Rumah Sukun Business Paper
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Rumah Sukun Business Paper
2
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa proposal yang terlampir adalah murni pekerjaan
kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan atau kami jiplak.
Materi ini belum pernah disajikan ataupun digunakan sebagai proposal dalam perlombaan lain.
Dalam pembuatan proposal ini, penulis bukannya tanpa rujukan. Penulis membutuhkan referensi-referensi
mengenai tema proposal agar dapat membentuk proposal yang padat, berisi, dan dapat berguna bagi masyarakat
lain.
Nama mahasiswa : Nurul Afiifah Ghifari
Universitas : Universitas Indonesia
Fakultas : Ekonomi
Jurusan/ Angkatan : Manajemen/ 2012
NPM : 1206215144
TTD :
Nama mahasiswa : Prisca Lidya Patty
Universitas : Universitas Indonesia
Fakultas : Ekonomi
Jurusan/ Angkatan : Manajemen/ 2014
NPM : 1406640915
TTD :
Judul Proposal/ Makalah : “Rumah Sukun”
3
DAFTAR ISI
Judul …………………………………………………………………………………………………………1
Statement of Authorship …………………………………………………………………………………….2
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………3
(I) Ringkasan Eksekutif…………………………………………………………………………………5
(II) Gambaran Unit Bisnis ………………………………………………………………………………5
- Latar Belakang 5
- Visi dan Misi Perusahaan 6
- Struktur Organisasi 7
(III) Analisis Produksi ……………………………………………………………………………….8
- Produk 8
- Start Up Summary 9
- Proses Produksi 11
- Supplier 11
(IV) Analisis Pasar dan Pemasaran ………………………………………………………………...11
- Gambaran Pasar 11
- Analisis SWOT 12
- Segmentasi dan Target Pasar 14
- Strategi Pemasaran 14
- Analisis Pesaing 15
(V) Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)……………………………………………………………17
- Gambaran Kebutuhan SDM 17
- Pengembangan SDM 18
(VI) Rencana Pengembangan Usaha………………………………………………………………...19
(VII) Analisis Keuangan……………………………………………………………………………….20
- Start Up Funding 20
4
- Neraca Laba Rugi 20
- Rencana Arus Kas 22
- Start Up Requirements 23
- Start Up Assets 23
Lampiran ……………………………………………………………………………………………......24
Daftar Pustaka..…………………………………………………………………………………………29
5
I. RINGKASAN EKSEKUTIF
Sukun atau Breadfruit (Artocarpus altilis) merupakan buah asli kepulauan Nusantara dan tersebar di seluruh
Indonesia terutama kepulauan Maluku. Sukun merupakan buah asli Indonesia. Berdasarkan faktor utama inilah
kami berencana untuk mengoptimalkan sukun dengan menjadikannya sebuah produk yang bernilai jual tinggi.
Ditambah dengan belum dipasarkan secara luasnya sukun, hal ini menambah peluang (opportunity) besar bagi
Rumah Sukun untuk menghadirkan suatu produk terobosan di tengah dinamika pasar yang terbuka dengan tren-
tren baru.
Rumah sukun merupakan rencana bisnis yang bertujuan untuk memperkenalkan inovasi baru dari
pemanfaatan sukun. Sehingga, sukun yang merupakan makanan asli dan kebanggaan Indonesia dapat lebih
dikenal dan digemari oleh pertama-tama masyarakatnya dan kemudian oleh masyarakat dunia. Kami dapat
mencapai target tersebut dengan memproses sukun menjadi makanan ringan (street food) yang berpotensi
digemari oleh banyak kalangan dan memasarkannya dengan berbagai tingkatan harga untuk menjangkau
sebanyak mungkin lapisan masyarakat. Dengan varian harga dan menu tersebut, Rumah Sukun dapat menjadi
tempat makan bagi berbagai kalangan.
Rumah Sukun akan beroperasi menggunakan kendaraan roda empat dan dengan konsep food truck untuk
meningkatkan aksesibilitasnya dan sebagai bentuk keunikan dari usaha kami. Pusat Rumah Sukun adalah di
daerah Pusat Jajanan Pemda Cibinong, yang dekat dengan pusat kota daerah Cibinong. Kami juga akan
memiliki standar customer service yang tinggi, dengan pegawai yang ramah dan berbagai promosi menarik,
untuk menarik minat banyak pengunjung.
Publikasi produk kami akan kami lakukan dengan konsep “Rumah Sukun keliling”. Keliling dalam konteks
menggambarkan kegiatan publikasi kami yang akan “berkelling” di dunia maya khususnya di media-media
sosial seperti Twitter, Facebook, Path pemilik, dan media sosial lainnya. Selain itu kami akan bekerja sama
dengan majalah dan koran kuliner dalam mempromosikan Rumah Sukun.
I. GAMBARAN UNIT BISNIS
Latar Belakang
Sebagai langkah awal, kami memilih Jalan Raya Pemda Cibinong sebagai lokasi pembukaan fodd truck
kami. Salah satu pertimbangan dalam pemilihan lokasi tersebut adalah keberadaan pusat jajanan kaki lima yang
sangat sesuai dengan produk kami.
Pasar ini memungkinkan kami untuk memasarkan produk kami yang dimulai dari skala kecil dan dengan
harga yang murah. Selain itu pusat jajanan kaki lima di Jalan Raya Pemda Cibinong ini sudah cukup terkenal
sebagai pusat jajanan kaki lima yang ramai setiap harinya sehingga probabilitas kami untuk mendapatkan
pelanggan sesuai target kami akan lebih besar.
6
Kedai pertama kami pun memiliki bentuk design yang cukup berbeda dari kebanyakan kedai jajanan lainnya,
yaitu dengan konsep foodtruck seperti di Amerika Serikat. Dengan konsep ini kami dapat mengurangi baiaya
start-up kami sekaligus menambah keunikan dari Rumah Sukun itu sendiri.
Seluruh aktivitas operasi kedai sehari-hari akan dilakukan di dalam truk dengan bantuan 5 orang
karyawan kami. Dengan cara tersebut labor cost, license fee, serta property, plant and equipment (ppe) expense
dapat ditekan.
Visi Perusahaan
Visi Rumah Sukun adalah menjadikan sukun makanan populer di Indonesia dan di pasar global serta
memberikan pelanggan kepuasan tertinggi dengan memberikan customer experience yang unik dan excellent.
Misi Rumah Sukun adalah sebagai berikut
1. Melayani pengunjung dengan jajanan sukun yang unik dan berkualitas, sehingga memenuhi permintaan
pasar Indonesia dan dunia.
2. Customer service yang excellent dan promosi menarik untuk menarik lebih banyak pengunjung.
3. Menawarkan berbagai tingkatan harga yang ekonomis dengan mengurangi biaya produksi.
7
Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada
dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pembagian aktivitas dan fungsi pada
masing masing divisi dalam perusahaan.
Sebagai sebuah perusahaan yang baru memulai langkahnya dalam menjalankan sebuah bisnis, kami
memutuskan untuk menggunakan struktur organisasi yang sederhana bagi Rumah Sukun. Hal ini mengingat
jumlah pekerja yang masih terbatas dalam perusahaan kami sehingga kami berpendapat bahwa kami tidak
membutuhkan struktur organisasi yang kompleks.
Seperti yang tertera pada gambar diatas, kami membuat sebuah susunan sederhana yang
menggambarkan garis perintah dan hubungan antara tiap divisi ke masing masing manager yang ada di Rumah
Sukun.
Rumah Sukun dikepalai oleh seorang manager, yaitu manager 1, yang membawahi langsung manager 2
dan cooking serta cleaing department. Manager satu bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas yang ada
pada kedua divisi tersebut.
8
Divisi pertama yang berada di bawah garis perintah manager 1 adalah Cooking Department yang
memilki tanggung jawab terhadap:
1) Membuat produk sukun (semua produk)
2) Memilih bahan yang berkualitas untuk produk
3) Mengemas produk dengan baik
4) Menyediakan perlengkapan yang diperlukan untuk memasak
5) Mengontrol kualitas bahan makanan agar tetap sesuai standar perusahaan
Kemudian divisi kedua yang berada dibawah garis tanggung jawab manager 1 adalah Cleaning Department
yang memiliki aktivitas meliputi:
1) Bertanggung jawab terhadap kebersihan peralatan memasak
2) Bertanggung jawab terhadap kebersihan lokasi penjualan
3) Bertanggung jawab terhadap sampah konsumen
Kemudian Rumah Sukun juga memiliki seorang manager lagi yaitu, manager 2. Dimana manager 2
bertanggung jawab terhadap Finance Department. Semua kegiatan Finance Department yang meliputi
pengawasan dan pencatatan transaksi mesin kasir serta proses pembukuan akan dilaporkan kepada manager 2.
Manager 2 juga bertanggung jawab mengontrol biaya untuk bahan produksi dan gaji karyawan serta kegiatan
operasional lainnya. Semua kegiatan yang berhubungan dengan divisi keuangan pada akhirnya akan dilaporkan
kepada manager 1 untuk dibacakan kondisi keuangan perusahaan.
Kami memutuskan untuk membiarkan manager 2 hanya mengawasi divisi keuangan karena pekerjaan
atau kegiatan divisi keuangan sangatlah berat. Perlu kehati-hatian dalam setiap proses pembukuannya agar tidak
terjadi kesalahan. Selain itu divisi keuangan memerlukan pengawasan yang ketata karena merupakan divisi
rawan penggelapan (fraud).
II. ANALISIS PRODUKSI
Produk
Produk-produk yang ditawarkan di Rumah Sukun adalah makanan ringan kesukaan masyarakat
Indonesia. Bisnis makanan ringan di jalanan (street food) memiliki prospek yang menjanjikan oleh sebab
harganya yang relatif murah dan kemudahan untuk mendapatkannya. Oleh sebab faktor inilah mereka,
masyarakat berpendapatan relatif rendah dan mereka yang tidak memiliki waktu untuk memasak, menggemari
street food. Suatu studi dari Food and Agricultural Organization (FAO) milik Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) menunjukkan bahwa 20-25% pendapatan masyarakat dunia yang disisihkan untuk makanan sehari-hari
digunakan untuk membeli jajanan di luar rumah. Terlebih lagi, meningkatnya urbanisasi di Indonesia
mempengaruhi pola konsumsi masyarakat Indonesia yang kini gemar mengkonsumsi makanan cepat saji dan
yang menarik. Hal ini menunjukkan kebutuhan masyarakat pada umumnya untuk street food dan besarnya pasar
untuk produk ini.
9
Oleh sebab hal inilah, usaha street food diharapkan dapat menjadi media pemasaran yang baik bagi
makanan asli Indonesia, sukun. Komoditi ini belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia karena
kurangnya informasi tentang bahan makanan tersebut. Rumah Sukun dengan produk street food-nya secara
natural akan menarik pelanggan dari kelas menengah dan dengan kemasan yang minimalis serta modern dapat
menarik pelanggan dari kelas menengah ke atas.
Didasari hal ini, Rumah Sukun akan menawarkan 4 produk utama: telur dadar, crepes, donut, dan nugget.
Produk-produk yang tergolong bukan menu asli Indonesia ini dipilih sebagai bentuk inovasi dari komoditi asli
Indonesia agar dapat menyaingi makanan-makanan non-tradisional lainnya. Hal ini juga didasari oleh fakta
bahwa pasar di Indonesia terbuka dengan hal-hal baru, sehingga permintaan mereka akan menu makanan yang
inovatif sangat tinggi.
Selain itu, untuk menambah nilai pada produk-produk Rumah Sukun, proses pembuatan makanan di Rumah
Sukun akan ditentukan sendiri oleh pelanggan. Pelanggan dapat memodifikasi setiap menu yang ia pilih.
Kebebasan untuk meracik jajanan masing-masing adalah keunikan Rumah Sukun Setibanya di Rumah Sukun,
pelanggan pertama-tama akan memilih salah satu dari produk utama. Kemudian mereka dapat memilih saus dan
topping untuk melengkapi dan memodifikasi menu dasar mereka. Pilihan fla terdiri dari cokelat, vanilla,
stroberi , original, pedas – dengan tingkatan level, dan BBQ. Pilihan topping untuk crepes dan telur dadar
adalah strawberi, kacang, pisang, salak, kedondong, alpukat, manga, nugget, ham, telur, udang. Beberapa dari
topping ini adalah buah asli Indonesia seperti salak dan kedondong. Dengan menggunakannya sebagai saus dari
menu Rumah Sukun, diharapakan buah-buahan tersebut dapat digemari oleh lebih banyak orang.
Start-up Summary
Dalam tahap start-up untuk memulai Rumah Sukun, beberapa peralatan yang diperlukan adalah sbb:
a. Mobil. Mobil yang kami akan gunakan adalah mobil jenis minibus yang berkapasitas sekitar 8 orang
dimana mobil ini akan kami desain ulang dalam rangka penggunaan mobil ini sebagai media utama kami
berjualan. Kami berencana akan membongkar dan mengubah bagian tengah dan belakang mobil dengan
menjadi mirip dengan mobil bak terbuka. Dengan disalah satu sisi samping akan kami jadikan sebagai meja
kasir dan disisi lainnya akan kami jadikan sebagai meja makan. Begitu pula dengan bagian belakang mobil yang
akan kami jadikan meja makan juga
b. Bahan baku. Bahan baku utama kami disini adalah sukun. Namun, kami akan memerlukan bahan-bahan
lainnya yang terdaftar dalam tabel di bawah ini.
10
Bahan Dasar
Om
ele
t
Crep
es
Do
na
t
Nu
gg
et
Fillin
g To
pp
ing
Co
kla
t
Va
nila
Str
aw
beri
Orig
inal
Ped
as
BB
Q
Telu
r
Tep
ung
Terig
u
Min
yak
sayur
Telu
r
ayam
Susu
Susu
Straw
beri
Suku
n
Sau
s
ped
as
Sau
s BB
Q
Salak
Ga
ram
Tep
ung
sukun
Men
tega
Sukun
Gula P
asir
Tep
ung
Maizen
a
Gula p
asir
Susu
cair
Ked
ondong
Min
yak
sa
yur
Air
Tep
ung
terigu
Dag
ing
ayam
Coklat
Bubuk
Gula
pasir
Tep
ung
maizen
a
Gula
pasir
Alp
ukat
Ha
m
Gula
Tep
ung
sukun
Tep
ung
maizen
a
Tep
ung
maizen
a
Van
ili
Jeruk
nip
is atau
lemon
Tep
ung
maizen
a
Man
gga
Nu
gg
et
su
kun
Garam
Bak
ing
pow
der
Tep
ung
sukun
Telu
r
Telu
r
Pisan
g
Su
kun
Telu
r
Tep
ung
terigu
Garam
Kacan
g
tanah
Gula
pasir
Baw
ang
merah
Straw
beri
Gula
bubuk
Baw
ang
putih
Udan
g
Pen
yed
ap
rasa
Garam
11
Proses Produksi
Setelah membeli berbagai bahan baku dari supplier untuk menu kami, koki dari Rumah Sukun setiap
paginya akan menyiapkan adonan nugget, donut, omelet dan crepes untuk keperluan penjualan setiap hari. Akan
dibuat 100 banyak nugget dan donut untuk persediaan sehari, sedangkan untuk crepes dan omelet akan dibuat
masing-masing 50 adonan per harinya, sesuai dengan target penjualan setiap hari, untuk menghindari wastage.
Adonan ini akan disimpan di dalam kulkas Mobil Sukun dan akan diolah kembali sesaat sebelum dihantarkan
ke tangan pembeli.
Dapur pembuatan adonan terletak di luar Mobil Sukun, yaitu di dapur yang akan kami kontrak dekat
dengan lokasi Rumah Sukun beroperasi. Tanpa pembelian dapur, biaya dapat ditekan. Namun begitu, dana akan
kami keluarkan untuk merenovasi Mobil Sukun dan dapur kami sebagai bentuk perawatan akan aset kami,
supaya peralatan tersebut dapat bertahan lama dan keamanan pegawai tetap terjamin.
Selain daripada itu, setiap 3 bulan Rumah Sukun akan mengevaluasi dan memperbaharui menu kami.
Oleh sebab itu, koki dan manager dari Rumah Sukun akan terus melakukan R&D untuk mengembangkan
produk-produk sukun agar terus sesuai dengan permintaan pasar.
Supplier
Rumah Sukun akan bekerjasama dengan pihak supplier dari daerah Jawa Barat sebagi pemasok bahan
baku yaitu buah dan tepung sukun. Hal ini untuk mengurangi biaya transportasi dari pengiriman bahan baku dan
untuk mendapatkan harga yang lebih murah di salah satu sumber sukun terbanyak di Indonesia. Masa berlaku
Surat Perjanjian Pengadaan Barang kami adalah satu tahun. Masa yang relatif pendek ini diadakan untuk
memberikan kami fleksibilitas dalam pemilihan supplier tepung sukun, namun masih cukup panjang sehingga
tidak menggangu stabilitas operasi perusahaan. Selain itu, bahan-bahan lain akan dibeli di Pasar Induk
Cibinong.
Sewaktu-waktu, Rumah Sukun juga akan bekerja sama dengan sekolah Tata Boga dan IPB dalam
pengembangan produk dan teknik-teknik produksi.
III. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN
Gambaran Pasar
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Boston Consulting Group terhadap konsumen Indonesia,
terdapat kenaikan jumlah uang yang dikeluarkan oleh orang Indonesia untuk makan di restaurant atau tempat
makan lainnya. Hal ini meunjukkan bahwa minat konsumen Indonesia untuk makan diluar sangat tinggi
12
sehingga hal ini sudah menjadi salah satu kebutuhan bagi bayak orang di Indonesia. Karakteristik lain yang
ditemukan oleh Boston Consultant mengenai karakter konsumen Indonesia adalah family oriented.
Berdasarkan karakteristik tersebut, kami yakin bahwa peluang kami mendapatkan konsumen baru
sangatlah besar. Terlebih lagi akhir-akhir ini terdapat kecenderungan yang tinggi dari masyarakat Indonesia
untuk mencoba hal baru terutama makanan baru.
Selain itu banyak konsumen Indonesia yang menghabiskan waktu untuk makan diluar bersama keluarga
mereka. Oleh karena itu keluarga menjadi salah satu target utama konsumen kami. Hal ini dilihat dari kebiasaan
konsumen Indonesia yang senang mengajak anak-anaknya untuk makan aau sekedar jajan di luar. Terutama
bagi mereka yang memiliki anak yang masih kecil. Makan atau jajan di luar merupakan salah satu momen
keluarga yang menjadi kebutuhan tersendiri untuk mereka.
Selain itu, konsumen Indonesia masih berpikir secara fungsional dalam memilih suatu produk.
Konsumen Indonesia memiliki kencenderungan untuk memilih produk berdasarkan manfaat yang mereka akan
peroleh dari produk tersebut. Bukan karena kaitannya dengan aesthetic atau brand dari produk tersebut. Karena
konsumen Indonesia masih berpikir secara fungsional, maka mereka akan memilih produk yang memiliki
manfaat tertinggi namun dengan harga yang seminimal mungkin.
Market Analysis
Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Potential
Customers
Growth
Konsumen
Keluarga
30% 9.000 11700 15210 19773 25704
Konsumen Usia
Muda
30% 7000 9100 11830 15379 20000
Pecinta Kuliner 30% 5600 7280 9464 12303 16000
Analisis SWOT
Strengths (Competitive Edge):
Keunggulan dari Rumah Sukun adalah makanan dan suasana (ambience) yang berbeda dari rumah makan
konvensional lainnya. Hal ini akan terus kami pertahankan dengan menciptakan variasi menu yang selalu inovatif dan
sesuai dengan perkembangan zaman walaupun menggunakan bahan baku asli Indonesia. Selain itu, Rumah Sukun akan
mempertahankan suasana tempat makan yang khas dengan tingkat customer service yang sempurna.
13
Weaknesses:
Karena produk kami tidak menggunakan bahan pengawet, jajanan Rumah Sukun hanya dapat bertahan selama 1-2
hari.Oleh sebab itu, pengiriman makanan yang membutuhkan waktu lebih dari 1 hari belum dapat dilakukan. Selain itu,
produk kami mungkin tidak akan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang sangat memerdulikan
kesehatan dan tidak mengonsumsi makanan gorengan atau berlemak.
Opportunity
Berdasarkan analisa kami terhadap kondisi masyarakat dan tipe konsumen, kami mengasumsikan bahwa
terdapat beberapa opportunity yang akan mendukung kami dalam kegiatan operasional kami sehari-harinya.
Diantara lain:
1. Pasar yang terbuka
Pasar terbuka di sini berada dalam pengertian bahwa pasar ini bisa diakses oleh siapa saja dan kapan
saja. Selain kemudahan dalam aksesnya, tidak ada rintangan dalam memasuki pasar ini baik dari
pihak produsen maupun konsumen.
2. Tren pasar
Seperti yang sudah dijabarkan dalam paragraf sebelumnya, konsumen Indonesia sekarang cenderung
untuk menghabiskan pendapatan mereka di luar untuk jajan. Selain itu, jajan merupakan salah satu
kebutuhan pokok konsumen. Sehingga, pasar yang kami masuki merupakan pasar potensial.
3. Tenaga Ahli
Kami mempekerjakan tenaga kerja yang memiliki latar belakang yang berhubungan dengan
pekerjaan mereka nantinya. Selain itu, kami juga memberikan pelatihan mengenai standar kerja
untuk Rumah Sukun.
Threat
1. Tren yang Berubah
Pasar makanan ringan, merupakan salah satu pasar yang paling dinamis. Hal ini karena pasar
makanan ringan selalu penuh dengan inovasi-inovasi baru, sehingga pilihan yang tersedia untuk
konsumen semakin banyak. Hal ini dapat membuat konsumen menjadi tidak loyal karena selalu
ingin mencoba hal baru. Oleh karena itu kami harus berusaha menyesuaikan diri dengan
perkembangan ini dengan merotasi menu-menu kami dan memvariasikan menu-menu kami.
2. Persaingan di pasar sejenis
Pasar yang terbuka dan dinamis memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Salah satu kerugian
yang muncul dari sistem pasar ini adalah kemungkinan adanya peniru dari usaha yang sedang sukses
dan berkembang.
14
Segmentasi dan Target Pasar
Berdasarkan analisa lokasi kami, kami mengantisipasi bahwa pelanggan terbesar kami akan datang dari
konsumen usia muda (15 – 40 tahun) dan kelompok konsumen keluarga, di mana kelompok konsumen muda
merupakan salah satu kelompok konsumen yang sedang aktif bekerja dan membelanjakan uang mereka. Mereka
juga senang mendatangi tempat-temat baru yang sedang “happening” di dunia maya dan media sosial. Selain
itu, kelompok konsumen ini merupakan kelompok konsumen yang senang untuk menghabiskan waktu bersama
teman-temannya sehingga mereka memerlukan tempat untuk melakukan itu.
Kelompok usia muda ini kemudian kami bagi lagi menjadi 2 kelompok konsumen yaitu mereka yang
merupakan konsumen biasa dan mereka yang merupakan kelompok konsumen pecinta kuliner yang senang
berburu makanan unik.
Kemudian, kami memiliki satu segmentasi konsumen, yaitu konsumen keluarga. Dimana kelompok
konsumen ini meruapakn kelompok konsumen yang seang menghabiskan waktu mereka di luar rumah untuk
makan-makanan ringan bersama keluarga mereka.
Strategi Pemasaran
Kami memiliki kelompok pelanggan yang berbeda, oleh karena itu strategi pendekatan yang dilakukan
juga berbeda.
Untuk kelompok konsumen usia muda, kami akan mengandalkan strategi marketing melalui media
sosial dan mulut ke mulut. Hal ini seperti yang sudah diketahui, bahwa penduduk usia muda di Indonesia sangat
aktif di media sosial. Oleh karena itu, untuk mewujudkan rumah sukun menjadi sesuatu yang “happening”
maka kami akan mempromosikan Rumah Sukun di media sosial.
Kemudian untuk kelompok konsumen keluarga, karena kami menganalisa bahwa kebanyakan pelanggan
yang datang ke pusat jajanan di Pemda Cibinong ini merupakan masyarakat menengah dan mereka tidak aware
atau tidak terbiasa dengan penggunaan media sosial selain Facebook dan Blackberry Messenger, maka kami
akan melakukan promosi langsung di tempat. Dengan cara memainkan musik dan jingle kami serta berkeliling
dalam radius tertentu untuk menawarkan sample kepada pelanggan potensial.
Selain berfokus terhadap strategi pembentukan brand awareness terhadap produk kami, kami juga
berusaha untuk membangun dan mempertahankan relasi yang baik dengan pelanggan. Oleh sebab itu Rumah
Sukun harus memiliki beberapa keunggulan yang dapat menarik pelanggan setia. Seperti memberikan
pengalaman yang baik kepada konsmen kami terutama pada ketika ia merupakan customer yang baru akan
mencoba produk kami. Kami harus meninggalkan kesan yang baik dan mendalam baik dari segi pelayanan
maupun rasa masakan yang kami hidangkan. Sehingga, konsumen kami merasa puasa dan berkeinginan untuk
kembali membeli produk kami.
15
Rumah Sukun menawarkan pengalaman jajan yang unik, unique customer experience, di mana pembeli
bisa mendapatkan monthly treat dan berbagai promosi menarik lainnya. Customer service kami menawarkan
konsep Home Away from Home di mana pengunjung dapat merasakan kehangatan keluarga di tempat makan
kami. Untuk itu kami memiliki target untuk membuat pengunjung kami senyaman mungkin dengan
menghadirkan queueing system yang mengutamakan efisiensi, monthly dan birthday treat sebagai bentuk
apresiasi bagi pengunjung, live music di akhir minggu untuk mencairkan suasana, keramahan dan kecakapan
pegawai yang selalu mengutamakan spirit of excellence, dan hal terakhir yang merupakan khas dari Rumah
Sukun adalah Family Board di mana pengunjung dapat menuliskan pesan kesan serta foto mereka di papan
tersebut.
Dalam memberikan pengalaman yang terbaik, Rumah sukun berusaha mencipatakan suasana (ambience)
makan yang berbeda dari rumah makan konvensional atau jajanan kaki lima lainnya lainnya. Hal ini akan terus
kami pertahankan dengan menciptakan variasi menu yang selalu inovatif dan sesuai dengan perkembangan
zaman walaupun menggunakan bahan baku asli Indonesia. Menu akan kami perbaharui 3 bulan sekali. Hal ini
akan dilakukan dengan pertama-tama bekerjasama dengan seluruh pihak yang terlibat dalam proses produksi
yang akan secara konsisten mengadakan riset untuk sukun sehingga produk-produk sukun dapat terus
dikembangkan dan secara periodik variasi menu dapat dihadirkan. Riset ini akan menjadi pivot dari Rumah
Sukun karena menjaga kualitas dan keunikan produk-produk sukun yang kami tawarkan.
Analisis Pesaing
Berdasarkan pengamatan yang sudah kami lakukan di lapangan, kami menyimpulkan bahwa kami
memiliki banyak pesaing. Hal ini tidak luput dari banyaknya pedagang yang berjualan di daerah Pasar Pemda
Cibinong. Mulai dari pedagang makanan ringan sampai makanan berat. Namun, kami tau bahwa hampir semua
pesaing kami di wilayah tersebut memiliki satu kesamaan, mereka semua adalah pedagang kaki lima. Oleh
karena itu, kami menarik kesimpulan bahwa secara garis besar pesaing terbesar kami adalah seluruh pedagang
kaki lima di Pasar Pemda Cibinong.
Walaupun pesaing terbesar kami adalah pedagang kaki lima, kami tidak bisa menganggap enteng para
pedagang kaki lima di wilayah tersebut. Pedagagang kaki lima memiliki kekuatan yang besar terutama di
Indonesia. Seperti yang kita ketahui, pedagang sektor informal di Indonesia jumlahnya lebih banyak dari sektor
formal itu sendiri. Hal ini membuktikan bahwa kaki lima sangat diminiati oleh masyarakat Indonesia.
Kami sadar, bahwa yang memainkan peranan terbesar dalam kesuksesan usaha kaki lima adalah harga
yang ditawarkan. Banyak konsumen yang memilih makan di kaki lima karena alasan harga yang lebih murah.
Hal ini pula yang terjadi di kawasan kaki lima Pemda Cibinong.
Harga yang ditawarkan oleh masing masing pedagang di Pemda Cibinong menjadi daya tari sendiri bagi
banyak konsumen. Permainan harga yang tidak terlalu tinggi namun tidak terlalu rendah menjadi strategi utama
16
mereka. Sehingga, agar dapat bersaing dengan mereka kami tidak bisa menjadi satu-satunya yang memiliki
harga tinggi. Kami harus menyesuaikan dengan harga pasar yang ada di kawasan tersebut agar kami mampu
menarik konsumen.
Selain harga, jenis makanan yang ditawarkan juga menjadi slaah satu kekuatan bagi para pedagang kaki
lima yang ada di Pemda Cibinong. Banyaknya jenis makanan yang ditawarkan membuat konsumen memiliki
banyak pilihan. Sehingga mereka tertarik untuk mengunjungi pasar ini. Namun, memiliki banyak pemilihan
bukannya tanpa kekuragan.
Ketika konsumen dihadapkan pada banyak pilihan produk, mereka cenderung tidak loyal pada satu jenis
produk saja. Mereka akan tertarik untuk mencoba produk yang berebda beda untuk memperoleh pengalaman
baru. Mereka akan mendatangi banyak pedagang pada hari yang berbeda-beda untuk mencoba jenis makanan
yang berbeda. Oleh karena itu consumer loyalty menjadi sulit untuk dipertahankan.
Hal ini menjadi tantangan bagi rumah sukun. Kami harus meninggalkan pengalaman yang berkesan bagi
mereka terutama pada kunjungan pertama mereka sehingga mereka memperoleh pengalaman yang baik setelah
mencoba produk kami. Diharapkan setelah memiliki pengalaman yang baik dengan kami, konsumen tersebut
dapat kembali lagi esoknya untuk membeli produk kami.
Kemudian, kualitas turut menjadi faktor kekuatan pesaing kami. Belakangan ini, banyak pedagang kaki
lima yang lebih memperhatikan kualitas makanan mereka untuk memberikan pengalaman yang berkesan bagi
pelanggan mereka. Walaupun tidak semua, banyak pedagang kaki lima yang memperhatikan dengan baik cita
rasa yang mereka sajikan kepada pelanggan mereka. Hal itupula yang diberikan oleh sebagian dari pedagang
kaki lima di pemda cibinong.
Rasa merupakan salah satu faktor unggulan yang sangat sulit untuk disaingi. Hal ini karena rasa itu
berbeda beda dan memberikan pengalaman yang unik dan tersendiri bagi tiap konsumen. Kesukaan seorang
konsumen pada suatu makanan juga tergantung dari selera mereka masing masing.
Hal ini kemudian mendorong kami untuk berpikir lebih jauh. Jika rasa saja yang kami tawarkan maka
kami tidak bisa unggul dari pedagang lain. Hal ini karena meskipun rasa yang kami tawarkan memang enak
namun terdapat pedagang lain yang sama enaknya, akan sulit sekali mendapatkan customer loyalty dari
pelanggan-pelanggan kami nanti. Oleh karena itu kami menawarkan pengalaman lain yang berbeda seperti
customer service yang terstandarkan dan konsep makan di food truck yang menjadi andalan kami.
17
VI. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA
Gambaran Kebutuhan SDM
Mencari SDM yang kami butuhkan adalah tantangan terbesar dari Rumah Sukun.Ini disebabkan oleh
standar SDM Rumah Sukun yang tinggi dan langkanya calon-calon pegawai yang kami harapkan.
Kami mencari pegawai dengan latar belakang pendidikan SMK yang memiliki cukup pengalaman di
bidang mereka masing-masing. Hal ini kami lakukan pertama-tama untuk memberikan mereka yang belum
dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya sebuah pekerjaan yang stabil. Kedua, pengetahuan yang
mereka dapatkan di SMK cukup untuk menunjang kegiatan operasional Rumah Sukun di fase-fase awal. Selain
itu, kami mencari calon pegawaiyang adalah pekerja keras dan suka tantangan, karakteristik yang dibutuhkan
terutama di masa awal usaha Rumah Sukun yang memiliki banyak risiko serta hambatan. Selain itu, sebagai
pegawai perintis UKM ini, mereka harus profesional. Ketepatan waktu, disiplin, dan rasa tanggung jawab
adalah hal penting yang mereka butuhkan agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan.
Mereka juga harus sigap dalam melayani dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Terakhir, mereka
harus dapat bekerjasama dalam tim. Rumah Sukun memiliki misi untuk memberikan customer service yang
sempurna. Oleh sebab itulah karakteristik yang disebutkan di atas penting untuk dimiliki oleh setiap pegawai
Rumah Sukun.
Namun begitu, fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak kebiasaan masyarakat Indonesia
yang membuat individu pekerja kurang produktif dan membuat langkanya pegawai dengan etos kerja yang
tinggi. Setelah membaca berbagai artikel tentang UKM di Indonesia dan tantangan yang mereka hadapi,
beberapa pemilik bisnis menyebutkan bahwa terkadang pegawai mereka tidak masuk kerja tanpa alasan yang
jelas. Selain itu, mereka juga kurang terbuka untuk mempelajari hal-hal baru demi kemajuan perusahaan atau
untuk diri mereka sendiri. Tantangan-tantangan ini menyebabkan Rumah Sukun memiliki kebutuhan terhadap
sistem pengembangan SDM yang efektif, sehingga hanya orang-orang berkualitaslah yang berkerja untuk
perusahaan kami.
18
Pengembangan SDM
Rumah Sukun akan melakukan talent scouting melalui partnership dengan beberapa SMK untuk
mencari calon pegawai baru. Murid-murid dari jurusan Tata Boga adalah mereka yang memiliki prospek lebih
besar untuk mendapatkan posisi sebagai koki. Mereka yang pernah berjurusan pariwisata akan memiliki
kesempatan lebih besar untuk menjadi kepala customer service kami. Hal ini karena mereka memahami prinsip
dasar dari service dan memiliki minat di bidang tersebut yang dapat dikembangkan jika mereka memiliki
kemauan besar untuk belajar.
Untuk menyamakan visi dan misi pegawai dengan milik perusahaan, setiap pegawai yang masuk
diwajibkan untuk mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan untuk mempersiapkan mereka menjadi pegawai
berkualitas dan produktif, sehingga dapat memberikan customer service yang baik dalam dimensi personal
maupun prosedural. Kegiatan yang pertama adalah penyampaian visi dan misi perusahaan. Sebagai bagian dari
Rumah Sukun, mereka harus memiliki satu kepahaman tentang apa yang Rumah Sukun ingin capai dan posisi
serta tanggung jawab mereka di dalam perusahaan ini. Diharapkan, dengan memberikan mereka pengetahuan
bahwa mereka memiliki peranan penting dalam merintis bisnis yang unik ini, timbul motivasi dari dalam diri
mereka untuk sukses dalam karir mereka masing-masing dan untuk menyukseskan Rumah Sukun.
Selain itu, akan diadakan Team Building untuk memulai momentum pembentukkan kekompakan dan
kerjasama di antara pegawai Rumah Sukun. Hal yang terakhir adalah pelatihan berkala untuk setiap divisi agar
pegawai terlatih secara praktikal untuk melayani pelanggan. Pelatihan ini akan diadakan dalam bentuk kelas dan
on-the-job training.
Selain daripada solusi jangka pendek yang disebutkan di atas, Rumah Sukun akan memiliki program
jangka panjang yang dapat menghasilkan pegawai-pegawai produktif. Hal yang pertama adalah pembentukkan
company culture. Kultur perusahaan memiliki peran penting dalam menentukkan produktifitas pegawai.
Pertama-tama kami akan mengadakan sistem reward, di mana pegawai dengan kinerja yang baik akan diberikan
bonus, dan mereka dengan produktifitas yang rendah akan diberikan hukuman. Selain itu, Rumah Sukun yang
mengutamakan nilai kekeluargaan dalam melayani pelanggan harus memiliki pegawai yang terlebih dahulu
adalah sebuah keluarga. Nilai-nilai tranparansi, kepercayaan, dan pertemanan adalah penting dalam menjaga
perusahaan untuk tetap menjadi solid, dan nilai-nilai inilah yang akan secara konsisten diangkat di setiap
kegiatan operasional di Rumah Sukun.
Rumah Sukun juga akan mengadakan pelatihan-pelatihan khusus bagi para pegawai untuk
meningkatkan kemampuan sesuai dengan bidang yang mereka geluti. Untuk itu Rumah Sukun akan
mengadakan kerjasama dengan pihak eksternal yang merupakan ahli di bidangnya, seperti misalnya IPB untuk
19
mengembangkan menu sukun, Tata Boga untuk keahlian memasak koki kami, dan Duta Bangsa untuk
meningkatkan kemampuan Manager kami.
VII. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
Penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mengembangkan
usahanya ke arah yang positif di masa yang akan datang.
Target di tiga tahun pertama adalah
1. Melebihi ekspektasi pengunjung dengan menjual menu yang unik dengan customer service yang
sempurna
2. Meningkatkan jumlah pengunjung sebanyak 30% per tahun
3. Membangun bisnis yang dapat berkembang secara mandiri
Hal-hal di atas akan kami capai pertama-tama dengan melakukan evaluasi bulanan di mana kami akan
menganalisa performa Rumah Sukun secara finansial dan kualitatif terhadap pelayanan yang kami berikan
kepada pelanggan agar hasilnya selalu maksimal, sesuai dengan input of resources yang kami berikan.
Selanjutnya, inovasi menu dan kombinasi promosi serta harga akan dihadirkan 3 bulan sekali, dan ini
dimungkinkan oleh divisi riset yang secara kontinu melakukan pengembangan produk yang targetnya dapat
mulai didistribusikan di seluruh Indonesia dalam waktu 3 tahun ke depan dan diekspor dalam jangka waktu 5
tahun ke depan. Dalam jangka waktu tersebut, Rumah Sukun akan berpartisipasi dalam pameran-pameran
makanan serta berbagai lomba untuk dapat meningkatkan product knowledge dari pelanggan dan calon
pelanggan kami.
Brand awareness akan kami tingkatkan dengan giat melakukan kerjasama dengan berbagai komunitas
regional informal dan formal yang berpotensi menjadi Regional Brand Ambassador dari Rumah Sukun, seperti
komunitas moge di Bandung, Ayorek Surabaya, id-Photographer, dan lain-lain.
20
VIII. ANALISIS KEUANGAN
Start Up Funding
Start-up expenses to fund Rp50.600.000
Start-up assets to fund Rp29.756.900
Total funding required Rp80.356.900
Assets
Non-cash assets from start-up Rp28.756.900
Cash requirements from start-up Rp1.000.000
Additional cash raised Rp0
Cash balance starting date Rp29.756.900
Liabilities and capital
Liabilities Current Borrowing Rp0
Long-term liabilities Rp0
Accounts Payable Rp0
Other Current
Liablities Rp0
Capital Owner’s Capital Rp22.678.450
Sponsorships Rp22.678.450
Investor’s Capital Rp35.000.000
Total Investment Rp80.356.900
Loss at Start-up -Rp50.600.000
Total Capital and Liabilities Rp29.756.900
Total Funding Rp80.356.900
Rencana Laba-Rugi
Merupakan penggambaran mengenai rencana laba-rugi sebagai proyeksi yang dapat dijelaskan dengan
asumsi-asumsi Bisnis
Pendapat
Pendapatan Penjualan Rp 36.000.000,00
Jumlah Pendapatan Rp 36.000.000,00
21
Beban-beban
Pembelian Bahan baku produksi Rp 19.284.000,00
Beban Gaji Rp 7.500.000,00
Beban Truk Rp 1.500.000,00
Beban Listrik, Air, Telepon Rp 800.000,00
Beban Asuransi Rp 800.000,00
Beban Sewa Rp 1.500.000,00
Beban Operasi Lainnya Rp 600.000,00
Jumlah Beban Rp 31.984.00,00
Laba Rp 4.016.000,00
22
Rencana Arus Kas
Bahan baku Satuan Harga Satuan
Kebutuhan/ hari
Restock/ bulan Total Harga
Buah sukun Buah Rp10.000 4 30 Rp1.200.000
Tepung sukun kilogram Rp25.000 3 30 Rp2.250.000
Minyak sayur Liter Rp12.000 2 30 Rp720.000
Mentega (100) Gram Rp7.700 5 30 Rp1.155.000
Tepung terigu kilogram Rp9.600 5 30 Rp1.440.000
Baking powder bungkus Rp10.000 1 30 Rp300.000
Telur kilogram Rp16.000 5 30 Rp2.400.000
Gula pasir Gram Rp10.000 2 30 Rp600.000
Gula bubuk (500) Gram Rp15.000 1 4 Rp60.000
Garam bungkus Rp1.000 3 3 Rp9.000
Ham kilogram Rp50.000 1 3 Rp150.000
Nugget sukun kilogram Rp40.000 1 3 Rp120.000
Daging ayam kilogram Rp30.000 0,5 30 Rp450.000
Tepung maizena (200) Gram Rp3.500 2 30 Rp210.000
Bawang merah kilogram Rp18.000 1 2 Rp36.000
Bawang putih kilogram Rp14.000 1 2 Rp28.000
Penyedap rasa bungkus Rp250 2 30 Rp15.000
Air Liter Rp0 10 30 Rp0
Susu cair Liter Rp18.000 4 30 Rp2.160.000
Vanili bungkus Rp1.000 1 5 Rp5.000
Coklat bubuk (500) Gram Rp40.000 0,2 30 Rp240.000
Strawberry kilogram Rp25.000 0,5 30 Rp375.000
Jeruk nipis atau lemon kilogram Rp2.000 0,1 30 Rp6.000
Saus barbeque kilogram Rp50.000 1 30 Rp1.500.000
Saus pedas kilogram Rp35.000 1 30 Rp1.050.000
Salak kilogram Rp10.000 0,2 30 Rp60.000
Kedondong kilogram Rp10.000 0,2 30 Rp60.000
Alpukat Kilogram Rp27.000 0,5 30 Rp405.000
Mangga (3) Kilogram Rp24.000 1 30 Rp720.000
Pisang Kilogram Rp14.000 1 30 Rp420.000
Kacang tanah Kilogram Rp20.000 1 30 Rp600.000
Udang Kilogram Rp60.000 0,3 30 Rp540.000
Rp608.050 61,5 Rp19.284.000
23
START UP REQUIREMENTS
Mobil Rp50.000.000
Biaya sewa Air Rp100.000
Listrik Rp200.000
Izin berjualan Rp300.000
Total Start-up Expense Rp50.600.000
START UP ASSETS
Cash Rp1.000.000
Ingredients Rp19.285.400
Start-up Inventory Rp0
Equipment Kulkas Rp1.240.000
Kompor Gas Rp95.500
Wajan Crepes Rp350.000
Spatula Rp20.000
Gas Rp16.000
Decoration Kursi Rp200.000
Papan Menu Rp1.500.000
Redesign Rp3.000.000
Rak bahan makanan Rp3.000.000
Lampu Rp50.000
Total Start-up Asset Rp29.756.900
24
IX. LAMPIRAN
Lampiran 1: Desain Brand Perusahaan
Pada brand design kami menggunakan 3 warna yaitu hijau, kuning, dan hitam. Kami menggunakan warna hijau
agar sama dengan warna buah sukun. Kemudian kami menggunakan warna kuning karena kami menganggap
kuning adalah warna ceria, sehingga kami harap kami dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi
konsumen kami.
Kemudian, kami juga mengikutsertakan maskot kami yang kami beri nama Tn. Sukun, yang menjadi wajah
perusahaan kami.
25
Lampiran 2: Maskot Perushaan
Maskot tuan kami bernama Tn. Sukun. Tuan sukun didesain secara sederhana karena ingin memberikan
kesan yang sederhana dan ramah serta mudah diingat bagi kostumer kami. Tuan Sukun adalah seseorang yang
nasionalis dan cinta produk lokal sesuai dengan namanya, namun beliau juga pandai dalam mengikuti
perkembangan zaman seperti dilihat dari gaya berpakaiannya yang selalu elegan dan modern. Tn. Sukun
digambarkan sebagai seorang pria muda yang dan hal ini mencerminkan Rumah Sukun sebagai bisnis yang
dinamis dan peka terhadap permintaan pasar.
27
Lampiran 4: Tabel Menu dan Harga
Menu Harga
(Rp)
Pilihan Topping Pilihan Saus/Fla
Donut 3pcs 8.500 Cokelat
Vanilla
Stroberi
Original
Pedas level 1
Pedas level 5
Pedas level 10
Pedas level 15
Donut 6pcs 15.000
Donut 9pcs 21.000
Donut 12pcs 27.000
Nugget 3pcs 8.500
Nugget 6pcs 15.000
Nugget 9pcs 21.000
Nugget 12 pcs 27.000
Omelet (single) 8.000 Strawberi, Kacang, Ham
Pisang, Salak, Mangga
Kedondong, Telur
Alpukat, Udang, Nugget
Omelet (double) 14.000
Crepes (single) 8.000
Crepes (double) 14.000
Aqua 3.000
Susu 5.000
Coca cola/Fanta/Sprite 5.000
Syrup Buah 5.000
Es Teh 5.000
Green Tea 5.000
Kopi 5.000
Sunkist 7.000
Buavita 8.000
29
DAFTAR PUSTAKA
Bplans. Pharmacy Business Plan (Internet). Bplans (dikutip 05 September 2014). Tersedia dari:
http://www.bplans.com/pharmacy_business_plan/market_analysis_summary_fc.php
Saung Tani. Cara Pembuatan Tepung Sukun (Internet). Saung Tani ( dikutip 08 September 2014).
Tersedia dari: http://www.saungtani.com/2013/09/cara-membuat-tepung-sukun.html
Feny Freycinetia Fitriani. Griselda Sukses Bawa Tren Food Truck AS ke Jakarta (Internet). Bisnis.com,
Senin, 02 Juni 2014, 13:02 (dikutip 08 September 2014). Tersedia dari: http://m.bisnis.com/tips-
bisnis/read/20140602/263/232260/griselda-sukses-bawa-tren-food-truck-as-ke-jakarta
Lorri Mealey. 10 Things to Know About Starting Business (Internet). About Money (dikutip 08
September 2014). Tersedia dari: http://restaurants.about.com/od/restaurantconcepts/a/10-Things-To-
Know-About-Starting-A-Food-Truck-Business.htm
Food Truck. How to Start a Food Truck 15B: Choose the Right Truck for Your Business (Internet). Food
Truckr, 30 April 2014 (dikutip 08 April 2014). Tersedia dari: http://foodtruckr.com/2014/04/start-food-
truck-15b-choose-right-truck-business/
Wiley Brand. Financial Projections for Your Food Truck Business (Internet). For Dummies: A Wiley
Brand (dikutip 08 September 2014). Tersedia dari: http://www.dummies.com/how-to/content/financial-
projections-for-your-food-truck-business.html
Lorri Mealey. How to Get Financing For a New Restaurant (Internet). About Money, (dikutip 08
September 2014). Tersedia dari: http://restaurants.about.com/od/finances/ht/Find_Finance.htm
Adam Davidson. The Food-Truck Business Stinks (Internet). The New York Times, 07 Mei 2015,
(dikutip 08 September 2014). Tersedia dari: http://www.nytimes.com/2013/05/12/magazine/the-food-
truck-business-stinks.html?pagewanted=all&_r=0
Amy Bainbridge. Young Entrepreneurs Represent Indonesia’s Fresh Economic Era (Internet). ABC
News, 21 Maret 2013, 8:32 am (dikutip 10 September 2014). Tersedia dari:
http://www.abc.net.au/news/2013-03-21/indon-piece/4586324
Vaishali Rastogi, Eddy Tamboto, Dean Tong, and Tunnee Sinburimsit . Indonesia’s Rising Middle-
Class Consumers (Internet). Bolton Consulting Group, 05 Maret 2013 (dikutip 12 September 2014).
Tersedia dari:
https://www.bcgperspectives.com/content/articles/center_consumer_customer_insight_consumer_produ
cts_indonesias_rising_middle_class_affluent_consumers/
BAPEPAMLK. Statistik Perkembangan Kinerja di Bidang Perusahaan Pembiayaan (Internet).
BAPEPAMLK: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (dikutip 12 September 2014).
Tersedia: http://www.bapepam.go.id/p3/publikasi_p3/kajian_p3/kinerja_pembiyaan.htm
30
Yanti Borucacada. Anggaran Dasar Neraca dan Laba Rugi Perusahaan Dagang (Internet).
Academia.edu , (dikutip 17 September 2014). Tersedia dari:
https://www.academia.edu/7024184/ANGGARAN_DASAR_NERACA_DAN_LABA_RUGI_PERUS
AHAAN_DAGANG_OLEH
Fitria Rahmadianti. 6 Food Truck di Jakarta, Jual Cappuccino sampai Taco (Internet-pdf). Setik Food,
Kamis, 05 Juni 2014, 18:48 WIB (dikutip 15 Oktober 2014). Tersedia dari:
http://food.detik.com/read/2014/06/05/184848/2601239/297/6-food-truck-di-jakarta-jual-cappuccino-
sampai-taco