus mampu berbuat / menolong teman
sekerja/pelaksana yang mendapat kecelakaan sebelum
dibawa ke Rumah Sakit / Dokter / Puskesmas.
27.3.PETUNJUK KEAMANAN KERJA KHUSUS UNTUK PEKERJAAN DI JALAN-JALAN
UMUM.
27.3.1. Macam Pekerjaan.
- Pekerjaan HUTM, HUTR, lampu jalan dan lain-lain atau semua
pekerjaan di jalan-jalan umum yang mengurangi luas jalan
tersebut tanpa merusak/ membongkar jalan yang bersangkutan;
- Penanaman kabel atau semua pekerjaan di jalan-jalan umum yang
mengurangi luas jalan dengan merusak/membongkar jalan yang
bersangkutan.
27.3.2. Macam tanda-tanda peringatan.
- Petunjuk jalan
Dibuat dari plat besi atau bahan kayu, di cat biru
dengan arah panah yang dicat dengan flourecent berwarna
putih.
- Tonggak peringatan.
Dibuat dari kayu dicat warna kuning dan hitam.
- Papan peringatan.
Dibuat dari kayu dicat warna putih dengan huruf warna merah.
- Bendera warna merah dan biru.
Dibuat dari kain yang tidak luntur
- Lampu merah.
27.4. CARA DAN TEMPAT PEMASANGAN/PENEMPATAN TANDA-TANDA PERINGATAN
Guna menghindarkan terjadinya kecelakaan sewaktu menjalankan
pekerjaan di jalan-jalan umum, baik bagi petugas PLN/Pelaksana
sendiri maupun bagi umum, maka setiap pelaksanaan tersebut
diharuskan mengikuti petunjuk-petunjuk di bawah ini :
27.4.1. Untuk macam pekerjaan tersebut pada pasal 27.3.1. (HUTM/HUTR).
a. Pada jalan umum untuk 2 jurusan.
a.1. Untuk lokasi pekerjaan di pinggir jalan :
Tanda petunjuk jalan dipasang di pinggir jalan 16 m
sebelum lokasi pekerjaan sampai arus lalu lintas, dan pada
sisi luar daerah/lokasi kerja dengan arah anak panah menunjuk ke
tengah jalan. Tonggak peringatan dipasang sepanjang garis dari
daerah yang harus diamankan dengan jarak masing-masing 4 m.
Papan peringatan dipasang 10 meter sebelum lokasi pekerjaan.
Bendera biru diletakkan pada batas permulaan daerah kerja.
Bendera merah diletakkan pada batas akhir daerah kerja, untuk
siang hari. Lampu merah digunakan sebagai pengganti
bendera-bendera tersebut apabila pekerjaan dilakukan pada
malam hari
a.2. Untuk lokasi pekerjaan di tengah jalan
Petunjuk jalan diletakkan pada as (sumbu) jalan yang
bersangkutan 16 m sebelum dan sesudah lokasi pekerjaan
dengan arah anak panah sesuai arus lalu lintas. Tonggak
peringatan diletakkan pada garis daerah yang harus diamankan
dengan jarak masing-masing 4 meter. Papan peringatan
diletakkan 10 m sebelum lokasi pekerjaan sesuai arus
lalu lintas. Bendera merah dan biru berturut-turut
diletakkan pada sisi-sisi akhir dan permulaan batas
daerah kerja (lokasi kerja) sesuai arus lalu lintas,
untuk siang hari. Lampu merah sebagai pengganti bendera
merah dan biru apabila pekerjaan dilakukan pada malam hari.
b. Pada jalan umum untuk 1 (satu) jurusan.
b.1. Untuk lokasi pekerjaan di pinggir jalan.
b.2. Untuk lokasi pekerjaan di tengah jalan.
Petunjuk jalan diletakkan pada as jalan yang bersangkutan 16 m
sebelum lokasi kerja sebanyak 2 bh dengan arah anak panah ke
kiri dan ke kanan. Tonggak peringatan diletakkan pada garis
daerah yang harus diamankan (2 sisi) dengan jarak masing-masing
4 m. Papan peringatan diletakkan 10 m sebelum lokasi kerja
sesuai arus lalu lintas. Bendera merah & biru diletakkan pada
sisi kanan & sisi kiri batas lokasi kerja berturut-turut pada
akhir & permulaan daerah kerja sesuai arus lalu lintas. Lampu
merah sebagai pengganti bendera merah dan biru, apabila
pekerjaan dilakukan pada malam hari.
27.4.2. Untuk pekerjaan yang tersebut pada pasal 27.3.1.
Untuk pekerjaan ini harus diusahakan agar jalan tetap masih
hidup (dapat dilalui) bila memungkinkan baik jalan tersebut
untuk 2 jurusan (2 kendaraan jalan bersimpangan) maupun
jalan tersebut untuk 1 jurusan (2 kendaraan jalan berjajaran).
Petunjuk jalan diletakkan 16 m sebelum lobang galian dengan
arah anak panah ke arah jalan yang dapat dilalui. Tonggak
peringatan pada garis daerah yang harus diamankan dengan
jarak masingmasing 4 m. Papan peringatan diletakkan 10 m
sebelum lobang galian 25 m sesudah lobang galian. Bendera merah
diletakkan pada batas lobang galian atau pada tempat
urugan yang belum begitu keras, untuk pekerjaan siang hari.
Lampu merah sebagai pengganti bendera merah apabila
pekerjaan dilakukan pada malam hari.
Keterangan tambahan
1. Pada malam hari semua petunjuk jalan (tanda anak
panah) diberi lampu berkedip-kedip.
2. Bila pekerjaan dilaksanakan di jalan yang sempit usahakan :
a. Menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin dengan
memilih waktu dimana lalu lintas sedang tidak padat.
b. Meminta bantuan Polisi Lalu Lintas bila ada kemungkinan
jalan akan macet.
c. Bila belum ada Polisi Lalu Lintas dan saudara
anggap perlu aturlah lalu lintas dengan menugaskan
beberapa petugas untuk ini.
3. Bila pekerjaan dilakukan dekat dan sesudah belokan : Tempat
tanda-tanda keamanan sebelum belokan.
4. Bila pekerjaan dilakukan di jalan menurun : Tempat tanda-
tanda yang cukup jauh dari tempat pekerjaan, sehingga
kendaraan masih sempat memperlambat jalannya.
27.5. KEWAJIBAN PENYEDIA BARANG/ JASA
27.5.1. Bertanggungjawab atas segala kejadian dalam hubungan
kerja, baik antara Penyedia Barang/ Jasa dengan
karyawan/pekerja-pekerjanya maupun dengan Pengguna
Barang/ Jasa sesuai dengan Undang-undang/Peraturan-peraturan
yang sah dan berlaku.
27.5.2. Bertanggungjawab atas segala sesuatu yang bertalian dalam
hubungan antara Penyedia Barang/ Jasa dengan segenap
karyawan/pekerjanya dalam hal urusan perburuhan/sosial dengan
Undang-Undang/Peraturan yang sah dan berlaku disamping
yang dimaksud dalam AV 41/ SU 41 dan penjelasannya.
27.5.3.Mengadakan tindakan-tindakan preventif agar pelaksanaan
pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cara yang tidak
membahayakan.
27.5.4. Melaporkan secara tertulis atas kejadian yang
menimpa petugas atau karyawan baik kepada Resort
Departemen Tenaga Kerja maupun kepada Pengguna Barang/ Jasa.
27.5.5. Mengasuransikan Tenaga Kerja sesuai dengan peraturan
Menteri Tenaga Kerja no. Kep. 425/MEN/1984 tanggal 13
Desember 1984.
27.5.6. Dalam hal terjadi epidemi, Penyedia Barang/
Jasaharus mentaati dan melaksanakan petunjuk-petunjuk dan
peraturan-peraturan dari Pemerintah atau Pejabat Kesehatan
setempat dalam usaha pencegahan penyakit tersebut.
27.6.Semua Penyedia Barang/ Jasa dan personilnya harus taat
kepada hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku.
Penyedia Barang/ Jasaharus taat kepada hukum dan peraturan yang
berlaku dalam hal pemakaian tenaga-tenaga yang ada untuk
pelaksanaan pekerjaan ini.
PASAL 28
HUBUNGAN DENGAN PENYEDIA BARANG/ JASA LAIN
28.1.Penyedia Barang/ Jasa harus bekerjasama dengan Penyedia
Barang/ Jasa lain yang juga mengerjaan pekerjaan untuk
Pengguna Barang/ Jasa dan juga dengan pekerjaan yang dikerjakan
oleh Pengguna Barang/ Jasa sehubungan dengan pekerjaan dalam
kontrak ini, dan ia harus berusaha sebaik-baiknya dalam
melaksanakan pekerjaan supaya tidak mengganggu pekerjaan
Penyedia Barang/ Jasa lain.
28.2.Penyedia Barang/ Jasa harus segera memberi ganti rugi segala
kerugian dalam kecelakaan atau kerusakan yang disebabkan oleh
pekerjaan Penyedia Barang/ Jasa yang mungkin diderita oleh
Penyedia Barang/ Jasa lain atau petugas-petugas Pengguna
Barang/ Jasa atau Direksi Pengguna Barang/ Jasa .
28.3. Kalau dalam pelaksanaan pekerjaan Penyedia Barang/ Jasa terlambat
karena perbuatan Penyedia Barang/Jasa-Penyedia Barang/ Jasa
lain, maka Penyedia Barang/ Jasa tidak dapat mengajukan
klaim pada Pengguna Barang/ Jasa selain hanya perpanjangan waktu
pelaksanaan pekerjaan.
28.4. Penyedia Barang/ Jasa harus memberitahu Pengguna Barang/
Jasa dengan segera bila terjadi ketidaksempurnaan hasil
pekerjaan Penyedia Barang/ Jasa lain yang mungkin akan mempengaruhi
pekerjaannya. Dalam hal ini Pengguna Barang/ Jasa akan mengadakan
pemeriksaan dan menentukan tindakantindakan perbaikan yang harus
dilaksanakan oleh Penyedia Barang/ Jasa bilamana diperlukan.
PASAL 29
MANAJEMEN PROYEK
29.1.Apabila ada beberapa Penyedia Barang/ Jasa yang pelaksanaan
pekerjaannya saling berkaitan, maka koordinasi semua pekerjaan
konstruksi ada di tangan / tanggungjawab Pengguna Barang/ Jasa.
29.2.Segala perselisihan yang mungkin timbul antara Penyedia
Barang/ Jasa dengan Penyedia Barang/Jasa-Penyedia Barang/
Jasa lain atau antara Penyedia Barang/ Jasa dengan
pekerjapekerja dari Pengguna Barang/ Jasa, akan diselesaikan oleh
Pengguna Barang/ Jasa.
29.3. Rapat kerja antara Pengguna Barang/ Jasa dan Penyedia Barang/
Jasa dalam rangka penjadualan dan koordinasi dilaksanakan sesuai
Bab II pasal 8.
29.4. Selain rapat kerja tersebut di atas, Pengguna Barang/
Jasa dapat diminta / meminta untuk mengadakan rapat-rapat
lain bilamana diperlukan untuk koordinasi pekerjaan.
29.5. Bila terjadi perselisihan antara Penyedia Barang/ Jasa
mengenai penjadualan dan koordinasi, maka Direksi Pekerjaan
akan membuat keputusan untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
29.6.Penyedia Barang/ Jasa tidak mendapat kompensasi ekstra
untuk biaya-biaya yang dikeluarkan akibat tambahan waktu
dan tenaga maupun tambahan mobilisasi peralatan yang
diperlukan untuk usaha mengejar kelambatan tersebut.
29.7. Direksi Pekerjaan tidak berkewajiban untuk membantu Penyedia
Barang/ Jasa dalam hal personil, mendapatkan material dan
persediaan atau jasa-jasa lain, kecuali dalam koordinasi
pekerjaan antar Penyedia Barang/ Jasa dan dalam hal-hal sebagai
disebut dalam Dokumen Kontrak.
PASAL 30
PENGETESAN HASIL PEKERJAAN DAN SERTIFIKAT LAIK OPERASI
30.1.Semua hasil pekerjaan yang sudah selesai SUTM, Gardu dan JTR
sebelum diberi tegangan harus ditest lebih dahulu.
30.2.Pengetesan SUTM meliputi pengetesan antara fasa dan ground dan
menggunakan megger 5000 Ohm / Volt.
30.3. Pengetesan gardu meliputi pengetesan sisi TM, TR dan
ground (body) menggunakan megger : TM 5000 Ohm / Volt ; TR 1000
Ohm / Volt
30.4. Pengetesan JTR meliputi pengetesan antar fasa dan nol
(ground) dengan menggunakan megger 1000 Ohm / Volt.
30.4. Sertifikasi Laik Operasi dilakukan pihak pelaksana bersama
lembaga inspeksi sistem tenaga listrik yang berwenang /
terakreditasi.
Top Related