Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia

58
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara adalah insititusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hidup dalam wilayah tertentu dengan tujuan sama yang terikat dan taat terhadap perundang-undangan serta memiliki pemerintahan sendiri”. Negara dibentuk atas dasar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya dalam memperoleh hidup dan memenuhi 1

Transcript of Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Negara adalah insititusi

yang dibentuk oleh kumpulan

orang-orang yang hidup dalam

wilayah tertentu dengan tujuan

sama yang  terikat dan taat

terhadap perundang-undangan

serta memiliki pemerintahan

sendiri”. Negara dibentuk atas

dasar kesepakatan bersama yang

bertujuan untuk  mengatur

kehidupan anggotanya dalam

memperoleh hidup dan memenuhi

1

kebutuhan mereka. Untuk

mengatur bagaimana anggota

masyarakat dalam menjalankan

aktivitasnya sebagai warga

negara, negara memberikan

batasan-batasan dalam wujud

aturan dan hukum. Dan setiap

negara memiliki bentuk-bentuk

tersendiri.

1.2. Rumusan Masalah

1.Apa pengertian Sistem,

Administrasi, Negara?

2.Apa saja syarat Negara,

kedaulatan Negara, dan

timbulnya Negara?

2

3.Sebutkan macam-macam

bentuk Negara?

1.3. Tujuan Masalah

1.Untuk mengetahui

pengertian system,

administrasi, dan Negara

2.Untuk mengetahui syarat-

syarat terbentuknya Negara,

kedaulatan Negara, dan

timbulnya Negara

3.Memberikan informasi

tentang macam-macam bentuk

Negara

3

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Sistem,

Administrasi dan Negara

1. Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa

Yuinani, yaitu “Systema” yang

berarti:

a. Keseluruhan yang tersusun

dari sekian banyak bagian

(Scrode dan voich, 1975:

115);

b. Hubungan yang berlangsung

di antara satuan-satuan atau

4

komponen secara teratur

(Awad, 1979:4)

Dengan demikian , kata

“systema” berarti sehimpunan

bagian atau komponen yang

saling berhubungan secara

teratur dan merupakan satu

keseluruhan (a whole). Dalam

perkembangannya, istilah

system mengalami pembiasan

sehingga memiliki banyak arti,

tergantung pada cakupan

pembicaraannya.Sistem juga

merupakan kesatuan bagian-

bagian yang saling berhubungan

yang berada dalam suatu

5

wilayah serta memiliki item-

item penggerak, contoh umum

misalnya seperti negara.

Negara merupakan suatu

kumpulan dari beberapa elemen

kesatuan lain seperti provinsi

yang saling berhubungan

sehingga membentuk suatu

negara dimana yang berperan

sebagai penggeraknya yaitu

rakyat yang berada dinegara

tersebut.

System dapat diartikan

sebagai satu kesatuan yang

terdiri dari beberapa unsur

atau komponen.Setiap unsur

6

komponen itu saling

berhubungan secara structural

dan fungsional, ada

keterkaitan dalam pencapain

tujuan utama.

Beberapa ahli yang

mengemukakan definisi sistem,

antara lain sebagai berikut:

1. Menurut Campbell (1979:

3), sistem adalah himpunan

atau komponen atau bagian

yang saling berkaitan yang

bersama-sama berfungsi untuk

mencapai tujuan.

2. Awad (1979: 4), sistem

adalah sehimpunan komponen

7

atau subsistem yang

terorganisasikan dan

berkaitan sesuai dengan

rencana untuk mencapai

tujuan tertentu.

3. Menurut Ludwig Von

Bertalanffy, sistem adalah

seperangkat unsur-unsur yang

terkait dalam suatu antar

relasi diatara unsur-unsur

tersebut dan dengan

lingkungan.

2.Pengertian Administrasi

8

Pengertian Administrasi

Administrasi berdasarkan kata

etimologis (asal kata)

bersumber dari bahasa latin

yaitu, ad + ministrate, yang

secara operasional berarti

melayani, membantu, dan

memenuhi. sebut dengan

perkataan “administrasi”.

Namun dalam kehidupan

masyarakat sehari-hari di

Indonesia dikenal juga

perkataan ”administratie” yang

berasal dari bahasa Belanda,

sebagai peninggalan sejarah

masa lalu yang tidak mudah

9

meninggalkannya. Maka dengan

demikian, bahwa administrasi

adalah proses kerjasama yang

dilakukan oleh dua orang atau

lebih untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan1.

Menurut para ahli bahwa administrasi:

a. Administrasi dalam arti

sempit. Menurut Soewarno

Handayaningrat

mengatakan“Administrasi secara

sempit berasal dari kata

Administratie (bahasa Belanda)

yaitu meliputi kegiatan cata-

1 Nicholas Henry. Administrasi Negara dan Masalah-masalah Kenegaraan, Jakarta: Rajawali Pers. 1988.

10

mencatat, surat-menyurat,

pembukuan ringan, keti-

mengetik, agenda dan

sebagainya yang bersifat

teknis ketatausahaan”(1988:2).

b. Wiliam Lefingwel dan

Edwin Robinson

Administrasi adalah cabang

ilmu manajemen yang berkenaan

dengan pelaksanaan pekerjaan

perkantoran secara efisien,

kapan, dan dimana pekerjaan

itu harus dilakukan.

c. George Tery

Administrasi adalah

perencanaan, pengendalian, dan

11

pengorganisasian pekerjaan

perkantoran, serta penggerakan

mereka yang melaksanakannya

agar mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

3.Pengertian Negara

Secara historis

pengertian negara berkembang

sesuai dengan kondisi

masyarakat pada saat itu. Pada

zaman yunani kuno para ahli

filsafat negara merumuskan

pengertian negara secara

beragam. Aristoteles (384-522

SM) merumuskan negara dalam

12

bulu politica yang disebut

negara polis, yang saat itu

masih dipahami dalam suatu

wilayah terkecil.

Negara merupakan suatu

organisasi di antara

sekelompok atau beberapa

kelompok manusia yang secara

bersama-sama mendiami suatu

wilayah (territorial) tertentu

dengan mengakui adanya suatu

pemerintahan yang mengurus

tata tertib dan keselamatan

sekelompok atau beberapa

kelompok manusia yang ada di

wilayahnya.

13

Definisi menurut para ahli

a. Menurut aristoteles :

Negara adalah persekutuan

daripada keluarga dan desa,

guna memperoleh hidup yang

sebaik-baiknya.

b. Jean bodin

Negara adalah suatu

persekutuan daripada keluarga-

keluarga dengan segala

kepentingannya yang dipimpin

oleh akal dari suatu kuasa

yang berdaulat

c. Prof. R. Djokosoetono

Negara adalah suatu organisasi

manusia atau kumpulan manusia

14

yang berada di bawah suatu

pemerintahan yang sama.

d.   Prof. Mr. Soenarko

Negara ialah organisasi

manyarakat yang mempunyai

daerah tertentu, dimana

kekuasaan negara berlaku

sepenuhnya sebagai sebuah

kedaulatan2.

B.Syarat-Syarat Negara,

Kedaulatan Negara, dan

Timbulnya Negara

a.Syarat-syarat Negara

2 Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Pemerintahan, Bandung: Penerbit mandarmaju, 2007. Hal 99-100

15

1. Rakyat/Jumlah penduduk.

Rakyat merupakan unsur

pertama dalam membentuk

negara, tampa masyarakat maka

mustahil Negara bisa

terbentuk. Leacock mengatakan:

Negara tidak akan berdiri

tampa adanya sekelompok orang

yang mendiami bumi ini

Plato mengatakan bahwa

untuk membentuk sebuah Negara

wilayah tersebut membutuhkan

5040 penduduk. Pendapat ini

tidak berlaku dijaman modern

ini, lihat saja Vatican City

misalnya, adalah sebuah negara

16

di tengah jantung kota Roma,

adalah negara yang dibentuk

tahun 1929 berdasarkan

Perjanjian Lateran antara

Takhta Suci dengan pemerintah

Italia. Luas negara ini hanya

sebesar 109 acre atau 2,25

kilometer persegi dengan

penduduk sebanyak 572 orang.

2.Wilayah

Wilayah atau daerah atau

teritorial negara adalah

bagian tertentu dari permukaan

bumi, tempat penduduk negara

berdiam secara tetap dan

tempat negara mempunyai

17

kekuasaan tertinggi serta

dapat menjalankan kekuasaan

itu secara efektif. Wilayah

negara adalah landasan materil

atau landasan fisik dari

negara yang berbentuk tanah,

dan karenanya disebut

grondsubstraat dari negara,

artinya lapisan dasar berupa

tanah dari negara itu. Wilayah

merupakan unsur yang kedua,

karena dengan ada wilayah yang

didiami oleh manusia, maka

negara akan terbentuk, jika

wilayah tersebut tidak

ditempati secara permanent

18

oleh manusia maka mustahil

untuk membentuk Negara.

3. Pemerintahan.

Jika rakyat telah siap

dan wilayah yang ditempati

memungkinkan untuk bernaung,

maka yang tidak kalah

pentingnya ialah pembentukan

pemerintahan. Pemerintahan

terbagi atas tiga organ:

1. Badan pembuatan undang-

undang (BPUU). Dimana organ

ini mengatur hukum- hukum

untuk Negara dan rakyatnya

yang ditetapkan secara

musyarawarah.

19

2. Pelaksana. Orang-orang

yang menjalankan roda

pemerintahan atau tombak

negara alias para Pejabat

kita.

3. Pengadilan. Ini bukan

suatu badan yang asing bagi

kita, tugas mereka menyeret

orang- orang yang bermasalah,

tapi anehnya mereka juga

nimbrung bersama penjahat.

4. Kedaulatan.

Kedaulatanlah yang

membedakan Negara dengan

organisasi lainnya, jika

Negara yang berdaulat berarti

20

memiliki UUD pemerintahan

sendiri, bahkan bebas dari

ikatan belenggu dari Negara

lain, pemahamannya Merdeka.

Dalam kepustakaan hukum

internasional, suatu negara

yang berdaulat biasanya

ditandai dengan kemampuan

untuk mengurus kepentingan

dalam negeri dan luar

negerinya sendiri dengan tidak

bergantung kepada negara lain.

b.Kedaulatan Negara

Kedaulatan berasal dari

bahasa Arab (daulah), yang

21

berarti kekuasaan tertinggi.

Menurut Jean Bodin (tokoh ilmu

negara), kedaulatan dalam

negara ialah kekuasaan

tertinggi dalam negara yang

tidak berasal dari kekuasaan

lain. Berdasarkan pengertian

tersebut maka kedaulatan

memiliki sifat :

a.       asli, tidak terbagi

bagi, mutlak, dan permanen.

Karena kekuasaan yang

tertinggi itu tidak berasal

dari pemberian kekuasaan yang

lebih tinggi.

22

b.      tidak terbagi-bagi

artinya utuh dimiliki oleh

pemegang kedaulatan itu tanpa

dibagi kepada pihak lain.

c.       Permanen / abadi,

artinya kedaulatan itu tetap,

tidak berubah berada dalam

kekuasaan pemegang kedaulatan

tersebut.

d.      Tunggal berarti hanya ada

satu kekuasaan tertinggi,

sehingga kekuasaan itu tidak

dapat dibagi-bagi. Dengan

demikian, kedaulatan sebagai

kekuasaan tertinggi.

23

Pengertian kedaulatan rakyat

berhubungan erat dengan

pengertian perjanjian

masyarakat dalam pembentukan

asal mula negara. Negara

terbentuk karena adanya

perjanjian masyarakat.

Perjanjian masyarakat disebut

juga dengan istilah kontrak

sosial. Ada beberapa ahli yang

telah mempelajari kontrak

sosial, antara lain Thomas

Hobbes, John Locke, dan Jean

Jaques Rousseau. Kedaulatan

adalah suatu hak eksklusif

untuk menguasai suatu wilayah

24

pemerintahan, masyarakat, atau

atas diri sendiri terdapat

penganut dalam dua teori yaitu

berdasarkan pemberian dari

Tuhan atau Masyarakat. 

Beberapa pemikiran mengenai

kedaulatan dan pemegang

kedaulatan suatu negara

setelah revolusi Perancis

dikemukakan oleh Jean-Jacques

Rousseau dalam karyanya Du

Contrat Social Ou Principes Du

Droit Politique (Mengenai

Kontrak Sosial atau Prinsip-

prinsip Hak Politik) membagi

25

tingkat kedaulatan menjadi dua

yaitu de facto dan de jure.

Dimana letak kekuasaan

tertinggi pada suatu Negara

bermacam yang terjadi pada

berbagai Negara, hanya

terkadang hanya sebagai slogan

tetapi terkadang memang

diikuti secara konsekuen,

antara lain sebagai berikut:

1. Ada Negara yang

menganggap bahwa

kedaulatannya ditangan

rakyat artinya suara

rakyat benar benar

didengar, keluhannya,

26

penderitaannya, menurut

mereka inilah contoh

Negara demokrasi, oleh

rakyat dan untuk rakyat.

2. Adapula Negara yang

mengatakan bahwa

kedaulatan berada

ditangan hokum, artinya

supermasi hokum dinomor

satukan, peraturan

dijunjung tinggi.

3. Ada pula Negara yang

mengatakan bahwa

kedaulatannya berada

ditangan tuhan, jadi

tuhan yang maha kuasa

27

yang mennetukan jalannya

roda pemerintahan,

apabila diatur oleh sang

pencipta dunia ini mak

yang melanggar akan dosa,

hanya saja yang perlu

diperhatikan siapakah

orang berada sebagai

pelaksana jalannya roda

pemerintahan itu sendiri.

4. Adapula Negara yang

menyatakan bahwa

kedaulatannya berada

ditangan raja, bahwa ini

lah bentuk yang sangat

mengkultuskan manusia di

28

muka bumi, bahkan

pernyataan yang

menyatakan bahwa raja dan

keluarganya adalah

bangsawan berdarah biru ,

adalah terlalu melebih-

lebihkan manusia oleh

manusia. Karena bukankah

sama warna darah manusia

berwarna merah.

5. Adapula Negara yang

menyatakan bahwa

kedaulatnnya berada

ditangan Negara itu

sendiri. Hal ini melihat

karena terlalu

29

dibedaknnya manusia atas

manusia maka untuk

mengantisipasi perbedaan

kelas Negara membuat

peratutran ketat yang

tidak boleh dilanggar

oleh rakyat3.

Kedaulatan bagi sebuah

negara adalah sangat penting

sekali. Negara yang sudah

merdeka berarti itu sudah

memiliki kedaulatan, oleh

karena kemerdekaan adalah hak

setiap bangsa di dunia dan

3 Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Negara kajian ilmiah dan keagamaan, Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013. Hal 36-38

30

merupakan hak asazi setiap

manusia di dunia. Bangsa

Indonesia mengutuk dan anti

penjajahan seperti yang

ditegaskan dalam Pembukaan UUD

1945 pada alinea pertama.

Pengertian kedaulatan itu

sendiri adalah kekuasaan yang

tertinggi untuk membuat

undang-undang dan

melaksanakannya.

C.Timbulnya Negara

31

Suatu negara tidak

terjadi begitu saja tetapi

melalui suatu proses dengan

dipenuhinya satu unsur kepada

unsur lainnya sehingga pada

akhirnya seluruh unsur

terpenuhi.  Dengan dipenuhinya

seluruh unsur tersebut maka 

kapasitas  negara sebagai

entitas politik tidak

diragukan lagi sebagai subjek

hukum (legal entity). Proses

terjadinya negara dapat

dilihat dari dua sudut

pandang, yaitu :

32

1. Proses terjadinya Negara secara

frimer

Terjadinya negara secara

primer adalah bertahap yaitu

dimulai dari adanya masyarakat

hukum yang paling sederhana,

kemudian berevolusi ketingkat

yang lebih maju dan tidak

dihubungkan dengan negara yang

telah ada sebelumnya.

Menurut G. Jellinek,

terjadinya negara secara

primer melalui 4 tahapan

(fase) yaitu :

- Fase Suku Persekutuan Manusia

33

Kehidupan diawali dari

sebuah keluarga, kemudian

menjadi kelompok masyarakat

hukum tertentu atau disebut

suku yang akhirnya berkembang

menjadi lebih besar dan

dipimpin oleh kepala suku yang

merupakan primus interpares.

-Fase Kerajaan

Pada fase ini kepala suku

sebagai primus interpares kemudian

menjadi raja dengan cakupan

wilayah yang lebih luas akibat

fakta alamiah maupun karena

penaklukan - penaklukan

wilayah lain.

34

-Fase Negara Nasional

Awalnya negara nasional

diperintah oleh raja yang

absolut dengan pemerintahan

yang tersentralisasi semua

rakyat dipaksa mematuhi

kehendak dan diperintah raja.

Hanya ada satu identitas

kebangsaan, maka fase ini

disebut fase nasional.

-Fase Negara Demokrasi

Setelah rakyat memiliki

kesadaran kebangsaan, kemudian

tidak ingin diperintah oleh

raja yang absolut. Rakyat

ingin mengendalikan

35

pemerintahan dan memilih

pemimpinnya sendiri yang

dianggap dapat mewujudkan

aspirasi mereka yang lebih

dikenal dengan "kedaulatan

rakyat" maka lahirlah negara

demokrasi.

Di samping itu, untuk

mempelajari asal mula

terbentuknya suatu negara

dapat menggunakan teori-teori

yang diajukan oleh tokoh-tokoh

sesuai buah pikiran masing-

masing, antara lain sebagai

berikut:

36

A. Teori Kontrak Sosial

(Social Contract)

Teori perjanjian

masyarakat atau teori kontrak

sosial menganggap perjanjian

sebagai dasar negara dan

masyarakat. Teori ini

meletakkan negara untuk tidak

berpotensi menjadi negara

tirani. Keadaan alamiah itu

merupakan keadaan dimana

manusia masih bebas, belum

mengenal hukum dan masih

memiliki hak asasi yang ada

pada dirinya. Akan tetapi

karena akibat pekembangan

37

kehidupan yang menghasilkan

kompleksitas kebutuhan maka

manusia membutuhkan sebuah

kehidupan bersama.  Dimana

dibentuk berdasarkan

perjanjian bersama untuk

menyerahkan kedaulatan kepada

sekelompok orang yang ditunjuk

B. Teori Ketuhanan

(Theokratis)

      Dasar pemikiran teori

ini adalah suatu kepercayaan

bahwa segala sesuatu yang ada

atau terjadi di alam semesta

ini adalah semuanya kehendak

Tuhan, demikian pula negara

38

terjadi karena kehendak Tuhan.

Sisa-sisa perlambang teori

theokratis nampak dalam

kalimat yang tercantum di

berbagai Undang-Undang Dasar

negara, seperti : “Atas berkat

rahmat Allah Yang Maha Kuasa”

atau “By the grace of God”.

C. Teori Kenyataan

Yaitu teori yang

menganggap bahwa memang sudah

kenyataannya berdasarkan

syarat-syarat tertentu negara

itu dapat timbul

D. Teori perjanjian

39

Yaitu teori yang

menganggap bahwa suatu negara

itu terbentuk berdasarkan

perjanjian bersama antara

orang-orang yang sepakat

mendirikan suatu negara

ataupun antara 0rang-orang

yang dijajah dengan

penjajahan.

E. Teori penaklukan

Yaitu teori yang

menganggap bahwa negara itu

timbul karena serombongan

manusia menduduki serombongan

yang lain. Sehingga negara

40

berdiri atas dasar

pemberontakan4.

2. Proses terjadinya negara secara sekunder

Terjadinya negara secara

sekunder adalah membahas

terjadinya negara baru yang

dihubungkan dengan negara lain

yang telah ada sebelumnya,

berkaitan dengan hal tersebut

maka pengakuan negara lain

dalam teori sekunder merupakan

unsur penting berdirinya suatu

4 Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Negara

kajian ilmiah dan keagamaan, Bandung:

Pustaka Reka Cipta, 2013.halm. 34-35

41

negara baru. Untuk mengetahui

terjadinya negara baru dapat

menggunakan pendekatan faktual

yaitu suatu pendekatan yang

didasarkan pada kenyataan dan

pengalaman sejarah yang benar-

benar terjadi.

1.     

Penaklukan/Pendudukan(Occupasi)

Suatu daerah belum ada

yang menguasai kemudian

diduduki oleh suatu bangsa.

Contoh: Liberia diduduki

budak-budak Negro yang

dimerdekakan tahun1847.

2.      Pelepasan diri (Proklamasi)

42

Suatu daerah yang semula

termasuk daerah negara

tertentu melepaskan diri dan

menyatakan kemerdekaannya.

Contoh : Belgia melepaskan

diri dari Belanda tahun 1839,

Indonesia tahun 1945, Pakistan

tahun 1947 (semula wilayah

Hindustan), Banglades tahun

1971 (semula wilayah

Pakistan), Papua Nugini

tahun1975 (semula wilayah

Australia), 3 negara Baltik

(Latvia, Estonia, Lituania)

melepaskan diri dari Uni

Soviet tahun 1991, dsb.

43

3.      Pelenyapan dan pembentukan

negara baru

Suatu negara pecah dan

lenyap, kemudian diatas

wilayah itu muncul negara

baru.

4.      Penarikan ( Accesie )

  Mulanya suatu wilayah

terbentuk akibat naiknya

lumpur sungai atau timbul dari

dasar laut (delta). Wilayah

tersebut kemudian dihuni oleh

sekelompok orang hingga

akhirnya membentuk negara

5.      Penyerahan ( Cessie )

44

Terjadi ketika suatu

wilayah diserahkan pada negara

lain atas dasar perjanjian

tertentu. Contoh: Wilayah

Sleewijk diserahkan oleh

Austria pada Prussia

( Jerman ).

6.      Pencaplokan / Penguasaan (

Anexatie )

Suatu negara berdiri di

suatu wilayah yang dikuasai

( dicaplok ) oleh bangsa lain

tanpa reaksi berarti. Contoh:

negara Israel ketika dibentuk

tahun 1948 banyak mencaplok

45

daerah Palestina, Suriah,

Yordania dan Mesir.

7.      Pemisahan ( Separatise )

Suatu wilayah yang

memisahkan diri dari negara

yang semula menguasainya

kemudian menyatakan

kemerdekaan. Contoh: Belgia

memisahkan diri dari Belanda

dan menyatakan merdeka.

8.      Peleburan ( Fusi )

Terjadi ketika negara -

negara kecil yang mendiami

suatu wilayah mengadakan

perjanjian untuk melebur

menjadi satu negara baru.

46

Contoh: terbentuknya federasi

kerajaan Jerman tahun 1871.

C. Macam-Macam bentuk Negara

1.Bentuk Negara Pada Zaman

Yunani Kuno

Pada masa yunani kuno

dahulu hanya dikenal adanya 3

bentuk pokok dari negara.

Adapun tiga bentuk pokok

daripada negara pada masa

yunani kuno tersebut ialah:

Monarchi, Oligarchi, dan

Demokrasi.

-Monarki

47

Pemerintahan monarki adalah

model pemerintahan yang

dikepalai oleh raja atau ratu.

Dalam prakteknya, monarki ada

dua jenis yaitu: Monarki

absolut dan monarki

konstutional.

a)      Monarki absolut adalah

model pemerintahan dengan

kekuasaan tertinggi di tangan

satu orang raja atu ratu.

Termasuk dalam kategori ini

adalah negara Arab saudi,

Brunae, Swazilan, bhutan, dll.

b)      Monarki konstitusional

adalah bentuk pemerintahan

48

yang kekuasaan kepala

negaranya (perdana mentri)

dibatasi oleh ketentuan-

ketentuan kostitusi nagara.

Praktek monarki konstitusional

ini adalah yang paling banyak

dipraktekan di beberapa

negara, seperti Thailand,

Jepang, Inggris, jordania dan

lan-lain.

c)      Monarki parlamenter

adalah bentuk pemerintahan

yang bertanggung jawab atas

kebijaksanaan pemerintahannya

adalah mentri, Termasuk dalam

kategori ini adalah negara

49

Inggris, Belanda, dan

Malaysia.

-Oligarki

Model pemerintahan

oligarki adalah pemerintahan

yang dijalankan oleh beberapa

orang berkuasa dari golongan

atau kelompok tertentu

-Demokrasi

Pemerintahan model

demikrasi adalah pemerintahan

yang bersandarkan pada

kedaulatan rakyat atau

bendasarkan kekuasaannya pada

pilihan atau kehendak rrakyat

malalui mekanisme pemulihan

50

Umum (pemilu) yang berlangsung

secara jujur, bebas, dan adil.

2. Bentuk Negara pada Masa Modern Sekarang.

Menurut teori-teori

modern sekarang ini, bentuk

negara yang terpenting ialah:

negara kesatuan(Unitarianisme)

dan negara serikat (Federasi)

1.      Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk

suatu negara yang merdeka dan

berdaulat, dengan satu

pemerintahan pusat yang

berkuasa dan mengatur seluruh

daerah. Namun dalam

pelaksanaannya, negara

51

kesatuan ini terbagi kedalam 2

macam sistem pemerintahan

yaitu: Sentral dan Otonomi.

a.       Negara kesatuan

dengan sisitem sentralisasi

adalah pemerintahan yang

langsung dipimpin oleh

pemerintahan pusat, sementara

pemerintahan daerah di

bawahnya melaksanakan

kebijakan pemerintahan pusat.

b.      Negara kesatuan dengan

sistem desentralisasi adalah

kepala daerah diberikan

kesempatan dan kewenangan

untuk memgurus urusan

52

pemerintahan diwilayah

sendiri. Sisitem ini dikenal

dengan istilah otonomi daerah

atau swatantra.5.

2. Negara serikat

Negara serikat atau

Federasi merupakan bentuk

negara gabungan yang terdiri

dari beberapa negara bagian

dari sebuah negara serikat.

Pada mulanya negara-negara

bagian tersebut merupakan

negara yang merdeka, berdaulat

dan berdiri sendiri. Setelah5 Prof.Dr.Deddy Ismatullah.Otonomi Daerah dan Desentralisasi. Bandung: penerbit. Cv. Pustaka Setia 2010. Hal.26-27

53

memnggabungkan dengan negara

serikat, dengan sendirinya

negara tersebut melepaskan

sebagian dari kekuasaannya dan

menyerahkannya kepada Negara

Serikat. Namun pada

perkembangan selanjutnya,

negara serikat mengatur hal

yang bersifat strategis

seperti kebijakan politik luar

negeri, keamanan dan

pertahanan negara.

54

Kesimpulan

Negara adalah suatu

daerah teritorial yang

rakyatnya diperintah oleh

sejumlah pejabat dan berasil

menuntut kewarganegaraannya

taat pada peraturan perundang-

undangan nya melalui pengusaan

menopolitis dari kekuasaan

yang sah.

Tujuan negara adalah

menyelenggarakan ketertiban

mencapai kesejahteraan umum.

Jadi hubungan negara dan warga

negara ibarat ikan dengan

55

airnya, keduanya memiliki

timbal hubungan balik yang

sangat erat, negara indonesia

sesuai konstitusi, misalnya

berkewajiban untuk melindungi

seluruh warganya tanpa kecuali

secara jelas dalam UUD Pasal

33.

Daftar Pustaka

Dr. Sahya Anggara, M.Si..Sistem

Politik Indonesia, Bandung:

Penerbit Pustaka Setia, 2013

56

Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu

Pemerintahan, Bandung: Penerbit

mandar maju, 2007

Nicholas Henry. Administrasi

Negara dan Masalah-masalah

Kenegaraan, Jakarta: Rajawali

Pers. 1988

Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu

Negara kajian ilmiah dan keagamaan,

Bandung: Pustaka Reka Cipta,

2013

Prof.Dr.Deddy

Ismatullah.Otonomi Daerah dan

Desentralisasi. Bandung: penerbit.

Cv. Pustaka Setia 2010.

57

http://

jhonmiduk8.blogspot.com/

2014/08/pengertian-

administrasi.html (jam 19:23.

28-01-2015)

58