SOSIALISASI PMK
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of SOSIALISASI PMK
Direktorat Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga
Jumat, 9 Oktober 2020
SOSIALISASI PMKTATA CARA PENGENAAN TARIF BEA MASUK BERDASARKAN ATIGA, ACFTA,AKFTA, AIFTA, DAN AANZFTA
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
LATAR BELAKANG
Pemberlakuan First Protocol to Amend ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA).01Dinamika perubahan ketentuan FTA.
Sinkronisasi dengan PMK Tarif yangmelakukan pengaturan secara terpisahberdasarkan masing-masing skemaFTA.
Kemudahan dalam penggunaan PMK.
PMK02
03
04
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
ATIGA ASEAN China FTA ASEAN Korea FTA ASEAN Australia New Zealand FTA
ASEAN India FTA
ASEAN Japan CEP
Indonesia Japan EPA
Indonesia Pakistan PTA
Indonesia Chile CEPA
MoU Indonesia Palestine
PMK SAAT INI1. PMK 229/PMK.04/2017 dan PMK perubahannya (10 Skema FTA) Pemecahan PMK per Skema FTA secara Bertahap
2. PMK 80/PMK.04/2020 (ASEAN – Hong Kong FTA)
3. PMK 82/PMK.04/2020 (Indonesia – Australia CEPA)
Tahap I
Tahap II
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
27 Juli 2020Penerbitan Perpres No. 84 Tahun 2020 tentang Pengesahan 1st
Protocol to Amend ATIGA
3 Agustus 2020Permintaan masukan
5 RPMK secaratertulis kepada
internal DJBC (ND-1005/BC.05/2020)
dan eksternal DJBC (S-326/ BC.05/2020).
RAPAT HARMON17 September 2020
RPMK ATIGA28-29 September 2020 RPMK ACFTA, AKFTA,
AIFTA, AANZFTAPEMBERLAKUAN PMK
ATIGA – 20 September 2020ACFTA, AKFTA, AIFTA, AANZFTA – …
TIMELINE PMK
PUBLIC HEARING8 September 2020
Public hearing InternalND-1211/BC.05/2020
9 September 2020Public hearing Eksternal
ND-144/BC.05/2020
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
STRUKTUR PMK
I Ketentuan Umum;
II Tarif Preferensi danKetentuan Asal Barang;
III Penelitian danPengenaan TarifPreferensi;
IV Ketentuan Sanksi;
V Ketentuan Lain-lain;
VI Ketentuan Peralihan;
VII Ketentuan Penutup.
I Ketentuan Umum;
II Tarif Preferensi danKetentuan Asal Barang;
III Penelitian danPengenaan TarifPreferensi;
IV Ketentuan Sanksi;
V Ketentuan Lain-lain;
VI Ketentuan Penutup.
ATIGA AC/ AK/AI /AANZ
A Ketentuan Asal Barangberdasarkan ACFTA/ AKFTA/ AIFTA/ AANZFTA.
AC/ AK/AI /AANZ
B Ketentuan Proseduralterkait Tata Cara Pengenaan TarifPreferensi untuk TPB, PLB, Kawasan Bebas, dan KEK.
A Ketentuan Asal Barangberdasarkan PersetujuanPerdagangan BarangASEAN
ATIGA
B Ketentuan Proseduralterkait Tata Cara Pengenaan TarifPreferensi untuk TPB, PLB, Kawasan Bebas, dan KEK.
LAMPIRANBATANG TUBUH
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
PENGATURAN DALAM PMK
PMK mengatur Ketentuan Asal Barang yang harus dipenuhi untukmendapatkan Tarif Preferensi, meliputi:
Kriteria dalam produksi barang(Wholly Obtained, Produced Exclusively,
atau Not-Wholly Obtained
Ketentuan pengiriman dan persyaratandokumen pengiriman
Ketentuan administrasi SKA
01
03
02
Rules of Origin (ROO) dan Operational Certification
Procedures (OCP) masing-masing FTA berbeda-
beda.
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
1 Pengenaan Tarif Preferensi pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sesuai usulan Dit. Fasilitas.Pengenaan Tarif Preferensi di Kawasan Ekonomi Khusus
2 Kewajiban penyerahan dokap pabean bersamaan dengan SKA diubah, sehingga mengacu pada PMKmengenai penyampaian dokap pabean.
Penyerahan Dokumen Pelengkap Pabean
3 Penambahan ketentuan pemanfaatan e-form dengan mendasarkan kesepakatan negara anggota untukmengantisipasi bentuk pertukaran elektronik yang berbeda dengan e-form D.
Penambahan ketentuan penyampaian e-Form
4 Mengacu pengaturan yang terdapat dalam PMK 45/PMK.04/2020.Penyampaian SKA selama Pandemi COVID-19
5 Penambahan ketentuan untuk memberikan kewenangan lebih lanjut kepada Dirjen dalam menetapkanprosedur saat terjadi keadaan kahar.
Force Majeure
6 Penambahan ketentuan untuk memberikan kewenangan lebih lanjut kepada Dirjen dalam memberikanpetunjuk teknis atas hal-hal yang perlu diatur lebih lanjut, misalnya Verification Visit.
Petunjuk Teknis
PMK ATIGAPMK ACFTAPMK AKFTAPMK AIFTAPMK AANZFTAvsPMK 229/2017
KETENTUAN BARU/PENYESUAIAN:
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
(1) Pemberlakuan Skema ASEAN Wide Self Certification
(3) Tanda Tangan dan Stempel Resmi IPSKA
(2) Terminasi MoU 2nd SCPP terkait Invoice Declaration
Pemberlakuan Deklarasi Asal Barang sebagai pengganti SKA, dikeluarkan olehEksportir Bersertifikat pada dokumen komersial (invoice, billing statement, deliveryorder, atau packing list).
Penghentian pemberlakuan Invoice Declaration (hanya dapat diterbitkan olehprodusen) yang digantikan dengan pemberlakuan Deklarasi Asal Barang (dapatditerbitkan oleh produsen dan trader).
Tanda tangan pejabat yang berwenang dan stempel resmi IPSKA dapat dibubuhkansecara elektronik. .
(4) SKA Form D Format BaruPemberlakuan format baru SKA Form D dengan masa transisipemberlakuan format lama SKA Form D sampai dengan 20 Desember2020.
HAL BARU (KHUSUS PMK ATIGA)
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
Hal Baru (khususPMK ATIGA (cont.)
DEKLARASI ASAL BARANG (DAB)adalah pernyataan yang dibuat oleh EksportirBersertifikat pada dokumenkomersial, seperti invoice, billing statement, delivery order, atau packing list, untuk pengajuan TarifPreferensi.
ASEAN Wide Self-Certification (AWSC)
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
AWSC, FORM D, E-FORM D
Perbedaan Utama AWSC Form D e-Form D
Siapa yang menerbitkan BuktiAsal Barang? Eksportir Bersertifikat Instansi Penerbit
Waktu yang dibutuhkan untukmenerbitkan Bukti Asal Barang Sangat cepat Lebih lama
Kewajiban atau kepatuhan olehtrader
Mengikuti persyaratan yang ketat sesuaiATIGA OCP Rule 12A Paragraph 4
Tidak seketat AWSC
Biaya langsung penerbitanBukti Asal Barang Tidak ada Kemungkinan ada biaya administrasi
Source: ASEAN SECRETARIAT
ASEAN Wide Self-Certification (AWSC)
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
Deklarasi Asal Barang(Origin Declaration) harus
memuat informasi sekurang-kurangnya sebagaimana
tercantum dalam List of Data Requirement.
Pasal 8 Huruf i
Lampiran Huruf A
ASEAN Wide Self-Certification (AWSC)
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
Hal Baru (khusus PMK ATIGA (cont.)Contoh DAB
Informasi terkait EksportirBersertifikat dapat dilihat padadatabase AWSC di websitedatabase awsc.asean.org
Untuk keamanan data diperlukanusername dan password yangdibagikan per unit kerja.
ASEAN Wide Self-Certification (AWSC)
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
Hal Baru (khusus PMK ATIGA (cont.)
HALAMAN DEPAN TETAP.
PERUBAHAN OVERLEAF NOTES No. 10:
“FOB VALUE: This is applicable for goods exported from and imported by Kingdom of Cambodia, Republic of Indonesia and Lao People’s Democratic Republic and where the Regional Value Content (RVC) criteria is applied, by providing the FOB Value of the goods in Box 9.”
Format SKA Form D Baru
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
Hal Baru (khusus PMK ATIGA (cont.)
Pasal 32 Huruf a
“Invoice Declaration yang diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, masih tetapberlaku dan tata cara pengenaan tarifnya dilaksanakan sesuai dengan tata cara sebagaimanatercantum dalam ATIGA dan MoU 2nd SCPP.”
INVOICE DECLARATION
20 September 2020
SEBELUM SETELAHTata cara penelitianmengacu ke ATIGA dan
Self Certification Pilot Project II
Tata para penelitianmengacu ke PMK 131/2020
KETENTUANPERALIHAN
Masa Transisi
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
Pasal 32 Huruf b
"SKA Form D yang diterbitkan sampai dengan tanggal 20 Desember 2020 denganmenggunakan format lama, masih tetap berlaku dan tata cara pengenaan tarifnya dilaksanakansesuai dengan tata cara sebagaimana tercantum dalam ATIGA.”
SKA FORM D KETENTUANPERALIHAN
20-Sep-2020 20-Dec-2020
SKA Form D dengan format lama dapat diterbitkan s.d 20 Dec 2020, dan tata cara penelitian mengacu ke ATIGA
Masa Peralihan
SKA Form D dengan format baru mulai diterbitkan per 20 Sep 2020, dan tata cara penelitian mengacu ke PMK 131/2020
Hal Baru (khusus PMK ATIGA (cont.)Masa Transisi
1. Electronic Form D (ATIGA) Full implementasi oleh 10 (sepuluh) Negara ASEAN pada tahun 2019
2. Electronic Form AK (ASEAN Korea FTA) Implementasi per 1 Februari 2020
3. Electronic Form E (ASEAN China FTA) Rencana implementasi per 15 Oktober 2020
ELECTRONIC FORM DI INDONESIA
21
MoU / Nota Kesepahaman,antara :1. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,2. Lembaga National Single Window, dan3. Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri.
dengan
General Administration of Customs China
tentang Pertukaran Data Elektronik Surat KeteranganAsal untuk Memfasilitasi Penerapan PerjanjianPerdagangan Bebas ASEAN China.
Ditandatangani pada tanggal 27 Juni 2019
LANDASAN HUKUM E-FORM E
Form E dapat disampaikan secara elektronik oleh InstansiPenerbit SKA kepada Kantor Pabean (e-Form E)
Rencana berlaku efektif
per 15 Oktober 2020e-Form E dapat digunakan untuk klaim tarifpreferensi.
Apa Kelebihannya?
1. Lebih cepat;2. Lebih murah;3. Pasti valid (tidak palsu);4. Menghindari notul
karena terlambatmenyerahkan SKA.
IMPLEMENTASI E-FORM E
Pemberlakuan e-Form E:1. SKA Form E dapat disampaikan secara Elektronik.2. Berlaku mulai tanggal 15 Oktober 2020.
Tata Cara:Tata cara importasi dan penelitian atas penggunaan e-Form E mengacu pada tata cara importasi danpenelitian e-Form D.
Pengecualian Lembar Asli SKA:Pengecualian kewajiban penyerahan lembar asli SKAForm E dalam hal menggunakan e-Form E.
Persyaratan Tarif Preferensi:Memenuhi Ketentuan Asal Barang (Origin Criteria,Consignment Criteria, Procedural Provision).
Struktur:A. UmumB. Maksud dan TujuanC. Ruang LingkupD. Dasar HukumE. Pokok Pengaturan
STRUKTUR DAN ISI
Penelitian e-Form E:- Pencantuman kode fasilitas dan nomor referensi;- Penelitian Ketentuan Asal Barang;- Penelitian e-Form E lainnya , a.l. ketentuan
penerbitan, Movement Certificate, Third PartyInvoicing.
Ketentuan Lain:- Penggunaan Unit of Measurement, Port Code, dan
Issuing Location Code sesuai hasil kesepakatan;- Ketentuan lainnya berpedoman pada PMK ACFTA.
Keberatan dan Banding:Dalam hal terjadi kesalahan/kekeliruan penetapanatas penelitian e-Form E, berpedoman pada:- PMK mengenai Keberatan;- PMK mengenai pembetulan surat penetapan
tagihan atas kekurangan pembayaran bea masuk.
Struktur:A. UmumB. Maksud dan TujuanC. Ruang LingkupD. Dasar HukumE. Pokok Pengaturan
STRUKTUR DAN ISI
Korea
Import Declaration
Indonesia
Customs-Excise Information System and Automation
Overseas
Data Elements
COO Examinations by Customs
China
Sebelum aju PIB / PemberitahuanPabean Impor, lakukan tracking diweb INSW untuk:1.Memastikan bahwa SKA sudah
tersedia di Sistem BC; dan2.Data sudah sesuai.
Pastikan pengisian No. ReferensiSKA pada PIB benar supaya data SKAterkirim dari LNSW ke CEISA.
MEKANISME PEMANFAATAN E-FORM E
Importir, Penyelenggara / Pengusaha TPB, Penyelenggara / Pengusaha PLB,Pengusaha di Kawasan Bebas, dan Badan Usaha / Pelaku Usaha KEK, yangmenggunakan e-Form E:a. Dikecualikan dari penyerahan Lembar Asli SKA;b. Wajib mencantumkan:
• Kode fasilitas secara benar sesuai dengan skema perjanjian atau kesepakataninternasional yang digunakan; dan
• Nomor dan tanggal e-Form E, dengan benar pada Pemberitahuan PabeanImpor.
Bagaimana kalaubelum mandatory CEISA atau adagangguan / kegagalan sistem?
Pejabat BC meminta hasil cetak atau pindaian e-Form Ekepada Importir, Penyelenggara / Pengusaha TPB,Penyelenggara / Pengusaha PLB, pengusaha diKawasan Bebas atau Badan Usaha / Pelaku UsahaKEK.
Web tracking INSW
IMPLEMENTASI E-FORM E
Hasil cetak atau pindaian e-Form E, wajib disampaikan kepada Petugas BCdengan ketentuan :1) untuk Kantor Pabean 24/7, hasil cetak atau pindaian e-Form E disampaikan
paling lambat pada pukul 12.00 hari berikutnya; atau2) untuk Kantor Pabean yang belum 24/7, hasil cetak atau pindaian e-Form E
disampaikan paling lambat pada pukul 12.00 hari kerja berikutnya,terhitung sejak tanggal permintaan hasil cetak atau pindaian e-Form Edisampaikan.
IMPLEMENTASI E-FORM E
Catatan:Pastikan status REC, yaitu data SKA telah diterimaIndonesia (bukan NOT, AS2, AS3).
Kolom Category Code
Kolom Invoice Party / Invoice Country
IMPLEMENTASI E-FORM E
Category Code:1. NOR (SKA biasa)2. IRA (SKA Issued Retroactively)3. TCI (SKA Third Country Invoicing)4. BCO atau MCE (SKA Back to Back)
TAMPILAN E-FORM E DI CEISA
Kolom TCI/TPI
Untuk mencantumkanNomor Referensi dan Tanggal SKA Negara Anggota PengeksporPertama dalam hal
Movement Certificate
Untuk mencantumkannama dan alamat
eksportir dalam haleksportasi dilakukan
oleh pihak lain.