Routing OSPF With CISCO ROUTER

35
LAPORAN PRAKTIKUM 4 JARINGAN KOMPUTER II ROUTING OSPF DAN ROUTER CISCO Nama : Mohammad Taufan Pramono Nim : 201210150511008 PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN ELEKTRO (TEKNIK KOMPUTER JARINGAN) FAKULTAS TEKNIK

Transcript of Routing OSPF With CISCO ROUTER

LAPORAN PRAKTIKUM 4JARINGAN KOMPUTER II ROUTING OSPF DAN ROUTER CISCO

Nama : Mohammad Taufan Pramono

Nim : 201210150511008

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN ELEKTRO (TEKNIK KOMPUTER JARINGAN)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2013/2014

1. Tujuan

a. Memahami cara kerja routing dinamik OSPF

b. Mengkonfigurasi OSPF pada Router Cisco

2. Dasar Teori

a. OSPF

OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP

yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu

ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya

adalah jaringan dimana user masih memiliki hak untuk

menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan

kata lain, user masih memiliki hak administrasi terhadap

jaringan tersebut. Jika user sudah tidak memiliki hak

untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan

tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.

Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang

berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol

ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian,

siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat

kompatibel dengannya, dan dimanapun routing protokol ini

dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol

yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF

membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan.

Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan

sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep

hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya

menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar

ke sana kemari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan

distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan

bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai

konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-

rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan

salah satu routing protocol yang selalu berusaha untuk

bekerja demikian.

Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini

adalah teknologi link-state yang memang didesain untuk

bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman

update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol

OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan

menjadi network berskala besar.

b. Router Cisco

Router Cisco adalah salah satu peralatan yang

dikeluarkan oleh perusahaan cisco, digunakan untuk

membangun network yang berskala LAN, WAN maupun MAN.

router cisco memiliki fungsi yang sama degan router-

router yang lain, yaitu menghubungkan jaringan dengan

network yang berbeda. cisco router menggunakan table dan

protocol routing yang berfungsi untuk mengatur lalu

lintas data. Packet data yang tiba di router akan

diperiksa dan akan di teruskan pada alamat yang dituju.

Secara Physical , cisco router juga menggunakan

Central Processing Unit (CPU) seperti yang digunakan di

dalam sebuah PC, digunakan untuk memproses lalu lintas

data tersebut dengan sangat cepat dan tepat. seperti

komputer, Cisco Router juga memiliki jenis memori yaitu

ROM, RAM, NVRAM, dan FLASH yang berguna untuk membantu

kinerja CPU dalam memproses paket-paket data.

Cisco Router juga terdapat sebuah system operasi yang

bernama Internetwork Operating System (IOS). IOS yang

terdapat dalam router Cisco, tidak berbentuk GUI namun

berbentuk CLI (Command Line). Oleh karenanya konfigurasi

network, hanya dapat dilakukan dengan Command line.

3. Gambar Percobaan dan Peralatan

Gambar 1.1, Topologi Ring OSPF

Peralatan yang dibutuhkan :

1) 1 buah Laptop2) Software Packet Tracer

4. Langkah Percobaan

a.menghubungkan peralatan sesuai gambar percobaan

Percobaan ini menggunakan program simulasi jaringan yaitu :

Cisco Packet Tracer, oleh karenanya peralatan yang disediakan

hanya berbentuk virtual.

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) sediakan seluruh peralatan, dengan komposisi :

a. 5 router , dengan dengan masing-masing router memiliki 4

port FastEnthernet

b. 4 PC

c. 2 switch

2) sediakan media yang digunakan untuk menghubungkan masing-

masing peralatan :

a. Kabel Cross-Over, digunakan untuk menghubungkan Router

dengan Router

b. kabel Satraight-Through, digunakan untuk menghubungkan :

a) PC ke Switch

b) Switch ke Router

3) hubungkan peralatan-peralatan dengan media pada point 2

diatas sesuai dengan gambar dibawah ini :

b.Memberikan IP di tiap interface touter

pemberian IP pada interface router, dilakukan sesuai data

berikut :

Interfac

eRT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5

0/0 192.168.2.

1/14

10.10.3.2/

30

10.10.3.1

/30192.168.1.

1/24-

1/0 10.10.5.2

/30

10.10.5.1/

30

10.10.7.2

/30

10.10.7.1

/30-

2/0- -

10.10.4.1

/30-

10.10.4.2

/303/0 10.10.6.2

/30- - -

10.10.6.1

/304/0 - - - - -5/0 - - - - -

keterangan :

Warna Network Keterangan10.10.3.0/

30

IP, digunakan untuk menghubungkan RT

2 dengan RT 310.10.4.0/

30

IP, digunakan untuk menghubungkan RT

4 dengan RT 5

10.10.5.0/

30

IP, digunakan untuk menghubungkan RT

1 dengan RT 210.10.6.0/

30

IP, digunakan untuk menghubungkan RT

1 dengan RT 510.10.7.0/

30

IP, digunakan untuk menghubungkan RT

3 dengan RT 4192.168.1.

0/30

IP 192.168.1.1 digunakan untuk

Gateway192.168.2.

0/30

IP 192.168.2.1 digunakan untuk

Gateway

Memberikan IP pada interface router cisco, dapat dilakukan

menggunakan IOS command Line. berikut adalah langkah-

langkahnya :

a) RT 1

Interface 0/0, Interface 1/0, dan Interface 3/0 :

Router>enable

Router#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int fastEthernet 0/0

Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#int fastEthernet 1/0

Router(config-if)#ip address 10.10.5.2 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#int fastEthernet 3/0

Router(config-if)#ip address 10.10.6.2 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Mengecek hasil : Router(config-if)#do sh run

b) RT 2 Interface 0/0 dan Interface 1/0

Router>enable

Router#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int fastEthernet 0/0

Router(config-if)#ip address 10.10.3.2 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#int fastEthernet 1/0

Router(config-if)#ip address 10.10.5.1 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Mengecek hasil : Router(config-if)#do sh run

c) RT 3 Interface 0/0, Interface 1/0 dan interface 2/0

Router>enable

Router#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int fastEthernet 0/0

Router(config-if)#ip address 10.10.3.1 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#int fastEthernet 1/0

Router(config-if)#ip address 10.10.7.2 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#int fastEthernet 2/0

Router(config-if)#ip address 10.10.4.1 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Mengecek hasil : Router(config-if)#do sh run

d) RT 4Interface 0/0 dan Interface 1/0

Router>enable

Router#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int fastEthernet 0/0

Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#int fastEthernet 1/0

Router(config-if)#ip address 10.10.7.1 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Mengecek hasil : Router(config-if)#do sh run

e) RT 5Interface 2/0 dan Interface 3/0

Router>enable

Router#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int fastEthernet 2/0

Router(config-if)#ip address 10.10.4.2 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#int fastEthernet 3/0

Router(config-if)#ip address 10.10.6.1 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Mengecek hasil : Router(config-if)#do sh run

c.Mengaktifkan OSPF dan melakukan pengujian dengan ping dan

traceroute

a) Mengaktifkan OSPF

pada percobaan kali ini, OSPF akan di aktifkan

menggunakan CLI (Command Line) pada OS IOS masing-

masing router di dalam Cisco Packet Tracer. berikut

adalah langkah-langkahnya :

1) RT 1Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#router ospf 1

Router(config-router)#router-id 1.1.1.5

Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0

Router(config-router)#network 10.10.5.0 0.0.0.3 area 0

Router(config-router)#network 10.10.6.0 0.0.0.3 area 0

Router(config-router)#log-adjacency-changes

Router(config-router)#end

Router#

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Memastikan konfigurasi ospf pada router 1 :Router#show run

2) RT 2 Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#router ospf 1

Router(config-router)#router-id 1.1.1.3

Router(config-router)#network 10.10.3.0 0.0.0.3 area 0

Router(config-router)#network 10.10.5.0 0.0.0.3 area 0

Router(config-router)#log-adjacency-changes

Router(config-router)#end

Router#

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Memastikan konfigurasi ospf pada router 2 :Router#show run

3) RT 3

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#router ospf 1

Router(config-router)#router-id 1.1.1.2

Router(config-router)#network 10.10.7.0 0.0.0.3 area 0

Router(config-router)#network 10.10.3.0 0.0.0.3 area 0

Router(config-router)#network 10.10.4.0 0.0.0.3 area 0

Router(config-router)#log-adjacency-changes

Router(config-router)#end

Router#

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Memastikan konfigurasi ospf pada router 3 :Router#show run

4) RT 4Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#router ospf 1

Router(config-router)#router-id 1.1.1.2

Router(config-router)#network 10.10.7.0 0.0.0.3 area 0

Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0

Router(config-router)#log-adjacency-changes

Router(config-router)#end

Router#

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Memastikan konfigurasi ospf pada router 4 :Router#show run

5) RT 5Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#router ospf 1

Router(config-router)#router-id 1.1.1.4

Router(config-router)#network 10.10.4.0 0.0.0.3 area 0

Router(config-router)#network 10.10.6.0 0.0.0.3 area 0

Router(config-router)#log-adjacency-changes

Router(config-router)#end

Router#

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Memastikan konfigurasi ospf pada router 5 :Router#show run

b) Melakukan pengujian ping

pada percobaan kali ini, pengujian ping dilakukan pada PC

1 . pengujian ping dilakukan mengikuti data sebagai berikut

:

Ping dari

PC 1 Ke RT 5 Ke RT 2 Ke RT 3

IP

interface

10.10.4.2/30 10.10.3.2/30 10.10.4.1/3010.10.6.1/30 10.10.5.1/30 10.10.3.1/30

- - 10.10.7.2/30

Ping dari

PC 1 Ke RT 4 Ke RT 1

IP

interface

10.10.7.1/30 10.10.5.2/30192.168.1.1/

30

10.10.6.2/30

-192.168.2.1/2

4

Ping dilakukan menggunakan Commad prompt dari PC 1 yang dibuka melalui tab menu PC > Dekstop > command prompt.

c) Melakukan Pengujian Traceroute

pengujian traceroute dilakukan dari PC 1. pengujian

dilakukan sesuai data :

Ping dari

PC 1 Ke RT 5 Ke RT 2 Ke RT 3

IP

interface

10.10.4.2/30 10.10.3.2/30 10.10.4.1/3010.10.6.1/30 10.10.5.1/30 10.10.3.1/30

- - 10.10.7.2/30

Ping dari

PC 1 Ke RT 4 Ke RT 1

IP

interface

10.10.7.1/30 10.10.5.2/30192.168.1.1/

3010.10.6.2/30

-192.168.2.1/2

4

d.Memutus Salah Satu Link Dan Melaukan Pengujian Ping Dan

Traceroute

pada percobaan kali ini, link yang akan diputus yaitu

link yang menghubungkan antara router 3 dan 2. seperti

pada gambar dibawah ini :

Keterangan :

: memandakan link telah putus atau tidak terhubung.

Proses ping dan traceroute akan disesuaikan dengan data

dibawah ini :

a) Melakukan Pengujian Traceroute

Pengujian dilakukan mengikuti data sebagai berikut :

Traceroute

dari PC 1Ke RT 2

Ip

interface

10.10.3.2/3010.10.5.1/30

Traceroute dilakukan menggunakan Commad prompt dari

PC 1 yang dibuka melalui tab menu PC > Dekstop.

5. Data Hasil Percobaan

a. Tabel Routing

a)RT 1

Destination Gateway10.10.3.0/30 10.10.5.1/3010.10.4.0/30 10.10.6.1/30

10.10.5.0/30 Directlyconnected

10.10.6.0/30 Directlyconnected

10.10.7.0/30 10.10.6.1/3010.10.5.1/30

192.168.1.0/24

10.10.6.1/3010.10.5.1/30

10.10.2.0/24 Directlyconnected

b) RT 2

Destination Gateway10.10.3.0/30 Directly

connected10.10.4.0/30 10.10.3.1/3010.10.5.0/30 Directly

connected10.10.6.0/30 10.10.5.2/3010.10.7.0/30 10.10.3.1/30192.168.1.0/

2410.10.3.1/30

192.168.2.0/2

10.10.5.2/30

c) RT 3

Destination Gateway10.10.3.0/30 Directly

connected10.10.4.0/30 Directly

connected10.10.5.0/30 10.10.3.2/3010.10.6.0/30 10.10.4.2/30192.168.1.0/

2410.10.7.1/30

192.168.2.0/24

10.10.3.2/3010.10.4.2/30

d) RT 4

Destination Gateway10.10.3.0/30 10.10.7.2/3010.10.4.0/30 10.10.7.2/3010.10.5.0/30 10.10.7.2/3010.10.6.0/30 10.10.7.2/3010.10.7.0/30 10.10.7.2/30192.168.1.0/

24DirectlyConnected

192.168.2.0/24

10.10.7.2/30

e) RT 5

Destination Gateway10.10.3.0/30 10.10.4.1/3010.10.4.0/30 Directly

Connected10.10.5.0/30 10.10.6.2/3010.10.6.0/30 Directly

Connected10.10.7.0/30 10.10.4.1/30192.168.1.0/ 10.10.4.1/30

24192.168.2.0/

24 10.10.6.2/30

b. Tabel hasil ping dari client ke router interfaces

Dari PC1

Ke RT 1 Ke RT 2192.168.2.

1/2410.10.5.

2/3010.10.6.2/30

10.10.5.1/30

10.10.3.2/30

Time 1 16 ms 19 ms 32 ms 17 ms 11 msTime 2 22 ms 13 ms 24 ms 10 ms 11 msTime 3 24 ms 17 ms 24 ms 18 ms 19 msTime 4 19 ms 18 ms 26 ms 11 ms 20 msAverage 20 ms 16 ms 24 ms 14 ms 15 ms

TTL 252 252 252 253 253

PacketLoss

0 (0 %loss)

0(0%loss)

0 (0%loss)

0(0%loss)

0(0%loss)

Dari PC1

Ke RT 3 Ke RT 410.10.7.2

/3010.10.3.1/30

10.10.4.1/30

10.10.7.1/30

192.168.1.1/24

Time 1 22 ms 12 ms 7 ms 5 ms 13 msTime 2 13 ms 14 ms 14 ms 8 ms 9 msTime 3 14 ms 15 ms 12 ms 9 ms 8 msTime 4 11 ms 12 ms 11 ms 8 ms 9 msAverage 15 ms 13 ms 11 ms 7 ms 9 ms

TTL 254 254 254 255 255PacketLoss

0 (0%loss)

0 (0%loss)

0 (0%loss)

0 (0%loss)

0 (0%loss)

Dari PC1

Ke RT 510.10.4.

2/3010.10.6.1/30

Time 1 43 ms 25 msTime 2 20 ms 10 msTime 3 9 ms 16 msTime 4 11 ms 15 msAverage 20 ms 16 ms

TTL 253 253PacketLoss

0(0%loss)

0(0%loss)

c. Tabel data hasil traceroute dari client ke router

lainnya lainnya

Dari PC1

Ke RT 1 Ke RT 2192.168.2.

1/2410.10.5.

2/3010.10.6.2/30

10.10.5.1/30

10.10.3.2/30

Hop 1 192.168.1.1

192.168.1.1

192.168.1.1

192.168.1.1

192.168.1.1

Hop 2 10.10.7.2 10.10.7.2

10.10.7.2

10.10.7.2

10.10.7.2

Hop 3 10.10.4.2 10.10.3.2

10.10.4.2

- -

Hop 4 - - - - -

Dari PC1

Ke RT 3 Ke RT 410.10.7.2

/3010.10.3.1/30

10.10.4.1/30

10.10.7.1/30

192.168.1.1/24

Hop 1 192.168.1.1

192.168.1.1

192.168.1.1

Direct Direct

Hop 2 - - - - -Hop 3 - - - - -Hop 4 - - - - -

Dari PC1

Ke RT 510.10.4.

2/3010.10.6.1/30

Hop 1 192.168.1.1

192.168.1.1

Hop 2 10.10.7.2

10.10.7.2

Hop 3 - -Hop 4 - -

d. Tabel data hasil traceroute dari client ke router lainnya (setelah salah satu link diputus)

Dari PC 1Ke RT 2

10.10.5.1/30 10.10.3.2/30Hop 1 192.168.1.1 192.168.1.1Hop 2 10.10.7.2 192.168.1.1Hop 3 10.10.4.2 Request timed

out.Hop 4 10.10.6.2 192.168.1.1Hop 5 - Request timed

out.Hop 6 - 192.168.1.1Hop 7 - Request timed

out. Hop 8 - 192.168.1.1Hop 9 - Request timed

out.Hop 10 - 192.168.1.1Hop 11 - Request timed

out.Hop 12 - 192.168.1.1Hop 13 - Request timed

out.Hop 14 - 192.168.1.1

Hop 15 - Request timedout.

Hop 16 - 192.168.1.1Hop 17 - Request timed

out.Hop 18 - 192.168.1.1Hop 19 - Request timed

out.Hop 20 - 192.168.1.1Hop 21 - Request timed

out.Hop 22 - 192.168.1.1Hop 23 - Request timed

out.Hop 24 - 192.168.1.1Hop 25 - Request timed

out.Hop 26 - 192.168.1.1Hop 27 - Request timed

out.Hop 28 - 192.168.1.1Hop 29 - Request timed

out.Hop 30 - 192.168.1.1

6. Analisa Data

a.Analisa data hasil ping dari client ke router lainnya

dari data percobaan, dapat dianalisa :

a) Terdapat time (waktu) yang beragam antara router yang

dekat dan router yang jauh dari PC 1. Router yang

dekat, akan menghasilkan time (waktu) yang lebih

kecil dari router yang jauh. Hal ini disebabkan oleh

jarak tempuh pengiriman paket ping pada router yang

dekat dan router yang jauh.

1) Router yang dekat akan lebih cepat dalam

mengirimkan paket ping, hal ini disebabkan

karena jarak yang dekat, oleh karenanya

membutuhkan waktu yang lebih kecil dalam

mengirimkan paket ping.

2) Router yang jauh akan lebih lama dalam

mengirimkan paket karena jarak yang jauh, oleh

karenannya time yang diperlukan sangatlah besar

pada proses pengiriman paket ping.

b) TTL yang dihasilkan router berbeda-beda.

RT 1 : jumlah loncatan yang dilalui data ping adalah

sebanyak 252 kali dari PC 1 ke Router 1

RT 2 : Jumlah loncatan yang dilalui data ping adalah

sebanyak 253 kali dari PC 1 ke Router 2

RT 3 : Jumlah loncatan yang dilalui data ping adalah

sebanyak 254 kali dari PC 1 ke Router 3

RT 4 : Jumlah loncatan yang dilalui data ping

adalah sebanyak 255 kali dari PC 1 ke Router 4

RT 5 : Jumlah loncatan yang dilalui data ping adalah

sebanyak 252 kali dari PC 1 ke Router 5

hal ini disebabkan oleh jarak masing-masing router

terhadap PC 1 berbeda-beda, oleh karenanya jumlah

loncatan data dari PC 1 ke router tujuan berbeda-beda.

c) Packet loss, presentasi hasil akhir dari proses

pengiriman paket ping. jika 0 % loss, maka ping

berhasil 100 % dan tidak tedapat request time out.

sebaliknya jika ping 100% loss maka tingkat berhasil

ping yaitu 0% dan terdapat request time out. pada

percobaan ini ping 0 % loss, dapat di analisa proses

pengepingan berjalan dengan lancar tanpa ada request

time out.

b.Analisa data hasil traceroute dari client ke router

lainnya

Dari data hasil percobaan terdapat hasil yang berbeda-

beda. Pengiriman paket traceroute dari PC 1 ke IP

interface pada masing-masing router, memiliki jumlah HOP

(loncatan) yang beragam.

Router 1 : menghasilkan jumlah loncatan terbanyak yaitu 3

loncatan, hal ini disebabkan oleh jarak yang jauh dan

jumlah IP gateway device yang harus di lewati oleh packet

traceroute. Dari topologi yang telah dibuat, seperti

gambar dibawah ini, paket harus melewati 3 gateway dari

masing-masing device :

Packet akan beranjak dari PC 1, sebelumnya IP interface

RT 1 10.10.6.2/30 telah menjadi tujuan packet

traceroute. Setelah itu paket melewati IP gateway

192.168.1.1/24 di RT 4 sebagai HOP 1 dan IP interface

10.10.7.2/30 di RT 3 sebagai HOP 2. Disini OSPF akan

menentukan jalur terbaik, oleh karenanya OSPF memilih RT

5, dikarenakan RT 5 terhubung langsung dengan IP

interface tujuan dengan melewati IP interface RT 5 yaitu

10.10.4.2/30 sebagai HOP 3. setelah itu paket akan

diteruskan ke IP interface RT 1 yaitu 10.10.6.2/30.

Router 4 : tidak terdapat jumlah loncatan, hal ini

disebabkan oleh PC 1 langsung terhubung (Directly

Connented) dengan IP interface RT 4 yaitu ;

192.168.1.1/24 dan 10.10.7.1/30. dapat digambarkan pada

gambar di bawah ini :

c.Analisa data hasil traceroute dari client router lainnya

(setelah diputus)

dari data percobaan dapat di analisa,

a) Proses traceroute dari PC 1 ke RT 5 setelah link di

putus, traceroute ke IP interface RT 5 10.10.5.1/30,

memiliki jumlah loncatan yang lebih dari loncatan

normal. Loncatan Normal : 2 Loncatan (hop), setelah

link di putus : 4 loncatan (hop). hal ini sisebabkan

oleh routing OSPF yang secara otomatis memilih jalur

terbaik yang dapat dilewati paket untuk sampai ke

tujuan. dapat di gambarkan.

Sebelum Pemutusan Link :

Setelah Link di putus :

b) Proses Traceroute dari PC 1 ke RT 5 setelah link di

putus, taceroute ke IP Interface RT 5 10.10.3.2/30,

memiliki jumlah loncatan sebanyak 30 kali. diantara

jumlah loncatan tersebut terdapat Request Time Out dan

IP gateway 192.168.1.1/24. pada sesi ini, paket dari

PC 1 akan diteruskan oleh RT 4 ke RT 3, setelah paket

sampai ke RT 3, OSPF akan menentukan jalur terbaik

untuk sampai ke IP interface Router tujuan, namun

pengaruh pemutusan link, proses tidak dapat

dilanjutkan dari RT 3 ke RT 2, melainkan proses akan

berputar di di RT 4 dan RT 3. pada command prompt PC,

terdapat loncatan yang terus menerus terjadi dan IP

gateway 192.168.1.1 adalah IP interface yang selalu

dilewati paket. Pada kondisi ini, OSPF pada router 3

berusaha menuju ke link yang telah putus, dan terdapat

Requet Time Out hingga berakhir pada 30 kali loncatan

dan proses pengiriman paket gagal.

dapat dilihat pada skema di bawah ini :

dengan data yang didapatkan dari :

7. Kesimpulan

dari percobaan di atas dapat disimpulkan :

1) Proses configurasi routing OSPF dilakukan secara

otomatis, simple dan sederhana tanpa harus memasukan ip

interface router secara manual. oleh karenanya routing

Dinamic OSPF sangat direkomendasikan digunakan untuk

network skala besar.

2) Routing Dinamic OSPF secara otomatis akan menentukan

jalur terbaik untuk pengiriman paket, disesuaikan dengan

IP tujuan pengiriman paket.

3) jika terdapat link yang putus, routing OSPF akan mencari

jalur secara otomatis untuk mengirimkan paket.

4) jika terdapat link yang putus dan tujuan pengiriman

paket adalah IP interface yang termasuk dalam link yang

putus, proses pengiriman paket akan gagal.