RANTAI PASOK DAN REGISTRASI ALAT BERAT KONSTRUKSI

34
RANTAI PASOK DAN REGISTRASI ALAT BERAT KONSTRUKSI Jakarta, 12 Desember 2018 Ir. Bastian S. Sihombing, M.Eng. Direktur Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi DIREKTORAT BINA KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA JASA KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Transcript of RANTAI PASOK DAN REGISTRASI ALAT BERAT KONSTRUKSI

RANTAI PASOK DAN REGISTRASIALAT BERAT KONSTRUKSI

Jakarta, 12 Desember 2018

Ir. Bastian S. Sihombing, M.Eng.Direktur Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi

DIREKTORAT BINA KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA JASA KONSTRUKSIDIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

• Rantai Pasok Alat Berat Konstruksi

• Registrasi Alat Berat Konstruksi

• Informasi Material dan Peralatan Konstruksi(Si-MPK)

• Rantai Pasok Alat Berat Konstruksi

• Registrasi Alat Berat Konstruksi

• Informasi Material dan Peralatan Konstruksi(Si-MPK)

Agenda

Rantai Pasok Alat Berat Konstruksi

Substansi Pengaturan Rantai Pasok Konstruksi dalamUndang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

4

NO. BAB PASAL SUBSTANSI PENGATURAN RANTAI PASOK

1 III, Tanggung Jawabdan Kewenangan 5, ayat (1) huruf d

Menyelenggarakan akreditasi bagi asosiasi perusahaan JasaKonstruksi dan asosiasi yang terkait dengan rantai pasok JasaKonstruksi;

2 III, Tanggung Jawabdan Kewenangan 5, ayat (1) huruf f Mengembangkan sistem rantai pasok Jasa Konstruksi;

3 III, Tanggung Jawabdan Kewenangan 5, ayat (5) huruf g Membangun sistem rantai pasok material, peralatan, dan

teknologi konstruksi.

4 III, Tanggung Jawabdan Kewenangan 6, ayat (1) huruf d Menyelenggarakan pengawasan sistem rantai pasok konstruksi

di provinsi;

5 IV, Usaha JasaKonstruksi 17, ayat (1) Kegiatan usaha Jasa Konstruksi didukung dengan usaha rantai

pasok sumber daya konstruksi.

6 IV, Usaha JasaKonstruksi 18

Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, sifat, klasifikasi,layanan usaha, perubahan atas klasifikasi dan layanan usaha,dan usaha rantai pasok sumber daya konstruksi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 11 sampai dengan Pasal 17 diaturdalam Peraturan Pemerintah.

7 X, PartisipasiMasyarakat 84, ayat (4)

Selain unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3), penguruslembaga dapat diusulkan dari asosiasi terkait rantai pasokkonstruksi yang terakreditasi.

Ditjen Bina Konstruksi saat ini sedang menyusun

Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP)Dimana terdapat pengaturan terkait alat berat konstruksi:

RPP Pasal 211. Sumber daya material dan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf a dan huruf b

harus menggunakan material dan peralatan yang telah lolos uji dari lembaga yang berwenangdengan standar;

2. Sumber daya material dan peralatan konstruksi harus mengoptimalkan penggunaan material danperalatan dalam negeri;

3. Sumber daya peralatan konstruksi yang digunakan dalam Pekerjaan Konstruksi harusteregistrasi;

4. Ketentuan mengenai sumber daya material dan peralatan konstruksi dalam negeri sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. Ketentuan lebih lanjut mengenai registrasi sebagaimana dimaksud ayat (3) diatur denganPeraturan Menteri.

Dalam penjelasan RPP Pasal 21 ayat (3), menjelaskan bahwa:Registrasi yang dimaksud harus dilengkapi dengan sertifikat layak operasi dan layak produksi dariinstansi/lembaga yang berwenang, serta didalamnya termuat informasi antara lain:a. Nomor seri;b. Nomor mesin;c. Nomor rangka;d. Model;e. Kapasitas.

5

Konseptual Rantai Pasok Konstruksi

• Rantai Pasok (supply chain) adalah sistem supply manufacture, transportasi,distribusi, serta trade yang diciptakan untuk mengubah bahan dasar menjadi suatuproduk dan memasok produk tersebut kepada pengguna sesuai nilai yang diminta.

• Seluruh pihak yang terlibat dalammensuplai sumber daya mulai darihulu hingga hilir kegiatan.

• Rantai Pasok merupakan Rantai Nilai.

• Persaingan saat ini bukan lagipersaingan antar perusahaan, tetapilebih merupakan persaingan antarrantai nilainya → persaingan antarrantai pasoknya.

Survice Providersindirectly involved

The Supply Chain is a Network

DistributionNetwork

SupplyNetwork

Suppliers CustomersFocal Firm

6

Pola Umum Rantai Pasok Konstruksi(Construction Supply Chain)

7

HumanResources

EquipmentContractors/

Company

Material Suppliers

ContractorSpecialists

GeneralContractors

ContractorSpecialists

MainContractor

Investor

ProjectOwner

Own,Rent,Lease

• Defenisi Alat Berat Konstruksi

Alat Berat merupkan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakandan mendukung aktivitas konstruksi yang disesuaikan dengan jenis, volume, dantingkat kesulitan pekerjaan konstruksi.

Tujuan Penggunaan

Untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehinggahasil yang diharapkan dapat tercapai dengan mudah dan sesuai dengankualitas yang direncanakan, serta dengan waktu yang relatif lebih singkat.

• Defenisi Rantai Pasok Alat Berat Konstruksi

Rantai pasok alat berat konstruksi merupakan suatu rangkaian proses atau aluralat berat konstruksi dari seluruh pelaku rantai pasok, baik produsen (pemasok)sampai kepada pengguna (konsumen).

8

Struktur Rantai Pasok Alat Berat Konstruksi

9

PemasokKomponenPemasok

KomponenProdusenDomestikProdusenDomestik

AgenTunggal

AgenTunggal

ImporKomponen

ImporKomponen

Impor AlatBerat

Impor AlatBerat

PemilikAlat Berat

PemilikAlat Berat

PenyewaanPenyewaan

JasaPelaksana

JasaPelaksana

Konstruksi/InfrastrukturKonstruksi/

Infrastruktur

KonstruksiNon-Infrastruktur

KonstruksiNon-Infrastruktur

PenyediaanSuku Cadang& Perawatan

PenyediaanSuku Cadang& Perawatan

Penjualan& Lelang

Penjualan& Lelang

RekondisiRekondisiImpor AlatBekas

Impor AlatBekas

Sektor Lainnya,Perkebunan,

Kehutanan, dll.

Sektor Lainnya,Perkebunan,

Kehutanan, dll.

Pelayanan PenggunaPemilikDistributorPabrikanPemasok

HULU HILIR

Interaksi Pelaku Rantai Pasok Alat Berat Konstruksi

10

Produktivitasalat;

Keselamatankerja;

Alat beratkhusus;

Informasiinvestasi;

Biayaoperasi;

Operatordan mekanikalat.

• Pengadaan/investasi alat;

• Pemeliharaanalat;

• Depresiasialat;

• Pendapatan;• Pembiayaan;• Mobilisasi dan

demobilisasialat.

• Penjualan alat;• Skema

pembayaran;• Pengantaran

alat;• Sebaran

cabangpemasaran;

• Dukunganteknis;

• Dukunganpemeliharaan.

• Permintaanpasar;

• Peningkatankapasitasproduksi;

• Kandunganlokal;

• Tenagaperakit danmekanikmesin.

• Jaminanpembelian;

• Mutu;• Teknologi;• Bahan

baku.

PemilikPemilik PenggunaPenggunaDistributorDistributorProdusenProdusenPemasokPemasok PelayananPelayanan

Pembayaranalat ;

Volumetransaksi;

Informasistatusketersediaanalat berat;

Mobilisasidandemobilisasialat.

Karakteristik Rantai Pasok Alat Berat

Karakteristik Kondisi Saat Ini

Jenis Komoditas Barang modal, digunakan berulang, mobile.

Ketersediaan Alat Berat Kekurangan, serta pasokan yang membutuhkanwaktu produksi.

Pelaku atau Aktor Rantai Pasok Pengguna, Pemilik, Jasa , Distributor, Produsen,Importir, dan Pemasok Komponen.

Dominasi Rantai Pasok Agen atau distributor.

Tata Niaga

• Harga dan penjualan mengikuti dinamika pasar.• Diatur perijinan:

produsen, pemasok, agen, rekondisi,pembiayaan, jasa, dan importir.

• Tidak diatur:lelang, jual-beli, dan registrasi.

• Keberpihakan pada alat untuk konstruksi:tidak ada.

11

Tujuan Rantai Pasok Alat Berat Konstruksi

1. Pencapaian kondisi jaminan/terpenuhinya alat berat konstruksi bagipenyelenggaraan konstruksi yang tercermin dari tersedianya alat yangcukup dan baik mutunya (layak operasi dan produksi) secara efektif danefisien;

2. Pencapaian kondisi meningkatnya efisiensi dan efektifitas pelaksanaanpembangunan konstruksi/infrastruktur nasional yang berkelanjutan;

3. Pencapaian kondisi terwujudnya pertumbuhan dan kemandirianindustri alat berat dalam negeri untuk dapat berkontribusi nyata dalampenyelenggaraan pembangunan nasional.

12

Stakeholder Rantai Pasok Alat erat

13

Instansi Pemerintah

1. Kementerian PUPR;2. Kementerian ESDM;3. Kementerian Kehutanan;4. Kementerian Pertanian5. Dinas: PU, Pertambangan,

Kehutanan, Pertanian

Kontraktor BUMN

1. PT Wijaya Karya2. PT Waskita Karya3. PT Adhi Karya4. PT Nindya Karya5. PT Hutama Karya6. PT Istaka Karya7. PT Brantas Abipraya8. PT Pembangunan Perumahan9. PT Amerta Karya10. PT Jaya Konstruksi MP11. dll

Pemilik dan Pengguna

Kontraktor Swasta1. PT Total Bangun Persada2. PT Totalindo3. PT Pulau Intan4. PT Tata Mulia5. PT Murinda6. PT Decorient7. PT Catur Bangun Mandiri8. PT Sarana Bangun9. PT Sekawan10. PT Waringin11. PT N.R.C.12. PT Utomo Laju13. PT Truba Jurong14. PT Praba15. PT Arga Budi16. PT LM17. PT Kaliraya Sari18. PT MKU19. PT Duta Graha Indah20. dll

Perusahaan Rental

1. Trakindo Rental Store2. PT Perak Jaya3. PT Grand Surya4. PT Thonindo5. PT Cipaganti Heavy

Equipment Rental6. PT Proton Litindo Perkasa7. PT Siba Surya8. PT Rental Perdana9. PT Prioritas Winayakarya10. PT Jaya Cipta Persada11. PT Uniteda Arkato12. PT Adi Arta Swabuana13. PT Agung Usaha Perkasa14. PT Arthindo Utama15. PT Barata Nusatama Prima16. PT King Srvice Indonesia17. dll

Asosiasi Alat Berat di Indonesia

• Asosiasi Industri Alat Besar Indonesia (Hinabi)(Heavy Equipment Manufacturer Association of Indonesia)(http://www.hinabi.org)

• Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI)(Association of Indonesian Sole-Agents for Heavy Equipment)(http://www.paabi.id)

• Asosiasi Pengusaha dan Pemilik Alat Konstruksi Indonesia (APPAKSI)(Indonesian Heavy Construction Equipment Ownership Association)(http://www.appaksi.org)

• Asosiasi Perusahaan Rekondisi Indonesia (APRI)

• Asosiasi Pengusaha Rekondisi Alat Berat dan Truk Indonesia (Aparati)

• Asosiasi Aspal dan Beton Indonesia (AABI) Pemilik AMP

14

Identifikasi Isu Strategis Aalat Berat Konstruksi danRencana Tindak Lanjut (Action Plan)

Kondisi Industri Alat Berat Dalam Negeri

No. Instansi/Asosiasi Data dan Informasi

1. Asosiasi IndustriAlat Besar Indonesia(HINABI)

• Di Tahun 2010-2011, kebutuhan alat berat untuk infrastrukturhanya 25 -35% dan mayoritas digunakan disektorpertambangan. Namun mulai tahun 2014 sampai sekarang,pemanfaatan alat berat sektor konstruksi sudah hampir samadengan pertambangan;

• Industri alat berat (manufacturer) diantaranya KomatsuIndonesia, Caterpilar Indonesia, Hitachi Construction MachineryIndonesia, Sakai Construction Machinery Indonesia, BarataIndonesia, United Tractors Pandu Engineering, dan SumitomoConstruction Machinery Indonesia;

• Jika dihadapkan pada kebutuhan alat berat yang besar,perusahaan alat berat siap, namun kenyataannya selama inipermintaan di pasar tidak signifikan;

• Jumlah produksi alat berat Hinabi saat ini 7000 unit (untuksemua sektor), dengan kapasitas produksi di Industri 10.000unit (belum termasuk Pindad, jika Pindad masuk maka kuranglebih menjadi 11.000 unit), namun demand-nya 8000 unit (datadari distributor).

16

Usulan Penanganan Isu-Isu Alat Berat Konstruksi

Isu-Isu Usulan Rencana Tindak Lanjut

Data tentang ketersediaan alat beratdi wilayah Indonesia masih belumakurat.

• Mewajibkan para pengguna jasa, penyedia jasa, rental/sewadan kepemilikan perseorangan yang mendapatkan paketpekerjaan di Lingkungan Kementerian PUPR untukMEREGISTRASIKAN alat berat konstruksi yang dimiliki kedalam website: www.mpk.binakonstruksi.pu.go.id

• Perlunya sosialisasi registrasi alat berat kerja sama denganseluruh Asosiasi Alat Berat;

• Perlunya aturan yang mewajibkan registrasi alat berat.

Utilitas kapasitas pabrik alat beratyang rendah sebesar 60%. Sektorkonstruksi relatif stabil dibandingkansektor lainnya dalam pembelian alatberat.

• Mendorong prioritas penggunaan alat berat konstruksi yangtelah mampu diproduksi di dalam negeri di dalam proyek-proyek konstruksi;

• Menyiapkan regulasi pelaksanaan registrasi alat beratkonstruksi;

• Implementasi kebijakan TKDN pada proyek pemerintah.

Belum semua jenis alat berat mampudiproduksi di dalam negeri.

• Mendorong investasi industri alat berat dalam negeri.

Adanya kebanjiran alat berat bekas dipasar yang ditarik dari sektortambang. Banyak yang mengakusebagai agen alat berat, tetapi tanpamemiliki jaringan distribusi dankemampuan layanan purna jual.

• Akselerasi penggelontoran dana infrastruktur agar dapatdipercepat;

• Pelarangan masuknya alat berat bekas ke Indonesia yangsejenis dengan yang diproduksi di dalam negeri;

• Ijin dagang yang lebih ketat untuk agen (dealer) baru yangtidak mempunyai jaringan dan layanan purna jual.

17

Usulan Penanganan Isu-Isu Alat Berat Konstruksi

Isu-Isu Usulan Rencana Tindak Lanjut

Pendanaan yang masih lemah danleasing company menaikkan porsiuang muka. Daya beli menurunkarena pelemahan kurs rupiahterhadap dollar. Ada agen yangmenawarkan pembiayaan yangcenderung merugikan pemilik.

• Pendirian lembaga keuangan untuk dana proyek konstruksitermasuk MPK.

Regulasi yang kurang mendukungseperti masalah pajak alat berat danadanya aturan baku Mutu Emisi GasBuang Alat Berat yang kurangkondusif.

• Pemerintah mendukung alat berat sebagai barang modal;• Peninjauan ulang aturan hemat energi yang tidak didukung

oleh mutu BBM (minyak solar) buatan dalam negeri.

Banyak beredarnya suku cadangpalsu.

• Perlunya standarisasi suku cadang.

Belum meratanya kompetensi SDMalat berat seperti operator danmekanik, serta lemahnyaperlindungan keselamatan kerja.

• Perlunya sertifikasi kompetensi operator, mekanik, danstandar keselamatan kerja.

18

Rencana Tindak Lanjut (Action Plan)

Membangun Aplikasi Informasi Material dan Peralatan Konstruksi(Si-MPK)

www.mpk.binakonstruksi.pu.go.id

1. Menghimpun Basis Data dan Informasi Material dan Peralatan Konstruksi(MPK)• Registrasi Alat Berat Konstruksi• Informasi Material Konstruksi• Supply-Demand MPK

2. Menghimpun jejaring kerja sama pelaku material dan peralatan/alat beratkonstruksi.

19

Rencana Tindak- 1Sistem Pemantauan Status Alat Berat Konstruksi Registrasi Alat Berat Konstruksi

20

Rencana Tindak-2Membangun Jejaring Kerja Sama Antar Pelaku Alat Berat Konstruksi

21

Jejaring PemilikAlat Berat

Jejaring AngkutanAlat Berat

Katalog Alat Berat

Jejaring PenggunaAlat Berat

Jaringan TransaksiAlat Berat

Konsolidasi pemilik danpengguna dalam menjagakeseimbangan permintaandan penyediaan

Membangun Aplikasi Si-MPK

Latar Belakang• Sesuai dengan amanat Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa

Konstruksi pada Pasal 83 ayat (3): Setiap Pengguna Jasa serta Institusi yang terkaitdengan Jasa Konstruksi harus memberikan data dan informasi dalam rangka tugaspembinaan dan layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b. Tugaspembinaan dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan pada hurufc. Tugas layanan dilakukan oleh masyarakat jasa konstruksi.

Tujuan• Tersedianya data base, informasi Material dan Peralatan Konstruksi di Indonesia, serta

sebagai salah satu rujukan evaluasi dalam pelelangan terkait kesiapan material danperalatan konstruksi.

• Memberikan informasi bagi pengusaha/investor terkait supply-demand MPK diIndonesia.

22

Penandatangan Pakta Komitmen BersamaPenyampaian Data dan Informasi MPK

23

Portal Menu Utama Si-MPK

24

Fitur“Material & Peralatan Konstruksi”

25

Fitur “Registrasi Alat Berat”

26

Skema Registrasi Alat berat Konstruksimpk.binakonstruksi.pu.go.id

27

PendaftaranAnggota

RegistrationSystem

Mengisi DataAlat Berat

Dashboard Data,Map, dan Statistik

KementerianPUPR

Publik

Memilih MenuRegistrasi Alat Berat

Skema Registrasi Alat berat Konstruksimpk.binakonstruksi.pu.go.id

28

PendaftaranAnggota

Memilih MenuRegistrasi Alat Berat

Cara 1(Impor Exel)

Cara 2(via Website)

Login

Daftar

Registrasi Alat Berat

Upload

5 64

3 7

Selesai

1

2

Kategorisasi Alat Berat Konstruksi

29

EARTH WORKSExcavatorBulldozerMotor GraderTrack LoaderPadfoot RollersSoil StabilizerWheel DozerWheel LoaderBackhoe LoaderWheel ExcavatorSkid Steer LoaderTractorSurface DrillLandfill Compactor

MATERIAL PRODUCTIONCrushing and ScreeningPlants (Portable)Crushing and ScreeningPlants (Stationary)Asphalt Mixing PlantsConcrete MixerBatching and MixingPlants Concrete

LIFTING EQUIPMENTTruck CraneTruck Mounted CraneTower CraneTelescopic HandlerAll-Terrain CraneLattice Boom CrawlerCrane

PAVING EQUIPMENTAsphalt Finisher(tracked)Asphalt Finisher(wheeled)Concrete PaverBridge FinisherCompactorsPneumatic Tire RollerDouble DrumCompactorRoad Milling Machine

FOUNDATION EQUIPMENTRig Bore PileDiesel HammerVibro HammerGrout Pump

ERECTION EQUIPMENTLauncher Beam

CONCRETE ACTIVITYConcrete PumpConcrete VibratorPower Trowel

PRE-STRESS CONCRETEEQUIPMENTPre-stress Tools

SPECIAL EQUIPMENTJumbo Drill

LIGHT EQUIPMENTLight TowerGenerator SetPortable Air Compressor

TRANSPORTATIONDump TruckTruck Mixer

SURVEYING ANDTESTINGAuto Levels

ABK

Proses Registrasi

30

Total unit yang telah teregistrasi 28,171 unitsdari 450 anggota terdaftar

(update 10 Desember 2018)

952

171

6719

2519

52

3

445

8

358

5076

2818

1996

7054

Others

Surveying and Testing

Transportation

Light Equipment

Special Equipment

Prestress Concrete…

Concrete Activity

Erection Equipment

Foundation Equipment

Paving Equipment

Lifting Equipment

Material Production

Earth Works

193536

85212167191281

2799547595

116799

493180

451478

377654

12943566

2531763

27014213

67182

1419143

717136

649688

845381

Papua BaratPapua

Maluku UtaraMaluku

Sulawesi BaratGorontalo

Sulawesi TenggaraSulawesi SelatanSulawesi Tengah

Sulawesi UtaraKalimantan UtaraKalimantan Timur

Kalimantan SelatanKalimantan Tengah

Kalimantan BaratNusa Tenggara TimurNusa Tenggara Barat

BaliBanten

Jawa TimurDI YogyakartaJawa Tengah

Jawa BaratDKI Jakarta

Kepulauan RiauKepulauan Bangka Belitung

LampungBengkulu

Sumatera SelatanJambi

RiauSumatera BaratSumatera Utara

Aceh

Jumlah Alat BeratPer Provinsi

Jumlah Alat BeratPer Provinsi

Jumlah Alat BeratPer Kategori

Jumlah Alat BeratPer Kategori

Fitur “Supply-Demand MPK”

31

Fitur Supply-DemandMaterial Konstruksi

• Demand Resources• Total Projects• Demand Cost

Fitur Supply-DemandMaterial Konstruksi

• Demand Resources• Total Projects• Demand Cost

Fitur “Publikasi”

32

Fitur Publikasi

• Regulasi• Katalog• Profil Kegiatan

Fitur Publikasi

• Regulasi• Katalog• Profil Kegiatan

Penutup

1. Pengelolaan rantai rantai pasok alat berat konstruksi bertujuan untuk mencapaisuatu kondisi terpenuhinya jumlah alat berat konstruksi bagi penyelenggaraankonstruksi yang tercermin dari tersedianya alat yang cukup dan baik mutunya(layak opersi dan produksi);

2. Pelaksanaan Registrasi alat berat konstruksi sudah mendesak untuk dilaksanakanoleh seluruh PEMILIK alat berat konstruksi. Dalam hal ini, paraPembina/Penyelenggara Konstruksi, BUJK, Pemilik dan Perusahaan Rental AlatBerat didorong melakukan REGISTRASI ALAT BERAT melalui alamat website:mpk.binakonstruksi.pu.go.id;

3. Seluruh penyelenggara konstruksi diharapkan dapat memahami spesifikasi danperkembangan teknologi alat berat konstruksi saat ini yang akan digunakan dalamsuatu proyek konstruksi sehingga terhindar dari mundurnya waktu pelaksanaan,tidak tercapainya kualitas hasil pekerjaan dan melesatnya perkiraan biaya proyek;

4. Data dan Informasi Material dan Peralatan Konstruksi dalam aplikasi Si-MPKsecara berkala perlu di-update. Dalam hal ini, perlu dukungan dan komitmen dariseluruh Asosiasi Material dan Peralatan Konstruksi.

33

TERIMA KASIH

Kementerian PUPRJl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110Telp./Fax. : (021) 7395375Email:[email protected]