STRUKTUR BUMI
Transcript of STRUKTUR BUMI
BAB IIPEMBAHASAN
BUMI
Sebelum membahas tentang struktur bumi dan
penjelasannya, mari kita kaji dahulu
sedikit mengenai planet bumi. Bumi tempat
kita tinggal saat ini merupakan salah satu
anggota tata surya dengan matahari sebagai
pusatnya. Jarak bumi dengan matahari
sekitar 150 juta km. Bumi berbentuk bulat pepat dengan jari-
jari ± 6.370 km. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga
dari delapan planet yang dekat dengan matahari.Bumi
diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang
lalu, dan merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh
berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari
daratan dan lautan.
Sebagai planet yang memiliki kehidupan di dalamnya, bumi
terdiri atas beberapa struktur yang memungkinkan untuk
dijadikan tempat tinggal. Di antara macam-macam struktur bumi
di antaranya adalah terdiri dari banyak jenis material seperti
berbagai jenis batuan, tanah, serta air yang kesemuanya
membentuk planet bumi yang sekarang ini kita diami.
1
STRUKTUR BUMI
Secara garis besar, lapisan bumi
terdiri atas beberapa bagian,
yaitu: kerak bumi (crush), selimut
(mantle), dan inti ( core).
Struktur bumi seperti itu mirip
dengan telur, yaitu cangkangnya
sebagai kerak, putihnya sebagai selimut, dan kuningnya sebagai
inti bumi.
1. Kerak Bumi (crush)
Lapisan ini menempati bagian paling luar dengan tebal 6-50
km. Tebal lapisan ini tidak sama di setiap tempat, di benua
tebalnya 20-50 km, samudra 0-5km atau bersamaan dengan air
diatasnya sekitar 6-12 km. Tersusun dari materi-materi padat
2
yang kaya silisium dan uluminium. Kerak bumi ini dapat
dibagi 2 yaitu:
Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 0-5km atau
bersamaan dengan air diatasnya sekitar 6-12 km. Kerak
samudera atau kerak oseanik, merupakan kerak bumi yang
menyusun lantai dasar samudera. Kerak ini menyusun
sekitar 65% dari luas kerak bumi. Kedalaman dai kerak
oseanik ini rata-rata sekitar 4000 meter dari permukaan
air laut, meskipun pada beberapa palung laut kedalamannya
ada yang mencapai lebih dari 10 km. Batuan yang menyusun
kerak samudera adalh batuan yang bersifat basa atau
mafik. Bagian atas dari kerak samudera dengan ketebalan
sekitar 1,5 kn disusun oleh batuan yang bersifat basa
atau basaltik, Sedangkan bagian bawahnya disusun oleh
batuan metamorf dan batuan beku gabbro. Permukaan kerak
samudera ditutupi oleh endapan sedimen dengan ketebalan
rata-rata sekitar 500 meter.
Kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-50 km. Batuan
penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak
sepadat batuan basalt. Kerak benua atau kerak kontinen,
merupakan kerak bumi yang menyusun daratan atau benua.
Kerak benua mempunyai ketebalan antara 30 sampai 35 km
dengan ketebalan rata-rata sekitar 35 km. Kerak benua ini
menyusun sekitar 79% dari volume kerak bumi. Ketinggian
permukaan dari kerak benua rata-rata sekitar 800 meter
dari permukaan laut, meskipun ada daerah yang
ketinggiannya mencapai lebih dari 8000 meter. Batuan yang
menyusun kerak benua pada umumnya adalah batuan granitik
3
atau yang bersifat asam. Bagian atas dari kerak benua ini
disusun oleh batuan beku, batuan metamorf dan batuan
endapan. Sedangkan secara keseluruhan batuan beku dan
batuan metamorf menyusun sekitar 95% , sisanya yang 5%
merupakan batuan endapan.
Kerak Bumi dan sebagian mantel
Bumi membentuk lapisan litosfer
dengan ketebalan total kurang
lebih 80 km. Suhu dibagian bawah
kerak bumi mencapai 1.100 ◦C.
Unsur-unsur kimia utama
pembentuk kerak Bumi adalah:
Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al)
(8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na)
(2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Berdasarkan materi-materi
penyusunnya, kerak bumi masih
dikelompokkan menjadi beberapa lapisan
yaitu :
1. Lapisan atas, pada lapisan ini
merupakan tempat dimana makhluk hidup
berkembangbiak. Lapisan atas terdiri
atas pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah
mati. Lapisan ini disebut sebagai tanah humus.
4
2. Lapisan tengah, lapisan ini merupakan lapisan yang
sedikit gersang dan terdiri atas air serta pelapukan batuan.
Lapisan tengah disebut dengan nama lapisan tanah liat.
3.Lapisan bawah, lapisan bawah merupakan lapisan batuan yang
masih belum sempurna pembentukannya.
4.Lapisan batuan induk, pada lapisan ini terdapat bebatuan
padat sebagai penyusunnya.
2. Selimut Bumi (Mantle)
Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya
dibawah lapisan kerak bumi. Lapisan ini sebagian besar berupa
silikat/besi dan magnesium. Sesuai dengan namanya, lapisan ini
berfungsi untuk melindungi bagian dalam bumi. Selimut bumi
tebalnya mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan yang
padat yang mengandung silikat dan magnesium. Suhu dibagian
bawah selimut mencapai 3.000◦C,tetapi tekanannya belum
mempengaruhi kepadatan batuan.
Selimut bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu litosfer,
astenosfer dan mesosfer.
a. Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan
tersusun atas materi-materi padat terutama batuan. Lapisan
litosfer tebalnya mencapai 100 km. Bersama-sama dengan kerak
bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer. Litosfer
tersusun atas dua lapisan utama , yaitu laipsan sial dan
lapisan sima.
Lapisan Sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas
logam silium dan alumunium. Senyawa dari kedua logam
5
tersebut adalah SiO2 dan Al2O3.. Batuan yang terdapat
dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit,
andesit, dan metamorf.
Lapisan Sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas
logam silium dan magnesium. Senyawa dari kedua logam
tersebut adalah SIO2 dan MgO. Berat jenis lapisan sima
lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis
lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung
besi dan magnesium.
b. Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang
teletak dibawah lapisan litosfer.
Lapisan ini tebalnya 100-400km ini
diduga sebagai tempat formasi magma
(magma induk). Astenosfer ini terdiri dari materi dalam
keadaan cair atau semi-cair. Astenosfer suhu normalnya adalah
antara 1.400 sampai 3.000 derajat Celcius derajat Celcius.
Yang sangat tinggi suhu dalam segala hal menyebabkan lapisan,
termasuk batu, mencair. Hal ini terutama terdiri dari silikat
besi dan magnesium. Suhu astenosfer bervariasi dengan bahwa
dari barysphere atau inti. Pada daerah tertentu di permukaan
bumi di mana suhu inti lebih tinggi, masalah membangun
astenosfer dapat ditemukan dalam keadaan cair. astenosfer
memainkan bagian integral dalam gerakan lempeng tektonik dari
kerak bumi. Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer
yang mengapung di atas astenosfer semipadat bawah. Hal ini
lempeng-lempeng yang bertanggung jawab untuk perubahan
6
geologis besar seperti pembentukan pegunungan, lembah
keretakan, dataran tinggi dan juga gempa bumi dan letusan
gunung berapi.
c. Mesosfer merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisan
astenosfer.
Lapisan ini tebalnya 2.400-2.700km dan tersusun dari
campuran batuan basa dan besi.
3. Inti Bumi (Core )
Inti bumi merupakan lapisan paling
dalam dari struktur bumi yang terdiri
dari material cair, dengan penyusun
utama logam besi (90%), nikel (8%), dan
lain-lain yang terdapat pada kedalaman
2900 – 5200 km.
Lapisan ini dibedakan menjadi dua, yaitu lapisan inti luar
(outer core) dan inti dalam.
a. Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam
bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian
luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980
km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair
dengan suhu 3900C.
b. Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling
dalam atau dapat juga disebut inti bumi. Inti bumi mempunyai
tebal 1200km dan berdiameter 2600km. Inti bumi terdiri dari7
besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat
mencapai 4800C.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat
bagian, yakni lithosfer, hidosfer, atmosfer,dan biosfer
1) ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara
menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara
dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh
pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran
bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga
terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam
atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin..
Berdasarkan profil temperature secara vertical, lapisan-
lapisan atmosfer dapat dibagi menjadi :
1. Troposfer ( 0 – 10 Km) Merupakan atmosfer terbawah dan
dekat dengan Bumi. Pada lapisan ini, terjadi adanya awan,
angin, hujan ,petir, dan lain – lain.
2. Stratosfer ( 10 – 30 Km) Pada lapisan ini, terjadi
peningkatan temperature karena bertambahnya ketinggian.
Ozon (O3) terdapat pada lapisan ini dengan ketinggian 25
Km dari permukaan Bumi.
3. Mesosfer (30 – 50 Km) Lapisan ini mempunyai ion atau
udara yang bermuatan listrik (Lapisan D) yang berfungsi
untuk memantulkan gelombang radio. Karena adanya muatan
listrik tersebut, Kita dapt berkomunikasi dengan orang
lain di luar negri.
8
4. Termosfer (50 - 400Km) Lapisan ini berfungsi untuk
melindungi bumi dari meteor dengan cara membakarnya. Hal
ini disebabkan karena lapisan atmosfer mempunyai atom
yang bermuatan listrik atau terionisasi radiasi matahari
5. Eksosfer > 400 Km
Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada
lapisan ini, kandungan gas-gas atmosfer sangat
rendah. Batas antara ekosfr (yang pada dasarnya juga
adalah batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak
jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah
daerah yang masih dapat dipengaruhi daya gravitasi
bumi. Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan
angkasa luar disebut magnetopause.
Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan
bumi memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
berbagai organisme di muka bumi. Fungsi atmosfer antara
lain :
1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi
pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada
malam hari.
2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.
Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat
penting. Apabila tidak ada lapian atmosfer, suhu permukaan
bumi bila 100% radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi
akan sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang
mampu bertaham hidup, termasuk manusia.9
Dalam mendistribusikan air antar wilayah di permukaan
bumi, peran atmosfer ini terlihat dalam siklus
hidrologi. Ta2npa adanya atmosfer yang mampu menampung uap
air, maka seluruh air di permukaan bumi hanya akan mengumpul
pada tempat yang paling rendah. Sungai-sungai akan kering,
seluruh air tanah akan merembes ke laut, sehingga air hanya
akan mengumpul di samudera dan laut saja. Pendistribusian air
oleh atmosfer ini memberikan peluang bagi semua mahluk hidup
untuk tumbuh dan berkembang di seluruh permukaan bumi.
Selain itu, atmosfer dapat menyediakan oksigen bagi mahluk
hidup. Kebutuhan tumbuhan akan CO2 juga dapat diperoleh dari
atmosfer.
2) HIDROSFER
Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu
atom oksigen menjadi H2O. Sekitar 71% permukaan bumi merupakan
wilayah perairan. Lapisan air yang menyelimuti permukaan
bumi disebut hidrosfer. Siklus Air / Siklus hidrologi
merupakan suatu proses peredaran atau daur ulang air secara
yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari
menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh
permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada
ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air
akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air
dan jatuh sebagai hujan.
Macam Hidrosfer
1. Samudera-samudera dan laut-laut
10
Samudera-samudera dan laut-laut menempati 71% permukaan
bumi. Bila di lihat dari luar bumi, terlihat seperti bulatan
air. Tubir samudera yang paling dalam 10 km, dengan rata-
ratanya 4 km. Bila semua air ini diratakan di permukaan bumi
dapat mencapai dalamnya 2,84 km.
2. Sungai
Sungai adalah aliran air tawar melalui suatu saluran menuju
laut, danau dan atau sungai lain yang lebih besar. Air sungai
dapat berasal dari gletser (es), danau yang meluap atau mata
air pegunungan. Dalam perjalanannya, aliran air sungai
mempunyai tiga aktivitas, ayitu melakukan erosi, transportasi
dan sedimentasi.
3. Danau
Danau adalah masa airdalam jumlah besar yang berada dalam
satu cekungan atau basin diwilayah daratan. Berdasarkan
proses terjadinya, danau terbagi menjadi :
1. Danau alam; terbentuk secara alami tanpa campur tangan
manusia.
2. Danau buatan (waduk) yang merupakan buatan manusia untuk
keperluan tertentu. Misalnya waduk Jatiluhur dan
Saguliang di Jawa Barat. Waduk ini antara lain
manfaatkan untuk pembangkit listrik, pengairan lahan
pertanian, pengendali banjir, rekreasi dan budidaya ikan.
4. Rawa
Rawa adalah tanah rendah yang selalu tergenang air karena
tidak ada pelepasan air (drainase). Oleh karena itu, air rawa
11
bersifat asam. Berdasarkan sifatnya, rawa dapat dibedakan
menjadi :
a. Rawa air asin, yaitu rawa yang terdapat di daerah
pantai.
b. Rawa air payau, yang terdapat di sekitar muara air
sungai di dekat laut.
c. Rawa air tawar, yang terdapat di sekitar sungai-
sungai besar.
5. Air Tanah
Merupakan air yang terdapat di lapisan tanah di bawah
permukaan bumi, berasal ari air hujan yang meresap ke dalam
tanah. Semakin banyak air hujan yang meresap ke dalam tanah,
semkain banyak pula air yang tersimpan di dalam tanah. Secara
umum air tanah dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Air tanah dangkal, yang terdapat di atas lapisan batuan
kedap air.
2. Air tanah dalam, yang terletak di antara dua lapisan
batuan kedap air.
Air tanah dapat juga keluar ke permukaan bumi dalam bentuk
sumber air panas yang disebut geyser. Geyser merupakan sumber
air panas yang erat hubungannya dengan aktivitas vulkanisme.
3) LITHOSFER
Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya
batuan, dan sphera artinya lapisan. Lithosfer merupakan
lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan
dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Lithosfer adalah lapisan
12
kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Lithosfer
tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung, yang
tebalnya 50 – 100 km. Lithosfer merupakan lempeng yang
bergerak sehingga dapt menimbulkan persegeran benua.
Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang
terdiri ari campuran antar mineral sejenis atau tidak sejenis
yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk batuan
pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang
bersuhu sangat tinngi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma
akan mengalami beberapa proses perubahan sampi menjadi batuan
beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan
tumbuhan. Tanah terbentuk apabila batu-batuan di permukaan
litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika
lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian
ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk
hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan
sebagai tempat hidup organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk
hidup. Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-
batuan yang treletak berlapis di permukaan bumi. Melalui
proses erosi mineral-mineral yang menjadi usmber makanan
mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut
dan terdeposit di dasar laut.
Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun
atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk
13
SiO2 dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain
terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan
metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan
benua.Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat
padat dan batu bertebaran rata-rata 35km. Kerak bumi ini
terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri
dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku
basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan
benua.
b. Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri
dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di
bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah
tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini
menempati dasar samudra
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit
bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium
dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai
berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium
dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat
elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Batuan Pembentuk Lithosfer
Semua batuan pada mulanya dari magma yang keluar melalui
puncak gunung berapi.Magma yang sudah mencapai permukaan bumi
14
akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku,
yang dalam ribuan tahun dapat hancur terurai selama terkena
panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air,
angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran
batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan
sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk
dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan
temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut
batuan malihan atau batuan metamorf.
a. Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang
membeku. Secara umum batuan beku mempunyai ciri-ciri
homogen dan kompak, tidak ada pelapisan, dan umumnya tidak
mengandung fosil. Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan
beku dibagi menjadi :
1. Batuan Beku Dalam ; adalah batuan beku yang
terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, pada kedalaman 15
– 50 km. Karena tempat pembekuannya dekat dengan
astenofer, pendinginan magmanya sangat lambat serta
2. Batuan Beku Gang, terbentuk di bagian celah/gang
dari kerak bumi, sebelum sampai ke permukaan
bumi. Proses pembekuan magma ini agak cepat sehingga
membentuk batuan yang mempunyai cristal yang kurang
sempurna.
3. Batuan Beku Luar, hádala batuan beku yang terbentuk
di permukaan bumi. Magma yang keluar dari bumi mengalami
15
proses pendinginan dan pembekuan Sangat cepat sehingga
tidak menghasilkan cristal batuan. Contohnya riolit dan
basalt.
b. Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya
proses pengendapan. Butir-butir batuan sedimen berasal dari
berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik oleh
angin maupun air. Proses pembentukan batuan sedimen
disebutdiagenesis yang menyatakan perubahan bentuk dari bahan
deposit menjadi batuan endapan.
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen
klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organik. Sedimen
klastik berupa campuran hancuran batuan beku,
contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen
kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu
kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa
sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya
batu gamping dan koral
c. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang telah
mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi
sehingga menjadi batuan yang berbeda dari batuan
induknya. Faktor yang mempengaruhi perubahannya adalah suhu
yang tinggi, tekanan yang kuat serta waktu yang lama.
Contohnya adalah batu kapur (kalsit) yang berubah
menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit
16
Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh
terhadap kehidupan dan memiliki manfaat yang sangat besar
bagi kehidupan di bumi. Lithosfer bagian atas merupakan
tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman.
Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer. Selanjutnya
lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang
sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau
tambang yang berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya
minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.
4) BIOSFER
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena
terdiri dari gabungan ekosistem yang ada di planet
bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang
berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata,
yaitu bio yang berarti hidup dan sphereyang berarti
lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah
lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termsuk semua bisofer
adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh
mahluk hidup.
Pemahaman mengenai biosfer sangat penting untuk
pengelolaan sumberdaya hayati, terutama karena perkembangan
flora dan fauna yang semakin berkurang. Salah satu
penyebabnya adalah terjadinya degradasi hutan akibat kebakaran
ataupun pembukaan hutan untuk pemukiman.
Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal
dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen
17
penyusun atmosfer. Secara fisik biosfre ini terbagi tiga,
yaitu litosfer, hidrosfer dan atmosfer.
PENGARUH BENTUK, PERSEBARAN, DAN POTENSI MUKA BUMI TERHADAP
KEHIDUPAN
A. Pengaruh Bentuk Muka Bumi terhadap Kehidupan
Permukaan bumi mengalami perubahan baik secara evolusi
(lambat) maupun revolusi (cepat). Perubahan ini disebabkan
adanya tenaga endogen dan eksogen. Terbentuknya pegunungan,
gunung, dataran rendah, dataran tinggi, atau lembah merupakan
hasil aktivitas tenaga endogen. Begitu pula proses pelapukan,
erosi, dan sedimentasi sebagai tenaga eksogen berpengaruh
terhadap pembentukan muka bumi. Adanya keragaman bentuk muka
bumi ini menyebabkan perbedaan berbagai aspek, antara lain :
iklim, kesuburan tanah, tata air, dan unsur-unsur lainnya.
Perbedaan semua aspek tersebut tentu saja berpengaruh terhadap
mahluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia) di sekitarnya.
Memang mahluk hidup termasuk manusia tidak bisa hidup tanpa
alam. Atau lebih khususnya mahluk hidup juga tidak bisa
bertahan hidup apabila tidak bisa menyesuaikan diri dengan
alam sekitarnya. Itulah sebabnya mengapa orang Eskimo memakai
baju tebal, karena di sana iklimnya dingin. Begitu pula para
nelayan menangkap ikan di malam hari karena angin darat yang
berhembus ke laut membantu mereka dalam perjalanan ke tengah
laut.
Akibat adanya proses adaptasi manusia terhadap lingkungan
ini melahirkan kebiasaan yang berbeda. Corak kehidupan di
18
daerah pegunungan berbeda dengan manusia yang tinggal di
dataran rendah, begitupun sebaliknya.
Pengaruh bentuk muka bumi terhadap kehidupan di daerah
pegunungan dan dataran rendah dari aspek tumbuhan, mata
pencaharian, makanan, pakaian, bentuk rumah, dan sistem
transportasi.
1. Kehidupan di daerah pegunungan
Pegunungan atau gunung memiliki iklim yang sejuk.
Karena angin yang datang dari arah laut setelah mencapai
daerah pegunungan dan gunung, naik ke atas. Akhirnya
angin menjadi lebih dingin, sehingga menimbulkan awan
terjadilah hujan di sekitarnya. Banyaknya hujan ini di
samping tanahnya subur (banyak mengandung humus)
menimbulkan tumbuh suburnya berbagai jenis tumbuhan.
Hutan lebat dengan berbagai jenis tumbuhan subur.
Daerah pegunungan umumnya memiliki tanah yang subur,
karena disamping daerah vulkanis juga memiliki curah
hujan yang tinggi. Kesuburan tanah ini berpengaruh
terhadap mata pencaharian penduduk sekitarnya. Umumnya
penduduk daerah pegunungan menggantungkan hidupnya dari
pertanian dan perkebunan. Tanaman yang mereka tanam
seperti kina, teh, kopi, sayur-sayuran, dan berbagai
jenis buahbuahan. Daerah pegunungan memiliki alam yang
berbukit-bukit. Tidak sedikit di antara bukitdipisahkan
oleh lembah, lereng atau sungai. Kondisi alam seperti ini
kurang menguntungkan dalam bidang transportasi. Untuk
berjalan kaki saja dirasakan berat, karena harus mendaki
19
(naik dan turun). Oleh karena itu pembangunan jalan raya
atau jalan kereta api relatif sulit dan memerlukan biaya
besar.
2. Kehidupan di daerah dataran rendah
Umumnya dataran rendah di Indonesia merupakan dataran
hasil endapan oleh air, atau sering disebut dataran
aluvial. Biasanya dataran aluvial, tanahnya subur dan
sangat baik untuk daerah pertanian, perkebunan,
pemukiman, atau juga untuk industri. Apalagi daerah
seperti ini yang dialiri sungai dapat lebih memenuhi
kebutuhan air tawar untuk pertanian, perumahan, dan juga
industri. Umumnya dataran rendah dan delta sangat baik
untuk lahan pertanian. Pengolaha tanah bisa lebih mudah
karena tanahnya datar dan tidak keras. Pengaturan air,
dan transportasinya juga lebih mudah bila dibandingkan
daerah dataran tinggi. Karena itu di daerah ini mata
pencaharian penduduknya banyak yang bertani. Tanaman yang
cocok adalah padi, tebu, jagung, kelapa, dan palawija.
Umumnya pertanian di daerah ini memiliki areal yang luas
dan bisa menghasilkan produksi pertanian yang besar.
Dataran rendah umumnya berpenduduk padat. Begitu pula
kota-kota besar juga umumnya berada di dataran rendah.
Dataran rendah tanahnya relatif luas, sarana dan
prasarana juga mudah dibangun, tanahnya relatif subur dan
mempunyai cadangan air yang cukup. Semua itu mendukung
pertumbuhan daerah dataran rendah menjadi sebuah kota.
Karena itu dataran rendah secara umum penduduknya lebih
cepat maju. Mata pencaharian penduduk lebih bervariasi,
20
ada yang bertani, nelayan, berdagang, industri, maupun
bergerak dalam bidang jasa. Pembangunan sarana
transportasi di dataran rendah juga lebih menguntungkan.
Perjalanan bisa lebih cepat karena jalannya lurus dan
tidak mendaki. Biaya pembuatan dan pemeliharaan jalan
juga lebih murah dan mudah.
B. Sebaran Bentuk Muka Bumi dan Potensinya
1. Sebaran bentuk muka bumi
Muka bumi kita ada yang merupakan daerah pegunungan,
gunung, dataran rendah, dataran tinggi, lembah, dan
lain-lain. Perbedaan bentuk muka bumi ini sebenarnya
merupakan potensi penunjang kehidupan manusia.
2. Potensi lahan bagi kehidupan
Sebaran bentuk muka bumi berpengaruh terhadap cara
pemanfaatan lahan, baik untuk keperluan pertanian,
industri, pemukiman, perdagangan dan keperluan lainnya.
Oleh karena itu pengetahuan tentang bentuk muka bumi
ini sangat penting artinya dalam menunjang kehidupan
manusia. Lahan (land) merupakan lingkungan fisik dan
biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya terhadap
perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia.
Lingkungan fisik ini bisa berupa relief/topografi,
iklim, tanah, dan air. Sedangkan lingkungan biotik
adalah tumbuhan, hewan, dan manusia.
Lahan kritis
Lahan kritis adalah lahan yang kemampuan produksinya
sangat kurang, baik dalam bidang pertanian, industri,
pemukiman, atau keperluan lainnya. Jika lahan kritis
21
dihubungkan dengan pertanian, maka lahan kritis yang
dimaksud adalah lahan tandus dan sudah tidak mampu
berproduksi lagi. Di lahan kritis biasanya sifat-sifat
fisik dan kimia tanah sudah hilang. Begitu pula hampir
seluruh lapisan tanah paling atas (lapisan subur) juga
sudah hilang. Hal ini disebabkan oleh cepatnya proses
erosi dan transportasi pada tanah tersebut, sementara
proses pembentukan tanah memakan waktu yang relatif
lama.
BAB IIIPENUTUP
KESIMPULAN
Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari delapan
planet yang dekat dengan matahari dan merupakan satu-satunya
planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup.
22
Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian,
yaitu: kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti ( core).
Kerak Bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi
menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua.
Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan
kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun
kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan
batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang
tidak sepadat batuan basalt. Berdasarkan materi-materi
penyusunnya, kerak bumi masih dikelompokkan menjadi beberapa
lapisan yaitu : Lapisan atas, Lapisan tengah, Lapisan bawah,
Lapisan batuan induk.
Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya
dibawah lapisan kerak bumi. Lapisan ini sebagian besar berupa
silikat/besi dan magnesium. Selimut bumi tebalnya mencapai
2.900 km dan merupakan lapisan batuan yang padat yang
mengandung silikat dan magnesium. Suhu dibagian bawah selimut
mencapai 3.000◦C,tetapi tekanannya belum mempengaruhi
kepadatan batuan. Selimut bumi dibagi menjadi tiga bagian
yaitu litosfer, astenosfer dan mesosfer.
Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur
bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama
logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada
kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua,
yaitu lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_bumi
http://budiagency.blogdetik.com/2011/01/30/litosfir-dan-inti-bumi/
http://nurainiajeeng.wordpress.com/2011/03/27/lapisan-lapisan-bumi/
http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/28/mengenal-struktur-lapisan-bumi/0inSharehttp://id.wikipedia.org/wiki/Litosferhttp://id.scribd.com/doc/81805343/Astenosferhttp://susunanbumi.blogspot.com/
24