sejarah transportasi bus sibualbuali antar kota antar provinsi ...

66
SEJARAH TRANSPORTASI BUS SIBUALBUALI ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI TUJUAN JAMBI MEDAN 1986-2018 SKRIPSI Disusun oleh: Gumedio M H I1A114011 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH JURUSAN SEJARAH, SENI, DAN ARKEOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021

Transcript of sejarah transportasi bus sibualbuali antar kota antar provinsi ...

SEJARAH TRANSPORTASI BUS SIBUALBUALI ANTAR KOTA

ANTAR PROVINSI TUJUAN JAMBI MEDAN 1986-2018

SKRIPSI

Disusun oleh:

Gumedio M H

I1A114011

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH

JURUSAN SEJARAH, SENI, DAN ARKEOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021

SEJARAH TRANSPORTASI BUS SIBUALBUALI ANTAR KOTA

ANTAR PROVINSI TUJUAN JAMBI MEDAN 1986-2018

SKRIPSI

Diajukan Kepada Porgram Studi Ilmu Sejarah Memenuhi Salah

Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Strata 1 (S1) Pada

Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jambi

Disusun oleh:

Gumedio M H

I1A114011

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH

JURUSAN SEJARAH, SENI, DAN ARKEOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul “Sejarah Transportasi Bus Sibualbuali Antar

Kota Antar Provinsi Tujuan Jambi Medan (1986-2018)” pada program studi Ilmu

Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

Nama : Gumedio M.H.

NIm : I1A114011

Telah disetujui oleh pembimbing sesuai prosedur, ketentuan dan kelaziman

yang berlaku untuk diajukan dalam ujian sidang skripsi pada tanggal yang tertera di

bawah ini.

Jambi, 8 Juli 2021 Jambi, 8 Juli 2021

Pembimbing Utama Pembimbing Pedamping

Dr. Supian, S.Ag, M.Ag. Denny Defrianti, S.Sos, M.Pd

NIP: 197310172006041002 NIK: 201501092005

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Gumedio M.H.

NIM : I1A114011

Program studi : Ilmu Sejarah

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini belum pernah diajukan dan tidak dalam proses pengajuan dan skripsi

ini adalah hasil karya sendiri dan tidak plagiat.

2. Semua sumber kepustakaan dan bantuan dari pihak yang diterima selama

penelitian dan penyusunan skripsi ini telah dicantumkan atau dinyatakan pada

bagian yang relevan dengan menggunakan foot note ( catatan kaki) dan daftar

pustaka sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Apabila terbukti skripsi ini telah diajukan atau dalam proses pengajuan oleh

pihak lain dan terdapat plagiat di dalam skripsi ini maka, penulis bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Jambi.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jambi, Juli 2021

Gumedio M.H.

I1A114011

HALAMAN MOTTO

“Hendaklahengkausetiasampaimati, dan

Akuakanmengaruniakankepadamumahkotakehidupan”

(Wahyu 2 ayat 10)

“Ingatkepadaprosesdanpercayakepadakehidupanyangtelahdilalui”

(GJR)

“You have two hands, one to help your self and the seconds to help others”

(Granpa kitchen)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur, kupersembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua

tercinta, motivator terbesar dalam hidup yang tak pernah lupa mendoakan dan

menyayangiku. Bapak (Luhut Sihombing) Ibu (Demma Sianipar). Serta kakak dan

adik saya (Bredda dan Aldo).

Kepada Bapak Dr. Supian, S.Ag, M.Ag Dosen Pembimbing Skripsi I yang

telah memberikan bekal Ilmu dan bimbingan kepada Saya.

Serta Kepada Ibu Denny Defrianti, S.Sos, M.Pd Dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah memberikan bekal Ilmu dan bimbingan kepada Saya serta memberi masukan

motivasi dan bantuan referensi kepada Saya.

Teruntuk Seluruh Keluarga Saya yang telah mendukung dan selalu memberikan

semangat kepada Saya.

Serta Kepada Teman Sahabat yang telah banyak membantu menyemangati dan

Mendo’akan agar Penelitian dan Penulisan Skripsi ini berjalan dengan baik.

Kemudian Saya juga sangat berterimakasih kepada bapak dan ibu yang bertugas di

loket PO. Bus Sibualbuali yang menjadi narasumber informan yang memberikan saya

banyak sekali sumber dan mengarahkan saya dalam Penelitian Pengumpulan Sumber

dan Bukti Peninggalan yang masih ada.

Serta Terimakasih untuk Teman Sahabat Almamater Mahasisa Ilmu Sejarah

Angkatan 2014 Universitas Jambi yang memberi dukungan kepada Saya

dan trimakasih untuk sahabat sedulurku.

Almamaterku

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan perkenanNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Sejarah Transportasi Bus Sibualbuali Antar Kota Antar Provinsi Tujuan

Jambi Medan (1986-2018)”, ini tidak mungkin terwujud dan selesai tanpa bantuan

dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu patut kiranya penulis sampaikan

terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang banyak membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih sebanyak – banyaknya

kepada seluruh pihak yang membantu menyumbangkan ilmu waktu, pikiran dan

tenaga guna terselesaikannya skripsi ini oleh karna itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Sutrisno, M.Sc, Ph.D selaku Rektor Universitas Jambi

2. Kepada bapak Prof. Dr. M. Rusdi, S.Pd, M.Sc selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

3. Kepada bapak Abdurrahman, S.Pd, M.A selaku ketua Program Studi Ilmu

Sejarah

4. Kepada bapak Dr. Supian, S.Ag, M.Ag dosen pembimbing skripsi I yang

telah memberikan bekal Ilmu dan bimbingan kepada penulis

5. Kepada ibu Denny Defrianti, S.Sos, M.Pd dosen pembimbing skripsi II yang

telah memberikan bekal Ilmu dan bimbingan kepada penulis.

6. Kepada Bapak/ibu dosen, staf dan pegawai jurusan Ilmu Sejarah Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi yang telah memberikan

bekal Ilmu kepada penulis.

7. Serta kepada orang tua saya tercinta dan yang paling istimewa bapakku

Luhut Sihombing dan ibuku Demma Sianipar yang telah berjuang dengan

segenap kemampuan, Baik Material, Motivasi serta nasehat untuk

kelancaran Studi penyusunan Peroposal ini, Do’a dan perhatian yang

dilakukan tak pernah lelah diberikan.

8. Kemudian terima kasih kepada kakakku Bredda dan adikku Aldo yang telah

memberikan doa dan support.

9. Terimakasih teruntuk 6 sahabat terbaik bagi saya Saut(sibauk), Elan Nur,

Rudi Hartono (ujok), Daniel Prayogi(sibengal), Teguh Yakob Maulana,

Pandu, yang telah bersama-sama saya dari awal perkuliahan hingga akhirnya

sampai pada penulisan skripsi.

10. Terimakasih juga buat sahabat sebat santuy rikson dan dodo yang saling

mengsupport dan membantu saya hingga akhirnya selesai dalam masa studi.

11. Kawan-kawan Ilmu Sejarah angkatan 2014, Dyah, nana, Junit, Asep, Futra,

Adit Bayu, Adit Nopri, Iqbal, Sri, Titik, Syilak, Sofiya, Radika, Hapsah,

Yeni, Riska, Anggi, Nia, Windra, Doni, Ardy, Ulil, Minul, dan lainnya.

Terimakasih teman-teman atas kebersamaanya selama menuntut ilmu di

Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Jambi.

12. Serta teman-teman Almamater Mahasiswa jurusan Ilmu Sejarah, serta

sahabat dan kerabat terimakasih atas dukungan yang di berikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

penulis. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga tulisan ini bisa

bermanfaat bagi para pembaca dan akhir kata dengan kerendahan hati, penulis

mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penulisan ini.

Juli, 2021

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………………...

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………...i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI …………………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ………………………………………… .iii

HALAMAN PERNYATAAN …………………………………………………...... iv

HALAMAN MOTTO ……………………………………………………………… v

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………... vi

ABSTRAK …………………………………………………………………….….. vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...……. viii

DAFTAR ISI …………………………………………………………...………...... x

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….….….... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang …………………………………………………………… 1

1.2 RumusanMasalah ……………………………………………………….. 4

1.3 RuangLingkupPenelitian …..…………………………………………..... 4

1.4 TujuanPenelitian…………………………………………………………. 5

1.4 ManfaatPenelitian.………………...………….…………………….....….... 5

1.4.1. ManfaatAkademis …………………………………………….. 5

1.4.2 Manfaat Praktis ………………………………………….…….. 5

1.5 TinjauanPustaka …………………………….………….…………………. 6

1.6 KerangkaKonseptual ….…………………………………………………... 8

1.7 MetodePenelitian ......…….………….…………………………………… 10

1.8 SistematikaPenelitian ................................................................................. 12

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA JAMBI

2.1 Sejarah Kota Jambi ...............………..…………………………………… 14

2.2 Perkembangan penduduk Kota Jambi ………….....……………………... 17

2.3 Kondisi Geografis Kota Jambi .....................................…………….......... 21

2.4 Pemerintahan Kota Jambi ........................................................................... 25

BAB III PERKEMBANGAN ARMADA BUS SIBUALBUALI DI KOTA

JAMBI

3.1 Sejarah Transportasi Sibualbuali ................................................................ 28

3.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan Bus Sibualbuali ........................................ 29

3.3 Loket Sibualbuali Kota Jambi .................................................................... 33

3.4 Ciri Khas Armada Bus Sibualbuali ............................................................ 33

3.5 Armada Bus Sibualbuali dari Masa pendudukan Jepang………………… 36

3.6 Armada Bus Sibualbuali dekade 1950-1968 …………………………...... 37

3.7 Armada Bus Sibualbuali tahun 2018 …………………………………...... 39

BAB IV PERANAN BUS SIBUALBUALI TERHADAP MASYARAKAT

KOTA JAMBI

4.1 Perdagangan ............................………………………………………….. 41

4.2 Pendidikan…………………………..…………………...………………. 41

4.3 Komunikasi ................................................................................................ 42

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan …………………………………………………………….. 46

5.2 Saran ………………………………………………………………….... 46

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 49

LAMPIRAN ………………………………………………………………………. 50

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran. FotoArsipPenelitian …………………………………………….….. 52

ABSTRAK

Gumedio M.H. I1A114011. 2021. Sejarah Transportasi Bus Sibualbuali

Antar Kota Antar Provinsi Tujuan Jambi Medan 1986-2018. Skripsi : Program Studi

Ilmu Sejarah. Jurusan Sejarah Seni dan Arkeologi. Universitas Jambi. Pembimbing

(1) Dr. Supian, S. Ag., M. Ag (2) Denny Defrianti, S.Sos, M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Sejarah Bus Sibualbuali dalam

menemukan trayek dari Toba ke Kota Jambi, (2) Perkembangan Bus Sibualbuali, (3)

Dampak Bus Sibuabuali bagi Masyarakat Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian

historis atau menggunakan metodologi sejarah (historical method), yang terdiri dari

lima tahapan yaitu, heuristik, kritik sumber (intern/ekstern), interpretasi, dan

historiografi. Tahapan awal adalah mengumpulkan data baik berupa dokumen

maupun wawancara. Setelah data terkumpul, kemudian dokumen yang telah

ditemukan dikritik melalui kritik intern dan kritik ekstern dan selanjutnya

diinterpretasikan.

Penelitian ini membahas tentang bagimana Sejarah Bus Sibualbuali dalam

menemukan trayek dari Tanah Toba ke Kota Jambi pada tahun 1986-2018. Hasil

penelitian menyimpulkan bahwa Perusahaan bus angkutan umum Sibualbuali atau

lengkapnya Fa. Odp. (Firma Oto Dinas Pengangkutan) Sibualbuali, merupakan bus

yang sempat menjadi bintang dalam dunia transportasi lintas Sumatra terutama

Sumatra Utara. Pada tahun 1986 Bus Sibualbuali melakukan pelebaran trayek karena

demi meningkatkan pendapatan ekonomi yang pada saat itu sedang mengalami

penurunan. Sehingga Bus sibualbuali ini berulangkali melakukan pergantian armada

bus sibualbuali demi memberi kenyamanan terhadap masyarakat dan meningkatkan

pendapatan dalam persaingan bisnis di Jambi. Setiap narasumber dalam penelitian ini

punya kenangan–kenangan tersendiri dengan armada bus Sibualbuali. Meskipun

perusahaan bus sibualbuali mengalami ambang kebangkrutan tetapi bus sibualbuali

tetap bertahan. Armada bus Sibualbuali yang hanya berlalu–lalang dilintas antar

daerah kabupaten Tapanuli Selatan, maupun lintas Timur pulau Sumatra menuju

provinsi Jambi dan provinsi Sumatra Selatan tepatnya Kota Palembang.

Kata kunci : Sejarah, Transportasi, Bus Sibualbuali

BAB I

PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi adalah sarana bagi manusia baik untuk keberlangsungan interaksi

antara manusia, maupun sebagai alat untuk memudahkan manusia dalam

memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Aktivitas kehidupan sosial

merupakan ciri keberadaan manusia sebagai masyarakat makhluk sosial, maka

kegiatan masyarakat tersebut memerlukan alat atau sarana penunjang yang memadai.

Sarana penunjang tersebut antara lain layanan transportasi atau jaringan transportasi.

Oleh karena itu, transportasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena

keberadaan transportasi mendukung kelangsungan ekonomi, sosial ekonomi, sosial

budaya, politik, dan pertahanan keamanan.1

Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan antara asal dan tujuan.

Perjalanan adalah pergerakan orang dan barang antara dua tempat kegiatan yang

terpisah untuk melakukan kegiatan perorangan atau kelompok dalam masyarakat.

Perjalanan dilakukan melalui suatu lintasan tertentu yang menghubungkan asal dan

tujuan, menggunakan alat angkut atau kendaraan dengan kecepatan tertentu. Jadi,

perjalanan adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Secara

1

Sutiawan Herwana, “Perkembangan Transportasi Darat di Sukabumi Pengaruhnya

terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi dan Perkembangan Kota Tahun 1881-1942”, Skripsi:

Universitas Padjajaran, hlm. 2.

umum, moda transportasi dibagi menjadi tiga, yaitu transportasi darat, laut, dan

udara. Maka, yang akan di bahas dalam skripsi ini adalah transportasi darat.2

Transportasi darat merupakan kegiatan atau usaha perpindahan barang dan

manusia yang dilakukan di daratan. Moda transportasi darat sering dianggap identik

dengan moda transportasi jalan raya. Transportasi memiliki sarana dan prasarana.

Yang termasuk dalam sarana transportasi darat adalah angkutan jalan (misalnya bis,

taksi, dan sebagainya), kereta api, dan trasportasi yang digunakan dalam skala kecil,

rekreasi, ataupun sarana-sarana transportasi baik di kota maupun di desa (misalnya

sepeda, becak, bajaj, bemo, helicak, dan delman). Selanjutnya, yang termasuk dalam

prasarana transportasi darat adalah jalan, jembatan, rel, terminal dan stasiun kereta

api, dan halte.3

Moda transportasi darat merupakan bentuk-bentuk transportasi yang pada

dasarnya berfungsi sebagai penunjang mobilitas penduduk jalur darat. Perkembangan

transportasi tersebut berjalan seiring dengan pola pikir manusia dalam bidang

teknologi. Awalnya, transportasi hanya menggunakan tenaga manusia dan

selanjutnya dipermudah dengan memanfaatkan tenaga hewan. Pada tahap ini,

munculnya moda transportasi darat berupa penggunaan gerobak, pedati, dan cikar

sebagai pengangkut manusia atau barang dengan tenaga hewan sebagai

penggeraknya.

2

Ahmad Amirrudin, “Perancangan Kembali Terminal Patria”, Skripsi: Universitas Islam

Negeri Malang, hlm. 9.

3 Ibid., 10.

Kemudian, transportasi darat mengalami perkembangan setelah ditemukannya

tenaga mesin sebagai alat transportasi yang lebih baik. Pemerintah pada waktu itu

berupaya memajukan sarana transportasi yang lebih baik guna memudahkan

pengangkutan hasil produksi perkebunan dari daerah-daerah. Meningkatnya investasi

asing dalam bidang perkebunan teh, kopi, tembakau, tebu, kina, dan lain-lain telah

mendorong pemerintah Hindia Belanda menyediakan layanan transportasi yang lebih

memadai.4

PO. Sibualbuali adalah bus yang sempat menjadi bintang dalam dunia

transportasi lintas Sumatera terutama Sumatera Utara. Sibualbuali dikenal oleh

masyarakat karena peranannya yang sangat membantu dalam kehidupan masyarakat.5

Perbaikan infrastruktur jalan raya dan impor kendaraan ke Sumatera terjadi

bersamaan dengan lonjakan tinggi harga karet pada pertengahan tahun 1920-an.

Jumlah truk dan bus yang diimpor ke Sumatera naik dari 94 pada tahun 1924 menjadi

1172 pada 1926, sementara impor kendaraan pribadi pada tahun yang sama

mengalami kenaikan dari 539 menjadi 3059. Awalnya, pemerintah kolonial Belanda

selalu menghalang-halangi berdirinya Organisasi Angkutan Nasional. Kemudian pada

tahun 1937, pemerintah kolonial terpaksa menyetujui berdirinya perusahaan

Sibualbuali yang berkedudukan di Sipirok dengan nama awal perusahaannya, Auto

Transport Dienst “SIBUALBUALI”, yang disingkat dengan ATD Sibualbuali.

4

Sutiawan Herwana, Op. Cit., hlm. 3. 5 Humala Parlaungan, “Sejarah Perusahaan Bus Angkatan Umum Sibualbuali (1937-1986)”,

Skripsi: Universitas Sumatera Utara, hlm. 16.

Perusahaan ini adalah pengangkutan umum yang berbentuk bus berukuran ¾ sampai

dengan 1 ton, dengan muatan penumpang sebanyak 16 orang.6

Namun pada masa kini kita hanya mendengar mendengar nama sibualbuali

dalam lagu sineger-neger dan armada bus berlalu-lalang dilintas antar daerah

kabupaten tapanuli selatan, maupun lintas timur Pulau Sumatra menuju provinsi

Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan tepatnya Kota Palembang. Di Kota Jambi juga

masyarakat tidak terlalu tahu akan ada keberadaan bus sibualbuali ini, dikarenakan

masyarakat sekarang lebih memilih bus yang aman dan nyaman untuk keselamatan.

Namun masyarakat Jambi juga tidak tahu akan sejarah panjang bus sibual-buali

tersebut, memang mobil ini dalam tingkat kelayakan berkendara memang kurang,

namun mobil masih beroperasi hingga sekarang dan bahkan bus ini telah diperbaharui

sebagaimana perda jambi tahun 2018 dalam izin keselamatan berkendara lalulintas

keluar provinsi jambi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah diperlukan untuk memahami dan menyusun penelitian

kepada tahap selanjutnya. Dilihat dari gambaran latar belakang masalah, maka

rumusan masalah dari penelitian ini, sebagai berikut.

1. Bagaimana sejarah Bus Sibualbuali di Kota Jambi 1986-2018?

2. Bagaimana perkembangan Bus Sibualbuali 1986-2018?

3. Bagaimana dampak Bus Sibualbuali bagi masyarakat Jambi 1986-2018?

6 Ibid., hlm. 17.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah lingkup spasial dan lingkup

temporal. Lingkup spasial dalam penelitian ini adalah Kota Jambi, karena Kota Jambi

menjadi salah satu tujuan Bus Sibualbuali ketika beroperasi.

Lingkup temporal pada penelitian ini yaitu tahun 1986-2018. Alasan penulis

mengawali di tahun 1986 karena pada tahun ini Bus Sibualbuali pertama kali

menemukan trayek ke Kota Jambi. Alasan penulis mengakhiri di tahun 2018 karena

pada tahun tersebut telah diperbaharuinya PERDA. Dimana setiap PO harus

mempunyai izin kelayakan kendaraan dalam lalu lintas, mengingat tingginya angka

kecelakaan lalulintas di Indonesia. sedangkan batasan spasial penelitian ini ialah kota

jambi, karena merupakan salah satu bagian sejarah panjang bus sibualbuali. Secara

akademis penelitian ini termasuk pada kajian sejarah lokal.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ingin diteliti, maka tujuan penelitian,

sebagai berikut.

1. Mengetahui sejarah Bus Sibualbuali dalam menemukan trayek dari tanah

Toba ke Kota Jambi 1986-2018

2. Mengetahui perkembangan Bus Sibualbuali 1986-2018

3. Mengetahui dampak Bus Sibualbuali bagi masyarakat Jambi 1986-2018

Adapun manfaat dari penelitian ini, sebagai berikut.

1. Manfaat Akademik

Melalui penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi

mengenai Sejarah Masuknya Bus Sibualbuali ke Kota Jambi, sehingga

memperkaya kajian ilmu sejarah dalam bidang transportasi.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini ditujukan untuk semua orang yang tertarik untuk

mengetahui lebih jauh tentang Sejarah Masuknya Bus Sibualbuali ke Kota

Jambi.

1.5 Tinjauan Pustaka

Terdapat referensi yang relevan yang berisi informasi dan dapat dijadikan

acuan dalam penulisan penelitian ini. Pertama skripsi yang ditulis oleh Humala

Parlaungan yang berjudul “Sejarah Perusahaan Bus Angkutan Umum Sibualbuali

(1937-1986)”. Skripsi ini ditulis sebagai syarat ujian Sarjana dalam bidang Ilmu

Sejarah. Skripsi ini membahas tentang perusahaan bus angkutan umum Sibualbuali,

yang merupakan bus yang sempat menjadi bintang dalam dunia transportasi lintas

Sumatera terutama Sumatera Utara.

Sibualbuali dikenal masyarakat karena peranannya yang sangat membantu

dalam kehidupan masyarakat. Sebelum perusahaan bus angkutan umum sibualbuali

berdiri, di daerah Tapanuli Selatan sudah berdiri beberapa perusahaan-perusahaan

angkutan umum. Banyak kesulitan-kesulitan yang dialami oleh pengusaha-pengusaha

maupun karyawan-karyawan angkutan umum sebelum perusahaan bus sibualbuali

berdiri.

Kesulitan-kesulitan tersebut disebabkan karena tidak adanya peraturan atau

tata tertib dari perusahaan-perusahaan angkutan umum itu sendiri, sehingga sering

terjadi keributan atau kerusuhan untuk mendapatkan penumpang dimana pengusaha

saling kejar mengejar yang mengakibatkan perkelahian. Kemudian muncul ide dari

Sutan Pangurabaan Pane untuk menggembleng para pengusaha-pengusaha maupun

karyawan-karyawan dari perusahaan angkutan, supaya dibentuk suatu badan atau

organisasi angkutan yang modern, yakni dengan ditetapkannya waktu keberangkatan

dengan jam yang sudah ditentukan. Ada atau tidaknya penumpang, kendaraan harus

diberangkatkan pada waktu yang telah ditentukan.

Walaupun resiko kerugian harus dihadapi, tetapi peraturan tersebut membuat

pengusah-pengusaha maupun karyawan-karyawan pengangkutan serta masyarakat

menghargai akan pentingnya waktu. Maka setiap perusahaan harus mempunyai izin

trayek (jalur) dan jam keberangkatan ke setiap jurusan yang akan dilalui. Peraturan

ini masih berlaku sampai saat ini.7

Kedua ada skripsi yang ditulis oleh Eni Setyowati yang berjudul “Sejarah

Transportasi Bus Esto dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Kota Salatiga Tahun

1923-1942. Skripsi ini ditulis sebagai syarat ujian Sarjana dalam bidang Ilmu Sejarah.

Skripsi ini membahas tentang sektor transportasi yang awalnya menggunakan tenaga

manusia dan hewan. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak sarana dan prasarana

yang banyak mengalami perbaikan seperti salah satunya jalan yang kemudian

mendorong adanya transportasi yang lebih modern.

7 Humala Parlaungan, Op. Cit., hlm. 16-18.

Adanya kemajuan sarana transportasi di Salatiga yaitu transportasi bermesin

masal yang dipelopori oleh perusahaan transportasi Esto. Awalnya, hanya

mengoperasikan truk dan mobil yang berfungsi sebagai taksi namun, seiring dengan

perkembangan zaman ditandai dengan adanya bus.sarana transportasi merupakan

salah satu elemen penting yang menunjang pembangunan ekonomi serta

perkembangan suatu kota.8

Ketiga ada Skripsi yang ditulis oleh Sutiawan Herwana yang berjudul

“Perkembangan Transportasi Darat di Sukabumi Pengaruhnya terhadap Kehidupan

Sosial Ekonomi dan Perkembangan Kota Tahun 1881-1942”. Skripsi ini ditulis

sebagai salah satu syarat ujian Sarjana dalam bidang Ilmu Sejarah. Skripsi ini

membahas tentang transportasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan

manusia, baik untuk keberlangsungan interaksi antara manusia, maupun sebagai alat

untuk memudahkan manusia dalam memindahkan barang dari satu tempat ke tempat

lain. Untuk menunjang aktivitas tersebut, maka dibutuhkan layanan transportasi atau

jaringan transportasi.

Awalnya, transportasi hanya menggunakan tenaga manusia dan selanjutnya

dipermudah dengan menggunakan tenaga hewan. Pada tahap ini, sarana transportasi

menggunakan gerobak, pedati, dan cikar sebagai sarana pengangkut manusia atau

barang dengan memanfaatkan tenaga hewan. Kemudian alat transportasi mengalami

8 Eni Setyowati, “Sejarah Transportasi Bus Esto dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan

Kota Salatiga Tahun 1923-1942”, Skripsi: Universitas Negeri Semarang, hlm. 10.

perkembangan setelah ditemukannya tenaga mesin sebagai alat transportasi yang

lebih baik.

Di Pulau Jawa, perkembangan transportasi tidak lepas dari peran pemerintah

Hindia Belanda. Pada waktu itu, sarana trasnportasi yang maju akan memudahkan

pengangkutan hasil produksi perkebunan dari daerah-daerah di Jawa. Meningkatnya

investasi asing di dalam bidang perkebunan teh, kopi, tembakau, tebu, kina, dan lain-

lain telah mendorong pemerintah Hindia Belanda menyediakan layanan transportasi

yang lebih memadai.9

1.6 Kerangka Konseptual

Transportasi adalah alat yang digunakan untuk memudahkan manusia atau

barang dari satu tempat ke tempat yang lain yang digerakkan oleh manusia atau

wahana lain. Transportasi digunakan untuk memudahkan aktivitas manusia dalam

kegiatan sehari-hari.10

Perusahaan bus angkutan umum Sibualbuali atau lengkapnya

Fa. Odp. (Firma Oto Dinas Pengangkutan) Sibualbuali, merupakan bus yang sempat

menjadi bintang dalam dunia transportasi lintas Sumatra terutama Sumatera Utara.

Armada-armada bus Sibualbuali dikenal masyarakat Sumatera Utara dengan ciri khas

dan peranannya yang sangat membantu dalam kehidupan masyarakat.

Pada tulisan di badan armada bus Sibualbuali tercantum tahun berdirinya

perusahaan bus ini, yakni tercantum tahun Namun masih terdapat masyarakat

Sumatera Utara yang tidak mengetahui awal mula berdirinya perusahaan ini tetapi

9 Sutiawan Herwana, Op. Cit., hlm. 1-3.

10 Agus Imam Rifusua, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Busway di

DKI Jakarta 2004-2008”, Tesis: Universitas Indonesia, hlm. 10.

masyarakat Sumatera Utara masih terkenang akan hadirnya perusahaan bus ini pada

masa masa kejayaannya di tahun enam puluhan sampai dengan tahun delapan

puluhan.

Di Kota Jambi juga masyarakat tidak terlalu mengetahui akan ada keberadaan

bus sibualbuali ini, dikarenakan masyarakat sekarang lebih memilih bus yang aman

dan nyaman untuk keselamatan. Namun masyarakat jambi juga tak tahu akan sejarah

panjang bus sibual-buali tersebut, memang mobil ini dalam tingkat kelayakan

berkendara memang kurang, namun mobil ini masih beroperasi hingga sekarang dan

bahkan bus ini telah diperbaharui sebagaimana PERDA jambi tahun 2018 dalam izin

keselamatan berkendara lalulintas keluar provinsi jambi.

1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam metode ini adalah metode sejarah.

Metode penelitian sejarah adalah suatu kumpulan yang sistematis dari prinsip-prinsip

PO. Sibual buali

Sejarah Perkembangan Dampak

Transpotasi

dan aturan-aturan yang dimaksudkan untuk membantu dengan efektif dalam

pengumpulan bahan-bahan sumber dari sejarah, dalam menilai atau menguji sumber-

sumber itu secara kritis, dan menyajikan suatu hasil (pada umumnya dalam bentuk

tertulis) dari hasil-hasil yang dicapai.11

Penelitian sejarah mempunyai lima tahap,

yaitu pemilihan topic, pengumpulan sumber, verifikasi (kritik sumber), interpretasi,

dan historiografi (penulisan sejarah).12

a. Heuristik (Pengumpulan Sumber)

Merupakan langkah pertama yang harus dilakukan ketika akan menulis

sejarah, yaitu mencari dan mengumpulkan informasi dari sumber-sumber penelitian

baik itu sumber primer maupun sumber sekunder. Sumber primer adalah kesaksian

dari seseorang yang melihat kejadian dengan mata kepala sendiri.

Sumber primer yang diperoleh dapat berbentuk dokumen arsip atau catatan

langsung pada zamannya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Di dalam

penelitian ini, penulis akan menggunakan sumber primer dari Bus Sibualbuali yang

didalamnya termasuk sejarah Bus Sibualbuali di Kota Jambi, tiket penumpang, dan

catatan-catatan lainnya yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang akan dikaji.

Sedangkan sumber sekunder adalah sumber yang diperoleh dari tangan kedua

atau sumber tidak langsung. Sumber sekunder yang digunakan penulis dalam

11

Wasino dan Endah Sri Hartatik, “Metode Penelitian Sejarah dari Riset hingga Penulisan”

(Yogyakarta, Magnum Pustaka Utama, 2018), hlm. 11. 12

Kuntowijoyo, “Pengantar Ilmu Sejarah” (Yogyakarta, PT Bentang Pustaka, 2005), hlm.

90.

penelitian ini adalah buku, skripsi, jurnal, serta sumber lain dari internet yang

memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.

b. Verifikasi (Kritik Sejarah atau Keabsahan Sumber)

Langkah ini bertujuan untuk meneliti apakah sumber-sumber itu sejati, baik

dari bentuk maupun isinya.13

Terdapat dua jenis kritik sumber yaitu kritik eksternal

dan internal. Kritik eksternal digunakan untuk menguji keautentikan (keaslian) suatu

sumber. Kritik internal ditujukan untuk menguji kredibilitas suatu sumber14

yang

berhubungan dengan Sejarah Masuknya Bus Sibualbuali ke Kota Jambi, sehingga

kebenaran informasi yang disampaikan dapat terjamin.

c. Interpretasi

Interpretasi merupakan menafsirkan atau memberi makna kepada fakta-fakta

atau bukti-bukti sejarah. Interpretasi diperlukan karena pada dasarnya bukti-bukti

sejarah sebagai realitas di masa lampau adalah hanya saksi-saksi bisu belaka. Fakta-

fakta tersebut tidak bisa berbicara sendiri mengenai apa yang disaksikannya dari

realitas masa lampau.15

Sumber-sumber yang sudah diperoleh mengenai Sejarah

Masuknya Bus Sibualbuali ke Kota Jambi baik dari hasil pengamatan (observasi)

maupun wawancara lisan kemudian dianalisis dengan menyusun data dan

menggolongkan sesuai dengan kategori-kategori dan diinterpretasikan untuk

menggambarkan kenyataan yang sebenarnya sesuai ungkapan dari informan.

d. Historiografi

13

A. Daliman, “Metode Penelitian Sejarah” (Yogyakarta, Penerbit Ombak, 2018), hlm. 25. 14

Ibid., hlm. 59. 15

Ibid., hlm. 73.

Penyajian hasil sintesis yang diperoleh dalam bentuk suatu kisah sejarah16

melalui pencarian sumber analisis sintesis yang dituangkan dalam benuk tulisan.

Penulisan sejarah memiliki pedoman-pedoman khusus, selain ditulis dengan ejaan

yang disempurnakan, penulisan sejarah juga disertai dengan footnote, table

penunjang, lampiran, foto, dan daftar pustaka.

1.8 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca untuk mengetahui dan memahami pokok-

pokok pembahasan yang ada dalam skripsi ini, maka penulis akan mendeskripsikan

ke dalam bentuk kerangka skripsi. Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari bagian

awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman sampul, halaman

judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman pernyataan,

halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar,

daftar lampiran, daftar singkatan, dan halaman abstrak.

Sedangkan bagian isi terdiri dari empat bab, masing-masing bab terdiri dari

sub bab dengan susunan sebagai berikut.

Bab I : Pendahuluan.

Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang

lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

kerangka konseptual, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II : Dalam bab ini akan dibahas mengenai sejarah masuknya Bus

Sibualbuali ke Kota Jambi yang terdiri dari gambaran umum Kota

16

Ibid., hlm. 26.

Jambi, Sejarah berdirinya bus Sibualbuali, Ciri khas armada bus

sibualbuali.

Bab III : Dalam bab ini akan dibahas mengenai perkembangan Bus Sibualbuali

di Kota Jambi yang terdiri dari armada bus sibualbuali tahun 1986,

armada bus sibualbuali tahun 2018.

Bab IV : Dalam bab ini akan dibahas mengenai Peranan Bus Sibualbuali bagi

masyarakat Jambi yang terdiri dari pendidikan, perdagangan,

komunikasi.

Bab V : Bab ini merupakan bab penutup dari keseluruhan rangkaian

pembahasan skripsi ini, maka penulis mengungkapkan beberapa

kesimpulan hasil studi analisis permasalahan, kemudian diikuti dengan

saran-saran.

BAB II

Kota Jambi Dalam Sejarah

Pembahasan pada bab ini akan memfokuskan tentang wilayah penulisan

skripsi yang akan di tulis peneliti, mengenai latar belakang sejarah kota Jambi,

penduduk, serta letak geografis dari kota Jambi sendiri yang tentu mendukung dalam

penulisan skripsi, selain itu juga bab ini juga membahas perkembangan pemerintahan

yang ada di kota Jambi.

2.1 Sejarah kota Jambi

Kota Jambi merupakan Ibukota Provinsi Jambi, yang merupakan salah satu

bagian dari 11 wilayah diantaranya 2 kotamadya dan 9 kabupaten yang ada di

provinsi Jambi. Secara historis, pemerintah Kota Jambi dibentuk dengan ketetapan

gubernur sumatera No.103/1946 pada tanggal 17 mei 1946 sebagai daerah otonom

kota besar di Sumatera. Kemudian diperkuat dengan undang-undang no. 9/1956 dan

dinyatakan sebagai daerah Otonom kota besar dalam lingkungan provinsi Sumatera

Tengah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Jambi No. 16 Tahun 1985 dan

disahkan dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi No. 156 Tahun

1986, tanggal 17 Mei 1946 itu sebagai Hari Jadi Pemerintah Kota Jambi.17

Berdasarkan Undang-undang no.10 tahun 1948 tentang adanya perubahan

kota besar menjadi kota Praja. Kemudian berdasarkan undang-undang no. 18 tahun

1965tentang perubahan kota Praja menjadi kota Madya dan berdasarkan undang-

undang no. 22 tahun 1999 kota Madya berubah menjadi pemerintah kota Jambi

sampai sekarang.

Penetapan kota Jambi sebagai kota Praja yang mempunyai pemerintahan

sendiri sebagai pemerintah kota dengan ketetapan Gubernur Sumatera no. 103 tahun

1946 tertanggal 17 Mei 1946 dipilih dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota

Jambi no. 16 tahun 1985 dan disahkan dengan keputusan Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I Jambi No. 156 tahun 1986, tanggal 17 Mei 1946 itu ditetapkan sebagai hari

17

Usman Meng, Napak Tilas Liku-Liku Propinsi Jambi; Kerajaan Melayu Kuno sampai dengan

terbentuknya Propinsi Jambi. Jambi:…..1994

jadi Pemerintah Kota Jambi. 18

Sejarah kota Jambi yang meliputi masa kesultanan,

masa kolonial yang penuh perlawanan rakyat Jambi sampai terbentuknya kota Jambi

tercermin dalam lambang kota Jambi sebagai berikut:19

Gambar 2.1

Lambang Kota Jambi

Pada logo kota Jambi yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah Nomor 5

tahun 2002 yang tertera moto kalimat Tanah Pilih Pesako Betuah, yang mempunyai

arti sebagai berikut

1.Bidang berbentuk perisai bagian yang meruncing dibawah, dikelilingi 3

(tiga) garis dengan warna bagian luar putih, tengah berwarna hijau dan bagian luar

berwarna putih. Garis hijau yang mengelilingi lambang pada bagian atas lebih lebar

dan didalamnya tercantum tulisan “KOTA JAMBI” yang melambangkan nama

daerah dan diapit oleh 2 buah bintang bersudut 5 berwarna putih, yang

18

Peraturan Daerah (Perda) Prov. Jambi no 19

Pemerintah kota Jambi. arti lambing. https://jambikota.go.id/new/arti-lambang/

diakses pada 28 Oktober 2018 pukul. 14:13 wib

melambangkan kondisi kehidupan sosial masyarakat Jambi yang terdiri dari berbagai

suku dan agama memiliki keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Senapan/Lelo, Gong & Angsa: melambangkan sejarah berdirinya kerajaan Jambi

sewaktu Orang Kayo Hitam menebas untuk membangun kerajaan dia menemukan

sebuah Gong dan Senapan/Lelo yang diberi nama “SITIMANG” dan “SIDJIMAT”,

yang kemudian kedua benda tersebut menjadi barang Pusaka Kerajaan Jambi yang

disimpan di Museum Negeri Jambi, dan Angso melambangkan orang kayo hitam

dengan istrinya.

3.Keris tersebut bernama “Keris Siginjai” dan merupakan lambang kebesaran serta

kepahlawanan Raja dan Sultan Jambi dahulu.

4. Garis biru 9 buah melambangkan luasnya wilayah Kerajaan Jambi dahulu yang

meliputi 9 buah lurah dialiri oleh anak-anak sungai.

5. Garis Hijau 6 buah melambangkan bahwa wilayah Kota Jambi dahulunya secara

administratif terdiri dari 6 kecamatan

6. Pohon Pinang melambangkan asalnya isitlah atau perkataan “Djambe” dahulu yang

kemudiam dipakai sebagai nama untuk menyebut daerah Keresidenan Jambi, Propinsi

Jambi dan Kota Jambi.

7. Tanah pilih pesako betuah

a. Melambangkan suatu pernyataan bahwa Kota Jambi adalah berasal dari tanah

yang dipilih oleh Raja Jambi untuk dijadikan pusat pemerintahan kerajaan Melayu

Jambi yang diwariskan kepada kita yang mempunyai nilai-nilai sejarah yang sangat

berharga untuk kita jaga dan pelihara untuk kemudian kita wariskan kepada anak

cucu kita kelak.

b. Menggambarkan kehidupan masyarakat Kota Jambi yang rukun, damai, aman,

makmur dan sejahtera lahir-batin karena mengutamakan kegotong royongan.

2.2 Perkembangan Penduduk Kota Jambi

Kota Jambi sebagai daerah dengan sejarah kejayaan sebagai pusat

perdagangan salah satunya komunitas karet serta sebagai pusat ibadah umat beragama

menjadikan kota Jambi daerah yang dihuni oleh berbagai macam etnis diantaranya

adalah suku melayu yang merupakan mayoritas penduduk Jambi, banyak pula

penduduk pendatang yang berbagai macam etnis seperti orang Jawa, Batak,

Minangkabau, Madura, Bugis, Papua, Sunda. Di kota Jambi juga terdapat etnis asing

yang juga telah lama menetap yaitu etnis Arab, India, dan Cina. Umumnya para

warga Negara asing merupakan berprofesi sebagai pengusaha.

Tabel: 2.1

Kepadatan Penduduk Menurut Pembagian Kampung di Kota Jambi 2000

No Kampung Jumlah Penduduk Luas ha. Persegi

1 Pasar Jambi 12.262 73,6

2 Sungai Asam 29.371 934.25

3 Solok Sipin 14.178 521.15

4 Simpang III Sipin 5.047 339,

5 Simpang IV Sipin 1.566 884,87

6 Paal V 2.288 -

7 Buluran kenali 908 214,5

8 Kasang 29,227 659,9

9 The Hok 9.289 321,25

10 Pasir putih 2.238 642,45

11 Sidjenjang 1.748 1.689,15

12 Pasir Panjang 1.036 183,25

13 Tanjung Pasir 2.028 255,6

14 Olak kemang 4.266 254,6

15 Ulu Gedong 2.300 112,6

16 Kampung Tengah 1.595 133,25

17 Kampung Jelmu 1.238 82,5

18 Mudung laut 1.388 100,28

19 Arab melayu 2.588 55,8

Total 101.638 1.754

Sumber: Statistik Jambi 2000 hal. 11

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dengan luas wilayah Kota Jambi yang

mempunyai luas 1.754 ha pada tahun 2000 terdiri dari 21 kampung yang mempunyai

jumlah penduduk 101.638. Daerah dengan kepadatan penduduk paling banyak berada

di Sungai Asam dengan jumlah 29.371 jiwa, sedangkan untuk wilayah yang paling

sedikit jumlah penduduknya yaitu Pal V dengan jumlah penduduk 908 jiwa. Perantau

yang datang ke kota Jambi tidak hanya dari luar daerah yang ada di Indonesia saja,

tetapi juga para pendatang yang datang dari luar negeri. Berdasarkan badan statistik

Jambi pada tahun 2000 jumlah penduduk asing yang mendiami kota Jambi yakni

sebanyak 20.969 jiwa yang terdiri dari beberapa negara terutama dari tiongkok,

banyaknya jumlah penduduk asing di kota Jambi bisa dilihat berdasarkan tabel

berikut.

Tabel : 2.2

Jumlah Bangsa Asing di Kota Jambi Tahun 2000

No Kebangsaan Jumlah Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Tionghoa - - 20.145

2 Arab - - 711

3 Eropa - - 107

4 Lain-lain - - 6

Jumlah 20.969

Sumber: Statistik Jambi 2000. Hal 20

Dari 20.969 jiwa penduduk asing yang tinggal di kota Jambi, bangsa China

paling banyak dengan jumlah 20.145 jiwa. Hal ini tidak mengherankan karena para

pelaku perdagangan terutama perdagangan karet didominasi oleh orang-orang China

sedangkan untuk bangsa asing berikutnya ada bangsa Arab dengan 711 jiwa, bangsa

Arab banyak menetap di Jambi Seberang bahkan mereka membentuk perkampungan

yang dikenal dengan istilah kampong arab sampai saat ini. bangsa lainnya seperti

bangsa-bangsa dari eropa.

Pada tahun 2000 jumlah penduduk di kota Jambi mengalami peningkatan

yang signifikan hal ini dapat dilihat berdasarkan tabel berikut yang diuraikan

sebagian jumlah penduduk kota Jambi berdasarkan jenis kelamin dan status dewasa

dan anak-anak.

Tabel. 2.3.

Penduduk Jambi Perkecamatan Dewasa, Anak-Anak dan Jenis Kelamin Tahun

2000

No Kecamatan Dewasa Anak-anak

Jumlah L P L P

1. Kota Baru 13.565 14.694 10.779 8.590 47.628

2. Jambi Selatan 17.442 16.937 13.461 13.340 61.180

3. Jelutung 14.971 14.271 11.658 11.652 52.552

4. Pasar Jambi 5.911 5.953 2.699 2.707 17.270

5. Telanaipura 20.648 18.507 17.003 17.014 73.172

6. Danau Teluk 3.095 2.827 2.157 2.247 10.326

7. Pelayangan 3.485 3.385 2.397 2.186 11.452

8. Jambi Timur 21.581 20.570 13.672 13.517 69.340

JUMLAH 100.697 97.144 73.826 71.253 342.920

Sumber: Statistik Penduduk Jambi Tahun 2000

Berdasarkan tabel diatas jumlah total keseluruhan penduduk kota Jambi pada

tahun 2000 berjumlah 342. 920 jiwa dengan jumlah laki-laki 73.826 jiwa sedangkan

perempuan berjiwa 71.253 jiwa, untuk wilayahnya kecamatan Jambi Timur

merupakan kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk paling banyak di kota

Jambi dengan jumlah keseluruhan 69.340 jiwa sedangkan jumlah kecamatan paling

sedikit berada di kecamatan Danau Teluk dengan jumlah 10.326 jiwa.

2.3 Kondisi Geografis Kota Jambi

Berdasarkan Undang-Undang No 6 tahun 1986 Kota Jambi secara geografis

terletak diantara 103O30

’1,67

” Bujur timur sampai 103

o40’0,22

” dan 01

o30’2,98”

Lintang Selatan Sampai 01o

7’ 1,07” dengan luas wilayah 205,38 Km2

atau setara

0,38 % dari total luas wilayah Provinsi Jambi. Wilayah Kota Jambi dikelilingi oleh

wilayah Kabupaten Muaro Jambi baik dari Utara, Selatan, Barat maupun sebelah

Timur.20

Luas wilayah Kota Jambi Terbagi menjadi 11 bagian, yaitu:

20

Pemerintah Kota Jambi, Sejarah Kota Jambi. https://jambikota.go.id/new/sejarah-

kota-jambi/ diakses pada 24 0ktober 2019

Tabel. 2.4

Luas Wilayah Kota Jambi Per Kecamatan

NO Kecamatan Luas Wilayah Persentase

1 Kota Baru 36,11 17,56

2 Alam Barajo 41,67 20,27

3 Jambi Selatan 11,41 5,55

4 Paal Merah 27,13 13,20

5 Jelutung 7,92 3,85

6 Pasar Jambi 4,02 1,96

7 Telanaipura 22,51 10,95

8 Pelayangan 15,29 7,44

9 Jambi Timur 15,94 7,75

10 Danau sipin 7,88 3,83

11 Danau Teluk 15,7 7,64

Sumber : Badan Pusat Stasistik 2016

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat luas wilayah kota Jambi dalam 11

kecamatan, dimana kecamatan alam Barajo memiliki luas wilayah yang paling luas

dengan luas wilayah kecamatan Alam Barajo 41. 67 atau mencapai 20,27 persen luas

wilayah kota Jambi, sedangkan wilayah kecamatan yang paling kecil berada di

wilayah kecamatan pasar Jambi dengan luas 4.02 atau hanya 1,96 persen dari luas

wilayah kota Jambi. Dengan luas wilayah maka permanfaat wilayah perlu diatur

seperti tabel dibawah ini yang menjelaskan pemanfaatan lahan di Kota Jambi.

Tabel 2.5

Pola Pemanfaatan Lahan di Kota Jambi

No Kawasan Peruntukan Wilayah

1 Perumahan

a. Perumahan dengan kepadatan tinggi kurang lebih 813 Ha

Kec. Telanaipura, kec. Pasar Jambi,

Kec. Jambi Timur, kec. Jelutung,

Kec. Jambi selatan

b. Perumahan dengan kepadatan tinggi kurang lebih 6.903 Ha

Kec. Telanaipura, Kec.Jambi Timur,

kec. Jelutung, Kec.Jambi selatan,

Kec. Kota Baru

c. Perumahan dengan kepadatan tinggi kurang lebih 1.445 Ha

Kec. Pasar Jambi, Kec. Telanaipura,

Kec. Jambi Selatan, Kec. Kota Baru

2. Perdagangan dan jasa

a. Pasar Tradisional Kelurahan Legok Kec. Telanaipura

b. Pusat perbelanjaan modern Kec. Kotabaru, Kec. Telanaipura,

Kec. Jambi Selatan

c. Took dan ritel modern Kec. Kotabaru

3 Perkantoran

a. Perkantoran pemerintah Pemerintah kota : Kec. Kota Baru

b. Perkantoran swasta Kec; Pasar Jambi, Kec. Kota Jambi

4 Industri dan pergudangan

a. Kegiatan industri besar Kec: Pelayangan; Kec. Jambi Timur,

b. Kegiatan industry agro dan industri kecil dan menengah

Kec. Kota baru

c. Kegiatan industry dan pergudangan

Kelurahan kenali asam bawah kec

kota baru

Sumber : RPJMD kota Jambi. kondisi umum kota Jambi. hal.5

Pola pemanfaatan wilayah kota Jambi, memiliki pussat-pusat tersendiri

terutama daerah perdagangan dan perindustrian. Industri besar berada di kecamatan

Pelayangan dan kecamatan Jambi Timur Sedangkan untuk industri agro dan industri

kecil serta menengah berada di kecamatan Kota Baru, untuk pergudangan sendiri

berada di kelurahan Kenali Asam Bawah. Pusat pemerintahan sendiri berada di

kecamatan Kota Baru, sedangkan untuk pusat pasar tradisional berada di kelurahan

Legok dan kecamatan Telanaipura, kemudian pusat pembelanjaan modern berada di

kecamatan Kota Baru, kecamatan Telanai dan kecamatan Jambi Selatan.

Wilayah perumahan mempunyai klasifikasi wilayahnya sendiri pertama

perumahan yang memiliki kepadatan tinggi kurang lebih 813 ha berada hampir

seluruh wilayah kecamatan di Kota Jambi kecuali kecamtan Kota Baru, perumahan

dengan kepadatan tinggi kurang lebih 6.903 ha berada di kecamatan Telanaipura,

kecamatan Jambi Timur, kecamatan Jelutung, kecamatan Jambi Selatan serta

kecamatan Kota Baru sedangkan untuk perumahan dengan kepadatan tinggi kurang

lebih 1.445 ha kecamatan Pasar Jambi, kecamatan Telanaipura, kecamatan Jambi

Selatan, kecamatan Kota Baru.

2.4 Pemerintahan Kota Jambi

Setelah berakhirnya masa pendudukan Jepang di Indonesia maka berpengaruh

pula terhadap sistem pemerintahan khususnya daerah Jambi. Pada awal kemerdekaan

negara Indonesia dibagi menjadi 8 Provinsi, salah satunya Sumatra, kemudian pada

tahun 1946 Provinsi Sumatera dibagi menjadi 3 bagian yaitu Sumatra Utara, Sumatra

Tengah dan Sumatra Selatan,yang mana pada pembagian 3 wilayah Sumatra daerah

Jambi tergabung ke dalam wilayah provinsi Sumatra Tengah dengan karesidenan

Jambi terdiri atas dua kabupaten dan dan satu kota Praja yakni Kabupaten Merangin,

Kabupaten Batanghari dan KotaPraja Jambi.21

Setelah dikukuhkannya Undang-undang nomor 81 tahun 1958, maka

dibentuklah Provinsi Daerah Swatantra Tingkat I provinsi Jambi, provinsi daerah

tingkat I Jambi terdiri atas enam Kabupaten dan satu Kotamadya. 22

Tempat

kedudukan Residen yang telah memenuhi syarat, disebut kota tanpa terbentuk

struktur pemerintahan kota, dengan demikian kota Jambi sebagai tempat kedudukan

21

Wilayah Indonesia sesuai Undang-undang no.1 tahun 1945 terdiri dari Provinsi,

Karesidenan, Kewedanaan dan Kota 22

Departemen Pendidikan dan kebudayaan.Sejarah Pengaruh PelitaTerhadap Kehidupan

masyarakat Pedesaan di Daerah Jambi. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. Hal 9

Residen Karesidenan Jambi belum berstatus dan memiliki pemerintahan sendiri. Kota

Jambi baru diakui berbentuk pemerintahan ditetapkan dengan ketetapan Gubernur

Sumatera No. 103 tahun 1946 tertanggal 17 Mei 1946 dengan sebutan Kota

Besar.23

Sejak terbentuknya pemerintahan Kota Jambi, Wali Kota merupakan

pimpinan tertinggi di pemerintahan kota Jambi, adapun nama-nama Wali Kota yang

menjabat dari tahun 1946- sekarang yaitu sebagai berikut.

Gambar 2.2.

Daftar WaliKota Kota Jambi

23

Pemerintah Kota Jambi., Sejarah Kota Jambi. https://jambikota.go.id/new/sejarah-kota-jambi/

diakses pada 28 Oktober 2019 pukul 11:58

Setelah era reformasi, terjadi perubahan struktur Pemerintah Kota Jambi, yang

berdasarkan UU no. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (sebagai pengganti

UU no. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah), Walikota

sebagai Kepala Daerah, didampingi oleh Wakil Walikota maka struktur pemerintahan

kota Jambi mengalami perubahan dengan di damping wakil walikota.

BAB III

PERKEMBANGAN ARMADA BUS SIBUALBUALI DI KOTA JAMBI

3.1 Sejarah Transportasi Sibualbuali

Transportasi merupakan unsur terpenting dalam perkembangan suatu negara,

dimana transportasi menjadi salah satu dasar pembangunan ekonomi dan

perkambangan masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi. Di mana perkembangan

transportasi akan mendorong kegiatan perekonomian dan pembangunan di suatu

daerah maupun negara.24

Transportasi merupakan saran yang berperan dalam kehidupan manusia,

maupun sebagai alat untuk memudahkan manusia dalam memindahkan barang dari

satu tempat ketempat lainnya. Selain itu transportasi juga berfungsi sebagai

penunjang pembangunan memberikan pelayanan bagi peningkatan dan

pengembangan berbagai kegiatan pada sektor-sektor lain, misalnya dalam sektor

24

Siti fatimah”pengantar trasportasi”(ponorogo.Myria publiser.2019)

pertanian, perindustrian, perdagangan, pendidikan, kesehatan, pariswisata, dan

lainnya.

Perusahaan angkutan umum Sibualbuali atau lengkapnya Fa. Odp. (Firma Oto

Dinas Pengangkutan) Sibualbuali, merupakan bus yang sempat menjadi idola dalam

dunia transportasi lintas Sumatera terutama Sumatera Utara. Armada–armada bus

Sibualbuali dikenal masyarakat Sumatera Utara dengan ciri khas dan peranannya

yang sangat membantu dalam kehidupan masyarakat. Pada tulisan di badan armada

bus Sibualbuali tercantum tahun berdirinya perusahaan bus ini, yakni tercantum tahun

1937. Namun masih terdapat masyarakat Sumatera Utara yang tidak mengetahui awal

mula berdirinya perusahaan ini tetapi masyarakat Sumatera Utara masih terkenang

akan hadirnya perusahaan bus ini pada masa–masa kejayaannya di tahun enam

puluhan sampai dengan tahun delapan puluhan. Berikut penjelasan sejarah, ciri khas

armada dan loket atau stasiun perusahaan Sibual-buali yang masih menjadi kenangan

masyarakat.

3.2 SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN BUS SIBUALBUALI

Lonjakan tinggi pembangunan jalan raya dan impor kendaraan ke Sumatera

terjadi bersamaan dengan lonjakan tinggi harga karet pada pertengahan 1920–an.

Jumlah truk dan bus yang diimpor ke Sumatera naik dari 94 pada 1924 menjadi 1172

pada 1926, sementara impor kendaraan pribadi periode yang sama naik dari 539

menjadi 3059.20 Sebelum berdirinya perusahan bus angkutan umum Sibualbuali, di

daerah Tapanuli Selatan sudah berdiri beberapa perusahaan-perusahaan angkutan

umum.

Kesulitan–kesulitan yang dialami oleh pengusaha–pengusaha maupun

karyawan angkutan umum pada masa sebelum berdirinya perusahaan bus Sibualbuali

tersebut disebabkan tidak adanya peraturan ataupun tata–tertib dari perusahaan–

perusahaan angkutan umum itu sendiri, sehingga oleh karenanya setiap saat diliputi

kerusuhan dan keributan serta untuk mendapatkan penumpang pun sesama pengusaha

selalu kejar–mengejar, yang mengakibatkan sering terjadinya perkelahian. Pada saat

keadaan yang memburuk inilah timbul suatu ide dari Sutan Pangurabaan Pane untuk

menggembleng para pengusaha–pengusaha maupun karyawan–karyawan dari

perusahaan angkutan, supaya dibentuk suatu badan atau organisasi angkutan yang

modern, yakni dengan waktu pemberangkatan ditetapkan dengan jam yang tertentu,

seperti : ada atau tidaknya penumpang, kendaraan harus diberangkatkan pada waktu

yang telah ditentukan (dienst–regeling).25

Walaupun resiko kerugian harus dihadapi, tetapi dengan peraturan demikian

pengusaha–pengusaha atau karyawan–karyawan pengangkutan serta masyarakat pada

umumnya agar menghargai akan pentingnya waktu, maka cara–cara inilah yang

menjadi contoh (peraturan pengangkutan) bagi pemerintah kolonial Belanda.

Sehingga setiap perusahaan otobis (pengangkutan) harus mempunyai izin trayek

(jalur) dan jam keberangkatan ke setiap jurusan yang akan dilalui. Peraturan tersebut

masih berlaku sampai saat ini. Berdasarkan permasalahan yang terjadi inilah Sutan

Pangurabaan Pane memperjuangkannya kepada Pemerintah Kolonial Belanda, namun

25 Nurdin Siregar dan Abdul Jalil Girsang, Sejarah Singkat Perusahaan FA.ODP.SIBUALBUALI 1937,

Sipirok : dokumentasi perusahaan Fa.Odp. Sibulbuali, 2006,, lembar pertama poin 1.3.

pemerintah kolonial selalu menghalang–halangi berdirinya Organisasi Angkutan

Nasional. Pada tahun 1937 pemerintah kolonial terpaksa menyetujui berdirinya

perusahaan Sibualbuali yang berkedudukan di Sipirok dengan nama awal

perusahaannya, Auto Transport Dienst “SIBUALBUALI”, yang disingkat ATD.

Sibualbuali.- Pematang Siantar – Tarutung – Sipirok Perusahaan ini adalah

pengangkutan umum yang berbentuk bus berukuran ¾ sampai dengan 1 ton, dengan

muatan penumpang sebanyak 16 orang. Trayek awal yang telah ditentukan pertama

kali secara Vice – versa (pulang-pergi)

yakni :

- Sipirok – Padang Sidempuan – Kotanopan

- Kotanopan – Fort deKock (Bukit Tinggi).

Akte pendirian ATD. Sibualbuali baru dibuat dihadapan notaris: “Hasan gelar

Sutan Pane Paruhum di Sibolga pada tanggal 5 Juli 1940 onder nummer 2”, sesuai

dengan : “EXTRA – BIJVOEGSEL DER JAVASCHE COURANT VAN 8/11 – 1940

No. 70” dan terdapat : “Hot Hoofd Van Afdeling VII”. Disalin sesuai dengan aslinya:

A.N.Kepala Sie Penerbitan Lembaran/Berita Negara

Cap/Stempel Departemen Kehakiman

Republik Indonesia

Dto.

=D.A. SIMATUPANG=

Susunan pengurus pada Akte pendirian tersebut adalah sebagai berikut :

- Direktur : Sutan Pangurabaan Pane

- Sekretaris : Sutan Oloan Hutagalung

- Komisaris : Muda Siregar

- Bendahara : Barita Raja Siregar26

Sampai dengan tahun 1941 perusahaan Sibualbuali memiliki jumlah kendaraan

sebanyak 136 buah.

Dengan jumlah kendaraan yang begitu banyak, sedangkan trayek yang ada

begitu pendek, maka pada masa ini telah direncanakan memperluas trayek sampai ke

kota Palembang Sumatera Selatan. Jalan lintas yang menjadi trayek pertama armada

bus Sibualbuali merupakan “Jalan Raya Sumatra” (longitudinalen weg) yang pertama

dirancang pada 1916, tetapi jembatan terakhir yang menghubungkan jaringan selatan

dengan jaringan utara dan jaringan tengah baru selesai pada 1938.

Republik Indonesia dengan kode KIT SUMUT 987/61, jalan lintas tersebut

merupakan jaringan tengah dari “Jalan Raya Sumatra”. Karena pada peta tersebut

merupakan perlintasan jalan raya dari kota Padang sampai dengan pelabuhan

Belawan di kota Medan yang letaknya berada di tengah pulau Sumatra. Namun yang

membedakan dengan masa sekarang, jalur tersebut masih melintasi kota Sibolga di

pesisir barat pulau Sumatra.

Ciri khas yang menjadi trademark armada bus Sibualbuali bila dilihat dari

data–data foto dokumentasi pribadi narasumber maupun bersumber dari web adalah

warna badan bus yang berwarna merah dan kepala bus yang berwarna hijau. Selain

itu nama perusahaannya pun tak luput dicantumkan di samping body armada bus nya,

26 Ibid., poin 1.6.

dengan tulisan “F.A. ODP. SIBUALBUALI 1937”. Gambar gunung Sibualbuali pun

Jadi jalur perjalanan armada bus Sibualbuali pada masa awal berdiri lebih jauh

dibandingkan masa sekarang.

Dari sumber yang didapatkan dari narasumber, bahwasanya sebelum

dibangunnya “Jalan Lintas Sumatera”, jalan–jalan yang ada pada saat itu masih

beralaskan tanah, masih banyak jalan yang belum di aspal kecuali jalan menuju

sebuah kota, yang apabila hujan layaknya kubangan kerbau, karena jalan tanah yang

dibasahi hujan menjadi tanah liat dan di genangi air sehingga sulit untuk dilalui.

3.3 LOKET SIBUALBUALI KOTA JAMBI

Loket armada bus Sibualbuali di kota Jambi terletak di jalan Kapten Pattimura

no.65 Kecamatan Kota Baru Kota Jambi. Loket atau stasiun bus ini merupakan loket

terbilang cukup sentral karena lokasi yang tidak terlalu jauh dengan jalan lintas yang

akan dilalui untuk keluar provinsi Jambi. Lokasi loket ini juga cukup untuk

melakukan bisnis transport di kota yang cukup terbilang ramai karena berada dekat

dengan pusat kota.

Selain loket bus Sibualbuali, terdapat juga loket– loket bus–bus angkutan

umum antar provinsi dan antar kabupaten yang lain. Daerah lokasi loket di kota

Jambi ini juga dikelilingi para pedagang kaki lima yang dapat menguntungkan para

pedagang disekitar lokasi loket ini. Loket ini juga menyediakan tempat untuk makan

dan minum dan istirahat untuk konsumen dan sopir bus.

Halaman parkir diloket ini juga cukup luas padahal loket tersebut berada di

dekat kota. Loket sibualbuali ini juga menerima pengantaran barang keluar kota dan

provinsi, bahkan sibualbuali sanggup mengantar 2 unit motor ke kota medan. Padahal

trayek menuju kota medan adalah trayek yang sangat rawan namun keberanian para

sopir dan kernek sibualbuali mampu menjalaninya tanpa adanya rasa takut atau

cemas.

3.4 CIRI KHAS ARMADA BUS SIBUALBUALI

Dilukis dibelakang body armada bus sebagai tanda bahwasanya armada bus

ini berasal dari kota Sipirok. Bentuk yang selalu dikenang masyarakat akan armada

bus Sibualbuali adalah busnya memiliki “kepala”. Kepala yang dimaksud adalah

mesin bus yang terletak di bagian depan bus layaknya mobil jenis sedan, minibus,

ataupun SUV. Bus–bus ini dikenal dengan sebutan bus “GMC, CHEVROLET,

DODGE” yang merupakan busbus pabrikan amerika yang bahan bakarnya masih

menggunakan bensin (pada masa sekarang kendaraan bus sudah menggunakan solar).

Bus–bus tersebut tidak memiliki kaca pada jendela penumpang, maka sebagai ganti

kaca pada jendela penumpang diberikan terpal yang apabila turun hujan, maka terpal

tersebut yang telah terikat, ikatannya dapat dilepas untuk menutupi jendela bus agar

para penumpang tidak terkena air hujan yang masuk ke dalam bus.

Bagian atap armada bus pun menjadi ingatan tersendiri bagi tiap orang yang

hidup pada masa kejayaan perusahaan bus Sibualbuali. Hal ini dikarenakan bagian

atap bus Sibualbuali merupakan tempat untuk mengangkut barang–barang yang

dibawa oleh para penumpang, seperti hal nya koper, sayu–mayur, kain, buah–buahan

dan barang–barang dagangan yang lain. Apabila atap armada bus sudah siap ditata

barang–barang yang akan dibawa, maka barang–barang tersebut ditutup dengan kain

atau terpal.

Ketika armada bus melakukan perjalanan, di dalam bus pun dilengkapi

dengan alat-alat seperti; slink, kayu-kayu balok, sekop, pacul, jerigen minyak, ban

serap lebih dari satu, serta alat bantu lainnya. Alat-alat tersebut ditempatkan di bagian

belakang bus agar mudah diambil jika saatnya di butuhkan. Selain untuk tempat

menaruh barang bawaan penumpang, atap armada bus Sibualbuali juga terdapat kotak

yang unik.

Dari ciri–ciri fisik armada bus Sibualbuali yang telah dijelaskan, masih

Terdapat sebuah ciri unik yang dimiliki oleh armada bus Sibualbuali, yakni “Klakson

Angin”. Klakson angin adalah klakson atau bunyi yang dikeluarkan oleh armada bus

Sibualbuali untuk memperingati orang atau kendaraan yang ketika di jalan berada di

depan bus. Namun klakson tersebut terbuat dari angin layaknya rem angin. Bukan

klaksonnya saja yang bunyinya terbuat dari angina layaknya peluit yang ditiup, tapi

klakson angin tersebut dapat memainkan nada.

Selain pengakuan narasumber, klakson angin tersebut juga masuk ke dalam adegan

film “Pencopet”. Dalam adegan tersebut, Sophan Sophian selaku pemeran utama,

berperan menjadi Abdul Kadir yang bekerja sebagai supir bus Sibualbuali pada

adegan–adegan terakhir film. Ketika bus Sibualbuali sedang melewati daerah.

Parapat dengan latar Danau Toba, para penumpang sedang tertidur lelap.

Untuk membangunkan para penumpang agar melihat Danau Toba, Sophan Sophian

atau Abdul Kadir memainkan klakson angin bus yang dikendarainya.33 Dalam

menempuh perjalanan, setiap armada bus Sibualbuali terdiri dua supir, satu supir

utama dan yang satu supir cadangan. Lalu ada dua kenek yang menaikturunkan

barang maupun menjaga keamanan selama perjalanan, serta seorang Cincu. Cincu

adalah yang mengatur keuangan selama perjalanan armada bus Sibualbuali. Tugas

dari Cincu adalah pengaturan uang operasional untuk pembelian bahan bakar,

maupun penandatanganan surat jalan dari loket awal keberangkatan sebagai catatan

resmi bahwasanya armada bus tersebut melakukan perjalanan.

Perusahaan bus Sibualbuali memiliki jumlah loket yang banyak tiap kota dan

provinsi dari Kuta Raja di ujung utara Pulau Sumatera sampai dengan pelabuhan

Panjang di Tanjung Karang yang menjadi gerbang menuju Pulau Jawa sebelum

adanya pelabuhan Bakaheuni di ujung selatan Pulau Sumatera sesuai dengan ruterute

yang dituju oleh tiap armada bus Sibualbuali. Namun terdapat dua loket penting bagi

perusahaan Sibualbuali dibanding loket–loket yang lainnya, yakni loket bus

Sibualbuali di Kota Padang Sidempuan dan loket di Kota Medan. Letak kedua loket

tersebut berada dekat dengan pusat pasar di kedua kota tersebut. Kedua loket tersebut.

3.5 Armada Bus Sibualali dari masa pendudukan Jepang

Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Semula pengangkutan berjalan

seperti biasa, kemudian oleh pemerintah Pendudukan Jepang kendaraan–kendaraan

Pada dasarnya mobil Chevrolet Sub–Urban tersebut merupakan mobil pada

umumnya, namun dimodifikasi oleh para pengusaha transportasi, yakni karoseri dari

mobil ini diubah menjadi otoprah (truk) maupun bus.

Transportasi mulai dihentikan dengan berbagai macam alasan, maka

mengakibatkan pengangkutan mengalami kemacetan. Selain adanya perintah

penghentian angkutan oleh pemerintah Pendudukan Jepang, bahan bakar untuk

keperluan kendaraan transportasi tidak dapat diperoleh dengan bebas, maka

perjalanan angkutan berhenti sama sekali (sampai dengan Jepang menyerah pada

sekutu).

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, kegiatan pengangkutan mulai

kembali berjalan. Hubungan Medan–Bukit Tinggi serta pengangkutan pos mulai

berjalan. Pada tahun 1945 inilah nama perusahaan ditetapkan menjadi “OTO DINAS

PENGANGKUTAN SIBUALBUALI”, yang disingkat menjadi ODP.

SIBUALBUALI. Di tahun 1949 dengan hadirnya tentara NICA yang menduduki

kota–kota, maka semua pengangkutan darat terhenti. Sebagian besar dari karyawan–

karyawan perusahaan Sibualbuali ikut aktif ke medan juang dengan bergerilya pada

penyerahan kedaulatan.

Dari 1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan

usaha kemerdekaan republik Indonesia, dengan melarang segala pelayaran

Belanda sepanjang konflik ini agar Belanda tidak mempunyai dukungan logistik

maupun suplai yang diperlukan untuk membentuk kembali kekuasaan kolonial.

Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat.

Setelah kembali ke Pulau Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota

kolonial Batavia, akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai ibukota.

Republik Indonesia pada 27 Desember 1949, setelah 4 tahun peperangan dan

negosiasi, Ratu Juliana dari Belanda memindahkan kedaulatan kepada

pemerintahFederal Indonesia.

3.6 Armada Bus SibualBuali Dekade 1950 – 1968

Setelah penyerahan kedaulatan, armada Sibualbuali aktif kembali dibawah

pimpinan “Haji Barita Raja Siregar”, dengan mendapat sebanyak 9 buah kendaraan

baru untuk melanjutkan jasa pengangkutan yang pernah terhenti akibat dari Agresi

Militer Belanda ke-1 dan ke–2. Berkat keuletan dan ketabahan dari H. Barita Raja

Siregar, serta dengan pengalaman–pengalaman yang matang, perusahaan Sibualbuali

dapat berkembang kembali. Sehingga pada akhir tahun 1957 perusahaan Sibualbuali

telah memiliki 70 buah armada.

Pada masa Pemulihan Keamanan gerakan di daerah Jambi, perusahaan

Sibualbuali mengarahkan pikiran dan tenaganya untuk membantu TNI, dan sebagian

besar dari armada–armada bus Sibualbuali dipergunakan secara regulasi. Pada masa

ini juga beberapa buah armada bus Sibualbuali telah dibakar oleh oknum– oknum

yang tidak bertanggung jawab.

Pada tahun 1961 oleh pemerintah dikeluarkan suatu peraturan yang melarang

perusahaan–perusahaan pengangkutan mempunyai lebih dari 30 buah kendaraan

ditambah dengan 6 buah sebagai armada cadangan, mengakibatkan perusahaan–

perusahaan harus dipecah menjadi 2 atau 3 perusahaan, bahkan ada yang sampai 4.

Perusahaan–perusahaan kecil ini sudah barang tentu akan menjadi rival satu

sama lain, yang mengakibatkan kerusuhan–kerusuhan menyerupai pada masa

sebelum tahun 1937. Di masa ini perusahaan di seluruh Indonesia mengalami

kemerosotan, sehingga sebagian besar terpaksa gulung tikar.

Dapat dikatakan pada masa tahun–tahun ini, merupakan masa keemasan

perusahaan bus angkutan umum Sibualbuali. Dalam tahun 1969 perusahaan bus

Sibualbuali merencanakan untuk memperluas trayek ke Daerah Istimewa Aceh.

Perencanaan trayek tersebut ditetapkan pada bulan September 1969.

Dan pada tahun 1970 trayek menuju ke Kuta Raja dibuka. Pada masa ini bus

Sibualbuali mencapai masa emasnya. Hal ini dibuktikan dengan diperluasnya trayek

Medan – Kuta Raja – Jambi – Palembang – Tanjung Karang – Pelabuhan Panjang,

sehingga dapat menghubungkan antar provinsi – provinsi di pulau Sumatera, yakni

provinsi: D.I. Aceh – Sumatera Utara – Riau – Sumatera Barat – Jambi – Sumatera

Selatan – Lampung.

Dalam melayani trayek ini, perusahaan bus Sibualbuali memiliki armada

sebanyak 80 unit, yang terdiri dari : 50 unit armada merk Chevrolet dan 30 unit

armada merk GMC. Pada masa emasnya inilah perusahaan bus Sibualbuali telah

berhasil menghubungkan pulau Sumatera, selain itu armada bus Sibualbuali juga

selalu membawa rombongan yang akan menuju pulau Jawa dengan mengantarkan

mereka sampai ke pelabuhan Tanjung Karang di provinsi Lampung.

Armada–armada bus Sibualbuali lebih dikenal dengan bus Chevrolet maupun

bus GMC. Namun sebenarnya bus–bus tersebut memiliki tipe tersendiri, seperti pada

bus Chevrolet merupakan buatan Chevrolet dengan tipe C, lalu untuk merk GMC

merupakan tipe K. dijelaskan bahwa, “tipe C/K merupakan tipe dari Chevrolet dan

GMC yang berbentuk truk pick up yang di Amerika Serikat diproduksi pada tahun

1960-1999”.

3.7 ARMADA BUS SIBUALBUALI TAHUN 2018

Pada masa ini perusahaan bus sibualbuali melakukan pergantian (revolusi)

terhadap moda transportasi sibualbuali dari mobil bertipe ¾ berganti menjadi model

bus yang panjang. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak ingin kalah saing dengan

perusahaan lainnya. Walaupun dengan dana yang minim tetapi perusahaan bus

sibualbuali tetap melakukan perombakan besar-besaran.

Perusahaan bus sibualbuali melakukan kerja sama dengan perusahaan mobil

Marcedes Benz guna mengganti armada-armada bus sibualbuali yang sebelumnya

menggunakan bus yang berbahan bakar bensin buatan Amerika, dengan bus yang

berbahan bakar solar buatan Marcedes Benz tersebut.

BAB IV

PERANAN BUS SIBUALBUALI TERHADAP MASYARAKAT

4.1 PERDAGANGAN

Hadirnya moda transportasi darat sangat membantu mobilitas manusia dan

juga perdagangan. Armada bus Sibualbuali juga memiliki peranan penting pada

sektor bidang perdagangan termasuk perdagangan buah salak yang menjadi

komoditas utama kota Padang Sidempuan. Hari pasaran tiap pekan sudah ada sejak

masa pemerintahan kolonial Belanda di pulau Sumatera. Hal ini seperti yang

diungkapkan William Marsden dalam bukunya, ”Sejarah Sumatra”. Menurut William

Marsden, untuk memudahkan pelaksanaan perdagangan di pedalaman. Orang-

orang di pedalaman membawa barang–barang mereka di tempat yang telah di

tentukan, yakni di tempat orang-orang dari padang sidempuan memasok salak ke

orang yang ada di Jambi. dari perekonomian armada bus Sibualbuali yang

mengangkut barang maupun penumpang yang merupakan para pedagang, mobilitas

perdagangan yang tadinya harus menempuh waktu yang lama karena jarak tempuh

yang jauh dapat teratasi.

4.2 PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar oleh semua kalangan

masyarakat. Dapat dikatakan pula bahwa dengan mencari ilmu pengetahuan di dalam

suatu lembaga pendidikan, maka dapat mewujudkan cita-cita sesuai dengan jurusan

pendidikan yang dipilih oleh peserta didik dalam lembaga pendidikan tersebut.

Minatnya pendidikan pada masyarakat kota Padang Sidempuan atau Tapanuli

sehingga para pelajar menempuh pendidikannya bukan hanya di kota Padang

Sidempuan tetapi hingga ke Provinsi yang ada di Sumatera termasuk Jambi. Pada

umumnya seperti yang dikatakan bapak Raja Parlindungan Pane,”Orang Tapsel,

terutama Sipirok punya budaya pendidikan, maka ada slogan Ikon de Sikola satinggi-

tinggi nya, yang memiliki arti keluarga secara adat dan budaya ingin anaknya

sekolah yang tinggi (sarjana)”.27

. Pada saat saya akan melanjutkan sekolah di Jambi pada tahun 1980, saya naik

Sibualbuali juga menuju Medan, lalu di susul naik kapal ke Tanjung Priuk”. Hal ini

pun dikatakan juga oleh bapak Raja Parlindungan Pane, ”Saya pertama kali ke Jambi

27 Hasil wawancara dengan bapak Raja Parlindungan Pane, pada 23 Februari 2021.

dari Sidempuan tahun 1980, jalur lintasnya itu lewat timur, pekan baru dulu itu

tempat peristirahatan karena ada loket Sibualbuali di situ.

Jadi waktu saya mau meneruskan pendidikan ke Provinsi Jambi (UNJA) pada

tahun 1980 saya naik Sibualbuali ke Jambi, Waktu itupun jalannya sudah aspal tapi

lebarnya kecil tidak seperti sekarang ”.28

Tidak hanya untuk masyarakat kota Padang Sidempuan yang akan

meneruskan pendidikannya di pulau Jambi, namun bus Sibualbuali juga membantu

masyarakat kota Padang Sidempuan yang akan meneruskan pendidikan di kota

lainnya.

4.3 KOMUNIKASI

Pada masa terdahulu telah terdapat surat–menyurat dengan mempergunakan

alat tulis–menulis yang lengkap. Mengingat kepandaian tulis

menulis terbatas pada lingkungan biara dan istana raja–raja, penyampaian berita

tertulis antara satu sama lain belum berkembang merata sehingga belum dapat di

temui korespondensi yang teratur dan berkesinambungan. Sungguhpun demikian

jelas bahwa penghubung yang bertugas menyampaikan surat itu (menyampaikan

berita tertulis) ada, sehingga tercipta komunikasi secara timbal–balik yang

bertujuan.29

28 Hasil wawancara dengan bapak Raja Parlindungan Pane, pada 23 Februari 2021.

29 Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Sejarah Pos Dan Telekomunikasi

DiIndonesia Jilid I Masa Pra Republik, Jakarta : CV Cahaya Makmur, 1980, hal. 41

Perusahaan angkutan umum milik warga keturunan Tionghoa. Sebagai

angkutan umum yang mengangkut manusia dan barang, bus Sibualbuali juga menjadi

sarana komunikasi dalam jasa pengiriman surat. Bapak Asrul Siregar pun

mengatakan, ”Di atas bus tersebut memiliki sebuah peti berukuran 1.5 m x 0,5 m

yang di letakkan diatas kepala bus. Peti tersebut merupakan tempat surat–surat yang

akan dikirim ke masing–masing daerah tujuan dengan rute yang dilalui oleh bus

Sibualbuali. Dulu bus ini di sebut juga sebagai Dinas Pos Negara karena memang bus

ini lah yang mengantarkan surat–surat ke kantor pos kantor pos.”.30

Perusahaan A.D. Lim merupakan sebuah perusahaan angkutan umum yang

berada di kota Sibolga. Pemilik perusahaan tersebut bernama Liem Hong Setelah

melalui perjuangan yang amat berat, pemerintah kolonial Belanda juga tidak

memberikan begitu saja kepercayaan kepada pengusaha pribumi terhadap

pengangkutan pos, sehingga permasalahan ini dibawa ke dalam sidang–sidang

Volksraad. Pada waktu itu perusahaan Sibualbuali mendapat sokongan dari anggota

anggota Volksraad, terutama dari anggota–anggota istimewanya, yakni : M. Hoesni

Thamrin dan DR. Rasyid Siregar. Dengan bantuan beliau–beliau inilah pemerintah

kolonial Belanda terpaksa mengambil alih pengangkutan pos dari A.D. Lim, dan

kemudian menyerahkan dan menyerahkan kepercayaan pengiriman pos kepada

30 Nurdin Siregar dan Abdul Jalil Girsang, Sejarah Singkat Perusahaan

FA.ODP.SIBUALBUALI 1937, Sipirok: dokumentasi perusahaan Fa.Odp. Sibulbuali, 2006, lembar

pertama poin 1.7

perusahaan bus Sibualbuali. Kantong–kantong pos yang diangkut setiap hari kurang

lebih 3 sampai 4 ton, sehingga terkadang sering terjadi para penumpang tidak

terangkut, karena tempa duduk telah di isi dengan kantong–kantong Pos, hal ini

dilakukan mengingat pos sangat penting. Walaupun resiko pengangkutan pos sangat

berat, di mana pada waktu itu keadaan jalan sangat buruk dan berlubang–lubang,

sehingga menimbulkan kerusakan–kerusakan bagi setiap kendaraan.

Memang bila kita melihat pada dekade tahun 1950 sampai dengan 1980,

alatkomunikasi seperti telepon menjadi barang yang langka dan mahal. Selain itu

teknologi pun tidak seperti saat ini yang sudah sangat canggih dibandingkan pada

dekade tahun tersebut. Hadirnya armada bus Sibualbuali sebagai alat pengangkut

surat sangat membantu komunikasi masyarakat Sumatra Utara dengan saudara

ataukerabat yang berada jauh dari daerah yang ditempati.

Selain untuk mengantarkan surat–surat pada setiap kantor Pos di seluruh rute

perjalanannya, namun peranan bus Sibualbuali pada aspek komunikasi juga dimiliki

oleh supir bus tersebut. Kembali diungkapkan oleh bapak Asrul Siregar,

bahwasanya,” Dekade tahun enam puluhan sampai dengan delapan puluhan, belum

semua orang bisa baca tulis, jadi bila ada orang kampung yang ingin mengabarkan

sesuatu, entah kabar duka, acara adat, pernikahan dan kabar–kabar lain buat

saudaranya, biasanya mereka menunggu di pinggir jalan menunggu bus Sibualbuali

lewat. Saat bus tersebut lewat, maka bus itu diberhentikan oleh orang tersebut, lalu

orang tersebut menitipkan pesan lisan kepada supir Sibualbuali untuk disampaikan

kepada saudaranya yang tinggal dekat loket–loket Sibualbuali. Jadi ketika bus

tersebut sampai di loket yang kebutulan dititipkan pesan lisan, maka supir akan

memberitahukan orang loket, nantinya orang loket yang akan mengabarkan pesan

lisan tersebut kepada saudara atau kerabat orang yang memberikan pesan.” Hal ini

dikarenakan mobilitas armada bus Sibualbuali yang tinggi, jadi banyak armada bus

nya yang sering melintas di berbagai daerah di Sumatra Utara.

Dari sumber-sumber baik lisan maupun pustaka, armada bus Sibualbuali ini

memang memiliki peranan penting dalam komunikasi masyarakat di provinsi

Jambi. Memang tidak dapat di sangsikan bahwasanya pada dekade tahun– tahun

tersebut masih banyak masyarakat Indonesia yang buta huruf. Jadi pesan lisan

yang dititipkan oleh supir bus Sibualbuali dapat menjadi alat komunikasi masyarakat

antar Provinsi.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Perusahaan bus angkutan umum Sibualbuali atau lengkapnya Fa. Odp. (Firma

Oto Dinas Pengangkutan) Sibualbuali, merupakan bus yang sempat menjadi bintang

dalam dunia transportasi lintas Sumatra terutama Sumatra Utara. Armada–armada bus

Sibualbuali dikenal masyarakat Sumatra Utara dengan ciri khas dan peranannya yang

sangat membantu dalam kehidupan masyarakat.

Pada awal mula pendirian perusahaan bus Sibualbuali, Sutan Pangurabaan

Pane selaku salah satu pendiri maupun direktur pertama perusahaan bus Sibualbuali

memperjuangkan kepada Pemerintah Kolonial Belanda yang selalu menghalang–

halangi berdirinya Organisasi Angkutan Nasional. Pada tahun 1937 pemerintah

kolonial terpaksa menyetujui berdirinya perusahaan Sibualbuali yang berkedudukan

di Sipirok dengan nama awal perusahaannya, Auto Transport Dienst

“SIBUALBUALI”, yang disingkat ATD.Sibualbuali.

Baru pada tahun 1945 inilah nama perusahaan ditetapkan menjadi “OTO

DINAS PENGANGKUTAN SIBUALBUALI”, yang disingkat menjadi ODP.

SIBUALBUALI. Ciri khas yang menjadi trademark armada bus Sibualbuali bila

dilihat dari data–data foto dokumentasi pribadi narasumber maupun bersumber dari

web adalah warna badan bus yang berwarna merah dan kepala bus yang berwarna

hijau.

Selain itu nama perusahaannya pun tak luput dicantumkan di samping body

armada bus nya, dengan tulisan “F.A. ODP. SIBUALBUALI 1937”. Gambar gunung

Sibualbuali pun dilukis dibelakang body armada bus sebagai tanda bahwasanya

armada bus ini berasal dari kota Sipirok.

Armada bus Sibualbuali beberapa kali berganti kendaraan dari masa ke masa.

Pada awal pendirian perusahaan bus Sibualbuali, armada busnya menggunakan bus

dengan merk Chevrolet tipe Suburban 1933. Lalu pada tahun 1958 armada bus

Sibualbuali menggunakan bus dengan merk Chevrolet tipe Viking. Dan pada masa

jayanya pada tahun–tahun 1970–an sampai dengan tahun 1980–an armada bus

Sibualbuali menggunakan bus merk Chevrolet tipe C–50 dan merk GMC tipe K.

Selain sebagai alat transportasi yang mengangkut orang dan barang, armada bus

Sibualbuali memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

Dalam bidang perdagangan, armada bus Sibualbuali membantu para pedagang

untuk mendistribusikan barang–barang dagangannya ke daerah–daerah lain terutama

komoditas–komoditas yang ada di Sumatera Utara. Dalam bidang pendidikan, armada

bus Sibualbuali membantu masyarakat dalam mobilitasnya menuju kota–kota besar di

pulau Sumatera guna melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Dalam bidang

komunikasi, armada bus Sibualbuali pernah menjadi Dinas Pos Negara yang

mengirimkan surat–surat sesuai daerah–daerah yang dilalui armada bus Sibualbuali,

selain itu pesan lisan yang dititipkan kepada supir bus Sibualbuali juga membantu

komunikasi masyarakat yang belum bisa baca tulis pada saat itu. Beberapa faktor

yang mengakibatkan menurunnya minat masyarakat terhadap pelayanan bus

Sibualbuali salah satunya adalah hadirnya pesaing–pesaing yang muncul dalam

persaingan bisnis transportasi di jalur lintas Sumatra Utara. Lalu manajemen yang

masih bersifat tradisional, sehingga tidak mampu bersaing denga manajemen yang

lebih professional yang dikelola oleh perusahaan–perusahaan angkutan umum lain

yang menjadi pesaingnya.

Selain itu, menjelang tahun delapan puluhan, dimana pemerintah

mengeluarkan peraturan bahwasanya pengurangan penjualan mobil buatan Amerika

yang bermesin bensin, perusahaan Sibualbuali tidak sanggup mengganti seluruh

armada bus nya dengan bus buatan Jerman atau Mercedez yang berbahan bakar solar,

maka mengganti seluruh armadanya dengan bus buatan Jepang dengan merk Hino

yang sebenarnya truk, namun karoserinya diubah menjadi bus, sedangkan

perusahaan–perusahaan pesaing perusahaan bus Sibualbuali telah mengganti armada

mereka dengan bus merk Mercedez tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Sejarah Pos Dan Telekomunikasi

di Indonesia Jilid I Masa Pra Republik, Jakarta : CV Cahaya Makmur, 1980

Eddy, Sutrisno, Kisah – Kisah Penemuan Sepanjang Zaman (Transportasi),

Jakarta: Inovasi, 2002

Elfrida, Nesty Br. Purba, ”Keberadaan Transportasi ALS Di Medan (1966 –

1999)”,dalam Skripsi sarjana Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas

Sumatera Utara, Medan, 2009.

Hamidy, Basyral Harahap, Pemerintah Kota PadangSidimpuan Menghadapi

Tantangan Zaman, PadangSidimpuan : Pemerintah Kota Padang

Sidempuan, 2003

Kamaludin, Rustian, Ekonomi Transportasi (Karakteristik, Teori, dan

Kebijakan), Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003

Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994

Kutoyo, Sutrisno Masykuri, Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Utara, Medan:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi

Kebudayaan Daerah, 1980/1981 Marsden, William, Sejarah Sumatra, Komunitas

Bambu, Jakarta, 2013

Reid, Anthony, Menuju Sejarah Sumatra : Antara Indonesia Dan Dunia,

Jakarta : KITLV-Jakarta – Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011 Rickflefs, M. C,

Sejarah Indonesia Modern 1200 – 2004, Jakarta : Serambi Ilmu Semesta, 2005.

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Lampiran

Bus sibualbuali tahun 1968

Sumber : Koleksi sibualbali.

Generasi Keempat Armada Bus Sibualbuali (1969 – 1986)

Su

mb

er :

Kol

eksi

sib

ual

bali

.

Bus sibualbuali tahun 2000

Sumber : koleksi sibualbuali

Bus sibualbuali tahun 2018

sumber : koleksi Sibualuali

Piagam Penghargaan Kepada Fa. ODP. Sibualbuali

Sumber : Koleksi sibualbali.