SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT KULIT PADA ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
Transcript of SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT KULIT PADA ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT KULIT
PADA KUCING BERBASIS WEB DENGAN METODE
FORWARD CHAINING
HALAMAN SAMPUL DEPAN
SKRIPSI
Oleh:
Lia Adriana
140210268
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2021
ii
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT KULIT
PADA KUCING BERBASIS WEB DENGAN METODE
FORWARD CHAINING HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Oleh
Lia Adriana
140210268
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2021
Untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar sarjana
iv
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT KULIT
PADA KUCING BERBASIS WEB DENGAN METODE
FORWARD CHAINING
SKRIPSI
HALAMAN PENGESAHAN
Untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana
Oleh
Lia Adriana
140210268
Telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal
seperti tertera dibawah ini
Batam, 16 Juli 2021
Koko Handoko, S.Kom., M.Kom.
Pembimbing
v
ABSTRAK
Kebutuhan masyarakat akan layanan teknologi kesehatan terlatar belakangi
kurangnya keberadaan klinik hewan yang ada saat ini masih tergolong minim dan
sedikit, terlebih yang berada di plosok-plosok desa sulit sekali untuk mencari
klinik hewan mamaupun dokter hewan di daerah tersebut, hal inilah yang
menyebabkan pemilik hewan bingung untuk membawa dan memeriksakan hewan
peliharaannya. Salah satu hewan yang paling banyak digemari untuk dipelihara
ialah kucing. Kucing merupakan salah satu hewan yang banyak dipelihara oleh
masyarakat karena dapat menjadi teman yang baik bagi manusia..Untuk
membantu masyarakat awam khususnya pemelihara kucing yang pengetahuannya
masih kurang dalam mengenali jenis penyakit kulit pada kucing serta menghemat
waktu dan biaya dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan sebuah
sistem pakar. Sistem pakar yang akan digunakan untuk mendiagnosis penyakit
kulit pada kucing, sekaligus memberikan cara mencegah dan penanggulangan
menggunakan metode forward chaining. Forward Chaining adalah pendekatan
yang dimotori oleh informasi(data-driven). Dalam pendekatan ini pencarian
diawali dari data masukan, serta berikutnya berupaya menjabarkan kesimpulan.
Pelacakan ke depan mencari kenyataan yang cocok dengan bagian IF dari
ketentuan IF-THEN. maka rule itu distimulasi dan rule berikutnya diuji. Hasil dari
penelitian ini adalah sistem yang dapat mendiagnosis penyakit kulit pada kucing
berbasis website..Dengan adanya sistem pakar diagnosis penyakit kulit pada
kucing dapat membantu masyarakat umum khususnya pemelihara kucing untuk
mengetahui lebih dini tentang jenis penyakit kulit pada kucing beserta gejala-
gejala penyakit kulit tersebut dan solusi penanganannya.
Kata Kunci: Penyakit kucing, Penyakit kulit kucing, Sistem pakar, Diagnosis,
Forward chaining
vi
ABSTRACT
The community's need for health technology services is motivated by the
lack of existing veterinary clinics, which are currently relatively minimal and few,
especially in remote villages it is very difficult to find veterinary clinics or
veterinarians in the area, this is what causes animal owners to be confused. to
bring and check on the pet. One of the most popular pets to keep is a cat. Cats are
one of the animals that are widely kept by the public because they can be good
friends for humans. To help the general public, especially cat keepers whose
knowledge is still lacking in recognizing types of skin diseases in cats and save
time and solve problems using an expert system. An expert system that will be
used to diagnose skin diseases in cats, as well as provide ways to prevent and
overcome them using the forward chaining method. Forward Chaining is an
information-driven (data-driven) approach. In this approach, the search starts
from the input data, and the next attempt is to describe the conclusions. Forward
tracking looks for facts that match the IF part of the IF-THEN condition. then the
rule is stimulated and the next rule is tested. The result of this study is a system
that can diagnose skin diseases in cats based on a website. With an expert system
for diagnosing skin diseases in cats, it can help the general public, especially cat
owners, to find out earlier about skin diseases in cats and their symptoms and
solutions. handling.
Keywords: Cat disease, Cat skin disease, Expert system, Diagnosis, Forward
chaining
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa yang
telah melimpahkan segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir yang merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan program studi strata satu (S1) pada Program Studi Teknik
Informatika Universitas Putera Batam.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu,
kritik dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati. Dengan segala
keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa
bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Putera Batam Ibu Dr. Nur Elfi Husda,S.Kom.,M.SI
2. Dekan Fakultas Teknik dan Komputer Bapak Welly Sugianto, S.T.,M.M.
3. Ketua Program Studi Teknik Informatika Bapak Andi Maslan,S.T.,M.SI.
4. Bapak Koko Handoko, S.Kom., M.Kom. Selaku pembimbing Skripsi pada
Program Studi Teknik Informatika Universitas Putera Batam.
5. Dosen dan Staff Universitas Putera Batam
6. Bapak Drh.Ferry Firdau selaku narasumber yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk memberikan data yang dibutuhkan oleh penulis dalam
rangka pembuatan skripsi ini.
viii
7. Kepada kedua orang tua serta seluruh keluarga yang telah memberikan
dukungan baik secara materi maupun secara moril. Yang selalu meberikan
motivasi untuk menyelesaikan kuliah dengan baik serta mendoakan
keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa mahasiswi Universitas Putera Batam terutama
khususnya teman-teman fakultas teknik dan komputer yang turut
memberikan doa dan dukungannya.
9. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan yang maha kuasa membalas kebaikan dan selalu
mencurahkan hidayah serta taufik-Nya, Amin.
Batam, 16 Juli 2021
Lia Adriana
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN.......................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 3
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................................... 4
1.4 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 7
2.1 Teori Dasar ................................................................................................. 7
2.1.1 Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) ............................................. 7
2.1.2 Sistem Pakar (Expert System) .................................................................. 9
2.1.2.1 Defenisi Sistem Pakar ....................................................................... 9
2.1.2.2 Ciri-ciri Sistem Pakar ...................................................................... 10
2.1.2.3 Struktur Sistem Pakar ...................................................................... 11
2.1.2.4 Komponen Sistem Pakar ................................................................. 11
2.1.2.5 Keuntungan dan Kekurangan Sistem Pakar ..................................... 13
2.1.2.6 Mesin Inferensi Sistem Pakar .......................................................... 14
2.1.2.7 Metode Forward Chaining .............................................................. 14
2.2 Variabel (Indikator Masalah) .................................................................... 16
x
2.2.1 Penyakit Kulit Pada Kucing ............................................................... 16
2.3 Software Pendukung ................................................................................. 21
2.3.1 Unified Modeling Language (UML) ................................................... 21
2.3.2 XAMPP (Xapache MySQL PHP) ........................................................ 31
2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 37
2.5 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 40
BAB III MEDOTE PENELITIAN .................................................................. 42
3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 42
3.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 45
3.3 OperasionalaVariabel ............................................................................... 45
3.4 Perancangan Sistem .................................................................................. 46
3.4.1 Desain Database ................................................................................ 64
3.4.2 Desain Antarmuka.............................................................................. 67
3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian .................................................................... 77
3.5.1 Lokasi.Penelitian ................................................................................ 77
3.5.2 Jadwal.Penelitian ............................................................................... 77
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 78
4.1. Hasil Penelitian .................................................................................... 78
4.2 Pembahasan .............................................................................................. 93
4.2.1 Pengujian Validasi ............................................................................. 94
4.2.2 Pengujian Akurasi .............................................................................. 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 99
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 99
5.2 Saran ...................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101
LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................ 103
LAMPIRAN 2 SURAT IZIN PENELITIAN ............................................... 104
LAMPIRAN 3 .............................................................................................. 106
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Forward Chaining............................................................... 15
Gambar 2.2 Penyakit Ringworm ....................................................................... 17
Gambar 2.3 Penyakit Scabies ........................................................................... 18
Gambar 2.4 Penyakit Pediculosis ...................................................................... 18
Gambar 2.5 Penyakit Alergic Dermatitis .......................................................... 19
Gambar 2.6 Penyakit Stud Tail ......................................................................... 20
Gambar 2.7 Logo XAMPP ............................................................................... 31
Gambar 2.8 Logo PHP ..................................................................................... 32
Gambar 2.9 Logo HTML .................................................................................. 33
Gambar 2.10 Logo CSS .................................................................................... 33
Gambar 2.11 Logo JavaScript ........................................................................... 35
Gambar 2.12 Logo MySQL .............................................................................. 35
Gambar 2.13 Logo Notepad++ ......................................................................... 37
Gambar 2.14 Kerangka Berpikir ....................................................................... 41
Gambar 3.1 DesainaPenelitian .......................................................................... 42
Gambar 3.2 Pohon Pelacakan ........................................................................... 54
Gambar 3.3 Use case Diagram .......................................................................... 55
Gambar 3.4 Activity Diagram Data Login ........................................................ 56
Gambar 3.5 Activity Diagram Data Alternatif .................................................. 57
Gambar 3.6 Activity Diagram Data Gejala ....................................................... 58
Gambar 3.7 Activity Diagram Data Relasi ........................................................ 59
Gambar 3.8 Activity Diagram Data Diagnosis .................................................. 60
Gambar 3.9 Activity Diagram Logout............................................................... 61
Gambar 3.10 Sequence Diagram Data Admin ................................................... 62
Gambar 3.11 Sequence Diagram Data User ...................................................... 62
Gambar 3.12 Class Diagram ............................................................................. 63
xii
Gambar 3.13 Laman Utama Web ...................................................................... 68
Gambar 3.14 Laman Form Diagnosis ............................................................... 68
Gambar 3.15 Laman Pertanyaan Diagnosis ....................................................... 69
Gambar 3.16 Laman Hasil Diagnosis ................................................................ 69
Gambar 3.17 Laman Informasi ......................................................................... 70
Gambar 3.18 Laman Halaman Riwayad Diagnosis ........................................... 70
Gambar 3.19 Laman Halaman Login ................................................................ 71
Gambar 3.20 Tampilan Laman Utama Admin .................................................. 72
Gambar 3.21 Laman Profile Admin .................................................................. 72
Gambar 3.22 Laman Alternatif Admin ............................................................. 73
Gambar 3.23 Laman Alternatif Admin Tambah dan Ubah ................................ 73
Gambar 3.24 Laman Gejala Admin .................................................................. 74
Gambar 3.25 Laman Gejala Admin Tambah dan Ubah ..................................... 74
Gambar 3.26 Laman Relasi Admin ................................................................... 75
Gambar 3.27 Laman Relasi Admin Tambah dan Ubah ..................................... 75
Gambar 3.28 Laman Riwayat Diagnosis Admin ............................................... 76
Gambar 3.29 Laman Ubah Password Admin .................................................... 76
Gambar 4.1 Beranda/Halaman Utama ............................................................... 79
Gambar 4.2 Halaman Informasi ........................................................................ 79
Gambar 4.3 Halaman Diagnosis ....................................................................... 80
Gambar 4.4 Halaman Pertanyaan Diagnosis ..................................................... 81
Gambar 4.5 Halaman Hasil Diagnosis .............................................................. 81
Gambar 4.6 Cetak Hasil Diagnosis ................................................................... 82
Gambar 4.7 Halaman Riwayat Diagnosis .......................................................... 82
Gambar 4.8 Halaman Login Admin .................................................................. 83
Gambar 4.9 Halaman Beranda Admin .............................................................. 84
Gambar 4.10 Halaman Ubah Profile ................................................................. 84
Gambar 4.11 Halaman Ubah Password ............................................................. 85
Gambar 4.12 Halaman Data Gejala ................................................................... 86
xiii
Gambar 4.13 Halaman Tambah Gejala ............................................................. 86
Gambar 4.14 Halaman Edit Gejala ................................................................... 87
Gambar 4.15 Halaman Data Alternatif .............................................................. 88
Gambar 4.16 Halaman Edit Alternatif............................................................... 90
Gambar 4.17 Halaman Data Relasi ................................................................... 90
Gambar 4.18 Halaman Relasi Baru ................................................................... 91
Gambar 4.19 Halaman Edit Relasi .................................................................... 92
Gambar 4.20 Halaman Riwayat Diagnosis ........................................................ 92
Gambar 4.21 Logout ......................................................................................... 93
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram ................................................................. 22
Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram ................................................................... 25
Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram ................................................................. 27
Tabel 2.4 Simbol Class Diagram ...................................................................... 30l
Tabel 3.1 Operasionala Variabel ........................................................................ 46
Tabel 3.2 Kriteria Jenis Penyakit, Gejala, dan Solusi ......................................... 47
Tabel 3.3 Tabel Alternatif ................................................................................. 49
Tabel 3.4 Tabel Gejala ...................................................................................... 50
Tabel 3.5 Tabel Relasi ....................................................................................... 51
Tabel 3.6 Tabel Kaidah ..................................................................................... 52
Tabel 3.7 Tabel Keputusan ................................................................................ 52
Tabel 3.8 Tabel Pakar ........................................................................................ 64
Tabel 3.9 Tabel Alternatif ................................................................................. 65
Tabel 3.10 Tabel Gejala .................................................................................... 65
Tabel 3.11 Tabel Relasi ..................................................................................... 66
Tabel 3.12 Tabel User ....................................................................................... 66
Tabel 3.13 Tabel Diagnosa ................................................................................ 67
Tabel 4.1 Tabel Pengujian Validasi Laman Utama (User) .................................. 94
Tabel 4.2 Tabel Pengujian Validasi Laman Admin ............................................ 95
Tabel 4.3 Tabel Hasil Diagnosis Pakar dan Diagnosis Sistem ............................ 97
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat akan layanan teknologi kesehatan terlatar belakangi
kurangnya keberadaan klinik hewan yang ada saat ini masih tergolong minim dan
sedikit, terlebih yang berada di plosok-plosok desa sulit sekali untuk mencari
klinik hewan mamaupun dokter hewan di daerah tersebut, hal inilah yang
menyebabkan pemilik hewan bingung untuk membawa dan memeriksakan hewan
peliharaannya. Banyak aktivitas akan kegiatan yang lain pula membuat orang
selaku owner hewan lupa untuk mencermati situasi kesehatan serta makanan yang
hendak dikasihkan pada binatang yang dipeliharannya. Salah satu binatang yang
sangat banyak disukai untuk dipelihara yakni kucing.
Kucing ialah salah satu binatang yang banyak dipelihara oleh masyarakat
sebab bisa jadi sahabat yang baik untuk manusia. Owner kucing wajib mencermati
pemeliharaan serta makanan kucing piaraan nya dengan bagus guna melindungi
kesehatan kucing itu. Kucing yang tidak dirawat dengan bagus bisa gampang
terkena penyakit serta dapat terjangkit dari satu kucing ke kucing lainnya dan
menular ke manusia. Penyakit kulit ialah penyakit yang sangat kerap ditemukan
pada kucing. Kelalaian owner dalam memelihara dan mengurus kucing dapat
menyebabkan hilangnya nyawa kucing tersebut. Sebagian penyakit kucing apalagi
terdapat bisa meluas dengan sangat cepat pada kucing lainnya dan orang. Penyakit
2
kulit pada kucing mempunyai pertanda yang nyaris mendekati kesamaan semacam
menggaruk serta bulu gugur bahkan bias menjadi botak.(Kurniati et al. 2017).
Bersumber pada penjelasan di atas, sehingga bisa dilakukan sesuatu
pemograman sistem pakar yang hendak dipakai mendiagnosis penyakit kulit pada
kucing, sekalian membagikan teknik mencegah serta penyelesaian memakai
metode forward chaining. Forward Chaining ialah ketentuan-ketentuan dicoba
satu per satu memakai aturan khusus. Mesin inferensi hendak menyamakan
kenyataan ataupun statement di dasar pengetahuan dengan keadaan yang
diterangkan di rule bagian IF. Bila kenyataan terdapat telah cocok petunjuk IF,
hingga aturan menyitimulasi, serta aturan selanjutnya dicoba. Cara percobaan rule
satu untuk satu bersinambung hingga satu putaran komplit lewat semua fitur rule
(Perdana, Didik, and Kustanto n.d.). Dengan terdapatnya perkembangan serta
kemajuan teknologi yang terus menjadi sangat pesat, diciptakanlah sesuatu
teknologi yang sanggup mengerjakan pekerjaan dan berasumsi seperti manusia
dengan teknologi Kecerdasan Buatan, yaitu sistem pakar.
Sistem pakar merupakan penerapan berplatform komputer dipakai guna
menuntaskan permasalahan seperti diperhitungkan ahli. Sistem pakar pula bisa
didefinisikan selaku sistem berlandas komputer yang memakai wawasan,
kenyataan, serta metode penalaran dalam memecahkan permasalahan yang
umumnya cuma bisa dipecahkan oleh seseorang ahli dalam aspek itu (Mustafa and
Kusrini 2012).
3
Pertanda dini dari penyakit kulit sering kali tidak sedemikian itu tampak,
serta tidak sedemikian itu mengganggu, oleh sebab itu sering kali kucing juga
tampak seprti baik-baik saja alhasil owner tidak sedemikian itu menghiraukannya.
Penentuan website selaku program sistem ahli dilandasi oleh alibi keringanan
akses aplikasi supaya bisa diakses lewat fitur mobile ataupun desktop yang
memiliki browser serta jaringan internet. Sistem pakar yang diciptakan diharapkan
bisa menolong para pemelihara serta penggemar kucing supaya bisa mulai dini
mengenali penyakit yang melanda kucing kesayangannya, serta sekalian bisa pula
mengenali pemecahan yang pas untuk menanggulangi penyakit itu.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan, lalu di identifikasikan masalah
antara lain sebagai berikut :
1. Minimnya wawasan pemelihara kucing mengenali penyakit kulit pada
kucing.
2. Belum adanya sistem yang mampu mewujudkan sumber informasi bagi
masyarakat umum khususnya pemelihara kucing untuk mengetahui jenis
penyakit kulit pada kucing.
3. Belum terdapatnya sistem yang bisa jadi basis data untuk warga biasa
spesialnya pemelihara kucing untuk mengenali tipe penyakit kulit pada
kucing.
4
1.3 Pembatasan Masalah
Membutuhkan terdapatnya pemisahan permasalahan supaya lebih terencana
serta mempermudah dalam ulasan, sehingga tujuan riset bisa berhasil serupa
keperluan, antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian ini melakukan wawancara dengan seorang dokter hewan di
De’Chruse Pet Center yaitu Drh, Ferry Firdaus yang juga bertindak
sebagai pakar dalam riset ini.
2. Penyakit yang di diagnosis hanya meliputi penyakit kulit pada kucing.
3. Input data yang di ambil peneliti hanya meliputi data gejala-gejala
penyakit kulit pada kucing dan solusi penangananya.
4. Reprentasi pengetahuan penelitian menggunakan sistem pakar berbasis
web dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML dan PHP dengan
MYSQL sebagai Database Server.
5. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode forward
chaining.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan tersebut diatas,
dapat dirumuskan permasalahan yakni:
1. Bagaimana merancang sebuah sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit
kulit pada kucing menggunakan penalaran maju/Forward Chaining?
2. Bagaimana pemelihara kucing mendapatkan informasi tentang jenis
penyakit kulit pada kucing dan solusi penanganannya?
5
3. Bagaimana untuk mendiagnosis penyakit kulit pada kucing dapat
memberi manfaat untuk masyarakat dan pemelihara kucing?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat ditetapkan tujuan penelitan
sebagai berikut:
1. Untuk merancang sistem pakar dengan menentukan permasalahan kulit
yang diderita oleh kucing berdasarkan gejala yang dimasukan user.
2. Untuk membantu masyarakat awam khususnya pemelihara kucing yang
pengetahuannya masih kurang dalam mengenali jenis penyakit kulit pada
kucing serta menghemat waktu dan biaya dalam menyelesaikan masalah
dengan menggunakan sebuah sistem.
3. Untuk mempermudah masyarakat atau pemelihara kucing untuk
mendeteksi penyakit kulit pada kucing yang sering terjadi layaknya seperti
seorang pakar atau ahli.
6
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diraih dari penyusunan tugas akhir ini, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai:
a. Membantu mahasiswa kedokteran hewan dalam mempelajari penyakit
kulit pada kucing.
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan akademik
sebagai informasi dan pengetahuan mengenai penyakit kulit pada
kucing bagi mahasiswa Universitas Putera Batam dan bagi mahasiswa
pada umumnya untuk dijadikan acuan dan sumber bacaan.
c. Diharapkan selaku alat pengembangan ilmu wawasan yang dengan cara
teoritis dipelajari oleh para pemelihara kucing dan masyarakat pada
umumnya.
2. Manfaat Praktis
a. Menghasilkan suatu rancangan sistem pakar dalam mendiagnosis
penyakit kulit pada kucing.
b. Memperkaya ilmu pengetahuan mengenai penyakit kulit kucing, yang
bermanfaat bagi masyarakat dan pemelihara kucing khususnya di Kota
Batam.
c. Peneliti membuat aplikasi ini untuk membantu mempermudah para
pemelihara kucing dalam mendiagnosis penyakit kulit pada kucing.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar
Teori yaitu sekumpulan dari sebagian rancangan mencakup maksud serta
pemograman untuk memandang peristiwa dengan cara sistem ataupun lewat detail
jalinan variabel yang dipakai (Sugiyono 2014). Teori dasar pada bab ini ialah:
2.1.1 Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence)
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence yakni menunjuk mesin sanggup
dan berasumsi, mengukur aksi hendak didapat, serta sanggup mengutip ketetapan
semacam yang di coba oleh orang. (T.sutojo, Edy Mulyanto, 2011:1)
(Menurut T.sutojo, Edy Mulyanto, 2011:1-2) Alan Turing, ahlinmatematika
kewarganegaraan inggris yang bergelar bapak komputer modern serta pendobrak
sandi Nazi dalam era Perang Dunia II 1950, menetapkanddefenisi artificial
intelligence. “Jika komputer tak dapat diperbedakan dengan orang dikala berbicara
lewat pusat komputer, makaabisa dibilang prangkat komputerritu pintar, memiliki
kepintaran”.
8
Menurut (T.sutojo, Edy Mulyanto, 2011:13-17) Beberapa sub disiplin ilmu
kecerdasan buatan yakni:
1. Sistem pakar ialah sistem yang dirancang sedemikian rupa untuk dapat
menyelesaikan masalahhseperti seorang pakarrdibidang tertentu. Adanya sistem
pakar, orang yang bukannahli bias menjawab pertanyaan dan menyelesaikan
masalah seperti yangbbiasa dilakukan oleh seorang pakar atau ahli.
2. Pengerjaan bahasa alamiah merupakan rancangan yang memiliki kepintaran
guna memahami bahasa manusia. Bahasa natural merupakan wujud
representasi dari sesuatu catatan yang mau dikomunikasikan dampingi manusia.
Wujud penting representasi bahasa natural ialah berbentuk suara ataupun
perkataan, kerap serta diklaim dalam wujud catatan. Dengan pengerjaan bahasa
natural diharapkan pemakai bisa berbicara dengan komputer lewat bahasa tiap-
tiap hari.
3. Pemahaman perkataan ialah pengembangan metode serta sistem yang membuat
komputer dapat menyambut masukan berbentuk tutur yang diucapkan.
4. Ilmu robot serta sistem pemeriksaan ialah ilmu pengentahuan serta teknologi
rekayasa robot, serta konsep, manufaktur, aplikasi, serta disponsori structural.
5. Computer vision ialah ilmu wawasan yang dapat membuat komputer
mengidentifikasi subjek yang telah diawasi
6. Intelligent computer-aided instruction yaitu computer yang mampu dipakai
selaku guru yang bisa melatih serta membimbing.
9
7. Game playing yang berarti game, ialah sesuatu aktivitas kompleks yang di
dalamnya ada peraturan, play serta kebiasaan yang bermaksud untuk menata,
membatasi serta menentukan game.
2.1.2 Sistem Pakar (Expert System)
Sistem pakar ialah perwakilan dari Artificial Intelligence lumayan lampau
sebab kaidah ini sedari di kembangkan tahun 1960. Sistem pakar ada perdana ketika
General-pupose problem solver (GPS) yang diluaskan dari Newel dan Simon. Hingga
dikala telah banyak sistem ahlli terbuat, seperti MYCIN guna diagnosis penyakit,
DENDRAL guna mengidentifikasisstruktur elemen gabungan yang tidak diketahui,
XCON & XSEL guna menopang bentuk kaidah komputer besar, SHOPIE guna kajian
sirkuit elektronik, prospectorddigunkann dibidang ilmu bumi untuk menopang
melacak serta menciptakan deposit, FOLIO dipakai guna menunjang ketetapan untuk
seseorang organisator dalam persediaan serta pemodalan DELTA digunakan buat
perawatan induk kereta api listrik diesel.(T.sutojo, Edy Mulyanto, 2011:159-160)
2.1.2.1 Defenisi Sistem Pakar
Menurutn(T.sutojo, Edy Mulyanto, 2011:13) sistem pakar kaidah didesain bisa
mengikuti kemampuan seseorang ahli dalam menanggapi persoalan serta
memecahkan sesuatu permasalahan. Sistem pakar hendak membagikan jalan keluar
10
sesuatu permasalahan yang diterima dari tanya jawab dengan konsumen. Dengan
dukungan sistem pakar seseorang yang bukan ahli atau pakar bisa menanggapi
persoalan, menuntaskan, permasalahan dan mengambil keputusan yang bisanya
dicoba oleh seseorang ahli.
2.1.2.2 Ciri-ciri Sistem Pakar
Suatuusistem dikatakannsebagai sistem pakar apabila mempunyai ciri sebagai
dibawah ini (T.sutojo, Edy Mulyanto, 2011:162) :
1. Tertentu pada daerah kemampuan khusus.
2. Bisa membagikan penalaran buat data-data yang tidak komplit atau pun tidak
tentu.
3. Bisa menarangkan bukti menggunakan teknik yang bisa dimengerti.
4. Bertugas bersumber pada kaidah atau rule khusus.
5. Mudah dirubah.
6. Dasar kepintaran serta metode deduksi terbagi.
7. Hasilnya berkarakter saran.
8. Kaidah bisa mengaktifkan kaidah dengan cara pendapat yang cocok, dituntu
oleh percakapan bersama pemakai.
11
2.1.2.3 Struktur Sistem Pakar
Unsur yang sangat berharga dari sistem iyalah pakar, lingkungan pengembanga
serta area diskusi (concultation environment). Area pengembangan dipakai pencipta
sistem pakar guna membuat bagian-bagiannya serta mempublikasikan kepintaran ke
dalam knowledge base. Area diskusi dipakai oleh pemakai untuk bertanya maka
pemakai memperoleh pemahaman serta terlihat sistem pakar seperti
bertanya.(T.sutojo, Edy Mulyanto, 2011:166)
2.1.2.4 Komponen Sistem Pakar
Menurut pendapat (Hartati and Iswanti 2008:3–7) struktur sistem pakar
memiliki 6 komponen sistem pakar sebagai berikut :
1. Antar muka pengguna
Sistem pakar mengambil alih seseorang pakar di sesuatu konteks tertentu,
hingga sistem wajib sediakan bukti yang dibutuhkan bagi pengguna yang tidak
menguasai permasalahan teknis. Sistem pakar juga sediakan wacana antara sistem
serta penggunanya, yang diucap selaku antar muka.
2. Basis pengetahuan
Basis pengetahuan ialah gabungan kepintaran aspek khusus di jenjang pakar
dalam bentuk khusus. Wawasan tersebut diproleh dari pengumpulan pemahaman
serta asal mula pengetahuan yang lain semacam yang sudah dituturkan tadinya. Dasar
pengetahuan bersifat dinamis, dapat bertumbuh dari durasi ke durasi.
12
3. Mesin inferensi
Mesin inferensi yaitu pikiran sistem pakar, berbentuk piranti lunak yang
melaksanakan kewajiban inferensi pemikiran sistem pakar, sering disebut selaku alat
pemikir.
4. Memori kerja
Memori kerja ialah aspek dari sistem pakar yang menaruh kenyatan yang
didapat saat diuji konsultasi. Kenyataan esoknya diolah mesin inferensi yang
berdasarkan wawasan yang dmasukan di database untuk membenarkan sesuatu
ketetapan jalan keluar persoalan. Konklusinya dapat berbentuk hasil analisis, aksi,
dampak.
5. Fasilitas penjelasan
Fasilitas penjelasan yakni cara memastikan ketetapan yang dicoba oleh mesin
inferensi sepanjang tahap konsultasi merepresentasikan cara penalaran seseorang ahli.
Sebab pengguna kadang kala tidak lah pakar dalam aspek itu hingga dibuatlah sarana
uraian, sarana uraian inilah yang bisa memberikan data pada pengguna tentang
jalannya penalaran yang berhasil diperoleh sesuatu ketentuan.
6. Fasilitas akuisi pengetahuan
Akuisi pengetahuan merupakan cara akumulasi, perubahan bentuk akan
kemampuan atau keahlian penyelesaian permasalahan yang berawal dari sebagian
sumber pengetahuan kedalam wujud yang dipahami oleh komputer.
13
2.1.2.5 Keuntungan dan Kekurangan Sistem Pakar
Sistemupakar menjadissangat popular karena amat banyak keahlian serta guna
yang diberikan, antara lain a(T.sutojo, Edy Mulyanto, 2011:160-161) :
1. Meningkatkanuproduktivitas, karenadsistem pakar bisa beraksi lebih cepat dari
pada manusia. Membuattseoranggyang tidak mengerti berbuat seperti patutnya
mereka ahlinya.
2. Meningkatkanukualitas dan memberikan nasehat tidak berubah-ubah serta
kurangi kekeliruan.
3. Mampu menangkap wawasan serta keahlian seseorang.
4. Bisa bekerja di area yang bebahaya.
5. Memudahkan akses pengetahuan seorang ahli.
6. Andal, sistem pakar tidak bias jenuh serta keletihan atau pun sakit.
7. Meningkatkan kapabilitas sistem pada komputer.
8. Dapat bekerja dengan data yang tidak komplit atau pun tidak tentu.
9. Bisa digunakan selaku alat penambah dalam pelatihan.
10. Tingkatkan keahlian untuk menuntaskan permasalahan sebab sistem pakar
mengutip asal usul wawasan dari banyak pakar.
Sistem pakar juga mempunyai beberapa kekurangan antara lain :
1. Bayaran amat tinggi guna mengolah serta merawatnya.
2. Susah diluaskan sebab memiliki batas kemampuan serta keberadaan pakar
3. Kaidah pakar tak 100% berkualitas betul.
14
2.1.2.6 Mesin Inferensi Sistem Pakar
Ada 2 Mesin1inferensi1yang utama pada1sistem pakar yaitu pelacakan
kedepan dan pelacakan kebelakang yaitu :
1. Forward chaining pencarian diawali kenyataan yang dikenal kemudian dicari
kesimpulannya. Pelacakan kedepan akan membandingkan fakta dikenal dengan
bagian IF dari aturan IF- THEN.
2. Backward Chaining yaitu hipotesis terlebih dahulu kemudian dicoba bukti
hipotesis itu serta wajib dicari fakta-fakta yang ada. Proses pencarian diawali
dari tujuan, akhirnya merupakan pemecahan yang mau digapai, kemudian dari
turan-aturan yang diperoleh, tiap-tiap kesimpulan backward chaining yang
memfokus ke kesimpulan ini merupakan akhir yang diinginkan, bila tidak
cocok berarti hasil itu bukan solusi yang inginkan.(Sutojo, Edy Mulyanto 2011)
2.1.2.7 Metode Forward Chaining
Forward Chaining adalah pencarian oleh informasi (data-driven). Riset
pencarian diawali data masukan, serta berikutnya berupaya menjabarkan kesimpulan.
Pencarian ke depan mencari kenyataan cocok dengan IF dari ketentuan IF-THEN.
Tata cara pencarian forward chaining bisa diplajari pada gambar dibawah ini:
15
Gambar 2. 1 Proses Forward Chaining
(Sumber: Sutojo, Edy Mulyanto, 2011)
Menurut (Andriani, 2016:15) Padaametode forward chaining, pencarianndapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Memasukan informasi didalam sistem pakar pada tahap diskusi. Metode
semacam ini pas serta bermanfaat pada sistem pakar dimana cara di dalamnya
spontan mendapat informasi dari database ataupun dari sesuatu set
pemeriksaan.
b. Memberikan elemen khusus dari data informasi yang didapat sepanjang tahap
Tanya jawab dalam sistem pakar. Cara ini kurangi jumlah uang yang dituntut,
maka informasi yang dituntut cuma informasi yang betul- betul diperlukan oleh
sitem pakar itu yang kelaknya dipakai untuk mengambil keputusan.
16
2.2 Variabel (Indikator Masalah)
Variabel penelitian yakni seluruh berupa apa-apa saja yang dipastikan oleh
peneliti untuk ditekuni maka didapat data mengenai perihal itu, setelah itu diambil
solusinya (Sugiyono, 2014:38). Penelitiannini menjadi variabel adalah penyakit kulit
kucing, penyakit ini juga memiliki beberapa jenis, yakni penyakit ringworm, penyakit
scabies, penyakit pediculosis, penyakit alergic dermatitis dan penyakit stud tail.
2.2.1 Penyakit Kulit Pada Kucing
Penyakit kulit ialah penyakit yang biasa dialami oleh kucing, bila tidak
tertanggulangi segera serta pas maka bisa segera menyebar sampai bisa menganggu
kegiatan kucing maupun bisa kehilangan nyawa kucing. Scabies merupakan satu dari
lebih penyakit kucing bisa menimbulkan kematian. Penyakit ini mempunyai pertanda
tampaknya rasa gatal berlebih sampai bisa kurangi nafsumakan kucing. Bila kucing
yang terkena scabies tidak memperoleh penindakan dini kucing itu akan hadapi
pengurangan daya tahan tubuh yang ekstrem setelah itu mati (Palguna, Putri, Santoso,
Marji 2017, hal. 1798). Variabel Riset adalah permasalahan kulit kucing yang akan di
kelompokkan kedalam beberapa indikator diantaranya sebagaiberikut:
1. Penyakit Ringworm
Ringworm atau dermatophytosis adalah merupakan penyakit yang diakibatkan
oleh jamur yang terkumpul dalam golongan dermatophytes yang nyaris seragam
17
dengan julukan penyakitnya. Tetapi, pada kucing umumnya diakibatkan oleh
Microsporum Canis ataupun Trchophyton Mentagrophytes.
Gambar 2.2 Penyakit Ringworm
(Sumber: data olahan 2021)
Gejalaayang terdapat pada penyakit ringworm pada kucing adalah sebagai
berikut :
a. Terdapat luka atau lesi berbentuk seperti lingkaran
b. Bulu rontok
c. Kucing mengalami gatal- gatal
d. Kulit bersisik
e. Muncul memar di area kulit yang terinfeksi
2. Penyakit Scabies
Scabies ialah penyakit yang kerap melanda pada kucing. Pemicu scabies pada
kucing ialah dari kutu tipe scabies ataupun sarcoptes. Scabies tidak cuma melanda
pada kucing saja, tetapi juga hewan semacam anjing serta kucing pun bisa terserang
scabies.
18
Gambar 2.3 Penyakit Scabies
(Sumber: data olahan 2021)
Gejalaayang terdapat pada penyakit scabies pada kucing adalah sebagai berikut:
a. Kucing mengalami gatal- gatal
b. Bulu rontok
c. Timbul luka atau lecet
d. Kulit memerah
e. Muncul kerak di sekitar luka
3. Penyakit Pediculosis
Pediculosis adalah penyakit kulit pada kucing yang diakibatkan oleh kutu(lice).
Pada biasanya, kutu melekat pada bulu serta menimbulkan kerontokan pada rambut
sebab mengganggu susunan selaput.
Gambar 2.4 Penyakit Pediculosis
(Sumber: data olahan 2021)
19
Gejalaayang terdapat pada penyakit Pediculosis pada kucing adalah sebagai
berikut :
a. Terlihat ada serangga kecil di bulu kucing
b. Terlihat butiran telur dalam bulu kucing
c. Kucing mengalami gatal-gatal
d. Menggigiti ekor, lengan, paha, dan bokong terus menerus
e. Terlihat lemah dan lesu
4. Penyakit Alergic Dermatitis
Penyakit kulit ini ialah salah satu penyakit alergi yang mempunyai respon
kepada produk pemeliharaan, makanan, serta kendala area, semacam serbuk sari
ataupun gigitan kutu. Umumnya kucing hendak menggaruk dekat leher ataupun
bagian kepala bila hadapi alergi.
Gambar 2.5 Penyakit Alergic Dermatitis
(Sumber: data olahan 2021)
20
Gejalaayang terdapat pada penyakit Alergic Dermatitiss pada kucing adalah
sebagai berikut :
a. Kulit memerah
b. Bersin terus menerus
c. Gangguan pencernaan
d. Bulu rontok
e. Kucing mengalami gatal- gatal
5. Penyakit Stud Tail
Stud Tail adalah situasi yang berlangsung dampak kenaikan ekskresi kelenjar
minyak di area pangkal buntut kucing jantan yang tengah hadapi ketidak seimbangan
hormone testosterone.
Gambar 2.6 Penyakit Stud Tail
(Sumber: data olahan 2021)
21
Gejalaayang terdapat pada penyakit Stud Tail pada kucing adalah sebagai
berikut :
a. Bulu ekor rontok
b. Bulu tipis disekitar ekor
c. Ekor berminyak dan berbau
d. Terdapat cairan hitam kecoklatan di ekor
2.3 Software Pendukung
Aplikasi pendukung ialah fitur lunak komputer yang dipakai untuk mengonsep
sesuatu sistem. Ada pula aplikasi ataupun fitur lunak yang dipakai di riset ini yakni:
2.3.1 Unified Modeling Language (UML)
Dikala pembentukan fitur lunak muncullah suatu standar metode rancangan
mengarah subjek, ialah UML. UML menggambarkan bahasa visual buat pemodelan
serta komunikasi dengan memanfaatkan diagram serta pendukung (A.S and
Shalahuddin 2011).
2.3.1.1 Use Case Diagram
Use case yakni metode langkahyang hendak dicoba sistem data. Use case ialah
cerminan suatu interaksi antara satu ataupun lebih pemakai kaidah data yang hendak
terbuat. Dengan kata lain, use case dipakai buat mengenali guna yang terdapat di
dalam suatu sistem data serta siapa pemakai yang dapat melaksanakan fungsi itu
(A.S and Shalahuddin 2011).
22
Menurut(A.S and Shalahuddin 2011) Terdapat 2 perihal penting pada use case
ialah pengertian yang diucap pemakai serta use case.
1. Aktor ialah pelaku, teknik ataupun sistem lain berhubungan dengan data yang
hendak terbuat pada sistem data sendiri. Dalam perihal ini meski umumnya
dilambangkan ilustrasi pemeran, tetapi pemeran belum pasti ialah orang.
2. Use Case ialah fungsionalitas diadakan selaku unit-unit silih berganti catatan
serta data. Selanjutnya merupakan simbol-simbol yang terdapat bagan use
case(A.S and Shalahuddin 2011):
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
Use Case
Fungsionalitas diadakan sistem selaku
bagian silih beralih catatan, bisa diklaim
dengan memakai kata kegiatan di
permulaan nama use case.
Aktor / Actor
Pemakai, cara ataupun struktur berbeda
yang berhubungan dengan sistem data
yang hendak terbuat didalam struktur
data. Dalam perihal tersebut, meski
lambang pada pemakai ialah ilustrasi
orang, tetapi aktor belum pasti ialah
orang, umumnya diklaim memakai istilah
barang di mula frase gelar pelaku.
Asosiasi / association
hubungan antar anggota ataupun pemakai
serta use case yang sama-sama
mempunyai hubungan.
23
Ekstensi / extend
<<extend>>
Use Case tambahan mempunyai sebutan
awal yang serupa dengan use case
dimasukan.
Generalisasi / generalization
kaitan biasa–spesial antara 2 pokok use
case dimana tugas satu merupakan tugas
lebih biasa antara lainnya.
Menggunakan / include / uses
Kedekatan use case ekstra ke suatu use
case dimana use case yang dimasukan
lagi.
Terdapat 2 ujung penglihatan yang
lumayan banyak tentang include di use
case:
1. Include berarti use case yang dimasukan
hendak di sebut saat use case baru dijalani.
24
.
2. Include berarti use case yang baru
hendakksenantiasaamelaksanakan pemeriks
aan apakah use case yang baru dimasukan
sudah dijalani saat setelah use case yang
baru dijalani.
Sumber : ( A.S & Shalahuddin,2011)
25
2.3.1.2 Activity Diagram
Diagram aktivitas melukiskan alur kerja ataupun kegiatan antara suatu system
yang hendak terbuat. Serta tutur lain bagan kegiatan cuma menerangkan kegiatan
system tidak apa yang dicoba oleh pengguna.(A.S and Shalahuddin 2011).
kegiatan dipakai untuk mendeskripsikan keadaan selanjutnya(A.S and
Shalahuddin 2011):
1. Rancangan metode aspek upaya dimana masing-masing antrean kegiatan yang
ditafsirkan..
2. Antrean atau pengelompokan wujud dari sistem ataupun use interface
mempunyai sesuatu rancangan antar muka wujud.
3. Skema pengujian dimana masing-masing gerakan diprediksi memerlukan uji
coba demi diartikan permasalahannya.
4. Rancangan menu yang diperlihatkan pada software.
Selanjutnya merupakan simbol yang terdapat di kegiatan (A.S and Shalahuddin
2011):
Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram
Simbol Deksripsi
Status awal
Status dini kegiatan system ialah
posisi dini sistem dikala dijalani.
Sumber: Rosa A.S dan M. Shalahuddin( 2011: 134-135)
26
Tabel 2.2 Lanjutan
Simbol Deksripsi
Aktivitas
Kegiatan yang diuji oleh sistem bisa
dimulai dengan tutur kegiatan.
Percabangan / decision
Perhimpunan percabangan yang
mempunyai opsi kegiatan lebih dari
satu alternatif.
Penggabungan / join
Asosiasi penyatuan dimana dicoba
penyatuan kegiatan jadi satu
Status akhir
Keadaan puncak yang dicoba sistem
kala berakhir menjalankan
Swimlane
Atau
Membedakan badan bidang usaha
yang memiliki tugas kepada
kegiatan terjalin.
27
2.3.1.3 Sequence Diagram
Diagram sekuen secara umum berfungsi buat melukiskan aksi subjek pada use
case dengan merujuk pada durasi hidup subjek serta catatan yang dikirmkan serta
didapat objek. Kuantitas diagram sekuen dilukiskan dalam sesuatu bentuk merupakan
sebesar banyak arti use case, maka terus menjadi banyak use case yang diartikan
hingga bagan sekuen yang mesti terbuat pula terus menjadi besar (A.S and
Shalahuddin 2011).
Selanjutnya karakter simbol yang terdapat di diagram sekuen(A.S and
Shalahuddin 2011):
Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram
Simbol Deksripsi
Aktor Atau
Tanpa waktu aktif
Orang, cara, ataupun sistem lain yang
berhubungan sistem data, meski
lambang pengguna merupakan lukisan
aktor tidak mesti ialah orang.
Garis hidup / lifeline
Melaporkan gerakan ataupun aksi
sesuatu subjek dikala sistem dijalani.
Objek
Melaporkan subjek yang berhubungan
agar beralih catatan serta data.
Waktu aktif
Melaporkan subjek dalam kondisi
hidup melaksanakan interaksi dengan
beralih catatan.
28
Tabel 2.3 Lanjutan
Simbol Deksripsi
Pesan tipe create
Melaporkan sesuatu subjek membuat
subjek lain membidik pada subjek
terkini.
Pesan tipe call
Melaporkan subjek menyebut tata cara
pada subjek lain ataupun dirinya
sendiri, Arah panah membidik pada
subjek pengguna pembedahan atau
tata cara.
Pesan tipe send
Melaporkan jika sesuatu subjek bisa
mengirimkan dan masukan data ke
subjek yang lain, dengan acuan arah
panah membidik pada subjek yang
menyambut kembalian
Pesan tipe return
Melaporkan sesuatu subjek yang
sudah melaksanakan sesuatu subjek
tata cara bisa mengirim catatan
kembali ke subjek khusus, arah panah
membidik pada subjek yang dikirim
Pesan tipe destroy
Melaporkan sesuatu subjek bisa
memusnahkan subjek lain, arah panah
subjek membidik pada subjek yang
diakhiri, hendaknya bila terdapat
create hingga terdapat destroy
Sumber : Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2011:138-139)
29
2.3.1.4 Class Diagram
Kelas diagram menjelaskan bentuk aturan dari bidang pengartian kelas kategori
yang hendak dikerjakan menjadi sistem. Kategori kelas mempunyai apa yang diucap
ciri serta tata cara ataupun operasi.
1. Ciri ialah variabel yang dipunyai oleh sesuatu kategori kelas.
2. Pembedahan ataupun tata cara merupakan kegunaan yang dipunyai oleh sesuatu
kategori kelas.
Kategori yang terdapat pada bentuk sistem mesti bisa menjalankan kegunaan
yang searah dengan keperluan sistem. Urutan format kategori yang bagus pada bagan
kelas hendaknya mempunyai tipe-tipe kategori seperti dibawah ini(A.S and
Shalahuddin 2011):
1. Kelas main
Kategori yang mempunyai guna dini dieksekusi kala sistem dijalani.
2. Kelas mengatasi bentuk sistem
Kelas mengartikan, mengendalikan bentuk pengguna.
3. Kelas dimuat penjabaran use case
Kelas mengatasi kegunaan yang wajib dimuat penjabaran use case, umumnya
diucap kategori cara mengatasi cara bidang usaha pada software.
4. Kelas yang dimuat dari penjabaran fakta
30
Kategori yang dipakai untuk menggenggam ataupun membalut informasi jadi
suatu kesatuan yang didapat ataupun hendak ditaruh ke dasar informasi.
Berikut adalah lambang pada diagram kelas(A.S and Shalahuddin 2011):
Tabel 2.4 Simbol Class Diagram
Simbol Deskripsi
Kelas
Kategori bentuk system
Antarmuka / interface
Serupa rancangan antarmuka di
rancangan berpusat subjek
Asosiasi / association
Kedekatan antar kelas dengan arti
biasa, federasi umumnya pula diiringi
dengan multiplicy
Asosiasi Berarah / directed association
Kedekatan antar kelas dengan arti
biasa, federasi umumnya pula diiringi
dengan multiplicy
Generalisasi
kedekatan antar kelas memiliki arti
generalisasi=spesialisasi (umum-khusus)
Kebergantungan / dependency
kedekatan antarkelas dengan maksud
generalisasi-spesialisasi (umum-khusus)
Agregasi / aggregation
Kedekatan antarkelas memiliki arti
seluruh elemen (whole-part).
Sumber : Rosa A.S dan M.Shalahuddin
31
2.3.2 XAMPP (Xapache MySQL PHP)
Menurut(Safitri 2017). XAMPP ialah bagian PHP dan MYSQL berbasis open
source berlaku seperti alat menolong meluaskan pelaksanaan berplatform PHP,
XAMPP memadukan sebagian fitur lunak di dalam suatu bagian.
XAMPP ialah suatu software yang dipakai selaku server local yang di gunakan
untuk melaksanakan suatu program seperti PHP, HTML dan pembantunya. Agar
memproleh aplikasi XAMPP ini dapat segera diunduh di web aslinya.
Gambar 2.7 Logo XAMPP
(Sumber: Ariyanti Safitri, (2017:2)
2.3.2.1 PHP: Hypertext Preprocessor (PHP)
Menurut(Palit, Rindengan, and Lumenta 2015) PHP yakni rancangan yang
dipakai dengan cara meluas untuk tindakan penciptaan dan perluasan suatu web dan
dapat dipakai di HTML. PHP kependekan “PHP :Hypertext Preprocessor”,
menggambarkan rancangan dalam HTML, juga bekerja di bagian server (server-
sideHTML-embedded scripting). Maksudnya tugas yang diserahkan hendak
seluruhnya dijalani di server namun diikutkan pada lembaran HTML, maka script-nya
tidak terlihat disamping pelanggan.
32
PHP (PHP :Hypertext Preprocessor) menggambarkan bahasa pemrograman
untuk pembangunan sesuatu rencana aplikasi ibarat web, PHP mampu diikutkan
berbarengan bersama HTML berisi ssintaknya dengan perluasan data.
Gambar 2.8 Logo PHP
(Sumber: Randi Palit, 2015: 3)
2.3.2.2 HTML
HTML merlambangkan pendekatan tutur kata sangat bawah serta berarti dipakai
guna menunjukkan serta mengatur bentuk pada laman web. Berdasarkan asal yang
penyususn ambil pada Wikipedia, HTML dipakai guna menunjukkan bermacam data
suatu penjajah web internet serta formatting hypertext biasa yang dicatat ke dalam
berkah bentuk ASCII supaya bisa menciptakan bentuk bentuk yang berintegrasi
(Saputra 2012).
HTML (Hyper Text Markup Language) dimanfaatkan demi menciptakan
beranda situs serta menunjukkan sebagian data serupa kepentingan.
33
Gambar 2.9 Logo HTML
(Sumber:Agus Saputra, 2012:1)
2.3.2.3 CSS (Cascading Style Sheet)
CSS yakni bahasa perancangan situs di gambarkan spesial guna mengatur serta
menciptakan bermacam bagian dalam website lebih tertata serta serupa. CSS ialah
suatu perancangan harus html serta mesti di mengerti oleh tiap pelaku pemrograman
web,
Gambar 2.10 Logo CSS
(Sumber: Agus Saputra, 2012:27-29)
Maksud pokok CSS ialah untuk membedakan tema penting dri bentuk arsip
yang lain. situs yang memakai CSS hendak bertambah mudah serta ringan untuk
34
aktifkan dari pada situs tidak memakai CSS. Dengan menggunakan CSS, begitu besar
manfaat yang bisa di dapat, yaitu (Saputra 2012):
1. menguraikan penyusunan dokumen (CSS dan HTML).
2. Meringankan serta mempercepat penciptaan serta perawatan dokumen web.
3. Jalan situs sangat pesat saat proses (memesatkan artikulasi HTML).
4. Mudah, interaktif, bentuk lebih menarik serta aman ditatap.
5. Sangat sedikit dimensi data alhasil kapasitas yang dipakai juga langsung
menjadi sangan kecil.
6. Bisa dipakai ke seluruh situs pencarian.
2.3.2.4 JavaScript dan jQuery
Menurut(B 2014)JavaScript merupakan tutur kata scripting kecil, mudah,
mengarah subjek yang diletakan pada kode HTML dan di olah dibagian pelanggan.
JavaScript dipakai dalam pembangunan web supaya lebih aktif dengan membagikan
keahlian baru kepada HTML melintasi arahan di bagian pencarian. JavaScript mampu
manjawab arahan pengguna dengan sangat gesit serta mambuat lembaran web
menjadi sangat tanggap. JavaScript mempunyai susunan simpel, simbolnya bisa
diselipkan di dalam catatan HTML maupun bertumpu menjadi satu program.
JavaScript dan jQuery yakni kode- kode program yang mempunyai bahasa
pemrograman tingkatan atas serta mempunyai bentuk bahasa yang simpel, JavaScript
35
serta menginstruksikan serta melaksanakan perintah dibagian peramban dan diolah
dibagian pengguna. Yang dimasukan dalam kode HTML.
Gambar 2.11 Logo JavaScript
(Sumber: Indra Yatini, 2014: 2)
2.3.2.5 MySQL
Menurut(Palit et al. 2015), MySQL adalah data baseserver sumber terbuka yang
lumayan dikenal kehadirannya. Begitu bermacam kelebihan dipunyai, memakai
aplikasi basisdata dipakai para pegiat guna membuat sesuatu proyek. Menggunakan
layanan API dipunyai oleh Mysql, membolehkan beragam penerapan pc dicatat
dengan bermacam penerapan perancangan bisa membuka basis laporan MySQL.
Gambar 2.12 Logo MySQL
(Sumber: Randi Palit, 2015: 4)
36
MySQL ialah salah penyimpanan golongan dunia yang amat sesuai apabila
dipadukan dengan bahasa perancangan PHP. MySQL bertugas memakai SQL
(Structure Query Language) yang ialah bahasa umum yang dipakai guna manfaatkan
basis data. Biasanya arahan yang sangat kerap dipakai di MySQL adalah mengambil,
menambah, mengubah, serta menghapus(Saputra 2012). MySQL ialah software guna
mengelola basis data, MySQL dipakai guna mengadaptasi ataupun tipu daya basis
data.
2.3.2.6 Notepad++
Menurut(Palevi 2013) Notepad++ yakni satu buah aplikasi text pengedit yang
bertabiat free. Notepad menitik beratkan manfaat penerapan mengubah tulisan di
durasi yang kilat serta efisien. Notepad++ mensupport bentuk kaidah perancangan
semacam PHP, HTML, JavaScript dan CSS. Implementasi ini bisa diunduh dengan
cara leluasa di “notepad-plusplus.org”.
Notepad++ ialah fitur lunak pengedit tulisan yang dipakai guna menjalankan
satu buah rancangan implememtasi memakai tanda-tanda khusus serta perancangan
ini mensupport bentuk kaidah perancangan semacam PHP, HTML, JavaScript dan
CSS.
37
Gambar 2.13 Logo Notepad++
(Sumber: Krisnawati ,2013: 3)
2.4 Penelitian Terdahulu
Beberapa lampiran penelitian terdahulu mengenai sistempakardidalam jurnal
menjadi referensibagi penulis dalam laporan penelitian sebagai berikut:
1. (Petrus, Sukma, and Gafrun 2019) Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing
Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining,Volume 10 No 2.
Sedikitnya informasi perihal penyakit kucing serta pula sedikitnya pemahaman
mengenai berartinya menjaga kesehatan kucing piaraan menyebabkan ragam
kucing yang bukan terpelihara kesehatannya. Memakai penerapan berbasis situs,
oleh dari sesuatu ahli hendak ringan diterima bagi pemakai, tak mesti sampai
pada seseorang pakar atau orang yang berpengalaman pada bidangnya, maka
sebab itu guna menanggulangi kasus itu hingga butuh diciptakan sistem ahli yang
sanggup melaksanakan analisis penyakit dari kucing dengan memperhitungkan
tanda-tanda terdapat dari kucing yang tengah tidak sehat.
2. (Rezza Ramadhan, Indah Fitri Astuti 2014) Sistem Pakar Diagnosis Penyakit
Kulit Pada Kucing Menggunakan Metode Certainty Factor David,Vol2, No.1.
38
Maksud dari riset yakni mewujudkan aplikasi sistem ahli buat analisis penyakit
kucing Persia. Sistem ini mendiagnosis penyakit secara forward chaining serta
membagi angka mungkin dengan Certainty Factor. Teknik meyakinkan apakah
sesuatu kenyataan itu jelas ataupun tak tentu berupa metric yang dasarnya
dipakai di kaidah, amat sesuai untuk sistem ahli yang menelaah suatu tidak
mementu. Aspek kejelasan melaporkan kepercayaan dalam suatu peristiwa
ataupun kenyataan dalam hipotesa bersumber pada fakta atau pun evaluasi ahli.
Hasil riset berbentuk aplikasi sistem ahli yang bisa mendiagnosis penyakit
kucing persia dengan 99% teliti menolong, menanggulangi kasus problem kucing
persia.
3. (Bela, Putri, and Santoso 2017) Diagnosis Penyakit Kulit Pada Kucing Memakai
Metode Modified K-Nearest Neighbor, Vol.1, No.12. Pertanda dini dari penyakit
kulit sering-kali tak kelihatan serta tidak begitu mengganggu, oleh sebab itu
sering-kali kucing juga kelihatan baik saja akibatnya owner tak mengetahui.
Amat sedikitnya wawasan owner mengenai penyakit kulit dirasakan kucing dan
kesamaan tanda-tanda dari bermacam penyakit kulit yang susah dikenali oleh
orang biasa jadi sebab penting penulis untuk melaksanakan riset mengenai
analisa penyakit kulit kucing memakai teknik Modified K-Nearest Neighbor
dipakai guna pengaturan fakta baru yang pengelompokannya tak diketahui
beralaskan nilai k terdekat.
4. (Astono et al. 2019) Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing Feline Virus
Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web, Volume VI Nomor 2.
39
Sistem pakar ini dibuat menerapkan kaidah perancangan PHP dengan metode
Certainty Factor serta selaku penerima informasinya hendak memakai Database
MySQL. Sistem Pakar yang dibangun menciptakan output analisis penyakit yang
bersumber pada pengguna yang memasukan Sistem ahli pula bermanfaat selaku
perlengkapan menaruh wawasan seseorang ahli spesialnya ahli penyakit kucing.
Dengan terdapatnya sistem ahli ini diharapkan warga bisa mendapatkan data hal
penyakit yang dirasakan kucing.
5. (Kurniati et al. 2017) Diagnosa Penyalit Parasit Pada Kucing Menggunakan
Metode Certainty Factor (Studi Kasus : Puskewan Cibadak Kabupaten
Sukabumi, Vol.4, No.2. Kucing yang terserang parasit bisa alami penurunan
tubuh kendala dari parasit bisa menyebabkan terdapatnya darah pada kulit
dampak luka cedera serta kulit jadi kasar benalu merupakan, hewan yang hidup
dengan metode menempel pada insan lainya, meresap nutrisi, serta tak berikan
khasiat padanya tentu perihal itu hendak memberatkan yang ditempeli, ilustrasi
benalu misalnya kutu cacing. Beralasan hambatan di temui di buat sistem ahli
mengunakan tata cara Certainty factor ialah tata cara inferensi yang
melaksanakan kajian dari sesuatu permasalahan pada jalan keluarnya.
6. (Munthe et al. 2019) Expert System for Diagnosing Diseases in Cats that Can
Contagious to Humans Using the Certainty Factor Method. Vol.3 No.4,
Sebagian penyakit pada kucing apalagi dapat menular ke orang. Untuk itu dicoba
riset untuk mengonsep sistem pakar buat mendiagnosis penyakit pada kucing
yang bisa menular ke orang dengan memakai metode Certainty Factor, alhasil
40
owner kucing bisa mengidentifikasi pertanda penyakit pada kucing
peliaharaannya. Hasil pengetesan black box membuktikan kalau fitur- fitur
aplikasi sudah berjalan dengan bagus. Sebaliknya percobaan keabsahan
membuktikan kalau informasi cocok dengan buku referensi.
7. (Aulia et al. 2019) Android Application to Detect Cat Disease Using an Expert
System.Vol.4, No.5. Penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah aplikasi
android bernama “TANYA MEOW” yang bisa dipakai oleh owner kucing buat
mengetahui penyakit yang dialami kucingnya bersumber pada pertanda yang
nampak. Owner kucing butuh menanggapi kuesioner untuk mengenali penyakit
apa yang dialami kucingnya. Dampak dari penyakit itu pula diiringi dengan
penyembuhan awal yang dapat dicoba owner kucing untuk menjaga kucingnya.
2.5 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ialah suatu rancangan ataupun jalan kegiatan dalam
memecahkan kasus riset. Kerangka pemikiran diawali dari kasus hingga pendapatan
tujuan. Bersumber pada ulasan hingga pengarang membuat suatu kerangka pemikiran
yaknit:
41
Gambar 2.14 Kerangka Berpikir
(Sumber: data olahan 2021)
Informasi diperlukan berhubungan penyakit kulit pada kucing dianalisis
dulu supaya lebih simpel serta gampang dicoba cara pengerjaan informasinya. Data-
datanya itu setelah itu diolah memakai sistem pakar memakai metode forward
chaining. Sistem pakar yang memanfaatkan perancangan pelacakan kedepan ini
memakai basis data MySQL yang mampu difungsikan untuk mendiagnossis penyakit
kulit pada kucing dan mewujudkan keluaran analisis.
42
BAB III
MEDOTE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian melukiskan jenjang kegiatan dalam cara riset untuk
membongkar permasalahan riset pemograman sampai tercapainnya maksud
penelitian dan peningkatan sistem. Tahap yang dikerjakansebagai berikut:
Gambar 3.1 DesainaPenelitian
(Sumber:aDataaPenelitiana2021)
43
Ada pula uraian dari jenjang konsep riset dari gambar 3.1 merupakan selaku
selanjutnya:
1. IdentifikasiaMasalah
Ialah satu tahap kegiatan riset yang bisa dibilang sangat berarti diantara
yang lain, sebab akan memastikan mutu dari penelitian. Dengan mengenali
permasalahan kita dapat memperoleh penyebab dari timbulnya permasalahan serta
dapat memastikan tahap berikutnya. Menentukan Tujuan Masalah
Penelitian wajib memiliki tujuan yang nyata, sebab sesuatu penelitian
dimaksudkan untuk bisa menolong jalan keluar permasalahan. Hasil penelitian
wajib memberikan pemahaman akan permasalahan yang jadi persoalan penelitian
serta wajib bisa mendasari ketetapan dan tindakan jalan keluar permasalahan.
Oleh karena itu peneliti mempunyai tujuan ialah mengonsep sistem yang bisa
mendiagnosis permasalahan penyakit memakaiametode forwardachaining
berbasisaweb.
2. TeknikaPengumpulanaData
Sehabis memastikan tujuan dari penelitian, berikutnya melaksanakan
metode pengumpulan data yang berhubungan dengan penyakit kulit pada kucing
untuk menolong cara penelitian supaya lebih memperoleh hasil yang lebih pas
serta cermat.
Ada pula pengumpulan yang dicoba memakai 2 metode pengumpulan
informasi, ialah studi pustaka serta wawancara. Studi pustaka dicoba untuk
memperoleh cerminan mengenai penelitian-penelitian lain yang dapat jadi
referensi ataupun prinsip untuk riset yang hendak diaplikasikan pada informasi
44
penelitian ini. Studi pustaka dilakukan dengan cara menekuni beberapa literatur,
seperti buku,aijurnal, prosiding,aipaper, naskahaakademis, skripsi,
danatesisayang ditemukan dari media baik cetak maupun online
mampuamemberikanakerangkaateoriabagiapenelitian ini. Wawancara merupakan
metode pengumpulan informasi dengan metode tatap muka serta bertanya jawab
dengan pelapor lguna memperoleh data lengkap tentang penyakit kulit. Seperti
interview langsung dengan Dokter Hewan, dengan interview peneliti bisa
mendapat informasi benar adanya.
3. MengolahaDataaMenggunakanaMetodeaForward Chaining
Langkah ini menggunakan adata-dataaayang sudah didapatkanaidiolah
menggunakanametode forward achaining,aihasilaidariaidataaiyangaitelahaidiolah
tersebut akanadipilihauntukadiprosesakeaweb.
4. SistemaPakaraBerbasisaWeb
Padaalangkah iniamengimplementasikan data yang sudahadiolah menggunakan
Forwardaachaining dengan cara membuatasistem pakar berbasis web untuk
memperoleh hasil dari penelitian yang terdapat.
5. Pengujian Hasil
Pengujian ialah sesuatu metode dipakai untuk memastikan jika aplikasi
diperoleh sudah sanggup menyelesaikan permasalahan. Langkah aplikasi terkini
dicoba keahlian serta keefektifannya alhasil diperoleh kekurangan serta
kelemahan aplikasi yang kemudian dicoba analisis balik serta perbaikan kepada
aplikasi jadi lebih bagus serta terbaik. Riser dicoba pengetesan hasil aplikasi
dengan bahasa pemrograman Website.
45
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam riset yaitu aspek berarti untuk
kesuksesan riset. Teknik cara pengumpulan informasi merupakan sesuatu metode
yang dicoba buat mengakulasi informasi. Metode pengumpulan informasi yang
dipakai merupakan studi pustaka serta studi lapangan.
a. Studi Pustaka yakni pengumpulan informasi dicoba dengan metode mencari
materi yang mensupport serta berhubungan dengan objek permasalahanya dari
asal muasal rujukan berbentuk buku, pencarian internet, dan jurnal penelitian.
b. Studi lapangan yaitu wawancara dan observasi. Dilakukan dengan cara
melakukan perbincangan dengan ahli berpautan dengan penelitian yang hendak
dicoba, hasil dari tanya jawab itu yang hendak di olah peneliti dengan cara
lebih lanjut. Pemantauan dicoba dengan cara langsung dilokasi tempat dimana
penelitian dicoba, untuk memperoleh informasi- informasi yang diperlukan
untuk meneruskan sesuatu penelitian.
3.3 OperasionalaVariabel
Definisi operasional variabel adalah pemahaman variabel dalam definisi
konsep itu, dengan cara operasional, dengan cara praktik, dengan cara jelas nyata
dalam lingkup obyek riset ataupun objek yang diawasi.. Variabel penelitian
merupakan ciri ataupun watak nilai dari orang ataupun aktivitas yang memiliki
beragam yang ditetapkan oleh peneliti untuk ditekuni serta diangkat kesimpulan.
Selanjutnya uraian dari operasional variabel penelitian lewat tabel dibawah ini.
46
Tabel 3.1 Operasionala Variabel
AVariabela Indikator
PenyakitaKulit Pada Kucing
1. Ringworm
2. Scabies
3. Pediculosis
4. Alergic Dermatitis
5. Stud Tail
(Sumber:aDataaPenelitiana2021)
Dari tabel di atas dipaparkan variabelnya ialah penyakit kulit pada kucing
serta didapat sebagian indikator. Dari tiap-tiap indikator hendak diperoleh lagi
bermacam berbagai gejala penyakitnya. Hingga kesimpulannya nanti akan
ditemui sesuatu pemecahan untuk menanggulangi penyakit- penyakit itu.
3.4 Perancangan Sistem
Perancangan sistem ialah cara pengembangan detail sistem terkini
bersumber pada hasil saran analisis sistem. Perancangan sistem bermaksud untuk
penuhi keinginan pengguna sistem dan menggambarkan yang nyata serta rancang
bangun yang komplit untuk pemrogram serta ahli- ahli yang ikut serta (Purnomo,
Irawan, and Brianorman 2017).
47
Tabel 3.2 Kriteria Jenis Penyakit, Gejala, dan Solusi
Jenis
Penyakit
Gejala Solusi
Ringworm
1. Terdapat luka atau lesi
berbentuk seperti lingkaran
2. Bulu rontok
3. Kucing mengalami gatal- gatal
4. Kulit bersisik
5. Muncul memar di area kulit
yang terinfeksi
1. Bersihkan terlebih dahulu
kandang kucing
2. Mandikan kucing dengan
shampoo pengobatan jamur
3. Memberikan obat oles berupa
krim atau salep anti jamur
Scabies
1. Kucing mengalami gatal-gatal
2. Bulu rontok
3. Timbul luka atau lecet
4. Kulit memerah
5. Muncul kerak di sekitar luka
1. Bersihkan terlebih dahulu
kandang kucing
2. Mandikan kucing dengan
shampo khusus anti parasit
secara bertahap
3. Memberikan nutrisi vitamin
untuk kulit kucing
4. Memberikan obat atau salep
anti scabies
Pediculosis
1. Terlihat ada serangga kecil
di bulu kucing
2. Terlihat butiran telur dalam
bulu kucing
3. Kucing mengalami gatal-gatal
4. Menggigiti ekor, lengan, paha
dan bokong terus menerus
5. Terlihat lemah dan lesu
1. Mandikan kucing dengan
shampo khusus anti kutu
2. Anda bisa menyisir bulu
kucing secara rutin dengan
sisir kutu khusus kucing.
3. Semprotkan cairan anti parasit
keseluruh tubuh kucing. Biarkan
cairan anti kutu mengering di
badan kucing, ulangi selang
dua minggu.
48
Tabel 3.2 Lanjutan
Jenis
Penyakit
Gejala Solusi
Alergic
Dermatitis
1. Kulit memerah
2. Bersin terus menerus
3. Gangguan pencernaan
4. Bulu rontok
5. Kucing mengalami gatal- gatal
1. Menemukan sumber alergi
dan menghilangkanya bisa
jadi makanan, lingkungan
dan kutu
2. Mengganti pola makanan
kucing
3. Pemberian anti biotik kucing
baik oral maupun topical
Stud tail
1. Bulu ekor rontok
2. Bulu tipis disekitar ekor
3. Ekor berminyak dan berbau
4. Terdapat cairan hitam
kecoklatan di ekor
1. Gunakan shampo kucing
untuk mencuci bersih bagian
2. yang berminyak pada ekor
kucing, dan lakukan secara
rutin.
(Sumber: Data Penelitian, 2021)
1. Data Alternatif Masalah Penyakit Kulit Pada Kucing
Data alternatif masalah penyakit kulit kucing ialah data yang dialami dibuat
pengkodean, penulis memberikan kode “A” untuk alternatif penyakit kulit pada
kucing dari urutan ”A001” sampai “A005” secara berturut. Wawasan serta
kenyataan itu diperlihatkan dalam tabel dibawah:
49
Tabel 3.3 Tabel Alternatif
Kode
Alternatif
Nama
Penyakit
Solusi
A001 Ringworm 1. Bersihkan terlebih dahulu kandang kucing
2. Mandikan kucing dengan shampoo
pengobatan jamur
3. Memberikan obat oles berupa krim atau
salep anti jamur
A002 Scabies 1. Bersihkan terlebih dahulu kandang kucing
2. Mandikan kucing dengan shampo khusus
anti parasit secara bertahap
3. Memberikan nutrisi vitamin untuk kulit
kucing
4. Memberikan obat atau salep anti scabies
A003 Pediculosis
1. Mandikan kucing dengan shampo khusus
anti kutu
2. Anda bisa menyisir bulu kucing secara
rutin dengan sisir kutu khusus kucing.
3. Semprotkan cairan anti parasit keseluruh
tubuh kucing. Biarkan cairan anti kutu
mengering di badan kucing, ulangi
penyemprotan selang 2 minggu.
A004 Alergic Dermatitis 1. Menemukan sumber alergi dan
menghilangkanya bisa jadi makanan,
lingkungan dan kutu
2. Mengganti pola makanan kucing
3. Pemberian anti biotik kucing baik oral
maupun topical
A005 Stud tail 1. Gunakan shampo kucing untuk mencuci
bersih bagian yang berminyak pada ekor
kucing, dan lakukan secara rutin
(Sumber: Data Penelitian 2021)
50
2 Data Gejala
Data gejala merupakan catatan pemicu penderita mengalami permasalahan
penyakit kulit pada kucing. Pengkodean penulis menyatakan kode “G” guna
problem penyakit kulit pada kucing bermula dari barisan ”G001” sampai “G018”
selaku terurut. Pemahaman dan kenyataan diperlihatkan dalam tabel sebagai
dibawah ini:
Tabel 3.4 Tabel Gejala
Kode Gejala Nama Gejala
G001 Kucing mengalami gatal- gatal
G002 Bulu rontok
G003 Terdapat luka atau lesi berbentuk seperti lingkaran
G004 Kulit bersisik
G005 Muncul memar di area kulit yang terinfeksi
G006 Kulit memerah
G007 Timbul luka atau lecet
G008 Muncul kerak di sekitar luka
G009 Terlihat ada serangga kecil di bulu kucing
G010 Terlihat butiran telur dalam bulu kucing
G011 Menggigiti ekor, lengan, paha, dan bokong terus menerus
G012 Terlihat lemah dan lesu
G013 Bersin terus menerus
G014 Gangguan pencernaan
G015 Bulu ekor rontok
G016 Bulu tipis disekitar ekor
G017 Ekor berminyak dan berbau
G018 Terdapat cairan hitam kecoklatan di ekor
(Sumber: Data Penelitian 2021)
51
3 Data Relasi
Data Relasi yakni data bermuatan relasi antara data bagian Alternatif
penyakit kulit kucing serta pertanda sudah diberikan kode. Relasi antar informasi
itu disusun bersumber pada sumber wawasan serta kenyataan terbuat sebelumnya.
Informasi kedekatan ini disusun untuk mempermudah peneliti dalam menata
kaidah yang hendak dipakai selaku dasar pemahaman sistem pakar pada penelitian
ini. Data relasi yang dipakai diamati di tabel berikut.
Tabel 3.5 Tabel Relasi
Kode Alternatif Kode Gejala
A001 G001,G002,G003,G004,G005
A002 G001,G002,G006,G007,G008
A003 G001,G009,G010,G011,G012
A004 G001,G002,G006,G013,G014
A005 G015,G016,G017,G018
(Sumber: Data Penelitian 2021)
Bersumber pada fakta relasi di susun dalam Tabel 3.5 hingga kaidah( rule)
yang hendak dipakai dalam sistem pakar merupakan sebagai berikut:
52
Tabel 3.6 Tabel Kaidah
No. Aturan
(Rule)
Kode Gejala Penyakit
1 R1 IF G001,G002,G003,G004,G005 THEN A001
2 R2 IF G001,G002,G006,G007,G008 THEN A002
3 R3 IF G001,G009,G010,G011,G0112 THEN A003
4 R4 IF G001,G002,G006,G013,G014 THEN A004
5 R5 IF G015,G016,G017,G018 THEN A005
(Sumber: Data Penelitian 2021)
Berdasar kaidah yang sudah terbuat, hingga tabel keputusan terbuat seperti
dibawah:
Tabel 3.7 Tabel Keputusan
No Gejala
Alternatif
A001 A002 A003 A004 A005
1 G001 √ √ √ √
2 G002 √ √ √
3 G003 √
4 G004 √
5 G005 √
6 G006 √ √
53
Tabel 3.7 Lanjutan
No Gejala
Alternatif
A001 A002 A003 A004 A005
7 G007 √
8 G008 √
9 G009 √
10 G010 √
11 G011 √
12 G012 √
13 G013 √
14 G014 √
15 G015 √
16 G016 √
17 G017 √
18 G018 √
(Sumber: Data Penelitian 2021)
Dari tabel 3.7 Diatas menarangkan mengenai Pertanda Penyakit Kulit
Kucing yang ada dalam sesuatu Alternatif. Dalam Sistem Pakar Penyakit Kulit
Kucing ada pertanda gejala yang dipakai untuk memberitahukan pemecahan.
54
Berdasarkan tabel keputusan tersebut maka pohon keputusannya adalah
sebagai berikut:
Gambar 3.2 Pohon Pelacakan
(Sumber: Data Penelitian 2021)
Pohon Keputusan pada gambar 3.2 dipakai untuk menampilkan ikatan
terpaut antara Alternatif permasalahan penyakit kulit pada kucing dengan
indikasinya. Alur pencarian diawali dari G001. Cara penelusuran berikutnya
terkait bagaimana balasan yang diberikan pemakai. Bila pemakai memberikan
jawaban“ Y”, hingga penelusuran mengarah pada tingkat selanjutnya G002.
Begitulah berikutnya hingga penelusuran menciptakan Alternatif permasalahan
55
penyakit kulit pada kucing. Jika sampai pada simpul “TD” lalu oprasi berhenti
dan tidak memunculkan problem tertentu.
a. UML (Unified Modeling Language)
UML ialah bahasa visual buat pemodelan serta hubungan sebuah sistem
memakai diagram dan teks-teks penunjang (A.S and Shalahuddin 2011). Struktur
diagram dalam UML terdiri atas :
b. Use Case Diagram
Diagram menggambarkan actor, use case dan relasinya selaku sesuatu
deretan aksi yang membagikan angka ternilai buat pemeran. Suatu use case
ditafsirkan selaku elips mendatar dalam sesuatu bagan UML use case.
Gambar 3.3 Use case Diagram
Sumber: Data Penelitian 2021)
Berdasarkan gambar 3.3 hingga bisa dipaparkan ada 2 tingkat pemakai
sistem ini ialah seseorang admin pakar, dan seorang pemakai yaitu orang banyak.
Untuk membuka sistem, admin pakar butuh menyelesaikan login di sistem.
56
Setelah itu admin bisa mengatur informasi penyakit, gejala, serta pula solusi
menanggulangi permasalahan penyakit kulit pada kucing. Admin pakar juga bisa
mengganti serta menghilangkan informasi. Sebaliknya masyarakat biasa selaku
user hanya dapat melaksanakan registrasi diri serta mendiagnosis sagejala
penyakit yang dialami untuk mengenali penyakit yang di alami oleh user.
c. Activity Diagram
Activity diagram melukiskan workflow( aliran kerja) ataupun kegiatan dari
suatu sistem yang hendak terbuat. Dengan tutur lain diagram kegiatan hanya
menerangkan kegiatan sistem bukan yang dicoba oleh aktor.(A.S & Shalahuddin,
2011).
d. Activity Diagram Data Login
Ada pula Activity Diagram form informasi login bisa diamati pada ilustrasi
selanjutnya:
Gambar 3.4 Activity Diagram Data Login
(Sumber: Data Penelitian 2021)
57
e. Activity Diagram Data Alternatif
Ada pula Activity Diagram form informasi pengganti bisa diamati pada
lukisan selanjutnya:
Gambar 3.5 Activity Diagram Data Alternatif
(Sumber: Data Penelitian 2021)
58
f. Activity Diagram Data Gejala
Ada pula Activity Diagram form informasi pertanda bisa diamati pada
ilustrasi selanjutnya:
Gambar 3.6 Activity Diagram Data Gejala
(Sumber: Data Penelitian 2021)
59
g. Activity Diagram Data Relasi
Ada pula Activity Bagan form informasi Kedekatan bisa diamati pada
selanjutnya:
Gambar 3.7 Activity Diagram Data Relasi
(Sumber: Data Penelitian 2021)
60
h. Activity Diagram Data Diagnosis
Ada pula Activity Diagram form informasi Diagnosis bisa diamati pada
ilustrasi selanjutnya:
Gambar 3.8 Activity Diagram Data Diagnosis
(Sumber: Data Penelitian 2021)
61
i. Activity Diagram Logout
Ada pula Activity Diagram form Logout bisa diamati pada ilustrasi
selanjutnya:
Gambar 3.9 Activity Diagram Logout
(Sumber: Data Penelitian 2021)
j. Sequence Diagram
Sequence Diagram menarangkan interaksi objek ditata bersumber pada
barisan durasi. Dengan cara mudahnya sequence diagram merupakan cerminan
langkah-langkah yang sepatutnya dicoba untuk menciptakan suatu sesuai
memakai use case diagram.
62
k. Sequence Diagram Data Admin
Ada pula Sequence Diagram form data Admin bisa diamati pada ilustrasi
selanjutnya:
Gambar 3.10 Sequence Diagram Data Admin
(Sumber: Data Penelitian 2021)
l. Sequence Diagram Data User
Ada pula Sequence Diagram Data User bisa diamati pada ilustrasi
selanjutnya:.
Gambar 3.11 Sequence Diagram Data User
(Sumber: Data Penelitian 2021)
63
m. Class Diagram
Tujuan utama dari class diagram yakni guna menghasilkan suatu daftar kata
yang dipakai pengamat serta pemakai. Diagram kelas umumnya ialah keadaan,
gagasan ataupun rancangan yang tercantum dalam aplikasi. Misalnya, bila kamu
sedang membuat suatu aplikasi penggajian, diagram kelas bisa jadi akan berisi
kelas yang menggantikan keadaan semacam pegawai, cek, serta registrasi
pendapatan. Diagram kategori juga akan melukiskan ikatan antara kelas.
Gambar 3.12 Class Diagram
(Sumber: Data Penelitian 2021)
64
3.4.1 Desain Database
Menurut (Rosa A.S, 2013:43-44) database adalah sistem perhitungan
database management system (DBMS) merupakan sesuatu sistem yang tujuan
utamanya merupakan menjaga informasi yang telah diolah atau pun data serta
membuat data ada dikala diperlukan. Database ialah media untuk menaruh
informasi supaya bisa diakes dengan mudah serta cepat. keperluan database
dalam sistem data ialah mencakup memasukkan, menyimpan, serta mengutip
informasi, dan membuat informasi bersumber pada informasi yang sudah
disimpan. Salah satu wujud aplikasi dipakai buat menaruh, menata, serta
menunjukkan informasi.
a. Tabel Pakar
Tabel Pakar bermanfaat untuk menaruh informasi julukan, nama pengguna
serta sandi supaya admin ahli bisa masuk ke menu penting admin serta bisa
melaksanakan pengubahan informasi data.
Tabel 3.8 Tabel Pakar
Field Tipe Panjang Kunci
id_pakar Int 10 PK
Nama Varchar 50
username Varchar 50
password Text
(Sumber: Data Penelitian 2021)
65
b. Tabel Alternatif
Tabel ini berguna untuk menyimpan semua daftar alternatif dan solusi.
Tabel 3.9 Tabel Alternatif
Field Tipe Panjang Kunci
kode_alternatif Int 10 PK
nama_alternatif Text
Solusi text
tgl_alternatif Datetime
(Sumber: Data Penelitian 2021)
c. Tabel Gejala
Tabel ini berguna untuk menyimpan semua daftar gejala
Tabel 3.10 Tabel Gejala
Field Tipe Panjang Kunci
kode_gejala Int 10 PK
nama_gejala Text
tgl_gejala datetime
(Sumber: Data Penelitian 2021)
d. Tabel Relasi
Tabel Relasi bermanfaat guna informasi kepintaran atau pun wawasan.
Target diciptakan tabel ini merupakan untuk memuat kumpulan kemungkinan
kemampuan kepintaran saat menanggapi pertanyaan yang dikemukakan.
66
Tabel 3.11 Tabel Relasi
Field Tipe Panjang Kunci
id_relasi Int 10 PK
kode_gejala varchar 10 FK
jika_ya_maka varchar 10 FK
jika_tidak_maka varchar 10 FK
jika_sama_maka varchar 10 FK
tgl_Relasi datetime
(Sumber: Data Penelitian 2021)
c. Tabel User
Tabel ini berguna untuk menyimpan data user dari form pendaftaran.
Tabel 3.12 Tabel User
Field Tipe Panjang Kunci
id_user Int 10 PK
Nama Varchar 100
no_hp Varchar 16
Alamat Text
tgl_daftar Datetime
(Sumber: Data Penelitian 2021)
67
d. Tabel Diagnosis
Tabel ini bermanfaat untuk memuat informasi hasil pengamatan diagnosis
pemakai yang sudah berakhir menanggapi seluruh persoalan yang diajukan
sehingga memperoleh hasil bersumber pada persoalan yang sudah dijawab.
Tabel 3.13 Tabel Diagnosa
Field Tipe Panjang Kunci
id_diagnosis Int 10 PK
id_user Varchar 10
id_relasi Varchar 10
Jawab enum(‘’,’Ya’,’Tidak’)
tgl_diagnosis datetime
(Sumber: Data Penelitian 2021)
3.4.2 Desain Antarmuka
Desain antarmuka yakni rangkaian yang akan dipakai untuk mendefinisikan
konsep bentuk dari setiap form yang akan dipakai pada bentuk aplikasi sistem
pakar yang sesungguhnya. Selanjutnya merupakan bentuk antarmuka pada sistem
ahli diagnosis penyakit kulit pada kucing :
a. Tampilan Laman Utama Web
Laman utama web merupakan laman penting disaat mengakses website
sistem ahli penyakit kulit pada kucing.. selanjutnya adalah tampilan Halaman
utama web:
68
Gambar 3.13 Laman Utama Web
(Sumber: Data Penelitian 2021)
b. Tampilan Laman Diagnosis
Laman diagnosis akan muncul ketika pengguna setelah selesai melaksanakan
pengisian form registrasi. laman ini bermanfaat bagi pemakai untuk melaksanakan
Tanya jawab dengan sistem pakar. User akan diserahkan sebagian pertanyaan
yang wajib ditanggapi dengan opsi‘ Ya’ atau‘ Tidak’. Selanjutnya merupakan
bentuk laman diagnosis:
Gambar 3.14 Laman Form Diagnosis
(Sumber: Data Penelitian 2021)
69
Gambar 3.15 Laman Pertanyaan Diagnosis
(Sumber: Data Penelitian 2021)
Setelah user menjawab pertanyaan, maka otomatis hasil diagnosis bisa
muncul, berikut tampilan dari hasil diagnosis.
Gambar 3.16 Laman Hasil Diagnosis
(Sumber: Data Penelitian 2021)
70
c. Tampilan Laman Informasi
Laman ini berfungsi untuk melihat informasi penyakit dan solusinya.
Berikut adalah tampilan Halaman Informasi:
Gambar 3.17 Laman Informasi
(Sumber: Data Penelitian 2021)
d. Tampilan Laman Riwayat Diagnosis
Lalaman ini berfungsi untuk melihat hasil diagnosis yang sudah pernah
dilakukan oleh user. Dibawah tampilan layar bentuk riwayat diagnosis :
Gambar 3.18 Laman Halaman Riwayad Diagnosis
(Sumber: Data Penelitian 2021)
71
e. Tampilan Laman Login
Laman login berperan buat bisa masuk ke Laman Utama Admin agar bisa
menjaga serta mengubah sistem agar dapat melaksanakan diagnosis lagi.
Selanjutnya merupakan bentuk Halaman login:
Gambar 3.19 Laman Halaman Login
(Sumber: Data Penelitian 2021)
f. Tampilan Lalaman Utama Admin
Laman utama Admin merupakan laman awal kali terlihat saat admin
mengakses sistem. Menu Utama admin akan menunjukkan seluruh datayang akan
dipakai selaku pakar ataupun selaku admin. Sebagai berikut bentuk menu utama
admin:
72
Gambar 3.20 Tampilan Laman Utama Admin
(Sumber: Data Penelitian 2021)
g. Tampilan Laman Profile Admin
Laman Profile Admin yakni laman guna merubah nama dan nama penguna
admin dibawah adalah wujud menu profile admin:
Gambar 3.21 Laman Profile Admin
(Sumber: Data Penelitian 2021)
73
h. Tampilan Laman Alternatif Admin
Laman Alternatif Admin merupakan laman guna menambahkan, mengganti,
menghilangkan serta memperlihatkan informasi alternatif penyakit. Selanjutnya
merupakan wujud menu alternatif admin:
Gambar 3.22 Laman Alternatif Admin
(Sumber: Data Penelitian 2021)
Gambar 3.23 Laman Alternatif Admin Tambah dan Ubah
(Sumber: Data Penelitian 2021)
74
i. Tampilan Halaman Gejala Admin
Laman Data Gejala Admin adalah laman untuk menambah, mengganti,
menghilangkan serta menunjukkan informasi gejala. Selanjutnya merupakan
bentuk menu gejala admin:
Gambar 3.24 Laman Gejala Admin
(Sumber: Data Penelitian 2021)
Gambar 3.25 Laman Gejala Admin Tambah dan Ubah
(Sumber: Data Penelitian 2021)
75
j. Tampilan Laman Relasi Admin
Laman bagian Relasi Admin yakni laman buat menaikkan, mengganti,
menghilangkan, menunjukkan serta menata informasi kedekatan. Selanjutnya
merupakan bentuk bagian relasi admin:
Gambar 3.26 Laman Relasi Admin
(Sumber: Data Penelitian 2021)
Gambar 3.27 Laman Relasi Admin Tambah dan Ubah
(Sumber: Data Penelitian 2021)
76
k. Tampilan Laman Riwayat Diagnosis Admin
Laman bagian Riwayat Diagnosis Admin merupakan laman buat menghilangkan
serta menunjukkan informasi riwayat terakhir pengguna yang telah melaksanakan
penaksiran. Selanjutnya merupakan bentuk bagian riwayat penaksiran admin:
Gambar 3.28 Laman Riwayat Diagnosis Admin
(Sumber: Data Penelitian 2021)
l. Tampilan Laman Ubah Password Admin
Laman Ganti Password Admin merupakan laman buat mengganti password
admin. Selanjutnya merupakan bentuk menu password admin:
Gambar 3.29 Laman Ubah Password Admin
(Sumber: Data Penelitian 2021)
77
3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian
3.5.1 Lokasi.Penelitian
Tempat riset dilakukan oleh penulis dengan alamat Ruko Vivo Square Blok
C No.6 Tiban, Batam dan dokter hewan bernama Drh.Ferry Firdaus di De'chruse
pet center.
3.5.2 Jadwal.Penelitian
Riset menjalani waktu sepanjang satu semester terukur sedari bulan April
2021 hingga Agustus 2021. Sementara waktu riset disesuaikan dengan keadaani
yang sudah dipastikan sesuai Tabel dibawah.
Tabel 3.13 Jadwal Penelitian
Kegiatan
Tahun 2021
Maret
2021
April
2021
Mei
2021
Juni
2021
Juli
2021
Agustus
2021
Studi Pustaka
Pengumpulan
Data serta
Pengkajian
Perancangan
Sistem
Pembentukan
Program
Pengetesan
Sistem
Pencatatan
Laporan
(Sumber: Data Penelitian 2021)