SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

31
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama, delapan model unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu cara yang baik untuk memahami kompleksitas dari cara perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan delapan model unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen rantai suplai (supply chain management). Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi 1

Transcript of SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi

contoh pola yang baik untuk menganalisis sebuah

organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang

seharusnya ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut

seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama, delapan

model unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi

suatu cara yang baik untuk memahami kompleksitas dari

cara perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya.

Integrasi antara model sistem umum dan delapan model

unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu konsep

manajemen rantai suplai (supply chain management).

Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui

pengelolaan sumber daya fisik, akan tetapi sumber daya

virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang

besar. Michael E. Porter diakui sebagai orang yang

paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan

kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran

mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai

(value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara

sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Para

eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi

1

tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis,

taktis, dan operasional.

Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi

piranti keras, piranti lunak, spesialis informasi,

pengguna, fasilitas, basis data (database), dan

informasi. Informasi memiliki empat dimensi yang sangat

penting: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan

kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan

strategis untuk keseluruhan organisasi, area bisnis,

dan sumber daya informasi. Chief Information Officer (yang

disebut juga Chief Technology Officer) memainkan peranan

penting dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah

rencana strategis untuk sumber daya informasi akan

mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi

oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun

mendatang dan sumber daya informasi yang akan

diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan perusahaan dengan

lingkungannya?

b. Bagaimana aliran sumber daya fisik pada rantai

penawaran manajemen?

c. Apa dan bagaimana keunggulan kompetitif sistem

informasi?

2

d. Apa sajakah yang menjadi dimensi penting dari

sebuah keunggulan kompetitif?

e. Tantangan apakah yang mungkin muncul dari

pesaing global?

f. Apa saja yang menjadi tantangan dalam

pengembangan sistem informasi global?

g. Apa hubungan manajemen pengetahuan dengan

keahlian kompetitif?

h. Bagaimanakah perencanaan strategis untuk sumber

daya informasi?

1.3. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui pengertian perusahaan dan

lingkungannya.

b. Mengetahui aliran sumber daya fisik pada rantai

penawaran manajemen.

c. Mengetahui keunggulan kompetitif sistem

informasi.

d. Untuk mengetahui dimensi penting dari sebuah

keunggulan kompetitif

e. Untuk mengetahui tantangan apa yang mungkin

muncul dari pesaing global

f. Untuk mengetahui tantangan dalam pengembangan

sistem informasi global.

g. Mengetahui hubungan manajemen pengetahuan dengan

keahlian kompetitif

3

h. Mengetahui perencanaan strategis untuk sumber

daya informasi

BAB II

SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

2.1 Perusahaan dan Lingkungannya

Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola

melalui penggunaan sebuah sistem virtual. Sistem fisik

perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana

perusahaan/instansi berhadapan dengan lingkungannya.

Sebuah perusahaan memperoleh sumber daya dari

lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi

produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang

telah diubah kembali ke lingkungan. Ada delapan elemen

lingkungan perusahaan yakni :

1) Pemasok disebut juga vendor memasok bahan, mesin,

jasa, pekerja, dan informasi bahwa perusahaan

menggunakan untuk menghasilkan produk dan jasa

2) Pelanggan

4

3) Serikat buruh adalah serikat pekerja yang terampil

dan tidak terampil untuk industri dan perdagangan

tertentu

4) Masyarakat keuangan terdiri atas institusi-

institusi seperti bank dan lembaga peminjam

lainnya yang mempengaruhi sumber daya keuangan

yang dibutuhkan perusahaan

5) Pemegang saham/pemilik adalah orang yang

menginvestasikan uangnya/modalnya di perusahaan;

mereka adalah pemilik utama perusahaan

6) Pesaing termasuk semua organisasi yang bersaing

dengan perusahaan di pasar

7) Pemerintah secara nasional, negara bagian atau

provinsi dan juga daerah lokal, biasanya ada

kendala dalam bentuk undang-undang dan peraturan,

tetapi juga memberikan bantuan dalam bentuk

pembelian, informasi dan dana bagi perusahaan.

8) Masyarakat global adalah daerah geografis tempat

perusahaan mendirikan usahanya. Perusahaan

menunjukan tanggungjawabnya terhadap masyarakat

global dengan menjaga lingkungan, menyediakan

produk dan jasa yang memberikan kontribusi

terhadap kualitas hidup masyarakat dan menjalankan

operasinya dengan etika yang benar

2.2 Aliran Sumber Daya Fisik-Rantai Penawaran Manajemen

5

Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi

pegawai, bahan baku, mesin, dan uang. Pegawai

dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat

keahlian yang lebih tinggi melalui pelatihan dan

pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan.

Bahan baku memasuki perusahaan dalam bentuk input

mentah dan diubah menjadi barang jadi, yang kemudian

dijual kepada para pelanggan perusahaan. Mesin dibeli,

digunakan dan pada akhirnya dijual dalam bentuk

penerimaan penjualan investasi pemegang saham, dan

pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran kepada pemasok,

pajak kepada pemerintah, dan pengembalian kepada para

pemegang saham. Ketika berada di dalam perusahaan,

sumber daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan

produk dan jasa yang dijual oleh perusahaan kepada para

pelanggannya.

2.3 Keunggulan Kompetitif

Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan

produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut

akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para

pesaingnya. Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas

adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan

dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui sumber

daya virtualnya. Di dalam sistem informasi, keunggulan

kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan

6

informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di

dalam pasar.

2.4 Dimensi Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam

hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis, maupun

operasional. Tiga tingkat keunggulan kompetitif

tersebut akan bekerja bersama-sama. Sistem informasi

yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki

kemungkinan terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah

perusahaan secara substansial. Pada tingkat manajerial

yang tertinggi  adalah tingkat perencanaan strategis,

sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah

sebuah perusahaan untuk mendapatkan keunggulan

strategisnya. Pada tingkat manajemen kontrol

(menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi

mengenai bagaimana rencana strategis akan

diimplementasikan, sehingga menciptakan suatu

keunggulan taktis. Pada tingkat manajemen operasional

(lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi

informasi dalam berbagai pengumpulan data dan

penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi

operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.

a. Keunggulan Strategis

7

Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah

keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam

bentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat

digunakan untuk menciptakan suatu keunggulan strategis.

Sebagai contoh, sebuah perusaahn dapat memutuskan untuk

mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat

penghubung standar (seperti alat penghubung browser web)

untuk memungkinan berbagi dengan rekan-rekan bisnis dan

pelanggannya.

Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses

melalui browser Web mencerminkan pergeseran posisi

perusahaan secara strategis. Strategi ini menyebabkan

operasi perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa cara

secara fundamental, yaitu :

1. Akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan

melalui piranti lunak komputer buatan perusahaan

sendiri, sehingga perubahan tersebut akan

menyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan

untuk membeli piranti lunak pelaporan standar dari

vendor luar atau mempekerjakan perusahaan luar

untuk merancang dan mengembangkan suatu sistem

pelaporan baru. Mobilitas akses laporan juga akan

ikut terpengaruh, karena para pengguna tidak lagi

membutuhkan akses laporan, karena para pengguna

tidak membutuhkan akses langsung ke sumber daya

komputer perusahaan. Setiap sambungan ke internet

8

akan memungkinkan pengguna menggunakan sebuah

browser Web untuk mengakses laporan dari hampir

seluruh tempat di manapun di dunia ini.

2. Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di

seluruh dunia akan memiliki potensi akses atas

tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi

perusahaan, sehingga akan mempercepat transaksi

pembelian dan penjualan perusahaan.

3. Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh

terjadinya perubahan sistem informasi secara

strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan

yang terkait dengan akses Web kepada informasi

perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan semakin

besar pula. Tingkat strategis akan menentukan arah

dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat

kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai

suatu strategi yang menyadari arti penting dari

keamanan.

b. Keunggulan Taktis

Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis

(tactical advantage) ketika perusahaan tersebut

mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih

baik dari para pesaingnya. Sebagai contoh, layanan

pelanggan dapat ditingkatkan dengan menawarkan kepada

pelanggan akses langsung ke informasi. Semua perusahaan

9

ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan

akan menghasilkan pengulangan pembelian.

Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam

beberapa hal, yaitu :

1.    Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan

untuk terus membeli produk dari perusahaan.

Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi

pelanggan, namun juga dapat memberikan keuntungan

ekonomis bagi perusahaan.

2.      Sistem informasi dapat menyarankan produk

mana yang mungkin ingin dibeli oleh pelanggan.

Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan

pelanggan, namun juga dapat meningkatkan

keuntungan dari penjualan.

c. Keunggulan Operasional

Keunggulan Operasional (Opertional Advantage) adalah

keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan

proses sehari-hari. Disinlah sistem informasi akan

berinteraksi secara langsung dengan proses.

Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan

kegemaran mereka dari transaksi-transaksi masa lalu

akan mencerminkan suatu keunggulan operasional.

Browser sering memiliki cookies, file-file kecil berisi

informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna,

10

yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan

informasi lain yang berhubungan dengan transaksi

pengguna. Ini merupakan kemudahan yang berharga bagi

pelanggan, bahwa para pelanggan yang menggunakan Web

untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat

beban perusahaan membayar seorang juru tulis untuk

memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang

bersifat minor saja.

Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan

besar akan lebih akurat. Karena data tidak

dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka

tidak akan terjadi kesalahpahaman di dalam komunikasi.

Ketika informasi (nama, alamat, dan seterusnya) dapat

diambil dari catatan sebelumnya, data tersebut bahkan

akan memiliki atas data yang dimasukkan oleh pengguna.

Jika data tidak akurat, pengguna tidak akan

menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan

operasional, akses Web ke sistem informasi perusahaan

akan dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan.

2.5 Tantangan Dari Pesaing-Pesaing Global

Perusahaan multinasional (Multinational Corporation-

MNC) adalah perusahaan yang beroperasi lintas produk,

pasar, negara, dan budaya. Perusahaan multinasional

terdiri atas perusahaan induk dan sekelompok anak

perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut

11

dapat tersebar secara geografis, dan masing-masing

dapat memiliki sasaran, kebijakan dan prosedurnya

sendiri.

Perusahaan hendaknya tidak membatasi pemikiran

akan pesaing-pesaing global hanya untuk organisasi-

organisasi lain saja. Kalangan profesional dan staf

yang bekerja di negara lain yang bersaing untuk

pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan

rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing. 

Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi.

Namun, oustourcing juga memiliki kelemahannya sendiri.

Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing

TI adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI),

yang di beberapa negara tidak mendapat perlindungan

yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah HAKI

adalah dengan mengakuisisi perusahaan outsourcee asing. 

Sebagai contoh, di tahun 2004 IBM membeli Daksh

eServices, salah satu perusahaan call-center terbesar di

India. Pada saat itu, IBM memiliki lebih dari 9.000

karyawan di India yang mengembangkan sistem piranti

lunak dengan membeli Daksh eService memungkinkan IBM

mengakuisisi perusahaan sehingga masalah-masalah HAKI

dengan perusahaan outsourcing akan dapat dihindari.

2.6 Tantangan dalam Pengembangan Sistem Informasi

Global

12

Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat

menjadi suatu tantangan, tetapi ketika sistem yang

dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya

harus mengatasi beberapa kendala yang unik. Istilah

sistem informasi global (Global Information System-GIS)

diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri

atas beberapa jaringan yang melintasi batas negara.

Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh

pengembang GIS, yaitu :

a. Kendala-Kendala Politis

Pemerintah nasional di suatu negara di tempat anak

perusahaan berada dapat menerapkan beragam pembatasan

yang menjadikan perusahaan induk mengalami kesulitan

untuk memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam

jaringan. Pembatasan yang umum adalah akses yang

terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena

infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan

dioperasikan oleh pemerintah dan bukannya perusahaan

swasta, hal ini dapat menjadi suatu rintangan yang

cukup berat.

b. Rintangan Budaya dan Komunikasi

Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi

di beberapa budaya. Antarmuka (interface) GIS harus tetap

konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-

13

beda. Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS

mengandalkan grafik dan icon untuk berinteraksi dengan

pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah

yang diketikkan ke dalam bidang-bidangnya. Selain itu,

masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan

menawarkan beragam format yang memiliki fungsionalitas

yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk

membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi

berbagai kebutuhan populasi global ke dalam sistemnya.

Rintangan budaya juga dapat memengaruhi rancangan

suatu GIS. Di dalam beberapa masyarakat tertentu,

penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan

yang tidak membutuhkan keahlian, sedangkan di

masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu pertanda

tingkat sosial.

c. Pembatasan Pembelian dan Impor Piranti Keras

Pemerintah nasional mencoba untuk melindungi

pabrikan lokal dan merangsang investasi asing pada

produksi lokal dengan menentukan bahwa hanya peralatan

yang diproduksi atau dirakit di negara itu yang dapat

dipergunakan. Ketentuan seperti ini dapat mempengaruhi

pengoperasian berbagai sistem piranti keras dan lunak

yang berbeda.

d. Pembatasan Pemrosesan Data

14

Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus

diproses di dalam negeri, bukan dikirimkan ke luar

negeri dan diproses di tempat lain.

e. Pembatasan Komunikasi Data

Pembatasan komunikasi data yang paling banyak

dipublikasikan adalah pembatasan yang dikenakan pada

aliran data antarnegara. Aliran data antarnegara

(Transborder Data Flow-TDF), adalah pergerakan data yang

dapat dibaca oleh mesin melintasi batas negara.

f. Masalah-Masalah Teknologi

MNC sering kali didera dengan masalah yang

berhubungan dengan tingkat teknologi yang terdapat di

negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara,

sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin tidak

tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi

gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali

hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang

rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk. Piranti

lunak juga bisa menjadi masalah. Karena banyak negara

tidak memperhatikan hak cipta atas piranti lunak dan

membiarkan pasar tersembunyi (black market), beberapa

vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di

beberapa negara tertentu.

g. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan

15

Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut

menjadi masalah. Beberapa merasa yakin bahwa mereka

dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus

mendapat bantuan, dan mereka memandang peraturan yang

ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang

tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat

imbalan berdasarkan profitabilitas, dan mereka akan

berusaha untuk menghambat solusi korporat yang mereka

anggap akan dapat mengurangi pendapatan mereka.

Manajemen kantor di luar negeri juga dapat melihat GIS

sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”.

Para manajer tingkat menengah mungkin merasa takut

dilewati oleh rantai informasi baru yang menghimpun

data operasional kepada perusahaan induk.

Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah

mukjizat kecil jika MNC mencoba untuk mengembangkan

GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di atas

adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan,

pengaruh MNC dapat diminimalkan dengan mengikuti

strategi yang terencana dengan baik yang dituangkan ke

dalam rencana strategis sumber daya informasi.

2.7 Manajemen Pengetahuan

Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri

atas:

16

Piranti keras komputer

  Piranti lunak komputer

  Spesialis informasi

  Pengguna

  Fasilitas

  Database

  Informasi

Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan

informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif, mereka

harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil

yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya

lainnya, memerlukan manajemen. Para manajer memastikan

bahwa data mentah yang dikumpulkan telah seluruhnya

terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang

bermanfaat. Manajer kemudian memastikan bahwa individu-

individu yang tepat akan menerima informasi dalam

bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga ia

dapat dipergunakan. Terakhir, manajer akan

menyingkirkan informasi yang sudah usang dan

menggantinya dengan informasi terbaru dan akurat. Semua

aktivitas ini mengakuisisi data, memproses data menjadi

informasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi

dengan cara yang paling efektif, dan menyingkirkan

informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen

pengetahuan (knowledge management).

17

a. Dimensi Informasi

Ketika pengembang sistem (pengguna maupun

spesialis informasi) mendefinisikan output yang

diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan

mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi. Keempat

dimensi yang diinginkan akan dapat menambah nilai dari

informasi tersebut, yaitu :

Relevansi

Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut

berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi.

Pengguna seharusnya dapat memilih data yang

diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah

fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang

relevan dengan pengambilan keputusan yang akan

diambil saja yang akan disebut sebagai “informasi”.

Akurasi

Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan

tetapi, fitur-fitur yang memberikan kontribusi

kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya

dari sistem informasi tersebut. Karena hal ini, para

pengguna sering kali terpaksa harus menerima tingkat

akurasi yang kurang dari 100 persen. Aplikasi-

aplikasi yang melibatkan uang, seperti penggajian,

penagihan, dan piutang, berusaha untuk mencapai

tingkat akurasi 100 persen. Aplikasi-aplikasi

lainnya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang

18

dan laporan-laporan statistik, sering kali masih

tetap bermanfaat meskipun data yang dipergunakan

kurang dari 100 persen akurat.

Ketetapan waktu

Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan

keputusan sebelum situasi yang genting berkembang

atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna

hendaknya dapat memperoleh informasi yang

menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain

dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi

yang tiba setelah suatu keputusan diambil tidak akan

memiliki nilai yang bermanfaat.

Kelengkapan

Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi

yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu

masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem

hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam

lautan informasi. Istilah kelebihan muatan informasi

(information overload) menunjukkan bahwa memiliki

informasi yang terlalu banyak juga dapat memberikan

kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah

rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap

jika memiliki jumlah agregasi yang tepat dan

mendukung semua area di mana keputusan akan diambil.

Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna

menentukan sendiri dimensi informasi yang

19

dibutuhkannya. Jika dibutuhkan, spesialis informasi

dapat membantu pengguna melakukan pendekatan atas

pekerjaan ini dengan cara-cara yang logis.

b. Sistem Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah

Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada

sistem pemrosesan transaksi yang akan memproses pesanan

pelanggan, membuat catatan persediaan, menghitung

jumlah gaji, dan tugas-tugas lain yang serupa.

Karenanya, sistem informasi dianggap memiliki “tingkat

rendah” karena berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan

yang diberikan kepada organisasi di “tingkat rendah.”

Kini, organisasi mengakui bahwa sistem informasi

mengumpulkan pengetahuan yang terdapat di dalam suatu

organisasi, dan organisasi harus mengelola pengetahuan

tersebut.

c. Sistem Informasi

Sistem informasi awal serta piranti lunak dan

keras yang tidak sesuai atau hanya sesuai secara

parsial dengan teknologi informasi terkini disebut

sebagai legacy systems. Meskipun data yang dikumpulkan

oleh legacy systems terutama memproduksi informasi

historis, informasi tersebut masih dianggap berharga.

Kebanyakan data legacy dapat diubah dan dipergunakan

oleh teknologi-teknologi baru. Teks dan angka yang

20

sering kali membuat file-file legacy dapat diimpor ke

dalam basis data modern. Pengambilan data mungkin

memerlukan nilai-nilai data lama yang diperbarui

menjadi nilai-nilai baru.  Sebagai contoh, nomor-nomor

produk yang sudah tidak terpakai dapat diganti dengan

nomor-nomor yang berlaku saat ini. Langkah-langkah

lainnya mungkin perlu untuk dilakukan untuk

menggabungkan data teks dan numerik ke dalam basis data

sekarang. Perusahaan memutuskan sendiri mengenai jumlah

data legacy yang akan diambil berdasarkan perkiraan

mereka atas tambahan keuntungan yang dapat

direalisasikan dari data legacy. Satu masalah dalam

mengubah data legacy adalah bahwa data seperti ini bisa

jadi tidak tersedia dalam format digital. Beberapa data

legacy dapat hanya tersedia dalam bentuk cetakan

kertas. 

2.8 Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi

Perusahaan-perusahaan pertama pengguna komputer

menempatkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya

informasi di tangan sebuah unit khusus yang terdiri

atas para profesional informasi. Unit ini, yang disebut

sebagai layanan informasi (Infomation Service-IS), dikelola

oleh seorang manajer yang mungkin memiliki status wakil

presiden. Praktik yang diterima pada masa sekarang

adalah membuat layanan informasi sebagai suatu area

21

bisnis utama dan memuaskan manajer puncaknya di dalam

kelompok eksekutif senior, seperti komite eksekutif,

yang melakukan pengambilan-pengambilan keputusan

penting bagi perusahaan.

a. Chief Information Officer dan Chief Technology

Officier

Chief Information Officer (CIO) atau Chief

Technology Officer (CTO) adalah manajer dengan tingkat

tertinggi di layanan informasi. Orang ini akan

menyumbangkan keahlian manajerial dalam memecahkan

masalah-masalah yang tidak hanya berhubungan dengan

layanan informasi saja, melainkan juga area-area

operasi perusahaan lain. Chief Information Officer atau

Chief  Technology Officer memaikan peran penting dalam

perencanaan strategis suatu usaha, area bisnis, dan

sumber daya informasi. Sebuah rencana strategis untuk

sumber daya informasi akan mengindetifikasikan tujuan-

tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi

perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya

informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-

tujuan tersebut.

CIO dan CTO dapat menjadikan layanan informasi

sebagai salah satu unsur vital dalam struktur

organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran

berikut ini :

22

Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan

bisnis.

Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit

bisnis dan manajemen – Jangan tunggu sampai Anda

diundang!

Fokus pada perbaikan proses bisnis.

Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis

Membangun kredibilitas dengan memberikan jasa IS

yanng dapat diandalkan.

Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar

bidang IS

b. Perencanaan Strategis bagi Perusahaan

Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para

eksekutifnya ke dalam suatu komite eksekutif, kelompok

ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan

strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat

paling minimum, komite eksekutif terdiri atas presiden

atau wakil presiden bidang-bidang bisnis perusahaan.

Komite ini akan menentukan rencana bisnis strategis

organisasi.

Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan

memonitor pelaksanaan sepanjang tahun dan jika

dibutuhkan mengambil tindakan yang sesuai. Dalam

beberapa kasus, rencana dapat dimodifikasi untuk

mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat

mengambil inisiatif pengambilan keputusan yang23

ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh sasaran (goals)

perusahaan akan tercapai.

c. Rencana Strategis untuk Area Bisnis

Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya

memiliki komitmen pada perencanaan strategis, mereka

melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis

untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri.

Rencana area bisnis akan merinci bagaimana area-area

tersebut akan mendukung usaha ketika berusaha mencapai

sasaran strategisnya.

Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis

area bisnis adalah agar setiap area membuat rencananya

sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan

tetapi, pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan

bahwa area-area akan dapat bekerja sama dengan baik.

Selama beberapa tahun terakhir, unit IS mungkin

telah mendedikasikan sebagai besar perhatian mereka

pada perencanaan strategi dari kebanyakan area bisnis

yang lain. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan

aktivitas ini adalah perencanaan strategis untuk sumber

daya informasi (Strategic Planning For Information Resource-SPIR)

Pendekatan perencanaan strategi untuk sumber daya

informasi (Strategic Planning For Information Resource-SPIR)

adalah pengembangan rencana strategis secara paralel

bagi layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana

24

perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan

diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan

mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa

mendatang dan sumber daya informasi yang akan

dibutuhkan. Kunci SPIR adalah mengembangkan rencana

strategis bagi perusahaan dan bagi sumber daya

informasi pada waktu yang bersamaan.

d. Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber

Daya Informasi

Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber

Daya Informasi adalah pengembangan rencana strategis

secara paralel bagi layanan informasi dan perusahaan

sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan

yang akan diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS

akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa

mendatang. 

Rencana strategis sumber daya informasi (Strategic

Plan for Information Resources-SPIR) telah dikembangkan untuk

mendukung Rencana Strategis Bisnis dengan menggabungkan

dan menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan-tujuan strategis. SPIR disusun

dalam empat bagian, yaitu :

1. Pernyataan Misi Teknologi Informasi

Misi teknologi informasi adalah untuk memberikan

layanan informasi dengan kualitas terbaik di dalam

25

suatu lingkungan pendukung yang akan mempromosikan

kreativitas, perkembangan pribadi, interaksi,

keberagaman, dan pengembangan profesional sehingga

perusahaan dapat memanfaatkan teknologi guna

membantu mencapai tujuan-tujuan korporat.

2. Sasaran Teknologi Informasi

Misi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan

menncapai sasaran-sasaran berikut ini :

a. Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam

penggunaan teknologi informasi

b. Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi

kebutuhan karyawan di seluruh tingkat organisasi

dan juga para mitra lingkungan bisnis

c. Tetap mengikuti perkembangan teknologi

informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan para

pelanggan

d. Mempertahankan stabilitas operasional dan

keandalan bagi seluruh sumber daya informasi yang

ada, orang, data, fasilitas, peranti keras, dan

piranti lunak

e. Menjaga kesinambungan program pendidikan dan

pelatihan yang dirancang untuk meraih penggunaan

seluruh sumber daya informasi secara efisien dan

efektif

26

BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas maka diperoleh

kesimpulan :

1) Perusahaan memperoleh sumber daya dari

lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut

menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber

27

daya yang telah diubah kembali ke lingkungan.

Delapan elemn lingkungan yaitu : pemasok,

pelanggan, serikat buruh, masyarakat keuangan,

pemegang saham/pemilik, pesaing, pemerintah dan

masyarakat global.

2) Sistem fisik perusahaan adalah suatu sistem

terbuka yang didalamnya menghubungkan dengan

lingkungannya. Perusahaan mengambil sumber daya

dari lingkungan mereka, mengubah sumber daya ini

ke dalam produk dan jasa, dan mengembalikan sumber

daya yang diubah kepada lingkungan.

3) Keunggulan Kompetitif mengacu pada penggunaan

informasi untuk mempengaruhi pangsa pasar

4) Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan

dalam hal mendapatkan keunggulan strategis,

taktis, maupun operasional. Tiga tingkat

keunggulan kompetitif tersebut akan bekerja

bersama-sama. Sistem Informasi dipertajam dengan

memiliki kesempatan terbaik dari ketiganya

untuk meningkatkan tampilan perusahaan secara

mendasar

5) Pemain besar pada pangsa psar global saat ini

merupakan perusahaan multinasional (Multinational

Corporations/MNCs). Proses informasi dan komunikasi

– berdasar koordinasi sangat penting untuk sebuah

28

MNC dikarenakan skala dan penyebaran aktivitas

bisnis mereka.

6) Tantangan dalam persaingan global yaitu :

kendala-kendala politis, rintangan budaya dan

komunikasi, pemabatasan pembelian dan impor

piranti keras, pemabatasan pemrosesan data,

pembatasan pemrosesan data, pemabatasan komunikasi

data, masalah-masalah teknologi dan kurangnya

dukungan dari manajemen anak perusahaan

7) Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan

informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif,

mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat

meraih hasil yang dinginkan. Informasi, sama

seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen.

Para manajer memastikan bahwa data mentah yang

dikumpulkan telah seluruhnya terkumpul dan

kemudian diproses menjadi informasi yang

bermanfaat.

8) SPIR (Strategic Planning For Information Resource)

merupakan pengembangan bersama dari perencana

strategis untuk kedua perusahaan dan jasa

informasinya. Mengembangkan dua rencana bersama-

sama berarti bahwa rencana perusahaan akan

mencerminkan pemberian dukungan pada jasa

informasi dan rencana jasa informasi akan

29

mencerminkan tuntutan masa datang bagi sistem

pendukung.

3.2Saran

Perusahaan akan berusaha untuk mendapat keunggulan

di atas para pesaingnya. Produk dan jasa pada harga

yang lebih rendah, berkualitas tinggi, dan memenuhi

kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar

tertentu maka perusahaan akan mencapai keunggulan.

Perusahaan melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing

area bisnis untuk mengembangkan rencana strategisnya.

Area-area bisnis tersebut harus bekerja sama dalam

mengembangkan rencana strategisnya. Rencana area bisnis

ini akan merinci bagaimana area-area tersebut akan

mendukung setiap usaha yang dilakukan dalam mencapai

sasaran strategisnya

DAFTAR PUSTAKA

30

McLeod Raymond, Sistem Informasi Manajemen, Edisi

Kesepuluh, Jakarta, Salemba Empat : 2007

31